ppt amerika kel 7

20
Asalamualaikum Wr Wb

Upload: wira-putra

Post on 19-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Asalamualaikum Wr Wb

Asalamualaikum Wr Wb

Kelompok 7

Kekuasaan AS di Timur Tengah (Irak)Profil Negara Irak

Republik Irak adalah sebuah negara diTimur TengahatauAsia Barat Daya, yang meliputi sebagian terbesar daerahMesopotamia serta ujung barat laut dariPegunungan Zagrosdan bagian timur dariGurun Suriahyang mempunyai luas sekitar 438.052 km2. Negara ini berbatasan denganKuwaitdanArab Saudidi selatan,Yordaniadan Suriah di barat,Turkidi utara, danIrandi timur. Irak mempunyai bagian yang sangat sempit dari garis pantai diUmm QasrdiTeluk Persia.Irak merupakan suatu fenomena yang menarik untuk dikaji lebih mendalam, karena merupakan salah satu negara Timur Tengah yang sering menghadapi peperangan. Sejak pertama muncul peradaban kuno di Asia Barat daya, Irak selalu dikuasi oleh kekuasaan asing. Irak sebagai negara yang menjadi pusat peradaban dunia Islam pada dinasti Abbasiyah setidaknya pernah diinvasi oleh pasukan Persia, Yunani, Romawi dan Mongol. Pada awal perjalanan Irak pada abad ke-21 ini, Irak kembali diserbu oleh Amerika Serikat (AS). Berikut akan diuraikan mengenai peristiwa Serangan Amerika Serikat ke Irak yang berlangsung pada tahun 2003.

Latar Belakang Invasi AS ke Irak tahun 2003

Konflik senjata antara AS (Amerika Serikat) dengan Irak pada tahun 2003, ada tiga tujuan yaitu AS ingin menghancurkan senjata pemusnah massal, menyingkirkan ancaman teroris internasional dan membebaskan rakyat Irak dari penindasan rezim Saddam Hussein dengan cara memulihkan demokrasi di IrakPemerintah AS menjabarkannya dalam beberapa misi mereka untuk Irak. Bahkan pemerintah AS menganggap sebagai tugas mulia. Beberapa misi invasi yang dianggap sebagai tugas mulia AS, antara lain sebagai berikut :

Mengakhiri rezim Saddam Hussein; Mengidentifikasi, mengisolasi, dan mengeliminasi senjata pemusnah massal; Mencari, menangkap, dan membawa keluar teroris dari Negara itu; Mengumpulkan data intelijen terkait yang bisa digunakan dalam jaringan pemberantasan terorisme internasional; Mengumpulkan data intelijen yang terkait dengan jaringan global di pasar gelap perdagangan senjata pemusnah massal; Mengakhiri sanksi dan secepat mungkin mengirim bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat Irak;Mengamankan sumber-sumber ladang minyak yang menjadi milik rakyat Irak; AS akan menjadi penolong rakyat Irak menciptakan masa transisi untuk membangun sebuah pemerintahan yang representatif.[9]

Namun semua alasan yang dikeluarkan oleh AS menjadi sebuah kebohongan yang diketahui secara luas oleh dunia internasioanl. Irak terbukti tidak mengembangkan senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan dan Saddam Hussein tidak memiliki hubungan dengan Osama bin Laden beserta jaringan al-Qaedanya.Dari semua analisis terhadap motif invasi AS yang sesungguhnya, terdapat persepsi umum bahwa ekonomilah yang menjadi faktor dominan.Dari semua analisis terhadap motif invasi AS yang sesungguhnya, terdapat persepsi umum bahwa ekonomilah yang menjadi faktor dominan. Beberapa perhitungan yang terkait dengan motif ekonomi dan bisnis dari serangan AS atas Irak antara lain sebagai berikut : (1) Kekayaan minyak bumi yang dimiliki oleh Irak merupakan cadangan minyak kedua terbesar setelah Arab Saudi(2) ingin menciptakan tatanan dunia baru yang lebih aman dengan tujuan kebebasan ekonomi dan politik. Hal ini merupakan strategi geopolitik AS di kawasan Timur Tengah.(3) Proyek rekontruksi pasca perang yang akan menguntungkan AS. Kehancuran infrastruktur akibat perang akan melahirkan proyek-proyek rekontruksi dengan dana yang besar. Sebagai pemeran utama invasi, AS akan mengambil proyek-proyek tersebut untuk meraup keuntungan besar pascaperang.[10]

faktor yang menyebabkan para pengambil keputusan (policy makers) di dalam pemerintahan Presiden Bush memutuskan untuk menyerang Irak dan menumbangkan rezim Saddam Hussein, yaitu:

Menguasai Industri Minyak Dunia dan Menghancurkan OPECMenjaga Eksistensi dan Keamanan Negara IsraelMeneguhkan Pengaruh Politik

Jalannya Perang AS-Irak tahun 2003

Pada 14 Februari 2003, Han Blix (Ketua UNMOVIC) dan El-Baradei (Direktur Jenderal Badan Energi Atom Dunia) menyampaikan laporan bahwa di Irak tidak ditemukan senjata pemusnah massal. Kesimpulan itu dinyatakan setelah tim dari PBB tersebut menginspeksi seluruh gedung Irak, termasuk yang berada di bawah tanah. Pada 7 Maret 2003, Hans Blix dan El-Baradei kembali menyampaikan laporan kepada PBB, bahwa Irak telah menghancurkan rudalnya, termasuk Al-Samoud II yang merupakan satu-satunya senjata pertahanannya.

Pada awal 2003 tanpa menghiraukan laporan Tim Inspeksi Senjata PBB, AS mengerahkan tahap demi tahap kekuatan militernya di perbatasan Irak. Suadron udara dengan pesawat tempur F-15, F-16, AV-8 Harrier, A-10 Warthog dan pesawat pembom B-1, B-2, B-523, pesawat Siluman F-117, pesawat pemandu AWACS, pesawat pengintai U-2, serta beberapa kapal induk, dan pasukan marinis dan infanteri telah disiagakan untuk menunggu komando serangan.

Perang yang tidak imbang antara AS dan Irak membuat perang berlangsung dengan cepat. Tanggal 9 April 2003, perang dinyatakan berakhir dengan dikuasainya kota Baghdad, yang merupakan pusat pemerintahan Saddam Hussein, oleh pasukan AS. Namun senjata pemusnah massal yang menjadi alasan utama serangan AS (dan sekutunya) ke Irak tidak juga diketemukanAda juga yang menyebut, ini tak lebih perangnya Israel dengan meminjam tangan Amerika langsung ke kancah perang. Bila AS bisa menumpas Irak, strategi untuk memecah belah negeri-negeri Muslim di kawasan itu akan lebih mudah, dan praktis melempangkan jalan tercapainya Israel Raya.

Akhir dari Perang AS-Irak tahun 2003 beserta dampaknyaHancurnya pemerintahan Saddam Hussein memberi kesempatan Israel untuk memegang kekuasaan tunggal di kawasan Timur Tengah. Israel dengan gencar mendesak Washington agar menyerang Irak dan menjatuhkan pemerintahan Saddam Hussein, karena rezim tersebut sangat membahayakan posisi Israel. Ambisi Israel untuk menancapkan pengaruhnya secara utuh di kawasan Timur Tengah memang terhalang oleh Irak. Hal itu dikarenakan pemerintahan Saddam Hussein memiliki kekuatan militer yang sangat mengancam Israel, antara lain rudal al-Samoudi, rudal scud dan jumlah pasukan Saddam Hussein yang berjumlah ratusan ribu.

Dalam mendukung rencana Israel menguasai Timur-Tengah, kelompok lobi Israel di AS mendorong pemerintah AS untuk berperang tidak hanya kepada Irak, tetapi Israel juga berencana agar AS berperang dengan Saudi Arabia, Syria, Mesir dan Iran. Sejak berdirinya, Israel telah bercita-cita untuk menata Timur Tengah sesuai dengan kepentingan strategisnya, dan menjadikannya mudah diatur sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel. Untuk mendukung cita-cita ini, Israel meminta bantuan negara AS untuk memerangi negara-negara yang menentangnya.

