populasi dan smapel
DESCRIPTION
Populasi dan sampel dalam penelitianTRANSCRIPT
nama : faishal akbar
nim :110621403358
POPULASI DAN SAMPEL
DEFINISI POPULASI
Banyak para ahli yang mendefinisikan arti dari populasi , diantaranya :
1. Menurut Sugiyono (1997 : 57 ) memberikan pengertian bahwa : “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2 Menurut .” Nawawi (1985 :141) menyebutkan bahwa, “ populasi adalah totalitas semua
nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
3. Menurut riduwan dan tita lestari (1997:3) mengatakan bahwa “populasi adalah
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.”
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : “populasi merupakan objek
atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.
JENIS-JENIS POPULASI
1.Populasi terbatas yaitu mempunyai sunber data yang jelas batasnya secara kuantitatif
sehingga dapat dihitung jumlahnya
2.populasi tak terbatas ( tak terhingga ) yaitu sumber datanya tidak dapat di tentukan batasan-
batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah
Berdasarkan sifatnya populasi dapat dibedakan menjadi populasi homogen dan populasi
heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
Sedangkan populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.
DEFINISI SAMPEL
Suharsimi Arikunto (1998 :117) mengatakan bahwa :’sampel adalah bagian dari populasi
(sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. .” Sugiyono
(1997 :57)memberikan pengertian bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi.
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan Sampel Secara Acak
1. Simple random sampling
Yang dimaksudkan dengan pengambilan sampel acak sederhana adalah pengambilan sampel
sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel,
2. Stratified random sampling
Stratified random sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah homogen.
3. Multstage random sampling
Pengambilan sampel yang membagi populasi menjadi beberapa fraksi kemudian diambil
sampelnya.
4. Systematic random sampling
Pengambilan sampel acak sistematik dilakukan bila pengambilan sampel acak dilakukan
secara berurutan dengan interal tertentu.
5. Cluster Random sampling
Pengambilan sampel acak kelompok dilakukan bila kita akan mengadakan suatu penelitian
dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai sampel.
6. Probability Proporsionate to Size
Pengambilan sampel dengan cara PPS ini merupakan variasi dari pengambilan sampel
bertingkat dengan PSU besar yang dilakukan secara proporsional
Pengambilan sampel tanpa acak
Pengambilan sampel tanpa acak ini digunakan bila kita ingin mengambil sampel yang sangat
kecil pada populasi yang besar. Pengambilan sampel tanpa acak ini terdiri dari :
1. Pengambilan sampel seadanya(Accidental sampling)
Pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut
kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.
2. Pengambilan sampel berjatah(Quota sampling)
Cara pengambilan sampel dengan jatah hampir sama dengan pengambilan sampel seadanya,
tetapi dengan kontrol lebih baik untuk mengurangi terjadinya bias.
3. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan(Purposive sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan bila cara pengambilan sampel dilakukan
sedemikian rupa, sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan
pertimbangan orang – orang yang telah berpengalaman. Pengambilan sampel dengan cara ini
lebih baik dari dua cara sebelumnya karena dilakukan berdasarkan pengalaman berbagai
pihak.
4. Pengambilan sampel pada penelitian klinis
Pada penelitian klinik pengambilan sampel sering didasarkan pada waktu atau jumlah.
Pengambilan sampel yang dilakukan pada periode waktu tertentu, dimana penderita yang
datang ke rumah sakit dan memenuhi kriteria studi diambil sebagai sampel sampai suatu
periode waktu yang telah ditentukan. Pengambilan sampel yang menggunakan cara ini tidak
tergantung pada jumlahnya.
Pengambilan sampel beradasarkan jumlah, bila kasusnya cukup banyak akan
membutuhkan waktu yang singkat, tetapi bila kasusnya jarang makan akan membutuhkan
waktu yang lebih lama. Permasalahan tersebut seharunya menjadi pertimbangan pada saat
menentukn cara mana yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKARutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria KudusSugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.