potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan …digilib.unila.ac.id/31990/3/skripsi tanpa bab...

43
POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN EROSI DI DAS SEKAMPUNG HULU DENGAN PENDEKATAN SDR (Sediment Delivery Ratio) (Skripsi) Oleh BENY TRIBIYONO FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 01-Sep-2020

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGIDAN PENDUGAAN EROSI DI DAS SEKAMPUNG HULUDENGAN PENDEKATAN SDR (Sediment Delivery Ratio)

(Skripsi)

Oleh

BENY TRIBIYONO

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

ABSTRAK

POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAANEROSI DI DAS SEKAMPUNG HULU DENGAN PENDEKATAN SDR

(SEDIMENT DELIVERY RATIO)

Oleh

BENY TRIBIYONO

Pengelolaan dan pemanfaatan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang salah oleh

manusia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan berdampak negatif

terhadap lingkungan terutama bagian hilir. Penggunaan lahan yang tidak sesuai

dengan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air di bagian hulu DAS akan

mengakibatkan tingginya erosi. Erosi merupakan salah satu permasalahan di DAS

Sekampung Hulu. Peningkatan laju erosi akan meningkatkan jumlah sedimen

yang masuk ke sungai. Penelitian bertujuan (1) menduga besarnya potensi

sedimen di Bendungan Batutegi dan (2) menduga erosi di DAS Sekampung Hulu

dengan menggunakan metode Sediment Delivery Ratio (SDR). Berdasarkan hasil

analisis diperoleh nilai total potensi sedimen di Bendungan Batutegi sebesar

83.478,74 ton/tahun atau setara dengan penambahan ketebalan sedimen sebesar

5,04 mm/tahun dan nilai pendugaan erosi yang diperoleh dengan pendekatan SDR

di DAS Sekampung Hulu rata-rata sebesar 140,31 ton/ha/tahun.

Kata kunci: Bendungan Batutegi, DAS Sekampung Hulu, Erosi, Sedimentasi,Sediment Delivery Ratio.

Page 3: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

ABSTRACT

THE POTENTIAL OF SEDIMENT IN BATUTEGI DAM AND EROSIONESTIMATION IN SEKAMPUNG HULU WATERSHED USING SDR

(SEDIMENT DELIVERY RATIO) APPROACHES

By

BENY TRIBIYONO

Wrong management and utilization of the watershed could cause a damage and

negative impacts to the environment, especially in the downstream. Inconsistency

of land use with soil and water conservation principles in the upstream watershed

would cause high erosion. Erosion was one of the problems in Sekampung Hulu

Watershed. Increasing of erosion rate would increase the amount of sediment

entering the river. This study aimed (1) estimating the potential of sediment in

Batutegi Dam and (2) estimating erosion in Sekampung Upstream Watershed

using Sediment Delivery Ratio (SDR) method. Based on the analysis result, the

total potential value of sediment in Batutegi Dam were 83.478,74 ton/year equal

to sediment thickness addition about 5.04 mm/year and erosion estimation value

obtained using SDR approach in Sekampung Hulu Watershed average of 140,31

ton/ha/year.

Keywords: batutegi DAM, erosion, sedimentation, sekampung hulu watershed,SDR.

Page 4: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGIDAN PENDUGAAN EROSI DI DAS SEKAMPUNG HULUDENGAN PENDEKATAN SDR (Sediment Delivery Ratio)

Oleh

BENY TRIBIYONO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung
Page 6: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung
Page 7: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

RIWAYAT HIDUP

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas segala nikmat dan

karunia-Nya. Penulis dilahirkan di Way Kanan pada tanggal

22 Agustus 1993, merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara dari pasangan Bapak Bibit Wardoyo dan Ibu

Warsinah. Jenjang studi di mulai pada tahun 1999 dari SD

Negeri 1 Kalipapan selesai pada tahun 2005, melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 3 Negeri Agung dan selesai pada tahun 2008.

Melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Kotabumi dan selesai pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk Lokal Tertulis.

Tahun 2014 penulis melakukan Praktek Umum selama ± 1 bulan di KPH Cepu

BKPH Cabak, Jawa Tengah. Penulis juga pernah melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) selama ± 40 hari di Desa Sumber Jaya Tulang Bawang pada tahun

2015. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten dosen atau tutor

Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) pada Mata Kuliah Umum Pendidikan Agama

Islam (MKU PAI). Penulis juga aktif di berbagai organisasi Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) tingkat fakultas maupun Universitas.

Page 8: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

i

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah, ku persembahkan karyaku ini kepada Bapak,Ibu, Kakak, Adik, dan Saudara Kehutanan Unila tercinta yang selalu mendukung

dalam keadaan suka maupun duka.

Page 9: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

ii

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapan kehadiran Allah SWT, yang telah

melimpahkan berkah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan skripsi ini yang berjudul “Potensi Sedimen Bendungan Batutegi

Dan Pendugaan Erosi Di Das Sekampung Hulu Dengan Pendekatan SDR

(Sediment Delivery Ratio)” Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna langkah penulis

selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terselesaikannya penulisan dan penyusunan

skripsi ini mulai dari awal hingga akhir berkat bantuan dan kemurahan hati dari

berbagai pihak yang turut memberikan motivasi, bimbingan, ide, fasilitas,

dukungan moril dan materil.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung dan selaku penguji utama dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 10: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

iii

2. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung atas bimbingan,saran, dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof.Dr.Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku pembimbing akademik atas

segala nasehat selama menempuh studi, dan dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

4. Bapak Dr.Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S., selaku pembimbing utama atas

bimbingan,saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. BBWS-MS (Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung) Provinsi

Lampung, yang telah banyak membantu memberikan data dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai di Jurusan Kehutanan Universitas

Lampung, yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh

pendidikan di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

7. Keluargaku: Bapak Bibit Wardoyo, Ibu Warsinah, Mas Heriyanto, S.T.P., Mas

Agus Sugiyanto, Mbak Yuniarsih, Mbak Puji, Adik Ukad Wahyudi, Adik

Vemilia Inka Prestiana, Adik Nafis Fairuz Zahran, Adik Puri, dan seluruh

keluarga besar, terimakasih telah mendukung dan memberikan segalanya tanpa

pamrih untuk bekal penulis di dunia maupun akhirat.

