ppt obat anti kanker

32
Farmakologi dan Fisiologi Obat Anti Kanker Oleh Kelompok VI 1. Samhariratul Kauliyah 2. Wahyuni Sariyati 3. Anriani 4. Megawati Bakri 5. Filik Apriliyani

Upload: sam-day

Post on 24-Nov-2015

579 views

Category:

Documents


62 download

DESCRIPTION

Samhsriratul Kauliyah

TRANSCRIPT

Kimia Medisinal Obat Antikanker

Farmakologi dan FisiologiObat Anti Kanker

Oleh Kelompok VISamhariratul KauliyahWahyuni Sariyati AnrianiMegawati BakriFilik Apriliyani

1Tinjauan umumObat antikanker adalah senyawa kemoterapeutik yang digunakan untuk pengobatan tumor / kanker.

Tujuan utama kemoterapi kanker adalah merusak secara selektif sel tumor yang berbahaya tanpa mengganggu sel normal.

Obat antikanker sering disebut juga sebagai sitotoksik, sitostatik atau antineoplasma.

Obat antikanker dibagi menjadi : senyawa pengalkilasi, antimetabolit, antikanker produk alam, hormon, dan golongan lain-lain.

2Terapi pengobatan kankerPembedahan, terutama untuk tumor padat yang terlokalisasi.Radiasi, pengobatan penunjang sesudah pembedahan.Kemoterapi, pengobatan tumor yang tidak terlokalisasi.Endokrinoterapi, penggunaan hormon tertentu untuk pengobatan tumor pada organ yang poliferasinya tergantung hormon.Imunoterapi, berperan penting dalam pencegahan mikrometastasis.

3

INISIASIPROMOSIPROGRESIMETASTASISKarsinogenesis

4

Kompleks Cyclin-cdk p53MutasiSel memperbaiki diriPerbaikan gagal??Kematian SelApoptosis

FragmenFragmenselApoptosisgagal??MenghambatSiklus sel7InisiasipromosiprogresiPenyebabKankerDMBAMetabolisme di HEPARSel normalTransformed cellTransformedcellKankerKemopreventifMETABOLIT REAKTIFBlocking agentSuppressing agent6CH3CH3Mekanisme kerja obat antikankerPurin / PirimidinNukleotidaDNAEnzimRibosomantagonis asam folatantagonis purin / pirimidinsenyawa pengalkilasi / Mitomisin CsteroidRNA massengerdaktinomisinRNA transferalkaloid Vincaasam amino

7

PILIHAN OBAT KANKER8

9

Mekanisme KerjaHUBUNGAN KERJA ANTIKANKER DG SIKLUS SEL KANKER

Sel tumor dapat berada dalam 3 keadaan:(1) yang sedang membelah (siklus proliferatif)(2) yang dlm keadaan istirahat (tdk membelah, Go) (3) yang secara permanen tidak membelah.

