por tug is

26
Penjelajahan bangsa Portugis. Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry “Pelaut” (1394-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali keLisabon/ Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga. Route pelayaran mereka dapat Anda lihat pada gambar/peta sebagai berikut : Penjelajahan Bangsa Portugis Setelah perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang). Pada tahun 1498, raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara. Kemudian Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.

Upload: maulidya-agustiani

Post on 26-Jun-2015

760 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Por Tug Is

Penjelajahan bangsa Portugis. Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry “Pelaut” (1394-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali keLisabon/ Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga. Route pelayaran mereka dapat Anda lihat pada gambar/peta sebagai berikut :

Penjelajahan Bangsa Portugis

Setelah perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).

Pada tahun 1498, raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara. Kemudian Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.

Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan dan pada tahun 1512 dilakukan Perjanjian Saragossa (Zaragoza). Isi perjanjian itu antara lain:

1.    Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.2.    Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.

Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Nusantara. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang

Page 2: Por Tug Is

menguntungkan pada awal abad ke-16 dan usaha penyebaran Katolik Roma mereka yang berbarengan menyaksikan pendirikan pos dan benteng perdagangan, serta unsur budaya Portugis yang kuat yang masih tetap penting di Indonesia.

Awal penjelajahan

Tanaman pala adalah asli Kepulauan Banda di Maluku. Pernah menjadi salah satu komoditas paling berharga di dunia, pala menarik kekuatan kolonial Eropa pertama ke Nusantara.

Bangsa Eropa sedang memajukan teknologi di awal abad ke-16; keahlian baru bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal, dan persenjataan memungkinkan mereka berani mengadakan ekspedisi penjelajahan dan ekspansi. Bermula dengan ekspedisi penjelajahan pertama yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan pada tahun 1512, bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara, dan mencoba mendominasi sumber-sumber rempah-rempah berharga[1] dan berusaha menyebarkan Katolik Roma. Percobaan awal bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan,[2] gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan Islam di Jawa, seperti Demak dan Banten. Bangsa Portugis mengalihkan arah ke Kepulauan Maluku, yang terdiri atas berbagai kumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan antarpulau dan internasional. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat, mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia Timur, termasuk Pulau Ternate, Ambon, dan Solor. Namun, puncak kegiatan misi Portugis dimulai pada paruh terakhir abad ke-16, setelah langkah penaklukan militernya di kepulauan tersebut gagal dan kepentingan Asia Timur mereka berpindah ke Jepang, Makau, dan Tiongkok; serta pada gilirannya gula di Brasil dan perdagangan budak Atlantik mengalihkan perhatian mereka dari Nusantara. Di samping itu, bangsa Eropa pertama yang tiba di Sulawesi Utara adalah Portugis.

Kemunduran dan peninggalan

Keberadaan Portugis berkurang hanya di Solor, Flores dan Timor (lihat Timor Portugis) di Nusa Tenggara Timur sekarang, menyusul kekalahan pada tahun 1575 di tangan penduduk Ternate,

Page 3: Por Tug Is

penaklukan Belanda di Ambon, Maluku Utara, dan Banda, serta kegagalan umum untuk menopang kendali perdagangan di kawasan ini.[3] Dibandingkan dengan ambisi awalnya mendominasi perdagangan Asia, pengaruh mereka pada budaya Indonesia amat kecil: gitar balada keroncong; sejumlah kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Portugis yang pernah menjadi lingua franca di samping Melayu; dan banyak nama keluarga di Indonesia Timur seperti Da Costa, Dias, de Fretes, Gonsalves, dll. Dampak terpenting kedatangan bangsa Portugis adalah gangguan dan kekacauan jaringan perdagangan yang sebagian besar terjadi akibat penaklukan Malaka, dan penyebaran Kristen awal di Indonesia. Hingga kini, penduduk Kristen banyak ditemui di Indonesia Timur.[4]

Di Kampung Tugu, Koja, Jakarta Utara, terdapat permukiman keturunan Portugis. Mereka adalah keturunan dari bangsa Portugis yang dibawa ke Batavia (sekarang Jakarta) sebagai tawanan perang setelah VOC Belanda menaklukkan Malaka pada tahun 1641.[5]

Vasco da Gama (IPA: ['vaʃku dɐ 'gɐmɐ] (Sines, Alentejo, Portugal, sekitar 1469 – 24 Desember 1524 di Kochi, India) adalah seorang penjelajah berkebangsaan Portugis, yang menemukan jalur jalan laut langsung dari Eropa ke Malabar, India dengan melakukan penjelajahan laut mengelilingi Afrika.

