portofolio ikk khoirun mukhsinin putra

52
PORTOFOLIO KEDOKTERAN KOMUNITAS Disusun oleh: Khoirun Mukhsinin Putra 109103000053 Pembimbing Kampus dr. Risahmawati, Ph.D. Pembimbing Puskesmas dr. Huryatul Kamila KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS 13 OKTOBER 2014 14 NOVEMBER 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: angga-maulana-ibrahim

Post on 12-Jan-2016

87 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ikk

TRANSCRIPT

Page 1: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

PORTOFOLIO

KEDOKTERAN KOMUNITAS

Disusun oleh:

Khoirun Mukhsinin Putra

109103000053

Pembimbing Kampus

dr. Risahmawati, Ph.D.

Pembimbing Puskesmas

dr. Huryatul Kamila

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

13 OKTOBER 2014 – 14 NOVEMBER 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

2

LEMBAR PENGESAHAN

PORTOFOLIO KEDOKTERAN KOMUNITAS

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk ujian modul klinik Ilmu Kedokteran

Komunitas

Disusun oleh:

Khoirun Mukhsinin Putra

NIM: 109103000053

Pembimbing FKIK

dr. Risahmawati, Ph.D.

Pembimbing PKM

dr. Huryatul Kamila

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

13 OKTOBER 2014 – 14 NOVEMBER 2014

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

3

IDENTITAS DIRI

Nama : Khoirun Mukhsinin Putra

NIM : 109103000053

TTL : Palembang, 23 Januari 1991

Alamat : Komp. Saung Gintung Jl. Cirendeu Raya no 6 Rt 06 rw 05 ciputat

Program Studi : Pendidikan Dokter

Angkatan : 2009

Rotasi Klinik : Ilmu Kedokteran Komunitas

Periode : 13 Oktober 2014 – 14 November 2014

Ciputat, 9 November 2014

Khoirun Mukhsinin Putra

Page 4: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

4

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ 2

IDENTITAS DIRI .......................................................................................... 3

DAFTAR ISI ................................................................................................... 4

LAPORAN KEGIATAN INTERNAL ......................................................... 6

KASUS I. ANAK ............................................................................................. 7

REFLEKSI KASUS I ....................................................................................... 9

KASUS II. DEWASA ...................................................................................... 12

REFLEKSI KASUS II ..................................................................................... 15

KASUS III. KB/KIA ...................................................................................... 18

REFLEKSI KASUS III .................................................................................... 21

KASUS IV. FARMASI ....................................................................................

REFLEKSI KASUS IV ………………………………………………………

22

25

LAPORAN KEGIATAN EKSTERNAL ...................................................... 29

TUGAS I. PENYULUHAN ............................................................................. 30

REFLEKSI TUGAS I ....................................................................................... 33

TUGAS II. POSYANDU …............................................................................. 34

REFLEKSI TUGAS II ..................................................................................... 37

Page 5: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

5

TUGAS III. HOME VISIT .............................................................................. 40

REFLEKSI TUGAS III …................................................................................ 44

MINI-CEX ...................................................................................................... 48

LAPORAN KEGIATAN MINI-CEX .............................................................. 47

REFLEKSI KEGIATAN MINI-CEX .............................................................. 50

Page 6: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

6

LAPORAN KEGIATAN

INTERNAL

Page 7: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

7

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS ANAK

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan Anak

Puskesmas Kosambi

Sabtu, 18 Oktober 2014

Deskripsi Kegiatan Anamnesis : dilakukan secara alloanmnesis dengan ibu pasien jam 9

pagi.

Seorang anak perempuan 11 bulan diatar oleh ibunya dengan keluhan

batuk sejak 1 hari. Batuk tersebut disertai bunyi grok grok namun tidak

terdapat bunyi ngik ngik. Keluhan muntah, sesak dan anak tampak

kebiruan disangkal. Selain itu ibu pasien mengeluhkan anaknya demam

terutama malam hari sejak 3 hari, namun suhu tidak pernah diukur dan

kejang disangkal. Keluhan sulit makan dan keluar cairan dari telinga

disangkal. Ibu pasien menyangkal adanya benjolan di sekitar leher

maupun ketiak. Keluhan BAK nyeri maupun diare disangkal. Keluarga

tidak ada yang menderita TB paru. Riwayat alergi obat dan makanan

pada keluarga disangkal. Ayah pasien merokok dan sering merokok

depan pasien. Ibu pasien mengatakan anaknya belum minum obat

apapun.

Riwayat Makanan ASI sampai usia 6 bulan. Saat ini anak sudah

makan bubur nasi selain susu formula.

Riwayat tumbuh kembang BB : 7,2 kg ; PB :

Riawayat imunisasi kesan lengkap

PF ;

N : 112 x/menit, RR : 35 x/menit, NCH (-), sianosis (-), T : 36,9 0C,

Status generalis : dalam batas normal

Status lokalis thoraks :

I : simteris saat statis dan dinamis, retraksi sela iga (-), penggunaan

otot bantu pernapasan (-)

Page 8: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

8

P : Vocal fremetus kiri = kanan

P : sonor dikedua lapang paru

A: vesikuler, rh -/-, wh -/-

Nomor rekam medis 9652

Diagnosis Holistik Aspek personal : Batuk sejak 1 hari, demam terutama malam hari

sejak 3 hari.

Aspek klinis : ISPA ec infeksi virus

Aspek risiko internal : Tidak ada

Aspek risiko eksternal : Riwayat alergi obat dan makanan pada

keluarga disangkal. Ayah pasien merokok dan sering merokok depan

pasien

Aspek fungsional : Kategori 1

Tatalaksana Nonmedikamentosa :

Jika panas tinggi anak kompres air biasa dan banyak minum

Hindari asap rokok

Medikamentosa :

Puyer (ambroxol, CTM dan vit c) 3 x 1 pc

Paracetamol syr 3 x 1 cth

Page 9: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

9

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS ANAK

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan Anak

Puskesmas Kosambi

Sabtu, 18 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Batuk merupakan manuver ekspirasi eksplosif yang mendadak

bertujuan untuk membersihkan jalan napas dari materi-materi dan

mencegah aspirasi cairan dan makanan.

Tidak terdapat perbadaan antara teori dan praktik ketika anamnesis dan

pemeriksaan fisik. Pada pasien ini lama batuknya sudah sekitar 1 hari

sehingga tergolong akut dan penyebab batuk tersering pada anak anak

adalah ISPA yang disebabkan oleh virus. Pemeriksaan fisik yang

dilakukan pada pasien tidak ditemukan kelainan. Pemilihan terapi pada

pasien ini sudah sesuai dengan teori yang ada simptomatik, konservatif

dan pengendalian alergen.

Menurut saya terdapat kekurangan yang perlu ditambahkan pada status

rekam medis yakni pencatatan grafik tumbuh kembang merupakan

faktor yang penting karena diperlukan untuk mengevaluasi asupan

nutrisi pada pasien anak dan menilai juga tendensi pertumbuhannya

sesuai dengan seusianya atau tidak agar dapat ditindaklanjuti kemudian

jika ada masalah. Selain itu juga perlu ditambahkan riwayat imunisasi

sehingga memudahkan mengevaluasi pasien.

