position paper ka arif

34
JUDUL : POSISI MATAKULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN MENJADI MATAKULIAH WAJIB UNTUK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT-UNM A. PENDAHULUAN Psikologi sebagai suatu disiplin ilmu sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan, baik di institusi pendidikan formal maupun non formal. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan oleh pihak guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta secara integral. Pemahaman aspek psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutiahan peserta didik, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal. Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi, perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya. Dalam proses pembelajaran di kelas guru sering menghadapi peserta didik yang mengalami gangguan perhatian sehingga peserta didik tersebut kurang dapat memusatkan perhatiannya dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Akibatnya peserta didik tersebut kurang dapat mengetahui dan memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dan memperoleh prestasi belajar rendah. Gejala gangguan perhatian sebagai faktor psikologis yang dialami peserta didik di kelas harus diketahui dan dipahami oleh guru sebagai pengajar dan pendidik di kelas untuk mencegah dan mengatasi kesulitan

Upload: bayangan-gelap

Post on 24-Jul-2015

196 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Position Paper Ka Arif

JUDUL : POSISI MATAKULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN MENJADI MATAKULIAH WAJIB UNTUK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT-UNM

A. PENDAHULUANPsikologi sebagai suatu disiplin ilmu sangat dibutuhkan

oleh dunia pendidikan, baik di institusi pendidikan formal maupun non formal. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan oleh pihak guru  sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta secara integral. Pemahaman aspek psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutiahan peserta didik, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal. Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi, perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya. 

Dalam proses pembelajaran di kelas guru sering menghadapi peserta didik yang mengalami gangguan perhatian sehingga peserta didik tersebut kurang dapat memusatkan perhatiannya dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Akibatnya peserta didik tersebut kurang dapat mengetahui dan memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dan memperoleh prestasi belajar rendah. Gejala gangguan perhatian sebagai faktor psikologis yang dialami peserta didik di kelas harus diketahui dan dipahami oleh guru sebagai pengajar dan pendidik di kelas untuk mencegah dan mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh guru di kelas dalam mencegah dan mengatasi masalah gangguan perhatian yang dialami oleh peserta didik di kelas ialah guru sebaiknya menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang menarik perhatian belajar agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

Psikologi pendidikan dan pembelajaran sebagai mata kuliah dasar Kependidikan sangat penting dan wajib diikuti oleh para mahasiswa di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) khususnya mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Ft-UNM, karena berkontribusi besar dalam membekali pengetahuan dan pemahaman kepada calon guru dan guru tentang aktivitas umum jiwa peserta didik dalam proses pendidikan di kelas. Melalui penerapan pengetahuan tentang psikologi pendidikan dan pembelajaran, para guru diharapkan dapat menemukan dan mengatasi

Page 2: Position Paper Ka Arif

PENDAHULUAN PENUTUP

Kegiatan Inti :EksplorasiElaborasiKonfirmasi

Intervensi Meaningfull learning

Habituasi

kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran di kelas.

Mata kuliah Psikologi Pendidikan dan pembelajaran sebagai model dasar bagi para calon guru dan para guru dalam melakukan proses pembelajaran kepada peserta didik di kelas substansi dari mata kuliah ini ialah mencakup kajian tentang ruang lingkup psikologi pendidikan dan pembelajaran, latar belakang psikologi pendidikan dan pembelajaran, teori/aliran psikologi dalam praksis pendidikan dan pembelajaran, implementasi teori behaviorisme dalam pendidikan dan pembelajaran, pembelajaran dalam perspektif psikologi, perubahan perilaku dan model belajar, perspektif dalam transfer pembelajaran, guru, optimalisasi multi kecerdasan dalam pembelajaran, pembelajaran sebagai suatu sistem, classroom management, gaya belajar, keterampilan mengajar, impelementasi psikologi kontruktivis dalam pembelajaran dan preposisi.

B. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN1. Deskrip Teori

Mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran merupakan mata kuliah wajib yang bernilai 3 SKS untuk Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNM yang diprogram di semester VI pada tahun ajaran 2011/2012. Berikut ini merupakan ringkasan materi dari mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran selama 16 kali pertemuan pada semester ini:

a. Pertemuan IMateri pada pertemuan ke-1 yaitu “Ruang Lingkup Psikologi

Pembelajaran”. Ruang lingkup dari Psikologi seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Eksperimental, Psikologi organisai, Psikologi Industri, dll.

Agar para calon guru mengetahui cara mendidik siswa dengan memperhatikan faktor psikologisnya. Karena faktor psikologis cukup menunjang dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Skema pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat seperti di bawah ini :

Page 3: Position Paper Ka Arif

b. Pertemuan IIMateri pada pertemuan ke-2 yaitu “Latar Belakang Psikologi

Pembelajaran”. Psikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan proses-proses mental dan perilaku individu/kelompok. Dalam psikologi dipelajari proses, motif, reaksi, perasaan dan sifat dari pikiran manusia.

Pengertian psikologi pendidikan/pembelajaran adalah bagaimana guru mentransformasikan konten atau isi kurikulum selama pembelajaran. Psikologi pembelajaran berkaitan dengan aplikasi psikologi dalam proses pembelajaran peserta didik dan berbagai aspek yang terkait, seperti pengkondisian agar efektivitas dapat ditingkatkan.Fokus kajian psikologi pembelajaran yaitu :1) Pertumbuhan dan perkembangan anak2) Perbedaan individu siswa3) Hereditas/gen dan lingkungan belajar4) Potensi dan karakteristik siswa5) Pengukuran proses dan hasil pembelajaran6) Kesehatan mental 7) Motivasi8) Konsep diriEmpat sumber pengetahuan tentang belajar yaitu :1) Pengalaman empiris (pengalaman adalah guru yang terbaik)2) Filsafat (humanistik, fenomenologi, sosiologi, dll)3) Penelitian empiris (desain, pengembangan, media, manajemen dan

evaluasi)4) Teori (kerangka kerja, memberi arah, mengungkap kekompleksan

peristiwa dan mengorganisasi kembali pengalaman)c. Pertemuan III

Materi pada pertemuan ke-3 yaitu “Teori/Aliran Psikologi dalam Praksis Pembelajaran” yang membahas teori-teori Psikologi dalam pembelajaran seperti Teori Behavioristik, Kognitif, Humanistik, dan Sibernetik.1) Tokoh-tokoh teori Behavioristik seperti Thonrike yang menyatakan

bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, perubahan tingkah laku boleh konkrit atau yang non konkrit (tidak bisa diukur). Adapun tokoh lainnya yaitu Skinner yang merupakan pengembangan teori stimulus-respon, namun skinner berpendapat bahwa respon akan dapat didesai melalui prakondisi tertentu. Beberapa dosen atau guru yang sering melakukan penugasan yang sesering mungkin akan menjadi factor penguat (Reinforcement) dalam pembelajaran.