Latar belakang

Da Gama ditugasi oleh Raja Manuel I dari Portugal untuk mencari negeri-negeri Kristen di benua Timur (Baginda, seperti banyak orang Eropa lainnya, mengira bahwa India adalah Kerajaan Kristen dari Prester John), dan untuk mendapatkan akses Portugis ke pasar komersial di benua Timur. Da Gama memperluas penjelajahan laut dari pendahulunya Bartolomeu Dias, yang pertama-tama mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika pada 1488, yang berpuncak dengan penjelajahan laut Portugis yang didukung oleh sekolah pelayaran dari Henrique sang Navigator.

Pelayaran da Gama berhasil membangun rute lautan dari Eropa ke India yang memungkinkan perdagangan dengan Timur Jauh, tanpa menggunakan rute kafilah Jalur Sutera yang mahal dan tidak aman, antara Timur Tengah dan Asia Tengah. Namun, pelayaran ini juga terhambat oleh kegagalannya untuk membawa barang-barang yang menarik bagi bangsa-bangsa di Asia Kecil dan India. Rute ini penuh bahaya:hanya 54 dari 170 kelasi, dan dua dari empat kapal, yang kembali ke Portugal dengan selamat pada 1499. Namun demikian, pelayaran pertama da Gama langsung menghasilkan era dominasi Eropa selama ratusan tahun melalui kekuatan laut dan perdagangan, dan kolonialisme Portugis selama 450 tahun di India yang menghasilkan kekayaan dan kekuasaan bagi takhta Portugal.

Eksplorasi sebelum da Gama

Sejak awal abad ke-15, sekolah pelayaran Henrique sang Navigator telah memperluas pengetahuan Portugal tentang garis pantai Afrika. Dari tahun 1460-an, tujuannya adalah mengeliling ujung selatan benua itu untuk mendapatkan akses yang lebih mudah kepada

Page 4: Por Tug Is

kekayaan India (terutama lada hitam dan bumbu-bumbu lainnya) melalui rute laut yang dapat diandalkan.

Ketika da Gama berusia 10 tahun, rencana-rencana jangka panjang ini mulai menghasilkan buah. Bartolomeu Dias telah kembali dari perjalanan mengelilingi Tanjung Harapan, setelah menjelajahi hingga Fish River (Rio do Infante) di Afrika Selatan sekarang, dan memverifikasikan bahwa pantai yang tidak dikenal itu merentang hingga ke timur laut.

Eksplorasi darat yang berlangsung pada waktu yang sama pada masa pemerintahan João II dari Portugal mendukung teori bahwa India dapat dijangkau lewat laut dari Samudera Atlantik. Pêro da Covilhã dan Afonso de Paiva diutus melalui Barcelona, Napoli, dan Rhodes, ke Alexandria, dan dari sana ke Aden, Hormuz, dan India, yang membuktikan bahwa teori ini dapat diandalkan.

Masih tersisa untuk seorang penjelajah membuktikan jalur antara penemuan Dias dan Pero da Covilha serta De Paiva, dan menghubungkan pecahan-pecahan terpisah itu ke jalur perdagangan yang mungkin menguntungkan ke Samudera Hindia. Tugas yang awalnya dibebankan pada ayah Da Gama itu ditawarkan ke Vasco oleh Manuel I atas daya catatannya melindungi stasiun perdagangan Portugis sepanjang Pantai Emas Afrika dari pemusnahan oleh Perancis.

