ppt case hz

20
LAPORAN KASUS HERPES ZOSTER Arian Rizki Amalia 2010730014

Upload: arianrizkiamalia

Post on 04-Jan-2016

267 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

stase kulit

TRANSCRIPT

Page 1: PPT CASE HZ

LAPORAN KASUS

HERPES ZOSTER

Arian Rizki Amalia

2010730014

Page 2: PPT CASE HZ

Pendahuluan

Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat ditandai adanya rasa nyeri radikuler unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis.

kejadian herpes zoster ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan host-virus. Salah satu faktor risiko yang kuat adalah usia lebih tua. Ada peningkatan insidens dari zoster pada anak – anak normal yang terkena chicken pox ketika berusia kurang dari 2 tahun. Faktor resiko utama adalah disfungsi imun selular.

Page 3: PPT CASE HZ

Manifestasi dari herpes zoster biasanya ditandai dengan rasa sakit yang sangat dan pruritus selama beberapa hari sebelum mengembangkan karakteristik erupsi kulit dari vesikel berkelompok pada dasar yang eritematosa.

Gejala prodormal biasanya nyeri, disestesia, parestesia, nyeri tekan intermiten atau terus menerus, nyeri dapat dangkal atau dalam terlokalisir, beberapa dermatom atau difus

Page 4: PPT CASE HZ

Laporan Kasus

Identitas Nama : Ny. TM Umur : 62 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Suku : Sunda Status : SMA Agama : Islam Alamat : Karang Anyar, cigugur, Kab. Kuningan Tanggal Periksa : 30 Oktober 2013 No. RM : 899030

Page 5: PPT CASE HZ

Anamnesa (autoanamnesa)

Keluhan Utama Bintil -bintil kemerahan di belakang telinga kiri dan

leher

Riwayat Perjalanan Penyakit Pasien datang dengan keluhan Bintil-bintil kemerahan di belakang

telinga kiri dan leher sejak 3 hari yang lalu. Awalnya bintik-bintik kemerahan tersebut hanya dirasakan di belakang telinga kiri, tetapi kemudian bintik tersebut dirasakan juga muncul di leher sebelah kirinya. Bintik- bintik tersebut semakin hari tidak tampak membesar.

Keluhan nyeri dan panas di sekitar belakang telinga dan kepala belakang juga timbul bersamaan dengan munculnya bintik-bintik kemerahan. Keluhan nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan dirasakan terus-menerus tetapi tidak disertai rasa gatal

Page 6: PPT CASE HZ

keluhan bintik- bintik kemerahan ini tidak timbul dibagian tubuh lainnya. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik alergi terhadap makanan tertentu maupun alergi obat-obatan.

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien juga mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien.

Pasien mengatakan belum pernah mengobati keluhan bintik –bintik kemerahan dibelakang telinga kiri dan lehernya. Pasien mengatakan baru pertama kali berobat ke poli Kulit RSUD ‘45” Kuningan.

Page 7: PPT CASE HZ

Riwayat Penyakit Keluarga Di Keluarga tidak ada yang memiliki keluhan

yang sama dengan pasien.

Riwayat Penyakit Terdahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan

seperti ini sebelumnya

Page 8: PPT CASE HZ

Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Vital Sign

Tekanan Darah : 170 / 95 mmhg Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan Respirasi : Tidak dilakukan pemeriksaan Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan

Page 9: PPT CASE HZ

Status dermatologis

Lokasi : Regio posterior auricula sinistra et Regio Colli Sinistra

Efloresensi : Eritema di posterior auricular sinistra vesikel miliar berkelompok di posterior auricula sinistra

Page 10: PPT CASE HZ

Vesikel miliar

eritema

Eritema Vesikel miliar

Page 11: PPT CASE HZ

Pemeriksaan Laboratorium Tidak dilakukan pemeriksaan

Resume Seorang pasien usia 62 tahun dengan keluhan bintil –bintil

kemerahan di sekitar belakang telinga kiri dan leher kiri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut disertai dengan rasa nyeri dan panas yang dirasakan terus-menerus.

