potensi ekspor produk tekstil pasar...
TRANSCRIPT
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 1
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke-hadirat Tuhan yang Maha Esa,
Market Brief Potensi Ekspor Produk Tekstil HS 62 yang merupakan produk
yang menjanjikan di Pasar Thailand dan sebagai pendukung dalam upaya
melakukan penetrasi pasar telah selesai disusun. Market brief ini berisi
mengenai gambaran potensi pasar produk Tekstil untuk HS 62 di Thailand.
Thailand merupakan kekuatan ekonomi di Kawasan ASEAN dan
mengalami perkembangan pesat untuk sektor tekstil. Pemakaian fashion dan
gaya hidup mengikuti tend mode sudah menjadi dominan dan merupakan
status sosial pemakainya. Urgensi laporan ini dibuat adalah karena adanya
dinamika perkembangan pasar dimana tingkat persaingan yang semakin
kompetitif. Oleh karena itu, diharapkan Indonesia dapat bertahan dan bersaing
dengan negara kompetitor dalam hal produk Tekstil, maka diperlukan informasi
terkini mengenai kondisi bisnis ekspor potensial bagi peningkatan Tekstil
Indonesia.
Pertumbuhan Tekstil di Thailand meningkat tetap baik bahkan terus
mengalami kenaikkan, serta diharapkan pada tahun-tahun mendatang. Industri
Tekstil masih akan tetap menjadi andalan sektor potensial. Pertumbuhan
industri Tekstil tetap tumbuh dan menjadi sektor andalan karena didukung oleh
kuatnya permintaan konsumen di dalam negeri, yang diakibatkan oleh semakin
meningkatnya konsumen kelas menengah dan kebutuhan hidup komsumtif
masyarakat Thailand. Semakin besar dan terbukanya pasar di Thailand yang
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 3
menjadi daya tarik, namun produk Tekstil Indonesia tentu akan bersaing dengan
inegara lain atau di ASEAN.
Semoga dengan adanya laporan market brief Tekstil, dapat menjadi
masukan yang konstruktif dalam pengambilan kebijakan penetrasi pasar produk
Tekstil di Indonesia dan bermanfaat bagi para pelaku usaha maupun asosiasi
pengusaha eksportir dalam menentukan strategi ekspor ke Thailand sehingga
dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor Indonesia.
Dalam Market Brief ini disajikan secara ringkas ukuran pasar, potensi
Tekstil, dan peluang bagi para pelaku bisnis produk Tekstil untuk pasar
Thailand. Besar harapan kami Market Brief ini dapat menambah wawasan
dalam perdagangan Indonesia di Thailand. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan Market Brief di masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
Bangkok, November 2016
Atase Perdagangan Bangkok
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 3 Peta Kerajaan Thailand…………………………………………………………. 6 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 7 1.1. Pemilihan Negara …………………………………………………… 7 1.2. Profil Kerajaan Thailand…………………………………………… 9 a.Geografi……………………………………………………………. 9 b.Pemerintahan………………………………………………………. 10 c.Demografi…………………………………………………………… 10 d.Infrastruktur ………………………………………………………… 11 e.Ekonomi ……………………………………………………………. 11 1.3. Deskripsi Produk........................................................................ 12 BAB II POTENSI PASAR THAILAND………………………………………. 14 2.1. Perkembangan Produk Tesktil …………………………………….. 14 2.2. Kondisi Pasar Tekstil Thailand.....…………………………………. 16 2.3. Perkembangan Tekstil Dengan Negara Pesaing ……………….. 19 2.4. Dampak Diberlakukan MEA………………………………………… 22 2.5. Kebutuhan Bahan Baku ……………………………………………. 22 2.6. Negara Pesaing Produk Tekstil.................................................. 23 BAB III PELUANG DAN STRATEGI………………………………………… 25 3.1. Strategi Peningkatan Ekspor………………………………............. 25
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 5
3.2 Strategi Pemasaran………………………………………………….. 25 3.3 Peluang Produk Ekspor……………………………………………… 27 3.4 Saluran Distribusi Produk Tekstil………………………………….... 27 BAB IV INFORMASI PENTING……………………………………………….. 29 4.1.Peraturan/Regulasi Tesktil…………………………………………... 29 a. Kebijakan Negara Thailand………………………………………. 29 4.2.Sistim Tarif Impor……………………………………………………... 30 4.3.Prosedur Tahapan……………………………………………………. 30 4.4.Prosedur Dokumen Pabean………………………………………… 31 4.5.Informasi Terkait Tekstil……………………………………………... 32 1. Kamar Dagang ………………………………………………….... 32
2. Perwakilan Indonesia …………………………………………….. 32 3. Pameran …………………………………………………………... 33 4. Daftar Importir …………………………………………………….. 33
5. Lampiran Foto……………………………………………………... 36
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 6
Daftar Gambar
Gambar 1: Perkembangan bilateral Thailand & Indonesia………………….. 8
Gambar 2: Perkembangan Perekonomian Indonesia & Thailand………….. 12
Gambar 3: Perkembangan Impor Produk Tekstil Kedunia…………………… 20
Gambar 4: Prosedur Impor Barang ke Thailand……………………………… 28
Daftar Tabel
Tabel 1: Distribusi Tekstil ke Thailand…………………………………………. 13
Tabel 2: Negara ekspor Tekstil ke Thailand…………………………………… 14
Tabel 3: Negara Impor Tekstil kedunia…………………………………………. 21
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 7
Peta Kerajaan Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 8
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Pemilihan Negara
Thailand merupakan negara kerajaaan yaitu Kingdom Of Thailand
yang ibukota Bangkok. Kepala negara Raja Bhumibol Adulyadej yang pada
bulan Oktober meninggal dunia dan jalannya pemerintah Thailand tetap
stabil. Adapun Thailand mitra dagang yang strategis bagi Indonesia karena
selain sebagai pintu masuk di kawasan Asia Tenggara, juga menjadi mitra
dagang Indonesia dan negara lain seperti Jepang, Tiongkok, Singapura,
Amerika Serikat, India, Korea, Malaysia, Taiwan, dan Thailand.
Selama tahun 2016, Thailand dengan Total Perdagangan pada
tahun 2016 sebesar US$300,2 milyar, sedangkan produk-produk Indonesia
sebesar US$ 11,05 milyar. Produk-produk yang diminati Thailand yakni:
fuel lubricants, barang mentah dan setengah jadi, barang modal,
kendaraan dan alat transportasi, serta barang konsumsi.
Di sisi sebaliknya, Thailand masih menjadi negara eksportir terbesar
ke-enam Indonesia dari dunia. Negara eksportir terbesar tersebut yakni:
Tiongkok, Singapura, Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand. Nilai ekspor
Thailand ke pasar Indonesia selama tahun 2016 sebesar US$ 15,92 milyar.