2) Tokoh-tokoh teori Kognitif Piaget yang merupakan salah seorang penganut teori kognitif yang menyatakan bahwa proses belajar terdiri dari 3 tahap yaitu Asimilasi, Akomodasi,dan Equilibrasi.

Page 4: Position Paper Ka Arif

Sedangkan tokoh kognitif lainnhya yaitu Brunner mengusulkan teorinya yang disebut Free Discovery Learning. Menurut teori ini, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan suatu kondisi melalui contoh-contoh empiris (berfikir induktif).

3) Kolb salah satu tokoh teori Humanistik membagi tahapan belajar menjadi 5 tahap yaitu Pengalaman Konkrit, Pengamatan Aktif, Reflektif, Konseptualisasi, dan Eksperimen Aktif. Sedangkan Habermas membagi tipe belajar menjadi 3 tahap yaitu Teknical Learning, Practical Learning dan Emancipatory Learning.

4) Pask dan Scott merupakan salah satu tokoh teori Sibernetik yang menyatakan bahwa teori Sibernetik merupakan pendekatan serialis yang disusulkan oleh pendekatan sibernetik sama dengan pendekatan algoritmik, namun cara berfikir menyeluruh tidak sama dengan heulistik (menyebar) tetapi berfikir secara melompat (Eskalasi bukan akselerasi)

d. Pertemuan IVPada pertumuan ke-4, materi yang dibahas adalah

“Implementasi Teori Behaviorisme dalam Pembelajaran”. Teori Behavioristik sendiri merupakan Teori yang didirikan oleh John B Wafson pada tahun 1931. Adapun tokoh lain yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan teori Behavioristik adalah Skinner yang merupakan pencetus teori stimulus-respon.

Berikut yang sangat populer dan lebih radikal adalah skinner yang paling produktif dan menjawab tantangan berbagai kritik teori behaviorisme seperti yang dilakukannya pada penjelasan dibawah ini :1) Skinner sepanjang kariernya selalu mempertanyakan tentang teori

abstrak, apakah diperlukan dalam mengkaji fenomena perilaku manusia.

2) Skinner juga menugaskan bahwa teori-teori tentang tingkah laku manusia sering memberikan ketentraman semu dan keliru.

Paradikme yang dianut oleh Skinner yaitu :1) Skinner menolak seluruh penjelasan tingkah laku yang didasarkan

pada keberadaan agen hipotek seperti ego, self dan lain sebagainya

2) Skinner juga tidak sepakat dengan istilah manusia atau otonom3) Skinner juga menolak penjelasan tentang fisiologi genetik dan tidak

percaya dengan waktu kelahiran, tipe muka, tubuh dan lain-lain. Kecuali kalau tanda-tanda tersebut tidak dieksperimenkan.

4) Skinner berpendapat bahwa seluruh tingkah laku ditentukan oleh aturan-aturan bisa diramalkan dan bisa dibawa ke dalam kontrol lingkungan atau dapat dikendalikan.

5) Skinner sangat percaya bahwa individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah laku melalui belajar.

Page 5: Position Paper Ka Arif

6) Skinner merupakan pencetus teori stimulus respons yang dimungkinkan menciptakan pengkondisian operan.

e. Pertemuan VPertemuan ke-5 membahas tentang “Pembelajaran dalam

Perspektif Psikologi”. Pada meteri ini dijelaskan tentang macam-macam pendekatan belajar yang seyogyanya menjadi landasan berfikir bagi seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya yakni mengantarkan petualangan anak/ siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun jenis-jenis pendekatan tersebut adalah Pendekatan Behavioral, Pendekatan Kognitif, Pendekatan Konstruktivis, Pendekatan Holistik, Pendekatan Ilmiah, Pendekatan Filosofis, Pendekatan Humanis dan Pendekatan Motivasional.

Terdapat dua perspektif dalam psikologi pembelajaran yaitu :1) Perspektif yang berkomitmen pada studi atas perbedaan dan

keunikan individu2) Perspektif mengandalkan pada konstruk hipotesis untuk

mempelajari variasi-variasi dan kompleksitas tingkah laku manusiaPembelajaran dalam perspektif psikologi yaitu :1) Pendekatan perilaku belajar sudah menjadi tonggak sejarah dan

perkembangan pendidikan berbasis teori skinner yang mengatakan bahwa perilaku individu dapat diubah melalui lingkungan pembelajaran

2) Sebagian besar ahli pendidikan mengarahkan pikirannya dari “Research on Learning ke Research on Teaching”

3) Prinsip yang sangat kuat sampai sekarang bahwa dalam pembelajaran berlaku “Reward and Punistmen System”

4) Belajar merupakan proses menciptakan nilai tambah kognitif, afektif dan psikomotorik

5) Oleh karena dalam penerapan teori-teori pembelajaran memberikan harapan yang tinggi dalam merubah perilaku siswa maka diperlukan berbagai pendekatan-pendekatan pembelajaran agar hasilnya optimal.

f. Pertemuan VIPertemuan ke-6 membahas materi tentang “Perubahan

Perilaku dan Model Belajar”. Dalam meteri ini dibahas beberapa teori perubahan seperti Model Lintas Teori (transtheorical model), Teori Aksi Beralasan, Teori Belajar Sosial, Teori Pendekatan Ekologis dan Teori . selain membahas tori perubahan, pada materi ini jg membahas Cara Belajar, yaitu kegiatan belajar dapat dilakukan dengan beberapa model seperti Magang, Konseling Karier, Pelatihan, Pengembangan profesionalisme berkelanjutan, Belajar terus menerus, Kursus, Pelajaran jarak jauh, Tutorial, dll.Beberapa teori perubahan yaitu :

Page 6: Position Paper Ka Arif

1) Model lintas teori mengandung makna bahwa perubahan perilaku telah dikonseptualisasikan dalam tahap-tahap proses atau kontinum yang terkait dengan kesiapan seseorang untuk mengubah perilaku.

