ppid. · pdf filekoperasi yang direvitalisasi 1 permen ... sebanyak 10 koperasi penerima...

52
Page 46

Upload: duongkien

Post on 05-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 46

Page 2: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 47

Page 3: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 48

Page 4: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 49

II. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

SASARAN:

PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 5 (lima) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas;

Page 5: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 50

2. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;

3. Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI;

4. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang;

5. Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Analisis atas pencapain target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Terwujudnya 4.000 Koperasi Berkualitas

Pada Rencana Kerja Kementerian Koperasi dan UKM periode 2013-2014, sasaran dari indikator kinerja ini adalah jumlah Koperasi yang diperingkat dengan target sebanyak 1.000 unit Koperasi dengan pencapaian sebanyak 1.000 unit koperasi telah diperingkat (100%). Dari hasil pemeringkatan tersebut, diperoleh hasil sebanyak 834 koperasi telah ditetapkan sebagai Koperasi cukup berkualitas sebanyak 824 dan 10 berkualitas. Sedangkan sisanya sebanyak 166 unit koperasi ditetapkan sebagai belum berkualitas.

Pencapaian koperasi berkualitas diatas 75% terdapat di 15 Provinsi, yaitu: Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Terwujudnya  4.000  Koperasi berkualitas 

1.000 Koperasi yang diperingkat 

1.000  100 

Terwujudnya  1.500  peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata  kelola  perusahaan  kepada pembina/UMKM/ koperasi di sektor riil 

500 orang  500  100 

Terwujudnya  18.000  Badan  Hukum Koperasi  yang  diumumkan  dalam Berita Negara RI 

5.500 BH  5.500  100 

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut  dan  Terlatih  sebanyak 1.425 orang

540 orang  540  100 

Terwujudnya  1  kebijakan  dan  600 Koperasi yang direvitalisasi 

1 Permen  1 Permen  100 

Page 6: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 51

Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Pencapaian koperasi berkualitas diatas 50%-75% terdapat di 9 Provinsi, yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara.

Selain kegiatan Pemeringkatan Koperasi, upaya-upaya untuk mendukung tercapainya indikator kinerja Terwujudnya 4.000 Koperasi Berkualitas, Kementerian Koperasi dan UKM juga melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu:

a. Penilaian Koperasi Berprestasi dan Koperasi Penerima Award.Pada tahun 2013, telah dinilai sebanyak 99 Koperasi Berprestasi dan sebanyak 10 Koperasi penerima award

b. Penilaian Provinsi/Kabupaten/Kota Penggerak Koperasi, dengan hasil sebanyak 36 Kabupaten/Kota telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Penggerak Koperasi.

c. Forum Konsultasi Penguatan Kelembagaan Koperasi di kalangan wanita.

d. Temu Konsultasi Nasional dalam Penguatan Kelembagaan Koperasi.

e. Peningkatan Kerjasama dan Koordinasi Melalui Petemuan Internasional.

f. Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar.

g. Sosialisasi Pedoman Akreditasi Lembaga Pemeringkat Koperasi.

• Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

Target kinerja yang ditetapkan pada indikator ini pada Rencana Kerja tahun 2013 adalah sebanyak 500 orang peserta bimbingan teknis, dengan capaian kinerja sebanyak 500 orang peserta yang mengikuti bimbingan teknis (100%). Peserta Bimbingan Teknis berasal dari SKPD pembina koperasi dan gerakan koperasi.

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Terwujudnya  4.000  Koperasi berkualitas 

1.000 Koperasi yang diperingkat 

1.000  100 

Terwujudnya  1.500  peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata  kelola  perusahaan  kepada pembina/UMKM/ koperasi di sektor riil 

500 orang  500  100 

Terwujudnya  18.000  Badan  Hukum Koperasi  yang  diumumkan  dalam Berita Negara RI 

5.500 BH  5.500  100 

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut  dan  Terlatih  sebanyak 1.425 orang

540 orang  540  100 

Terwujudnya  1  kebijakan  dan  600 Koperasi yang direvitalisasi 

1 Permen  1 Permen  100 

Page 7: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 52

Kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Koperasi dan UKM untuk mendorong koperasi dalam menjalankan tata kelola perusahan secara baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah koperasi. Sehingga Koperasi dapat dikelola dengan sistem pengelolaan yang transparan, bertanggung jawab, mandiri dan adil. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah koperasi sektor produkif, sehingga koperasi tersebut dapat melakukan identifikasi diri dan menata sistem organisasi dan manajemen koperasi menuju pola pengelolaan organisasi yang baik.

• Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

Target untuk indikator kinerja ini sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013 adalah sebanyak 5.500 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Lembar Berita Negara, dengan realisasi capaian kinerja pada tahun 2013 sebanyak 5.500 Badan Hukum koperasi yang diumumkan dalam Lembar berita Negara (100%). Realisasi kinerja yang dicapai telah dapat memenuhi target capaian kinerja.

Untuk mencapai target yang telah ditentukan dalam Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012-2014, Kementerian Koperasi dan UKM juga telah melaksanakan beberapa kegiatan pendukung, yaitu:

1. Pembenahan Koperasi Tidak Aktif;

2. Temu Konsultasi Perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Wilayah;

3. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Tingkat Nasional;

4. Pengembangan Organisasi Koperasi Menuju Skala Besar;

5. Pelaksanaan Diklat Pemasyarakatan Perkoperasian.

TargetRealisasi

500 500

TargetRealisasi

5.500  5.500 

Page 8: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 53

• Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425

Pembina Koperasi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bidang koperasi saat ini dirasakan sudah tidak sebanding dengan jumlah koperasi yang ada di wilayah masing-masing, sehingga berakibat pembinaan yang dilakukan menjadi kurang memadai. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM telah merekrut Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL).

Target capaian kinerja yang terdapat pada Rencana Kerja tahun 2013, adalah sebanyak 540 tenaga PPKL terekrut dan terlatih. Realisasi Capaian kinerja adalah sebanyak 540 tenaga PPKL telah terekrut dan terlatih (100%). Tenaga PPKL tersebut tersebar di 33 Propinsi dan 98 Kab/Kota.

Optimalisasi pengembangan PPKL dilakukan dengan rangkaian kegiatan, diantaranya:

a. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur PPKL, berisi tentang standar pelaksanaan tugas dan tanggungjawab PPKL dalam melakukan tugas penyuluhan dan konsultasi kepada kelompok masyarakat koperasi;

b. Penyusunan Kertas Kerja PPKL, memuat bentuk laporan yang harus disajikan selaku petugas penyuluh koperasi lapangan dalam mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugasnya;

c. Bimbingan teknis perkoperasian bagi PPKL, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan, pengetahuan dan pemahaman perkoperasian kepada PPKL;

d. Temu Konsultasi PPKL dengan maksud untuk menyamakan persepsi atas kebijakan tentang perkoperasian dalam melakukan penyuluhan dan konsultasi kepada kelompok masyarakat dan koperasi;

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas PPKL untuk mengevaluasi kinerja PPKL dalam melaksanakan tugas penyuluhan dan konsultasi kepada kelompok masyarakat dan koperasi.

Page 9: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 54

• Terwujudnya 497 Koperasi yang direvitalisasi

Revitalisasi Koperasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dengan melibatkan Gerakan Koperasi, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan terkait lainnya untuk menata kelembagaan dan memperkuat usaha koperasi. Revitalisasi koperasi dapat dijadikan momentum dalam membangun koperasi

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M Page 50

Grafik Sebaran PPKL

Page 10: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 55

khususnya koperasi yang bergerak di sektor riil untuk menghasilkan produk-produk global. Untuk mencapai hal tersebut, Pencapaiannya Revitalisasi Koperasi tahun 2013 dilaksanakan melalui 2 kegiatan yaitu:

a. Identifikasi Potensi Pengembangan 497 Koperasi Sektor Riil di 19 Provinsi dalam rangka Revitalisasi Koperasi.

b. Penyusunan Bisnis Plan terhadap 497 Koperasi di 19 Provinsi (Aceh, Sumbar, Riau, Babel Sumsel, Jambi, Lampung, DKI, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTT, NTB, Kalteng, Kalsel, Kalbar)

SASARAN:

PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;

2. Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, Dukungan Sistem Bisnis, dan Kerjasama Investasi 1.372 KUMKM.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan  UMKM 

8 dokumen  8  100 2 Koperasi  2  100 4 model  4  100 17 laporan  17  100 33 Koperasi  33  100 2.000 eks  2.000  100 

