ppt pemikiran politik yunani kuno

10
PEMIKIRAN POLITIK YUNANI KUNO MATERI 1 PEMIKIRAN POLITIK BARAT

Upload: singalautendut

Post on 15-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

pemikiran politik barat. ppt ini merupakan ppt yg di buat oleh dosen

TRANSCRIPT

PEMIKIRAN POLITIK YUNANI KUNOMATERI 1 PEMIKIRAN POLITIK BARAT

Latar Belakang Sejarah: Athena & Sparta

ATHENA Kerap disebut Negara yg demokratis karena terdapat kebebasan

berpendapat. Pemerintahan Pericles berkembang pesat sistem pemerintahan

“demokrasi langsung”. Terdapat kebebasan berpendapat bagi warga negaranya;

Masyarakat Athena terbagi menjadi 3 strata: (1) Warga Negara; berjumlah 100.000-200.000 orang. Sering berdiskusi dan mengembangkan pemikirannya. Tempat mereka berdiskusi biasanya di lapangan (alun-alun).

(2) Pedagang; kebanyakan berasal dari luar Athena. Pada waktu itu orang Yunani menganggap berdagang adalah aktivitas yg kurang baik; (3) Budak/Sahaja; merupakan kelompok masyarakat terbesar. Sejarah menunjukkan kelompok ini memberikan sumbangsih terbesar bagi keterbukaan pemikiran di Athena, krn kelompok budak dianggap telah memberi kesempatan pada kelompok Warga Negara agar dpt mengembangkan pemikirannya.

Tahun 431-404 PERANG PELOPONNESIA; Athena runtuh atas serbuan Sparta

SPARTA

Sering dianggap sbg negara otoriter karena memiliki kekuatan militer yg kuat.

Pembagian masyarakat hampir sama dengan Athena, tapi mereka memiliki kekuatan kelompok militer yg sangat kuat. Semua warga negara (laki-laki & perempuan) wajib mengikuti latihan militer.

Perlakuan Sparta terhadap budak sangat keras sehingga membuka peluang terjadinya pemberontakan. Oleh karena itu keamanan di Sparta selalu dalam status siaga.

SOCRATES 469 SM lahir Socrates. Julukannya adalah

Bapak Etika;

Pasca perang Peloponnesia, di Athena lahir gerakan intelektual yg disebut KAUM SOFIS. Kelompok ini dianggap sbg guru pendidikan dan filsafat. Kelompok inilah yang menentukan nilai “baik” dan “buruk” bagi masyarakat.

Pengajaran yg dilakukan kaum ini sangat subyektif karena mengajarkan parameter nilai kebajikan (kebaikan) ditentukan oleh manusia itu sendiri (“Apa yg menurut manusia baik, maka hal tersebut baik”)

Ini dikritik oleh Socrates. Menurutnya perlu kriteria yg jelas tentang “baik” dan “buruk.”

Pekerjaan sehari-hari Socrates adalah berkeliling dan berbicara tentang ETIKA. Ia sering berdialog dan bertanya kepada pemuda di sekitarnya mengenai pemikiran mereka sendiri (mis. “apa itu baik?” “apa itu buruk?”

Socrates beranggapan bahwa manusia bisa menjadi baik bila mengenai dirinya sendiri dan mengenal orang lain.

Ide utamanya: EUDAMONIA (Arete) yg artinya “kebaikan.” Eudamonia dapat dicapai melalui: a) pengetahuan; dan b) intropeksi terhadap diri sendiri;

Namun kelompok pemuda di Athena saat itu banyak dikuasai oleh kaum Sofis sehingga timbullah kegoncangan dalam masyarakat. Apalagi Socrates tidak begitu mempercayai dewa-dewa Yunani kuno yang menjadi landasan kaum Sofis. Ide Socrates dianggap menyesatkan para pemuda.

399 SM Socrates dihukum mati dengan meminum racun cemara di hadapan masyarakat banyak, termasuk di hadapan muridnya; yaitu PLATO.

