potongan 2

Upload: raezan-amartha

Post on 20-Jul-2015

441 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

APA ITU SENI TARI ?Menurut Hawkins, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerakyang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama. Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis. Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

Apresiasi Seni Tari

1

JENIS TARI

I. Tari KlasikTari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup di lingkungan keraton.

Ciri-ciri tari klasik : Pola-pola gerak sudah ditentukan. Memiliki nilai seni yang tinggi Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan mnimal yang dibutuhkan oleh konteksnya. Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan. Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.

Contoh tari klasik :a. Tari Bedaya Ketawang

Asal Sejarah

Gerak Tari Instrumen Tema

: Surakarta : Pada mulanya tari Bedhaya Ketawang hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Dalam perkembangan selanjutnya, karena tari ini dianggap sebuah tarian khusus dan dipercaya sebagai tari yang amat sakral kemudian diperagakan oleh sembilan orang. Berbeda dengan tarian lainnya, Bedhaya Ketawang ini semula khusus diperagakan oleh abdi dalem Bedhaya Keraton Surakarta Hadiningrat. Iramanya pun terdengar lebih halus dibanding dengan tari lainnya missal Tari Srimpi, dan dalam penyajiannya tanpa disertai keplok-alok (tepuk tangan dan perkataan). Dikatakan tari Bedhaya karena tari ini menyesuaikan dengan gendingnya, seperti Bedhaya Gending Ketawang Ageng (Karya Penembahan Senapati) Bedhaya Gending Tejanata dan Sinom (karya PB IX) Bedhaya Pangkur (karya PB VIII), Miyanggong (karya PB IV), Duradasih (karya PB V), dan lainnya. : Dinamis. Gerakannya lebih halus dan tenteram : Kemanak, Kethuk, Kenong, Kendhang, gong (gamelan laras pelog, tanpa keprak) : Percintaan

Apresiasi Seni Tari

2

b. Tari Gambyong

Asal Sejarah

Gerak Tari

Instrumen

: Surakarta : Awal mula istilah Gambyong berawal dari nama seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Penari ini juga dsiebutkan dalam buku "Cariyos Lelampahanipun" karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemnahiran dalam menari dan kemerduan dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu. : Dinamis. Gerakan kepala dan tangan halus dan terkendali, arah pandangan mata bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari tangan. Gerak kaki pada sikap berdiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis. Gerak kaki yang spesifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas). : Gender, kendang, kenong, kempul, dan gong.

c. Tari Bondan

Apresiasi Seni Tari

3

Asal Sejarah

Gerak Tari Instrumen

: Surakarta : Di tahun 1960an, Tari Bondan adalah tari unggulan atau tari wajib bagi perempuan-perempuan cantik untuk menunjukkan siapa jati dirinya. Hampir semua penari Tari Bondan adalah kembang kampung. Tari Bondan ini juga paling sulit ditarikan karena sambil menggendong boneka, si penari harus siap-siap naik di atas kendi yang berputar sambil memutar-mutarkan payung kertasnya. Penari Tari Bondan biasanya menampilkan Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi memakai kain Wiron, memakai Jamang, baju kutang, memakai sanggul, menggendong boneka, memanggul payung, dan membawa kendhi. Untuk gendhing iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Sedangkan Bondan Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi gendhing. : Dinamis : Musik pelan dan halus

d. Tari Srimpi

Asal SejarahApresiasi Seni Tari

: Yogyakarta : kemunculan tari Serimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram saat Sultan Agung memerintah antara 1613-1646. Tarian ini dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam4

Gerak Tari Instrumen Tema

lingkungan keraton untuk ritual kenegaraan sampai peringatan naik takhta sultan. Pada 1775 Kerajaan Mataram pecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta. Perpecahan ini juga berimbas pada tarian Serimpi walaupun inti dari tarian masih sama. Tarian Serimpi di Kesultanan Yogyakarta digolongkan menjadi Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, Serimpi Genjung. Sedangkan di Kesultanan Surakarta digolongkan menjadi Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Bondan. Walaupun sudah tercipta sejak lama, tarian ini baru dikenal khalayak banyak sejak 1970-an. Karena sebelumnya terkekang oleh tembok keraton. : Dinamis : Gamelan Jawa : Mistik

e. Tari Beksan Wireng

Asal Sejarah

Gerak Tari Instrumen Tema

: Jawa Tengah : Beksan Wireng : berasal dari kata Wira (perwira) dan 'Aeng' yaitu prajurit yang unggul, yang 'aeng', yang 'linuwih'. Tari ini diciptakan pada jaman pemerintahan Prabu Amiluhur dengan tujuan agar para putra beliau tangkas dalam olah keprajuritan dengan menggunakan alat senjata perang. Sehingga tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang : Dinamis : Gending satu atau dua artinya gending ladrang kemudian diteruskan dengan ketawang. : Peperangan

Apresiasi Seni Tari

5

II. Tari RakyatTari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.

Ciri-ciri tari rakyat : Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu. Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang. Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan. Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Terbatas pada wilayah adat tertentu.