Perjalanan pertama

Jalur yang diikuti dalam perjalanan pertama Vasco da Gama(1497 - 1499)

Page 5: Por Tug Is

Mengelilingi Tanjung

Mombasa

Malindi

India

Mereka tiba di India pada 20 Mei 1498. Kadang-kadang terjadi perundingan yang sengit dengan penguasa setempat (biasanya diinggriskan menjadi Zamorin), menghasilkan Wyatt Enourato, dalam perlawanan dari para pedagang Arab. Akhirnya da Gama berhasil memperoleh sebuah surat yang ambigu berisi konsesi untuk hak-hak perdagangan, namun ia harus berangkat tanpa peringatan setelah Zamorin memaksa agar da Gama meninggalkan semua barangnya sebagai kolateral. Da Gama mempertahankan barang-barangnya, tetapi meninggalkan beberapa orang Portugis dengan perintah memulai sebuah pos perdagangan.

Kembali

Vasco da Gama mendarat di Calicut, 20 Mei 1498

Paulo da Gama meninggal di Azores dalam perjalanan pulang, tetapi ketika Vasco da Gama kembali ke Portugal pada September 1499, ia mendapatkan hadiah yang sangat besar sebagai orang yang berhasil mewujudkan rencana yang telah disusun selama 80 tahun. Ia mendapatkan

Page 6: Por Tug Is

gelar "Admiral Samudera Hindia", dan hak-hak feodal atas Sines dikukuhkan. Ia juga dianugerahi gelar Dom (count) oleh Manuel I.

Pelayaran da Gama membuktikan bahwa pantai Afrika yang lebih jauh (pantai Timur), Contra Costa, adalah penting bagi kepentingan Portugis. Pelabuhan-pelabuhannya menyediakan air bersih dan perbekalan, kayu dan pelabuhan untuk reparasi, dan tempat untuk menunggu sementara musim tidak menguntungkan. Selain itu, komoditi rempah-rempah terbukti juga merupakan kontribusi penting bagi ekonomi Portugal.

Pelayaran kedua

Pada 12 Februari 1502, da Gama kembali beralyar dengan sebuah armada 20 kapal perang, untuk kepentingan Portugis. Da Gama menyerang dan menuntut upeti dari pelabuhan Kilwa yang dikuasai orang-orang Arab di Afrika Timur, salah satu pelabuhan yang terlibat dalam upaya melawan Portugis. Da Gama memainkan peranan sebagai pemilik kapal yang diberi izin untuk menyerang kapal-kapal dagang Arab. Akhirnya ia menghancurkan sebuah armada Calicut yang terdiri atas 29 kapal, dan pada dasarnya menaklukkan kota pelabuhan tersebut. Sebagai ganjaran untuk keamanan, ia memperoleh konsesi-konsesi dagang yang sangat berharga dan sejumlah besar barang sitaan, yan membuat ia sangat disukai oleh takhta Portugal.

Setelah kembali ke Portugal, pada September 1503, ia diangkat menjadi Count dari Vidigueira di tanah yang sebelumna dimiliki oleh keluarga Bragança. Ia juga dianugerahi dengan hak-hak feodal dan yurisdiksi atas Vidigueira dan Vila dos Frades.

Pelayaran ketiga

Kuburan di Biara Jerónimos di Belem

Setelah mendapatkan reputasi yang ditakuti sebagai "penyelesai" segala masalah yang muncul di India, ia diutus ke anak benua itu sekali lagi pada 1524. Rencananya adalah ia menggantikan Eduardo de Menezes sebagai raja muda (wakil) dari wilayah kekuasaan Portugal, tetapi ia menderita malaria tak lama setelah tiba di Goa dan meninggal di kota Cochin pada Malam Natal 1524. Tubuhnya mula-mula dimakamkan di Gereja St. Francis, Fort Kochi, Kochi, dan

Page 7: Por Tug Is

belakangan kerangkanya dipindahkan ke Portugal pada 1539 dan dimakamkan kembali di sebuah kuburan yang indah di Vidigueira. Biara Hieronimit di Belém dibangun untuk menghormati pelayarannya ke India.

Warisan

Peta Imperium Portugal di masa pemerintahan João III (1502–1557).

Da Gama dan istrinya, Catarina de Ataíde, mempunyai enam anak lelaki dan seorang anak perempuan: Francisco da Gama, Conde da Vidigueira; Estevão da Gama; Paulo da Gama; Cristovão da Gama; Pedro da Silva da Gama; Alvaro de Athaide; dan Isabel de Athaide da Gama.