Sel tumor yg sedang membelah tdp dlm beberapa fase: fase mitosis (M), pascamitosis (G1), fase sintesis DNA (fase S), fase pramitosis (G2). MEKANISME KERJAKERJA ANTIKANKER PADA PROSES DALAM SELKerja antikanker berdasarkan atas gangguan pd salah satu proses sel yg esensial. Karena tdk ada perbedaan kualitatif antara sel kanker dg sel normal maka semua antikanker bersifat mengganggu sel normal, bersifat sitotoksik dan bukan kankerosid atau kankerotoksik yg selektif.ALKILATOR. Berbagai alkilator menunjukkan persamaan cara kerja yi melalui pembtkan ion karbonium atau kompleks lain yg sangat reaktif. lkatan kovalen (alkilasi) akan terjadi dg berbagai nukleofilik penting dlm tbh misal fosfat, amino, sulfhidril, hidroksil, karboksil atau gugus imidazol. Efek sitostatik maupun efek sampingnya berhubungan langsung dg terjadinya alkilasi DNA ini. Alkilator yg bifungsional misal mustar nitrogen dpt berikatan kovalen dg 2 gugus asam nukleat pd rantai yg berbeda membtk cross-linking shg terjadi kerusakan pd fungsi DNA. Hal ini dpt menerangkan sifat sitotoksik dan mutagenik dr alkilator. MEKANISME KERJAANTIMETABOLIT. Antipurin dan antipirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dlm pembtkan nukleosida, shg mengganggu berbagai reaksi penting dlm tubuh. Penggunaannya sbg obat kanker didasarkan atas kenyataan bhw metabolisme purin dan pirimidin lbh tinggi pd sel kanker dr sel normal. Dg dmk, penghambatan sintesis DNA sel kanker lbh dr thd sel normal.Antagonis pirimidin misal 5-fluorourasil, dlm tubuh diubah menjadi 5-fluoro-2-deoksiuridin 5'-monofosfat (FdUMP) yg menghambat timidilat sintetase dg akibat hambatan sintesis DNA. Fluorourasil juga diubah menjadi fluorouridin monofosfat (FUMP) yg langsung mengganggu sintesis RNA. Sitarabin diubah menjadi nukleosida yg berkompetisi dg metabolit normal utk diinkorporasikan ke dlm DNA. Obat ini bersifat cell cycle specific yg spesifik utk fase S dan tdk berefek thd sel yg tdk berproliferasi.MEKANISME KERJAAntagonis purin misal merkaptopurin merpkan antagonis kompetitif dr enzim yg menggunakan senyawa purin sbg substrat. Suatu alternatif lain dr mekanisme kerjanya ialah pembentukan 6-metil merkaptopurin (MMPR), yg menghambat biosintesis purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.Antagonis folat misalnya metotreksat menghambat dihidrofolat reduktase dg kuat dan berlangsung lama. Dihidrofolat reduktase ialah enzim yg mengkatalisis dihidrofolat (FH2) menjadi tetrahidrofolat (FH4). Tetrahidrofolat merpkan metabolit aktif dr asam folat yg berperan sbg kofaktor penting dlm berbagai reaksi transfer satu atom karbon pd sintesis protein dan asam nukleat. Efek penghambatan ini tdk dpt diatasi dg pemberian asam folat, tetapi dpt diatasi dg leukovorin (asam folinat) yg tersedia sbg kalsium leukovorin. Antagonis folat membasmi sel dlm fase S, terutama pd fase pertubuhan yg pesat. Namun dg efek penghambatan thd sintesis RNA dan protein, metotreksat menghambat sel memasuki fase S, shg bersifat swabatas (self limiting) thd efek sitotoksiknya.MEKANISME KERJAALKALOID VINKA. Zat ini berikatan secara spesifik dg tubulin, komponen protein mikrotubulus, spindle mitotik, dan memblok polimerisasinya. Akibatnya terjadi disolusi mikrotubulus, shg sel terhenti dlm metafase (spindle poison).ANTIBIOTIK. Antrasiklin berinteraksi dg DNA, shg fungsi DNA sbg template dan pertukaran sister chromatid terganggu dan pita DNA putus. Antrasiklin juga bereaksi dg sitokrom P450 reduktase yg dg adanya MADPH membtk zat perantara, yg kmd bereaksi dg oksigen menghasilkan radikal bebas yg menghancurkan sel. Pembtkan radikal bebas in dirangsang oleh adanya Fe. Aktinomisin memblok polimerase RNA yg dependen thd DNA, karena terbtknya kompleks antara obat dg DNA. Bleomisin bersifat sitotoksik berdasarkan daya memecah DNA Asparaginase. Obat ini ialah suatu enzim katalisator yg berperan dlm hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan amonia. Dg dmk sel kanker kekurangan asparagin yg berakibat kematian.MEKANISME KERJAEFEK NONTERAPIAntikanker merupakan obat yang indeks terapinya sempit. Semuanya dapat menyebabkan efek toksik berat, yang mungkin sampai menyebabkan kematian secara langsung maupun tidak langsung. Karena antikanker umumnya bekerja pada sel yang sedang aktif, maka efek sampingnya juga terutama. mengenai jaringan dengan proliferasi tinggi yaitu: sistem hemopoetik dan gastrointestinal.MEKANISME KERJAEfek nonterapi khusus dari beberapa antikankerAlkilator dpt menyebabkan depresi hemopoetik yg ireversibel, terutama bila diberikan setelah pengobatan antikanker lain atau setelah radiasi. Siklofosfamid paling kurang menyebabkan trombositopenia dibanding dg