potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan...

98
Departemen Pendidikan Nasional RI Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Prof. DR. Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedungmeneng Bandar Lampung POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI KABUPATEN TANGGAMUS (Skripsi) Oleh : Nama : Nursal Suhendra NPM : 0541021042 Jurusan : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Publik dan Fiskal Pembimbing : Yourni Atmaja, S.E. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG 2011

Upload: others

Post on 24-Sep-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Departemen Pendidikan Nasional RI Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Prof. DR. Sumantri Brojonegoro No. 1Gedungmeneng Bandar Lampung

POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI KABUPATEN TANGGAMUS

(Skripsi)

Oleh :Nama : Nursal SuhendraNPM : 0541021042Jurusan : Ekonomi PembangunanKonsentrasi : Ekonomi Publik dan FiskalPembimbing : Yourni Atmaja, S.E.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG

2011

Page 2: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

ABSTRACK

POTENTIAL RETRIBUTION REVENUE OF THE WHOLOSALE MARKETS AND SHOPIING COMPLEX IN TANGGAMUS REGENCY

By

Nursal Suhendra

Regional Government Regulation Number 08 2006 Tanggamus on charges of wholesale markets and shops to explain that payment for the provision of wholesale markets of various products, including the auction fish, livestock, crops and market facilities/stores for storage that is provided or organized local Government Not including running Company regional markets and individuals. Levi wholesale markets and Store potential retribution in providing income to increase revenues (PAD), especially in the area of Tanggamus.

Based on the above explanation, the author interested in conducting research on potential revenue and levy Market Grocery Store as a source of retribution Tanggamus District with levy realization problem formulation Wholesale Markets and Shop does not always reach the target is set so that the target set and Markets Grocery Stores Markets Tanggamus District Office not see the potential. The purpose of this study is, to understand the revenue potential retribution Wholesale Markets and Shops in District Tanggamus and contributions made from the levy Wholesale Markets and Shops in improving the PAD District Tanggamus.

The results showed that the potential revenue levy Wholesale Markets and Shops Tanggamus district has an average of Rp. 494 391 100 per year. In addition to the contribution levy Wholesale and Department Store on Daearah Revenue (PAD) District Tanggamus obtain an average contribution of 1%, so based on the criteria of the level of contribution is very less. Contribution retribution Wholesale and Department Store on District Levies Tanggamus obtain an average contribution of3.64%, so based on the criterion level of contribution is very less.

Page 3: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

ABSTRAK

POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

Nursal Suhendra

Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 08 Tahun 2006 Tentang

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di jelaskan bahwa pembayaran atas

penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, termasuk pelelangan

ikan, ternak, hasil bumi dan fasilitas pasar/pertokoan yang disetorkan, yang

disediakan atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak termasuk yang

dikelola oleh Perusahaan Daerah pasar dan pihak swasta. Retribusi Pasar Grosir

dan Pertokoan merupakan retribusi yang potensial dalam meberikan penerimaan

dalam usaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya di

Kabupaten Tanggamus.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

sebagai salah satu sumber retribusi daerah Kabupaten Tanggamus dengan

perumusan masalah Realisasi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan tidak selalu

mencapai atas target yang telah ditetapkan sehingga dalam menetapkan target

Pasar Grosir dan Pertokoan Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus belum

memperhatikan potensi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah, Untuk

mengetahui potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di

Kabupaten Tanggamus serta

Nursal Suhendra 

untuk mengetahui kontribusi yang diberikan dari retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tanggamus.

Page 4: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Hasil penelitian diketahui bahwa potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir

dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus memiliki rata-rata sebesar Rp.

494.391.100 setiap tahunnya. Selanjutnya untuk tingkat kontribusi retribusi

Grosir dan Pertokoan terhadap Pendapatan Asli Daearah (PAD) Kabupaten

Tanggamus memperoleh rata-rata kontribusi sebesar 1 %, sehingga

berdasarkan kriteria

tingkat kontribusi adalah sangat kurang. Kontribusi retribusi Grosir dan

Pertokoan terhadap Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus memperoleh rata-

rata

kontribusi sebesar 3,64 %, sehingga berdasarkan kriteria tingkat kontribusi

adalah sangat kurang.

Page 5: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 17 Mei 1984, anak kedua

dari empat bersaudara, pasangan Bapak Mulyadi Asrie dan Ibu Nurismiyuni,

A.Ma

Penulis memulai pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Rawalaut

(Teladan) Bandar lampung diselesaikan pada tahun 1996, dilanjutkan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri (SMPN) 25 Bandar Lampung diselesaikan pada

tahun tahun 1999, Sekolah Menengah Umum (SMU) YP Unila diselesaikan

pada tahun

2002, Pada tahun 2005, penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Non

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Non SPMB).

Selama menjadi mahasiswa, penulis pada tahun 2009 mengikuti Kuliah

Kunjungan Lapangan (KKL) ke Museum Bank Indonesia Jakarta, Museum

Bank Mandiri Jakarata, dan Bank OCBC NISP Jakarta sebagai pengganti Kuliah

Kerja Nyata (KKN).

Page 6: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

PERSEMBAHAN

Seiring do’a dan rasa syukur kehadiran Allah SWT maka dengan kerendahan

hati setulusnya ku persembahkan karya sederhana ini.

Karya kecilku ini kupersembahan untuk Ayah-Ibu tercinta yang selalu

mendoakan, mendidik, membesarkan dan dengan sabar menanti

keberhasilanku ini,

Untuk Ummi Hj.Yumani tersayang terima kasih atas doanya dan tidak

henti- hentinya memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Untuk Kakakku Ns.Mayalisa, Skp. Terimakasih atas semua do’a, saran,

motivasi, dan kesabaran yang tak ternilai harganya untuk menyelesaikan

studiku. Untuk adik-adiikku Novan Pahlevi dan Derryansah atas do’a dan

dukungannya dan selalu membuat ceria dalam hidup ini.

Untuk seseorang yang senantiasa memberi dorongan demi keberhasilanku,

memberikan motivasi dan telah rela membantu serta menemaniku baik

suka maupun duka kelak menjadi pendamping hidupku nanti.

Almamater Universitas Lampung yang mendewasakanku.

Page 7: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

“MOTTO”

Kedewasaan membuat aku memahami arti hidup

Kedewasaan membuatku lebih mengerti makna hidup, dan

kegagalan merupakan awal dari keberhasilan hidup.

(S.T. Alisyahbana)

Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah bagimu dan orang yang

kamu cintai,

Cintamu pada kehidupan haruslah seperti cintamu pada cita-citamu yang

tertinggi, dan cita-citamu yang tertinggi haruslah seperti angan-angan hidupmu

yang tertinggi.

(Nursal Suhendra)

Page 8: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

SANWACANA

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “ Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di

Kabupaten Tanggamus” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

kesarjanaan pada jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. I Wayan Suparta, S.E., M.Si. Selaku Pj. Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3. Bapak Muhammad Husaini, S.E., M.Si. Selaku Pj. Sekretaris Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

4. Bapak Yourni Atmaja, S.E. Selaku Dosen Pembimbing Utama dalam

penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,

dan petunjuk sampai penulisan skripsi ini selesai.

5. Bapak M. Irsan Dalimunthe, S.E. selaku penguji utama.

6. Bapak Rahmat, S.E. Selaku Pembimbing Akademik.

7. Dosen dan Staf Jurusan Ekonomi Pembangunan (Bang Hermansyah, S.E. Bu

Mardiana, S.Pd., Mas Kuswara yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini).

Page 9: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

8. Pimpinan, dan Pegawai Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus yang

telah memberikan data dan informasi hingga penyelesaian skripsi ini.

9. Ayah dan Ibu , Ummi serta kakakku dan adik-adikku yang

senantiasa memberikan doa, motivasi serta bantuan yang tidak

ternilai dalam menyelesaikan skripsi ini

10. Kak Momon, S.E. yang selalu memberikan arahan serta motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

11. Seseorang yang kelak nanti menjadi pendamping hidupku terima kasih

atas segala dukungan, doa dan kesabarannya dalam penyusunan skripsi ini.

12. Oom dan Tante-tanteku yang selalu memberi nasehat, dukungan dan

doanya dalam penyusunan skripsi ini.

13. Ika Aprilia, Amd., Santi, Dwi, Mba Vera, Mba Lira, Fitri, Yeni, Ririn,

Arieko, Boy Leonardo, Ardi Basri, Rubi, Dikton, Tristian Budiman,

Vickram, Yudiansyah, Aans, Fachri Prabowo, Lingga Fasella, Yohan, Riza

terima kasih untuk kebersamaan dalam persahabatan dan persaudaraan.

14. Rekan-rekan seperjuangan Ekonomi Pembangunan Unila angkatan 2005,

2006, 2007, Handoko, Deni Jp, Denny Rizki, Muhammad Yusuf, Dedi

Chandra Wijaya, Maryuansyah, Ami S.Tigara, Bima, Niko, Ichwan

Permadi, Teguh Heryuditama, Maria Dwi Ratna S, Suprian Dovi, Ifa, Anis,

Tri Rizky, Apri Gunawan Putra, S.E. Akbar, Ijal, Grecs, Ica, Rully, Yudi,

dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan masukan yang bermanfaat dalam

kesempurnaan

Page 10: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca semua.

Bandar Lampung,

Penulis,

Nursal Suhendra

Page 11: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................

. RIWAYAT HIDUP

................................................................................... PERSEMBAHAN

..................................................................................... MOTTO

.....................................................................................................

SANWACANA .........................................................................................

. DAFTAR ISI

............................................................................................. DAFTAR

TABEL .....................................................................................

DAFTAR

LAMPIRAN .............................................................................

I. PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang

...................................................................................... B. Permasalahan

........................................................................................ C. Tujuan

Penelitian .................................................................................. D.

Kerangka Pemikiran ..............................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA

...................................................................... A. Sumber Penerimaan

Daerah .................................................................. B. Tinjauan Tentang

Retribusi ...................................................................

1. Pengertian Retribusi ........................................................................

2. Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi Daerah ...................

3. Objek Retribusi ...............................................................................

4. Jenis-Jenis Retribusi

........................................................................ C. Potensi Penerimaan

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ............

D. Tinjauan Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten

Tanggamus ............................................................................................

II

I.

M

E

T

O

D

E

P

E

N

E

Page 12: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

LITIAN .................................................................. A. Jenis dan Sumber

Data ..........................................................................

1. Jenis Data ........................................................................................

2. Sumber Data ....................................................................................

i ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

1

1

9

10

10

12

12

15

15

16

17

18

19

20

25

25

25

26

Page 13: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

B. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 26

C. Alat Analisis .......................................................................................... 27

1. Analisis Regresi Linier Sederhana .................................................. 27

2. Perhitungan Potensi ......................................................................... 28

D. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 29

IV. PEMBAHASAN ................................................................................. 34

A. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten

Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................................................. 34

B. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten

Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................................................. 39

C. Tingkat Pencapaian Target dan Realisasi Pasar Grosir dan Pertokoan

Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ............................................ 41

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 43

A. Kesimpulan ........................................................................................... 43

B. Saran ..................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9.

Tabel 10.

Tabel 11.

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009 ................................................. 4

Sumbangan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan AsliDaerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .................. 5

Target dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan PertokoanKabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................. 6

Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan PadaRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .. 7

Jumlah dan Luas Serta Jenis Bangunan Wajib RetribusiPasar Grosir dan Pertokoan Di Kabupaten Tanggamus Tahun2005-2009 ................................................................................ 8

Skala Interval Kontribusi ........................................................ 29

Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan PertokoanKabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................. 37

Perbandingan Potensi Target dan Relasisasi Retribusi PasarGrosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ......................................................................................... 38

Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapPAD Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ..................... 40

Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .. 41

Pencapaian Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi PasarGrosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ......................................................................................... 42

Page 15: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Perhitungan Trend Linier Berdasarkan Jenis Bangunan DiKabupaten Tanggamus

Lampiran 2. Perbandingan Potensi Taeget dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Lampiran 3. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapPendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus Tahun2005-2009

Lampiran 4. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Lampiran 5. Tingkat Pencapaian

Page 16: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan daerah sebagai integral dari pembangunan nasional tidak dapat

dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas

otonomi. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi

luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan

kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah.

