portofolio badruzaman 2010 -...

23
INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN DESKRIPSI DIRI IDENTITAS DOSEN 1 Nama Dosen yang Di nilai : Drs. H. Badruzaman, M.Pd. 2 NIP : 195911041986 011001 3 Perguruan Tinggi Pengusul : Universitas Pendidikan Indonesia 4 Nomor Peserta Serdos : 101103417630087 5 Rumpun/Bidang Ilmu yang Disertifikasi : Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 LAMPIRAN P.V

Upload: dinhkiet

Post on 25-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN

DESKRIPSI DIRI

IDENTITAS DOSEN

1 Nama Dosen yang Dinilai : Drs. H. Badruzaman, M.Pd.

2 NIP : 195911041986 011001

3 Perguruan Tinggi Pengusul : Universitas Pendidikan Indonesia

4 Nomor Peserta Serdos : 101103417630087

5 Rumpun/Bidang Ilmu yang Disertifikasi : Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2010

LAMPIRAN P.V

Page 2: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak perubahan) A.1. Usaha kreatif yang sedang atau telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan dampaknya. Deskripsi: Dengan didasari niat beribadah untuk mengamalkan ilmu sebagaimana yang telah diajarkan dalam agama, maka saya dengan penuh keikhlasan mengamalkan ilmu ini untuk disebarkan kepada para mahasiswa agar menjadi manusia yang berilmu tinggi, dan memiliki berbagai macam keterapilan untuk bekal kehidupannya dikemudian hari. Dengan penuh rasa tanggungjawab, melalui beberapa matakuliah yang kami ampu, kami harapkan setelah selesai menjalani perkuliahan selama satu semester, mahasiswa benar-benar mendapatkan ilmu atau keterampilan yang dapat bermanfaat dalam kehidupan baik pada dunia pekerjaan mereka, maupun dalam memecahkan permasalahan krhidupan secara umum. Memang sunggunh tidak mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, apalagi seperti pada matakuliah kami yaitu matakuliah renang yang tuntutannya bersifat penguasaan keterampilan apalagi proses pembelajarannya dilakukan satu kali dalam seminggu. Pada prodi ilmu keolahragaan, matakuliah renang hanya diberikan satu semester dan harus menguasai empat gaya renang walaupun tidak sampai katagori mahir. Untuk menguasai keterampilan renang lebih kompleks dibandingkan dengan keterampilan di darat, bagi mahasiswa yang memiliki rasa takut air dan kurang banyak beradaptasi dengan air kolam akan mengalami kesulitan untuk menguasainya apalagi kurang ditunjang peralatan sebagai alat bantu yang diperlukan. Menyadari betapa berat beban tanggungjawab yang dipikul, kami berupaya mensiasatinya dengan berbagai cara. Pertama kali kami menyusun modul dan buku renang, agar mahasiswa sudah mendapat gambaran tentang teknik-teknik berbagai macam gaya renang serta teori mekanikanya. Sebelum praktek lapangan mereka sudah mempelajari buku tersbut dengan cara diberikan tugas untuk merangkumnya. Pada awal perkuliahan, mereka terlebih dulu disajikan secara visual melalui tayangan video tentang pertandingan renang pada level internasional yang ditayangkan secara penuh termasuk ketika pergerakan di dalam air. Juga tayangan contoh-contah proses latihan. Hal ini agar mahasiswa akan lebih termotivasi atau terangsang minatnya untuk benar-benar memiliki keinginan kuat untuk mempelajari keterampilan renang. Dengan melalui tayangan Vidio gambaran pergerakan seluruh bagian tubuh ketika berenang di dalam air nampak lebih jelas, sehingga mahasiswa memperoleh gambaran secara kongkrit pergerakan teknik renang dengan amat jelas. Untuk lebih memperjelas konsep mekanika khusus renang ketika tubuh di dalam air, juga diperlukan visualisasi gambar yang lebih jelas. Oleh karena itu kepemilikan sarana media pembelajaran dengan teknologi saat ini sudah tidak dapat ditawar lagi. Seperti kepememilikan sebuah laptop sendiri walaupun terasa berat dengan harganya, kami berupaya untuk memilikinya walaupun dengan cara mencicil. Untuk memperoleh VCD renang kami memesannya ke Jakarta, Alhamdulillah LCD sudah dapat disediakan oleh lembaga, sehingga proses penyajian konsep mekanika gerak dan teknik gerak ketika di dalam air dapat tersampaikan. Dengan melalui penyajian secara visual ini, nampak antusias mahasiswa dengan penuh perhatian, serius, dan tampak begitu senang menyaksikan penampilan perenang-perenang dunia ketika melakukan kayuhan lengan di dalam air karena amat jelas. Demikian pula ketika

Page 3: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

menyajikan konsep mekanika dan teknik gerak renang melalui gambar-gambar yang lebih jelas. Upaya menyajikan gambar-gambar yang lengkap dan jelas, kami mengumpulkan dari berbagai literature renang baik dari dalam maupun luar negeri. Ditambah dengan mencari dari internet yang disediakan di rumah walaupun menambah beban biaya pengeluaran setiap bulan. Untuk terus memompa motivasi, spirit, dan menanamkan rasa kebutuhan yang amat penting terhadap mata kuliah renang ini, kami mencoba menjelaskan pentingnya memiliki kemampuan renang untuk keselamatan diri, dan bagaimana akibatnya jika tidak bisa berenang dapat berakibat patal terhadap kehilangan nyawa. Diyakinkan pula dengan memiliki keterampilan renang, dapat dijadikan lahan pencaharian yaitu sebagai pelatih renang di masyarakat. Walaupun setelah melalui upaya tersebut, namun setelah dilakukan prates, ternyata mahasiswa yang memiliki rasa takutnya pada air tergolong tinggi, cukup banyak. Sehingga bagi kelompok mahasiswa yang takut air, proses belajarnya menjadi terhambat, dan waktu pembelajaran menjadi banyak terbuang dan waktu aktif berlatih tidak efektif. Karena mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih banyak diam. Atau hanya melakukan sedikit-sedikit. Apalagi jika proses pembelajaran terpaksa harus di kolam dalam, mereka sering tenggelam atau hanya berjalan di pinggir kolam sambil memegang bibir kolam. Dengan melihat proses belajar seperti ini, kami mencoba dengan memberikan alat bantu Kickboard, namun terlihat kurang efektif, karena sering lepas dari pegangan dan mereka tetap tenggelam. Dengan terus berupaya mencari solusi untuk menanggulangi mahasiswa yang takut air, maka terfikirlah untuk mencobakan alat bantu baru yang namanya BubbLle Float. Kami mencoba dulu membeli memesan untuk dibuatkan alat itu karena di toko jarang ada. Setelah melalui percobaan terbatas terhadap tiga orang mahasiswa, ternyata mendapatkan respon yang baik dari mahasiswa bersangkutan. Dan setelah diamati terdapat peningkatan kepercayaan diri, kemampuan, dan waktu aktif berlatih juga meningkat. Kami menyadari progam pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan hanya menggunakan satu metode atau strategi. Dengan didasari melihat prinsip perbedaan, maka kami menggunakan strategi kelompok tidak bisa dengan klasikal. Dengan demikian, proses pembelajaran dilakukan dengan cara mahasiswa dibagi dua kelompok yaitu kelompok yang memiliki kecemasan tinggi dipisah menjadi satu kelompok, dan yang memliki kecemesan sedang dan yang tidak cemas menjadi satu kelompok. Berdasarkan hasil penelitian kami terhadap tiga kelompok yang memiliki tiga katagori tingkat kecemasan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki kecemasan, lebih cepat bisa menguasai keterampilan daripada yang kecemasan sedang dan yang tinggi. Dan mahasiswa yang memiliki kecemasan sedang, hasilnya lebih baik daripada mahasiswa yang memiliki kecemasan tinggi dalam keterampilan renangnya. Dalam menangani mahasiswa yang tidak memiliki kecemasan pada air, tidak banyak mengalami masalah dalam proses pembelajaran, namun ketika mengajar kelompok yang memiliki kecemasan pada airnya tinggi, diperlukan lagi metode atau model pembelajaran yang sesuai untuk membantu mereka agar mereka merasa mudah, nyaman, dan mengurangi rasa takut atau kepercayaan dirinya meningkat. Setelah melalui eksperimen penelitian terbatas, maka dilanjutkan dengan melakukan penelitian yang lebih luas dengan sampel yang lebih besar. Tema penelitiannya model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu Bubblle float untuk menanggulangi kecemasan pada air. Alhamdulillah mendapat dukungan dana Hibah kompetitif dari Lembaga Penelitian UPI. Dan ternyata hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memiliki kecemasan tinggi dengan dibantu alat pelampung baubblle float, ternyata cukup

Page 4: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

efektif bagi mereka untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, meningkatkan efektifitas aktif belajar, dan menjaga keselamatannya, dibandingkan dengan yang tidak diberikan alat bantu tersebut. Namun sampai saat ini alat bantu tersebut cukup sulit untuk disediakan oleh lembaga walaupun sudah dibicarakan dengan pimpinan. Karena merasa yakin alat tersebut diperlukan terutama untuk menjamin keselamatan, membantu para mahasiswa, dan dapat memperlancar proses belajar hingga memperoleh hasil yang diharapkan, kami berupaya mendatangkan sendiri dengan berbagai cara. Dan setelah kami melakukan wawancara dengan mereka yang menggunakan alat bantu, benar-benar mereka merasa puas dan terbantu dalam kesulitan melaksanakan tugas-tugas ajar yang diberikan demikian pula kecemasannya menjadi berkurang. Dengan demikian hasil peningkatan kemampuan penguasaan keterampilan renang sesuai yang diharapkan menjadi tercapai. Apalagi jika peralatan ini dapat disediakan oleh lembaga sesuai dengan kebutuhan.

