positive airway pressure
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
1/8
Proses respirasi adalah proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Sistem
respirasi manusia terdiri dari otot-otot pernafasan, saluran nafas bagian atas, saluran nafas
bagian bawah, dan alveoli. Otot-otot pernafasan terdiri atas m. Intercostales, m. Pectoralis
mayor dan minor, m. Trapeius, m. Serratus anterior dan posterior, serta diafragma. Saluran
nafas bagian atas bertugas untuk melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk,
sedangkan saluran nafas bagian bawah berfungsi menghantarkan udara sampai ke alveoli di
mana udara akan berdifusi masuk ke dalam darah. Saluran nafas bagian atas terdiri atas
cavum nasi, sinus paranasal, faring !nasofaring, orofaring, laryngofaring", serta laring.
Saluran nafas bagian bawah terdiri atas trakhea, bronkus dan bronkiolus. #lveoli terdiri atas
membran alveolar dan ruang intersitial. #lveoli merupakan tempat ter$adinya difusi udara
yaitu proses pertukaran gas antara alveoli dan darah pada kapiler paru. Proses difusi ter$adi
akibat dari perberdaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke rendah. %
Proses repirasi terdiri atas proses inspirasi dan ekspirasi. pada saat inspirasi tekanan
intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer akan terhisap
ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan intrapulmonal men$adi lebih
tinggi dari atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari paru-paru. Perubahan tekanan
intrapulmonal tersebut disebabkan karena perubahan volume thora& akibat ker$a dari otot-otot
pernafasan dan diafragma. Pada saat inspirasi ter$adi kontraksi dari otot-otot insiprasi !m.
interkostalis eksternus dan diafragma" sehingga ter$adi elevasi dari costae dan menyebabkan
peningkatan volume cavum thora& !rongga dada", secara bersamaan paru-paru $uga akan ikut
mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-
paru. Setelah inspirasi, biasanya seseorang masih dapat menghirup udara lagi, hal ini
disebabkan oleh ker$a dari m. Sternokleidomastoideus dan m. Scalenus. 'kspirasi merupakan
proses pasif dimana setelah ter$adi pengembangan cavum thora& akibat ker$a otot-otot
inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka ter$adilah ekspirasi. Tetapi setelah
ekspirasi normal, seseorang masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya
ker$a dari m. interkostalis internus dan m. abdominis. %
Proses pernafasan ini diatur oleh pusat pernafasan di otak serta pengaturan biokimiawi
tubuh. Pusat nafas di otak terletak pada medulla oblongata dan pons. #rea yang mengatur
respirasi pada medulla oblongata terdiri dari area inspirasi dan ekspirasi. Sedangkan pons
terdiri dari pneumota&ic area dan apneustic area. Pneumota&ic area bertugas menginhibisi
sirkuit inspirasi dan meningkatkan irama respirasi. Sedangkan apneustic area akan
mengeksitasi sirkuit inspirasi. (edulla oblongata akan mempertahankan irama nafas Inspirasi
) 'kspirasi * + ) . Stimulasi neuron inspirasi menyebabkan osilasi pada sirkuit inspirasi
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
2/8
selama + dan inhibisi pada neuron ekspirasi kemudian ter$adi kelelahan sehingga berhenti.
Setelah inhibisi hilang kemudian sirkuit ekspirasi berosilasi selama dan ter$adi inhibisi
pada sirkuit inspirasi. Setelah itu ter$adi kelelahan dan berhenti dan terus menerus ter$adi
sehingga tercipta pernafasan yang ritmis. Otak $uga mengatur la$u ventilasi normal yaitu %+-
+ kali per menit. %
Proses pernafasan dipengaruhi oleh berbagai macam kondisi baik fisiologis maupun
patologis. Tidur adalah salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi proses respirasi. Pada
kondisi transisi dari kondisi bangun ke tidur /0'( akan ter$adi penurunan ventilasi semenit.
Terdapat pengurangan progresif dalam usaha pernapasan pusat mulai dari stage % sampai 1
pada fase /0'(. P2O+ akan meningkat -3 mm4g selama tidur. Selama fase /0'(
respirasi bergantung pada kontrol metabolik, hal ini bertentangan dengan fase 0'(, di mana
respirasi men$adi tidak teratur dan tergantung pada faktor perilaku. 0espon terhadap hipoksia
dan hiperkapnia akan menurun pada saat transisi dari bangun ke tidur /0'( dan akan
semakin menghilang saat fase 0'(. 5ungsi ventilasi akan menurun pada saat fase 0'(. 4al
ini disebabkan kolapsnya saluran nafas atas dan menurunnya tonus m. Intercostalis dan m.
6enioglosus yang akan menyebabkan obstruksi $alan nafas. 7ondisi ini biasa dikenal dengan
Obstructive Sleep Apnea!OS#". OS# dapat ter$adi $uga pada )+
Septum deviasi
Polip nasal 4ematom septum nasi
8islokasi septum nasi
0hinitis
7arsinoma nasofaring
4ipertrofi adenoid
9imfoma
4ipertrofi tonsil Palatum letak tinggi
(akroglossia
'dema epiglotis
Paralisis plika vokalis
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
3/8
Obstructive Sleep Apnea!OS#" didefinisikan sebagai peristiwa henti nafas pada saat
tidur yang disebabkan oleh obstruksi $alan nafas dan disertai dengan adanya usaha untuk
pernafas kembali !##S(, +:". SedangkanAmerican Thoracic Society!#TS" menyebutkan
OS# adalah gangguan pernafasan saat tidur yang ditandai dengan obstruksi parsial saluran
nafas atas dalam $angka waktu lama atau obstruksi lengkap yang bersifat intermiten yang
mengganggu ventilasi normal selama tidur dan mengganggu siklus tidur normal. Studi
mengenai OS# baru dilakukan pada tahun akhir tahun :-an. Studi epidemiologi mengenai
OS# yang sudah dilakukan antara lain di #merika, #ustralia, Spanyol, 2ina, 7orea, dan
India. Prevalensi OS# pada pasien dewasa laki-laki antara -3; dan wanita sebesar +-
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
4/8
menyebabkan perubahan pada struktur pembuluh darah seperti dilatasi aorta dan hipertrofi
ventrikel. >,:
OS# merupakan faktor resiko dari berbagai penyakit kardiovaskular termasuk stroke.