Page 10: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

10

Kendala tersebut mengakibatkan pengisian status kesehatan anak yang

seharusnya mencakup riwayat imunisasi dan tumbuh kembangnya

tidak terintegrasi dengan status kesehatannya. Kemudian pada akhirnya

menyulitkan tenaga medis untuk memantau perjalanan kesehatan

selama pertumbuhan dan perkembangannya

Mengapa itu terjadi Hal ini terjadi dikarenakan materi mengenai ISPA pada kasus ini juga

cukup sering ditemukan saat kepaniteraan di rumah sakit, sehingga

aplikasinya sudah sesuai dengan teori.

Kendala rekam medis tersebut disebabkan oleh format rekam medis

terlalu kecil dan dipakai untuk seluruh keluarga sehingga riwayat medis

pasien bercampur campur.

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Hal penting yang saya pelajari lebih lanjut dari kasus ini adalah

bagaiamana bekerja dalam keterbatasan tanpa mengurangi

profesionalisme sebagai dokter

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Saya harus mempelajari lagi penyebab ISPA yang tersering pada anak

dengan mempelajari buku respirologi anak.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Beneficence yang merupakan melakukan tindakan untuk kebaikan

pasien dan tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien.

Orang tua juga sebaiknya menjaga lingkungan anak dimana tidak

merokok disekitaran anak. Karena anak merupaka titipan tuhan

sehingga sebaiknya orang tua juga memperhatikan kesehatan anaknya.

Daftar Pustaka Standar Pelayanan Kesahatan Anak Ed.1. IDAI. Jakarta

Pedoman Pelayanan Medis IDAI jilid 1. IDAI. Jakarta

Buku Ajar Respirologi Anak. IDAI. Jakarta

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Page 11: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

11

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Risahmawati, Ph.D.

TTD...............................

Dokumentasi

Page 12: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

12

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS DEWASA

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan Dewasa

Puskesmas Kosambi

Jumat, 17 Oktober 2014

Deskripsi Kegiatan Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis.

Seorang perempuan usia 46 th datang untuk ke puskesmas untuk

kontrol rutin gula darah.

Saat ini keluhan poliuri (+) terutama malam hari, poliphagi (-),

polidipsi (+) dan pasien mangaku dalam ± 1 tahun ini terjadi penurunan

berat badan sekitar 9 kg (78 kg 69 kg). Keluhan mual dan lemas (-).

Selain itu pasien mengeluhkan sering kesemutan di kaki kanan. Namun

keluhan rasa terbakar maupun baal disangkal. Terdapat luka di kaki

kanan yang lama sembuh namun pasien mengaku saat ini tidak ada

nanah maupun darah. Keluhan nyeri saat berjalan, pingsan, pandangan

kabur, kelemahan anggota gerak maupun demam disangkal. Pasien

mengaku takut jika gula yang tinggi tidak pernah turun.

Riwayat HT (-), pasien mengaku pernah dirawat 6 bulan yang lalu

karena gula darah yang tinggi. Saat ini pasien konsumsi obat

glibenklamid 1 kali sehari sebelum makan.

Pasien suka makan asin dan manis, tidak ada pengaturan makan. Pasien

merupakan ibu rumah tangga yang tidak pernah berolah raga. Pasien

menyangkal merokok. Alergi obat dan makanan disangkal pasien.

Pasien masih mampu mengerjakan tugasnya sehari hari sebagai ibu

rumah tangga.

Riwayat HT dan DM pada orang tua disangkal. Tidak ada riwayat

alergi obat dan makanan pada orang tuanya.

PF : TD 100/70 mmHg, N : 89 x/m,

BB : 69 Kg TB :155 cm BMI : 28,7 (overweight)

Status generalis : dalam batas normal

Page 13: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

13

Status lokalis : pada regio ekstremitas bawah kanan terdapat luka

yang sudah mengering berbentuk bulat.

P : perabaan kaki hangat dan tidak sianosis

A. Femoralis ++/++

A. Poplitea ++/++

A. Tibialis post ++/++

A. Dorsalis pedis ++/++

E : 3 cm x 2 cm

D : dermis dan sudah mengering

I : eritema, bangkak (-), nyeri tekan (-), darah dan pus (-)

S : sensoris dalam batas normal

Hasil GDS menggunakan glukometer adalah 310 mg/dl

Nomor rekam medis 5038

Diagnosis Holistik Aspek personal :

poliuri (+), polidipsi (+), penuruanan berat badan. Selain itu pasien

mengeluhkan sering kesemutan di kaki kanan. Terdapat luka di kaki

kanan yang lama sembuh namun pasien mengaku saat ini tidak ada

nanah maupun darah dan sudah mengering. Pasien mengaku takut jika

gula yang tinggi dan tidak pernah turun.

Aspek klinis :

Diabetes Melitus Tipe 2

Aspek risiko internal :

Suka terhadap makanan manis, tidak ada pengaturan makanan khusus

DM dan jarang berolahraga.

Aspek risiko eksternal :

Tidak ada

Aspek fungsional :

Kategori 1

Page 14: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

14

Tatalaksana Non medikamentosa :

Hindari makan yang terlalu manis, kontrol makan dan banyak

berolahraga.

Rutin minum obat dan kontrol gula darah di PKM

Medikamentosa :

Glibenklamid 2 x 2,5 mg X ac

Garamicin tube ue no I (2 x 1)

Bkompleks 1 x 1 no X

Page 15: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

15

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS DEWASA

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan Dewasa

Puskesmas Kosambi

Jumat, 17 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Perbedaan yang sama temukan antara teori dan praktik adalah masalah

pengobatan diabetes yang tidak dapat dilakukan sebagaimana pedoman

yang ada dalam literatur.

Pasien ini menderita DM dengan kelebihan berat badan seharusnya

obat yang diberikan adalah jenis metformin karena salah satu

keuntungan penggunaan metformin tidak ada kaitanya dengan berat

badan sedangkan pada praktiknya pasien mendapatkan glibenklamid

sebagai alternatifnya. Selain itu pasien ini gulanya tidak terkontrol

dengan dosis obat 1x2,5mg glibenklamid sehingga saya berikan 2 x 2,5

mg per hari. Pasien dengan diabetes harus rutin setiap hari

mengkonsumsi obat diabetes, pada pasien ini diberikan obat hanya 10

butir sehingga pasien diedukasi untuk kontrol ke puskesmas setiap 5

hari untuk mengambil obat dan dievaluasi.

Mengapa itu terjadi Hal ini terjadi karena pada puskesmas persediaan obatnya terbatas dan

cepat habis namun dapat disiasati dengan penggunaan jenis lain seperti

tetap menggunakan glibenklamid namun dosisnya dievaluasi. Banyak

faktor yang menyebabkan kenapa gula darah pasien ini tidak terkontrol

bisa karena pola makan yang tidak teratur ataupun dosis obat yang

diminum kurang.