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM 

260 koperasi   260 Koperasi  100 

1.039 Koperasi  1.039  100 

Page 11: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 56

Penjelasan atas pencapain target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Terlaksananya Kajian/ Rintisan/ Replikasi/ Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Pencapaian atas indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu :

a. Rintisan pengadaan pangan dan agroindustri oleh Koperasi. Capaian kinerja yang ditargetkan untuk kegiatan ini adalah dilakukannya kegiatan rintisan pengadaan pangan kepada sebanyak 2 Koperasi. Kegiatan rintisan ini telah dilakukan kepada 2 koperasi yaitu, (KUD) Setia Mulia Lampasi di Sumatera Barat dan KUD Tani Sepakat, di Kalimantan Selatan (capaian kinerja 100%);

b. Rintisan penerapan model inkubator. Capaian kinerja yang ditargetkan pada kegiatan ini adalah tersedianya model/laporan sebanyak 4 buah. Realisasi capaian kinerja untuk kegiatan ini telah sesuai dengan target atau sebesar 100%. Hasil yang dicapai adalah tersedianya 4 model/laporan rintisan penerapan model inkubator di 4 inkubator, yaitu:

c. Rintisan model pengembangan PKL. Capaian kinerja yang ditargetkan untuk kegiatan ini adalah 1 buah model pengembangan PKL. Kegiatan ini telah direalisasikan di Kota Bogor untuk pengembangan PKL bidang pangan/kuliner di 4 wilayah, yaitu Bina Marga, Ekalokasari, Gang Selot dan Bangburang Raya (capaian kinerja 100%);

No  Model Inkubator 1  IPB Inkubator Model Green Energy (Energi ramah lingkungan) 

2  ITB Inkubator Model Manufacturing 

3  ITS Inkubator Model Industri Kreatif (ICT) 

4  Unibraw Inkubator Model Agrobisnis 

Page 12: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 57

LOKASI PENGEMBANGAN PKL DI KOTA BOGOR

d. Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan pendekatan One Village One Product (OVOP). Kegiatan ini merupakan model dari penjabaran atas Inpres Nomor 6 tahun 2007, tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Fokus pada kegiatan ini adalah peningkatan peluang pasar produk UMKM khas daerah melalui peningkatan efektifitas pengembangan industri sentra/kecil dan menengah. Pada tahun 2013, kegiatan ini ditargetkan kepada 30 Koperasi. Pencapaian kinerja dilaksanakan dengan melaksanakan 3 sub kegiatan, yaitu pelaksanaan Temu Solusi yang dilaksanakan kepada 26 Koperasi, Pelatihan Peningkatan keterampilan KUKM kepada 3 Koperasi, dan pelaksanaan Temu Nasional yang dilaksanakan di 1 propinsi (capaian kinerja 100%).

No  Model Inkubator 1  IPB Inkubator Model Green Energy (Energi ramah lingkungan) 

2  ITB Inkubator Model Manufacturing 

3  ITS Inkubator Model Industri Kreatif (ICT) 

4  Unibraw Inkubator Model Agrobisnis 

Page 13: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 58

Sebaran Daerah dengan Produk OVOP yang di Launching pada Tahun 2013

e. Partisipasi dalam Forum Internasional. Capaian kinerja yang ditargetkan untuk kegiatan in adalah tersedianya laporan atas partisipasi pada forum internasional bidang KUKM sebanyak 1 Laporan (capaian kinerja 100%);

Menteri Koperasi dan UKM berfoto bersama dengan Delegasi peserta The 20th APEC SME Ministerial Meeting Bali, 7 September 2013

f. Pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan software DSS KUMKM. Aplikasi DSS (decision support system) merupakan salah satu aplikasi yang berguna untuk membantu pengambilan keputusan. Bagi Koperasi dan UMKM, aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kelangsungan usaha dan membantu akses ke perbankan. Pada tahun 2013 ini, sosialisasi software DSS telah dilangsungkan di 3 propinsi, yaitu NTB, Bali dan Yogyakarta (capaian kinerja 100%);

No  Provinsi  Kab/Kota  Produk 1  Jawa Tengah  Klaten, Sragen, Jepara, 

Surakarta, Pemalang, Boyolali, Cilacap, Kudus, 

Wonosobo 

Tenun Lurik, Sarung Goyor, Tenun Troso, Batik, Sarung 

Goyor, Kerajinan kulit Ikan Pari, Gula Kelapa, Bordir, Carika 

2  Jambi  Kerinci  Sirup Kayu Manis, dodol Tentang 

3  NTT  Timor Tengah Selatan  Tenun Ikat 

4  Sumatera Barat  Tanah Datar, Bukittinggi  Tenun Pandai Sikek, Bordir dan Sulaman 

(capaian kinerja 100%);

Menteri Koperasi dan UKM berfoto bersama dengan Delegasi peserta The 20th APEC SME Ministerial Meeting

No  Provinsi  Kab/Kota  Produk 1  Jawa Tengah  Klaten, Sragen, Jepara, 

Surakarta, Pemalang, Boyolali, Cilacap, Kudus, 

Wonosobo 

Tenun Lurik, Sarung Goyor, Tenun Troso, Batik, Sarung 

Goyor, Kerajinan kulit Ikan Pari, Gula Kelapa, Bordir, Carika 

2  Jambi  Kerinci  Sirup Kayu Manis, dodol Tentang 

3  NTT  Timor Tengah Selatan  Tenun Ikat 

4  Sumatera Barat  Tanah Datar, Bukittinggi  Tenun Pandai Sikek, Bordir dan Sulaman 

(capaian kinerja 100%);

Menteri Koperasi dan UKM berfoto bersama dengan Delegasi peserta The 20th APEC SME Ministerial Meeting

Page 14: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 59

g. Pemuktahiran data sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UMKM Terpilih (SIDD-KUMKM-T). Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah data keragaan koperasi (rekapitulasi dan data detail per provinsi berupa label dan grafik). Dengan output data tersebut, dapat menunjukkan keterkaitan antar sektor Koperasi dan UMKM;

h. Publikasi hasil kajian dan artikel pemberdayaan KUKM. Hasil kajian dalam pemberdayaan KUMKM, sangat penting untuk dipublikasikan sehingga dapat diketahui, dipahami dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemangku kegiatan. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM telah mempublikasikan hasil-hasil kajian kedalam buletin Infokop dan jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM.

• Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi

Pencapaian target untuk indikator ini dilakukan melalui kegiatan:

a. Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKMRealisasi capaian kinerja untuk kegiatan ini adalah sebanyak 260 koperasi (100%). Untuk mencapai target tersebut, telah dilaksanakan melalui pelatihan BSC (Balanced Score Card) dalam rangka meningkatkan kinerja manajemen Koperasi, sosialisasi mengenai sistem resi gudang, dan pemantauan dan evaluasi atas program Surat Utang Koperasi, Kegiatan tersebut dilaksanakan di 4 (empat) Propinsi yaitu; Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.

b. Dukungan sistem bisnis dan kerjasama investasi.Kegiatan dukungan sistem bisnis dan kerjasama investasi telah dilaksanakan kepada 1.161 UMKM bidang perikanan, makanan, minuman dan industri kreatif (111,74%). Kegiatan ini dilaksanakan melalui bimbingan teknis dan konsultasi kepada UMKM sentra industri kreatif, makanan dan minuman; juga melalui sosialisasi pasar modal; bimbingan teknis peningkatan kapasitas KUMKM;

Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM Dukungan Sistem Bisnis 

dan Kerjasama Investasi

260 

1.039 

260 

1.161 

Target Realisasi

Page 15: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 60

SASARAN:

PENINGKATAN DAYA SAING

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM;

2. Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM;

3. Diklat Vocational 1.500 orang;

4. Diklat LKM/KSP 650 orang;

5. Diklat Perkoperasian 1800 0rang;

6. Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit;

7. Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang;

8. Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang;

9. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Page 16: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 61

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

○ Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk

Selama tahun 2013, kegiatan Sosialisasi dan pendampingan HKI dilaksanakan di 9 (sembilan ) lokasi yaitu Bali, Malang, Balikpapan, Garut, Tasikmalaya, Palu, Pekalongan, Cirebon dan Bekasi dengan jumlah peserta sebanyak 500 UKM yang diawali dengan pemahaman HKI berdasarkan teoritis dan peraturan-peraturan yang menjadi landasan. Tahap berikutnya adalah pendampingan bagaimana membuat merek yang mempunyai nilai jual dan tidak melanggar peraturan yang ada, membuat desain kemasan dan kerajinan yang menarik serta pendampingan dalam melakukan pendaftaran. Berdasarkan hasil penelusuran dan searching dari 500 UKM telah difasilitasi pendaftaran Merek sebanyak 350 UKM.

