pph orang pribadi

84
PPh Orang Pribadi PPh Orang Pribadi

Upload: pippa

Post on 13-Jan-2016

139 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

PPh Orang Pribadi. Subjek Pajak. Orang pribadi & warisan yang belum terbagi Badan Bentuk Usaha Tetap. Subjek Pajak Orang Pribadi. Subjek PPh OP dlm Negeri Warisan yang belum terbagi sbg satu kesatuan menggantikan yg berhak Subjek PPh OP Luar Negeri Bentuk Usaha Tetap (BUT) OP. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PPh Orang Pribadi

PPh Orang PribadiPPh Orang Pribadi

Page 2: PPh Orang Pribadi

Subjek PajakSubjek Pajak

Orang pribadi & warisan yang belum terbagiBadanBentuk Usaha Tetap

Page 3: PPh Orang Pribadi

Subjek Pajak Orang PribadiSubjek Pajak Orang Pribadi

Subjek PPh OP dlm Negeri Warisan yang belum terbagi sbg satu

kesatuan menggantikan yg berhak Subjek PPh OP Luar Negeri Bentuk Usaha Tetap (BUT) OP

Page 4: PPh Orang Pribadi

Subjek PPh OP DNSubjek PPh OP DN

Orang Pribadi yg bertempat tinggal di Indonesia

berada di Indonesia lebih dari 183 hari dlm jangka waktu 12 bulan

berada di Indonesia & mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

Page 5: PPh Orang Pribadi

Subjek Pajak OP LNSubjek Pajak OP LN

Orang Pribadi yg tidak bertempat tinggal di Indonesia

berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan ;

Page 6: PPh Orang Pribadi

Bentuk Usaha Tetap OPBentuk Usaha Tetap OP

Bentuk usaha yang dipergunakan oleh Subjek Pajak OP LN (orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan)

Untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan (pekerjaan bebas) di Indonesia

Page 7: PPh Orang Pribadi

Lingkup BUT (1)Lingkup BUT (1)

tempat kedudukan manajemen, cabang perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor, pabrik, bengkel, pertambangan dan penggalian sumber daya alam,

wilayah kerja pengeboran untuk eksplorasi pertambangan

perikanan/pertanian/kehutanan/perkebunan,

Page 8: PPh Orang Pribadi

Lingkup BUT (2)Lingkup BUT (2) proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau

orang lain yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari 60 hari (kecuali ditentukan lain dalam tax treaty dengan negara yang bersangkutan) dalam jangka waktu 12 bulan

orang atau badan yang bertindak sebagai agen yang kedudukannya tidak bebas,

agen atau pegawai perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia

Page 9: PPh Orang Pribadi

PerbedaanPerbedaanOP DN OP LN BUT OP

Dikenakan pajak atas penghasilan di RI atau di luar RI (world wide income)

Dikenakan pjk atas penghasilan yang bersumber di RI

Dikenakan pajak atas Penghasilan di RI dan Penghasilan Pusat yg diatribusikan sbg penghasilan BUT

Penghitungan PPh dengan tarif umum (psl 17 OP) basis netto

Penghitungan PPh dengan tarif sepadan (psl 26) basis brutto

Penghitungan PPh dengan tarif umum (psl 17 Badan) basis netto

Wajib SPT Tidak Wajib SPT Wajib SPT

Page 10: PPh Orang Pribadi

WarisanWarisan

Harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal menjadi subjek pajak dalam negeri sbg pengganti orang yg meninggal (pewaris)

Page 11: PPh Orang Pribadi

Mulai & Berakhirnya Kewajiban Mulai & Berakhirnya Kewajiban Pajak Subjektif OP DNPajak Subjektif OP DN

Dimulai sejak orang pribadi dilahirkan, berada, atau berniat tinggal di Indonesia.

Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, kewajiban pajak subyektifnya mulai timbul pada hari pertama berada di Indonesia.

Berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.

Page 12: PPh Orang Pribadi

Mulai & Berakhirnya Kewajiban Mulai & Berakhirnya Kewajiban Pajak Subjektif Pajak Subjektif Warisan yang Warisan yang

Belum TerbagiBelum Terbagi

Dimulai pada saat timbulnya warisan yang belum terbagi (saat meninggalnya pewaris).

Berakhir pada saat warisan tersebut dibagi kepada ahli warisnya.

Page 13: PPh Orang Pribadi

Mulai & Berakhirnya Mulai & Berakhirnya Kewajiban Pajak SubjektifKewajiban Pajak Subjektif

WP Luar Negeri WP Luar Negeri Dimulai pada saat orang pribadi atau badan di

Luar Negeri menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia.

Berakhir pada saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau menerima/memperoleh penghasilan dari Indonesia.