8. Keluarga Kehutanan 2011 “FOREVER” terimakasih atas kebersamaan baik

dalam suka maupun duka.

9. Saudara Eko Supriyadi dan Desy Rahmawati Romlah sebagai rekan

seperjuangan yang telah sama-sama berjuang dan membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh keikhlasan.

Page 11: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

iv

10. Keluarga besar takmir dan marbot masjid Ulul ‘Ilmy FP Unila, keluarga besar

Himasylva FP Unila, keluarga besar UKMF FOSI FP Unila, keluarga besar

IMMPERTI Unila, keluarga Besar BEM U KBM Unila, keluarga besar KBDG

Lampung.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan mereka semua. Demikian yang

dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Aamiiin

Bandar Lampung, Juni 2018Penulis,

Beny Tribiyono

Page 12: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1A. Latar Belakang .............................................................................. 1B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3C. Tujuan Penelitian........................................................................... 3D. Manfaat Penelitian......................................................................... 3E. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6A. Keadaan Umum Daerah Penelitian ............................................... 6B. Keadaan Biofisik DAS Sekampung Hulu ..................................... 8

1. Topografi DAS Sekampung Hulu ............................................ 82. Jenis Tanah ............................................................................... 83. Ketinggian ................................................................................ 94. Iklim ......................................................................................... 9

C. Batas Wilayah ............................................................................... 9D. Pengelolaan DAS Sekampung Hulu ............................................. 10

1. Balai Pengelolaan DAS Way Sekampung/Way Seputih.......... 102. Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung ..................... 10

E. Hirologi ......................................................................................... 11F. Daerah Aliran Sungai dan Pengelolaannya ................................... 11G. DAS Way Sekampung .................................................................. 14H. Erosi dan Sedimentasi ................................................................... 15I. Pendugaan Erosi dengan pendekatan SDR ................................... 17

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 18A. Tempat dan Waktu ....................................................................... 18B. Alat dan Bahan .............................................................................. 19C. Pengumpulan Data ........................................................................ 19D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 21E. Analisis Data ................................................................................. 22

Page 13: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

vi

HalamanIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 24

A. Hasil .............................................................................................. 241. Konsentrasi Sedimen (Cs) ........................................................ 242. Nilai Potensi sedimen ............................................................... 253. Nilai Pendugaan Erosi dengan metode SDR ............................ 254. Nilai Presentase Uji Tekstur Tanah .......................................... 26

B. Pembahasan ................................................................................... 271. Potensi Sedimen ....................................................................... 272. Pendugaan erosi dengan menggunakan pendekatan SDR........ 30

V. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 35A. Simpulan ....................................................................................... 35B. Saran.............................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 36

LAMPIRAN............................................................................................. 40Tabel 9-14 ................................................................................................. 41-43Gambar 4-7................................................................................................ 44-45

Page 14: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Jenis tanah yang mendominasi di DAS Sekampung Hulu.................. 9

2. Persebaran ketinggian tempat di DAS Sekampung Hulu ................... 9

3. Data konsentrasi sedimen (Cs) di Sekampung Hulu dan Sangharus .. 24

4. Nilai potensi sedimen di Sekampung Hulu dan Sangharus ................ 25

5. Nilai pendugaan erosi dengan metode SDR ....................................... 26

6. Hasil uji tekstur tanah pada sampel jenis tanah dilokasi penelitian .... 26

7. Perubahan penggunaan lahan pada lokasi penelitian DAS SekampungHulu tahun 2015.................................................................................. 33

Page 15: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Kerangka pemikiran ............................................................................ 5

2. Peta lokasi penelitian DAS Sekampung Hulu..................................... 6

3. Peta wilayah DAS Sekampung Hulu .................................................. 18

4. Kondisi landuse sekitar sungai Sekampung DAS Sekampung Hulu.. 44

5. Kondisi landuse sekitar sungai Sangharus DAS Sekampung Hulu .... 44

6. Pengambilan sampel air di sungai SekampungDAS Sekampung Hulu ........................................................................ 45

7. Pengambilan sampel air di sungai SangharusDAS Sekampung Hulu ......................................................................... 45

Page 16: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan dan pemanfaatan Daerah aliran Sungai (DAS) yang salah oleh

manusia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan DAS dan berdampak negatif

terhadap lingkungan terutama bagian hilir. Selain itu, pertambahan jumlah

penduduk dengan cepat juga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan

masyarakat, baik itu secara ekonomi maupun secara sosial budaya terutama

kebutuhan papan dan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat

memanfaatkan sumber daya alam yang ada, seperti kegiatan alih fungsi lahan

sebagai pemukiman, perladangan dan penebangan hutan di bagian hulu,

sehingga berkurangnya tanaman penutup tanah yang mengakibatkan besarnya

aliran permukaan dan berkurangnya kapasitas pori-pori tanah untuk infiltrasi.

Aliran permukaan juga dapat menyebabkan terjadinya erosi dan sedimentasi.