Dalam rangka meningkatkan kepedulian UKM akan arti pentingnya HKI, telah dilaksanakan kegiatan Workshop dengan tema “Produk UKM Go Internasional” dan “UKM Goes Global” yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Nopember 2015, dengan tujuan : memberikan semangat, motivasi dan percaya diri kepada pelaku usaha (UKM) Indonesia dalam menghadapi ASEAN Free Trade Zone 2015. Kegiatan dikoordinasikan dengan kementerian perindustrian dan kementerian Hukum dan HAM.

Page 17: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 62

○ Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 350 KUMKM Sentra dari target sebanyak 250 KUMKM Sentra (capaian kinerja 100%). Dalam memenuhi pencapaian target kinerja, dilakukan melalui pelaksanaan temu konsultasi pemanfaatan TIK bagi KUKM sentra, serta pendampingan teknis pemanfaatan internet untuk e-commerce bagi KUKM sentra. Selain itu, dalam mendukung pencapaian kinerja indikator ini, telah dilakukan juga penyusunan aplikasi skim pengembangan usaha.

Pelaksanaan temu konsultasi dan pendampingan teknis dilakukan dalam rangka peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai teknologi informasi dan komunikasi kepada KUKM, sehingga dapat berdampak kepada perkembangan usahanya. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 5 (Lima) Provinsi, yaitu: Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Lampung, Maluku Utara, Jawa Barat

○ Diklat Vocational

Capaian kinerja pada indikator ini adalah sebanyak 1.980 orang telah mengikuti diklat Vocational dari target kinerja yang ditetapkan sebanyak 3.815 orang (capaian kinerja 192,67%).

Pelaksanaan Diklat Vocational ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis vocational/khusus kepada peserta diklat, anggota Koperasi dan UKM serta masyarakat calon wirausaha, dalam rangka meningkatkan daya saing bagi UMKM dalam menghasilkan produknya, antara lain di bidang budidaya coklat, kerajinan akar wangi, pengolahan emping melinjo, pengolahan pasca panen biji mete, dan bordir.

○ Diklat Pengelola LKM

Capaian kinerja pada indikator ini sebanyak 250 orang peserta yang mengikuti pelatihan Diklat bagi Pengelola LKM. Realisasi tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu 100 peserta (capaian kinerja 100%).

Diklat ini dilaksanakan di di 4 Provinsi yakni Provinsi Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Tujuan dari pelaksanaan diklat ini adalah untuk mendorong agar Lembaga Keuangan Mikro

Page 18: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 63

memiliki legalitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memiliki Badan Hukum.

○ Diklat Perkoperasian

Realisasi capaian kinerja pada indikator ini adalah sebanyak 2.880 peserta. Realisasi kinerja tersebut melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.680 peserta (capaian kinerja 171,43%).

Tujuan dari Diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang perkoperasian bagi kelompok strategis baik dari kalangan pemuda, tokoh masyarakat, gerakan koperasi, pelaku UKM dan pengurus serta pengelola koperasi.

○ Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU)

Lembaga Pendidikan Pedesaan pada tahun 2013 telah difasilitasi Tempat Praktek Ketrampilan Usaha sebanyak 100 unit, tersebar

di 25 Provinsi yakni Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sultra, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Realisasi capaian kinerja sesuai

dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 100 TPKU telah terfasilitasi (100%).

Fasilitasi TPKU pada lembaga pendidikan pedesaan dimaksudkan untuk menumbuhkan calon wirausaha baru melalui keterampilan teknis sesuai dengan bidang yang diminati siswa. Lembaga yang mendapatkan bantuan adalah lembaga pendidikan swasta setingkat

     

Page 19: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 64

MA, SMK, SMU, dan MAK. Setiap lembaga pendidikan mendapatkan bantuan sebesar Rp. 100 juta.

○ Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendamping LPB/BDS-P

Realisasi capaian kinerja pada indikator ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 380 pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya (capaian kinerja 100%). Pencapaian kinerja dilakukan melalui pelaksanaan peningkatan standar kompetensi lembaga pendamping yang dilaksanakan di Propinsi Jawa Tengah.

Peran Lembaga Pengembangan Bisnis/Business Development Services-Provider (LPB/BDS-P) dalam pengembangan usaha KUMKM dinilai strategis. Hal ini karena LPB/BDS-P memberikan jasa layanan konsultasi sesuai dengan kebutuhan KUMKM, khususnya dalam bidang pemasaran, permodalan, informasi dan teknologi, sumber daya manusia, serta melakukan alternatif solusi bagi masalah yang dihadapi oleh KUMKM.

○ Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM

Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun anggaran 2013. PLUT-KUMKM, secara khusus akan didorong agar mampu menghimpun potensi dan sumberdaya untuk mengembangkan produk unggulan Koperasi dan UMKM di daerah. Secara fungsi PLUT-KUMKM difokuskan untuk meningkatkan 4 (empat) aspek, yaitu: meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM, meningkatkan produktivitas Koperasi dan UMKM, meningkatkan nilai tambah Koperasi dan UMKM, meningkatkan kualitas kerja Koperasi dan UMKM.

Pengelolaan PLUT-KUMKM diarahkan untuk mewujudkan 7 (tujuh) fungsi layanan minimum, meliputi: 1) Pelatihan Bisnis dan Teknis; 2) Program Konsultasi Bisnis KUMKM; 3) Promosi, Pemasaran dan Transaksi; 4) Akses ke Pembiayaan; 5) Pendamping atau Mentor Bisnis (Business Coaching); 6) Penguatan kelembagaan dan kerja sama (networking); 7) Layanan Pustaka Entrepreneur atau Pusat Informasi

Pada Tahun 2013 telah dirintis pengembangan PLUT-KUMKM di 21 Lokasi, yang meliputi 12 di tingkat provinsi dan 9 di tingkat Kabupaten/Kota, meliputi:

Page 20: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 65

No  Provinsi  Lokasi 

1  Aceh  Kab. Aceh Besar 

2  Riau  Provinsi Riau, Kab.Kampar 

3  Jawa Barat  Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur 

4  Jawa Tengah  Provinsi, Kab. Kebumen 

5  DI. Yogyakarta  Provinsi 

6  Jawa Timur  Kab. Pacitan, Kota Batu 

7  Kalimantan Barat  Provinsi 

8  Jambi  Provinsi 

9  Kalimantan Selatan  Kota Banjar Baru 

Page 21: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 66

SASARAN:

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH NASIONAL

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 8 (delapan) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488 Koperasi;

2. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 80 Koperasi ;

3. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model;

4. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM;

5. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM;

6. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit;

7. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMi;

8. Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Page 22: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 67

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Sarana Produksi KUKM

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 162 Koperasi telah difasilitasi dalam rangka peningkatan kualitas dan sarana produksi. Realisasi tersebut tercapai lebih dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 162 koperasi (capaian kinerja 100 %).

Kinerja pada indikator ini tercapai melalui pelaksanaan penyaluran bantuan perkuatan di bidang produksi. Bantuan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan permodalan KUMKM dalam rangka pengembangan usaha. Jenis bantuan perkuatan yang diberikan kepada KUMKM dengan sebaran propinsi penerima adalah seperti pada grafik di bawah ini:

Page 23: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 68

SEBARAN BANTUAN PERKUATAN (Propinsi)

• Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan

Pada tahun 2012 telah dibangun 3 unit PLTMH kepada 3 Koperasi sebesar Rp. 4.5.000.000,- sedangkan pada tahun 2013 telah dibangun 10 unit PLTMH kepada 10 Koperasi sebesar Rp. 15.000.000.000,- yaitu : 1) KUD Pakat Mandum, Kab. Pidie - Aceh; 2) KSU Mitra Keluarga, Kab. Tobasa - Sumut; 3) KSU Marsiurupan, Kab. Humbang Hasundutan - Sumut; 4) KSU Sinar Mas, Kab. Solok Sleatan - Sumbar; 5) KUD Beringin, Kab. Alor - NTT; 6) KUD Borong Jaya, Kab. Manggarai Timur - NTT; 7) KSU Puncak Ngengas, Kab. Sumbawa - NTT; 8) Koperasi Apang Semangai, Kab. Sintang - Kalbar; 9) Koperasi Wai Tuo, Kab. Enrekang - Sulsel; 10) Koperasi Indokakao, Kab. Mamasa - Sulbar dengan total kapasitas 417 kilowatt (KW) yang mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat pedesaan sebanyak 1.371 rumah tangga. sehingga ada kenaikan sebesar 7 unit pada tahun 2013 dibanding tahun 2012.

• Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 5 pedoman dengan capaian kinerja sebanyak 5 pedoman pemberian insentif yang telah dihasilkan (capaian kinerja 100%). Konsep model yang telah dihasilkan yaitu: konsep model pemberian insentif di bidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura; konsep model pemberian insentif bidang kehutanan dan perkebunan; konsep model pemberian insentif

Page 24: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 69

bidang perikanan dan peternakan; konsep model pemberian insentif peningkatan kualitas produksi KUKM bidang industri, kerajinan dan pertambangan; konsep model pemberian insentif bidang ketenagalistrikan dan aneka usaha.

Model pemberian insentif kepada koperasi merupakan suatu kebijakan dalam upaya memacu kegiatan Koperasi dan UMKM dengan penekanan utama pada peningkatan pendayagunaan insentif dalam kegiatan masyarakat utamanya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan produktivitas Koperasi dan UMKM.

• KUMKM Yang Difasilitasi Pameran Dalam dan Luar Negeri

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini jauh melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.170 UMKM telah difasilitasi untuk mengikuti pameran dari target sebanyak 1.170 UMKM (capaian kinerja 100%).

Selama tahun 2013, dalam memfasilitasi pemasaran produk KUMKM di dalam dan luar negeri, Kementerian Koperasi telah melaksanakan pameran bagi KUMKM, baik di luar maupun dalam negeri. Beberapa pameran tersebut, yaitu:

a. Pameran Luar Negeri- Pameran Ambiente 2013, Jerman;- China International Furniture Fair 2013, China;- International Furniture and Craft Fair (IFFINA), Indonesia;- Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Malaysia;- Hongkong Fashion Week (HKFW), Hongkong;- China International SME Fair (CISMEF), Guangzhou;- Foire de Marseille, Perancis;- International Design Exhibitor (INDEX), Uni Emirat Arab;- Turkey Halal and Healthy Product Fair, Turki;- Trade Expo Indonesia (TEI), Indonesia;- Bangkok International Gift and Bangkok International

Houseware (BIG & BIH), Bangkok;- International Trade (INTRADE), Malaysia;- Fasilitasi Temu Bisnis pada Pameran MACEF dan Business

Seminar on Tourism, Trade and Investment), Italia;

Page 25: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 70

- The 9th China Int’l SME Fair (CISMEF), China;

b. Pameran Dalam Negeri- Pameran Koperasi dan UKM Festival Ke-10 ;- Pameran Tematik: Koperasi dan UKM Fesyen & Asesoris Expo

2013- Pameran Koperasi dan UKM Makanan, Minuman dan Kemasan

Tahun 2013;- Promosi Produk KUKM Melalui Partisipasi Kementerian

Koperasi dan UKM Pada Berbagai Event Pameran Dalam Negeri;

• KUMKM Yang Difasilitasi Melalui Temu Mitra

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 1.720 KUMKM telah difasilitasi melalui Temu Mitra. Realisasi tersebut tercapai lebih dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.720 koperasi (capaian kinerja 100%).

Pelaksanaan Temu mitra dimaksudkan untuk meningkatkan kemitraan koperasi dan UMKM dengan pengusaha. Pada tahun 2013 ini, telah dilaksanakan temu mitra di beberapa sektor yaitu temu mitra dalam kemasan produk, temu mitra pola waralaba, temu mitra dengan pola dagang, temu mitra dengan pola subkontrak, temu mitra di bidang eko produk, temu mitra di sektor pariwisata, temu mitra di sektor energi biomassa, dan temu mitra dengan BUMN. Temu mitra tersebut telah dilaksanakan di 16 provinsi.

• Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pemasaran Melalui Koperasi

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah dilakukan revitalisasi kepada sebanyak 207 pasar tradisional. Realisasi tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 207 koperasi (capaian kinerja 100%).

Revitalisasi pasar tradisional melalui koperasi merupakan program yang strategis dan substantif dimana telah menciptakan manfaat

Page 26: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 71

ganda dalam pemberdayaan usah mikro. Dengan adanya revitalisasi tersebut, pelaku UMKM (pedagang pasar) mendapatkan suatu kepastian tempat usaha dan kenyaman dalam berdagang, yang dimana dapat meningkatkan pendapatannya. Secara kontinuitas, revitalisasi pasar tradisional difokuskan pada penataan lingkungan pasar yang nyaman seperti perbaikan fisik sarana pasar, penataan lingkungan pasar yang nyaman dan representatif, penataan manajemen pengelolaan pasar oleh koperasi, penataan pedagang/anggota koperasi. Pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional pada tahun 2013 dilaksanakan di 19 kabupaten/kota pada 18 provinsi.

• PKL Yang Difasilitasi Kepastian Tempat Usaha

Pemberian tempat usaha dan sekaligus pembenahan sarana usaha PKL agar lebih tertib dan menarik telah dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM melalui fasilitasi penataan sarana usaha PKL dalam wadah kelembagaan koperasi. Pada tahun 2013, realisasi kinerja fasilitasi kepastian tempat usaha bagi PKL adalah sebanyak 4.625 PKL. Realisasi kinerja ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 4.625 PKL mendapatkan fasilitasi. Selama tahun 2005-2013, total sebanyak 16.143 PKL yang telah difasilitasi kepastian tempat usaha oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

• Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah terlayaninya sebanyak 1.371 KUMKM oleh LLP-KUMKM pada paviliun daerah di SME Tower. Realisasi tersebut telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.200 KUMKM (capaian kinerja 87.53%).

Fasilitasi KUMKM oleh LLP-KUMKM di paviliun daerah telah dimulai sejak tahun 2010. Paviliun daerah adalah sarana (booth) berdasarkan provinsi yang disediakan oleh LLP-KUMKM bagi KUMKM daerahnya masing-masing. Sampai saat ini telah tersedia sebanyak 33 paviliun daerah. Selain itu,

Page 27: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 72

selama tahun 2013 jumlah pengunjung UKM Gallery dan Paviliun Provinsi di SME Tower adalah sebanyak 34.920 orang.

SASARAN:

PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi;

2. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional;

3. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi;

4. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan;

5. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula;

6. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;

7. Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK.

8. Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;

9. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Page 28: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 73

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Peningkatan Akses Pendanaan Bagi Usaha Mikro Dan Kecil

Pencapaian kinerja pada indikator ini dilaksanakan melalui pelaksanaan kegiatan Peningkatan kapasitas pendanaan bagi lembaga keuangan bukan bank (KSP/KJKS) dalam rangka memperluas jangkauan layanan untuk pembiayaan usaha. Maksud dari kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanan KSP/KJKS untuk menyediakan pembiayaan usaha. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk edukasi Penyusunan Proposal Kredit/pembiayaan bagi KSP/KJKS yang diajukan kepada lembaga keuangan bank maupun non bank. Dengan tujuan antara lain: 1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan usaha KSP/KJKS dalam rangka menyediakan pembiayaan usaha; 2) Meningkatkan kinerja pengelolaan Koperasi yang didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang kompeten dan profesional; 3) Meningkatkan jangkauan layanan KSP/KJKS sebagai lembaga keuangan penyedia pembiayaan bagi UMK; 4) Memperkuat peran dan posisi Koperasi yang didukung oleh kemampuan sumberdaya manusia dalam bidang pengelolaan KSP/KJKS.

Lembaga keuangan bukan bank yang ditingkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanan untuk menyediakan pembiayaan usaha KSP/KJKS

Page 29: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 74

telah dilakukan di 4 (empat) provinsi yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Kepulauan Riau dan D.I. Yogyakarta. Jumlah peserta dimasing-masing Provinsi 25 orang pengurus/pengelola koperasi. Narasumber berasal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Andara dan LPS KUMKM.

• Penilaian Kesehatan Bagi KSP/KJKS/UJKS Primer Nasional

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perkoperasian, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) melakukan kegiatan penghimpunan dana dari Anggota, memberikan Pinjaman kepada Anggota dan menempatkan dana pada KSP sekundernya. Atas dasar tersebut maka pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi dapat berjalan dan berkembang secara jelas, teratur, tangguh dan mandiri. Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan secara profesional dan ditangani oleh pengelola yang memiliki keahlian dan pengetahuan khusus, dengan dibantu oleh sistem pengawasan internal yang ketat. Sampai saat ini, telah dikeluarkan Sertifikat Hasil Penilaian Kesehatan kepada 69 (enam puluh Sembilan) unit KSP/USP Koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia (capaian kinerja 100%).

