populasi
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
POPULASI
DAN SAMPEL
Populasi
Menurut Sugiyono : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya;
Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitaif maupun kualitatif dan pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap;
Riduwan dan Tita Lestari, populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.
Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian;
Jenis Populasi
a. Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitaif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh ; Jumlah penduduk Kota Padang sebesar 2.500.000jiwa
b. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah;
Contoh : Meneliti beberapa liter pasang surut air pada bulan purnama
Populasi Berdasarkan Sifat :
Populasi homogen ; Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif;
Populasi heterogen : Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya secara kualitatif dan kuantitatif;
Sampel
Menurut Suharsimi Arkunto : Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi;
Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi;
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang dimiliki
Keuntungan Sampel :
Memudahkan peneliti, karena jumlah sampel lebih sedikit dibanding populasi;
Penelitian lebih efisien, dalam artian penghematan uang, waktu, dan tenaga;
Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data;
Penelitian lebih efektif
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang representatif dari populasi.
Dua Macam Teknik Pengambilan Sampling
Probability sampling
Nonprobability sampling
Teknik Sampling
Teknik Sampling
Non Probability Sampling
Probability
Sampling
1. Sampling sistematis;
2. Sampling kuota;
3. Sampling aksidental;
4. Purposive sampling;
5. Sampling jenuh;
6. Snowball sampling
1. Simple random sampling;
2. Proportionate statified random sampling;
3. Disproportionate stratified random sampling;
4. Area sampling
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis2 Probability Sampling
a. Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis)
Contoh : Jumlah Pegawai yang mengikuti Jamsostek
b. Proportionate Stratified Random Sampling
ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen).
misalnya : Jumlah parti yang menduduki kursi DPR
c. Disproportionate stratified random sampling
ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen.
Contoh ; Jumlah pegawai pada dinas kesehatan kota bandung
d. Area sampling
ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis yang ada.
contoh ; Peneliti melihat program imunisasi vit A bagi balita
2. Non Propability Sampling
Ialah sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota ampel;
a. Sampling sistematis
ialah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang, dengan urutan yang seragam.
Contoh : Jumlah populasi 140 pegawai.
Sampel diambil, nomor genap atau ganjil.Sehingga peluang hanya pada nomor tertentu.
b. Sampling kuota
Teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikendaki atau pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu peneliti;
Contoh : Jatah bea siswa PPA dan BBM untuk komunikasi hanya 8 orang berbanding dengan jumlah semua mahasiswa komunikasi
c. Sampling aksidental
ialah teknik penentuan sampel berdasarkan spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya.
Contoh : Peneliti ingin mengetahui sejauh mana ketertarikan masyarakat terhadap pasar modern Basko Grand Mall
d. Purposive Sampling
ialah sampling pertimbangan yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan-tujuan tertentu.
contoh : Model Kurikulum SMU Plus. Sampel yang diambil adalah guru, ahli bidang manajemen dan kurikulum, masyarakat berpengalaman, dan ahli pendidikan
e. Sampling jenuh
ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini disebut juga dengan metode sensus. Biasanya dilakukan untuk informan yang kurang dari 30 orang
f. Snowball Sampling
ialah teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin membengkak jumlahnya (bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin besar)
Kesalahan Sampling dan Kesalahan Non Sampling
Sudjana mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman waktu penelitian ada dua macam kesalahan pokok yang perlu dicermati dan dapat terjadi, yaitu kesalahan samping dan non sampling;
1.Kesalahan Sampling
Adapun cara melakukannya dengan jalan mengambil sampel berdasarkan sampel acak (random sampling) dan memperbesar ukuran sampel.
2. Kesalahan Non-Sampling
Kesalahan ini dapat terjadi dalam setiap penelitian, apakah itu berdasarkan sampling ataukah berdasarkan sensus. Beberapa penyebab terjadinya kesalah:
Populasi tidak diidentifikasi sebagaimana mestinya;
Populasi yang menyimpang dan populasi yang seharusnya dipelajari;
Angket tidak dirumuskan sebagaimana mestinya yang memenuhi standar validitas;
Istilah-istilah telah didefinisikan kurang tepat atau telah digunakan tidak secara konsistensi;
Para responden tidak memberikan jawaban yang akurat