Erosi yang terjadi dapat mempengaruhi produktivitas lahan yang biasanya

mendominasi DAS bagian hulu dan dapat memberikan dampak negatif pada

bagian hilir dalam bentuk hasil sedimen dan juga mengakibatkan kekeringan

pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan. Seiring bertambahnya

waktu, kesuburan tanah pada bagian hulu semakin berkurang dan muatan

sedimen semakin menumpuk pada bagian tengah dan hilir sehingga terjadinya

Page 17: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

2pendangkalan saluran aliran sungai. Salah satu wilayah yang menjadi pusat

perhatian adalah DAS Sekampung Hulu yang berada di Kecamatan Air

Naningan, Kabupaten Tanggamus.

DAS Sekampung Hulu seluas 42.400 ha saat ini sudah sangat penting untuk

ditangani, karena sebagian besar DAS Sekampung Hulu telah mengalami alih

fungsi hutan menjadi lahan pertanian. Saat ini luas hutan primer tersisa seluas

5.626,78 ha (13,27 %), hutan sekunder seluas 2.071,75 ha (4,89 %), semak

belukar 2.559,38 ha (6,04 %), dan pertanian lahan kering seluas 32.142,40 ha

(75,80 %) yang didominasi oleh tanaman kopi dengan variasi campurannya

adalah lada, pisang, dan kakao (BPDAS WSS, 2003).

Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah dan

air di bagian hulu DAS akan mengakibatkan tingginya erosi. Erosi yang terjadi

di DAS Sekampung Hulu rata-rata sebesar 67,5 ton/ha/tahun (Nippon Koei,

dalam Banuwa 2008). Akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian dan usaha

tani tanpa mempertimbangkan kemampuan serta agroteknologi konservasi tanah

dan air, telah menyebabkan kerusakan/degradasi DAS Sekampung Hulu (on site)

dan pada bagian hilirnya (off site) (Banuwa, 2008).

Kondisi tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas air yang akan dijadikan

sebagai sumber air baku dan berbagai keperluan lainnya. Kerusakan bagian hulu

Way Sekampung mengakibatkan keruhnya air disepanjang aliran sungai.

Keruhnya aliran sungai tersebut mengindikasikan bahwa aliran Way Sekampung

terdapat banyak muatan sedimen.

Page 18: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

3Perhitungan muatan sedimen berdasarkan Total Suspended Solid merupakan

salah satu cara untuk dapat menduga besarnya erosi pada suatu DAS dengan

muatan sedimen. Hasil dugaan erosi pada suatu DAS dapat digunakan sebagai

dasar pengelolaan DAS, khususnya dalam hal penggunaan lahan (Asdak, 2010).

Menurut Asdak (2010) perhitungan muatan sedimen dapat digunakan sebagai

bahan pendugaan erosi dengan metode SDR (Sediment Delivery Ratio).

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah berapa besar potensi sedimen

Bendungan Batutegi dan pendugaan erosi yang terjadi di DAS Sekampung Hulu

dengan menggunakan metode pendekatan Sediment Delivery Ratio (SDR)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini yaitu:

1. menduga besarnya potensi sedimen di Bendungan Batutegi.

2. menduga erosi di DAS Sekampung Hulu dengan menggunakan metode

Sediment Delivery Ratio (SDR).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada para pengambil

kebijakan sebagai bahan pertimbangan khususnya dalam perencanaan

pengelolaan DAS Sekampung Hulu.

Page 19: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

4E. Kerangka Pemikiran

Kerusakan DAS Sekampung Hulu disebabkan karena penggunaan lahan yang

tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air (KTA) di bagian

hulu, hal ini akan mengakibatkan tingginya erosi. Erosi yang terjadi di DAS

Sekampung Hulu rata-rata sebesar 67,5 ton/ha/tahun (Nippon Koei, 2003 dalam

Banuwa 2008).

Keberadaan DAS Sekampung Hulu yang telah rusak dimanfaatkan oleh

masyarakat yang berada di wilayah DAS Sekampung Hulu untuk memenuhi

berbagai kebutuhan hidup mereka. DAS Sekampung Hulu menyediakan air

yang berguna bagi masyarakat untuk kebutuhan irigasi lahan pertanian serta di

rencanakan akan digunakan sebagai penyedia air baku untuk PDAM.

Fungsi DAS Sekampung Hulu sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat, saat ini

telah mengalami penurunan yang disebabkan oleh erosi yang terjadi di DAS

Sekampung Hulu. Erosi yang terjadi pada suatu DAS sebenarnya merupakan

permasalahan alami yang wajar asalkan masih bisa ditoleransi. Seperti yang

dikatakan Banuwa (2013) laju erosi yang masih dapat ditoleransi (Tolerable Soil

Loss / TSL) adalah laju erosi terbesar yang masih dapat dibiarkan/ditoleransikan,

agar terpelihara kedalaman tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanaman

sehingga memungkinkan tercapainya produktivitas tinggi secara lestari.

Kondisi tersebut mengakibatkan menurunya kualitas air yang akan dijadikan

sebagai sumber air baku dan berbagai keperluan lainya. Kerusakan bagian hulu

Way Sekampung mengakibatkan keruhnya air disepanjang aliran sungai.

Page 20: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

5Keruhnya aliran sungai tersebut mengindikasikan bahwa aliran Way Sekampung

terdapat banyak muatan sedimen.

Pendekatan Sediment Delivery Ratio (SDR) digunakan untuk memprediksi

besarnya hasil sedimen dari suatu daerah tangkapan air. Asdak (2010)

menyatakan bahwa perhitungan besarnya Sediment Delivery Ratio (SDR)

dianggap penting dalam menentukan prakiraan yang realitis besarnya sedimen

total berdasarkan perhitungan erosi total yang berlangsung di daerah tangkapan

air. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi dan menanggulangi permasalahan yang

terjadi pada DAS Sekampung Hulu tersebut, maka diperlukan perhitungan besar

sedimen total berdasarkan erosi total yang berlangsung di daerah tangkapan air.

Secara umum kerangka pemikiran disajikan dalam bentuk bagan alir pada

Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka pemikiran.

