power point ryanto

28
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang pengaruh pendidikan agama Kristen pada pertumbuhan iman anak dari sejak usia dini berarti kita tidak bisa lepas dari konsepsi Alkitab yang mencatat tentang penugasan kepada orang tua untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya. Hal ini sangat jelas dalam Kitab Ulangan 6:6-7 Berbunyi : “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang kepada anak- anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun “ Dengan membaca ayat ini kita dapat mengerti bahwa betapa Allah sangat menekankan perhatian dan bimbingan kepada generasi muda, sebab generasi muda inilah yang kelak akan melanjutkan posisi generasi yang lebih tua.

Upload: dewi-slamet

Post on 29-Nov-2015

462 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Power Point Ryanto

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang pengaruh pendidikan agama Kristen pada pertumbuhan iman anak dari sejak usia dini berarti kita tidak bisa lepas dari konsepsi Alkitab yang mencatat tentang penugasan kepada orang tua untuk mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya. Hal ini sangat jelas dalam Kitab Ulangan 6:6-7 Berbunyi :“Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun “

Dengan membaca ayat ini kita dapat mengerti bahwa betapa Allah sangat menekankan perhatian dan bimbingan kepada generasi muda, sebab generasi muda inilah yang kelak akan melanjutkan posisi generasi yang lebih tua.

Page 2: Power Point Ryanto

Perintah ini memberikan gambaran bahwa orang tua bertanggung jawab terhadap pembinaan iman anak-anaknya. Allah menegaskan bahwa perintah Allah wajib disampaikan kepada setiap generasi.

Selain Perjanjian Lama, Perjanjian Baru juga mengajarkan bagaimana umat Allah harus memperhatikan kehidupan anak-anak. Dalam Kitab Markus 10 : 14 dikatakan bahwa :

“ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka : Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”.

Page 3: Power Point Ryanto

Inilah adalah teguran Tuhan Yesus kepada Murid-murid-Nya yang menghalang-halangi anak-anak datang kepada Yesus. Tuhan Yesus hendak menegaskan bagaimana posisi anak-anak dalam Kerajaan Allah, bahkan dikatakan anak-anak adalah pemilik dari Kerajaan Allah. Oleh sebab itu sepatutnyalah orang-orang yang memahami secara benar Firman Allah di atas memberikan pelayanan, pembinaan dan perhatian kepada anak-anak.

Sebab di mata Tuhan Yesus anak-anak ini sangat berharga, dibuktikan dengan adanya waktu yang diberikan Yesus kepada anak-anak tersebut untuk berinteraksi semasa Yesus melayani di muka bumi ini. Sehingga kita sebagai orang dewasa harus dapat melakukan sesuatu bagi mereka untuk mengarahkan anak-anak ini menempatkan iman mereka dipusat kehidupan mereka dimulai dari mereka masih kecil.

Kita dapat melihat dari ketiga Injil, bagaimana Yesus berbicara tentang “menyambut seorang anak” Yesus sedang mengatakan bahwa “ menyambut seorang anak” adalah suatu perbuatan luhur, suatu kebajikan. Yang berarti menjadikan anak-anak tersebut begitu penting dan memiliki tempat di dalam jemaat. Menjadikan anak-anak kita bertumbuh Dalam Iman.

Page 4: Power Point Ryanto

Untuk mencapai maksud tersebut maka pendidikan dalam keluarga Kristen dan Sekolah Kristen harus dilandaskan pada amanat Tuhan Yesus: “ Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah : Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Sebab pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para Nabi” ( Matius 22:37-40 ). Dan kemudian tidak kalah penting tanggung jawab guru sebagai pendidik dan Pembina anak di luar rumah, sebab setiap anak pasti mengalami pendidikan formal di Sekolah.

Sebab pada masa anak-anak merupakan masa yang paling peka dalam kehidupan seseorang. Di mana anak pada masa ini masih berada pada periode ketergantungan dan pertumbuhan sebagai persiapan untuk menerima rangsangan dari lingkungannya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa : “ Masa anak-anak adalah masa kehidupan antara dua tahun sampai pubertas.” Pada masa ini anak mulai mengembangkan kepribadiannya dan membentuk dirinya dan sifat-sifat yang akan ia miliki seumur hidupnya.