• Transformasi LKM Menjadi Badan Hukum Koperasi

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sangat berperan membantu pembiayaan usaha mikro dan kecil karena letaknya yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan persyaratan pinjaman mudah dipenuhi oleh masyarakat yang membutuhkan. Bank Indonesia telah membagi jenis LKM, yaitu LKM formal yang telah berbadan hukum, LKM semi formal yang keberadaannya didasarkan pada SK Gubernur atau SK pemerintah desa serta LKM non formal yang belum berbadan hukum. Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Bersama antara Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Koperasi dan UKM, serta Gubernur Bank Indonesia nomor 351.1/KMK.010/2009; nomor 900-639A Tahun 2009; nomor 01/SKB/M.KUKM/IX/2009; nomor 11/43A/KEP.GBI/2009 tentang Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro.

Hasil dari pelaksanaan kegiatan secara kualitatif adalah LKM telah berbadan hukum menjadi koperasi, sehingga legal untuk melaksanakan kegiatan simpan pinjam. Sementara itu hasil pelaksanaan kegiatan secara kuantitatif adalah terdapat 223 LKM telah berbadan hukum koperasi dari 200 yang ditargetkan yang telah berbadan hukum koperasi (capaian kinerja 111,5%).

Page 30: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 75

• Peningkatan Permodalan Bagi Koperasi Perdesaan Dan Perkotaan

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah disalurkannya bantuan perkuatan bagi koperasi pedesaan dan perkotaan kepada sebanyak 1.320 Koperasi. Realisasi tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.320 koperasi (capaian kinerja 100%).

Bantuan perkuatan bagi Koperasi dan perkotaan disalurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM sebagai salah satu solusi permodalan bagi Koperasi dalam mengembangkan usahanya. Setiap koperasi mendapatkan bantuan perkuatan sebesar Rp. 50 juta. Bantuan tersebut telah disalurkan kepada 686 kabupaten/kota pada 33 provinsi.

• Bantuan Start-Up Capital Bagi Wirausaha Pemula

Kementerian Koperasi dan UKM menempuh langkah antisipatif melalui penyediaan dana untuk mendukung start up capital bagi wirausahawan pemula. Program keberpihakan ini diharapkan suatu saat akan berdampak langsung dan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan.

Pelaksanaan kegiatan Bantuan Permodalan untuk penumbuhan dan pengembangan Wirausahawan Pemula ini telah dialokasikan kepada 3.860 wirausaha pemula (capaian kinerja 178,7%) dengan nilai sebesar

Rp. 54.000.000.000 (lima puluh empat milyar rupiah) dengan masing-masing wirausaha pemula maksimal menerima sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Penerima manfaat atau bantuan permodalan dari pelaksanaan program ini adalah calon wirausahawan pemula terdidik/sarjana dan calon wirausahawan pemula tidak terdidik atau non sarjana.

• Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah pelaksanaan kegiatan edukasi, sosialisasi dan fasilitasi pengembangan asuransi, jasa keuangan dan perpajakan sebanyak 3 kegiatan. Realisasi tersebut sesuai dari target yang ditetapkan, yaitu sebanyak 3 kegiatan (capaian kinerja 100%).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung indikator ini adalah:

Page 31: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 76

a. Fasilitasi Pembiayaan KUMKM Bagi Industri Dibidang Ekonomi Kreatif

Strategi pemerintah dalam hal pengembangan ekonomi kreatif yang telah digariskan dalam Inpres No. 6 tahun 2009 dilakukan dengan cara memfasilitasi interaksi pelaku industri di bidang ekonomi kreatif dengan lembaga pembiayaan bank dan non bank dalam rangka mengembangkan skim pembiayaan yang sesuai dengan keragaan dan karakteristik usaha KUKM industri kreatif.

b. Edukasi, Sosialisasi Dan Implementasi Kebijakan Perpajakan Bagi Koperasi Dan UKMSosialisasi perpajakan bagi Koperasi dan UMKM telah dilaksanakan di 7 (tujuh) provinsi yang meliputi provinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah dan Sumatera Barat yang bekerja sama dengan Kanwil Pajak/KPP di wilayah setempat dan diikuti oleh pembina tingkat prov/kab/kota.

c. Kegiatan Fasilitasi Pembiayaan Bagi UKMK Yang Berorientasi EksporProgram sosialisasi dan bimbingan teknis kepada UMKM dan Koperasi pelaku ekspor dilaksanakan di 6 (enam) Provinsi/DI yaitu: Kepulauan Riau, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung dengan realisasi pembiayaan kepada 7 (tujuh) UKM dan Koperasi.

• Fasilitasi Terbentuknya Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMKM

Dalam rangka meningkatkan volume penyaluran kredit kepada KUMKM di berbagai pelosok tanah air, telah didorong pembentukan lembaga penjaminan kredit di berbagai daerah, yaitu Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD). Pada tahun 2012, PPKD yang telah berdiri dan beroperasi berada di Provinsi Riau (PT. Sarana Penjaminan Riau) dan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (PT. Jamkrida NTB).

Hasil rapat Koordinasi dan Konsultasi yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempercepat pembentukan Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah, maka dari target 2 (dua) yang diprogramkan dan difasilitasi untuk pembentukan Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD) bagi KUMK maka pada tahun 2013 telah terbentuk sebanyak 2 (dua) PPKD sehingga pencapaian kinerja telah mencapai 100%. Ke 2 (dua) Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah tersebut adalah sebagai berikut :

Page 32: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 77

1. PT. Jamkrida Jawa BaratPerusahaan Penjamin Kredit Daerah Provinsi Jawa Barat ini didirikan tahun 2013 dengan Ijin Operasional dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : Kep.05/D.05/2013, Tanggal 30 Januari 2013.

2. PT. Jamkrida Sumatera BaratPerusahaan Penjamin Kredit Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat ini didirikan tahun 2013 dengan Ijin Operasional dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : Kep – 62/D.05/2013, Tanggal 26 Juli 2013.

• KUMKM Yang Didampingi Untuk Mengakses KUR

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah pelaksanaan pendampingan program KUR di 33 provinsi. Realisasi tersebut sesuai dari target yang ditetapkan, yaitu sebanyak 33 provinsi (capaian kinerja 100%).

Pendampingan dilaksanakan kepada 430 Koperasi dan masing-masing koperasi pendamping mendapatkan bantuan pendampingan sebesar Rp. 22.000.000,- (Dua puluh dua juta rupiah).

• Tersalurkannya Pinjaman/Pembiayaan Dana Bergulir Kepada KUMKM

Dana bergulir tahun 2013 telah disalurkan kepada 160.401 UMKM atau tercapai 173.34% dari target 92.535 UMKM, yang disalurkan melalui 633 Mitra Koperasi Primer Langsung, 16 Mitra Koperasi Sekunder, 16 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Mitra Perbankan, serta 318 Mitra UKM Strategis yang tersebar di 33 provinsi

Secara kumulatif sejak LPDB-KUMKM menyalurkan dana bergulir (September 2008) hingga 31 Desember 2013 telah disalurkan pinjaman/ pembiayaan sebesar Rp.4.116.763.694.971 kepada 521.167 UMKM, melalui 65 Mitra Koperasi Sekunder, 1.983 Mitra Koperasi Primer Langsung, 108 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Bank, serta 646 UKM Strategis. Dari pengelolaan dana tersebut telah mampu menyerap sebanyak 1.042.333 tenaga kerja .

Page 33: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 78

Setiap tahun nilai penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada mitra mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 sebesar Rp.35.125.000.000, tahun 2009 meningkat 462,71% atau sebesar Rp.197.652.109.986, tahun 2010 meningkat 107,58% atau sebesar Rp.410.293.458.246, tahun 2011 meningkat 137,66% atau sebesar Rp.975.085.402.039, tahun 2012 meningkat sebesar 9,91% atau sebesar Rp.1.071.762.493.000, dan tahun 2013 meningkat sebesar 33.13% atau sebesar Rp.1.426.845.231.700. Dana bergulir disalurkan kepada Koperasi dan UKM yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia.

