potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan...
TRANSCRIPT
Departemen Pendidikan Nasional RI Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Prof. DR. Sumantri Brojonegoro No. 1Gedungmeneng Bandar Lampung
POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI KABUPATEN TANGGAMUS
(Skripsi)
Oleh :Nama : Nursal SuhendraNPM : 0541021042Jurusan : Ekonomi PembangunanKonsentrasi : Ekonomi Publik dan FiskalPembimbing : Yourni Atmaja, S.E.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
2011
ABSTRACK
POTENTIAL RETRIBUTION REVENUE OF THE WHOLOSALE MARKETS AND SHOPIING COMPLEX IN TANGGAMUS REGENCY
By
Nursal Suhendra
Regional Government Regulation Number 08 2006 Tanggamus on charges of wholesale markets and shops to explain that payment for the provision of wholesale markets of various products, including the auction fish, livestock, crops and market facilities/stores for storage that is provided or organized local Government Not including running Company regional markets and individuals. Levi wholesale markets and Store potential retribution in providing income to increase revenues (PAD), especially in the area of Tanggamus.
Based on the above explanation, the author interested in conducting research on potential revenue and levy Market Grocery Store as a source of retribution Tanggamus District with levy realization problem formulation Wholesale Markets and Shop does not always reach the target is set so that the target set and Markets Grocery Stores Markets Tanggamus District Office not see the potential. The purpose of this study is, to understand the revenue potential retribution Wholesale Markets and Shops in District Tanggamus and contributions made from the levy Wholesale Markets and Shops in improving the PAD District Tanggamus.
The results showed that the potential revenue levy Wholesale Markets and Shops Tanggamus district has an average of Rp. 494 391 100 per year. In addition to the contribution levy Wholesale and Department Store on Daearah Revenue (PAD) District Tanggamus obtain an average contribution of 1%, so based on the criteria of the level of contribution is very less. Contribution retribution Wholesale and Department Store on District Levies Tanggamus obtain an average contribution of3.64%, so based on the criterion level of contribution is very less.
ABSTRAK
POTENSI PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DI KABUPATEN TANGGAMUS
Oleh
Nursal Suhendra
Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 08 Tahun 2006 Tentang
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di jelaskan bahwa pembayaran atas
penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, termasuk pelelangan
ikan, ternak, hasil bumi dan fasilitas pasar/pertokoan yang disetorkan, yang
disediakan atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak termasuk yang
dikelola oleh Perusahaan Daerah pasar dan pihak swasta. Retribusi Pasar Grosir
dan Pertokoan merupakan retribusi yang potensial dalam meberikan penerimaan
dalam usaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya di
Kabupaten Tanggamus.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
sebagai salah satu sumber retribusi daerah Kabupaten Tanggamus dengan
perumusan masalah Realisasi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan tidak selalu
mencapai atas target yang telah ditetapkan sehingga dalam menetapkan target
Pasar Grosir dan Pertokoan Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus belum
memperhatikan potensi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah, Untuk
mengetahui potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di
Kabupaten Tanggamus serta
Nursal Suhendra
untuk mengetahui kontribusi yang diberikan dari retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tanggamus.
Hasil penelitian diketahui bahwa potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir
dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus memiliki rata-rata sebesar Rp.
494.391.100 setiap tahunnya. Selanjutnya untuk tingkat kontribusi retribusi
Grosir dan Pertokoan terhadap Pendapatan Asli Daearah (PAD) Kabupaten
Tanggamus memperoleh rata-rata kontribusi sebesar 1 %, sehingga
berdasarkan kriteria
tingkat kontribusi adalah sangat kurang. Kontribusi retribusi Grosir dan
Pertokoan terhadap Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus memperoleh rata-
rata
kontribusi sebesar 3,64 %, sehingga berdasarkan kriteria tingkat kontribusi
adalah sangat kurang.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 17 Mei 1984, anak kedua
dari empat bersaudara, pasangan Bapak Mulyadi Asrie dan Ibu Nurismiyuni,
A.Ma
Penulis memulai pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Rawalaut
(Teladan) Bandar lampung diselesaikan pada tahun 1996, dilanjutkan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 25 Bandar Lampung diselesaikan pada
tahun tahun 1999, Sekolah Menengah Umum (SMU) YP Unila diselesaikan
pada tahun
2002, Pada tahun 2005, penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur Non
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Non SPMB).
Selama menjadi mahasiswa, penulis pada tahun 2009 mengikuti Kuliah
Kunjungan Lapangan (KKL) ke Museum Bank Indonesia Jakarta, Museum
Bank Mandiri Jakarata, dan Bank OCBC NISP Jakarta sebagai pengganti Kuliah
Kerja Nyata (KKN).
PERSEMBAHAN
Seiring do’a dan rasa syukur kehadiran Allah SWT maka dengan kerendahan
hati setulusnya ku persembahkan karya sederhana ini.
Karya kecilku ini kupersembahan untuk Ayah-Ibu tercinta yang selalu
mendoakan, mendidik, membesarkan dan dengan sabar menanti
keberhasilanku ini,
Untuk Ummi Hj.Yumani tersayang terima kasih atas doanya dan tidak
henti- hentinya memberikan dorongan semangat untuk menyelesaikan
skripsi ini.
Untuk Kakakku Ns.Mayalisa, Skp. Terimakasih atas semua do’a, saran,
motivasi, dan kesabaran yang tak ternilai harganya untuk menyelesaikan
studiku. Untuk adik-adiikku Novan Pahlevi dan Derryansah atas do’a dan
dukungannya dan selalu membuat ceria dalam hidup ini.
Untuk seseorang yang senantiasa memberi dorongan demi keberhasilanku,
memberikan motivasi dan telah rela membantu serta menemaniku baik
suka maupun duka kelak menjadi pendamping hidupku nanti.
Almamater Universitas Lampung yang mendewasakanku.
“MOTTO”
Kedewasaan membuat aku memahami arti hidup
Kedewasaan membuatku lebih mengerti makna hidup, dan
kegagalan merupakan awal dari keberhasilan hidup.
(S.T. Alisyahbana)
Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah bagimu dan orang yang
kamu cintai,
Cintamu pada kehidupan haruslah seperti cintamu pada cita-citamu yang
tertinggi, dan cita-citamu yang tertinggi haruslah seperti angan-angan hidupmu
yang tertinggi.
(Nursal Suhendra)
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “ Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di
Kabupaten Tanggamus” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
kesarjanaan pada jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. I Wayan Suparta, S.E., M.Si. Selaku Pj. Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
3. Bapak Muhammad Husaini, S.E., M.Si. Selaku Pj. Sekretaris Jurusan
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
4. Bapak Yourni Atmaja, S.E. Selaku Dosen Pembimbing Utama dalam
penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
dan petunjuk sampai penulisan skripsi ini selesai.
5. Bapak M. Irsan Dalimunthe, S.E. selaku penguji utama.
6. Bapak Rahmat, S.E. Selaku Pembimbing Akademik.
7. Dosen dan Staf Jurusan Ekonomi Pembangunan (Bang Hermansyah, S.E. Bu
Mardiana, S.Pd., Mas Kuswara yang telah membantu dalam penulisan
skripsi ini).
8. Pimpinan, dan Pegawai Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus yang
telah memberikan data dan informasi hingga penyelesaian skripsi ini.
9. Ayah dan Ibu , Ummi serta kakakku dan adik-adikku yang
senantiasa memberikan doa, motivasi serta bantuan yang tidak
ternilai dalam menyelesaikan skripsi ini
10. Kak Momon, S.E. yang selalu memberikan arahan serta motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
11. Seseorang yang kelak nanti menjadi pendamping hidupku terima kasih
atas segala dukungan, doa dan kesabarannya dalam penyusunan skripsi ini.
12. Oom dan Tante-tanteku yang selalu memberi nasehat, dukungan dan
doanya dalam penyusunan skripsi ini.
13. Ika Aprilia, Amd., Santi, Dwi, Mba Vera, Mba Lira, Fitri, Yeni, Ririn,
Arieko, Boy Leonardo, Ardi Basri, Rubi, Dikton, Tristian Budiman,
Vickram, Yudiansyah, Aans, Fachri Prabowo, Lingga Fasella, Yohan, Riza
terima kasih untuk kebersamaan dalam persahabatan dan persaudaraan.
14. Rekan-rekan seperjuangan Ekonomi Pembangunan Unila angkatan 2005,
2006, 2007, Handoko, Deni Jp, Denny Rizki, Muhammad Yusuf, Dedi
Chandra Wijaya, Maryuansyah, Ami S.Tigara, Bima, Niko, Ichwan
Permadi, Teguh Heryuditama, Maria Dwi Ratna S, Suprian Dovi, Ifa, Anis,
Tri Rizky, Apri Gunawan Putra, S.E. Akbar, Ijal, Grecs, Ica, Rully, Yudi,
dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan masukan yang bermanfaat dalam
kesempurnaan
skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca semua.
Bandar Lampung,
Penulis,
Nursal Suhendra
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................
. RIWAYAT HIDUP
................................................................................... PERSEMBAHAN
..................................................................................... MOTTO
.....................................................................................................
SANWACANA .........................................................................................
. DAFTAR ISI
............................................................................................. DAFTAR
TABEL .....................................................................................
DAFTAR
LAMPIRAN .............................................................................
I. PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang
...................................................................................... B. Permasalahan
........................................................................................ C. Tujuan
Penelitian .................................................................................. D.
Kerangka Pemikiran ..............................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA
...................................................................... A. Sumber Penerimaan
Daerah .................................................................. B. Tinjauan Tentang
Retribusi ...................................................................
1. Pengertian Retribusi ........................................................................
2. Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi Daerah ...................
3. Objek Retribusi ...............................................................................
4. Jenis-Jenis Retribusi
........................................................................ C. Potensi Penerimaan
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ............
D. Tinjauan Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten
Tanggamus ............................................................................................
II
I.
M
E
T
O
D
E
P
E
N
E
LITIAN .................................................................. A. Jenis dan Sumber
Data ..........................................................................
1. Jenis Data ........................................................................................
2. Sumber Data ....................................................................................
i ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
1
1
9
10
10
12
12
15
15
16
17
18
19
20
25
25
25
26
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 26
C. Alat Analisis .......................................................................................... 27
1. Analisis Regresi Linier Sederhana .................................................. 27
2. Perhitungan Potensi ......................................................................... 28
D. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 29
IV. PEMBAHASAN ................................................................................. 34
A. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten
Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................................................. 34
B. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten
Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................................................. 39
C. Tingkat Pencapaian Target dan Realisasi Pasar Grosir dan Pertokoan
Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ............................................ 41
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 43
A. Kesimpulan ........................................................................................... 43
B. Saran ..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009 ................................................. 4
Sumbangan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan AsliDaerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .................. 5
Target dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan PertokoanKabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................. 6
Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan PadaRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .. 7
Jumlah dan Luas Serta Jenis Bangunan Wajib RetribusiPasar Grosir dan Pertokoan Di Kabupaten Tanggamus Tahun2005-2009 ................................................................................ 8
Skala Interval Kontribusi ........................................................ 29
Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan PertokoanKabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .............................. 37
Perbandingan Potensi Target dan Relasisasi Retribusi PasarGrosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ......................................................................................... 38
Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapPAD Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ..................... 40
Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 .. 41
Pencapaian Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi PasarGrosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 ......................................................................................... 42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1. Perhitungan Trend Linier Berdasarkan Jenis Bangunan DiKabupaten Tanggamus
Lampiran 2. Perbandingan Potensi Taeget dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Lampiran 3. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapPendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus Tahun2005-2009
Lampiran 4. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Lampiran 5. Tingkat Pencapaian
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan daerah sebagai integral dari pembangunan nasional tidak dapat
dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi
luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah.
Kewenangan begitu luas tentunya akan membawa konsekuensi-konsekuensi
tertentu bagi daerah untuk menjalankan kewenangannya itu. Salah satu
konsekuensinya bahwa daerah harus mampu membiayai semua kegiatan
pemerintahan dan pembangunan yang menjadi kewenangannya sejalan dengan
hal tersebut. Daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk
menggali sumber-sumber keuangannya sendiri, mengelola dan menggunakan
keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal
mungkin, sehingga PAD harus menjadi menjadi bagian sumber keuangan
terbesar, yang didukung kebijakan perimbanguan keuangan pusat dan daerah
sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan negara.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat
dan daerah, maka sistem dan mekanisme pengelolaan pemerintah akan
mengalami perubahan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
mempunyai beberapa misi yaitu :
1. Menciptakan efesiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.
3. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan.