Kewenangan begitu luas tentunya akan membawa konsekuensi-konsekuensi

tertentu bagi daerah untuk menjalankan kewenangannya itu. Salah satu

konsekuensinya bahwa daerah harus mampu membiayai semua kegiatan

pemerintahan dan pembangunan yang menjadi kewenangannya sejalan dengan

hal tersebut. Daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk

menggali sumber-sumber keuangannya sendiri, mengelola dan menggunakan

keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal

mungkin, sehingga PAD harus menjadi menjadi bagian sumber keuangan

terbesar, yang didukung kebijakan perimbanguan keuangan pusat dan daerah

sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan negara.

Page 17: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-

Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat

dan daerah, maka sistem dan mekanisme pengelolaan pemerintah akan

mengalami perubahan.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

mempunyai beberapa misi yaitu :

1. Menciptakan efesiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.

3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Sebagai konsenkuensinya menjalankan otonomi daerah yang dimulai pada tahun

2001, maka masing-masing daerah dituntut untuk berupaya meningkatkan

sumber Pendapatan Asli Daerah agar mampu membiayai pemerintahan dan lebih

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Upaya pemerintah meningkatkan

Pendapatan Asli Daerahnya dapat dilakukan dengan Intensifikasi dan

Ekstensifikas. Intensifikasi yang dimaksud disini adalah pemberdayaan sumber-

sumber penerimaan daerah dengan cara yang lebih efesien dan tepat guna

sehingga menghasilkan output yang jauh lebih banyak dan dalam waktu yang

lebih singkat. Ekstensifikasi adalah menggali sumber-sumber pendapatan yang

baru yang potensinya ada dan memungkinkan untuk menjadi sumber

penerimaan daerah yang baru. Dilaksanakannya Intensifikasi dan Ekstensifikasi

maka baik daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota diharapkan untuk terus

menggali potensi daerahnya masing-masing sesuai dengan kewenangannya

sehingga pada

Page 18: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

akhirnya dapat meningkatkan sumber-sumber penerimaan bagi

pendapatan daerah.

Menurut pendapat Ibnu Syamsi (1988 : 213) bahwa Pendapatan Asli Daerah

diharapkan dapat menjadi penyangga utama dalam pembiayaan kegiatan-

kegiatan daerah semakin banyak kebutuhan daerah yang dapat dibiayai dengan

Pendapatan Asli Daerah, maka semakin tinggi kualitas otonomnya. Menurut

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 6 telah ditetapkan banwa sumber-

sumber keuangan yang berasal dari Pendapatan Asli Daearah (PAD) terdiri dari :

a. Hasil pajak daerah.

b. Hasil retribusi daerah.

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan. d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang

dipisahkan.

Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah,

adalah pendapatan yang diperolah melalui usaha penggalian sumber-sumber

keuangan yang dimiliki daerah.

Kabupaten Tanggamus merupakan daerah otonom yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan pembangunan. Sebagai konsekuensinya pemerintah Kabupaten

Tanggamus dituntut agar dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam

menggali dana sesuai kewenangan dalam mengatur rumah tangganya sendiri

terutama Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kabupaten Tanggamus tentunya memerlukan biaya yang besar dalam

melaksanakan pembangunan daerahnya, oleh sebab itu pemerintah

Kabupaten

Page 19: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Tanggamus berusaha menggali keuangan yang berasal dari PAD. Perkembangan

PAD Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009 disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

TanggamusTahun 2005-2009

TahunAnggaran

PAD(Rp.)

Perkembangan(%)

2005 10.872.111.581 -2006 15.038.624.292 38,322007 13.139.814.012 -12,632008 15.314.297.536 16,552009 12.812.473.331 -16,33

Jumlah 25,91Rata-Rata 6,48

Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah KabupatenTanggamus 2010.

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tanggamus menunjukkan perkembangan

yang berfluktuasi. Pada tahun 2005 realisasi pencapaian Pendapatan Asli Daerah

(PAD) menujukkan penerimaan terkecil sebesar Rp. 10.872.111, pada tahun

2006 pencapaian PAD sebesar Rp. 15.038.624.292 atau memiliki perkembangan

38,32

%, pada tahun 2007 sebesar Rp. 13.139.814.012 dengan perkembangan -12,63 %,

namun peningkatan kembali terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp. 15.314.297.536

dengan perkembangan 16,55 %, selanjutnya tahun 2009 mengalami penurunan

sebesar Rp. 12.812.473.331 dengan tingkat persentase perkembangan sebesar -

16,33. Secara keseluruhan rata-rata perkembangan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Tanggamus sebesar 6,48 % setiap tahunnya.

Salah satu sumber keuangan yang diharapkan peranannya dalam

meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah adalah hasil pajak daerah

dan retribusi daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang

pajak daerah dan retribusi daerah, retribusi daerah adalah iuran yang diberikan

kepada pemerintah daerah. Sedangkan wajib retribusi adalah orang atau badan

Page 20: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

yang

Page 21: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

memakai atau memperoleh jasa pelayanan yang diberikan oleh daerah.

Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah hasil retribusi daerah dimana

penentuan tarif dan pemungutannya telah diatur dalam suatu peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Retribusai daerah

merupakan salah satu pendapatan yang potensial untuk dapat dimanfaatkan

dalam pembiayaan pembangunan daerah. Untuk mengetahui sumbangan retribusi

daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus dapat

dilihat

pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Sumbangan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli DaerahKabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun

RetribusiDaerah(Rp.)

PAD(Rp.)

Kontribusi

(%)2005 3.549.524.00

010.872.111.58

132,64

2006 3.263.000.000

15.038.624.292

21,69

2007 3.557.925.652

13.139.814.012

27,08

2008 3.172.309.096

15.314.297.536

20,71

2009 4.630.374.475

12.812.473.331

36,14

Rata-Rata

27,65

Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah KabupatenTanggamus 2010

Tabel 2 menujukkan sumbangan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009, dimana sumbangan

terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar Rp. 4.630.374.475 atau dengan tingkat

pencapaian sebesar 36,14 %. Sedangkan pencapaian terendah terjadi pada

tahun

Page 22: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

2008 sebesar Rp. 3.172.309.096 atau dengan tingkat pencapaian sebesar 20,71

%, secara keseluruhan pencapaian retribusi daerah terhadap PAD Kabupaten

Tanggamus sebesar 27,65 %.

Salah satu sektor yang memberikan masukan bagi Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Tanggamus adalah dari hasil Reteribusi Pasar Grosir dan Pertokoan.

Menurut Paraturan Derah Nomor 08 Tahun 2006 Tentang Retribusi Pasar

Grosir dan Pertokoan di jelaskan bahwa pembayaran atas penyediaan fasilitas

pasar grosir berbagai jenis barang, termasuk pelelangan ikan, ternak, hasil bumi

dan fasilitas pasar/pertokoan yang disetorkan, yang disediakan atau

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak termasuk yang dikelola oleh

Perusahaan Daerah pasar dan pihak swasta. Untuk mengetahui potensi,

Pemerintah Kabupaten Tanggamus mencatat target dan realisasi Retribusi Pasar

Grosir dan Pertokoan tahun 2005-2009. Adapun target dan realisasi Retribusi

Pasar Grosir dan Pertokoan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 3. Target dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Target(Rp.)

Realisasi(Rp.)

Pencapaian(%)

2005 167.600.000 141.355.000 84,342006 173.600.000 153.440.000 88,432007 133.500.000 78.750.000 58,992008 165.750.000 116.745.000 70,432009 179.500.000 168.590.000 98,92

Jumlah 401,1Rata-Rata 80,22

Sumber : Dinas Pasar Daerah Kabupaten Tanggamus 2010

Tabel 3 menunjukkan target dan realisasi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di

Page 23: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009. Realisasi terbesar terjadi pada tahun

2009 sebesar Rp. 168.590.000 atau dengan persentasi pencapaian sebesar 93,92

%, sedangkan realisasi terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp. 78.750.000

dengan tingkat persentase pencapaian sebesar 58,99 %. Secara keseluruhan

rata- rata tingkat persentase pencapain sebesar 78,63 % setiap tahunnya.

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan pada Retribusi Daerah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Pada Retribusi Daerah

Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun RetribusiPasar Grosir

dan Pertokoan

(Rp.)

RetribusiDaerah

(Rp.)

Kontribusi

(%)

2005 141.355.000 3.070.982.878 4,602006 153.440.000 3.542.050.186 4,332007 78.750.000 3.557.925.652 2,212008 116.745.000 3.172.309.096 3,682009 168.590.000 4.630.374.475 3,64

Jumlah 18,46Rata-Rata 3,69

Sumber : Dinas Pasar Daerah Kabupaten Tanggamus 2010

Kontribusi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan pada Retribusi Daerah Kabupaten

Tanggamus berfluktuasi dengan rata-rata kontribusi sebesar 3,69 %. Pada tahun

2005 kontribusi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan sebesar 4,60 %, pada tahun

2006 sebesar 4,33 %, pada tahun 2007 sebesar 2,21 %, pada tahun 2008 sebesar

3,68 % dan pada tahun 2009 sebesar 3,64 %.

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terbagi atas dua jenis, antara lain : Ruko dan

Toko, Kios, Los. Untuk dapat mengetahui rincian jumlah jenis bangunan dan luas

Page 24: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

bangunan wajib retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah dan Luas Serta Jenis Bangunan Wajib Retribusi Pasar Grosir danPertokoan Di Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Ta h u n

Jenis BangunanRuko Toko & Kios Los

Lu as

Ba ngun an(

M2)

Jum la h

( U ni t)

Lu as

Ba ngun an(

M2)

Jum la h

( U ni t)

Lu as

Ba ngun an(

M2)

Jum la h

( U ni t)

2005

5.0x

12.03.0 x4.04.0x4.04.0 x7.54.0x6.04.0x

151791298

2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0 x2.04.0x3.04.0x

1714619141556

2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0 x2.04.0x3.04.0x

225

3219

25

Page 25: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

8.0

4.04.0 x6.04.0x8.0

4.04.0 x6.04.0x8.0

Ju m lah

70

96

301

2006

5.0x

12.03.0 x4.04.0 x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0

151791298

2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.0

1714819201566

2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.0

284

6532

25

Page 26: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

4.0 x6.04.0x8.0

4.0 x6.04.0x8.0

Ju m lah

70

105

406

2007

5.0x

12.03.0 x4.04.0 x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0

12749

4

2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0

85

3362

2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0

192

8

Page 27: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

x6.04.0x8.0

x6.04.0x8.0

Ju

ml ah

36

27

200

2008

5.0x

12.03.0 x4.04.0 x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0

15175476

2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.

151461310556

2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.

218

168

14

Page 28: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

04.0x8.0

04.0x8.0

Jum lah

54

74

256

2009

5.0x

12.03.0 x4.04.0x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0

1517912119

2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.04.

1718819251567

2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.04.

402

6438

33

Page 29: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

0x8.0

0x8.0

Jum la h

73

115

537

Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus 2010

Jumlah, luas serta jenis bangunan retribusi pasar grsosir dan pertokoan Kabupaten

Tanggamus berfluktuasi. Pada tahun 2005 jumlah jenis bangunan ruko berjumlah

70 unit, jenis toko dan kios berjumlah 96 unit dan jenis los berjumlah 301 unit.

Pada tahun 2006 jumlah jenis bangunan ruko berjumlah 70 unit, jenis toko dan

kios berjumlah 105 unit dan jenis los berjumlah 406 unit. Pada tahun 2007

jumlah jenis bangunan ruko berjumlah 36 unit, jenis toko dan kios berjumlah 27

unit dan jenis los berjumlah 200 unit. Pada tahun 2008 jumlah jenis bangunan

ruko berjumlah 54 unit, jenis toko dan kios berjumlah 74 unit dan jenis los

berjumlah

256 unit. Pada tahun 2009 jumlah jenis bangunan ruko berjumlah 73 unit,

jenis toko dan kios berjumlah 115 unit dan jenis los berjumlah 537 unit

B. Permasalahan

Pelaksanaan otonomi daerah pada Pemerintah Kabupaten Tanggamus dituntut

adanya kemandirian keuangan, maka pemerintah Kabupaten Tanggamus perlu

melakukan upaya-upaya untuk dapat meningkatkan penerimaan daerah

khususnya peningkatan retribusi daerah. Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

adalah salah satu instrumen dari Retribusi Daerah, retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan merupakan retribusi yang potensial dalam memberikan penerimaan

dalam usaha

Page 30: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya di Kabupaten

Tanggamus, hal ini dapat dilihat perkembangan realisasi Retribusi Pasar Grosir

dan Pertokoan periode 2005-2009 berfluktuasi dengan rata-rata 78,63 %.