Page 5: Power Point Ryanto

Singgih Gunarsa mengutip apa yang dikatakan oleh Sigmund Freud dan Erik H. Erikson bagaimana pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai berikut :

Pentingnya sejak dini anak memperoleh dasar-dasar yang baik pada masa-masa permulaan dari kehidupan anak, supaya kelak setelah mereka dewasa tidak mengalami gangguan-gangguan emosi atau gangguan kepribadian yang berarti. Dan menurut Erikson tahun-tahun pertama dari kehidupan anak penting sekali untuk menanamkan dasar kepercayaan orang lain. Sebab seorang anak yang tidak mengalami dan mendapatkan kasih sayang dan kepuasan dari kebutuhan-kebutuhannya, akan mengalami kegagalan dalam memperkembangkan kepercayaan kepada orang lain dan oleh karena akan mengganggu hubungan-hubungan sosialnya di kemudian hari.

Page 6: Power Point Ryanto

Yang penting sebagai seorang guru kita harus mengetahui bahwa sebahagian besar kehidupan anak berada di Sekolah seperti yang dikatakan oleh Singgih D Gunarsa sebagai berikut :

Empat sampai lima tahun pertama permulaan hidupnya lebih banyak ia habiskan di rumah bersama-sama dengan keluarganya. Tetapi sejak ia mulai menginjak bangku Sekolah, maka dunianya bertambah luas. Ia bertemu dengan teman-teman dan gurunya. Di Sekolah guru menjadi tokoh utama dalam mengembangkan keseluruhan eksistensi seorang murid. Myer Pearlman mengatakan bahwa : “Dalam masa ini seorang mudah berubah, sanggup memahami hal-hal yang serius dari kehidupan, dan mudah menerima Injil. Sebab itu, masa ini adalah masa yang tepat untuk mempersiapkan anak itu untuk menerima Kristus.” Jadi pembinaan kerohanian yang diberikan kepada anak sejak usia dini, dapat mempengarui pertumbuhan iman mereka, dan ini juga merupakan suatu tindakan yang preventif untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja. Karena anak-anak sudah dibekali dengan pendidikan Kristen mempunyai dasar kerohanian yang kuat, sehingga tidak mudah lagi diombang-ambingkan oleh pengaruh yang negatif yang akan ia hadapi pada masa remajanya nanti.

Page 7: Power Point Ryanto

Dengan melihat latar belakang di atas, maka peneliti sangat mengharapkan supaya pendidikan Agama Kristen dapat mempengarui pertumbuhan iman anak sejak anak tersebut masih dalam usia dini. Oleh sebab itu melalui penulisan karya ilmiah ini penulis mengangkat judul:

“ PENGARUH PENDIDIKAN KRISTEN TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN ANAK SEKOLAH DASAR ”

Page 8: Power Point Ryanto

I.2. RUMUSAN MASALAHDalam pembinaan kerohanian murid

Sekolah Dasar ada banyak hal yang dapat menjadi faktor penunjang pada pertumbuhan iman anak dari sejak usia dini. Dalam hal ini, maka penulis akan menyelidiki dari segi pengaruh pendidikan Kristen pada pertumbuhan iman anak usia dini . Apakah pendidikan Kristen dapat menunjang pertumbuhan iman siswa Sekolah Dasar?

Page 9: Power Point Ryanto

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1. Defenisi Pendidikan KristenDalam memasuki pembahasan ini, akan diuraikan beberapa

defenisi tentang pendidikan : Menurut Jhon dewey bahwa pendidikan ialah : “ Salah satu usaha social yang berkesinambungan selama ini. Menurut Kingsley Price bahwa pendidikan ialah : Transmisi dari kemampuan sendiri, pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang diteruskan kepada orang lain. Kemudian M. Ngalin Purwanto berpendapat bahwa pendidikan adalah : Segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan ialah : “Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan : proses perbuatan cara mendidik.

Page 10: Power Point Ryanto

Sedangkan Sardiman A.M. mengatakan Pendidikan ialah : suatu proses yang sadar akan tujuannya, maksudnya adalah pendidikan itu merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang terikat, dan terarah pada tujuan yang dilaksanakan atau untuk mencapai tujuan.

Bertolak dari pendapat-pendapat tentang pengertian pendidikan di atas maka dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang disengaja oleh orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin anak pada perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan melalui upaya pengajaran dan latihan yang terarah pada satu tujuan pengajaran yang telah direncanakan yang sesuai dengan kebutuhan murid.

Dari defenisi pendidikan di atas maka pendidikian Kristen dapat diartikan sebagai berikut: bahwa pendidikan Kristen itu adalah suatu usaha pengajaran yang disengaja oleh orang dewasa untuk memimpin anak pada perkembangan pengetahuan Firman Tuhan secara mendalam dan terarah pada pengajaran yang terencana sesuai dengan tingkat kebutuhan murid.

Page 11: Power Point Ryanto

dan pendidikan Kristen juga dapat diartikan secara luas yang dijelaskan oleh Dr. E.G. Hamrighausen dan Dr. I. R. Enklaar yaitu : “Pendidikan atau pengajaran Kristen, baik di Sekolah-sekolah rakyat maupun di Sekolah-sekolah lanjutan, yang masih dijalankan oleh gereja atau organisasi Kristen. Jadi pendidikan Kristen yang dimaksud adalah pengajaran yang diberikan di Sekolah-sekolah oleh yayasan Kristen atau organisasi Kristen yang pengajarnya diberi dalam suasana Kristen. Kedua pengertian pendidikan Kristen ini tidak dapat dipisahkan karena keduanya berhubungan erat satu sama lain.

Kemudian ada beberapa defenisi pendidikan Kristen dari pandangan para tokoh dan lembaga gereja yang berkaitan dengan Pendidikan agama Kristen untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai PAK.

Page 12: Power Point Ryanto

Menurut Agustinus, Pendidikan Agama Kristen adalah Pendidikan yang bertujuan mengajar orang supaya “melihat Allah” dan “hidup bahagia”. Dalam pendidikan ini para pelajar sudah diajar secara lengkap dari ayat Pertama Kitab Kejadian, “ Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, “ sampai arti penciptaan itu pada masa sekarang ini, di mana pelajaran Alkitab difokuskan pada perbuatan Allah.

Sedangkan Martin Luther mengatakan, “PAK adalah pendidikan yang melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa mereka serta bersukacita dalam Firman Yesus Kristus yang memerdekakan”.

Kemudian John Calvin mengemukakan bahwa PAK adalah Pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri gereja agar mereka terlibat dalam penelaah Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan bimbingan Roh Kudus, mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja serta diperlengkapi untuk memilih cara-cara untuk menyatakan pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kumuliaan-Nya sebagai lambing ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.

Page 13: Power Point Ryanto

Menurut Dewan Nasional Gereja-Gereja Kristus di USA : “PAK adalah proses pengajaran agar pelajar yang semakin bertumbuh ditolong menafsirkan dan mempertimbangkan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini PAK memanfaatkan sumber pengalaman beragama yang diperoleh umat manusia sepanjang abad, agar menghasilkan gaya hidup Kristiani. Di mana tujuan dari PAK adalah untuk memampukan orang untuk menyadari kasih Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus, dan menanggapi kasih tersebut melalui iman dan sarana yang akan menolong mereka bertumbuh sebagai anak Allah, hidup sesuai dengan kehendak Allah, dan bersekutu dengan sesama.

Jadi kesimpulannya bahwa, PAK yang Alkitabiah harus mendasarkan diri pada Alkitab sebagai Firman Allah dan Menjadikan Kristus sebagai pusat beritanya dan harus bermuara pada hasilnya, yaitu mendewasakan murid.

Page 14: Power Point Ryanto

II.2. Pendidikan Kristen Dalam Alkitab II.2.1. Dalam Perjanjian LamaDalam Alkitab Perjanjian Lama pendidikan agama dimulai

dalam kejadian dua sampai empat dalam kehidupan Adam sebelum dan sesudah berbuat dosa, kemudian kepada Kain dan Habel. Namun, jika membaca beberapa buku maka akan didapati penjelasan sedikit tentang kapan pendidikan agama dimulai. E. G. Homrighausen dan I. H. Enklaar berkata, “Pendidikan agama mulai ketika agama sendiri mulai muncul dalam hidup manusia.”

Dan A. A. Sitompul berkata, “Pendidikan agama bangsa Israel telah dimulai dari Hakim-hakim dan berkembang terus sampai kepada raja Daud dan Salomo.”

Juga Th. Vretze berkata, “Pendidikan agama bangsa Israel telah dimulai pada masa Hakim-hakim.” Pendapat penulis sendiri ialah bahwa Pendidikan agama itu dimulai dari sejak Abraham maupun Hakim-hakim; semuanya adalah saling mendukung satu sama lainnya.

Page 15: Power Point Ryanto

Dalam kehidupan bangsa Israel, di mana dasar-dasar dan prinsip-prinsip pendidikan agama telah dilakukan dalam Ulangan 1:5 yang menguraikan tentang Firman Tuhan yang menurut Kitab Ulangan 6:1 harus diajarkan dan dilakukan.