DAS Sekampung Hulu

Pemanfaatan:- Bendungan Batutegi- Irigasi- PLTA- Air baku PDAM

Degradasi lahan

Sedimentasi

Pendugaan potensi sedimen danpendugaan erosi dengan SDR

Erosi di DASSekampungHulu

Potensi sedimenBendungan Batutegi

Erosi

Page 21: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Umum Daerah Penelitian

Secara geografis DAS Sekampung Hulu terletak pada 104°30 ‘34’ BT sampai

dengan 104° 49 ‘14’ BT dan 05°050 ”LS sampai dengan 05° 16’33 LS. DAS

Sekampung Hulu memiliki luas 42.400 ha (BPDAS WSS, 2003). Peta wilayah

DAS Sekampung Hulu dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta wilayah lokasi penelitian DAS Sekampung Hulu.

Page 22: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

7DAS Sekampung Hulu meliputi Desa Air Kubang, Air Naningan, Datar Lebuay

dan Sinar Jawa, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi

Lampung. DAS Sekampung Hulu merupakan salah satu sub DAS Sekampung

yang terdapat di kawasan hulu. Bagian hulu DAS Sekampung sebagian besar

termasuk ke dalam kawasan hutan lindung, namun saat ini sebagian kawasan

lindung tersebut telah mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian yang

didominasi oleh kebun campuran dengan tanaman utama kopi. Usaha tani yang

dilakukan saat ini masih kurang memperhatikan kemampuan lahan, kesesuaian

lahan, dan aspek konservasi tanah dan air. Berdasarkan status lahan, DAS

Sekampung Hulu terdiri dari kawasan lindung seluas 34.885 ha (82%) dan areal

budidaya seluas 7.515 ha (18%).

DAS Sekampung Hulu merupakan salah satu dari 6 sub DAS yang berada di

DAS Sekampung. Sub DAS merupakan bagian yang lebih kecil dari penyusun

sebuah DAS. Setiap aliran sungai yang tidak bercabang disebut sub DAS orde

pertama, sungai yang ada di bawahnya yang hanya menerima aliran dari sub

DAS orde pertama disebut sub DAS orde kedua dan demikian seterusnya

(Asdak, 2010). Sub DAS Sekampung Hulu meskipun tidak memiliki luas yang

paling besar, dengan presentase 16,89 % dari luas DAS Sekampung namun

memiliki fungsi sebagai daerah tangkapan air dibagian hulu.

Page 23: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

8B. Keadaan Biofisik DAS Sekampung Hulu

1. Topografi DAS Sekampung Hulu

Daerah DAS Sekampung Hulu berada pada ketinggian antara 200-1.750 meter

diatas permukaan laut (mdpl). Daerah ini terbagi dalam beberapa morfologi

yaitu satuan morfologi pegunungan, satuan morfologi kerucut gunung api dan

satuan morfologi perbukitan. Satuan morfologi pegunungan terdapat pada bagian

Barat dan Barat Laut DAS Sekampung Hulu dengan elevasi 400 – 1.250 m dpl.

Satuan morfologi kerucut gunung api terdapat di Barat Daya DAS Sekampung

Hulu dengan variasi elevasi 500-1.750 mdpl (Bukit Rindingan). Satuan

morfologi perbukitan bergelombang pada bagian Utara, Selatan, Tenggara, dan

Timur Laut DAS Sekampung Hulu dengan variasi elevasi 200-800 mdpl.

DAS Sekampung Hulu dibagi menjadi kelas lereng landai (3-8%),

bergelombang (8-15%), berbukit (15-30%), agak curam (30-45%), dan curam

(>45%), dan wilayah DAS Sekampung Hulu didominasi oleh daerah

bergelombang hinga berbukit (Banuwa, 2008).

2. Jenis tanah di DAS Sekampung Hulu

Jenis tanah di DAS Sekampung Hulu didominasi oleh jenis tanah Tropaquepts.

Meskipun jenis tanah Dystopepts dan Tropaquepts tetapi karena kondisi

topografi dan penutupan lahannya beragam sehingga sifat-sifat tanahnya sangat

beragam (Banuwa, 2008). Jenis tanah yang mendominasi di DAS Sekampung

Hulu dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 24: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

9Tabel 1. Jenis tanah yang mendominasi di DAS Sekampung Hulu

Sub DAS Jenis Tanah DominanSekampung Hulu Dystropepts

HumitropeptsTropudults

Sumber: BPDAS Way Seputih Way Sekampung, penyusunan karakteristik DASSekampung tahun 2008.

3. Ketinggian DAS Sekampung Hulu

Persebaran ketinggian tempat di DAS Sekampung Hulu berkisar antara 85−1996

m/dpl seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Persebaran ketinggian tempat di DAS Sekampung Hulu

Nama wilayah Ketinggian (m/dpl)Sub-DAS Sekampung Hulu 85 - 1996

Sumber: BPDAS Way Seputih Way Sekampung, penyusunan karakteristik DASSekampung tahun 2008.

4. Iklim

DAS Sekampung Hulu memiliki 5-6 bulan waktu bulan basah dalam setahun.

Berdasarkan Harmoni (2012), wilayah yang memiliki bulan basah sebanyak 5-6

bulan dalam satu tahun masuk kedalam tipe iklim C.

C. Batas Wilayah

Batas-batas wilayah DAS Sekampung Hulu adalah sebagai berikut.