2) Teori aksi beralasan menyatakan bahwa kinerja individu dari suatu perilaku terutama ditentukan oleh niat seseorang untuk melakukan perilaku itu.

3) Teori belajar sosial mengusulkan bahwa perubahan perilaku dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, faktor pribadi dan atribut dari perilaku tersebut.

4) Teori pendekatan ekologis menekankan bahwa proses perubahan perilaku individu dan sedikit memperhatikan pengaruh lingkungan yang mendukung setara dengan pengembangan keterampilan pribadi.

5) Teori paradigma belajar esensinya merupakan proses perubahan perilaku pada diri siswa dengan atau tanpa bantuan orang lain termasuk guru.

g. Pertemuan VIIPertemuan yang ke-7 membahas materi tentang “Perspektif

dalam Transfer Pembelajaran” yang menyatakan pada diri manusia dimungkinkan terjadi Transfer Pembelajaran sehingga pengalaman, pengetahuan, keterampilan , sikap dapat transfer pada situasi dan kondisi lain. Pada teori ini membahas tentang Klasifikasi Transfer menjadi Transfer Positif Vs Negatif (Perspektif efek), Trasfer Spesifik VS Umum (perspektif situasi), Perspektif Proses, dan Perspektif Ilmu Pendidikan (transfer belajar mengajar).

Transfer Belajar dalam perpektif praksis pendidikan. Brown (1999) Mengidentifikasi empat karakteristik kunci pembelajaran dalam pentransfer pengetahuan antara lain :1) Pentingnya belajar awal2) Pentingnya pengetahuan Asbtrak dan kontekstual3) Konsep belajar sebagai proses yang aktif dan dinamis 4) Gagasan bahwa semua aktivitas belajar esesiensinya adalah proses

transfer.h. Pertemuan VIII

Pertemuan ke-8 mengangkat materi tentang “Guru”. Pada tinjauan sosiologis kultur jawa, guru berarti panutan (digugu) dan ditiru (diikuti/diteladani). Pada tinjauan politis, guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Pada tinjauan psikologis, guru merupakan personil yang memiliki ilmu, karakter dan cita-cita. Pada tinjauan Yuridis, standar pendidik (guru) harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi sertifikasi. Kompetensi dari seorang guru yaitu Pedagogik, Kepribadian, social, dan professional.

Page 7: Position Paper Ka Arif

Beberapa kompetensi yang diperlukan oleh seorang guru yaitu: 1) Pedagodik2) Kepribadian3) Kompetensi sosial4) Kompetensi profesionalCiri-ciri guru profesional :1) Kompeten pada kompetensi pedagodik2) Kompeten menggunakan media pembelajaran berteknologi tinggi3) Kompeten menggnakan komputer4) Kompeten memanfaatkan internet5) Aktif berbahasa inggris dan asing lainnya6) Tinggi imbalannya / pendapatannya7) Belajar dan mengembangkan diri secara terus menerus8) Mandiri9) Komitmen pada profesi

i. Pertemuan IXPertemuan ke-9 membahas materi “Optimalisasi Multi

Kecerdasan dalam Pembelajaran”. Multi kecerdasan tersebut yaitu Kecerdasan intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Kreatif (CQ), Kecerdasan Advertizing (AQ), dan Kecerdasan Spiritual (SQ) .Terdapat tujuh jenis kecerdasan yang berbeda-beda yaitu :1) Linguistik (Keluar/ Jelas dalam Berbicara)2) Matematika3) Spasial4) Kinestetik5) Musik6) Antar Pribadi7) Inter Pribadi

j. Pertemuan XPertemuan ke-10 membahas materi “Pembelajaran Sebagai Suatu

Sistem”. System adalah totalitas struktur yang terdiri dari unsur-unsur dimana masing-masing unsur tersebut mempunyai fungsi khusus dan diantara mereka saling berinteraksi dalam upaya mencapai tujuan. (M. Sobry, 2004).

Page 8: Position Paper Ka Arif

Masukan Proses Output

Masukan Proses Output

DampakFeedback

Model-model pendidikan sistem terbagi dua yaitu :

Sistem terbuka

Sistem Tertutup

k. Pertemuan XI Pertemuan ke-11 mengangkat teori “Classroom

Management”. Salah satu fungsi menajemen adalah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivita sumber daya untuk mencapai tujuan yang dtetapkan. Salah satu fungsi pokok perlunya menajement adalah adanya keterbatasan sumber daya.

Definisi dari Kelas yaitu merupakan suatu lingkungan belajar yang diciptakan berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunitas siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan tersebut merupakan kekuatan potensial pengeloaan kelas, yang teraktualisasi dalam prose pembelajaran. Pengelolaan kelas menfokuskan pada peran guru untuk menata pembelajaran secara kolektif atau klasikal dengan cara mengelola perbedaan2 kekuatan individual menjadi aktifitas belajar bersama.

Tujuan pengelolaan kelas adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran Karakteristik kelas yang merupakan pengelolaan kelas yang optimal, minimal memiliki 3 ciri utama yaitu : 1) Speed

Anak dapat belajar secara cepat dalam waktu singkat2) Simple

Organisasi kelas yang sederhana dan situasi kelas yang konduktif3) Self-conifidence

Anak dapat belajar dengan rasa percaya diri yang tinggiImplementasi penglolaan kelas dalam pembelajaran yaitu :1) Kemampuan pengelolaan sekolah yang baik akan berdampak

positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran2) Pengelolaan kelas yang optimal akan merangsang perseta didik

untuk dapat belajar dengan baik

Page 9: Position Paper Ka Arif

3) Pengelolaan kelas yang baik akan membuat peserta didik dan guru senang dalam melaksanakan fungsinya

4) Pengelolaan kelas yang optimal dapat dijadikan sebagai bekal untuk membangun karakter anak secara positif dikemudian hari

l. Pertemuan XII Pada pertemuan ke-12 membahas materi “Gaya Belajar”.