alkilator lain. Antimetabolit, selain menyebabkan depresi hemopoetik dan gangguan saluran cerna, sering menyebabkan stomatitis aftosa. Efek samping ini paling sering terjadi setelah pemberian metotreksat, fluorourasil dan sesekali setelah pemberian merkaptopurin.Antimetabolit dikontraindikasikan pd pasien dg status gizi buruk, leukopenia berat atau trombosifopenia. Kondisi ini cenderung terjadi pd pasien yg baru mengalami pembedahan, radiasi atau akibat pengobatan dg sitostatik.Asparaginase toksik thd hati, ginjal, pankreas, SSP dan mekanisme pembekuan darah. Gangguan pd hati terjadi pada 50% kasus. L-asparaginase menekan sistem imun dan terlihat dr hambatannya pd sintesis antibodi dan proses imun lainnya. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMA1. KLORAMBUSILKlorambusil (Leukeran) merpkan mustar nitrogen yg kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik. Obat ini berguna utk pengobatan paliatif leukemia limfositik kronik dan penyakit Hodgkin (stadium III dan IV), limfoma non-Hodgkin, mieloma multipel makroglobulinemia primer (Waldenstrom), dan dlm kombinasi dg metotreksat atau daktinomisin pd karsinoma testis dan ovarium.Depresi sumsum tulang terjadi pada pengobatan jangka panjang secara bertahap berupa leukopenia, trombositopenia dan anemia. Mielosupresi ini umumnya bersifat reversibel. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMA2. SIKLOFOSFAMIDSiklofosfamid, alkilator yang paling banyak digunakan,ialah ester fosfamid siklik mekloretamin. Obat Ini bersifat nonspesifik thd siklus sel dan efektif thd penyakit Hodgkin stadium III dan IV, serta limfoma non-Hodgkin terutama dlm kombinasi dg kortikosteroid dan vinkristin. Siklofosfamid merupakan salah satu obat primer terhadap neuroblastoma pada anak dan sering dikombinasikan dengan antikanker lain untuk leukemia limfoblastik pada anak. Kombinasinya dengan daktinomisin dan vinkristin efektif thd rabdomiosarkoma dan tumor Ewing. Siklofosfamid bersifat paliatif thd karsinoma mama, ovarium dan paru, serta menghasilkan remisi pd mieloma multipel. MEKANISME KERJA3. BUSULFANBusulfan, suatu alkilator, merupakan obat paliatif pilihan pada leukemla mielositik kronik dan leukemia granulositik kronik. Juga berguna pada polisitemia vera dan mielofibrosis dengan metaplasia mieloid. Obat ini tidak elektif terhadap krisis blastik.Busulfan merpkan antikanker yg unik, krn tdk memperlihatkan efek farmakodinamik lain kecuali mielosupresi. Berdasarkan hal ini digunakan utk pengobatan mieloablatif pd persiapan transplantasi sumsum tulang. Pd dosis rendah, depresi selektif terlihat pd granulositopoesis dan trombopoesis, sedangkan efek thd eritropoesis terlihat pd dosis yg lbh tinggi. Efek toksik ini tdk mengenai jaringan limfoid dan epitel gastrointestinal.Depresi sumsum tulang paling sering terjadi sehingga pemeriksaan darah harus sering dilakukan. Hiperpigmentasi dapat terjadi pada pengobatan jangka panjang. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA4. FLUOROURASILPada saat ini, fluorourasil dan derivat deoksiribosanya yaitu floksuridin (FUDR) banyak digunakan sebagai terapi paliatif untuk karsinoma kolorektal diseminata dan karsinoma mama. Obat in hanya berguna pada tumor padat (solid). Sebagai obat tunggal, respons untuk kedua kanker tersebut hanya 20 dan 30% . Bila diberikan dalam regimen CMF (sikiofoslamid, metotreksat, fluorourasil) atau CAF (siklofosfamid, adriamisin, fluorourasil), fluorourasil merupakan pilihan kemoterapi ajuvant untuk karsinoma mama. Fluorourasil juga berguna pada karsinoma ovarium, prostat, kepala, leher, pankreas, esotagus dan hepatoma. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA5. SITARABINSitarabin ialah suatu nukleosid sintetik yang merupakan analog pirimidin. Berbeda dengan nukleosid alami, gugus gulanya bukan ribosa atau de-oksiribosa melainkan arabinosid. Dalam tubuh, sitarabin diubah menjadi derivat nukleosid trifosfa! (araCTP) yang menghambat enzim DNA polymerase dan di-inkorporasikan ke dalam DNA, sehingga terjadi terminasi pembentukan rantai DNA. Efek in terjadi pada fase S dalam siklus sel. Sitarabin efektif untuk induksi dari remisi leukemia mielositik akut pada orang dewasa maupun anak, dan untuk lirntoma non-Hodgkin dalam kombinasi dengan obat lain. Untuk leukemia limfositik akut pada anak, obat ini merupakan pilihan kedua. Obat ini juga berguna dalam krisis blastik leukemia mielositik kronik. Remisi umumnya berlangsung selama 3 bulan dan bila diberikan terapi penunjang dapat berlangsung 5-8 bulan. Untuk leukemia mielositik akut biasa dikombinasi dengan doksorubisin atau daunorubisin dan tioguanid. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA6. METOTREKSATMetotreksat ialah analog 4-amino, N10-metil asam folat. Metotreksat sangat efektif pd koriokarsinoma, korioadenoma destruens dan mola hidatidosa. Kombinasi metotreksat dg klorambusil dan daktinomisin efektif thd karsinoma testis, limfoma limfositik stadium III dan IV terutama pd anak, dan memberikan remisi temporer pd mikosis fungoides. Dlm kombinasi dg berbagai antikanker, metotreksat digunakan pd karsinoma mama, paru dan ovarium, timfoma Burkitt dan limfoma non-Hodgkin. Pd leukemia limfoblastik akut pada anak, metotreksat sebagai obat tunggal memberikan remisi lengkap pada 20% pasien; dlm kombinasi dg prednison remisi lengkap mencapai 80%. Utk terapi penunjang leukemia limfositik akut, metotreksat dlm kombinasi dengan markaptopurin merpkan obat terpilih. Metotreksat ialah obat primer untuk limfoma sel T kulit dan meduloblastoma. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA7. VINKRISTINVinkristin bersama dengan vinblastin merupakan alkaloid murni dari tanaman Vinca rosea. Obat ini terutama berguna pada leukemia limfoblastik akut dan leukemia sel induk (stem cell); limfoma malignum (penyakit Hodgkin, limfoma non-Hodgkin dan limfoma Burkitt) dan neoplasma pada anak (neuroblastoma, rabdomiosarkoma, tumor Wilms, sarkoma Ewing dan retinoblastoma). Vinkristin sering digunakan dalam kombinasi dengan antikanker lain karena jarang menyebabkan depresi hematologik; bila digunakan sebagai obat tunggal cepat menimbulkan relaps.Pemberian vinkristin sebagai obat tunggal pada leukemia limfoblastik akut pada anak memberikan remisi lengkap pada 50-60% kasus dalam 3-4 minggu. Dlm kombinasi dg prednison remisi meningkat sampai 90%, sebanding dg yg dicapai oleh kombinasi prednison-metotreksat atau dg merkaptopurin. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA8. BLEOMISINBleomisin merupakan sekelompok glukopeptida yang dihasilkan dan Streptomyces verticilius. Efek sitotoksiknya berdasarkan hambatan sintesis DNA. Obat ini memperlihatkan efek paliatif pada beberapa karsinoma sel skuamosa kulit, leher dan kepala (selaput lendir bukal, lidah, tonsil dan faring) serta karsinoma paru; dmk juga pd karsinoma di testis, serviks dan esofagus serta limfoma malignum.Untuk karsinoma testis, respons penyembuhan 30% dan meningkat menjadi 90% bila dikombinasi dengan vinblastin. Ditambah dengan sisplastin, remisi lengkap terjadi dan berlangsung beberapa tahun. Berbeda dengan antikanker lainnya obat in sedikit sekali menyebabkan depresi sumsum tulang sehingga masih boleh digunakan walaupun ada depresi sumsum tulang atau digabung dengan obat yang menyebabkan depresi sumsum tulang untuk mendapatkan remisi. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA9. DOKSORUBISINDoksorubisin (Adriamisin) diisolasi dari Streptomyces peucetius var. caesius, dan bersama daunorubisin termasuk antibiotik antrasiklin. Regresi sel kanker terjadi setelah pemberian obat ini dlm kombinasi dg berbagai sitostatik lain pd leukemia limfositik dan mielositik akut, tumor Wilms, neuroblastoma, sarkoma osteogenik dan sarkoma jaringan lunak; karsinoma mama, bronkogenik, sel transisional kandung kemih, ovarium, endometrium, serviks, prostat, dan testis; limftoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin; karsinoma skuamosa leher dan kepala dan hepatoma. Efek toksiknya meliputi sistem hematopoetik, jantung, kulit dan pencernaan. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMAMEKANISME KERJA10. PROKARBAZINProkarbazin ialah suatu derivat metilhidrazin yang struktur kimianya tidak mirip dengan salah satu antikanker lain. Mekanisme kerjanya belum diketahui, diduga berdasarkan alkilasi asam nukleat. Prokarbazin bersifat nonspesifik thd siklus sel. Indikasi primernya ialah untuk pengobatan penyakit Hodgkin stadium IIIB dan IV, terutama dalam kombinasi dg mekloretamin, vinkristin dan prednison (MOPP regimen). Prokarbazin hanya diberikan pada pasien yang sebelumnya tidak mendapat kemoterapi. Remisi yang didapat sama dengan yang dicapai dengan pengobatan vinblastin dan alkilator. Mual dan muntah yang merupakan efek samping tersering pada pemberian prokarbazin biasanya berkurang setelah 1 minggu pengobatan. Anoreksia, stomatitis, disfagia dan diare lebih jarang terjadi. Pada pemberian jangka panjang depresi sumsum tulang sering terjadi, Perdarahan dapat terjadi akibat trombositopenia yaitu berupa patekia, purpura, epistaksis, hemoptisis, hematemesis dan melena. BEBERAPA ANTIKANKER UTAMA3. PRINSIP KEMOTERAPI KANKERSuatu tumor ganas hrs dianggap sbg sejml sel yg seluruhnya hrs dibasmi (total cell-killed). Perpanjangan hidup pasien berbanding langsung dg jml sel yg berhasil dibasmi dg pengobatan.

