pppk

9
KARYA TULIS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Disusun Oleh: Tito Sucipto, S.Hut., M.Si. NIP. 19790221 200312 1 001 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Upload: siti-hudaiyah

Post on 09-Apr-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

P3K

TRANSCRIPT

Page 1: PPPK

KARYA TULIS

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Disusun Oleh:

Tito Sucipto, S.Hut., M.Si.

NIP. 19790221 200312 1 001

DEPARTEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2009

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 2: PPPK

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan

keajaiban-Nya sehingga dapat menyelesaikan karya tulis mengenai “Pertolongan

Pertama pada Kecelakaan“.

Karya tulis ini berisi tentang gambaran umum mengenai pertolongan pertama

pada kecelakaan sebagai dasar pengetahuan pada pelaksanaan praktik kerja lapangan.

Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memperkaya khasanah wawasan dan

pengetahuan.

Tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan saran dan

masukan yang konstruktif demi menyempurnakan karya tulis.

Medan, Desember 2009

Penulis

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 3: PPPK

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ........................................................................ 1

Tujuan dan Pedoman PPPK ......................................................................................... 1

Jenis-jenis Kecelakaan dan Penanganannya ................................................................ 1

Referensi ...................................................................................................................... 6

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 4: PPPK

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (PPPK)

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) adalah memberikan

pertolongan dan pengobatan darurat dan sementara yang dilaksanakan secara cepat

dan tepat. Tujuan utama bukanlah untuk memberikan pengobatan akhir, tapi suatu

usaha untuk mencegah/melindungi korban dari akibat-akibat lanjut yang lebih parah

akibat suatu kecelakaan.

Tujuan dan Pedoman PPPK

Tujuan PPPK adalah:

1. Mencegah bahaya maut

2. Mencegah pendarahan yang lebih banyak

3. Mencegah bahaya terhadap jasmani dan rohani

4. Mencegah infeksi

5. Mengurangi rasa sakit

6. Mempercepat penyembuhan

Pedoman PPPK adalah PATUT, yaitu:

1. Penolong aman

2. Amankan korban

3. Tandai tempat kejadian

4. Usahakan menghubungi pihak medis dan pihak berwajib

5. Tindakan PPPK

Jenis-jenis Kecelakaan dan Penanganannya

Beberapa gangguan dan kecelakaan yang biasa terjadi dan bisa ditangani

dengan PPPK:

1. Gangguan umum adalah terganggunya fungsi tubuh secara umum akibat suatu

kecelakaan, yang meliputi gangguan pernafasan, peredaran darah dan kesadaran.

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 5: PPPK

a. Lena atau collaps

Terjadi karena kurangnya darah yang mengalir ke otak. Gejala yang timbul

adalah pusing, mual, kunang-kunang, muka pucat, mengeluarkan keringat dan

denyut nadi lemah. Cara penanganannya:

1) Korban baringkan telentang di tempat teduh dan segar dengan kepala agak

rendah

2) Longgarkan pakaian

3) Usahakan korban dapat bernafas udara segar

4) Usahakan tubuh korban tetap hangat

b. Shock

Terjadi karena kurangnya volume darah yang mengalir dalam pembuluh darah

dan sering disebabkan oleh pendarahan hebat. Cara penanganannya sama

dengan penanganan untuk lena.

c. Pingsan

Terjadi karena terganggunya fungsi otak sehingga korban tidak sadarkan diri

dan sering disebabkan oleh keracunan, kerusakan pada otak dan kehilangan

banyak darah. Gejala yang timbul adalah korban tidak menyahut bila ditanya,

tidak bereaksi terhadap rangsangan (dicubit, ditusuk), biasanya penderita

berbaring tidak bergerak atau sangat gelisah, ada pernafasan dan denyut nadi

dapat diraba. Cara penanganannya:

1) Baringkan korban di tempat teduh dan segar

2) Bila mukanya merah posisi kepala ditinggikan, tapi bila mukanya pucat

dibaringkan tanpa bantal

3) Kepala dimiringkan, agar bila muntah dapat langsung keluar dan tidak

mengganggu pernafasan

4) Isi mulut (makanan, gigi palsu) harus dikeluarkan

5) Jangan berikan makanan dan minuman ke korban

6) Beri rangsangan bau-bauan yang menyengat

7) Bawa segera ke rumah sakit

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 6: PPPK

d. Mati suri

Yaitu keadaan antara pingsan dan mati. Gejala yang timbul adalah muka

pucat kebiru-biruan, biji mata melebar, pupil tidak menyempit dengan

penyinaran, denyut nadi tidak teraba dan pernafasan dada tidak nampak. Cara

penanganannya adalah korban segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

2. Gangguan lokal adalah terganggunya fungsi tubuh pada bagian tertentu akibat

suatu kecelakaan, yang meliputi pendarahan, luka dan patah tulang.

a. Pendarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah rusak yang meliputi:

1) Pendarahan dalam yaitu pendarahan dalam tubuh sehingga darah tidak

keluar

2) Pendarahan luar yaitu pendarahan yang mengakibatkan darah keluar dari

tubuh:

a) Pendarahan pembuluh darah nadi yaitu darah keluar memancar dan

berwarna merah muda karena banyak mengandung oksigen (O2)

b) Pendarahan pembuluh balik yaitu darah keluar mengalir dan berwarna

merah tua

c) Pendarahan pembuluh kapiler yaitu darah keluar merembes/menetes

sedikit-sedikit seperti embun

3) Cara penanganan pendarahan:

a) Menekan sumber pendarahan dengan jari tangan

b) Menggunakan pembalut tekan

c) Mengguanakan pansat darah

b. Luka adalah terputusnya jaringan kulit kerena kekerasan. Penanganan luka

dapat dilakukan dengan prinsip 5T yaitu:

1) Tekan luka dengan jari tangan dan langsung tutup dengan pembalut steril

2) Posisi luka diusahakan lebih tinggi dari posisi jantung

3) Tekan pembuluh nadi yang terdekat

4) Tenangkan korban

5) Tidurkan korban

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 7: PPPK

c. Patah tulang (fraktura) adalah retak/putusnya tulang dan/atau hubungan antara

tulang secara sebagian/seluruhnya. Ciri-ciri patah tulang adalah bagian yang

patah tidak bisa digerakkan, rasa sakit bertambah bila tersentuh, bentuk

bagian tersebut berlainan dengan bentuk biasanya dan sekitar luka bengkak

bebiru-biruan. Patah tulang terbagi menjadi dua yaitu:

1) Patah tulang terbuka, dengan ciri-ciri terjadi luka dan pendarahan, tulang

menonjol keluar serta berhubungan dengan udara luar

2) Patah tulang tertutup, dengan ciri-ciri terjadi perubahan bentuk, kulit

kebiru-biruan dan apabila ditekan terasa nyeri

Cara penanganan patah tulang adalah:

1) Pembalutan yang bertujuan:

a) Menutupi luka

b) Mencegah pendarahan

c) Mengurangi gerakan yang dapat menimbulkan bertambahnya luka

Jenis pembalut: pembalut kain segitiga/mitela, pambalut kasa dan pembalut

balut cepat.

2) Pembidaian yang bertujuan:

a) Mencegah pergeseran tulang yang patah

b) Memberikan istirahat pada anggota badan yang patah

c) Mengurangi rasa sakit

d) Mempercepat penyembuhan

Syarat bidai: berbentuk pipih, ringan dan panjangnya minimal melewati dua

persendian.

3. Luka gigitan ular berbisa

Gejalanya sesak nafas, timbulnya bercak darah di seluruh tubuh yang diikuti

batuk darah dan kencing darah.

Penanganannya:

a. Lakukan penasatan (ikatan) antara luka dan jantung, kurangi gerakan/aktifitas

sehingga bisa ular tidak semakin menyebar dalam tubuh

b. Perbesar luka gigitan ular dengan pisau streril sehingga darah mudah keluar

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 8: PPPK

c. Isap luka untuk mengeluarkan bisa ular dengan mulut penolong, bonggol

pisang atau badan katak hijau

d. Tutup luka dengan kasa steril dan segera bawa ke rumah sakit

4. Keracunana makanan

Penanganannya usahakan penderita muntah dengan menekan langit-langi

tenggorokan korban dan beri tablet norit atau arang yang telah ditumbuk halus.

Bila kondisi bertambah parah, segera bawa ke rumah sakit.

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Page 9: PPPK

Tito Sucipto : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2009

Referensi

Badan Pendidikan dan Latihan Rimpala. 1997. Makalah Kuliah Pembekalan Praktek

Kerja Lapang (PKL) Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB Tahun 1997.

Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Edwin, Norman. 1987. Mendaki Gunung: Sebuah Tantangan Petualangan. Aya

Media Pustaka. Jakarta.

Program Ilmu Kehutanan. 2003. Buku Panduan Praktek Umum Kehutanan (PUK):

Membentuk Rimbawan Profesional yang Peduli Penyelamatan dan Pelestarian

Hutan. Program Ilmu Kehutanan. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Rimbawan Pecinta Alam. 1998. Diktat Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar)

Rimpala 1998. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Rimbawan Pecinta Alam. 2002. Diktat Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar)

Rimpala 2002. Rimbawan Pecinta Alam. Fakultas Kehutanan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Soetardjo, Addy. 2002. Petunjuk Praktis Mendaki Gunung. Effhar. Semarang.

Yudiawan, Deni. 2002. Panduan Praktis Berpetualang di Alam Bebas: Cerdas dan

Tangkas Menjelajahi Alam Bebas. Puspa Swara. Jakarta.