Nilai ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2015 sebesar
US$ 16,02 milyar. Produk-produk yang menjadi pangsa utama Thailand di
Indonesia yakni: produk manufaktur, produk agro-industri, produk pertanian
dan industri pertanian, serta produk pertambangan dan bahan bakar.
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 9
Indonesia eskpor produk Tekstil dengan kode HS. 62 ke Thailand
sebesar US$ 14,81 milyar untuk produk pakaian. Adapun produk-produk
yang diminati Thailand yakni:
Bahan mentah dan setengah jadi sebesar US$ 929.57 juta, produk
perhiasan 55.02%, pupuk 27.75%, produk sayuran 25.01%, mineral bijih
logam 19.05%, kain 19.23%, dan plastik 14.98%, ekspor produk karet
69.02%, produk besi &baja 27.62%, dan produk keramik 20.24%; Fuel
lubricans sebesar US$ 1.04 milyar, alas kaki 35.11%, dan garmen
(22.41%). Kendaraan dan Alat Transportasi sebesar US$ 486.87 juta dan
ekspor kendaraan penumpang 35.75%.
Gambar 1: Perkembangan Bilateral Thaland – Indonesia
Perdagangan Thailand – Indonesia
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 10
Negara eksportir terbesar tersebut yakni: Tiongkok, Singapura,
Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand. Nilai ekspor Thailand ke pasar
Indonesia selama tahun 2016 sd bulan November sebesar US$ 11,05
milyar. Nilai ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2015
sebesar 0,34%. Untuk perdagangan Indonesia dan Thailand, terjadi
penurunan pada kegiatan ekspor dan terjadi kenaikan pada kegiatan
impor Indonesia. Penurunan ekspor Indonesia ke Thailand ini disebabkan
oleh ekspor migas yang menurun 23.45% dibandingkan tahun lalu dan
juga produk non- migas yang naik tipis 0.08%. Ekspor produk non-migas
yang naik tipis pada periode Januari – September 2016 ini adalah produk
kapal laut, alas kaki, tembakau, kulit, dan produk kesenian rajutan.
Penurunan pada produk migas disebabkan oleh masih kecilnya harga
minyak mentah yang mempengaruhi nilai komoditas ekspor yang
berhubungan dengan minyak dan juga kondisi ekonomi Thailand yang
masih lemah seta kondisi ekonomi global yang masih lemah semenjak
Raja Meninggal dan belum terdapat penggantinya.
1.2 Profil Kerajaan Thailand
a. Geografi
Nama negara Kerajaan Thailand yaitu Kingdom of Thailand
dengan ibukota Bangkok, masyarakat Thai biasa menyebutnya Krung
Thep yang berarti Kota Bidadari. Letak Letak Geografis Thailand
terbentang di posisi 5' dan 21' lintang utara dan garis bujur 97'-105'
Bujur Timur, berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah Utara,
Kamboja, Laos dan Teluk Thailand di sebelah Timur, Myanmar dan
lautan Hindia di sebelah Barat serta Malaysia di sebelah Selatan.
Panjang perbatasan darat: 4.863 Km (dengan Myanmar 1.800 Km,
Laos +1754 Km, Kamboja 803 Km dan Malaysia +506 Km) Iklim
Thailand merupakan negara beriklim tropis Musim Kering/Kemarau
bulan Maret sampai Mei, musim hujan bulan Juni sampai Oktober, dan
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 11
musim sejuk bulan Nopember sampai Pebruari.
b. Pemerintahan
Kepala negara Thailand saat ini yakni Raja Bhumibol Adulyadej
(sejak 9 Juni 1946) telah meninggal 13 Oktober 2016 dengan usia 89
tahun dan kepala pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha.
Raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi
namun merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang
jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah dihormati
dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu
hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk
menyelesaikan krisis politik. Kepala pemerintahan adalah Perdana
Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan
biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.
Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua kamar
dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha, yang terdiri dari Dewan
Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon) yang beranggotakan 480
orang dan Senat (Wuthisapha) yang beranggotakan 150 orang.
Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun,
sementara para senator menjalani masa bakti selama enam
tahun.Badan kehakiman tertinggi adalah Mahkamah Agung (Sandika),
yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thailand juga merupakan
anggota aktif dalam ASEAN.
d. Demografi
Kondisi demografi Thailand terdiri dari beberapa etnis. Ethnis yang
mendiami Thailand antara lain Suku Thai (75 persen), Cina (14
persen), lain-lain (Melayu, Mon, Khmer, Laos, Vietnam, India dan lain-
lain). Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama
Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama
Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thai merupakan bahasa nasional
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 12
Kerajaan Thai, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada
banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan
secara luas di sekolah.
e. Infrastruktur
Thailand memiliki infrastruktur yang saling terintegrasi sehingga
efisien dan efektif bagi dunia usaha. Belanja infrastruktur Thailand rata-
rata pertahun sebesar 1,3% dari produk domestik bruto. Thailand
memiliki dewan pembangunan infrastruktur yang mengarahkan dan
merencanakan pembangunan infrastruktur sampai jangka panjang.
Dengan jaringan infrastruktur yang memadai dan saling terintegrasi,
maka biaya logistik dapat diturunkan. Setiap tahun rata-rata biaya
logistik di Thailand mencapai 20% dari total produk domestik bruto.
Angka ini relatif lebih tinggi dari biaya logistik di Indonesia yang
mencapai 27% dari total produk domestik bruto.
f. Ekonomi
Thailand merupakan negara industri baru di kawasan Asia
Tenggara. Perekonomian Thailand bergantung pada ekspor produk
industri yang menyumbang 2/3 dari total pendapatan nasional. Dengan
infrastruktur yang memadai, kebijakan yang pro investasi, dan ekonomi
terbuka; Thailand menjadi negara kuat dalam ekspor produk-produk
industri dan pertanian. Produk-produk utama yakni elektronik,
komoditas pertanian, otomotif, dan makanan olahan. Thailand
menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi dan penurunan ekspor
di periode tahun 2015-2016.
Selama tahun 2016, Thailand membukukan pendapatan nasional
sebesar 348 milyar dollar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
sebesar 0.59%. Thailand termasuk negara dengan pendapatan
menengah dunia dengan nilai 5,779 dollar/kapita. Sejak tahun 2016,
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 13
pemerintah Thailand menaikkan upah minimum harian di tujuh provinsi
percontohan sebesar 300 baht dan menaikkan upah minimum sebesar
40 persen di sisa 70 provinsi lainnya. Efek kebijakan ini menyebabkan
terjadinya persaingan ketat pada kondisi pasar tenaga kerja dan
penurunan daya saing produk industri Thailand.