Pasien tidak memiliki riwayat alergi Dikeluarga pasien tidak ada yag memiliki keluhan yang sama Pasien belum pernah berobat untuk mengobati keluhannya tersebut

Status Dermatologis: Lokasi : Posterior auricula sinistra et region colli sinistra Efloresensi : - eritema

Vesikel miliar berkelompok

Page 12: PPT CASE HZ

Diagnosa Banding Herpes Zoster Herpes Simpleks Varicella zoster

Diagnosa Kerja Herpes Zoster

Pemeriksaan penunjang yang disarankan

Pemeriksaan Tzanc

Page 13: PPT CASE HZ

Penatalaksanaan Umum

Istirahat Usahakan agar lesi tidak terkena air Tidak menggaruk-garuk bila gatal

Medikamentosa

Topikal Salisil talk 2%

Oral Antiviral : Asiklovir 5 x 800 mg / hari selama 7 hari Analgetik : paracetamol 2 x 500 mg Roborantia : Vit. B1 1 x 1

Page 14: PPT CASE HZ

Prognosis Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam

Page 15: PPT CASE HZ

Diskusi

Diagnosis kerja Herpes zoster diambil berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Keluhan penderita herpes zoster dapat didahului dengan munculnya gejala neuralgia beberapa hari sebelum atau bersama-sama dengan munculnya kelainan kulit .

Manifestasi klinis dari herpes zoster biasanya ditandai dengan rasa sakit yang sangat dan pruritus selama beberapa hari sebelum mengembangkan karakteristik erupsi kulit dari vesikel berkelompok pada dasar yang eritematosa

Pada kasus ini, didapatkan adanya lesi kulit yang muncul pada bagian belakang telinga kiri dan leher kiri pasien

Page 16: PPT CASE HZ

Dari anamnesis, didapatkan keluhan bintil -bintil kemerahan disertai nyeri dan rasa panas daerah sekitar lesi, lesi pertama terdapat pada belakang telinga kiri pasien yang tampak kemerahan, dan terdapat juga pada daerah leher kiri.

Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan : Lokasi :.posterior auricula sinistra et region colli sinistra Efloresensi : eritema , vesikel berkelompok Lesi : multipel, ukuran milier

Pemeriksaan fisik diatas sesuai dengan kepustakaan mengenai Herpes Zoster

Page 17: PPT CASE HZ

Diagnosis banding

· Herpes Simpleks

Gejala Efloresensi pada Herpes Zoster sama dengan Efloresensi pada Herpes simpleks ditandai dengan erupsi berupa vesikel yang bergerombol, di atas dasar kulit yang kemerahan.

Namun, yang membedakannya dengan herpes simpleks yaitu Lesi yang disebabkan herpes simpleks tipe 1 biasanya ditemukan pada bibir, rongga mulut, tenggorokan, dan jari tangan. Lokalisasi penyakit yang disebabkan oleh herpes simpleks tipe 2 umumnya adalah di bawah pusat, terutama di sekitar alat genitalia eksterna. Sedangkan Herpes Zoster bisa di semua tempat, paling sering pada Servikal IV dan Lumbal II

Varisela

Lesi menyebar secara sentrifugal dari badan ke muka dan ekstremitas

Page 18: PPT CASE HZ

Adapun obat-obatan yang diberikan, bertujuan untuk Mengatasi infeksi virus akut, Mengatasi nyeri akut yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster , Mencegah timbulnya neuralgia pasca herpetik

Pengobatan Umum Selama fase akut, pasien dianjurkan tidak keluar rumah, karena

dapat menularkan kepada orang lain yang belum pernah terinfeksi varisela dan orang dengan defisiensi imun. Usahakan agar vesikel tidak pecah, misalnya jangan digaruk dan pakai baju yang longgar. Untuk mencegah infeksi sekunder jaga kebersihan badan

Page 19: PPT CASE HZ

Pengobatan Khusus Obat Antivirus

Obat yang biasa digunakan ialah asiklovir dan modifikasinya, misalnya valasiklovir dan famsiklovir. Asiklovir Sebaiknya pada 3 hari pertama sejak lesi muncul. Dosis asiklovir peroral yang dianjurkan adalah 5×800 mg/hari selama 7 hari.

Maka pada kasus ini diberikan obat antivirus berupa Asiklovir dengan dosis 5 x 800 mg selama 7 hari.

Analgetik

Analgetik diberikan untuk mengurangi neuralgia yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster. Obat yang biasa digunakan adalah asam mefenamat atau golongan acetaminofen. Analgetik Dapat juga dipakai seperlunya ketika nyeri muncul .

Page 20: PPT CASE HZ

Sesuai dengan teori maka pada pasien ini diberikan analgetik untuk mngurangi neuralgia berupa golongan acetaminophen : paracetamol dengan dosis 2 x 500 mg, yang dapat digunakan ketika terasa nyeri saja.

Topikal Jika masih stadium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif

untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder. Bila erosif diberikan kompres terbuka. Kalo terjadi ulserasi dapat diberikan salep antibiotik .

Sesuai dengan teori, maka pada kasus ini juga diberikan obat topical berupa bedak Salisil 2% untuk tujuan protektif .