ppt blok 20 sken 6 yoshevine.pptx

20
Oleh: Yoshevine Lorisika 102012524 Benign Prostate Hyperplasia (BPH) Fakultas Kedokteran Ukrida Angkatan 2012

Upload: lorisika-yoshevine

Post on 11-Feb-2016

278 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Oleh:Yoshevine Lorisika

102012524

Benign Prostate Hyperplasia(BPH)

Fakultas Kedokteran Ukrida Angkatan 2012

DIAGNOSIS• Bagaimana perasaan setelah buang air kecil? Lampias atau tidak

lampias (vesika urinaria tidak kosong setelah miksi)• Seberapa sering dalam sehari buang air kecil? Sering / tidaknya

miksi• Bagaimana pancuran air kemih waktu berkemih? Terdapat arus

kemih yang berhenti saat miksi / tidak? • Bagaimana arus buang air kecil lancar, setetes-setetes? (lemah saat

miksi / tidak)• Dapatkah menahan buang air kecil? Tidak dapat menahan miksi /

dapat• Apakah terjadi kesulitan saat memulai buang air kecil / tidak?• Apakah sering buang air kecil pada waktu malam hari atau

terbangun pada malam hari (Nokturia)?• Riwayat kesehatan• Obat-obatan

Anamnesis

TTVInspeksiPalpasi Saat palpasi terasa adanya ballotemen dan klien akan terasa ingin miksiPerkusi mengetahui ada tidaknya residual urinAuskultasi

• Colok dubur atau digital rectal examination (DRE) :• Bentuk, Ukuran, Permukaan, Sulcus Medianus, Konsistensi,,

Volume Prostat, Nyeri Tekan/tidak, nodul• Tonus sfingter ani, mukosa rectum

Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

Rectal toucher (colok dubur) Untuk mengevaluasi ukuran prostat Untuk mengetahui adanya klelainan pada prostat seperti kanker maupun infeksi ataupun peradangan

•Konsistensi prostat•Adakah asimetris•Adakah nodul pada prostate•Apakah batas atas dapat diraba•Sulcus medianus prostate•Adakah krepitasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

CBC Urinalisis u/ menyingkirkan adanya infeksi atau hematuria dan pengukuran kadar

serum ureum kreatinin untuk menilai fungsi ginjal dari pasien. PSA u/ mengetahui perjalanan penyakit pada BPH serta sebagai kewaspadaan adanya

keganasan

Pemeriksaan Imaging dan Rontgenologik- BOF (Buik Overzich ) :Untuk melihat adanya batu dan metastase pada tulang.

- USG (Ultrasonografi), digunakan untuk memeriksa konsistensi, volume dan besar prostat juga keadaan buli – buli termasuk residual urin.

- IVP (Pyelografi Intravena) : Digunakan untuk melihat fungsi eskresi ginjal dan adanya hidronefrosis.

- Pemeriksaan Panendoskop : Untuk mengetahui keadaan uretra dan buli – buli.

Pemeriksaan Uroflowmetri Salah satu gejala dari BPH adalah melemahnya pancaran urin. Secara obyektif

pancaran urin dapat diperiksa dengan uroflowmeter dengan penilaian : Flow rate maksimal > 15 ml / dtk = non obstruktif. Flow rate maksimal 10 – 15 ml / dtk = border line. Flow rate maksimal < 10 ml / dtk = obstruktif.

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA

Definisi : pembesaran jinak kelenjar prostat oleh karena hiperplasia beberapa/ semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler penyumbatan uretra pars prostatika

STADIUM BPH

• Colok dubur, penonjolan prostat, batas atas mudah diraba dan sisa volume urin <50 ml

• Ada obstruksi, kandung kemih masih mampu mengeluarkan urin sampai habis

Stadium I

• Colok dubur, penonjolan prostat jelas, batas atas dapat dicapai, sisa volume urin 50-100 ml

• Ada retensio urin, rasa tidak enak saat miksi, nokturia

Stadium II

• Colok dubur, batas atas prostat tidak dapat diraba, sisa volume urin > 150ml

Stadium III

• Terjadi retensi urin total, buli-buli penuh, pasien kesakitan, urin menetes secara periodic

Stadium IV

ETIOLOGI

1. adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan ekstrogen pada usia lanjut

2. peran faktor pertumbuhan sebagai pemicu pertumbuhan stroma kelenjar prostat

3. meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena kekurangan sel yang mati

4. teori sel stem menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan

PATOFISIOLOGI

Gangguan keseimbangan akibat senilitas

Testosteron menurun,

Estrogen tetap

Sensitifitas reseptor

Androgen ↑

Responsif thdp kerja DHT (mediator

pertumbuhan prostat)

BPHPenyempitan Lumen Uretra

Posterior

Tekanan Intravesika ↑

Gejala Obstruktif & Iritatif

PENATALAKSANAANObat Mekanisme Efek samping

Ablasi androgen

Agonis GnRH

(nafarelin, leuproid,

buserelin, goserelin)

Menghambat sekresi LH

hipofisis, menurunkan T

dan DHT. Mengurangi

volume prostat sebesar

35%.

