powerpoint genderlect styles - m. eric harramain

21
GENDERLECT STYLE’S GENDERLECT STYLE’S PRESENTASI Oleh: M. Eric Harramain 200822320003 Ulul Azmi 200822310004 DOSEN : Dr. Nuriyati Samatan MAGISTER ILMU KOMUNIKASI SEKOLAH PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SAHID JAKARTA 2009

Upload: eric

Post on 11-Jun-2015

912 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

ini PowerPoint buatan M. Eric Harramain mengenai Komunikasi Antar Budaya, dalam hal Genderlect Style

TRANSCRIPT

Page 1: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

GENDERLECT STYLE’SGENDERLECT STYLE’S

PRESENTASIOleh:

M. Eric Harramain 200822320003Ulul Azmi 200822310004

DOSEN:Dr. Nuriyati Samatan

MAGISTER ILMU KOMUNIKASISEKOLAH PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA2009

Page 2: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

Presentasi ke IPresentasi ke I

Oleh:Oleh:M. Eric HarramainM. Eric Harramain

Page 3: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

DEFINISI GENDERLECT STYLE’SDEFINISI GENDERLECT STYLE’S

Menurut Wikipedia.com (2009)Menurut Wikipedia.com (2009)Genderlect adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar jender, Genderlect adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar jender,

dan berbicara menggunakan bahasa yang mereka gunakan. Ia juga merupakan dan berbicara menggunakan bahasa yang mereka gunakan. Ia juga merupakan instrumen dalam bidang eksplorasi dan stereotip jender sociolinguistik. instrumen dalam bidang eksplorasi dan stereotip jender sociolinguistik.

Menurut Belton, Robert J. dalam Word of Art, Faculty of Menurut Belton, Robert J. dalam Word of Art, Faculty of Creative & Critical Studies, UBC Okanagan (2002)Creative & Critical Studies, UBC Okanagan (2002)

GENDERLECT adalah jender berbasis perbedaan dalam gaya bicara. GENDERLECT adalah jender berbasis perbedaan dalam gaya bicara. Kedua adalah dasar hubungan genderlects dalam berbicara. Kedua adalah dasar hubungan genderlects dalam berbicara.

Satu keajaiban jika gagasan yang mungkin digunakan untuk merevisi esensi Satu keajaiban jika gagasan yang mungkin digunakan untuk merevisi esensi dari definisi berbasis estetika jender sensibilitas, seperti pada estetika matriarkal.dari definisi berbasis estetika jender sensibilitas, seperti pada estetika matriarkal.

Menurut Dictionary.com (2009)Menurut Dictionary.com (2009)GenderlectGenderlect berasal dari penggabungan dua kata menjadi satu, berasal dari penggabungan dua kata menjadi satu,

yaitu: [gender + (dia)lect], dimana berbagai pembicaraan atau gaya percakapan yaitu: [gender + (dia)lect], dimana berbagai pembicaraan atau gaya percakapan yang digunakan oleh jender tertentu.yang digunakan oleh jender tertentu.

Page 4: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

Komponen Genderlect style - Deborah Tannen

Page 5: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

Dalam buku Tannen, “You Just Don’t Understand” (1990) dalam Sam (2009), Menggelompokkan Komponen Genderlect Styles, menjadi :

2.1. STATUS VS CONNECTION2.2. REPORT TALK VS RAPPORT TALK2.3. PUBLIC VS PRIVATE

2.3.1. Percakapan (Conversations)2.3.2. Penyampaian Cerita (Story Telling)2.3.3. Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills)2.3.4. Bertanya (Asking questions)2.3.5. Konflik (Conflict)

2.4. METAMESSAGES

Page 6: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

METAMESSAGESMETAMESSAGES

Menurut Tannen (1990; 1992) Menurut Tannen (1990; 1992) dalam dalam Sam (2009), Sam (2009), menggambarkan metamessages sebagai sesuatu percakapan menggambarkan metamessages sebagai sesuatu percakapan yang tidak diucapkan (yang tidak diucapkan (the unspokenthe unspoken), atau pesan yang tersirat ), atau pesan yang tersirat

di dalam pesan yang sebenarnya di dalam pesan yang sebenarnya ((underlying messages contained in the actual messageunderlying messages contained in the actual message).).