A.2. Kedisiplinan, keteladanan, keterbukaan terhadap kritik yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran Deskripsi: Karena sudah didasari niat ibadah memperoleh pahala dari Alloh, maka kami dalam menjalani tugas dengan ikhlas, kesungguhan, agar pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak sia-sia. Kami datang berusaha sebelum mahasiswa datang masuk kelas. Jadi kami datang lebih awal menunggu di kelas apalagi jika mengajar paraktek renang. Untuk mencegah agar tidak ada mahasiswa masuk ke kolam renang lebih dulu dikhawatirkan terjadi kecelakaan. Karena kami juga menanmkan kedisiplinan kepada mahasiswa agar datang tepat waktu sesuai dengan jam kuliah. Dan kami membuat aturan apabila terlambat lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan masuk kelas. Dengan menerapkan aturan tersebut, kami dengan konsekuen harus memberi contoh lebih dulu kepada mahasiswa datang lebih awal dari mahasiswa. Demikian pula ketika menerapkan aturan kehadiran perkuliahan minimal kehadiran harus 80 %, kami berupaya harus masuk 100 %. Kalau terpaksa, tidak boleh kurang sama dengan mahasiswa. Kami selalu berupaya untuk tidak meninggalkan mahasiswa karena sebagai ladang amal untuk mendapatkan pahala. Jika sangat terpaksa kami tidak bisa mengajar, kami memberika tugas untuk mencari materi yang akan diajarkan melalui internet dan minggu depan harus dikumpulkan. Pada saat proses pembelajaran, waktu aktif belajar atau berlatih benar-benar diperhatikan, agar setiap kali pertemuan terdapat hasil kemajuan atau penambahan kemampuan yang nampak secara jelas terlihat seperti pada peningkatan kemampuan keterampilan renang. Disiplin focus terhadap pencapaian hasil belajar, sehingga mahasiswa juga mengikuti serius disiplin ketika menyimak informasi, tugas-tugas ajar, menerima koreksian, dan memberikan tugas-tugas gerak atau teaching kues/coaching point. Ketika proses belajar berlangsung tidak boleh bergurau, mencoba main-main, tapi dalam suasana yang enjoy, menyenangkan. Kami sekali-kali memberikan suasana riang ketika memberikan koreksi, berdiskusi, memberikan kesempatan bertanya atau menjawab. Mahasiswa dirangsang keberaniannya untuk mengemukakan pendapatnya, atau memberikan kritik jika apa yang dirasakan mereka kurang sesuai. Pertama diawal perkuliahan, kami melakukan dulu sosialisa aturan perkuliahan, melakukan deal-deal, dan mendiskusikannya dulu sebelum perkuliahan dimulai. Mereka boleh mengemukakan usul atau alternative lain selama bisa diterima oleh seluruh mahasiswa, dan dosen serta tidak ke luar dari aturan yang telah ditetapkan lembaga. Ketika ada mahasiswa

Page 5: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

yang mengajukan pertanyaan dalam konteks materi perkuliahan baik mengenai konsep atau kaitannya dengan ilmu lain, dan kami merasa belum dapat menjawab secara tepat, kami mengatakan dengan jujur belum menemukan untuk jawabannya. Tetapi kami coba dilemparkan kepada mahasiswa barangkali diantara mahasiswa ada yang sudah mengetahuinya. Atau jika masih belum ada yang bisa menjawabnya, akan diusahakan minggu depan. Untuk melayani mahasiswa sekaitan dengan masalah perkuliahan, kami memberikan nomor HP, dan email, untuk dapat dikontak untuk kelancaran perkuliahan atau jika mahasiswa ada mataeri atau tugas-tugas yang belum jelas.

B. Pengembangan Keilmuan/Keakhlian

B1. Usaha inovatif dan produktif yang telah atau sedang dilakukan untuk mengembangkan keilmuan/keakhlian; dan makna ilmiah dan kegunaannya. Deskripsi: Dengan dasar keimanan, bahwa mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim hingga ke lobang kubur, maka untuk menambah dan terus mengembangkan diri dengan ilmu, terutama yang berkaitan dengan profesi kami sebagai dosen pendidikan olahraga maupun dengan matakuliah-matakuliah yang kami ampu, kami menghimpun sebanyak-banyaknya literature baik yang diterbitkan dari dalam maupun luar negeri. Setiap ada waktu luang pergi ke toko-toko buku terbesar di kota Bandung untuk mendapatkan buku-buku terbaru. Jika menemukan buku yang berkaitan dengan matakuliah yang diampu, kami langsung membelinya tanpa mempedulikan kondisi keuangan nanti. Atau jika ada teman yang memiliki literature asing dari luar, kami memfotocopynya. Demikian pula ketika ada seminar-seminar konferensi, baik nasional maupun internasional, kami berupaya untuk menghadirinya walaupun harus dengan biaya sendiri seperi ke Malayasia, Singapura, dan Guangzhou-China. Dengan memasang internet di rumah, lebih mudah lagi untuk mendapatkan ilmu-ilmu terbaru, dan menerima tugas dari mahasiswa. Alhamdulillah dengan banyak memiliki literature, dan sering menghadiri konferensi, menjdikan wawasan semakin luas, mendalam, dan terkini.. Dengan luasnya wawasan keilmuan, sehingga mempermudah dalam membuat modul-modul,atau buku sebagai bahan ajar untuk dijadikan pegangan mahasiswa. Dalam proses pembelajaran ketika menyampaikan bahan ajar, lebih leluasa untuk disaampaikan. Dan mendapatkan banyak inspirasi unuk memunculkan tema-tema penelitian. Sehingga Alhamdulillah proposal-proposal penelitian kami mendapatkan persetujuan untuk dibiayai oleh lembaga penelitian. Seperti dana pembinaan, hibah kompetitif dan sedang mengajukan hibah bersaing dari Dikti. Dalam upaya inovatif, sesuai dengan bidang keakhlian kami dalam melatih renang, maka kami menciptakan model pembelajaran keterampilan renang dengan menggunakan alat bantu Buubble Float. Setelah melalui pengkajian penelitian dengan percobaan, maka alat tersebut banyak dipergunakan oleh para pelatih pemula. Dan dalam perkuliahan diterapkan kepada para mahasiswa yang takut air. Model pembelajaran ini adalah merupakan salah satu produk dari makna ilmiah yang kami hasilkan. Dalam hal makna produk karya ilmiah lain yang kami hasilkan seperti buku yang ber ISBN telah tersajikan diperpustakaan Nasional, perpustaan UPI, Fakultas. Demikian pula modul-modul sudah banyak tersebar dipergunakan oleh mahasiswa FPOK, maupun para pelatih renang di masyarakat, Buku maupun modul banyak dijadikan bahan rujukan ketika mahasiswa menyusun skripsi, guru-guru penjas dijadikan sebagai literature tambahan. Dijadikan rujukan untuk menyusun buku-buku bahan ajar MKU Penjas di seluruh Fakultas di lingkungan UPI,

Page 6: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

dijadikan bahan ajar Diklat Sertifikasi guru penjas (PLPG), dijadikan rujukan bahan ajar buku penjas di lingkungan Departemen agama. Demikian pula dalam penyelesaian studi S2 di prodi Pendidikan olahraga UPI, alhamdulilah tidak banyak mengalami kesulitan ketika penyusunan tesis. Pada saat ini kami ditawari oleh prodi beberapa matakuliah baru, dan kami merasa senang dapat menerimanya, karena wilayah keilmuannya sudah kami cukup menguasai. B.2. Konsistensidan target kerja yang dilakukan dalam pengembangan keilmuankeakhlian. Deskripsi: Konsistensi dalam pengembangan keilmuan sebagai seorang muslim bahawa mencari ilmu adalah wajib sampai akhir hayat. Apalagi saat ini kami ditambah lagi beban mengajar dengan lima matakuliah baru seiring diberlakukannya doesen hanya mengajar pada jurusannya masing-masing. Dengan demikian menjadi tantangan baru untuk menambah lagi memperdalam dan memperluas ilmu-ilmu matakuliah baru tersebut. Kami merasa senang dengan penambahan matakuliah baru itu, karena menambah lagi ilmu pengetahuan bidang baru bagi kam. Pada saat ini kami terus mengumpulkan literature dari kelima matakuliah baru tersebut. Dan ini cukup baik untuk membuka lahan baru dalam menentukan tema-tema penelitian. Demikian pula keikutsertaan dalam forum-forum seminar dan konferensi baik nasional maupun Internasional, kami selalu mencari informasi dari internet agar tidak ketinggalan untuk menghadirinya. Setelah S2 yang telah kami raih, tentu target tahun 2010 ingin melanjutkan ke S3 di PPS UPI Bandung. Sedangkan target kerja adalah meningkatkan dan membenahi dalam proses pembelajaran terutama matakuliah baru, agar mahasiswa menaruh kepercayaan dirinya terhadap kami sebagai dosen yang penuh percaya diri. Saat ini amat terasa kekurangan wawasan dan pendalaman dari matakuliah baru, ketika mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesungguhnya kami belum benar-benar menguasainya untuk menjawab secara tepat atau meyakinkan atau Nampak ada keraguan. Hal ini bagi kami tidak mau terjadi Target dibidang penelitian adalah, tahun 2010, kami akan mengajukan proposal penelitian yang dibiyai oleh Dikti. Mudah-mudahan dapat merambah lagi pada bidang matakuliah baru. Pembuatan buku-buku baru yang ber ISBN akan terus dikerjakan sampai tuntas satu persatu. Pembuatan modul untuk matakuliah-matakuliah bar uterus diselesaikan dan yang telah ada disempurnakan lagi. Karena mahasiswa sudah banyak yang menanyakan modul matakuliah baru. Memang dengan beban mengajar 12 SKS lebih setiap semester, membuat buku, dan menggarap penelitian, pengabdian kepada masyarakat, waktu ini terasa amat sempit.

C. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat C.1. Implementasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang membawa perubahan dan mendapat dukungan masyarakat. Deskripsi: Kami sejak mahasiswa tingkat II (tahun 1981) sebagai mahasiswa di Fakultas olahraga, sudah dipercaya oleh masyarakat untuk melatih renang bagi masyarakat yang ingin memiliki keterampilan renang. Beberapa perusahaan kolam renang di kota bandung memberi ijin kepada kami untuk bekerja sama membuka kurssus renang. Seperti perusahaan Abadi

Page 7: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

Sport, Cipaku Indah Club Sport, Sampurna Club Sport, Eldorado Sport, dan yang baru buka sekarang ini Mandala Siliwangi Sport Club. Kadang-kadang diundang langsung ke kolam-kolam renang miliki pribadi. Alhamdulillah sampai saat ini kami masih dipercaya oleh masyarakat baik di wilayah dalam kota maupun dari luar kota Bandung yang meminta tenaga jasa kami untuk melayani pelatihan keterampilan renang dan melayani konsultasi baik dari perusahaan maupun konsumen.. Perusaahaan-perusahaan kolam renang baru meminta kami untuk menjadi pelatih di dalamnya bekerja sama dalam melayani permintaan konsumennya. Alhamdulillah dari keakhlian kami ini, yang dikerjakan dari sejak mahasiswa sampai sekarang ini sudah terbilang ribuan siswa dari kalangan masyarakt yang telah mendapatkan keterampilan renang dari kami. Dan sudah ada beberapa siswa kami yang menjadi atlet nasional dan Internasional. Bukti kepercayaan masyarakat kepada kami secara turun –temurun sampai kepada anak dan cucunya minta untuk diajarkan berenang kepada kami dan banyak terjadi sampai saat ini. Pada saat ini kami secara bergiliran ke beberapa perusahaan untuk melayani konsumenya yang ingin mendapatkan keterampilan berenang.

C.2. Kemampuan komunikasi dan kerjasama dalam pengabdian kepda masyarakt. Deskripsi: Berdasarkan uraian di atas, hal ini sebagai buah dari kemampuan berkomunikasi kami baik dengan perusahaan dalam menjalin kerjasama sebagai pemilik tempat, maupun dengan konsumennya. Kami membicarakan dengan pihak perusahaan tentang aturan kerjasama, pembagian hasil, status kami dalam perusaan, aturan tentang hak dan kewajiban dsb. Berdasarkan pada saling menguntungkan kedua belah pihak, maka perjanjian diputuskan. Pada saat ini tidak lagi kami yang mendatangi atau meminta untuk kerjasama, namun perusahaanlah yang meminta pihak kami untuk bekerja sama. Demikian pula pihak konsumen yang meminta kami atau mencari kami untuk minta dilayani ke tempat perusahaan yang dijadikan tempat bekerjasama. Masyarakat sudah banyak yang sudah memiliki nomor kontak kami, sehingga banyak masyarakat yang mengontak kami melalui referensi orang lain.

D. Peningkatan Kualitas Menejmen/Pengelolaan Institusi D.1. Kontribusi berupa kegiatan maupun pemikiran terhadap pengelolaan institusi dan dukungan institusi dalam implementasinya dalam meningkatkan kualitas manajmen.

Deskripsi: Ketika pertama kali dibuka prodi PJKR dan pengelolaannya ditangani oleh dua jurusan POR dan PKR, maka kami ditunjuk sebagai wakil dari PKR untuk menyusun kurikulum prodi PJKR. Ketika itu kami mengusulkan dimasukkannya matakuliah filsafat PJKR, dan teori bermain. Dan Alhamdulillah keduanya dimasukkan. Dan bukti dukungan dari pimpinan, kami pada saat itu dipercaya sebagai dosen matakuliah filsafat PJKR. Pada proses perkuliahan renang, pada saat kami menjadi anggota team teaching renang, proses pembelajaran renang diawali praktek dulu di lapangan, kemudian terakhir baru diberikan teori. Pada saat itu kami mengusulkan, pada perkuliahan renang, sebaiknya diawali kuliah teori dulu di kelas, memaparkan teori tentang teknik dan mekanika. Alhamdulillah usul ini diterima. Dan sebagai bukti dukungannya kami dipercaya sebagai penanggungjawab team teaching renang. Kami

Page 8: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

dipercaya untuk menyusun modul renang, menyusun silabus, dan materi bahan praktekum oleh ketua prodi PJKR. Pada prodi IKOR kami melihat pada kurukulumnya ada bebrapa mata kuliah yang kurang relevan dengan eksistensi dan substansi kilmuannya. Maka pimpinan ketua jurusan menyetujui untuk diadakan lokakarya untuk merivisi kurikulum IKOR untuk diadakan perubahan. Dan rencana lokakarya revisi kurikulum akan diadakan tahun 2010. Jurusan PKR diusulkan untuk membuka prodi baru, yaitu kami mengusulkan prodi Olahraga Kesehatan dan Rekreasi, dan mendapat respon untuk dirumuskan kurikulumnya dan siap untuk diusulkan ke institute. Namun karena ada permintaan dari jepang untuk kerjasama untuk mendirikan prodi Keperawatan, dan jepang akan memberikan bantuan dana, serta siap menampung lulusannya, maka kami mengusulkan untuk memprioritaskan membuka prodi keperawatan lebih dulu. Rencana pembukaan prodi olaharaga kesehatan dan rekreasi harus tetap diperjuangkan tahun-tahun berikutnya. Ketika menyusun kurikulum keperawata, kami mengusulkan dimasukkannya matakuliah massase dan teori rekreasi dalam matakuliah pilihan. Alhamdulillah usul kami diterima kedua matakuliah ini dimasukkan. Bukti dukungannya kami ditetapkan sebagai dosen matakuliah massase dan teori rekreasi pada prodi baru keperawatan. D.2. Contoh kendali diri. Tanggungjawab, dan keteguhan pada prinsip sebagai dosen dalam peningkatan kualitas manajmen. Deskripsi: Kami sebagai orang yang sering kontak dengan masyarakat sebagai konsumen yang berkaitan dengan profesi kami, maka kami tahu betul kebutuhan konsumen. Dan kami menyadari sebagai dosen dibebani amanah oleh para orangtua yang menitipkan anaknya untuk di didik menjadi orang yang menjadi harapan orangtunya dikemudian kelak. Ini suatu amanah yang harus dipegang dan dipertanggungjawabkan kepada mereka. Saya pada saat kuliah mengatakan kepada mahasiswa. Bahwa hidup ini ibarat menghadapi kompetisi besar untuk memenangkan sebuah kejuaraan. Setelah lulus sarjana akan menghadapi tantangan berat dalam persaingan memperebutkan suatu peluang pekerjaan atau usaha. Tidak bisa dilalui dengan cara santai-santai, namun harus dengan kerja keras. Kerja keras selama berkuliah, dengan cara mengikuti perkuliahan secara serius dan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan. Dengan ilmu dan keterampilan yang banyak inilah, insya Alloh kemudahan dalam meraih kehidupan yang layak akan dapat tercapai. Oleh karena itu, pada mata kuliah ini memacu mahasiswa untuk semuanya memiliki keterampilan renang secara mahir. Dengan memiliki keterampilan renang secara mahir, dapat dijadikan ladang usaha jasa layanan pelatihan. Kami tahu banyak masyarakat membutuhkan jasa layanan ini. Kami kadang-kadang sampai tidak dapat melayani kebutuhan masyarakat ini. Oleh sebab itu, kami tidak segan-segan jika masih terdapat mahasiswa yang masih belum dapat mampu berenang, pada standar yang telah ditetapkan, kami belum meluluskannya. Karena kami khawatir ada mahasiswa kami tenggelam karena tidak bisa berenang. Pada saat membimbing skripsi, kami berupaya agar mahasiswa bekerja keras dan betul-betul mandiri dalam mengerjakan skripsinya, dikerjakan dengan prosedur atau kaidah-kaidah yang benar. Hal ini kami lakukan agar mahasiswa terlatih sikap kemandiriannya, ketekunan, kerja keras, kesabaran, banyak menggali ilmu-ilmu baru, serta terlatih dalam memecahkan masalah. Disinilah tempat mematangkan seorang mahasiswa. Jika dia mau mengikutinya, insya Alloh baik kepribadiannya, mentalnya, maupun ilmunya akan mudah dalam meraih kehidupan yang layak. Kami sadar banyak rekan dosen sejawat atau mahasiswa yang

Page 9: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

mengatakan kami terlalu susah dalam membimbing, atau memberikan nilai tinggi pada mahasiswa. Tapi kami merasa yakin secara hakiki bahwa itu demi kebaikan mereka. Dan kami berkeyakinan orang yang berilmu tinggi, berkepribadian dan berakhlak mulya itu tidak akan sia-sia hidupnya dikemudian hari itu janji Alloh. Keteguhan prinsip hidup kami ini tidak semata akan diterapkan begitu saja pada seluruh mahasiswa, namun akan selalu dengan penuh pertimbangan dan segala kebijakan yang arif melihat berbagai latar belakang dan kemampuan mahasiswa baik dari segi ekonomi, kekuatan mental, keluarga, dan kemampuan intelektualnya.