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar setiap orang dalam aktivitas pembelajaran berbeda-beda. Terdapat beberapa tipe gaya belajar yaitu :1) Gaya belajar visual2) Gaya belajar auditory leaners3) Gaya belajar tactual leanersTerdapat tujuh gaya belajar efektif yaitu :1) Bermain dengan kata2) Bermain dengan pertanyaan3) Bermain dengan gambar4) Bermain dengan musik5) Bermain dengan bergerak6) Bermain dengan bersosialisasi7) Bermain dengan kesendirian

m. Pertemuan XIIIPertemuan ke-13 membahas materi “Keterampilan Mengajar”

atau yang biasa disebut Skill Of Learning Keterampilan mengajar dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:1) Keterampilan memberikan penguatan

Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar merasa dihormati, dihargai,diperhatikan, dan di-wong-ke (dimanusiakan).

2) Keterampilan menjelaskanMenjelaskan merupakan aspek pentik dalam TUPOKSI (Tugas Pokok dan fungsi) guru, bahkan dengan model menjelaskan yang baik guru dapat mentrasfer pengetahuan dengan cepat dan menyenangkan. Seringkali guru disebut piawai/idola/faforit karena cara menjelaskan esuatu yang baik. Guru yang piaai dapat menjelaskan sesuatu yang menjadi mudah, bukan sebaliknya.

3) Keterampilan BertanyaMengajukan pertanyaan yang baik adalah salah satu bentuk mengajar yang baik. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenalinya. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan (saidiman, 1994)

4) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Page 10: Position Paper Ka Arif

Membuka pembelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada apa yang akan dipelajari. Sedangkan menutup pelajaran adalah kegiatan guru mengakhiri kegiatan inti pelajaran (Wingkel, 1986)

Komponen-komponen keterampilan yaitu :1) Penguatan verbal2) Penguatan gestural3) Penguatan dengan cara mendekati4) Penguatan dengan sentuhan5) Penguatan memberikan kegiatan yang menyenangkan6) Penguatan berupa tanda atas benda

n. Pertemuan XIVPertemuan ke-14 membahas materi “Impelementasi Psikologi

Kontruktivis Dalam Pembelajaran” atau yang biasa disebut Mastery Learning.

Adapun konstelasi karateristik peserta didik dalam pembelajaran dan hasil belajar.

Karateristik Siswa Pembelajaran Hasil Belajar

Hakekat Belajar1) Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok:

a) Adanya perubahan tingakah lakub) Sifat perubahan relatif permanentc) Perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan

2) Ciri belajar KBKa) Orientasi pada pencapaian hasil dampaknyab) Berbasis pada standar dan kompetensi dasarc) Bertolak dari kompetensi tamatan/lulusand) Pengembangan kurikulum yang diverensiale) Utuh dan menyeluruh (holistic)f) Menerapkan prinsip ketuntasan belajar (mastery learning)

o. Pertemuan XVPertemuan ke-15 membahas materi “Impelementasi Psikologi

Kontruktivis Dalam Pembelajaran” atau yang biasa disebut Mastery Learning. (lanjutan dari pertemuan 14).

Bermakna,Kontekstual

DanmenyenangkanEntry Behavior

Output Behavior

Page 11: Position Paper Ka Arif

1) Pembelajaran tuntasa) Mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan siswab) Strategi pembelajaran yang berdasarkan maju berkelanjutan

2) Pembelajaran konvesionala) Pembelajaran dalam konteks klasikal yang sudah terbiasa dilakukanb) Pendidikan berpusat pada guruc) Metode yang digunakan adalah metode ceramah

3) Impilikasi pembelajaran berbasis psikologi konstrukstivisa) Program layanan

Remidial Pengayaan percepatan

b) Pengembangan model-model pembelajaran Modul untuk program remidial Modul untuk programpengayaan Modul untuk program percepatan

p. Pertemuan XVIPertemuan ke-16 membahas materi “Preposisi” yang

diantaranya:1) Education problem2) Non Education problemProblem Pendidikan:1) System pendidikan2) Konten kurikulum3) Proses pembelajaran4) Lingkungan pembelajaran5) Kompetensi tenaga pengajar6) Fasilitas pembelajaran7) Komparasi system pendidikan8) Dll.

2. PembahasanTopik-topik Pembahasan Matakuiah Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran Pada Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNM (Apakah Relevan dengan Kebutuhan Calon Guru)

a. Pengertian psikologiPsikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji

perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana individu mengenal alam dis ekitarnya. Perilaku kognitif ialah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi.

Page 12: Position Paper Ka Arif

Pendekatan utama dalam psikologi yaitu:1) Pendekatan behaviorisme, lebih mengutamakan hal-hal yang

nampak dari individu. Perilaku adalah segala sesuatu yang bisa di amati oleh alat indera sebagi hasil dari interaksi dengan lingkungnnya.

2) Pendekatan psikoanalisa, lebih mengutamakan hal-hal yang ada di bawah kesadaran individu.

3) Pendekatan kognitif, perilaku sebagai proses internal, yang merupakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan hasil dari informasi, untuk kemudian menghasilkan keluaran.

4) Pendekatan humanistik, bahwa manusia sudah awalnya mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia di lingkungannya.

5) Pendekatan neurobiologi yang mengaitkan perilaku individu dengan kejadian di dalam otak dan syarafnya.

Psikologi pendidikan yaitu cabang psikologi secara khusus mengkaji berbagai perilaku inddividu dalam kaitannya dengan pendidikan, tujuannya untuk menemukan fakta, generalisasi, dan teori psikologis yang berkaitan dengan pendidikan untuk digunakan dalam upaya melaskanakan proses pendidikan yang efektif.