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Dari kasus ini saya mendapatkan hal penting sebagai calon dokter

umum yang akan ditempatkan di puskesmas untuk memberikan

edukasi dan informasi yang memadai kepada pasien. Hal ini

dimaksudkan agar pemeriksaan yang saya lakukan dan terapi yang saya

berikan dapat tepat sasaran walaupun dengan segala keterbatasan yang

ada di puskesmas.

Page 16: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

16

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Saya harus mempelajari lagi jenis jenis obat diabetes oral dan dosisnya

dari pedoman atau konsensus DM indonesia dan mempelajari

bagaimana aturan-aturan operasional yang berlaku di puskesmas

kemudian disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan agar dapat

memberikan pelayanan yang maksimal walaupun dengan kendala yang

ada.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Nilai keagamaan : ikhtiar dan sabar dalam menjalani pengobatan

diabetes.

Nilai etika profesionalisme yang saya ambil yaitu memperhitungkan

keuntungan dan kerugian pemeriksaan dan terapi yang saya berikan

kepada pasien dari segala aspek yang mempengaruhi pengobatan yang

akan kita berikan. Kemudian memberikan pilihan-pilihan pengobatan

kepada pasien sehingga pasien dapat menentukan apa yang terbaik

untuk dirinya dalam rangka pengobatannya, tentunya pengobatan yang

tepat.

Daftar Pustaka Konsensus Penatalaksanaan DM Tipe 2. 2011. Jakarta

Buku Ajar Farmakologi. FK UI. Jakarta

Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta

Pusat: Interna Publishing ; 2010

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Page 17: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

17

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahwati, Ph.D.

TTD...............................

Dokumentasi

Lm

Page 18: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

18

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS KIA (ANC)

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan KIA

Puskesmas Kosambi

Senin, 20 Oktober 2014

Deskripsi Kegiatan Anamnesis dilakukan secara autoanamensis tanggal 21 oktober 2014.

Pasien perempuan 22 tahun G2P1A0 hamil 26 minggu dengan HPHT

5 mei 2014 dan taksiran partus 12 februari 2014 datang untuk kontrol

rutin kehamilannya. Pasien tidak mengeluhkan apa apa, keluhan mual,

demam, nyeri perut, keluar lendir bau ataupun darah dari kemaluan

disangkal. Konsumsi obat obatan juga disangkal. Pasien sudah 2 kali

ANC sebelumnya dan belum pernah di USG dan periksa darah. Pasien

masih mampu mengerjakan pekerjaan rumah sehari hari.

Anak pertama pasien usia 2 tahun dan sehat, lahir kaki dibantu oleh

bidan.

Dari pemeriksaan fisik :

BB : 65 kg

Tanda vital : TD 120/80 mmHg, nadi : 75x, RR : 18x/mnit

Status generalis : tidak ada kelainan

Status obstetric : tinggi fundus uteri 15 cm, tunggal, puka dan DJJ 140

Nomor rekam medis 213358

Diagnosis Holistik Aspek personal : kontrol rutin ANC

Aspek klinis : G2P1A0 hamil 26 minggu, JPKTH

Aspek risiko internal : tidak ada

Aspek risiko eksternal : tidak ada

Aspek fungsional : kategori 1

Tatalaksana Non medikamentosa : edukasi pasien untuk rutin kontrol untuk ANC,

Farmakologis : Fe 1x1 tab XXX

Page 19: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

19

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS KIA (ANC)

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan KAI

Puskesmas Kosambi

Senin, 20 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Pada kerja praktek saya pada poli KIA/KB tidak saya temukan adanya

perbedaan antara teori dengan prakteknya di lapangan.

Pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien yang berkunjung ke poli

KIA/KB telah memenuhi standar yang ada. Kerahasiaan kondisi medis

pasien dapat terjaga karena terdapat ruangan khusus yang

diperuntukkan sebagai tempat pemeriksaan. Ruangan tersebut tertutup

dan memiliki peralatan pemeriksaan standar yang cukup lengkap.

Setidaknya paling sedikit empat kali melakukan ANC selama masa

kehamilan 1 kali pada trimester I (1-12 minggu), 1 kali pada trimester

II (13-24 minggu) dan 2 kali pada trimester III (>24 minggu). Pasien

ini sudah melakukan ANC 3 kali dan itu sudah sesuai dengan teori.

Standar playanan ANC meliputi 7T seperti timbang berat badan, ukur

tekanan darah, ukut tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi toxoid,

pemberian tablet zat besi, tes terhadap penyakit menular seksual, dan

temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan lab terutama HB maupun

tes terhadap penyakit menular seksual

Pada pemeriksaan fisik ibu hamil yang berupa pemeriksaan ANC dan

terapi sudah sesuai dengan teori.

Mengapa itu terjadi Dengan adanya program ANC pada posyandu memudahkan para ibu

hamil untuk melakukan ANC sehingga tidak perlu datang ke

puskesmas untuk melakukan ANC.

Dikarenakan keterbatas fasilitas sehingga pasien tidak dilakukan

pemeriksaan lab, USG maupun penyakit menular seksual.

Saat kepanitraan sudah diajarkan dan sering melakukan ANC pada

pasien poli obstetri sehingga tidak terdapat kendala yang bararti.

Page 20: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

20

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Melatih keahlian penegakan diagnostik berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan yang sederhana.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Memperbanyak pengalaman klinik dibidang kehamilan ataupun

obstetri, dengan cara lebih banyak ikut melakukan ANC maupun

membaca buku mengenai ANC dan obstetri.

Mengetahui obat obatan yang tidak teratogenik jika ibu hamil

mempunyai masalah kesehatan tertentu dengan lebih membaca buku

farmakologi khususnya tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu

hamil.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Pedoman mencegah lebih baik daripada mengobati punya makna yang

melekat khusus untuk pasien-pasien ibu hamil. Edukasi dan pemberian

informasi yang selengkap-lengkapnya untuk ibu hamil dapat mencegah

mereka dari timbulnya penyakit atau komplikasi penyakit. Selain itu

menjelaskan kepada ibu hamil bahwa Pemeriksaan ANC yang teratur

merupakan perwujudan kasih sayang seorang ibu terhadap anak yang

dikandungnya agar dapat dilahirkan dengan keadaan sehat.

Daftar Pustaka 1. Prawirohardjo, Sarwono. Buku Ilmu Kandungan ed 2. Jakarta :

Tridarsa Printer, 2008.

2. Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan kesehatan maternal dan

neonatal. Yayasan bina pustaka, 2002

3. Cunningham F. Gary et al. William obstetrics 23rd ed. New

york:Mc Graw Hill.2010;194-205

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Page 21: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

21

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Risahmawati, Ph.D.

TTD...............................