1. Sebelah Utara : DAS Seputih.

2. Sebelah Timur : DAS Kambas dan Laut Jawa.

Page 25: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

103. Sebelah Selatan : DAS Bandar Lampung.

4. Sebelah Barat : DAS Semaka.

D. Pengelolaan DAS Sekampung Hulu

Keberadaan DAS Sekampung Hulu secara umum di kelola oleh dua instansi dari

dua kementrian yang berbeda, kedua instansi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih/Way

Sekampung Provinsi Lampung. BPDAS merupakan balai yang berada dibawah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang memiliki tugas untuk

mengelola DAS pada bidang perlindungan hutan, kawasan hutan, daerah

tangkapan air dan lain sebagainya. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh BPDAS

Way Seputih/Way Sekampung seperti pembibitan, penanaman, hingga

pemeliharaan lahan untuk tujuan reboisasi dan perbaikan kualitas dan fungsi

lahan DAS untuk mengoptimalkan fungsi DAS. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh BPDAS tergolong pada kegiatan yang bersifat memperbaiki

fungsi DAS sebagai daerah penyedia sumber daya air untuk keperluan

masyarakat.

2. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung. BBWS ini

merupakan balai yang berada di bawah naungan Kementrian Pekerjaan Umum

yang memiliki misi antara lain: meningkatkan pelestarian lingkungan sumber

daya air secara menyeluruh, konsisten dan berkelanjutan. Meningkatkan

pengelolaan jaringan irigasi/rawa untuk menunjang areal pertanian.

Meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk menunjang rencana

Page 26: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

11strategis lainnya meliputi penyediaan air baku permukiman, industri PLTA

dan pariwisata. Meningkatkan pengendalian badan sungai terhadap bencana

alam banjir, tanah longsor dan sebagainya. Meningkatkan kualitas sumber

daya manusia dan pemberdayaan masyarakat pengguna sumber daya air.

E. Hidrologi

DAS Sekampung Hulu sebagai pemasok air bagi bendungan Batutegi yang

digunakan untuk irigasi dan PLTA. DAS Sekampung Hulu memiliki 3 anak

sungai yaitu Way Sekampung yang mengalir dari pegunungan di sebelah barat,

Way Sangarus yang mengalir dari Gunung Rindingan, dan Way Rilau yang

mengalir dari pegunungan sebelah utara. DAS Sekampung Hulu termasuk dalam

tipe paralel, dendritik dan radial dengan kondisi aliran sungai yang berbentuk

meandering pada beberapa tempat, dan daerah lembah sungai berbentuk U pada

daerah landai dan V pada daerah yang curam. Aliran air sungai mengalir dari

arah barat dan utara yaitu daerah pengunungan dan perbukitan yang tinggi

menuju daerah yang lebih rendah di daerah timur dan selatan yaitu di bendungan

Batutegi.

F. Daerah Aliran Sungai dan Pengelolaannya

Secara umum Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat didefinisikan sebagai suatu

wilayah, yang dibatasi oleh batas alam, seperti punggung bukit atau gunung,

maupun batas bantuan seperti jalan atau tanggul, dimana air hujan yang turun di

Page 27: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

12wilayah tersebut memberikan kontribusi aliran ke titik kontrol (outlet) (Suripin,

2002).

DAS didefinisikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang menampung,

menyimpan, dan mengalirkan air hujan ke sungai, baik dalam bentuk aliran

permukaan, aliran bawah permukaan dan aliran bawah tanah. Wilayah ini

dipisahkan dengan wilayah lainnya oleh pemisah topografi yaitu punggung bukit

dan keadaan geologi terutama formasi batuan (Wiersum, 1979).

Berdasarkan definisi DAS tersebut dapat diartikan bahwa DAS merupakan suatu

sitem hidrologi yang dipengaruhi oleh peubah berupa presipitasi sebagai

masukan ke dalam sistem (Seyhan, 1990). Martopo (1985) menjelaskan pada

dasarnya peubah DAS yang ada kaitannya dengan proses hidrologi didalam

DAS dapat dikategorikan dalam peubah klimatologis, peubah fisik permukaan

lahan, peubah proses dan peubah keluaran.

Peubah klimatologis yang terpenting dalam proses hidrologi pada suatu DAS

adalah presipitasi atau hujan. Semua air yang bergerak didalam bagian lahan

merupakan suatu siklus hidrologi baik secara langsung maupun secara tidak

langsug berasal dari presipitasi. Peubah fisik permukaan lahan yang terpenting

adalah peubah morfometri, vegetasi dan penggunaan lahan. Peubah morfometri

antara lain adalah luas DAS, panjang sungai, kemiringan DAS, panjang DAS,

bentuk DAS, dan kerapatan aliran. Vegetasi dan penggunaan lahan yang

terpenting adalah luasan hutan, tegakan, semak, pemukiman, sawah, rawa,

Page 28: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

13danau, simpanan depresi (depression storage), simpanan saluran (channel

storage), dan bentuk tata guna lahan (Martopo, 1985).

Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang baik adalah penggunaan

sumberdaya alam di dalam DAS secara rasional untuk mendapatkan produksi

maksimum dalam waktu yang tidak terbatas dan menekan bahaya kerusakan

(degradasi lahan) seminimal mungkin, serta diperoleh water yield yang merata

sepanjang tahun (Banuwa dkk., 2008).

Konsep pengelolaan DAS yang baik perlu didukung oleh kebijakan yang

dirumuskan dengan baik pula, sehingga mampu mendorong praktek-praktek

pengelolaan lahan yang kondusif terhadap pencegahan degradasi tanah dan air.

Program-program pengelolaan DAS yang bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas lahan sebaiknya tidak mengabaikan perlunya menerapkan praktek

pengelolaan DAS yang berwawasan lingkungan. Praktek pengelolaan DAS

untuk menurunkan laju erosi dan sedimentasi serta permasalahan yang berkaitan

dengan sumberdaya air, seharusnya tidak mengabaikan pentingnya peranan DAS

bagian hulu dalam menghasilkan barang dan jasa. Isu penting yang perlu

dikemukakan adalah bagaimana dapat menyusun strategi pengelolaan DAS

bagian hulu yang dapat meningkatkan pendapatan penghuni DAS yang

bersangkutan melalui pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan

lingkungan (Arsyad, 2010).