Gambar 2: Perkembangan perekonomian Indonesia dan Thailand
1.3. Deskripsi Produk
Perkembangang produk Tekstil Indonesia di Thailand mengalami
peningkatan dibandingkan tahuan sebelumnya untuk HS. 62 sekitar
7,8%. Produk Tekstil merupakan salah satu bagian dari industri tekstil
dan produk tekstil. Secara umum dalam industri tekstil dan produk
tekstil terbadi dalam tiga sektor industri yaitu industri hulu, antara dan
hilir. Garmen merupakan industri yang masuk pada sektor hulu.
Pengertian Tekstil sebagai sebuah industri tidak terlepas dari rangkaian
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 14
proses industri lain yang berkaitan, seperti industri serat dan benang,
pemintalan, industri penenuman, hingga menjadi pakaian jadi. Semua
jenis industri tersebut merupakan industri tekstil dan prosuk tekstil.
Untuk tekstil masuk pada sektor Hulu yaitu:
1. Industri serat alam yang memproduksi serat alam;
2. Industri serat buatan stple
3. Industri benang filament
4. Industri pemintalan
5. Industri pencelupan benang
Kode HS 62 merupakan Barang dan perlengkapan pakaian, rajutan
atau kaitan. Sedangkan kode HS 62 adalah Barang dan perlengkapan
pakaian, tidak dirajut atau dikait. Masing-masing neraca perdagangan
Tekstil yang masuk pada kode HS 61 dan menunjukan angka yang
positif, bila dibandingkan antara Tekstil yang dirajut dan tidak dirajut
menunjukan bahwa Tekstil yang dirajut lebih besar dari pada tekstil
dengan kode HS 62 atau yang tidak dirajut:
Tabel 1:
Distribusi Tekstil Ke Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 15
BAB II
POTENSI PASAR THAILAND
2.1. Perkembangan Produk Tekstil
Perkembangan produk tekstil di Thailand ditengah persaingan ketat
dan untuk meningkatkan industri tekstil dunia hingga 2 persen dalam kurun
waktu tiga hingga lima tahun kedepan untuk melanjutkan pertumbuhan
ekspor ditengah-tengah persaingan global di sektor tekstil. Thailand adalah
eksportir garmen dan tekstil terbesar ke-12 di dunia, dengan nilai ekspor
6,8 miliar (236 miliar baht) dan 1,6 persen dari pasar. Eksportir terbesar
adalah Tiongkok dengan lebih dari 20 persen di pasar, diikuti oleh Vietnam
senilai 169,09 milyar dan India senilai US$ 25, 65 milyar.
Thailand memiliki potensi untuk mendapatkan bagian lebih besar dari
perdagangan dunia, tetapi Thailand telah kehilangan kesempatan dalam
dua tahun yang lalu karena melemahnya perekonomian Thailand dari
Tahun 2014. Untuk bisa bersaing, perusahaan Thailand harus menata
ulang strategi manajemen ketika pemerintah harus berfokus ulang untuk
mengembangkan sumber daya manusia, teknologi, dan manajemen
sebagai satu kesatuan utuh daripada mempromosikan tiap proyek secara
terpisah. Pemerintah didesak untuk membantu mempromosikan usaha
skala kecil dan menengah, yang diperhitungkan lebih dari 90 persen
produsen tekstil di dalam negeri. Dari 4,700 produsen tekstil, usaha skala
kecil dan menengah (UKM) akan terdampak paling berat oleh pesaing yang
lebih tinggi. UKM juga didorong untuk mengubah sistem produksi dari
sistem made-to-order menjadi sistem branding sendiri ketika ada
kesempatan dari menguatnya nilai baht hingga mengimpor mesin modern.
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 16
Untuk mendukung untuk meningkatkan bagian dalam pasar dari ekspor
tekstil, pemerintah menganjurkan lima tahap untuk mempromosikan
pertumbuhan ekspor antara lain:
- Membangun suatu pusat penelitian dan pengembangan dari industri
downstream menuju industri upstream. Kedua, meningkatkan
competitive advantages para pekerja ahli Thailand dan mengurangi
biaya manajemen dengan membangun suatu sekolah fashion.
- Menciptakan suatu jaringan supply-chain untuk industri tekstil lewat
industri garmen, jadi mereka dapat mendukung satu sama lain dan
mengurangi bahan mentah dari negara lain, dengan suatu pusat tren
fashion untuk menghubungkan produsen dengan pedagang dan
konsumen.
- Mengembangkan standar dari industri untuk mencapai permintaan dari
negara importir, dan terakhir, mempromosikan brand lokal dan
mengembangkan kualitas kain.
Pasar dunia membutuhkan produk-produk dengan desain yang
bagus dan jaminan dari brand. Institut memperkirakan Thailand butuh
sekitar 2.000 desainer per tahun, tetapi hanya 1.800 yang dapat diperoleh.
Gambar 1 Produk SOE Jakarta di Pameran BIFF & BIL
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 17
Untuk mendukung rencana tersebut, Institut menciptakan Fashion Image
Campus 2015 untuk melatih para desainer muda. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan 400 desainer dari empat wilayah utama di dalam negeri.
2.2 Kondisi Pasar di Thailand
Hasil pengamatan di Thailand yang paling utama umumnya konsumen
Tekstil jenis pakaian atau HS. 6203 di Thailand menyatakan bahwa sangat
menyukai dan menikmati dalam berbelanja pakaian sekitar 60 persen.
Masyarakat Thailand menyatakan bahwa pakaian itu sendiri menjadi daya
tarik dalam meningkatkan aktivitas belanja sebelumnya sejak diadakannya
Global Lifestyle Monitor Survey yang dilakukan pada tahun 2015 yakni
sebesar 51 persen. Jika dibandingkan dengan negara lainnya, konsumen
Thailand masih tertinggal dengan Cina yang mampu mencapai 74 persen
dan Jepang 71 persen.
Perilaku konsumen pakaian di Thailand mempunyai kecenderungan
untuk memilih belanja pakaian sebesar 41 persen lebih besar dari pada
penduduk Jepang dan Tiongkok yaitu masing-masing sebesar 36 persen
dan 31 persen. Meskipun konsumen Thailand memiliki persentase yang
Gambar 2 Desainer Vania dengan produk V-Ham pada pameran BIFF & BIL
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 18
tinggi terhadap dorongan untuk berbelanja pakaian namun masih dibawah
dari pada negara lainnya seperti Tiongkok menduduki peringkat pertama
dengan nilai US$ 169,49 milyar atau pangsa nilainya 45,78% dan diikuti
Vietnam dengan nilai US$ 30,77 milyar atau pangsa senilai 8,31%,
peringkat 3 adalah negara India dengan nilai US$ 25,65 milyar atau
peluang 6,93%. Dimana Indonesia menduduki peringkat ke-6 setelah Itali
senilai US$ 14,81 milyar dengan pangsa 4,70% di atas negara Jepang
yang menduduki peringkat tujuh dengan nilai US$ 14,59 milyar dan peluang
pasar 3,44%, diikuti Turki peringkat kedelapan dengan nilai US$ 13,47
milyar dengan peluang 3,65 %.