Dokumentasi

Page 22: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

22

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS FARMASI

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Farmasi

Puskesmas Kosambi

Senin, 20 Oktober 2014

Deskripsi Kegiatan Pada kerja praktik di depo farmasi, kegiatan yang saya lakukan harus

sesuai dengan peraturan puskesmas atau SOP yang berlaku. Saat itu

saya didampingi oleh penanggung jawab apotek.

Alur kegiatan adalah sebagai berikut setelah berobat di balai

pengobatan, pasien menyerahkan resep yang dia terima ke petugas

farmasi. Setelah itu, pasien diminta menunggu obat-obatan yang

diresepkan untuk ditebus. Sementara itu, petugas farmasi akan

mengambilkan obat atau meracik obat-obatan yang diresepkan lalu

diberikan kepada pasien.

Puskesmas memiliki peraturan bahwa setiap jumlah obat-obat yang

diberikan kepada pasien tidak melebihi jumlah 10 butir setiap obatnya

termasuk di dalamnya obat antibiotik. Selain itu, pemberian obat

dibatasi setiap pasien maksimal 4 jenis obat apapun

Pembuatan puyer dilakukan secara sederhana karena keterbatasan

sumber daya dan sarana di puskesmas. Tempat racikan hanya

menggunakan mortar dan alu. Di depo farmasi hanya terdapat 1 mortar

dan alu sehingga setelah digunakan alat tersebut hanya dibersihkan

seadanya ketika membuat puyer yang baru.

Rekapitulasi obat yang dikeluarkan dilaksanakan secara manual

dimana hanya mengumpulkan kertas resep. Terdapat rekap obat harian

dan bulanan, sehingga akan tergambar berapa pemasukan dan

pengeluaran obat.

Selain komponen-komponen yang terkait kinerja, sarana dan prasarana

terkait depo farmasi. Persedian obat di farmasi terbatas sehingga

terkadang pasien tidak mendapatkan obat sesuai dengan resep dan

dianjurkan untuk membeli obat diluar jika bersedia.

Page 23: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

23

Salah satu contoh resep yang saya ambil di poli farmasi adalah

peresepan penggunaan obat antinyeri pada pasien sakit kepala.

Nomor rekam medis Tidak ada data

Diagnosis Holistik 1. Aspek Personal

Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak 3 hari dan demam

hilang timbul.

2. Aspek Klinis

Cephalgia

3. Aspek Risiko Internal

Pasien merokok dan jarang berolahraga

4. Aspek Risiko Eksternal

Tidak ada

5. Aspek Fungsional

Kategori 1

Tatalaksana Amoxicilin 500 mg N0 X (3 x 1)

Asam mefenamat 300 mg No X (3 x 1)

Dexametason No X (3 x 1)

Page 24: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

24

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

KASUS FARMASI

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Farmasi

Puskesmas Kosambi

Senin, 20 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Obat racikan dapat berbentuk bubuk, kapsul, sirup, dan suntikan. Obat

ini sangat sering diresepkan terutama di Indonesia, sedangkan di luar

negeri peresepan obat ini tidak dilarang, akan tetapi sangat jarang

diresepkan.

Beberapa alasan mengapa obat puyer/racikan sering diresepkan antara

lain: dosis obat dapat disesuaikan dengan berat anak secara lebih tepat,

biaya lebih murah, tidak menakutkan bagi pasien terutama bila

komponen racikannya banyak sekali, karena sudah terbiasa

meresepkan.

Akan tetapi, peresepan obat ini dapat menimbulkan beberapa masalah,

yaitu: dapat dipengaruhi oleh faktor kesalahan manusia dalam

meresepkan/meracik, stabilitas obat menurun, toksisitas obat dapat

meningkat, waktu penyediaan obat lebih lama, efektivitas obat

berkurang, menimbulkan pencemaran lingkungan kronis di bagian

farmasi, pembuatan kurang higienis, beberapa obat susah dipuyerkan,

dan memudahkan terjadinya praktek polifarmasi tanpa diketahui

pasien.

Preskripsi dokter sangat penting bagi seorang dokter dalam proses

peresepan obat bagi pasiennya. Dokter dalam mewujudkan terapi yang

rasional, memerlukan langkah yang sistematis dengan moto 5T (Tepat

obat, Tepat dosis, Tepat cara, dan jadwal pemberian serta tepat

BSO dan untuk penderita yang tepat). Preskripsi yang baik haruslah

ditulis dalam blanko resep secara lege artis.

Preskripsi dokter memerlukan ketepatan dosis obat yang diberikan dan

pemilihan formula yang tepat pula. Calon dokter harus dapat

memahami cara menentukan dosis obat dengan tepat dengan cara

Page 25: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

25

perhitungan yang benar dan harus memahami formula resep yang tepat

digunakan untuk mewujudkan terapi rasional.

Perbedaan yang saya temukan adalah sebagai berikut :

a. Peraturan di puskesmas yang membatasi pengeluaran obat-

obatan untuk pasien sehingga pengobatan pasien tidak dapat

dilakukan secara optimal.

b. Persediaan obat-obatan yang terbatas di puskesmas menjadi

hambatan bagi para tenaga medis yang bertugas untuk

memberikan pengobatan yang seharusnya sesuai dengan

diagnosis kerja.

c. Selain itu, kekurangan dalam penyediaan sarana yang

mendukung dalam peracikan obat seperti alat-alat dalam

keadaan steril dan menggunakan timbangan agar dosis dapat

terbagi dengan tepat takarannya.

d. Tata cara pengambilan obat dalam kemasan tabung yang tidak

menggunakan sarung tangan.

e. Pada resep antinyeri diberikan 2 jenis obat yakni asam

mefenamat dan dexametason. Asam mefenamat merupakan

NSAID yang non selektif terhadap siklooksigenase. Efek

samping penggunaan obat ini adalah dispepsia dan iritasi

saluran cerna pada pemberian dosis besar dan waktu lama

karena menghambat pembentukan prostasiklin melalui inhibisi

cox1. Dexametason merupakan steroid yang mempunyai efek

anti-inflamasi dan imunospuresan. Penggunaan kortikosteroid

sebagai antinflamasi merupakan terapi paliatif, yaitu hanya

menghambat gejala sedankan penyebabnya masih ada. Obat ini

juga dapat menyebabkan iritasi lambung atau saluran cerna

pada pemberian dosis besar dan waktu lama karena

menghambat pembentukan prostasiklin dan cox1 melalui

inhibisi pembentukan asam arakidonat. Kedua obat tersebut

tidak dianjurkan jika diberikan bersama karena akan

meningkatkan risiko terjadinya iritasi lambung. Tetapi pada

pasien ini diresepkan obat asam mefenamat dan kortikosterois.

Page 26: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

26

Mengapa itu terjadi Stok obat yang terbatas merupakan penyebab sehinga terkadang pasien

tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai. Pengetahuan mengenai

pengambilan obat, pembuatan puyer yang baik dan kekurangan sarana

menyebabkan peracikan puyer terkesan tidak sesuai.

Kurangnya pengetahuan tenaga medis yang meresepkan obat tersebut

akan efek samping obat dan interiknya.

