potongan melintang

Upload: rangga-maha-sesha

Post on 15-Jul-2015

4.990 views

Category:

Documents


276 download

TRANSCRIPT

POTONGAN MELINTANG (CROSS SECTION) Pengertian Umum Potongan melintang jalan (cross section) adalah suatu potongan arah melintang yang tegak lurus terhadap sumbu jalan, sehingga dengan potongan melintang ini dapat diperlihatkan elevasi serta struktur jalan arah vertikal. Elemen-Elemen Potongan Melintang Jalan Pemisah tengah atau median; Parit tepi (side ditch), atau saluran Jalur lalu-lintas (travel way); drainase jalan; Pemisah luar (separator); Talud timbunan atau talud galian; Jalur samping (frontage road); Ambang; dan Bahu jalan (shoulder); Batas Ruang Milik Jalan (Rumija/Right Trotoar, sebagai jalur fasilitas untuk of Way). pejalan kaki;

1 Median Fungsi : Untuk menjamin keamanan gerak lalulintas kendaraan di jalan raya. Memisahkan arus lalu-lintas yang berlawanan arah. Contoh Median

Sebagai tempat untuk memasang perlengkapan jalan (road furniture) Untuk kepentingan keselamatan penyeberang jalan (pedestrian crossing).

Jenis-Jenis Median Median Tinggi, yaitu median yang permukaannya lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan (raised median), Median Rendah, yaitu median yang permukaannya lebih rendah dari permukaan perkerasan jalan (depressed median), Median Sebidang, yaitu median yang permukaannya sebidang dengan permukaan perkerasan jalan yang ada (flushed median).

Lebar Median Lebar total median, diukur dari garis tepi dalam perkerasan jalur lalu-lintas yang satu, sampai dengan garis tepi dalam perkerasan jalur lalu-lintas lainnya, atau garis tepi dalam perkerasan jalur lalu-lintas yang berlawanan arah. Lebar Minimum Median Kelas Perencanaan Lebar Min. Standar (m) Lebar Min. Mutlak (m) Jalur Tepian (m) Tipe I : - kelas 1 2,50 2,50 0,75 *) - kelas 2 2,00 2,00 0,50 Tipe II : - kelas 1 2,00 1,00 0,25 - kelas 2 2,00 1,00 0,25 - kelas 3 1,50 1,00 0,25 Keterangan: *) Untuk Median Rendah dan Median Sebidang, jalur tepian identik dengan bahu dalam. Bukaan Median Fungsi :Mengantisipasi perubahan arah tujuan seperti, untuk keperluan berbalik arah di beberapa tempat.

Untuk mengantisipasi gangguan (kemacetan) sehingga arus kendaraan yang bergerak menerus maka, lebar median harus direncanakan sesuai dengan kendaraan rencana yang ditetapkan.

2. Jalur Lalu Lintas Komposisi jalur lalu-lintas di dalam daerah perkotaan, terdiri dari: Jalur lalu-lintas menerus (through traffic road), Jalur lalu-lintas samping (frontage road), Jalur lalu-lintas tambahan.

Jumlah Lajur Minimum untuk Suatu Ruas Jalan Dua lajur, jika Volume Lalu-lintas Rencananya (DTV), lebih kecil dari volume lalu-lintas Standar Perencanaan Lalu-lintas Harian. Empat lajur atau lebih, jika Volume Lalu-lintas Rencananya (DTV) sama atau lebih besar dari Standar Perencanaan Lalu-lintas Lalu-lintas Harian. Jumlah lajur seharusnya genap. Jumlah lajur ganjil dapat saja diterapkan untuk keperluan pengguna khusus.Sumber: Standar Perencanaan Geometrik Jalan (SPGJ) Ditjen Bina Marga

Standar Lalu Lintas Harian Rencana Kelas Perencanaan Standar Perencanaan Lalu Lintas Harian (smp) Standar Perencanaan Lalu Lintas Harian Per-Jalur (smp)

1 Kelas 1 Kelas 2 TIPE II Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Lebar Lajur Lalu-lintas Faktor faktor yang mempengaruhi: Ukuran atau dimensi kendaraan. TIPE I