Sebagai konsenkuensinya menjalankan otonomi daerah yang dimulai pada tahun
2001, maka masing-masing daerah dituntut untuk berupaya meningkatkan
sumber Pendapatan Asli Daerah agar mampu membiayai pemerintahan dan lebih
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Upaya pemerintah meningkatkan
Pendapatan Asli Daerahnya dapat dilakukan dengan Intensifikasi dan
Ekstensifikas. Intensifikasi yang dimaksud disini adalah pemberdayaan sumber-
sumber penerimaan daerah dengan cara yang lebih efesien dan tepat guna
sehingga menghasilkan output yang jauh lebih banyak dan dalam waktu yang
lebih singkat. Ekstensifikasi adalah menggali sumber-sumber pendapatan yang
baru yang potensinya ada dan memungkinkan untuk menjadi sumber
penerimaan daerah yang baru. Dilaksanakannya Intensifikasi dan Ekstensifikasi
maka baik daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota diharapkan untuk terus
menggali potensi daerahnya masing-masing sesuai dengan kewenangannya
sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan sumber-sumber penerimaan bagi
pendapatan daerah.
Menurut pendapat Ibnu Syamsi (1988 : 213) bahwa Pendapatan Asli Daerah
diharapkan dapat menjadi penyangga utama dalam pembiayaan kegiatan-
kegiatan daerah semakin banyak kebutuhan daerah yang dapat dibiayai dengan
Pendapatan Asli Daerah, maka semakin tinggi kualitas otonomnya. Menurut
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 6 telah ditetapkan banwa sumber-
sumber keuangan yang berasal dari Pendapatan Asli Daearah (PAD) terdiri dari :
a. Hasil pajak daerah.
b. Hasil retribusi daerah.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan. d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang
dipisahkan.
Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah,
adalah pendapatan yang diperolah melalui usaha penggalian sumber-sumber
keuangan yang dimiliki daerah.
Kabupaten Tanggamus merupakan daerah otonom yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pembangunan. Sebagai konsekuensinya pemerintah Kabupaten
Tanggamus dituntut agar dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam
menggali dana sesuai kewenangan dalam mengatur rumah tangganya sendiri
terutama Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kabupaten Tanggamus tentunya memerlukan biaya yang besar dalam
melaksanakan pembangunan daerahnya, oleh sebab itu pemerintah
Kabupaten
Tanggamus berusaha menggali keuangan yang berasal dari PAD. Perkembangan
PAD Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009 disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
TanggamusTahun 2005-2009
TahunAnggaran
PAD(Rp.)
Perkembangan(%)
2005 10.872.111.581 -2006 15.038.624.292 38,322007 13.139.814.012 -12,632008 15.314.297.536 16,552009 12.812.473.331 -16,33
Jumlah 25,91Rata-Rata 6,48
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah KabupatenTanggamus 2010.
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tanggamus menunjukkan perkembangan
yang berfluktuasi. Pada tahun 2005 realisasi pencapaian Pendapatan Asli Daerah
(PAD) menujukkan penerimaan terkecil sebesar Rp. 10.872.111, pada tahun
2006 pencapaian PAD sebesar Rp. 15.038.624.292 atau memiliki perkembangan
38,32
%, pada tahun 2007 sebesar Rp. 13.139.814.012 dengan perkembangan -12,63 %,
namun peningkatan kembali terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp. 15.314.297.536
dengan perkembangan 16,55 %, selanjutnya tahun 2009 mengalami penurunan
sebesar Rp. 12.812.473.331 dengan tingkat persentase perkembangan sebesar -
16,33. Secara keseluruhan rata-rata perkembangan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Tanggamus sebesar 6,48 % setiap tahunnya.
Salah satu sumber keuangan yang diharapkan peranannya dalam
meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah adalah hasil pajak daerah
dan retribusi daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah, retribusi daerah adalah iuran yang diberikan
kepada pemerintah daerah. Sedangkan wajib retribusi adalah orang atau badan
yang
memakai atau memperoleh jasa pelayanan yang diberikan oleh daerah.
Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah hasil retribusi daerah dimana
penentuan tarif dan pemungutannya telah diatur dalam suatu peraturan daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Retribusai daerah
merupakan salah satu pendapatan yang potensial untuk dapat dimanfaatkan
dalam pembiayaan pembangunan daerah. Untuk mengetahui sumbangan retribusi
daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus dapat
dilihat
pada Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Sumbangan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli DaerahKabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun
RetribusiDaerah(Rp.)
PAD(Rp.)
Kontribusi
(%)2005 3.549.524.00
010.872.111.58
132,64
2006 3.263.000.000
15.038.624.292
21,69
2007 3.557.925.652
13.139.814.012
27,08
2008 3.172.309.096
15.314.297.536
20,71
2009 4.630.374.475
12.812.473.331
36,14
Rata-Rata
27,65
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah KabupatenTanggamus 2010
Tabel 2 menujukkan sumbangan retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009, dimana sumbangan
terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar Rp. 4.630.374.475 atau dengan tingkat
pencapaian sebesar 36,14 %. Sedangkan pencapaian terendah terjadi pada
tahun
2008 sebesar Rp. 3.172.309.096 atau dengan tingkat pencapaian sebesar 20,71
%, secara keseluruhan pencapaian retribusi daerah terhadap PAD Kabupaten
Tanggamus sebesar 27,65 %.
Salah satu sektor yang memberikan masukan bagi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Tanggamus adalah dari hasil Reteribusi Pasar Grosir dan Pertokoan.
Menurut Paraturan Derah Nomor 08 Tahun 2006 Tentang Retribusi Pasar
Grosir dan Pertokoan di jelaskan bahwa pembayaran atas penyediaan fasilitas
pasar grosir berbagai jenis barang, termasuk pelelangan ikan, ternak, hasil bumi
dan fasilitas pasar/pertokoan yang disetorkan, yang disediakan atau
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak termasuk yang dikelola oleh
Perusahaan Daerah pasar dan pihak swasta. Untuk mengetahui potensi,
Pemerintah Kabupaten Tanggamus mencatat target dan realisasi Retribusi Pasar
Grosir dan Pertokoan tahun 2005-2009. Adapun target dan realisasi Retribusi
Pasar Grosir dan Pertokoan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 3. Target dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Target(Rp.)
Realisasi(Rp.)
Pencapaian(%)
2005 167.600.000 141.355.000 84,342006 173.600.000 153.440.000 88,432007 133.500.000 78.750.000 58,992008 165.750.000 116.745.000 70,432009 179.500.000 168.590.000 98,92
Jumlah 401,1Rata-Rata 80,22
Sumber : Dinas Pasar Daerah Kabupaten Tanggamus 2010
Tabel 3 menunjukkan target dan realisasi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan di
Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009. Realisasi terbesar terjadi pada tahun
2009 sebesar Rp. 168.590.000 atau dengan persentasi pencapaian sebesar 93,92
%, sedangkan realisasi terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp. 78.750.000
dengan tingkat persentase pencapaian sebesar 58,99 %. Secara keseluruhan
rata- rata tingkat persentase pencapain sebesar 78,63 % setiap tahunnya.
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan pada Retribusi Daerah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Pada Retribusi Daerah
Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun RetribusiPasar Grosir
dan Pertokoan
(Rp.)
RetribusiDaerah
(Rp.)
Kontribusi
(%)
2005 141.355.000 3.070.982.878 4,602006 153.440.000 3.542.050.186 4,332007 78.750.000 3.557.925.652 2,212008 116.745.000 3.172.309.096 3,682009 168.590.000 4.630.374.475 3,64
Jumlah 18,46Rata-Rata 3,69
Sumber : Dinas Pasar Daerah Kabupaten Tanggamus 2010
Kontribusi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan pada Retribusi Daerah Kabupaten
Tanggamus berfluktuasi dengan rata-rata kontribusi sebesar 3,69 %. Pada tahun
2005 kontribusi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan sebesar 4,60 %, pada tahun
2006 sebesar 4,33 %, pada tahun 2007 sebesar 2,21 %, pada tahun 2008 sebesar
3,68 % dan pada tahun 2009 sebesar 3,64 %.
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terbagi atas dua jenis, antara lain : Ruko dan
Toko, Kios, Los. Untuk dapat mengetahui rincian jumlah jenis bangunan dan luas
bangunan wajib retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah dan Luas Serta Jenis Bangunan Wajib Retribusi Pasar Grosir danPertokoan Di Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Ta h u n
Jenis BangunanRuko Toko & Kios Los
Lu as
Ba ngun an(
M2)
Jum la h
( U ni t)
Lu as
Ba ngun an(
M2)
Jum la h
( U ni t)
Lu as
Ba ngun an(
M2)
Jum la h
( U ni t)
2005
5.0x
12.03.0 x4.04.0x4.04.0 x7.54.0x6.04.0x
151791298
2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0 x2.04.0x3.04.0x
1714619141556
2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0 x2.04.0x3.04.0x
225
3219
25
8.0
4.04.0 x6.04.0x8.0
4.04.0 x6.04.0x8.0
Ju m lah
70
96
301
2006
5.0x
12.03.0 x4.04.0 x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0
151791298
2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.0
1714819201566
2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.0
284
6532
25
4.0 x6.04.0x8.0
4.0 x6.04.0x8.0
Ju m lah
70
105
406
2007
5.0x
12.03.0 x4.04.0 x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0
12749
4
2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0
85
3362
2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0
192
8
x6.04.0x8.0
x6.04.0x8.0
Ju
ml ah
36
27
200
2008
5.0x
12.03.0 x4.04.0 x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0
15175476
2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.
151461310556
2.0x2.02.5 x3.53.0 x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.
218
168
14
04.0x8.0
04.0x8.0
Jum lah
54
74
256
2009
5.0x
12.03.0 x4.04.0x4.04.0x7.54.0 x6.04.0x8.0
1517912119
2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.04.
1718819251567
2.0x2.02.5 x3.53.0x3.04.0x2.04.0 x3.04.0x4.04.0 x6.04.
402
6438
33
0x8.0
0x8.0
Jum la h
73
115
537
Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus 2010
Jumlah, luas serta jenis bangunan retribusi pasar grsosir dan pertokoan Kabupaten
Tanggamus berfluktuasi. Pada tahun 2005 jumlah jenis bangunan ruko berjumlah
70 unit, jenis toko dan kios berjumlah 96 unit dan jenis los berjumlah 301 unit.
Pada tahun 2006 jumlah jenis bangunan ruko berjumlah 70 unit, jenis toko dan
kios berjumlah 105 unit dan jenis los berjumlah 406 unit. Pada tahun 2007
jumlah jenis bangunan ruko berjumlah 36 unit, jenis toko dan kios berjumlah 27
unit dan jenis los berjumlah 200 unit. Pada tahun 2008 jumlah jenis bangunan
ruko berjumlah 54 unit, jenis toko dan kios berjumlah 74 unit dan jenis los
berjumlah
256 unit. Pada tahun 2009 jumlah jenis bangunan ruko berjumlah 73 unit,
jenis toko dan kios berjumlah 115 unit dan jenis los berjumlah 537 unit
B. Permasalahan
Pelaksanaan otonomi daerah pada Pemerintah Kabupaten Tanggamus dituntut
adanya kemandirian keuangan, maka pemerintah Kabupaten Tanggamus perlu
melakukan upaya-upaya untuk dapat meningkatkan penerimaan daerah
khususnya peningkatan retribusi daerah. Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
adalah salah satu instrumen dari Retribusi Daerah, retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan merupakan retribusi yang potensial dalam memberikan penerimaan
dalam usaha
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya di Kabupaten
Tanggamus, hal ini dapat dilihat perkembangan realisasi Retribusi Pasar Grosir
dan Pertokoan periode 2005-2009 berfluktuasi dengan rata-rata 78,63 %.
Berdasarkan kondisi tersebut, dalam penelitian ini permasalahan yang muncul
adalah, Realisasi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan tidak selalu mencapai
atas target yang telah ditetapkan sehingga dalam menetapkan target Pasar
Grosir dan Pertokoan Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus belum
memperhatikan potensi.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan di Kabupaten Tanggamus
2. Untuk mengetahui kontribusi yang diberikan dari retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Tanggamus.
D. Kerangka Pemikiran
Pelaksanaan otonomi daerah bisa diwujudkan apabila disertai dengan otonomi
keuangan dan ekonomi yang baik, karena penyelenggaraan otonomi daerah
yang luas, nyata dan bertanggungjawab membutuhkan kemampuan daerah
untuk menggali sumber keuangan sendiri yang didukung oleh perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah serta provinsi dan pemerintah
kota. Hal ini berarti secara finansial daerah tidak tergantung pada pemerintah
pusat dan harus mampu menggali sebanyak mungkin sumber-sumber
pendapatan asli daerah.
