ppt blok 7

16
Keseimbangan Asam Basa dalam Darah Gracita Geminica 102013042 D1 1

Upload: gracitageminica

Post on 04-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Keseimbangan Asam Basa dalam Darah

Keseimbangan Asam Basa dalam DarahGracita Geminica102013042D1

1Struktur Saluran Pernapasan

2Struktur Saluran PernapasanRongga hidung1. Vestibulum terdapat: epitel berlapis gepeng, vibrissae, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.2. Fossa nasalis (kavum nasi) terdapat: konka nasalis superior, konka nasalis media, konka nasalis inferior. Hanya konka nasalis inferior dilapisi olehepitel respirasi.

Faring1. NasofaringsEpitel bertingkat torak bersilia bersel gobletLamina propria: kelenjar campurPosterior: jaringan limfoid Terdapat muara dari saluran yang menghubungkan rongga hidung dan telinga tengah: osteum faringeum tuba auditivaKelompok jaringan limfoid: tonsila tuba32. OrofaringsEpitel berlapis gepengTerletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidahOrofaring akan dilanjutkan ke bagian atas menjadi epitel mulut dan ke bawah ke epitel oesophagusDisini terdapat tonsila palatina yang sering meradang disebut tonsillitis3. LaringofaringsEpitel bervariasi, sebagian besar epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tandukTerletak di belakang larings

4Laring terdapat: epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet kecuali ujung plika vokalis berlapis gepengDinding laring: T.R Hialin dan T.R elastis, jaringan ikat, M.Vokalis --- Otot skelet, kelenjar campur

Epiglotis: rangka terdiri dari T.R Elastis ada 2 permukaan :1. Permukaan lingual (menghadap ke lidah)epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tandukkelenjar campur dan jaringan limfoid2. Permukaan laringeal yang menghadap ke laringEpitel berlapis gepeng epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet Lamina propria terdapat kelenjarcampur5Trakea:1. Rangka berbentuk C terdiri atasT.R. Hialin2. Jumlah 16-20 buah3. Cincin-cincin tulang rawan dihubungkan lig.anulare 4. otot polos 5. posterior trakea terdapat kelenjar sepanjanglapisan muscular (rangsang oleh N.laringeus)

Bronkus: 1. Mukosamembentuk lipatanlongitudinal2. Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet3. Membrana basalis jelas4. Lamina propria: jaringan ikat jarang, Noduli limfatisi, Kel.Bronkialis5. Bentuk sferis6. Tulang rawan tidak beraturan7. Susunan muskulus seperti spiral6Bronkiolus1. Diameter kira kira 1mm2. Tidak mempunyai tulang rawan3. Epitel selapis torak memiliki silia, ada yang memiliki sel goblet dan ada yang tidak4. Lamina propria : tipis, tidak ada kelenjar, tidak ada Noduli limfatisi, otot polosrelatif banyak daripada jaringan ikat, serat elastin

Bronkiolus terminalis1. Diameter 0,3 mm2. Epitel selapis torak bersilia, tidak ada sel goblet/epitel selapis torak rendah3. Diantara deretan sel ini ada sel clara: ada mikrovili, granula kasar4. Lamina propria : sangat tipis --- serat elastin, ada memiliki otot polos dan ada yang tidak, tidak ada kelenjar, tidak ada Nn.ll5. lapisan luarnya : serat kolagen, serat elastin, pembuluh darah + limf, saraf

7Bronkiolus repiratorius1. Bagian antara bag.konduksi dan bag.respirasi2. Pendek 1 4 mm, diameter 0,5 mm3. Epitel torak rendah/epitel selapis kubis, ada yang memiliki silia dan ada yang tidak, tidak ada goblet4. Diantara selkubisterdapat selclara5. Lamina propria: terdiri ata seratkolagen + serat elastin, otot polos terputus-putus

Ductus alveolaris1. Dinding tipis, sebagian besar terdiri dari alveoli2. Dikelilingi sakus alveolaris3. Di mulut alveolus epitelselapis gepeng(sel alveolar tipe 1)4. Jaringan ikat fibroelastis,ada yang memiliki otot polos dan ada yang tidak memiliki otot polos,sebagai titik-titik kecil5. Terbuka ke atrium: ruang yang menghubungkan beberapa sakus alveolaris

8Sakus alveolaris1. Kantong yang dibentuk oleh beberapa alveoli2. Terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli3. Sudah tak punya otot polosAlveolus/alveoli1. Kantong-kantong kecil terdiri dari selapis sel 2. Pertukaran gas(O2 dan CO2) antara udara dan darah3. Di sekitar alveoli terdapat: serat elastin, serat kolagen, Jumlah: 300 -500 juta alveoli.9Mekanisme PernapasanTekanan intra-pleuralInspirasi: diafrgamaberkontraksi -> volume rongga dada meningkat -> tekanan intra pleuraldan intra alveolarturun dibawah tekanan atmosfir -> udara masuk. Ekspirasi: volume rongga dada mengecil -> tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir-> udara mengalir keluar.

ComplianceStatic compliance (perubahan volume paru sewaktu paru tidak bergerak). Normal: 100ml/cm H2OEffective Compliance (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: 50 ml/cm H2O

10Transportasi Gas

11Difusi Gas

12Keseimbangan Asam Basa3 mekanisme:Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amoniaTubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah.Pembuangan karbondioksida.

Alkalosis (metabolik & respiratorik)Asidosis (metabolik & respiratorik)13Adaptasi Fisiologi Cairan dan Elektrolit pada Ibu HamilSelama kehamilan sekitar 500-900 mEq sodium dipertahankan untuk kebutuhan fetus. Untuk mencegah pengeluaran sodium yang berlebihan, ginjal meningkatkan reabsorpsi tubular.6Pada ibu hamil sering disertai penimbunan cairan pada ekstremitas bawah karena terhambatnya aliran darah sehingga menyebabkan filtrasi glomerulus rate menurun.14Prinsip Kebutuhan Cairan pada Ibu HamilJumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari adalah sekitar 6-8 gelas (1500-2000 ml).Pada wanita hamil kebutuhan air akan meningkat sampai 10-12 gelas per hari. atau paling tidak minum setiap 15 menit sekali.Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketubah.Jika mual-mual dan muntah di trimester pertama tidak diimbangi dengan usaha memasukkan kembali makanan dan minuman, maka terjadi dehidrasi.15Kesimpulan Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. 1616