Tabel 2:
Negara Ekspor Tekstil Thailand dari Dunia
Thailand Import Statistics
Commodity: TPT,
Year To Date: January - August
No Partner Country US$ millions % Share
%
Change
2015 2016 2015 2016 2016/2015
World 317.27 370.44 100.00 100.00 16.76
1 China 150.49 169.59 47.43 45.78 12.69
2 Vietnam 24.93 30.77 7.86 8.31 23.45
3 India 16.30 25.65 5.14 6.93 57.40
4 Bangladesh 14.63 18.93 4.61 5.11 29.33
5 Italy 15.76 15.00 4.97 4.05 - 4.85
6 Indonesia 14.90 14.81 4.70 4.00 - 0.59
7 Japan 7.74 14.59 3.44 3.94 88.44
8 Turkey 11.58 13.47 3.65 3.64 16.24
9 Cambodia 9.24 12.90 2.91 3.48 39.57
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 19
10 Morocco 6.20 6.58 1.95 1.78 6.07
11 Portugal 5.27 5.30 1.66 1.43 0.53
12 France 4.64 4.52 1.46 1.22 - 2.48
13 Pakistan 5.45 3.81 1.72 1.03 - 30.00
14 Romania 2.96 2.93 0.93 0.79 - 1.06
15 United States 1.76 2.35 0.56 0.64 33.50
16 Tunisia 2.00 2.01 0.63 0.54 0.62
17 Peru 0.91 2.01 0.29 0.54 120.89
18 Egypt 1.43 1.92 0.45 0.52 34.71
19 Myanmar 0.31 1.65 0.10 0.45 438.12
20 Philippines 1.45 1.61 0.46 0.44 11.55
21 Taiwan 1.34 1.55 0.42 0.42 15.63
22 Singapore 1.46 1.50 0.46 0.40 2.39
23 Sri Lanka 1.15 1.39 0.36 0.38 20.49
24 Korea South 1.41 1.37 0.44 0.37 - 2.39
25 United Kingdom 1.06 1.37 0.33 0.37 29.62
Untuk konsumen Thailand menunjukan dorongan belanja pakaian
yang meningkat dan dorongan untuk belanja pakaian di kalangan pria,
wanita, dan orang-orang dari segala usia mungkin merupakan merupakan
peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan produk desain motof
sesuai minat konsumen Thailand. Sedangkan pada tahun 2016 necara
perdagangan Thailand menunjukan kondisi dimana kegiatan perdagangan
Thailand sedang lesu. Hal tersebut neraca perdagangan selama lima
tahun terakhir menunjukan angka yang paling rendah bila dibandingkan
tahun sebelumnya.
Lebih dari setengah atau 52 persen dari gaya pakaian konsumen
Thailand berupa pakaian berjenis kasual, hal tersebut disebabkan lebih
karena kondisi iklim mereka hangat, pengaturan gaya pakaian penduduk
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 20
Thailand berbeda dengan orang-orang di Jepang dan Cina. Dalam industri
garmen di Thailand, Denim memainkan peran kunci dalam gaya
berpakaian di Thailand, hampir setengah 47 persen mengatakan mereka
suka dan menikmati menggunakan pakaian yang santai tidak formal
Penggunaan pakaian jenis pakaian Thailand mempunyai kostum yang
beragam sama dengan di Jepang. Tiga puluh sembilan persen dari
kostum denim konsumen Thailand adalah berupa pakaian jeans,
kemudian diikuti oleh celana pendek denim sebanyak 27 persen dan
kemeja 18 persen. Bahkan, konsumen di Thailand sudah memiliki celana
pendek denim signifikan lebih dari 4 pasang
2.3. Data Perkembangan Ekspor Tekstil
Perkembangan ekspor Tekstil Thailand dalam empat bulan pertama
di tahun 2016 dinilai 910,3 juta dollar AS, jatuh 5,9 persen dari periode
yang sama ditahun lalu. Nilai ekspor di akhir tahun ini juga terlihat
menghawatirkan karena ekonomi AS, yang menjadi importir utama,
menunjukkan tren melambat. Terlebih lagi, nilai tukar baht telah meningkat
sejak akhir 2016 dan akan memiliki dampak yang parah di paruh akhir
tahun ini, membatasi nilai keseluruhan dari ekspor tekstil Thailand untuk
keseluruhan tahun 2016 sekitar 3,050 juta dollar AS, pertumbuhan turun
hingga sekitar lima persen dibandingkan dengan tahun 2015, ketika
ekspor tumbuh 1,7 persen.
Angka awal ekspor dari Kementerian Perdagangan Thailand
menunjukkan bahwa ekspor tekstil Thailand dalam awal 4 bulan tahun
2016 mengalami penurunan. Dimulai dengan produksi tekstil berbahan
katun, yang mana perbandingan ekspor yang telah meninggi di sekitar
45,7 persen dari total ekspor, menunjukkan penurunan 13,1 persen hingga
senilai 478,2 juta dollar AS. Hal ini diikuti oleh jatuhnya 4,2 persen untuk
bayi dengan nilai ekspor di 68,9 juta dollar AS dan berbahan wol atau kulit
hewan juga jatuh hingga 51,5 persen. Sementara itu, tipe tekstil yang nilai
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 21
ekspornya meningkat termasuk yang terbuat dari benang filamen sintetis
dengan total sekitar 24,7 persen dari keseluruhan ekspor dan bernilai
224,6 juta dollar AS, menunjukkan peningkatan 4,9 persen, ditambah
berbahan sutra dengan nilai ekspor 4,5 juta dollar AS, meningkat 86,0
persen.
Nilai ekspor Thailand ke semua negara tersebut juga turun. Hal ini
sangat berbeda dengan arah ekonomi dari negara-negara yang menjalin
perdagangan dengan Thailand terus bertumbuh. Hal tersebut adalah bukti
dari perkembangan yang bagus dari perekonomian Uni Eropa bahwa
purchasing power konsumen dalam negeri stabil, sebagaimana juga
pertumbuhan ekonomi dari faktor internal mereka, juga menunjukkan
meningkatnya purchasing power. Faktor eksternal dari perkenomian Asia,
terutama pertumbuhan tinggi ekonomi Tiongkok.