Seperti orang-orang lainnya setelah Henry sang Navigator, da Gama bertanggung jawab atas keberhasilan Portugal sebagai suatu kekuatan kolonial yang pertama. Di samping pelayaran itu sendiri, kecakapannya dalam mencampurkan politik dan perang di belahan dunia yang lain yang menempatkan Portugal dalam posisi terkemuka dalam perdagangan di Samudera Hindia.

Epik nasional Portugal, Lusíadas dari Luís Vaz de Camões pada umumnya berkaitan dengan pelayaran-pelayaran Vasco da Gama.

Setelah pelayaran pertama da Gama, kerajaan Portugal menyadari bahwa mengamankan pos-pos di pantai timur Afrika terbukti penting untuk mempertahankan rute perdagangan mereka ke Timur Jauh.

Kota pelabuhan Vasco da Gama di Goa dinamai untuk memperingati da Gama. Demikian pula kawah Vasco da Gama, sebuah kawah besar di Bulan. Ada tiga klub sepak bola di Brasil (termasuk Club de Regatas Vasco da Gama) dan Klub Olahraga Vasco di Goa yang juga dinamai menurut namanya. Sebuah gereja di Kochi, Kerala Gereja Vasco da Gama, sebuah tempat tinggal pribadi di pulau Saint Helena dan Jembatan Vasco da Gama semuanya diberi nama untuk memperingatinya.

Da Gama menduduki peringkat ke-86 dalam buku Michael H. Hart 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah.

Page 8: Por Tug Is

Pada 1998, upaya mengadakan peringatan ke-500 tahun kedatangan da Gama di India oleh Pemerintah Portugal dibatalkan karena besarnya kemarahan masyarakat terhadap acara tersebut.[2][3].

António de Abreu (lahir di Madeira pada tahun 1480) adalah mualim dan perwira kelautan berkebangaan Portugal. Ia ikut bersama Afonso de Albuquerque dalam pendudukan Ormus pada tahun 1507 dan Malaka pada tahun 1511, yang saat itu ia terluka. Meninggalkan Melaka pada bulan November 1511 dengan 3 kapal, ia memimpin ekspedisi Eropa pertama[1] menuju Timor dan Kepulauan Banda pada tahun 1512 di Nusantara selama perjalanan penjelajahan ke Kepulauan Rempah-rempah Maluku.[2]

Pada tanggal 25 Juli 1511, pada saat menduduki Malaka, António de Abreu memimpin kapal jung menuju Sungai Malaka pada saat pasang, memungkinkan rombongan Portugis mendarat dan menaklukkan kota itu di bulan Agustus. Terluka parah di wajah, kehilangan beberapa gigi dan lidah,[3] ia menolak usulan De Albuquerque memulihkan komando. Pada bulan November, sebelum bertolak dari Malaka, De Albuquerque melimpahinya komando armada 3 kapal untuk mencari "Kepulauan Rempah-Rempah", dengan wakil komandan Francisco Serrão [1] . Seorang penduduk Melayu direkrut untuk memandu mereka ke Jawa, Nusa Tenggara, dan Pulau Ambon ke Banda, dan tiba pada awal tahun 1512.[4] Mereka tetap di sana selama sebulan, membeli dan mengisi kapalnya dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar ke Ambon sementara wakil komandannya maju ke Maluku namun kandas, terdampar di Ternate. Mengalami pertempuran beberapa kali di kepulauan itu, seperti Ambon dan Ternate, ia baru kembali pada tahun 1529.

Bartolomeu Dias (bahasa Inggris: Bartholomew Diaz) (Algarve, 1450 – Tanjung Harapan, 29 Mei 1500) adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481, ia menyertai Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai Emas. Bartolomeu Dias adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.

Page 9: Por Tug Is

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Alfonso d'Albuquerque

Page 10: Por Tug Is

Afonso de Albuquerque (juga dieja Afonso d'Albuquerque atau Alfonso de Albuquerque; Alhandra, Portugal, 1453 - Goa, 16 Desember 1515) adalah seorang pelaut Portugis terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia.