Berdasarkan kondisi tersebut, dalam penelitian ini permasalahan yang muncul

adalah, Realisasi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan tidak selalu mencapai

atas target yang telah ditetapkan sehingga dalam menetapkan target Pasar

Grosir dan Pertokoan Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus belum

memperhatikan potensi.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan di Kabupaten Tanggamus

2. Untuk mengetahui kontribusi yang diberikan dari retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tanggamus.

D. Kerangka Pemikiran

Pelaksanaan otonomi daerah bisa diwujudkan apabila disertai dengan otonomi

keuangan dan ekonomi yang baik, karena penyelenggaraan otonomi daerah

yang luas, nyata dan bertanggungjawab membutuhkan kemampuan daerah

untuk menggali sumber keuangan sendiri yang didukung oleh perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah serta provinsi dan pemerintah

kota. Hal ini berarti secara finansial daerah tidak tergantung pada pemerintah

pusat dan harus mampu menggali sebanyak mungkin sumber-sumber

pendapatan asli daerah.

Pemerintah Kabupaten Tanggamus sebagai daerah otonom dituntut untuk

menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sumber

pendapatan daerah Kabupaten Tanggamus berasal dari Retribusi Daerah,

Page 31: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

dimana

Page 32: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

005-

penentuan tarif dan pemungutannya telah diatur dalam suatu peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Retribusai daerah

merupakan salah satu pendapatan yang potensial untuk dapat dimanfaatkan

dalam pembiayaan pembangunan daerah.

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan merupakan salah satu instrumen dari

Retribusi Daerah. Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi daerah khusunya Pemerintah Kabupaten Tanggamus

guna mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah

sebagai perwujudan desentralisasi.

Potensi penerimaan Rertibusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus

adalah ukuran keberhasilan atau prestasi kerja dalam hal penerimaan Retribusi

Daerah yang akan dicapai dari keadaan semula oleh Kabupaten Tanggamus

melalui berbagi program dan kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah.

Rertibusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus sebagai salah satu

ukuran dalam kemandirian keuangan memiliki kontribusi dengan rata-rata

sebesar

3,69 % terhadap Retribuasi Daerah Kabupaten Tanggamus pada periode 2005-

2009. Dari latar belakang dan permasalahan yang ada maka yang menjadi

alasan dalam menganalisa potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan Kabupaten Tanggamus ini adalah dengan melihat bagaimana potensi

penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus selama

tahun 2

2009.

Page 33: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Penerimaan Daerah

Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran

dalam perekonomiannya. Menurut Adam Smith peranan pemerintah

dapat diklasifikasikan dalam :

a. Peran Alokasi yaitu merupakan merupakan fungsi pemerintah untuk

mengalokasikan sumber-sumber dana agar lebih optimal

penggunaannya.

b. Peran Distribusi yaitu merupakan fungsi pemerintah untuk

menyesuaikan pembagian pendapatan dan mensejahterakan masyarakat.

c. Peran Stabilitas yaitu merupakan fungsi pemerintah untuk meningkatkan

kesempatan kerja serta stabilitas harga barang-barang kebutuhan

ekonomi yang mantap. (Guritno Mangkoesoebroto, 1997 : 2).

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah diperlukan adanya sumber-sumber

keuangan daerah, yang merupakan sumber dana untuk pembiayaan pengeluaran-

pengeluaran rutin dan pembangunan pemerintah daerah, yang berhubungan

dengan tugas penyelenggaraan pemerintah di daerah. Dalam penjelasan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah, ditegaskan bahwa, (1)

Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung

jawab

diperlukan kewenangan dan kemampuan sumber keuangan sendiri, yang

didukung oleh perimbangan keuangan antar Pemerintah Pusat dan Daerah serta

antara Provinsi dan Kabupaten/Kota yang merupakan prasyarat dalam sistem

Pemerintah

Page 34: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Daerah. (2) Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah kewenangan

keuangan yang melekat pada sebuah sistem pemerintah menjadi

kewenangan daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah, sumber-sumber keuangan daerah dapat berasal dari

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu :

a. Hasil pajak daerah.

b. Hasil retribusi daerah.

c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan.

d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

2. Dana Perimbangan.

3. Pinjaman Daerah.

4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

Dinas Pendapatan Daearah memiliki peran dalam peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD), beberapa kebijakan peningkatan PAD adalah :

1. Intensifikasi Pendapatan Daerah

Menghimpun seluruh potensi yang ada baik pajak maupun retribusi yang

dikelola oleh Dinas/Instansi pengelola PAD. Mengintensifikasaikan

pungutan dan penyetoran pungutan PAD dari Dinas/Instansi pengelola ke kas

daerah. Meningkatkan frekuensi kegiatan monitoring dan evaluasi, sehingga

pencapaian target oleh masing-masing unit pengelola dapat dipantau.

Page 35: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Melakukan pertukaran informasi dengan Dinas Pendapatan seluruh

Indonesia untuk dapat mengetahui upaya dan terobosan dalam peningkatan

PAD.

2. Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Berupaya memperluas jaringan pelayanan baik pajak maupun retribusi.

Melakukan penggalian dan pengembangan sumber-sumber pungutan yang

dapat dijadikan objek pungutan, baik retribusi daerah, pajak, dan

pendapatan lain-lain.

3. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait sekaligus

melakukan pembinaan terhadap aparat pelaksanaan pemungutan

PAD.

4. Melaksanakan pelayanan prima dengan mutu dan kualitas terbaik.

5. Membuat jaringan kerja yang lebih baik.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (1988 : 53), sumber-sumber keuangan

daerah meliputi :

1. Dari pendapatan daerah melalui pajak yang sepenuhnya diserahkan kepada

daerah atau bukan menjadi wewenang pemajakan pemerintah pusat dan

masih ada potensinya didaerah.

2. Penerimaan dari jasa pelayanan daerah, seperti tarif perizinan dan lain-lain.

3. Pendapatan daerah yang diperoleh dari laba perusahaan daerah yaitu

perusahaan yang mendapatkan modalnya sebagian atau seluruhnya

dari kekayaan daerah.

4. Penerimaan dari perimbangan keuangan antara pemerintah pusat daerah

tentang hal ini masing-masing daerah berbeda persentase

penerimaannya.

Page 36: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

5. Penerimaan daerah karena pemberian subsidi secara langsung atau

penggunaanya ditentukan untuk daerah tersebut, seperti pelaksanaan

instruksi Presiden.

6. Pemberian bantuan dari pemerintah pusat yaitu yang bersifat khusus

karena keadaan-keadaan tertentu.

7. Penerimaan daerah yang didapat dari pinjaman-pinjaman yang

dilakukan pemerintah daerah.

Untuk dapat memiliki keuangan yang memadai dengan sendirinya daerah

membutuhkan sumber keuangan yang cukup baik pula. Dalam hal ini

daerah dapat memperoleh melalui beberapa cara yaitu :

1. Dapat mengumpulkan dana dari pajak daerah yang sudah disetujui

oleh pemerintah pusat.

2. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga.

3. Ikut ambil bagian dalam pendapatan pajak sentral yang dipungut oleh daerah.

4. Menerima bantuan atau subsidi dari pemerintah pusat.

B. Tinjauan Tentang Retribusi

1. Pengertian Retribusi Daerah

Retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat pada pemerintah dimana kita

dapat melihat adanya hubungan balas jasa yang langsung diterima dengan

adanya pembayaran retribusi tersebut, misalnya uang kuliah, uang langganan air

minum dan listrik (Suparmoko, 1997 : 94)

Page 37: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (Mardiasmo,

2006

: 14).

Karakteristik retribusi daerah adalah :

1. Retribusi dipungut oleh negara

2. Dalam pemungutan tersebut terdapat paksaan secara ekonomi

3. Dalam pemungutan tersebut diperlukan adanya prestasi secara langsung

yang dapat dituju

4. Retribusi dikenakan pada badan atau orang yang menggunakan jasa yang

telah disiapkan oleh negara.

2. Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi Daerah

Prinsip dan sasaran penetapan tarif jenis Retribusi Daerah sebagai berikut :

1. Retribusi Jasa Umum, berdasarkan kebijakan daerah dengan

mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,

kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.

2. Retribusi Jasa Usaha, berdasarkan pada tujuan utnuk memperoleh

keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh

pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efesien dan berorientasi

pada harga pasar.

3. Retribusi Perizinan Tertentu, berdasarkan pada tujuan untuk menutup

sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian izin yang

bersangkutan (Mardiasmo, 2006 : 17)

Page 38: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Retribusi daerah menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, retribusi adalah pemungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa dan pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.

Dengan dikenakan retribusi pada pemberian jasa dan izin oleh pemerintah

daerah, pengenaan retribusi ini merupakan prestasi langsung atas perolehan atau

kenikmatan berupa jasa atau pemberian izin yang diterima oleh orang atau

badan. Berbeda dengan pajak daerah yang artikan sebagai iuran wajib, maka

untuk retribusi terdapat alternatif, yaitu dapat dikategorikan wajib orang atau

badan tersebut mau memperoleh jasa izin dari pemerintah. Sedangkan dalam hal

orang atau badan tidak mau membayar retribusi, maka dapat memilih untuk

tidak melakukan kegiatan yang memerlukan izin atau tidak menikmati jasa yang

disediakan oleh pemerintah.

3. Objek Retribusi

Objek Retribusi pasal 18 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 meliputi,

1. Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan

kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

2. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada

dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

3. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah

Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

Page 39: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

dimaksudkan untuk pembinaan, pemungutan, pengendalian dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya

alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna.

4. Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan

Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta

dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis jasa yang akan

dikenakan retribusinya hanya jenis jasa yang menurut pertimbangan sosial

ekonomi layak dijadikan objek retribusi.

4. Jenis-Jenis Retribusi

1. Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum adalah :

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan

b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte

Catatan Sipil

d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan

Mayat e. Retribusi Palayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

f. Retribusi Pelayanan Pasar

g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

h. Retribusi Pemeriksaaan Alat Pemadam Kebakaran

i. Retibusi Penggantian Biaya Cetak Peta

j. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan

2. Jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha adalah :

a. Retribusi Pemakiaan Kekayaan Daerah

Page 40: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

b. Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

c. Retribusi Tempat Pelelangan

d. Retribusi Terminal

e. Retribusi Tempat Khusus Parkir

f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

g. Retribusi Penyedotan Kakus

h. Retribusi Rumah Potong Hewan

i. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal

j. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga

k. Retribusi Penyebrangan di Atas Air

l. Retribusi Pengolahan Limba Cair

m. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

3. Jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah :

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

b. Retribusi Tempat Penjualan Minuman

Beralkohol c. Retribusi Izin Gangguan

d. Retribusi Izin Trayek.

C. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

Menurut Kesit Bambang Prakosa (2003:134) yang dimaksud dengan potensi

adalah daya, kekuatan atau kemampuan yang pantas diterima dalam keadaan

seratus persen. Potensi penerimaan dapat diukur melalui 2 (dua) pendekatan

yaitu berdasarkan fungsi permintaan dan indikator sosial ekonomi. Selanjutnya,

pengertian potensi penerimaan retribusi berdasarkan penggabungan pengertian

potensi ekonomi daerah menurut Soeparmoko (2002:99) potensi ekonomi daerah

Page 41: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

yaitu kemampuan ekonomi daerah yang ada di daerah yang mungkin layak

dikembangkan sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan

masyarakat setempat bahkan dapat mendorong perekonomian daerah untuk

berkembang sendiri. Jadi dapat disimpulkan potensi penerimaan retribusi pasar

grosir dan pertokoan adalah besarnya kemampuan daerah untuk

mengembangkan penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan untuk menjadi

sumbangan pendapatan daerah. Potensi sangat penting kegunaannya dikarenakan

dengan mengetahui potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

maka pemerintah daerah melalui dinas yang berwenang dapat menentukan target

penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan.

D. Tinjauan Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus

1. Pengertian Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan telah diterapkan di Kabupaten Tanggamus

dan merupakan penerapan dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Berdasarkan Perda Kabupaten Tanggamus

Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan bahwa,

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan adalah pembayaran atas penyediaan

fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, termasuk pelelangan ikan, ternak,

hasil bumi dan fasilitas pasar/pertokoan yang disetorkan, yang disediakan atau

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak termasuk yang dikelola oleh

Perusahaan Daerah pasar dan pihak swasta.

