power point

29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEMAM TIFOID Kelompok 3 1.Nurmalia 2.Yuni Wirnanda 3.Mursalisn a

Upload: roshaa-lhiethaa-ii

Post on 28-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Power Point

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEMAM TIFOID

Kelompok 3

1.Nurmalia2.Yuni Wirnanda3.Mursalisna4.Evi ratna julita

Page 2: Power Point

Demam tifoid (Thypoid fever) adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi Nodus peyer di distal ileum. Tifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem yang ditandai demam, sakit kepala, kelesuan, anoreksia, bradikardi relatif, kadang-kadang pembesaran dari limpa/hati/kedua-duanya

Pengertian demam tifoid

Page 3: Power Point

Tifoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella

Page 4: Power Point

Salmonella typhi sama dengan salmonella yang lain adalah bakteri gram-negatif,mempunyai flagella, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob. Mempunyai antigen somatik (O) yang terdiri dari kolikosakarida, fagella antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen (K) polisakarida.mempunyai makromoleklar lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapisan luar dari dinding sel dan di namakan endotoksin

ETIOLOGI

Page 5: Power Point

Makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri salmonella typhosa masuk melalui mulut terus sampai ke saluran pencernaan. Basil diserap di usus halus, melalui pembuluh limfe halus masuk ke dalam peredaran darah sampai di organ-organ terutama hati dan limfe

PATOFIOLOGI

Page 6: Power Point

1. penempelan dan invasi sel-sel M Peyer’s patch,2. bakteri bertahan hidup dan bermultiplikasi di

makrofag Peyer’s patch, nodus limfatikus mesenerikus, dan organ-organ eksra intestinal sistem retikuloendotelial

3. bakteri bertahan hidup di dalam aliran darah, dan4. produksi enterektoksin yang meningkatkan kadar

cAMP di dalam kripta usus dan menyebabkan keluarnya elektrolit dan air ke dalam lumen intestinal

PATOGENESIS

Page 7: Power Point

Pada anak, periode inkubasi demam typoid antara 5-40 hari dengan rata-rata antara 10-14 hari. Gejala klinis demam typoid sangat bervariasi, dari gejala klinis ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus sampai dengan berat sehingga dapat di rawat.variasi gejala ini di sebabkan oleh galur salmonella , status nutrisi dan imunologi penjamu serta lama sakit di rumahnya

MANIFESTASI KLINIS

Page 8: Power Point

Gejala sistematik lain yang menyertai timbulnya deemam adalah nyeri kepala , malaise , anoreksia , nausea, mialgia, nyeri perut dan radang tenggorokan. Pada khasus yang berpenampilan klinis berat, pada saat demam tinggi akan tampak toksik/sakit berat

Page 9: Power Point

PENATALAKSANAAN

Perawatan

1. Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.

2. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.

Page 10: Power Point

1. Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein

2. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.

3. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari

Diet

Page 11: Power Point

Komplikasi yang sering dijumpai pada anak Spenderita penyakit demam tifoid adalah perdarahan usus karena perforasi, infeksi kantong empedu (kolesistitis), dan hepatitis. Gangguan otak (ensefalopati) kadang ditemukan juga pada anak.

Komplikasi

Page 12: Power Point

1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.

2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.

GAMBARAN KLINIK

Page 13: Power Point

3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hati dan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.

Lanjutan...

Page 14: Power Point

4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).

Page 15: Power Point

5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.

6. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

Page 16: Power Point

1. Pemeriksaan daerah tepi : leukopenia, aneosinofilia, anemia, trombositopenia.

2. Pemeriksaan sumsum tulang : menunjukkan gambaran hiperaktif sumsum tulang.

3. Biakan empedu : terdapat basil salmonella typhopsa pada urine dan tinja. Jika pada pemeriksaan selama dua kali berturut-turut tidak didapatkan basil salmonella typhosa pada urine dan tinja, maka pasien dinyatakan betul-betul sembuh.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Page 17: Power Point

4. Pemeriksaan widal : didapatkan titer terhadap antigen 0 adalah 1/200 atau lebih sedangkan titer terhadap antigen H walaupun tinggi akan tetapi tidak bermakna untuk menengakkan diagnosis karena titer H dapat tetap tinggi setelah dilakukan imunisasi atau bila penderita telah lama sembuh.

Page 18: Power Point

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hipertermia ditandai dengan : klien mengeluh deman dan badan

terasa lemas klien tampak lesu,

bibir pucat dan kering, suhu tubuh : 38,5 °C

Page 19: Power Point

2. Konstipasi berhubungan dengan defisi volume cairan tubuh,

Ditandai dengan : os mengatakan susah bila BAB Pola BAB : 2 hari sekali, Konsistensi feses : keras Peristaltic usus : terjadi penurunan, 6 x/menit

Page 20: Power Point

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan deman pada malam hari ditandai dengan :

Klien mengatakan tidak bisa tidur dan sering terbangun pada malam hari

Mata sayu, Klien sering menguap

Page 21: Power Point

INTERVENSI

• Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh • Berikan kompres hangat• Anjurkan klien minum banyak 2000 cc-2500 cc/hari

Page 22: Power Point

•Auskultasi bising usus •Anjurkan klien untuk minum paling sedikit 2000 ml/hari dan konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi•Kolaborasi tim medis dalam pemberian obat•Kaji kebutuhan tidur klien •Ciptakan suasana yang nyaman•Berikan air hangat

Page 23: Power Point

IMPLEMENTASI

• Menkaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak

elastis dan peningkatan suhu tubuh• Memberikan kompres hangat• Menganjurkan klien minum banyak kira-kira 2000-2500 cc per hari

Page 24: Power Point

•Memeriksa dengan cara auskultasi bising usus klien Hasil : 6x/m•Menganjurkan klien untuk minum paling sedikit 2000 ml/hari dan konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti jus pepaya.•memberi obat sesuai indikasi: Pelunak feses : supositoria 1 tablet.

Page 25: Power Point

S : klien mengeluh susah saat BABO : Pola BAB 2 hari sekali, Konsistensi feses keras, Volume urine : 25 ml/jam, peristaltic usus : 6 x/menit.A :masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan

Page 26: Power Point

S : klien mengatakan deman dan badan terasa lemasO : klien tampak lesu, bibir pucat dan kering, suhu tubuh : 38,5 °CA : masalah teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan

Page 27: Power Point

S : klien mengatakan deman dan badan terasa lemasO : klien tampak lesu, bibir pucat dan kering, suhu tubuh : 38,5 °CA : masalah teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan

Page 28: Power Point

S : Klien mengatakan susah tidurO : Klien sering menguapA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjudkan

Page 29: Power Point

THANK YOU