[sunting] Awal Hidup

Lahir di Alhandra pada tahun 1453,[1] di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The Great, The Caesar of the East and as The Portuguese Mars. Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos (yang menikah dengan Leonor de Menezes) memegang posisi yang cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah / keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika and Latin Klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor (kepala penasihat) untuk João II dari Portugal.

Era kolonial

[sunting] Kolonisasi Portugis dan Spanyol

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara Zaman_Portugis dan Spanyol

Afonso (kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda.

Dari Sungai Tagus yang bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, mungkin makan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.

Biara St Jeronimus atau Biara Dos Jeronimos dalam bahasa Portugis itu didirikan oleh Raja Manuel pada tahun 1502 di tempat saat Vasco da Gama memulai petualangan ke timur.

Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan Portugis memulai petualangan ke timur. Ahli sejarah dan arkeologi Islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal: Five Hundred Years of Historical Relationship (Cepesa, 2002), mengutip sejumlah ahli sejarah, menyebutkan tidak hanya ada satu motivasi Kerajaan Portugis datang ke Asia. Ekspansi itu mungkin dapat diringkas dalam tiga kata bahasa Portugis, yakni feitoria, fortaleza, dan igreja. Arti harfiahnya adalah emas, kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran agama Katolik.

Menurut Uka, Albuquerque, Gubernur Portugis Kedua dari Estado da India, Kerajaan Portugis di Asia, merupakan arsitek utama ekspansi Portugis ke Asia. Dari Goa, ia memimpin langsung ekspedisi ke Malaka dan tiba di sana awal Juli 1511 membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara. Ia dan pasukannya mengalahkan Malaka 10 Agustus 1511. Sejak itu Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Setelah menguasai Malaka, ekspedisi Portugis yang dipimpin Antonio de Abreu mencapai Maluku, pusat rempah-rempah.

Page 11: Por Tug Is

[sunting] Periode Kejayaan Portugis di Nusantara

Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.

Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.

Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa.

Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.

Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Timur Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.

Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen. Salah seorang misionaris terkenal adalah Francis Xavier. Tiba di Ambon 14 Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.

Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku. Kedudukan

Page 12: Por Tug Is

Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.

kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Baca buku :Sejarah Kolonial Portugis di Indonesia, oleh David DS Lumoindong). Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir portugis dari ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).

Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtmen pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.

[sunting] Perlawanan Rakyat terhadap Portugis

Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.

[sunting] Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis

Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten,Suda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Jakarta)

[sunting] Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis

Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1629.

[sunting] Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis

Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.

Page 13: Por Tug Is

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.

Kolonialisasi Portugis

1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka. 1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.

o 10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.o Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.o Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh

hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.o Patih Unus menaklukkan Jeparao Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka

untuk menjelajah ke arah Timur.

1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda. o Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki

kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.

1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).

o Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit

o Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.o Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan

Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.

1514 o Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.

1515 o Portugis pertama kali tiba di Timor.

1518 o Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johore.o Raden Patah meninggal dunia; Patih Unus menjadi Sultan Demak.

1520 o Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.o Rakyat Bali menyerang Lombok.o Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.

Page 14: Por Tug Is

o Banjar di Kalimantan menjadi Islam.

1521 – 1530

1521 o Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di

Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.o Portugis merebut Pasai di Sumatra;o Gunungjati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.o Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antarapulau

Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.

1522 o Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.o Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.o Kerajaan Sunda , yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk

menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa

o Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.o Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.

1523 o Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi

saudara perempuan Sultan Trenggono.

1524 o Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah secara

terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.

o Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.

1525 o Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah di

Lampung.

1526 o Portugis membangun benteng pertama di Timor.

1527 o Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan

Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.o Demark merebut Tuban.o Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan Sunda.

Fatahilah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun

Page 15: Por Tug Is

mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon.) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.

o Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.

o Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.

1529 o Demak menaklukkan Madiun.o Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan

Filipina menjadi milik Spanyol.

1530 o Salahuddin menjadi Sultan Aceh.o Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Balambangan, kerajaan

Hindu terakhir di ujung timur Jawa.o Gowa mulai meluas dari dari Makassar.o Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.

1531 – 1540

1536 o Serangan besar Portugis terhadap Johore.o Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis

di Ambon.o Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya

melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis activity, menggantikannya dengan saudara-saudaranya.

1537 o Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat

Syah I.

1539 o Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.