Contoh tari rakyat :a. Tari Sintren

Asal Sejarah

: Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Banyumas, dan Pekalongan. : Kesenian Sintren berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib. Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan di antara Sulasih dan R. Sulandono. Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan sintren sang

Apresiasi Seni Tari

6

Gerak Tari Instrumen Tema

penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari masih dalam keadaan suci (perawan). : Dinamis : Gamelan khas laras slendro : Percintaan

b. Tari Kuda Lumping

Asal Sejarah

Gerak Tari Instrumen Tema

: Jawa Tengah : Konon, tari Kuda Lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. : Dinamis : kendang, kenong, gong dan slompret. : Hiburan, religi

c. Tari Kubrosiwa

AsalApresiasi Seni Tari

: Jawa Tengah7

Sejarah

: Kubrosiswo merupakan kesenian tradisional berlatar belakang penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa. Kubro berarti besar dan siswo berarti siswa atau murid, mengandung arti murid murid Tuhan yang diimplementasikan dalam pertunjukan yang selalu menjunjung kebesaran Tuhan. Kubro sisiwo merupakan singkatan dariKesenian Ubahing Badan Lan Rogo (kesenian mengenai gerak badan dan jiwa), sarana untuk mengingatkan umat islam dan manusia pada umumnya agar menyelaraskan kehidupan dunia dan akhirat. Termasuk salah satu jenis kesenian tradisional khas Magelang. Konon, berasal dari daerah sekitar candi Mendut. Sejak tahun 1965 kesenian ini sudah ada di daerah Borobudur dan sekitarnya. : Dinamis : Musik yang menggugah semangat : Religi

Gerak Tari Instrumen Tema

d. Tari Kethek Ogleng

Asal Sejarah

: Wonogiri, Jawa Tegah : Tarian Kethek Ogleng berasal dari sebuah cerita Kerajaan Jenggala dan Kediri. Raja Jenggala mempunyai seorang putri bernama Dewi Sekartaji dan Kerajaan Kediri mempunyai seorang putra bernama Raden Panji Asmorobangun. Kedua insan ini saling mencintai dan bercitacita ingin membangun kehidupan yang harmonis dalam sebuah keluarga. Hal ini membuat keduanya tidak dapat dipisahkan. Namun, raja Jenggala, ayahanda Dewi Sekartaji, mempunyai keinginan untuk menikahkan Dewi Sekartaji dengan pria pilihannya. Ketika Dewi Sekartaji tahu akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan ayahandanya-yang tentunya tidak dia cintai, dia diamdiam meninggalkan Kerajaan Jenggala tanpa sepengetahuan sang ayahanda dan seluruh orang di kerajaan. Malam hari, sang putri berangkat bersama beberapa dayang menuju ke arah barat. Di Kerajaan Kediri, Panji Asmorobangun yang mendengar berita menghilangnya Dewi Sekartaji memutuskan untuk nekad mencari Dewi Sekartaji, sang kekasih. Di perjalanan, Panji Asmorobangun singgah di rumah seorang pendeta. Di sana Panji diberi wejangan agar pergi ke arah barat dan dia harus menyamar menjadi kera. Sedangkan di lain pihak, Dewi Sekartaji ternyata telah menyamar menjadi Endang Rara Tompe. Setelah Endang Rara Tompe naik turun gunung, akhirnya rombongan Endang Rara Tompe, yang sebenarnya Dewi Sekartaji, beristirahat di suatu daerah dan memutuskan untuk menetap di sana. Ternyata kethek penjelmaan Panji Amorobangun juga tinggal tidak jauh dari pondok Endang Rara Tompe. Maka, bersahabatlah mereka berdua. Meski tinggal berdekatan dan bersahabat, Endang Rara Tompe belum mengetahui jika kethek yang menjadi sahabatnya adalah Panji Asmorobangun, sang kekasih, begitu juga dengan Panji Asmorobangun, dia tidak mengetahui jika Endang Rara Tompe adalah Dewi Sekartaji yang selama ini dia cari.8

Apresiasi Seni Tari

Gerak Tari Instrumen Tema

Setelah persahabatan antara Endang Rara Tompe dan kethek terjalin begitu kuatnya, mereka berdua membuka rahasia masing-masing. Endang Rara Tompe merubah bentuknya menjadi Dewi Sekartaji, begitu juga dengan kethek sahabat Endang Rara Tompe. Kethek tersebut merubah dirinya menjadi Raden Panji Asmorobangun. Perjumpaan antara Dewi Sekartaji dan Raden Panji Asmorobangun diliputi perasaan haru sekaligus bahagia. Akhirnya, Dewi Sekartaji dan Raden Panji Asmorobangun sepakat kembali ke kerajaan Jenggala untuk melangsungkan pernikahan. : Dinamis : gamelan jawa, alat perkusi tradisional dan penggaran olah vokal yang tetap menghadirkan rasa dan nuansa kerakyatan : Percintaan

e. Tari Dolalak

Asal Sejarah Gerak Tari Instrumen

: Purworejo : Tarian ini konon bermula dari peniruan oleh beberapa pengembala terhadap gerakan tarian dansa serdaduBelanda. Penamaan Dolalak diambil dari dari dominannya notasi nada do la la yang dinyanyikan serdadu Belanda untuk tarian dansa mereka.

