potensi wilayah ntb

99
POTENSI WILAYAH NTB  2.1 POTENSI SUMBER DAYA ALAM = Sumber Daya Mineral dan Energi NTB Berdasarkan tatanan geologi Indonesia, posisi NTB terletak pada pertemuan dua lempeng besar (Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia) yang berinteraksi dan saling berbenturan. Batas kedua lempeng ini merupakan daerah yang sangat labil, karena di tempat ini tertumpuk energi yang sangat besar dan sewaktu-waktu dapat terlepas dalam bentuk gempabumi, letusan gunung api, dan tanah longsor yang ditandai dengan munculnya gunung api aktif dan kegempaan yang tinggi. Disamping mempunyai potensi bencana, pada daerah pertemuan kedua lempeng ini dihasilkan  juga kondisi Geologi yang sangat bermanfaat, yaitu terbentuknya potensi sumber daya mineral dan energi, dan potensi bentang alam yang sangat potensial, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. = Kondisi Geologi NTB Kondisi geologi wilayah NTB dengan batuan tertua berumur Tersier dan yang termuda berumur Kuarter, didominasi oleh Batuan Gunungapi serta Aluvium (resent). Batuan Tersier di Pulau Lombok terdiri dari perselingan batupasir kuarsa, batulempung, breksi, lava, tufa dengan lensa- lensa batugamping, batugamping dan dasit. Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari lava,  breksi, tufa, andesit, batupasir tufaan, batulempung, dasit, tonalit, tufa dasitan, batugamping  berlapis, batugamping tufaan dan lempung tufaan. Batuan Kuarter di Pulau Lombok terdiri dari  perselingan breksi gampingan dan lava, breksi, lava, tufa, batuapung dan breksi lahar. Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari terumbu koral terangkat, epiklastik (konglomerat), hasil gunungapi tanah merah, gunungapi tua, gunungapi Sangiang, gunungapi Tambora, gunungapi muda dan batugamping koral. Aluvium dan endapan pantai cukup luas terdapat di Pulau Sumbawa dan Lombok. 2.2 POTENSI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI 2.2.1 POTENSI SUMBER DAYA MINERAL Sebagai hasil proses geologi yang terus berlanjut di berbagai lokasi, telah dihasilkan berbagai  jenis bahan galian, diantaranya: emas, perak, tembaga, timah hitam, pasir besi, mangan,  belerang, kaolin, gipsum, tanah liat, batuapung, tras, batukapur, marmer, kalsit, batu, dan pasir. Keberadaan sumber daya mineral golongan A (strategis) berupa minyak dan gas bumi diperkirakan di lepas pantai utara Pulau Lombok, masih dilakukan penyelidikan dan telah pula dilakukan pemboran eksplorasi oleh perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), namun belum diketahui tingkat keterdapatannya.

Upload: hendro-purba

Post on 08-Jul-2015

3.523 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 1/99

 

POTENSI WILAYAH NTB

 

2.1 POTENSI SUMBER DAYA ALAM

= Sumber Daya Mineral dan Energi NTB

Berdasarkan tatanan geologi Indonesia, posisi NTB terletak pada pertemuan dua lempeng besar (Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng Eurasia) yang berinteraksi dan saling berbenturan.Batas kedua lempeng ini merupakan daerah yang sangat labil, karena di tempat ini tertumpuk energi yang sangat besar dan sewaktu-waktu dapat terlepas dalam bentuk gempabumi, letusangunung api, dan tanah longsor yang ditandai dengan munculnya gunung api aktif dan kegempaanyang tinggi.Disamping mempunyai potensi bencana, pada daerah pertemuan kedua lempeng ini dihasilkan juga kondisi Geologi yang sangat bermanfaat, yaitu terbentuknya potensi sumber daya mineral

dan energi, dan potensi bentang alam yang sangat potensial, dimanfaatkan untuk kesejahteraanmasyarakat.

= Kondisi Geologi NTB

Kondisi geologi wilayah NTB dengan batuan tertua berumur Tersier dan yang termuda berumur Kuarter, didominasi oleh Batuan Gunungapi serta Aluvium (resent). Batuan Tersier di PulauLombok terdiri dari perselingan batupasir kuarsa, batulempung, breksi, lava, tufa dengan lensa-lensa batugamping, batugamping dan dasit. Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari lava, breksi, tufa, andesit, batupasir tufaan, batulempung, dasit, tonalit, tufa dasitan, batugamping berlapis, batugamping tufaan dan lempung tufaan. Batuan Kuarter di Pulau Lombok terdiri dari

 perselingan breksi gampingan dan lava, breksi, lava, tufa, batuapung dan breksi lahar. Sedangkandi Pulau Sumbawa terdiri dari terumbu koral terangkat, epiklastik (konglomerat), hasilgunungapi tanah merah, gunungapi tua, gunungapi Sangiang, gunungapi Tambora, gunungapimuda dan batugamping koral. Aluvium dan endapan pantai cukup luas terdapat di PulauSumbawa dan Lombok.

2.2 POTENSI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

2.2.1 POTENSI SUMBER DAYA MINERAL

Sebagai hasil proses geologi yang terus berlanjut di berbagai lokasi, telah dihasilkan berbagai

 jenis bahan galian, diantaranya: emas, perak, tembaga, timah hitam, pasir besi, mangan, belerang, kaolin, gipsum, tanah liat, batuapung, tras, batukapur, marmer, kalsit, batu, dan pasir.Keberadaan sumber daya mineral golongan A (strategis) berupa minyak dan gas bumidiperkirakan di lepas pantai utara Pulau Lombok, masih dilakukan penyelidikan dan telah puladilakukan pemboran eksplorasi oleh perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), namun belumdiketahui tingkat keterdapatannya.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 2/99

 

Gambar 2.1: Peta Penyebaran/Trend Cekungan Hidrokarbon di lepas pantai utara Pulau Lombok (Pertamina)

Dari hasil penyelidikan pendahuluan dan rinci sumber daya mineral golongan B (vital) telah

ditemukan berupa : logam mulia (emas dan perak), logam dasar (timbal dan tembaga), logam besi serta mineral industri (belerang). Emas, perak dan tembaga merupakan endapanhidrothermal dengan indikasi berupa urat-urat kwarsa dengan ketebalan bervariasi, serta type pofiri. Indikasi adanya emas, perak dan tembaga ini hampir di seluruh wilayah Sumbawa bagian barat. Cebakan emas dan tembaga tipe porfiri dijumpai di lokasi Batu Hijau, Dusun Tongo DesaSekongkang Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat. Kini sedang dilakukan tahapeksplorasi/produksi bahan galian golongan B berupa tembaga dan emas dan telah diketahui jumlah cadangan yang potensial.

Bahan galian golongan C (non strategis/non vital) yang telah dan masih dieksploitasi adalah batu bangunan, tanah liat, tanah urug, pasir/sirtu, batugamping dan batuapung. Bahan galian tersebut

sebagian besar digunakan sebagai bahan bangunan dan konstruksi jalan, kecuali batuapung telahdikirim ke luar daerah sebagai komoditi ekspor.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 3/99

 

Sumber Daya Mineral Logam Dan Kemungkinan

Pengembangannya

Potensi Mineral Logam

Potensi sumber daya dan cadangan logam emas dan tembaga ditemukan di daerah Batu Hijaudan Dodo-Elang (Sumbawa), pasir besi di area pesisir Labuhan Haji (Lombok Timur) danTawun (Lombok Barat). Keberadaan pasir besi juga terdapat di pesisir Sangiang Darat, Sowa,Tololai dan Pantai Selatan Pulau Sumbawa. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 : Jumlah Potensi Sumber daya Mineral Logam di NTB

Jenis

Mineral

Lokasi Kabupaten/Kota

Cadangan

(Ton)

Luas

(Ha)

Kelas

Cadangan

Emas (Au) 1.Pelangan(Tembowong)

2. Pelangan Simba3. Dodo4. Batuhijau5. Sori Pesa

Lombok BaratLombok BaratSumbawaSumbawaBima

1,3950,2911,671353,8080,390

75,0075,00200,00200,001,00

Hipotetik Hipotetik TerekaTerukur Tereka

Jumlah 357,501 551,00

Perak (Ag) 1. Sori Pesa2. Batu Hijau

BimaSumbawa

3,900708,738

1,0020,00

Terukur 

Jumlah / Total 712,638 21,00

Tembaga(Cu)

1. Batu Hijau Sumbawa 4.700.000 200,00 Terukur 

Jumlah / Total 4.700.000 200,00

Pasir Besi(Fe)

1. Pantai Labuhan Haji2. Labuhan Gudang Alas3. Pantai Tolokalo4. Pantai Sanggar 5. Pantai Sowa

6. Pantai Tololai7. Pantai Sangiang Barat8. Pantai Wawu9. Pantai Totonaro10.Pantai Lere

Lombok Timur SumbawaDompuBimaBima

BimaBimaBimaBimaBima

200,00100,002.745,401.328,152.025,38

319,814.817,401.625,803.885,0037,29

20,003,001,250,650,31

0,891,400,8013,000,04

Hipotetik Hipotetik Hipotetik Hipotetik Hipotetik 

TerekaHipotetik TerekaTerukur Tereka

Jumlah / Total 17.064,23 29,34

Timbal 1. Lentek, Rambitan Lombok Tengah 2.450.000 2,00 Terukur 

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 4/99

 

(Pb)

Jumlah / Total 2.450.000 2,00

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB

Kemungkinan Pengembangannya

Komoditi yang akan dikembangkan adalah mineral emas dan tembaga dengan tipe porfiri diDodo-Elang dan Emas tipe sulfidasi epithermal di Pelangan.

Gambar 2.2: Peta sumber daya mineral logam

Tembaga

Endapan bahan galian tembaga yang terdapat di Batu Hijau saat ini sedang ditambang olehPMA. Potensi sumber daya yang telah diketahui sebanyak 930.000.000 ton bijih dengan kadar 0,54% Cu atau setara dengan 5.020.000 ton tembaga.

Emas

Bahan galian emas sebagai mineral ikutan dari tambang tembaga diusahakan oleh PMA didaerah Batu Hijau. Sedangkan lima daerah prospek lainnya yaitu Dodo-Elang, Rinti, Lunyuk Utara, Teluk Panas di Pulau Sumbawa dan Sekotong di Pulau Lombok dapat dikembangkan dimasa mendatang. Secara umum endapan emas di daerah ini terdiri dari dua tipe yaitu sebagaiurat dan porpiri. Potensi sumber daya endapan emas yang telah diketahui secara keseluruhanadalah dengan kadar rata-rata 0,14 g/t Au atau setara dengan 377 ton emas.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 5/99

 

Timbal

Endapan timbal tipe hidrotermal terdapat di daerah Senggoro, Kecamatan Plampang, KabupatenSumbawa dengan kadar dalam batuan 0,5% Pb dan 1,60 g/t Pb.

Pasir Besi

Endapan pasir besi terdapat di Kabupaten Lombok Barat dan Bima. Bahan galian berupaendapan rombakan pantai dengan lapisan tipis. Potensi sumber daya yang telah diketahuisebanyak 4.295 ton. Sebaran endapan pasir besi ini terdapat antara lain di daerah pantaiSangiang, pantai Sowa, pantai Wisata, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima dan Tawun,Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

Perak 

Endapan bahan galian perak umumnya merupakan mineral ikutan dengan endapan emas, banyak 

ditemukan di Kabupaten Sumbawa dalam bentuk urat kwarsa dan stockwork tipe epithermaldengan kadar perak dalam batuan termineralisasi berkisar antara 5-66 g/t Ag. Endapan perak yang berasosiasi dengan emas dan air raksa dengan kadar 22-31 g/t Ag, ditemukan di Brang Air Panas, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa.

Kemungkinan Pengembangannya

Komoditi yang akan dikembangkan adalah mineral emas dan tembaga dengan tipe porfiri diDodo-Elang dan Emas tipe sulfidasi epithermal di Pelangan.

= Sumber Daya Mineral Non Logam (Bahan Galian Mineral Industri)

dan Kemungkinan Pengembangannya

Jenis komoditi mineral non logam (mineral industri) yang terdapat di NTB yaitu :

 bahan galian Golongan Non Logam terdapat sebanyak 34 jenis bahan galian, sampai saat iniyang dapat diketahui keterdapatannya 22 komoditi dengan klasifikasi cadangan yang bervariasidari hipotetik hingga terindikasi. Untuk itu masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut agar diperoleh data yang lebih akurat disamping ditemukannya komoditi baru.

Penambangan/ekploitasi bahan galian golongan Non Logam : Batuapung, Batu Bangunan, Sirtu,Batu Kapur, Tanah Liat dan lainnya, pada umumnya dilakukan oleh perorangan secaratradisional dengan skala kecil pada lokasi yang terpencar tanpa dilengkapi dengan Surat IjinPenambangan Daerah (SIPD), sehingga menimbulkan kerusakan lahan yang cukup luas danuntuk reklamasinya memerlukan dana yang tidak kecil dan cukup lama. Hal ini mengakibatkankesulitan diperolehnya data produksi yang akurat disamping terpencarnya kerusakan lingkungan pada beberapa lokasi yang harus direklamasi sesuai peruntukan lahan berdasarkan Rencana TataRuang.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 6/99

 

Kemungkinan Pengembangannya

Terbatasnya sarana/prasarana teknis baik berupa peralatan laboratorium, peralatan pemetaan dan pembuatan peta sehingga data kualitas bahan galian maupun penyiapan peta belum dapatdilaksanakan secara cepat dan tepat waktu.

Tabel 2.2: Potensi Mineral Non Logam di Provinsi Nusa Tenggara Barat

  No KomoditasTingkat

Penyelidikan

Sumber DayaKeterangan

Jumlah (Ton) Klasifikasi

1. Andesit Prospek PengamatanPendahuluan

Detail

1.800.0049.040.001.024.001.554235.051.000

Spekulatif Hipotetik Memungkinkan

Terbukti

Merupakan Lava dan breksiulkanik 

2 Batuapung Prospection 96.013.000 spekulatif Batuapung yang memilikikandungan 60,91% SiO 2

3 Batugamping Prospek PengamatanPendahuluan

596.806.550341.711.000127.612.500

spekulatif Hipotetik Hipotetik 

Bahan dasar KalsiumKarbonat(CaC0 3)

4 Belerang Pengamatan 275 Hipotetik Lempung pengotor 

5 Bentonit Pengamatan 118.878.000 Hipotetik -

6 Dasit Pendahuluan 404.880.000 Hipotetik Material bangunan, agregat beton.

7 Diorit Pendahuluan

Pengamatan

1.587.000117.851.000

Hipotetik Hipotetik 

Putih terang, kekuningandan putih kecoklatan

8 Kalsedon PengamatanDetail Expl.

37.70036.000

Hipotetik Terbukti

Putih kekuningan dan putihkecoklatan

9 Kaolin Pengamatan 6.016.000 Hipotetik Mengandung senyawa SiO 2:7,35%, Al 2 O 3 : 9,83%,Fe 2 O 2 :14,97%

10 Lempung PengamatanPendahuluan

497.279.0009.302.900

Hipotetik Memungkinkan

SiO2:19,52-60,72%:Al2O3:7,74-23,35%,

11 Marmer PengamatanPendahuluan

Eksplorasi

33.021.5001.336.626.000

36.726.000

Hipotetik Memungkinkan

Terbukti

Marmer dengan kuat tekan600-800 kg/cm 2Gamping kristalin dgn Kuattekan 836 kg/cm 2, untuk 

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 7/99

 

Datail exterior & interior 

12 Oker Pendahuluan 45.000 Memungkinkan Batuan vulkanik beku,kuning kemerahan

13 Pasir Pengamatan

Pendahuluan

Prospek 

80.000

600.0005.568.000

Hipotetik 

Spekulatif Spekulatif 

Bercampur batuapung

--

14 Pasir kwarsa Pengamatan 83.000 Hipotetik -

15 Perlit Pendahuluan 8.000 Possible kehijauan transparan

16 Pirofilit Pengamatan 84.332.000 Hipotetik -

17 Sirtu PengamatanProspek EksplorasiDatail

3.309.9812.230.000

75.000

Hipotetik Spekulatif Terbukti

Kerikil pasiran berukuranalluvium

-

18 Toseki PengamatanPendahuluan

564.00468.000

Hipotetik Hipotetik 

Tuff Hasil rombakan alterasiHidrothermal, Putihkekuningan.

19 Trash EksplorasiDatail

506.002.128.300

TerbuktiSpekulatif 

Berkualitas bagus dgn kuattekan 2.97-7,7 kg/cm 2, dan20,7-35 kg/cm 2,

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi NTB, 2003

Belum seluruh Pemerintah Daerah Kabupaten terbentuk Dinas Pertambangan, disamping ituterbatasnya tenaga yang mempunyai pengetahuan di bidang Geologi dan Pertambangan padaPemerintah Daerah, sehingga keterlibatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalammemberikan data potensi maupun pemanfaatan bahan galian golongan C yang belum terjangkauoleh kegiatan inventarisasi bahan golongan C oleh Dinas Pertambangan Provinsi NTB sampaisaat ini masih jauh dari yang diharapkan.

Jenis komoditi mineral non logam (mineral industri) yang terdapat di NTB yaitu :

Sirtu

Endapan Sirtu tersebar di beberapa daerah kecamatan antara lain Ampenan Kota Mataram; Narmada, Labuapi, Gunungsari, Gerung Kabupaten Lombok Barat; Batukliang, Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah; Aikmel, Selong, Sakra Kabupaten Lombok Timur; Alas, Taliwang,Moyo Hilir, Lape Lopok, Lenangguar, Plampang Kabupaten Sumbawa; Jereweh KabupatenSumbawa Barat; Dompu, Hu’u, Kempo Kabupaten Dompu; Wera, Sape, Monta KabupatenBima; dan RasanaE Kota Bima. Potensi sumber daya secara keseluruhan 22.303.200 ton.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 8/99

 

Pemanfaatan Sirtu adalah sebagai bahan bangunan dan pembuatan jalan.

Lempung

Endapan Lempung tersebar di berbagai daerah antara lain di Ampenan Kota Mataram; Narmada,Gerung, Sekotong Kabupaten Lombok Barat; Praya Barat, Praya Timur, Sengkol, PujutKabupaten Lombok Tengah; Terara Kabupaten Lombok Timur; Dompu Kabupaten Dompu.Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 538.745.025 ton. Pemanfaatan Lempung dapatdigunakan untuk bahan dasar industri semen dan keramik.

Andesit - Dasit - Diorit

Bahan galian ini berupa komponen breksi dari endapan piroklastik lava dan intrusi terdapat dikecamatan Gerung, Sekotong, Bayan Kabupaten Lombok Barat, Praya Barat, Pujut Janapria,

Praya Timur, Batukliang, Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah, Terara, Sakra, Masbagik,Pringgabaya, Sambelia, Selong, Keruak Kabupaten Lombok Timur, Taliwang, Plampang,Sumbawa Besar, Lape Lopok, Batulanteh Kabupaten Sumbawa, Hu’u, Dompu KabupatenDompu, RasanaE, Belo, Sape Kabupaten Bima.Potensi sumber daya secara keseluruhan diperkirakan sebanyak 1,750.571.604 ton. PemanfaatanBatuan Andesit adalah untuk bahan bangunan dan pembuatan jalan.

Batugamping

Sebaran Batugamping terdapat di berbagai wilayah kecamatan, yaitu Sekotong KabupatenLombok Barat, Pujut, Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah, Keruak Lombok Timur, Seteluk,Jereweh, Taliwang, Moyohulu, Sumbawa, Alas Kabupaten Sumbawa. Dompu KabupatenDompu, Belo, Wera, Monta, Sape Kabupaten Bima.

Potensi sumber daya Batugamping diperkirakan sebanyak 1.453.950.903 ton dengan kisarankandungan CaO: 40 - 55%, MgO 0,55 - 1,05%. Pemanfaatan Batugamping untuk industri,konstruksi, pertanian, bahan pembuat semen, dan lain-lain.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 9/99

 

Batuapung

Sebaran endapan Batuapung terdapat di kecamatan Bayan, Tanjung, Narmada, GanggaKabupaten Lombok Barat; Pringgarata, Kopang, Batukliang Kabupaten Lombok Tengah;Selong, Terara, Masbagik, Sukamulia, Sakra Kabupaten Lombok Timur.

Potensi Sumber daya Batuapung diperkirakan sebanyak 44.581.539 ton. Pemanfaatan Batuapunguntuk bahan pencuci tekstil, filler, abrasive dan bahan bangunan.

Fosfat

Endapan Fosfat hanya terdapat di daerah Gua Bengkang, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Endapan berupa hasil kotoran kelelawar yang terdapat dalam gua batugamping.Potensinya diperkirakan sebanyak 21 ton dalam area seluas 236 m2, termasuk kategori kadar rendah yaitu 7,2% P2O5. Pemanfaatan Fosfat untuk industri deterjen dan industri kimia lainnyaseperti pupuk.

Kaolin

Sebaran endapan Kaolin terdapat di Belinje, Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengahdan Taliwang, Seteluk Kabupaten Sumbawa. Potensi sumber daya yang telah diketahuidiperkirakan sebanyak 10.117.123 ton dengan kandungan A12O3 (17 %), Fe2O3 (1,27 %) danSiO2 (71 %). Pemanfaatan Kaolin untuk bahan baku industri keramik.

Tras

Endapan tras tersebar di Kecamatan Gangga, Bayan, Narmada, Kabupaten Lombok Barat,Pringgarata, Batukliang, Kopang Kabupaten Lombok Tengah, Selong, Aikmel, Masbagik 

Kabupaten Lombok Timur.

Potensi sumber daya diperkirakan sebanyak 407.109.622 ton. Pemanfaatan Tras yang bermutu baik dapat digunakan sebagai bahan baku semen pozolan atau pembuatan batako dan pasir adukan.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 10/99

 

Toseki

Sebaran Toseki terdapat di Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu dan Tonggotata, KecamatanSape Kabupaten Bima. Potensi yang diketahui sekitar 846.501 ton. Umumnya dimanfaatkanuntuk glasir dalam industri keramik.

Gipsum

Sebaran endapan Gipsum terdapat di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Keruak Kabupaten Lombok Timur, Taliwang, Alas, Ropang Kabupaten Sumbawa, Sape, MontaKabupaten Bima. Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 477 ton. Pemanfaatan komoditiini untuk bahan interior dan kedokteran.

Zeolit

Sebaran endapan Zeolit terdapat di bukit Batuboka dan Gunung Tebui Kecamatan Praya Barat,

Kabupaten Lombok Tengah dan Gunung Tebola, Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa. Potensiyang diketahui sebanyak 191.405 ton. Pemanfaatan komoditi Zeolit antara lain untuk makananternak, penjernih minyak goreng/air dan untuk batu hias.

Kalsit

Endapan Kalsit ditemukan di Ketapang dan Mencanggah, Kecamatan Sekotong KabupatenLombok Barat. Potensi sumber daya yang diketahui sebanyak 6.293.438 ton dengan mutu baik sebagai bahan pemutih.

Marmer

Endapan marmer terdapat di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, Belo, Monta, Sape,RasanaE Kabupaten Bima. Potensi sumber daya marmer yang telah diketahui sebanyak 7.504.403.125 ton mutu baik dengan kuat tekan antara 700-900 kg/m. Marmer dapat dipakaisebagai lantai dan batu hias/tempel.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 11/99

 

Tabel 2.3: Potensi Marmer di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kabupaten Lokasi Total (MÂł)

Kabupaten Lombok Barat

1. Baturimpang, Kecamatan Gerung2. Sekotiong Barat, Kecamatan Gerung

4.3831.314.024

Kabupaten Bima 1. Sumi, Kecamatan Sape2. Ncera, Kecamatan Belo3. Simpasai, Kecamatan Monta4. Kampung Kumbe5. Kaleo, Kecamatan Sape

7.578.123637.5006.000.00095.999.50019.235.000

Kabupaten Dompu 1. Doro Tengga, Kecamatan Dompu2.2. Desa Katua

708.750.000200.000.000

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi NTB, 2003

Gambar 2.3: Peta Potensi Galian Marmer di NTB, Distamben 2004

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 12/99

 

Perlit

Endapan Perlit hanya terdapat di Doro Donggomasa, Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Potensisumber daya diperkirakan sebanyak 10.000.000 ton. Mutu endapan Perlit belum dilakukan pemeriksaan yang terinci. Pemanfaatan bahan galian ini dapat dipakai sebagai campuran agregat beton ringan dan partisi peredam suara.

Kalsedon

Bentuk endapan Kalsedon berbongkah-bongkah. Sebarannya terdapat di Doropapa, Doro Keridan Desa Boke, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Potensi sumber daya yang telah diketahuisebanyak 38.828 ton. Pemanfaatan bahan galian ini dapat dipakai sebagai bahan gelas dansetengah permata.

Belerang

Sebaran endapan Belerang terdapat di kawasan Gunung Rinjani, Kokok Putih. Potensi yangdiketahui adalah sebanyak 927 ton dengan kandungan Belerang antara48.7 - 80.5%. Pemanfaatan bahan galian ini untuk industri pupuk, obat serta insektisida

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 13/99

 

Gambar 2.4: Peta Keterdapatan Mineral Non Logam di NTB

Batu Silika

Bentuk endapan Batu Silika umumnya berupa bongkah-bongkah. Endapan ini terdapat diKecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Keruak,Kabupaten Lombok Timur, Taliwang, Plampang, Lape, Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa, Sape,Belo, Wawo Kabupaten Bima. Potensi sumber daya ini diketahui sebanyak 8,353,577 ton. Bahangalian ini dapat dipakai sebagai bahan baku Semen Portland atau Silika Flux.

Tanah Urug

Sebaran Tanah Urug terdapat di Kecamatan Gerung, Gunungsari, Narmada Kabupaten Lombok Barat, Meraran Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa. Potensi sumber daya bahan galian ini

sebanyak 10.829.400 ton. Dapat dipakai untuk keperluan bangunan.

POTENSI SUMBER DAYA ENERGI DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGANNYA

Pembangunan ketenagalistrikan di NTB diarahkan untuk diversifikasi pemanfaatan energi primer  pembangkit tenaga listrik, baik fosil maupun non fosil dalam rangka mendapatkan manfaat yangsebesar-besarnya untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

Program diversifikasi pemanfaatan energi primer untuk pembangkit tenaga listrik dalam rangkameningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dan memberi kesempatan kepada usaha kecil dankoperasi, berpartisipasi dalam usaha pembangkitan tenaga listrik serta untuk mendorong industri

 penunjang tenaga listrik dalam negeri. Pembangkit Skala Kecil Tersebar (PSKT) yaitu dengan jumlah daya terpasang maksimum 1 MW yang memanfaatkan sumber energi terbarukan(mikrohidro, biomassa, panas bumi, surya, dan angin), penting untuk dikembangkan.