Metamessages dapat dilihat dari nada dimana pesan disampaikan, Metamessages dapat dilihat dari nada dimana pesan disampaikan, berupa pesan nonverbal yang ditampilkan oleh si pembicara, berupa pesan nonverbal yang ditampilkan oleh si pembicara,

seperti gerak tubuh (seperti gerak tubuh (gesturegesture), dan ekspresi muka si pembicara ), dan ekspresi muka si pembicara ((facial expressionfacial expression).).

Page 7: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

GENDERLECT STYLE’SGENDERLECT STYLE’S

Berikut ini video ilustrasi stereotipBerikut ini video ilustrasi stereotipAntara Laki – laki & PerempuanAntara Laki – laki & Perempuan

Sebagai informasi tambahanSebagai informasi tambahan::Gambar Kotak Merepresentasikan Laki – LakiGambar Kotak Merepresentasikan Laki – LakiGambar Bulat Merepresentasikan PerempuanGambar Bulat Merepresentasikan Perempuan

SumberSumber::www.youtube.com/stereotype_genderlectwww.youtube.com/stereotype_genderlect

begenning presentasi genderlect syle.flv

Page 8: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

Ringkasan Teori Tannen / Ringkasan Teori Tannen / ””Summary of Tannen's TheorySummary of Tannen's Theory””

LAKI – LAKI PEREMPUANBerjuang untuk status dalam rangka

hirarki sosial yang baik satu ke atas atau satu ke bawah

Berjuang untuk keintiman /

(Intimacy)

Mencoba untuk melindungi diri dari pengaruh orang lain dan semakin

mendorong ke bawah (pushed down)

Mencoba untuk melindungi diri dari yang mendorong diri

(pushed away)

Tujuan untuk mendapatkan dan memelihara tangan diatas

(The upper hand)

Tujuannya adalah untuk membangun hubungan intim dengan pengetahuan

(Intimate Knowledge)

Asimetris merupakan elemen status simetri, menciptakan kesetaraan dan masyarakat

Kita terpisah dan berbeda, kecenderungan tertutup

Memiliki kecenderungan

kemerdekaan berbicara

(Report talk)

berbicara untuk mendapatkan (connection) sambungan dan (relationship) hubungan

(Rapport talk)

Page 9: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

Ringkasan Teori Tannen 2 / Ringkasan Teori Tannen 2 / ””Summary of Tannen's TheorySummary of Tannen's Theory””

LAKI – LAKI PEREMPUANPublik speaking Private speaking

Percakapan adalah

sebuah kompetisi

Percakapan adalah

negosiasi untuk kedekatan

Konflik itu dapat diterima, dicari, dan dinikmati

Konflik merupakan ancaman untuk suatu koneksi, dan dapat diatasi secara

langsung tanpa adanya konfrontasi

Berjuang untuk menjadi kuat

(Struggle to be strong)

Berjuang untuk membuat komunitas tetap kuat

Melihat interupsi sebagai perjuangan untuk mengendalikan

Interupsi dilihat sebagai bagian dari hubungan dalam berbicara karena

menunjukkan partisipasi dan dukungan

Nyaman memberikan informasi dan berbicara kewenangan (authoritatively)

Nyaman mendukung yang lain dan berhati-hati (causions) menyatakan

tentang informasi

Page 10: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

Ringkasan Teori Tannen 3 / Ringkasan Teori Tannen 3 / ””Summary of Tannen's TheorySummary of Tannen's Theory””

LAKI – LAKI PEREMPUANRumah adalah tempat berlindung,

di mana anda tidak perlu berbicara Rumah adalah tempat berlindung, di mana anda dapat mengatakan

apa yang anda inginkan

Ingin menjadi pelindung (protector), karena peran yang

dominan (dominant role)

Ingin menjadi yang dilindungi adalah peran bawaan

(subordinate role)

Maskulin berbicara dikaitkan dengan kepemimpinan dan

otoritas

Berbicara dengan pemimpin dan suka menggerutu atas

otoritas

Memiliki kemampuan berbicara secara percaya diri

(Powerful speech is confident)