Menurut Suripin (2002), Pengelolaan DAS mencakup identifikasi

keterkaitan antara tata guna lahan, tanah, air dan keterkaitan antara daerah hulu

Page 29: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

14dan hilir. Permasalahan utama pengelolaan DAS adalah sebagai berikut:

a. banjir dan kekeringan,

b. produktivitas tanah menurun,

c. pengendapan lumpur pada waduk,

d. saluran irigasi,

e. proyek tenaga air, dan

f. penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan

kering dan konservasi yang tidak tepat).

Adapun tujuan utama pengelolaan DAS adalah DAS yang sustainable, yaitu

pendapatan masyarakat di dalamnya cukup tinggi, teknologi yang diterapkan

tidak menimbulkan kerusakan, dan teknologi tersebut acceptable dan replicable

(Sinukaban, 1999).

G. DAS Way Sekampung

DAS Way Sekampung merupakan DAS yang memiliki luas terbesar kedua di

Provinsi Lampung dengan luas wilayahnya melintasi tujuh kabupaten

(Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan, Metro, Bandar Lampung

dan Lampung Timur). Luas DAS sekampung 477.439 ha, dengan luas irigasi

66.500 ha, dengan luas DAS yang besar tersebut namun DAS Way Sekampung

sejak tahun 1984 telah ditetapkan sebagai salah satu DAS dengan kondisi kritis

bersama 21 DAS lainya di Indonesia (Nurhaida dkk., 2005).

Page 30: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

15DAS Sekampung Hulu seluas 42.400 ha saat ini sudah sangat penting untuk

ditangani, karena sebagian besar DAS Sekampung Hulu telah mengalami alih

fungsi hutan menjadi lahan pertanian. Saat ini luas hutan primer tersisa seluas

5.626,78 ha (13,27 %) hutan sekunder seluas 2.071,75 ha (4,89 %), semak

belukar 2.559,38 ha (6,04 %), dan pertanian lahan kering seluas 32.142,40 ha

(75,80 %) yang didominasi oleh tanaman kopi dengan variasi campurannya

adalah lada, pisang, dan kakao (BPDAS WSS, 2003 dalam Banuwa 2008).

H. Erosi dan Sedimentasi

Erosi didefinisikan sebagai hilangnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu

tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain (Arsyad, 2010). Erosi

adalah pengikisan dan perpindahan tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang

diakibatkan oleh media alami. Erosi dan sedimentasi merupakan penyebab-

penyebab utama dalam terjadinya kemerosotan produktivitas tanah-tanah

pertanian, dan kemerosotan kuantitas serta kualitas air. Erosi itu sendiri meliputi

proses: pelepasan partikel-partikel tanah (detachment), penghanyutan partikel-

partikel tanah (transportation), dan pengendapan partikelpartikel tanah yang

telah terhanyutkan (deposition) (Foster and Meyer, 1973 dalam Jauhari 2012).

Akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian dan usahatani tanpa

mempertimbangkan kemampuan serta agroteknologi konservasi tanah dan air,

telah menyebabkan kerusakan/degradasi DAS Sekampung Hulu (on site) dan

pada bagian hilirnya (off site). Pada sisi on site indikator kerusakan DAS yang

dapat digunakan antara lain adalah erosi, sedimentasi, fluktuasi debit sungai, dan

Page 31: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

16produktivitas lahan. Erosi yang terjadi di DAS Sekampung Hulu rata-rata

sebesar 67,5 ton ha/tahun (Nippon Koei, 2003 dalam Banuwa 2008).

Sedimen adalah endapan material di badan air (sungai/waduk) berupa partikel-

partikel tanah dari hasil erosi yang terangkut bersama aliran air. Sedimentasi

adalah proses pengendapan partikel-partikel tanah hasil erosi yang tersuspensi

didalam air dan diangkut oleh aliran air dimana kecepatan aliran telah menurun.

Laju sedimentasi adalah jumlah hasil sedimen per satuan luas daerah tangkapan

air (DTA) atau daerah aliran sungai (DAS) per satuan waktu (ton/ha/th atau

mm/th) (Supangat, 2014).

Definisi sedimentasi adalah menumpuknya bahan sedimen di suatu lokasi akibat

terjadinya erosi baik erosi permukaan maupun erosi tebing yang terjadi di daerah

tangkapan air dan terbawa oleh aliran air sampai ke lokasi tersebut. Hasil

sedimen tergantung dari erosi total dari suatu DAS dan tergantung pada transport

partikel-partikel tanah yang tererosi tersebut keluar dari daerah aliran sungai

atau DAS. Besarnya sedimen biasanya bervariasi mengikuti karakteristik fisik

DAS. Besarnya hasil sedimentasi biasanya dinyatakan sebagai berat sedimen

persatuan luas DAS persatuan waktu (ton/km /tahun) (Banuwa, 2013).

Erosi dan Sedimentasi merupakan proses terlepasnya butiran tanah dari

induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air

atau angin kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terdapat di

tempat lain (Suripin, 2002). Terjadinya erosi dan sedimentasi menurut (Suripin,

2002) tergantung dari beberapa faktor yaitu karakteristik hujan, kemiringan

lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air

Page 32: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

17ke dalam lapisan tanah dangkal, dampak dari erosi tanah dapat menyebabkan

sedimentasi di sungai sehingga dapat mengurangi daya tampung sungai.

I. Pendugaan Erosi dengan Pendekatan SDR

Metode SDR (Sedimen Delivery Ratio) merupakan metode pendugaan

perhitungan erosi dengan menggunakan data muatan sedimen. Metode ini

menggunakan rumus sebagai berikut.