=Sumber Daya Energi Minyak Bumi Dan Kemungkinan PengembangannyaKotrak bagi hasil perminyakkan oleh BP Exploration – Pertamina, operator Gulf Resources Ltd.Wilayah kerja off Shore Sakala, luas wilayah kerja 10.320 km2, tanggal penandatanganan 11Januari 1991 Persetujuan Presiden nomor/tanggal : 448/Pres/12/1990, 31 Desember 1990.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 14/99

 

Pengilangan

Rencana pembangunan kilang minyak di Taliwang, Kabupaten Sumbawa oleh Mayhill IndonesiaTrading and Services Limited kapasitas 125 MBSD, Perizinan Persetujuan BKPM nomor 

863/I/PMA/2000 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 26 September 2003. Invenstasikilang minyak sebesar 20 triliun (Lombok Post, rabu 14 Pembruari 2001).

= Sumber Daya Energi Panas Bumi Dan Kemungkinan Pengembangannya

Potensi Energi Panas Bumi

Potensi panas bumi di NTB terdapat di tiga lokasi pada lingkungan gunung berapi, yaituSembalun Kabupaten Lombok Timur, Maronge Kabupaten Sumbawa dan Hu’u KabupatenDompu.

Jumlah potensi panas bumi pada ketiga daerah tersebut mencapai sekitar 144 Mega Wattequivalent (Mwe) yang terdiri atas potensi hipotetik (± 74 Mwe), dan kemungkinan potensi (± 70Mwe). Manifestasi yang ditunjukkan daerah tersebut setelah melalui pengukuran temperatur  permukaan berkisar antara 350 C - 820 C. Potensi panas bumi terbesar berada pada LapanganPanas Bumi Sembalun, yang mampu digunakan untuk pembangkit listrik skala kecil.

Adapun tiga lokasi potensi panasbumi NTB yakni :

1. Lapangan Panas Bumi Sembalun, terletak antara 115°45’00”-119°25’00”BT; 8°05’00”- 9°10’15” LS. Manifestasinya berupa sumber air panas danalterasi. Ketiga sumber air panas yaitu: Aik Kukusan, Aik Kalak dan Aik Sebu yang muncul di luar dinding kaldera Sembalun pada batuan lava,sedangkan alterasi berada di dalam dinding kaldera dekat hulu sungai Orok.

2. Lapangan panasbumi Maronge, terletak antara 117°13’30” -121° 37’30” BTdan 8° 40’00’-8° 27’00’ LS. Manifestasi panas bumi dipermukaan berupaairpanas dengan suhu 35-86°C, lapangan solfatar, fomarol dan tanah panas, perkiraan suhu bawah permukaan berdasarkan Na/Li Geothermometer  berkisar antara 150-200°C.

3. Lapangan Panasbumi Hu’u, terletak pada koordinat 118°.30’.00” BT.-8°.50’.00” LS. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaGeologi daerah panasbumi Hu’u terletak dalam jalur gunungapi Tersier  bersusun basalt, andesit dan dasit. Interprestasi hasil pengukuran Soundingmenunjukan suatu aktivitas panasbumi yang kuat di bawah permukaan.Apabila sumua lapisan konduktif dari true resistivity ternyata benar disebabkan oleh pengaruh panas di bawah permukaan, maka daerah yangdapat dianggap potensial diperkirakan 60 km2.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 15/99

 

Tabel 2.4: Potensi Panasbumi NTB

  No LOKASI

Hipotetik 

(Mwe)

Prospek (Mwe)

Suhu

Reservoir (°C)

TYPEAIR PANAS

1. Sembalun Kabupaten Lotim (3lok) - 8 ° 24'00" LS - 116°30'00" BT

200 2,8 X 10 19Joule

112 – 250 H 2SO 4, HCl,SO 4 Sulfat

2. Hu'u, Dompu (2 lok) 8 ° 50'00"LS - 118° 30'00" BT

50 - 75 – 100 Bikar-bonat

3. Maronge, Kab Sumbawa (2lok) 8°41'50" LS - 117° 43'00"BT

50 - 99 – 102 Bikar-bonat

Jumlah 300

Sumber: Dit. Inventarisasi Sumber daya Mineral, DGSM tahun 2002

Kemungkinan Pengembangan

Berdasarkan pengalaman dari keberhasilan Pertamina, banyak investor swasta yang inginmelakukan investasi, namun perlu pengkajian kembali pola pengusahaan panas bumi untuk mencari bentuk regulasi yang lebih tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

=Sumber Daya Energi Air dan Kemungkinan Pengembangannya

Potensi Energi Air

Salah satu solusi menghadapi masalah kelistrikan terutama di daerah perdesaan adalah pembangkit listrik tenaga air skala mikro. Pemerintah

Provinsi NTB telah memulai kegiatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sejak akhir dasawarsa 80-an. Sampaisaat ini telah dibangun delapan unit PLTMH dalam rangka programketenagalistrikan perdesaan.

Pada beberapa daerah irigasi, secara bertahap telah dibangun PLTMHmenggunakan air irigasi, misalnya di Keru Lombok Barat dengankapasitas masing-masing 30 Kw dan 35 Kw dengan jumlah konsumen

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 16/99

 

365 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa dusun di Desa Sedau Lombok Barat danDesa Pemepek Lombok Tengah. Di sekitar lokasi ini yakni di dusun Selenai masihdimungkinkan untuk membangun 1 (satu) buah PLTMH yang dapat dipadukan dengan energiangin atau kincir angin (Hybrid technology).

Kemungkinan Pengembangannya

Sumber daya air mempunyai potensi yang cukup besar untuk menunjang kebutuhan sektor listrik. Peran PLTA/PLTMikrohidro sebagai penunjang pembangkit yang ada masih berpotensiuntuk dikembangkan, namun biaya investasi PLTA/PLTM sangat besar, waktu pembangunancukup lama sehingga harus dilakukan perencanaan yang mantap.

Tabel 2.5: Potensi Tenaga Listrik (Hydropower/geothermal)

Location Capacity (MW) Load Center 

PLTA Beburung 20,4 Lobar – Lotim

PLTA Brang Beh 103,5 Sumbawa

PLTA Brang Rhee 16 Sumbawa

PLTM Kokok Putih 7,5 Lobar – Lotim

PLTM Pekatano 68 Lombok Barat

PLTM Muntur 2,8 Sumbawa

PLTP Sembalun 39 Lombok Timur 

PLTP Maronge 6 Sumbawa

PLTP Hu’u 36 Dompu

Sumber : PLN (Persero) NTB th. 2003

= Sumber Daya Energi Angin Dan Kemungkinan Pengembangannya

Potensi Energi Angin

Potensi energi angin cukup memadai, karena kecepatan angin rata-rata berkisar 3,5 - 7 meter  perdetik. Pusat Listrik Tenaga Angin yang sudah direalisasikan sebesar 7 KW (7 unit)merupakan percontohan dari LAPAN.

Dari studi-studi yang telah dilakukan, di Pulau Lombok terdapat potensi energi angin sebesar ±60 KW (dengan asumsi masing-masing lokasi dibangun 10 unit) sedangkan Pulau Sumbawa

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 17/99

 

 potensi energi angin sebesar ± 40 KW (dengan asumsi masing-masing lokasi dibangun 10 unit).

Gambar 2.5: Peta potensi Energi Angin Nusa Tenggara Barat (LAPAN)

Kemungkinan Pengembangannya

Kecepatan angin rata-rata di Wilayah NTB sekitar 4,0 m/s pada ketinggian 15-24 meter dari permukaan tanah. Dengan kecepatan angin tersebut didapatkan pemanfaatan angin rata-ratasekitar 8 - 9 jam per hari (3000 jam/tahun).

Tabel 2.6: Energi Angin

  No. LOKASIKecepatanRata-rata(m/dtk)

Unit Kaps (Watt)Total Kaps.

(watt)

1 Dusun Selayar 

Desa Gelanggang, KabupatenLotim

3 - 7,5 7 1000 7000

2 Pulau Ketapang, Labuan Sangar Pelampang

3 - 5

3 Soriutu Kec. ManggelewaKabupaten Dompu

3 - 5 

Sumber : Lapan, DPE NTB

Efisiensi pembangkit 45%, harga konstruksi sebesar US$ 1200 /kWh (Nadjamuddin, 1999),

umur teknis 20 tahun, biaya operasi dan pemeliharaan 2% dari investasi dan bunga sebesar 12%.

= Sumber Daya Energi Matahari Dan Kemungkinan Pengembangannya

Potensi Energi Matahari (Solar System)

Peluang pengembangan potensi energi matahari lebih tinggi dan ekonomis dibandingkan denganenergi listrik tenaga diesel. Hal ini dicirikan oleh penyinaran matahari yang hampir rata-rata

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 18/99

 

diatas 50 % setiap bulannya sehingga memiliki kualitas dan intesitas energi potensial yakni 4,51watt/m2/jam.

Kemungkinan Pengembangan

Kondisi geografis Indonesia yang banyak memiliki daerah terpencil sulit dihubungkan dengan jaringan listrk PLN, dan sebagai negara tropis Indonesia mempunyai potensi energi surya yangtinggi.

Tabel 2.7: Potensi Energi Matahari NTB

No. LOKASI

Radiasi

kwh/m 2 /hari UNIT

TOTAL

KAPASITAS

WATTTHN

  LOMBOK BARAT

1 Desa Buwun Mas 4,51 75 4,125 98/99

2 Desa Pelangan 4,51 85 4,675 99/00

3 Desa Buwun Mas 4,51 36 1,980 2001

Sub Total 196 10,780

LOMBOK TENGAH

1 Tersebar di 10 Desa padamasjid-masjid

10 500 2002

  SUMBAWA  

4 Ds.Senawang, Lunyuk  4,51 60 3,000 96/97

5 Ds. Mungkin, Lunyuk  4,51 120 6,000 97/98

6 Ds Pelat, Sumbawa 4,51 51 2,805 2000

7 Desa Bakat Monte 4,51 135 7,425 2001

8 Desa Bakat Monte 4,51 17 935 2001

Sub Total 383 20,165DOMPU

9 Ds, Sorinomo, Pekat 4,51 40 2,000 94/95

Sub Total 40 2,000

BIMA

10 Bajo Pulau Kec. Pekat 4,51 50 2,500 95/96

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 19/99

 

TOTAL 639 35,945

Sumber: Distamben Prov. NTB, diolah. 2003

Hal ini terlihat dari radiasi harian yaitu sebesar 4,5 – 5,0 kWh/m2/hari. Berarti prospek  penggunaan fotovoltaik dimasa mendatang cukup cerah.

= Sumber Daya Energi Biomassa Dan Kemungkinan Pengembangannya

Energi Biomasa

Biomassa/biogas merupakan proses pembentukan gas yang mudah terbakar (gas methana CH4,Karbondioksida CO2, Hidrogen Sulfida H2S dan Amoniak NH3), yang dihasilkan dari limbahkotoran ternak/manusia, limbah industri/kota, pertanian dan peternakan melalui prosesfermentasi biologi. Proses pembentukan biogas merupakan proses fermentasi anaerobik yangmenggunakan mikroba anaerobik sebagai media pencerna, sehingga dihasilkan biogas dan sel-sel

mikroba baru.

Tabel 2.8: Data potensi biomassa hewan dan tanaman

  No. Kabupaten Sapi (ekor)Kerbau(ekor)

Kuda(ekor)

Padi (Ton)Kelapa(Ton)

1.2.3.4.

5.6.7.

Kodya MataramLombok BaratLombok TengahLombok Timur 

SumbawaDompuBima

1.32485.82173.19662.008

65.16029.37258.089

2465.361

12.2983.668

99.95612.37729.966

22.2595.7115.8387.861

34.9664.840

10.619

16.643163.348328.715281.024

267.15287.524181.173

214,2223..787,179.384,008.925,00

2.823,40752,43506,36

Jumlah 374.970 163.870 92.094 1.325.579 46.92,58

Kemungkinan Pengembangan

Pemanfaatan biogas sudah lama diterapkan khususnya di Indonesia, yang diterapkan sebagaienergi alternatif untuk pemenuhan kebutuhan energi khusus di perdesaan. Namun sampai saat inidi NTB Digester Biogas belum dimanfaatkan secara optimal dan baru dalam tahap inventarisasi

 potensi. Potensi biomassa terabaikan ini perlu dikembangkan untuk mendapatkan tambahanenergi di pedesaan, selain potensi yang cukup besar juga salah satu cara mengatasi permasalahankotoran/persampahan.

POTENSI KELISTRIKAN

Pembangunan ketenagalistrikan diarahkan agar sektor ketenagalistrikan dapat mandiri dalam pendanaan, efisien dalam pengusahaan dan transparan dalam pengaturan.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 20/99

 

Selama kurun waktu 1995 hingga 2003, kebutuhan tenaga listrik di Provinsi NTB naik dengantingkat pertumbuhan rata-rata 11 % per tahun, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi NTB dalamkurun waktu tersebut diatas yang tercermin pada nilai rata-rata Produk Domestik Regional Brutto(PDRB) sebesar 7,0 %, sehingga masih berada pada keseimbangan pertumbuhanketenagalistrikan.

Kondisi kelistrikan NTB sebagai berikut

Tabel 2.9: Data pengusahaan Kelistrikan di Provinsi NTB

No Uraian Satuan

Satuan Cabang KLP

Sinar

Rinjani

NTBMataram Sumbawa Bima

1. DayaTerpasang

KW 113.681 28.427 24.512 10.346 166.620

2. Daya Mampu KW 59.060 14.085 15.365 3.240 95.4613. Beban Puncak KW 69.608 13.803 14.205 4.308 96.787

4. JaringanTeganganMenengah(JTM)

Kms 1.400.951 772,02 672.029 163.543 2.920,47

5. JaringanTeganganRendah (JTR)

Kms 1.471.814 65,32 650.771 77.247 2.701,95

6. JumlahPelanggan

Plg 158.036 65.375 69.913 16.501 330.970

7. VaTersambung

VA 158.036.888 42.970.008 43.674.690 -- 244.281.356

8. Penjualan KWH 246.775.441 49.956.347 48.068.465 -- 344.997.406

9. Jumlah Travo Unit 915 360 330 223 1.605

10. KVA TravoTerpasang

KVA 95.566 23.349 23.961 8.650 142.876

11. RasioElektrifikasi

% 37,63 76,47 5.130 -- 56,77

12. ProduksiSendiri

KWH 308.990.429 63.223.303 25.055.912 9.718 433.362.561

13. PemakaianSendiri

KWH 8.749.983 987.779 2.107.362 11.845.124

KWhdisalurkan

kWh 300.240.446 62.235.524 59.041.467 421.517.437

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 21/99

 

14. Losess KWH 53.465.005 12.279.177 9.95 76.520.031

15. % Losess % 17.81 19.73 18.25 18.15

16. DesaBerlistrik 

Desa 328 148 6 8 668

17. DusunBerlistrik 

Dusun 2.351 486 72 35 3.477

Sumber: PT. PLN (Persero) 2004, Dinas Pertambangan dan Energi Prov. NTB 2004

Tabel 2.10: Jumlah pengusaha ketenagalistrikan untuk kepentingan sendiri (IUKS)

  No. Kabupaten/KotaJumlahPengusahaan

Total DayaTerpasang (KW)

Keterangan

1. Lombok Barat 33 5.024,5

2. Lombok Tengah 1 1.000

3. Lombok Timur 2 325

4. Sumbawa 2 184.345 IUKS PT. Newmont N.T.

5. Dompu 1 873

6. Bima 2 330

Total 39 191.897,5

Desa berlistrik NTB tahun 2002 sebesar 97,45 % dan dusun berlistrik sebesar 89,92 % sementararatio kelistrikan rumah tangga Provinsi NTB tahun 2002 masih relatif cukup rendah yaitu sebesar 42,5 %. Rendahnya ratio kelistrikan akibat dampak belum banyaknya rumah tangga yangterpasang instalasi listrik. Jaringan distribusi PLN sebagian besar sudah melalui desa dan dusunyang ada, namun kemampuan masyarakat dan PT. PLN (Persero) untuk melistriki rumah tanggasangat terbatas. Kondisi ini merupakan tantangan kedepan bagi PT. PLN (Persero), Pemerintah,Investor dan Masyarakat dalam upaya bersama-sama meningkatkan ratio kelistrikan daerah NTB.

Kondisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan wilayah kepulauan,merupakan salah satu kendala yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan pembangunan

ketenagalistrikan yang efisien dalam satu sistem jaringan yang utuh. Keberadaan penduduk yanglebih dari 80% di pedesaan dengan pola pemukiman berkelompok dan sangat tersebar mengharuskan kita untuk mengembangkan kebijakan pembangunan ketenagalistrikan spasialdalam satu sistem cluster yang bertumpu pada sumber energi setempat.

Rincian jumlah Dusun berlistrik pada masing-masing Kabupaten/Kota Provinsi Nusa TenggaraBarat pada tabel berikut:

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 22/99

 

Tabel 2.11: Listrik Perdesaan NTB

Kabupaten/Kota

Dusun

Prosentase (%)Berlistrik Belum

Berlistrik 

Kota Mataram 247 0 100,00

Lombok Barat 490 72 87,18

Lombok Tengah 827 158 83,95

Lombok Timur 789 42 94,94

Sumbawa 461 43 91,46

Dompu 169 31 84,50

Kab./Kota Bima 421 44 91,99

Total 3.454 390 89,92

Sumber : PLN (Persero) tahun 2003

Tabel 2.12: Perkembangan pengusahaan pembangkit IUKS (Non PLN)

No. Pembangkit Daya Terpasang Daya Mampu

1. PT. Newmont NTa. Diesel b. Uap

47.025 MW137.320 MW

46.017 MW136.915 MW

2. Captive Power 25.842 MW 20.803 MW

3. Air 0,206 MW 0,165 MW

4. Surya 0,129 MW 0,103 MW

5. Angin 0,007 MW 0,005 MW

JUMLAH 210.187,342 MW 203.735,273 MW

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Prov. NTB tahun 2004

Kemungkinan Pengembangan

Dari hasil prakiraaan, nampak bahwa kebutuhan tenaga listrik yang dapat dipasok oleh PT. PLN(Persero) Wilayah NTB secara keseluruhan mengalami kenaikan selama 10 (sepuluh) tahun yangakan datang atau mengalami pertumbuhan rata rata 4,95% - 7,24% per tahun untuk wilayahLombok dan 4,67% - 6,95% untuk wilayah Sumbawa dan Bima. Ini berarti, kebutuhan tenagalistrik di NTB akan naik menjadi sekitar 160% pada tahun 2013 untuk skenario low, dan 195%atau hampir dua kali lipat untuk skenario high.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 23/99

 

Perkembangan pengusahaan tersebut belum dapat digunakan sebagai acuan permintaan “pasar“mengingat adanya keterbatasan kemampuan PT. PLN (Persero) dalam pengusahaan pembangkit, jaringan dan harga jual listrik untuk memenuhi permintaan sambungan listrik oleh calon pelanggan. Sebagai gambaran keterbatasan PT. PLN (Persero) bahwa terdapat dalam daftar 

tunggu calon pelanggan listrik PLN tahun 2002 berkisar 9.000 calon pelanggan.

= Peluang Investasi Sektor Ketenagalistrikan :

• Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di P. Lombok dengan kapasitas 2 x 25MW Indent/Daftar tunggu PLN mencapai 9000 pelanggan• Investasi kelistrikan tidak hanya oleh PLN• Peluang kerjasama di bidang energi (Batubara, Migas) dengan daerah lain• Masih banyak dusun yang belum tersentuh listrik dengan kondisi geografis yang sulit• Belum dimanfaatkannya Energi Baru dan Terbarukan secara optimal• Penyediaan tenaga listrik masih mengandalkan tenaga Diesel (PLTD).

SUMBER DAYA PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PETERNAKAN DANPERKEBUNAN

= Potensi Sumber Daya Pertanian Tanaman Pangan

Sebelum tahun 1980 NTB merupakan daerah rawan pangan, namun sejak berhasilnya sistemTanam Gogo Rancah pada tahun 1981 dan menjadi daerah penghasil beras (pangan), mulai tahun

1984 menjadi pendukung stock pangan nasional. Bersamaan dengan itu, komoditas palawija danhortikultura ikut berkembang.

Padi

Areal potensial untuk penanaman Padi seluas 396.941 Ha/tahun (tanam musim hujan 214.910 Hadan musim kemarau 182.031 Ha). Pada tahun 2004 luas areal panen mencapai 329.505 Ha,sehingga terdapat peluang luas tanam 67.436 Ha.Produksi Padi tahun 2004 sebesar 1.476.494 ton gabah kering giling (gkg).

Tabel 2.13: Intensitas Penanaman (IP) pada lahan sawah di NTB tahun 2003

  No. KabupatenLuas lahan*

(Ha)IP-100 %*

(Ha)IP-200 %*

(Ha)IP-300 %*

(Ha)

1 Mataran 1.768 - 19.00 1.749

2 Lobar 22.602 2.513 9.779.00 10.318

3 Loteng 51.947 26.451 14.227 11.269

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 24/99

 

4 Lotim 44.061 24.861 15.000 5.000

5 Sumbawa 51.071 25.948 20.991 4.132

6 Dompu 16.036 7.054 6.726 2.256

7 Bima 28.298 13.163 11.649 3.486

NTB 215.783 99.190 78.391 38.202

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi NTB tahun 2003. *) Angka pembulatan

Palawija

Penanaman komoditi palawija pada umumnya dilakukan di lahan sawah, namun pada musim penghujan komoditi ini banyak ditanam di lahan kering. Potensi lahan kering di NTB yang berpeluang untuk pengembangan palawija mencapai 893.758,58 Ha dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.14: Peluang Peningkatan Penggunaan lahan kering NTB Tahun 2003

  No. KabupatenLuas lahan *Kering (Ha)

Potensiuntuk Tan.

Pangan

Potensi untuk Hortikultura

Keterangan

12345

678

Lobar LotengLotimSumbawaDompu

BimaMataramKota Bima

105.931167.42382.440

268.00767.545

183.1494.105

15.158

23.29415.29323.98889.49528.392

69.700-

5.920

10.788126.15120.998

110.85015.718

65.172-

1.111

Pemanfaatan potensiuntuk penanaman palawija &hortikulturatermasuh lhn yang

tdk diuasahakan :56.902 ha

NTB 893.758 256.082 350.788

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi NTB *) Angka pembulatan

Jenis komoditi palawija yang dikembangkan dan menjadi unggulan NTB adalah :

Kedelai

Potensi Kedelai tersebar di setiap Kabupaten dengan produksi mencapai 79.490 ton pada tahun2004 dari areal panen seluas 68.169 ha. Pada tahun terakhir produksinya berfluktuasi sesuai permintaan pasar dan harga. Berdasarkan tingkat kesesuaian lahan, wilayah pengembanganKedelai mencakup empat kabupaten, yaitu Lombok Tengah, Sumbawa, Bima dan Dompudengan sentra seperti pada tabel berikut :

Tabel 2.15: Potensi Pengembangan Kedelai di NTB

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 25/99

 

KabupatenPotensi (ha)* Pemanfaatan

(ha)Sentra (Kecamatan)

Lhn Krg Lhn Swh

Kota Mataram - 1.251 1.251 Cakranegara, Ampenan

Lombok Barat 5.025 4.000 4.354 Sekotong, Gondang, Bayan,Kediri

Lombok Tengah 5.925 3.000 19.932 Jonggat, Praya, Praya Barat, PrayaBarat Daya, Mujur,Pujut

Lombok Timur 5.140 5.000 772 Pringgabaya, Aikmel

Sumbawa 14.500 7.000 9.007 Utan/Rhee, Brang Rea, Alas, Ropang

Dompu 10.036 3.000 8.481 Woja,Dompu, Pajo, Hu’u

Bima 6.305 3.000 21.842 Belo,Monta,Woha,Wawo,Wera,Bolo,Sanggar 

Kota Bima 1.377 - 1.216 Semua Kecamatan

NTB 48.308 26.251 66.855

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi NTB *) Angka pembulatan

Jagung

Potensi Jagung tersebar di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa dan Dompu. Tahun 2004, total produksi Jagung mencapai 65.829 ton pipilan kering dari areal panen seluas 31.217 ha.Daerah potensial pengembangan Jagung di NTB adalah sebagai berikut :

Tabel 2.16: Potensi Pengembangan Jagung di NTB

KabupatenPotensi (ha)* Pemanfaatan

(ha)Sentra (Kecamatan)

Lhn Krg Lhn Swh

Kota Mataram - - 7 -

Lombok Barat 5.975 9.000 5.224Gerung,Sekotong,Kediri,

Gn.Sari.Lombok Tengah

4.360 5.000 2.045Jonggat, Pringgarata

Lombok Timur 9.591 12.000 8.684Sambelia,Peringgabaya,Wanasaba,Aikmel,

Sumbawa 14.015 17.000 8.405Uthan/Rhee,Alas,Seteluk,dan Labangka

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 26/99

 

Dompu 6.800 6.000 2.263 Manggelewa,Kempo,Woja

Bima 10.000 7.000 4.454 Semua Kecamatan

Kota Bima 1.000 - 128 Semua Kecamatan

NTB 51.741 56.000 31.210

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, tahun 2004 *) Angka Pembulatan

Kacang Tanah

Potensi Kacang Tanah tersebar disetiap kabupaten dengan produksi mencapai 45.494 ton ditahun 2004, dengan areal panen seluas 38.244 Ha. Kualitas dan spesifikasi tipe/ras KacangTanah pada masing-masing kabupaten bervariasi/berbeda.Potensi pengembangan Kacang Tanah dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.17: Potensi Pengembagan Kacang Tanah di NTB

Kabupaten Potensi (ha)* Pemanfaatan

(ha)Sentra (Kecamatan)

Lhn Krg Lh. Swh

Kota Mataram - - 191 Cakranegara

Lombok Barat 6.825 2.000 13.557 Tanjung, Gangga, Narmada,Gn.Sari, Bayan dan Kediri

Lombok Tengah

1.100 - 7.693 Pringgarata, Jonggat

Lombok Timur 1.586 1.000 884 Pringgabaya, Wanasaba,Aikmel

Sumbawa 6.190 - 3.687 Semua Kecamatan

Dompu 5.375 - 1.156 Kempo,Pekat, Pajo, Hu’u

Bima 22.257 2.000 10.115 Belo,Bolo,Wera,Sanggar,Lambu,Wowo Woha

Kota Bima 1.205 - 961 Semua Kecamatan

  NTB 44.538 5.000 38.244

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Kacang Hijau

Potensi pengembangan Kacang Hijau dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2.18: Potensi Pengembangan Kacang Hijau di NTB

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 27/99

 

Kabupaten

Potensi (ha)*Pemanfaatan

(ha)Sentra (Kecamatan)Lhn.