Memilih menghindarkan sambutannya, ragu,

dan minta maaf

(Powerless speech hedges, hesitates, and apologizes)

Page 11: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

Presentasi ke IIPresentasi ke II

Oleh:Oleh:Ulul AzmiUlul Azmi

Page 12: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

STATUS VS CONNECTION

Dalam buku Tannen (1990) dalam Sam (2009), “You Just Don’t Understand”,

Dimana Tannen menjelaskan bahwa jender laki – laki memiliki kecenderungan untuk lebih peduli kepada status dan kebebasan (status and independence), sedangkan jender perempuan lebih berfokus

kepada hubungan dan keintiman (connection and intimacy).

menurut Griffin (2006), dimana status dan hubungan bukanlah satu – satunya hal yang menjadi perhatian penting

dari perbedaan jender ini, tetapi yang terpenting adalah apa yang menjadi tujuan hidup antara kedua jender tersebut.

Page 13: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

REPORT TALK VS RAPPORT TALK

Dalam buku Tannen “You Just Don’t Understand” (1990) dalam Sam (2009), Dimana kebanyakan perempuan itu dalam bahasa percakapan sehari – hari menggunakan pola hubungan bahasa, sebagai salah satu cara membangun

hubungan dan hubungan baik dalam bernegosiasi (Rapport talk).

Sedangkan bahasa percakapan laki – laki menurut Tannen, dimana umumnya laki – laki memilih untuk mempertahankan kebebasan berbicara (Report talk), dan bernegosiasi, serta berupaya mempertahankan status hirarki sosialnya.

Page 14: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE2.3.1. Percakapan (Conversations) Tannen (1990) dalam Sam (2009), menyatakan bahwa: 1. Perempuan sebagian besar nyaman berbicara dalam percakapan pribadi ketika mereka berada di rumah 2. Perempuan jarang berbicara banyak di depan publik3. Perempuan akan berbicara banyak ketika berada dalam satu kelompok jender yang sama.

Tannen (1990) dalam Sam (2009), menyatakan bahwa:1. Di sisi lain kebanyakan laki-laki, sangat tenang di rumah, 2. Laki – laki kebanyakan akan berbicara dengan bebas di masyarakat dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Dalam Griffin (2006: 474), 3. kebanyakan laki – laki menghindari segala hal pembicaraan yang bersifat kecil (most men avoid this kind of small talk).

Page 15: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE2.3.2. Penyampaian Cerita (Story Telling) Menurut catatan Tannen dalam Griffin (2006: 474) menyatakan bahwa, laki – laki lebih banyak bercerita dengan menggunakan cara yang humoris,Dimana cara bercerita yang humoris (telling jokes) merupakan jalan kaum laki – laki untuk menegosiasikan statusnya (a maskuline way to negotiate status).

Sedangkan kebanyakan perempuan tidak terlalu menyukai ketika menjadi pusat perhatian (do not like to be the centre of attention), perempuan melihat penerimaan dari penyampaian cerita tentang orang lain, biasanya akan digambarkan dengan situasi yang dikaitkan dengan diri mereka sendiri

Page 16: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE2.3.3. Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills) Menurut Robin Lakoff dari buku Griffin (2003) dalam Prakosa (2007),membedakan antara woman talk dari man talk dalam percakapan Dimana perempuan mempunyai karakter umum sebagai berikut:• Ditandai dengan apologis.• Pernyataan tidak langsung (indirect).• Pertanyaan yang meminta persetujuan• Mengkualifikasikan.• Perintah yang sopan.• Interupsi seseorang terhadap perempuan dianggap sebagai ketertarikan pendengar terhadap apa yang sedang mereka bicarakan • Cenderung menghindari penggunaan bahasa yang vulgar.• Sedikit berbicara, dan banyak mendengarkan (Pendengar Aktif).

Laki – laki tidak terlalu menyukai mendengarkan, tetapi senang berbicara, Dan umumnya laki – laki akan merasa risih, bahkan marah ketika seseorang menginterupsi pembicaraannya, sementara mereka sedang berbicara.