Gambar 3:
Perkembangan Pemasok Produk Tekstil Dengan Dunia
Untuk laju pertumbuhan pendapatan pengusaha Tekstil Thailand di
angka 8.3% masih separuh laju di tahun 2016 dan perusahaan dengan
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 22
pendapatan sekitar 2,000-2,500 juta baht antara lain perusahaan:
- Perusahaan Hua Thai Manufacturing masuk daftar 10 besar lewat
pendapatan, pendapatan bersih (19%) dan ROE (23%);
- Perusahaan Old times Thanulux and Textile Prestige masuk dalam
daftar 10 besar dengan pendapatan bersih 11.9% dan 12.6%;
- Perusahaan Thanulux memperoleh 25.7% pertumbuhan pendapatan
dan 303 juta baht Sheico (Thailand);
- Liberty Garment juga dilaporkan pada angka 15.4% pendapatan bersih,
15% ROA, dan 110% rasio ekuitas.
- Intimate Fashion dilaporkan 22% ROE, 13.8% ROA, aset/pendapatan
151%, dan rasio utang/ekuitas pada 59%.
- Thai Silk South East Asia Import Export masuk daftar10 besar dengan
pertumbuhan pendapatan 23.6% dan 8.2%;
Sedangkan Perusahaan K.H Textile, East Board Industry, Intimate
Fashion,Trax Intertrade, NC Apparel, Pattaya Manufacturing, Liberty
Garment, Oriental Garment, dan Triumph International masuk 10 besar
yang mengalami peningkatan di tahun 2016
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 23
Tabel 3: Negara impor Tekstil
2.4 Dampak MEA
Kementerian Industri Thailand telah meminta Thai Textile Institute
untuk menilai kesehatan dari keseluruhan industri tekstil sebagaimana
perusahaan-perusahaan tekstil menghadapi bangkitnya apresiasi Baht.
Menurut Thai Textile Institute, hanya 10 persen dari 4.500 pabrik tekstil di
Thailand mengalami persaingan dengan negara ASEAN. Menguatnya
Baht lewat impor bahan mentah dapat mengalami penurunan, jika produk
mereka tidak dapat bersaing dengan produk-produk murah dari Tiongkok
dan negara-negara lain dalam pasar domestic. Menurut hasil pengamatan
bahwa Tekstil telah menjadi barang ekspor terbesar kedua dari Thailand
ke Amerika Serikat. Para pelaku tekstil dan garmen Thailand harus
bersiap menghadapi persaingan keras di pasar AS, disamping dari
persaingan dengan produk murah dari Tiongkok, Vietnam, India,
Bangladesh, Indonesia dan negara-negara berkembang di ASEAN.
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 24
2.5. Kebutuhan Bahan Baku Tekstil
a. Sektor Serat Kain
Perusahaan serat kain terhitung pada 31.9% dari pendapatan
besar keseluruhan dari peringkat perusahaan tekstil, meningkat dari
29.8% di 2015 dan 28% di 2016. Tahun ini sektor serat kain
terhitung untuk 61.4% dari pemasukan total keseluruhan dari
peringkat perusahaan tekstil dan peningkatan pesat dari kontribusi
tahun lalu hanya 8.9% dengan hasil dari sektor ini.
b. Sektor Kain Tekstil Halus
Tekstil halus Thailand untuk Perusahaan tekstil menyumbang
38.5% total keseluruhan pendapatan, meski ukuran dari
pendapatan total turun dari angka 40% di 2016 hingga 17.1%.
Tekstil halus Thailand sumber pendapatan negara Thailand
(54.6%), pertumbuhan pendapatan (4,503%) dan pendapatan
bersih (38.5% dibandingkan dengan 1.3% di tahun 2015.
Perkembangan Perusahaan Thailand yang memproduksi
Tekstil adalah 10 besar aset adalah Far East Knitting, Bangkok
Weaving Mills, Kangwal Textile. Pertumbuhan pendapatan Far East
Knitting sebesar 2% diikuti dengan pertumbuhan negatif
pendapatan -3.6%. Bangkok Weaving Mills meningkatkan asetnya
982 juta baht meski pertumbuhan negatif pendapatan -21% dan -
547% pertumbuhan pendapatan. Union Thread Industries, Suwan
Spinning and Weaving masuk daftar 10 besar dengan dasar rasio
ekuitas rendah (25-26%), dengan pendapatan sekitar 1,300 juta
baht. Union Thread Industries dilaporkan pertumbuhan 6% dalam
pendapatan dan pemasukan, diikuti pendapatan bersih 4.9%.
Suwan Spinning and Weaving menunjukkan pertumbuhan
peningkatan 11% dan pertumbuhan bersih 0.9%.
2.5 Negara Persaingan Produk Tekstil
Persaingan perkembangan Tekstil di Thailand dengan negara
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 25
ASEAN dan beberapa negara yang masuk ke negara Thailand
termasuk Indonesia untuk HS, 62. Sampai dengan tahun 2016
negara Tiongkok merupakan penguasa pasar tekstil impor di
negara Thailand. Lebih dari setengah pasar tekstil impor Thailand
dikuasi oleh Tiongkok senilai US$ 169,49 milyar yakni lebih dari 65
persen. Pemain kedua setelah Vietnam senilah US$ 30,77 milyar.
Nilai impor tekstil India yang masuk ke negara Thailand hanya
sekitar US$ 10.596.000 lebih besar dari Malaysia yang hanya
sekitar US$ 25,65 milyar dan Indonesia US$ 14,81 milyar
Sedangkan sisanya 13,57 persen terbagi oleh tekstil impor yang
berasal dari Turkey, Bangladesh, USA, Portugal, Italy, Chinese
Taipei, Japan, dan Sri Lanka.
Negara Thailand mempunyai keperpihakan terhadap
pengembangan industri TPT khususnya tekstil dalam negeri.
Strategi yang digunakan oleh pemerintah Thailand dalam
memajukan pasar tekstil lokal agar mempunyai daya saing antara
lain dengan melakukan koordinasi dari berbagai lintas stakeholder
yang berkaitan dengan industri TPT khususnya pihak swasta antra
lain Thai Textile Manufacturing Association; Thai Synthetic Fibre
Assc; Thai Garmen Manufacturing Assc; Thai Weaving Industries
Assc; Thai Silk Manufacturer Assc; Thai Textile, Bleaching, Dyeing,
Printing and Finishing Industries; Union Textile Merchant Assc;
National Federation on Thai Textile Industries dll.