Peranan psikologi dalam pembelajaran dan pengajaran yaitu : memahami siswa sebagai pelajar, memahami prinsip dan teori pembelajaran, memilih metode-metode pengajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, memilih dan menetapkan isi pengajaran, membantu siswa yang mendapat kesultan dalam pembelajaran, memilih alat bantu pengajaran, menilai hasil pembelajaran, memaham kepribadian dan profesi guru, membimgbing kepribadian siswa.

b. Pengertian PembelajaranPembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh suatu perubahanperilakuu yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut ialah :1) Pembelajaran sebagai suatu usaha memperoleh perubahan

perilaku. Prinsip ini bermakna bahwa prosees pembelajaran itu ialah adanya perubahan perilaku dalam diri individu.

2) Hasil pembelajarn ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan.

3) Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ini mengandung makna bahwa pembelajaran merupakan suatu aktifitas yang berkesinambungan.

Page 13: Position Paper Ka Arif

4) Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sustu tujuan yang ingin dicapai.

5) Pembelajaran merupakan suatu pengalaman.c. Proses Dan  Hasil Pembelajaran

Proses pembelajaran ialah proses individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Halini berarti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia menghadapi situasi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh insting atau kebiasaan. Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas sebagai berikut :1) Individu merasakan adanya kebutuhan dan melihat tujuan yang

ingin dicapai.2) Kesiapan (readiness) individu untuk mengetahui kebutuhan dan

mencapai tujuan.3) Pemahaman situasi lingkungan.4) Mentafsirkan situasi yaitu bagaimana individu melihat kaitan

berbagai aspek yang terdapat dalam situasi.5) Tindak balas (respons).6) Akibat (hasil) pembelajaran.

Hasil dari proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari, dsb. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran ialah perilaku keseluruhan yang mencakup aspek kognitiif, konatif, afektif, dan motorik.

Jenis-jenis pembelajaran berdasarkan dari aspek pembelajaran yang akan dicapai yaitu : pembelajaran keterampilan, pembelajaran sikap, dan pembelajaran pengetahuan. Dari sifatnya dibedakan antara pembelajaran formal, informal, dan non formal.

d. Teori-Teori PembelajaranTeori merupakan suatu perangkat prinssip-prinsip yang

terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Karakteristik suatu teori ialah memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu iinformasi dan dapat prinsip yang dapat diuji. Fungsi teori pembelajaran dalam pendidikan adalah:1) Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pengajaran.2) Menilai hasil-hasil yang telah dicapai untuk digunakan dalam ruang

kelas.3) Mendiagnosis masalah-masalah dalam ruang kelas.4) Menilai hasil penelitian yang dilaksanakan berdasarrkan teori-teori

tertentu.Teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa

perilaku terbentuk melelui perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan perilaku lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara teori

Page 14: Position Paper Ka Arif

pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu:1) Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau

alami dapat membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak balas.

2) Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim.

3) Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentuu yang memiliki kesamaan walaupun tidak serupa.

4) Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahan-lahan apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim.

Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu dengan perilaku tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses coba-salah (trial and error). Ada tiga hukum pembelajaran yaitu hukum hasil (law of effect) menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah apabila terjadi ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan hukum kesiapan (law of readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan perilaku akan semakin kukuh apabila disertai dengan kesiapan individu.

Teori pembelajaran Gestalt, dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu fenomena kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau peristiwa dalam cara-cara yng berbeda. Beberapa aplikasi tori gestalt dalam proses pembelajaran adalah pengalaman tilikan (insight), pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), perilaku bertujuan (purposive behavior), prinsip ruang hidup (life space), dan transfer dalam pembelajaran.

Teori perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan mental yang bertujuan :1) memissahkan kenyataannya dengan fantasi,2) menjelajah kenyataan dan menemukan hukum-hukumnya,3) memilih kenyataan-kenyataan yang berguna bagi kehidupan,4) menentukan kenyataan yang sesungguhnya di balik sesuatu yang

nampak.Pekembangan kognitif merupakan suatu proses di mana tujuan

individu melalui suatu ranggkaian yang secara kualittatiif beerbeda dengan berfikir. Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir

Page 15: Position Paper Ka Arif

logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berrlangsung melali empat peringkat yaitu:1) Peringkat sensori motor (0-1,5 tahun), aktivitas kognitip berpusat

pada lat indera (sensori) dan gerak (motor). Aktivitas ini terbentuk melalui proses penyesuaian fisik sebagai hasil dari inteeraksi dengan liingkungan.

2) Peringkat pre-operational (1,5-6 tahun), aktivitas berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisir. Cara berfikir ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis.

3) Peringkat concrete operational (6-12 tahun), perkembangan kognitif pada peringkat operasi kongkrit, memberikan kecakapan anak berkenaan dengan konsep-konsep klasifikasi, hubungan dan kuantitas.

4) Peringkat formal operational (12 tahun ke atas), perkembangan kognitif ditandai dengan kemmpuan individu untuk berfikir secara hipotetis dan berbeda dengan fakta, memahami konsep abstrak.

Impilkasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pengajaran antara lain :1) Bahasa dan cara fikir anak berbeda dengan orang dewasa oleh

karena itu dalam mengajar guru hendaknya menggnakan bahasa yan sesuai dengan ara berfikir anak.

2) Anak-anak akan beajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dnan baik. Guru harus membantu agar dapat berinteraksi dengan lingkungan denggan bak.

3) Bahan yang akan dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

4) Beri peluang agar anak mau belajar sesuai dengan peringkat perkembangannya.

5) Di dalam kelas hendaknya anak-anak diberi peluang untuk saling berbicara dan beriskusi dengan teman-temannya.