SDR = 0,41 x ,Keterangan :A = Luas DAS (ha)SDR = Nisbah penghantar sedimen (Boyce, 1975).

Selain itu muatan sedimen dapat diperoleh melalui pendekatan hasil

prediksi erosi, dengan menggunakan rumus:

MS = A x SDR atau A = MS : SDR

Keterangan :MS = Muatan Sedimen (ton/ha/th)A = Nilai erosi (ton/ha/th)SDR = Nisbah penghantaran sedimen (Permenhut No. 61 tahun 2014).berd

Page 33: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

18

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November-Desember 2016. Lokasi

penelitian ini berada di DAS Sekampung Hulu yang mencakup wilayah kabupaten

Tanggamus dan sekitarnya. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Peta wilayah DAS Sekampung Hulu.

Page 34: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

19B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah global positioning system (GPS),

kamera, dan software pendukung meliputi arcGIS 10.3 dan microsoft excel, alat

pengambil air (ember), botol penampung air dan alat laboraturium, meliputi:

cawan, bench meters, spectrophotometer, dissolved oxygen (DO) meter, COD

digestion, centrifuge, oven memmert, dan analitical balance. Sedangkan bahan

pada penelitian ini adalah sampel air sungai Sekampung Hulu, data curah hujan

Bendungan Batutegi 2016, data volume Bendungan Batutegi 2016, data inflow

dan elevasi Bendungan Batutegi 2016, peta perubahan lahan DAS Sekampung

Hulu 2015, peta topografi dan sampel tanah DAS Sekampung Hulu.

C. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data primer

dan data sekunder.

1. Data Primer

Pengambilan data primer dilakukan dengan melakukan metode pengambilan

sampel langsung di lapangan dengan metode sampel komposit yaitu dengan cara:

a. menentukan lokasi pengambilan sampel (4 titik lokasi pengamatan) dan

mengambil titik koordinat menggunakan GPS,

b. mengambil sampel air pada masing-masing titik lokasi pengamatan dengan

menggunakan ember,

Page 35: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

20c. memasukkan sampel air yang telah di ambil ke dalam botol ukuran 250 ml

(sebanyak 2 botol untuk masing-masing titik pengamatan),

d. melakukan pencatatan data dilokasi pengambilan sampel, meliputi: tanggal

dan waktu pengambilan sampel, dan kondisi kenampakan sungai (topografi,

vegetasi, dan kondisi usai hujan atau tidak),

e. menghitung Total Suspended Solid (TSS),

f. cawan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 15 menit,

g. selanjutnya dimasukkan kedalam desikator selama 15 menit, kemudian

timbang sebagai berat awal cawan,

h. prosedur di atas diulangi 3 kali hingga diperoleh berat awal cawan konstan

(A),

i. diambil contoh air yang telah di homogenkan, sebanyak 45 ml, kemudian

dimasukkan kedalam tabung sentrifius dan disentrifugal dengan kecepatan

4000 rpm selama 10 menit,

j. selanjutnya dipisahkan antara endapan dengan filtrat, kemudian endapan

dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui bobotnya (A). Cawan yang

berisi (endapan) di oven pada suhu 105°C sampai dengan berat konstan (B),

k. perhitungan: TSS =( )( ) X 1000

Keterangan:TSS = Total Suspended Solid (mg/l)A= Berat Awal Cawan (Sebelum Saringan)B = Berat Akhir Cawan (Setelah Saringan)Vol = Volume sampel air (Liter).

Page 36: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

212. Data sekunder

Pengambilan data sekunder diantaranya data curah hujan, data debit inflow, data

penggunaan lahan, data jenis tanah, data kelerengan lahan, data topografi DAS

Sekampung Hulu dan data volume bendungan. Data-data tersebut dikumpulkan

dari berbagai instansi yang terkait dan kemudian dianalisis.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah

melakukan penentuan titik lokasi pengambilan data sampel air dan mengambil

titik koordinat di DAS Sekampung Hulu dengan menggunakan GPS. Penentuan

titik lokasi pengamatan penelitian ini ditentukan sebanyak 4 titik yang terdapat

pada 2 Sub DAS Sekampung Hulu. Selanjutnya pengambilan sampel air pada

masing-masing titik pengamatan.

Tahapan kedua adalah mempersiapkan data penunjang. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data curah hujan bulanan, data debit sungai bulanan,

data penggunaan lahan (jenis penggunaan lahan yang dianalisis dalam data

penggunaan lahan adalah hutan, pertanian lahan kering, pemukiman, semak

belukar, dan badan air), jenis tanah (tanah berjenis lithosol dan tanah berjenis

latosol), serta kelerengan lahan di DAS Sekampung Hulu.

Tahapan ketiga adalah melakukan analisis data terhadap konsentrasi dan sedimen

dengan membandingkan konsentrasi sedimen pada bulan basah dan bulan kering.

Page 37: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

22E. Analisis Data

Terdapat empat analisis data yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya

sebagai berikut.

a. Analisis konsentrasi sedimen dengan membandingkan konsentrasi sedimen

pada bulan basah dan bulan kering dengan rumus sebagai berikut:

Konsentrasi sedimen (Cs) = (b-a) / vol. air …. mg/l

Keterangan:a = berat gelas ukur / kertas saring kosongb = berat gelas ukur / kertas saring isi (Supangat, 2014).

b. Analisis perhitungan debit angkutan sedimen dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

[Qs = 0,0864CQw].

Keterangan:Qs = debit angkutan sedimen (ton/hari)C = konsentrasi sedimen (mg/liter)Qw = debit sungai (m3/detik) (Soewarno, 2000).

Sedangkan untuk merubah Qs dengan satuan ton/hari menjadi ton/ha/th dapat

dilakukan dengan membagi Qs dengan luas DAS (Permenhut no. 61 tahun

2014).