Kriteria pengenaan retribusi menurut UU No. 34 Tahun 2000 adalah

potensinya memadai, berarti pengenaan retribusi cukup besar sebagai salah

satu sumber

Page 42: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

pendapatan daerah dan memiliki kontribusi yang positif untuk pertumbuhan

ekonomi suatu daerah. Oleh karena itu pungutan retribusi daerah harus lebih

ditingkatkan agar pendapatan daerah akan meningkat sesuai dengan potensi

yang ada.

a. Dasar Hukum Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

Adapun dasar hukum pemungutan Pasar Grosir dan Pertokoan sebagai berikut :

1) Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

2) Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah.

3) Peraturan daerah Kabupaten Tanggamus No. 08 Tahun 2006 Tentang

Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan.

2. Objek dan Subjek Retribusi

Berdasarkan Pasal 3 Perda Kabupaten Tanggamus Nomor 8 tahun 2006, yang

termasuk objek retribusi adalah pelayanan atas penyediaan fasilitas pasar dan

atau pertokoan oleh Pemerintah Daerah yang meliputi :

a. Pasar grosir berbagai jenis barang

b. Tempat pelelangan ikan, ternak, hasil bumi

c. Pertokoan

d. Supermarket

e. Pengawasan

Sedangkan yang dimaksud dengan subyek retribusi menurut pasal 4 adalah orang

pribadi atau badan yang menggunakan fasilitas pasar grosir dan atau pertokoan.

Golongan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan sebagaimana dimaksud pasal 5

ini

Page 43: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

termasuk golongan Retribusi Jasa Usaha. Dan yang dimaksud wajib retribusi

adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut peraturan Perundang-

Unangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,

termasuk pemungutan atau pemotongan retribusi daerah.

3. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi

didasarkan atas tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana

keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis beropeasi

secara efesien dan berorientasi pada harga pasar.

Berdasarkan Pasal 8 Perda Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

bahwa struktur dan besarnya tarif retribusi adalah :

(1) Struktur tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis fasilitas yang terdiri

atas kios, lokasi, luas kios/los dan jangka waktu pemakaian.

(2) Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan tarif pasar yang berlaku di

wilayah daerah tersebut.

(3) Dalam hal tarif pasar yang berlaku sulit ditemukan, maka tarif ditetapkan

sebagai jumlah pembayaran persatuan unit/jasa yang merupakan jumlah

unsur- unsur tarif yang meliputi:

a. Unsur biaya per satuan penyediaan jasa;

b. Unsur keuntungan yang dikehendaki per satuan

jasa. (4) Biaya sebagaimana dimaksud meliputi:

a. Biaya operasional langsung yang meliputi biaya belanja pegawai

termasuk pegawai tidak tetap, belanja barang, belanja pemeliharaan, sewa

tanah dan

Page 44: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

bangunan, biaya listrik, dan semua biaya rutin/periodik yang

berkaitan langsung dengan penyediaan jasa.

b. Biaya tidak langsung yang meliputi biaya administrasi umum dan

biaya lainnya yang mendukung penyediaan jasa.

c. Biaya modal yang berkaitan dengan tersedianya aktiva tetap dan aktiva

lainnya yang berjangka menengah dan panjang yang meliputi angsuran

dan bunga pinjaman, nilai sewa tanah dan bangunan,penyusunan aset.

d. Biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan penyediaan jasa,

seperti bunga atas pinjaman jangka pendek.

(5) Keuntungan sebagaimana dimaksud, ditetapkan dalam persentase tertentu

dari total biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan dari modal.

(6) Struktur besarnya tarif sewa toko/los/tanah pasar per unit, per tahun milik

Pemerintah Kabupaten Tanggamus adalah sebagai berikut:

A. Ruko

- Ukuran bangunan 5.0 x 12.0 m2 = Rp. 3.500.000

- Ukuran bangunan 3.0 x 4.0 m2 = Rp. 410.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 4.0 m2 = Rp. 515.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 7.5 m2 = Rp. 855.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 6.0 m2 = Rp. 715.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 8.0 m2 = Rp. 900.000

B. Toko, Kios, Los

1. Toko dan Kios

- Ukuran bangunan 2.0 x 2.0 m2 = Rp. 130.000

- Ukuran bangunan 2.5 x 3.5 m2 = Rp. 200.000

Page 45: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

- Ukuran bangunan 3.0 x 3.0 m2 = Rp. 240.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 2.0 m2 = Rp. 220.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 3.0 m2 = Rp 305.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 4.0 m2 = Rp. 395.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 6.0 m2 = Rp. 550.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 8.0 m2 = Rp. 725.000

2. Los

- Ukuran bangunan 2.0 x 2.0 m2 = Rp. 65.000

- Ukuran bangunan 2.0 x 3.5 m2 = Rp. 100.500

- Ukuran bangunan 3.0 x 3.0 m2 = Rp. 120.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 2.0 m2 = Rp. 110.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 3.0 m2 = Rp. 155.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 4.0 m2 = Rp. 195.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 6.0 m2 = Rp. 245.000

- Ukuran bangunan 4.0 x 8.0 m2 = Rp. 360.000

Page 46: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data yang telah diolah dan diperoleh dari Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus yaitu berupa

data PAD Kabupaten Tanggamus dan data Retribusi Daerah Kabupaten

Tanggamus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tanggamus Yaitu berupa data PAD Kabupaten Tanggamus, data

Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus

2. Berupa data Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap total

Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus

3. Berupa data target dan realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

Kabupaten Tanggamus

4. Berupa data jumlah wajib Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten

Tanggamus pada Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus

5. BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Tanggamus

Yaitu berupa gambaran umum tentang daerah Kabupaten Tanggamus

Page 47: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

2. Sumber Data

Berdasarkan jebis data yang digunakan didalam penelitian ini maka sumber

data adalah skunder yang diperoleh dari Laporan tahunan Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus. Data skunder

diperoleh dari laporan keuangan tahunan mengenai retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan yang disetorkan.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, pengumpilan data dilakukan dengan

menggunakan beberapa pendekatan yaitu :

1. Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus untuk

mengumpulkan data penerimaan daerah maupun data dari laporan anggaran

serta potensi dari Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, penulis secara langsung menemui objek dari penelitian

yaitu Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus dengan melakukan wawancara dan

pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Riset ini bertujuan

untuk mendapatkan informasi dan data mengenai permasalahan yang diangkat

secara langsung terhadap objek penelitian sehingga data yang didapatkan akan

menjadi akurat.

3. Penelitian Kepustakaan

Page 48: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mempelajari buku-buku

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

C. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis

deskriptif, yaitu berusaha untuk menggambarkan suatu keadaan, atau objek dan

subjek penelitian berdasarkan pada fakta-fakta yang ada. Oleh karena itu metode

yang digunakan adalah metode deskriptif. Selanjutnya untuk menghitung tentang

potensi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap PAD Kabupaten

Tanggamus sesuai data yang ada dengan menggunakan metode deskriptif adalah

:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui perkiraan besarnya potensi penerimaan Retribusi Pasar Grosir

dan Pertokoan tahun 2005-2009, maka digunakan analisis Regresi Linier

Sederhana. Menurut Sugiyono persamaan regresi dapat digunakan untuk

melakukan prediksi (ramalan) bagaiman dalam variabel dependen akan terjadi

bila dalam variabel independen ditetapkan, adapun rumusnya sebagai berikut :

Y = a + bX

Y X 2

an X 2

X XY2

n XY X Yb

n X 2 X 2

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel yang diprediksi

Page 49: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

a = Harga Y

b = Angka arah atau koefisien regresi

X = Subyek pada variabel indpenden yang mempunyai nilai tertentu

(Sumber : Sugiyono, 2006 : 244)

2. Perhitungan Potensi

Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan dari trend digunakan

persamaan sebagai berikut :

TR = P x Q

Keterangan :

P = Tarif Retribusi berdasarkan ukuran jenis bangunan

Q = Jumlah jenis bangunan /m2

(Sumber : Diefta Prima, Skripsi 2009 : 38)

Menurut Nazir (2003:560) penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang. Alat analisis

yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif sebagai prosedur

pemecahan permasalahan yang akan diteliti dengan menggambarkan objek

penelitian berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan secara utuh dengan

menggunakan analisis berikut ini.

Kontribusi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap Pendapatan Asli Daerah

digunakan rumus sebagai berikut :

Kontribusi Re alisasi Re tribusi Pasar Grosir dan Pertok oan x100

% Re alisasi Penerimaan

Tabel 6. Skala Interval Kontribusi

Page 50: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Persentase Tingkat Kontribusi Kriteria Kontribusi

0,00 – 10,00 %

10,01 – 20,00 %

20,01 – 30,00 %

30,01 – 40,00 %

40,01 – 50,00 %

Di atas 50 %

Sangat Kurang

Kurang

Sedang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Sumber : Tim Litbang Depdagri-Fisipol UGM, 1991dalam (Hery, 2006:34)

Sedangkan untuk kesesuaian antara rencana dan realisasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Ketepatan atau tingkat pencapaian = Realisasi

Targetx100 %

(Ibnu Syamsi, 1988 : 209)

D. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus

Sejarah perkembangan Kabupaten Tanggamus menurut catatan yaang ada

diawalai pada tahun 1889 pada saat Belanda mulai masuk di Wilayah

Kota

Agung, yang pada saat itu pemerintahnnya dipimpin oleh seorang Kontroller

yang memerintah di Kota Agung. Pada waktu itu Pemerintahan telah

dilaksanakan oleh Pemerintah Adat yang terdiri dari 5 (lima) Marga yaitu :

1. Marga Gunung Alip (Talang Padang)

2. Marga Benawang

3. Marga Belunguh

4. Marga Pematang Sawa

5. Marga Ngarip

Page 51: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Masing-masing Marga dipimpin oleh seorang Pasirah yang membawahi beberapa

Kampung.

Selanjutnya pada tahun 1944 berdiri Pemerintah Kecamatan dan

Kewerdanaan, serta pada tahun 1953 berdiri pula Pemerintahan Negeri

sekaligus menghapus Pemerintahan Adat/Marga.

Pada masa Pemerintahan Kewedanaan Kota Agung mengkoordinir 4

(empat) Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Agung, Kecamatan

Wonosobo, Kecamatan Cukuh Balak, dan Kecamatan Talang Padang yang

tercakup Kecamatan Panggung. Kemudian pada tahun 1964, Pemerintah

Kewedanaan dihapuskan yang selanjutnya pada tahun 1971 Pemerintahan

Negeri juga dihapuskan.

Perkembangan selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.

114/1979 Tanggal 30 Juni 1979 dalam rangka mengatasi rentang kendali dan

sekaligus merupakan persiapan pembentukan Pembantu Bupati Lampung

selain untuk Wilayah Kota Agung yang berkedudukan di Kota Agung serta

terdiri dari

10 (sepuluh) Kecamatan dan 7 (tujuh) Perwakilan Kecamatan dengan

300 (tigaratus) Desa dan 3 (tiga) Kelurahan serat 4 (empat) Desa

Persiapan.

Pada akhirnya Kabupaten Tanggamus terbentuk dan menjadi salah satu dari 11

(sebelas) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Kabupaten

Tanggamus dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 yang

diundangkan pada tanggal 3 Januari 1997 dan diresmikan menjadi Kabupaten

tanggal 21 Maret

1997.

Sejalan dengan perkembangan dinamika masyarakat adat di Kabupaten

Page 52: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Tanggamus, pada tanggal 12 Januari 2004 kepala Adat Saibatin Marga Benawang

Page 53: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

merestui tegak berdirinya Marga Negara Batin, yang sebelumnya satu

kesatuan adat dengan Marga Benawang. Pada tanggal 10 Maret 2004 di Pekon

Negara Batin dinobatkan Kepala Adat Marga Negara Batin dengan gelar

Suntan Batin Kamarullah Pemuka Raja Semaka V.

Dengan berdirinya Marga Negara Batin tersebut, masyarakat adat yang pada tahun

1889 terdiri 5 marga, saat ini menjadi 6 marga yaitu :

1. Marga Gunung Alip (Talang Padang)

2. Marga Benawang

3. Marga Belunguh

4. Marga Pematang Sawah

5. Marga Ngarip

6. Marga Negara Batin

Secara geografis wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104’18’ –

105’12’ Bujur Timur dan antara 5’ 05’ – 5’56’ Lintang Selatan. Kabupaten

Tanggamus bagian barat semakin ke utara condong mengikuti lereng Bukit

Barisan. Bagian Selatan meruncing serta mempunyai sebuah teluk yang

besar yaitu Teluk Semangka. Di Teluk Semangka terdapat sebuah pelabuhan

yang merupakan pelabuhan antar pulau dan terdapat tempat pendaratan ikan.

Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Tanggamus adalah sebgai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten

Lampung Tengah.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu.

Page 54: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Kabupaten Tanggamus mempunyai luas wilayah daratan 3.356,61 Km2

ditambah luas wilayah lautan seluas 1.799,50 Km2 disekitar Teluk Semangka,

dengan panjang pesisir 210 km, topografi wilayah darat bervariasi antara dtaran

rendah

dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai

bergunung, yakni sekitar 40 % dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari

permukaan laut antara 0 sampa dengan 2.115 meter.

Secara administratif ketika terbentuk, Kabupaten Tanggamus terdiri dari 11

(sebelas) Wilayah Kecamatan dan 6 (enam) Wilayah Perwakilan Kecamatan.

Pada tanggal 19 Juni 2000 disahkan Peraturan Daerah No. 18 Tahun 2000

Tentang Pembentukan Kecamatan dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan

dalam

Wilayah Kabupaten Tanggamus. Dengan pengesahan Perda tersebut

banyaknya Kecamatan bertambah 6 (enam) Kecamatan sehingga menjadi 17

Kecamatan. Pada tahun 2005 dilaksahkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2005.

Dengan pengesahan Perda tersebut banyaknya Kecamatan di Kabupaten

Tanggamus bertambah 7 (tujuh) Kecamatan sehingga berjumlah 24

Kecamatan.

Seiring dengan peningkatan pelayanan pemerintahan di Kabupaten Tanggamus,

pada tanggal 21 Desember 2006 ditetapkan Peraturan Daerah No. 15 Tahun

2008, tentang pembentukan 4 (emapat) Kecamatan hasil pemekaran. Dan sampa

dengan tahun 2009 banyaknya Kecamatan di Kabupaten Tanggamus sejumlah 28

Kecamatan.

Page 55: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

IV. PEMBAHASAN

A. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir Dan Pertokoan Kabupaten

Tanggamus Tahun 2005-2009

Perhitungan potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di

Kabupaten Tanggamus dilakukan dengan cara mengelompokkan jenis bangunan

diantaranya, ruko, toko dan kios serta los.

Berdasarkan hasil perhitungan, potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan

pertokoan di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005 sebesar Rp. 170.681.500.

Dimana pada tahun tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko

ukuran 5.0 x 12.0 m2 sebesar Rp. 50.400.000, ukuran 3.0 x 4.0 m 2sebesar Rp.

3.690.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 1.287.500, ukuran 4.0 x 7.5 m2

sebesar Rp. 9.747.000, ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 51.623.000, ukuran 4.0 x

8.0 m2 sebesar Rp. 6.300.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko

dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 2.002.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar

Rp.

2.400.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar 1.248.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar

Rp. 3.916.000, ukuran 4.0 x.3.0 m2 sebesar Rp. 6.954.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 2.293.000, ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 2.530.000, ukuran 4.0 x

8.0 m2 sebesar Rp. 3.335.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los

dengan ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 13.429.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar

Page 56: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Rp. 4.080.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 1.859.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 3.588.000.

Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2006 sebesar Rp. 418.261.000. Dimana pada tahun

tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2

sebesar Rp.

100.800.000, ukuran 3.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 7.380.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 2.575.000, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 19.494.000, ukuran 4.0 x

6.0 m2 sebesar Rp. 103.246.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp. 12.600.000.

Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2

sebesar Rp. 4.004.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar Rp. 4.800.000, ukuran 3.0 x

3.0 m2 sebesar Rp. 2.496.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 7.832.000, ukuran

4.0 x.3.0 m2 sebesar Rp. 13.908.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 10.586.000,

ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 5.060.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp.

6.670.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los dengan ukuran 2.0 x 2.0

m2 sebesar Rp. 26.858.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar Rp. 8.160.000, ukuran 4.0

x 2.0 m2 sebesar Rp. 3.718.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 7.178.000.

Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2007 sebesar Rp. 322.879.500. Dimana pada tahun

tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2

sebesar Rp.

151.200.000, ukuran 3.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 11.070.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 3.862.500, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 29.241.000, ukuran 4.0 x

8.0 m2 sebesar Rp. 18.900.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko

dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 6.006.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar

Rp. 7.200.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 11.748.000, ukuran 4.0 x.3.0 m2

Page 57: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

sebesar Rp. 20.862.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 15.879.000, ukuran 4.0 x

6.0 m2 sebesar Rp. 7.590.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los

dengan ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 40.287.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar

Rp. 12.240.000.

Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2008 sebesar Rp. 694.726.000. Dimana pada tahun

tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2

sebesar Rp.

201.600.000, ukuran 3.0 x 4.0 m 2sebesar Rp. 14.760.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 5.150.000, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 38.988.000, ukuran 4.0 x

6.0 m2 sebesar Rp. 206.492.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp. 25.200.000.

Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2

sebesar Rp. 8.008.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar Rp. 9.600.000, ukuran 3.0 x

3.0 m2 sebesar 4.992.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 15.664.000, ukuran 4.0

x.3.0 m2 sebesar Rp. 27.816.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 21.172.000,

ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 10.120.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp.

13.340.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los dengan ukuran 2.0 x

2.0 m2 sebesar Rp. 53.716.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar Rp. 16.320.000,

ukuran

4.0 x 2.0 m2

sebesar Rp. 7.436.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 14.352.000.

Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2009 sebesar Rp. 864.407.500. Dimana pada tahun

tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2

sebesar Rp.

252.000.000, ukuran 3.0 x 4.0 m 2sebesar Rp. 18.450.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 6.437.500, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 48.735.000, ukuran 4.0 x

Page 58: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

6.0 m2 sebesar Rp. 258.115.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp. 31.500.000.

Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2

sebesar Rp. 10.010.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar Rp. 12.000.000, ukuran 3.0 x

3.0 m2 sebesar 6.240.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 19.580.000, ukuran 4.0

x.3.0 m2 sebesar Rp. 34.770.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 26.465.000,

ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 12.650.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp.

16.675.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los dengan ukuran 2.0 x

2.0 m2 sebesar Rp. 67.145.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar Rp. 20.400.000,

ukuran

4.0 x 2.0 m2

sebesar Rp. 9.295.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2

sebesar Rp. 17.940.000.

(Lampiran 1).

Untuk mengetahui rata-rata potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan

pertokoan di Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Tabel 7. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Jenis Bangunan* PotensiPenerimaan**

(Rp.)Ruko(Rp.)

Toko & Kios(Rp.)

Los(Rp.)

2005 123.047.500 24.678.000 22.956.000 170.681.5002006 246.095.000 126.256.000 45.910.000 418.261.0002007 214.273.500 56.079.000 52.527.000 322.879.5002008 492.190.000 110.712.000 91.824.000 694.726.0002009 615.237.500 138.390.000 114.780.000 868.407.500

Jumlah (Rp.) 2.471.955.500Rata-Rata (Rp.) 494.391.100

* Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus, 2010** Data diolah ( Lampiran 1)

Berdasarkan hasil perhitungan potensi penerimaan retribusi pasar grosir

dan pertokoan Kabupaten Tanggamus yang diperoleh dari hasil tarif

retribusi

Page 59: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

berdasarkan ukuran jenis bangunan dikalikan dengan jumlah jenis bangunan

per m2. Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata potensi penerimaan retribusi

pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009 sebesar Rp.

494.391.100 setiap tahunnya.

Selanjutnya untuk mengetahui perbandingan potensi, target, dan realisasi

penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus

tahun

2005-2009 dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 8. Perbandingan Potensi Target dan Relasisasi Retribusi Pasar Grosir dan

Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Potensi(Rp.)

Target(Rp.)

Realisasi(Rp.)

2005 170.681.500 167.600.000 141.355.0002006 418.261.000 173.600.000 153.440.0002007 322.879.500 133.500.000 78.750.0002008 694.726.000 165.750.000 116.745.0002009 868.407.500 179.500.000 168.590.000

Sumber : Dinas Pasar dan Hasil Perhitungan Lampiran 2

Perbandingan potensi, target, dan realisasi penerimaan retribusi pasar grosir dan

pertokoan Kabupaten Tanggamus yang terdiri dari ruko, toko dan kios, serta

los. Pada tahun 2005 potensi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten

Tanggamus sebesar Rp. 170.681.500, kemudian target yang ditetapkan sebesar

Rp. 167.600.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 141.355.000. Pada tahun

2006 potensi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus

sebesar Rp. 418.261.000, kemudian target yang ditetapkan sebesar Rp.

173.600.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 153.440.000. Pada tahun 2007

potensi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus sebesar Rp.

322.879.500, kemudian target yang ditetapkan sebesar Rp. 133.500.000

Page 60: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

sedangkan realisasinya sebesar Rp. 78.750.000. Pada tahun 2008 potensi retribusi

pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus sebesar Rp. 694.726.000,

kemudian target yang ditetapkan sebesar Rp. 165.750.000 sedangkan realisasinya

sebesar Rp. 116.745.000. Pada tahun 2009 potensi retribusi pasar grosir dan

pertokoan Kabupaten Tanggamus sebesar Rp. 868.407.500, kemudian target

yang ditetapkan sebesar Rp. 179.500.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.

168.590.000.

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan salah satu pegawai Dinas Pasar

Kabupaten Tanggamus (Bapak Drs. Suhadi), bahwa dalam menetapkan target

retribusi pasar grosir dan pertokoan Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus tidak

memperhatikan potensi yang ada. Namun dalam menetapkan target, Dinas Pasar

Kabupaten Tanggamus selalu memperhatikan realisasi retribusi pasar grosir dan

pertokoan tahun sebelumnya. Sehingga dalam menggali pendapatan daerah yang

berasal dari retribusi pasar grosir dan pertokoan belum menunjukkan kinerja

yang optimal.

B. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten TanggamusTahun 2005-2009

1. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap PAD Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Hasil perhitungan kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap

PAD Kabupaten Tanggamus menunjukkan hasil sangat kurang. Untuk dapat

mengetahui kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap PAD

Kabupaten Tanggamus dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 61: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Tabel 9. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap PAD Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Retribusi PasarGrosir danPertokoan

(Rp.)

PAD

(Rp.)

PersentaseKontribusi

2005 141.355.000 10.872.111.581 1,302006 153.440.000 15.038.624.292 1,022007 78.750.000 13.139.814.012 0,602008 116.745.000 15.314.297.536 0,762009 168.590.000 12.812.473.331 1,32

Rata-Rata 1Sumber : Hasil Perhitungan Lampiran 3

Hasil perhitungan kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap PAD

Kabupaten Tanggamus menunjukkan kriteria tingkat kontribusi sangat kurang,

tingkat persentase kontribusi pada tahun 2005 sebesar 1,30 %, pada tahun 2006

sebesar 1,02 %, pada tahun 2007 sebesar 0,60 %, pada tahun 2008 sebesar 0,76 %

dan pada tahun 2009 sebesar 1,32 %. Secara keseluruhan rata-rata tingkat

persentase kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus

sebesar 1 % setiap tahunnya.

2. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap RetribusiDaerah Kabupaten Tanggamus

Untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan

terhadap retribusi daerah Kabupaten Tanggamus dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 62: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Tabel 10. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap RetribusiDaerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Retribusi PasarGrosir danPertokoan

(Rp.)

RetribusiDaerah(Rp.)

PersentaseKontribusi

2005 141.355.000 3.549.524.000 3,982006 153.440.000 3.263.000.000 4,702007 78.750.000 3.557.925.652 2,212008 116.745.000 3.172.309.096 3,682009 168.590.000 4.630.374.475 3,64

Rata-Rata 3,64Sumber : Hasil Perhitungan Lampiran 4

Kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap retribusi daerah

Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 berfluktuasi dan menunjukkan

hasil sangat kurang, dimana pada tahun 2005 persentase kontribusi sebesar

3,98 %, pada tahun 2005 persentase kontribusi sebesar 4,70 %, pada tahun

2007 persentase kontribusi sebesar 2,21 %, pada tahu 2008 persentase

kontribusi

sebesar 3,68 %, dan pada tahun 2009 persentase kontribusi sebesar 3,64 %.

Secara keseluruhan rata-rata persentase kontribusi sebesar 3,64 % setiap

tahunnya.

C. Tingkat Pencapaian Target dan Realisasi Retribuisi Pasar Grosir danPertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Agar pelaksanaan penentuan target retribusi daerah dapat berjalan dengan baik

atau tercapai, maka diperlukan adanya penentuan target penerimaan retribusi

pasar grosir dan pertokoan yang didasarkan pada objek dan subjek retribusi

pasar

grosir dan pertokoan itu sendiri. Perbandingan atas target penerimaan retribusi

dan realisasi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaen Tanggamus dapat

dilihat pada Tabel berikut.

