ppgd laka lantas pingsan

Upload: probowur

Post on 06-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

P3K

TRANSCRIPT

  • PPGD KORBAN LAKA LANTASPalangka Raya, 19 SEPTEMBER 2014

    DASAR DASAR P3KDINAS KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA

  • Data Nara SumberNama: dr Probo WuryantoroTTL: Grobogan, 10 Agustus 1980Pendidikan: Gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Diponegoro tahun 2003. Gelar Profesi Dokter Umum di Universitas Diponegoro tahun 2005. Riwayat Pekerjaan :Dokter PTT di Puskesmas Kalampangan (2007-2009)Kepala Puskesmas Tangkiling (2010 sekarang)Diklat Teknis terkait materi: Advanced Trauma Life Support Course tahun 2006, General Emergency Life Support tahun 2006 Advanced Cardiac Life Support tahun 2009 Basic Life Support tahun 2009.Advanced Cardiac Life Support tahun 2012

  • DOKUMENTASI

  • DOKUMENTASI

  • http://www.batampos.co.id/wp-content/uploads/2012/01/GRAFIS-XENIA1-600x269.gif

  • Yang harus diketahui bahwa penyebab kecelakaan dapat dipicu dari perilaku tidak aman (unsafe behaviour) atau kombinasi dari dari perilaku tidak aman dengan lingkungan tidak aman (unsafe conditions). Berdasarkan fakta bahwa jalan raya adalah sarana bersama oleh karena itu pemakainya terdiri dari beragam kelompok.

    MANUSIA DENGAN BERAGAM KONDISI; ANAK-ANAK, ORANG MABUK, STRESS, MENGANTUK, MELAMUN, GILA, TIDAK BERPENDIDIKAN, BARU MENGEMUDI DLL.

    PENYEBAB

  • KENDARAAN BERMOTOR DENGAN BERAGAM KONDISI; TIDAK LAIK JALAN: REM TIDAK BEKERJA, SISTIM PENERANGAN YG RUSAK, BAN GUNDUL, DLL.BINATANGKENDARAAN TRANSPORTASI TRADISIONAL DENGAN BERAGAM KONDISI; TIDAK DILENGKAPI DENGAN SISTEM KEAMANAN LAIK JALAN.

    Dengan demikian, sebaik-baiknya jalan raya yang ada, harus kita tetapkan bahwa jalan raya adalah lingkungan yang tidak aman oleh karena kondisinya.

  • Merupakan hal klasik yang selalu dengan mudah dapat disimpulkan pada hampir semua kecelakaan yang pernah terjadi. Antara lain sebagai berikut;Rem kendaraan tidak bekerja dengan normalSistim kemudi yang tidak berfungsi normalKendaraan yang tidak laik jalanKecepatan terlalu tinggiPengemudi yang cerobohKondisi jalan yang tidak memenuhi syaratKeletihan yang dialami pengemudiPengemudi dalam pengaruh alkohol / narkoba

    PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN / IMMEDIATE CAUSE

  • Pengertian

    P3K adalah merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.

  • Maksud Dan TujuanP3K dimaksudkan :Memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.P3K diberikan untuk :Menyelamatkan nyawa korbanMeringankan penderitaan korbanMencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah/burukMempertahankan daya tahan korbanMemberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.Menenangkan penderita atau korban yang terluka.Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

  • SIAPA YANG MENOLONGSecara umum semua orang boleh memberikan pertolongan. Klasifikasi Penolong: a. Orang Awam Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama b. Penolong pertama Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI c. Tenaga Khusus/Terlatih Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan

  • Dasar HukumDi dalam undang-undang ditemukan beberapa pasal yang mengatur mengenai Pertolongan Pertama, namun belum dikuatkan dengan peraturan lain untuk melengkapinya. Beberapa pasal yang berhubungan dengan Pertolongan Pertama antara lain : Pasal 531 K U H Pidana Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengkuatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566

  • Dasar HukumPersetujuan Pertolongan Saat memberikan pertolongan sangat penting untuk meminta izin kepada korban terlebih dahulu atau kepada keluarga, orang disekitar bila korban tidak sadar. Ada 2 macam izin yang dikenal dalam pertolongan pertama : 1. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat (Implied Consent) Persetujuan yang diberikan pendarita sadar dengan cara memberikan isyarat, atau penderita tidak sadar, atau pada anak kecil yang tidak mampu atau dianggap tidak mampu memberikan persetujuan 2. Pesetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent) Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tulisan oleh penderita.

  • Pemberian PertolonganMenilai situasiMengenali bahaya diri sendiri dan orang lainMemperhatikan sumber bahayaMemperhatikan jenis pertolonganMemperhatikan adanya bahaya susulan

  • Pemberian PertolonganMengamankan Tempat KejadianMemperhatikan penyebab kecelakaanUtamakan keselamatan diri sendiriSingkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan aliran dan matikan sumber )Hilangkan faktor bahaya misal dengan menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan sumber Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri (dengan alat pelindung ).

  • Pemberian PertolonganMemberikan pertolonganMenilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakanPeriksa kesadaran, pernafasan, sirkulasi darah dan gangguan lokalBerikan pertolongan sesuai status korbanBaringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuhBila ada tanda henti nafas dan jantung berikan resusitasi Jantung paruSelimuti korbanBila luka ringan obati seperlunya (luka bakar ringan).Bila luka berat carikan pertolongan ke RS/dokter.

  • Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan

    Ciri-ciri gangguanMengenali ciri-ciri gangguan pada korbanGangguan Umum Gangguan Lokal

  • Gangguan UmumGangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung, kekurangan zat asam/oksigen). Gangguan peredaran darah (perdarahan hebat, luka bakar yang luas, rasa nyeri yang hebat, kekuarangan cairan tubuh secara cepat, keadaan allergi atau tidak tahan obat).

  • Gangguan lokalPerdarahan atau luka yang disebabkan karena adanya pembuluh darah terputus atau robek.Patah tulang yang disebabkan karena adanya benturan atau pukulan.Luka bakar yang disebabkan karena panas kering, kontak dengan aliran listrik, gesekan dari roda yang berputar, asam dan basa kuat, panas yang basah.

  • Prinsip Dasar Tindakan PertolonganPedoman tindakanPrinsip P-A-T-U-TP = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindakA = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan.U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit atau yang berwajibT = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

  • 1. Bahaya: Jangan membahayakan diri sendiri dalam memberikan pertolongan pertama (misal: PPGD/P3K untuk korban sengatan listrik, kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dll) dan jangan membahayakan korban semaksimal mungkin untuk menjauhkan korban dari bahaya sekitar.2. Respon: Respon adalah suatu reaksi dari korban, hal yang harus dilakukan; Periksa apakah korban dapat merespon kita? Apakah korban sadar? Apakah korban setengah sadar atau bingung? Apakah korban tidak sadar atau tidak bereaksi?URUTAN PEMERIKSAAN PPGD/P3K

  • Metode AVPU, yakni :A (Alert): Korban sadar? Goyang Bahu, jika tidak sadar lanjut ke poin V

    V (Verbal): Cobalah memanggil-manggil korban dengan berbicara keras di telinga korban. Pada tahap ini jangan sertakan dengan menggoyang atau menyentuh pasien, jika tidak merespon lanjut ke P

    P (Pain): Cobalah beri rangsang nyeri pada pasien, yang paling mudah adalah menekan bagian putih dari kuku tangan di pangkal kuku. Selain itu dapat juga dengan menekan bagian tengah tulang dada atau sternum dan juga areal di atas mata.

    U (Unresponsive): Setelah diberi rangsang nyeri tapi pasien masih tidak bereaksi maka pasien berada dalam keadaan unresponsive.Cont 2. RESPON / KESADARAN

  • 3. Minta Pertolongan : jika pasien tidak sadar. Teriak TOLLLOOOONGGGGG!!!!!Mengaktifkan sistem pelayanan lanjutan.4. Perbaiki posisi korban. Ingat: Penolong memperbaiki posisi korban sebagai satu kesatuan, digerakkan secara bersama-sama.5. Atur Posisi Penolong. URUTAN PEMERIKSAAN PPGD/P3K

  • Daftar No Telp PentingPuskesmas (Ambulansi): Kalampangan: 0536-3246101Koord UGD: 081349548166 (Mariati, AMd.Kep)Tangkiling: 085388357000Koord UGD: 081315015154 (dr.M. Yudi R)Pahandut: 0536-3232118Koord UGD: 085249092558 (Hariadi, AMd.Kep) Rumah Sakit : Doris Sylvanus: 0536-3237353Bayangkara: 0536-3221520PKU Muhammadiyah: 0536-3239444

    *

  • Pasien yang tidak responPada penderita yang tidak respon, penolonglah yang harus mengambil inisiatif untuk membuka jalan napas. Cara membuka jalan napas yang dianjurkan adalah angkat dagu tekan dahi. Pastikan juga mulut korban bersih, tidak ada sisa makanan atau benda lain yang mungkin menyumbat saluran napas.

  • A : AIRWAY / JALAN NAFASSUMBATAN???

  • A : AIRWAY / JALAN NAFASSUMBATAN???

  • A : AIRWAY / JALAN NAFASSUMBATAN???Head-tiltChin lift

  • A : AIRWAY / PERNAFASANSUMBATAN???

  • Otak tidak dapat O2 matiJantung 6 - 8 menit

  • Bantuan Hidup DasarIndikasiHenti NafasHenti JantungSurvey Primer (semua orang)A(airway/jalan napas)B (breathing/bantuan nafas)C (circulation/bantuansirkulasi)3. Survey Sekunder (Tim Medis)

  • Keterlambatan BHD Keterlambatan Kemungkinan BHD berhasil 1 menit 98 dari 100 4 menit 50 dari 100 10 menit 1 dari 100

  • BREATHING : PERNAFASANDADA NAIK TURUN???

  • CIRCULATION : NADIADA DENYUT???

  • PERIKSA KORBANBeberapa hal yang dapat dicari pada saat memeriksa korban : P : Perubahan bentuk (Deformities) caranya : bandingkan sisi sakit dengan yang sehat L : Luka Terbuka (Open Ijuries) caranya : biasanya terlihat adanya darah N : Nyeri (Tenderness) caranya : daerah yang cedera lunak bila ditekan B : Bengkak (Swelling) caranya : daerah yang cedera mengalami pembengkakan Beberapa tanda cedera mungkin dapat jelas terlihat, banyak yang tidak terlihat dan menyimpan serius cedera potensial. Dengarkan penderita. Dengan mendengarkan dapat menunjukkan kepedulian dan memungkinkan mendapat informasi.

  • PERIKSA KORBANPemeriksaan fisik (Head to Toe) Amati dan raba (menggunakan kedua tangan dan dengan tekanan), bandingkan (simetry), cium bau yang tidak biasa dan dengarkan (suara napas atau derit anggota tubuh), dalam urutan berikut: 1. Kepala 2. Leher 3. Dada 4. Abdomen 5. Punggung 6. Pelvis 7. Alat gerak atas 8. Alat gerak bawah

  • Prinsip-Prinsip dasar Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, benturan dengan keras atau kekerasan lain. (Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila tindakan anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain.)

  • Pertahankan posisi korban tetap datarselama diangkutEvakuasi Korban kecelakaan kereta api di Kebumen Jawa Tengah

  • Pasien tetap selamat sampai tujuan,kondisi tidak makin buruk

  • PINGSAN (SYNCOPE/COLLAPSE) Terjadi karena peredaran darah yang ke otak berkurang, yang dapat terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

  • PINGSAN (SYNCOPE/COLLAPSE) Gejala dan tanda: 1. Perasaan limbung. 2. Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging. 3. Lemas, keluar keringat dingin. 4. Menguap. 5. Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit. 6. Denyut nadi lambat.

  • PINGSAN (SYNCOPE/COLLAPSE) Penatalaksanaan : 1. Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan 15 25 cm. 2. Longgarkan pakaian (kancing baju dan ikat pinggang). 3. Usahakan penderita menghirup udara segar, jangan menggerombol. 4. Periksa cedera lainnya. 5. Beri selimut, agar badannya hangat. 6. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit, berikan minuman manis dan hangat, jangan tergesa-gesa didudukkan dan berdiri. 7. Bila tidak cepat pulih, maka: - periksa napas dan nadi. - posisikan stabil. - bawa ke fasilitas kesehatan

  • Penderita Terkejut Seseorang mengalami syok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya cepat.

    Penanganan :Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya. Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita dalam keadaan benar-benar sadar

  • Dengan komando dari pemegang kepala Perhatikan posisi tangan para penolong, tangan saling menyilangMelakukan Log Roll

  • KORBAN PINGSANKorban pingsan adalah kondisi dimana korban dalam kondisi yang tidak ada respon atau tidak sadar diri tetapi aktivitas organ vital ( jantung, paru) tubuh masih berfungsi.Tindakan yang perlu dilakukan yaitu adanya upaya untuk tetap menjaga agar alat atau organ vital seperti jantung dan paru-paru masih tetap bekerja atau tidak adanya gangguan selama korban tidak sadar.

  • POSISI MIRING STABILPMS adalah posisi korban berbaring pada sisi tubuh, dengan kepala sejajar dengan badan (tidak bersandar) dan dagu agak dinaikkan. Saluran udara pada korban yang tidak sadar dapat tersumbat muntah atau lidah. Untuk menghindari hal tersebut, letakkan korban pada posisi yang tepat dan memastikan saluran udara terbuka, yaitu dengan cara Posisi Miring Stabil. Posisi ini berguna agar muntah tidak tertelan oleh korban dan menjauhkan lidah dari pintu saluran udara.

  • Posisi Miring Stabil

  • *