Studi di Swedia menun$ukan dari %+ pasien stroke diketahui + di antaranya menderita
OS#, +> menderita central sleep apnea, dan + pasien dengan mixed sleep apnea. Bassetti dan
#ldrich mendapatkan #4I C % pada @+; pasien dengan Transient Ischaemic Attac$!TI#".
Selain itu, OS# $uga merupakan faktor resiko dari hipertensi, aritmia, serta gagal $antung
yang merupakan faktor resiko dari stroke. %isconsin Sleep ohort Studyyang dilakukan oleh
4la et al menemukan hubungan linear antara tekanan darah dengan #4I. Studi kasus
menun$ukan OS# terdapat pada 3; dari 1
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
5/8
P#P yang baru telah dilengkapi dengan humidifier yang berfungsi men$aga kelembabpan
saluran nafas. %
P#P akan memberikan tekanan positif baik pada saar fase inspirasi maupun ekspirasi.
Penggunaan P#P akan meningkatkan(orced )esidual apacitydan menurunkan resistensi
$alan nafas. /amun perlu diperhatikan bahwa penggunaan P#P dengan tekanan yang
berlebihan akan mengakibatkan kontraktilitas diafragma menurun dan otot diafragma akan
lemah. Tekanan P#P dapat dilakukan secara otomatis oleh alat #P#P atau secara titrasi
manual bila menggunakan 2P#P atau BP#P. %%
Titrasi pada 2P#P dan BP#P dilakukan sesuai dengan rekomendai dari ##S(. 5ull
night PS6 ! PS6 Type %" dengan titrasi 2P#P direkomendasikan pada pasien yang telah
terdiagnosis OS# dan mendapatkan terapi P#P. PS6 dengan titrasi 2P#P dapat dilakukan
pada pasien dengan hasil pemeriksaan sebelumnya menun$ukan )espiratory *isturbance
Incidence!08I" F%< atau 08I F< yang disertai dengan ge$ala excessive daytime sleepiness.
ardiorespiratory sleep study #ithout ++G!PS6 type " direkomendasikan untuk mengatur
titrasi 2P#P. Titrasi 2P#P dapat $uga dilakukan dengan split night study apabila pada
pemeriksaan PS6 sebelumnya didapatkan #4I C1 atau tidak ada perubahan pada PS6
setelah titrasi 2P#P selama $am. Tekanan minimum pada saat memulai 2P#P yaitu 1
cm4+O baik pada anak-anak maupun dewasa. Sedangkan tekanan saat memulai penggunaan
BP#P yaitu > cm4+O untuk inspirasi dan 1 cm4+O untuk ekspirasi. Tekanan maksimal pada
2P#P yaitu %< cm 4+O pada pasien F%+ tahun dan + cm4+O pada pasien C%+ tahun.
Tekanan inspirasi maksimal pada penggunaan BP#P yaitu + cm 4+O pada pasien F%+ tahun
dan cm4+O pada pasien C%+ tahun. Tekanan pada 2P#P maupun BP#P harus
ditingkatkan % cm4+O setiap < menit bida didapatkan )
Bila di$umpai % ke$adian OS# pada pasien F%+ tahun atau + ke$adian OS# pada pasien
C%+ tahun, atau
Bila di$umpai % ke$adian hipopnea pada pasien F%+ tahun atau ke$adian hipopnea pada
pasien C%+ tahun, atau
Bila di$umpai ke$adian)espiratory +ffort )ealated Arousal!0'0#" pada pasien F%+
tahun atau + ke$adian OS# pada pasien C%+ tahun
Tekanan 2P#P maupun BP#P dapat ditingkatkan apabila didapatkan suara mengorok selama
% menit pada pasien F%+ tahun atau selama menit pada pasien C%+ tahun. Penggunaan
2P#P dapat diubah ke BP#P apabila pasien merasa tidak nyaman atau $ika tetap didapatkan
OS# pada penggunaan tekanan maksimal 2P#P. Titrasi 2P#P maupun BP#P dikatkan
optimal $ika 08I turun F< selama setidaknya %< menit. Titrasi baik bila 08I turun ?%, atau
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
6/8
08I turun
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
7/8
DAFTAR PUSTAKA
%. 4all '. 6uyton and 4all Te&tbook of (edical Physiology. /ew Jork) 'lsevierK +%.
+. 2houdary SS, 2houdary S0. Sleep effects on breathing and respiratory diseases. 9ung
India. +:K+@!1")%%3-%++.
. 9umeng 2, 2hevrin 08. 'pidemiology of pediatrics Obstructive sleep apnea.
Proceeding of #merican Thoracic Society. +>K
on body weight in patients with obstructive sleep apnoea) a meta-analysis of
randomised trials. Thora&. +%
-
7/26/2019 Positive Airway Pressure
8/8