Page 17: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE2.3.4. Bertanya (Asking questions) Tannen (1990) dalam Sam (2009), memaparkan dimana perempuan yang bertanya di saat mereka berbicara di dalam telepon, umumnya akan mengajukan pertanyaan tentang subjek yang dibahas. Perempuan kecenderungan berbicara banyak cabang pembicaraan, Dan bertele – tele.

Sedangkan laki – laki saat mereka berbicara di dalam telepon, umumnya akan fokus menanyakan pertanyaan untuk tujuan menantang lawan bicaranya mengenai pengetahuan dari subjek yang sedang dibahas / dibicarakan (challenge the knowledge of the subject), dan langsung kepada tujuan.

Berikut ini ilustrasi video percakapan di telepon antara laki – laki dan perempuan.Sumber : www.youtube.com/how-talk-to-women.

How men talk to women.flv

Page 18: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KOMPONEN GENDERLECT STYLE’SKOMPONEN GENDERLECT STYLE’S

PUBLIC VS PRIVATE2.3.5. Konflik (Conflict)

Menurut Prakosa (2007), menyatakan bahwa perempuan memandang konflik sebagai ancaman dan perlu dihindari. Dan laki - laki biasanya

senang memulai konflik, namun kurang suka memeliharanya.

Didalam bukunya ” You just don’t understand”, Tannen (1990: 150) dalam Sam (2009), mengungkapkan dimana Kebanyakan laki – laki

menggunakan konflik untuk menempatkan posisinya tehadap suatu pengambilan keputusan. Di sisi lain, kebanyakan perempuan

mengganggap bahwa, konflik merupakan suatu ancaman yang perlu dihindari dalam upaya membangun suatu hubungan baik.

Tannen dalam Griffin (2006: 476) juga mengatakan bahwa kebanyakan perempuan akan melakukan upaya apapun

demi menghindari konflik yang semakin menjadi.

Page 19: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KRITIK ATAS GENDERLECT STYLE’SKRITIK ATAS GENDERLECT STYLE’S

• Bagaimana penerapan teori genderlect Tannen ini dalam realitas sosial yang ada saat ini, apakah masih relevan atau tidak ?

• Apa yang dikemukakan oleh Tannen dalam teorinya, apakah semuanya sudah benar (Is she right ?), dan sesuai dengan kenyataan yang dialami oleh tiap individu kebanyakan? Ataukah mungkin ini hanyalah upaya Tannen untuk “terlihat” benar dari apa yang dikemukakannya

(or does it just “sound” right ?)

• Banyak kritik terhadap teori genderlect Tannen, dimana dalam memandang sesuatu dari sudut pandang yang kaku, misalnya nilai maskulinitas dan feminis hanya dipandang dari stereotip gaya lama. Sedangkan saat ini, sudah banyak laki – laki yang lihai dalam berbicara lebih banyak daripada perempuan, contohnya dalam pekerjaan sebagai presenter tv, pertanyaan selanjutnya adalah apakah perubahan pola berbicara laki – laki di dunia pekerjaan baru saat ini, akan menyebabkan menurunnya nilai maskulinitas seorang laki – laki?.

Page 20: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

KESIMPULAN GENDERLECT STYLE’SKESIMPULAN GENDERLECT STYLE’S

Tannen dari temuan berupa gambaran tentang metode komunikasi antara laki-laki dan perempuan jelas dia mendukung teori bahwa

komunikasi antara laki-laki dan perempuan adalah komunikasi antarbudaya.

Perbedaan yang keluar oleh Tannen, dimana sebagai penggerak utama di belakang laki - laki dan perempuan, adalah "status" dan "koneksi".

Bagi sebagian besar perempuan nilai ditempatkan dalam proses membangun suatu hubungan, dan melakukan hubungan hal - hal seperti,

berbicara dalam kelompok kecil, aktif mendengar, berhenti di pompa bensin untuk meminta petunjuk dan menghindari konflik.

Di sisi lain, bagi laki – laki orang-orang yang ditempatkan pada yang kebebasan dan menjaga status, dimana proses tersebut menggunakan alat-alat hirarki

kekuasaan dan kompetisi.

Page 21: Powerpoint GenderLect Styles - M. Eric Harramain

- TERIMA KASIH -- TERIMA KASIH -