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Sebagai dokter yang bekerja di pelayanan primer dengan keterbatasan

obat harus dapat memikirakan jenis obat obatan yang harus diberikan

kepada pasien. Selain itu pentingnya mengetahui cara pembuatan puyer

yang baik dan sebagai dokter harus memikirkan apakah akan terjadi

interaksi obat jika diberikan secara bersamaan terutama jika diberikan

dalam jumlah banyak.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Memahami interaksi obat dan cara membuat puyer yang baik dari buku

farmasi.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Dari agama : sebagai petugas medis kita tidak boleh merugikan pasien

dan harus mengupayakan yang terbaik untuk pasien.

Prinsip etika profesionalisme beneficence, non-maleficence, dan

justice.

Daftar Pustaka 1. PEFARDI JATIM, Pendidikan Berkelanjutan Ilmu Farmasi

Kedokteran, PEFARDI, Murnajati Lawang. 2002.

2. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. Farmakologi

dan Terapi Ed. 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta; 2008.

3. Setiabudy, Rianto. Masalah Polifarmasi dan Peresepan Obat

Racikan. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.

Jakarta; 2011.

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Page 27: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

27

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahmawati, Ph.D.

TTD...............................

Dokumentasi

Page 28: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

28

LAPORAN KEGIATAN

EKSTERNAL

Page 29: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

29

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS

PENYULUHAN

Nama kegiatan

Tempat

Tanggal

Penyuluhan/Promkes

Madrasah Tsanawiyah Kosambi

Selasa, 4 November 2014

Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini berbentuk penyuluhan dengan media

presentasi berupa slide show dan video yang ditampilkan di

depan peserta. Peserta yang hadir terdiri dari anggota OSIS

dan PMR dengan jumlah total 30 orang. Sebelum kegiatan

dimulai diadakan pretest terlebih dahulu mengenai

pengetahuan umum sekitar kesehatan reproduksi remaja.

Peserta diminta menuliskan jawaban di kertas selembar.

Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi materi selama 20

menit dan pemutaran video selama 15 menit. Peserta tampak

antusias dengan materi dan video yang diberikan.

Kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Selama sesi

ini terdapat 4 orang siswa yang mengajukan pertanyaan.

Setelah pertanyaan dijawab oleh presentan, peserta tersebut

diberikan hadiah doorprize. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan

post test untuk mengevaluasi materi yang sudah diberikan

kepada peserta. Hasil evaluasi menunjukkan hampir semua

peserta menjawab post test dengan benar. Kegiatan ini

diakhiri dengan sesi foto bersama sebagian peserta dan guru

pembimbing OSIS.

Populasi Peserta penyuluhan merupakan perwakilan dari anggota OSIS

dan PMR. Anggota OSIS yang ada di Madrasah tersebut

sebanyak 56 orang dan anggota PMR sebanyak 60 orang.

Hasil kegiatan Perwakian yang hadir pada kegiatan penyuluhan berjumlah

30 orang. Hasil evaluasi post test menunjukkan hampir semua

peserta menjawab benar pertanyaan pertanyaan yang

berhubungan dengan materi penyuluhan.

Page 30: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

30

Tindak Lanjut Melakukan post test di akhir penyuluhan dan materi

penyuluhan diberikan kepada pembimbing OSIS untuk

disampaikan ke seluruh siswa di madrasah tersebut agar

pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi ini bisa

didapatkan secara merata oleh siswa.

Page 31: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

31

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS

Nama kegiatan

Tempat

Tanggal

Penyuluhan/Promkes

Madrasah Tsanawiyah Kosambi

Selasa. 4 November 2014

Refleksikan

perbedaan antara

teori dengan praktek

yang dilakukan

Tidak ada perbedaan antara teori dan praktek pada penyuluhan ini.

Penyuluhan berjalan lancar dan cukup interaktif. Penyuluhan ini

dikatakan efektif, berdasarkan adanya peningkatan tingkat

pengetahuan umum siswa tentang kesehatan reproduksi dan hasil

postest dimana hampir semua peserta menjawab benar.

Mengapa itu terjadi? Para peserta didominasi anak PMR yang kemungkinan sudah

pernah diberikan penyuluhan yang sama.

Apa yang dapat saya

pelajari dari kasus

ini?

Saya belajar cara menyampaikan penyuluhan yang merupakan

salah satu upaya promosi kesehatan dan media pembelajaran

untuk masyarakat.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut?

Saya harus mempelajari lagi cara berkomunikasi yang baik agar

peserta dapat lebih mengerti dan menarik sehingga penyuluhan

berlangsung lebih interaktif. Saya juga belajar bagaimana

menyampaikan masalah reproduksi terhadap siswa supaya tidak

dianggap menjadi hal yang tabu.

Bagaimana

melakukannya?

Melatih kemampuan berkomunikasi dan mempelajari lebih lanjut

masalah kesehatan reproduksi remaja terutama update untuk

media promosi kesehatan reproduksi remeja.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang dapat saya

masukkan dalam

kasus ini?

Manifestasi nilai-nilai dakwah dan tindakan promotif – preventif

dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Nilai profesionalisme yang diambil adalah sebagai dokter tidak

hanya bekerja di bidang kuratif saja tetapi juga dalam hal preventif

yang berupa promosi kesehatan. Setiap dokter diharapkan

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik tidak hanya

secara personal dokter dan pasien melainkan dalam lingkup

masyarakat.

Page 32: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

32

Feedback dari pembimbing puskesmas :

Feedback dari pembimbing kampus:

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahmawati, Ph.D.

TTD...............................

Dokumentasi

Apakah masih ada

hal yang belum

terjawab/belum

diketahui?

Tidak ada.

Page 33: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

33

Page 34: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

34

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS

KASUS POSYANDU ANAK DAN LANSIA

Nama kegiatan

Tempat

Tanggal

Posyandu dan Posbindu

Desa Cengklong

17 Oktober 2014

Deskripsi Kegiatan Kami berkumpul di Puskesmas Kosambi pada pukul 08.00

WIB. Hari itu, kami dan bidan nita bertugas ikut posyandu

teratai IV di desa Cengklong. Pada pukul 09.00, kami

berangkat ke desa tempat diaadakannya posyandu.

Setelah sampai di tempat posyandu, para ibu dan anak telah

berkumpul sebagian sedang mengantri untuk mendaftar dan

sebagian lagi mengantri untuk timbang berat badan.

Di posyandu ini hanya terdapat tiga meja saja yaitu

pendaftaran balita, ibu hamil, dan menyusui, penimbangan

balita, pecatatan hasil penimbangan, dan imunisasi.

Lalu kami mengambil posisi untuk memulai pelayanan.

Sekitar 15 ibu dan anak berkumpul untuk mengikuti kegiatan

posyandu, ada ibu dengan bayinya dan ada pula ibu dan anak

usia sekolahan. Para kader mengatur antrian agar pelayanan

sesuai urutan dan teratur. Bidan dari puskesmas menyediakan

imunisasi serta obat-obatan untuk ibu hamil yang kontrol.