Page 63: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Tabel 11. Pencapaian Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir danPertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Target(Rp.)

Realisasi(Rp.)

PersentasePencapaian

KriteriaPencapaian

2005 167.600.000 141.355.000 84,34 Baik Sekali2006 173.600.000 153.440.000 88,43 Baik Sekali2007 133.500.000 78.750.000 58,99 Baik Sekali2008 165.750.000 116.745.000 70,43 Baik Sekali2009 179.500.000 168.590.000 98,92 Baik Sekali

Rata-Rata 80,22 Baik SekaliSumber : Hasil Perhitungan Lampiran 5

Bila didasarkan pada batas toleransi 10 persen, pencapaian target atas realisasi

tahun 2005-2009 termasuk ke dalam batas toleransi 10 persen dengan rata-rata

persentase pencapaian sebesar 80,22 % termasuk dalam kriteria baik sekali.

Pencapain realisasi atas target yang ditetapkan terbesar terjadi pada tahun

2009 dimana persentase pencapain sebesar 98,92 %, sedangkan pencapaian

realisasi atas terget yang ditetapkan terendah terjadi pada tahun 2007 dimana

persentase pencapaian sebesar 58,99 %.

Page 64: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil perhitungan potensi penerimaan retribusi pasar grosir pertokoan

untuk jenis bangunan ruko, toko dan kios serta los diperoleh hasil sebesar Rp.

170.681.500 pada tahun 2005, Rp. 418.261.000 pada tahun 2006, Rp.

322.879.500 pada tahun 2007, Rp. 694.726.000 pada tahun 2008 dan Rp.

868.407.500 pada tahun 2009. Secara keseluruhan rata-rata potensi

penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten

Tanggamus tahun 2005-2009 sebesar Rp. 494.391.100 setiap tahunnya.

2. Tingkat persentase kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap

PAD Kabupaten Tanggamus tahun 2005 sebesar 1,30 %, tahun 2006 sebesar

1,02 %, tahun 2007 sebesar 0,60 %, tahun 2008 sebesar 0,76 %, tahun 2009

sebesar 1,32 %. Secara keseluruhan rata-rata persentase kontribusi retribusi

pasar grosir dan pertokoan terhadap PAD Kabupaten Tanggamus sebesar 1

% per tahun, sehingga dalam kriteria tingkat kontribusi adalah sangat

kurang. Selanjutnya tingkat persentase kontribusi retribusi pasar grosir dan

pertokoan terhadap Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus memiliki rata-

rata persentase kontribusi sebesar 3,64 %. sehingga dalam kriteria tingkat

kontribusi adalah sangat kurang.

Page 65: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

3. Tingkat persentase pencapaian target retribusi pasar grosir dan pertokoan

atas target yang ditetapkan pada tahun 2005 sebesar 84,34 %, tahun 2006

sebesar

88,43 %, tahun 2007 sebesar 58,99 %, tahun 2008 70,43 %, tahun 2009

98,92 %. Secara keseluruhan rata-rata persentase tingkat pencapaian target

sebesar 80,22 %, dengan demikian berdasarkan rata-rata tingkat

pencapaian nilai 80,22 % terletak pada kriteria baik sekali.

B. Saran

1. Dalam menentukan target penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan

hendaknya Pemerintah Kabupaten Tanggamus tidak hanya berdasarkan

penerimaan sebelumnya, tetapi harus lebih memperhatikan potensi yang

ada agar penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan dapat tergali

secara optimal.

2. Penambahan jumlah petugas pelaksanaan dan pengawasan retribusi, serta

adanya pembagian tugas yang jelas dan merata pada petugas pelaksana

pemungutan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan

penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus

dapat diperoleh secara maksimal.

Page 66: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2008. Lampung Dalam Angka. BPS. Kota BandarLampung

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah Kabupaten Tanggamus Daerah 2009. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tanggamus

Dinas Pasar Kabupaten Tanggamsu. 2009. Laporan Tahunan Retribusi PasarGrosir dan Pertokoan di Kabupaten Tanggamus

Halim, Abdul. Drs. MBA. AKT. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. UPPAMP YKPAN. Yogyakarta.

Chaniago, Indra. 2009. Analisis Potensi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan diKota Metro. Skripsi. FE Unila

Mangkoesoebroto, Guritno. 1997. Ekonomi Publik. BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo, 2006. Perpajakan. Edisi Revisi. ANDI. Yogyakarta.

Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2006. Tentang Retribusi Pasar Grosir

danPErtokoan di Kabupaten Tanggamus.

Siagian. P. 1997. Penelitian Operasional. Universitas Indonesia. Jakarta.

Sinambela P. Lijan. 2007. Reformasi Pelayanan Publik. Bumi Aksara. Jakarta..Suparmoko, M. 1997. Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek. BPFE.

Yogyakarta.

Syamsi, Ibnu 1988. Dasar-Dasar Kebijakan Keuangan Negara. PT. Bina Aksara.Jakarta.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1988. Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan.Perkembangan Teori dan Penerapan. LP3ES. Jakarta.

Page 67: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Undang-Undang No. 34 Tahun 2000. Tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah. Citra Umbara. Bandung.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintahan Daerah. CitraUmbara. Bandung.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan AntaraPusat dan Pemerintah Daerah. Citra Umbara. Bandung.

Page 68: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Lampiran 1. Perhitungan Trend Linier Berdasarkan Jenis Bangunan DiKabupaten Tanggamus

1. Perhitungan Trend Linier Jenis Ruko

a) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (5.0 x 12.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 15 1 1 152006 15 2 4 302007 12 3 9 362008 15 4 16 602009 15 5 25 75

Jumlah 72 1555 216Rata-rata 14,4 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 72 .55

55 .5

b = 5.216

5.55

5 .216

5 2

5 .72

5 2

a = 14,4

b = 0

Q = 14,4 + 0 . 1 = 14,4Q = 14,4 + 0 . 2 = 28,8Q = 14,4 + 0 . 3 = 43,2Q = 14,4 + 0 . 4 = 57,6Q = 14,4 + 0 . 5 = 72

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 5.0 x12.0 m2

TR2005 = Rp. 3.500.000 x 14,4 = Rp. 50.400.000TR2006 = Rp. 3.500.000 x 28,8 = Rp. 100.800.000TR2007 = Rp. 3.500.000 x 43,2 = Rp. 151.200.000TR2008 = Rp. 3.500.000 x 57,6 = Rp. 201.600.000TR2009 = Rp. 3.500.000 x 72 = Rp. 252.000.000

Page 69: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Tabel 12. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran5.0x12.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 50.400.000 -2006 100.800.000 1002007 151.200.000 502008 201.600.000 33,332009 252.000.000 25

Jumlah 756.000.000 208,33Rata-rata 151.200.000 52,08

b) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (3.0 x 4.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 17 1 1 172006 17 2 4 342007 7 3 9 512008 17 4 16 682009 17 5 25 85

Jumlah 75 1555 255Rata-rata 15 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 75.55

55.5

b = 5.255

5.55

5.255

5 2

5 .75

5 2

a = 6

b = 3

Q = 6 + 3 . 1 = 9Q = 6 + 3 . 2 = 18Q = 6 + 3 . 3 = 27Q = 6 + 3 . 4 = 36Q = 6 + 3 . 5 = 45

Page 70: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 3.0 x4.0 m2

TR2005 = Rp. 410.000 x 9TR2006 = Rp. 410.000 x 18

==

Rp. 3.690.000Rp. 7.380.000

TR2007 = Rp. 410.000 x 27TR2008 = Rp. 410.000 x 36

==

Rp. 11.070.000Rp. 14.760.000

TR2009 = Rp. 410.000 x 45 = Rp. 18.450.000

Tabel 13. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x3.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 3.690.000 -2006 7.380.000 1002007 11.070.000 502008 14.760.000 33,332009 18.450.000 25

Jumlah 55.350.000 208,33Rata-rata 11.070.000 52,08

c) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 4.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 9 1 1 92006 9 2 4 182007 4 3 9 122008 5 4 16 202009 9 5 25 45

Jumlah 36 1555 107Rata-rata 7,2 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 36 .55

55 .55 .107

5 2a = 7,5

Page 71: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1b =

5.107

5.55

5 .36

5 2 b = (5)

Q = 7,5 + (5) . 1 = 2,5Q = 7,5 + (5) . 2 = 5Q = 7,5 + (5) . 3 = 7,5Q = 7,5 + (5) . 4 = 10Q = 7,5 + (5) . 5 = 12,5

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x4.0 m2

TR2005 = Rp. 515.000 x 2,5 = Rp. 1.287.500TR2006 = Rp. 515.000 x 5 = Rp. 2.575.000TR2007 = Rp. 515.000 x 7,5 = Rp. 3.862.500TR2008 = Rp. 515.000 x 10 = Rp. 5.150.000TR2009 = Rp. 515.000 x 12,5 = Rp. 6.437.500

Tabel 14. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x4.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 1.287.500 -2006 2.575.000 1002007 3.862.500 502008 5.150.000 33,332009 6.437.500 25

Jumlah 19.342.500 208,33Rata-rata 3.862.500 52,08

d) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 7.5 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 12 1 1 122006 12 2 4 242007 9 3 9 272008 4 4 16 162009 12 5 25 60

Jumlah 49 1555 139Rata-rata 9,8 3

Y = a + bX

Page 72: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Y X 2 X XYa

2n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 49 .55

55 .5

b = 5.139

5.55

5 .139

5 2

5 .49

5 2

a = 12,2

b = (0,8)

Q = 12,2 + (0,8) . 1 = 11,4Q = 12,2 + (0,8) . 2 = 22,8Q = 12,2 + (0,8) . 3 = 34,2Q = 12,2 + (0,8) . 4 = 45,6Q = 12,2 + (0,8) . 5 = 57

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x7.5 m2

TR2005 = Rp. 855.000 x 11,4 = Rp. 9.747.000TR2006 = Rp. 855.000 x 22,8 = Rp. 19.494.000TR2007 = Rp. 855.000 x 34,2 = Rp. 29.241.000TR2008 = Rp. 855.000 x 45,6 = Rp. 38.988.000TR2009 = Rp. 855.000 x 57 = Rp. 48.735.000

Tabel 15. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x7.5m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 9.747.000 -2006 19.494.000 1002007 29.241.000 502008 38.988.000 33,332009 48.735.000 25

Jumlah 146.205.000 208,33Rata-rata 24.241.000 52,08

Page 73: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

e) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 60 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 9 1 1 92006 9 2 4 182007 3 92008 7 4 16 282009 11 5 25 55

Jumlah 36 1555 108Rata-rata 9 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 36.55

55.5

b = 5.108

5.55

5.108

5 2

5 .36

5 2

a = 7,2

b = 0

Q = 72,2 + 0 . 1 = 72,2Q = 72,2 + 0 . 2 = 144,4Q = 72,2 + 0 . 3 = 216,6Q = 72,2 + 0 . 4 = 288,8Q = 72,2 + 0 . 5 = 361

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x6.0 m2

TR2005 = Rp. 715.000 x 72,2 = Rp. 51.623.000TR2006 = Rp. 715.000 x 144,4 = Rp. 103.246.000TR2008 = Rp. 715.000 x 288,8 = Rp. 206.492.000TR2009 = Rp. 715.000 x 361 = Rp. 258.115.000

Page 74: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Tabel 16 Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x6.0m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 51.623.000 -2006 103.246.000 1002007 - -2008 206.492.000 -2009 258.115.000 25

Jumlah 619.476.000 125Rata-rata 154.869.000 62,5

f) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 8.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 8 1 1 82006 8 2 4 162007 4 3 9 122008 6 4 16 242009 9 5 25 45

Jumlah 35 1555 105Rata-rata 7 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 35.55

55.5

b = 5.105

5.55

5.105

5 2

5 .35

5 2

a = 7

b = 0

Q = 7 + 0 . 1 = 7Q = 7 + 0 . 2 = 14Q = 7 + 0 . 3 = 21Q = 7 + 0 . 4 = 28Q = 7 + 0 . 5 = 35

Page 75: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x6.0 m2

TR2005 = Rp. 900.000 x 7 = Rp. 6.300.000TR2006 = Rp. 900.000 x 14 = Rp. 12.600.000TR2007 = Rp. 900.000 x 21 = Rp. 18.900.000TR2008 = Rp. 900.000 x 28 = Rp. 25.200.000TR2009 = Rp. 900.000 x 35 = Rp. 31.500.000