1540 o Portugis berhubungan dengan Gowa.o Kesultanan Butung didirikan.

1541 – 1550

1545 o Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.

1546 o Demak menyerang Balambangan namun gagal.

Page 16: Por Tug Is

o Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).

o St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.

1547 o Aceh menyerang Melaka.

1550 o Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.

1551 – 1560

1551 o Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.o Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan

bantuan Portugis.

1552 o Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu

merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.o Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.

1558 o Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.o Portugis membangun benteng di Bacan.o Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di

Pajang.o Wabah cacar di Ternate.

1559 o Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.

1560 o Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.o Spanyol mendirikan pos di Manado.

1561 – 1570

1561 o Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.o Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.

1564 o Wabah cacar di Ambon.

1565 o Aceh menyerang Johore.

Page 17: Por Tug Is

o Kutai di Kalimantan menjadi Islam.

1566 o Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.

1568 o Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.

1569 o Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.

1570 o Aceh menyerang Johore lagi, namun gagal.o Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis,

tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan (hingga * 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.

o Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.

1571 – 1580

1571 o Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.

1574 o Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.

1575 o Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah

benteng di Tidore.

1576 o Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.

1577 o Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).

1579 o Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa Kerajaan Sunda,

dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten.

o November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.

1580

Page 18: Por Tug Is

o Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.o Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak

dipedulikan.o Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.o Ternate menguasai Butung.

1581 o Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah

dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.

1584 o Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari

Mataram, memerintah dari Kota Gede.

1585 o Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.o Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam

tepat di lepas pantai.

1587 o Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih

kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.o Portugis di Melaka menyerang Johore.o Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.o Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.

1588 o Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.

1590 o Desa asli Medan didirikan.

1591 – 1659

1591 o Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.o Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.o Ternate menyerang Portugis di Ambon.

1593 o Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.

1595 o 2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.o Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan

Banjarmasin).

Page 19: Por Tug Is

o Portugis membangun benteng di Ende, Flores.o

a. Penjelajahan Bangsa Portugis Setelah perjanjian Thordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan

Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).

Pada tahun 1498, raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara. Kemudian Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.

Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan dan pada tahun 1512 dilakukan Perjanjian Saragossa (Zaragoza). Isi perjanjian itu antara lain:

1.    Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.2.    Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.

MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA PORTUGIS

DI INDONESIA MASUKNYA : Alfonso de Albuquerque, menyerang Malaka dan berhasil

menguasainya pada tahun 1511, dimana Malaka saat itu diperkirakan memiliki banyak kekayaan berupa rempah-rempah.

Di bawah pimpinan Francisco Serro sampai di Maluku pada tahun 1512 tepatnya di ternate setelah sebelumnya singgah terlebih dahulu di Gresik dan Banda.

Portugis mampu menguasai Maluku dikarenakan jasanya membantu Ternate mengalahkan Tidore.

PERKEMBANGANNYA ; Untuk membantu Ternate tersebut Portugis diizinkan untuk

mendirikan benteng pertahanan (1522) yang awalnya digunkan untuk menahan serangan Tidore tetapi selanjutnya dikuasai oleh Portugis.

Selain itu Portugis berhasil mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku (Ternate) sebagai upah usahanya mengalahkan Tidore. Karena monopoli tersebut maka perdagangan rempah-rempah di Ternate hanya boleh dilakukan oleh Portugis.

Page 20: Por Tug Is

Setelah mengetahui betapa merugikannya monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis tersebut maka Ternate mulai menolak kedatangan Portugis yang selanjutnya.

Puncak penolakannya yaitu dengan terbunuhnya raja Hairun (Raja Ternate) oleh Portugis yang menyebabkan Portugis diusir dari Maluku pada 1575.

Selain itu Portugis selama di Maluku berusaha menyebarkan agama Kristen sementara itu penduduk Ternate saat itu beragama Islam. Perilaku Portugis selama berada di Maluku pun dinilai tidak sopan.

Portugis akhirnya berusaha mencari daerah lain yaitu di Sumatera dan di Jawa meskipun di Sumatera dia berusaha menguasai cengkeh dan lada tetapi kurang berhasil sebab Aceh sangat kuat dalam perdaganagn lada.

Portugis di Indonesia dari tahun 1511 sampai 1641.