E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa E.1. Contoh nyata peran dalam kegiatan maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan dukungan institusi dalam implementasinya. Deskripsi: Sebagai dosen yang tugasnya mengajar mahasiswa, hakekatnya mendewasakan mahasiswa agar menjadi mahasiswa mandiri. Dalam kuliah renang, kami memulai berupaya membantu mahasiswa yang memiliki kecemasan terhadap air baik melalui alat atau kami terjun langsung membimbing memberikan bantuan langsung terjun di dalam kolam renang, agar mahasiswa tersebut dapat cepat bisa melakukan berenang. Dalam matakuliah Independen kuliah aquati, dan Penjas adaptif, sebelum UAS, mahasiswa ditugaskan untuk terjun langsung ke lapangan mencari perusahaan kolam renang atau sekolah-sekolah SLB untuk melakukan magang dan membantu melatih renang di perusahaan atau sekolah SLB khususnya dalam aktifitas aquatic untuk terapi air. Hal ini dilakukan agar mahasiswa diperkenalkan terhadap pemilik perusahaan sebagai lahan profesinya dikemudian kelak. Juga mahasiswa dikenalkan kepada konsumen-konsumen yang datang pada perusaan tersebut. Juga mengenal langsung subyek/siswa yang berkebutuhan khusus untuk dijadikan objek pelatihan, agar mengalami pada lingkungan pengajaran yang realistis. Alhamdulillah setelah magang ini, ada beberapa mahasiswa yang direkrut langsung dipekerjakan oleh perusahaan, dan ada juga mahasiswa yang memperoleh siswa yang minta diajarkan/dilatih renang. Mahasiswa-mahasiswa yang sudah terjun melatih, saat ini terus berkomunikasi datang kepada kami minta bimbingannya. Memang mereka banyak menemukan berbagai masalah, setelah terjun di lapangan, baik yang menyangkut cara menjalin kerjasama dengan perusahaan, tentang bagi hasil, status, atau masalah metode mengajar, teori tentang renang, dan kaitannya dengan ilmu lain tentang kesegaran jasmani, orang tua, masalah terapi/penyembuhan air, cara melatih untuk meningkatkan prestasi, dsb. Tentu kami membimbing secara pemikiran kepada mahasiswa dan juga memberikan lagi pengembangan kemampuan skill renangnya dengan cara praktek. Dukungan institusi terhadap magang mahasiswa di sekolah maupun perusahaan, dengan cara memberikan surat pengantar atau permohonan ijin magang bagi para mahasiswa kami kepada perusahan-perusahan atau sekolah-sekolah SLB yang akan dijadikan tempat magang para mahasiswa kami. E.2. Interaksi dalam peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan bagi mahasiswa, institusi, kami, maupun pihak lain yang terlibat.

Seperti telah dipaparkan di atas, kami selalu menjalin interaksi dengan mahasiswa baik yang masih sedang mengikuti perkuliahan, maupun yang sudah lulusan perkuliahan kami, Mereka

Page 10: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

meminta nomor kontak kami, atau mereka mendatangi kami, ketika di kantaor, di kolam renang, atau ke rumah. Mahasiswa-mahasiswa yang sudah lulus dari matakuliah kami, kemudian minta ingin magang dengan kami, ingin dibimbing dalam masalah profesi kami, atau meminta bahan-bahan literature, kami selalu melayaninya. Sampai saat ini ada beberapa mahasiswa ingin melihat ketika kami melatih, atau mengajar keterampilan renang kami persilakan datang ke kolam renang tempat kami melatih atau mengajar. Dan saat ini ada mahasiswa yang turut membantu-bantu ketika kami mengajar renang. Demikian pula ketika kami dating ke perusahaan-perusahaan dan di sana ada mahasiswa kami, mereka tidak segan-segan menghadap kami berkonsultasi tentang masalah-masalah yang dihadapi di pekerjaannya. Kegiatan dengan dengan cara magang ini manfaatnya jelas bagi mahasiswa adalah mengenal dunia lapangan kerja secara langsung sebagai profesinya. Mereka dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan ilmu dan keterampilan yang harus disiapkan. Dan mereka mendapat peluang pekerjaan sebagai ladang kehidupannya. Manfaat bagi institusi yakin merasa terbantu dalam hal menyalurkan para lulusannya terhadap laham pekerjaan. Manfaat bagi kami, kami merasa bersyukur telah dapat membantu orang lain dalam mencarikan peluang pekerjaan mudah-mudahan mendapat ganjaran dari Alloh dikemudian hari. Manfaat bagi perusahaan jelas tanpa adanya pelatih diperusahaan tersebut kebutuhan konsumen terhadap layanan pelatihan tidak terlayani dan ini suatu pemasukkan yang cukup besar bagi perusahaan. Masyarakat sebagai konsumen pelatihan sudah jelas amat terbantu dengan kehadiran pelatih renang yang mampu memberikan layanan pelatihan sehingga mereka menjadi mampu berenang.

Page 11: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

PERNYATAAN DOSEN

Saya dosen yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua

yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup

menerima sanksi apapun termasuk penghentian tunjangan dan

mengembalikan yang sudah diterima apabila pernyataan ini di

kemudian hari terbukti tidak benar.

Bandung, 10 Maret 2010

Dosen yang diusulkan

(Drs. H. Badruzaman, M.Pd.) NIP. 1959 1104 1986 01 1001

Saya sudah memeriksa kebenaran diskripsi diri ini dan bisa menyetujui

semua isinya.

Mengetahui, Mengetahui,

Dekan FPOK-UPI Ketua Jurusan PKR-FPOK

(Dr. Yudha M. Saputra, M.Ed.) (Dr. Herman Subarjah, M.Si.) NIP. 196303121989 01 1002 NIP. 196009181986 03 1003

Page 12: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

F. Pengembangan Keilmuan/Keahlian Pokok (produktivitas dan makna karya ilmiah)

Setelah saya menyelesaikan studi S2 di University of Houston, Texas Amerika Serikat dalam bidang Pedagogy of Physical Education telah banyak menginspirasi saya untuk menulis berbagai naskah akademik seperti bahan ajar dan modul seperti: (1) model perkembangan motorik, (2) filsafat pendidikan jasmani, (3) permainan tenis dan karya penelitian lain serta pengabdian kepada masyarakat dalam jumlah yang cukup memadai. Setelah mendapat tugas studi S3 pada bidang Administrasi Pendidikan dengan konsentrasi supervisi pendidikan jasmani semakin menambah kemampuan saya untuk menekuni ilmu manajemen yang diperlukan dalam memberikan pengajaran. Pembuatan buku ajar dalam bidang manajemen telah membantu mahasiswa memahami lebih mudah materi yang diberikan saat PBM. Demikian pula dengan karya penelitian yang saya lakukan dengan fokus pada bidang supervisi telah memberikan aspirasi untuk terus mengkajinya. Dengan memperoleh Dana Hibah dari Dikti sebesar Rp. 100.000.000 setiap tahun semakin mengokohkan kepedulian saya untuk menekuni bidang ini. Sehingga target guru besar tahun 2009/2010 akan difokuskan pada keilmuan manajemen pendidikan jasmani. Hal lain yang memperkuat dalam pengembangan keilmuan saya adalah berupa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang secara rutin saya lakukan bersama dengan tim. Hasilnya adalah mengimplementasi beberapa hasil penelitian kepada para guru dalam bentuk lokakarya atau seminar. Sehingga para guru selaku ”user”dapat memanfaatkannya. Pengembangan keilmuan/keahlian pokok yang saya tekuni hingga saat ini tetap mengacu pada mata kuliah yang diampu selama menjadi dosen di FPOK UPI. Bidang manajemen pendidikan jasmani dan olahraga, pembelajaran metodologi pembelajaran motorik, seminar isu dan kebijakan, dan permainan tenis yang selama ini saya tekuni telah menghasilkan berbagai karya baik buku, makalah, modul, bahan ajar maupun penelitian yang sudah dipublikasikan dan dipresentasikan dalam berbagai seminar maupun lokakarya lokal, regional, nasional dan bahkan internasional. Bahkan ada beberapa hasil penelitian yang penulis publikasikan pada jurnal lokal, nasional, dan internasional sehingga dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan yang tertarik dengan temuan-temuan tersebut. Selain karya penelitian ada beberapa naskah buku yang sudah dibuat selama saya menjadi dosen di lingkungan FPOK UPI, yaitu: 1. Pengembangan Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler, Depdikbud, Dikti, Jakarta tahun 1997 2. Pendidikan Rekreasi, Depdiknas, Jakarta tahun 2000 3. Belajar dan Pembelajaran, Depdiknas, Jakarta tahun 2000 4. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak, Depdiknas, Jakarta tahun 2000 5. Perkembangan Peserta Didik Depdiknas, Jakarta tahun 2000 6. Metode Pengembangan Kemampuan Motorik, Depdiknas, PPPG tertulis, Bandung tahun

2001 7. Pembelajaran Atletik untuk SD yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2001;

Page 13: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

8. Pembelajaran Atletik untuk SLTP yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2001; 9. Pembelajaran Atletik untuk SLTA yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2002; 10. Model Olahraga Rekreasi yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2002; 11. Model Pengembangan Motorik Anak TK yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun

2002; 12. Model Olahraga Penyandang Cacat, Dirjen Olahraga, Jakarta tahun 2002 13. Model Olahraga di Tempat Kerja, Dirjen Olahraga, Jakarta tahun 2002 14. Supervisi Pendidikan Jasmani yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2003; 15. Olahraga Masyarakat yang diterbitkan oleh Depdiknas pada tahun 2003; 16. Pembelajaran Permainan Bola Tangan anak SDLB yang diterbitkan oleh Depdiknas pada

tahun tahun 2003; 17. Pembangunan Olahraga Jawa Barat yang diterbitkan oleh Pemda Jabar pada tahun

2003; 18. Sistematika Belajar Tenis, STIKP Pasundan, tahun 2004 19. Pembelajaran Kooperatif untuk Pengembangan Keterampilan Anak TK yang diterbitkan

oleh Depdiknas pada tahun 2005; 20. Pembangunan Olahraga Jabar menuju Provinsi Termaju pada tahun 2010 yang

diterbitkan oleh Pemda Jabar pada tahun tahun 2005; 21. Revitalisasi Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan yang diterbitkan oleh

Pemda Jabar bekerjasama dengan Jurusan PKR pada tahun 2005. 22. Pembelajaran dan Perkembangan Motorik yang diterbitkan oleh UT Jakarta pada tahun

2006; 23. Pengantar Filsafat Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, FPOK UPI tahun 2006; 24. Bahan Belajar Mandiri (BBM) Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang diterbitkan oleh

UPI pada tahun 2007. 25. Portofolio Institusi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung tahun 2007 26. Pengembangan Program Studi IKOR, tahun 2007 27. Pendidikan Jasmani dan Olahraga, buku pengangan MKU Olahraga, tahun 2007 28. Proposal komitmen implementasi sistem manajemen mutu (SMM) dan sertifikasi ISO

9001: 2000, tahun 2008 29. Proposal Pengembangan Program Studi Manajemen Olahraga , tahun 2008 30. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Konsep dan Implementasi pada Perkembangan Anak

TK), penerbit CV. Bintang Warli Artika, Edisi pertama tahun 2008. 31. Model Supervisi Pendidikan Jasmani, penerbit CV. Bintang Warli Artika, Edisi pertama

tahun 2009. Kajian-kajian tersebut telah mengantarkan saya untuk semakin fokus dalam bidang tersebut, baik untuk keperluan perkuliahan mahasiswa maupun untuk masyarakat umum. Bagi saya karya ilmiah tidak akan menjadi bermakna kalau hanya menjadi hiasan dan pajangan di rumah atau di perpustakaan, namun saya coba aplikasikan dalam berbagai kesempatan terutama saat mengajar mata kuliah kebijakan dalam pendidikan jasmani dan isu-isu dalam pendidikan di program S2 SPs UPI. Hasil-hasil kajian tersebut lebih terasa manakala saya terapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sangat membutuhkan berbagai informasi aktual dan inovatif dalam meningkatkan kompetensi para guru, anak didik, dan masyarakat.

G. Peningkatan Kualitas Manajemen/Pengelolaan Institusi (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi)

Page 14: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

Dalam hal pengelolaan institusi yang selama ini saya jalani mulai diangkat sebagai CPNS tahun 1989 dan PNS pada tahun 1990 sudah membekali berbagai pengalaman berharga dalam hal manajemen lembaga. Berbagai jabatan yang pernah saya jalani sejak diangkat menjadi dosen di FPOK UPI, yaitu: 1. Ketua Pembinaan Umat ICMI Orsat USA tahun 1996-1997 2. Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI dari tahun 1998-

2005; 3. Pemandu Acara Thomas dan Uber Cup, Jakarta, tahun 2004 4. Ketua Litbang PSI Jabar dari tahun 2000-2004; 5. Ketua Litbang Ikasi Jabar dari tahun 2001-2005; 6. Ketua Litbang PABBSI Jabar dari tahun 2002-2007; 7. Wakil Litbang Indonesian Society for Adapted Physical Education (ISAPE) dari tahun

2003-sekarang; 8. Pengurus Indonesian Society for Physical Education and Sport (ISPES) dari tahun 2003-

sekarang; 9. Sekretaris Forum Insan Olahraga Jawa Barat dari 2005-2006; 10. Ketua Pelaksana Tes Fisik atlet PON Jabar dari tahun 2006-2008; 11. Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI dari tahun 2005-2007; 12. Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi merangkap Ketua Prodi IKOR FPOK

UPI dari tahun 2007-sekarang; 13. Wakil Ketua Divisi SDM kepengurusan KONI Jabar 2006-2010; 14. Penanggung jawab Jurnal Wisata dan Olahraga dari tahun 2005-sekarang; 15. Assesor Sertifikasi Profesi Guru tingkat Jawa Barat dari tahun 2007-sekarang; 16. Assesor BAN PT Dikti Dapdiknas dari tahun 2007-sekarang. 17. Ketua KPPS pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2008. 18. Ketua KPPS pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat tahun 2008 19. Dekan FPOK UPI tahun 2008-2012 20. Ketua Forum Dekan Tingkat Nasional tahun 2009-2012 Pengalaman sebanyak ini telah menempa saya menjadi pimpinan yang lebih bijaksana dalam mengeluarkan berbagai kebijakan lembaga saat ini. Pertimbangan yang komprehensif sering mengiringi lahirnya kebijakan baru dalam implementasi program lembaga. Dengan banyak mengurangi kebijakan populis dan cenderung menjaga stabilitas lembaga menjadi bentuk manajemen yang saya bangun di lembaga FPOK UPI saat ini. Langkah dalam perubahan manajemen dari top-down menjadi buttom-up telah memunculkan angka partisipasi dosen dan staf FPOK UPI untuk hadir melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Implementasi kebijakan reward and punishment mengiringi gerak langkah lembaga untuk maju terus hingga meraih visi UPI, yaitu: ”leading and outstanding” Demikian pula dengan dukungan dari pimpinan UPI yang memberikan keleluasaan untuk mengambil kebijakan di unit semakin berkembang keberadaan lembaga saat ini dan bahkan semakin meningkat citra diri lembaga di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan anak-anaknya di lembaga yang saya pimpin, bahkan pada tahun 2009 ini mengalami lonjakan yang signifikan dengan tingkat keketatan 1:10, baik melalui jalur PMDK, UM UPI, maupun SNMPTN. Pada tahun 2009 ini pula telah digagas untuk mengintegrasikan Program Studi Pedagogi Olahraga SPs S2 dan S3 ke Fakultas (FPOK). Ini merupakan langkah besar dan direspon oleh para dosen yang sudah meraih doktor merespon kebijakan ini sebagai terobosan yang signfikan. Dengan demikian mulai tahun 2009 ini para doktor baru akan lebih berdaya dengan

Page 15: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

diberikan kesempatan oleh Dekan untuk mengajar dan membimbing mahasiswa di tingkat S2 dan S3. Ini merupakan sebuah perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi terhadap penciptaan sistem kelembagaan yang lebih maju dan fundamental.

H. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa (perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi)

Kondisi mahasiswa saat ini cukup dinamis dengan berbagai aktivitas yang tidak pernah putus-putusnya. Atmospir seperti ini merupakan dampak dari manajemen yang transparan yang saya terapkan dalam menjalankan lembaga ini. Secara gradual dengan sedikit demi sedikit memasukkan pesan-pesan perubahan pola pikir (mind set) ke arah yang lebih terbuka dan berdasar (normatif). Perubahan manajemen yang pertama kali dilakukan adalah dengan sering ikut serta dalam berbagai kegiatan yang mahasiswa lakukan. Saya selama ini banyak terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan baik yang bersifat intrakurikuler maupun ekstra universitas. Kegiatan intrakurikuler lebih banyak dilakukan berupa pembimbingan skripsi dan konsultasi peningkatan mutu belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Sedangkan kegiatan mahasiswa yang bersifat ekstra universitas selama ini lebih berorientasi kepada kegiatan pembimbingan dalam lomba karya ilmiah, pertandingan keolahragaan, aktivitas organisasi, kesenian, dan keagamaan. Hasil dari pembimbingan tersebut lembaga yang saya pimpin sering meraih berbagai prestasi baik tingkat universitas, tingkat nasional seperti kejurnas senam, futsal, sepak bola, bola voli, bola basket, hoki, panahan, renang, dan banyak lagi prestasi nasional yang pernah diraih para mahasiswa FPOK di tahun 2009. Untuk untuk level internasional, kegiatan seperti Sea Games, Asian Games, dan Olympic Games merupakan prestasi yang dihasilkan dari proses perekrutan mahasiswa baru terutama melalui jalur PMDK yang fokus utamanya adalah mencari atlet terbaik yang siap untuk dibina melalui UKM di tingkat FPOK UPI. Pembinaan jangka panjang telah menghasilkan para mahasiswa berprestasi yang dapat meningkatkan citra lembaga yang ”leading and outstanding”. Melalui dukungan positif dan simpatik inilah, saya percaya bahwa kegiatan mahasiswa akan terhindar dari berbagai ekses yang sering dikumandangkan bahwa mahasiswa senangnya demonstrasi dan perkelahian masal. Mahasiswa juga manusia yang secara fitrah sangat memerlukan kedamaian dan kesejukan dalam beraktivitas. Tanpa dukungan semua pihak, aktivitas mahasiswa akan cenderung tidak terkendali dan bisa keluar dari norma-norma yang berlaku. Saya menyadari itu semua, sehingga setiap kegiatan mahasiswa dilakukan saya akan terjun bersama dosen lainnya memberikan bimbingan, arahan, dan juga dukungan finansial. Model seperti ini relatif berhasil dan mahasiswa merasa terperhatikan dan cenderung terhindar dari ekses yang sering merugikan para mahasiswa, lembaga dan masyarakat. Kondusifitas lembaga akan melahirkan inisiatif dan karya inovasi mahasiswa dalam berbagai bidang sebagai pengejauwantahan dirinya. Saya akan tetap komitmen dengan moto, ”memanusiakan manusia untuk menjadi manusia berguna.” Jadi, peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa saya lakukan dengan melakukan berbagai perubahan dalam hal pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi yang selama ini saya berikan untuk lebih meningkatkan peran serta mahasiswa baik didalam lembaganya maupun di masyarakat. Langkah semacam ini telah menghasilkan berbagai perubahan positif terbukti dengan tidak terdengar lagi perkelahian mahasiswa FPOK dengan mahasiswa lainnya karena kalah dalam pertandingan. Para mahasiswa sudah mulai menerapkan makna ”sportivitas” dan ”fair play” dalam aktivitasnya. Kondisi ini harus terus

Page 16: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

dipelihara dan ditingkatkan peran sertanya sehingga kehadiran FPOK UPI ke kampus utama di jalan Setiabudhi benar-benar dapat memberikan kontribusi bagi stabilitas lembaga UPI secara umum.

I. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu komponen tridharma perguruan tinggi yang harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan dosen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus berbasis pada hasil-hasil penelitian, agar karya-karya dosen yang selama ini hanya berupa dokumen yang dipajang berubahan menjadi aktivitas yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Beberapa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang saya lakukan selama ini berupa workshop, sosialisasi, penyuluhan, pembimbingan, penataran, pendidikan dan latihan. Topik yang dijalankan lebih menitik beratkan pada upaya peningkatan mutu kompetensi guru pendidikan jasmani mulai tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Selama ini saya sering terlibat dalam berbagai kegiatan konsultasi olahraga rekreasi di lembaga Menegpora, konsultasi kurikulum di Yayasan Pendidikan, dan penggunaan berbagai model pembelajaran pendidikan jasmani mulai tingkat SD hingga SLTA. Menjadi nara sumber dalam berbagai kegiatan sosialiasai, konferensi, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan untuk menyebar luaskan informasi baik dari hasil penelitian maupun kajian teori. Kesemua itu bermanfaat untuk pengembangan dan pembangunan SDM baik di lingkungan persekolahan maupun masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat lainnya adalah penyampaian pentingnya aktivitas gerak dalam menjaga kesehatan yang merupakan salah satu komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sport Development Index menjadi salah satu gerakan dari pemerintah pusat (Kementrian Pemuda dan Olahraga) Jakarta yang menhendaki adanya pemetaan mengenai kondisi kebugaran masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat mulai anak-anak hingga lansia (lanjut usia). Kesemuanya diangap penting dalam menopang pembangunan bangsa. Saya sering bertindak sebagai penyaji atau penyelenggara kegiatan dalam berbagai event lokakarya maupun seminar. Kegiatan ini telah membekali saya untuk terus mengembangkan diri agar kualitas pengabdian kepada masyarakat semakin baik. Dalam kegiatan pengabdian sering melibatkan sejumlah mahasiswa dan dosen yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan ilmu ditengah-tengan masyarakat. Dengan lingkungan masyarakat yang heterogen bentuk pengabdian kepada masyarakatpun harus mengikuti trends tuntutan yang menjadi pengguna (user). Beberapa kegiatan pengabdian yang pernah saya lakukan sebagai berikut: 1. Konsultan Direktorat Olahraga Masyarakat pada Ditjen Olahraga Depdiknas dari tahun

2002-2004; 2. Penatar Manggala Pendidikan dan Pelatihan Pembekalan Guru Kelas/Agama untuk

menjadi guru penjas di SD pada Dikdasmen Depdiknas dari tahun 2002-2007; 3. Penatar Manggala Pendidikan dan Pelatihan Pembekalan Guru Penjas Sekolah Luar

Biasa Dikdasmen Depdiknas dari tahun 2003-2007; 4. Penatar pada sosialisasi buku ajar pendidikan jasmani dari SD-SLTA se Indonesia dari

Dikdasmen Depdiknas dari tahun 2000-2004; 5. Konsultan Pendidikan Jasmani pada LPMP Jawa Barat dari tahun 2000-sekarang; 6. Konsultan kurikulum SD Yayasan Mutapanin dari tahun 2000-2004; 7. Konsultan pendidikan pada Yayasan Zamrud dari tahun 2007-sekarang; 8. Tim perumus evaluasi hasil PON XV tahun 2000 di Surabaya; 9. Tim Sosialisasi model perkembangan balita Depdiknas Jakarta pada tahun 2003;

Page 17: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

10. Tim perumus strategi pembangunan keolahragaan Jawa Barat tahun 2005-2006; 11. Tim Sosialisasi Rancangan Sertifikasi Tenaga Keolahragaan Menpora pada tahun 2007; 12. Tim perumus evaluasi hasil PON XVI tahun 2004 di Palembang; 13. Tim penyusun laporan Tes Fisik atlet PON Jabar dari tahun 2006-2008; 14. Tim Penyusun laporan Raparprov KONI Jabar 2006 dan rencana kerja KONI Jabar tahun

2007; 15. Tim Penyusun laporan Raparprov KONI Jabar 2007 dan rencana kerja KONI Jabar tahun

2008; 16. Tim perumus model PORPROV 2010 Jawa Barat dari tahun 2007-sekarang. 17. Tim Penyusun Portifolio Akreditasi Institusi UPI pada tahun 2007; 18. Tim penyusun laporan Monev pada PON XVII Kaltim tahun 2008 Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi wujud kepedulian saya dalam mengimplementasikan ilmu di bidang pendidikan jasmani, olahraga, kesehatan dan rekreasi dengan tujuan agar masyarakat lebih peduli dengan akiviatas gerak agar menjadi budaya dalam masyarakat kita. Upaya peningkatan pengabdian kepada masyarakat sudah dilakukan secara berkala baik dalam bentuk program maupun target sasaran. Pada akhirnya kegiatan pengabdian menjadi lebih bermakna dan suistanable (berlanjut) dalam berbagai event, baik yang disiapkan oleh masyarakat maupun oleh LPPM UPI. Jadi, pengabdian kepada masyarakat semakin hari harus meningkat baik dari aspek layanan, subtansi, maupun target sasarannya. Sehingga aktivitasnya dapat dirasakan oleh masyarakat semua lapisan. BAGIAN II

J. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi (kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas)

Kepribadian saya selama ini cenderung terbuka dan empati dengan siapapun yang membutuhkannya. Di usia yang sudah menginjak 46 tahun, saya merasakan adanya perubahan secara signifikan dalam diri. Terutama setelah menjalankan ibadah haji ke Baitullah, semakin meyakinkan akan jalan hidup yang harus ditempuh. Usaha maksimal adalah moto hidup yang dijalani, meskipun hingga saat ini Allah belum memberi keturunan yang selalu didambakan. Namun dengan prinsip hidup ”khoirunnass anfauhum linnassi” menjadi diri saya selalu masuk dalam lingkungan manapun. Kepedulian saya selama ini terutama kepada siapa saja untuk selalu ingin membantu. Kepribadian tersebut membuat kondisi saya lebih dapat dikendalikan dan mudah untuk dikontrol, tidak mudah marah dan cenderung permisif apabila hal itu tidak menyimpang dari norma-norma yang ada. Tingkat kesabaran yang dulu menjadi masalah pribadi, saat ini justru lebih rileks dan tenang dalam menghadapi berbagai hal rumit sekalipun. Melakukan ”muhasabah” pada setiap malam saat shalat tahajud menjadi solusi terbaik dalam menghadapi berbagai persoalan di tempat kerja, keluarga atau di masyarakat. Kesabaran yang menjadi ciri kepribadian saya saat ini selalu mampu mengatasi segala hal, sehingga segalanya dapat diatasi tanpa perasaan emosi dan frustasi. Ekspresi perasaan ingin membalas kepada orang yang mendhalimipun seakan sirna dari lubuk hati manakala dilakukan refleksi ke masa silam. Pendekatan keagamaan nampaknya lebih solutif dalam menghindari munculnya konflik internal maupun eksternal di tempat kerja. Bahkan persoalan keluarga mencoba untuk tidak campur adukan dengan persoalan yang ada di tempat kerja. Ekspresi perasaan yang selalu menerima apa yang

Page 18: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

terjadi jauh lebih rasional dibandingkan dengan ekspresi emosi tak terkendali dan cenderung tidak rasional. Sejak tahun 2004 dengan menyandang predikat Haji semakin meningkat kontrol diri dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi pekerjaan maupun hal lainnya. Karena semakin tinggi kendali diri yang diikuti sikap sabar telah membuka berbagai peluang untuk tidak cepat bertindak tanpa melalui perhitungan matang. Kondisi ini sangat dirasakan oleh mahasiswa, teman sejawat, dan karyawan. Apalagi dengan posisi sebagai Dekan, setiap keputusan yang saya tetapkan tidak pernah merugikannya bahkan diambil lebih berpihak pada sisi positif yang semua pihak merasa terpuaskan. Khususnya dalam proses perkuliahan, apabila mahasiswa ingin mengukur karakter pribadi saya, setiap akhir perkuliahan diadakan evaluasi dari mereka sebagai umpan balik positif untuk melakukan berbagai perbaikan di kemudian hari. Bentuk evaluasi yang dilakukan adalah dengan mengisi angket, para mahasiswa dapat memberikan komentar mengenai kinerja atau performa setiap semester oleh mahasiswa yang diajari. Langkah ini telah meningkatkan karakter pribadi saya dalam berbagai situasi dan kondisi terutama dalam hal kendali diri, kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas yang jauh lebih baik.

K. Etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, ketangguhan)

Dengan jam kerja rutin dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00 dan bahkan sering menjadi orang yang terakhir keluar kantor menjadi pemandangan biasa selama menduduki jabatan Dekan FPOK UPI. Dengan tanggung jawab diberikannya semakin memacu untuk lebih meningkatkan semangat dalam bekerja, meskipun harus pulang paling akhir. Namun dengan semangat yang ada dalam diri mendorong saya untuk terus bekerja terutama dalam mencapai target kerja yang telah ditetapkan. Kunci keberhasilan semuanya itu adalah sikap disiplin diri saya yang selalu diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab dalam menjalankan tugas mengajar dan memimpin. Banyak tantangan yang saya hadapi dalam bekerja terutama upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan staf yang masih diupayakan setiap saat. Perubahan itu sudah mulai dirasakan saat ini, apalagi setelah mendapat bantuan dari para Pembantu Dekan yang penuh dedikasi dan dosen serta staf yang cenderung akomodatif semakin memperlancar proses kerja di FPOK UPI saat ini. Tanpa adanya ketangguhan diri untuk terus berjuang rasanya kinerja akan sulit dikendalikan, namun dengan niat ikhlas semua kesulitan menjadi mudah adanya. Dengan dua tugas pokok sebagai pengajar dan tugas tambahan sebagai Dekan, etos kerja justru lebih meningkat dan terpacu untuk selalu melakukan pekerjaan terbaik untuk kemaslahatan civitas akademika FPOK UPI. Saya tidak akan meninggalkan tugas pokok mengajar dan membimbing mahasiswa pada setiap kesempatan yang tersedia. Justru dengan berbagai kesibukan saat ini menjadi lebih nikmat daripada hanya duduk mengajar. Mobilitas yang tinggi telah melahirkan berbagai kesempatan untuk berbuat sesuatu yang terbaik yang dapat dilakukan. Saya terus berupaya dan memelihara etos kerja saat ini dan kalau dimungkinkan untuk terus ditingkatkan dengan langkah kreatif dan inovatif. Dengan tetap menjaga kesehatan tubuh menjadikan saya lebih dapat merancang waktu seefisien mungkin. Tidak ada waktu yang disia-siakan tanpa aktivitas berguna dan bermanfaat. Dengan segudang aktivitas, saya dituntut untuk cerdas dalam membawa diri, menghadapi berbagai kritikan dari beberapa pihak agar tidak terjerembab ke hal-hal yang tidak normatif dan cenderung menyimpang. Saya selalu menjaganya hingga program kerja jangka mikro, messo, dan makro tetap menjadi target yang harus dicapai.

Page 19: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

Jadi, etos kerja berupa semangat, target kerja, disiplin, dan ketangguhan dalam menjalankan tugas menjadi keharusan. Peningkatan kesejahteraan civitas akademik yang menjadi target selama menjadi Dekan FPOK UPI senantiasa diupayakan setiap saat. Mencari ”Income Generating” di luar income rutin menjadi tantangan. Dengan melakukan berbagai upaya kerjasama (MoU) dengan pihak-pihak tertentu telah memberikan hasil positif dalam memperoleh pemasukan bagi lembaga. Etos kerja saya menjadi salah satu bagian terpenting dalam mendukung terciptanya proses pendidikan secara efektif terutama dalam membangun sikap disiplin para dosen dan staf serta mutu hasil belajar para mahasiswa.. Bagi saya bahwa orang yang memiliki kinerja yang tinggi tentunya harus mampu menyusun program dan menerapkannya secara maksimal sehingga sangat minimal program yang tidak dapat dijalankan.

L. Integritas Diri (kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung jawab

dan keteladanan) Integritas diri merupakan keterpaduan yang dimiliki oleh diri yang diwujudkan dalam berbagai bentuk perbuatan. Integritas diri diwujudkan dengan sikap positif dalam berbagai hal. Jenjang pendidikan nampaknya sangat mempengaruhi integritas pribadi saya. Dengan riwayat pendidikan, lulus SDN 2 di Garut lulus tahun 1976, SMPN 1 di Garut lulus tahun 1979, SMAN 1 di Garut lulus tahun 1982, S1 FPOK UPI di Bandung lulus tahun 1987, S2 dalam bidang Physical Education Pedagogy, di University of Houston, Texas, USA yang lulus pada tahun 1997 telah memberi pengalaman berharga terutama dalam hal mengenali karakter dan budaya bangsa lain. Alhamdulillah dengan ditemani istri selama studi di Amerika tidak membuat perilaku saya berubah. Justru semakin lebih dewasa dan bijaksana karena sering bergaul dengan bangsa yang sudah sangat beradab dalam kehidupannya. Pada tahun 2001 saya melanjutkan ke program S3 dengan mengambil program studi Administrasi Pendidikan, alasannya karena program studi keolahragaan belum ada di UPI. Pada tahun 2008 dengan dorongan semua pihak akhirnya saya dapat menyelesaikan studi doktor. Keberhasilan ini juga ditopang oleh sikap sidik dan konaah. Saya selalu bersyukur setiap saat, agar keberhasilan ini tidak menjadikan saya sombong, justru harus menjadi motivator bagi dosen-dosen muda untuk terus belajar meraih prestasi terbaik. Firman Allah yang menyatakan bahwa, ”Allah akan meninggikan derajat bagi yang berilmu”. Jenjang pendidikan S3 adalah peningkatan derajat keilmuan tertinggi yang bersifat formal. Inilah modal dasar yang perlu ditingkatkan dengan mengembangkan karya-karya lain yang lebih bermanfaat bagi semua orang. Demikian pula dengan PBM di dalam kelas, saya merasakan lebih percaya diri dan lebih menguasai konten, sehingga mahasiswa semakin terpuaskan dengan layanan prima yang diberikan oleh saya sebagai dosennya. Keluasan ilmu menjadikan seseorang lebih mudah mensikapi berbagai soal baik akademik maupun persoalan lainnya dalam kehidupan. Jadi, integritas diri yang saya aktualisasikan dalam berbagai aktivitas yang dilandasi dengan kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung jawab dan keteladanan menjadikan diri saya lebih bermanfaat bagi banyak orang. Eksistensi ini saya aktualisasikan dengan menjadi ketua Dewan Keluarga Masjid (DKM). Dalam lingkungan inilah keteladanan menjadi motoku. Dalam menjalankan roda organisasi DKM, saya tidak bertindak seperti seorang ”BOSS” melainkan menjalankan segalanya dengan dasar contoh kepada setiap orang. Tanpa harus memberi instruksi, setiap orang akan menyadari akan kewajibannya.

Page 20: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

M. Keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain (penyikapan dan penerimaan)

Dalam menjalankan kehidupan kita akan dihadapkan pada berbagai persoalan. Persoalan itu ada yang ringan dan ada juga yang kompleks. Kesemuanya itu harus dihadapi dan jangan dihindari. Kritik merupakan salah satu aspek kontrol sosial yang harus disikapi dengan bijaksana. Hindari sikap emosi dalam menghadapi setiap kritik yang muncul. Apalagi sebagai seorang pimpinan unit (Dekan), kritikan akan selalu ada manakala bawahan tidak merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh pimpinannya. Oleh karena itu kritik bukanlah sesuatu hal yang harus dihindari dan ditakuti, melainkan harus menjadi pemicu dalam berbuat sesuatu yang lebih baik di masa datang. Dalam setiap kesempatan pertemuan rutin dengan para dosen dan staf, saya justru selalu meminta kritik dan saran sebagai kontrol sosial yang dapat memacu saya untuk lebih mawas diri dan tidak mudah menyerah. Sikap menerima kritik dan saran adalah perbuatan yang sangat disukai Allah, karena manusia tersebut mampu berjalan dalam koridor yang tepat dan positif. Saya biasanya akan mendengarkan terlebih dahulu kritikan dari siapapun, saya akan melihatnya secara obyektif kebenaran kritikan tersebut. Apabila saya tidak yakin akan kebenaran dari kritikan tersebut, saya akan mencari pendapat orang lain agar saya lebih yakin tentang obyektivitas isi kritikan tersebut. Bagi saya kritik obyektif cenderung membangun pribadi untuk dapat menerima dan mensikapi sesuatu secara positif pula. Dalam mensikapi saran dan kritik, saya berusaha mengambil sikap bijak. Artinya tidak semata-mata percaya dan menggantungkan diri pada pendapat orang lain, tetapi juga bukan berarti sama sekali mengabaikan atau menutup mata atas pendapat orang lain. Justru, sikap kehati-hatian akan membawa ke gerbang kesuksesan. Kehati-hatian bukan berarti lambat dalam bersikap, melainkan mencari solusi tepat sebelum bersikap agar meraih target yang akurat dalam setiap saat. Jadi, keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain dalam bentuk penyikapan dan penerimaan harus menjadi bagian dari kehidupan. Sikap menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain akan melahirkan pribadi yang dewasa dan bijaksana. Saya selalu melihat kritik, saran dan pendapat orang lain dari berbagai sudut pandang tanpa mengecilkan artinya. Sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak kritik, saran, dan pendapat saya mencoba melakukan kontemplasi sejenak kalau masalahnya ringan, namun apabila masalahnya kompleks, saya akan meminta pertimbangan orang bijak lainnya sebagai pembanding. Contoh kasus beberapa hari lalu, saya memperoleh kritikan dari salah seorang dosen mengenai mekanisme pembayaran insentif Ujian Masuk UPI yang dia anggap terlambat. Dengan bijaksana saya menyampaikan bahwa persoalan keterlambatan 1 hari karena masalah adminstratif yang seharusnya tidak perlu terjadi. Saat itu juga saya menyampaikan rasa terima kasih dan tolong untuk selalu memberikan masukan apabila ada hal-hal yang kurang.

N. Peran Sosial (kemampuan kerja sama dan kemampuan komunikasi) Sebagai makhluk sosial, ketergantungan kepada orang lain menjadi bagian dari kehidupan. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Namun tidak setiap gerak langkah kita harus tergantung kepada orang lain. Dalam aktivitas sehari-hari, saya selalu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tanpa harus selalu menggantungkan kepada orang lain, saya mencoba memposisikan diri pada tempat yang bisa dan tidak bisa sesuatu itu dilaksanakan. Kemampuan kerja sama dan kemampuan komunikasi adalah instrumen yang tepat bagi saya untuk mencari solusi dalam mensikapi persoalan yang kompleks. Apalagi saat bertindak

Page 21: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

sebagai Dekan, pimpinan FPOK UPI, kemampuan kerjasama dan komunikasi adalah mutlak dimiliki. Kepemimpinan adalah sifat dan ciri tertentu yang dapat menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Saya termasuk tipe pemimpin direktif (pemimpin yang melakukan komunikasi satu arah), konsultatif (pemimpin yang mau mendengar perasaan bawahan), partisipatif (pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam kompetensi), dan delegatif (pemimpin mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan bawahan). Dengan tipe kepemimpinan saya seperti itu ternyata sangat beragam terutama sebagai upaya melakukan perubahan diri. Namun demikian dalam peran sosial ini saya harus terus menjalin kerjasama dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan bawahan maupun atasan. Selama ini saya dapat bekerjasama dan berkomunikasi dengan siapapun tanpa melihat strata dan status seseorang. Bekerjasama dan berkomunikasi dengan orang lain selama ini sudah cukup baik dan lancar, baik dengan teman sejawat, staf administrasi, atasan, mahasiswa, dan masyarakat. Dalam bekerjasama saya suka bila dalam satu sama lain saling percaya tanpa curiga. Sikap kerjasama ini harus dipelihara karena manusia akan sangat bergantung pada manusia lainnya. Perilaku bahu membahu satu sama lain, bertanggung jawab atas peran dan tugas masing-masing memacu saya untuk lebih bijaksana. Keinginan untuk menang sendiri harus dibuang jauh, karena akan memunculkan sikap ego yang akan merugikan dirinya dan orang lain. Saya termasuk yang tidak ego, namun toleransi dalam memimpin. Jadi, peran sosial berupa kemampuan kerja sama dan kemampuan komunikasi menjadi gaya kepemimpinan yang selalu saya kembangkan selama menjadi Dekan pada FPOK UPI saat ini atau memimpin di lembaga sosial lainnya baik di KONI, DKM, Masyarakat, atau sebagai ketua Forum Dekan tingkat Nasional. Semuanya itu dijalani dengan enjoy tanpa ada beban yang berarti dan dapat mengganggu stabilitas diri dan orang lain.

O. Orisinalitas (kreativitas dan inovasi) Berbagai wujud kreativitas dan inovasi yang saya lakukan telah berbuah dalam bentuk penghargaan dari berbagai pihak, seperti: 1. Menjadi Peneliti Terbaik di lingkungan UPI pada tahun 2002; 2. Mendapat penghargaan Satia Lancana Pengabdian 10 tahun dari UPI pada tahun 2004; 3. Mendapat penghargaan Satia Lancana Pengabdian 10 tahun dari Presiden RI pada

tahun 2005. 4. Menjadi dosen berprestasi urutan I di tingkat FPOK UPI tahun 2008 5. Menjadi dosen berprestasi ke III di tingkat UPI tahun 2008 Kreativitas dan inovasi yang menonjol dari karya saya itu lebih fokus pada pencarian solusi terbaik dalam bentuk penelitian dan ide-ide kreatif saat seleksi dosen berprestasi baik pada level fakultas maupun universitas. Selain karya tulis, kreativitas dan inovasi juga saya lakukan selama proses belajar mengajar dengan mahasiswa. Pada setiap semester, saya selalu meninjau ulang penggunaan metode dan pendekatan dalam pembelajaran yang saya gunakan. Apakah masih layak digunakan atau sudah out of date. Bersama mahasiswa saya lakukan evaluasi mengenai kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode dan materi perkuliahan. Keluhan mahasiswa menjadi alasan perlunya kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Dalam kondisi ini saya biasanya langsung mengganti metode yang tidak cocok tersebut dengan mencari ide dalam penggunaan metode pembelajaran yang tepat dengan karakteristik mahasiswa. Bagi saya masalah penggunaan metode merupakan topik yang tidak habis-habisnya dibahas dalam berbagai seminar, diskusi, dan lokakarya untuk mencari berbagai alternatif pemecahan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi dalam menjalankan tugas saya sebagai dosen di

Page 22: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

PT. Hal ini disebabkan karena saya yakin bahwa faktor dominan yang menentukan tingkat keberhasilan akan bergantung kepada kreativitas dan inovasi yang saya terapkan. Terutama dalam melakukan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta internalisasi etika dan moral. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bagi saya apabila memberikan apresiasi terhadap berbagai persoalan yang muncul dalam wilayah pendidikan. Beberapa karya kreatif dan inovatif yang pernah saya lakukan dan dimuat di jurnal sebagai berikut: 1. A Profil of Concerns and Stresses Inservice and Preservice in Elementary Physical

Educators in Indonesia, tahun 1997. 2. Pengaruh Strategi Pembelajaan Deduktif dan Induktif terhadap Peningkatan Kemampuan

Memecahkan Masalah pada Anak SD dipublikasikan pada Jurnal PGSD Sumedang tahun 2001.

3. Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal dan Eksplorasi terhadap Peningkatan Gerak Dasar Siswa SD dipublikasikan pada Jurnal Depdiknas tahun 2002.

4. Profil Guru Pendidikan Jasmani SD di Kota Bandung dipublikasikan pada Jurnal Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru tahun 2002.

5. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa melalui Penerapan Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Manajemen Olahraga Kesehatan dan Rekreasi, tahun 2003.

6. Reformasi Manajemen Perguruan Tinggi dipublikasikan pada Jurnal Unsyiah NAD tahun 2004.

7. Analisis Kecenderungan Manajemen Waktu Luang di Kota Bandung dipublikasikan pada Jurnal Wisata dan Olahraga tahun 2005.

8. Faktor-faktor Strategik yang mempengaruhi Kinerja Guru Penjas dipublikasikan pada Jurnal Wisata dan Olahraga tahun 2006.

9. Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Jurnal Iptek Olahraga, tahun 2006. 10. Pengembangan lapangan kerja lulusan jurusan pendidikan kesehatan dan rekreasi

melalui kerjasama pemasaran sport tourism dengan pusat kegiatan olahraga di Kota Bandung dipublikasikan pada Jurnal Depdiknas tahun 2007.

11. Pengembangan Lapangan Kerja Lulusan PJKR, Jurnal Iptek Olahraga, tahun 2007. 12. Kontribusi supervisi dan fasilitas terhadap kinerja guru pendidikan jasmani sekolah dasar

di Kota Bandung.” Pada tahun 2007. 13. Pemberdayaan perempuan lanjut usia melalui perubahan pola hidup pada tahun 2007

dipublikasikan pada Bazar Hasil Penelitian UPI tahun 2007. 14. Pengembangan Industri olahraga terpadu menuju kemandirian dan kemapanan pada UPI

BHMN dipublikasikan pada Jurnal Penelitian Pendidikan UPI tahun 2007. 15. Pengaruh Nutrisi dan Olahraga terhadap Aktivitas Lansia, Jurnal Iptek Olahraga, tahun

2008. 16. Implementasi Supervisi Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar, Jurnal Wisata dan

Olahraga, Desember 2008. 17. Kontribusi layanan supervisi, kepemimpinan kepala sekolah, dan fasilitas pembelajaran

terhadap kinerja guru pendidikan jasmani SMPN se kota Cimahi, Jurnal Penelitian Pendidikan, UPI tahun 2009.

Bagi saya organisasi birokrat sebagai Dekan selama ini tidak menghambat untuk tetap berkreasi dan berinovasi. Hanya tinggal mengatur waktu saja dan membuat skala prioritas dalam setiap aktivitasnya.

Deskripsi diri ini saya buat dengan sesungguhnya dan jika diperlukan saya bersedia untuk menyampaikan bukti-bukti terkait.

Page 23: Portofolio BADRUZAMAN 2010 - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI...mereka tidak bisa melakukan setiap tugas ajar yang diberikan sehingga lebih

Bandung, 25 Juni 2009

Dosen yang Diusulkan,

(Dr. H. Yudha M. Saputra, M.Ed) NIP. 196303121989011002

Mengesahkan, Mengetahui, Dekan FPOK UPI, Ketua Jurusan PKR FPOK UPI,

(Dr. H. Yudha M. Saputra, M.Ed) Dr. Herman Subarjah, M.Si NIP. 196303121989011002 NIP.