PLATO (427-347 SM)

Murid Socrates. Plato yang menuangkan pemikiran Socrates melalui tulisannya.

Plato seriang dianggap pemikir yg Idealis-Utopians (imajinatif).

Beberapa karyanya: Politea, Politicos, Undang-undang. Plato anti demokrasi dan anti individualisme karena di

hadapannya, gurunya meninggal di tengah suasana demokrasi.

Menurut Plato, sifat demokrasi Athena tidak baik. Hal-hal yg bersifat demokrasi pada dasarnya bisa menimbulkan akibat yg buruk.

Hak kebebasan menjadi hal yg tidak baik karena menyebabkan tidak ada seorang pun yg harus didengarkan pendapatnya dan dihormati.

Menurut Plato, segala sesuatu yang terbaik di dunia ini dimulai dari “ide.” Namun ide manusia menjadi terbatas karena sering menganggap lebih penting bentuk fisik yang dilihat dari panca inderanya. Contoh: manusia gua; kursi.

Gagasan utamanya: Ide Kolektivisme. Hidup adalah untuk negara demi kelancaran pemerintahan. Ide inilah yg kemudian berkembang menjadi larangan kepemilikan pribadi dalam bentuk apapun. Semua adalah untuk kepentingan negara. Gagasan ini

Negara ideal adalah negara yg tidak terlalu besar dan memiliki UU.

Pandangan Plato ttg “pemimpin” adalah:

a) pemimpin haruslah orang yg pintar dan tidak boleh memiliki keluarga karena fokusnya terhadap negara bisa terpecah;

b) Pemimpin harus tercipta dari sistem pendidikan yg lama sehingga orang yang sudah menjalaninya dianggap pintar dan berhak menjadi RAJA. Konsep ini yg disebut THE PHILOSOPHER KING;

Menurutnya, masyarakat terbagi ke dalam tingkatan seperti Piramida. Tingkatan atas adalah kelompok pemimpin, tingkatan tengah adalah militer, dan tingkatan paling bawah adalah pekerja yang berjumlah paling banyak.

Jika ketiga strata masy tsb bekerja menurut fungsiya, maka menurut Plato tercipta “keadilan” dan “harmoni.” Keadilan dan harmoni adalah cerminan jiwa manusia dari ketiga strata tadi yang secara makro disebut NEGARA.

ARISTOTELES (384-322 SM) Berasal dari Mesodania (Yugoslavia) dan pernah menjadi guru

dari Iskandar Agung.

Merupakan murid Plato. Kebalikan dari gurunya, ia dianggap sebagai pemikir yg Empiris-Realistis karena melihat fakta atau kenyataan sebagai hal utama yg harus dianalisa.

Kepemilikan adl hal yang penting. Artinya, manusia yang tidak memiliki hak milik berarti tidak mempunyai andil dalam Negara.

Pandangannya tentang negara dan individu:

1. Negara adalah hasil dari perkembangan yg alamiah, mulai dari individu, keluarga, masyarakat, hingga menjadi negara.

2. Tujuan dibentuknya negara adalah untuk mensejahterakan seluruh warganya.

3. Individu adalah Zoon Politicon, yaitu kecenderungan manusia utk berpolitik. Karena itulah keberadaan negara dibutuhkan.

4. Stabilitas Negara dapat tercapai jika kelas menengah kuat dan adanya konstitusi yang ideal.

Bentuk Negara dari Aspek Tujuan dan Jumlah yg Memerintah

Jika kekuasaan dipegang 1 orang & bertujuan menciptakan kesejahteraan, maka bentuk negara itu MONARKI. Lawannya adalah TIRANI (diperintah 1 orang dan dijalankan secara sewenang-wenang).

Jika kekuasaan dipegang beberapa orang dan bertujuan baik, maka bentuk negara itu adalah ARISTOKRASI. Lawannya adalah negara OLIGARKI.

Jika kekuasaan dipegang oleh banyak orang untuk kepentingan masyarakat maka bentuknya adalah POLITEA. Lawannya adalah DEMOKRASI.

TERIMA KASIH