Pendidikan Agama di Israel Pertama kali dilakukan oleh :A. Orang Tua1. Cerita dari mulut ke mulut ( Kejadian 12: 1 )2. Anak-anak akan melihat tingkah laku orang tua

( Kejadian 22: 79 )3. Orang tua harus mengajar anak-anaknya setiap hari ( Kej

18: 19 )B. Imam-ImamC. Para Nabi

Page 16: Power Point Ryanto

II.2.2. Dalam Perjanjian BaruSegala Kitab-Nya ditulis dengan tujuan tertentu, ialah untuk

mengajar umat Kristen bagi hidup manusia itu. Kitab-kitab Injil hendak memelihara tradisi lisan mengenai pekerjaan dan pemberitaan Tuhan Yesus, agar rohani jemaat Kristen dibangunkan, imannya diperkokohkan dan pengetahuannya akan juruselamat itu diperdalam. Pendididkan agama di dalam Perjanjian Baru dilakukan oleh :

A. Tuhan Yesus :Menyelidiki soal pendidikan agama dalam Perjanjian Baru (PB),

tentu saja pertama-tama dan khususnya pandangan diarahkan kepada Tuhan Yesus sendiri. Disamping itu jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi seorang Guru yang Agung.

B. Rasul PaulusRasul Paulus juga seorang guru yang ulung. Paulus dididik untuk

menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan akan Taurat, dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama Yahudi.

Page 17: Power Point Ryanto

Rahasia keberhasilan Rasul Paulus dalam pengajarannya, adalah :1. Paulus bersandar kepada pimpinan Roh Kudus ( Roma 15: 19 ).2. Paulus berkeyakinan kuat dan beriman teguh dalam pelayanan3. Paulus menjadi seorang hamba Tuhan yang terdorong oleh

hasrat yang berapi-api untuk memasyhurkan nama Tuhan Yesus.

II.2.3. Pengertian Pertumbuhan Iman AnakPertumbuhan berasal dari kata dasar “tumbuh” yang berarti”1. Timbul (hidup) dan bertambah-tambah besar atau sempurna, 2. Sedang berkembang, 3.Timbul terbit; terjadi sesuatu hal. Sedangkan arti dari “pertumbuhan” ialah : Hal keadaan tumbuh

perkembangan atau kemajuan.” Jadi pertumbuhan menunjukkan adanya kemajuan atau perkembangan dari keadaan semula. Maka dapat disimpulkan kalau pertumbuhan Iman adalah kemajuan atau perkembangan dari sifat-sifat rohani yang berkesinambungan menuju kearah kesempurnaan iman kepada Yesus Kristus.

Page 18: Power Point Ryanto

II.2.4. Faktor-faktor Penghambat Dalam Pertumbuhan Iman :

Berikut ini kita akan memperhatikan faktor apa sajakah yang dapat menjadi penghambat bagi pertumbuhan iman anak. Dengan mengetahui penyebabnya maka seorang pendidik akan dapat mengambil langkah-langkah atau tindakan yang tepat bagi anak didik mereka sehingga anak ini akan menjadi pribadi yang bertumbuh dengan kepribadian dan iman yang kuat.

A. Faktor DisiplinDisiplin merupakan hal yang sangat penting dalam proses

pendidikan agama Kristen. Dan ternyata ada banyak pandangan yang muncul tentang disiplin, seperti ada pandangan yang keliru yang mengatakan kalau disiplin itu hanya sebayang bermasalah dan menghalangi kemajuan diri anak-anak. Lebih jauh Mary Setiawan dan Stepen Tong menjelaskan bahwa: “ Disiplin adalah pengarahan kepada hal-hal yang behargai bentuk dari hukuman bagi anak-anak .

Page 19: Power Point Ryanto

B. Faktor Waktu Waktu merupakan salah satu kendala yang dapat menghambat

proses pertumbuhan iman seorang anak didik di suatu Sekolah dimana ia sedang menempuh pendidikan. Pada umumnya kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran agama Kristen sangat sedikit porsi waktunya. Sebab biasanya waktu yang disediakan oleh Sekolah untuk mata pelajaran ini hanya berkisar antara 2 atau 3 jam saja setiap minggunya. Sebab waktu yang singkat ini biasanya harus dipakai oleh beberapa kelas yang lain. Dengan demikian guru PAK tetap mengalami kesulitan dalam pelajaran sebab keterbatasan waktu tersebut.

II.2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Petumbuhan ImanSebagaimana telah disinggung pada uraian di atas tentang

pertumbuhan kerohanian, bahwa Pendidikan Kristen itu mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan iman seorang anak didik ( murid ). Dan secara garis besar, ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi peetumbuhan iman pada diri seorang murid yaitu : faktor lingkungan kelas, guru dan murid itu sendiri.

Page 20: Power Point Ryanto

A. Faktor lingkungan kelas Kelas adalah kelompok sosial yang didinamis yang harus dipergunakan

oleh setiap wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses pendidikan dimana murid didorong untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok. Untuk itulah setiap wali/guru kelas harus berusaha menyalurkan berbagai saran, pendapat, gagasan, keterampilan, potensi dan energi yang dimiliki murid menjadi kegiatan-kegiatan yang berguna bagi pertumbuhan imannya. Dengan demikian kelas dimana murid-murid belajar tidak membosankan.

B. Administrasi Pendidikan Sebuah kelas pada dasarnya merupakan suatu unit kerja yang di

dalamnya bekerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu, oleh sebab itu pengelolaan kelas memerlukan tindakan-tindakan perencanaan kelas, pengorganisasian kelas, pengarahan kelas, koordinasi kelas, komunikasi kelas dan control kelas sebagai langkah-langkah kegiatan manajemen administrative pendidikan di kelas. Administrative pendidikan dilaksanakan dengan kerjasama antara guru kelas, guru bidang studi dan kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah yang juga terlibat dan bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap kelancaran kegiatan kelas.

Page 21: Power Point Ryanto

Kepimpinan Wali/Guru KelasKelas dipengaruhi secara langsung oleh kepemimpinan guru

kelas. Kepemimpinan diartikan sebagai proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah laku orang lain. Dari pengertian itu berarti wali/guru kelas harus melakukan usaha menggerakkan dan memberikan motivasi serta menyatukan pikiran dan tingkah laku murid-murid dan guru-guru terarah pada tujuan yang terdapat di dalam program kelas. Usaha ini dilakukan untuk menumbuhkan sikap iklas dan kesadaran dalam melaksanakan tugas-tugas kelas dengan kesediaan untuk bekerja dengan cara kerja yang efesien dan efektif bagi pencapaian tujuan.

Jadi peranan guru dalam menggelola kelas membutuhkan disiplin yang tinggi tetapi tidak kaku namun luwes dan terarah pada usaha untuk membina secara terus menerus pada proses pertumbuhan iman kepada murid dalam lingkungan kelas.

Page 22: Power Point Ryanto

C. Faktor GuruGuru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar

mengajar, karena peranannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid. Dr. H. hadari Nawawi menguraikan 2 pengertian guru sebagai berikut :

Secara etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau di kelas. Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Jadi seorang guru Kristen itu sangatlah bertanggung jawa untuk membina muridnya menjadi seorang Kristen yang memiliki iman sejati dan hidup berkenan dihadapan Tuhan.

D. Faktor MuridMurid merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar.

Sebab murid dididik oleh pengalaman belajar mereka dan kualitas pendidikannya bergantung pada pengalamannya dan dipengaruhi oleh guru yang dikaguminya.

Page 23: Power Point Ryanto

II.2.6. Pengaruh Pendidikan Kristen Terhadap Pertumbuhan Iman anak

Sesungguhnya Pendidikan Kristen mempunyai pengaruh yang besar dalam pertumbuhan kerohanian murid, bahkan merupakan sarana untuk membina iman seorang murid menjadi seorang Kristen yang sejati. Timbulnya pengaruh pendidikan Kristen tergantung bagaimana peranan para pendidik dan lingkungan di dalam sekolah yang mempengaruhi kehidupan para murid di sekolah, sebab guru dan suasana lingkungan di dalam sekolah menjadi wadah di mana murid merasakan suasana kehidupan kekristenan yang nyata.

Pengaruh pendidikan Kristen yang baik akan memproses iman kepercayaan murid sehingga Nampak dalam kehidupan murid sehari-hari. Pertumbuhan kerohanian ini yang baik dan murni dengan berlandasakan prinsip-prinsip kepada iman Kristen.

Pendidikan Kristen sangat berperan penting dalam mencapai hasil dalam pertumbuhan iman sebagai berikut :

Pertama : pendidikan Kristen dapat memupuk iman kepercayaan murid dan memperkokoh penyerahan diri murid kepada Yesus Kristus.

Page 24: Power Point Ryanto

Kedua : pendidikan Kristen di sekolah merangasang para murid untuk lebih bergairah mempelajari kebenaran firman Tuhan.

Ketiga : pendidikan Kristen di sekolah sebagai batu loncatan bagi anak-anak untuk mencintai gereja tempat dimana mereka beribadah dan bersekutu.

Keempat : pendidikan Kristen direalisasikan pada kegiatan-kegiatan rohani yang menunjang pertumbuhan iman murid.

Dengan demikian pendidikan Kristen yang disampaikan mempunyai pengaruh yang positif terhadap proses pertumbuhan iman kepercayaan murid.

Oleh sebab itu seorang guru Kristen haruslah lebih mengutamakan kehidupan kerohanian sebelum mengajar para muridnya, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.

Page 25: Power Point Ryanto

Berikut ini beberapa hal yang penulis angkat sehubungan dengan pengaruh pendidikan Kristen bagi pertumbuhan iman anak murid :

Pertama, pengaruh sikap dan Perilaku seorang Guru Seorang guru akan selalu menjadi bahan perhatian bagi muridnya

baik itu sikap dan perilakunya sebagai gurunya. Seperti dengan semboyan yang berkata bahwa : “seorang itu untuk digugu dan ditiru”, yang artinya digugu perkataannya dan ditiru perbuatannya.

Kedua, pengaruh Peranan Guru Kristen Sehubungan dengan fungsi guru sebagai pengajar, pendidik dan

pembimbing, maka diperlukan berbagai peranan pada diri guru, dan peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai intraksinya, baik dengan siswa, sesama guru, guru dengan atasannya, dengan orang tua murid dan dengan masyarakat yang akan penulis uraikan satu persatu.

Ketiga, Hubungan guru dengan Murid Seorang guru selaku pendidik hendaknya selalu menjadikan dirinya

teladan bagi anak didiknya dan dalam melaksanakan tugas haruslah menjiwainya dengan kasih sayang, adil serta menumbuhkannya dengan kasih sayang serta penuh dengan tanggung jawab.

Page 26: Power Point Ryanto

Keempat, Hubungan Guru dengan Sesama GuruDi dalam hubungan guru dengan sesame guru hendaklah bersifat terus

terang, jujur dan sederajat dan selalu ada kesediaan untuk memberi saran, nasihat dalam usaha membimbing muridnya. Di dalam menunaikan tugasnya dan memecahkan persoalan bersama hendaklah antara guru selalu saling tolong menolong dan penuh toleransi.

Kelima, Hubungan Guru dengan AtasannyaGuru wajib melaksanakan perintah dan kebijaksanaan atasannya serta

menghormati hirarki jabatan serta menyimpan rahasia jabatan. Setiap saran atau kritik kepada atasan sebaiknya diberikan melalui prosedur dan forum semestinya. Jalinan hubungan antara guru dan atasannya hendaknya selalu diarahkan untuk meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.

Keenam, Hubungan dengan Orang TuaSeorang guru hendaknya selalu mengadakan hubungan yang timbal-

balik dengan orang tua atau wali murid, dalam rangka kerja sama untuk memecahkan persoalan-persoalan di sekolah dan pribadi murid. Dan segala kesalahpahaman yang terjadi antara guru dan orang tua murid atau wali murid hendaknya diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

Page 27: Power Point Ryanto

Ketujuh, Hubungan Guru dengan MasyarakatSebagai seorang guru yang bertugas untuk mendidik maka

diperlukan kepekaannya akan hubungan sosialnya di masyarakat. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat untuk selalu berpartisipasi terhadap lembaga serta organisasi-organisasi di dalam masyarakt yang berhubungan dengan usaha pendidikan.

Sebab pada hakekatnya pendidikan itu merupakan tugas pembangunan masyarakat dan kemanusiaan. Lagi pula seorang guru hendaknya melayani dan membantu memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam masyarakt sesuai dengan fungsinya dan kemampuannya, sebab guru adalah mediator kebudayaan, karena guru sebagai perantara antara sekolah dan masyarakat.

Page 28: Power Point Ryanto

Populasi dan Sampel Untuk mengetahui tentang pengaruh pendidikan

Kristen dalam pertumbuhan Iman murid, maka sangatlah diperlukan data yang berhubungan dengan materi penulisan skripsi ini. Dan untuk memperoleh data yang dimaksudkan maka dapat dilakukan dengan meneliti seluruh anggota yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Sutrisno Hadi mengatakan “ Populasi ialah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti.” Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi yang menjadi populasi adalah siswa SD Negri