: Dinamis : musik jidur, terbang, kecer, dan kendang

Apresiasi Seni Tari

9

III. TARI KREASI BARUTari kreasi baru adalah tari yang memiliki ciri gerak yang tidak lagi mengikuti pola-pola dan ramuan-ramuan yang menetap. Tari kreasi baru merupakan tari klasik atau tari tradisional yang dikembangkan sesuai dengan nafas Indonesia baru. perkembangan jaman dan diberi

Ciri-cii tari kreasi baru (modern dan kontemporer) : Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan. Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional. Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa. Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern. Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional. Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu.

Contoh tari kreasi baru :a. Tari Ronggeng

Asal Sejarah

: Jawa : Tari ronggeng sebenarnya merupakan bagian dari upacara untuk meminta kesuburan tanah. Upacara ini dilakukan supaya hasil pertanian warga melimpah ruah. Karena terkait dengan kesuburan inilah, gerakan dalam tarian dengan penari laki-laki yang disebut bajidor ini, mirip gerakan orang yang sedang bercinta. Pergeseran mulai terjadi di zaman kolonialis. Sejak era kolonial Portugis hingga Belanda dan Jepang, ronggeng dijadikan sebagai hiburan di daerah perkebunan. Tak hanya bagi pekerja perkebunan, Ronggeng merupakan hiburan bagi kaum penjajah saat itu. Walhasil, sejak saat itulah ronggeng tak lagi sekadar sebagai ritual adat. Sebagai hiburan, seni, ronggeng akhirnya lebih banyak bermuatan unsur erotis, mulai dari cara berpakaian10

Apresiasi Seni Tari

Gerak Tari Tema

penari, gaya tarinya, bahkan hingga perilaku di atas panggung yang lebih memancing birahi kaum adam. : Dinamis. Gerakannya ekspresif dan mengarah ke erotis : Erotis

b. Tari Kumbang

Asal Deskripsi

Gerak Tari Instrumen Tema

: Yogyakarta / Jawa Tengah : Tari ini menggambarkan sepasang kumbang (jantan dan betina) sedang mengisap sari bunga di taman, berterbangan ke sana ke mari sambil berkejar-kejaran. Kumbang jantan dan betina memadu kasih dengan suasana romantis di taman bunga. Penonton yang menyaksikan akan diajak berimajinasi dalam suasana romantis, bahwa antara laki dan perempuan. : Dinamis : : Erotis

c. Tari Beksan Gatotkaca vs Suteja

Apresiasi Seni Tari

11

Asal Deskripsi

Gerak Tari Instrumen Tema

: Yogyakarta : Beksan Gatotkaca vs Suteja merupakan bagian dari sebuah sajian wayang wong gaya Yogyakarta dalam kisah Rebutan Kikis Tunggrana. Dalam tarian ini, dikisahkan perjuangan dari Gatotkaca maupun Suteja dalam mempertahankan batas wilayah kekuasaannya yang berupa hutan, bernama Hutan Tunggrana. Akhirnya jalan penyelesaian yang terpaksa dipilih adalah melakukan perang tanding. Keduanya dikisahkan melakukan perang tanding dengan naik kendaraan berupa burung garuda : Dinamis. Gerakan penari membentuk sudut (tarian putra gagah). Perang yang terjadi berlangsung sengit sehingga lebih menarik perhatian orang yang melihatnya : Iringannnya cepat dan tegas sehingga menimbulkan kesan gagah penarinya : Peperangan

d. Tari PrawirogunoAsal Deskripsi Gerak Tari Tema : Jawa Tengah : Tari ini menggambarkan seorang prajurit yang sedang berlatih diri dengan perlengkapan senjata berupapedang untuk menyerang musuh dan juga tameng sebagai alat untuk melindungi diri.

: Dinamis : Peperangan

e. Tari Wira Pertiwi

Asal Sejarah Gerak Tari Tema

: Jawa Tengah : Tarian ini merupakan kreasi baru ciptaan Bagong Kussudiardjo yang menggambarkan sosok kepahlawanan seorang prajurit putri Jawa. Ketegasan, ketangkasan dan ketangguhan seorang prajurit tergambar dalam gerak yang dinamis. : Dinamis : Kepahlawanan

Apresiasi Seni Tari

12