Hal-hal yg perlu dipertimbangkan dlm perencanaan pengobatan.(1) Kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kanker kira-kira 109. Jml yg dpt dibasmi diperkirakan 99,9% jadi sel kanker yg tersisa sekurang-kurangnya 106 sel. Jelas sulit mencapai pembasmian total, karena itu diperlukan pengobatan jangka panjang. Untuk membasmi sel tumor sampai jumlahnya cukup dpt dikendalikan oleh mekanisme pertahanan tubuh (105).

(2) Adanya hubungan dosis-respons yg jelas. Berkurangnya sel kanker ternyata berbanding lurus dg dosis. Di lain pihak, efek non terapi juga berbanding lurus dg dosis. Pertimbangan untung rugi harus dilakukan secara sangat cermat.3. PRINSIP KEMOTERAPI KANKER(3) Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat. Untuk dosis total yang sama, pemberian dosis besar secara intermiten memberikan hasil yang lebih baik dan imunosupresi yang lebih ringan, dibandingkan dengan pemberian dosis kecil setiap hari. Jaringan normal memiliki kapasitas pemulihan yang lebih besar daripada jaringan tumor. Dengan dosis besar intermiten, dapat dibasmi sejumlah sel tertentu dengan pengaruh minimal terhadap jaringan sehat. Dosis ulang diberikan segera setelah terjadi pemulihan pasien dari etek samping antikanker.(4) Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa pada keadaan dini jumlah sel kanker lebih sedikil dan fraksi sel kanker yg dlm pertumbuhan (yg sensitif thd obat) lbh besar. Selain itu kemungkinan terdptnya klonus resisten thd obat (drug resistant clonus) lbh kecil; obat lbh sukar mencapai bagian dlm tumor yg besar karena buruknya vaskularisasi; dan pasien dg tumor yg kecil umumnya masih berada dlm kondisi umum yg baik shg lbh tahan thd efek samping kemoterapi dan sistem pertahanan tubuhnya masih utuh.3. PRINSIP KEMOTERAPI KANKER(5) Kemoterapi harus tertuju kepada sel kanker tanpa menyebabkan gangguan menetap pada jaringan normal. Obat kanker yg ada pd saat in umumnya bersifat sitotoksik, baik thd sel normal maupun sel kanker. Toksisitas thd sel normal selalu terjadi. Tetapi kenyataan bhw kemoterapi dpt menghasilkan pemulihan jangka panjang pd leukemia limfositik akut membuktikan bhw penyembuhan kanker dpt dicapai dg kemoterapi. Sel-sel yg cepat berproliferasi peka thd pengobatan, tetapi untunglah kira-kira 15% sel sumsum tulang berada dlm keadaan istirahat shg tdk peka thd obat.(6) Sifat pertumbuhan tumor ganas harus menjadi pertimbangan. Pertumbuhan tumor mengikuti fungsi Gompertzian, mula-mula bersifat eksponensial kmd bersifat lambat (banyak sel berada dalam Go). Apabila populasi tumor dikurangi misalnya dg radiasi atau penyinaran maka sel sisa berkembang secara eksponensial kembali dan menjadi lebih peka thd kemoterapi. Protokol pengobatan atas dasar tsb telah diterapkan pd manusia. 3. PRINSIP KEMOTERAPI KANKER(7) Beberapa sitostatik dan hormon memperlihatkan efek selektif relatif terhadap sel dengan tipe histologik tertentu. 5- fluorourasil lebih efektif terhadap tumor gastrointestinal dp thd tumor payudara, dan bleomisin terutama efektif thd kanker kulit. Hormon kelamin terutama efektif thd tumor payudara, tumor prostal dan tumor endometrium yg fisiologik dipengaruhi hormon tsb; dmk juga kortikosteroid thd tumor limfoid.(8) Terapi kombinasi. Dasar pemberian dua atau lebih antikanker ialah utk mendptkan sinergisme tanpa menambah toksisitas. Selain meningkatkan indeks terapi, kemoterapi kombinasi juga dpt mencegah atau menunda terjadinya resistensi thd obat ini. Utk mencapai hasil yg baik terapi kombinasi hrs memenuhi syarat-syarat sbb: masing-masing obat hrs memiliki mekanisme kerja yg berbeda, efek toksik masing-masing obat hrs berbeda, shg dpt digunakan dg dosis maks yg masih dpt diterima pasien, dan masing-masing obat hrs diberikan pd masa siklus sel, di mana obatnya paling efektif.3. PRINSIP KEMOTERAPI KANKERKemoterapi kombinasi telah terbukti efektif pada leukemia akut, penyakit Hodgkin, limfoma non-Hodgkin, karsinoma mama, karsinoma testis, karsinoma ovarium, karsinoma saluran cerna, neuroblasloma pada anak, tumor Wilms dan sarcoma osteogenik. Alkilator (klorambusil) dan vinblastin memberikan efek aditif atau sinergistik pada penyakit Hodgkin.Kombinasi tioguanin dan sitosin arabinosid atau metotreksat dan sitosin arabinosid bekerja sinergistik untuk mengobati leukemia. Pd kombinasi ini jarak waktu antara pemberian kedua obat sangat kritis (penting) utk mencapai efek maks. Jarak waktunya tdk boleh melebihi beberapa jam saja. Satu contoh lagi di mana jarak waktu sangat penting ialah kombinasi antara metotreksat dan asparaginase. Bilamana asparaginase diberikan 24 jam setelah metotreksat, diternukan efek antikanker yang sinergistik terhadap beberapa tumor limfoid eksperimental dan leukemia limfosit akut pd manusia.Thankkk kyuuu yaa ^_^GOLONGANSUB GOLONGANOBAT