Dengan demikian pemerintah Thailand secara konkrit
melakukan berbagai program dalam pengembangan industri TPT
yang di dalamnya terdapat Tekstil, namun demikian sampai tahun
2012 produk garmen impor di Thailand dikuasai oleh produk-produk
tekstil dari negara Tiongkok. Dari total nilai impor tekstil
US$ 22.6003.000, sedangkan sisanya secara merata terbagi dalam
berbagai dari berbagai negara, misalnya Kamboja, Malaysia,
Vietnam, Turkey, Bangladesh, USA, Indonesia, Portugal, Italy,
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 26
Chinese Taipei, Japan, Sri Lanka, France, India, Morocco,
Philippines, Hong Kong, Lao People's Democratic Republic,
Republic of Korea, dan Austria.
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 27
BAB III
PELUANG DAN STRATEGI
3.1 Strategi Pengkatan Produk Tekstil :
Peningkatan produk tekstil untuk HS. 62 yang stabil terhadap
penggunaan tempat transaksi pembelian pakaian yang sebagian besar
dibeli di toko-toko independen (5% sampai 14%). Dalam hal saluran ritel
terorganisir, department store telah menjadi kurang preferensial bagi
konsumen Thailand (24% sampai 14%), sedangkan pakaian berbelanja di
hypermarket/warehouse dan toko harga tetap tetap relatif konsisten.
Konsumen pakaian Thailand (64 persen) menggunakan toko untuk
membeli pakaian mereka dengan menggunakan saluran ritel. Pasar
jalanan masih mendominasi kondisi pasar pakaian di Thailand, dari 50
persen.
Strategi yang dipergunakan negara Thailand untuk peningkat produk
tekstil meliputi: Penurunan tarif menjadi 0-5% untuk semua input industri
TPT; penggalakan ekspor khusus ke negara tetangga yang berbatasan
dengan Thailand sebagai upaya peningkatan ekspor border trade TPT.
Pada umumnya dengan melihat kondisi pasar tekstil di Thailand
menunjukan perilaku yang positif. Hal tersebut didukung dengan kebijakan-
kebijakan pemerintah Thailand dalam mendukung pengembangan
perdagangan pada produk tekstil terutama garmen. Hal tersebut terlihat
produk tekstil impor yang masuk ke Thailand menunjukkan bahwa Thailand
merupakan salah satu pasar tujuan dari baerbagai negara.
3.2 Strategi Pemasaran
Dengan demikian produk tekstil Indonesia memerlukan pemetaan
terhadap pasar garmen yang terdapat di negara Thailand. Secara umum
strategi dalam rangka ekspansi produk tekstil Indonesia di negara Thailand
antara lain dapat dilakukan identifikasi produk. Dalam perdagangan antar
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 28
negara membutuhkan spesifikasi produk yang layak untuk diperdagangkan
antar negara. Oleh karena itu, beberapa spesifikasi produk teksil yang harus
diperhatikan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar Thailand.
International Organisation for Standardisation (ISO) telah mengembangkan
sejumlah standar untuk tekstil. Beberapa standar ISO telah dimasukkan
sebagai standar Uni Eropa dalam bentuk standar “EN”, dengan tujuanagar
industri menjadi semakin efisien dan efektif, dan Joint ISO-CEN
Coordinating Group of the Technical (Management) Boards bekerja untuk
memastikan bahwa standar Uni Eropa tersebut sejalan dengan standar
internasional.
Srategi untuk peningkatan ekspor Tekstil memasuki dan
meningkatkan keunggulan produk dari negara-negara eksportir lain di
pasar Thailand sebagai berikut:
Mengikuti Pameran Internasional seperti Bangkok International Fashion
& Bangkok International Leather Fair (BIFF & BIL) khusus produk Tekstil
yang diselenggarakan oleh Department of International Trade Promotion
di Thailand. Pameran-pameran berskala internasional dan dihadiri oleh
berbagai negara eksportir. Oleh sebab itu, asosiasi maupun pengusaha
produk Tekstil dalam maupun Luar negeri akan hadir dan dari Indonesia
diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan mempromosikan
produk dimaksud pada kegiatan tersebut.
Para pengusaha, terutama pengusaha skala kecil dan menengah
diharapkan secara proaktif menghubungi dan mengikuti perkembangan
produknya dari Perwakilan Perdagangan Luar Negeri Indonesia di
Thailand, dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI Bangkok
maupun Konjen di Propinsi Songkhla.
KADIN ataupun Asosiasi Perusahaan Ekspor Indonesia dapat
menghubungi Asosiasi serupa di Thailand untuk bertukar informasi atau
mempelajari lebih dalam mengenai standar, kualitas, model, dan
kecenderungan konsumen. Diharapkan dengan semakin aktifnya
KADIN, asosiasi dan pengusaha Indonesia, maka pangsa pasar produk
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 29
Indonesia semakin meningkat.
Memanfaatkan FTA yang dimiliki Thailand untuk ekspor ke negara lain.
Dalam memasuki pasar Thailand, pengusaha Indonesia harus
mengidentifikasi hambatan-hambatan lain selain regulasi dan
standarisasi.
Penguatan dalam aspek komunikasi yang dapat menjadi hambatan bagi
para eksportir Indonesia karena masih banyak pengusaha Thailand
dengan kemampuan bahasa inggris terbatas.
3.3 Peluang Produk Tekstil
Untuk produk tekstil mempunyai daya saing yang ketat terletak
pada industri hilirnya, tidak lagi pada produk primer, dimana nilai tambah
dalam negeri yang potensial pada produk hilir dapat berlipat ganda
daripada produk primernya. Usaha produk hilir saat ini terus berkembang
dan memiliki kelayakan yang tinggi baik untuk usaha kecil, menengah,
maupun besar. Pada gilirannya industri hilir menjadi lokomotif industri hulu.
Permintaan pasar Thailand terhadap produk Tekstil umumnya
menunjukkan trend yang meningkat. Pangsa pasar Tekstil Indonesia
cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir. Situasi ini mengisyaratkan
perlunya mengarahkan pengembangan produk Tekstil pada produk-produk
baru dengan motif yang sesuai selera pasar.
3.4 Distribusi Produk Tesktil di Thailand
Distribusi produk di Thailand melalui dua saluran yang melalui
Importir/agen dan Retail/trade. Saluran distribusi Produk tekstil yang
melalui importir/agen dan semua produk yang masuk ke pasar Thailand
kecuali bagi keperluan transhipment atau transit, harus memenuhi prosedur
kepabeanan. Formulir impor barang harus disertakan pada waktu
mengirimkan permohonan ke kantor beacukai di propinsi yang dituju.