Pemerintah Kabupaten Tanggamus sebagai daerah otonom dituntut untuk
menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sumber
pendapatan daerah Kabupaten Tanggamus berasal dari Retribusi Daerah,
dimana
005-
penentuan tarif dan pemungutannya telah diatur dalam suatu peraturan daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Retribusai daerah
merupakan salah satu pendapatan yang potensial untuk dapat dimanfaatkan
dalam pembiayaan pembangunan daerah.
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan merupakan salah satu instrumen dari
Retribusi Daerah. Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi daerah khusunya Pemerintah Kabupaten Tanggamus
guna mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah
sebagai perwujudan desentralisasi.
Potensi penerimaan Rertibusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus
adalah ukuran keberhasilan atau prestasi kerja dalam hal penerimaan Retribusi
Daerah yang akan dicapai dari keadaan semula oleh Kabupaten Tanggamus
melalui berbagi program dan kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah.
Rertibusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus sebagai salah satu
ukuran dalam kemandirian keuangan memiliki kontribusi dengan rata-rata
sebesar
3,69 % terhadap Retribuasi Daerah Kabupaten Tanggamus pada periode 2005-
2009. Dari latar belakang dan permasalahan yang ada maka yang menjadi
alasan dalam menganalisa potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan Kabupaten Tanggamus ini adalah dengan melihat bagaimana potensi
penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus selama
tahun 2
2009.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sumber Penerimaan Daerah
Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran
dalam perekonomiannya. Menurut Adam Smith peranan pemerintah
dapat diklasifikasikan dalam :
a. Peran Alokasi yaitu merupakan merupakan fungsi pemerintah untuk
mengalokasikan sumber-sumber dana agar lebih optimal
penggunaannya.
b. Peran Distribusi yaitu merupakan fungsi pemerintah untuk
menyesuaikan pembagian pendapatan dan mensejahterakan masyarakat.
c. Peran Stabilitas yaitu merupakan fungsi pemerintah untuk meningkatkan
kesempatan kerja serta stabilitas harga barang-barang kebutuhan
ekonomi yang mantap. (Guritno Mangkoesoebroto, 1997 : 2).
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah diperlukan adanya sumber-sumber
keuangan daerah, yang merupakan sumber dana untuk pembiayaan pengeluaran-
pengeluaran rutin dan pembangunan pemerintah daerah, yang berhubungan
dengan tugas penyelenggaraan pemerintah di daerah. Dalam penjelasan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah, ditegaskan bahwa, (1)
Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung
jawab
diperlukan kewenangan dan kemampuan sumber keuangan sendiri, yang
didukung oleh perimbangan keuangan antar Pemerintah Pusat dan Daerah serta
antara Provinsi dan Kabupaten/Kota yang merupakan prasyarat dalam sistem
Pemerintah
Daerah. (2) Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah kewenangan
keuangan yang melekat pada sebuah sistem pemerintah menjadi
kewenangan daerah.
Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah, sumber-sumber keuangan daerah dapat berasal dari
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu :
a. Hasil pajak daerah.
b. Hasil retribusi daerah.
c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan.
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
2. Dana Perimbangan.
3. Pinjaman Daerah.
4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
Dinas Pendapatan Daearah memiliki peran dalam peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD), beberapa kebijakan peningkatan PAD adalah :
1. Intensifikasi Pendapatan Daerah
Menghimpun seluruh potensi yang ada baik pajak maupun retribusi yang
dikelola oleh Dinas/Instansi pengelola PAD. Mengintensifikasaikan
pungutan dan penyetoran pungutan PAD dari Dinas/Instansi pengelola ke kas
daerah. Meningkatkan frekuensi kegiatan monitoring dan evaluasi, sehingga
pencapaian target oleh masing-masing unit pengelola dapat dipantau.
Melakukan pertukaran informasi dengan Dinas Pendapatan seluruh
Indonesia untuk dapat mengetahui upaya dan terobosan dalam peningkatan
PAD.
2. Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Berupaya memperluas jaringan pelayanan baik pajak maupun retribusi.
Melakukan penggalian dan pengembangan sumber-sumber pungutan yang
dapat dijadikan objek pungutan, baik retribusi daerah, pajak, dan
pendapatan lain-lain.
3. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait sekaligus
melakukan pembinaan terhadap aparat pelaksanaan pemungutan
PAD.
4. Melaksanakan pelayanan prima dengan mutu dan kualitas terbaik.
5. Membuat jaringan kerja yang lebih baik.
Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (1988 : 53), sumber-sumber keuangan
daerah meliputi :
1. Dari pendapatan daerah melalui pajak yang sepenuhnya diserahkan kepada
daerah atau bukan menjadi wewenang pemajakan pemerintah pusat dan
masih ada potensinya didaerah.
2. Penerimaan dari jasa pelayanan daerah, seperti tarif perizinan dan lain-lain.
3. Pendapatan daerah yang diperoleh dari laba perusahaan daerah yaitu
perusahaan yang mendapatkan modalnya sebagian atau seluruhnya
dari kekayaan daerah.
4. Penerimaan dari perimbangan keuangan antara pemerintah pusat daerah
tentang hal ini masing-masing daerah berbeda persentase
penerimaannya.
5. Penerimaan daerah karena pemberian subsidi secara langsung atau
penggunaanya ditentukan untuk daerah tersebut, seperti pelaksanaan
instruksi Presiden.
6. Pemberian bantuan dari pemerintah pusat yaitu yang bersifat khusus
karena keadaan-keadaan tertentu.
7. Penerimaan daerah yang didapat dari pinjaman-pinjaman yang
dilakukan pemerintah daerah.
Untuk dapat memiliki keuangan yang memadai dengan sendirinya daerah
membutuhkan sumber keuangan yang cukup baik pula. Dalam hal ini
daerah dapat memperoleh melalui beberapa cara yaitu :
1. Dapat mengumpulkan dana dari pajak daerah yang sudah disetujui
oleh pemerintah pusat.
2. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga.
3. Ikut ambil bagian dalam pendapatan pajak sentral yang dipungut oleh daerah.
4. Menerima bantuan atau subsidi dari pemerintah pusat.
B. Tinjauan Tentang Retribusi
1. Pengertian Retribusi Daerah
Retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat pada pemerintah dimana kita
dapat melihat adanya hubungan balas jasa yang langsung diterima dengan
adanya pembayaran retribusi tersebut, misalnya uang kuliah, uang langganan air
minum dan listrik (Suparmoko, 1997 : 94)
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (Mardiasmo,
2006
: 14).
Karakteristik retribusi daerah adalah :
1. Retribusi dipungut oleh negara
2. Dalam pemungutan tersebut terdapat paksaan secara ekonomi
3. Dalam pemungutan tersebut diperlukan adanya prestasi secara langsung
yang dapat dituju
4. Retribusi dikenakan pada badan atau orang yang menggunakan jasa yang
telah disiapkan oleh negara.
2. Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi Daerah
Prinsip dan sasaran penetapan tarif jenis Retribusi Daerah sebagai berikut :
1. Retribusi Jasa Umum, berdasarkan kebijakan daerah dengan
mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,
kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.
2. Retribusi Jasa Usaha, berdasarkan pada tujuan utnuk memperoleh
keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh
pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efesien dan berorientasi
pada harga pasar.
3. Retribusi Perizinan Tertentu, berdasarkan pada tujuan untuk menutup
sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian izin yang
bersangkutan (Mardiasmo, 2006 : 17)
Retribusi daerah menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, retribusi adalah pemungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa dan pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.
Dengan dikenakan retribusi pada pemberian jasa dan izin oleh pemerintah
daerah, pengenaan retribusi ini merupakan prestasi langsung atas perolehan atau
kenikmatan berupa jasa atau pemberian izin yang diterima oleh orang atau
badan. Berbeda dengan pajak daerah yang artikan sebagai iuran wajib, maka
untuk retribusi terdapat alternatif, yaitu dapat dikategorikan wajib orang atau
badan tersebut mau memperoleh jasa izin dari pemerintah. Sedangkan dalam hal
orang atau badan tidak mau membayar retribusi, maka dapat memilih untuk
tidak melakukan kegiatan yang memerlukan izin atau tidak menikmati jasa yang
disediakan oleh pemerintah.
3. Objek Retribusi
Objek Retribusi pasal 18 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 meliputi,
1. Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
2. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada
dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.
3. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah
Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
dimaksudkan untuk pembinaan, pemungutan, pengendalian dan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya
alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna.
4. Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis jasa yang akan
dikenakan retribusinya hanya jenis jasa yang menurut pertimbangan sosial
ekonomi layak dijadikan objek retribusi.
4. Jenis-Jenis Retribusi
1. Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum adalah :
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan
b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte
Catatan Sipil
d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat e. Retribusi Palayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
f. Retribusi Pelayanan Pasar
g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
h. Retribusi Pemeriksaaan Alat Pemadam Kebakaran
i. Retibusi Penggantian Biaya Cetak Peta
j. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan
2. Jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha adalah :
a. Retribusi Pemakiaan Kekayaan Daerah
b. Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
c. Retribusi Tempat Pelelangan
d. Retribusi Terminal
e. Retribusi Tempat Khusus Parkir
f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
g. Retribusi Penyedotan Kakus
h. Retribusi Rumah Potong Hewan
i. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal
j. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
k. Retribusi Penyebrangan di Atas Air
l. Retribusi Pengolahan Limba Cair
m. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
3. Jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah :
a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
b. Retribusi Tempat Penjualan Minuman
Beralkohol c. Retribusi Izin Gangguan
d. Retribusi Izin Trayek.
C. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
Menurut Kesit Bambang Prakosa (2003:134) yang dimaksud dengan potensi
adalah daya, kekuatan atau kemampuan yang pantas diterima dalam keadaan
seratus persen. Potensi penerimaan dapat diukur melalui 2 (dua) pendekatan
yaitu berdasarkan fungsi permintaan dan indikator sosial ekonomi. Selanjutnya,
pengertian potensi penerimaan retribusi berdasarkan penggabungan pengertian
potensi ekonomi daerah menurut Soeparmoko (2002:99) potensi ekonomi daerah
yaitu kemampuan ekonomi daerah yang ada di daerah yang mungkin layak
dikembangkan sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan
masyarakat setempat bahkan dapat mendorong perekonomian daerah untuk
berkembang sendiri. Jadi dapat disimpulkan potensi penerimaan retribusi pasar
grosir dan pertokoan adalah besarnya kemampuan daerah untuk
mengembangkan penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan untuk menjadi
sumbangan pendapatan daerah. Potensi sangat penting kegunaannya dikarenakan
dengan mengetahui potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
maka pemerintah daerah melalui dinas yang berwenang dapat menentukan target
penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan.
D. Tinjauan Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus
1. Pengertian Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan telah diterapkan di Kabupaten Tanggamus
dan merupakan penerapan dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Berdasarkan Perda Kabupaten Tanggamus
Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan bahwa,
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan adalah pembayaran atas penyediaan
fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, termasuk pelelangan ikan, ternak,
hasil bumi dan fasilitas pasar/pertokoan yang disetorkan, yang disediakan atau
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah tidak termasuk yang dikelola oleh
Perusahaan Daerah pasar dan pihak swasta.
Kriteria pengenaan retribusi menurut UU No. 34 Tahun 2000 adalah
potensinya memadai, berarti pengenaan retribusi cukup besar sebagai salah
satu sumber
pendapatan daerah dan memiliki kontribusi yang positif untuk pertumbuhan
ekonomi suatu daerah. Oleh karena itu pungutan retribusi daerah harus lebih
ditingkatkan agar pendapatan daerah akan meningkat sesuai dengan potensi
yang ada.
a. Dasar Hukum Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
Adapun dasar hukum pemungutan Pasar Grosir dan Pertokoan sebagai berikut :
1) Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
2) Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah.
3) Peraturan daerah Kabupaten Tanggamus No. 08 Tahun 2006 Tentang
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan.
2. Objek dan Subjek Retribusi
Berdasarkan Pasal 3 Perda Kabupaten Tanggamus Nomor 8 tahun 2006, yang
termasuk objek retribusi adalah pelayanan atas penyediaan fasilitas pasar dan
atau pertokoan oleh Pemerintah Daerah yang meliputi :
a. Pasar grosir berbagai jenis barang
b. Tempat pelelangan ikan, ternak, hasil bumi
c. Pertokoan
d. Supermarket
e. Pengawasan
Sedangkan yang dimaksud dengan subyek retribusi menurut pasal 4 adalah orang
pribadi atau badan yang menggunakan fasilitas pasar grosir dan atau pertokoan.