Page 14: PPh Orang Pribadi

Mulai & Berakhirnya Kewajiban Mulai & Berakhirnya Kewajiban Pajak Subjektif BUTPajak Subjektif BUT

Dimulai pada saat BUT tersebut mulai berada di Indonesia

Berakhir pada saat BUT tersebut tidak lagi berada di Indonesia

Page 15: PPh Orang Pribadi

Pendaftaran NPWP Kep-161/PJ.2001Pendaftaran NPWP Kep-161/PJ.2001

WP OP tidak menjalankan

usaha/pekerjaan bebas

WP OP menjalankan usaha/pekerjaan bebas

WP Badan

Bila penghasilan jumlahnya melebihi

PTKP

Wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh

NPWP paling lambat akhir bulan berikutnya

Wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh

NPWP paling lama 1 bulan setelah saat usaha

mulai dijalankan

Page 16: PPh Orang Pribadi

Penghasilan tidak kena pajak Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) Lama(PTKP) Lama

a. Rp 2.880.000 Untuk wajib pajak orang pribadi yang bersangkutan.

b. Rp 1.440.000Tambahan untuk wajib pajak yang kawinc. Rp 2.880.000 Tambahan untuk seorang istri yang

penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.d. Rp 1.440.000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga

sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Page 17: PPh Orang Pribadi

Penghasilan tidak kena pajak Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) mulai 2005(PTKP) mulai 2005

a. Rp 12.000.000 Untuk wajib pajak orang pribadi yang bersangkutan.

b. Rp 1.200.000 Tambahan untuk wajib pajak yang kawin

c. Rp 12.000.000 Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.

d. Rp 1.200.000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Page 18: PPh Orang Pribadi

Penghasilan tidak kena pajak Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) mulai 2006(PTKP) mulai 2006

a. Rp 13.200.000 Untuk wajib pajak orang pribadi yang bersangkutan.

b. Rp 1.200.000 Tambahan untuk wajib pajak yang kawin

c. Rp 13.200.000 Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.

d. Rp 1.200.000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Page 19: PPh Orang Pribadi

HUBUNGAN KELUARGA

10

KE

SAM

PING

IPAR WP

10

KE

SAM

PING

10 KE ATAS 10 KE ATAS

AYAH+

IBU

MERTUAWP

SAUDARAKANDUNG

10 KE BAWAH 10 KE BAWAH

ANAKKANDUNG

ANAKTIRI WP

SEDARAH SEMENDA

WP + ISTRI

SEMENDASEDARAH

Page 20: PPh Orang Pribadi

Status PTKPStatus PTKP

TK/... tidak kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;

K/... Kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;

K/I/...Kawin, tambahan untuk isteri (hanya seorang) yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami, ditambah dengan banyaknya tanggungan anggota keluarga;

PH Wajib Pajak kawin yang secara tertulis melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan;

HB/...Wajib Pajak kawin yang telah hidup berpisah ditambah banyaknya tanggungan anggota keluarga.

Page 21: PPh Orang Pribadi

Bukan Subjek PajakBukan Subjek Pajak

Badan Perwakilan Negara Asing Pejabat perwakilan diplomatik, konsulat, atau

pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka

Organisasi-Organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

Pejabat Perwakilan Organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

Page 22: PPh Orang Pribadi

PenghasilanPenghasilan

Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak

Baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia

Yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak

Dengan nama dan dalam bentuk apapun

Page 23: PPh Orang Pribadi

Pengelompokan PenghasilanPengelompokan Penghasilan

Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, seperti ; gaji, honorarium, penghasilan dari praktek dokter, notaris, aktuaris, pengacara, dsb.

Penghasilan dari usaha dan kegiatan. Penghasilan dari modal yang berupa harta gerak

ataupun harta tak gerak seperti ; bunga, dividen, royalty, sewa, keuntungan penjualan harta atau hak yang dipergunakan untuk usaha, dsb.

Penghasilan lain-lain, seperti ; pembebasan utang, hadiah, dan sebagainya.

Page 24: PPh Orang Pribadi

Dari segi cara pengenaan Dari segi cara pengenaan pajak atas penghasilanpajak atas penghasilan

Penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang dipotong PPh Final (Pasal 4 ayat (2)).

Penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak (Pasal 4 ayat (3))

Penghasilan yang merupakan Objek Pajak PPh tidak bersifat Final (Pasal 4 ayat (1))

Page 25: PPh Orang Pribadi

skemaskema• TOTAL SELURUH PENGHASILAN ……. A

dikurangi

Penghasilan yang merupakan Objek Pajak yang dipotong PPh Final (Pasal 4 ayat (2))…………………………………… (B)

• dikurangi

Penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak (Pasal 4 ayat (3))………. (C)

• =

Penghasilan yang merupakan Objek Pajak PPh tidak bersifat Final (Pasal 4 ayat (1))……………………………………….. A-B-C

Page 26: PPh Orang Pribadi

PPh FinalPPh Final

Dalam rangka penghitungan SPT Tahunan, penghasilan yg dikenakan PPh Final tdk digabung dengan penghasilan lain (non final)

PPh final yang dibayar/dipotong tdk dapat dikreditkan

Biaya utk menghasilkan, menagih dan memelihara penghasilan yang PPh-nya final tdk dapat dikurangkan

Page 27: PPh Orang Pribadi

Bukan Objek Pajak (1)Bukan Objek Pajak (1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat Harta hibahan yg diterima oleh

– Keluarga sedarah dlm grs keturunan lurus 1 derajat– Pengusaha kecil yg ditetapkan Menteri KeuanganSepanjang tdk ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan / penguasaan

Warisan Harta termasuk setoran tunai yg diterima oleh Badan sbg pengganti saham

/ penyertaan modal Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam

bentuk natura atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan

dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwi guna, dan asuransi bea siswa

Page 28: PPh Orang Pribadi

Bukan Objek Pajak (2)Bukan Objek Pajak (2)

Dividen diperoleh Perseroan Terbatas dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia,

Iuran yang diterima dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan

Penghasilan dana pensiun tersebut dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu,

Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham.

Page 29: PPh Orang Pribadi

Bukan Objek Pajak (3)Bukan Objek Pajak (3)

Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5 tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau sejak pemberian ijin usaha.

Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura, berupa bagian laba dari pasangan usaha

Page 30: PPh Orang Pribadi

Jenis Objek Pajak (1)Jenis Objek Pajak (1)

Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa,

Laba usaha Keuntungan penjualan harta (capital gain): Penerimaan kembali pajak yang semula telah

dibebankan sebagai biaya Bunga, termasuk premium, diskonto, dan jaminan

karena pengembalian utang. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun Royalti,

Page 31: PPh Orang Pribadi

Jenis Objek Pajak (2)Jenis Objek Pajak (2)

Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

Penerimaan atau perolehan pembayaran secara berkala, misalnya alimentasi atau tunjangan seumur hidup yang dibayar secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.

Keuntungan karena pembebasan utang : Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing : Premi asuransi yang diterima atau diperoleh perusahaan

asuransi dari para peserta asuransi (pemegang polis).

Page 32: PPh Orang Pribadi

Jenis Objek Pajak (3)Jenis Objek Pajak (3)

Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan

dari anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.

Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak

Page 33: PPh Orang Pribadi

Skema Pemajakan WP OPSkema Pemajakan WP OPWP Orang Pribadi

Omset 1 th < 600 juta Omset 1 th 600 juta

Boleh melakukan pencatatan

Wajib melakukan pembukuan

Pengh netto =Pengh brutto x Norma pengh netto %

Pengh netto = Pengh brutto – pengurang pengh

brutto`

Pengh Kena Pajak =(Pengh brutto x Norma pengh netto %)

- PTKP

Pengh Kena Pajak =(Pengh brutto – Biaya deductible –

Kompensasi Kerugian – PTKP)

PPh terutang = Tarif psl 17 x Pengh Kena Pajak

Page 34: PPh Orang Pribadi

PencatatanPencatatan

Pencatatan harus dapat menggambarkan jumlah peredaran atau penerimaan bruto dan atau jumlah penghasilan bruto, serta penghasilan yang bukan obyek pajak atau penghasilan yang dikenakan PPh Final, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang

Page 35: PPh Orang Pribadi

pembukuanpembukuan

Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

Untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa,

Yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir.

Page 36: PPh Orang Pribadi

pembukuanpembukuan

Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.

Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel kas.

Page 37: PPh Orang Pribadi

pembukuanpembukuan

Pembukuan kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yg terutang.

Catatan tersebut di atas terdiri data yang dikumpulkan secara teratur tentang ; peredaran atau penerimaan bruto, dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan obyek pajak dan penghasilan yang dikenakan pajak yang bersifat final.

Buku, catatan, dokumen lain wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau di tempat tinggal bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Page 38: PPh Orang Pribadi

Norma Penghitungan Norma Penghitungan Penghasilan NettoPenghasilan Netto

Pedoman untuk menentukan penghasilan netto WP, karena wajib pajak tersebut tidak wajib melakukan pembukuan.

Wajib Pajak yang boleh menggunakan norma penghitungan adalah wajib pajak orang pribadi yang memenuhi syarat-syarat berikut :– Peredaran bruto dalam 1 tahun tidak mencapai Rp

600.000.000,00. – Memberitahukan kepada Dirjen Pajak dalam jangka waktu 3

bulan pertama dari tahun buku.– Menyelenggarakan Pencatatan .

Dalam hal wajib pajak tersebut tidak menyampaikan pemberitahuan kepada Dirjen Pajak seperti tersebut di atas, dianggap memilih menyelenggarakan pembukuan.

Page 39: PPh Orang Pribadi

Norma Penghasilan NettoNorma Penghasilan NettoKep 536/PJ./2000Kep 536/PJ./2000

Pengelompokan menurut jenis usaha & wilayah– 10 ibu kota propinsi

Medan - Surabaya Palembang - Denpasar Jakarta - Manado Bandung - Makasar Semarang - Pontianak

– Ibu kota propinsi lainnya– Daerah lainnya

Page 40: PPh Orang Pribadi

Ex. Lampiran Ex. Lampiran Kep 536/PJ./2000Kep 536/PJ./2000

Kode Jenis Usaha10 ibu kota

propinsi

kota propinsi lainnya

Daerah lainnya

32200 Industri pakaian jadi kecuali untuk kaki 13,5 13 12,5

32300 Industri kulit & barang dari kulit kecuali utk kaki 17,5 16,5 16

32400 Industri barang keperluan kaki 17 16 15

62200 Perdagangan eceran brg kelontong, supermarket 30 25 20

62420 Perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi, hasil pengolahan kulit termasuk brg keperluan kaki

30 25 20

62422 Perdagangan eceran brg elektronik 30 25 20

62100 Rumah makan dan minum 25 20 20

62920 Jasa akuntansi dan pembukuan 36 35 35

93213 Dokter 45 42,5 40

97110 Reparasi kendaraan bermotor 20 18,5 17,5

97400 Pangkas rambut dan salon kecantikan 30 28 27

Page 41: PPh Orang Pribadi

ContohContoh

Tn Sahrul, status menikah mempunyai 2 orang anak, mempunyai usaha perdagangan eceran sepatu berlokasi di Pasar Anyar Bogor

Dari pencatatan diketahui jumlah peredaran usaha selama tahun 2005 Rp 100.000.000

Page 42: PPh Orang Pribadi

contohcontoh

Tn Paijo status menikah mempunyai 4 orang anak. Ia seorang dokter bertempat tinggal di Semarang. Selain itu ia juga memiliki Warung Tegal yang berlokasi di Yogyakarta

Penerimaan bruto dari praktek dokter Rp 72.000.000 Peredaran usaha Warung Tegal Rp 40.000.000

Page 43: PPh Orang Pribadi

contohcontoh

Tn Bajuri, status menikah belum mempunyai anak, berdomisili di Kebon Sirih Jakarta Pusat mempunyai usaha bengkel sepeda motor dengan peredaran usaha setahun Rp 80.000.000

Untuk menambah penghasilan Ny Oneng, istri Tn Bajuri membuka usaha salon dengan penerimaan bruto setahun Rp 60.000.000

Page 44: PPh Orang Pribadi

Biaya dapat dikurangkan 1Biaya dapat dikurangkan 1

Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, yaitu biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha yang penghasilannya merupakan objek pajak

Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, sepanjang harta yang disusutkan atau diamortisasi tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan (objek pajak).

Page 45: PPh Orang Pribadi

Biaya dapat dikurangkan 2Biaya dapat dikurangkan 2

Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan

Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

Kerugian dari selisih kurs mata uang asing Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan

yang dilakukan di Indonesia

Page 46: PPh Orang Pribadi

Biaya dapat dikurangkan 3Biaya dapat dikurangkan 3

Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan dengan memperhatikan kewajaran dan kepentingan perusahaan

Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih Kompensasi kerugian tahun-tahun yang lalu

(maksimum 5 tahun). Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), khusus

bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Page 47: PPh Orang Pribadi

Tidak Dapat Dikurangkan 1Tidak Dapat Dikurangkan 1

Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun, seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.

Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota

Pembentukan atau pemupukan dana cadangan

Page 48: PPh Orang Pribadi

Tidak Dapat Dikurangkan 2Tidak Dapat Dikurangkan 2

Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa yang dibayar oleh wajib pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi wajib pajak orang pribadi yang bersangkutan (wajib dipotong PPh Pasal 21).

Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk natura dan kenikmatan

Page 49: PPh Orang Pribadi

Tidak Dapat Dikurangkan 3Tidak Dapat Dikurangkan 3

Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau pihak yang memiliki hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan

Harta yang dihibahkan, bantuan, sumbangan, dan warisan, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayar oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama islam dan atau wajib pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama islam kepada Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah

Page 50: PPh Orang Pribadi

Tidak Dapat Dikurangkan 4Tidak Dapat Dikurangkan 4

Pajak Penghasilan Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk

kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi tanggungannya

Gaji yang dibayarkan kepada anggota perseutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham

Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan

Page 51: PPh Orang Pribadi

Tidak Dapat Dikurangkan 5Tidak Dapat Dikurangkan 5

Pajak Masukan atas Perolehan BKP/JKP yang tidak dapat dikreditkan karena tidak sesuai dengan ketentuan

Biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang bukan merupakan obyek pajak, yang pengenaan pajaknya bersifat final, pengenaan pajaknya berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Netto dan Norma Penghitungan Khusus

Page 52: PPh Orang Pribadi

Tidak Dapat Dikurangkan 6Tidak Dapat Dikurangkan 6

PPh yang ditanggung pemberi penghasilan, kecuali PPh Pasal 26, sepanjang PPh tersebut ditambahkan sebagai dasar penghitungan untuk pemotongan PPh PPh Pasal 26 tersebut

Kerugian dari harta atau utang yang tidak dimiliki dan tidak dipergunakan dalam usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Obyek Pajak

Page 53: PPh Orang Pribadi

Berikut ini laporan laba rugi komersial usaha Tn Abadi selama tahun 2005Penghasilan dari usahaPenjualan 130,000,000Rp Harga pokok penjualan 60,000,000Rp Laba Kotor 70,000,000Rp Biaya operasiGaji pegawai 9,000,000Rp Alat tulis kantor 8,000,000Rp Biaya pemeliharaan bangunan yang disewakan 7,000,000Rp PPh Pasal 25 6,000,000Rp Sanksi keterlambatan penyampaian SPT 5,000,000Rp PBB 4,000,000Rp Biaya listrik, air, telpon kantor 3,000,000Rp Biaya listrik, air, telpon rumah 2,000,000Rp Sumbangan HUT RI 1,000,000Rp Jumlah biaya usaha 45,000,000Rp Penghasilan luar usahaPenghasilan dari persewaan bangunan 50,000,000Rp Bunga pinjaman 10,000,000Rp Bagian Laba Firma Abadi & Rekan 2,000,000Rp Jumlah penghasilan luar usaha 62,000,000Rp Laba Bersih 87,000,000Rp

Page 54: PPh Orang Pribadi

Penggabungan penghasilanPenggabungan penghasilanistri psl 8istri psl 8

Seluruh penghasilan / kerugian wanita kawin dianggap penghasilan / kerugian suaminya

Kecuali penghasilan tersebut semata-mata dari satu pemberi kerja yg telah dipotong PPh 21 dan pekerjaan tsb tdk ada hubungan dg usaha/pek bebas suami/anggota keluarga lainnya

Page 55: PPh Orang Pribadi

Penghasilan istriPenghasilan istri

Bekerja pada satu pemberi kerja

Bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja

Melakukan usaha Melakukan pekerjaan bebas

Penghasilan istri tidak digabung

Status K/... PPh 21 atas

penghasilan istri bersifat final (tidak dapat dikreditkan)

Penghasilan istri digabung Status K/I/... PPh 21/22/23 atas

penghasilan istri dapat dikreditkan

Page 56: PPh Orang Pribadi

Contoh : Istri bekerja pada Contoh : Istri bekerja pada satu pemberi kerjasatu pemberi kerja

Tn Permana seorang pengusaha bahan bangunan, mempunyai seorang Istri bernama Ny Santi yang bekerja sebagai kasir di Swalayan Mikro. Mereka telah mempunyai seorang anak bernama Bobby

Penghasilan netto dari usaha Tn Permana Rp 300 Juta Penghasilan Ny Santi selaku karyawan tetap

Swalayan Mikro Rp 100 juta dan dipotong PPh 21 sebesar Rp 9.255.600

Hitung PPh terutang ? Hitung PPh yang Kurang (lebih) bayar ?

Page 57: PPh Orang Pribadi

Contoh : Istri melakukan Contoh : Istri melakukan usahausaha

Tn Permana seorang pengusaha bahan bangunan, mempunyai seorang Istri bernama Ny Linda yang mempunyai usaha catering. Keluarga ini telah mempunyai seorang anak

Penghasilan netto dari usaha Tn Permana Rp 300 Juta Penghasilan netto dari usaha catering Ny Santi Rp 100 juta

dan dipotong PPh 23 sebesar Rp 1.500.000 Pertanyaan :

– Hitung PPh terutang– Hitung PPh yang Kurang (lebih) bayar

Page 58: PPh Orang Pribadi

Contoh : Istri bekerja pada Contoh : Istri bekerja pada lebih dari satu pemberi kerjalebih dari satu pemberi kerja

Tn Permana seorang pengusaha bahan bangunan, mempunyai seorang Istri bernama Ny Santi yang bekerja sebagai dosen tetap di Universitas Jayakarta dan dosen luar biasa di universitas Batavia. Keluarga ini telah mempunyai seorang anak bernama Ratna

Penghasilan netto dari usaha Tn Permana Rp 300 Juta Penghasilan Ny Santi selaku Dosen tetap di Universitas Jayakarta

Rp 100 juta dan dipotong PPh 21 sebesar Rp 9.255.600 Sedangkan Penghasilan Ny Santi selaku Dosen luar biasa di

Universitas Batavia Rp 90 juta dan dipotong PPh 21 sebesar Rp 7.755.600

Hitung PPh terutang Hitung PPh yang Kurang (lebih) bayar

Page 59: PPh Orang Pribadi

Penghasilan suami-istri Penghasilan suami-istri dikenakan pajak secara terpisahdikenakan pajak secara terpisah

Suami istri hidup bersama tetapi

mengadakan perjanjian pisah harta (PH)

Suami istri telah hidup berpisah (HB)

Penghasilan suami-istri digabung

PPh dikenakan pada masing-masing suami-istri sebesar perbandingan penghasilan neto mereka

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan pengenaan pajaknya dilakukan sendiri-sendiri

Page 60: PPh Orang Pribadi

Contoh : perjanjian pisah hartaContoh : perjanjian pisah harta Pak Hartawan mengadakan perjanjian

pisah harta dengan istrinya, Ny.Hartawati.

Penghasilan netto dari usaha Pak Hartawan Rp 30 juta, sedangkan penghasilan netto dari usaha Ny Hartawati Rp 20 juta

Pak Hartawan & Ny Hartawati memiliki 1 orang anak yang menjadi tanggungan

Page 61: PPh Orang Pribadi

Contoh : hidup berpisahContoh : hidup berpisah

Ny Tamara telah berpisah hubungan dengan suaminya, Tn Rafi. Penghasilan Neto dari usaha Ny Tamara sebesar Rp. 100 juta sedangkan penghasilan neto dari usaha Tn Rafi sebesar Rp 30.000.000.

Keluarga ini telah mempunyai seorang anak benama Rasya, yang menjadi tanggungan Tn Rafi

Page 62: PPh Orang Pribadi

Tarif PPh Orang PribadiTarif PPh Orang Pribadi

Penghasilan Kena Pajak Tarif Sampai dengan Rp 25 Juta 5% > Rp 25 Juta s.d. Rp 50 Juta 10% > Rp 50 Juta s.d. Rp 100 Juta 15% > Rp 100 Juta s.d. Rp 200 Juta 25% Di atas Rp 200 Juta 35%

 

Page 63: PPh Orang Pribadi

Kredit PajakKredit Pajak

PPh yg dipotong / dipungut pihak lain di DN, meliputi PPh 21/22/23

PPh dibayar di LN (kredit PPh psl 24)

Page 64: PPh Orang Pribadi

pengkreditan PPh yg dibayar pengkreditan PPh yg dibayar di luar negeridi luar negeri

PPh dibayar di LN boleh dikreditkan dg PPh di Indonesia

Page 65: PPh Orang Pribadi

Pengkreditan PPh psl 24 Pengkreditan PPh psl 24 dilakukan di tahun pajak dilakukan di tahun pajak

digabungkannya penghasilan digabungkannya penghasilan tersebuttersebutKerugian di LN tidak boleh digabung

Page 66: PPh Orang Pribadi

pengkreditan PPh yg dibayar pengkreditan PPh yg dibayar di luar negeridi luar negeri

PPh psl 24 yg dikreditkan jumlah yg lebih kecil antara :– Pajak yg sebenarnya dibayar di LN

Rumus :– PPh terutang atas X Penghasilan Netto LN

seluruh Penghasilan Penghasilan Kena Pajak

  (dihitung per-country basis)

– Jumlah PPh terutang atas seluruh penghasilan

Page 67: PPh Orang Pribadi

ContohContoh Tn Osama (K/1) berkedudukan di Jakarta memperoleh

penghasilan neto dalam tahun 2005 adalah sbb :– Penghasilan neto dari dalam negeri sebesar Rp 8.000.000.000.– Di Singapura memperoleh penghasilan (laba neto) Rp

2.000.000.000, dimana PPh yang dibayar di Singapura sebesar Rp 800.000.000

– Di Vietnam memperoleh penghasilan (laba neto) sebesar Rp 6.000.000.000, dimana PPh yang dibayar sebesar Rp 1.500.000.000

– Di Malaysia menderita kerugian (rugi neto) sebesar Rp 5.000.000.000

Hitung kredit pajak PPh pasal 24

Page 68: PPh Orang Pribadi

ContohContoh

Tn Abu Bakar (TK/0) berkedudukan di Surabaya memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2001 sbb :– Penghasilan neto (rugi) di dalam negeri Rp

(600.000.000)– Penghasilan neto dari usaha di Philipina Rp

3.000.000.000 PPh yang terutang & dibayar di Philipina sebesar

Rp 1.200.000.000 Hitung kredit pajak PPh psl 24

Page 69: PPh Orang Pribadi

Rumus Umum PPh 25 Orang PribadiRumus Umum PPh 25 Orang Pribadia Penghasilan neto fiskal tahun lalu ………………. XXX

b Penghasilan tidak teratur tahun lalu …………… (XXX)

c Penghasilan yg menjadi dasar penghitungan angsuran (a – b) ………………………………… XXX

d Kompensasi kerugian yg dapat digunakan pada tahun ini …………………………………………. (XXX)

e Penghasilan Tidak Kena Pajak ………………….. (XXX)

f Penghasilan kena pajak (c – d – e) ……………… XXX

g Kredit pajak tahun lalu atas penghasilan yg termasuk dalam huruf c yg dipotong / dipungut fihak lain (PPh psl 21/22/23/24) ………………… (XXX)

h PPh yang harus dibayar sendiri (f – g ) ………….. XXX

i PPh psl 25 ( 1/12 x huruf h) …………………….. Rp

Page 70: PPh Orang Pribadi

PPh Pasal 25 Secara Umum PPh Pasal 25 Secara Umum Besarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam tahun

berjalan = sama dengan PPh yang terutang menurut SPT Tahunan

PPh tahun pajak yang lalu dikurangi dengan PPh yang telah dipotong/dipungut

pihak lain (PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 23) dan PPh yang terutang di Luar Negeri yang boleh dikreditkan (PPh Pasal 24)

dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak Penghasilan tidak teratur tidak diperhitungkan

dalam menentukan PPh psl 25

Page 71: PPh Orang Pribadi

Contoh UmumContoh Umum Tn Amir (TK/0) melakukan usaha penjualan barang hasil impor Laporan Laba Rugi Th 2004 sbb :

– Penjualan 500.000.000– HPP 300.000.000– Laba Kotor 200.000.000– Biaya usaha 130.000.000– Laba usaha 70.000.000– Pendapatan luar usaha

Komisi penjualan 15.000.000 Bunga pinjaman 10.000.000

– Laba bersih 95.000.000 PPh yang dipotong/dipungut pihak lain

PPh 21 150.000 PPh 22 impor 2.500.000 PPh 23 1.500.000 Jumlah 4.150.000

SOAL : Hitung PPh 25 untuk tahun 2005

Page 72: PPh Orang Pribadi

Bagi Wajib Pajak yang Bagi Wajib Pajak yang Memperoleh Penghasilan Memperoleh Penghasilan

Tidak TeraturTidak Teratur

Penghasilan tidak teratur tidak diperhitungkan dalam menentukan PPh psl 25

Page 73: PPh Orang Pribadi

Contoh Penghasilan Tidak TeraturContoh Penghasilan Tidak Teratur Tn Joko (TK/0) melakukan usaha penjualan barang hasil impor Laporan Laba Rugi Th 2004 sbb :

– Penjualan 400.000.000– HPP 300.000.000– Laba Kotor 100.000.000– Biaya usaha 70.000.000– Laba usaha 30.000.000– Pendapatan luar usaha

Komisi penjualan 15.000.000 Bunga pinjaman 10.000.000 Keuntungan penjualan mobil 5.000.000

– Laba bersih 60.000.000 PPh yang dipotong/dipungut pihak lain

PPh 21 150.000 PPh 22 impor 500.000 PPh 23 1.500.000 Jumlah 2.150.000

SOAL : Hitung PPh 25 untuk tahun 2005

Page 74: PPh Orang Pribadi

Angsuran PPh Pasal 25 Bagi Angsuran PPh Pasal 25 Bagi Wajib Pajak Baru Wajib Pajak Baru

PPh Pasal 25 dihitung dengan menerapkan tarif umum Pasal 17 terhadap Penghasilan Kena Pajak sebulan yang disetahunkan, dibagi 12 (dua belas).

Penghasilan neto dihitung berdasarkan pembukuan (dalam hal WP wajib melaksanakan pembukuan) atau berdasarkan Norma Penghitungan (dalam hal wajib pajak tidak wajib melaksanakan pembukuan /melaksanakan pembukuan tetapi tidak diketahui penghasilan netonya.

Untuk wajib pajak orang pribadi, penghasilan netonya dikurangi PTKP terlebih dahulu.

Page 75: PPh Orang Pribadi

Tuan Abdullah telah berkeluarga dan memiliki 2 (dua) anak yang menjadi tanggungannya. Pada tanggal 01 Januari 2005 membuka usaha dagangan eceran tekstil. Abdullah hanya menyelenggarakan catatan saja, karena usahanya masih baru. Persentase Norma Penghitungan 62411 sebesar 20%, Peredaran Bruto selama bulan Januari 2005 sejumlah Rp. 42.000.000,00.

Pertanyaan : Hitunglah Pajak Penghasilan pasal 25 untuk bulan Januari 2005

Contoh WP Baru NormaContoh WP Baru Norma

Page 76: PPh Orang Pribadi

Contoh WP baru pembukuanContoh WP baru pembukuan

Tn Jamal (TK/0) mulai 1 Januari 2005 terdaftar sebagai wajib pajak dan diberikan NPWP.

Bulan Penjualan Biaya Laba

Januari ’05 30 jt 20 jt 10 jt

Februari ’05 40 jt 35 jt 5 jt

Maret ‘05 50 jt 25 jt 25 jt

SOAL : Hitung PPh 25 untuk tahun 2005

Page 77: PPh Orang Pribadi

PPh 25 sebelum batas waktu PPh 25 sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunanpenyampaian SPT Tahunan

Sama dengan jumlah angsuran PPh psl 25 bulan terakhir tahun pajak sebelumnya (Masa Desember)

Page 78: PPh Orang Pribadi

Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu Pengusaha Tertentu

WP OPPT adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha grosir/eceran barang konsumsi melalui tempat usaha/gerai/outlet yg tersebar di beberapa lokasi (tdk termasuk perdagangan kend bermotor & restoran).

WP yang memiliki beberapa tempat usaha dalam satu wilayah kerja KPP, harus mendaftarkan masing-masing tempat usahanya di KPP yang bersangkutan.

WP yang memiliki beberapa tempat usaha di lebih dari 1 wilayah kerja KPP, harus mendaftarkan setiap tempat usahanya di KPP masing-masing tempat usaha Wajib Pajak berada.

Page 79: PPh Orang Pribadi

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTUWAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTUKEP-171/PJ/2002KEP-171/PJ/2002

MENDAFTARKAN NPWP DI : KPP DOMISILI (MELIPUTI TEMPAT TINGGAL WP) DAN, KPP LOKASI (MELIPUTI TEMPAT USAHA/GERAI; TIAP GERAI WAJIB MENDAFTARKAN NPWP)

WP OP USAHA PERDAGANGAN GROSIR DAN ATAU ECERAN DENGAN BEBERAPA TEMPAT USAHA (GERAI);

KECUALI PEDAGANG KENDARAAN BERMOTOR & RESTORAN

WAJIB

ANGSURANPPh PASAL 25

SEBESAR

2 % DARI JML PEREDARAN BRUTO TIAP BULAN;DIBAYAR ATAS NAMA DAN NPWP MASING MASING TEMPAT USAHA

dilunasi paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya dilaporkan ke KPP Lokasi paling

lambat tanggal 20

Page 80: PPh Orang Pribadi

Angsuran PPh Pasal 25 Angsuran PPh Pasal 25 WP OP Pengusaha TertentuWP OP Pengusaha Tertentu

JIKA WP TIDAK MENERIMA PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK DIKENAKAN PPh FINAL

MERUPAKAN PELUNASAN

JIKA WP MENERIMA PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK DIKENAKAN PPh FINAL

MERUPAKANKREDITPAJAK

KERUGIAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

TIDAK DAPATDIKOMPENSASIKAN

KERUGIAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA

DAPATDIKOMPENSASIKAN

Page 81: PPh Orang Pribadi

ContohContoh Tn Purnama (K/1) berdomisili di Sukabumi mempunyai usaha

pedagangan eceran Handphone yang berlokasi di Mall Bekasi, Mall Depok dan di Pasar Anyar Bogor

Berikut ini peredaran usaha Tn Purnama selama tahun 2005 :

Bulan Bekasi Depok Bogor

Januari 30 juta 25 juta 10 juta

Februari

40 juta 15 juta 15 juta

Maret 20 juta 10 juta 25 juta

April 10 juta 5 juta 30 juta

Mei 5 juta 10 juta 15 juta

Juni 10 juta 15 juta 35 jutaHitung :• PPh 25 sebagai WP OPPT yg harus dibayar sendiri tahun 2005

Bulan Bekasi Depok Bogor

Juli 20 juta 20 juta 5 juta

Agustus 10 juta 10 juta 25 juta

September

10 juta 5 juta 15 juta

Oktober 5 juta 15 juta 10 juta

November 10 juta 5 juta 5 juta

Desember 5 juta 10 juta 10 juta

Page 82: PPh Orang Pribadi

PPh 25 WP OPPT menerima PPh 25 WP OPPT menerima penghasilan lain yang dikenakan penghasilan lain yang dikenakan

PPh yang bersifat tidak finalPPh yang bersifat tidak final

Sebesar perbandingan antara penghasilan lain neto dengan total penghasilan neto dikalikan besar angsuran yang terutang berdasarkan SPT Tahunan tahun sebelumnya

Page 83: PPh Orang Pribadi

contohcontoh Tn Permana (K/1) berdomisili di Sukabumi mempunyai usaha pedagangan

eceran Handphone yang berlokasi di Mall Bekasi dan Mall Depok serta usaha perbaikan (servis) handphone yang berlokasi di Pasar Anyar Bogor

Berikut ini penghasilan Tn Permana selama tahun 2005 :

Bekasi Depok Bogor

Peredaran Usaha 500.000.000 300.000.000 200.000.000

Biaya (deductible) 300.000.000 200.000.000 150.000.000

Laba bersih 200.000.000 100.000.000 50.000.000

Hitung :1. PPh 25 sebagai WP OPPT yg harus dibayar sendiri tahun 20052. PPh tahun 2005 yg kurang (lebih) bayar 3. PPh pasal 25 atas penghasilan lain yang dikenakan PPh yang

bersifat tidak final tahun 2006

Page 84: PPh Orang Pribadi

Nama WP : Tino DominoAlamat : Jl Enggano No. 2 Tanjung Priok Jakarta UtaraNPWP : 04.567.891.0-042.000Status : Menikah, mempunyai 3 orang anak

Tino Domino bekerja di PT Lautan Megah sebagai manajer marketing, selain itu dia juga bekerja sebagai dosen marketing di Universitas “Perjuangan”. Berdasarkan bukti pemotongan PPh 21 form 1721-A1 yang diberikan pemotong pajak diketahui

PT Lautan Megah Universitas PerjuanganPenghasilan bruto Rp 120.000.000 Rp 40.000.000 Pengurang penghasilan bruto Rp 2.500.000Rp 1.296.000 PPh 21 terutang Rp 23.925.000

Rp 1.095.200 PPh 21 yang telah dipotong Rp 23.925.000Rp 1.095.200

Istri Tino Domino yaitu Tini Remi bekerja sebagai kasir di Swalayan “PT Mikro”Bukti pemotongan PPh 21 form 1721-A1 yang diberikan pemotong pajak sbb:Penghasilan bruto Rp 30.000.000Pengurang penghasilan bruto Rp 1.296.000PPh 21 terutang Rp 835.200PPh 21 yang telah dipotong Rp 835.200

Harta dan Penghasilan lainnya :- Tino Domino memiliki deposito berjangka pada Bank Mandiri sebesar Rp. 100.000.000 dengan tingkat bunga 9,5% setahun- Menerima Deviden dari PT. MARUNDA sebesar Rp. 3.000.000 atas penyertaan 3.000 lembar di PT MARUNDA dengan nilai nominal Rp 300.000 / lembar- Memperoleh warisan dari Alm. Orang tua (Haji Kotong) sebidang tanah berikut bangunan dengan NJOP Rp160.000.000- Tino Domino dan Tini Remi tidak pernah membayar zakat