ppt kelompok 2

Upload: gilang-guswara

Post on 15-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

ETIKA ENTERPREUNER DALAM

PANDANGAN ISLAMMenurut etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata-kata "wira" dan "usaha". "Wira" bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan "usaha" bermakna: kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran ataubadan untuk mencapai sesuatu maksud. Menurut terminologis, wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan.ETIKA ENTREPRENEUR DALAM PANDANGAN ISLAM

seorang wirausaha atau entrepreneur tidak selalu seorang pedagang atau seorang manager. Wirausaha adalah orang unik yang berpembawaan pengambil risiko dan yang memperkenalkan produk-produk inovatif dan teknologi baru dalam perekonomian. Istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha, meski terdapat perbedaan. Wiraswasta lebih fokus pada objek, sedangkan wirausaha lebih menekankan pada jiwa dan semangat kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan. Ada perbedaan yang sangat mencolok antara seorang wirausaha yang beragama dengan yang tidak beragama, atau beragama hanya sekedar simbol. Wirausaha yang beragama menjadikan agamanya sebagai bimbingan dan pedoman dalam bekerja sehingga dia terbebaskan dari apa yang disebut "al-ghayahtubarriru al-washilah" (tujuan menghalalkan segala cara). ). Baginya, agama adalah persyaratan yang tidak bisa dipisahkan dari pekerjaan yang ditekuni. Lain halnya dengan orang-orang yang tidak beragama atau beragama sekedar hiasan bibir. Dalam melakukan kegiatan muamalah mereka menggunakan prinsip Karl Marx, yaitu :Seorang wirausaha harus dapat menumbuhkan etos kerja secara Islami karena pekerjaan yang ditekuninya bernilai ibadah. Hasil yang diperoleh dari pekerjaannya juga dapat digunakan untuk kepentingan ibadah, termasuk menghidupi ekonomi keluargaAdapun etos kerja secara islami yaitu:

1. Niat ikhlas karena Allah semata2. Kerja keras (al-jiddu fi al- 'amal)3. Memiliki cita-cita yang tinggi (al-himmah al- 'aliyah)

Islam menegaskan bahwa bekerja merupakan sebuah kewajiban yang setingkat dengan ibadah. Orang yang bekerja akan mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Sedangkan dalam pandangan Allah SWT, seorang pekerja keras (di jalan yang diridhai Allah tentunya) lebih baik dari orang yang hanya melakukan ibadah (berdo'a saja misalnya), tanpa mau bekerja dan berusaha, sehingga hidupnya melarat penuh kemiskinan. Untuk memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah SWT melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mencari rezeki.

Terdapat sejumlah ayat dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan pentingnya aktifitas berusaha itu,iantaranya QS. al- Jumuah: 10:2

Terjemahnya:"Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah".

Adapun mengenai keutamaan bekerja dan keutamaan orang yang giat bekerja keras dijelaskan juga dalam hadis sebagai berikut:

"Bahwasanya Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Sesungguhnya seseorang di antara kamu sekalian (yang bekerja) dengan cara mencari kayu bakar, yang diikat di atas punggungnya, adalah lebih baik dari-pada meminta- minta kepada orang (lain), baik dia memberinya ataupun menolaknya". (HR. Muslim). Dalam ajaran Islam, ada beberapa sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha muslim, yaitu:Sifat takwa, tawakal, dzikir, dan syukur Jujur Niat suci dan ibadahBangun lebih pagiToleransiBerzakat dan berinfakSilaturrahmi.PROSES MANAJEMENSTRATEGIKSDMOPERASIKEUANGANPEMASARAN

Output

Barang Jasa Kuantitas

Input

Energi Material Tenaga kerja

Tidak zalim

Tidak KorupsiTidak MenipuTidak memberi Hadiah/komisi ,lobi bisnis(uang, wanita,dll.)

Input-proses-Bebas dari barangdan jasa yang haram

Tidak RibaSikap Amanah Dalam Praktiknya Berbagai pekerjaan yang dilarang tersebut pada pokoknya ada 2 (dua) macam yakni: 1. pekerjaan yang merusak Setiap muslim dilarang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan yang sifatnya, akibatnya dan pengaruhnya hanya akan menimbulkan kerusakan baik untuk dirinya sendiri, orang lain maupun umum dan atau lingkungannya. 2. pekerjaan mengemis (meminta- minta)Pekerjaan meminta-minta, mengemis dan atau menggantungkan hidup kepada orang lain adalah tindakan dan perbuatan yang sangat tercela. bahkan Islam melarang keras umatnya melakukan pekerjaan meminta-minta, hidup santai, menganggur dan atau bermalas- malasan. Seorang muslim yang profesional haruslah memiliki sifat amanah, yakni terpercaya dan bertanggung jawab. Sikap amanah mutlak harus dimiliki seorang wirausaha muslim, agar terhindar dari tindakan yang merugikan orang lain. Sikap amanah bisa dimiliki jika kita selalu menyadari bahwa apa pun aktifitas yang kita lakukan (termasuk pada saat bekerja) selalu diketahui oleh Allah SWT. Ada banyak faktor mengapa orang terdorong bersikap tidak amanah. Salah satunya adalah keinginan untuk mendapatkan keuntungan finansial (kekayaan) melalui cara-cara yang culas (suap, korupsi, kolusi, manipulasi, dan sebagainya).Etika Rasulullah Menjadi Entrepreneur

Muhammad saw adalah figur sangat tepat sebagai teladan dalam bisnis dan perilaku ekonomi yang baik. Beliau tidak hanya memberikan tuntunan dan pengarahan tentang bagaimana kegiatan ekonomi dilaksanakan, tetapi beliau mengalami sendiri menjadi seorang pengelola bisnis atauwirausaha.

Sahabat Rasul Yang Menjadi Entrepreneur

Menjadi seorang entrepreneur akan menjadi orang tersebut lebih mulia. ). Mengenal ilmu berbisnis dengan berbagai tantangan dan hambatannya telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai contoh yang tak habisnya untuk kita tiru.

Kemulian untuk menjadi entrepreneur juga dicontohkan oleh.

-Usman Bin Affan yang memiliki kemampuan bisnis sangat baik-Abu Hurairah yang juga sahabat Nabi merupakan contoh entrpreneur dari seorang ulama yang juga seorang entrepreneur yang suksesEtika Entrepreneur Dalam Al-Quran Dan Hadits

Abi Said menceritakan bahawa Rasulullah s.a.w berkata: Seorang peniaga yang jujur dan amanah akan bersama nabi-nabi, para siddiqin dan para syuhada

Diceritakan daripada Salim daripada bapanya bahawa Rasulullah bersabda : Setiap muslim adalah saudara seorang muslim yang lain di mana dia tidak boleh menzaliminya dan tidak pula menyerahkan saudaranya tadi kepada musuhnya (kafir). Daripada maksud hadis tersebut, jelaslah bahawa Islam amat menggalakkan umatnya bekerja sendiri dan menceburi bidang keusahawanan. Ini kerana bidang ini bukan sahaja menjana pendapatan peribadi dan menghalang seseorang daripada meminta-minta, malah dapat memberi peluang pekerjaan kepada orang lain.