Golongan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan sebagaimana dimaksud pasal 5
ini
termasuk golongan Retribusi Jasa Usaha. Dan yang dimaksud wajib retribusi
adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut peraturan Perundang-
Unangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,
termasuk pemungutan atau pemotongan retribusi daerah.
3. Struktur dan Besarnya tarif Retribusi
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi
didasarkan atas tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana
keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis beropeasi
secara efesien dan berorientasi pada harga pasar.
Berdasarkan Pasal 8 Perda Tentang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
bahwa struktur dan besarnya tarif retribusi adalah :
(1) Struktur tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis fasilitas yang terdiri
atas kios, lokasi, luas kios/los dan jangka waktu pemakaian.
(2) Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan tarif pasar yang berlaku di
wilayah daerah tersebut.
(3) Dalam hal tarif pasar yang berlaku sulit ditemukan, maka tarif ditetapkan
sebagai jumlah pembayaran persatuan unit/jasa yang merupakan jumlah
unsur- unsur tarif yang meliputi:
a. Unsur biaya per satuan penyediaan jasa;
b. Unsur keuntungan yang dikehendaki per satuan
jasa. (4) Biaya sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Biaya operasional langsung yang meliputi biaya belanja pegawai
termasuk pegawai tidak tetap, belanja barang, belanja pemeliharaan, sewa
tanah dan
bangunan, biaya listrik, dan semua biaya rutin/periodik yang
berkaitan langsung dengan penyediaan jasa.
b. Biaya tidak langsung yang meliputi biaya administrasi umum dan
biaya lainnya yang mendukung penyediaan jasa.
c. Biaya modal yang berkaitan dengan tersedianya aktiva tetap dan aktiva
lainnya yang berjangka menengah dan panjang yang meliputi angsuran
dan bunga pinjaman, nilai sewa tanah dan bangunan,penyusunan aset.
d. Biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan penyediaan jasa,
seperti bunga atas pinjaman jangka pendek.
(5) Keuntungan sebagaimana dimaksud, ditetapkan dalam persentase tertentu
dari total biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan dari modal.
(6) Struktur besarnya tarif sewa toko/los/tanah pasar per unit, per tahun milik
Pemerintah Kabupaten Tanggamus adalah sebagai berikut:
A. Ruko
- Ukuran bangunan 5.0 x 12.0 m2 = Rp. 3.500.000
- Ukuran bangunan 3.0 x 4.0 m2 = Rp. 410.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 4.0 m2 = Rp. 515.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 7.5 m2 = Rp. 855.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 6.0 m2 = Rp. 715.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 8.0 m2 = Rp. 900.000
B. Toko, Kios, Los
1. Toko dan Kios
- Ukuran bangunan 2.0 x 2.0 m2 = Rp. 130.000
- Ukuran bangunan 2.5 x 3.5 m2 = Rp. 200.000
- Ukuran bangunan 3.0 x 3.0 m2 = Rp. 240.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 2.0 m2 = Rp. 220.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 3.0 m2 = Rp 305.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 4.0 m2 = Rp. 395.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 6.0 m2 = Rp. 550.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 8.0 m2 = Rp. 725.000
2. Los
- Ukuran bangunan 2.0 x 2.0 m2 = Rp. 65.000
- Ukuran bangunan 2.0 x 3.5 m2 = Rp. 100.500
- Ukuran bangunan 3.0 x 3.0 m2 = Rp. 120.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 2.0 m2 = Rp. 110.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 3.0 m2 = Rp. 155.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 4.0 m2 = Rp. 195.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 6.0 m2 = Rp. 245.000
- Ukuran bangunan 4.0 x 8.0 m2 = Rp. 360.000
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang telah diolah dan diperoleh dari Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus yaitu berupa
data PAD Kabupaten Tanggamus dan data Retribusi Daerah Kabupaten
Tanggamus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Tanggamus Yaitu berupa data PAD Kabupaten Tanggamus, data
Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus
2. Berupa data Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap total
Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus
3. Berupa data target dan realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
Kabupaten Tanggamus
4. Berupa data jumlah wajib Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten
Tanggamus pada Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus
5. BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Tanggamus
Yaitu berupa gambaran umum tentang daerah Kabupaten Tanggamus
2. Sumber Data
Berdasarkan jebis data yang digunakan didalam penelitian ini maka sumber
data adalah skunder yang diperoleh dari Laporan tahunan Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus. Data skunder
diperoleh dari laporan keuangan tahunan mengenai retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan yang disetorkan.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, pengumpilan data dilakukan dengan
menggunakan beberapa pendekatan yaitu :
1. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanggamus untuk
mengumpulkan data penerimaan daerah maupun data dari laporan anggaran
serta potensi dari Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis secara langsung menemui objek dari penelitian
yaitu Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus dengan melakukan wawancara dan
pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Riset ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi dan data mengenai permasalahan yang diangkat
secara langsung terhadap objek penelitian sehingga data yang didapatkan akan
menjadi akurat.
3. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mempelajari buku-buku
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
C. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis
deskriptif, yaitu berusaha untuk menggambarkan suatu keadaan, atau objek dan
subjek penelitian berdasarkan pada fakta-fakta yang ada. Oleh karena itu metode
yang digunakan adalah metode deskriptif. Selanjutnya untuk menghitung tentang
potensi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap PAD Kabupaten
Tanggamus sesuai data yang ada dengan menggunakan metode deskriptif adalah
:
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui perkiraan besarnya potensi penerimaan Retribusi Pasar Grosir
dan Pertokoan tahun 2005-2009, maka digunakan analisis Regresi Linier
Sederhana. Menurut Sugiyono persamaan regresi dapat digunakan untuk
melakukan prediksi (ramalan) bagaiman dalam variabel dependen akan terjadi
bila dalam variabel independen ditetapkan, adapun rumusnya sebagai berikut :
Y = a + bX
Y X 2
an X 2
X XY2
n XY X Yb
n X 2 X 2
Keterangan :
Y = Subyek dalam variabel yang diprediksi
a = Harga Y
b = Angka arah atau koefisien regresi
X = Subyek pada variabel indpenden yang mempunyai nilai tertentu
(Sumber : Sugiyono, 2006 : 244)
2. Perhitungan Potensi
Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan dari trend digunakan
persamaan sebagai berikut :
TR = P x Q
Keterangan :
P = Tarif Retribusi berdasarkan ukuran jenis bangunan
Q = Jumlah jenis bangunan /m2
(Sumber : Diefta Prima, Skripsi 2009 : 38)
Menurut Nazir (2003:560) penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang. Alat analisis
yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif sebagai prosedur
pemecahan permasalahan yang akan diteliti dengan menggambarkan objek
penelitian berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan secara utuh dengan
menggunakan analisis berikut ini.
Kontribusi retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap Pendapatan Asli Daerah
digunakan rumus sebagai berikut :
Kontribusi Re alisasi Re tribusi Pasar Grosir dan Pertok oan x100
% Re alisasi Penerimaan
Tabel 6. Skala Interval Kontribusi
Persentase Tingkat Kontribusi Kriteria Kontribusi
0,00 – 10,00 %
10,01 – 20,00 %
20,01 – 30,00 %
30,01 – 40,00 %
40,01 – 50,00 %
Di atas 50 %
Sangat Kurang
Kurang
Sedang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Sumber : Tim Litbang Depdagri-Fisipol UGM, 1991dalam (Hery, 2006:34)
Sedangkan untuk kesesuaian antara rencana dan realisasi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Ketepatan atau tingkat pencapaian = Realisasi
Targetx100 %
(Ibnu Syamsi, 1988 : 209)
D. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus
Sejarah perkembangan Kabupaten Tanggamus menurut catatan yaang ada
diawalai pada tahun 1889 pada saat Belanda mulai masuk di Wilayah
Kota
Agung, yang pada saat itu pemerintahnnya dipimpin oleh seorang Kontroller
yang memerintah di Kota Agung. Pada waktu itu Pemerintahan telah
dilaksanakan oleh Pemerintah Adat yang terdiri dari 5 (lima) Marga yaitu :
1. Marga Gunung Alip (Talang Padang)
2. Marga Benawang
3. Marga Belunguh
4. Marga Pematang Sawa
5. Marga Ngarip
Masing-masing Marga dipimpin oleh seorang Pasirah yang membawahi beberapa
Kampung.
Selanjutnya pada tahun 1944 berdiri Pemerintah Kecamatan dan
Kewerdanaan, serta pada tahun 1953 berdiri pula Pemerintahan Negeri
sekaligus menghapus Pemerintahan Adat/Marga.
Pada masa Pemerintahan Kewedanaan Kota Agung mengkoordinir 4
(empat) Wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Agung, Kecamatan
Wonosobo, Kecamatan Cukuh Balak, dan Kecamatan Talang Padang yang
tercakup Kecamatan Panggung. Kemudian pada tahun 1964, Pemerintah
Kewedanaan dihapuskan yang selanjutnya pada tahun 1971 Pemerintahan
Negeri juga dihapuskan.
Perkembangan selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
114/1979 Tanggal 30 Juni 1979 dalam rangka mengatasi rentang kendali dan
sekaligus merupakan persiapan pembentukan Pembantu Bupati Lampung
selain untuk Wilayah Kota Agung yang berkedudukan di Kota Agung serta
terdiri dari
10 (sepuluh) Kecamatan dan 7 (tujuh) Perwakilan Kecamatan dengan
300 (tigaratus) Desa dan 3 (tiga) Kelurahan serat 4 (empat) Desa
Persiapan.
Pada akhirnya Kabupaten Tanggamus terbentuk dan menjadi salah satu dari 11
(sebelas) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Kabupaten
Tanggamus dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 yang
diundangkan pada tanggal 3 Januari 1997 dan diresmikan menjadi Kabupaten
tanggal 21 Maret
1997.
Sejalan dengan perkembangan dinamika masyarakat adat di Kabupaten
Tanggamus, pada tanggal 12 Januari 2004 kepala Adat Saibatin Marga Benawang
merestui tegak berdirinya Marga Negara Batin, yang sebelumnya satu
kesatuan adat dengan Marga Benawang. Pada tanggal 10 Maret 2004 di Pekon
Negara Batin dinobatkan Kepala Adat Marga Negara Batin dengan gelar
Suntan Batin Kamarullah Pemuka Raja Semaka V.
Dengan berdirinya Marga Negara Batin tersebut, masyarakat adat yang pada tahun
1889 terdiri 5 marga, saat ini menjadi 6 marga yaitu :
1. Marga Gunung Alip (Talang Padang)
2. Marga Benawang
3. Marga Belunguh
4. Marga Pematang Sawah
5. Marga Ngarip
6. Marga Negara Batin
Secara geografis wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104’18’ –
105’12’ Bujur Timur dan antara 5’ 05’ – 5’56’ Lintang Selatan. Kabupaten
Tanggamus bagian barat semakin ke utara condong mengikuti lereng Bukit
Barisan. Bagian Selatan meruncing serta mempunyai sebuah teluk yang
besar yaitu Teluk Semangka. Di Teluk Semangka terdapat sebuah pelabuhan
yang merupakan pelabuhan antar pulau dan terdapat tempat pendaratan ikan.
Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Tanggamus adalah sebgai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten
Lampung Tengah.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pringsewu.
Kabupaten Tanggamus mempunyai luas wilayah daratan 3.356,61 Km2
ditambah luas wilayah lautan seluas 1.799,50 Km2 disekitar Teluk Semangka,
dengan panjang pesisir 210 km, topografi wilayah darat bervariasi antara dtaran
rendah
dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai
bergunung, yakni sekitar 40 % dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari
permukaan laut antara 0 sampa dengan 2.115 meter.
Secara administratif ketika terbentuk, Kabupaten Tanggamus terdiri dari 11
(sebelas) Wilayah Kecamatan dan 6 (enam) Wilayah Perwakilan Kecamatan.
Pada tanggal 19 Juni 2000 disahkan Peraturan Daerah No. 18 Tahun 2000
Tentang Pembentukan Kecamatan dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan
dalam
Wilayah Kabupaten Tanggamus. Dengan pengesahan Perda tersebut
banyaknya Kecamatan bertambah 6 (enam) Kecamatan sehingga menjadi 17
Kecamatan. Pada tahun 2005 dilaksahkan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2005.