KrgLh. Swh

Kota

Mataram

- - 36 Cakranegara

Lombok Barat

380 1.000 1.751 Kediri, Gerung, Lembar dan Sekotong

Lombok Tengah

500 2.000 5.142 Jonggat, Praya, Praya Barat Daya

Lombok Timur 

453 3.000 1.929 Pringgabaya, Selong Aikmel

Sumbawa 30.500 8.000 37.047 Taliwang, Moyohilir, Lape /Lopok, Plampangdan Empang

Dompu 590 1.000 536 Woja,Dompu, Pajo, Hu’uBima 3.250 1.000 825 Belo,Monta,Woha,Wawo,Wera,Bolo,Sanggar 

Kota Bima 115 - 81 RasanaE Barat

NTB 35.788 16.000 47.347

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004* Angka pembulatan

Peluang investasi :

1

.

Usaha budidaya pola kemitraan dengan petani melalui penyediaan sarana produksi, teknologi,

alat pengolahan, dan jaminan pemasaran2.

Berbagai industri pengolahan hasil pasca panen seperti:a. Kacang hijau diolah menjadi jus sari kacang hijau serta aneka olahan yang terbuat darikacang hijau. b. Jagung diolah menjadi marning, emping jagung, dipang jagung, tepung jagung dan lain-lain, industri pembuatan pakan ternak.c. Kacang tanah diolah menjadi kacang garing, kacang telur, dan industri bahan pangan darikacang tanah.

3.

Pengembangan pemasaran antar daerah/antar pulau melalui kerjasama pemasaran antar daerah dan ekspor.

Potensi Hortikultura

Bawang Merah

Berdasarkan kesesuaian lahan, komoditi Bawang Merah diusahakan hampir di seluruh WilayahKabupaten se-NTB, namun pengembangan yang lebih intensif diusahakan oleh petani diKabupaten Lombok Timur dan Bima.Total produksi Bawang Merah pada Tahun 2003 mencapai 82.838,3 ton dari areal panen seluas

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 28/99

 

8.801 ha.

Potensi pengembangan Bawang Merah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.19: Potensi dan Pemanfaatan Lahan Pengembangan Bawang Merah

Kabupaten

Potensi (ha)*Pemanfaatan*

(ha)Sentra (Kecamatan)

Lhn KrgLhnSwh

Kota Mataram - - -

Lombok Barat 284 2.000 284 Bayan, Gerung

Lombok Tengah

18 - -

Lombok Timur 

1.615 2.000 1.615 Aikmel,Sembalun,Pringgabaya,Wanasaba

Sumbawa 1.500 3.000 1.500 Plampang,Ropang,Sumbawa,Utan/Rhe,Alas,Jerewh,Brang Rea, Sekongkang

Dompu 925 1.000 925 KempoBima 12.646 2.000 12.646 Semua Kecamatan

Kota Bima 22 22 Asakota

NTB 17.010 8.000 16.992

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Cabe

Berdasarkan tingkat kesesuaian lahan, pengembangan Cabe terdapat di seluruh Kabupaten se- NTB.Produksi Cabe pada tahun 2003 sebanyak 52.164 ton dari luas panen 7.258 Ha. Potensi pengembangan Cabe perkabupaten se-NTB dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.20: Potensi dan Pemanfaatan Areal Pengembangan Cabe

Kabupaten Potensi *) (ha) Pemanfaatan Sentra (Kecamatan)

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 29/99

 

*) (ha)Lh. Krg Lh. Swh

Kota Mataram - - - -

Lombok Barat 1.300 500 1.300 Kediri , Gerung, Narmada

Lombok 

Tengah

826 - 826 Pringgarata, Jonggat

Lombok Timur 7.379 1.000 7.379 Selong, Masbagek 

Sumbawa 1.500 436 1.500 Sumbawa Besar, Alas

Dompu 1.175 500 1.175 Dompu

Bima 3.434 1.000 3.434 Bolo

Kota Bima 8 - 8 RasanaE Timur 

Jumlah 15.622 3.436 15.622

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Kangkung

Pengembangan komoditi Kangkung unggulan hanya terdapat di Kabupaten Lombok Barat danKota Mataram yang dibudidayakan dengan menggunakan lahan sawah yang berpengairan tehnis(tersedia air sepanjang tahun). Umumnya daerah kabupaten/kota se Pulau Lombok memiliki potensi cukup besar untuk usaha budidaya Kangkung, namun tingkat produktivitas masing-masing kabupaten/kota berbeda.Produksi Kangkung di Lombok Barat mencapai 404 ton dengan areal panen seluas 49 ha,sedangkan di Kota Mataram produksinya 1.078 ton dengan areal panen 34 ha. Total produksi

Kangkung NTB adalah 2.617 ton dengan areal panen seluas 221 ha.

Peluang investasi yang dapat ditawarkan dalam upaya pengembangan agribisnis bawang merah,cabe dan kangkung antara lain adalah :

1. Usaha budidaya pola kemitraan dengan petani melalui penyediaan sarana produksi,teknologi, alat pengolahan, dan jaminan pemasaran

2. Berbagai industri pengolahan yang menunjang industri makanan. Pengembangan industrirumah tangga melalui pengembangan alat pengolahan (seperti bawang goreng) skala kecil,tepung cabe maupun saos (sambel) cabe serta berbagai industri yang menunjang bahanmakanan.

3. Pengembagan pemasaran antar daerah atau antar pulau melalui kerjasama pemasaran antar 

daerah/Provinsi dan ekspor.

Buah-buahan

Mangga

Potensi pengembangan Mangga tersebar diseluruh kabupaten se-NTB,Areal paling potensial terdapat di Kabupaten Sumbawa dan Bima,

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 30/99

 

namun belum dimanfaatkan. Produksi Mangga tahun 2003 mencapai 390.108 ton dengan totalluas panen 14.519,05 Ha. Penyebaran potensi perkabupaten dan sentra pengembangannya dapatdilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.21: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Mangga

KabupatenPotensi (ha)

*)Pemanfaatan

(ha)Sentra (Kec.)

Kota Mataram - 365

Lombok Barat 4.107 4.107 Bayan, Gangga, Narmada, Kediri,Sekotong

Lombok Tengah

4.865 1.378Batukliang, Kopang, Mantang,Pringgarata, Jonggat dan Pujut

Lombok Timur 3.027 1.570Pringgabaya, Sambelia, Aikmel,Sukamulia, Sakra Keruak 

Sumbawa 19.000 4.313Lunyuk, Seteluk, Plampang,Empang dan Utan/rhee

Dompu 6.636 370 Semua kecamatan

Bima 25.116 784 Semua kecamatanKota Bima 955 1.232

Jumlah 63.706 14.519

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Manggis

Potensi pengembangan komoditi Manggismencapai 7.889,71 Ha namun baru termanfaatkan seluas 94,62 Ha. Produksi Manggis tahun 2003

mencapai 201 ton dari areal seluas 84,62 Ha. Penyebaran areal potensial pengembangan per kabupaten dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.22: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Manggis

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 31/99

 

Kabupaten Potensi(ha)*)

Pemanfaatan(ha)*)

Sentra (Kecamatan)

Kota Mataram 11 - -

Lombok Barat 120 81 Lingsar, Narmada dan Batu Layar 

Lombok Tengah

4.600 2 Batukliang, Pringgarata

Lombok Timur 59 9 Sikur dan Montong Gading

Sumbawa 3.000 1 Batu Lanteh, Ropang, Brang Rea,Alas

Dompu 100 - Pekat

Bima - 2 -

Kota Bima - - -

NTB 7.890 95

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Rambutan

Produksi komoditi Rambutan tahun 2003 mencapai 4.098,3 ton dariareal panen seluas 2.079 Ha, dari total areal potensial seluas 13.617,36Ha. Areal potensial pengembangan komoditi Rambutan adalah diKabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Sumbawa, namun dariareal potensial tersebut Lombok Barat telah memanfaatkan peluang

dengan baik.

Penyebaran areal potensial dan sentra produksinya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.23: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Rambutan

KabupatenPotensi *)

(ha)Pemanfaatan*)

(ha)Sentra (Kecamatan)

Kota Mataram 16 108Lombok Barat 1.335 1.712 Narmada , Lingsar, Gunungsari

Lombok Tengah

1.400 140 Pringgarata, Batukliang

Lombok Timur 253 69 Sikur, Mtg. Gading,Terara

Sumbawa 9.500 46 Batu Lanteh, Moyo hilir, Alas

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 32/99

 

Dompu 400 2 Pekat, Woja

Bima 704 1 Wawo dan Tambora

Kota Bima - 1 -

NTB 13.618 2.079

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Sawo

Pengembangan Sawo sebagian besar dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa. Produksi tahun 2003 mencapai 2.862,6 ton dari areal panen seluas 1.136,76 Ha, dari luas areal potensial pengembangan seluas 42.030,39 Ha.Penyebaran areal potensial per kabupaten dan sentra produksinya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.24: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Sawo

Kabupaten Potensi *)(ha)

Pemanfaata*) (ha)

Sentra (Kecamatan)

Kota Mataram - 11 -

Lombok Barat 121 121 Narmada , Lingsar, Gerung, Bayan

Lombok Tengah 1.450 42 Pringgarata, Jonggat, Pujut

Lombok Timur 107 95 Pringgabaya, Masbagik dan Lb.Haji

Sumbawa 37.388 858 Plampang, Uthan Rhee dan

EmpangDompu 1.250 2 Manggalewa, Woja dan Kempo

Bima 1.709 3 Awo, Tambora dan Monta

Kota Bima 6 4 -

NTB 42.031 1.136

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 33/99

 

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

Pisang Komoditi terdapat di seluruh kabupaten se-NTB, dengan jenisPisang Kepok, Ketip dan Kapendis. Penyebaran areal potensial

 pengembangan per kabupaten dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.25: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Pisang

Kabupaten Potensi*)(ha)Pemanfaatan*)

(ha)Sentra (Kecamatan)

Kota Mataram - 284

Lombok Barat 2.812 11.017 Semua Kecamatan

Lombok Tengah

1.544 5.023 Kopang, Batukliang, Pringgarata.

Lombok Timur 5.092 18.775 Pringga Baya, Sukamulya, LbHaji

Sumbawa 33.963 719 Semua Kecamatan

Dompu 3.241 5.718 Pekat, Woja, Hu'u, Mangge lewa

Bima 19.126 935 Belo, Sape, Donggo,

Lambu,Bo;oKota Bima 112 693 Rasana'e Timur,Rasana'e Barat

NTB 65.890 43.164

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

 Nenas

Ketersediaan areal potensial untuk pengembangan Nenas terbesar adalahdi Kabupaten Lombok Tengah, namun pengembangan cukup baik ada di

Kabupaten Lombok Timur terutama di Kecamatan Sukamulia danMasbagik. Penyebaran areal potensial per kabupaten dapat dilihat padatabel berikut.

Tabel 2.26: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Nanas

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 34/99

 

KabupatenPotensi *)

(ha)Pemanfaatan*)(ha) Sentra (Kecamatan)

Kota Mataram - 1 -

Lombok Barat 7 4.062 Gunungsari, Batu Layar,

Lombok Tengah

110.171 1.469 Pringgarata, Batukliang,

Lombok Timur 2.885 8.904 Masbagik,PringgaselaSukamulya.

Sumbawa 3.000 244 Ropang, Alas, Lunyuk,Batulanteh

Dompu 750 269 Pekat, Manggelewa.

Bima - 13 -

Kota Bima - 18 -

NTB 116.813 14.980

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka Pembulatan

Durian

Durian merupakan salah satu komoditi unggulan NTB, terutama DurianPresak, karena memiliki warna, aroma dan rasa yang spesifik, telahmenjadi komoditi unggul nasional.

Pengembangannya mempunyai prospek yang sangat baik terutama diKabupaten Lombok Barat Kecamatan Narmada), Kecamatan Lingsar,Gunung Sari dan Bayan.Penyebaran areal potensial per kabupaten dan sentra pengembangannyadapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.27: Potensi dan Kesesuaian Lahan Pengembangan Durian

Kabupaten Potensi*)(ha)

Pemanfaatan*) (ha)

Sentra (Kecamatan)

Kota Mataram - - -Lombok Barat 681 203 Narmada , Lingsar, Gn. Sari

Lombok Tengah 1.268 56 Batukliang,

Lombok Timur 101 23 Sikur, Pringgasela, Aikmel

Sumbawa 2.000 15 Alas, Taliwang, Batulanteh

Dompu 1.141 1 Pekat, Woja, Manggelewa

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 35/99

 

Bima 1.151 3 Monta, wawo, Donggo

Kota Bima 1 3 -

NTB 6.343 306

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2004 *) Angka pembulatan

= Potensi Sumber Daya Peternakan 

Sumber Daya Peternakan memiliki peranan penting dalam pengembangan sosial ekonomimasyarakat. Jumlah peternak pada tahun 2004 mencapai 684.594 KK dengan jumlah ternak sekitar 513.500 animal unit (AU), terbesar sapi dan kerbau sebanyak 464.689 AU.Peternakan sapi potong sekitar 57 % diusahakan secara intensif oleh masyarakat di PulauLombok, sedangkan populasi kerbau sekitar 83 % dikembangkan oleh masyarakat di PulauSumbawa.

Komoditi peternakan komersial lainnya yang dikembangkan adalah kambing, kuda, ayam potong, itik, ayam buras, domba, babi dan produk olahan asal ternak.

Sapi

Sapi yang dikembangkan adalah jenis Sapi Bali. Jenis ini adalah salahsatu komoditi unggulan yangmemilki pasar domestik yaitu: DKIJakarta, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi dan Papua serta pasar ekspor yaitu: Hongkong, Singapura, Malaysia, Timor Leste dan negara-negaraASEAN lainnya.Pemerintah Provinsi NTB telah merintis pengembangan kawasanagribisnis berbasis Sapi potong di setiap kabupaten. Hal inidimaksudkan agar dapat dihasilkan Sapi bibit berkualitas ekspor secarakontinyu antara 1.500 – 2.000 ekor pertahun per lokasi kawasan.

Produksi Sapi potong rata-rata sebanyak 61.000 ekor per tahun. Hasil produksi tersebut untuk memenuhi konsumsi lokal sekitar 43.900 ekor (72 %) dan Rumah Potong Hewan (RPH) sebanyak 6.100 ekor (10

%).Surplus hasil produksi Sapi potong setahun sekitar 11.000 ekor (18%). Adapun populasi Sapi sekitar 419.569 ekor, 43 % berada di

 pulau Sumbawa dan 57 % di pulau Lombok. (lihat Tabel 2.28)

Babi

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 36/99

 

Populasi Babi pada tahun 2003, sebanyak 31.689 ekor. Lokasi kawasan pengembangan ternak Babi umumnya berada di permukiman masyarakat Hindu Bali, dengan rata-rata pertumbuhansebesar 15 % per tahun. Jenis Babi yang dikembangkan adalah Babi lokal dan hasil persilangan.Produksi bibit lebih kurang 15.000 ekor dan jantan 12.200 ekor. Pemasaran Babi memiliki daya

saing pasar cukup bagus terutama dipasar lokal, Bali dan Papua.

Kerbau

Kerbau di NTB memiliki keunggulan dan daya saing pasar yang hampir sama dengan ternak sapi.Jenis Kerbau yang dikembangkan adalah jenis Kerbau Lumpur, karenamempunyai kemampuan beradaptasi yang cukup bagus terhadaplingkungan (iklim, pakan dan pengangkutan). Populasi Kerbau padatahun 2003 tercatat sebanyak 161.359 ekor, (83,20 % diantaranya beradadi pulau Sumbawa).

Kuda

Jenis Kuda yang dikembangkan adalah Kuda Sumbawa, umumnyadigunakan untuk angkutan cidomo, Kuda pacuan dan ternak potong.Populasi ternak Kuda sebanyak 73.623 ekor.

Produksi Kuda potong lebih kurang 7.400 ekor per tahun dan Kuda bibitsekitar 5.200 ekor per tahun.

Komoditi ternak Kuda umumnya dipasarkan di pasar lokal. Hanya 30 % dipasarkan ke luar daerah terutama Jawa Timur. Sedangkan Kuda penghasil susu masih merupakan ternak yangspesifik dan hanya terdapat di Kabupaten Dompu dan Bima.

Kambing

Sentra pengembangan ternak Kambing adalah di daerah lahan kering,umumnya di Pulau Sumbawa dan beberapa wilayah kecamatan di PulauLombok seperti Sakra, Keruak, Pringgabaya, Gangga dan Bayanss.

Populasi ternak Kambing sebanyak 282.500 ekor dengan produksiKambing potong dan Kambing bibit sebanyak 100.000 ekor per tahun.Pemasaran ternak Kambing cukup prospektif, baik untuk pasar lokalmaupun perdagangan antar pulau. Rata-rata produksi daging beku yangdikirim ke DKI Jakarta sebanyak 20.000 kg pertahun.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 37/99

 

Ayam dan Itik 

Keberadaan NTB sebagai salah satu daerah kunjungan wisata, ikut

mendorong perkembangan usaha komoditi Ayam Buras. Permintaan produksi Ayam Buras berupa Ayam Potong dan telur terus meningkat,terutama untuk pasar lokal guna memenuhi kebutuhan rumah makankhas Lombok “Ayam Taliwang” dan rumah makan lainnya. Sedangkanhasil produksi Ayam Jago untuk memenuhi pasar luar seperti Bali danJawa Timur lebih kurang mencapai 25.000 ekor per tahun. Sedangkan populasi ternak Itik pada tahun 2003 adalah sebanyak 476.060 ekor,

dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,34 % per tahun. Dari produksi tersebut, diperkirakan produksi telur Itik sebanyak 34 juta butir pertahun atau 2.125 ton pertahun.

Produksi ternak Itik digunakan untuk memenuhi pasar lokal dan Bali, sedangkan produksi telur 

asin, yang merupakan salah satu komoditi unggulan NTB, umumnya untuk memenuhi permintaan pasar luar daerah NTB mencapai 25.000 butir per minggu, namun kemampuanmensuplai baru terpenuhi 50 %. Adapun populasi ternak pada tahun 2003 untuk berbagai jenisternak, dapat dilihat pada Tabel 2.28

Peluang Pengembangan

Peluang investasi dalam rangka pengembangan usaha peternakan antara lain dari data kebutuhandaging secara nasional adalah sebanyak 374.000 ton, namun hanya mampu dipenuhi sebanyak 307.000 ton, sehingga terdapat kekurangan pasokan sebanyak 67.000 ton pertahun. Adapun pasar potensial yang menjadi peluang bagi NTB dalam memasok kebutuhan daging antara lain

wilayah DKI Jakarta (Jabotabek), Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Potensi bahan baku pakan ternak dan populasi unggas cukup besar, namun belum didukungdengan adanya pabrik pakan ternak dan sarana pembibitan (hatchery), sehingga hampir semuasarana produksi berupa bahan pakan ternak dan DOC didatangkan dari luar daerah NTB.Demikian pula halnya dengan belum tersedianya Rumah Potong Ayam (RPA) yang memenuhistandar, sedangkan produksi ayam potong lebih kurang sebanyak 10 juta ekor per tahun,sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar komersial seperti hotel berbintang, swalayan,restoran dan industri di NTB masih dipasok dari luar daerah.

Tabel 2.28: Populasi Ternak di Provinsi NTB Tahun 2003

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 38/99

 

Sumber Data : Dinas Peternakan Provinsi NTB, Tahun 2004.

Ekspor sapi bibit, sejak tahun 2001 telah dirintis ke Malaysia dan Timor Leste sebanyak 3.470ekor. Pasar ekspor akan diperluas ke negara-negara ASEAN lainnya, disamping upaya-upayamemanfaatkan peluang untuk memperluas jaringan usaha di wilayah Asia Pasifik yangtergabung dalam AFTA yang diharapkan dapat menjadi peluang meningkatkan kerjasama antar regional.

Peluang usaha peternakan yang potensial dikembangkan di NTB adalah :

(1) Usaha pembibitan berupa sapi potong, kerbau, babi, kambing dan ayam ras(2) Kemitraan usaha penggemukan sapi dan kerbau(3) Pengembangan peternakan unggas berupa usaha pembibibitan (hatchery) dan pengembangan pabrik pakan(4) Kerjasama kemitraan dengan peternak (5) Kerjasama supply - demand ternak potong dan bibit(6) Kerjasama supply - demand daging beku(7) Supply - demand bibit hijauan pakan ternak (8) Usaha pengolahan hasil peternakan

- Pembangunan Rumah Potong Ayam- Unit pengolahan dendeng dan abon- Pembuatan telur asin- Pembuatan kerupuk kulit,ceker dan paru- Home industri permen susu kerbau,susu kuda dan kerajinan kulit- Industri pupuk organik (kotoran ternak)

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 39/99

 

= Potensi Sumber Daya Perkebunan

Potensi areal perkebunan seluas 665.314 ha, telah dimanfaatkan mencapai 185.969 ha atau27,95%. Pemanfaatannya meliputi tanaman keras 157.909 ha dan tanaman semusim 28.060 ha.Sebagian besar usaha perkebunan merupakan perkebunan rakyat 97,09%, sisanya merupakan perkebunan besar. Terdapat 20 jenis komoditi perkebunan yang dikembangkan terdiri atas 13 jenis tanaman tahunan dan tujuh jenis tanaman semusim. Tiga belas jenis tanaman tahunan yangdikembangkan terdiri atas: Kelapa, Jambu Mete, Kopi, Kakao, Vanili, Cengkeh, Kapuk, Pinang,Lada, kemiri, aren, lontar dan Asam. Sedangkan tanaman semusim yang dikembangkan adalah:Tembakau Virginia, Tembakau Rakyat, Kapas, Jarak, Tebu dan Wijen.

Kelapa

Areal tanaman Kelapa seluas 67.784 ha dengan total produksi dalam bentuk kopra mencapai 51.491 ton. Tanaman yang belum menghasil-kanseluas 11.183 ha dan tanaman yang sudah tua dan rusak seluas 2.804 ha.Areal tanaman Kelapa terluas terdapat di Lombok Barat, dengan luasareal 22.102 ha.Potensi ini baru dikelola oleh satu perusahaan lokal namun belum

mampu menyerap seluruh produksi Kelapa rakyat, sehingga sangat terbuka peluang investasidalam bidang proses pengolahan Kelapa rakyat di NTB, terutama di Pulau Sumbawa.

Tabel 2.29: Penyebaran Areal Potensi Komoditi Kelapa di Provinsi NTB Tahun 2003

No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *)

Produksi

* (Ton)

Rt. Prod*)

(Kg/Ha)

Sentra Prod

(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 2,094 19,422 586 22,102 23,983 1,235 Gerung, Sekotong, Narmada,Gunungsari,Tanjung, Gangga,Bayan, Kayangan,Lembar,Pemenang

2. Lombok Tengah 1,415 13,275 810 15,500 11,893 896 Pujut, Praya Barat,Praya Barat Daya,Kopang,Batukliang,Batukliang Utara,Pringgarata,Jonggat

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 40/99

 

3. Lombok Timur - PerkebunanRakyat- PBS

2,546 11,317 1,126 14,989 8,986 794 Labuhan Haji,Pringgabaya,Sambelia

4. Sumbawa 2,532 3,873 0 6,405 3,089 798 Labuhan Badas,Alas Barat,Taliwang, Lunyuk 

5. Dompu 610 1,612 76 2,298 1,136 704 Kempo

6. Bima 1,915 3,708 57 5,680 2,184 589 Woha, Lambu

7. Kota Mataram 71 422 150 643 214 508 Mataram,Cakranegara,Ampenan

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

TBM = Tanaman Muda Belum menghasilkan; TM = Tanaman Menghasilkan; TR = Tua, Rusak 

Jambu Mente

Luas areal Jambu Mente 56.605 ha terdiri atas tanaman yang belum menghasilkan seluas 21.230ha, tanaman menghasilkan 28.529 ha dan tanaman tua dan rusak seluas 8.846 ha. Produksi mentedalam bentuk biji gelondong mencapai 11.744 ton.Areal tanaman Jambu Mente terluas terdapat di Lombok Barat, yang mencapai 21.432 ha. Untuk meningkatkan potensi investasi komoditi Jambu Mente, pemerintah secara terus menerusmelakukan perluasan areal tanam pada lahan-lahan

kering yang berpotensi. Pemasaran biji mente dan mente olahan telah menembus pasar internasional yaitu Negara Hongkong, Vietnam, Cina dan Taiwan.

Tabel 2.30: Penyebaran Potensi Komoditi Jambu Mente di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *) Produksi

(Ton)*Rt. Prod(Kg/Ha)*

Sentra Prod(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 6,049 12,699 2,684 21,432 4,070 320 Sekotong,Tanjung, Gangga,

Bayan, Kayangan,Lembar,Pemenang.

2. Lombok Tengah 157 3,242 184 3,583 551 170 Pujut, Praya BaratDaya, Janapria.

3. Lombok Timur 1,550 2,452 433 4,434.35 1,530 624 Sambelia, LabuhanHaji, Pringgabaya.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 41/99

 

4. Sumbawa

- Perk. Rakyat 4,818 3,726 371 8,915 1,257 337 Labuhan Badas,Utan/Rhee,Plampang.

5. Dompu- Perk. Rakyat 4,228 5,037 209 9,474 3,786 752 Pekat.

6. Bima 3,629 1,174 1,579 6,382 540 460 Donggo.

7. Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Kopi

Luas areal tanaman Kopi mencapai 12.497 ha terdiri atas tanaman belum

menghasilkan 3.662 ha, tanaman menghasilkan 7955 ha dan tanamanyang tua dan rusak seluas 875 ha. Produksi Kopi di NTB mencapai4.929,90 ton dalam bentuk butiran. Baru terdapat dua perusahaan yangmemanfaatkan potensi di wilayah Tambora PulauSumbawa dan di Kabupaten Lombok Tengah, dengan areal pengelolaan

yang terbatas. Areal lainnya masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat sehingga belummampu memberi hasil yang optimal. Oleh karena itu sangat terbuka peluang bisnis di bidang budidaya dengan pola kemitraan bersama masyarakat serta di bidang proses pengolahan bijiKopi menjadi barang jadi (bubuk Kopi, Kopi instant).

