power point embriogenesis

Upload: stikes-imc-bintaro

Post on 15-Jul-2015

283 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK 1 ARIEF EFENDI FERA NURWULANSARI RISDAWATY S MITHA SUSANTI IGNASIUS

Fertilisasi terjadi pada 2/3 saluran oviduk dari endometrium. Oosit sekunder hanya bisa bertahan 24 jam setelah ovulasidi saluran oviduk, sedangkan sperma mampu bertahan 48 jam didalam tubuh wanita dan hanya 1 hari saja fertilisasi sel telur dan sperma.

Pergerakan sperma didalam saluran reproduksi wanita dibantu oleh gerakan kontraksi otot uterus akibat stimulasi hormon Prostaglandin yang berasal dari cairan semen. Ovum mengeluarkan zat kimia yang berperan menarik sperma. Saat jutaan sperma masuk ke dalam saluran oviduk, terjadi persaingan antar sperma untuk dapat memfertilisasi ovum dan hanya 1 sperma saja yg akan berhasil memfertilisasinya.

Sebelum terjadi fertilisasi, sperma mengalami proses kapasitasi yaitu pembukaan molekul reseptor dan pelepasan inhibitor dari pembukaan sperma berupa enzim proteinase. Proses Kapasitasi ini terjadi disaluran oviduk. Lamanya proses kapasitasi adalah 7 jam. Sebelum terjadi penetrasi sperma ke dalam sel telur terjadi reaksi akrosom yaitu reaksi untuk menghancurkan lapisan-lapisan telur

Akrosom memiliki enzim hidrolisis seperti Hialuronidase yang dapat menghancurkan kumulus ooforus. Enzim kedua adalah enzim Penetrasi Korona yang dapat menghancurkan korona radiata dan enzim akrosin yang dapat menghancurkan zona pelusida. Sperma yang akan berpenetrasi tersebut, haruslah menempel cukup lama karena menunggu reaksi akrosom.

Proses Embriogenesis adalah rangkaian proses yang terjadi sesaat setelah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.

1.

2. 3. 4. 5.

Fase Cleavage (pembelahan zigot) Fase Morula Blastula Gastrula Diferensiasi Sel

Hasil fertilisasi sperma dengan sel telur akan menggabungkan 2 materi genetik dari kedua gamet tersebut. Sehingga terjadilah pembelahan sel secara mitosis yang akan menghasilkan zigot menjadi 2, 4, 8 & 16 sel. Sel hasil pembelahan tersebut disebut Blastomer. Pembelahan sel sampai tahap 16 sel ini disebut tahap Cleavage

Pada fase ini Cleavage : Pembelahan zigot menjadi 2 dan 4 blastomer terjadi pada sumbu anterior dan posterior Pembelahan 8 dan 16 blastomer terjadi pada sumbu ventral dan dorsal pembelahan sel ini berlangsung cepat, namun tidak menambah ukuran zigot. Zigot masih diselubungi oleh zona pelusida Tigmotaksis Sel Blastomer saling terikat Pembelahan Tuba Fallopii

From single cell to 4 cell

Setelah terjadi pembelahan zigot menjadi 16 blastomer, dilanjutkan pembelahan 32 blastomer yang disebut Morula. Fase Morula merupakan bola padat yg penuh dg sel-sel hasil pembelahan dan masih diselimuti oleh zona pelusida. Blastomer sambil terus berjalan di saluran Oviduk menuju rongga endometrium.

Pembelahan 4 sel - Morula

Blastula

merupakan bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Embrio yang memiliki rongga itu disebut blastula, rongganya disebut blastocoels. Proses pembentukan blastula disebut blastulasi. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.4

Pada hari ke 6 atau 7 setelah fertilisasi, blastosit siap berimplantasi didalam dinding rahim (uterus). Implantasi blastosit ke dinding endometrium memerlukan waktu yang sangat singkat bersamaan dengan hilangnya lapisan zona pelusida. Blastosit mengeluarkan enzim yang berpenetrasi kedalam dinding endometrium, untuk memudahkannya menempel didinding tsb..

Setelah blastosit dapat berimplantasi pada dinding endometrium, maka sel-sel trofoblas dari blastosit berinvaginasi ke dinding endometrium. Blastosit berkembang membentuk lapisan dari dalam ke luar yaitu : 1. Hipoblast 2. Epiblast 3. Trofoblast

Gastrula merupakan bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Pertumbuhan mengiringi tingkat blastula ialah gastrulasi atau penggastrulaan. Pada tingkat ini terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pemben\tuk alat pada blastula, diatur dengan dideretkan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh species bersangkutan.

Istilah gastrula berasal dari kata gastru atau gaster (lambung), karena pada tingkat ini terbentuk rongga balkal jadi saluran pencernaan kelak. Rongga gastrula itu disebut gastrocoel atau archenteron. Bibir dorsal tempat involusi membentuk blastoporus, yang kelak akan menjadi anus. Involusi sel-sel bibir dorsal ini akan terus mendesak rongga blastocoel menjadi lebih sempit

Dan terbentuklah 3 lapisan embrional yaitu : 1. Ektoderm 2. Mesoderm 3. Endoderm Yang akan dilanjutkan dengan proses organogenesis. Ketiga lapisan embrionik tersebut akan membentuk berbagai macam organ sebagai proses lanjutan dari proses diferensiasi sel.