Tabel 17. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x8.0m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 6.300.000 -2006 12.600.000 1002007 18.900.000 502008 25.200.000 33,332009 31.500.000 25

Jumlah 94.500.000 208,33Rata-rata 18.900.000 52,08

Page 76: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

2. Perhitungan Trend Linier Jenis Toko dan Kios

a) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (2.0 x 2.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 17 1 1 172006 17 2 4 342007 8 3 9 242008 15 4 16 602009 17 5 25 85

Jumlah 74 1555 220Rata-rata 14,8 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 74.55

55.5

b = 5.220

5.55

5.220

5 2

5 .74

5 2

a = 15,4

b = 0

Q = 15,4 + 0 . 1 = 15,4Q = 15,4 + 0 . 2 = 30,8Q = 15,4 + 0 . 3 = 46,2Q = 15,4 + 0 . 4 = 61,6Q = 15,4 + 0 . 5 = 77

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 2.0 x 2.0 m2

TR2005 = Rp. 130.000 x 15,4 = Rp. 2.002.000TR2006 = Rp. 130.000 x 30,8 = Rp. 4.004.000TR2007 = Rp. 130.000 x 46,2 = Rp. 6.006.000TR2008 = Rp. 130.000 x 61,6 = Rp. 8.008.000TR2009 = Rp. 130.000 x 77 = Rp. 10.010.000

Page 77: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Tabel 18. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 2.0x2.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.002.000 -2006 4.004.000 1002007 6.006.000 502008 8.008.000 33,332009 10.010.000 25

Jumlah 30.030.000 208,33Rata-rata 6.006.000 52,08

b) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (2.5 x 3.5M2)

Tahun Y X X2 XY2005 14 1 1 142006 14 2 4 282007 8 3 9 242008 14 4 16 562009 18 5 25 90

Jumlah 68 1555 212Rata-rata 13,6 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 68 .55

55 .5

b = 5.212

5.55

5 .212

5 2

5 .68

5 2

a = 11,2

b = 0,8

Q = 11,2 + 0,8 . 1 = 12Q = 11,2 + 0,8 . 2 = 24Q = 11,2 + 0,8 . 3 = 36Q = 11,2 + 0,8 . 4 = 48Q = 11,2 + 0,8 . 5 = 60

Page 78: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 2.5 x 3.5 m2

TR2005 = Rp. 200.000 x 12 = Rp. 2.400.000TR2006 = Rp. 200.000 x 24 = Rp. 4.800.000TR2007 = Rp. 200.000 x 36 = Rp. 7.200.000TR2008 = Rp. 200.000 x 48 = Rp. 9.600.000TR2009 = Rp. 200.000 x 60 = Rp. 12.000.000

Tabel 19. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 2.5x3.5 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.400.000 -2006 4.800.000 1002007 7.200.000 502008 9.600.000 33,332009 12.000.000 25

Jumlah 36.000.000 208,33Rata-rata 7.200.000 52,08

c) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (3.0 x 3.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 6 1 1 62006 8 2 4 162007 3 92008 6 4 16 242009 8 5 25 40

Jumlah 28 1555 86Rata-rata 7 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

Page 79: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

a = 28 .55

55 .5

b = 5.86

5.55

5 .86

5 2

5 .28

5 2

a = 5

b = 0,2

Q = 5 + 0,2 . 1 = 5,2Q = 5 + 0,2 . 2 = 10,4Q = 5 + 0,2 . 3 = 15,6Q = 5 + 0,2 . 4 = 20,8Q = 5 + 0,2 . 5 = 26

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 3.0 x 3.0 m2

TR2005 = Rp. 240.000 x 5,2 = Rp. 1.248.000TR2006 = Rp. 240.000 x 10,4 = Rp. 2.496.000TR2008 = Rp. 240.000 x 20,8 = Rp. 4.992.000TR2009 = Rp. 240.000 x 26 = Rp. 6.240.000

Tabel 20. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 3.0x3.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 1.248.000 -2006 2.496.000 1002007 - -2008 4.992.000 -2009 6.240.000 25

Jumlah 14.976.000 125Rata-rata 3.744.000 62,5

d) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 2.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 19 1 1 192006 19 2 4 282007 3 3 9 92008 13 4 16 522009 19 5 25 95

Jumlah 73 1555 203Rata-rata 14,6 3

Page 80: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 73.55

55.5

b = 5.203

5.55

5.203

5 2

5 .73

5 2

a = 19,4

b = (1,6)

Q = 19,4 + (1,6) . 1 = 17,8Q = 19,4 + (1,6) . 2 = 35,6Q = 19,4 + (1,6) . 3 = 53,4Q = 19,4 + (1,6) . 4 = 71,2Q = 19,4 + (1,6) . 5 = 89

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 2.0 m2

TR2005 = Rp. 220.000 x 17,8 = Rp. 3.916.000TR2006 = Rp. 220.000 x 35,6 = Rp. 7.832.000TR2007 = Rp. 220.000 x 53,4 = Rp. 11.748.000TR2008 = Rp. 220.000 x 71,2 = Rp. 15.664.000TR2009 = Rp. 220.000 x 89 = Rp. 19.580.000

Tabel 21. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x2.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 3.916.000 -2006 7.832.000 1002007 11.748.000 502008 15.664.000 33,332009 19.580.000 25

Jumlah 58.740.000 208,33Rata-rata 11.748.000 52,08

Page 81: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

e) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 3.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 14 1 1 142006 20 2 4 402007 3 3 9 92008 10 4 16 402009 25 5 25 125

Jumlah 72 1555 228Rata-rata 14,4 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 72.55

55.5

b = 5.228

5.55

5.228

5 2

5 .72

5 2

a = 10,8

b = 12

Q = 10,8 + 12 . 1 = 22,8Q = 10,8 + 12 . 2 = 45,6Q = 10,8 + 12 . 3 = 68,4Q = 10,8 + 12 . 4 = 91,2Q = 10,8 + 12 . 5 = 114

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 3.0 m2

TR2005 = Rp. 305.000 x 22,8 = Rp. 6.954.000TR2006 = Rp. 305.000 x 45,6 = Rp. 13.908.000TR2007 = Rp. 305.000 x 68,4 = Rp. 20.862.000TR2008 = Rp. 305.000 x 91,2 = Rp. 27.816.000TR2009 = Rp. 305.000 x 114 = Rp. 34.770.000

Page 82: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Tabel 22. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x3.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 6.954.000 -2006 13.908.000 1002007 20.862.000 502008 27.816.000 33,332009 34.770.000 25

Jumlah 104.310.000 208,33Rata-rata 20.862.000 52,08

f) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 4.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 15 1 1 152006 15 2 4 302007 6 3 9 152008 5 4 16 202009 15 5 25 75

Jumlah 56 1555 155Rata-rata 11,2 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 56.55

55.5

b = 5.155

5.55

5.155

5 2

5 .56

5 2

a = 15,1

b = (1,7)

Q = 15,1 + (1,7) . 1 = 13,4Q = 15,1 + (1,7). 2 = 26,8Q = 15,1 + (1,7). 3 = 40,2Q = 15,1 + (1,7). 4 = 53,6Q = 15,1 + (1,7). 5 = 67

Page 83: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 4.0 m2

TR2005 = Rp. 395.000 x 13,4 = Rp. 2.293.000TR2006 = Rp. 395.000 x 26,8 = Rp. 10.586.000TR2007 = Rp. 395.000 x 40,2 = Rp. 15.879.000TR2008 = Rp. 395.000 x 53,6 = Rp. 21.172.000TR2009 = Rp. 395.000 x 67 = Rp. 26.465.000

Tabel 23. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x4.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.293.000 -2006 10.586.000 1002007 15.879.000 502008 21.172.000 33,332009 26.465.000 25

Jumlah 76.395.000 208,33Rata-rata 15.279.000 52,08

g) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 6.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 5 1 1 52006 6 2 4 122007 2 3 9 62008 5 4 16 202009 6 5 25 30

Jumlah 24 1555 73Rata-rata 4,8 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

Page 84: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

a = 24 .55

55 .5

b = 5.73

5.55

5 .73

5 2

5 .24

5 2

a = 4,5

b = 0,1

Q = 4,5 + 0,1 . 1 = 4,6Q = 4,5 + 0,1 . 2 = 9,2Q = 4,5 + 0,1 . 3 = 13.8Q = 4,5 + 0,1 . 4 = 18,4Q = 4,5 + 0,1 . 5 = 23

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 6.0 m2

TR2005 = Rp. 550.000 x 4,6 = Rp. 2.530.000TR2006 = Rp. 550.000 x 9,2 = Rp. 5.060.000TR2007 = Rp. 550.000 x 13,8 = Rp. 7.590.000TR2008 = Rp. 550.000 x 18,4 = Rp. 10.120.000TR2009 = Rp. 550.000 x 23 = Rp. 12.650.000

Tabel 24. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x6.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.530.000 -2006 5.060.000 1002007 7.590.000 502008 10.120.000 33,332009 12.650.000 25

Jumlah 37.950.000 208,33Rata-rata 7.590.000 52,08

h) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 8.0M2)

Tahun Y X X2 XY2005 6 1 1 62006 6 2 4 122007 3 92008 6 4 16 242009 7 5 25 35

Jumlah 25 1555 77Rata-rata 6,25 3

Page 85: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 25 .55

55 .5

b = 5.77

5.55

5 .77

5 2

5 .25

5 2

a = 4,4

b = 0,2

Q = 4,4 + 0,2 . 1 = 4,6Q = 4,4 + 0,2 . 2 = 9,2Q = 4,4 + 0,2 . 3 = 13.8Q = 4,4 + 0,2 . 4 = 18,4Q = 4,4 + 0,2 . 5 = 23

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 8.0 m2

TR2005 = Rp. 725.000 x 4,6 = Rp. 3.335.000TR2006 = Rp. 725.000 x 9,2 = Rp. 6.670.000TR2008 = Rp. 725.000 x 18,4 = Rp. 13.340.000TR2009 = Rp. 725.000 x 23 = Rp. 16.675.000

Tabel 25. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x8.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)

2005 3.335.000 -2006 6.670.000 1002007 - -2008 13.340.000 -2009 16.675.000 25

Jumlah 37.020.000 125Rata-rata 9.255.000 52,08

Page 86: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

3. Perhitungan Trend Linier Jenis Los

a) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (2.0 x 2.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 225 1 1 2252006 284 2 4 5682007 192 3 9 5762008 218 4 16 8722009 402 5 25 2010

Jumlah 1321 1555 4251Rata-rata 264,2 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 1321 .55

55.5

b = 5.4251

5.55

5.4251

5 2

5.1321

5 2

a = 177,8

b = 28,8

Q = 177,8 + 28,8 . 1 = 206,6Q = 177,8 + 28,8 . 2 = 413,2Q = 177,8 + 28,8 . 3 = 619,8Q = 177,8 + 28,8 . 4 = 826,4Q = 177,8 + 28,8 . 5 = 1033

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 2.0 x 2.0 m2

TR2005 = Rp. 65.000 x 206,6 = Rp. 13.429.000TR2006 = Rp. 65.000 x 413,2 = Rp. 26.858.000TR2007 = Rp. 65.000 x 619,8 = Rp. 40.287.000TR2008 = Rp. 65.000 x 826,4 = Rp. 53.716.000TR2009 = Rp. 65.000 x 1033 = Rp. 67.145.000

Page 87: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Tabel 26. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 2.0x2.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 13.429.000 -2006 26.858.000 1002007 40.287.000 502008 53.716.000 33,332009 67.145.000 25

Jumlah 201.435.000 208,33Rata-rata 40.287.000 52,08

b) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (3.0 x 3.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 32 1 1 322006 65 2 4 1302007 8 3 9 242008 16 4 16 642009 64 5 25 320

Jumlah 185 1555 570Rata-rata 37 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 185 .55

55.5

b = 5.570

5.55

5.570

5 2

5.185

5 2

a = 32,5

b = 1,5

Q = 32,5 + 1,5 . 1 = 34Q = 32,5 + 1,5 . 2 = 68Q = 32,5 + 1,5 . 3 = 102Q = 32,5 + 1,5 . 4 = 136Q = 32,5 + 1,5 . 5 = 170

Page 88: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 3.0 x 3.0 m2

TR2005 = Rp. 120.000 x 34 = Rp. 4.080.000TR2006 = Rp. 120.000 x 68 = Rp. 8.160.000TR2007 = Rp. 120.000 x 102 = Rp. 12.240.000TR2008 = Rp. 120.000 x 136 = Rp. 16.320.000TR2009 = Rp. 120.000 x 170 = Rp. 20.400.000