Pemeriksaan diawali dengan pemeriksaan berat badan

menggunakan dacin dan timbangan manual, kemudian

dilakukan pemeriksan kesehatan, pada saat itu ibu pasien

menceritakan tentang tumbuh kembang bayi/anak serta

menjelaskan apabila ada keluhan dan penyebab berat

badannya berkurang. Kami juga membantu untuk

memberikan imunisasi / vaksin untuk anak-anak di posyandu

tersebut. Setelah itu, kami mencatat hasil dari pemeriksaan di

KMS (Kartu Menuju Sehat) dan kami ikut memberikan

edukasi kepada ibu-ibu tentang kesehatan anak. kami

Page 35: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

35

mengidentifikasi apabila ada anak yang mengalami suatu

penyakit yang tidak disadari oleh ibu, dan mengedukasi ibu

nya untuk kontrol ke puskesmas Kosambi.

Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil yang

kontrol, ada 2 ibu hamil yang datang, kami melakukan

antenatal care, dengan anamnesis keluhan, diagnosis ibu,

pemeriksaan tekanan darah, Leopold dan denyut jantung janin

menggunakan Doppler. Setelah itu kami memberikan obat-

obatan seperti tablet penambah darah dan asam folat pada ibu

hamil.

Sekitar pukul 11.00 kegiatan dilanjutkan pemeriksaan untuk

pasien lanjut usia. Kami dibantu kader melakukan

penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah

pada pasien lanjut usia tersebut. Pasien hanya dianamnesis

tanpa dilakukan pemeriksaan fisik. Pasien lanjut usia yang

datang saat itu sekitar 20 orang. Kebanyakan pasien yang

datang adalah pasien dengan riwayat hipertensi atau hanya

ingin dilakukan pemeriksaan tekanan darah saja. Untuk

pasien hipertensi pasien diberikan obat antihipertensi, vitamin

dan edukasi mengenai pola makan dan anjuran untuk rutin

mengkonsumsi obat antihipertensinya.

Kegiatan berakhir sekitar pukul 12.30 siang dimana pasien

sudah tidak ada yang datang lagi. Kemudian kami pun

meninggalkan lokasi posyandu dan kembali ke puskesmas.

Populasi Perkiraan jumlah ibu hamil di Desa Cengklong ada 300

orang, dengan jumlah POSYANDU 11, sehingga dalam 1

POSYANDU kurang lebih menangani 27 ibu hamil dalam

setahun.

Perkiraan jumlah balita di Desa Cengklong ada 485 orang,

dengan jumlah POSYANDU 11, sehingga dalam 1

POSYANDU kurang lebih menangani 44 balita dalam

setahun.

Page 36: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

36

Hasil kegiatan Total pasien yang datang sekitar 35 orang meliputi 10 pasien

anak 5 pasien ibu hamil dan 20 pasien lanjut usia.

Dari 10 pasien anak, 6 orang diberikan imunisasi campak, 3

bayi diberikan imunisasi DPT dan 1 pasien hanya dilakukan

penimbangan berat badan saja.

Dari 5 pasien ibu hamil semuanya dilakukan ANC dan 2

orang ibu hamil diberikan edukasi mengenai tanda tanda

kelahiran dikarenakan mereka sudah 9 bulan.

Dari 20 pasien lanjut usia didapatkan 15 orang dengan

tekanan darah tinggi dimana 13 orang diantaranya memiliki

riwayat

hipertensi.

Tindak Lanjut Melakukan evulasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan

melaporkan hasil evaluasi tersebut ke penanggung jawab

program posyandu dan kepala puskesmas.

Page 37: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

37

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS

KASUS POSYANDU ANAK DAN LANSIA

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Posyandu dan Posbindu

Desa Cengklong

17 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Untuk posyandu anak

Dari studi literatur, kami dapatkan bahwa program posyandu memiliki

sasaran bayi, balita, ibu hamil, nifas dan menyusui, serta pasangan usia

subur. Sedangkan posyandu yang diadakan di tempat tersebut hanya

mencakup bayi, balita dan ibu hamil. Posyandu dibentuk dengan tujuan

untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, KIA, KB, imunisasi,

gizi dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat.

Sedangkan kegiatan posyandu yang saya ikuti kemarin terlihat hanya

bertujuan untuk program gizi dan imunisasi serta KIA.

Walaupun hanya tersedia 2 meja namun kegiatan yang dilakukan

mencakup 5 meja dimana sudah terdapat pedaftaran, penimbangan,

pengisian KMS, penyuluhan perorangan berdasarkan KMS dan

pelayanan kesahatan seperti imunisasi, ANC dan pengobatan ringan.

Untuk posyandu dewasa

Tidak terdapat perbedaan antara teori dan praktik. Namun hanya saja

terdapat keterbatasan obat sehingga pasien hanya diberikan obat dalam

jumlah yang sedikit.

Mengapa itu terjadi Dikarenakan stok obat yang dibawa oleh bidan ketika mendatangi

posyandu hanya sedikit dan terbatas sehingga obatpun hanya diberikan

sedikit.

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Membina hubungan komunikasi dan profesionalisme baik dengan

masyarakat maupun dengan kader kesehatan. Mengetahui pelaksanaan

program imunisasi nasional, pengukuran status gizi serta edukasi

terhadap keluarga tentang pemantauan tumbuh kembang anak.

Page 38: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

38

Pengalaman melakukan pemeriksaan pasien geriatri dengan

pendekatan anamnesis dan pemeriksaan yang holistik dan paripurna.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Mengetahui update tentang imunisasi dengan membaca pedoman

depkes dalam memberikan imunisasi.

Mempelajari kembali masalah masalah geriatri.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Manifestasi nilai-nilai tindakan promotif – preventif dalam pelayanan

kesehatan masyarakat.

Daftar Pustaka 1. Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai

Sarana Peran Serta Masyarakat dalam UPKM.

http://www.library.usu.ac.id.

2. Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan Balita di Posyandu.

http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id

3. Subijanto dkk. Pembinaan posyandu lansia guna pelayanan

kesehatan lansia. Surakarta : FK UNS

http://posyandulansia.pdf.co.id

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahmawati, Ph.D.

TTD...............................

Page 39: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

39

LAMPIRAN

Page 40: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

40

FORM LAPORAN KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL

HOME VISITE

Nama kegiatan

Tempat

Tanggal

Home Visit

Serua, Pamulang

Jumat, 31 Oktober 2014

Deskripsi Kegiatan Pada hari jumat sore seusai kegiatan di kampus, kami mengunjungi

rumah pasien kami di Serua, Pamulang. Sebelumnya kami sudah

diberikan pasien perempuan dengan penyakit hipertensi namun karena

tidak bernasib, kami tidak menemukan rumah ibu tersebut, dan selalu

kesulitan menemuinya sehingga pasien kami diganti. Pasien home visit

kami ini seorang perempuan berusia 52 tahun, dengan diagnosis

diabetes mellitus tipe II gula darah terkontrol. Rumah ibu ini berada 1

km dari KPKM Reni Jaya, hanya berbeda gang dengan KPKM, berada

di tengah sawah. Kami berbincang-bincang dengan ibu nya di ruang

tengah. Setelah itu kami melihat keadaan sekeliling tempat tinggal dan

keadaan rumah pasien seperti keadaan dan luas bangunan,

pencahayaan dan kebersihan rumah. Setelah melakukan pengambilan

data, menganalisa, mengambil gambarnya, kami berpamitan. Pasien

merasa senang karena telah dikunjungi oleh kami. Saat itu hanya ada

anak pasien yang paling kecil pulang mengaji.