Biasanya, biaya impor akan dibayarkan sebelum barang dianalisis oleh
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 30
beacukai. Dokumen yang wajib ditunjukkan yaitu: formulir impor barang,
invoice, proforma invoice, packing list, bill of lading/airway bill, tanda impor,
surat keterangan asal, dan deklarasi impor barang
Prosedur impor barang secara umum di Thailand adalah ketika
barang tiba di Thailand, importir diwajibkan umtuk mengajukan deklarasi
barang dan dokumen pendukung impor kepada petugas bea cukai di
pelabuhan masuk. Kargo impor secara hukum tidak diperbolehkan
memasuki Thailand sampai setelah pengiriman barang masuk dan telah
disahkan oleh Bea Cukai, serta pajak yang berlaku dan bea telah dibayar.
Ini adalah tanggung jawab importir untuk mengatur pemeriksaan dan
pelepasan kargo impor. Selain itu tergantung sifat daripada impor, dan
terlepas dari nilai, importir mungkin perlu untuk mendapatkan ijin untuk
memfasilitasi clearance import. Beberapa barang memerlukan ijin, dari
lembaga penerbitan yang relevan yang harus dihubungi sebelum
melakukan impor (prosedur impor barang di Thailand secara lengkap dan
detil dapat dilihat di website Customs Department.
Gambar 4: Prosedur Impor Barang di Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 31
BAB IV
INFORMASI PENTING
4.1 Peraturan/ Regulasi Tekstil
a. Kebijakan dan Regulasi
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan
dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta serta menciptakan pasar regional.Skema Common Effective
Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEP-TAFTA) merupakan
suatu skema untuk 1 mewujudkan AFTA melalui : penurunan tarif hingga
menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-
hambatan non tarif lainnya.
Perkembangan dengan diberlakukannya MEA adanya kesepakatan
untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai
Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura
dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada
tahun 2015.Perbedaan dalam standar produk nasional sering menjadi
hambatan dalam perdagangan barang. Dalam rangka mendorong
integrasi ekonomi yang lebih dalam antar ekonomi negara ASEAN maka
diperlukan harmonisasi standar produk dan peraturan teknis, dan saling
pengakuan atas hasil-hasil uji dan sertifikasi.
Selain itu, dalam rangka memprsiapkan terwujudnya pasar bebas
internasional dalam skema WTO, trend pasar bersama dalam satu
kawasan sedang melanda dunia. Dalam hal ini Amerika Serikat telah
melakukan pasar bersama di sektor TPT dengan negara-negara
berkembang seperti yang tergabung dalam wadah North American Free
Trade Area (NAFTA), Caribbean Basin Initiative (CBI), The African Growth
and Opportunity Act (AGOA), The Andean Pact. Hal tersebut berdampak
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 32
negative terhadap ekspor garmen ke AS karena dalam skema pasar
bersama tersebut, diberlakukan tingkat tarif yang berbeda antara negara
anggota dan bukan anggota Selain itu penghapusan kuota tetap
menyisakan perlakuan yang tidak sama bagi supplier TPT khususnya di
pasar EU. Supplier Asia dikenakan ketentuan country of origin untuk
mendapatkan penurunan tariff. EU memprioritaskan sesama anggota EU
sebagai pemasok TPT di EU.
4.2 Sistem Tarif Impor
1. Tarif Penggolongan (Tariff Nomenclature)
Tarif penggolongan bea cukai Thailand didasarkan pada konvensi
WCO Harmonized System (HS). Dalam melaksanakan kewajibannya
dibawah konvensi WCO HS, Thailand mengambil inti dari sistem HS
dan tergabung dalam inti sistem tarif nasional. Pengaturan
harmonized tariff Thailand telah ditetapkan dibawah Custom Tariff
Decree B.E. 2530 mulai berlaku pada 1 Januari 1988. Dan sudah
diperbahuri sampai tahun 2002 tidak hanya mencerminkan
perubahan dalam pola perdagangan dan teknologi yang baru, tetapi
juga perubahan besar dalam acuan kategori barang.
2. Aturan Penafsiran (Interpretation Rules)
Aturan umum untuk untuk penafsiran penggolongan Klasifikasi
barang atau HS dalam penggolongan akan diatur oleh asas-asas
berikut: Barang yang tidak dapat digolongkan dalam penyesuaian
dengan aturan diatas akan digolongkan dibawah judul yang sesuai
dengan barang yang sesuai dengan aturan.
4.3. Prosedur Tahapan Impor :
Tarif impor dan sistem perizinan di Thailand
Tahapan dari prosedur perizinan impor di Thailand sebagai berikut:
- Pernyataan impor (pengajuan elektronik oleh EDI);
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 33
- Pemeriksaan impor: tanda hijau tidak memerlukan penggolongan tarif
atau evaluasi dari jumlah impor yang dinyatakan, tanda merah
memerlukan pemeriksaan dokumen untuk penggolongan tarif dan
perhitungan jumlah tarif;
- Pembayaran atas jumlah pajak yang ditentukan; pembayaran langsung
pada Departemen Bea Cukai atau pembayaran elektronik lewat bank
Krung Thai
- Pemeriksaan kargo oleh petugas bea cukai untuk mengecek kondisi
barang sesuai pada saat dinyatakan di awal; dan
- Penerimaan kargo
Sistem perizinan impor di Thailand termasuk unik, dimana kargo akan
diperiksa setelah membayar tarif. Umumnya, pembayaran pajak
dilakukan setelah pemeriksaan kargo di negara – negara lain.
Arus perizinan impor
(1) Pernyataan impor (pengajuan secara elektronik)
(2) Pemeriksaan (tanda warna merah atau hijau)
(3) Pembayaran pajak
(4) Pemeriksaan kargo
(5) Penerimaan kargo
- Departemen Bea Cukai akan menuntaskan prosedur impor dalam waktu
7 jam dan importir akan dapat menerima kargo dalam kurun waktu 24
jam termasuk waktu tambahan yang dibutuhkan saat di pelabuhan atau
bandara. Departemen Bea Cukai memiliki hubungan dekat dengan
pihak otoritas pelabuhan, maskapai Thai Airways, dan pihak otoritas
bandara Thailand.
4.4 Prosedur dokumen di Pabean
(1) Pernyataan impor: satu asli dan satu salinan
(2) Bill of lading atau air waybill
(3) Invoice
(4) Release order (kor sor kor 100/1)
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 34
(5) Daftar packing
(6) Insurance premium invoice
(7) Lisensi atau perizinan untuk impor terbatas
(8) Pengajuan untuk bantuan pajak dan obligasi: pengajuan akan
diisukan oleh perusahaan yang mengimpor dan terdapat
beberapa hal seperti:
- Tipe impor
- Tujuan mengimpor
- Tempat dan durasi pertemuan atau pameran
- Jumlah peserta hadir (untuk pertemuan internasional)
(9) Surat resmi dari pengelola pertemuan dan dari pemilik tempat dari
pertemuan internasional.