Adanya perubahan sistem sosial masyarakat Irak pasca Invasi ASPerubahan sosial yang muncul sebagai dampak dari Invasi Amerika pada masyarakat Irak salah satunya adalah adanya kekhawatiran meletusnya perang saudara diantara penduduk Irak sendiri, khususnya antara pendukung setia Saddam dan kelompok yang kontra terhadapnya. Seperti diketahui bahwa masyarakat Irak terbagi ke dalam dua bagian besar kelompok dilihat dari sikap mereka terhadap Saddam Husein, kelompok utama dari para pendukung atau pengikut partai Baath, sebuah partai terbesar sebagai wadah politik Saddam semasa pemerintahannya, dan kelompok kedua kontra yang umumnya dari orang-orang yang bermazhab Syiah di Irak, karena Saddam dinilai diktator dan bertindak sewenang-wenang terhadap para pengikut Syiah di negerinyaAdanya perubahan sistem Ekonomi masyarakat Irak pasca Invasi ASUntuk kondisi ekonomi Irak pasca Invasi Amerika, umumnya para peneliti lebih menyoroti tentang masalah minyak. Irak terkenal dengan banyak ladang minyak yang terkandung di negerinya, sehingga Irak merupakan negara yang menduduki posisi kedua produsen minyak setelah Arab Saudi. Masalah minyak inilah yang menjadi fokus dari perhatian dunia terhadap Irak, tak terkecuali Amerika dan Israel yang berkeinginan untuk menguasai ladang-ladang minyak Irak. Lebih dari itu, soal minyak ini menjadi ulasan penting di balik invasi AS ke Irak. Hingga akhir Maret 2003, tercatat cadangan minyak di Irak mencapai 112,6 miliar barel atau merupakan cadangan terbesar kedua di dunia, setelah Arab saudi yang di atas 200 miliar barel. Rata-rata produksi minyak Irak yang terkait dengan program minyak untuk pangan sebesar 2,5 juta bph.

Minyak menjadi pendapatan utama pemerintahan Irak, yakni sekitar 95%, lainnya dari perdagangan umum dan wisata. Setiap tahunnya Irak memperoleh pendapatan sekitar 22 miliar dolar AS dari minyak. Minyak itu kebanyakan diekspor ke Amerika.Dari penjelasan mengenai peta ekonomi Irak di atas, dapat dikatakan bahwa sentral ekonomi utama Irak adalah minyak. Hal ini di masa depan akan menjadi satu sejarah tersendiri bagi Irak, yaitu akan adanya pemusatan konsentrasi pengiriman minyak secara besar-besaran setiap tahunnya ke AS, karena diduga oleh sebagian besar para pakar ekonomi bahwa tujuan utama invasi AS ke Irak dibalik pelucutan senjata kimia Irak adalah juga untuk menambah cadangan minyak di negerinya yang setiap tahunnya harus import dari luar negeri Amerika. Hal ini jelas akan menimbulkan satu tingkat kesenjangan ekonomi bagi Amerika, dikarenakan minyak adalah kebutuhan utama bagi setiap negeriAdanya perubahan politik di Irak pasca Invasi AS.Serangan yang dilakukanAmerika kepada Irak membawa banyak kehancuran di Irak. Serangan yang terjadi tanggal 20 Maret 2003 tersebut merupakan tindakan Amerika Serikat yang ditujukan untuk memecahkan tiga masalah besar yang terdapat di Irak. Pertama,Irak dipimpin oleh seorang diktator yang represif serta otoriter yaitu Saddam Husein. Kedua, Irak merupakan negara yang agresif dan selalu membahayakan rakyatnya sendiri. Ketiga adalah Irak dianggap sebagai negara yang memiliki senjata pemusnah massal. Amerika mengatakan bahwa serangannya ke Irak ini adalah untuk menegakkan demokrasi di Irak.

Meskipun pemilu berhasil dilaksanakan, namun legitimasi pemerintah hasil pemilu sangat rendah karena rakyat Irak menganggap pemerintahan hasil pemilu adalah pemerintahan boneka Amerika dan rakyat juga ragu terhadap kapabilitasnyaSelain menimbulkan dampak yang cukup besar bagi Irak sendiri, ternyata Invasi AS ke Irak pada tahun 2003 juga menimbulkan dampak bagi konflik antara Israel dengan Palestina. Invasi AS ke Irak mengakibatkan Israel semakin berani menekan pihak Palestina, sehingga proses perdamaian Arab-Israel yang telah dirintis sejak perundingan Oslo tahun 1993 menjadi tidak berarti dan perjuangan rakyat Palestina. Tujuan utama dari pemerintah Israel adalah untuk menguasai Timur Tengah termasuk Palestina untuk mendirikan Israel Raya. Setelah Irak yang merupakan pendukung gerakan perlawanan Palestina, dihancurkan oleh AS maka Israel semakin leluasa menyerang Palestina. Israel telah melakukan pengepungan secara menyeluruh terhadap jalur Gaza dan berencana untuk menghancurkan berbagai elemen

Walaikumsalam Wr Wb

TERIMAKASIH :D