Potensi areal dan sentra produksi Kopi pada tabel berikut .

Tabel 2.31: Penyebaran Areal dan Produksi Kopi di Provinsi NTB Tahun 2003.

 No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *) Produksi

(Ton) *Rt. Prod(Kg/Ha)*

Sentra Prod(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 248 1,681 80 2,009 1,024 609 Narmada , Tanjung,Gangga, Bayan

2. Lombok Tengah

- Perk. Rakyat 9 1,164 4 1,177 351 301

Batukliang,

Batukliang Utara,Pringgarata

3. Lombok Timur 254 841 443 1,538 533 633Pringgasela,Sembalun

4. Sumbawa 2,144 2,429 0 1,573 1,337 551Alas, Ropang,Batulanteh

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 42/99

 

5. Dompu 541 683 0 1,224 337 494 Pekat

6. Bima 322 746 33 1,101 925 1,240 Donggo, Tambora

7. Kota Mataram 5 7 4 16 2 312 Ampenan

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Kapuk 

Luas areal Kapuk 4.707 ha terdiri atas tanaman belum menghasilkan 641 ha, tanaman yangsudah menghasilkan 3.592 ha, tanaman tua dan rusak 514 ha. Produksinya 1.413 ton serat bersih.Potensi areal dan sentra produksi komoditi Kapuk pada tabel berikut.

Tabel 2.32 : Penyebaran Areal dan Produksi Kapuk di Provinsi NTB Tahun 2003.

 No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *)

Produksi(Ton)*

Rt. Prod*

(Kg/Ha)

Sentra Prod(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 20 716 0 736 420 587 Narmada , Kayangan.

2. Lombok Tengah 73 659 94 826 420 637Pujut, Praya Barat, Praya BaratDaya, Pringgarata.

3. Lombok Timur 191 677 197 1,065 227 336 Jerowaru, Keruak.

4. Sumbawa 207 444 12 663 151 341 Labuhan Badas, Utan/Rhee.

5. Dompu 53 625 27 705 47 75 Kempo, Manggalewa.

6. Bima 69 405 157 631 139 342 Belo, Monta, Bolo.

7. Kota Mataram 29 66 27 122 9 139 Ampenan, Mataram.

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Kakao

Luas areal Kakao 3.948 ha terdiri atas tanaman muda yang belum menghasilkan 1.026 ha,tanaman yang sudah berproduksi atau menghasilkan 2.538 ha dan tanaman yang sudah tua ataurusak 384 ha. Produksi Kakao mencapai 1667,75 ton biji kering. Areal Kakao terluas terdapat diLombok Barat, seluas 2.928 ha.

Pengolahan biji Kakao sampai saat ini masih bersifat sangat tradisional yaitu hanya berupa bijiKakao kering, sehingga nilai tambah dari komoditi Kakao yang dapat dinikmati relatif kecil, danterbuka peluang bisnis di bidang pengolahan hasil produksi Kakao disertai dengan budidayayang menerapkan pola kemitraan untuk menjaga kesinambungan bahan baku industri pengolahan produk Kakao. Potensi areal dan sentra produksi Kakao pada tabel berikut .

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 43/99

 

Tabel 2.33: Penyebaran Areal dan Produksi Kakao di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/Kota

Luas Areal (Ha) *)Produksi(Ton) *

Rt.

Prod(Kg/Ha)*

Sentra Prod(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 543 2,082 303 2,928 1,532 736 Gangga,Kayangan.

2. Lombok Tengah 10 300 4 314 67 222 Kopang,BatukliangUtara.

3. Lombok Timur 394 127 56 577 62 487 Pringgasela,Sembalun.

4. Sumbawa 4 18 1 23 4 230 Alas.

5. Dompu 70 2 0 72 2 1,000 Pekat.

6. Bima 6 9 22 37 1 122 Wawo, Donggo.

7. Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Asam

Luas areal tanaman Asam 2.954 ha terdiri atas tanaman belum menghasilkan 476 ha, tanaman

menghasilkan 2.365 ha dan tanaman tua dan rusak 113 ha. Produksi Asam 4.305 ton Asam berbiji. Areal Asam terluas terdapat di Kabupaten Bima, yaitu seluas 984 ha. Pengolahan produksi Asam, masih sangat tradisional yaitu hanya dalam bentuk pengolah dari buah Asammenjadi Asam berbiji, sehingga nilai tambah yang dinikmati relatif kecil, dan terbuka peluanginvestasi untuk budidaya tanaman Asam dengan pola kemitraan bersama petani serta industri pengolahan hasil seperti permen Asam, sirup Asam, dan proses pengawetan Asam. Terbuka peluang untuk pembangunan jaringan pasar dengan provinsi lain. Potensi areal dan sentra produksi Asam seperti pada tabel berikut .

Tabel 2.34: Penyebaran Areal Potensi Komoditi Asam di Provinsi NTB Tahun 2003

  No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *) Produksi

(Ton) *

Rt. Prod(Kg/Ha)

*

Sentra Produksi(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 7 250 0 257 758 3,036 Pemenang.

2. Lombok Tengah 31 164 1 196 35 214 Pujut.

3. Lombok Timur 100 232 24 356 479 2,064 Jerowaru.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 44/99

 

4. Sumbawa 210 525 6 741 775 1,476 Utan/Rhee.

5. Dompu 34 328 53 415 187 572 Dompu.

6. Bima 94 862 29 985 2,043 2,369Donggo,Sanggar,

Ambalawi.7. Kota Mataram 0.00 5 1 6 29 5,580 Mataram.

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Kemiri

Luas areal Kemiri 3.356 ha terdiri dari tanaman muda yang belum menghasilkan 978 ha,tanaman menghasilkan 2.126 ha dan tanaman rusak dan tua 252 ha. Produksinya mencapai2.150,77 ton biji kupas. Areal Kemiri terluas terdapat di Kabupaten Bima, seluas 1.734 ha.

Pengembangan komoditi Kemiri pada beberapa tahun terakhir sangat menarik perhatianmasyarakat untuk dikembangkan secara swadaya, karena cepat tumbuh dan cepat menghasilkan,sehingga terbuka peluang investasi di bidang :

1. Budidaya pola kemitraan dengan masyarakat melalui bantuan teknologi dan sarana prasarana produksi2. Industri pengolahan hasil, terutama dalam bentuk home industri3. Pemasaran produk 

Potensi areal dan sentra produksi komoditi ini dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.35: Penyebaran Areal dan Produksi Kemiri di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *)

Produksi(Ton) *

Rt. Prod(Kg/Ha)

*

Sentra Produksi

(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 0 0 0 0 0 0 -

2. Lombok Tengah 7 17 0 24 17 708 Batukliang.

3. Lombok Timur 0 0 0 0 0 0 -

4. Sumbawa 423 770 0 1,193 420 545 Ropang,Batulanteh.

5. Dompu 2 286 117 405 42 145Dompu,Manggalewa.

6. Bima 546 1,053 136 1,735 1,672 1,588Wawo, Monta,Donggo,Langgudu.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 45/99

 

7. Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Cengkeh

Luas areal Cengkeh 1.448 hektar terdiri dari tanaman belum menghasilkan 49 ha, tanaman yangsudah menghasilkan 1.030 ha dan tanaman rusak atau tua 319 ha. Areal Cengkeh terluas terdapatdi Kabupaten Lombok Barat, seluas 1.208 ha. Peluang investasi Cengkeh terbuka di bidang budidaya dengan pola kemitraan dan pemasaran hasil.

Tabel 2.36: Penyebaran Areal dan Produksi Cengkeh di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) *)

Produksi(Ton)*

Rt. Prod(Kg/Ha)*

Sentra Prod

(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 52 881 275 1,208 298 338 Gangga,Kayangan.

2. Lombok Tengah 0 36 0 36 7 197Batukliang,Batukliang Utara.

3. Lombok Timur 44 101 10 155 33 323Swela, Aikmel,Sambelia.

4. Sumbawa 0 0 0 0 0 0 -

5. Dompu 0 0 0 0 0 0 -

6. Bima 0 11 34 45 4 346 Donggo.

7. Kota Mataram 3 1 0 4 1 140 Cakranegara.

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Pinang

Luas areal tanaman Pinang 1.431 ha, terdiri dari tanaman belum menghasilkan 273 ha, tanamanyang sudah menghasilkan 882 ha dan tanaman yang tua dan rusak 276 ha. Produksi Pinang didaerah ini 1.667,75 ton biji kering. Areal Pinang terluas terdapat di daerah Kabupaten Dompu,seluas 345 ha. Potensi areal dan sentra produksi komoditi ini seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.37: Penyebaran Areal dan Produksi Pinang di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/KotaLuas Areal (Ha) Produksi

(Ton)Rt. Prod(Kg/Ha)

Sentra Prod(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 44 98 19 161 222 2,261 Lembar, Kayangan.

2. Lombok Tengah 39 132 118 289 37 283 Batukliang.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 46/99

 

3. Lombok Timur 42 101 27 170 71 703 Aikmel.

4. Sumbawa 21 129 3 153 53 413 Ropang.

5. Dompu 43 246 56 345 145 590 Dompu

6. Bima 83 150 49 282 55 369 Mada Pangga,

Langgudu.

7. Kota Mataram 2 26 4 32 49 1,852 Mataram

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB. Tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Luas areal tanaman Vanili 556 hektar terdiri atas tanaman belum menghasilkan 112 hektar,tanaman menghasilkan 401 hektar dan tanaman tua/rusak 43 hektar. Produksinya 88,86 ton buahkering. Areal Vanili terluas terdapat di Lombok Barat, yaitu 362 hektar.Berdasarkan kesesuaian lahannya sangat cocok untuk dikembangkan di sepanjang wilayah kakiGn. Rinjani mulai dari Lombok Barat bagian utara sampai Lombok Timur bagian Utara. Kualitas

Vanili asal Lombok Utara sangat tinggi dan dapat menembus pasar internasional, namun jaringan pasar internasional relatif rendah dan harus bermitra dengan provinsi lain.

Disamping peluang pemasaran juga terbuka peluang budidaya dengan menerapkan polakemitraan bersama petani. Potensi areal dan sentra produksi komoditi Vanili tersaji pada tabel berikut.

Tabel 2.38: Penyebaran Areal dan Produksi Vanili di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/Kota

Luas Areal (Ha) *)Produksi(Ton) *

Rt. Prod(Kg/Ha)*

Sentra Prod

(Kecamatan )TBM TM TR Jumlah

1. Lombok Barat 39 290 33 362 68 235 Gangga.

2. Lombok Tengah 0 33 0 33 3 79 BatukliangUtara.

3. Lombok Timur 74 78 10 162 18 232 Pringgasela,Sikur.

4. Sumbawa 0 0 0 0 0 0 -

5. Dompu 0 0 0 0 0 0 -

6. Bima 0 0 0 0 0 0 -

7. Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 -

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Tembakau Rakyat

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 47/99

 

Selama tiga tahun terakhir terjadi peningkatan luas dan produksi yangcukup besar yaitu dari luasan 5.676 hektar dengan produksi 4.173,48 ton pada tahun 2003 menjadi 6.421 hektar dengan produksi 5.025,43 ton pada tahun 2004.Areal terluas terdapat di Lombok Timur, yaitu 3.000,00 ha.

Peningkatan luas dan produksi ini seiring dengan meningkatnya permintaan pasar terhadapkomoditi Tembakau rakyat. Oleh karena itu terbuka peluang investasi budidaya dengan polakemitraan bersama petani.

Tabel 2.39: Penyebaran Areal Potensi per Kabupaten komoditas Tembakau Rakyat di Provinsi NTB Tahun 2003.

  No Kabupaten/KotaLuas Areal

(Ha) *)Produksi(Ton) *)

Rt. Prod(Kg/Ha) *)

Sentra Prod (Kecamatan )

1. Lombok Barat 269 269 1,000 Labuapi, Kayangan

2. Lombok Tengah 238 165 696 Pringgarata

3. Lombok Timur 5,676 4,174 735 Suralaga, Pringgabaya

4. Sumbawa 111 142 1.287 Alas

5. Dompu 52 40 769 Pekat

6. Bima 76 235 3,120 Sape

7. Kota Mataram 0 0 0 -

Jumlah 6,422 5,025 783

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi NTB, Tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Tembakau Virginia

Tembakau Virginia merupakan salah satu komoditi andalan NTB karena memiliki keunggulankomparatif disamping mampu menyerap tenaga kerja sekaligus meningkatkan ekonomimasyarakat perdesaan. Selama lima tahun terakhir luas areal pengembangan meningkat secarasignifikan, hal ini disebabkan karena tingginya permintaan pasar terhadap komoditi tersebut,yang ditunjukkan oleh masuknya sembilan perusahaan pengelola berskala besar untuk melakukan bisnis Tembakau Virginia dengan pola kemitraan.

Peran perusahaan pengelola dalam agribisnis Tembakau Virginia di Pulau Lombok cukup besar.Indikasi ini dapat ditelusuri dari proses transformasi teknologi yang telah berlangsung dengan baik, produktivitas meningkat dari 1.500 kg/ha pada tahun 1998 menjadi 1.690 kg/ha pada tahun2003 atau meningkat sebesar 13,30%.

Peluang pengembangan tembakau di Pulau Lombok, khususnya tembakau Virginia masih cukup besar, karena :

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 48/99

 

1. Pangsa produksi dan areal Indonesia terhadap dunia masih sangat kecil baru mencapaimasing-masing sebesar 1,14 dan 1,80%

2. Kebutuhan untuk industri sigaret dalam negeri tidak dapat dipenuhi hanya dari produksidalam negeri, sehingga setiap tahun masih harus mengimpor sebesar 35.375 ton dengannilai US $ 72,8 juta.

3. Mutu produk yang dihasilkan di pulau lombok sama dengan kualitas impor dan resikokegagalan yang disebabkan oleh iklim relatif kecil.

4. Potensi areal seluas 145.626 hektar, baru dikembangkan sekitar 16.766 hektar (11,51%)

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Di NTB terdapat 137 pulau kecil yang tersebar di sekitar dua pulau utama dengan panjang pantai2.333 km. Rincian luas wilayah kabupaten/kota sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.40: Luas Wilayah Daratan dan Perairan Laut pada setiap Kabupaten/Kotadi Provinsi

 NTB

  No. Kab./KotaDaratan Lautan

Km 2 *) % Km 2 *) %

1. Kab. Lombok Barat 1.649 8,18 1.353 4,64

2. Kab. Lombok Tengah 1.428 7,08 398 1,36

3. Kab. Lombok Timur 1.606 7,97 1.074 3,68

4. Kab. ( Sumbawa + Sumbawa Barat) 8.493 42,14 4.913 16,85

5. Kabupaten Dompu 2.325 11,53 1.298 4,456. Kab. Bima dan Kota Bima 4.597 22,82 3.760 12,90

7. Kota Mataram 56 0,28 57 0,20

8. Kewenangan Provinsi NTB - - 16.307 55,92

Total 20.154 100,00 29.160 100,00

Sumber : BAPPEDA Provinsi NTB, tahun 2003 *) Angka Pembulatan

Tabel 2.41 : Panjang Garis Pantai dan Teluk di Provinsi NTB

  No Pantai dan Teluk Panjang

Mil Km

1 Keliling P. Lombok 228 423

2 Keliling P. Sumbawa 649 1.202

3 Teluk-Teluk 382 708

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 49/99

 

a. Teluk Saleh 152 282

  b. Teluk Cempi 42 78

c. Teluk Bima 34 63

d. Teluk Wawaroda 40 74

e. Teluk Sanggar 30 56

f. Teluk Sape 39 72

g. Teluk Lb. Ijuk 11 20

h. Teluk Awang 19 35

i. Teluk Sepi 12 22

  j. Teluk Lb. Lombok 3 6

NTB 1.259 2.333

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003  

Tabel 2.42 : Jumlah pulau-pulau kecil yang berpenghuni dan tidak berpenghuni di Provinsi NTB

  No Kabupaten/KotaPulau kecil

 berpenghuniPulau Kecil Tidak berpenghuni Jumlah

1. Kab. Lombok Barat 7 20 28

2. Kab. Lombok Tengah 0 15 15

3. Kab. Lombok Timur 6 24 30

4. Kabupaten Sumbawa +Sumbawa Barat

10 39 49

5. Kabupaten Dompu 1 8 9

6. Kabupaten Bima + Kota Bima 3 4 7

7. Kota Mataram 0 0 0

Total 27 110 137

Sumber : BAPPEDA Provinsi NTB, tahun 2003.

Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) sebanyak 23.662 RTP (3,02 % dari jumlah penduduk  NTB/RTP) terdiri dari RTP Tangkap (Nelayan) sebanyak 18.300 dan RTP Budidaya (tambak)sebanyak 3.047 RTP, dan RTP Pembudidaya Air Tawar sebanyak 2.315 RTP. Rincian jumlahRTP pada setiap Kabupeten/Kota dapat dilihat pada tabel berikut:

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 50/99

 

Tabel 2.43: Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP)di Provinsi NTB, Tahun 2003.

  No Kabupaten / Kota NelayanPembudidaya/Petani Ikan

1 Mataram 1.127 642

2 Lombok Barat 9.154 6.368

3 Lombok Tengah 1.435 2.375

4 Lombok Timur 13.586 1.252

5 Sumbawa 7.835 2.578

6 Dompu 4.157 1.850

7 Kabupaten Bima 8.349 3.981

8 Kota Bima 960 274

Provinsi NTB 46.603 19.320

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003.

Dari aspek perwilayahan, kawasan pesisir dan laut NTB dibagi dalam 18 kawasan pengembangan, yaitu :

Gambar 2.6: Arahan Zona Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut

= Arahan Pengembangan Kawasan Pesisir Dan LautBerdasarkan RTRWP Provinsi Nusa Tenggara Barat

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 51/99

 

PULAU LOMBOK :

L1-Kawasan Gili Indah (Gili Air, Meno dan Terawangan)

 â€˘ Kawasan Lindung

• Pemanfaatan Terbatas: pariwisata, perikanan (budidaya rumput laut), pelabuhan tradisionalL2-Kawasan Gili Gede dan sekitarnya

 â€˘ Kawasan Lindung• Pemanfaatan Terbatas: pariwisata, perikanan (budidaya mutiara, rumput laut , Kerapu), pelabuhan tradisional

L3-Kawasan Teluk Sepi dan Sekitarnya

 â€˘ Kawasan Lindung• Pemanfaatan Terbatas: pariwisata, perikanan (budidaya rumput laut)

L4-Kawasan Kuta dan sekitarnya

 

• Kawasan Lindung • Pemanfaatan Terbatas: pariwisata, perikanan (budidaya rumput laut)

• Pengembangan Kawasan Prioritas : Pariwisata Kuta dan Selong Belanak 

L5-Kawasan Teluk Ekas dan Teluk Serewe dan sekitarnya

 â€˘ Kawasan Lindung• Pemanfaatan Terbatas: pariwisata, perikanan (budidaya rumput laut, Kerapu, Lobster)• Pengembangan Sektor Prioritas: KSP Rumput Laut Pemongkong

L6-Kawasan Tanjung Luar dan sekitarnya

 â€˘ Kawasan Lindung• Pemanfaatan Terbatas: perikanan (tangkap), pelabuhan tradisional

L7-Kawasan Gili Sulat dan sekitarnya

 â€˘ Kawasan Lindung• Pemanfaatan Terbatas: pariwisata, perikanan (budidaya mutiara, rumput laut), pelabuhantradisional

L8-Kawasan Senggigi dan sekitarnya

• Pengembangan Sektor Prioritas: pariwisata

L9-Kawasan Labuhan Lombok dan sekitarnya

• Pengembangan Sektor Prioritas: perhubungan/pelabuhan

L10-Kawasan Lembar dan sekitarnya

• Pengembangan Sektor Prioritas: perhubungan/pelabuhan

PULAU SUMBAWA :

S1-Kawasan Pantura Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya (P. Namo, P. Panjang, P. Belang, P.Kalong, P. Saring, P. Air Tawar dan P. Moyo)

Kawasan Lindung: P.Panjang, P.Namo, P.Kalong, P.Saring, P.Air Tawar, P.Moyo

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 52/99

 

• Kawasan Penyangga: Poto Tano, Labuan Mapin, Labuan Bajo, Alas, Utan• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (budidaya rumput laut), pariwisata, pelabuhan

S2-Kawasan Teluk Saleh dan sekitarnya: P. Liang, P. Ngali, P. Rakit, P. Satonda

 

• Kawasan Lindung: P.Liang, P.Ngali, P.Rakit, P.Satonda, P.Moyo• Kawasan Penyangga: Teluk Santong, Labuan Bontong, Labuan Aji, Labuan Jambu,

Kwangko• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (tangkap, budidaya tambak, rumput laut,Kerapu),

S3-Kawasan Teluk Sanggar dan sekitarnya (daerah pesisir sekitar Gunung Tambora)

 â€˘ Kawasan Lindung: sekitar Gunung Tambora• Kawasan Penyangga: Kore• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (budidaya rumput laut)

S4-Kawasan Teluk Cempi dan sekitarnya: Mbawi, Labuan Jambu, Lakey, Wane, Rontu

 â€˘ Kawasan Lindung: sekitar muara sungai Teluk Cempi, Lakey, Wane, Rontu• Kawasan Penyangga: Labuan Jambu, Nanganae, Jala, Pinis

• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (tangkap, budidaya rumput laut), pariwisataS5-Kawasan Teluk Waworada dan sekitarnya (Sondo, Laju, Doro O’o, Waworada)

 â€˘ Kawasan Lindung: Sondo, Laju, Doro O’o, Waworada• Kawasan Penyangga: Laju, Karumbu, Rupe• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (budidaya rumput laut)

S6-Kawasan Teluk Bima dan sekitarnya (Pantai Timur Lawata, Talabiu)

 â€˘ Kawasan Lindung: Pantai Teluk Bima• Kawasan Penyangga: Tanjung, Melayu• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (tangkap, budidaya rumput laut), pariwisata

S7-Kawasan Teluk Sape dan sekitarnya (P. Sangiang)

 â€˘ Kawasan Lindung: P. Sangiang• Kawasan Penyangga: Desa, Bugis, Sape• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (budidaya rumput laut), pariwisata, pelabuhan

S8- Kawasan Maluk dan sekitarnya (Beru dan Belo)

• Kawasan Lindung: Beru, Belo• Kawasan Penyangga: Labuhan Lalar, Sekongkang• Pengembangan Sektor Prioritas: perikanan (tangkap, budidaya rumput laut), pariwisata, pertambangan)

Peluang Pengembangan Investasi Sektor Kelautan Dan Perikanan

Budidaya rumput laut diarahkan di Pemenang, Pelangan, Selong Belanak, Teluk Ekas, LabuhanHaji, dan Keruak. Budidaya kerang mutiara diarahkan di daerah Gili Gede, Gili Asahan, Teluk Sire, Teluk Sunut, Gili Lawang, Selat Alas dan Teluk Gerupuk. Perikanan tangkap diarahkan didaerah Selat Alas, Tanjung Tempa, Labuhan Lombok, Tanjung Luar, Teluk Ayang, Selong

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 53/99

 

Belanak, dan Lombok Barat bagian utara.

Saat ini di NTB tingkat pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut masih kecil, terutama untuk  penangkapan ikan laut, budidaya ikan air payau, rumput laut, kolam dan mina padi.

Potensi Dan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan

Perikanan Laut

 NTB memiliki potensi sumber daya ikan laut yang cukup besar, baik dari kuantitas maupundiversitas. Potensi lestari (Maximum Sustainable Yield/ MSY) sumber daya ikan di wilayah perairan laut NTB diperkirakan sebesar 98.450 ton pertahun yang terdiri dari potensi ikan-ikan pelagis sebesar 41.084 ton, dan ikan-ikan demersal sebesar 57.366 ton (lihat Tabel 2.49).Berdasarkan jumlah seluruh potensi lestari sumber daya ikan tersebut, jumlah penangkapan yangdiperbolehkan (total allowed catch/TAC) di perairan NTB adalah sebesar 78.760 ton pertahunatau sebesar 80 % dari potensi lestari.

Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan hingga saat ini belum memanfaatkan potensi sumber daya ikan di kawasan lepas pantai dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Hal inidisebabkan oleh jenis alat tangkap dan teknologi yang digunakan masih sederhana. Adapun data produksi tangkapan ikan laut di NTB pada lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.44: Potensi Lestari Sumber daya Ikan Laut menurut nama Perairan, Kelompok Jenis Ikandan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB (dalam ton)

 No. NAMA

PERAIRA

 N

PelagisDemersa

l

KABUPATEN

LOBAR+MTR M

LOTENG

LOTIM SMBW

DOMPU BIMA

SE- NTB

1 Laut Jawa PelagisDmrsl

3.597 5.615 --

2.4223.782

--

--

--

6.0199.397

P+D 9.212 - 6.204 - - - 15.416

2 Laut Flores PelagisDmrsl

--

--

--

4.0194.066

1.0351.047

5.6095.672

10.66310.785

P+D --

- 8.085 2.082 11.281

21.448

3 SamuderaHindia

PelagisDmrsl

2.160 2.402 1.9892.211

1.9402.157

11.04012.274

1.7041.894

2.42.730

21.28923.668

P+D 4.562 4.200 4.097 23.314 3.598 5.186 44.957

4 SelatLombok 

PelagisDmrsl

407 2.016 --

--

--

--

--

4072.016

P + D 2.423 - - - - - 2.423

5 Selat Alas Pelagis - - 195 11 - - - 311

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 54/99

 

Dmrsl --

904 6543

- 1.447

P+D --

1.099 659

- - 1.758

6 Selat Sape PelagiDmrsl

--

--

--

--

--

5644.266

5644.266

P + D - - - - - 4.830 4.830

7 SelatSumba

PelagisDmrsl

- --

--

--

--

1.1842.295

1.1842.295

P+D - - - - - 3.479 3.479

8 Teluk Saleh

PelagisDmrsl

--

--

--

231 1.064 206 949 --

4372.013

P+D - - - 1.295 1.155 - 2.4509 Teluk 

CempiPelagisDmrsl

--

--

--

--

72 585 --

72 585

P+D - - - - 657 - 657

10 Teluk Bima PelagisDmrsl

--

--

--

--

-- 55

221

55 221

P+D - - - - - 276 276

11 Teluk 

Waworada

Pelagis

Dmrsl

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

83

673

83 673

P+D - - - - - 756 756

JUMLAH

PelagisDmrsl

6.164 10.0331.9892.211

4.5576.843

15.40617.947

3.0174.475

9.95115.85

7

41.08457.366

P+D 16.1974.200

11.400 33.353 7.492 25.808

98.450

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, 2003.