I. AlkilatorMustar Nitrogen

Mekloretamin

Siklofosfamid

Melfalan

Mustar urasil

Derivat EtilenaminTrietilenmelamin (TEM)

Trietilentriofosformelamid (tio-TEPA)

Alkil SulfonatBusulfan

NitrosoureaKarmustin (BCNU)

Lomustin (CCNU)

Semujstin (metal CCNU)

II. Anti MetabolitAnalog Pirimidin5-fluorourasil

Sitarabin

6-Azauridin

Floksuridin (FUDR)

Analog Purin6-Merkaptopurin

6-Tioguanid (T6)

Antagonis FolatMetotreksat

III. Produk AlamiahAlkaloid VinkaVinblastin (VLB)

Vinkristin (VCR)

AntibiotikDaktinomisin

Mitomisin

Antrasiklin: Daunorubisin

Doksorubisin

Mitramisin

Bleomisin

EnzimL-asparaginase

GOLONGANSUB GOLONGANOBAT

IV. HormonHormon adreno-kortikosteroidPrednison

ProgestinHidroksiprogesteron kaproat

Hidroksiprogesteron asetat

Magestreol asetat

EstrogenDietilstilbestrol

Etinil estradiol

AndrogenTestosteron propionate

Fluoksimesteron

V. Isotop RadioaktifFosforNatrium fosfat (P32)

IodiumNatrium Iodida (I131)

VI. Lain-lainSubstitusi ureaHidroksi urea

Derivat metilhidrazinProkarbazin