SASARAN:

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang;

2. Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Jumlah Peserta Diklat Kewirausahaan

Diklat kewirausahaan dimaksudkan sebagai upaya untuk menumbuh-kembangkan minat kewirausahaan dikalangan masyarakat. Sehingga dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berwirausaha. Hal ini mengingat masih minimnya kemauan berwirausaha

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Jumlah peserta diklat kewirausahaan   4.065 orang  5.550  126,76 Terwujudnya  penguatan  inkubator Bisnis KUMKM  

20 unit  20 unit   100 

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Jumlah peserta diklat kewirausahaan   4.065 orang  5.550  126,76 Terwujudnya  penguatan  inkubator Bisnis KUMKM  

20 unit  20 unit   100 

Page 34: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 79

dikalangan masyarakat sementara tingkat pengangguran dan kemiskinan relatif masih tinggi. Sasaran peserta dalam pemasyarakatan kewirausahaan ini adalah kelompok masyarakat terdidik khususnya sarjana yang belum bekerja dan mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi. Selain itu juga melalui diklat ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dalam berwirausaha, baik untuk calon wirausaha maupun pelaku usaha mikro, kecil dan pengusaha pemula.

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 1.600 orang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kewirausahaan (capaian kinerja 140.63 %). Pelaksanaan diklat tersebut di 15 provinsi.

• Terwujudnya Penguatan Inkubator Bisnis KUMKM

Upaya mendorong peningkatan daya saing, nilai tambah, produktivitas usaha dan kualitas kerja UKM, khususnya UKM tenant, Kementerian Koperasi dan UKM konsisten mengembangkan UKM tenant melalui inkubator bisnis, terlebih lagi dengan telah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah lebih serius mencurahkan perhatiannya untuk memberdayakan dan mengembangkan UKM melalui inkubasi inkubator wirausaha, karena inkubasi merupakan suatu proses pembinaan, pendampingan, dan pengembangan yang diberikan oleh inkubator wirausaha kepada peserta inkubasi yang disebut tenant. Inkubator bisnis adalah sebuah lembaga intermediasi peserta program Kementerian Koperasi dan UKM yang melakukan proses inkubasi terhadap UKM tenant sebanyak 20 (dua puluh) inkubator bisnis yakni Pusat Inkubator Bisnis Pengembangan Kewirausahaan IPB, Bogor, Pusat Inkubator Bisnis IKOPIN, Bandung, Inkubator Bisnis Universitas Suryakancana, Cianjur, Inkubator Bisnis PSW/G LPPM UNY, Yogyakarta, Klinik Kewirausahaan FE dan Bisnis UNDIP, Semarang, Pusat Studi Pendampingan Koperasi dan UKM LPPM UNS, Solo, Pusat Inkubator Industri, LPPM ITS, Surabaya, Pusat Inkubator Bisnis dan LM UB, Malang, Inkubator Bisnis UNUD, Bali, Inkubator Bisnis FE UNLAM, Banjarmasin, Inkubator Kewirausahaan UNM, Makassar, Pusat Bisnis UMI, Makassar, Inkubator Bisnis Pusat Informasi, LPM UNG, Gorontalo, Pusat Inkubator Bisnis CIKAL USU, Medan, Entrepreneurship Centre UNAND, Padang, Inkubator Bisnis UNRI, Riau, Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas Nasional UNHALU, Kendari, Inkubator Bisnis UNSYIAH, Banda Aceh, Inkubator Bisnis UNJAM, Jambi, Business Technology Centre

Page 35: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 80

Politeknik Negeri Batam. Inkubator bisnis telah mampu menunjukkan perannya terhadap keberhasilan UKM tenant. Dukungan fasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM terdapat 3 hal penting yang strategis, pertama memperkuat kelembagaan inkubator bisnis untuk menjadi lembaga yang mampu meningkatkan fungsi layanan pendampingan kepada UKM tenant, meningkatkan kapasitas dan profesionalisme tenaga pendamping yang fokus menginkubasi UKM tenant sesuai dengan bidang keahliannya dan ketiga, meningkatkan daya saing, nilai tambah, produktivitas usaha dan kualitas kerja UKM tenant. Keberhasilan UKM tenant selama diinkubasi sebanyak 900 UKM tenant menunjukan peningkatan yang cukup signifikan yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya omset usaha UKM tenant pada awal tahun 2013 sebesar Rp.31,45 milyar, meningkat menjadi 20,02% atau meningkat menjadi sebesar Rp.37,75 milyar. Dari peningkatan omset usaha ini jika secara rata-rata omset usaha per UKM tenant per bulan pada awal tahun 2013 sebesar Rp.34,94 juta meningkat menjadi Rp.41,940 juta. Demikian pula tenaga kerja pada awal 2013 berjumlah dari 900 UKM tenant mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.335 orang, mengalami peningkatan sebesar 40,81% atau menjadi 4.696 orang. Secara rata UKM tenant inkubator bisnis mampu menambah tenaga kerja dari 4 orang pada awal tahun 2013, menjadi meningkat 5 orang atau terjadi penambahan 1 orang tenaga kerja. Dampak dari nilai omset dan tenaga kerja, kosekuensi logis adalah pemberian upah tenaga kerja gaji dan upah karyawan, pada awal tahun 2013 jumlah gaji upah yang dibayarkan sebesar Rp.2,208 juta per bulan menjadi Rp.2,755 juta per bulan atau mengalami peningkatan sebesar 24,78%.

SASARAN:

PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Tersusunnya 5 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian;

2. Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Page 36: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 81

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Tersusunnya 5 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang diundangkan pada tangal 30 Oktober 2013 mengamanatkan pengaturannya lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan permohonan persetujuan penyusunan 5 (lima) RPP melalui surat nomor 72/M.KUKM/IV/2013 tanggal 30 April 2013 perihal Permohonan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, yaitu :

1. RPP tentang Penyelenggaraan Perkoperasian;

2. RPP tentang Koperasi Simpan Pinjam;

3. RPP tentang Koperasi Berdasarkan Prinsip Ekonomi Syariah;

4. RPP tentang Lembaga Penjamin Simpanan KSP;

5. RPP tentang Lembaga Pengawas KSP

Pada tanggal 1 November 2013, kelima RPP telah didaftarkan dalam Program Legislasi Nasional di Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM untuk menjadi prioritas pembahasan tahun 2014.

• Sistem Informasi Usaha Kecil Dan Menengah Secara On-Line

Dalam upaya untuk mencapai taget pada indikator ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan diantaranya:

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Tersusunnya 1 Undang‐Undang tentang Perkoperasian dan 5 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian 

 5 RPP  5 RPP  100 

Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on‐line 

2 Aplikasi Sistem   2  100 

Page 37: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 82

1. PEMBERDAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI USAHA KUMKM SENTRA

Information and Communication Technology (ICT) atau disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah semakin jauh menjangkau kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahkan TIK sudah hampir sejajar dengan prasarana lain seperti ; listrik, air bersih, dan jalan. Kebanyakan masyarakat seolah sudah tidak dapat lepas dari TIK, seperti telepon, handphone, radio, televisi, ATM, Surat Kabar, Fax, Laptop, PDA, CD-Rom, DVD, Komputer, dan Internet. Pesatnya kemajuan TIK saat ini telah sepenuhnya membuka kesempatan-kesempatan baru dalam pencapaian tingkat kemajuan mengatasi kendala tradisional, terutama menyangkut masalah jarak dan waktu sehingga memungkinkan aktivitas usaha dengan jangkauan luas.

Koperasi dan UMKM di Indonesia selama ini dipandang sebagai suatu yang hanya mengandalkan hal-hal yang bersifat “biasa” dan nyaris tanpa inovasi. Pola pemikiran semacam ini bahkan secara ironis juga dimiliki oleh pelakunya sendiri. Selama ini, KUMKM selalu identik dengan pola manajerial yang tradisional cenderung kacau, mulai dari manajemen produksi, keuangan, hingga pemasaran. Sehingga sangat diperlukan bagi mereka manajemen modern yang didukung juga pengetahuan dalam memanfaatkan internet bagi usaha mereka. Karena internet memungkinkan KUMKM memasarkan produk mereka dengan intensif, efisien, dan efektif. Dibandingkan dengan surat kabar atau majalah, internet memiliki pembaca ratusan kali lipat. Satu kali tayangan di internet, iklan dapat terbaca oleh puluhan ribu orang. KUMKM dapat meninggalkan iklan di surat kabar yang biayanya mahal dan ujungnya hanya akan menaikkan biaya operasional.

2. PENDAMPINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INTERNET UNTUK E-COMMERCE BAGI KUMKM SENTRA

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan KUMKM dalam mendayagunakan Internet untuk pengembangan bisnisnya, maka pada tahun anggaran 2013 telah difasilitasi kegiatan pendampingan teknis penggunaan internet untuk e-commerce kepada KUMKM sentra di 5 (empat) Provinsi, yaitu: Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Lampung, Maluku Utara, Jawa Barat, dengan peserta masing-masing sebanyak 40 orang, sehingga keseluruhannya menjadi 200

Page 38: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 83

orang. Kegiatan ini difokuskan kepada KUMKM yang memiliki usaha produktif dan berpeluang untuk melakukan ekspor.