Penurunan libido, impotensi.

Antiandrogen sejati

(flutamid,

bikalutamid)

Inhibisi reseptor androgen. Nyeri tekan pada payudara, insiden impotensi tidak terlalu

bermakna.

Inhibitor 5 alfa-

reduktase

(finasterid,

dutasterid)

Menurunkan DHT, tidak

terjadi perubahan pada T

atau LH. Mengurangi

volume prostat sebesar

20%.

Insiden impotensi dan penurunan libido 3-4%.

Mekanisme kerja

campuran

Progestin (megestrol

asenat medrogeston)

Menghambat sekresi LH

hipofisis, menurunkan T

dan DHT dengan derajat

bervariasi, inhibisi reseptor

androgen.

Berkurangnya libido, impotensi, intoleransi panas.

PENATALAKSANAAN

Obat Mekanisme dan tempat kerja Efek samping

Fenoksibenzamin Blokade alfa1, alfa2, dan

pascasinaps

Hipotensi

Prazosin, terazosin,

doksazosin,

alfuzosin

Blokade alfa1, pascasinaps Hipotensi

Tamsulosin Alfa1a, pascasinaps Hipotensi

Blokade reseptor alfa untuk BPH

SURGERY

Indikasi pembedahan : Retensi urine karena BPO Infeksi saluran kemih berulang karena obstruksi

prostat Hematuria makroskopik Batu buli-buli karena obstruksi prostat Gagal ginjal yang disebabkan obstruksi prostat,

dan Divertikulum buli buli yang cukup besar karena

obstruksi

• merupakan cara yang paling tua, paling invasif, dan paling efisien di antara tindakan pada BPH yang lain dan memberikan perbaikan gejala BPH 98%

• pendekatan transvesikal yang mula-mula diperkenalkan oleh Hryntschack dan pendekatan retropubik yang dipopulerkan oleh Millin

Prostatektomi terbuka

• 90% dari semua tindakan pembedahan prostat pada pasien BPH

• TURP lebih sedikit menimbulkan trauma dibandingkan prosedur bedah terbuka dan memerlukan masa pemulihan yang lebih singkat

TURP (Trans Uretra

Resection Prostat)

• direkomendasikan pada prostat yang ukurannya kecil (kurang dari 30 cm3), tidak dijumpai pembesaran lobus medius, dan tidak diketemukan adanya kecurigaan karsinoma prostat

TUIP (Trans Uretra Insisi

Prostat)• Jika dibandingkan dengan pembedahan, pemakaian

Laser ternyata lebih sedikit menimbulkan komplikasi dan penyembuhan lebih cepat, tetapi kemampuan dalam meningkatkan perbaikan gejala miksi maupun Qmax tidak sebaik TURP

Laser Prostatekto

mi

PENCEGAHAN

Vitamin A, E, dan C, antioksidan yang berperan penting dalam mencegah pertumbuhan sel kanker

Vitamin B1, B2, dan B6, yang dibutuhkan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

Copper (gluconate) dan Parsley Leaf, yang dapat membantu melancarkan pengeluaran air seni dan mendukung fungsi ginjal.

L-Glysine, senyawa asam amino yang membantu sistem penghantaran rangsangan ke susunan syaraf pusat.

Zinc, mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan kualitas sperma.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS1. Ca Prostat : dapat dideteksi dengan adanya kelainan pada pemeriksaan RT

atau dari peningkatan kadar PSA

2. Striktur urethra : Riwayat pemasangan alat pada uretra, uretritis, atau trauma harus ditanyakan untuk menyingkirkan striktur uretra atau kontraktur dari leher kandung kemih

3. ISK : dapat ditentukan dengan pemeriksaan urinalisis dan kultur

4. 4. Batu ureter : Hematuria dan nyeri sering berhubungan dengan batu buli.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Gejala pasien BPH Ca Prostat ISK

60 tahun ✔ ✔ +/-

Pria ✔ ✔ ✔

BAK tidak lampias ✔ ✔ +/-

Nocturia ✔ - -Urin lemah ✔ ✔ +/-

Berat badan berkurang - ✔ +/-

Riwayat kateterisasi - - +/-

Demam - - +

KESIMPULAN

Diagnosis kerja pada kasus ini adalah Benign Prostatic Hyperplasia. Komplikasi dari bph yang paling ditakutkan adalah ca prostat. Pada pasien bph perlu dilakukan terapi yang adekuat dan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi.