pp 2 tahun 2011

54
Menimbang Mengingat Menetapkan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ES A PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 d a n Pasal 12 ayat (6) Undang-Undang Nomor 3 9 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah ten ang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5066); MEMUTUSKAN : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah in i yang dimaksud dengan: 1. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian d a n memperoleh fasilitas tertentu. 2. Dewan Nasional adalah dewan yang dibentuk di tingkat nasional untuk menyelenggarakan KEK. 3. Dewan Kawasan ...

Upload: pramitha-rosyidhi

Post on 08-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 1/53

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2011

TENTANG

PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa u n tuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 dan Pasal 12ayat (6) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentangKawasan Ekonomi Khusus, perlu menetapkan PeraturanPemerintah ten ang Penyelenggaraan Kawasan EkonomiKhusus;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang KawasanEkonomi Khusus (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 147, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5066);

MEMUTUSKAN :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAANKAWASAN EKONOMI KHUSUS.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah in i yang dimaksud dengan:

1. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEKadalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yangditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomiandan memperoleh fasilitas tertentu.

2. Dewan Nasional adalah dewan yang dibentuk di tingkatnasional untuk menyelenggarakan KEK.

3. Dewan Kawasan ...

Page 2: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 2/53

3.

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 -

Dewan Kawasan adalah dewan yang dibentuk diprovinsi untuk membantu Dewan Nasionalpenyelenggaraan KEK.

tingkatdalam

4. Pemerintah pusat yang selanjutnya disebut Pemerintahadalah Presiden Republik Indonesia yang memegangkekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

5. Pemerintah provinsi adalah gubernur dan perangkat daerahsebagai unsur pemerintahan daerah provinsi.

6. Pemerintah kabupaten/kota adalah bupati/walikota danperangkat daerah sebagai unsur pemerintahan daerahkabupaten/kota.

7. Administrator adalah bagian dari Dewan Kawasan yangdibentuk untuk setiap KEK guna membantu Dewan Kawasandalam penyelenggaraan KEK.

8. Badan Usaha adalah perusahaan berbadan hukum yangberupa Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MilikDaerah, koperasi, swasta, dan usaha patungan untukmenyelenggarakan kegiatan usaha KEK.

9. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badanhukum, tidak berbadan hukum atau usaha orangperseorangan yang melakukan kegiatan usaha di KEK.

10. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disebutPTSP adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan,fasilitas, dan kemudahan yang mendapat pende1egasianwewenang dari lembaga atau instansi yang memilikikewenangan perizinan, fasilitas, dan kemudahan yangproses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonansampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukandalam satu tempat.

11. Pendelegasian Wewenang adalah penyerahan tugas, hak,kewajiban, dan pertanggungjawaban perizinan, fasilitas,dan kemudahan, termasuk penandatanganannya atasnama pemberi wewenang, oleh menteri/kepala lembagapemerintah non kementerian, gubernur ataubupati /walikota kepada Administrator yang ditetapkandengan uraian yang jelas, sesuai peraturan perundangundangan.

PasaI2 ...

Page 3: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 3/53

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 3 -

Pasal2

Penyelenggaraan KEK meliputi:

a. pengusulan KEK;

b. penetapan KEK;

c. pembangunan KEK;

d. pengelolaan KEK; dane. evaluasi pengelolaan KEK.

Pasal3

(1) KEK terdiri atas satu atau beberapa zona.

(2) Zona sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiriatas:a.b.

c.d.

\/6g.

pengolahan ekspor;logistik;

industri;

pengembangan teknologi;

pariwisata;

energi; dan

ekonomi lain.

(3) Zona pengolahan ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf a diperuntukkan bagi kegiatan logistik danindustri yang produksinya ditujukan untuk ekspor.

(4) Zona logistik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf bdiperuntukkan bagi kegiatan penyimpanan, perakitan,penyortiran, pengepakan, pendistr ibusian, perbaikan, danperekondisian permesinan dari d alam negeri dan dari luarnegeri.

(5) Zona Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cdiperuntukkan bagi kegiatan industri yang mengolahbahan mentah, bahan baku, b a r a n g . setengah jadi,d a n j a t a u barang jadi, serta agroindustri dengan mlai yanglebih tinggi untuk penggunaarmya, terinasul( "kegiatan

rancang bangun dan perekayasaan industr i yangproduksinya u n t u k ekspor d a n j a t a u u n t u k dalam negeri.

(6) Zona Pengembangan teknologi sebagaimana d imaksudpada ayat (2) huruf d diperuntukkan bagi kegiatan r isetdan teknologi, rancang bangun dan rekayasa, teknologiterapan, pengembangan perangkat lunak, serta jasa dibidang teknologi informasi.

(7) Zona. Pariwisata

Page 4: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 4/53

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 4 -

(7) Zona Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf e diperuntukkan bagi kegiatan u s a h a pariwisatau n t u k mendukung penyelenggaraan hiburan dan rekreasi,pertemuan, pameran, serta kegiatan yang terkait.

(8) Zona Energi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf fdiperuntukkan un tuk kegiatan r iset dan pengembangan dibidang energi serta produksi dari energi alternatif, energiterbarukan, dan energi primer.

(9) Zona Ekonomi Lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf g diperuntukkan u n t u k kegiatan lain selainsebagaimana dimaksud ayat (3) sampai dengan ayat (8)yang ditetapkan oleh Dewan Nasional.

BAB II

PENGUSULAN KEK

Bagian Kesatu

Umum

Pasa l4

(1) Pembentukan KEK diusulkan kepada Dewan Nasional oleh:

(2)

(3)

(4)

a. Badan Usaha;

b. pemerintah kabupaten/kota; a tau

c. pemerintah provinsi.Usulan pembentukan KEK sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan secara tertulis sesuai format yangditentukan oleh Dewan Nasional dan ditandatangani oleh:

a. pimpinan un tuk Badan Usaha;

b. bupati /walikota un tuk pemerintah kabupaten/kota ;c. gubernur un tuk pemerintah provinsi.

Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aharus didirikan di Indonesia.

Lokasi yang diusulkan u n t u k pembentukan KEK olehBadan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa berada:

a. dalam satu wilayah kabupaten/kota ; a taub. l intas wilayah kabupaten/kota .

(5) Lokasi ...

Page 5: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 5/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 5 -

(5) Lokasi. yang diusulkan untuk pembentukan KE K olehpemenntah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b berada dalam satu wilayah

kabupa ten / kota.(6) Lokasi yang diusulkan untuk pembentukan K EK oleh

pemerintah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)h u r u f c berada pad a lintas wilayah kabupaten/kota .

PasalS

(1) Dalam hal tertentu, Pemerintah dapat menetapkan suatuwilayah sebagai KEK.

(2) Penetapan KEK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan berdasarkan usulan kementer ian/ lembagapemerintah non kementerian.

Pasa l6

Lokasi KE K yang diusulkan dapat merupakan:

a. area baru; atau

b. perluasan KE K yang sudah ada.

Pasal7

Usulan lokasi KEK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 harusmemenuhi kriteria:

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan t idakberpotensi mengganggu kawasan lindung;

b. adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan/a taupemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan;

c. terletak pada posisi yang dekat dengan ja lur perdaganganinternasional atau dekat dengan jaJur pelayaraninternasional di Indonesia atau terletak pada wilayahpotensi sumber daya unggulan; dan

d. mempunyai batas yang jelas.

Pasal8

Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dime.ksud dalamPasal 7 huruf a meliputi kawasan budidaya yangperuntukannya berdasarkan pera turan daerah rencana ta taruang wilayah kabupaten/kota dapat digunakan u n t u kkegiatan KE K yang diusulkan.

Pasal9 . .

Page 6: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 6/53

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 6 -

PasaI9

Dukungan pemerintah provinsi danl atau pemerintahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud daIam PasaI 7 huruf bpaling sedikit meIiputi:

a. komitmen rencana pemberian insentif berupa pembebasanatau keringanan pajak daerah dan retribusi daerah sertakemudahan; dan

b. pendelegasian kewenangan di bidang perizinan, fasilitas,dan kemudahan.

PasaI I0

(1) Posisi yang dekat dengan jaIur perdagangan internasionalsebagaimana dimaksud daIam PasaI 7 huruf c rnerupakanIokasi yang memiliki akses ke peIabuhan atau banclarudara atau tempat lain yang meIayani kegiatanperdagangan internasional.

(2) Posisi yang dekat dengan jaIur pelayaran internasional diIndonesia sebagaimana dimaksud daIam Pasal 7 huruf cmerupakan lokasi yang memiliki akses ke:

a. Alur Laut Kepulauan Indonesia;

b. jaringan pelayaran yang menghubungkanantarpelabuhan internasional hub· di Indonesia clanpelabuhan intt 'rnasional di Indonesia; dan

c. jaringan pelayaran yang menghubungkan antarapelabuhan internasional hub dan pt'labuhaninternasional clengan pelabuhan intt 'rnasional dinegara lain.

(3) Posisi yang terletak pada wilayah potensi sumber day-aunggulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf cmerupakan lokasi yang berdekatan dengan sumber bahanbaku industr i pengolahan yang dikembangkar..

Pasal 11(1) Batas yang jelas sebagaimana d imaksud ' dalam Pasal 7

huruf d meliputi batas alam atau batas buatan.

(2) Pada batas KEK harus ditetapkan pintu keluar atau masukbarang untuk keperluan pengawasan barang yang masihterkandung kewajiban kepabeanan.

(3) Penetapan ...

Page 7: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 7/53,,_. ;. ' .. .. ~ .

PRESIOENR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 7 -

(3) P ~ n e t a p a npintu keluar atau masuk barang sebagaimanadlmaksud pada ayat (2) dilakukan dengan berkoordinasidengan kantor pabean setempat.

Bagian Kedua

Usulan oleh Badan Usaha

Paragraf 1

Umum

Pasal 12

(1) Dalam hal pembentukan KEK diusulkan oleh Badan Usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a,usulan disampaikan melalui pemerintah provinsi setelahmemperoleh persetujuan pemerintah kabupaten/kota.

(2) Usulan pembentukan KEK sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilengkapi dengan dokumen berupa:

a. surat kuasa otorisasi, j ika pengusul merupakankonsorsium;

b. akta pendirian Badan Usaha;

c. profil keuangan 3 (tiga) tahun terakhir yang sudahdiaudit, atau dalam hal perusahaan baru maka profilkeuangan 3 (tiga) tahun terakhir dari para pemegangsaham yang sudah diaudit kecuali untuk Badan

Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;d. persetujuan dari pemerintah kabupaten/kota terkait

dengan lokasi KEK yang diusulkan;

e. surat pernyataan mengenai kepemilikan nilai ekuitaspaling sedikit 30% (tiga puluh perseratus) dari nilaiinvestasi KEK yang diusulkan;

f. deskripsi rencana pengembangan KEK yangdiusulkan, paling sedikit memuat rencana dan sumberpembiayaan serta jadwal pembangunan KEK;

g. peta detail lokasi pengembangan serta luas area KEKyang diusulkan;

h. rencana peruntukan ruang pada lokasi KEK yangdilengkapi dengan peraturan zonasi;

i. studi kelayakan ekonomi dan finansial;

j . analisis

Page 8: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 8/53

P R E S I D E NR E P U 8 l 1 K I N D O N E S I A

- 8 -

j. analisis mengenai dampak lingkungan hidup yangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. usulan jangka waktu beroperasinya KEK dan rencanastrategis pengembangan KEK;

1. izin lokasi;m. rekomendasi dari otoritas pengelola infrastruktur

pendukung dalam hal untuk pengoperasian KEKmemerlukan dukungan infrastruktur lainnya; dan

n. pernyataan kesanggupan melaksanakanpembangunan dan pengelolaan KEK.

Paragraf2

Lokasi KEK dalam Satu Wilayah Kabupaten/Kota

Pasal13

(1) Untuk usulan lokasi KEK yang berada dalam satu wilayahkabupaten/kota, badan usaha mengajukan permohonanpersetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat(1) kepada bupati/walikota disertai:

a. usulan pembentukan KEK dengan menggunakanformat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2);dan

b. seluruh dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal12 ayat (2), kecuali huruf d.

(2) Berdasarkan permohonan persetujuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) pemerintah kabupaten/kotamelakukan verifikasi dan evaluasi terhadap dokumenusulan dalam jangka Waktu paling lama 20 (dua puluh)hari kerja sejak diterimanya dokumen usulan secaralengkap.

(3)

(4)

Dalam ha l pemerintah kabupaten/kota menolakpermohonan yang disampaikan oleh Badan Usaha,

penolakan disampaikan secara tertulis kepada BadanUsaha disertai alasannya.

Dalam hal pemerintah kabupaten/kota menyetujuipermohonan yang disampaikan oleh Badan Usaha,pemerintah kabupaten/kota meneruskan usulan BadanUsaha kepada pemerintah provinsi dengan menyertakankomitmen pemerintahan kabupaten/kota mengenairencana pemberian insentif berupa pembebasan ataukeringanan pajak daerah dan retribusi daerah sertakemudahan.

. . .

Page 9: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 9/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 9 -

Pasa l14

Apabila pemerintah kabupaten/kota menolak permohonanBadan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3),dengan alasan belum/t idak terpenuhinya dokumen usulanyang dipersyaratkan, Badan Usaha dapat menyampaikan

kembali permohonan kepada pemerintah kabupaten/kotasetelah terpenuhinya seluruh dokumen usulan yangdipersyaratkan.

Pasal 15

(1) Pemerintah provinsi melakukan verifikasi dan eva!uasiterhadap kelengkapan dokumen usulan pembentukan KEKyang disampaikan oIeh pemerintah kabupaten/kota dalamwaktu paling lama 20 (dua pUluh) hari kerja.

(2) Apabila usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat (2), pemerintah provinsi menyampaikanusu lan pembentukan KEK kepada Dewan Nasional disertaiseluruh dokumen usulan pembentukan KEK.

Paragraf 3Lokasi KEK dalam Lintas Wilayah Kabupaten/Kota

(1)

(2)

(3)

Pasa! 16

Untuk KEK yang berlokasi dalam l intas wilayahkabupaten/kota , badan usaha mengajukan permohonankepada gubernur disertai:a. usulan pembentukan KEK dengan menggunakan format

sebagaimana dimaksud da!am Pasal 4 ayat (2); danb. seluruh dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12 ayat (2), kecuali huruf d.

Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud padaayat (1) pemerintah provinsi mengoordinasikan usulanpembentukan KEK dengan pemerintah kabupaten/kota

yang wilayahnya diusulkan menjadi bagian dari lokasiKEK.

Pemerintah provinsi menyampaikan usu lan badan u s a h akepada pemerintah kabupaten/kota yang wilayahnya akanmenjadi bagian dari lokasi KEK untuk memperolehpersetujuan.

Pasal 17 ...

Page 10: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 10/53

P R E S I D E NR E P U S L I K I N D O N E S I A

- 10 -

Pasa l17

(1) Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat (3) pemerintah kabupaten/kota melakukanverifikasi dan evaluasi terhadap dokumen usulanpembentukan KEK dalam jangka waktu paling lama 20(dua puluh) hari kerja sejak diterimanya dokumen usulansecara lengkap un tuk memberikan persetujuan ataupenolakan.

(2) Dalam hal pemerintah kabupaten/kota menolak usulanpembentukan KEK sebagaimana dimaksud pada ayat (1),penolakan disampaikan secara tertulis kepada pemerintahprovinsi disertai alasannya.

(3) Dalam hal pemerintah kabupaten/kota menyetujui usula.npembentukan KEK sebagaimana dimaksud pada ayat (1),pemerin tah kabupaten/kota menyampaikan perse tu juankepada pemerintah provinsi.

(4) Dalam persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),pemerin tah kabupaten/kota menyertakan komitmenpemerin tahan kabupaten/kota mengenai rencanapemberian insentif berupa pembebasan atau keringananpajak daerah dan retribusi daerah serta kemudahan.

Pasal18(1) Pemerintah provinsi melakukan verifikasi dan evaluasi

te rhadap ke1engkapan dokumen usulan pembentukan KEKyang disampaikan yang telah mendapat persetujuan darimasing-masing pemerintah kabupaten/kota dalam waktupaling lama 20 (dua puluh) hari kerja.

(2) Apabila usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telahmemenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat (2), pemerintah provinsi menyampaikanusu lan pembentukan KEK kepada Dewan Nasional disertaise luruh dokumen usulan pembentukan KEK.

Pasal19

Apabila terdapat penolakan dari salah satu pemerintahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat(2), pemerintah provinsi mengembalikan usulan pembentukanKEK kepada Badan Usaha paling lambat 10 (sepuluh) hari kerjasetelah diterimanya su ra t penolakan dari pemerintahkabupaten/kota .

Bagian ...

Page 11: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 11/53

P R E S I D E NR E P U 8 L I K I N D O N E S I A

- 11 -

Bagian Ketiga

Usulan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

Pasal20

(1) Dalam hal pembentukan KEK diusulkan oleh pemerintahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf b, usulan disampaikan melalui pemerintahprovinsi.

(2) Usulan pembentukan KEK sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilengkapi dengan dokumen berupa:

a. deskripsi rencana pengembangan KEK yangdiusulkan, paling sedikit memuat rencana dan sumberpembiayaan serta jadwal pembangunan KEK;

b. peta detail lokasi pengembangan serta luas area KEKyang diusulkan;

c. rencana peruntukan ruang pada lokasi KEK yangdilengkapi dengan peraturan zonasi;

d. studi keJayakan ekonomi dan finansial;

e. analisis mengenai dampak lingkungan hidup yangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. usulan jangka waktu beroperasinya KEK dan rencanastrategis pengembangan KEK;

g. penetapan lokasi atau bukti hak atas tanah;

h. rekomendasi dari otoritas pengeJola infrastrukturpendukung dalam hal untuk pengoperasian KEKmemerlukan dukungan infrastruktur lainnya;

i. pernyataan kesanggupan melaksanakanpembangunan dan pengelolaan KEK; d an

J. komitmen pemerintahan kabupaten/kota mengenairencana pemberian insentif berupa pembebasan ataukeringanan pajak daerah dan retribusi daerah sertakemudahan.

Pasa121

(1) Pemerintah kabupaten/kota menyampaikan usulanpembentukan KEK kepada Dewan Nasional melaluipemerintah provinsi dengan disertai dokumen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (2).

(2) Pemerintah ...

Page 12: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 12/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 12 -

(2) Pemerintah provinsi melakukan verifikasi dan evaluasiterhadap kelengkapan dokumen usulan pembentukan KEKyang disampaikan oleh pemerintah kabupaten/kota dalamwaktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja.

(3) Apabila usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telahmemenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 ayat (2), pemerintah provinsi menyampaikanusulan pembentukan KEK kepada Dewan Nasional disertaiseluruh dokumen usulan pembentukan KEK.

Bagian Keempat

Usulan oleh Pemerintah Provinsi

Pasal22

(1) Dalam hal pembentukan KEK diusulkan oleh pemerintahprovinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)huruf c, usulan disampaikan setelah mendapatpersetujuan pemerintah kabupaten/kota .

(2) Usulan pembentukan KEK sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilengkapi dengan dokumen berupa:a. deskripsi rencana pengembangan KEK yang

diusulkan, paling sedikit memuat rencana dan sumberpembiayaan serta jadwal pembangunan KEK;

b. peta detail lokasi pengembangan serta luas area KEKyang diusulkan;

c. rencana peruntukan ruang pada lokasi KEK yangdiJengkapi dengan peraturan zonasi;

d. studi kelayakan ekonomi dan finansial;

e. analisis mengenai dampak lingkungan hidup yangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. usulan jangka waktu beroperasinya KEK dan rencanastrategis pengembangan KEK;

g. penetapan lokasi atau bukti hak atas tanah;h. persetujuan dari pemerintah kabupaten/kota terkait

dengan lokasi KEK yang diusulkan;i . rekomendasi dari otoritas pengelola infrastruktur

pendukung dalam hal untuk pengoperasian KEKmemerlukan dukungan infrastruktur lainnya; dan

j. pemyataan kesanggupan melaksanakanpembangunan dan pengelolaan KEK.

Pasal23 ...

Page 13: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 13/53

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 13 -

Pasa l23

Untuk memperoleh perse tu juan pemer in tah kabupaten/kotasebagaimana d imaksud dalam Pasal 22 ayat (1), pemerintahprovinsi menyampaikan rencana pemben tukan KEK pada l intaswilayah kabupaten/kota kepada pemerintah kabupaten/kotayang wilayahnya akan menjadi bagian dari lokasi KEK.

Pasa l24

(1) Berdasarkan penyampaian rencana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23, pemerintah kabupaten/kota melakukanverifikasi dan evaluasi te rhadap dokumen usu lanpemben tukan KEK dalam jangka. waktu paling lama 20(dua puluh) har i kerja sejak di terimanya dokumen usu lansecara lengkap un tuk member ikan perse tu juan a taupenolakan.

(2) Dalam hal pemerintah kabupa ten iko ta menolak rencanausu lan pembentukan KEK sebagaimana d imaksud padaayat (1), penolakan disampaikan secara tertulis kepadapemerintah provinsi disertai alasannya.

(3) Dalam hal pemerintah kabupa ten /ko ta menyetujui rencanausulan pembentukan KEK sebagaimana d imaksud padaayat (1), pemerintah kabupa ten /ko ta menyampaikan

perse tu juan kepada pemerintah provinsi.

(4) Dalam perse tu juan sebagaimana d imaksud pada ayat (3),pemerintah kabupaten/kota menyertakan komibr,enpemerin tahan kabupaten/kota mengenai rencanapember ian insentif berupa pembebasan a tau keringananpajak daerah dan retribusi daerah serta kemudahan.

Pasa l25

Berdasarkan perse tu juan dari masing-masing pemerintahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat(3), pemer in tah provinsi menyampaikan usulan pembentukanKE K kepada Dewan Nasional disertai se1uruh dokumensebagaimana d imaksud dalam Pasal 22 ayat (2).

Bagian kelima . . .

Page 14: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 14/53

------------------------------•

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 14 -

Bagian KelimaUsulan oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah No n Kementerian

• J ' •

Pasal26

(1) Kementerian/lembaga pemerintah non kementerian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)menyampaikan usulan pembentukan KEK kepada DewanNasional secara tertulis sesuai format yang ditentukan olehDewan Nasional dan ditandatangani oleh menteri/kepalalembaga pemerintah non kementerian.

(2) Usulan pembentukan KEK sebagaimana dimaksud padaayat (1) disertai dengan dokumen berupa:

a. deskripsi rencana pengembangan KEK yangdiusulkan, paling sedikit memuat rencana pembiayaandan jadwal pembangunan KEK;

b. peta detail lokasi pengembangan serta luas area KEKyang diusulkan;

c. rencana peruntukan ruang pada lokasi KEK yangdilengkapi dengan peraturan zonasi;

d. sumber pembiayaan;

e. studi kelayakan ekonomi dan finansial;

f. analisis mengenai dampak lingkungan hidup yangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. usulan jangka waktu beroperasinya KEK dan rencanastrategis pengembangan KEK; dan

h. penetapan lokasi atau bukti hak atas tanah.

(3) Usulan kementerian/lembaga pemerintah non kementeriansebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepadaDewan Nasional setelah dikonsultasikan denganpemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

( 1)

BAB IIIPENETAPAN KEK

Pasal27

Dewan Nasional melakukan kajian terhadap usulanpembentukan KEK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15ayat (2), Pasal 18 ayat (2), Pasal 21 ayat (3), Pasal 25 , danPasal 26 ayat (3) dalam waktu paling lama 45 (empat puluhlima) hari ketja sejak diterimanya dokumen usulan secaralengkap.

(2) Kajian ...

Page 15: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 15/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 15 -

(2) Kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanterhadap:

a. pemenuhan kriteria lokasi KEK; dan

b. kebenaran dan kelayakan is i dokumen yangdipersyaratkan.

Pasal28

(1) Berdasarkan hasil kajian sebagaimana dimaksud dalamPasal 27, Dewan Nasional memutuskan untuk menyetujuiatau menolak usulan pembentukan KEK.

(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukandalam sidang Dewan Nasional.

(3) Dalam hal Dewan Nasional menyetujui pembentukan KEK,Dewan Nasional mengajukan rekomendasi pembentukan

KEK kepada Presiden disertai dengan RancanganPeraturan Pemerintah ten ang penetapan suatu lokasisebagai KEK untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(4) Dalam hal Dewan Nasional menolak usulan pembentukanKEK, penolakan disampaikan secara tertulis kepadapengusul disertai dengan alasan.

Pasal29

KEK yang telah ditetapkan harus siap beroperasi paling lambat3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan.

BABrv

PEMBANGUNAN KEK

Bagian Kesatu

Umum

Pasal30Pembangunan KEK meliputi kegiatan:

a. pembebasan tanah untuk lokasi KEK; danb. pelaksanaan pembangunan fisik KEK.

Pasal31 ...

Page 16: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 16/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 16 -

Pasa l31

Pembangunan KEK dibiayai dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara d a n / a t a uAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. Badan Usaha;

c. ker jasama pemerintah, pemerintah provinsi d a n / a t a upemerintah kabupaten/kota dengan Badan Usaha;d a n / a t a u

d. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan pera turanperundang-undangan.

Bagian Kedua

Pembebasan Tanah un tuk Lokasi KEK

Pasal32(1) Pembebasan tanah un tuk lokasi KEK dilakukan oleh:

a. Badan Usaha dalam hal KEK diusulkan oleh BadanUsaha;

b. pemerintah provinsi dalam hal KEK diusulkan olehpemerintah provinsi;

c. pemerintah kabupaten/kota dalam hal KEK diusulkanoleh pemerintah kabupa ten /ko ta ;

d. kementerian/lembaga pemerintah non kementeriandalam hal KEK diusulkan oleh kementer ian/ lembaga

pemerintah non kementerian;sesuai dengan ketentuan pera tuan perundang-undangan.

(2) Dalam hal tanah u n t u k lokasi KEK dibebaskan oleh BadanUsaha yang berbentuk koperasi a tau swasta, kepada badanu s ah a dapat diberikan hak atas tanah berupa hak gunabangunan .

(3) Dalam hal t anah un tuk lokasi KEK dibebaskan oleh BadanUsaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,pemerintah provinsi, pemerintah kabupa ten /ko ta , a taukementer ian/ lembaga pemerintah non kementerian,

kepada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MiiikDaerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupa ten /ko ta ,a tau kementerian/lembaga pemerin tah ' non kementeriandapa t diberikan hak a tas tanah berupa hak pakai a tau hakpengelolaan.

Bagian Ketiga . . .

Page 17: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 17/53

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ---------------------

"

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 17 -

Bagian Ketiga

Pelaksanaan Pembangunan Fisik KEK

Pasal33

Berdasarkan penetapan KEK, pemerintah provinsi, pemerintahkabupaten/kota , a tau kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian menetapkan Badan Usaha untuk me1akukanpembangunan KEK.

Pasal34

(1) Penetapan badan usaha sebagaimana dimaksud padaPasal 33 dilaksanakan berdasarkan prinsip terbuka d antransparan.

(2) Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulan BadanUsaha, Badan Usaha pengusul ditetapkan sebagai BadanUsaha untuk membangun KEK oleh:

a. pemerintah provinsi dalam hal lokasi KEK berada padaHntas wilayah kabupaten/kota; atau

b. pemerintah kabupaten/kota dalam hal lokasi KEKberada dalam satu wilayah kabupaten/kota.

(3) Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2)bertanggung jawab atas pembiayaan pembangunan KEK.

(4) Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulanpemerintah kabupaten/kota, penetapan Badan Usahauntuk membangun KEK dilakukan oleh pemerintahkabupaten/kota sesuai dengan:

(5)

a. ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpengadaan barang/jasa pemerintah dalam halpembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatandan Belanja. Daerah kabupaten/kota; atau

b. ketentuan sebagaimana tercantum dalam lampiranPeraturan Pemerintah in i dalam hal pembangunanKEK dibiayai dari kerjasama pemerintahkabupaten/kota dengan Badan Usaha.

Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulanpemerintah provinsi, penetapan Badan Usaha untukmembangun KEK dilakukan oleh pemerintah provinsisesuaJ dengan: .

a. ketentuan ...

Page 18: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 18/53

,

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 18 -

a. ketentuan pera turan perundang-undangan di bidangpengadaan barang/ jasa pemerin tah dalam halpembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah provinsi; a tau

b. ketentuan sebagaimana tercantum dalam lampiran

Peraturan Pemerintah in i dalam hal pembangunanKEK dibiayai dari kerjasama pemerintah provinsidengan Badan Usaha.

(6) Dalam hal KEK yang di te tapkan merupakan usulankementerian/lembaga pemerintahan non kementerian,penetapan Badan Usaha u n t u k membangun KEKdi lakukan oleh kementerian/lembaga pemerintah nonkementer ian sesuai dengan:

a. ketentuan pera turan perundang-undangan di bidangpengadaan barang/ jasa pemerintah dalam halpembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatandan Be1anja Negara; a tau

b. ketentuan sebagaimana tercanturn dalam lampiranPeraturan Pemerintah in i dalam hal pembangunanKEK dibiayai dari kerjasama Pemerintah denganBadan U saha.

Pasa l35

(1) Badan Usaha yang ditetapkan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 33 nte laksanakan pembangunan KEKberdasarkan perj anj ian pembangunan KEK yangdi tandatangani bersama antara Badan Usaha denganpemer in tah kabupaten/kota , pemerin tah provinsi, a taukementerian/lembaga pemerintah non kementerian sesuaidengan kewenangannya.

(2) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit memuat:

a. l ingkup pekerjaan;

b. jangka waktu;

c. jaminan pelaksanaan u n t u k pembangunan KEK;

d. sanksi dalam hal para pihak t idak memenuhiketentuan perjanjian;

e. mekanisme penye1esaian sengketa; dan

f. pemutusan a tau pengakhiran perjanjian.

Pasa l36 ...

Page 19: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 19/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 19 -

Pasal36

(1) Badan Usaha yang melaksanakan pembangunan KEKharus menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaanpembangunan kepada pemerintah provinsi, pemerintahkabupatenjkota , a tau kementerian/lembaga pemerintahannon kementerian setiap 12 (dua belas) bulan.

(2) Badan Usaha yang melaksanakan pembangunan KEKharus menyampaikan laporan s ta tus kesiapan KEK kepadapemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota , ataukementerian I lembaga pemerintahan non kementerianuntuk dinyatakan siap operasi oleh Dewan Nasional padajangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan sejakKEK ditetapkan.

(3) Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota , ataukementerian/lembaga pemerintahan non kementeriansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)meneruskan laporan perkembangan pelaksanaanpembangunan KEK dan laporan s ta tus kesiapan KEKkepada Dewan Nasional melalui Dewan Kawasan.

Pasal37

(1) Dewan Nasional me1akukan evaluasi terhadap pelaksanaanpembangunan

KEKsetiap tahun.

(2) HasH evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disampaikan kepada pengusul untuk ditindaklanjuti.

Pasal38

Dalam hal setelah 3 (tiga) t ahun sejak KEK ditetapkan, KEKbelum siap beroperasi, Dewan Nasional:

a. melakukan perubahan atas usulan sebelumnya mencakup

luas area yang dibangun;b. memberikan perpanjangan waktu pembangunan KEK

paling lama 2 (dual tahun; dan l atau

c. melakukan langkah penyelesaian masalah pembangunanKEK.

Pasal39 ...

Page 20: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 20/53

•.

..

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 20 -

Pasal39

(1) Dalam hal setelah perpanjangan waktu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38 huruf b, KEK belum siapberoperasi karena force majeure atau bukan karenakelalaian, Dewan Kawasan menyampaikan pert imbanganperpanjangan waktu kepada Dewan Nasional paling lambat30 (tiga puluh) hari kerja sejak berakhirnya jangka waktuperpanjangan.

(2) Pertimbangan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1)didasarkan pada hasil konsultasi dengan instansiPemerintah terkait, pemerintah daerah, dan para ahlisesuai bidangnya.

Pasal40

(1) Dewan Nasional melakukan evaluasi atas pertimbanganyang disampaikan oleh Dewan Kawasan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) dalam jangka waktu 30(tiga puluh) hari kerja.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanterhadap kelayakan dioperasikannya KEK.

(3) Berdasarkan evaluasi, Dewan Nasional dapat:a. memberikan perpanjangan waktu pembangunan KEK;

ataub. menyampaikan usulan pencabutan penetapan KEK

kepada Presiden disertai dengan Rancangan PeraturanPemerintah ten ang pencabutan Peraturan Pemerintahtentang penetapan suatu lokasi sebagai KEK.

(3) Perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf a diberikan untuk jangka waktu paling lama 5 (lima)tahun.

Pasal41

Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38dan Pasal40 ayat (3) huruf a telah dilakukan, KEK belum dapat

juga beroperasi, Dewan Nasional mengajukan usulanpencabutanpenetapan KEK kepada Presiden disertai denganRancangan Peraturan Pemerintah tentang pencabutanPeraturan Pemerintah tentang penetapan suatu lokasi sebagaiKEK.

BABV ...

Page 21: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 21/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 21 -

BABV

PENGELOLAAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasa142

Pengelolaan KEK dilakukan oleh:

a. Administrator; danb. Badan Usaha pengelola.

Bagian Kedua

Administrator

Pasal43

(1) Administrator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42huruf a dibentuk oleh Dewan Kawasan.

(2) Administrator bertugas:

a. memberikan izin usaha dan izin lain yang diperlukanbagl Pelaku Usaha untuk mendirikan, menjalankan,dan mengembangkan usaha di KEK:

b. melakukan pengawasan dan pengendalianoperasionalisasi KEK yang dilakukan oleh BadanUsaha pengelola KEK; dan

c. menyampaikan laporan operasionalisasi KEK secaraberkala dan insidental kepada Dewan Kawasan.

(3) Pelaksanaan pemberian izin sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf a dilakukan melalui PTSP sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpenanaman modal.

(4) Dalam melakukan pengawasan dan pengendalianoperasionalisasi KEK sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b, Administrator berwenang memberikan:a. arahan kepada Badan Usaha pengelola KEK untuk

perbaikan operasionalisasi KEK; danb. teguran kepada Badan Usaha pengelola KEK dalam

hal terjadi penyimpangan dalam pengoperasian KEK.

(5) Laporan

Page 22: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 22/53

....... ------------------------------

..

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 22 -

(5) Laporan operasionalisasi KEK sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf c disampaikan secara berkala set iap 6(enam) bulan.

(6) Laporan operasionalisasi KEK secara insidentaldisampaikan dalam hal Dewan Nasional atau DewanKawasan membutuhkan perkembangan operasionalisasiKEK atau Administrator menilai terdapat kondisi yangharus dilaporkan segera.

(7) Administrator sebagaim ana dimaksud pada ayat (1) harussudah dibentuk paling lambat sebelum KEK dinyatakansiap beroperasi.

Bagian Ketiga

Penyelenggaraan PTSP di KEK

Pasal44

(1) PTSP di KEK diselenggarakan oleh Administrator.

(2) Dalam menyelenggarakan PTSP di KEK sebagaimanadimaksud pada ayat (1):

a. Administrator mendapat Pendelegasian Wewenang darimenteri /kepala lembaga pemerintah non kementerian,

gubernur, atau bupati /walikota yang memilikikewenangan perizinan, fasilitas, dan kemudahan; dan

b. menteri /kepala lembaga pemerintah non kememterian,gubernur, atau bupati /walikota yang berwenangmengeluarkan perizinan, fasilitas, dan kemuclahan diKEK dapat menunjuk Penghuhung denganAdministrator.

(3) Pende1egasian Wewenang sebagaimana dimaksud p!.l.daayat (2) huruf a ditetapkan melalui PeraturanMenteri /Kepala Lembaga Pemerintah No n Kementerian,Gubernur, atau Bupati/Walikota.

(4) Administrator memberikan rekomenclasi kepadamenteri /kepala lembaga pemerintah non kementerian,gubernur, atau bupati/walikCita untuk mendapatkanperizinan, fasilitas, dan kemudahan yang berclasarkanundang-undang tidak didelegasikan.

(5) Penunjukan Penghubung sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf b ditetapkan menteri/kepala lembagapemerintah non kementerian, gubernur, a taubupati /walikota.

Page 23: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 23/53

PRESJDEN

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 23 -

Pasal45

(1) Menteri /kepala lembaga pemerintah non kementerian,g u ~ e : n u r ,a t ~ ' " :bupati /walikota yang memiliki kewenanganpenzman, faslhtas, dan kemudahan menetapkan jenis-jenis

perizinan, fasilitas, dan kemudahan untukpenyelenggaraan PTSP di KEK.

(2) Tata cara perizinan, fasilitas, dan kemudahan untuk setiapjenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur olehmenteri /kepala lembaga pemerintah non kementerian,gubernur, atau bUpati/walikota yang memiliki kewenanganterse but dalam bentuk petunjuk teknis yang meliputi:a. persyaratan teknis dan nonteknis;

b. tahapan memperoleh perizinan, fasilitas, dankemudahan; dan

c. mekanisme pengawasan dan sanksi .

(3) Tata cara perizinan, fasilitas, dan kemudahan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) mengutamakan penyederhanaantanpa mengurangi faktor keselamatan, keamanan,kesehatan, dan perl indungan l ingkungan dari kegiatanpenanaman modal, mengacu kepada standar yangditetapkan oleh lembaga/instansi yang berwenang.

(4) Dalam menetapkan jenis dan ta ta cara perizinan, fasilitas,dan kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2), menteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian, gubernur, atau bupati/walikota

berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait.

Pasal46

Pelaksanaan dan pembinaan PTSP di KEK dilakukanberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang penanaman modal.

Bagian Keempat

Badan Usaha Pengelola KEK

PasaI47

(1) Badan Usaha pengelola KEK bertugas menyelenggarakankegiatan usaha KEK.

(2) Badan Usaha pengeIoIa KEK sebagaimana dimaksud padaayat( l ) berbentuk:

a. Badan ...

Page 24: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 24/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 4 -

a. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha MilikDaerah;

b. Badan Usaha koperasi;c. Badan Usaha swasta; ataud. Badan Usaha patungan antara swasta dan/a tau

koperasi dengan Pemerintah, pemerintah provinsi,dan/a tau pemerintah kabupaten/kota.

(3) Badan Usaha pengeIola KEK sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan pada masa pelaksanaan pembangunanKEK dan paling lambat sebelum KEK dinyatakan siapberoperasi oleh Dewan Nasional.

Pasal48

(1) Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulan BadanUsaha, Badan Usaha pengusul ditetapkan sebagai BadanUsaha pengelola oleh:

a. pemerintah provinsi dalam hal lokasi KEK berada padalintas wilayah kabupaten/kota; atau

b. pemerintah kabupaten/kota dalam hal lokasi KEK

berada dalam satu wilayah kabupaten/kota.

(2) Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertanggungjawab atas pembiayaan pengelolaan KEK.

(3) Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulanpemerintah kabupaten/kota, penetapan Badan Usaha

pengelola dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kotasesuai dengan:

a. ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpengelolaan barang milik daerah dalam halpembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah kabupaten/kota ; atau

b. perjanjian pembangunan KEK atau ketentuansebagaimana tercantum dalam lampiran PeraturanPemerintah in i dalam hal pembangunan KEK dibiayaidari kerjasama pemerintah kabupaten/kota denganBadan Usaha.

(4) Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulanpemerintah provinsi, penetapan Badan Usaha pengeIoladilakukan oleh pemerintah provinsi sesuai dengan:

a. ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpengelolaan barang milik daerah dalam halpembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah provinsi; atau

b. perjanjian ...

Page 25: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 25/53;,

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 5 -

b. perjanjian pembangunan KEK atau ketentuansebagaimana tercantum dalam lampiran PeraturanPemerintah in i dalam hal pembangunan KEK dibiayaidari kerjasama pemerintah provinsi dengan Badan

Usaha.(5) Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulan

kementerian/lembaga pemerintahan non kementerian,penetapan Badan Usaha pengelola dilakukan olehkementerian/lembaga pemerintah non kementerian sesuaidengan:

a. ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpengelolaan barang milik negara dalam halpembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara; atau

b. perjanjian pembangunan KEK atau ketentuansebagaimana tercantum dalam lampiran PeraturanPemerintah in i dalam hal pembangunan KEK dibiayaidari kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.

Pasal49

(1) Badan Usaha yang ditetapkan sebagai pengelola KEKmelaksanakan pengelolaan KEK berdasarkan perjanjianpenge10laan KEK yang ditandatangani bersama antaraBadan Usaha dengan pemerintah kabupaten/kota ,

pemerintah provinsi, atau kementerian/lembagapemerintah non kementerian sesuai dengankewenangannya.

(2) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit memuat:

a. lingkup pekerjaan;b. jangka waktu;

c. standar kinerja pelayanan;d. sanksi;

e. pelaksanaan pelayanan KEK dalam hal terjadisengketa;

f. pemutusan perjanjian oleh pemerintahkabupaten/kota, pemerintah provinsi, ataukementerian/lembaga pemerintah non kementeriandalam hal tertentu;

g. pengakhiran perjanjian;

h. pertanggungjawaban terhadap barang miliknegara/ daerah;

i. serah terima . . .

Page 26: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 26/53

P R E S I D E NR E P U 8 L I K I N D O N E S I A

- 2 6 -

i. serah terima aset atau infrastruktur oleh Badan Usahapengelola kepada kementerian/lembaga, pemerintahprovinsi atau pemerintah kabupatenjkota setelahkerjasama pengelolaan berakhir; dan

j. kesanggupan penyediaan ruang kantor untuk kegiatanpelayanan kepabeanan dan cukai.

(3) Dalam ha l tanah yang digunakan sebagai lokasi KEKmerupakan milik Badan Usaha, selain harus memuatketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), peIjanjianharus memuat pula ketentuan mengenai laranganmengalihkan sebagian atau seluruh tanah lokasi KEKkepada pihak lain.

BAB VI

EVALUASI PENGELOLAAN KEK

Pasal50

(1) Berdasarkan laporan dari Administrator sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf c, Dewan Kawasanmelakukan evaluasi pengelolaan KEK.

(2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disampaikan kepada:

a. Administrator; danb. Dewan Nasional.

Pasal51

Administrator menggunakan hasil evaluasi Dewan Kawasansebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 untuk melakukanpengendalian operasionalisasi KEK.

(1)Pasal52

Berdasarkan hasil evaluasi Dewan Kawasan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 50, Dewan Nasional melakukanpenilaian terhadap operasionalisasi KEK.

(2) Berdasarkan ...

Page 27: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 27/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 27 -

(2) Berdasarkan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Dewan Nasional dapat:

a. memberikan arahan kepada Dewan Kawasan untuk

peningkatan kinerja operasionalisasi KEK;b. melakukan pemantauan terhadap operasionalisasi

KEK; dan / atau

c. memberikan rekomendasi mengenai langkah t indaklanjut operasionalisasi KEK berupa pemutusanperj an j ian pengelolaan KEK atau pengusulanpencabutan penetapan KEK.

(3) Rekomendasi pemutusan perjanjian pengelolaan KEKdisampaikan oleh Dewan Nasional kepada DewanKawasan, apabila Badan Usaha pengelola:

a. t idak memenuhi s tandar kineIja pelayanan;b. dinyatakan pailit;c. melakukan kegiatan yang menyimpang dari izin usaha

dan izin lain yang diberikan; dan / a t aud. mengajukan permohonan pemberhentian sebagai

Badan Usaha pengelola KEK.

(4) Rekomendasi pencabutan penetapan KEK disampaikanoleh Dewan Nasional kepada Presiden apabila dalampengoperasian KEK:a. tidak dilakukan perbaikan kinerja setelah dilakukan

langkah-Iangkah sebagaimana dimaksud pada ayat(2);

b. terjadi dampak negatif skala luas terhadap lingkungandi sekitarnya;

c. menimbulkan gejolak so sial ekonomi bagi masyarakatdi sekitarnya; dan / atau

d. terjadi pelanggaran hukum di KEK.

Pasal53

(1) Apabila s ta tus Badan Usaha pengelola dicabut, pemerintahprovinsi, pemerintah kabupaten/kota , a taukementerian/lembaga pemerintah non kementerianmelakukan proses penetapan Badan Usaha pengelola yangbaru dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerjasetelah pencabutan Badan Usaha pengelola.

(2) Selama ...

Page 28: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 28/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 8 -

(2) Selama jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari ketjasebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengelolaan KEKsemen ara dilakukan oleh pemerintah provinsi, pemerintahkabupaten/kota , atau kementerian/lembaga pemerintahnon kementerian sampai dengan penetapan Badan Usahapengelola yang barn.

(3) Proses penunjukan Badan Usaha pengelola yang barusebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengacu padaketentuan Pasal 48 ayat (1), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal54

(1) Pendelegasian Wewenang sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 44 ayat (2), dilakukan paling lambat 12 (dua belas)bulan sejak Administrator dibentuk.

(2) Dalam hal penzman, fasilitas, dan kemudahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) telahdilimpahkan atau didelegasikan kepada Kepala BadanKoordinasi Penanaman Modal, kepala satuan ketjaperangkat daerah provinsi bidang penanaman modal, ataukepala satuan ketja perangkat daerah kabupaten/kotabidang penanaman modal, maka:

a. Menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian,

gubernur, atau bUpati/walikota yang memilikikewenangan perizinan, fasilitas, dan kemudahanharus mengalihkan Pendelegasian Wewenangnyakepada Administrator; dan / atau

b. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan/ ataugubernur yang menerima pelimpahan wewenang harusmendelegasikan wewenang yang diterimanya kepadaAdministrator;

paling lambat 6 (enam) bulan sejak Administratordibentuk.

Pasal55

Peraturan Pemerintah in i mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.·

Agar ...

Page 29: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 29/53

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 29 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah l U I denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakar tapada tanggal 5 Januar i 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakar tapada tanggal 5 Januar i 2011

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

t td

PATRIALIS AKBAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 3

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

A ~ ~ ~ ~ ~ ~ p e r u n d a n g - U n d a n g a n . Perekonomian,

· · ~ ~ e e t ( : P S a p t oNugroho

Page 30: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 30/53

1. UMUM

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2011

TENTANG

PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Sesuai dengaI) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan

Ekonomi Khusus, mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkanPancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 harus dilaksanakan me1alui penye1enggaraan pembangunanperekonomian nasional yang berdasar atas demokrasi ekonomi denganprinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berke1anjutan, berwawasanlingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuandan kesatuan ekonomi nasional. Dalam rangka mempercepat pembangunanperekonomian nasional, dikembangkanlah Kawasan Ekonomi Khusus yangdilakukan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulangeoekonomi dan geostrategis yang dipersiapkan untuk memaksimalkankegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki

nilai ekonomi tinggi. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus jugaditujukan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai modelterobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antaralain industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakanlapangan ketja.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khususmengamanatkan beberapa peraturan pelaksanaan yang antara lain dalambentuk Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah yang perlu disusunantara lain meliputi pengaturan mengenai tata cara penetapan KEK,perpanjangan waktu pembangunan KEK, dan pembiayaan kelembagaanpenye1enggaran KEK. Guna melaksanakan amanat tersebut, perlumembentuk Peraturan Pemerintah mengenai penyelenggaraan KawasanEkonomi Khusus yang ruang lingkupnya me1iputi pengaturan mengenaitata cara pengusulan, penetapan, pembangunan, pengelolaan, evaluasikinerja pengelolaan terhadap KEK.

Dalam ., .

Page 31: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 31/53

· '

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 -

Dalam Peraturan Pemerintah in i diatur bahwa pengusulan KEK dapatberasal dari Badan Usaha, pemerintah kabupaten/kota , pemerintahprovinsi, kementerian/lembaga pemerintah non kementerian. PenetapanKEK mencakup pengaturan mengenai kajian terhadap usulan pembentukanKEK, persetujuan atau penolakan pengusulan KEK, dan rekomendasi

pembentukan KEK kepada Presiden. Sebagai dasar persetujuan ataupenolakan pengusulan KEK diatur pula mengenai kriteria lokasi yang dapatditetapkan sebagai KEK.

Peraturan Pemerintah ini juga mengatur t indak lanjut KEK yang telahditetapkan yang meliputi pembangunan dan pengelolaan KEK.Pembangunan KEK meliputi pengaturan mengenai pembebasan tanahuntuk lokasi KEK dan pelaksanaan pembangunan fisik KEK, sertapembiayaan pembangunan KEK. Sedangkan Pengelolaan KEK meliputipengaturan mengenai Administrator dan Badan Usaha pengelola sertapenyelenggaraan PTSP di KEK.

Agar pengelolaan KEK sesuai dengan maksud pembentukannya, PeraturanPemerintah ini mengatur juga evaluasi kinerja pengelola, pelaksanaanevaluasi pengelolaan KEK, dan penyampaian hasil evaluasi pengelolaanKEK.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasa l lCukup jelas.

Pasal2Cukup jelas.

Pasal3Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Yang dimaksud dengan "pendistribusian" adalah bagian dariaktivitas logistik dalam kegiatan produksi.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7) .... ".'.-.'

Page 32: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 32/53

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

Ayat (9)Cukup jelas.

Pasal4Cukup jelas.

Pasal5Cukup jelas.

Pasal6Hurufa

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 3 -

Yang dimaksud denganditetapkan sebagai KEK.

"area baru" adalah area yang belum

'HurufbCukup jelas.

Pasal 7

Cukupjelas

Pasal8Cukupjelas

Pasal9

HurufaYang dimaksud dengan "keringanan pajak daerah dan retribusidaerah" adalah pengurangan pajak daerah dan retribusi daerahsebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah.

Hu ni fbCukup Jelas

Pasa l10Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "akses ke pelabuhan atau bandar udara

atau tempat lain" adalah adanya infrastruktur transportasi yangmenghubungkan lokasi KEK dengan pelabuhan a tau bandar udaraa tau tempat lain yang melayani kegiatan perdaganganinternasional.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3) ...

Page 33: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 33/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 4 -

Ayat (3)

Pasa111

Lokasi yang berdekatan dengan sumber bahan baku industripengolahan seperti lokasi yang berdekatan dengan kawasanbudidaya pertanian, kawasan perkebunan, kawasan perikanan

dan kelautan, atau kawasan pertambangan.

Ayat (1)Yang dimaksud dengan "batas alam" antara lain dapat berupasungai atau laut.

Yang dimaksud dengan "batas buatan" antara lain dapat berupapagar atau tembok atau batas lain yang terlihat secara fisiko

Ayat (2)Cuk'lp jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

P a s ~12Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Hurufa

Cukup je1as.

Hurufb

Cukup je1as.Hurufc

CUkup jelas.

HurufdCukup jelas.

HurufeCukup jelas.

HuruffCukup jelas.

HurufgCukup jelas.

HurufhCukup je1as.

HurufiCukup jelas.

HurufjCukup jelas.

' ' < ' " Hurufk . . .

Page 34: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 34/53

Hurufk

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 5 -

Yang dimaksud dengan "jangka waktu" adalah masaberlakunya KEK.

Yang dimaksud dengan "rencana strategis" antara lainmemuat pentahapan pembangunan, pengoperasian, danpengelolaan KEK.

HuruflCukup jelas.

HurufmCukup jelas.

Hurufn

Pasa l I3

Ayat (1)

" Cukup jelas.

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Yang dimaksud dengan "komitmen pemerintahan kabupaten/ko ta"adalah nota kesepahaman antara pemerintah kabupaten/kotadengan dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota. "

Pasa l I4Cukup jelas.

Pasa l I5Cukup jelas.

Pasa l I6Cukup jelas.

Pasa l I7

Cukup jelas.

Pasa l I8Cukup jelas.

Pasa l I9Cukup jelas.

Pasal20 ...

Page 35: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 35/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 6 -

Pasal20Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Hurufa

Pasal21

Cukup jelas.

HurufbCukup jelas.

HurufcCukup jelas.

HurufdCukup jelas.

HurufeCUkupje1as.

Huruff

Yang dimaksud dengan "jangka waktu" adalah masaberlakunya KEK.

Yang dimaksud dengan "rencana strategis" antara lainmemuat pentahapan pembangunan, pengoperasian, danpengelolaan KEK.

HurufgCukup jelas.

HurufhCukup jelas.

Hurufi Cukup je1as.

HurufjYang dimaksud dengan "komitmen pemerintahankabupaten/kota" adalah nota kesepahaman antarapemerintah kabupaten/kota dengan dewan perwakilanrakyat daerah kabupaten/kota.

Cukup jelas.

Pasal22Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huru fa

Cukup jelas.

. " , ' . " . \ , ' . ,

Hurufb . . .

Page 36: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 36/53

P R E S I D E NR E P U 8 L 1 K I N D O N E S I A

- 7 -

HurufbCukup jelas.

HurufcCukup je1as.

HurufdCukup jelas.

HurufeCukup jelas.

HuruffYang dimaksud dengan "jangka waktU" adalah masaberlakunya KEK.

Yang dimaksud dengan "rencana strategis" antara lain.- memuat pentahapan pembangunan, pengoperasian, dan

pengelolaan KEK.

HurufgCukup jelas.

HurufhCukup jelas.

HurufiCukup je1as.

HurufjCukup je1as.

Pasa123Cukup jelas.

Pasa124Ayat (1)

Cukup je1as.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Yang dimaksud dengan "komitmen pemerintahan kabupaten/k ota"adalah nota kesepahaman antara pemerintah kabupaten/kotadengan dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota.

Pasa125Cukup jelas.

Pasa126 ..

Page 37: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 37/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

Pasal26Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Hurufa

Cukup je1as.Hurufb

Cukup jelas.

HurufcCukup jelas.

HurufdCukup jelas.

HurufeCukupjelas .

HuruffCukup jelas.

Hurufg

- 8 -

Yang dimaksud dengan "jangka waktu" adalah masaberlakunya KEK.

Yang dimaksud dengan "rencana strategis" antara lainmemuat pentahapan pembangunan, pengoperasian, danpengelolaan KEK.

HurufhCukup jelas.

Pasal27Cukup jelas.

Pasa128Cukup je1as.

Pasa129Cukup jelas.

Pasa130Cukup jelas.

Pasal31 ...

Page 38: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 38/53

Pasal31Cukup jelas.

Pasal32Cukup jelas.

Pasal33Cukup jelas.

Pasal34Cukup jelas.

Pasal35Ayat (1)

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 9 -

Perjanjian pembangunan KEK dapat mencakup perjanjianpengelolaan KEK dalam hal pembangunan KEK dibiayai darikerjasama Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintahkabupaten/kota dengan Badan Usaha.

Ayat (2)Huru fa

Pasal36

Cukup jelas.

HurufbYang dimaksud "jangka waktu" dalam ketentuan in i t idakmelebihi batas waktu 3 (tiga) tahun setelah penetapan KEK.

HurufcCukup jelas.

HurufdCukup jelas.

HurufeMekanisme penyelesaian sengketa hubungan industrialmengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang hubungan industrial.

HuruffCukup jelas.

Cukup jelas.

Pasal37Cukup jelas.

Pasal38Cukup jelas.

Pasal39 ...

Page 39: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 39/53

............. -------------------------

Pasal39Ayat (1)

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 10 -

Yang dimaksud dengan "force majeure" adalah terjadinya bencanaalam, perang, pemberontakan bersenjata, dan kerusuhan sosialskala besar.

Yang dimaksud dengan "bukan karena ke1alaian" misalnya terjadihambatan dalam pelaksanaan pembebasan tanah ataupelaksanaan pembangunan yang diluar kendali Badan Usaha,pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota ataukementerian/lembaga pemerintah non kementerian.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "para ahli sesuai bidangnya" adalah ahliyang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Pasal40Cukup je1as.

Pasa141Cukup jelas.

Pasal42Cukup jelas.

Pasal43Cukup je1as.

Pasal44

Cukup jelas.

Pasal45Cukup jelas.

Pasa146Cukup je1as.

Pasa147Cukup jelas.

Pasal48Cukup jelas.

Pasa149Ayat (1)

Cukup je1as.

. ' , ' . ' . '

Ayat (2) ...

Page 40: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 40/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 11 -

Ayat (2)Huru fa

Cukup jelas.

HurufbCukup jelas.

HurufcCukup jelas.

HurufdCukup jelas.

HurufeCukup je1as.

Huruff"Yang dimaksud dengan "dalam hal tertentu" an ara lain:

a. Badan Usaha tidak memenuhi s tandar kineIja pe1ayanan;

b. Badan Usaha dinyatakan pailit;c. Badan Usaha me1akukan kegiatan yang menyimpang dari

izin usaha dan izin lain yang diberikan;

d. Badan Usaha mengajukan permohonan pemberhentiansebagai Badan Usaha penge10la KEK; dan /a t au

e. pencabutan penetapan KEK oleh Pemerintah.

HurufgCukup jelas.

HurufhCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

HurufjCukup je1as.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasa l50Cukup je1as.

Pasal51Cukup jelas.

Pasal52Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) ...

Page 41: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 41/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

HurufaCukup jelas.

HurufbCukup jelas.

HurufcCukup jelas.

Hurufd

- 12 -

'{ang dimaksud dengan "pelanggaran hukum" adalahpelanggaran yang mengakibatkan kerugian negara, sepertipenyelundupan atau penyalahgunaan insentif kepada yangt idak berhak.

Pasal53Cukup jelas.

Pasal54Cukup jelas.

Pasal55Cukup je1as.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5186

Page 42: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 42/53

................ ------------------------

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

LAMPIRAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOM OR : 2 TAHUN 2011TANGGAL : 5 JANUARI 2011

TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA PEMBANGUN DAN PENGELOLAKAWASAN EKONOMI KHUSUS DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAH PROVINSI, ATAU PEMERINTAHKABUPATEN/KOTA DENGAN BADAN USAHA

A. Perencanaan Pengadaaan

1. Menteri/kepala lembaga pemerintah non kementer ian/gubernur /bupati /walikota m embentuk Panitia Pengadaan.

2. 'Anggota Panitia Pengadaan terdiri dari unsur-unsur yang memahami:

a. tata cara pengadaan;

b. substansi pekeIjaan/kegiatan yang bersangkutan;

c. hukum peIjanjian;

d. aspek teknis; dan

e. aspek keuangan.

3. Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan harus memberikanalokasi waktu yang cukup untuk semua tahapan proses pengadaan.

4. Perkiraan Biaya Investasi harus dilakukan dengan cermat.5. Dokumen pele1angan umum paling kurang memuat:

. . ,,' .

a. undangan kepada para peserta le1ang;b. instruksi kepada peserta lelang yang paling kurang memuat:

1) lingkup pekerjaan, sumber dana dari Badan Usaha,persyaratan dan kualifikasi peserta le1ang, jumlah dokumenpenawaran yang disampaikan, dan peninjauan lokasi kerja;

2) isi dokumen pe1elangan umum, penjelasan is i dokumenpelelangan umum, dan perubahan is i dokumen pelelanganumum;

3) persyaratan bahasa yang digunakan dalam penawaran,penulisan biaya investasi, mata uang, masa berlakupenawaran, surat jaminan penawaran, bentuk penawaran,dan penanctatanganan surat penawaran;

4) cara ...

Page 43: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 43/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 -

4) cara penyampulan dan penandaan sampul penawaran, batasakhir waktu penyampaian penawaran, perlakuan terhadappenawaran yang terlambat, serta larangan untuk perubahandan penarikan penawaran yang telah masuk;

5) prosedur pembukaan penawaran, kerahasiaan dan larangan,klarifikasi dokumen penawaran, pemeriksaan kelengkapandokumen penawaran, koreksi aritmatik, konversi ke dalammata uang tunggal, sistem evaluasi penawaran meliputikriteria, formulasi dan tata cara evaluasi, serta penilaianpreferensi biaya investasi;

c. rancangan perjanjian kerjasama;

d. spesifikasi teknis dan gambar;

e. bent}lk surat penawaran;

f. bentuk kerjasama;

g. bentuk surat jaminan penawaran;

, h. bentuk surat jaminan pelaksanaan;

i. metode penyampaian dokumen penawaran.

B. Pelaksanaan Pengadaan

1. Pengumuman dan Pendaftaran Peserta

a. Panitia Pengadaan harus mengumumkan secara luas tentangadanya pelelangan umum;

b. is i pengumuman paling kurang memuat:1) nama dan alamat menteri /kepala lembaga pemerintah non

kementerian/gubernur/bupati/walikota yang akanmengadakan pe1elangan umum;

2) uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;

3) perkiraan nilai investasi;

4) syarat-syarat peserta le1ang; dan5) tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil dokumen

pelelangan umum; .

c. agar pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf a dapatmencapai sasaran secara luas, efisien, dan tepat sesuai denganjangkauan masyarakat dan Badan Usaha yang dituju, makapengumuman lelang/ prakualifikasi menggunakan surat kabardan siaran radio pemerintah daerah/ swasta yang mempunyaijangkauan pembaca dan pendengar nasional/internasional.

2. Prakualifikasi ...

Page 44: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 44/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 3 -

2. Prakualifikasi, mencakup penilaian terhadap:

a.

b.c.

d.e.f.

g.h.

perizinan Badan U saha;

kewenangan untuk menandatangani kontrak secara hukum;

s ta tus hukum Badan Usaha, dalam arti Badan Usaha tidak

dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanyatidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalanisanksi pidana;

pengalaman dalam proyek kerjasama sejenis;

kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan ser ta personil;

laporan keuangan yang telah diaudit yang meliputi 3 (tiga) tahunbuku terakhir;

surat dukungan keuangan dari bank; dan

ketersediaan peralatan khusus ,diperlukan, . atau pengalaman

khusus / spesifik/teknologi tinggi.

tenaga ahli spesialis yangtertentu, untuk pekerjaan

3. 'Tata Cara Prakualifikasi:

, · , ' . ' . t

a. pengumuman prakualifikasi untuk pelelangan umum;

b . p e n d a f t a r a n dan pengambilan dokumen prakualifikasi;

c. penyampaian dokumen prakualifikasi oleh peserta le1ang;d. evaluasi dan klarifikasi dokumen prakualifikasi;

e. penetapan daftar peserta le1ang yang lulus prakualifikasi olehPanitia Pengadaan;

f.pengesahan hasil prakualifikasi oleh Panitia Pengadaan;

g. pengumuman hasil prakualifikasi;

h. pengajuan keberatan oleh peserta lelang yang tidak lulusprakualifikasi kepada menteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubernur bupati/walikota, apabila ada;

i. penelitian dan t indak lanjut atas sanggahan terhadap hasilprakualifika.si;

j . evaluasi ulang oleh Panitia Pengadaan apabilasanggahan/keberatan penyedia barangfjasa terbukti benar danpengumuman hasil evaluasi ulang;

k. apabila peserta le1ang yang lulus prakualifikasi kurang dari 3(tiga) maka dilakukan pengumuman dan proses prakualifikasiulang dengan mengundang peserta 1elang yang baru;

1. apabila setelah pengumuman lelang/ prakualifikasi diulang,ternyata t idak ada tambahan calon peserta lelang yang baru ataukeseluruhan peserta lelang masih kurang dari 3 (tiga) peserta,maka Panitia Pengadaan melanjutkan proses pelelangan umum.

4.Penyusunan

Page 45: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 45/53

............ ----------------------

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 4 -

4. Penyusunan Daftar Peserta, Penyampaian Undangan danPengambilan Dokumen Pelelangan Umum

a. daftar peserta lelang yang akan diundang harus disahkan olehmenteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubernur bupati/walikota;

b. semua calon peserta lelang yang tercatat dalam daftar pesertalelang harus diundang untuk mengambil dokumen pelelanganumum;

c. peserta lelang yang diundang berhak mengambil doll::umenpelelangan umum dari Panitia Pengadaan.

5. Penjelasan Lelang (Aanwijzing)a. penjelasan lelang dilakukan di tempat dan pada waktu yang

ditentukan, dihadiri oleh para peserta lelang yang terdaftar dalamdaftar peserta lelang;

b. ketidakhadiran peserta lelang pada saat penjelasan lelang tidakdapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkanpenawaran;

c. Dalam acara penjelasan pelelangan umum, harus dijelaskankepada peserta mengenai:

1) metode pelelangan;

2) cara penyampaian penawaran;

3) dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumenpenawaran;

4) acara pembukaan dokumen penawaran;

5) metode evaluasi;

6) hal-hal yang menggugurkan penawaran;

7) bentuk perjanjian kerjasama;

8) besaran, masa berlaku, dan pihak yang dapat mengeluarkanjaminan penawaran.

d. apabila dipandang perlu, Panitia Pengadaan dapat memberikanpenjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauanlapangan;

e. pemberian penjelasan mengenai pasal-pasal dokumen pelelangan

umum yang berupa pertanyaan dari peserta dan jawaban dariPanitia Pengadaan serta keterangan lain termasuk perubahannyadan peninjauan lapangan, harus dituangkan dalam Berita AcaraPenjelasan (BAP) yang ditandatangani oleh Panitia Pengadaandan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir, danmerupakan bagian yang t idak terpisahkan dari dokumenpelelangan umum;

f. apabila ......... ' , ' .

Page 46: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 46/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 5 -

f. apabila dalam BAP sebagaimana dimaksud pada huruf e terdapathal-hal /ketentuan baru atau perubahan penting yang perluditampung, maka Panitia Pengadaan harus menuangkan kedalam adendum dokumen pelelangan umum.

6. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawarana. metode penyampaian dokumen penawaran m enggunakan metode

2 (dua) sampul, yaitu sampul I berisi dokumen penawaranadministrasi dan teknis, dan sampul II berisi dokumenpenawaran finansial, kemudian kedua sampul tersebutdimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul penutup dan disampaikansecara bersamaan kepada Panitia Pengadaan;

b. metode penyampaian dan cara pembukaan dokumen penawaranharus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam dokumenpelehangan umum;

c. metode penyampaian dokumen penawaran dan jangka waktupenyampaian dokumen penawaran harus dije1askan pada waktuacara pemberian penje1asan;

'd. Panitia Pengadaan menentukan tempat, tanggal dan waktupenerimaan dokumen penawaran;

e. dokumen penawaran harus disampaikan langsung kepadaPanitia Pengadaan pada tempat, tanggal dan waktu yang telahditentukan;

f. t idak diperkenankan mengubah waktu penutupan penyampaiandokumen penawaran;

g. pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran,Panitia Pengadaan membuka rapat pembukaan dokumenpenawaran, menyatakan di hadapan para peserta lelang bahwa

saa t pemasukan dokumen penawaran te1ah di tutup sesuaidengan waktu yang te1ah ditetapkan, serta menolak dokumenpenawaran yang terlambat dan/a tau tambahan dokumenpenawaran, kemudian membuka dokumen penawaran yangmasuk;

h. pembukaan dokumen penawaran:

1) Panitia Pengadaan meminta kesediaan paling sedikit 2 (dua)wakil dari peserta lelang yang hadir sebagai saksi. Apabilatidak terdapat saksi dari peserta le1ang yang hadir, PanitiaPengadaan menunda pembukaan kotak/tempat pemasukandokumen penawaran sampai dengan waktu tertentu yangtelah ditentukan Panitia Pengadaan. Sete1ah sampai padabatas waktu yang ditentukan, wakil peserta lelang tetaptidak ada yang hadir, acara pembukaan kotak/ tempatpemasukan dokumen penawaran dilakukan dengandisaksikan oleh 2 (dua) orang saksi di luar PanitiaPengadaan yang ditunjuk secara tertulis oleh PanitiaPengadaan;

.. 2) Panitia ...

Page 47: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 47/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 6 -

2) Panitia Pengadaan meneliti is i kotak/ tempat pemasukandokumen penawaran dan menghitung jumlah sampulpenawaran yang masuk (tidak dihitung surat pengundurandiri);

3) pembukaan dokumen penawaran dilakukan sesuai denganketentuan yang telah diatur dalam dokumen pelelangan;

4) Panitia Pengadaan memeriksa, menunjukkan danmembacakan di hadapan para peserta le1ang mengenaikelengkapan dokumen penawaran, yang terdiri atas:

a) surat penawaran yang di dalamnya tercantum masaberlaku penawaran tetapi tidak tercantum biayainvestasi;

b) jaminan penawaran asli;c) dokumen penawaran teknis dan dokumen pendukung

lainnya yang diisyaratkan dalam dokumen pele1anganumum.

5) Panitia Pengadaan dapat menggugurkan penawaran padawaktu pembukaan penawaran, j ika penyampaian dankelengkapan. dokumen penawaran tidak sesuai dengandokumen pe1elangan;

6) Panitia Pengadaan segera membuat Berita Acara PembukaanPenawaran (BAPP) terhadap semua penawaran yang masuk;

7) setelah dibacakan dengan jelas, BAPP ditandatangani olehanggota Panitia Pengadaan yang hadir dan 2 (dua) orangwakil peserta le1ang yang sah yang ditunjuk oleh parapeserta lelang yang hadir. Dalam hal hanya ada 1 (satu)penawaran, BAPP ditandatangani oleh Panitia Pengadaanyang hadir, wakil peserta lelang, dan 2 (dua) orang saksiyang ditunjuk oleh Panitia Pengadaan;

8) BAPP dibagikan kepada wakil peserta le1ang yang hadirtanpa dilampiri dokumen penawaran.

7. Evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telahdiatur dalam dokumen pelelangan.

8. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangana. Panitia Pengadaan membua t kesimpulan dari hasil evaluasi yang

dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP). BAHPmemuat hasil pelaksanaan pelelangan, termasuk cara penilaian,rumus- rumus yang digunakan, sampai dengan penetapan urutanpemenangnya berupa daftar peserta lelang. BAHP ditandatanganioleh ketua dan semua anggota Panitia Pengadaan atau palingsedikit dua pertiga dari jumlah anggota Panitia;

b. BAHP . . .

Page 48: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 48/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 7 -

b. BAHP bersifat rahasia sampai dengan saat penandatanganankontrakj

c. BAHP harus memuat hal-hal sebagai berikut:1) Nama semua peserta lelang dan harga penawaran dan/a tau

harga penawaran terkoreksi, dari masing-masing pesertale1ang;

2) . Metode evaluasi yang digunakan;

3)

4)

5)

6)

Rumus yang dipergunakan;

Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenalhal ikhwal pelaksanaan pelelangan;

Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah peserta le1angyang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

Penetapan urutan dari 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua)cadangan.

a) Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat,BAHP harus mencantumkan pernyataan bahwapelelangan umum dinyatakan gagal, dan dilakukanpele1angan ulang.

b) Apabila peserta le1ang yang memenuhi syarat hanya 2(dua) penawar, maka ditetapkan urutan dari 1 (satu)calon pemenang dan 1 (satu) cadangan;

c) Apabila peserta le1ang yang memenuhi syarat hanya 1(satu) penawar, maka dalam BAHP dapat dicantumkanpernyataan bahwa pelelangan umum dinyatakan gagal,dan dilakukan pengadaan ulang, atau dalam BAHPdicantumkan bahwa penawar tersebut ditetapkan sebagaicalon penawar tunggal.

9. Penetapan Pemenang Lelanga.

b.

c.

d.

Panitia Pengadaan menetapkan calon pemenang le1angberdasarkan hasil evaluasi;

Panitia Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepadamenteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubernur /bupati /walikota untuk menetapkanpemenang 1elang. Laporan terse but disertai usulan calon

pemenang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggapperlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan;

Menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubernur /bupati /walikota menetapkan pemenanglelang berdasarkan usulan dari Panitia Pengadaan;

Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenangle1ang adalah:

1) Dokumen pelelangan umum, beserta adendum (bila adac);

2) Berita . . .

Page 49: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 49/53

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 8 -

2) Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP);3) Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP);4) Ringkasan proses pelelangan dan hasil pelelangan;

5) Dokumen penawaran dari calon pemenang lelang dancadangan calon pemenang yang te1ah diparaf Panit ia

Pengadaan dan 2 (dua) wakil peserta le1ang;d. apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang

le1ang dan mengakibatkan penawaran/jaminan penawaran habismasa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada seluruhpeserta lelang untuk memperpanjang sura t penawaran danjaminan penawaran. Calon pemenang le1ang dapatmengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi .

10. Penetapan Penawar Tunggal

' , ' . " - '

a. Panit ia Pengadaan menetapkan calon penawar tunggalberdasarkan hasil evaluasi;

, b. Panit ia Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepadamenteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubemur bupati /walikota untuk menetapkanpersetujuan negosiasi dengan calon penawar tunggal;

c. Menteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian/gubernur/bupati /walikota dapat menolak ataumenyetujui pelaksanaan negosiasi dengan calon penawartunggal;

d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkanpelaksanaan negosiasi adalah:

1) Dokumen pe1elangan umum, beserta adendum (bila ada);

2) BAPP;3) BAHP;4) Ringkasan proses pelelangan dan hasil pelelangan;

5) Dokumen penawaran calon penawar tunggal yang te1ahdiparaf Panit ia Pengadaan dan wakil calon penawar tunggal;

e. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pelaksanaannegosiasi dengan calon penawar tunggal dan mengakibatkanpenawaran/ jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka

dilakukan konfrrmasi kepada calon penawar tunggal untukmemperpanjang sura t penawaran dan jaminan penawaran. Calonpenawar tunggal dapat mengundurkan diri tanpa dikenakansanksi;

f. Dalam hal menteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubemur bupati /walikota menolak persetujuanpelaksanaan negosiasi, maka proses pengadaan diulang;

g. Dalam hal ...

Page 50: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 50/53

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 9 -

g. Dalam hal menteri /kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubemur bupati /walikota menyetujui pelaksanaannegosiasi, maka Panitia Pengadaan melaksanakan negosiasidengan calon penawar tunggal dengan mengacu kepadadokumen pe1elangan umum. Panitia Pengadaan membuat BeritaAcara Hasil Negosiasi (BAHN);

h. Panitia Pengadaan membuat dan menyampaikan BAHN danketerangan lainnya kepada menteri /kepala lembaga pemerintahnon kementerian/gubemur/bupati/walikota untuk menetapkanpenawar tunggal;

i. Menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubemur bupati /walikota menetapkan penawartunggal.

11. Pengumuman Pemenang Lelang atau Penawar Tunggal

Pemenang lelang atau penawar tunggal diumumkan dandiberitahukan oleh Panitia Pengadaan kepada para .peserta lelangpaling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat penetapanpemenang lelang atau penawar tunggal dari menteri /kepala lembagapemerintah non kementerian / gubemur bupati / walikota.

12. Sanggahan Peserta Lelang

a. kepada peserta 1elang yang berkeberatan atas penetapanpemenang lelang atau penawar tunggal diberikan kesempatanuntuk mengajukan · sanggahan secara tertulis, selambatlambatnya dalam jangka waktu yang memadai;

b. sanggahan disampaikan kepada menteri /kepala lembagapemerintah non kementerian/gubemur/bupati/walikota, disertai

bukti-bukti terjadinya penyimpangan;c. sanggahan diajukan oleh peserta le1ang baik secara sendiri

sendiri maupun bersama dengan peserta le1ang lain.

13. Penerbitan Surat Penetapan Pemenang Le1ang

.. '....

a. menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubemur bupati /walikota menerbitkan SuratPenetapan Pemenang Lelang sebagai pelaksana ProyekKerjasama, dengan ketentuan:

1) tidak ada sanggahan dari peserta le1ang; atau

2) sanggahan yang diterima pejabat yang berwenangmenetapkan dalam masa sanggah ternyata tidak benar, atausanggahan diterima me1ewati waktu masa sanggah.

b. peserta ...

Page 51: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 51/53

i ~

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 10 -

b. peserta lelang yang ditetapkan sebagai pemenang wajibmenerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutanmengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlakumaka pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukanberdasarkan alasan yang dapat diterima secara obyektif olehmenteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubernur bupati /walikota, dengan ketentuanbahwa jaminan penawaran peserta lelang menjadi Barang MilikNegara;

c. terhadap pemenang mengundurkan diri dengan alasan yangtidak dapat diterima dan masa penawarannya masih berlaku, i l l

samping jaminan penawaran yang bersangkutan menjadi BarangMilik Negara, pemenang tersebut juga dikenakan sanksi berupalarangan untuk mengikuti kegiatan pelelangan umum untukProiek Kerjasama selama 2 (dua) tahun;

d. apabi la · pemenang lelang urutan pertama yang ditetapkan

sebagai pemenang mengundurkan diri, maka penetapan dapatdilakukan kepada calon pemenang lelang urutan kedua Uikaada), dengan ketentuan:

1) penetapan pemenang lelang urutan kedua tersebut harusterlebih dahulu mendapat penetapan menteri /kepalalembaga pemerintah non kementerian/ gubernur /bupat i /walikota;

2) masa penawaran calon pemenang lelang urutan keduamasih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

e. . Apabila calon pemenang lelang urutan kedua jugamengundurkan diri, maka penetapan pemenang dapat dilakukankepada calon pemenang urutan ketiga Uika ada) denganketentuan:

1) penetapan pemenang lelang tersebut harus terlebih dahulumendapat penetapan menteri /kepala lembaga peme-rintahnon kementerian/ gubernur bupat i / walikota;

2) masa berlakunya penawaran calon pemenang lelang urutanketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang;

3) jaminan penawaran dari pemenang lelang urutan keduamenjadi barang milik negara;

4) apabila calon pemenang kedua mengundurkan diri, denganalasan yang tidak dapat diterima, dikenakan sanksisebagaimana tersebut pada butir 13 c di atas;

f. apabila . . .

Page 52: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 52/53

..

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 11 -

f. apabila calon pemenang ketiga mengundurkan diri, denganalasan yang t idak dapat diterima, maka dikenakan sanksisebagaimana tersebut pada butir 13 c di atas. Kemudian PanitiaPengadaan melakukan pelelangan ulang, dengan ketentuanbahwa jaminan penawaran dari calon pemenang lelang uru tan

ketiga menjadi Barang Milik Negara;g. Surat Penetapan Pemenang Lelang harus dibuat paling lambat 5

(lima) hari keIja setelah pengumuman. penetapan pemenanglelang dan segera disampaikan kepada pemenang lelang;

h. salah satu tembusan dari Surat Penetapan Pemenang Lelangdisampaikan (tanpa lampiran perjanjian/kontrak) sekurang-kurangnya kepada uni t pengawasan internal;

14. Penerbitap Surat Penetapan Penawar Tunggal

. . .....

a. menteri/kepala lembaga pemerintah

kementerian/ gubernur bupati /walikota menerbitkanPenetapan Penawar Tunggal sebagai pelaksanaKeIjasama, dengan ketentuan:

1) t idak ada sanggahan dari peserta lelang; atau

non

SuratProyek

2) sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang dalammasa sanggah ternyata t idak benar, atau sanggahanditerima melewati waktu masa sanggah;

b. penawar tunggal yang ditetapkan sebagai pelaksana ProyekKeIjasama wajib menerima keputusan tersebut. Apabila yangbersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya

masih berlaku maka pengunduran diri tersebut hanya dapatdilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secaraobyektif oleh menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian/ gubernur bupati /walikota, dengan ketentuanbahwa jaminan penawaran penawar tunggal tersebut menjadiBarang Milik negara;

c. terhadap penawar tunggal yang mengundurkan diri denganalasan yang t idak dapat diterima dan masa penawarannya masihberlaku, di samping jaminan penawaran yang bersangkutanmenjadi Barang Milik negara, penawar tunggal tersebut jugadikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti kegiatanpelelangan u m u m untuk Proyek KeIjasama selama 2 (dua) tahun;

d. j ika penawar tunggal mengundurkan diri, Panitia Pengadaandapat melakukan pengadaan ulang;

e. Surat Penetapan Penawar Tunggal harus dibuat paling lambat 5(lima) har i keIja setelah pengumuman penetapan penawartunggal dan segera disampaikan kepada penawar tunggal;

f. salah satu ...

Page 53: PP 2 Tahun 2011

8/6/2019 PP 2 Tahun 2011

http://slidepdf.com/reader/full/pp-2-tahun-2011 53/53

/ ~ I

P R E S I D E NR E P U B L I K I N D O N E S I A

- 12 -

f. salah satu tembusan dari Surat Penetapan Penawar Tunggaldisampaikan (tanpa lampiran perjanjian/kontrak) sekurangkurangnya kepada uni t pengawasan internal.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

t td

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

~ ~ ~ ~ ~ ~Perundang-undangan~ Perekonomian,