Tujuan pendampingan teknis adalah untuk meningkatkan pengetahuan KUMKM, agar mereka mahir dalam menggunakan internet serta mampu mengikuti perkembangan TIK yang digunakan dalam akses informasi bisnis dan dapat disinergikan dengan usahanya seperti mengolah informasi, mengakses informasi bisnis, promosi produk, integrasi informasi, serta dapat mengikuti tren pasar.

Kegiatan pendampingan teknis dilaksanakan di laboratorium komputer yang ada di sekolah tinggi atau universitas di ibukota provinsi, dimana satu orang peserta menggunakan satu komputer. Metode pembelajarannya adalah instruktur memandu dengan menggunakan laptop dan LCD/Projector, sedangkan pendamping instruktur mengarahkan peserta. Materi pembelajaran yang diberikan antara lain; perkembangan teknologi informasi dan komunikasi; penggunaan internet sehat dengan browsing; pembuatan/pengoperasian e-mail dan mailinglist; mencari informasi melalui search engine dengan google, penggunaan komunikasi interaktif dengan facebook; operasi beberapa website tentang e-commerce, e-government; pengoperasian website sentrakukm.com; mendesain website sendiri dengan blog atau wordpress; serta studi kasus melalui proses transaksi online.

3. DISEMINASI APLIKASI SKIM PENGEMBANGAN USAHA

Merupakan skim yang ditujukan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) yang akan memulai usaha (wirausaha baru) atau UMKM yang akan mengembangkan usahanya lebih lanjut. Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha telah menyusun aplikasi/software Skim Pengembangan Usaha yaitu merupakan sebuah sistem aplikasi komputer yang dapat diakses secara on-line melalui internet dengan mengakses ke website: http://www.sentrakukm.com maupun secara off-line dengan menggunakan CD yang dilengkapi dengan petunjuk penggunaan/manual.

Skim tersebut menyajikan berbagai informasi tentang karakteristik suatu usaha serta aplikasi rencana usaha (business plan) bagi penggunanya untuk mengembangkan usaha.

Page 39: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 84

Fitur-fitur yang terdapat dalam Skim Pengembangan Usaha :

a. Informasi 100 skim usaha yaitu : Usaha Jasa; Usaha komputer dan hobby; Usaha makanan dan minuman; Usaha budidaya ternak dan ikan; Usaha budidaya pertanian; Usaha dagang; Usaha kreatif dan Usaha Lain. Informasi tersebut meliputi prospek usaha, faktor keberhasilan usaha, faktor yang harus diwaspadai, cara menjalankan usaha, aspek legal/perijinan dan aspek pembiayaan.

b. Aplikasi rencana usaha (business plan) bagi UMKM.

c. Aplikasi proposal pinjaman ke sumber pembiayaan.

d. Aplikasi pengelolaan keuangan berbasis akuntnasi.

Pertimbangan dalam pemilihan 100 skim usaha tersebut adalah: usaha-usaha yang mempunyai nilai tambah tinggi, banyak diusahakan oleh UMKM, modal kurang dari Rp. 100 juta, dan aspek perijinan mudah.

SASARAN:

PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota;

2. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

Page 40: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 85

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Terciptanya Keselarasan Program dan Kegiatan Dalam Pemberdayaan Koperasi Dan UKM Melalui Koordinasi Lintas Sektoral Di Tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten Dan Kota

Upaya untuk memenuhi pencapaian target pada indikator ini dilakukan melalui pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dengan dinas propinsi, kabupaten/kota yang membidangi Koperasi dan UMKM. Hasil akhir pelaksanaan rapat-rapat koordinasi tersebut adalah sinergitas dan kesinambungan serta keselarasan program-program pemberdayaan koperasi dan UKM antara pusat dan daerah. Beberapa pelaksanaan rapat-rapat kordinasi tersebut adalah:

- Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas): dilaksanakan di Jakarta dengan peserta adalah Kepala Dinas Propinsi, Kabupaten/Kota yang membidang Koperasi dan UKM;

- Rapat Kordinasi Terbatas (Rakortas): dilaksanakan di Jakarta dengan peserta berasal dari Kepala Dinas Propinsi yang membidangi Koperasi dan UKM;

- Rapat Kordinasi Perencanaan Pembangunan yang melibatkan Kepala dinas Propinsi yang membidangi Koperasi dan UKM beserta jajarannya yang menangani Bidang Program.

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota 

51 Dokumen  51  100 

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On‐line KUKM 

22 Dokumen, 595 orang 

22  100 

595  100 

Page 41: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 86

Dari hasil pelaksanaan rapat-rapat kordinasi tersebut, telah dihasilkan sebanyak 51 Dokumen. Sehingga realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

• Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui beberapa kegiatan, yaitu:

- Penyusunan laporan/dokumen pemantauan dan evaluasi pemberdayaan Koperasi dan UKM sebanyak 4 dokumen;

- Penyusunan laporan/dokumen kerjasama teknik di bidang KUKM sebanyak 4 dokumen;

- Penyusunan laporan/dokumen penyelenggaraan PUG di Bidang KUKM sebanyak 4 dokumen;

- Penyusunan data dan informasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM nasional sebanyak 8 Dokumen;

- Peningkatan kapasitas pengelola data sistem informasi pemberdayaan Koperasi dan UKM kepada 595 orang

Dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, serta capaian kinerja yang telah dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, maka realisasi capaian indikator kinerja ini adalah sebesar 100%.

Page 42: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 87

SASARAN:

PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Terselenggaranya Pelaksanaan Anggaran Yang Akuntabel Dan Tepat Waktu Serta Tertatanya BMN

Upaya untuk memenuhi pencapaian target pada indikator ini dilakukan melalui tersajinya dokumen LRA, Neraca dan Catatan atas laporan keuangan yang transparan dan akuntabel sebanyak 4 laporan dan tersajinya dokumen laporan BMN yang transparan dan akuntabel sebanyak 4 laporan. Dari realisasi pencapaian kegiatan-kegiatan tersebut, maka dapat disampaikan bahwa realisasi capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%.

SASARAN:

PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI KOPERASI DAN UMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu Tersediaanya SDM aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM.

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN 

8 Laporan  8  100 

Page 43: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 88

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Tersedianya SDM Aparatur Yang Memiliki Kompetensi Dan Terselenggaranya Publikasi Pemberdayaan Koperasi Dan UKM

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui beberapa kegiatan, yaitu:

- Terciptanya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dalam menstimulus pribadi untuk melakukan pekerjaan secara lebih inovatif dan kreatif dengan mencoba pendekatan-pendekatan dalam memecahkan permasalahan pekerjaan. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan peserta pelatihan SDM aparatur sebanyak 1.530 orang;

- Terpublikasikannya program/kegiatan KUKM melalui surat kabar/majalah dan media cetak lainnya yang telah dipublikasikan di 13 media;

- Diterbitkannya tabloid dan jurnal KUM sebanyak 9 edisi.

Dari realisasi capaian kinerja tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

SASARAN:

PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT DAN DAERAH

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah.

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM 

1.530 orang, 13 media, 9 edisi 

1.530  100 

13  100 

9  100 

Page 44: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 89

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui beberapa kegiatan, yaitu:

- Laporan hasil audit pelaksanaan anggaran oleh Satker Pusat dan Pengelolaan Anggaran Dekonsentrasi Laporan review laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM, Laporan hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit yang dilakukan oleh obyek yang diaudit sebanyak 44 dokumen.

Dari hasil atas kegiatan tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

SASARAN:

PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, telah ditetapkan target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian Koperasi dan UKM 

78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12 bulan 

78.641 M2  100 12  100 186  100 12  100 

Indikator Kinerja  Target 2013  Realisasi  % Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah 

44 dokumen  44  100 

Page 45: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 90

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

• Meningkatnya Kualitas Sarana Dan Prasarana Aparatur Di Kementerian Koperasi Dan UKM

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui beberapa kegiatan, yaitu:

- Perawatan Gedung dan halaman kantor seluas 78.641 M2;

- Perbaikan peralatan kantor yang dilaksanakan selama 12 bulan;

- Pengadaan dan perawatan kendaraan bermotor roda 2, 4, da 6 sebanyak 186 kendaraan;

- Pelaksanaan operasional perkantoran dan pimpinan yang dilaksanakan selam 12 bulan.