4.5. Informasi Terkait Tekstil :
1. Kamar Dagang
Indonesia-Thai Chamber of Commerce
Room D201/15
Queen Sirikit National Convention Center
60 New Ratchadapisek Road
Klongtoey,Bangkok 10110,Thailand
E-mail : [email protected] / website : www.indothaicc.org
2. Perwakilan Indonesia
- The Embassy of The Republic of Indonesia 600-602 Phetchaburi Rd, Bangkok 10400
Phone: (02) 252-3135-40, 254-2563-4, 252-3180 Fax: (02) 255-1267, 255-8199
- The Consulate of the Republic of Indonesia 19 Sadao Road, Amphoe Mueang, Songkhla 90000 Tel: +66-7431 1544 Phone : +66 91-992-4491 Fax: 0 7444 1094
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 35
3. Daftar Pameran Tekstil di Thailand
Pameran
Waktu Penyelenggara
Pameran Bangkok International Gift & Bangkok International Houseware Fair Pameran Bangkok International Fashion & Bangkok International Leather Fair Pameran Kathu Street Festival
Bulan April 2017 Bulan Maret 2017 Bulan Juli 2017
Department of International Trade Promotion, Department of International Trade Promotion, Kathu Municipality
4. Daftar Importir Tekstil Thailand
No Nma Perusahaan Pemilik Alamat Telepon Email /Web
1 FAIR
GARMENT
FACTORY
(THAILAND)
LTD.
Ms.
Prakayrat
Yeamwilass
akul
442-443 Soi.
Tanakarn Are Karn
Singroh 1 Ngam
Muang Nothaburi,
Nothaburi 11000
66-295260857 pornchai@fair
garment.com
2 FAMDEL CO.,
LTD.
Ms.
Suwannee
155/1 MOO Ban
Panya Soi 23,
Pattakarn Rd.,
Bangkok 10250
66-23003337 famdel@loxinf
o.co.th
3 FANCY
TEXTILE
MANUFACTU
RING CO.,
LTD.
Ms. Ladda
Kaewrithide
j
325-325/1 MOO 3,
Soi Suksawad 76,
Bangchag, Phra
Pradaeng, Samut
Prakan 10130
66-24631276 to
77
fantex99@true
mail.co.th
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 36
4 GREEN CARE
CO., LTD.
Khunwanna
Pimsri
443 Soi Santipab 1
Sab Rd., Bang Rak,
Bangkok 10500
66-22341198 gcare@samart.
co.th
5 GREYHOUND
CO., LTD.
Ms. Chalita
Waiwitya
27/1 Soi Sukhumvit
53. Sukhumvit Rd.,
Klongtonnua,
Vadhana, Bangkok
10110
66-22602721 neon1212greyh
ound.co.th
6 H. FASHION
CO., LTD.
Mr. Chukiat
Hutasuwan
66/2 Moo 4, Khok-
krabue, MuangSamut,
Sakhon, Samut
Sakhon 74000
66-34824719 Explendid.fash
m
7 JAN 2000
GROUP IMEX
CO., LTD.
Ms.
Saowaluk
Korsakwatta
na
1 Soi Onnuch 40,
Suanluang, Bangkok
10250
66-23323918 [email protected]
om
8 JARIYA
GARMENT
CO., LTD.
Mr.
Thosaporn
Sakulkittith
amrong
658 Charoenkrung 67,
Yannawa, Sathon,
Bangkok 10120
66-221115513 thatbaldwin@h
otmail.com
9 JH- FASHION
GROUP CO.,
LTD.
Khunjouni
Heinonen
523/1 Soi Sukhumvit
31, Klong-Nua,
Wattana, Bangkok
10110
66-28950821-3 info@jh-
fashiongroup.c
om
10 KITTY
DESIGN CO.,
LTD.
Ms.
Saowanee
Keerajit
28/108-112 MOO 4.
Ekachai Rd.,
Bangbon,
Bangkhuntien,
Bangkok 10150
66-28950821-3 kitty@kittydesi
gn.th.com
11 KOBKAEW
THAI CRAFTS
CO., LTD.
Mrs. Surang
Salaloy
143 MOO 1,
LADPLAKAO Rd.,
Chorakaebua
Latphrao, Lat Phrao,
Bangkok 10230
66-29404599 kobkaewthaicr
om
12 KORAT
SPORTSWEAR
CO., LTD.
Ms. Achara
Thawornsak
1296/102-103
Bangkok-Nont Road,
Bangsue, Bangkok
10800
66-29114685-7 kitisak@korats
portswear.co.th
13 MANA Ms. 94 Siphraya Road, 66-22375060-1 manapatana@
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 37
PATANA LTD.,
PART.
Thachavade
e
Sathitanakor
n
Bang Rak, Bangkok
10500
manapatana.co
m
14 MANEE
POKASUP CO.,
LTD.
Ms.
Jantramanee
29/8 Taparuk Rd.,
Changpuek, Muang,
Chiang Mai, 50300
66-53212285 sales@maneep
okasup.com
15 MANTAKANO
K CO., LTD.
Ms. Supida
Phalard
537/217 Sathupradit
Rd., Chongnon 31,
Yannawa, Bangkok
10120
66-26824400 mantakanok@
hotmail.com
16 MARJESTIC
PRODUCT CO.,
LTD.
Khun Tavon
Vongsrirung
ruang
2, Soi On Nuch 20
Sukhumvit 77 Rd.,
Suan Luang, Suan
Luang, Bangkok
10250
66-23315064-7 mjcenter@pro
duct.com
17 N&M BASIC
LTD., PART.
Ms. Piyarat
Siangphairo
468 Chareon Nakorn
14 Chareon Nakorn
Rd, Klong Ton Sai
Khlong San, Bangkok
10600
66-28612754 nok031103@h
otmail.com
18 NAKORNSWA
N PACKCON
CO., LTD.
Mrs. Nittiya
Insutha
137 MOO 10, Huai
Luam, Nong Bua,
Nakhon Sawan 60110
66-56300098 ramonez1@lyc
os.com
19 NAPAS
GARMENT
CO., LTD.
Ms.
Napatsawan
Rongrak
279 Soi Petchkasem
94, Petchkasem Rd.,
Bangkhaenua,
Bangkok 10160
66-28060211 nrongkak@yah
oo.com
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 38
5. Lampiran Foto Kegiatan :
Kunjungan Pabrik Tekstil di Provinsi Petchaburi
Pameran Tekstil Internasional di Thailand
POTENSI EKSPOR PRODUK TEKSTIL PASAR THAILAND | 39
Office of Commercial Attache
Embassy of Republic of Indonesia
600 – 602 Petchburi Road, Rajthevi Bangkok 10400 Thailand
Telp: +66 22 523135 – 40 ext. 123
Fax: +66 22 551264
Email: [email protected]