Selama home visit, kami memiliki tugas untuk menyampaikan materi

konseling atas permasalahan keluarga. Kami membagi tugas dalam

menyampaikan konseling diabetes mellitus, memeriksa pasien,

mengambil gambar sekeliling rumah pasien. Kami menggunakan

leaflet sebagai media konseling. Kami mempelajari berbagai hal dalam

melakukan home visit ini, kami melatih empati kami untuk memahami

keadaan pasien yang sangat kekurangan dan mandiri tanpa suami,

walaupun dengan kondisinya yang serba terbatas dan memiliki

penyakit kencing manis, dia tetap semangat bekerja menjadi seorang

pemulung demi menghidupi keluarganya, demi menyekolahkan anak-

anaknya. Kami berlatih menghadapi pasien dengan tenang dan melatih

Page 41: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

41

kemampuan kami untuk menentukan permasalahan pasien bukan

hanya segi klinis dan biologis, tetapi menjadi lebih holistic dari

lingkungan, psikososial, ekonomi. Kami juga belajar cara

penyampaian materi konseling dengan komunikasi efektif sehingga

pasien mampu menerima dan memahami dengan baik materi tersebut.

Populasi Individu

Hasil kegiatan Tatalaksana sesuai yang direncanakan

Tindak lanjut Memberikan leaflet contoh menu makan pasien DM

Page 42: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

42

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL

HOME VISITE

Nama kegiatan

Tempat

Tanggal

Home Visit

Serua, Pamulang

Jumat, 31 Oktober 2014

Refleksikan perbedaan

antara teori dengan

praktik yang dilakukan

Tidak ada perbedaan antara teori dan praktik, langkah-langkah

diagnosis holistik diterapkan secara penuh. Aspek personal,

klinis, faktor instrinsik, faktor risiko eksternal dan skala fungsi

sosial sebagai dasar pemikiran diagnosis holistik sudah kami

terapkan.

Diagnosis holistik adalah kegiatan untuk mengidentifikasi dan

menentukan dasar dan penyebab penyakit (disease), luka

(injury) serta kegawatan yang diperoleh dari alasan

kedatangan, keluhan personal, riwayat penyakit pasien,

pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, penilaian

risiko internal/individual dan eksternal dalam kehidupan pasien

serta keluarganya. Home visit dilakukan untuk mengobservasi

masalah-masalah kesehatan terkait kondisi pasien dan

lingkungan rumah pasien.

Setelah mendiagnosis secara holistik, kami melakukan

intervensi kepada pasien berdasarkan dasar/prinsip

pengembangan pendekatan kedokteran keluarga dengan

bantuan leaflet.

Home visit yang kami lakukan berlangsung lancar, dimana

pasien dan keluarga menerima kedatangan kami dan kooperatif

saat kami wawancara. Pasien dan keluarga juga memberikan

respon yang baik terhadap konseling yang kami jelaskan.

Mengapa itu terjadi? Kami sudah pernah mengisi berkas keluarga sehingga sudah

mengetahui poin yang harus ditanyakan.

Page 43: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

43

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Hal penting apa yang

dapat saya pelajari dari

kasus ini?

Memahami pasien secara holistik/komprehensif, yaitu

memandang manusia sebagai mahluk biopsikososio-kultural

pada ekosistemnya. Kemudian melakukan diagnosis holistik,

yaitu mengidentifikasi dan menentukan dasar dan penyebab

penyakit (disease), luka (injury) serta kegawatan yang

diperoleh dari alasan kedatangan, keluhan personal, riwayat

penyakit pasien, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan

penunjang, penilaian risiko internal/individual dan eksternal

dalam kehidupan pasien serta keluarganya.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut?

Jelaskan dilakukan

dengan cara apa!

Dasar-dasar atau prinsip dalam pengembangan pelayanan/

pendekatan kedokteran keluarga. Pasien ini mempunyai

diabetes sehingga saya harus lebih mengenal jenis bahan

makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes dari

membaca jurnal maupun literatur mengenai pengaturan gizi

pada pasien diabetes.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait kasus ini?

Manifestasi nilai-nilai dakwah dan tindakan promotif –

preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Selain itu, sebagai tenanga medis dalam melihat pasien harus

secara holistik tidak hanya mengobat keluhan yang

dikeluhankan namun juga harus dapat mengidentifikasikan

masalah masalah lain yang berkaitan dengan keluhan ataupun

penyakitnya sehingga kita dapat memberikan penatalaksanaan

yang komprehensif.

Page 44: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

44

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahmawati, Ph.D.

TTD...............................

Dokumentasi

Page 45: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

45

Page 46: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

46

LAPORAN KEGIATAN

MINICEX

Page 47: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

47

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

MINI CEX I

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan Dewasa

Puskesmas Kosambi

Rabu, 5 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Mini Cex atau Mini Clinical Evaluaton Exercise merupakan metode

yang digunakan untuk menilai keterampilan klinis yang dibutuhkan

dalam pelayanan klinik yang baik. Terdapat feedback untuk peserta

yang dapat membantu mengevaluasi proses pembelajaran.

Hari rabu tanggal 5 oktober saya melakukan mini cex, saat itu saya

mendapatkan pasien dewasa. Pasien tersebut datang dengan keluhan

keluar cairan di telinga kiri sejak 6 hari smrs. Setelah saya melakukan

anamnesis dan pemeriksaan fisik maka saya diagnosis dengan otitis

media akut stadium perforasi dengan diagnosis banding otitis eksterna

dan otomikosis. Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara teori dan

praktik saat melakukan ananmnesis namun saya masih sedikit

mengalami kesulitan membedakan otitis media ataupun otomikosis

dikarenakn informasi yang diberikan pasien tidak begitu jelas. Saat

melakukan pemeriksaan telinga saya hanya menggunakan senter

dikarenakan otoskop dan lampu kepala yang ada di puskesmas tidak

dapat digunakan.

Dalam penatalaksanaan seharusnya sekret yang keluar dari telinga

dibersihkan menggunakan H2O2 3% selama 5 hari namun dikeranakan

di puskesmas tidak memiliki cairan itu maka saya tidak memberikan

obat cuci telinga dan saya menggantinya dengan OTK (obat tetes

kuping) yang berisi kloramfenikol.

