power point ujian laporan studi kasus khris
TRANSCRIPT
STUDI IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA ELEMEN JEMBATAN NOEMUKE KECAMATAN AMANUBAN SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN ( TTS )OLEHKHRISTIAN MAUKO NIM :1123713835
JURUSAN TEKNIK SIPILD4 TEKNIK PERANCANGAN DAN PEMELIHARAAN JALAN/JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
TUJUANMengidentifikasi kondisi kerusakan
PENULISAN
Mengetahui nilai kondisi
Menentukan dan merumuskan solusi alternatif penanganan
TUJUAN STUDI KASUSMengidentifikasi jenis-jenis dan penyebab kerusakan yang terjadi
Memberikan solusi alternatif & masukan kepada PEMDA TTSMengantisipasi kerusakan yang sering terjadi untuk pembangunan kedepan
Menambah wawasan , pengetahuan & guna penelitian kajian selanjutnya
Pemeriksaan JembatanTerdapat empat jenis pemeriksaan jembatan yang dilaksanakan di bawah Bridge Management System (BMS) 1993, yaitu sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Inventarisasi 2. Pemeriksaan Detail 3. Pemeriksaan Rutin 4. Pemeriksaan Khusus
PENANGANAN KERUSAKAN JEMBATAN1.
Pemeliharaan Rutin Jembatan 2. Pemeliharaan Berkala 3. Rehabilitasi/Perbaikan Besar 4. Penggantian Jembatan
PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN Dalam
suatu pemeriksaan inventarisasi, ada 6 kriteria dalam penilaian kondisi komponen jembatan Yaitu :0 1 2 3 4 5 : : : : : : Baik sekali Baik Rusak ringan Rusak Rusak kritis Runtuh / tidak berfungsi.
Lokasi pengamatan berada pada Sta 132 + 300 dari Ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur dan pada Sta 86 + 300 dari Ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan, secara kewilayahan titik pengamatan berada pada wilayah Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Tepatnya di Desa Oebelo dengan jarak tempuh 24 Km dari Ibukota Kecamatan Panite ( Bena). Jembatan Noemuke terletak pada ruas jalan yang berstatus Jalan Propinsi dengan fungsi jalan Kolektor Primer yang menghubungkan Ibukota Kecamatan Amanuban Selatan dengan Ibukota Kabupaten TTS (Soe) dan Ibukota Provinsi NTT (Kupang) serta Kecamatan dan desa desa lainnya yang ada di Kecamatan Amanuban Selatan yang di antaranya Desa Tueneke (Oehani), Desa Kolbano dan Desa Kuanfatu.
Nama Jembatan Tipe Jembatan Tipe Konstruksi
: Jembatan Noemuke : Jembatan Sementara
Bangunan Atas : Baja (gelagar Baja 20 x 20 cm) dan lantai kayu (Ukuran balok 20 x 15 cm dengan Panjang balok 5 mtr). Bangunan Bawah :Abutment (pasangan batu pondasi langsung).
Panjang Total Bentangan Tinggi Ralling : Lebar Total Jembatan : Lebar Lantai Jembatan : Tahun pembuatan : Status Jembatan :
: 60 m / 2 bentang 1 meter 5m 5m 2007 Jembatan Provinsi
PENGAMBILAN DATAPengambilan data disesuaikan dengan kebutuhan data untuk penelitian,oleh karena itu maka data yang harus diambil berupa
DATA PRIMER
DATA SEKUNDER
Alternatif Penanganan
KODE-KODE PEMERIKSAAN MENDETAIL JEMBATAN KODE 0 1 2 3 4 5 S R K F P NK URAIAN Elemen/ jembatan dalam kondisi baik dan tanpa kerusakan Elemen/ jembatan mengalami kerusakan ringan, hanya memerlukan pemeliharaan rutin Elemen/ jembatan kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan berkala Elemen/ jembatan mengalami kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya Elemen/ jembatan dalam kondisi kritis Elemen/ jembatan tidak berfungsi atau runtuh ditinjau dari struktur apakah kerusakan berbahaya atau tidak ? (Lihat Petunjuk D apakah tingkat kerusakan parah atau tidak ? (Lihat Petunjuk D) apakah jumlah kerusakan lebih besar atau sama dengan 50% Dari area/volume/panjang ? (penilaian pemeriksa) apakah elemen masih berfungsi ? (Pengamatan Pemeriksa) apakah kerusakan memepunyai pengaruh terhadap elemen lain ? (Pengamatan Pemeriksa) Nilai kondisi elemen yang dinilai KETERANGAN
Kalau berbahya =1 Kalau Tidak berbahaya = 0 Kalau Parah = 1 Kalau Tidak Parah = 0 Kalau Ya = 1 Kalau Tidak = 0 Kalau Ya = 0 Kalau Tidak = 1 Kalau Ya = 1 Kalau Tidak = 0 Nilai Kondisi adalah jumlah angka dari pertanyaan tersebut diatas.
ALIRAN
AIR UTAMA (4.212) Dengan kode kerusakan (502) sampah yang menumpuk hingga menghambat arus air, maka diberi Nilai kondisi 3 (Elemen/Jembatan yang memerlukan tindakan/penanganan secepatnya) ALIRAN SUNGAI (3.210) Dengan kode kerusakan (503) Pengikisan pada daerah dekat pilar, maka diberi Nilai kondisi 3 (Elemen/Jembatan yang memerlukan tindakan/penanganan secepatnya)
PLAT
LANTAI (4.502) Dengan kode kerusakan (401) Cacat pada kayu akibat lapuk dll, maka diberi Nilai kondisi 4 (Elemen/Jembatan dalam kondisi kritis) GELAGAR(4.411) Dengan kode kerusakan (301) Penurunan mutu cat, maka diberi Nilai kondisi 3 (Elemen/Jembatan yang memerlukan tindakan/penanganan secepatnya)
ALIRAN
AIR UTAMA (4.212) Dengan kode kerusakan (502) sampah yang menumpuk hingga menghambat arus air, maka diberi Nilai kondisi 4 (Elemen/Jembatan dalam kondisi kritis) KEPALA JEMBATAN & DINDING PENAHAN TANAH (4.323) Dengan kode kerusakan (551) Kepala jembatan atau pilar bergerak, maka diberi Nilai kondisi 2 (Elemen/Jembatan yang memerlukan pemeliharaan berkala)
BRONJONG
& MATRESES(4.222) Dengan kode kerusakan (511) Ada bagian yang hilang atau tidak ada, maka diberi Nilai kondisi 3 (Elemen/Jembatan yang memerlukan tindakan/penanganan secepatnya) DINDING PENAHAN (4.323) Dengan kode kerusakan (101) Pelapukan dan retak pada pasangan batu, maka diberi Nilai kondisi 2 (Elemen/Jembatan yang memerlukan pemeliharaan berkala)
TEMBOK
SAYAP (4.324) Dengan kode kerusakan (103) Pecah atau hilangnya bahan, maka diberi Nilai kondisi 3 (Elemen/Jembatan yang memerlukan tindakan/penanganan secepatnya) GELAGAR (4.411) Dengan kode kerusakan (302) Terjadi korosi, maka diberi Nilai kondisi 2 (Elemen/Jembatan yang memerlukan pemeliharaan berkala)
ALIRAN
AIR UTAMA (4.212) Dengan kode kerusakan (504) Aliran sungai macet sehingga dapat terjadi banjir, maka diberi Nilai kondisi 3 (Elemen/Jembatan yang memerlukan tindakan/penanganan secepatnya) PLAT LANTAI (4.502) Dengan kode kerusakan (401) Cacat /Sobek,serangan serangga dan kerusakan mata kayu maka diberi Nilai kondisi 4 (Elemen/Jembatan dalam kondisi kritis)
NO1
PARAMETER2
KODE ELEMEN3
NILAI KONDISI4
KATEGORI5
I
ALIRAN SUNGAI/ TIMBUNAN 1. Aliran Air Utama 2. Dinding penahan aliran 4.212 4.227 3 3 Rusak yang memerlukan Rusak yang memerlukan
II
BANGUNAN ATAS 1. Gelagar (baja) 2. Pelat lantai (kayu) 4.411 4.502 2 4 Memerlukan pemeliharaan berkala Rusak Kritis
III
BANGUNAN BAWAH 1. Pondasi langsung/pier 2. Tembok Sayap Jumlah I + II + III Nilai rata-rata 4.313 4.324 3 4 19 3.167 Nilai kondisi total 3,167 dibulatkan menjadi 3. Jembatan dalam kondisi yang memerlukan tindakan secepatnya. Direkomendasikan penggantian konstruksi khususnya pada deck lantai kendaraan atau pembangunan jembatan baru. Rusak yang memerlukan Rusak Kritis
JEMBATAN
1,000
3
Sumber: Hasil pengolahan Data
Hasil
pemeriksaan inventarisasi dan detail pada elemen-elemen Jembatan Noemuke diperoleh nilai kondisi keseluruhan jembatan yaitu pada level 3 artinya elemen/jembatan dalam kondisi perlu adanya penanganan atau perhatian secepatnya, karena kondisi jembatan sudah hampir mencapai kondisi rusak kritis.
Perlu dilakukan survei menyeluruh dan lebih detail mengenai area jembatan dan sekitarnya, agar dapat menentukan konstruksi apa yang cocok pada daerah tersebut dan juga kita dapat mengetahui debit banjir periode tertentu yang akan digunakan sebagai dasar menentukan panjang bentang dan tinggi jembatan yang akan dibangun Untuk lantai deck kendaraan yang masih terbuat dari balok kayu, di sarankan agar konstruksi lantai deck kendaraan harus di ganti dengan lantai slab beton. Perlu pemeliharaan rutin dan berkala secara konsisten setelah jembatan di rencanakan dan di lakukan pembangunan baru, agar jembatan tersebut dapat melayani arus lalu lintas sesuai fungsinya selama umur rencana