Dengan pengesahan Perda tersebut banyaknya Kecamatan di Kabupaten
Tanggamus bertambah 7 (tujuh) Kecamatan sehingga berjumlah 24
Kecamatan.
Seiring dengan peningkatan pelayanan pemerintahan di Kabupaten Tanggamus,
pada tanggal 21 Desember 2006 ditetapkan Peraturan Daerah No. 15 Tahun
2008, tentang pembentukan 4 (emapat) Kecamatan hasil pemekaran. Dan sampa
dengan tahun 2009 banyaknya Kecamatan di Kabupaten Tanggamus sejumlah 28
Kecamatan.
IV. PEMBAHASAN
A. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir Dan Pertokoan Kabupaten
Tanggamus Tahun 2005-2009
Perhitungan potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di
Kabupaten Tanggamus dilakukan dengan cara mengelompokkan jenis bangunan
diantaranya, ruko, toko dan kios serta los.
Berdasarkan hasil perhitungan, potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan
pertokoan di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2005 sebesar Rp. 170.681.500.
Dimana pada tahun tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko
ukuran 5.0 x 12.0 m2 sebesar Rp. 50.400.000, ukuran 3.0 x 4.0 m 2sebesar Rp.
3.690.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 1.287.500, ukuran 4.0 x 7.5 m2
sebesar Rp. 9.747.000, ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 51.623.000, ukuran 4.0 x
8.0 m2 sebesar Rp. 6.300.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko
dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 2.002.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar
Rp.
2.400.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar 1.248.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar
Rp. 3.916.000, ukuran 4.0 x.3.0 m2 sebesar Rp. 6.954.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 2.293.000, ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 2.530.000, ukuran 4.0 x
8.0 m2 sebesar Rp. 3.335.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los
dengan ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 13.429.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar
Rp. 4.080.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 1.859.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 3.588.000.
Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten
Tanggamus pada tahun 2006 sebesar Rp. 418.261.000. Dimana pada tahun
tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2
sebesar Rp.
100.800.000, ukuran 3.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 7.380.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 2.575.000, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 19.494.000, ukuran 4.0 x
6.0 m2 sebesar Rp. 103.246.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp. 12.600.000.
Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2
sebesar Rp. 4.004.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar Rp. 4.800.000, ukuran 3.0 x
3.0 m2 sebesar Rp. 2.496.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 7.832.000, ukuran
4.0 x.3.0 m2 sebesar Rp. 13.908.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 10.586.000,
ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 5.060.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp.
6.670.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los dengan ukuran 2.0 x 2.0
m2 sebesar Rp. 26.858.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar Rp. 8.160.000, ukuran 4.0
x 2.0 m2 sebesar Rp. 3.718.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 7.178.000.
Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten
Tanggamus pada tahun 2007 sebesar Rp. 322.879.500. Dimana pada tahun
tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2
sebesar Rp.
151.200.000, ukuran 3.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 11.070.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 3.862.500, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 29.241.000, ukuran 4.0 x
8.0 m2 sebesar Rp. 18.900.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko
dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 6.006.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar
Rp. 7.200.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 11.748.000, ukuran 4.0 x.3.0 m2
sebesar Rp. 20.862.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 15.879.000, ukuran 4.0 x
6.0 m2 sebesar Rp. 7.590.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los
dengan ukuran 2.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 40.287.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar
Rp. 12.240.000.
Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten
Tanggamus pada tahun 2008 sebesar Rp. 694.726.000. Dimana pada tahun
tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2
sebesar Rp.
201.600.000, ukuran 3.0 x 4.0 m 2sebesar Rp. 14.760.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 5.150.000, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 38.988.000, ukuran 4.0 x
6.0 m2 sebesar Rp. 206.492.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp. 25.200.000.
Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2
sebesar Rp. 8.008.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar Rp. 9.600.000, ukuran 3.0 x
3.0 m2 sebesar 4.992.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 15.664.000, ukuran 4.0
x.3.0 m2 sebesar Rp. 27.816.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 21.172.000,
ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 10.120.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp.
13.340.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los dengan ukuran 2.0 x
2.0 m2 sebesar Rp. 53.716.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar Rp. 16.320.000,
ukuran
4.0 x 2.0 m2
sebesar Rp. 7.436.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 14.352.000.
Potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten
Tanggamus pada tahun 2009 sebesar Rp. 864.407.500. Dimana pada tahun
tersebut potensi penerimaan untuk jenis bangunan ruko ukuran 5.0 x 12.0 m2
sebesar Rp.
252.000.000, ukuran 3.0 x 4.0 m 2sebesar Rp. 18.450.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 6.437.500, ukuran 4.0 x 7.5 m2 sebesar Rp. 48.735.000, ukuran 4.0 x
6.0 m2 sebesar Rp. 258.115.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp. 31.500.000.
Potensi penerimaan untuk jenis bangunan toko dan kios ukuran 2.0 x 2.0 m2
sebesar Rp. 10.010.000, ukuran 2.5 x 2.5 m2 sebesar Rp. 12.000.000, ukuran 3.0 x
3.0 m2 sebesar 6.240.000, ukuran 4.0 x 2.0 m2 sebesar Rp. 19.580.000, ukuran 4.0
x.3.0 m2 sebesar Rp. 34.770.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2 sebesar Rp. 26.465.000,
ukuran 4.0 x 6.0 m2 sebesar Rp. 12.650.000, ukuran 4.0 x 8.0 m2 sebesar Rp.
16.675.000. Potensi penerimaan untuk jenis bangunan los dengan ukuran 2.0 x
2.0 m2 sebesar Rp. 67.145.000, ukuran 3.0 x 3.0 m2 sebesar Rp. 20.400.000,
ukuran
4.0 x 2.0 m2
sebesar Rp. 9.295.000, ukuran 4.0 x 4.0 m2
sebesar Rp. 17.940.000.
(Lampiran 1).
Untuk mengetahui rata-rata potensi penerimaan retribusi pasar grosir dan
pertokoan di Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 7. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Jenis Bangunan* PotensiPenerimaan**
(Rp.)Ruko(Rp.)
Toko & Kios(Rp.)
Los(Rp.)
2005 123.047.500 24.678.000 22.956.000 170.681.5002006 246.095.000 126.256.000 45.910.000 418.261.0002007 214.273.500 56.079.000 52.527.000 322.879.5002008 492.190.000 110.712.000 91.824.000 694.726.0002009 615.237.500 138.390.000 114.780.000 868.407.500
Jumlah (Rp.) 2.471.955.500Rata-Rata (Rp.) 494.391.100
* Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus, 2010** Data diolah ( Lampiran 1)
Berdasarkan hasil perhitungan potensi penerimaan retribusi pasar grosir
dan pertokoan Kabupaten Tanggamus yang diperoleh dari hasil tarif
retribusi
berdasarkan ukuran jenis bangunan dikalikan dengan jumlah jenis bangunan
per m2. Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata potensi penerimaan retribusi
pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus tahun 2005-2009 sebesar Rp.
494.391.100 setiap tahunnya.
Selanjutnya untuk mengetahui perbandingan potensi, target, dan realisasi
penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus
tahun
2005-2009 dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 8. Perbandingan Potensi Target dan Relasisasi Retribusi Pasar Grosir dan
Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Potensi(Rp.)
Target(Rp.)
Realisasi(Rp.)
2005 170.681.500 167.600.000 141.355.0002006 418.261.000 173.600.000 153.440.0002007 322.879.500 133.500.000 78.750.0002008 694.726.000 165.750.000 116.745.0002009 868.407.500 179.500.000 168.590.000
Sumber : Dinas Pasar dan Hasil Perhitungan Lampiran 2
Perbandingan potensi, target, dan realisasi penerimaan retribusi pasar grosir dan
pertokoan Kabupaten Tanggamus yang terdiri dari ruko, toko dan kios, serta
los. Pada tahun 2005 potensi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten
Tanggamus sebesar Rp. 170.681.500, kemudian target yang ditetapkan sebesar
Rp. 167.600.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 141.355.000. Pada tahun
2006 potensi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus
sebesar Rp. 418.261.000, kemudian target yang ditetapkan sebesar Rp.
173.600.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 153.440.000. Pada tahun 2007
potensi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus sebesar Rp.
322.879.500, kemudian target yang ditetapkan sebesar Rp. 133.500.000
sedangkan realisasinya sebesar Rp. 78.750.000. Pada tahun 2008 potensi retribusi
pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus sebesar Rp. 694.726.000,
kemudian target yang ditetapkan sebesar Rp. 165.750.000 sedangkan realisasinya
sebesar Rp. 116.745.000. Pada tahun 2009 potensi retribusi pasar grosir dan
pertokoan Kabupaten Tanggamus sebesar Rp. 868.407.500, kemudian target
yang ditetapkan sebesar Rp. 179.500.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.
168.590.000.
Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan salah satu pegawai Dinas Pasar
Kabupaten Tanggamus (Bapak Drs. Suhadi), bahwa dalam menetapkan target
retribusi pasar grosir dan pertokoan Dinas Pasar Kabupaten Tanggamus tidak
memperhatikan potensi yang ada. Namun dalam menetapkan target, Dinas Pasar
Kabupaten Tanggamus selalu memperhatikan realisasi retribusi pasar grosir dan
pertokoan tahun sebelumnya. Sehingga dalam menggali pendapatan daerah yang
berasal dari retribusi pasar grosir dan pertokoan belum menunjukkan kinerja
yang optimal.
B. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten TanggamusTahun 2005-2009
1. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap PAD Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Hasil perhitungan kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap
PAD Kabupaten Tanggamus menunjukkan hasil sangat kurang. Untuk dapat
mengetahui kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap PAD
Kabupaten Tanggamus dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 9. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap PAD Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Retribusi PasarGrosir danPertokoan
(Rp.)
PAD
(Rp.)
PersentaseKontribusi
2005 141.355.000 10.872.111.581 1,302006 153.440.000 15.038.624.292 1,022007 78.750.000 13.139.814.012 0,602008 116.745.000 15.314.297.536 0,762009 168.590.000 12.812.473.331 1,32
Rata-Rata 1Sumber : Hasil Perhitungan Lampiran 3
Hasil perhitungan kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap PAD
Kabupaten Tanggamus menunjukkan kriteria tingkat kontribusi sangat kurang,
tingkat persentase kontribusi pada tahun 2005 sebesar 1,30 %, pada tahun 2006
sebesar 1,02 %, pada tahun 2007 sebesar 0,60 %, pada tahun 2008 sebesar 0,76 %
dan pada tahun 2009 sebesar 1,32 %. Secara keseluruhan rata-rata tingkat
persentase kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus
sebesar 1 % setiap tahunnya.
2. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap RetribusiDaerah Kabupaten Tanggamus
Untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan
terhadap retribusi daerah Kabupaten Tanggamus dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 10. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Terhadap RetribusiDaerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Retribusi PasarGrosir danPertokoan
(Rp.)
RetribusiDaerah(Rp.)
PersentaseKontribusi
2005 141.355.000 3.549.524.000 3,982006 153.440.000 3.263.000.000 4,702007 78.750.000 3.557.925.652 2,212008 116.745.000 3.172.309.096 3,682009 168.590.000 4.630.374.475 3,64
Rata-Rata 3,64Sumber : Hasil Perhitungan Lampiran 4
Kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap retribusi daerah
Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009 berfluktuasi dan menunjukkan
hasil sangat kurang, dimana pada tahun 2005 persentase kontribusi sebesar
3,98 %, pada tahun 2005 persentase kontribusi sebesar 4,70 %, pada tahun
2007 persentase kontribusi sebesar 2,21 %, pada tahu 2008 persentase
kontribusi
sebesar 3,68 %, dan pada tahun 2009 persentase kontribusi sebesar 3,64 %.
Secara keseluruhan rata-rata persentase kontribusi sebesar 3,64 % setiap
tahunnya.
C. Tingkat Pencapaian Target dan Realisasi Retribuisi Pasar Grosir danPertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Agar pelaksanaan penentuan target retribusi daerah dapat berjalan dengan baik
atau tercapai, maka diperlukan adanya penentuan target penerimaan retribusi
pasar grosir dan pertokoan yang didasarkan pada objek dan subjek retribusi
pasar
grosir dan pertokoan itu sendiri. Perbandingan atas target penerimaan retribusi
dan realisasi retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaen Tanggamus dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 11. Pencapaian Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir danPertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Target(Rp.)
Realisasi(Rp.)