Teori pemrosesan informasi (Robert Gagne), hasil pembelajaran manusia pada dasarnya bersifat kumulatif, yang berarti bahwa hasil dari pembelajaran yang dicapai individu adalah merupakan kumpulan keseluruhan hasil-hail pembelajaran sebelunya yang saling terkait. Pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Peringkat dalam proses pembelajaran menurut teori Gagne melalui fase :1) motivasi,2) pemahaman,3) pemerolehan,4) penahanan,5) ingatan kembali,

Page 16: Position Paper Ka Arif

6) generalisasi,7) perlakuan,8) umpan balik.Dalam setiap fase terjadi pemrosesan tertentu.Dalam kaitan dengan pengajaran ada sembilan langkah pengajaran yaitu:1) Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa.2) Memberikan infomasi kepada siswa mengenai tujuan pengajaran.3) Merangsang siswa untuk melakukan aktivitas pembelajaran.4) Menyampaikan isi yang akan di bahas sesuai dengan topik.5) Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa.6) Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa.7) Memberikan umppan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan

siswa.8) Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran.9) Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan

menggunakan hasil pembelajaran.Teori pembelajaran sosial kognitif, disebut teori ini karena

proses kognitif yang terjadi dalam individu memegang peranan dalam pembelajaran, edangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkunggan sosial. Individu akan mengamati perilaku I lingkungannya sebagai model, kemudian ditirunya sehingga menjadi perilaku miliknya. Dengan demikian teori ini disebut teori pembelajaran melalui peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui peniruan terhadap perilaku di lingkungan,pembelajaran merupakan suatu proess bagaimana membuat peniruan sebaik-baiknya sehingga bersesuaian dengan keadaan dirinya dan tujuannya.

e. Aspek-Aspek Psikologis Dalam Proses Pembelajaran Dan Pengajaran

Perilaku belajar siswa, dalam psikologi pendidikan, belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseeluruhan sebagi hasil penglaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hubungan dengan proses belajar ini, yang harus dikenal betuloleh para pengajar adalah apa yang disebut dengan metakognisi dan persepsi sosial-psikologis pelajar. Yang dimaksd dengan metakognisi adalah pengetahuan seorang individu proses dan hasil belajar yang terjadi dalam dirinya serta hal-hal yang terkait. Hal ini mengandung arti bahwa, agar proses belajar dapat berlangsung secara efektif, maka pelajar seharusnya mampu mengenal proses dan hasil yang terjadi dalam dirinya. Untuk itu para pengajar hendaknya mamppu mengenal dan membantu siswa. Yang dimaksud dengan persepsi sosio-psikologis adalah sampai seberapa jauh pelajar mempersepsi proses belajar yang berlangsung beserta situasi-situasi yang berpengaruh.

Page 17: Position Paper Ka Arif

Perilaku hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Para pengajar sangat diharapkan mampu mengantisipasi aspek-aspek perubahan perilaku ini yang dimulai dengan perencanaan kegiatan belajar-mengajar, dan mengembangkannya setelah kegiatan belajar berakhir. Dengan perilaku belajar yang efektif disertai proses mengajar yang tepat, maka proses belajar-mengajar diharapkan mampu menghasilkan manusia-manusia yang mempunyai karakteristik sebagai:1) pribadi yang mandiri, 2) pelajar yang efektif,3) pekerja yang produktif,4) anggota masyarakat yang baik.Untuk mewujudkan kualitas manusia seperti itu, maka ada empat kulitas belajar yang harus dikembangkan dalam diri pada siswa, yiatu:1) belajar untuk menjadi (learning to do),2) belajar untuk belajar (learning to learn),3) belajar untuk berbuat (learning to do),4) belajar untuk hidup bersama (learning to live together)

Perilaku mengajar guru, guru dituntut arus mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar menjadi perilku belajar yang efektif dalam diri siwa. Guru juga di tuntut untuk menciptakan situasi balajar-menajar yang kondusif. Guru tidak terbatas sebagai pengajar dalam arti penyampai pengetahuan, akan tetapi lebih meningkat sebagai perancang pengajaran, manajer pengajaran, pengevaluasi hasil belajar dan sebagai direktur belajar.

Dalam mewujudkan perilaku mengajar secara tept, karakteristik pengajar yang diharapkan adalah:1) Memiliki minat yang besar terhadap pelajaran dan mata pelaajaran

yang diajarkannya.2) Memiliki kecakapan untuk memperkirakan kepribadian ddan

suasana hati secara tepat serta membuat kontak dengan kelompok secara tepat.

3) Memiliki kesabaran, keakraban, dan sensivitas yang diperlukan untuk menumbuhkan semangat belajar.

4) Memiliki pemikiran yang imajinatif (konseptual) dan praktis dalam usaha memberikan penjelasan kepada pesrta didik.

5) Memiliki kualifikasi yang memadai dalam bidangnya, baik isi maupun metode.

6) Memiliki sikap terbuka, luwes, dan eksperimental dam metode dan teknik.

Pengajar akan mengajar dengan baik apabila memiliki sikap dasar yang benar, sasaran yang benar, informasi faktual yang diperlukan, memahami macam-macam metoda dan teknik dan mengetahui bagaimana memilihnya, membantu pelajar dalam merencanakan tindak lanjut. Perwujudan perilaku guru sebagai pengajar

Page 18: Position Paper Ka Arif

dan siswa sebagai pelajar akan nampk pada interaksi antar keduanya. Dalam interaksi ini terjadi proses saling mempengaruhi sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri pelajar dalam bentuk tercapainya hasil belajar. Sekurang-kurangnya ada tiga hal dalam interaksi pelajar-pengajar yaitu proses belaja, metode mengajar, dan pola-pola interaksi.

Model pembelajaran yang dipandang cukup komprehensif yang dikembangkan oleh Ernest Chang dan Don Simpson, “The circle of learning: individual and Group Process” menurut model ini, pembeljaran dapat berlangsung tidak hanya tanggung jawab individual, akan tetapi dapat dalam bentuk kolaboratif melalui proses kehidupan kelompok. Model ini mendasarkan atas paradigma hubungan antara aktivitas dan orientasi. Dalam proses berlangsungnya pembelajaran ada dua dimensi yaitu dimensi aktivitas pembelajaran dan dimensi orientasi proses.