Dari hasil atas kegiatan tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

Page 46: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 91

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Total pagu anggaran Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.739.998.862.000,-. Pagu ini mengalami kenaikan sebesar 27,08 % jika dibandingkan pagu tahun 2012 yang sebesar Rp. 1.369.220.522.000,-. Realisasi pelaksanaan anggaran hingga 31 Desember 2013 mencapai sebesar 91,15% atau sebanyak Rp.1.585.960.259.271,-.

Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan alokasi rencana dan realisasi anggaran menurut program, sebagai berikut:

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER PROGRAMKEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

TAHUN ANGGARAN 2013

Dalam implementasinya Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dilaksanakan oleh unit organisasi dalam lingkup Kementerian Koperasi dan UKM dengan alokasi dan realisasi anggaran sebagai berikut:

A. Kegiatan Pusat (Kementerian) sebesar Rp. 1.380.774.549.000,-, dengan realisasi sebesar Rp. 1.267.653.178.042,- (95,26%);

B. Kegiatan BLU sebesar Rp. 131.957.313.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 121.640.221.432,- (92,18%);

C. Kegiatan Dekonsentrasi sebesar Rp. 132.267.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 118.065.647.044,- (89.26%).

PROGRAM  KEGIATAN   PAGU (Rp.) 

 REALISASI (Rp.)   %  SISA 

1  2  3  4  5  6 

044.01.01 

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM 

236.605.791.000  210.471.145.666  88,95  26.134.645.334 

 

044.01.02 

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM 

55.774.900.000  49.740.142.640  89,18  6.034.757.360 

 

044.01.06  Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM  1.447.618.171.000  1.325.798.970.965  91,58  121.869.200.035 

JUMLAH  1.739.998.862.000  1.585.960.259.271  91,14  154.038.602.729 

Page 47: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 92

Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan rekapitulasi realisasi anggaran Kementerian Koperasi dan UKM, sebagai berikut:

REKAPITULASI RENCANA DAN REALISASI ANGGARANKEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

TAHUN ANGGARAN 2013 (PER 31 DESEMBER 2013)

Pagu Anggaran

(Rp.) (Rp.) (%) (Rp.) (%)1 3 7 8 9 10I Pusat

1 Deputi Bidang Kelembagaan 67,592,417,000 64,694,142,391 95.71 2,898,274,609 4.29

DEPa. Fasilitasi 67,592,417,000 64,694,142,391 95.71 2,898,274,609 4.29

2 Deputi Bidang Produksi 58,228,213,000 57,480,609,854 98.72 747,603,146 1.28

DEPa. Fasilitasi 14,374,213,000 13,636,609,854 94.87 737,603,146 5.13

DEPb. Perkuatan 43,854,000,000 43,844,000,000 99.98 10,000,000 0.02

3 Deputi Bidang Pembiayaan 155,195,435,000 153,982,268,494 99.22 1,213,166,506 0.78

DEPa. Fasilitasi 35,195,435,000 33,983,268,494 96.56 1,212,166,506 3.44

DEPb. Perkuatan 120,000,000,000 119,999,000,000 100.00 1,000,000 0.00

4 Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usah 323,941,062,000 321,328,572,567 99.19 2,612,489,433 0.81

DEPa. Fasilitasi 68,653,562,000 66,041,072,567 96.19 2,612,489,433 3.81

DEPb. Perkuatan 255,287,500,000 255,287,500,000 100.00 0 -

5 Deputi Bidang Pengembangan SDM 221,395,804,000 211,891,427,605 95.71 9,504,376,395 4.29

DEPa. Fasilitasi 211,395,804,000 201,891,427,605 95.50 9,504,376,395 4.50

DEPb. Perkuatan 10,000,000,000 10,000,000,000 100.00 0 -

6 Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukt 84,089,678,000 78,873,003,955 93.80 5,216,674,045 6.20

DEPa. Fasilitasi 69,899,678,000 64,684,024,955 92.54 5,215,653,045 7.46

DEPb. Perkuatan 14,190,000,000 14,188,979,000 99.99 1,021,000 0.01

7 Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UK 26,943,096,000 25,996,495,630 96.49 946,600,370 3.51

DEPa. Fasilitasi 24,543,096,000 23,596,495,630 96.14 946,600,370 3.86

DEPb. Perkuatan 2,400,000,000 2,400,000,000 100.00 0 -

8 Sekretariat 358,388,844,000 320,630,478,706 89.46 37,758,365,294 10.54

a. Fasilitasi 358,388,844,000 320,630,478,706 89.46 37,758,365,294 10.54

9 Dekopin 85,000,000,000 32,776,178,840 93.65 2,223,821,160 6.35

I 1,380,774,549,000 1,267,653,178,042 95.26 113,121,370,958 4.74

II Dekonsentrasi 132,267,000,000 118,065,647,044 89.26 14,201,352,956 10.74

III BLU 131,957,313,000 121,640,221,432 92.18 10,317,091,568 7.82

LLP-KUKM 56,875,327,000 52,447,654,600 92.22 4,427,672,400 7.78

- APBN (RM) 24,353,432,000 23,957,429,421 98.37 396,002,579 1.63

- PNBP 32,521,895,000 28,490,225,179 87.60 4,031,669,821 12.40

LPDB-UMKM 75,081,986,000 69,192,566,832 92.16 5,889,419,168 7.84

- APBN (RM) 7,398,759,000 7,231,791,266 97.74 166,967,734 2.26

- PNBP 67,683,227,000 61,960,775,566 91.55 5,722,451,434 8.45

1,585,960,259,271 91.15 154,038,602,729 8.85

2

Jumlah I (a + b)

Jumlah I + II +III 1,739,998,862,000

Unit KerjaRealisasi Sisa

Page 48: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 93

Dalam pelaksanaan anggaran Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 154.038.602.729,- (8,85%). Sisa anggaran tersebut meliputi:

- Penghematan/Efisiensi (Perjalan dinas, langganan daya dan jasa, kegiatan kontraktual, dan efisiensi lainnya) sebesar Rp. 104.038.602.729,- (5,98%);

- Blokir anggaran sebesar 50.000.000.000,- (2,87%).

Hal yang menggembirakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012, BPK telah memberikan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Prestasi ini diharapkan tetap dapat dipertahankan pada tahun 2013 ini dan tahun-tahun berikutnya.

Page 49: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 94

BAB 4

PENUTUP

I. KESIMPULAN

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan pengukuran atas kinerja yang telah dicapai pada tahun 2013, yang sesuai dengan target yang ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012-2014.

2. Berdasarkan atas hasil pengukuran yang telah dilakukan, tergambarkan bahwa secara umum, capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam memenuhi target indikator kinerja telah berhasil. Rata–rata realisasi capaian adalah sebesar 104.03%, dengan kisaran nilai antara 100%-600%.

3. Keberhasilan Kementerian Koperasi dan UKM dalam memenuhi target indikator kinerja tahun 2013, tidak terlepas dari komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan pemberdayaan Koperasi dan UKM serta keberhasilan pelaksanaan kordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti Kementerian terkait, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, gerakan kopoerasi, serta asosiasi-asosiasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan UKM yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 telah dijalankan dengan baik.

II. SARAN-SARAN

1. Pelaksanaan program kerja dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang melibatkan insatansi lain, kiranya perlu diperkuat kembali. Sehingga peningkatan perekonomian nasional oleh sektor Koperasi dan UMKM dapat terus meningkat.

2. Sedangkan prestasi nilai capaian sasaran yang telah sesuai dan melebihi target IKU untuk dapat terus dipertahankan. Termasuk dalam hal ini adalah mengembangkan realisasi program dan kegiatan secara kreatif dan inovatif.

3. Realisasi capaian atas indikator kinerja yang masih berada di bawah target, kiranya perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini agar target kinerja

Page 50: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 95

yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM dapat terwujud pada akhir periode Renstra tersebut.

4. Program dan kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013 dapat dikatakan telah dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian terdapat beberapa aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian terutama dalam hal sinkronisasi dan kesinambungan program dan kegiatan dari tahun ke tahun. Selain aspek perencanaan perlu pula sinergi yang lebih intensif dalam pelaksanaan hingga tahap pelaporan secara berjenjang.

5. Hal yang menggembirakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012, BPK telah memberikan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Prestasi ini diharapkan tetap dapat dipertahankan pada tahun 2013 dan tahun-tahun berikutnya.

Page 51: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman

Page 96

Page 52: ppid.  · PDF fileKoperasi yang direvitalisasi 1 Permen ... sebanyak 10 Koperasi penerima award ... Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar. g. Sosialisasi Pedoman