PersentasePencapaian
KriteriaPencapaian
2005 167.600.000 141.355.000 84,34 Baik Sekali2006 173.600.000 153.440.000 88,43 Baik Sekali2007 133.500.000 78.750.000 58,99 Baik Sekali2008 165.750.000 116.745.000 70,43 Baik Sekali2009 179.500.000 168.590.000 98,92 Baik Sekali
Rata-Rata 80,22 Baik SekaliSumber : Hasil Perhitungan Lampiran 5
Bila didasarkan pada batas toleransi 10 persen, pencapaian target atas realisasi
tahun 2005-2009 termasuk ke dalam batas toleransi 10 persen dengan rata-rata
persentase pencapaian sebesar 80,22 % termasuk dalam kriteria baik sekali.
Pencapain realisasi atas target yang ditetapkan terbesar terjadi pada tahun
2009 dimana persentase pencapain sebesar 98,92 %, sedangkan pencapaian
realisasi atas terget yang ditetapkan terendah terjadi pada tahun 2007 dimana
persentase pencapaian sebesar 58,99 %.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil perhitungan potensi penerimaan retribusi pasar grosir pertokoan
untuk jenis bangunan ruko, toko dan kios serta los diperoleh hasil sebesar Rp.
170.681.500 pada tahun 2005, Rp. 418.261.000 pada tahun 2006, Rp.
322.879.500 pada tahun 2007, Rp. 694.726.000 pada tahun 2008 dan Rp.
868.407.500 pada tahun 2009. Secara keseluruhan rata-rata potensi
penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten
Tanggamus tahun 2005-2009 sebesar Rp. 494.391.100 setiap tahunnya.
2. Tingkat persentase kontribusi retribusi pasar grosir dan pertokoan terhadap
PAD Kabupaten Tanggamus tahun 2005 sebesar 1,30 %, tahun 2006 sebesar
1,02 %, tahun 2007 sebesar 0,60 %, tahun 2008 sebesar 0,76 %, tahun 2009
sebesar 1,32 %. Secara keseluruhan rata-rata persentase kontribusi retribusi
pasar grosir dan pertokoan terhadap PAD Kabupaten Tanggamus sebesar 1
% per tahun, sehingga dalam kriteria tingkat kontribusi adalah sangat
kurang. Selanjutnya tingkat persentase kontribusi retribusi pasar grosir dan
pertokoan terhadap Retribusi Daerah Kabupaten Tanggamus memiliki rata-
rata persentase kontribusi sebesar 3,64 %. sehingga dalam kriteria tingkat
kontribusi adalah sangat kurang.
3. Tingkat persentase pencapaian target retribusi pasar grosir dan pertokoan
atas target yang ditetapkan pada tahun 2005 sebesar 84,34 %, tahun 2006
sebesar
88,43 %, tahun 2007 sebesar 58,99 %, tahun 2008 70,43 %, tahun 2009
98,92 %. Secara keseluruhan rata-rata persentase tingkat pencapaian target
sebesar 80,22 %, dengan demikian berdasarkan rata-rata tingkat
pencapaian nilai 80,22 % terletak pada kriteria baik sekali.
B. Saran
1. Dalam menentukan target penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan
hendaknya Pemerintah Kabupaten Tanggamus tidak hanya berdasarkan
penerimaan sebelumnya, tetapi harus lebih memperhatikan potensi yang
ada agar penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan dapat tergali
secara optimal.
2. Penambahan jumlah petugas pelaksanaan dan pengawasan retribusi, serta
adanya pembagian tugas yang jelas dan merata pada petugas pelaksana
pemungutan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan
penerimaan retribusi pasar grosir dan pertokoan Kabupaten Tanggamus
dapat diperoleh secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2008. Lampung Dalam Angka. BPS. Kota BandarLampung
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah Kabupaten Tanggamus Daerah 2009. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tanggamus
Dinas Pasar Kabupaten Tanggamsu. 2009. Laporan Tahunan Retribusi PasarGrosir dan Pertokoan di Kabupaten Tanggamus
Halim, Abdul. Drs. MBA. AKT. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. UPPAMP YKPAN. Yogyakarta.
Chaniago, Indra. 2009. Analisis Potensi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan diKota Metro. Skripsi. FE Unila
Mangkoesoebroto, Guritno. 1997. Ekonomi Publik. BPFE. Yogyakarta.
Mardiasmo, 2006. Perpajakan. Edisi Revisi. ANDI. Yogyakarta.
Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2006. Tentang Retribusi Pasar Grosir
danPErtokoan di Kabupaten Tanggamus.
Siagian. P. 1997. Penelitian Operasional. Universitas Indonesia. Jakarta.
Sinambela P. Lijan. 2007. Reformasi Pelayanan Publik. Bumi Aksara. Jakarta..Suparmoko, M. 1997. Keuangan Negara Dalam Teori dan Praktek. BPFE.
Yogyakarta.
Syamsi, Ibnu 1988. Dasar-Dasar Kebijakan Keuangan Negara. PT. Bina Aksara.Jakarta.
Tjokroamidjojo, Bintoro. 1988. Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan.Perkembangan Teori dan Penerapan. LP3ES. Jakarta.
Undang-Undang No. 34 Tahun 2000. Tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah. Citra Umbara. Bandung.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintahan Daerah. CitraUmbara. Bandung.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan AntaraPusat dan Pemerintah Daerah. Citra Umbara. Bandung.
1
1
1
1
Lampiran 1. Perhitungan Trend Linier Berdasarkan Jenis Bangunan DiKabupaten Tanggamus
1. Perhitungan Trend Linier Jenis Ruko
a) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (5.0 x 12.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 15 1 1 152006 15 2 4 302007 12 3 9 362008 15 4 16 602009 15 5 25 75
Jumlah 72 1555 216Rata-rata 14,4 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 72 .55
55 .5
b = 5.216
5.55
5 .216
5 2
5 .72
5 2
a = 14,4
b = 0
Q = 14,4 + 0 . 1 = 14,4Q = 14,4 + 0 . 2 = 28,8Q = 14,4 + 0 . 3 = 43,2Q = 14,4 + 0 . 4 = 57,6Q = 14,4 + 0 . 5 = 72
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 5.0 x12.0 m2
TR2005 = Rp. 3.500.000 x 14,4 = Rp. 50.400.000TR2006 = Rp. 3.500.000 x 28,8 = Rp. 100.800.000TR2007 = Rp. 3.500.000 x 43,2 = Rp. 151.200.000TR2008 = Rp. 3.500.000 x 57,6 = Rp. 201.600.000TR2009 = Rp. 3.500.000 x 72 = Rp. 252.000.000
1
1
1
1
Tabel 12. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran5.0x12.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 50.400.000 -2006 100.800.000 1002007 151.200.000 502008 201.600.000 33,332009 252.000.000 25
Jumlah 756.000.000 208,33Rata-rata 151.200.000 52,08
b) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (3.0 x 4.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 17 1 1 172006 17 2 4 342007 7 3 9 512008 17 4 16 682009 17 5 25 85
Jumlah 75 1555 255Rata-rata 15 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 75.55
55.5
b = 5.255
5.55
5.255
5 2
5 .75
5 2
a = 6
b = 3
Q = 6 + 3 . 1 = 9Q = 6 + 3 . 2 = 18Q = 6 + 3 . 3 = 27Q = 6 + 3 . 4 = 36Q = 6 + 3 . 5 = 45
1
1
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 3.0 x4.0 m2
TR2005 = Rp. 410.000 x 9TR2006 = Rp. 410.000 x 18
==
Rp. 3.690.000Rp. 7.380.000
TR2007 = Rp. 410.000 x 27TR2008 = Rp. 410.000 x 36
==
Rp. 11.070.000Rp. 14.760.000
TR2009 = Rp. 410.000 x 45 = Rp. 18.450.000
Tabel 13. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x3.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 3.690.000 -2006 7.380.000 1002007 11.070.000 502008 14.760.000 33,332009 18.450.000 25
Jumlah 55.350.000 208,33Rata-rata 11.070.000 52,08
c) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 4.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 9 1 1 92006 9 2 4 182007 4 3 9 122008 5 4 16 202009 9 5 25 45
Jumlah 36 1555 107Rata-rata 7,2 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 36 .55
55 .55 .107
5 2a = 7,5
1
1b =
5.107
5.55
5 .36
5 2 b = (5)
Q = 7,5 + (5) . 1 = 2,5Q = 7,5 + (5) . 2 = 5Q = 7,5 + (5) . 3 = 7,5Q = 7,5 + (5) . 4 = 10Q = 7,5 + (5) . 5 = 12,5
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x4.0 m2
TR2005 = Rp. 515.000 x 2,5 = Rp. 1.287.500TR2006 = Rp. 515.000 x 5 = Rp. 2.575.000TR2007 = Rp. 515.000 x 7,5 = Rp. 3.862.500TR2008 = Rp. 515.000 x 10 = Rp. 5.150.000TR2009 = Rp. 515.000 x 12,5 = Rp. 6.437.500
Tabel 14. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x4.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 1.287.500 -2006 2.575.000 1002007 3.862.500 502008 5.150.000 33,332009 6.437.500 25
Jumlah 19.342.500 208,33Rata-rata 3.862.500 52,08
d) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 7.5 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 12 1 1 122006 12 2 4 242007 9 3 9 272008 4 4 16 162009 12 5 25 60
Jumlah 49 1555 139Rata-rata 9,8 3
Y = a + bX
1
1
1
1
Y X 2 X XYa
2n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 49 .55
55 .5
b = 5.139
5.55
5 .139
5 2
5 .49
5 2
a = 12,2
b = (0,8)
Q = 12,2 + (0,8) . 1 = 11,4Q = 12,2 + (0,8) . 2 = 22,8Q = 12,2 + (0,8) . 3 = 34,2Q = 12,2 + (0,8) . 4 = 45,6Q = 12,2 + (0,8) . 5 = 57
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x7.5 m2
TR2005 = Rp. 855.000 x 11,4 = Rp. 9.747.000TR2006 = Rp. 855.000 x 22,8 = Rp. 19.494.000TR2007 = Rp. 855.000 x 34,2 = Rp. 29.241.000TR2008 = Rp. 855.000 x 45,6 = Rp. 38.988.000TR2009 = Rp. 855.000 x 57 = Rp. 48.735.000
Tabel 15. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x7.5m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 9.747.000 -2006 19.494.000 1002007 29.241.000 502008 38.988.000 33,332009 48.735.000 25
Jumlah 146.205.000 208,33Rata-rata 24.241.000 52,08
1
1
1
1
e) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 60 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 9 1 1 92006 9 2 4 182007 3 92008 7 4 16 282009 11 5 25 55
Jumlah 36 1555 108Rata-rata 9 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 36.55
55.5
b = 5.108
5.55
5.108
5 2
5 .36
5 2
a = 7,2
b = 0
Q = 72,2 + 0 . 1 = 72,2Q = 72,2 + 0 . 2 = 144,4Q = 72,2 + 0 . 3 = 216,6Q = 72,2 + 0 . 4 = 288,8Q = 72,2 + 0 . 5 = 361
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x6.0 m2
TR2005 = Rp. 715.000 x 72,2 = Rp. 51.623.000TR2006 = Rp. 715.000 x 144,4 = Rp. 103.246.000TR2008 = Rp. 715.000 x 288,8 = Rp. 206.492.000TR2009 = Rp. 715.000 x 361 = Rp. 258.115.000
1
1
1
1
Tabel 16 Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x6.0m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 51.623.000 -2006 103.246.000 1002007 - -2008 206.492.000 -2009 258.115.000 25
Jumlah 619.476.000 125Rata-rata 154.869.000 62,5
f) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Ruko (4.0 x 8.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 8 1 1 82006 8 2 4 162007 4 3 9 122008 6 4 16 242009 9 5 25 45
Jumlah 35 1555 105Rata-rata 7 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 35.55
55.5
b = 5.105
5.55
5.105
5 2
5 .35
5 2
a = 7
b = 0
Q = 7 + 0 . 1 = 7Q = 7 + 0 . 2 = 14Q = 7 + 0 . 3 = 21Q = 7 + 0 . 4 = 28Q = 7 + 0 . 5 = 35
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan ukuran 4.0 x6.0 m2
TR2005 = Rp. 900.000 x 7 = Rp. 6.300.000TR2006 = Rp. 900.000 x 14 = Rp. 12.600.000TR2007 = Rp. 900.000 x 21 = Rp. 18.900.000TR2008 = Rp. 900.000 x 28 = Rp. 25.200.000TR2009 = Rp. 900.000 x 35 = Rp. 31.500.000
Tabel 17. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Ukuran4.0x8.0m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 6.300.000 -2006 12.600.000 1002007 18.900.000 502008 25.200.000 33,332009 31.500.000 25
Jumlah 94.500.000 208,33Rata-rata 18.900.000 52,08
1
1
1
1
2. Perhitungan Trend Linier Jenis Toko dan Kios
a) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (2.0 x 2.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 17 1 1 172006 17 2 4 342007 8 3 9 242008 15 4 16 602009 17 5 25 85
Jumlah 74 1555 220Rata-rata 14,8 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 74.55
55.5
b = 5.220
5.55
5.220
5 2
5 .74
5 2
a = 15,4
b = 0
Q = 15,4 + 0 . 1 = 15,4Q = 15,4 + 0 . 2 = 30,8Q = 15,4 + 0 . 3 = 46,2Q = 15,4 + 0 . 4 = 61,6Q = 15,4 + 0 . 5 = 77
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 2.0 x 2.0 m2
TR2005 = Rp. 130.000 x 15,4 = Rp. 2.002.000TR2006 = Rp. 130.000 x 30,8 = Rp. 4.004.000TR2007 = Rp. 130.000 x 46,2 = Rp. 6.006.000TR2008 = Rp. 130.000 x 61,6 = Rp. 8.008.000TR2009 = Rp. 130.000 x 77 = Rp. 10.010.000
1
1
1
1
Tabel 18. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 2.0x2.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.002.000 -2006 4.004.000 1002007 6.006.000 502008 8.008.000 33,332009 10.010.000 25
Jumlah 30.030.000 208,33Rata-rata 6.006.000 52,08
b) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (2.5 x 3.5M2)
Tahun Y X X2 XY2005 14 1 1 142006 14 2 4 282007 8 3 9 242008 14 4 16 562009 18 5 25 90
Jumlah 68 1555 212Rata-rata 13,6 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 68 .55
55 .5
b = 5.212
5.55
5 .212
5 2
5 .68
5 2
a = 11,2
b = 0,8
Q = 11,2 + 0,8 . 1 = 12Q = 11,2 + 0,8 . 2 = 24Q = 11,2 + 0,8 . 3 = 36Q = 11,2 + 0,8 . 4 = 48Q = 11,2 + 0,8 . 5 = 60
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 2.5 x 3.5 m2
TR2005 = Rp. 200.000 x 12 = Rp. 2.400.000TR2006 = Rp. 200.000 x 24 = Rp. 4.800.000TR2007 = Rp. 200.000 x 36 = Rp. 7.200.000TR2008 = Rp. 200.000 x 48 = Rp. 9.600.000TR2009 = Rp. 200.000 x 60 = Rp. 12.000.000
Tabel 19. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 2.5x3.5 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.400.000 -2006 4.800.000 1002007 7.200.000 502008 9.600.000 33,332009 12.000.000 25
Jumlah 36.000.000 208,33Rata-rata 7.200.000 52,08
c) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (3.0 x 3.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 6 1 1 62006 8 2 4 162007 3 92008 6 4 16 242009 8 5 25 40
Jumlah 28 1555 86Rata-rata 7 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
1
1
1
1
a = 28 .55
55 .5
b = 5.86
5.55
5 .86
5 2
5 .28
5 2
a = 5
b = 0,2
Q = 5 + 0,2 . 1 = 5,2Q = 5 + 0,2 . 2 = 10,4Q = 5 + 0,2 . 3 = 15,6Q = 5 + 0,2 . 4 = 20,8Q = 5 + 0,2 . 5 = 26
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 3.0 x 3.0 m2
TR2005 = Rp. 240.000 x 5,2 = Rp. 1.248.000TR2006 = Rp. 240.000 x 10,4 = Rp. 2.496.000TR2008 = Rp. 240.000 x 20,8 = Rp. 4.992.000TR2009 = Rp. 240.000 x 26 = Rp. 6.240.000
Tabel 20. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 3.0x3.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 1.248.000 -2006 2.496.000 1002007 - -2008 4.992.000 -2009 6.240.000 25
Jumlah 14.976.000 125Rata-rata 3.744.000 62,5
d) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 2.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 19 1 1 192006 19 2 4 282007 3 3 9 92008 13 4 16 522009 19 5 25 95
Jumlah 73 1555 203Rata-rata 14,6 3
1
1
1
1
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 73.55
55.5
b = 5.203
5.55
5.203
5 2
5 .73
5 2
a = 19,4
b = (1,6)
Q = 19,4 + (1,6) . 1 = 17,8Q = 19,4 + (1,6) . 2 = 35,6Q = 19,4 + (1,6) . 3 = 53,4Q = 19,4 + (1,6) . 4 = 71,2Q = 19,4 + (1,6) . 5 = 89
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 2.0 m2
TR2005 = Rp. 220.000 x 17,8 = Rp. 3.916.000TR2006 = Rp. 220.000 x 35,6 = Rp. 7.832.000TR2007 = Rp. 220.000 x 53,4 = Rp. 11.748.000TR2008 = Rp. 220.000 x 71,2 = Rp. 15.664.000TR2009 = Rp. 220.000 x 89 = Rp. 19.580.000
Tabel 21. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x2.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 3.916.000 -2006 7.832.000 1002007 11.748.000 502008 15.664.000 33,332009 19.580.000 25
Jumlah 58.740.000 208,33Rata-rata 11.748.000 52,08
1
1
1
1
e) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 3.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 14 1 1 142006 20 2 4 402007 3 3 9 92008 10 4 16 402009 25 5 25 125
Jumlah 72 1555 228Rata-rata 14,4 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 72.55
55.5
b = 5.228
5.55
5.228
5 2
5 .72
5 2
a = 10,8
b = 12
Q = 10,8 + 12 . 1 = 22,8Q = 10,8 + 12 . 2 = 45,6Q = 10,8 + 12 . 3 = 68,4Q = 10,8 + 12 . 4 = 91,2Q = 10,8 + 12 . 5 = 114
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 3.0 m2
TR2005 = Rp. 305.000 x 22,8 = Rp. 6.954.000TR2006 = Rp. 305.000 x 45,6 = Rp. 13.908.000TR2007 = Rp. 305.000 x 68,4 = Rp. 20.862.000TR2008 = Rp. 305.000 x 91,2 = Rp. 27.816.000TR2009 = Rp. 305.000 x 114 = Rp. 34.770.000
1
1
1
1
Tabel 22. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x3.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 6.954.000 -2006 13.908.000 1002007 20.862.000 502008 27.816.000 33,332009 34.770.000 25
Jumlah 104.310.000 208,33Rata-rata 20.862.000 52,08
f) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 4.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 15 1 1 152006 15 2 4 302007 6 3 9 152008 5 4 16 202009 15 5 25 75
Jumlah 56 1555 155Rata-rata 11,2 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 56.55
55.5
b = 5.155
5.55
5.155
5 2
5 .56
5 2
a = 15,1
b = (1,7)
Q = 15,1 + (1,7) . 1 = 13,4Q = 15,1 + (1,7). 2 = 26,8Q = 15,1 + (1,7). 3 = 40,2Q = 15,1 + (1,7). 4 = 53,6Q = 15,1 + (1,7). 5 = 67
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 4.0 m2
TR2005 = Rp. 395.000 x 13,4 = Rp. 2.293.000TR2006 = Rp. 395.000 x 26,8 = Rp. 10.586.000TR2007 = Rp. 395.000 x 40,2 = Rp. 15.879.000TR2008 = Rp. 395.000 x 53,6 = Rp. 21.172.000TR2009 = Rp. 395.000 x 67 = Rp. 26.465.000
Tabel 23. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x4.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.293.000 -2006 10.586.000 1002007 15.879.000 502008 21.172.000 33,332009 26.465.000 25
Jumlah 76.395.000 208,33Rata-rata 15.279.000 52,08
g) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 6.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 5 1 1 52006 6 2 4 122007 2 3 9 62008 5 4 16 202009 6 5 25 30
Jumlah 24 1555 73Rata-rata 4,8 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
1
1
1
1
a = 24 .55
55 .5
b = 5.73
5.55
5 .73
5 2
5 .24
5 2
a = 4,5
b = 0,1
Q = 4,5 + 0,1 . 1 = 4,6Q = 4,5 + 0,1 . 2 = 9,2Q = 4,5 + 0,1 . 3 = 13.8Q = 4,5 + 0,1 . 4 = 18,4Q = 4,5 + 0,1 . 5 = 23
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 6.0 m2
TR2005 = Rp. 550.000 x 4,6 = Rp. 2.530.000TR2006 = Rp. 550.000 x 9,2 = Rp. 5.060.000TR2007 = Rp. 550.000 x 13,8 = Rp. 7.590.000TR2008 = Rp. 550.000 x 18,4 = Rp. 10.120.000TR2009 = Rp. 550.000 x 23 = Rp. 12.650.000
Tabel 24. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x6.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 2.530.000 -2006 5.060.000 1002007 7.590.000 502008 10.120.000 33,332009 12.650.000 25
Jumlah 37.950.000 208,33Rata-rata 7.590.000 52,08
h) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Toko dan Kios (4.0 x 8.0M2)
Tahun Y X X2 XY2005 6 1 1 62006 6 2 4 122007 3 92008 6 4 16 242009 7 5 25 35
Jumlah 25 1555 77Rata-rata 6,25 3
1
1
1
1
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 25 .55
55 .5
b = 5.77
5.55
5 .77
5 2
5 .25
5 2
a = 4,4
b = 0,2
Q = 4,4 + 0,2 . 1 = 4,6Q = 4,4 + 0,2 . 2 = 9,2Q = 4,4 + 0,2 . 3 = 13.8Q = 4,4 + 0,2 . 4 = 18,4Q = 4,4 + 0,2 . 5 = 23
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios ukuran 4.0 x 8.0 m2
TR2005 = Rp. 725.000 x 4,6 = Rp. 3.335.000TR2006 = Rp. 725.000 x 9,2 = Rp. 6.670.000TR2008 = Rp. 725.000 x 18,4 = Rp. 13.340.000TR2009 = Rp. 725.000 x 23 = Rp. 16.675.000
Tabel 25. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Toko dan Kios Ukuran 4.0x8.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)
2005 3.335.000 -2006 6.670.000 1002007 - -2008 13.340.000 -2009 16.675.000 25
Jumlah 37.020.000 125Rata-rata 9.255.000 52,08
1
1
1
1
3. Perhitungan Trend Linier Jenis Los
a) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (2.0 x 2.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 225 1 1 2252006 284 2 4 5682007 192 3 9 5762008 218 4 16 8722009 402 5 25 2010
Jumlah 1321 1555 4251Rata-rata 264,2 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 1321 .55
55.5
b = 5.4251
5.55
5.4251
5 2
5.1321
5 2
a = 177,8
b = 28,8
Q = 177,8 + 28,8 . 1 = 206,6Q = 177,8 + 28,8 . 2 = 413,2Q = 177,8 + 28,8 . 3 = 619,8Q = 177,8 + 28,8 . 4 = 826,4Q = 177,8 + 28,8 . 5 = 1033
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 2.0 x 2.0 m2
TR2005 = Rp. 65.000 x 206,6 = Rp. 13.429.000TR2006 = Rp. 65.000 x 413,2 = Rp. 26.858.000TR2007 = Rp. 65.000 x 619,8 = Rp. 40.287.000TR2008 = Rp. 65.000 x 826,4 = Rp. 53.716.000TR2009 = Rp. 65.000 x 1033 = Rp. 67.145.000
1
1
1
1
Tabel 26. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 2.0x2.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 13.429.000 -2006 26.858.000 1002007 40.287.000 502008 53.716.000 33,332009 67.145.000 25
Jumlah 201.435.000 208,33Rata-rata 40.287.000 52,08
b) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (3.0 x 3.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 32 1 1 322006 65 2 4 1302007 8 3 9 242008 16 4 16 642009 64 5 25 320
Jumlah 185 1555 570Rata-rata 37 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 185 .55
55.5
b = 5.570
5.55
5.570
5 2
5.185
5 2
a = 32,5
b = 1,5
Q = 32,5 + 1,5 . 1 = 34Q = 32,5 + 1,5 . 2 = 68Q = 32,5 + 1,5 . 3 = 102Q = 32,5 + 1,5 . 4 = 136Q = 32,5 + 1,5 . 5 = 170
1
1
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 3.0 x 3.0 m2
TR2005 = Rp. 120.000 x 34 = Rp. 4.080.000TR2006 = Rp. 120.000 x 68 = Rp. 8.160.000TR2007 = Rp. 120.000 x 102 = Rp. 12.240.000TR2008 = Rp. 120.000 x 136 = Rp. 16.320.000TR2009 = Rp. 120.000 x 170 = Rp. 20.400.000
Tabel 27. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 3.0x3.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 4.080.000 -2006 8.160.000 1002007 12.240.000 502008 16.320.000 33,332009 20.400.000 25
Jumlah 61.200.000 208,33Rata-rata 12.240.000 52,08
c) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (4.0 x 2.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 19 1 1 192006 32 2 4 642007 - 3 92008 8 4 16 322009 38 5 25 190
Jumlah 97 1555 305Rata-rata 24,25 3
Y = a + bX
Y X 2X XY
a2
n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 97.55
55.55.305
5 2a = 15,2
1
1b =
5.305
5.55
5 .97
5 2 b = 1,4
Q = 15,5 + 1,4 . 1 = 16,9Q = 15,5 + 1,4 . 2 = 33,8Q = 15,5 + 1,4 . 3 = 50,7Q = 15,5 + 1,4 . 4 = 67,6Q = 15,5 + 1,4 . 5 = 84.5
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 4.0 x 2.0 m2
TR2005 = Rp. 110.000 x 16,9 = Rp. 1.859.000TR2006 = Rp. 110.000 x 33,8 = Rp. 3.718.000TR2008 = Rp. 110.000 x 67,6 = Rp. 7.436.000TR2009 = Rp. 110.000 x 84,5 = Rp. 9.295.000
Tabel 28. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 4.0x2.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 1.859.000 -2006 3.718.000 1002007 - -2008 7.436.000 -2009 9.295.000 25
Jumlah 22.308.000 125Rata-rata 4.461.600 62,5
d) Perhitungan Trend Linier Luas Bangunan Jenis Los (4.0 x 4.0 M2)
Tahun Y X X2 XY2005 25 1 1 252006 25 2 4 502007 - 3 9 -2008 14 4 16 562009 33 5 25 165
Jumlah 97 1555 296Rata-rata 24,25 3
Y = a + bX
1
1
1
1
Y X 2 X XYa
2n X 2 X
n XY X . Yb =
2n X 2 X
a = 97.55
55.5
b = 5.296
5.55
5.296
5 2
5 .97
5 2
a = 17,9
b = 0,5
Q = 17,9 + 0,5 . 1 = 18,4Q = 17,9 + 0,5 . 2 = 36,8Q = 17,9 + 0,5 . 3 = 55,2Q = 17,9 + 0,5 . 4 = 73,6Q = 17,9 + 0,5 . 5 = 92
Perhitungan potensi penerimaan retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis Los ukuran 4.0 x 4.0 m2
TR2005 = Rp. 195.000 x 18,4 = Rp. 3.588.000TR2006 = Rp. 195.000 x 36,8 = Rp. 7.176.000TR2008 = Rp. 195.000 x 73,6 = Rp. 14.352.000TR2009 = Rp. 195.000 x 92 = Rp. 17.940.000
Tabel 29. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Jenis LosUkuran 4.0x4.0 m2
Tahun Potensi Retribusi Total (Rp.) Perkembangan (%)2005 3.588.000 -2006 7.176.000 1002007 - -2008 14.352.000 -2009 17.940.000 25
Jumlah 43.026.000 125Rata-rata 10.756.500 62,5
Tabel 30. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Jenis Bangunan Ukuran(m2)
Jumlah Potensi(Rp.)
2005 Ruko 5.0 x 12.0 50.400.0003.0 x 4.0 3.690.0004.0 x 4.0 1.287.5004.0 x 7.5 9.747.0004.0 x 6.0 51.623.0004.0 x 8.0 6.300.000
Jumlah (Rp.) 123.047.500Rata-Rata (Rp.) 20.507.916
Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 2.002.0002.5 x 3.5 2.400.0003.0 x 3.0 1.248.0004.0 x 2.0 3.916.0004.0 x 3.0 6.954.0004.0 x 4.0 2.293.0004.0 x 6.0 2.530.0004.0 x 8.0 3.335.000
Jumlah (Rp.) 24.678.000Rata-Rata (Rp.) 3.084.750
Los 2.0 x 2.0 13.429.0003.0 x 3.0 4.080.0004.0 x 2.0 1.859.0004.0 x 4.0 3.588.000
Jumlah (Rp.) 22.956.000Rata-Rata (Rp.) 5.739.000
170.681.500Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2006 Ruko 5.0 x 12.0 100.800.000
3.0 x 4.0 7.380.0004.0 x 4.0 2.575.0004.0 x 7.5 19.494.0004.0 x 6.0 103.246.0004.0 x 8.0 12.600.000
Jumlah (Rp.) 246.095.000Rata-Rata (Rp.) 41.015.883
Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 4.004.0002.5 x 3.5 4.800.0003.0 x 3.0 2.496.0004.0 x 2.0 7.832.0004.0 x 3.0 13.908.000
4.0 x 4.0 10.586.0004.0 x 6.0 5.060.0004.0 x 8.0 6.670.000
Jumlah (Rp.) 126.256.000Rata-Rata (Rp.) 15.782.000
Los 2.0 x 2.0 26.858.0003.0 x 3.0 8.160.0004.0 x 2.0 3.718.0004.0 x 4.0 7.176.000
Jumlah (Rp.) 45.910.000Rata-Rata (Rp.) 11.477.500
418.261.000Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2007 Ruko 5.0 x 12.0 151.200.000
3.0 x 4.0 11.070.0004.0 x 4.0 3.862.5004.0 x 7.5 29.241.0004.0 x 6.04.0 x 8.0 18.900.000
Jumlah (Rp.) 214.273.500Rata-Rata (Rp.) 42.854.700
Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 6.006.0002.5 x 3.5 7.200.0003.0 x 3.04.0 x 2.0 11.748.0004.0 x 3.0 20.862.0004.0 x 4.0 15.879.0004.0 x 6.0 7.590.0004.0 x 8.0
Jumlah (Rp.) 56.079.000Rata-Rata (Rp.) 9.346.500
Los 2.0 x 2.0 40.287.0003.0 x 3.0 12.240.0004.0 x 2.04.0 x 4.0
Jumlah (Rp.) 52.527.000Rata-Rata (Rp.) 17.509.000
322.879.500Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2008 Ruko 5.0 x 12.0 201.600.000
3.0 x 4.0 14.760.0004.0 x 4.0 5.150.0004.0 x 7.5 38.988.000
4.0 x 6.0 206.492.0004.0 x 8.0 25.200.000
Jumlah (Rp.) 492.190.000Rata-Rata (Rp.) 61.523.750
Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 8.008.0002.5 x 3.5 9.600.0003.0 x 3.0 4.992.0004.0 x 2.0 15.664.0004.0 x 3.0 27.816.0004.0 x 4.0 21.172.0004.0 x 6.0 10.120.0004.0 x 8.0 13.340.000
Jumlah (Rp.) 110.712.000Rata-Rata (Rp.) 13.839.000
Los 2.0 x 2.0 53.716.0003.0 x 3.0 16.320.0004.0 x 2.0 7.436.0004.0 x 4.0 14.352.000
Jumlah (Rp.) 91.824.000Rata-Rata (Rp.) 22.956.000
694.726.000Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)2009 Ruko 5.0 x 12.0 252.000.000
3.0 x 4.0 18.450.0004.0 x 4.0 6.437.5004.0 x 7.5 48.735.0004.0 x 6.0 258.115.0004.0 x 8.0 31.500.000
Jumlah (Rp.) 615.237.500Rata-Rata (Rp.) 102.539.583
Toko Dan Kios 2.0 x 2.0 10.010.0002.5 x 3.5 12.000.0003.0 x 3.0 6.240.0004.0 x 2.0 19.580.0004.0 x 3.0 34.770.0004.0 x 4.0 26.465.0004.0 x 6.0 12.650.0004.0 x 8.0 16.675.000
Jumlah (Rp.) 138.390.000Rata-Rata (Rp.) 17.298.750
Los 2.0 x 2.0 67.145.0003.0 x 3.0 20.400.000
4.0 x 2.0 9.295.0004.0 x 4.0 17.940.000
Jumlah (Rp.) 114.780.000Rata-Rata (Rp.) 28.695.000
868.407.500Jumlah Potensi (Ruko+Toko & Kios+Los)
Tabel 31. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Jenis Bangunan PotensiPenerimaan
(Rp.)Ruko(Rp.)
Toko & Kios(Rp.)
Los(Rp.)
2005 123.047.500 24.678.000 22.956.000 170.681.5002006 246.095.000 126.256.000 45.910.000 418.261.0002007 214.273.500 56.079.000 52.527.000 322.879.5002008 492.190.000 110.712.000 91.824.000 694.726.0002009 615.237.500 138.390.000 114.780.000 868.407.500
Jumlah (Rp.) 2.471.955.500Rata-Rata (Rp.) 494.391.100
Lampiran 2. Perbandingan Potensi Target dan Relasisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Tahun Potensi(Rp.)
Target(Rp.)
Realisasi(Rp.)
2005 170.681.500 167.600.000 141.355.0002006 418.261.000 173.600.000 153.440.0002007 322.879.500 133.500.000 78.750.0002008 694.726.000 165.750.000 116.745.0002009 868.407.500 179.500.000 168.590.000
1
1
0
0
1
Lampiran 3. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapPendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus Tahun2005-2009
Rumus :
Kontribusi Realisasi Penerimaan
Pasar Grosir & Pertokoan x100 %
Realisasi Penerimaan
PAD
Kontribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap PAD pertahun :
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
141.355.000
10.872.111.581
153.440.000
15.038.624.292
78.750.000
13.139.814.012
116.745.000
15.314.297.536
168.590.000
12.812.473.331
x100
x100
x100
x100
x100
,30 %
,02 %
,60 %
,76 %
,32 %
Persentase Tingkat Kontribusi Kriteria Kontribusi0,01 – 10,00 Sangat Kurang
10,01 – 20,00 Kurang20,01 – 30,00 Sedang30,01 – 40,00 Cukup40,01 – 50,00 BaikDi atas 50,00 Baik Sekali
Tahun Persentase Kontribusi Kriteria Tingkat Kontribusi2005 1,30 Sangat Kurang2006 1,02 Sangat Kurang2007 0,60 Sangat Kurang2008 0,76 Sangat Kurang2009 1,32 Sangat Kurang
Rata-Rata 1 Sangat Kurang
3
4
2
33
Lampiran 4. Kontribusi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan TerhadapRetribusi Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2005-2009
Rumus :
Kontribusi Realisasi Penerimaan
Pasar Grosir & Pertokoan x100 %
Realisasi Penerimaan
Retribusi Daerah
Kontribusi Pasar Grosir dan Pertokoan terhadap Retribusi Daerah pertahun :
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
141.355.000
3.549.524.000
153.440.000
3.263.000.000
78.750.000
3.557.925.652
116.745.000
3.172.309.096
168.590.000
4.630.374.475
x100
x100
x100
x100
x100
,98 %
,70
% ,
21 %
,68 %
,64 %
Persentase Tingkat Kontribusi Kriteria Kontribusi0,01 – 10,00 Sangat Kurang
10,01 – 20,00 Kurang20,01 – 30,00 Sedang30,01 – 40,00 Cukup40,01 – 50,00 BaikDi atas 50,00 Baik Sekali
Tahun Persentase Kontribusi Kriteria Tingkat Kontribusi2005 3,98 Sangat Kurang2006 4,70 Sangat Kurang2007 2,21 Sangat Kurang2008 3,68 Sangat Kurang2009 3,64 Sangat Kurang
Rata-Rata 3,64 Sangat Kurang
81
81
57
71
91
Lampiran 5. Tingkat Pencapaian
Tingkat Pencapaian Realisasi x100 % Target
Pencapaian Target dan Realisasi Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan KabupatenTanggamus :
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
41.355.000 x100
167.600.000
53.440.000 x100
173.600.000
8.750.000 x100
133.500.000
16.745.000 x100
165.750.000
68.590.000 x100
179.500.000
4,34 %
8,39 %
8,99 %
0,43 %
8,92 %
Tahun Target(Rp.)
Realisasi(Rp.)
Pencapaian(%)
KriteriaPencapaian
2005 167.600.000 141.355.000 84,34 Baik Sekali2006 173.600.000 153.440.000 88,43 Baik Sekali2007 133.500.000 78.750.000 58,99 Baik Sekali2008 165.750.000 116.745.000 70,43 Baik Sekali2009 179.500.000 168.590.000 98,92 Baik Sekali
Rata-rata 80,22 Baik Sekali