Tabel 2.45: Produksi dan Nilai Produksi Tangkapan Ikan Laut NTB Tahun 2003

  No Kabupaten/Kota Produksi *) (ton) Nilai Produksi *) (Rp.juta)

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 55/99

 

1 Mataram 2.025 17.505

2 Lombok Barat 13.460 132.342

3 Lombok Tengah 1.184 10.040

4 Lombok Timur 6.141 32.061

5 Sumbawa 29.687 118.713

6 Dompu 7.680 31.381

7 Bima 19.019 64.679

8 Kota Bima 1.896 5.192

NTB 81.092 411.913

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003. *) Angka Pembulatan

Tabel 2.46 : Luas Areal dan Potensi Lestari Sumber Daya Perikanan Tangkapdi Perairan NTB

KabupatenWilayah Produksi

LuasAreal (Km)

Potensi Lestari(ton/th)

Pelagis Demersal Total

Lombok Barat dan KotaMataram

4.242 6.164 110.033 116.197

a. Perairan Pantai 4.312 5.956 8.661 14.617

  b. Per. Lepas Pantai 2.675 5.338 6.581 11.919

c. ZEE 12.897 16.960 18.488 35.448Lombok Tengah 975 1.989 2.211 4.200

a. Perairan Pantai 670 1.367 1.487 2.854

  b. Per. Lepas Pantai 617 1.259 1.370 2.629

c. ZEE 9.675 12.720 13.866 26.586

Lombok Timur 2.829 4.557 6.843 11.400

a. Perairan Pantai 2.574 3.708 4.962 8.670

  b. Per. Lepas Pantai 1.645 2.998 3.574 6.572

c. ZEE 13.892 12.720 13.866 26.586Sumbawa 9.920 15.406 17.947 33.353

a. Perairan Pantai 6.643 8.243 9.748 17.991

  b. Per. Lepas Pantai 5.888 10.035 10.762 20.797

c. ZEE 58.034 76.315 83.192 159.507

Dompu 2.753 3.017 4.475 7.492

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 56/99

 

a. Perairan Pantai 2.349 2.545 2.984 5.829

  b. Per. Lepas Pantai 1.254 1.903 2.022 3.925

c. ZEE 9.675 12.720 13.866 26.586

Bima 8.440 9.951 15.857 25.808

a. Perairan Pantai 7.519 7.352 10.893 18.245

  b. Per. Lepas Pantai 5.557 7.851 8.264 16.115

c. ZEE 8.682 11.417 12.446 23.865

  NTB 29.159 41.084 57.366 98.

a. Perairan Pantai 23.887 29.171 38.735 67.906

  b. Per. Lepas Pantai 17.636 29.384 32.573 61.957

c. ZEE 112.855 142.852 155.724 298.576

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003

Disamping potensi perikanan tangkap, NTB juga memiliki potensi budidaya laut yang sangat besar, khususnya ikan dan moluska. Luas total areal perairan laut yang potensial untuk  pengembangan budidaya laut adalah 42.443 ha yang memiliki prospek cukup baik terutamauntuk budidaya Rumput Laut, budidaya Kerang Mutiara, Lobster, budidaya Kerapu, dan budidaya ikan karang lainnya, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.47 : Potensi Areal Budidaya Laut di NTB.

  No Kabupaten/Kota

Potensi Area (Ha)

RumputLaut

KrgMutiara &Abalone

KerangDarah

KakapPutih

Kerapu Teripang

1Lombok Barat danMataram

125 1.805 20 40 15 10

2 Lombok Tengah 355 705 35 55 30 40

3 Lombok Timur 2.000 2.355 120 125 85 490

4 Sumbawa 15.500 5.500 500 350 1.200 2.780

5 Dompu 1.295 1.965 350 63 50 250

6 Bima 1.825 2.120 275 67 65 30

  NTB 20.948 14.450 1.300 700 1.445 3.600

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 57/99

 

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003

Tabel 2.48 : Potensi dan Produksi Budidaya Laut di NTB, Tahun 2003.

  No KomoditasPotensi

Produksi(ton)

 Nilai Potensi(Rp.juta)

RealisasiProduksi

(ton)

 NilaiProduksi(Rp.juta)

TingkatPemanfaatan

(%)

1 Rumput Laut 209.480 633.000 31.162,8 19.476,75 14,8

2 Mutiara 1,5 300.000 1,217 304.250 80

3Kerapu,Kakap,dll

11.680 140.000 211,4 47.277,2 2

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003.

Perikanan Air Payau

 NTB dengan panjang pantai 2.333 Km merupakan modal dasar untuk pengembangan usaha budidaya perikanan air payau (budidaya pantai). Potensi perikanan air payau terutama berupalahan untuk budidaya tambak Udang dan Bandeng cukup besar dan mempunyai prospek yangcerah untuk dikembangkan.

Sejalan dengan arah kebijakan Nasional yaitu Gerakan Mina Bahari (GMB) di NTB telah berkembang usaha pertambakan Udang tradisional menjadi tradisional plus, semi intensif danintensif dengan tingkat pemanfaatan lahan sekitar 28,6 %. Potensi secara keseluruhan dari lahan pertambakan yang ada adalah seluas 25.245 Ha tersebar di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.Potensi produksi sebesar 50.482 ton/tahun dengan potensi nilai produksi sebesar Rp. 2,5 trilyun.Pada tahun 2004 luas areal yang baru dimanfaatkan untuk budidaya perikanan air payau adalahseluas 7.025,9 Ha. dengan jumlah produksi sebesar 9.829,4 ton atau sebesar 19,47 % dari potensi produksi.

Luas areal potensi dan luas yang telah dimanfaatkan untuk budidaya perikanan air payau(tambak) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.49: Luas Areal Budidaya Perikanan Air Payau (Tambak) Tahun 2003.

 No. Kabupaten/KotaLuas

Potensial(Ha)

LuasPemanfaatan

(Ha)

TingkatPemanfaatan

(%)

Produksi(ton)

 Nilai Produksi(Rp.juta)

1. Mataram - - - - -

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 58/99

 

2. Lombok Barat 875 302 34,5 366,7 7.515,26

3. Lombok Tengah 550 339,3 61,6 38,9 291,8

4. Lombok Timur 3.500 205 5,8 881,8 30,501,7

5. Sumbawa 10.375 2.459,6 23,7 3.338,7 120.193

6. Dompu 4.700 1.714 36,5 1.406,1 14,226,145

7. Bima 5.102 1.863 36,5 3.761,4 60.473,45

8. Kota Bima 143 143 100 35,8 580,07

 NTB 25.245 7.025,9 27,8 9.829,4 233.781,43

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB, tahun 2003

Perikanan Air Tawar 

Jenis ikan air tawar yang berkembang dengan baik di NTB adalah jenis ikan Nila, Karper, Tawesdan Lele Dumbo. Daerah pengembangannya meliputi wilayah Lombok Barat, Lombok Tengahdan Lombok Timur dan sebagian di wilayah Kabupaten Sumbawa yang juga semakin berkembang pesat karena adanya beberapa waduk dan embung yang sudah banyak dibangun dan berfungsi ganda.

Potensi areal untuk pengembangan perikanan air tawar meliputi kolam, keramba, sawah, sungai,embung dan waduk yang luasnya lebih kurang 37.060 Ha dengan potensi produksi sebesar 74.120 ton, dan nilai produksi sebesar Rp. 370,12 milyar hingga saat ini belum dimanfaatkansecara optimal. Pada tahun 2003 produksi perikanan air tawar diperkirakan sebesar 9.082 tondengan nilai produksi sebesar Rp. 50,24 milyar. Masih banyak waduk dan embung yang belumdimanfaatkan secara optimal sehingga peningkatan produksi ikan air tawar di NTB dapatmeningkat secara signifikan.

Komoditi Unggulan

Untuk dapat menjadikan sektor perikanan dan kelautan sebagai salah satu sektor andalan dalammeningkatkan kesejahteraan dan pendapatan daerah, maka segala potensi perikanan dan kelautantersebut sangat dimungkinkan untuk dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal.Adapun beberapa komoditi unggulan yang sangat potensial dan mempunyai peluang untuk dikembangkan adalah sebagai berikut :

MutiaraMutiara merupakan salah satu komoditi andalan di NTB. Hal ini karenanilai ekspor hasil komoditi ini relatif lebih tinggi dibanding sektor laindengan potensi yang masih sangat besar.Areal perairan laut yang memungkin-kan untuk budidaya mutiara

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 59/99

 

sebagian besar terdapat di Perairan Selat dan Teluk-teluk dengan kedalaman 20 – 100 m. yangtersebar diseluruh wilayah perairan NTB.

Potensi areal budidaya Mutiara di NTB sebesar 14.450 Ha (184 titik Koordinat) yang tersebar disepanjang pantai P. Lombok dan P.

Sumbawa. Mutiara ini menempati peringkat pertama untuk nilai ekspor Provinsi NTB sejak tahun 1997 hingga tahun 2000.

Rumput Laut

Komoditi rumput laut sebagai salah satu komoditi unggulan di NTBdengan produksi yang relatif tinggi dan stabil serta mempunyai potensiareal yang cukup tinggi. Usaha pengembangan rumput laut mempunyai

 prospek yang cukup baik, karena didukung oleh beberapa hal antara lain:

(i) potensi lahan budidaya rumput laut yang tersedia cukup luas,

(ii) permintaan pasar terhadap produksi rumput laut cukup tinggi, sedangkan prlaut di Indonesia sampai saat ini baru sekitar 3 % dari permintaan pasar dun

(iii)

modal yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya relatif kecil sehingga memdilaksanakan oleh para nelayan/petani rumput laut,

(iv) dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, dan

(v) dapat menjadi salah satu alternatif pengalihan mata pencaharian bagi penebdan pengambil batu karang.

Kerapu

Budidaya Kerapu di NTB masih tergolong usaha rintisan. Potensi areal budidaya Kerapu sebesar 7.050 Ha. Permintaan konsumen dalam dan luar negeri (Hongkong, Taiwan, Singapura) terhadapikan Kerapu belum dapat dipenuhi.Kegiatan budidaya Kerapu di daerah NTB untuk saat ini baru dilakukan oleh dua perusahaan perikanan yang berlokasi di Labuan Ijuk dan Labuan Sangoro Kabupaten Sumbawa, sedangkanyang dilakukan oleh masyarakat adalah di Teluk Ekas dan Teluk Serewe di Kabupaten Lombok 

Timur.

Udang/Lobster 

Udang/Lobster merupakan salah satu komoditi andalan yang cukup prospektif untuk dikembangkan. Potensi areal untuk budidaya udangadalah seluas areal pertambakan yang ada sedangkan budidaya Lobster dapat dikembangkan pada kawasan teluk/perairan.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 60/99

 

Beberapa kawasan untuk budidaya Udang/Lobster berada di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa, Dompu, dan Bima.

 Nila

 Nila Merah adalah salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakandan sedang digalakkan karena mempunyai beberapa keunggulan antaralain:(i) mudah dipelihara dan dikembangkan,(ii) pertumbuhannya sangat cepat,(iii) toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi,(iv) prospek pemasaran di dalam dan di luar negeri cukup menjanjikan.

Potensi areal untuk usaha budidaya ikan Nila di perairan umum sebesar 7.191 Ha. Menurut data

tahun 2003, produksi ikan di perairan umum sebesar 2.468,1 ton.Prospek pemasaran Nila Merah cukup menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan pasar luar negeri (Eropa). Selain itu dengan semakin berkembangnya jumlah hotel danrestoran di NTB permintaan terhadap ikan segar semakin meningkat.

Cakalang

Hasil tangkapan ikan Cakalang rata-rata 2.521,6 ton/tahun dilakukan oleh nelayan lokal denganmengoperasikan alat tangkap seperti Tonda, Gill Net dan lain-lain. Hal ini berarti tingkateksploitasi masih relatif sangat kecil. Dengan rendahnya tingkat pemanfaatan memberikan peluang bagi pengembangan produksi. Ditinjau dari sisi permintaan (demand), Cakalang

termasuk salah satu komoditi penting yang mempunyai peluang pasar yang luas baik lokalmaupun ekspor sehingga prospek pengusahaannya cukup prospektif.

Teripang

Teripang termasuk komoditi perikanan yang mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan di masa mendatang. Potensi areal untuk pengembangan budidaya Teripang adalah3.598 Ha yang terdapat di Pulau Lombok 538 Ha dan Sumbawa 3.060 Ha.

Permintaan ekspor Teripang dan perdagangan luar daerah terus mengalami peningkatansementara produksi masih rendah dikarenakan masih sedikit pengusaha yang bergerak di bidang

 budidaya Teripang.

2.2.6. SUMBER DAYA KEHUTANAN

 NTB memiliki kawasan hutan yang cukup luas dan berfungsi untuk hutan produksi, lindung dankonservasi, dengan rincian per kabupaten seperti pada tabel berikut.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 61/99

 

Tabel 2.50 : Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsi, Tahun 2004

Kabupaten/ Kota

LUAS (Ha)

WilayahHutan

Lindung

Suaka

Alam danHutan

Wisata

HutanProduksiTerbatas

HutanProduksi

TetapTotal Luas Hutan

Lombok Barat

Lombok Tengah

Lombok 

Timur 

Sumbawa

Dompu

Bima

Kota Bima

Kota

Mataram

164.915,00

142.765,00

160.555,00

849.300.00

232.455,00

437.465,00

22.225,00

5.635,00

35.785,16

10.857,54

31.498,67

234.898,39

56.500,54

78.171,96

0

0

19.721,27

3.987,02

27.445,00

34.287,20

29.250,80

55.599,69

0

0

17.517,38

0

174.069,33

33.140,53

67.012,04

1.820,80

0

0

5.171,52

4.888,58

5.565,00

72.342,99

26.119,11

44.740,03

1.258,53

0

78.195,33

19.733,14

64.508,67

514.191,91

142.864,68245.523,72

3.079,33

0

TOTAL 2.015.315,00 447.712,26 170.290,98 293.560,08 160.085,76 1.068.096,78

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi NTB Tahun 2004

Kawasan hutan produksi yang produktif seluas 125.750 Ha dengan total potensi lestari sebesar 314.000 m3/tahun. Potensi ini menyebar pada Kelompok Hutan Dodo Jaran Pusang (Sumbawa bagian selatan), Kelompok Hutan Selalu Legini (Sumbawa bagian barat sampai selatan),Kelompok Hutan Ampang-Riwo (wilayah Sumbawa bagian Timur) serta Kelompok HutanTambora (wilayah Kabupaten Dompu – Bima). Jenis kayu dominan yang dihasilkan antara lainkelanjuh (duabanga/moluccana), jati, serta rimba campuran lain.

Disamping itu hutan NTB mempunyai hasil ikutan yang cukup potensial untuk dikembangkan,seperti rotan dengan luas areal potensial 75.800 Ha dengan potensi produksi lestari sebesar 885,32 ton/ha, kemiri seluas 30.000 Ha dengan potensi lestari sebesar 1.200 ton/tahun, madudengan potensi (berdasarkan produksi yang dihasilkan oleh kelompok tani binaan DinasKehutanan) sebesar 2.750 ltr/tahun.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 62/99

 

Peluang Pengembangan

Dengan besarnya potensi tersebut, terdapat satu perusahaan yang melakukan pengusahaan hutan

dalam bentuk Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di kawasan Tambora. Guna mendukung peluang berinvestasi, Pemerintah NTB telah melakukan pengembangan agroforestry dan hutanserbaguna, pembangunan hutan tanaman unggulan lokal, pengembangan kemiri, gaharu, dan pembangunan unit percontohan Silvopasture.

Tabel 2.51: Lahan Kritis di NTB menurut DAS per Kabupaten Tahun 2004

  No. Kabupaten Nama DAS

Luas Lahan Kritis (Ha)

DalamKawasan Luar KawasanJumlah

1.Lombok Barat

Putih 10.275,00 309,50 10.584,50

Dodokan 4.070,00 491,25 4.561,25

Jelateng 10.575,00 935,50 11.510,50

Jumlah 1 24.920,00 1.736,25 26.656,25

2.Lombok Tengah

Jelateng 862,53 1.012,50 1.875,03

Dodokan 7.550,00 - 7.550,00

 Jumlah 2 8.412,53 1.012,50 9.425,03

3.Lombok Timur 

Menanga 5.976,00 523,25 6.499,25

Putih 4.650,00 66,50 4.716,50

Dodokan 2.834,20 487,50 3.321,70

Jumlah 3 13.460,20 1.077,25 14.537,45

Jumlah P. Lombok  46.792,73 3.826,00 50.618,73

4. Sumbawa Jereweh 2.337,00 2.605,00 4.942,00Rea 8.240,00 8.661,00 16.901,00

Rhee 8.675,00 10.596,00 19.271,00

Beh 27.625,00 8.811,00 36.436,00

Moyo Hulu 4.250,00 198,00 4.448,00

Bako 3.400,00 2.236,00 5.636,00

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 63/99

 

Baka - 1.473,00 1.473,00

Ampang 29.540,00 49,00 29.589,00

Moyo 5.560,00 - 5.560,00

 Jumlah 4 89.627,00 34.629,00 124.256,00

5. Dompu Banggo 15.750,00 3.125,00 18.875,00

Baka 16.115,00 1.553,00 17.668,00

Parado - 190,00 190,00

Hoddo 1.250,00 - 1.250,00

 Jumlah 5 33.115,00 4.868,00 37.983,00

6. Bima Banggo 8.125,00 5.640,00 13.765,00

Parado 25.130,00 19.582,00 44.712,00

Baka - 243,00 243,00

Rimba 25.700,00 12.759,00 38.459,00

Hoddo 1.500,00 8.836,00 10.336,00

Sari 9.380,00 8.841,00 18.221,00

Jumlah 6 69.835,00 55.901,00 125.736,00

Jumlah P. Sumbawa 192.577,00 95.398,00 287.975,00

TOTAL JUMLAH  239.369,73 99.224,00 338.593,73

Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi NTB, Tahun 2004

Disamping itu dilakukan pula upaya pembangunan hutan kemasyarakatan (HKm). Areal potensial antara lain terdapat di sepanjang kaki G. Rinjani yang membentang dari Lombok Baratsampai Lombok Timur.Guna tertibnya pengelolaan dan pemanfaatan hutan agar menghasilkan keseimbangan antaraaspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya, pemerintah menetapkan Wilayah Pengelolaan Hutan(WPH) sebanyak 13 WPH ke dalam 13 Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), 10Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), dan 6 Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi(KPHK).

Peluang investasi yang dapat dilakukan pada :

1. KPHP meliputi :

a. Pemanfaatan kawasan untuk budidaya tanaman obat, tanaman pangan di bawah tegakan, jamur, perlebahanataupenangkaran satwa dan budidaya sarang burung walet.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 64/99

 

 b.

c.

d.

e.

Pemanfaatan jasa lingkungan untuk usaha wisata alam, olah raga petualangan, pemanfaatanair, perdagangan carbon serta usaha penyelamatan hutan dan lingkungan.Pemanfaatan hasil hutan kayu meliputi penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, penebangan, pengolahan hasil dan pemasaranPemungutan hasil hutan kayu

Pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu.2. KPHL, meliputi :

a.

 b.

c.

Pemanfaatan kawasan untuk budidaya tanaman obat, budidaya tanaman hias, budidaya jamur, budidaya perlebahan, usaha penangkaran satwa liar dan budidaya sarang burungwalet.Pemanfaatan jasa lingkungan untuk usaha wisata alam, olah raga tantangan, pemanfaatanair, perdagangan karbon dan usaha penyelamatan hutan dan lingkungan,Pemungutan hasil hutan bukan kayu dapat berupa pengambilan rotan, ketak, madu dan lain-lain.

3. KPHK, meliputi :

a. b. Pemanfaatan jasa lingkungan.Pemanfaatan kawasan, khususnya pada zona pemanfaatan

Berdasarkan paradigma baru kehutanan yaitu ”Pengelolaan sumber daya Hutan berbasis padamasyarakat untuk memperoleh manfaat yang optimal, lestari dan seimbang dalam segi ekonomi,ekologi dan sosial budaya”, maka diupayakan terjadinya perubahan pola pikir yang mendasar dalam pengelolaan dan berinvestasi di bidang kehutanan sebagai berikut :

 

1.2

.3

.

Pendekatan kolaborasi diubah menjadi pendekatan kemasyarakatan (community basedmanagement)Fokus pada ekonomi diubah menjadi pemanfaatan yang seimbang pada aspek ekonomi,

ekologi dan sosial budaya.Perhatian pada produksi kayu (timber management) diubah menjadi pengelolaan sumber daya hutan (forest resources management).

Sehingga hutan tidak dipandang sebagai sumber kayu, tetapi segenap potensinya dikelola secarakeseluruhan. Berdasarkan kewenangan pengelolaan, pemerintah daerah berwenang mengelolaKPHP dan KPHL, sedangkan KPHK merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui UnitPelaksana Teknis (UPT) di daerah.

Potensi Kawasan Konservasi yang ada di NTB meliputi :

Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 65/99

 

TWAL Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan biasa disebut dengan Gili Matra atau TWALGili Indah, mempunyai luas 2.954 Ha terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan selebihnya perairanlaut. Taman Wisata Laut Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan memiliki potensisumber daya alamyang tinggi, berupa biota laut maupun flora dan fauna daratan. Berbagai biota laut yang dijumpai adalah berupaKarang laut seperti Karang Lunak (Heliophora sp), (Labophyelia sp) dan lain-lain.Karang Keras(Millephora sp), (Anthipathes sp), (Manthipora sp) dan lain-lain, serta berbagai macam jenis ikan

hias (Balistapus undulates), (Lethrinus nuburotus), (Platakpinatus), dan lain-lain.

Vegetasi daratan yang dijumpai merupakan vegetasi yang dianggap tumbuh secara alami sepertiAsam Laut (Temarindus indica), Waru Laut (Hibiscus tiliaceus), Ketapang (Terminalia cattapa)dan lainnya, serta vegetasi yang sudah diusahakan oleh masyarakat setempat seperti Kelapa( Cocos nucifera ), Bambu ( Bambusa sp ), Pisang dan tanaman pertanian lainnya.Fauna atau satwa liar yang dapat dengan mudah dijumpai antara lain jenis burung daratan danitik liar. Dari hasil survey terdapat 54 marga dan 148 jenis karang yang tersebar di ketiga Gili ini,Karang yang tumbuh didominasi oleh Ascropra sp, yang tumbuh pada kedalaman sekitar 3-16meter dari permukaan laut.

Sedangkan di Gili Indah terdapat 26 suku dan 167 jenis ikan, sebagian dari ikan-ikan tersebutmerupakan ikan yang mempunyai warna yang indah dan menarik.Kawasan ini menjadi obyek wisata bahari yang sangat digemari oleh wisatawan baik mancanegara maupun domestik, terutama untuk snorkeling, fishing, diving, surfing, sun bathing,shifting dan camping.

Taman Wisata Alam (TWA) Bangko-Bangko

TWA Bangko-Bangko terletak di desa Pelangan KecamatanSekotong Kabupaten Lombok Barat dengan luas areal 2.169 Ha,tepatnya terletak di bagian paling barat dari Kabupaten Lombok Barat bagian selatan sampai dengan garis pantai selat Lombok.Secara umum tipe vegetasi terdiri dari dua tipe yaitu sebagian kecilmerupakan Vegetasi Pantai dan Vegetasi Hutan Hujan DataranRendah.

Vegetasi Pantai meliputi antara lain dari Famili Bruguiera,Pandanaceae, Soneratiaceae dan Rubiaceae. Sedangkan Vegetasi

Hutan Hujan Dataran Rendah meliputi jenis-jenis antara lain Bajur (Pterospermum javanicum),Kesambi (Schleicera oleosa), Waru (Hibiscus tiliaceus). Jenis satwa meliputi Jenis Burung yaitu

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 66/99

 

Ayam Hutan (Gallus varius), Perkutut (Geopeha striata), Elang Bondol (Haliastur Indus),Punglor (Zoothera interpress) dan Koa Kiau (Phylemon buceroides). Jenis Mamalia antara lain:Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), Rusa (Cervus timorensis) dan Babi Hutan (Sus sp).Aktivitas wisata yang dapat dilakukan selain surfing adalah mandi sinar matahari (berjemur), berenang, tracking dan wisata budaya.

TWA Kerandangan

TWA Kerandangan termasuk desa Senggigi kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat dengan luas areal 396,10 Ha.Berdasarkan kelompok hutan termasuk dalam kelompok Hutan Rinjani,terdiri dari tipe hutan hujan tropis dan hutan musim. Berdasarkan survey potensi dan kondisi hutan kelompok Hutan Rinjani,terdapat berbagai jenis pohon antara lain Ajan atau Kelicung (Dyospiros

malabarica), Bua Odak, Bajur, Garu, Klokos Udang (Dracontomelonmangiferum), Terep (Artocorput elasticus), Bintangur (Callophyllum inophylum), Sentul (Aglaiasp), Goa (Ficus sp), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Kayu Suren (Toona sureni), Sengon Laut(Albizia falcataria), Kayu Manis (Cinamomum burmanii), Tusam (Pinus merkusii), Kayu Damar (Agathis lorentifolia), Mahoni (Swietenia macrophylla), Kemiri (Aleurites mollucana), dan Bajur (Pterospermum javanicum).

Jenis-jenis satwa liar yang terdapat dalam kawasan Tanaman Wisata Alam Kerandangan antaralain Ayam Hutan (Gallus varius), Cerucuk (Pycnonotus goiavier), Koa Kiau (Phylemmon buceroides), Punai (Treron alax), Kecial (Zosterops wallacel), Biawak (Varanus salvator), Damar (Chlorphage hicolus), Srigunting (Dicruru cinensis), Kera Abu-abu (Macaca jascicularis), Raja

Udang (Halcyon chloris), Kepodang (Oriolus chinensis), Kecuit (Nectarina vugularis), beranekakupu-kupu.

Sebagai salah satu TWA Pegunungan yang memiliki lembah dan air terjun, TWA ini memiliki potensi wisata seperti panorama lembah yang sangat indah, Air Terjun Putri Kembar, Air terjunGoa Walet, dan Eat Beraik.Sarana dan prasarana yang telah ada berupa pondok kerja, jalan trail, radio komunikasi sertasarana penunjang wisata berupa penginapan, restoran, pondok wisata, dan sarana komunikasi.

Untuk mencapai kawasan ini dapat melalui :

- Mataram – Senggigi – Kerandangan dengan kendaraan darat ± 25 menit- Bali – Teluk Kode dengan kapal cepat- Teluk Kode – Kerandangan ± 35 menit

TWA Suranadi

TWA Suranadi mempunyai luas 52 ha terletak di desa Suranadi, kecamatan Narmada KabupatenLombok Barat.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 67/99

 

Tipe vegetasi yang menutupi TWA Suranadi merupakan vegetasi campuran yang tersebar meratayang ditandai dengan tumbuhnya pohon-pohon yang tinggi bercampur dengan perdu, semak, padang rumput sehingga secara keseluruhan membentuk lapisan-lapisan tajuk yang tertutup.

Jenis yang dominant dijumpai adalah beringin (Ficus sp), Garu (Disoxilum sp), terep

(Arthocarpus elastica), suren (Toona sureni), kemiri (Aleuritas moluccana), purut (Parathocarpusvenenoosa), pulai (Alstonia scholaris), Balam (Eugenia polyantha), Kopang (Parkisa sp), BuaOdak (Lanchonela notila), Duren (Durio zibethinus), Sentul (Aglata sp), Berora (Kleinovahospital), Jambu (Eugenia sp), Purut (Paraiocarpus venenonus becc).

Jenis satwa yang ada didominasi Elang (Haliastur Indus), Burung Madu (Nectarinidae), KeraAbu-abu (Macaca jascicularis), Kera Hitam (Presbytis cristata), Biawak (Varanus salvator), Ular dan Musang Air (Cynogala benetti), Jelarang (Ratufa bicolor) dan lain-lain.dan jenis burung.

Potensi wisata yang tersedia meliputi sumber mata air yang berair sepanjang tahun, pure, jungletracking, bird watching, camping, penelitian, pendidikan lingkungan.

Fasilitas penunjang wisata yang tersedia adalah hotel, restoran, pusat informasi, jalan tracking,camping ground, aula pertemuan, warung makan/lesehan, kolam renang. Untuk mencapai lokasiini dapat ditempuh dengan kendaraan darat 25 menit dari Mataram.

TWA Pelangan

Kawasan ini terletak di desa Pelangan kecamatan sekotong Kabupaten Lombok Barat. Terbagike dalam 2 bentuk kenampakan permukaan lahan yaitu hamparan lahan datar sampai

 bergelombang dengan ketinggian 0 – 15 m dari permukaan laut yang dikelilingi bukit berbentuk ladam kuda kearah selatan. Disisi yang lain bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan 8-25 %. Potensi wisata yang dimiliki yaitu pantai dengan pasir putih yang indah.

Selain itu memiliki potensi flora diantaranya kelicung, bajur, beringin, ketimunan, asam dan bidara, Ipil, Kesambi, Klokos, Waru, Ketapang yang merupakan jenis tanaman dari hutan alam,namun wilayah Taman Wisata Alam Pelangan merupakan areal bekas perladangan dan perambahan, sehingga kondisi vegetasi terbagi dalam dua golongan, yaitu jenis-jenis budidayaseperti kelapa dan pisang, dan vegatasi alami seperti tersebut diatas. Disamping itu terdapat jugasemak belukar, padang ilalang dan savanna yang cukup luas terutama pada areal bekas perambahan hutan.Satwa yang dijumpai antara lain rusa, kijang, kera, lutung, musang, ayam

hutan, koakkaok, elang.

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan antara lain berjemur, berenang, camping, pendidikan dan penelitian serta jungle tracking.Untuk mencapai kawasan ini dapat ditempuh melalui : (untuk kehutanan diisi dalam kilometer dan pariwisata diisi dalam jam /menit )

- Mataram – Sekotong – Pelangan dengan jalan darat dari Mataram ± 2 jam

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 68/99

 

- Bali – Lembar (melalui laut) ± 4 jam- Lembar – Pelangan (darat) ± 2 jam

TWA Gunung Tunak 

Terletak di desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah dengan luas areal 312 Ha.Dapat ditempuh dengan jalan darat ± 2,5 jam dari Mataram. Lokasi ini memiliki daya tarik  berupa pantai dengan pasir putihnya yang indah, sehingga sangat cocok untuk kegiatan berjemur, berenang, penelitian, pendidikan lingkungan, pengamatan kehidupan satwa yang menarik (rusa,kera abu-abu, burung gosong, koakiau).

Disamping panorama alam tersebut, juga memiliki potensi berupa flora dan fauna dengan tipevegetasi lebih banyak di dominasi dan ditumbuhi oleh hutan-hutan tropis dataran rendah danhanya sebagian kecilnya ditumbuhi oleh tumbuhan tropis dataran tinggi. Jenis-jenis yang tumbuhadalah Kukun (Scecrutaria ovata), Bidara (Marinis sp), Asam, Klokos, Ketimus, Berore,Kesambi (Schleichera oleosa), Klokas Udang (Callophilum inophylum) dan lain-lain. Jenis

tumbuhan bawah terdiri dari semak-semak belukar dan di beberapa tempat terdapat savanna.Sedangkan di sebelah utara bagian timur Gunung Tunak sebagian kecil ditumbuhi padangrumput, alang-alang dan jenis-jenis kayu dan tumbuhan pantai.

Adapun jenis-jenis fauna yang ada di sini banyak kesamaannya dengan tipe fauna Asia sepertiRusa (Cervus timorensis), Babi Hutan (Susscova), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), Musang(Cynogale benetti). Dan terdapat burung-burung yang bersifat peralihan antara lain BurungGosong (Megapodius neinwardii), Kakatua Putih Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), KoaKiau ( Phylemon buceroides) dan Perkici Dada Merah (Trichoglosus haematodus mitcheli) dan beberapa jenis burung-burung lainnya.

TWA Danau Taliwang

TWA Danau Taliwang merupakan kawasan perairan air tawar yangterletak di Kabupaten Sumbawa Barat. Danau Taliwang sesungguhnyamerupakan daerah tangkapan air (catchment area) kawasan perbukitansekitarnya dengan badan sungai Taliwang di bagian selatan.

 Namun sejak 1999 daur hidrologi ini terganggu sejak terbangunnya jaringan irigasi yang melintas batas Rawa Taliwang dari timur ke barat

yang memisahkan rawa tersebut dengan sungai taliwang. Disamping hal tersebut, TWA DanauTaliwang memiliki potensi berbagai jenis flora yang merupakan vegetasi asli type hutan tropisantara lain: Lita ( Alstonia scholaris), Berora ( Klenhovia hosvita), Ketimus ( Protium javanicum)dan Bungur ( Lagerstoemia indica), adapun jenis tumbuhan air lain yang menutupi perairan rawaTaliwang yaitu eceng gondok.

Berdasarkan hasil pengamatan, kawasan hutan rawa taliwang menyimpan sekitar 25 jenis fauna,utamanya satwa-satwa penghuni habitat air tawar yang meliputi jenis burung antara lain :

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 69/99

 

Bangau Hitam ( Liconia episcopus), Itik Liar (Cairima scutulata), Kuntul Putih ( Egreta egretta)serta Burung Pelikan ( Pelicanedae).

Jenis burung terakhir ini merupakan jenis burung migrant, yang berasal dari Australia. BabiHutan, Kera abu-abu dan Ayam Hutan juga terdapat pada daerah perbukitan, serta berbagai jenis

reptil seperti Ular Sanca/Sawah, Kura-kura dan Biawak yang menempati lokasi bagian selatanrawa taliwang. Kegiatan wisata yang umumnya dilakukan pada TWA ini adalah pengamatan burung, bersampan, pendidikan dan penelitian.

TWA Semongkat

Pada kawasan wisata alam Semongkat ditemukan banyak jenis tanaman asli yang menghasilkan buah sebagai sumber makanan satwa seperti : Buah Petas, Rasak, Ketimus, Kesambi, Seriwi,Malaka, Rapatbewe, Asam.

Berbagai jenis burung terdapat di lokasi ini antara lain : Pring, Bayang, Raja Udang, Koa Kiu,

Ayam Hutan, Beo, Kepodang, Elang serta Alap-alap. Adapun jenis mamalia seperti : BabiHutan, Menjangan, Kera Abu-abu dan Landak banyak di temukan dilokasi Taman Wisata Alamini. Aktivitas wisata yang umumnya dilakukan adalah pengintaian dan pengamatan burung, pendidikan, penelitian, foto hunting, camping, jungle tracking, jelajah sungai. Pada areal wisatatelah tersedia berbagai sarana diantaranya jalan setapak yang cocok untuk tracking.

Taman Buru Pulau Moyo

Sebagai sebuah taman buru, kawasan ini memiliki potensi satwa buru antara lain Sapi Liar ( Bos

 javanicus), Babi Hutan (Sus scrofa) dan Rusa (Cervus timorensis). Sedangkan jenis satwa lainyang bisa dijumpai antara lain: Kera Abu-abu (macaca fascicularis), Kakatua (Cacatua

 salphurea), Burung Koa Kiu ( Phylemon buceroides),

Burung Gosong (Megapodis reinwardtii), Kepodang (Oriolus chinensis) dan jenis reptile antaralain Biawak (Varanus salvator ), sedangkan mamalia laut yaitu Lumba-lumba. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian pengembangan taman buru Pulau Moyo ( Didjen PHPA tahun 1990) dapatdiduga populasi satwa besar (Sapi liar, Babi hutan dan Rusa) adalah sebagai berikut: Sapi Liar ( Bos javanicus) 3.594 ekor, Babi Hutan (Sus scrofa) 9.658 ekor, Rusa (Cervus timorensis) 3.144

ekor.Tipe vegetasi yang terdapat di Pulau Moyo adalah vegetasi hutan pantai dan hutan daratanrendah terdiri dari vegetasi pohon-pohonan, rumput, semak dan terdapat savanna yang cukupluas.

Vegetasi berupa tegakan hutan primer seluas ± 2000 ha terletak membujur dari selatan ke utarayang diselingi oleh semak belukar, sedangkan yang lainnya seluas ±15.250 ha berupa hutansekunder, hutan tanaman jati dan semak belukar. Jenis-jenis flora yang terdapat di Pulau Moyo

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 70/99

 

 berjumlah ±18 jenis, diantaranya adalah Jambu ( Eugenia sp), Kesambi (Schleichera oleosa),Asam (Tamarindus indica) dan Jati (Tectona grandis), sedangkan jenis tumbuhan rumputdiantaranya adalah Paspalum sp, Saccharum spontancum dan Alang-alang ( Imperata cilindrica).

Potensi wisata adalah keindahan alam pantai, kawasan perairan beserta biota laut seperti

 berbagai jenis coral biru, berbagai jenis ikan , dan lain lain. Kawasan Taman Buru P. Moyosecara administrasi terletak di Desa Labuan Aji, Desa Bajo Medang, Desa Sebotok, dan DesaSebaru, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Untuk mencapai kawasan wisata iniditempuh melalui Desa Labuan Aji dengan menggunakan sampan nelayan dengan waktu tempuh± 15 menit.

TWA Madapangga

TWA Madapangga terletak di Desa Ndano, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dengan luas areal232 Ha. Kawasan ini merupakan kawasan pegunungan dengan tipe vegetasi didominasi oleh jenis Loa/Ketimus (Protium javanicum), Kesambi (Schleicera oleosa) dan Walikukun (Shoutenia

ovata) serta Beringin (Ficus benyamina), jenis Loa (Protium javanicum) biasanya dipakaimasyarakat sekitar sebagai obat malaria, sakit pinggang dan lain-lain.

Kawasan ini menyimpan potensi satwa yang utama yaitu jenis burung. dilindungi Undang-undang antara lain: Elang Bondol (Holiastur Indus), Bangau Putih (Egretta garzetta), BangauHitam (Ciconia episcopus), Koa Kiu (Phylemon buceroides) dan Burung Hantu, dan jenis-jenis burung kecil yang populasinya cukup banyak. Adapun jenis mamalia yang terdapat di kawasanini antara lain: Babi Hutan, Musang, Rusa dan Kera Abu-abu. Kawasan ini, telah dikembangkanoleh Pemda Bima sebagai salah satu obyek wisata alam pegunungan.

Taman Buru Gunung Tambora Selatan

Luas Taman Buru Gunung Tambora Selatan 26.130,25 Ha, terletak di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima dan Pekat Kabupaten Dompu. Memiliki potensi satwa buru utama yaitu rusa(Cervus timorensis), Babi Hutan (Sus scrova) dan satwa lainnya Kera Abu-abu (Macacasascicularis), Kakatua Putih (Cacatua sulfhurea), Burung Gosong (Megapodius reinwardii), NuriMerah (Domisella sp).

Tipe vegetasi yang terdapat di Taman Buru Gunung Tambora Selatan adalah tipe hutan tropisdataran rendah dan hutan musim serta hutan savanna. Beberapa tumbuhan yang bisa dijumpai di

Taman Buru ini adalah: Kelanggo (Duabanga mollucana), Rida (Alstonia spectabilis), Bungur (Lagerstroemia indica), Tuhu (Sehentania ovata), Wangkal (Albisia prochera), Kesambi(Schleichera oleosa), Linggua (Plerocarpus indicus) dan lain-lain.

Taman Nasional Gunung Rinjani

Taman Nasional Gunung Rinjani adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistemasli, dikelola dengan system zonasi dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 71/99

 

menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Fungsi pokok yaitu:

a) Perlidungan sistem penyangga kehidupan.

 b) Pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.c) Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Jenis-jenis vegetasi asli antara lain Bajur (Pterospermum javanicum), Kukun (Sehrutenia ovata),Cemara Gunung (Casuarina trifolia), Garun (Disoxylum sp), Benuang (Duahanga mollucana),Kemiri (Aleurites mollucana),

Beringin (Ficus superba), Suren (Toona sureni) dan beberapa jenisPerdu, Liana, Anggrek serta Paku-pakuan. Adapun vegetasi hasilreboisasi antara lain berupa Albizia (Albizia falcate), Bajur (Pterospermum javanicum), Mahoni (Swietenia mahagoni), Durian

(Durio zibethinus) dan Akasia (Acacia ducurrens) dan beberapa jenis buah-buahan. Sedangkan hutan alam cemara terjadi akibat adanya pembakaran yang terjadi hampir setiap tahun. Vegetasi sub alpin ditemukan pada ketinggian diatas 2.000 m dari permukaan laut. Jenis tumbuhan yang banyak ditemukan adalah jenisEdelweis, Cantigi gunung, Cemara gunung dan berbagai jenis rumput.

Jenis fauna yang ada yaitu Rusa Timor (Cervus timorensis), Babi Hutan(Sus scrofa, Sus vitatus), Kera Abu-abu ekor panjang (Macacafascicularis), Kera Hitam (Presbytis creitata), Musang (Paradoxurushermaproditus rinjanicus). Disamping itu terdapat berbagai jenis burungdiantaranya Burung Gosong (Megapodius renwardtii), Kakatua putih

kecil jambul kuning(Cacatua sulphurea cidentalis), Koa Kiau (Philemon buceroides), PerkiciDada

Merah (Trichoglossus haematodus mitchelli), Ayam Hutan (Gallusvarius), Burung Penghisap Madu Lombok (Lichmera lombokia), Punglor (Zoothera interpres) dan banyak sekali dijumpai burung-burung kecil.Disamping itu terdapat pula potensi air terjun yaitu Air Terjun Jeruk 

Manis, Air Terjun Sindang Gila, juga terdapat pemandian Otak Kokok,Aik Kalak, Kolam Pemandian Air Panas serta sebuah danau yaitu DanauSegara Anakan.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 72/99

 

Taman Hutan Raya (Tahura) Sesaot

Taman Hutan Raya merupakan kawasan hutan digunakan sebagai tempat konservasi jenis floradan fauna, penelitian, pendidikan, camping, budidaya dan menunjang pariwisata. Kawasan initerletak di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Jenis tanaman adalah Mahoni

(Swietenia mahagoni), Sengon (Paraseriantes falcataria), Kemiri (Aleurites mollucana), danKopi. Sedangkan areal hutan didominasi oleh jenis Buak Oda (Palaqulium poetida), Bajur (Pterospermum javanicum), Dau (Bracantomelon mangiferum), Garu (Disoxylum sp). Faunalokal yang umumnya dijumpai di lokasi ini yaitu Babi Hutan (Sus sp), Kijang (Muntiacusmuntjak nainggolani) dan Kaka Tua (Cacatua sulphurea accidentalis).

Disamping potensi flora fauna terdapat pula potensi lain seperti air terjun, jalan track yang sangatcocok untuk olah raga sepeda maupun jalan kaki, pura, goa, sumber mata air yang telahdimanfaatkan sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitar hutan serta masyarakat KotaMataram. Di kawasan ini sangat cocok juga untuk dilakukan olah raga arung jeram.

Cagar Alam Toffo Kota Lambu

Sebagian besar Cagar Alam Toffo Kota Lambu berupa padang savanna (±70%) dari luaskawasan yang ditumbuhi berbagai jenis rumput sebagai sumber plasma nutfah hijauan ternak.Jenis rumput tersebut meliputi Ilalang (Imperata chlindrica), Rumput Teki, Rumput PahitGelagah dan Rumput Kaing. Cagar Toffo Kota Lambu yang berbatasan dengan laut, di bagian pantai timur ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan antara lain Asam (Tamarindus indica), Kesambi(Schleichera oleosa) dan Mineran (Calliparca sp.). Selain itu terdapat juga mangrove yangtumbuh cukup banyak dan rapat.

Pada wilayah pantai terdapat berbagai jenis burung pantai seperti Raja Udang, Pecuk Ular,

Camar, Dara Laut, Elang Laut dan Elang Bondol. Juga terdapat Burung Madu Kecil dan BurungMadu Mentari. Pada tebing berbatu-batu terdapat juga gua yang dihuni oleh jenis Burung Walet.Jenis Reptil seperti Ular Sawah, Biawak dan Penyu Hijau. bahkan dilokasi paling timur. telahdiusahakan budidaya mutiara sejak beberapa tahun yang lalu. Cagar alam ini terletak di DesaLambu kecamatan Lambu Kabupaten Bima, dengan luas areal 3.333,80 Ha.

Cagar Alam Pedauh

Tipe vegetasi yang menyusun kawasan ini didominasi oleh jenis Tempawai, Binong, Maja, KayuSerewe, Kukis dan Ketimus. Beberapa jenis yang termasuk langka antara lain Kayu Pelas, Lian,Klincung dan Mangrove dari jenis Bruguera yang terdapat di muara sungai di bagian timur lokasi

Brora, juga terdapat tumbuhan khas yaitu Sawo Kecik. Kawasan ini juga menyimpan potensisatwa liar yang cukup besar, umumnya jenis burung. Beberapa jenis burung yang dijumpai dikawasan ini bahkan kondisinya sudah sangat langka dan dilindungi seperti burung Gosong, Wili-wili, Gangsa Laut, Belibis, Elang dan berbagai jenis burung Madu. Selain itu masih terdapat jenis Kakatua Putih Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), berbagai jenis burung paruh bengkok seperti Betet, Priy, dan lain-lain. Cagar alam Pedauh secara administratif terletak diDesa Sekongkang, Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat, dengan luas 543,50 Ha.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 73/99

 

Cagar Alam Gunung Tambora Selatan

Tipe vegetasi yang ada adalah tipe hutan musim yang di dominasi oleh jenis tanaman Duabanga,kesambi, rida, beringin, binuang, bajur, suren dan jenis Casuarina junghuniana serta beberapa pohon liar sebagai habitat tempat bersarangnya lebah madu. Di kawasan ini terdapat pula potensi

satwa seperti babi hutan, rusa, musang, dan kera abu-abu.Potensi wisata yang ada adalah pemandangan alam, padang savanna, potensi lebah madu yangsering dinikmati sebagai wisata pemanenan madu secara tradisional. Areal ini terletak diKecamatan sanggar Kabupaten Bima dan Kecamatan Pekat Dompu, dengan luas 21.036,55 Ha.

Cagar Alam Pulau Sangiang

Cagar Alam ini terletak di Kecamatan Wera Kabupaten Bima dengan luas 7.492,75 Hamerupakan perwakilan tipe ekosistem pegunungan yang didominasi oleh sebagian besar pohon

Kesambi (Schleihera oleosa) dan Bidara (Merimis sp), Imba (Azadirachta indica). PadangSavana membentang luas pada bagian selatan yang ditumbuhi oleh alang-alang dan rumput(Pasphallum). Terdapat berbagai jenis burung yang dapat ditemukan antara lain Koa Kiau(Philemon buceroides), Raja Udang (Halcyon chloris), Elang Bondol (Haliastur indus),Srigunting (Dricrurus onoh) dan Ayam Hutan Hijau (Gallus varius). Jenis mamalia antara lainRusa (Cervus timorensis), Babi Hutan (Sus sp), Kambing Liar (Nemorrhaedus), Rase (Fellismarmoratus), dan Jenis Sapi Liar.

Suaka Margasatwa Gunung Tambora Selatan

Tipe vegetasi yang ada terdiri dari tipe hutan hujan tropis dan tipe hutan musim. Jenis vegetasi

yang dijumpai pada hutan hujan tropis didominasi Kelanggo (Duabanga moluccana), Pulai,Monggo/Jambu hutan, Tula, Pato, Katowi dan beberapa jenis Perdu, Anggrek dan Paku-pakuan.Sedangkan pada hutan musim banyak ditumbuhi vegetasi antara lain Kesambi, Wangkal, Asam,Bidara, Ceremai hutan dan lain-lain.

Jenis fauna yang banyak terdapat di lokasi ini yaitu jenis Rusa, Babi Hutan, berbagai jenis burung antara lain Burung Gosong, Kakatua Putih, Koa Kiau, Perkici Dada Merah, Celepuk wallaceae, Kakatua Kecil Jambul Kuning dan lain-lainnya.Umumnya lokasi ini digunakan juga sebagai areal wisata dengan potensi berupa pemandanganalam yang yang sangat indah, padang savanna, potensi lebah madu yang sering dijadikan sebagaiobyek wisata pemanenan lebah madu secara tradisional, pengamatan penyu, penelitian dan

 pendidikan.Luas areal 18.178,66 Ha terletak di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima danKecamatan Pekat kabupaten Dompu dengan

TWAL Pulau Moyo

TWAL Pulau Moyo ditunjuk berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan No. 380/Kpts-II/1986tanggal 26 september 1986, dengan luas areal 6.000 Ha terletak di wilayah Desa Labuan AjiKecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 74/99

 

Perairan di TWAL Pulau Moyo mempunyai dasar perairan yang landai, umumnya dangkallditumbuhi berbagai koloni karang dengan pola penyebaran bervariasi antara mengelompok dan patchy coral, merupakan habitat berbagai biota karang. Kondisi airnya secara umum jernih,khusus di bagian yang dangkal penetrasi sinar matahari dapat mencapai dasar perairan. Hal

tersebut memungkinkan pertumbuhan berbagai biota dasar perairan menjadi subur. Pola aruscenderung dipengaruhi kondisi sekitarnya seperti cuaca, tinggi gelombang dan pasang surut.Khusus di perairan bagian selatan P. Moyo kondisi arus air relative deras karena areal tersebutmerupakan selat antara P. Moyo dan P. Sumbawa.

Berbagai jenis karang yang dapat dijumpai adalah Montifora, Fungia fungis Comostrea Sp,Acroporidae, Favidae, Acrophora, Sarcophyton Sp dan Millepora playphylla. Potensi ikan hiasyang dijumpai yaitu Sersan Mayor (Budefdaf bengalensis), Dakocan (Dascyllus sp), Moris ideal(Zainus canerceus) dan berbagai jenis ikan hias lainnya. Disamping itu terdapat pula potensi penyu yaitu penyu sisik dan penyu hijau.

TWAL Pulau Satonda

Kawasan P. Satonda merupakan salah satu kawsan konservasi yang ditunjuk dengan keputusanMenteri Kehutanan No. 22/Kpts-VI/1998 tanggal 7 Januari 1998 sebagai TWAL P.Satondadengan luas 2.600 Ha terdiri dari 453,70 Ha daratan dan 2.146,30 Ha areal perairan. Kawasan initerletak di wilayah Desa Nangamiro Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu.

Perairan di TWAL P. Satonda mempunyai dasar perairan yang landai dengan patchy-patchyterutama di bagian selatan dan timur. Dibagian barat dan utara dasar perairan sedikit curam.Wilayah dasar perairan ditumbuhi berbagai koloni karang dengan pola penyebaran bervariasiiantara mengelompok dan patchy coral, merupakan habitat berbagai biota karang, dibagian koloni

karang yang kosong merupakan substrat berpasir sedikit berbatu.

Berbagai jenis karang yang dapat dijumpai adalah, Xenia sp, Capnella sp, Labophyton sp,Hetractris crispa, Nepthtea sp, Acroporidae, Favidae, Lemnalia sp, Acrophora, Sarcophyton Sp, berbagai species ikan hias dan penyu.Jenis vegetasi yang dijumpai antara lain ketapang, waru laut, pandan laut, nyamplung, beringindan asam.

Suaka Alam Jereweh

Merupakan kawasan yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Hal iniditunjang oleh masih lebatnya vegetasi yang ada. Tipe hutannya adalah hutan hujan tropis yang

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 75/99

 

selalu lembab sepanjang tahun . SA Jereweh berada di ketinggian 100 – 950 m dpl yangdicirikan oleh hutan yang bertajuk jamak (multi layer) serta terdapat potensi rotan dalam volumeyang tinggi. Pada kawasan ini terdapat ngarai dan sungai-sungai kecil karena adanya perbedaankelerengan.Ditinjau dari keaneka ragaman fauna, kelompok burung merupakan satwa yang paling banyak 

dijumpai. Sedangkan potensi flora yang ada antara lain asam, kesambi, suren, beringin, bajur,duabanga, ipil. Disamping potensi diatas terdapat pula potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan yaitu sungai yang mengalir sepanjang tahun, panorama alam yang sangat indah, pengamatan kehidupan satwa burung, tekstur bebatuan pada tebing dibeberapa tempat yangsangat indah.

2.2.7. POTENSI SUMBER DAYA AIR 

Untuk tujuan efektivitas perencanaan/pemanfaatan sumber daya air, efisiensi pengelolaan dan penjagaan kelestarian sumber air, Satuan Wilayah Sungai (SWS) di NTB dibagi 2(dua) yakniSWS Lombok dan SWS Sumbawa.

SWS Lombok terdiri atas 4 Sub SWS (SSWS) / Daerah Aliran Sungai (DAS) dan 48 sungaiutama sedangkan SWS Sumbawa terdiri atas 14 SSWS/DAS dan 122 sungai utama. PembagianSSWS disajikan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.7: Pembagian Satuan Wilayah Sungai

Karakteristik curah hujan di kedua SWS tersebut sangat berbeda. Di SWS Lombok lama hujansekitar 4 – 5 bulan(Nopember – April) dan curah hujan sebesar 900 – 2600 mm per tahun dengan puncak wilayahhujan di Lombok bagian barat dan sekitar Gunung Rinjani. Di SWS Sumbawa lama hujan 3 – 4 bulan (Desember – Maret) dengan kisaran antara 1100 – 1900 mm per tahun dengan wilayahhujan terbanyak di sekitar Kecamatan Taliwang dan Gunung Tambora. Jumlah air permukaanyang tersedia di SWS Lombok berkisar antara 2,5 – 3,5 Mm3 dan di SWS Sumbawa 7 – 8 Mm3.Sedangkan potensi air tanah di Pulau Lombok sekitar 0,9 milyar mÂł dan Pulau Sumbawa sekitar 1,1 milyar mÂł. Rata-rata hasil pengamatan data hidrologi disajikan dalam tabel sebagai berikut :

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 76/99

 

Tabel 2.52: Nilai Parameter Hidrologi (reta-rata tahunan)

No. Parameter SatuanMusim Hujan

(Nop – Apr)

Musim

Kemarau

(Mei – Okt)

Rata-rata

Tahunan

1. Temperatur o C 21,6 – 32,9 19,0 – 33,2 25,5

2. Kelembaban % 42 – 98 48 – 98 75,5

3. Tekanan udara mbar 1001,8 – 1011,1 1002,7 – 1013,6 1007,6

4. Penyinaran matahari % 45 – 77 68 – 86 67

5. Arah angin o 270 – 360 120 – 170 224

6. Kecepatan angin Knot 2,0 – 6,5 4,0 – 6,0 4,4

7. Curah hujan mm/bulan 75 – 393 0 – 99 115

8. Hari hujan hari/bulan 6 – 22 0 – 11 8

9.Aliran permukaanspesfik 

m 3/dt/km 2 0,04 – 0,06 0 – 0,02 0,03

Sumber: Balai Hidrologi, Subdinas Pengairan, BMG 2003, diolah.

Besaran potensi sumber daya air dianalisis dan dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni potensi air permukaan dan potensi air bawah tanah. Air permukaan meliputi volume air hujan, air 

yang tertampung pada sungai, mata air maupun badan air (embung, bendungan). Sedangkan air  bawah tanah meliputi air yang tertampung dalam cekungan air tanah.

Luas wilayah, jumlah sungai utama, jumlah mata air, hujan wilayah dan volume air permukaan pada masing-masing SSWS/DAS Lombok dan SSWS/DAS Sumbawa disajikan dalam dua tabelsebagai berikut:

Tabel 2.53 : Kondisi Air Permukaan SWS Lombok 

 Nama Sub SWSLuasWilayah

(km 2 )

JumlahSungai

(unit)

JumlahMata Air 

(titik)

HujanWilayah

Volume Air Permukaan

Volume AliranSpesifik 

(mm) (juta m 3 ) (juta m 3 /km 2 )

L.01 Jelateng 502 2 - 691 45,72 0,09

L.02 Dodokan 2.027 13 33 738 1431,17 0,71

L.03 Putih 1.197 18 20 1.083 953,35 0,80

L.04 Menanga 1.013 15 60 850 612,31 0,60

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 77/99

 

Jumlah Lombok 4.739 48 113 841 3042,55 0,64

Sumber: Balai Hidrologi, Dinas Kimpraswil, 2003 (diolah)

Tabel 2.54: Kondisi Air Permukaan SWS Sumbawa

 Nama Sub SWSLuas

Wilayah(km 2 )

JumlahSungai(unit)

JumlahMata Air 

(titik)

HujanWilayah

Volume Air Permukaan

Volume AliranSpesifik 

(mm) (juta m 3 ) (juta m 3 /km 2 )

S.01 Jereweh 871 19 16 1.127 552,23 0,63

S.02 Rea 1.049 1 14 1.100 690,27 0,66

S.03 Rhee 1.335 9 58 665 563,36 0,42

S.04 Moyo Hulu 956 1 53 881 540,44 0,57

S.05 Pulau Moyo 454 5 - 888 220,98 0,49

S.06 Ampang 1.059 8 34 716 518,27 0,49

S.07 Hoddo 1.814 18 27 914 1224,10 0,67

S.08 Banggo 802 11 32 697 389,45 0,49

S.09 Parado 1.396 5 68 537 440,59 0,32

S.10 Sari 698 7 80 469 215,30 0,31

S.11 Rimba 1.068 7 32 518 316,72 0,30

S.12 Baka 903 8 44 868 501,91 0,56

S.13 Bako 754 11 - 699 304,48 0,40S.14 Beh 2.255 12 74 928 1227,48 0,54

Jumlah Sumbawa 15.414 122 532 786 7705,58 0,50

Sumber: Balai Hidrologi Dinas Kimpraswil 2003 (diolah)

Sedangkan potensi air tanah yang terdapat pada cekungan air tanah disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.55: Potensi dan Cekungan Air Tanah (CAT) di SWS Lombok dan SWS Sumbawa

 No.CAT/

Cakupan WilayahLuas

(km²)

PotensiAT Bebas(juta m 3)

Potensi ATTertekan(juta m 3)

JumlahPotensi

(juta m 3)

1 CAT Mataram-Selong

Kota Matararam, Sebagian2.366 662 8 670

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 78/99

 

Kabupaten Lobar, KabupatenLoteng dan Kabupaten Lotim

2 CAT Tanjung-Sambelia

Sebagian Kabupaten Lobar danLotim

1.124 224 22 246

Jumlah Lombok 3.490 886 30 916

3 CAT Sumbawa Besar

Kabupaten Sumbawa1.404 183 25 208

4 CAT Empang

Kabupaten Sumbawa dan Dompu345 35 30 65

5 CAT Pekat

Kabupaten Dompu dan sebagianKabupaten Bima

977 220 10 230

6 CAT Sanggar – Kilo

Sebagian Kabupaten Dompu danKabupaten Bima

1.419 320 14 334

7 CAT Dompu - KabupatenDompu

375 63 6 69

8 CAT Bima Sebag KabupatenDompu & Sebag Kabupaten Bima

1.102 165 16 181

9 CAT Tawali-SapeKabupatenBima

363 36 3 39

Jumlah Sumbawa 5985 1022 104 1126

Jumlah 9.475 1.908 134 2042

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi 2002

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 79/99

 

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi 2002

Gambar 2.9: Peta Cekungan Air Tanah Pulau Sumbawa

Pemanfaatan air secara umum meliputi keperluan untuk bidang pertanian, domestik, maupunindustri. Prakiraan kebutuhan air per SWS dianalisis menurut asumsi secara umum denganmenggunakan parameter umum dari berbagai referensi /pedoman/ acuan. Hasil analisis neracasumber daya air yang berupa ketersediaan dan pemanfaatan air pada tiap-tiap SSWS/DASdisajikan pada tabel.

Dari analisis jumlah ketersediaan dan kebutuhan air tersebut, diperoleh nilai Index KebutuhanAir (IKA) dalam %, yang merupakan nisbah (rasio) antara ketersediaan dan pemanfaatan. Dari

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 80/99

 

tabel, beberapa SSWS/DAS menunjukkan angka yang negatif dan sebaliknya. Nilai IKAdibawah 50% mengindikasikan adanya kelebihan/surplus air, nilai antara 50-70% dikatagorikankritis air, sedangkan nilai di atas 70% dikatagorikan sebagai daerah kekurangan air (defisit).

Table 2.56: Neraca Sumber daya Air 

No SWS/Sub SWSLuas (km

2)

Air

tersedia

(juta m 3)

Kebutuhan

air

(juta m 3)

Indeks

Keb Air(%)Kategori

I. SWS Lombok  4739 3042 3850 127 Defisit

1 Jelateng 502 46 128 279 Defisit

2 Dodokan 2027 1431 2483 173 Defisit

3 Putih 1197 953 252 26 Surplus

4 Menanga 1013 612 987 161 Defisit

II. SWS Sumbawa 15414 7704 2978 39 Surplus

1 Jereweh 871 552 24 4 Surplus

2 Rea 1049 690 139 20 Surplus

3 Rhee 1335 563 318 57 Kritis

4 Moyo Hulu 956 540 365 68 Kritis

5 P. Moyo 454 221 0 (>>>) Surplus

6 Ampang 1059 519 359 69 Kritis

7 Hoddo 1814 1224 87 7 Surplus

8 Banggo 802 389 138 35 Surplus

9 Parado 1396 441 553 125 Defisit

10 Sari 698 215 163 76 Defisit

11 Rimba 1068 317 182 57 Kritis

12 Baka 903 502 470 94 Defisit

13 Bako 754 304 61 20 Surplus

14 Beh 2255 1227 119 10 Surplus

Jumlah NTB 20153 10746 6828 64

Sumber: Balai Hidrologi&Subdin air diolahKualifikasi neraca : IKA < 50 % (surplus) ; IKA = 50 s/d 70 (kritis) ; IKA > 70 (defisit)

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 81/99

 

RENCANA PENGEMBANGAN

Pemakai sumber daya air yang terbesar adalah dari sektor pertanian, dalam hal ini adalah untuk irigasi tanaman budidaya (terutama padi, palawija, perkebunan). Selanjutnya dari hasil analisis

neraca tersebut, dapat dikemukakan bahwa untuk keberlanjutan pengelolaan dan pemanfaatansumber daya air, terutama pada daerah-daerah kritis dan defisit air, diperlukan pengelolaansumber daya air yang terpadu dan perencanaan berbasis SSWS. Dari pengkajian lapangan dan perhitungan yang pernah dilaksanakan, diperlukan banyak bangunan prasarana penampung air  berupa saluran suplesi, waduk, embung, atau eksploitasi air bawah tanah dalam skala besar maupun kecil. Disamping itu juga diperlukan upaya terpadu untuk pemantapan jaringan irigasi permukaan yang sudah ada, efisiensi pemakaian air permukaan maupun konservasi sumber-sumber air.

Dari identifikasi dan perencanaan yang sudah dilaksanakan, pada beberapa wilayah banyak ditemukan potensi sumber daya air untuk pengembangan lebih lanjut, baik untuk keperluan

 pertanian, domestic, wisata, maupun konservasi; antara lain:

••

•••••

Pembangunan embung (tersebar di daerah kritis/defisit air)Pembangunan bendungan permukaan (termasuk di wilayah Meninting, Pelangan, Pandanduri-Swangi, Pringgabaya, Beringinsila, Rababaka, Wera)Pembangunan bendungan bawah tanah (di wilayah Lombok bagian utara-timur, lerengtambora, dan wilayah Keli)Pembangunan/eksploitasi air tanah (tersebar di wilayah kritis/defisit air)Rehabilitasi embung-embung yang telah menurun fungsinyaRehabilitasi Jaringan irigasi Normalisasi Sungai

Di beberapa sungai besar dan bangunan prasarana yang sudah ada, diidentifikasi potensi pengembangan tenaga mikrohidro, misalnya di sungai-sungai Brang Beh, Brang Rhea, BrangUtan, Bendungan Pelaparado, Saluran Irigasi Jurangsate.

Tabel 2.57: Data Inventarisasi Bendungan/Dam di Provinsi NTB

 No. Nama

Bendungan/dam

Selesaidibangun

LuasGenangan

(Km2)

Kapasitas(juta m 3)

LuasDPS

(Km2)

Irigasi(ha)

ManfaatLain-Lain

(termasuk Potensi)

1. Batujai 1982 890 25 169 3.350 Tenaga Listrik =150KVAAir baku(PDAM&domestik)Pariwisata danOlahragaPerikanan Darat

2. Pengga 1994 430 27 340 4.000 Tesnaga Listrik = 400

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 82/99

 

KVAWisata, PerikanandanAir Baku

3. Mamak 1993 300 32,5 101 5.173 Tenaga Listrik = 500KVAIrigasi tambak = 250ha

4. Tiukulit 1994 120 11 54 1.800 PerikananPariwisata Alam danWaduk 

5 Gapit 1995 9,8 1.300 Perikanan

6 Batubulan 2003 720 53,5 194 5.173 Tenaga Listrik = 500KVA

Irigasi tambak = 900haWisata (kompleks)Olahraga DayungPerikanan

7 Sumi 1997 66 19,4 60 1.800 Tenaga Listrik = 400KVAAir Baku , Wisatadan Perikanan

8 Pelaparado 2005 80 18 85 2.455 Tenaga Listrik =1.060 KVAIrigasi tambak = 500ha

Rencana Bendungan yang telah siap Detail Designnya

1 Pandanduri - 300 24,4 69,6 10.350 Tenaga Listrik = 500KVAAir Baku dan Wisata

2 Mujur - 214 25,9 87,2 8.170 Tenaga Listrik = 500KVAAir Baku dan Wisata

2.2.8. POTENSI SUMBER DAYA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

= Potensi Industri

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 83/99

 

Sektor industri terbagi atas industri besar, sedang, kecil dan industri rumahtangga. Pada tahun2003 jumlah perusahaan Industri sebesar 61.221 perusahaan, terdiri atas 137 perusahaan IndustriBesar dan Sedang dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 5.774 pekerja dansebanyak 61.084 perusahaan Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga menyerap sebanyak 175.361 pekerja, sedangkan total investasi yang ditanam sampai tahun 2003 sebesar Rp. 214,64

milyar.

Pada Perusahaan Industri Besar dan Sedang terdapat 29,93 % perusahaan yang bergerak di bidang Industri Makanan dan Minuman, hanya 2,92 % yang bergerak di bidang Industri Tekstildan Pakaian Jadi.

Tabel 2.58: Banyaknya Perusahaan Industri Besar/Sedang dan Tenaga Kerja Dirinci MenurutJenis Lapangan Usaha Tahun 2003

Lapangan UsahaJumlah

Perusahaan

Tenaga Kerja

PekerjaProduksi

PekerjaLainnya Total

Industri Makanan dan Minuman 41 1.489 234 1.723

Industri Pengolahan tembakau 38 2001 157 2.158

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 4 130 9 112

Industri Kayu, Barang barang dari Kayu danAnyaman

16 540 77 617

Industri Barang Galian Bukan Logam 33 938 82 1020

Industri Furtinure dan Industri Pengolahan

Lainnya.

5 129 15 144

Jumlah 137 5.20 574 5.774

Sumber: Statistik Industri Besar dan Sedang NTB, Tahun 2003.

Berbagai produk hasil kerajinan masyarakat yang banyak diminati dan dijadikan sebagai cinderamata para wisatawan adalah gerabah, kain tenun ikat dan gedogan, berbagai bentuk ukiran dan pahatan dari kayu dan tanduk, serta bentuk anyaman dari bambu, daun dan rotan.

Industri Gerabah

Industri Gerabah adalah industri kerajinan dari tanah liat dengan model:Gentong, Ceret, Guci, Mangkok tempat buah, Pot Bunga dan bentuk lainnya sesuai dengan pesanan. Hasil kerajinan ini merupakan salah satukomuditi ekspor yang cukup menjanjikan, dan menempati urutan ketigaterbesar yang menghasilkan devisa setelah barang Tambang dan

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 84/99

 

Mutiara.Sentra Industri Kerajinan Gerabah terdapat di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat dan di Desa Penakak Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur.

Kerajinan Tenun

Kerajinan tenun (tenun ikat dan gedogan) adalah produk kerajinan yangdibuat dengan mengguna-kan alat tenun bukan mesin (ATBM) memilikimotif, corak dan karakteristik tersendiri.

Produk tenunan ini bermula dari bentuk “Kain Purbasari” yang biasanyadidesain untuk anggota keluarga kerajaan dalam bentuk “Kain Sarung”,sekarang berkembang berbagai macam produk seperti bahan pakaian,selimut, hiasan dinding, dan sebagainya. Pusat kerajinan tenun antaralain di desa Sukarara, Pejanggik Lombok Tengah, Desa Pringgasela

Lombok Timur, Desa Ranggo Kabupaten Dompu, Kelurahan RabaDompu Kota Bima, Desa Renda Kabupaten Bima.

Kerajinan Seni Pahat/Ukir 

Kerajinan seni pahat dan ukiran umumnya berbentuk patung manusiamaupun hewan, kotak penyimpanan barang (Cukli), dan lainsebagainya, yang bahan baku utamanya dari kayu, tanduk, batu, dan  bambu. Pusat kerajinan seni pahat dan ukiran antara lain terdapat diDesa Sukaraja Lombok Timur, Desa Sesela Gunungsari Lombok Baratdan Rungkang Jangkok Kelurahan Sayang-Sayang Kota Mataram.

 

Kerajinan Anyaman

Berbagai macam kerajinan antara lain: Anyaman Ketak di Dusun Nyiurbaya Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Anyaman Rotan yang berpusat di Desa Beleka, Lekor Kabupaten Lombok Tengah, DesaTepas, Beru Kabupaten Sumbawa, Kilo, Pekat Kabupaten Dompu,Monta Kabupaten Bima, dan Anyaman Bambu terdapat di Desa Loyok Kabupaten Lombok Timur.Kerajinan anyaman ini antara lain dalam bentuk kotak tembakau (Cupu),

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 85/99

 

tas wanita, dompet, tempat menyimpan beras/nasi (kecupu), kotak perhiasan, kotak sabun,gegandek untuk menaruh pakaian, makanan dan lainnya, serta bentuk lain sesuai dengan pesanan.

= Potensi Perdagangan

Aktifitas perdagangan dalam negeri di NTB pada tahun 2003 antara lain pengadaan gula pasir sebanyak 19.150 ton, tepung terigu 6.108 ton, minyak goreng 9.434 ton, semen 223.030 ton dan pupuk sebanyak 67.859 ton. Sedangkan penyaluran bahan pokok tersebut rata-rata mencapai 90 persen dari total pengadaan.

Perdagangan luar negeri dari NTB menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada tahun2003 nilai ekspor NTB mencapai US $ 551,49 juta lebih, meningkat 7,41 persen dari tahun 2002.Komoditi ekspor terbesar adalah hasil tambang sebesar US $ 546,81 juta lebih atau 99,15 persen

dari total nilai ekspor, kemudian hasil Industri dan Perikanan masing-masing sebesar US $2.496,68 juta (0,45 persen) dan US $ 1.801,17 juta (0,33 persen). Sedangkan tujuan ekspor meliputi 38 negara dengan pangsa pasar terbesar adalah Jepang dengan nilai sebesar US$ 237,74 juta lebih (43,11 persen) kemudian Korea sebesar US $ 73,03 juta lebih ( 16,38 persen) danFilipina sebesar US $ 62,24 juta lebih (11,29 persen).

Grafik 2.1 : Ekspor Luar Negeri NTB Menurut Negara Tujuan Tahun 2003.

Peluang Pengembangan perdagangan NTB, baik dalam negeri maupun luar negeri, dimasa yang

akan datang masih dapat dikembangkan terutamaekspor komoditi unggulan seperti mutiara danhasil industri kerajinan.

2.2.9. POTENSI BIDANG PARIWISATA

 NTB merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia yang sangat potensial. Hal inidapat dilihat dari banyak dan beragamnya aset pariwisata yang dimiliki baik berupa Obyek Wisata Alam, Obyek Wisata Budaya, Obyek Wisata Minat Khusus maupun berupa adat istiadatdan tradisi-tradisi masyarakat, atraksi kesenian, dan lain-lain yang sangat diminati olehwisatawan.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi NTB menempatkan pembangunan kepariwisataan

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 86/99

 

sebagai prioritas kedua setelah sektor pertanian dalam arti luas, dan menetapkan 15 kawasan potensial yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pariwisata yaitu sembilan di Pulau Lombok dan enam di Pulau Sumbawa.

Kawasan Pariwisata tersebut seperti pada Gambar 2.10 Peta Kawasan Pariwisata.

= Lima Belas Kawasan Pariwisata

Kawasan Wisata Senggigi dan sekitarnya, Luas : 1.805,63 Ha

Merupakan pusat pariwisata di Lombok Barat dengan berbagaiakomodasi mulai dari hotel melati sampai hotel berbintang. Sepanjang pantai di kawasan tersebut terhampar pasir putih dengan panorama alam pantai dan perbukitan yang indah serta ombaknya yang cukup tenangsehingga para wisatawan dapat melakukan aktivitas wisata antara lain: berjemur, volley pantai, berenang, kano, berperahu, volley air, surfing,

Golf dan menikmati sunset.

Dikawasan tersebut juga terdapat Suaka Taman Laut dengan Karang Biru (Blue Coral) yangcukup terkenal di dunia. Sekitar kawasan terdapat tiga pulau yang disebut Gili Trawangan, GiliMeno dan Gili Air yang sangat diminati oleh para wisatawan dengan panorama alam yang indahserta pantai berpasir putih yang mengelilingi ketiga Gili tersebut.

Diantara Gili Trawangan dan Gili Meno terdapat Taman Laut dengan Karang Biru yang cukupterkenal di dunia. Dapat dicapai dalam waktu 10-40 menit dengan menggunakan perahu motor dari Bangsal. Atraksi wisata yang dapat dilakukan yaitu: berjemur, berenang, berperahu,memancing, surfing, diving, snorkeling dan menikmati sunset.

Kawasan Wisata Suranadi dan sekitarnya, LUAS : 96,7 Ha

Di kawasan wisata Suranadi dan sekitarnya terdapat beberapa obyek yang cukup unik danmenarik untuk dinikmati seperti tiga buah bangunan pura dan lima mata air (Panca Tirta),miniatur danau segara anak, melihat miniatur Pura Kalasa (simbol Gunung Rinjani), mata air awet muda, bangunan Kemaliq (penganut watu telu) yang berdampingan dengan bangunan Pura(Penganut Agama Hindu). Kawasan tersebut juga didukung oleh panorama alam yang indah dansejuk.

Kawasan Pariwisata Gili Gede dan sekitarnya, Luas : 3.278 Ha

Di kawasan tersebut terdapat beberapa Gili atau pulau-pulau kecil dengan pantai yang berpasir  putih dan terdapat beberapa hotel melati. Panorama perbukitan serta ombak yang tenangsehingga sangat cocok untuk aktivitas wisata seperti: berjemur, berenang, berperahu danmenikmati keindahan matahari terbenam di sore hari.

Kawasan Wisata Kuta dan sekitarnya, Luas : 2.590 Ha

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 87/99

 

Di Kawasan Kuta terdapat beberapa pantai yang indah seperti Pantai Seger, Putri Nyale, TanjungA’an dan Pantai Kuta yang memiliki keunikan tersendiri dengan pantai yang berpasir putih dan berbentuk butiran bulat, di sepanjang pantai dengan panorama alam perbukitan dan pohon kelapamenghiasi sepanjang pantai. Di kawasan ini terdapat beberapa hotel melati dan hotel berbintang.Aktivitas yang dapat dilakukan adalah berjemur, berenang, menyelam, kano, surfing dan

 berperahu. Setiap tahun antara bulan Januari – Maret dilaksanakan upacara adat “Bau Nyale”atau menangkap Nyale yang merupakan tradisi tahunan masyarakat setempat.

Kawasan Wisata Sade dan sekitarnya, Luas : 315 Ha

Terletak di Desa Rambitan, adalah salah satu desa tradisional Sasak. Komplek permukimansangat spesifik dengan rumah tradisional yang lantai dan dindingnya terbuat dari tanah liat, atapalang-alang dengan rangka bambu. Jumlah penduduk sekitar 100 orang bermatapencaharian bertani, dan menenun sebagai pekerjaan sampingan. Di sini dapat disaksikan Tari Gendang

Beleq dan Tari Oncer.

Kawasan Wisata Selong Belanak dan sekitarnya, Luas : 480 Ha

Kawasan ini berbentuk teluk dengan pantai berpasir putih agak kehitaman dengan ombak yangcukup tenang. Panorama menarik dengan latar belakang daerah perbukitan. Berjemur, berenangdan menyelam adalah aktivitas wisata yang yang dapat dilakukan.

Kawasan Wisata Gili Sulat dan sekitarnya, Luas : 1.317 Ha

Terdapat beberapa gili atau pulau – pulau kecil yang memiliki pantai berpasir putih. Dipantai

Gili Sulat terdapat hutan bakau yang mengelilingi gili tersebut. Panorama alam pantai denganombak yang tenang, sangat cocok untuk melakukan aktivitas wisata menyelam, memancing,snorkeling, berenang, menikmati sunrise dan khususnya di Gili Bidara biasanya digunakansebagai areal camping yang menarik.

Kawasan Wisata Gili Indah/Kere dan sekitarnya, Luas : 650 Ha

Di kawasan ini terdapat pantai yang berpasir putih, ombak yang tenang,. panorama alam perbukitan serta karang laut yang indah merupakan daya tarik tersendiri. Aktivitas yang dapatdilakukan antara lain adalah surfing, berjemur dan menyaksikan karang laut. Fasilitas yang sudahada yaitu hotel melati dan restoran/rumah makan.

Kawasan Wisata Gunung Rinjani dan sekitarnya, Luas : 17.100 Ha

Di dalam kawasan terdapat taman nasional yang disebut Taman Nasional Gunung Rinjani.Taman ini merupakan salah satu obyek wisata minat khusus di NTB. Untuk menuju puncak Gunung Rinjani dapat melewati dua jalur yaitu dari Desa Senaru dan dari Desa SembalunBumbung. dengan waktu tempuh sekitar 11 jam jalan kaki. Di kawasan tersebut terdapat beberapa obyek yang sangat menarik seperti: Danau Segara Anak, Gua Susu, hamparan bunga

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 88/99

 

edelweis dan lain-lain. Dari puncak Gunung Rinjani bisa dilihat Pulau Sumbawa, Gunung Agungdi Bali dan gradasi warna Danau Segara Anak. Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 mdari permukaan laut.

Di sekitar lereng Gunung Rinjani juga terdapat beberapa obyek wisata yang menarik 

diantaranya: Air Terjun Sendang Gile, Otak Kokok Gading, dan Lemor.

Kawasan Wisata Maluk dan sekitarnya, Luas : 376 Ha

Di kawasan ini membentang pantai berpasir putih dengan ciri khas ombaknya yang kerasmenggulung. Pantai Jelengga, Pantai Maluk, Pantai Senkongkang, Pantai Mangkung dan PantaiPesin adalah pantai-pantai yang berada di kawasan.Jarak dari kota Sumbawa Besar sekitar 144 km. Di kawasan ini kita dapat menyaksikan panorama daerah perbukitan dan pantai berpasir putih yang bersih dan sangat cocok untuk 

surfing, memancing, berenang dan berjemur.

Kawasan Wisata Pulau Moyo dan sekitarnya, Luas : 1.628 Ha

Pulau Moyo dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Pelabuhan Badas Sumbawa. Pantainya

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 89/99

 

 berpasir putih dengan ciri khas banyaknya pecahan karang, ombak yang tenang dan pepohonanyang rindang di sepanjang pantai. Panorama hutan tropis alami dan alam perbukitan sangatmenarik bagi para wisatawan dalam dan luar negeri. Amanwana Resort adalah lokasi utama.Berjemur, menyelam, snorkeling, menyaksikan kehidupan ikan laut, menelusuri hutan, air terjundan tarian tradisional dari penduduk setempat.

Di kawasan Pulau Moyo juga terdapat beberapa obyek yang menarik seperti Tanjung Pasir danTanjung Menangis yang memiliki pantai berpasir putih dengan ombak yang tenang.

Kawasan Wisata Hu’u dan sekitarnya, Luas : 2.756 Ha

Kawasan Wisata Hu’u merupakan salah satu kawasan yang telah banyak dikunjungi. Salah satuobyek yang sangat menarik adalah Pantai Lakey yang memiliki ombak “kelas dunia” untuk  berselancar dan setiap tahun dilaksanakan kejuaraan selancar internasional.

Disamping itu terdapat pula beberapa pantai berpasir putih dengan ombak yang bagus. Padawaktu surut terlihat batu karang yang sangat luas, ombak yang tenang dijumpai di sekitar teluk.Tersedia akomodasi yang cukup disekitarnya. Disamping berjemur dan volley pantai, aktivitaslainnya di kawasan ini adalah menyelam, surfing, dan berenang.

Kawasan Wisata Teluk Bima dan sekitarnya, Luas : 201 Ha

Di kawasan wisata Teluk Bima terdapat beberapa obyek yang menarik seperti: Pantai Lawata,Pantai Ule, Pulau Kambing, Wadu Pa’a. Di sepanjang pantai berpasir putih dengan ombak yangtenang dan dikelilingi oleh perbukitan yang indah. Kawasan tersebut sangat cocok untuk 

dikembangkan sebagai obyek wisata bahari.

Kawasan Wisata Sape dan sekitarnya, Luas : 203 Ha

Terletak sekitar 45 km arah Timur dari pusat Kota Bima dan terdapat beberapa obyek yangsangat menarik untuk dikunjungi. Di sepanjang pantai yang ada di kawasan tersebut memiliki pasir putih dengan ombak yang tenang.

Kawasan Wisata Gunung Tambora dan sekitarnya, Luas : 2.526,5 Ha

Gunung Tambora dengan ketinggian 2.851 meter, terletak 75 km arah Barat dari Kota Dompu,

dari Desa Pancasila menuju puncak Tambora menempuh perjalanan kaki selama tiga jam. Obyek wisata di Gunung Tambora adalah kawah besar, gunung api yang aktif dan padang gurun yangluas. Dari puncak Gunung Tambora dapat dilihat berbagai pemandangan yang indah dengan perbukitan yang tandus. Aktivitas di tempat ini adalah berburu, berpetualang, camping, mendaki,sunrise dan melihat panorama yang indah sejauh mata memandang.

Selain Gunung Tambora juga terdapat obyek wisata Pulau Satonda. Pantainya berpasir putihdengan ombak mulai dari yang tenang sampai besar. Hutan tropis dan Danau Satonda merupakan

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 90/99

 

 panorama menarik di Pulau Satonda. Aktivitas di Pulau Satonda adalah menyaksikan flora danfauna, snorkeling, surfing, berjemur, sunset, memancing, diving, berenang, hiking, dan camping.

Selain ke-15 Kawasan Wisata tersebut di atas, di Provinsi NTB juga terdapat beberapa TamanWisata, seperti:

♣ Taman Wisata Alam Bangko-BangkoSebagai TWA yang berbatasan langsung dengan pantai, Taman ini memiliki keindahan alamdengan pantai pasir putih dan ombak yang besar, flora dan fauna yang beragam. Aktifitaswisata yang dapat dilakukan selain surfing adalah mandi sinar matahari (berjemur), berenang,tracking dan wisata budaya.

♣ Taman Wisata Alam PelanganPotensi wisata yang dimiliki yaitu pantai dengan pasir putih, flora dan fauna yang beragam

 jenisnya. Aktifitas wisata yang dapat dilakukan antara lain berjemur, berenang, camping, pendidikan dan penelitian serta jungle tracking.Untuk mencapai kawasan ini dapat ditempuh melalui :- Mataram – Sekotong – Pelangan dengan jalan darat dari Mataram ± 2 jam- Bali – Lembar (melalui laut) ± 4 jam- Lembar – Pelangan (darat) ± 2 jam

♣ Taman Wisata Alam KerandanganPotensi wisata pegunungan yang dimiliki adalah panorama lembah yang sangat indah, Air Terjun Putri Kembar, Goa Walet, dan Eat Beraik. Aktifitas wisata yang dapat dilakukan:wisata pegunungan, air terjun, jungle tacking, pengamatan dan pengintaian perilaku burung, jelajah sungai, dan camping.Sarana dan prasarana yang ada: pondok kerja, jalan trail, radio komunikasi, penginapan,restoran, dan pondok wisata.

♣ Taman Wisata Alam SuranadiPotensi wisata yang tersedia meliputi: sumber mata air yang mengalir sepanjang tahun, pura,serta flora dan fauna yang beragam. Aktifitas wisata yang dapat dilakukan: jungle tracking, bird watching, camping, penelitian, pendidikan lingkungan.Sarana penunjang wisata yang tersedia adalah hotel, restoran, pusat informasi, jalan tracking,camping ground, aula pertemuan, warung makan/lesehan, dan kolam renang. Untuk mencapailokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat 25 menit dari Mataram.

♣ Taman Wisata Alam Ranget

Potensi Wisata yang tersedia adalah berbagai jenis flora dan fauna dan sumber air yangmengalir sepanjang tahun.

♣ Taman Wisata Alam Laut Gili Indah (Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan)Potensi wisata yang dimiliki adalah: Pantai dengan pasir putih, ombak yang tenang, karanglaut, dan berbagai jenis ikan hias. Aktifitas wisata yang dapat dilakukan: snorkeling, fishing,diving, surfing, sun bathing, shifting dan camping

♣ Taman Wisata Alam Gunung Tunak Potensi wisata yang dimiliki adalah: Pantai dengan pasir putih, flora dan fauna yang beragam.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 91/99

 

Aktifitas wisata yang dapat dilakukan: Berjemur, berenang, penelitian, dan pendidikanlingkungan.

♣ Taman Wisata Alam Danau TaliwangPotensi wisata yang ada adalah berbagai jenis flora dan fauna. Aktifitas wisata yang dapat

dilakukan adalah pengamatan burung, bersampan, pendidikan lingkungan dan penelitian.♣ Taman Buru dan Taman Wisata Alam Pulau Moyo

Sebagai sebuah taman buru, kawasan ini memiliki potensi satwa buru antara lain Sapi Liar,Babi Hutan, dan Rusa. Sedangkan potensi wisata adalah keindahan alam pantai, kawasan perairan beserta biota laut seperti berbagai jenis coral biru, dan jenis ikan laut hias. Sarana danPrasarana wisata yang tersedia adalah hotel dan restoran.

♣ Taman Wisata Alam MadapanggaPotensi Wisata yang tersedia adalah berbagai jenis flora dan fauna.

♣ Taman Buru Gunung Tambora SelatanSebuah taman buru dengan pemandangan alam pegunungan dan wisata laut., Sedangkan potensi satwa buru antara lain Babi Hutan, dan Rusa.

♣ Taman Nasional Gunung RinjaniTaman Nasional Gunung Rinjani adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistemasli. Potensi wisata alam pegunungan yang memiliki keanekaragaman Flora dan Fauna , air terjun, kolam permandian air panas dan dingin, danau dan tanaman khas bunga edelwies.Aktifitas wisata yang dapat dilakukan antara lain: mandi air panas dan dingin, penelitian,tracking, pendakian, memancing.

♣ Taman Hutan Raya SesaotPotensi wisata yang dimiliki adalah aneka ragam flora dan fauna serta air terjun yang indahdengan udara pegunungan yang sejuk. Aktifitas wisata yang dapat dilakukan: tracking, mount biking, hiking, camping,

♣ Cagar Alam Toffo Kota LambuSebagian besar cagar alam berupa padang savana yang luas dengan berbagai jenis burung danfauna lainnya serta hutan Mangrove tumbuh di bagian pantai.

♣ Cagar Alam PedauhCagar alam ini banyak dihuni oleh berbagai jenis burung langka yang dilindungi dan satwa liar lainnya.

♣ Cagar Alam Gunung Tambora SelatanPotensi wisata yang ada adalah pemandangan alam, padang savanna, dan lebah madu.

♣ Cagar Alam Pulau SangiangSelain berbagai jenis flora, cagar alam ditemukan berbagai jenis burung langka dan satwa liar 

lainnya.♣ Swaka Margasatwa Gunung Tambora Selatan

Potensi wisata berupa pemandangan alam yang yang sangat indah, padang savanna, potensilebah madu yang sering dijadikan sebagai obyek wisata pemanenan lebah madu secaratradisional, pengamatan penyu, penelitian dan pendidikan.

♣ Swaka Alam Jereweh potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan yaitu sungai yang mengalir sepanjangtahun, panorama alam, pengamatan kehidupan satwa burung, dan, tekstur bebatuan tebing.

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 92/99

 

= Wisata Budaya

Museum NTB

Terletak di Jalan Panjitilar Ampenan Kota Mataram. Berbentuk bangunan Lumbung Padi khasSuku Sasak. Pada museum ini dapat disaksikan gambaran perkembangan NTB dari zaman prasejarah sampai saat ini.Ada beberapa pertunjukan kesenian dan acara-acara yang bersifat ceremonial.Ruang Pameran antara lain berisi gambaran kosmografi, data-data geologi, diorama alam flora,fauna, lukisan-lukisan, benda-benda budaya hasil karya zaman dahulu.

Taman Mayura

Terletak di Kecamatan Cakranegara Kota Mataram. Dibangun tahun 1744 oleh Raja Lombok 

Anak Agung Ngurah Karang Asem. Taman ini berbentuk empat persegi panjang didalamnyaterdapat Bale Kambang di tengah kolam.Di dalam taman ini terdapat dua pura, yaitu Pura Kelepung dan Pura Padmasari. Pada bagian belakang terdapat lapangan tennis dan kolam renang.

Pura Meru

Terletak di Cakranegara. Merupakan peninggalan Raja Bali di Lombok dan merupakan tempat peribadatan Umat Hindu.

Pura Segara

Terdapat di pinggir pantai Ampenan. Merupakan tempat peribadatan umat Hindu.

Masjid Kuno Rambitan

Berjarak 49 km dari Kota Mataram. Masjid dibangun pada abad ke-16 terletak di tengah perkampungan penduduk dengan ciri-ciri: Mihrab tidak tepat mengarah kiblat, bentuk ataptumpang, hanya ada bangunan inti dan tanpa serambi. Atap dari ijuk dan dinding dari bambu.

Makam Selaparang

Terletak di Dusun Peresak, Desa Selaparang, Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur. Jaraknya55 km dari Kota Mataram. Komplek makam ini sederhana namun di dalamnya terdapat makamtokoh dari berbagai daerah dan agama sebagai perlambang dari perwujudan Nusantara.

Bala Kuning

Merupakan rumah kediaman Sultan Sumbawa Muhammad Kaharuddin III setelah turun tahta,

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 93/99

 

terletak di tengah Kota Sumbawa Besar. Di rumah ini tersimpan benda-benda peninggalankerajaan antara lain: Keris, mahkota raja, tombak, pakaian raja yang berlapis emas.

Dalam Loka

Dalam Loka atau Istana Sumbawa terletak di pusat kota Sumbawa Besar. Dibangun pada zamanSultan Muhammad Jallaluddin III yang memerintah Kerajaan Sumbawa antara tahun 1883-1931.Istana ini berbentuk rumah panggung dengan 99 tiang penyangga sebagai perlambang 99 sifatTuhan Asmaul Husna.

Sarkofagus Ai Renung

Makam kuno ini terletak di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu dengan jarak 27 km dariSumbawa Besar.

Doro Bata

Terletak satu kilometer dari Kota Dompu. Lokasi ini merupakan tempat penelitian benda-benda peninggalan pra sejarah. Doro Bata merupakan bekas-bekas Kerajaan Dompu.

Istana Bima

Terletak di tengah Kota Bima, dibangun pada tahun 1927-1930 dengan arsitektur bergaya Eropa.Istana ini terdiri dari bangunan istana, mesjid dan alun-alun. Fungsi istana sekarang ini adalahsebagai Museum Bima yang lebih dikenal dengan Museum Asi Mbojo.

Lumbung Tradisional Wawo Maria

Merupakan lokasi wisata yang terletak sekitar 25 kilometer dari kota Bima pada jalur wisatauntuk tujuan Pulau Komodo. Lumbung Tradisional (Lengge) merupakan obyek wisata yang telah banyak dikunjungi.

Wadu Pa’a

Terletak di Teluk Bima dan merupakan tempat keberadaan situs purbakala yang cukup terkenal.Tempatnya di Dusun Sowa, Desa Kananta, Kecamatan Donggo. Melalui laut dari Pelabuhan

Bima menuju lokasi ini ditempuh selama satu jam.

= Wisata Sejarah

Makam Van Ham

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 94/99

 

Makam Van Ham terletak di tengah kota Mataram. Van Ham adalah seorang Jenderal Belandayang tewas pada tahun 1894 ketika terjadi pertempuran sengit antara pasukan Kerajaan Lombok dengan Tentara Belanda.

Desa Bayan

Di tempat ini terdapat masyarakat Suku Sasak dan masih terus mempertahankan sifat tradisionalyang bercorak agraris. Bangunan tradisional Balejajar terdiri dari dua atau tiga ruangan dengantiang-tiang dan berdinding bambu. Rumah-rumah di Bayan dicirikan dengan adanya berugak didepan rumah. Selain itu budaya di desa ini juga masih tetap dipertahankan keasliannya.

Desa Sade dan Desa Rambitan

Letaknya sekitar 19 km dari Kota Praya, Lombok Tengah. Di kedua desa yang dihuni oleh SukuSasak ini terdapat dua bangunan tradisional dengan lumbung padi yang khas. Terdapat pulakerajinan tenun gedogan.

Desa Sembalun Lawang dan Sembalun Bumbung

Kedua desa ini berada dalam sebuah danau yang sudah mengering dan berubah menjadi lahanyang subur. Merupakan tempat persinggahan menujuGunung Rinjani. Bangunan tradisional dan Petilasan Gajah Mada dapat dijumpai di desa ini.

Dusun Pemulung

Letaknya tujuh kilometer dari Kota Sumbawa Besar. Di desa ini dapat disaksikan budayatradisional masyarakat Sumbawa dengan berbagai macam atraksi seperti: karapan kerbau, karaci,

tarian daerah, rumah tradisional dan lain-lain. Tradisi menumbuk padi juga dapat disaksikan.

Desa Tapel

Terletak di puncak Gunung Batu Lenteh Kecamatan Moyo Hulu, berjarak 37 km dari KotaSumbawa Besar. Dapat ditempuh dengan jalan kaki atau berkuda. Bangunan tradisional berbentuk rumah panggung terdapat di desa ini. Demikian juga budaya radisional masyarakatSumbawa mulai dari cara berpakaian, bentuk rumah dan adat perkawinan.

Desa Poto

Berjarak 30 km dari Kota Sumbawa Besar di Kecamatan Moyo Hilir. Tenunan tradisional pembuatan gerabah serta atraksi kesenian rakyat seperti: pacuan kuda dan karapan kerbau dapatdisaksikan di desa ini.

Pulau Bungin

Terletak di Kecamatan Alas pada jarak 70 km dari Kota Sumbawa Besar dengan kepadatan penduduk 14.000 jiwa / km2.. Tradisi di Pulau Bungin sangat unik antara lain pada tradisi

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 95/99

 

 perkawinan adanya keharusan bagi keluarga baru untuk menyiapkan lahan/rumah denganmengurug laut.

= Adat Dan Tradisi Masyarakat

Tradisi Upacara Bau Nyale

Menurut legenda, Nyale atau cacing laut adalah merupakan reinkarnasi dari Putri Mandalikayaitu seorang Putri yang cantik dan berbudi luhur yang menceburkan dirinya ke laut karena tidak ingin mengecewakan para pangeran yang memperebutkannya.Kemunculannya di pantai selatan Pulau Lombok hanya terjadi sekali setahun ditandai dengankeajaiban alam sebagai suatu karunia Tuhan kepada hambanya. Bagi masyarakat Lombok Selatan banyaknya Nyale yang muncul merupakan karunia Tuhan sebagai tanda akanmendapatkan hasil panen yang baik.

Upacara Perang Topat

Perang Topat adalah upacara ritual sebagai perwujudan rasa terima kasih kepada tuhan ataskemakmuran berupa tanah yang subur, banyak hujan. Upacara Perang Topat ditampilkan diTaman Lingsar oleh Masyarakat Hindu, Masyarakat Sasak dengan saling melemparkan Topat(Ketupat). Upacara ini berlangsung setelah selesai “Pedande” memuja yaitu selama periode“Rokok Kembang Waru” sekitar pukul 17.30. Perang Topat dilaksanakan setiap tahun pada saat purnama ke 6 menurut Kalender Sasak atau sekitar Bulan Nopember –Desember.

Lebaran Topat

Lebaran Topat merupakan tradisi Hari Lebaran dan diwujudkan dengan cara membawaTopat/Ketupat dan berbagai jenis masakan. Acara ini berlangsung setelah enam harimenyelesaikan puasa Syawal, yakni pada hari ke 7 setelah Idul Fitri.Masyarakat Lombok Barat khususnya melaksanakan Lebaran Topat dirumah-rumah, mushollamaupun berziarah pada makam keluarga atau para Pemimpin Agama yang kemudian dilanjutkandengan acara rekreasi di sepanjang pantai.

Upacara U’a Pua

Upacara U’a Pua dilaksanakan bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

yang juga dirangkai dengan penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima)yang berlangsung selama 7 hari.

Prosesi U’a Pua diawali dengan Pawai dari Istana Bima yang diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana, Group Kesenian Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yangdilengkapi dengan Kelompok Penunggang Kuda (Jara Sara’u). Selama proses pawai berlangsungGroup Kesenian terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika memasukiIstana, Penunggang Kuda menari dengan suka ria (Jara Sara’u), Sere, Soka dan lain-lain sampai

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 96/99

 

Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan yang diiringi dengan Penari Lenggo. Pada sa’at itudiserahkan ”Sere Pua” dan Al-Qur’an kepada Sultan.

Barapan Kebo

Barapan Kebo adalah permainan ketangkasan Balapan Kerbau yang tetap dilestarikan olehmasyarakat Sumbawa. Tujuan akhir dari Permainan ini adalah mencapai Saka (Bendera) yangada digaris finish.Shaman/Juri membacakan jampi-jampi agar kerbau peserta lomba takut mencapai Saka. JikaSaka dilewati oleh peserta barapan kebo, maka Shaman/Juri akan menetapkan bahwa dialah pemenangnya.

= Kesenian Daerah

Wayang Kulit

Kesenian yang paling populer dalam masyarakat Lombok adalah Wayang Kulit, yang manaserial cerita/lakonnya banyak dipengaruhi oleh budaya Jawa.

Tari Tandak Mendet

Tarian ini adalah bagian dari upacara adat disebut “Ngayu Ayu” dari Desa Sembalun Lombok Timur yang membentuk suatu ciri acara yang melibatkan seluruh penduduk di Desa SembalunBumbung. Penari terdiri dari 8 tentara; 6 orang laki-laki bertindak sebagai tentara, seorangmembawa sumpit dan seorang lagi bertindak sebagai pemimpin. Tarian ini dipertunjukan untuk 

menyatakan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keselamatan mereka dan upayauntuk tetap hidup sebagai hamba.

Peresean

Presean sangat terkenal sebagai pertunjukan ketangkasan diantara masyarakat Lombok.Pertunjukan ini dilaksanakan oleh dua “pepadu” yang bertanding secara fisik dengan rotansebagai senjata dan ende sebagai tameng. Pertunjukan ini diiringi dengan Gamelan dan dipimpinoleh juri yang disebut Pekembar. Pekembar memiliki hak untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang.

Belanjakan

Belanjakan adalah salah satu jenis tarian rakyat yang masih hidup, khususnya di Desa Masbagik,Lombok Timur.Kata “Belanjakan” berasal dari kata “Lanjak” yang artinya menendang dengan tumit. Olehkarena dalam pertandingan ini gerakannya adalah dengan menendang tumit.

Atraksi ini disamping berfungsi sebagai persehatan juga sebagai ajang kompetisi mengadu

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 97/99

 

ketrampilan belanjakan, juga biasanya dilaksanakan setelah panen padi. Atraksi ini memilikiunsur pendidikan seperti meningkatkan keberanian, kepercayaan diri dan memperluas hubungansosial karena dilaksanakan antara kelompok-kelompok dari desa lain.

Tari Gandrung

“Gandrung“ artinya perasaan rindu yang dieksperesi-kan dalam bentuk gerak dan tarian. Kita dapat menjumpai tarian ini dibeberapa desa yangada di Pulau Lombok. Tari Gandrung dipertunjukkan oleh seorang gadis penari, biasanya dipertunjukkan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan.Tari Gandrung memiliki suatu pertunjukan yang unik. Mereka menaridengan kipas dan ketika penari menyentuhkan kipasnya kepada salahseorang penonton yang biasanya laki-laki, ini berarti laki-laki yangdisentuh kipas tersebut diundang untuk menari bersama penari gandrungdi arena tersebut.

Tari Batek Baris

Jenis tarian ini dipertunjukkan dengan gerakan Tentara Belanda pada jaman dahulu. Oleh karenanya, aba-aba hampir seluruhnya diinstruksi-

kan dalam bahasa Belanda Dialeg Sasak. Tarian Batek Baris ini biasanyamengiringi upacara adat. Saat ini hanya ada satu Kelompok Seni Batek Baris yang masih bertahan yaitu di Desa Lingsar Lombok Barat.

Tari Gendang Beleq

Tari Gendang Beleq adalah salah satu tarian dari Lombok, dinamakan

demikian karena memakai gendang yang sangat besar. Pada zamandahulu tarian ini dipertunjukan untuk mengiringi atau menyambuttentara yang pergi atau pulang dari medan perang.

Tarian ini sering dipakai untuk menyambut tamu-tamu penting sebagaisuatu seni, pertunjukan tarian ini juga disebut “Tari Oncer”

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 98/99

 

Rudat

Rudat adalah tarian tradisional Suku Sasak yang dipertunjukan oleh group anak muda. Tarian iniadalah kombinasi antara budaya islam pada umumnya dan budaya sasak khususnya. Tarian inidiikuti dengan beberapa instrumen musik seperti “Jidur”. Penari biasanya menyajikan nyanyian

rudat yang berisikan ajaran Islam. Penari biasanya memakai kostum warna warni dilengkapidengan topi dan perlengkapan lainnya.

Kayak Sando

Kayak Sando adalah salah satu jenis tarian daerah yang diambil dari cerita masyarakat yang adadi Lombok Tengah dan Lombok Timur. Warna khusus tarian ini adalah bahwa semua penarimemakai topeng. Tarian ini sering dipertunjukan pada acara-acara adat untuk memeriahkanupacara – upacara daerah.

Cupak Gerantang

“Panji Semirang” yang aslinya berasal dari Bali diambil oleh seniman Sasak menjadi sebuah bentuk Operet yang diberi nama Cupak Gerantang. Operet ini biasanya dipertunjukkan untuk menghidupkan acara perkawinan dan acara hitanan. Pertunjukkan Cupak Gerantang biasanyadipertunjukkan sepanjang malam dari jam 21.00 hingga pagi hari.

Barong Tengkok 

Barong Tengkok adalah pertunjukkan yang biasanya disuguhkan dalam suatu acara untuk mengiringi pengantin pada acara perkawinan atau acara hitanan. Prosesinya berupa arak-arakandengan mengusung calon pengantin atau yang dikhitan dengan kuda-kudaan kayu.

Kecimol

Kecimol adalah salah satu jenis musik tradisional dari Lombok Timur, Desa Lenek KecamatanAikmel. Instrumennya terdiri dari gambus, gendang jidur, mandolin dan sebuah biola. Lirik lagu berisikan ungkapan pendidikan bagi anak muda yang sedang bercinta. Jenis musik ini telah berkembang di berbagai Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur.

Tari Bajang Girang

Tarian ini perwujudan ekspresi perasaan anak muda yang selalu bermaksud untuk melaksanakan

 perkawinan. Dalam Bahasa Indonesia, kata bajang berarti muda dan girang berarti senang.

Tari Lenggo

Tari Lenggo adalah salah satu jenis kesenian yang ada pada zamandahulu diselenggarakan oleh para Raja dan Ratu di Bima. Gerakan tarianini yang demikian luwes merupakan cerminan keluwesan dan tingkahlaku yang baik dari para pemuda dan pemudi di Bima. Tari Lenggo pada

5/9/2018 POTENSI WILAYAH NTB - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potensi-wilayah-ntb 99/99

 

zaman dulu sering dipertunjukan pada upacara–upacara menyambut tamu-tamu, upacara adatlainnya atau acara penting kerajaan.

 Ntumbu

 Ntumbu adalah atraksi mengadu kepala antara dua pemain, merupakan salah satu pertunjukan didaerah Bima. Pada pertunjukan ini kedua pemain diberikan kekebalan lebih dulu oleh pemimpin pertunjukan yang disebut Guru’ dengan berdo’a yang disebut Nochtah”. Untuk memungkinkanmelangsungkan pertunjukan perlu adanya kepercayaan, keyakinan yang dikonsentrasikan dalamhati bagi kedua pemain dan ini akan diperoleh apabila kedua pemain telah di do’akan.

Pemain membagi diri dalam dua kelompok. Kelompok yang bertahan disebut “Te’e” dan yangmenyerang disebut “ Ncora”

Atraksi Ntumbu diiringi musik tradisional Bima, mula-mula pemain yang memegang danmelambaikan saputangan memberi salam kepada penonton kemudian pemanasan sebelum

melakukan adu kepala.