2 20.000 20.000 18.000 17.000 15.000

3 15.000 15.000 13.000 13.000 12.000

Kecepatan rencana ruas jalan yang bersangkutan. Daya dorong angin dari kendaraan yang berpapasan maupun yang mendahului. Guncangan kendaraan ke arah samping, akibat ketidakrataan permukaan perkerasan jalan

Kemiringan Melintang Normal Agar air hujan tidak menggenang dan dapat langsung mengalir ke luar dari permukaan jalan. Kemiringan melintang yang dianggap dapat memenuhi syarat drainase maupun syarat keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan adalah sebesar 2%.

Pemisah Luar Fungsi : Memisahkan arus lalu-lintas yang searah, yaitu antara lalu-lintas jalur menerus, dengan arus lalu-lintas jalur samping. Bentuk dan Dimensi Pemisah luar atau kerap juga disebut sebagai jalur pemisah, memiliki bagian-bagian yang meliputi, jalur tepian (marginal strip) di sebelah kiri dan kanan, serta bangunan pemisah luarnya. Lebar minimum pemisah luar adalah 1,50 m. Lebar jalur tepian adalah 25 cm, diukur dari bagian tepi bangunan pemisah luar, ke garis tepi jalur lalu-lintas.

Jalur Samping Melayani lalu-lintas jarak dekat dengan kecepatan rendah, dan melayani lalu-lintas yang akan masuk atau keluar secara langsung ke atau dari lokasi-lokasi kegiatan seperti perkantoran, dll. Jumlah lajur lalu-lintas pada jalur samping, disediakan sesuai dengan kebutuhan volume lalulintasnya, dengan lebar lajur minimum adalah sebesar 3 m, dan kecepatan rencana antara 40 sampai 60 km/j. Bahu Jalan Fungsi bahu jalan yang secara khusus berhubungan dengan gerak kendaraan adalah untuk memberikan kebebasan samping dan sebagai jalur untuk meayani kendaraan yang berhenti dalam keadaan darurat.

Trotoar Trotoar merupakan jalur pejalan kaki, yang letaknya berdampingan langsung dengan jalur lalulintas, dan permukaanya ditinggikan. Bagian tepi trotoar khususnya yang berbatasan dengan jalur lalulintas, dilengkapi dengan pembatas berupa kereb (curb).

Pelandaian, untuk melayani para penyandang cacat yang memakai kursi roda, dilakukan pada akses-akses rumah tinggal, tempat-tempat kegiatan dan juga lokasi penyeberangan jalan di daerah persimpangan sebidang. Kelandaian maksimum yang dianggap memenuhi pelayanan terhadap para penyandang cacat adalah sebesar 5%.

Talud Menurut AASHTO 2001 Engsel talud yaitu, perpotongan antara garis bahu jalan dengan garis talud. Bagian talud muka. Bagian bawah talud (tumit talud) yaitu, perpotongan antara garis talud dengan permukaan tanah yang ada atau dengan garis dasar parit tepi.

Ambang Fungsi : Untuk keperluan ruang gerak bagi pekerja yang melakukan pemeliharaan bagian tepi jalan. Untuk memproteksi lahan masyarakat yang berada diluar Ruang Milik Jalan (Rumija/RMJ/ROW), agar tidak terganggu oleh pekerja pemeliharaan jalan. Memperkecil kemungkinan longsornya pagar pembatas antara lahan Rumija dengan lahan masyarakat. Ruang keperluan balok dan Ruang Bebas

bebas merupakan ruang yang dibutuhkan baik untuk kemanan berlalu-lintas, keamanan struktur bangunan jalan itu sendiri, maupun struktur jalan lainnya seperti, keamanan pilar-pilar jembatan lintas atas. Kriteria Ruang Bebas Seluruh bangunan, fasilitas umum, pohon dan benda-benda lain yang tidak bergerak tidak boleh berada di dalam ruang bebas.

dengan kebutuhan

Ruang bebas harus ditetapkan sesuai potongan melintang jalan