ppt blok 25

21
Wanita Hamil 8 Bulan dengan Perdarahan Mario Alexander 102012020

Upload: vivi-rumahlatu

Post on 12-Sep-2015

248 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

obgyn

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Wanita Hamil 8 Bulan dengan Perdarahan

Mario Alexander102012020Skenario 7Ny. M sedang hamil 8 bulan, suatu malam ketika sedang tidur, tiba-tiba Ny. M terbangun karena sepreinya terasa basah, ia kaget karena dilihatnya sepreinya penuh dengan darah. Oleh suaminya Ny. M segera dibawa ke rumah sakit.Mind MapAnamnesisUmur kehamilan saat terjadinya perdarahan,Apakah ada rasa nyeri,Warna dan bentuk terjadinya perdarahan,Frekuensi serta banyaknya perdarahan.

PemeriksaanInspeksiDapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam : banyak, sedikit, darah beku, dan sebagainya.Kalau telah berdarah banyak maka ibu kelihatan pucat/anemis.

Palpasi abdomenAuskultasifunduskopi Laenek, untuk mendengarkan detak jantung janin.Pemeriksaan menggunakan Doppler sehingga detak jantung janin dapat didengar menggunakan CTG.

Pemeriksaan inspekuloUntuk menentukan asal perdarahan (trauma, varises vagina, karsinoma porsio, polip, endoserviks). Inspekulo dilakukan bila perdarahan sudah berhenti.

UltrasonografiPenentuan lokasi Placenta secara ultrasonografi sangat tepat dan tidak menimbulkan bahaya radiasi terhadap ibu dan janin serta tidak menimbulkan rasa nyeri.

Pemeriksaan dalam (VT)DSU (Doubel Set-Up) yaitu VT di kamar operasi dengan persiapan operasi seksio sesarea. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara hati-hati, karena bahayanya sangat besar.

Teknik dan persiapan pemeriksaan dalam :Pasang infus dan persiapkan donor darahKalau dapat, pemeriksaan dilakukan di kamar bedah, di mana fasilitas operasi segera telah tersediaPemeriksaan dilakukan secara hati-hati dan secara lembutJangan langsung masuk ke dalam kanalis servikalis, tetapi raba dulu bantalan antara jari dan kepala janin pada forniks (anterior dan posterior) yang disebut uji forniks (fornices test)Bila ada darah beku dalam vagina, keluarkan sedikit-sedikit dan pelan-pelanWorking DiagnosisAnamnesis perdarahan tanpa keluhan, perdarahan berulang. Secara double set-up ini hanya dilakukan apabila akan dilakukan terapi aktif, yaitu apabila kehamilan akan diterminasi.Diagnosis plasenta previa (dengan perdarahan sedikit) yang diterapi ekspektatif ditegakkan dengan pemeriksaan USG. Transabdominal ketepatan, diagnosisnya mencapai 95-98%. Tranvaginal atau transperineal (translabial), ketepatannya akan lebih tinggi lagi.Dengan bantuan USG, dapat ditegakkan sejak dini sebelum kehamilan trimester ketiga.

Differential DiagnosisPendarahan antepartum terbagi menjadi empat macam:Plasenta previa, yaitu: implantasi plasenta di bagian bawah sehingga dapat menutupi osteum uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat pembentuk SBR.Solusio plasenta, yaitu: perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta sebelum waktunya pada implantasi normal.

Pecahnya sinus marginalis: perdarahan yang terjadi dari sinus marginalis saat inpartu atau pembentukan SBR.Perdarahan pada vasa previa, yaitu: perdarahan yang terjadi segera setelah ketuban pecah karena pecahnya pembuluh darah yang berasal dari insersio filamentosa dan melintasi pembukaan.

EpidemiologiKejadian plasenta previa bervariasi antara 0,3-0,5% dari seluruh kelahiran. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum, plasenta previa merupakan penyebab yang terbanyak. Oleh karena itu, pada kejadian perdarahan antepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan lebih dahulu.EtiologiPlasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan yang endometriumnya kurang baik.Keadaan ini bisa ditemukan pada:Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendek.Mioma uteri.Kuretasi yang berulang.Umur lanjut.Bekas seksio sesarea.Perubahan inflamasi atau atrofiPlasenta yang besar dan yang luas, seperti pada eritoblastosis, diabetes mellitus, atau kehamilan multiple.

Gejala KlinisGejala yang terpenting ialah perdarahan tanpa nyeri.Pasien mungkin berdarah sewaktu tidur dan sama sekali tidak terbangun; baru waktu ia bangun, ia merasa bahwa kainnya basah. Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru timbul setelah bulan ketujuh. Perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding Rahim.

PatofisiologiPendarahan diperkirakan terjadi dalam hubungan dengan perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga. Dengan bertambah tuanya kehamilan, segmen bawah uterus akan lebih melebar lagi, dan serviks mulai membuka. Apabila plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus. Pada saai itu mulailah terjadi perdarahan. Makin rendah letak plasenta, makin dini perdarahan terjadi. PenatalaksanaanTerminasi kehamilan cukup bulan, perdarahan banyak, parturient, dan anak mati.

Ekspektatif dikalukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup di dunia luar baginya kecil sekali.Sikap ekspektatif tertentu hanya dapat dibenarkan jika keadaan ibu baik dan perdarahan sudah berhenti atau sedikit sekali.

Di rawat di rumah sakit sampai berat anak 2500 gr atau kehamilan sudah sampai 37 minggu. AntibioticTokolisisKortikosteroidKomplikasiBahaya untuk ibu pada plasenta previa, yaitu:Syok hipovolemik.Infeksi-sepsis.Emboli udara (jarang).Kelainan koagulopati sampai syok.Kematian.

Bahaya untuk anak, yaitu:Hipoksia.Anemi.Kematian.

PrognosisKematian maternal 0,1-5% terutama disebabkan perdarahan, infeksi, emboli udara, dan trauma karena tindakan. Kematian perinatal 7-25%, terutama disebabkan oleh prematuritas, asfiksia, prolaps funikuli, dan persalinan buatan (tindakan). Bila perdarahan tidak dapat dihentikan maka dilakukan histerektomi. Mortalitas ibu rendah dengan pelayanan obstetri yang baik dan tidak dilakukan pemeriksan sebelum masuk rumah sakit.

KesimpulanPlasenta previa merupakan penyebab perdarahan antepartum yang paling banyak. Oleh karena itu pasien yang datang dengan perdarahan selama kehamilan harus dipikirkan terlebih dahulu kemungkinan dari plasenta previa. Perdarahan yang terjadi tanpa adanya nyeri.