Selain itu saya berikan obat amoksisilin 500 mg 3x dalam sehari selama

7 hari, namun karena peraturan puskesmas yang hanya boleh

memberikan obat 10 butir sehingga saya hanya memberikan 10 butir.

Namun untuk mengatasi itu saya mengatakan kepada pasien untuk

Page 48: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

48

kontrol 3 hari kedepan. Obat lain yang saya berikan adalah paracetamol

3x 500 mg dan CTM 3 x 4 mg.

Pasien saya edukasi untuk tidak memasukan air ketelinga dan tidak

mengkorek korek telinga.

Mengapa itu terjadi Kemampuan anamnesis saya belum terasah secara tajam dan kesulitan

memahami bahasa pasien. Pemeriksaan fisik juga tidak dilaksanakan

secara lengkap karena keterbatasan alat dimana saat itu otoskop tidak

bisa digunakan. Selain itu keterbatasan persediaan obat di puskesmas.

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Dari kasus ini saya mendapatkan hal penting sebagai calon dokter

umum yang akan ditempatkan di puskesmas untuk memberikan

edukasi dan informasi yang memadai kepada pasien. Hal ini

dimaksudkan agar pemeriksaan yang saya lakukan dan terapi yang saya

berikan dapat tepat sasaran walaupun dengan segala keterbatasan yang

ada di puskesmas.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Saya harus mempelajari lagi penyakit telinga khususnya otitis dari buku

penyakit THT dan alternatif obat jika tidak ada dari jurnal dan buku

farmakologi maupun THT. Selain itu saya harus mempelajari

bagaimana aturan-aturan operasional yang berlaku di puskesmas

kemudian disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan agar dapat

memberikan pelayanan yang maksimal walaupun dengan kendala yang

ada.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Nilai keagamaan : ikhtiar dan sabar dalam menjalani pengobatan.

Nilai etika profesionalisme yang saya ambil yaitu memperhitungkan

keuntungan dan kerugian pemeriksaan dan terapi yang saya berikan

kepada pasien dari segala aspek yang mempengaruhi pengobatan yang

akan kita berikan. Kemudian memberikan pilihan-pilihan pengobatan

kepada pasien sehingga pasien dapat menentukan apa yang terbaik

untuk dirinya dalam rangka pengobatannya, tentunya pengobatan yang

tepat.

Daftar Pustaka Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT ed.6.FK UI. Jakarta

BOIES Buku Ajar Penyakit THT ed 6.EGC.Jakarrta

Farmakologi dan terapi ed 5. FK UI. Jakarta

Page 49: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

49

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahwati, Ph.D.

TTD...............................

LAMPIRAN

Page 50: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

50

FORM REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA INTERNAL PUSKESMAS

MINI CEX II

Nama Kegiatan

Tempat

Hari dan Tanggal

Balai Pengobatan Anak

Puskesmas Kosambi

Kamis, 6 Oktober 2014

Refleksikan

perbedaan antara teori

dengan praktik yang

dilakukan

Mini Cex atau Mini Clinical Evaluaton Exercise merupakan metode

yang digunakan untuk menilai keterampilan klinis yang dibutuhkan

dalam pelayanan klinik yang baik. Terdapat feedback untuk peserta

yang dapat membantu mengevaluasi proses pembelajaran.

Hari kamis tanggal 6 oktober saya melakukan mini cex, saat itu saya

mendapatkan pasien anak. Anak tersebut datang beserta ibunya dengan

keluhan muncul lenting lenting di punggung bawah dan paha kiri

bagian dalam sejak 1 hari smrs. Setelah saya melakukan anamnesis dan

pemeriksaan fisik maka saya diagnosis dengan varicella zoster. Tidak

terdapat perbedaan yang berarti antara teori dan praktik saat melakukan

ananmnesis. Saat melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan yang saya

lakukan tidak begitu berurutan dikarenakan anak tersebut menangis

saat disentuh.

Dalam penatalaksanaan terdapat perbedaan antara teori dan praktik.

Obat yang saya berikan adalah salep acylovir 2 tube, seharusnya obat

yang diberikan adalah tablet acylovir 4 x 200 mg selama 5 hari (dosis

anak 4 x 20 mg/kgbb selama 5 hari). Hal ini dikarenakan persediaan

tablet acylovir tidak tersedia di puskesmas. Obat lain yang saya berikan

adalah paracetamol sirup 3 x 5 ml (10 – 15 mg/kgbb/kali dengan dosis

5 ml = 120 mg).

Pasien saya edukasi untuk tidak menggaruk maupun memecahkan

lenting lenting tersebut, dianjurkan untuk istirahat yang cukup dan

makan makanan yang bergizi.

Mengapa itu terjadi Pasien dengan varicela sudah sering saya temukan ketika kepanitraan

sehingga dalam aplikasinya saat ini tidak begitu terdapat kendala yang

Page 51: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

51

berarti. Hanya saja dikarenakan keterbatasan obat di puskesmas

sehingga saya hanya memberikan salep saja sebagai aleranatif.

Hal penting apa yang

saya dapat pelajari

dari kasus ini

Dari kasus ini saya mendapatkan hal penting sebagai calon dokter

umum yang akan ditempatkan di puskesmas untuk memberikan

edukasi dan informasi yang benar kepada pasien. Hal ini dimaksudkan

agar pemeriksaan yang saya lakukan dan terapi yang saya berikan dapat

tepat sasaran walaupun dengan segala keterbatasan yang ada di

puskesmas.

Apa yang perlu saya

pelajari lebih lanjut

Saya harus mempelajari lagi update mengenai penatalaksanaan

varicella dari buku kulit kelamin maupun jurnal junral terbaru. Selain

itu saya harus mempelajari bagaimana aturan-aturan operasional yang

berlaku di puskesmas kemudian disesuaikan dengan kebutuhan di

lapangan agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal walaupun

dengan kendala yang ada.

Nilai agama dan

profesionalisme apa

yang terkait dengan

kasus ini

Nilai keagamaan : ikhtiar dan sabar dalam menjalani pengobatan.

Nilai etika profesionalisme yang saya ambil yaitu memperhitungkan

keuntungan dan kerugian pemeriksaan dan terapi yang saya berikan

kepada pasien dari segala aspek yang mempengaruhi pengobatan yang

akan kita berikan. Kemudian memberikan pilihan-pilihan pengobatan

kepada pasien sehingga pasien dapat menentukan apa yang terbaik

untuk dirinya dalam rangka pengobatannya, tentunya pengobatan yang

tepat.

Daftar Pustaka Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ed.5.FK UI. Jakarta

Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin ed.4. FK Airlangga. Surabaya

Farmakologi dan terapi ed 5. FK UI. Jakarta

Feedback dari pembimbing puskesmas:

Feedback dari pembimbing kampus:

Page 52: Portofolio Ikk Khoirun Mukhsinin Putra

52

Nama Mahasiswa

Nama Pembimbing

Khoirun Mukhsinin Putra

TTD...............................

dr. Huryatul Kamila

TTD...............................

dr. Rissahwati, Ph.D.

TTD...............................

LAMPIRAN