MS = Qs : A

Keterangan :MS = Muatan Sedimen (ton/ha/th)A = Luas DAS (ha)

c. Analisis tekstur penyusun sedimentasi atau presentase dari keberadaan pasir,

debu dan liat, dengan menggunakan metode higrometri.

Page 38: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

23d. Pendugaan erosi menggunakan metode SDR (Sedimen Delivery Ratio)

merupakan metode pendugaan perhitungan erosi dengan menggunakan data

muatan sedimen. Metode ini menggunakan rumus:

SDR = 0,41 x ,Keterangan :A = Luas DAS (ha)SDR = Nisbah penghantar sedimen (Boyce, 1975).

Selain itu muatan sedimen dapat diperoleh melalui pendekatan hasil

prediksi erosi, dengan menggunakan rumus:

MS = E x SDR atau E = MS : SDR

Keterangan :MS = Muatan Sedimen (ton/ha/th)E = Nilai erosi (ton/ha/th)SDR = Nisbah penghantaran sedimen (Permenhut No. 61 tahun 2014).

Page 39: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

40

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Total potensi sedimen di Bendungan Batutegi sebesar 83.478,74 ton/tahun atau

setara dengan penambahan ketebalan sedimen sebesar 5,04 mm/tahun.

2. Besarnya erosi DAS Sekampung Hulu yang diperoleh dengan metode SDR

(Sediment Delivery Ratio) rata-rata sebesar 140,31 ton/ha/tahun.

B. Saran

Saran untuk penelitian ini yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai

konservasi tanah dan air (KTA) terhadap erosi dengan berbagai metode.

Page 40: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

36

DAFTAR PUSTAKA

Page 41: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

37

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Buku. IPB Press. Bogor. 396p.

Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Buku. GajahMada University Press. Yogyakarta. 420p.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih/Sekampung. 2003. MasterPlan (Rencana Induk) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah LampungTahun 2003-2007. Buku. Bandar Lampung.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih/Sekampung. 2008.Penyusunan Karakteristik DAS Sekampung. Buku. Bandar Lampung. 126p.

Banuwa, I.S. 2008. Pengembangan Alternatif Usaha Tani Berbasis Kopi untukPengembangan Pertanian Berkelanjutan di DAS Sekampung Hulu.Disertasi. IPB Press. Bogor. 200p

Banuwa, I.S., Sinukaban, N., Tarigan, S.D dan Darusman, D. 2008. Evaluasikemampuan lahan das sekampung hulu. Jurnal Tanah Tropika. 13(2):145-153.

Banuwa, I.S. 2013. Erosi. Buku. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 204p.

Boyce, R. 1975. Sediment Routing and Sediment Delivery Ratios, Present andProspective Technology for Predicting Sediment Yield and Sources.Makalah. Departement of Agriculture. Washington. 61-65.

Foster, G.R., and Meyer, L.D. 1973. Soil erosion and sedimentation by water anoverview. National symposium on soil erosion and Sedimentation by water.ASAE. Publication 4-77.

Harmoni, I. M. 2012. Analisis Persebaran Iklim Klasifikasi Oldeman di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Universitas MuhammadiyahSurakarta. Surakarta. 82p.

Page 42: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

38Jauhari, I. M. 2012. Prediksi Erosi di Sub-Sub DAS Lengkese, Sub DAS Lengkese,

Hulu DAS Jeneberang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta. 82p.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2008. Peraturan Pemerintah NegaraLingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar PelayananMinimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten/Kota danPeraturan Pemerintah Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal BidangLingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Buku.Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.

Martopo, S. 1985. Peran Hidrologi Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Buku. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. Yogyakarta. 679p.

Nurhaida, I., Haryanto, S.P., Bakri, S., Junaidi, A dan Syah, P. 2005.Penginventarisan kearifan lokal dalam praktik wanatani kopi dalamdebat kelestarian fungsi hidro-orologis wilayah resapan di lampung barat.Jurnal Pembangunan Pedesaan. 5(2):91-105.

Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999tentang Kehutanan. Buku. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 61Tahun 2014 tentang Mentoring dan Evaluasi Pengelolaan Daerah AliranSungai. Buku. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Seyhan, E. 1990. Dasar Dasar Hidrologi. Buku. Gajah Mada University Press.Yogyakarta. 388p.

Sinukaban, N. 1999. Sistem Pertanian Konservasi Kunci Pembangunan PertanianBerkelanjutan, Paradigma Baru Pengelolaan dan Pemanfaatan SumberDaya Lahan. Makalah. Universitas Sumatera Utara. Medan. 9p.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Buku. Penerbit Andi.Yogyakarta. 210p.

Supangat, A. B. 2014. Perhitungan Sedimen. Buku. Badan Penelitian TeknologiKehutanan Pengeloaan DAS. Surakarta. 28p.

Soewarno, S. 2000. Hidrologi Pengukuran dan Pengelolaan Daerah AliranSungai (Hidrometri). Buku. Penerbit Nova. Bandung. 824p.

Tunas, I.G. 2008. Pengaruh prosedur perkiraan laju erosi terhadap konsistensinisbah pengangkutan sedimen. Jurnal SMARTek. 6(3):135-143.

Page 43: POTENSI SEDIMEN BENDUNGAN BATUTEGI DAN PENDUGAAN …digilib.unila.ac.id/31990/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · potensi sedimen bendungan batutegi dan pendugaan erosi di das sekampung

39Wiersum, K. F. 1979. Introduction to Principle of Forest Hydrology and Erosion.

Buku. Lembaga Ekologi Universitas Padjadjaran. Bandung. 152p.

Woznicki, S. A., dan Nejadhashemi, A. P. 2013. Spatial and temporal variabilitiesof sediment delivery ratio. Water Resources Management. 27(7):2483-2499.