Tabel 27. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 3.0x3.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 4.080.000 -2006 8.160.000 1002007 12.240.000 502008 16.320.000 33,332009 20.400.000 25

Jumlah 61.200.000 208,33Rata-rata 12.240.000 52,08

c) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (4.0 x 2.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 19 1 1 192006 32 2 4 642007 - 3 92008 8 4 16 322009 38 5 25 190

Jumlah 97 1555 305Rata-rata 24,25 3

Y = a + bX

Y X 2X XY

a2

n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 97.55

55.55.305

5 2a = 15,2

Page 89: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1b =

5.305

5.55

5 .97

5 2 b = 1,4

Q = 15,5 + 1,4 . 1 = 16,9Q = 15,5 + 1,4 . 2 = 33,8Q = 15,5 + 1,4 . 3 = 50,7Q = 15,5 + 1,4 . 4 = 67,6Q = 15,5 + 1,4 . 5 = 84.5

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 4.0 x 2.0 m2

TR2005 = Rp. 110.000 x 16,9 = Rp. 1.859.000TR2006 = Rp. 110.000 x 33,8 = Rp. 3.718.000TR2008 = Rp. 110.000 x 67,6 = Rp. 7.436.000TR2009 = Rp. 110.000 x 84,5 = Rp. 9.295.000

Tabel 28. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 4.0x2.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 1.859.000 -2006 3.718.000 1002007 - -2008 7.436.000 -2009 9.295.000 25

Jumlah 22.308.000 125Rata-rata 4.461.600 62,5

d) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (4.0 x 4.0 M2)

Tahun Y X X2 XY2005 25 1 1 252006 25 2 4 502007 - 3 9 -2008 14 4 16 562009 33 5 25 165

Jumlah 97 1555 296Rata-rata 24,25 3

Y = a + bX

Page 90: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

1

1

Y X 2 X XYa

2n X 2 X

n XY X . Yb =

2n X 2 X

a = 97.55

55.5

b = 5.296

5.55

5.296

5 2

5 .97

5 2

a = 17,9

b = 0,5

Q = 17,9 + 0,5 . 1 = 18,4Q = 17,9 + 0,5 . 2 = 36,8Q = 17,9 + 0,5 . 3 = 55,2Q = 17,9 + 0,5 . 4 = 73,6Q = 17,9 + 0,5 . 5 = 92

Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 4.0 x 4.0 m2

TR2005 = Rp. 195.000 x 18,4 = Rp. 3.588.000TR2006 = Rp. 195.000 x 36,8 = Rp. 7.176.000TR2008 = Rp. 195.000 x 73,6 = Rp. 14.352.000TR2009 = Rp. 195.000 x 92 = Rp. 17.940.000

Tabel 29. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 4.0x4.0 m2

Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 3.588.000 -2006 7.176.000 1002007 - -2008 14.352.000 -2009 17.940.000 25

Jumlah 43.026.000 125Rata-rata 10.756.500 62,5

Page 91: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Tabel 30. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Jenis Bangunan Ukuran(m2)

Jumlah Potensi(Rp.)

2005 Ruko 5.0 x 12.0 50.400.0003.0 x 4.0 3.690.0004.0 x 4.0 1.287.5004.0 x 7.5 9.747.0004.0 x 6.0 51.623.0004.0 x 8.0 6.300.000

Jumlah (Rp.) 123.047.500Rata-Rata (Rp.) 20.507.916

Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 2.002.0002.5 x 3.5 2.400.0003.0 x 3.0 1.248.0004.0 x 2.0 3.916.0004.0 x 3.0 6.954.0004.0 x 4.0 2.293.0004.0 x 6.0 2.530.0004.0 x 8.0 3.335.000

Jumlah (Rp.) 24.678.000Rata-Rata (Rp.) 3.084.750

Los 2.0 x 2.0 13.429.0003.0 x 3.0 4.080.0004.0 x 2.0 1.859.0004.0 x 4.0 3.588.000

Jumlah (Rp.) 22.956.000Rata-Rata (Rp.) 5.739.000

170.681.500Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2006 Ruko 5.0 x 12.0 100.800.000

3.0 x 4.0 7.380.0004.0 x 4.0 2.575.0004.0 x 7.5 19.494.0004.0 x 6.0 103.246.0004.0 x 8.0 12.600.000

Jumlah (Rp.) 246.095.000Rata-Rata (Rp.) 41.015.883

Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 4.004.0002.5 x 3.5 4.800.0003.0 x 3.0 2.496.0004.0 x 2.0 7.832.0004.0 x 3.0 13.908.000

Page 92: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

4.0 x 4.0 10.586.0004.0 x 6.0 5.060.0004.0 x 8.0 6.670.000

Jumlah (Rp.) 126.256.000Rata-Rata (Rp.) 15.782.000

Los 2.0 x 2.0 26.858.0003.0 x 3.0 8.160.0004.0 x 2.0 3.718.0004.0 x 4.0 7.176.000

Jumlah (Rp.) 45.910.000Rata-Rata (Rp.) 11.477.500

418.261.000Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2007 Ruko 5.0 x 12.0 151.200.000

3.0 x 4.0 11.070.0004.0 x 4.0 3.862.5004.0 x 7.5 29.241.0004.0 x 6.04.0 x 8.0 18.900.000

Jumlah (Rp.) 214.273.500Rata-Rata (Rp.) 42.854.700

Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 6.006.0002.5 x 3.5 7.200.0003.0 x 3.04.0 x 2.0 11.748.0004.0 x 3.0 20.862.0004.0 x 4.0 15.879.0004.0 x 6.0 7.590.0004.0 x 8.0

Jumlah (Rp.) 56.079.000Rata-Rata (Rp.) 9.346.500

Los 2.0 x 2.0 40.287.0003.0 x 3.0 12.240.0004.0 x 2.04.0 x 4.0

Jumlah (Rp.) 52.527.000Rata-Rata (Rp.) 17.509.000

322.879.500Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2008 Ruko 5.0 x 12.0 201.600.000

3.0 x 4.0 14.760.0004.0 x 4.0 5.150.0004.0 x 7.5 38.988.000

Page 93: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

4.0 x 6.0 206.492.0004.0 x 8.0 25.200.000

Jumlah (Rp.) 492.190.000Rata-Rata (Rp.) 61.523.750

Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 8.008.0002.5 x 3.5 9.600.0003.0 x 3.0 4.992.0004.0 x 2.0 15.664.0004.0 x 3.0 27.816.0004.0 x 4.0 21.172.0004.0 x 6.0 10.120.0004.0 x 8.0 13.340.000

Jumlah (Rp.) 110.712.000Rata-Rata (Rp.) 13.839.000

Los 2.0 x 2.0 53.716.0003.0 x 3.0 16.320.0004.0 x 2.0 7.436.0004.0 x 4.0 14.352.000

Jumlah (Rp.) 91.824.000Rata-Rata (Rp.) 22.956.000

694.726.000Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2009 Ruko 5.0 x 12.0 252.000.000

3.0 x 4.0 18.450.0004.0 x 4.0 6.437.5004.0 x 7.5 48.735.0004.0 x 6.0 258.115.0004.0 x 8.0 31.500.000

Jumlah (Rp.) 615.237.500Rata-Rata (Rp.) 102.539.583

Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 10.010.0002.5 x 3.5 12.000.0003.0 x 3.0 6.240.0004.0 x 2.0 19.580.0004.0 x 3.0 34.770.0004.0 x 4.0 26.465.0004.0 x 6.0 12.650.0004.0 x 8.0 16.675.000

Jumlah (Rp.) 138.390.000Rata-Rata (Rp.) 17.298.750

Los 2.0 x 2.0 67.145.0003.0 x 3.0 20.400.000

Page 94: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

4.0 x 2.0 9.295.0004.0 x 4.0 17.940.000

Jumlah (Rp.) 114.780.000Rata-Rata (Rp.) 28.695.000

868.407.500Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)

Tabel 31. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Jenis Bangunan PotensiPenerimaan

(Rp.)Ruko(Rp.)

Toko & Kios(Rp.)

Los(Rp.)

2005 123.047.500 24.678.000 22.956.000 170.681.5002006 246.095.000 126.256.000 45.910.000 418.261.0002007 214.273.500 56.079.000 52.527.000 322.879.5002008 492.190.000 110.712.000 91.824.000 694.726.0002009 615.237.500 138.390.000 114.780.000 868.407.500

Jumlah (Rp.) 2.471.955.500Rata-Rata (Rp.) 494.391.100

Page 95: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

Lampiran 2. Perbandingan Potensi Target dan Relasisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Tahun Potensi(Rp.)

Target(Rp.)

Realisasi(Rp.)

2005 170.681.500 167.600.000 141.355.0002006 418.261.000 173.600.000 153.440.0002007 322.879.500 133.500.000 78.750.0002008 694.726.000 165.750.000 116.745.0002009 868.407.500 179.500.000 168.590.000

Page 96: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

1

1

0

0

1

Lampiran 3. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapPendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus Tahun2005-2009

Rumus :

Kontribusi Realisasi Penerimaan

Pasar Grosir & Pertokoan x100 %

Realisasi Penerimaan

PAD

Kontribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap PAD pertahun :

Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

141.355.000

10.872.111.581

153.440.000

15.038.624.292

78.750.000

13.139.814.012

116.745.000

15.314.297.536

168.590.000

12.812.473.331

x100

x100

x100

x100

x100

,30 %

,02 %

,60 %

,76 %

,32 %

Persentase Tingkat Kontribusi Kriteria Kontribusi0,01 – 10,00 Sangat Kurang

10,01 – 20,00 Kurang20,01 – 30,00 Sedang30,01 – 40,00 Cukup40,01 – 50,00 BaikDi atas 50,00 Baik Sekali

Tahun Persentase Kontribusi Kriteria Tingkat Kontribusi2005 1,30 Sangat Kurang2006 1,02 Sangat Kurang2007 0,60 Sangat Kurang2008 0,76 Sangat Kurang2009 1,32 Sangat Kurang

Rata-Rata 1 Sangat Kurang

Page 97: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

3

4

2

33

Lampiran 4. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009

Rumus :

Kontribusi Realisasi Penerimaan

Pasar Grosir & Pertokoan x100 %

Realisasi Penerimaan

Retribusi Daerah

Kontribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap Retribusi Daerah pertahun :

Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

141.355.000

3.549.524.000

153.440.000

3.263.000.000

78.750.000

3.557.925.652

116.745.000

3.172.309.096

168.590.000

4.630.374.475

x100

x100

x100

x100

x100

,98 %

,70

% ,

21 %

,68 %

,64 %

Persentase Tingkat Kontribusi Kriteria Kontribusi0,01 – 10,00 Sangat Kurang

10,01 – 20,00 Kurang20,01 – 30,00 Sedang30,01 – 40,00 Cukup40,01 – 50,00 BaikDi atas 50,00 Baik Sekali

Tahun Persentase Kontribusi Kriteria Tingkat Kontribusi2005 3,98 Sangat Kurang2006 4,70 Sangat Kurang2007 2,21 Sangat Kurang2008 3,68 Sangat Kurang2009 3,64 Sangat Kurang

Rata-Rata 3,64 Sangat Kurang

Page 98: POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN …digilib.unila.ac.id/16724/4/0541021042-ABSTRAK,PENDAHULUAN & KES… · POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI

81

81

57

71

91

Lampiran 5. Tingkat Pencapaian

Tingkat Pencapaian Realisasi x100 % Target

Pencapaian Target dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus :

Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

41.355.000 x100

167.600.000

53.440.000 x100

173.600.000

8.750.000 x100

133.500.000

16.745.000 x100

165.750.000

68.590.000 x100

179.500.000

4,34 %

8,39 %

8,99 %

0,43 %

8,92 %

Tahun Target(Rp.)

Realisasi(Rp.)

Pencapaian(%)

KriteriaPencapaian

2005 167.600.000 141.355.000 84,34 Baik Sekali2006 173.600.000 153.440.000 88,43 Baik Sekali2007 133.500.000 78.750.000 58,99 Baik Sekali2008 165.750.000 116.745.000 70,43 Baik Sekali2009 179.500.000 168.590.000 98,92 Baik Sekali

Rata-rata 80,22 Baik Sekali