Hubungan dua dimensi itu menghasilkan empat pola pembelajaran yaitu:1) traditional lectures atau ceramah tradisional,2) self study atau belajar mandiri,3) concurrent learning atau pembelajaran bersama,4) colaborative learning atau pembelajaran kolaboratif.

f. Aspek-Aspek Perilaku PembelajaranMotivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk

menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku belajar terjadi dalam situasi interaksi belajar-mengajar dalam mencapai tujuan dan hasil belajar. Dalam berbagai teori penelitian, ternyata terdapat kaitan yang erat antara kepuasan yang dicapai dalam belajar dengan unjuk kerja dan motivasi. Kepuasan yang diperoleh siswa dari proses belajar dapat menunjukkan unjuk kerja yang  dan dapat meningkatkan motivasi belajar.

Unjuk kerja yang dicapai seseorang dapat mendapatkan kepuasan dan kemudian dapat meningkatkan motivasi, dalam kaitan ini hendaknya dapat ditimbulkan suasana belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan agar dapat menghasilkan unjuk kerja yang baik. Faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa dalam belajar yaitu imbalan hasil belajar, rasa aman dalam belajar, kondisi belajar yang memadai, kesempatan untuk memperluas diri, hubungan pribadi.Ada beberapa prinsip motivasi yang dapat dijadikan acuan yaitu prinsip kompetisi, prinsip pemacu, prinsipganjaran dan hukuman, kejelasan dan kedekatan tujuan, pemahaman hasil, peengembangan minat, lingkungan yang kondusif, keteladanan.

Pengamatan dan perhatian merupakan aspek tingkah laku yang mempunyai peranan penting dalam proese pembelajaran. Keefektipan suatu pross peembelajaran akan banyak dipengaruhi oleh

Page 19: Position Paper Ka Arif

kulitas pengamatan dan perhatian yang diberikan. Pengamatan atau perception, merupakan salah satu bentuk perilaku kognitif, yaitu suatu proses mengenal lingkungan dengan menggunakan alat indera. Prosses pengmatn tejadi karena adanya rangsangan dari lingkungan yang diterima oleh individu denan enggunaan alat indera. Rangsangan itu kemudian diteruskan ke pusat kesadaran yaitu otak untuk kemudian diberika makna dan tafsiran. Dilihat dari proporsi penggunaan alat indera ada beberapa gaya pengamatan yaitu: gaya pengamatan visual, gaya auditif, gaya taktil, gaya kinestetik.

Perhatian dapat diartikan sebagai peningkatan aktivitas mental terhadap suatu rangsangan tertentu. Perhatian dapat lebih memusatkan pengamatan individu kepada suatu rangsangan, sehinnga pengamatan menjadi lebih efektif. Guru dapat membantu siswa dalam memusatkan memelihara perhatan dalam proses pembelajaran dengan hal-hal sebagai berikut:1) Isyarat, memberikan isyarat-isyarat tertentu kepada siswa pada saat

memulai pelajaran atau pada saat pergantian aktivitas.2) Gerakan, senantiasa bergerak dan berkeliling ke seluruh kelas

selama menyajikan pelajaran.3) Variasi,menggunakan gaya variasi dalam gaya mengajar.4) Minat, memberikan minat siswa sebelum dan selama proes

pengajaran.5) Pertanyaan, mengajukan pertanyaan selama proses pengajaran

berlangsung, mendorong siswa untuk memberikan jawaban denga kata-kata sendiri.

Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif apabila informasi yang dipelajari dapat diingat dengan baik dan terhindar dari lupa. Mengingat adalah merupakan proses menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali inforrmasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran.

Yang dimaksud dengan transfer dalam pembelajaran ialah pemindahan hasil pembelajaran dari suatu situasi kee situai lain. Tanfer akan terjadi apabla terdapat kesamaan antara pembelajaran yang satu dengan situasi lainnya.

Dalam proses pembelajaran kebutuhan merupakan sumber timbulnya motivasi. Kebutuhan (need) dapat diartikan sebagai suatu sitiasi kekurangan dalam diri inividu dan menunutut pemuasan agar dapat berfungsi secara efektif. Kebutuhan merupakan sumber timbulnya motivasi yang mendorong individu untuk berperilaku.

Page 20: Position Paper Ka Arif

g. Psikologi MengajarPendidikan diwujudkan melalui proses pengajaran. Proses

pengajaran yang efektif terbentuk melalui pengajaran yang meliki ciri-ciri sebagai berikut:1) Berpusat pada siswa2) Interaksi edukatif antara guru dengan siswa3) Suasana demokratis4) Variasi metode mengajar5) Guru professional6) Bahan yang sesuai dan bermanfaat7) Lingkungan yang kondusif8) Sarana belajar yang menunjangModel mengajar dikelompokkan dalam empat rumpun yaitu :1) Rumpun model pemrosesan informasi, model ini berorientasi pada

kecakapan siswa dam memproses informasi. terdiri atas:  model berpikir induktif, model latihan inkuri, inkuri ilmiah, penemuan konsep, pertumbuhan kognitif, model penata lanjutan dan memori.

2) Rumpun model-model personal, model ini berorientasi kepada individu dan perkembangan keakuan (selfhood), terdiri atas; pengajaran non-direktif, latihan kesadaran, sinektik, sistem-sistem konseptual dan pertemuan kelas.

3) Rumpun model interaksi sosial, model ini menekankan hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat, terdiri dari; penentuan kelompok, inkuiri (penemuan sosial), metode laboratori, jurisprudensial, bermain peran, model penata lanjutan, dan simulasi sosial.

4) Rumpun model behavior (perilaku), model ini menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati, terdiri dari: manajemen kontingensi, kontrol diri, relaksasi, pengurangan ketegangan, latihan asertif desensitasi, latihan langsung.

h. Psikologi GuruPeranan (role) guru artinya keseluruhan perilaku yang harus

dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Di dalam keluarga guru perperan sebagai pendidik dalam keluarga atau family educator, sedangkan di masyarakat, guru berperan sebagai pembina masyarakat (sosial developer), pendorong (social motivator), penemu (sosial inovator) dan sebagai agen masyarakat (social agent).Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi kinerja guru:1) imbalan kerja2) rasa aman dalam pekerjaan3) kondisi kerja yang baik4) kesempatan pengembangan diri5) hubungan pribadi

Page 21: Position Paper Ka Arif

Kompetensi guru adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus ada pada seseorang agar dapat menunjukan perilakunya sebagai guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi spiritual. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.

Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif akan membentuk keunikan atau kekhasan seseorang dalam interkasi dengan lingkungan diberbagai situasi dan kondisi. Dalam lingkup pendidikan, penampilan guru merupakan hal yang amat penting untuk mewujudkan kineja secara tapat dan efektif. Dengan demikian sifat utama seorang guru adalah kemampuannya dalam mewujudkan penampilan kualitas kepribadian dalam interaksi pendidikan yang sebaik-baiknya agar kebutuhan dan tujuan tercapai secara efektif.

Berdasarkan penjelasan di atas tentang Psikologi Pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa MK. Psikologi Pembelajaran sangatlah penting, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Makassar.

MK Psikologi Pembelajaran telah menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika. Sebagaimana yang telah kita ketahui, hal ini sangatlah baik untuk membangun kepribadian mahasiswa, karena Pendidikan Teknik Elektronika UNM mendidik mahasiswanya sebagai calon guru yang professional. Oleh karena itu, sebelum menjadi guru yang akan mengahadapi siswa yang terdiri dari banyak karakter, maka mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika UNM harus dibimbing secara psikologi agar mampu mengahadapi tantangan seorang guru.

Dalam proses perkuliahan MK Psikologi Pembelajaran semua materi perkuliahan yang diberikan sangatlah menarik untuk dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan pola pikir, kreatifitas, dan mampu meningkatkan kematangan seorang calon guru terlebih saat telah menjadi seorang guru yang akan menjadi teladan bagi siswa-siswanya.

3. Posisi PenulisPada dasarnya materi – materi psikologi pendidikan yang telah

dibahas selama 16 kali pertemuan telah mencakup seluruh aspek dalam ilmu psikologi pendidikan. Pembelajaran runtut mulai dari awal yang membahas tentang defines psikologi pendidikan sampai pada implementasi psikologi pendidikan beserta teorinya. Namun untuk memacu mahasiswa agar lebih paham tentang pentingnya psikologi pendidikan sebagai mata kuliah keguruan maka topik tersebut perlu ditambahkan, mengingat metode belajar mahasiswa tidak sama dengan

Page 22: Position Paper Ka Arif

yang lainnya. Kadang seorang mahasiswa perlu dipacu motivasi belajarnya dengan cara menjelaskan pentingnya suatu hal yang berhubungan dengan apa yang ingin dipelajarinya. Itupun menurut penulis tidak perlu menjadi bagian topik pembelajaran, cukup menjadi sub topik pembelajaran.

4. Kesimpulana. Psikologi pendidikan dan pembelajaran sebagai mata kuliah dasar

Kependidikan sangat penting dan wajib diikuti oleh para mahasiswa di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) khususnya mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Ft-UNM, karena berkontribusi besar dalam membekali pengetahuan dan pemahaman kepada calon guru dan guru tentang aktivitas umum jiwa peserta didik dalam proses pendidikan di kelas.

b. Mata kuliah Psikologi Pendidikan dan pembelajaran sebagai model dasar bagi para calon guru dan para guru dalam melakukan proses pembelajaran kepada peserta didik di kelas substansi dari mata kuliah ini ialah mencakup kajian tentang ruang lingkup psikologi pendidikan dan pembelajaran, latar belakang psikologi pendidikan dan pembelajaran, teori/aliran psikologi dalam praksis pendidikan dan pembelajaran, implementasi teori behaviorisme dalam pendidikan dan pembelajaran, pembelajaran dalam perspektif psikologi, perubahan perilaku dan model belajar, perspektif dalam transfer pembelajaran, guru, optimalisasi multi kecerdasan dalam pembelajaran, pembelajaran sebagai suatu sistem, classroom management, gaya belajar, keterampilan mengajar, impelementasi psikologi kontruktivis dalam pembelajaran dan preposisi.

SaranDalam penyampaian matakuliah psikologi pendidikan dan

pembelajaran hendaknya menerapkan metode pembelajaran yang membuat mahasiswa lebih aktif dari dosenNya (Student Centre).

Page 23: Position Paper Ka Arif

DAFTAR PUSTAKA

http://ikhsanu.blogspot.com/2010/06/latar-belakang-pentingnya-psikologi.html, akses 31 Me12012

Agus Chandra, http://www.aguschandra.com/search/psikologi-pembelajaran-rasional/, akses 31 Me1 2012

Akhmad Sudrajat, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/02/psikologi-pembelajaran-dan-pengajaran/, akses 01 Juni 2012

Anonym, http://www.scribd.com/doc/24399316/5-psikologi-pembelajaran, akses 01 Juni 2012

Babam suryaman, http://www.kosmaext2010.com/makalah-psikologi-belajar-hubungan-antara-perkembangan-dan-belajar.php, akses 01 Juni 2012

http://www.masbow.com/2009/07/pembelajaran-psikologi-mengaku-kalah.html, akses 03 Juni 2012

Miaqu, http://miaqu24.student.umm.ac.id/psikologi-belajar/cute, akses 03 Juni 2012

Page 24: Position Paper Ka Arif

RIWAYAT HIDUP

Arif Rahman, Dilahirkan di Simpasai, Kec. Monta, Kab. Bima Propinsi NTB Pada Tanggal 12 Juni 1989. Penulis adalah anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak H. Arsyad Ahmad dan Ibu Salmah.

Memasuki jenjang pendidikan, Penulis terdaftar sebagai Siswa Tahun 1995 Di SDN Simpasai, Monta, Kab.Bima dan tamat pada Tahun 2001, penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Monta Kab. Bima dan tamat pada Tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan di SMKN 2 Kota Bima dan tamat pada Tahun

2007. Untuk menjajaki dunia pendidikan ke tahapan perguruan tinggi, Penulis mendaftarkan diri Melalui jalur PMJK di Universitas Negeri Makassar pada Tahun 2007 dan Alhamdulillah diterima pada jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik dan menyelesaikan program studi Diploma 3 (D3) pada tahun 2011 dengan judul tugas akhir ” Modul Praktek Pengukuran Elektronika”. Sementara penulis melanjutkan studi, mengambil strata 1 (s1) pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM.