ponek strategi

23
STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM PONEK 24 JAM DI RS PONEK 24 JAM DI RS KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA DIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK SPESIALISTIK DIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK SPESIALISTIK DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPARTEMEN KSEHATAN RI DEPARTEMEN KSEHATAN RI

Upload: eryxs-persada

Post on 26-Nov-2015

377 views

Category:

Documents


90 download

TRANSCRIPT

  • STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM PONEK 24 JAM DI RS KABUPATEN/KOTADIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK SPESIALISTIKDIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIKDEPARTEMEN KSEHATAN RI

  • Sasaran RKP 2009Program UKPMENINGKATNYA PELAYANAN KESEHATAN BAGI KELUARGA MISKIN MELALUI PEMBIAYAAN OLEH PEMERINTAH DI KELAS III RS 100%MENINGKATNYA PRESENTASE RS YANG MELAKSANAKAN PELAYANAN GAWAT DARURAT MENCAKUP 90%JUMLAH RS YANG MELAKSANAKAN PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) MENCAKUP 75%MENINGKATNYA JUMLAH RS YANG TERAKREDITASI MENCAKUP 60%BERKEMBANGNYA RS PENDIDIKAN SEBAGAI TEMPAT PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BERBASIS KOMPETENSI MENCAKUP 50%

  • RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA MENENGAH NASIONAL2009Menurunkan AKB dari 35 menjadi 26 / 1000 kelahiran hidup

    Menurunkan AKI dari 307 menjadi 226 / 100.000 kelahiran hidup

  • RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM adalah RS yang dapat memberikan pelayanan obstetri dan neonatal emergency komprehensive secara efektif (cepat, tepat, cermat dan purna waktu)

  • TUJUANMeningkatkan pelayanan kesehatan pada umumnya & kesehatan maternal serta neonatal pada khususnya dg peningkatan kemampuan sistem layanan kesehatan maternal & neonatal secara paripurna melalui program PONEK dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian serta memperbaiki status kesehatan Ibu , bayi dan anak

  • SASARANRS kelas C di kab/ kota dengan 4 spesialis dasarRS kelas B di kab/kota

    TARGET :Rumah Sakit yang dipersiapkan menyelenggarakan PONEK2006 : 53 % - 2008 : 72 %2007 : 68 % - 2009 : 75 % (UKP)

  • KRITERIA RS PONEK 24 JAMMemberikan pelayanan PONEK 24 jam secara tepat, cepat dan cermat terhadap bumil/ Ibu bersalin, Ibu nifas, bayi baru lahir yg datang sendiri /rujukan dari Puskesmas PONED dan dari tempat lain.Memiliki tenaga dg kemampuan serta sarana & prasarana penunjang yg memadai untuk pelayanan pertolongan kegawat daruratan obstetrik & neonatal dasar / komprehensifMemiliki tenaga kesehatan / tim PONEK yg tdd DSOG, DSKA, bidan, perawat (SK Tim PONEK Direktur RS)Memiliki Bank Darah / UTD RS, kamar operasi, HCU/ICU/NICU, IGDTersedianya sarana/peralatan rawat intensif (inkubator, ventilator) dan diagnostik pelengkap (lab klinik, radiologi, EKG, EEG dan USG)

  • Kemampuan PONEK meliputi :1. Pelayanan obstetri komprehensifPelayanan obstetri emergensi dasar (PONED)Transfusi darahBedah Caesar2. Pelayanan Neonatal KomprehensifPelayanan neonatal emergensi dasarPelayanan neonatal intensif

  • KONDISI DI INDONESIA (2006):

    Jumlah RS kelas B dan C = 323Jumlah RS kls B & klas C yg memiliki SPKA & SPOG = 263Jumlah UTD PMI = 188Jumlah UTD RS kab kota = 44RS siap PONEK = 53 % (ada UTD PMI /UTD RS)Jumlah kab/kota = 456

  • Kelahiran ditangani tenaga kes di Indonesia hanya 66,3 % Pembimbingan teknis dan kemitraan antara DSOB, DSKA, bidan belum optimal baru dilakukan pada 12 propinsi (NTB, Kaltim, Sulteng, Sultra, Maluku ,Papua, NAD, Sumut, Jabar, DKI, Yogya, Jatim) Sudah mulai terpaparnya DinKes & Org Profesi dg program PONEK telah dilakukan sosialisasi manajemen PONEK di 4 prop (Kal sel, kaltim, Riau dan Sumbar + 12 propinsi tahun 2006 )Peningkatan program PONEK RS Kab/Kota 6 Propinsi (Papua, Sultra, Maluku, Sulteng, Kaltim & NTB) tahun 2007Dokter, Bidan & perawat di Puskesmas melakukan lebih banyak aktifitas non klinis daripada klinis

  • Kebutuhan Minimal, Peran dan Fungsi Tenaga Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal di RS

  • Kebutuhan Minimal, Peran dan Fungsi Tenaga Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal di RSCatatan : Jumlah tenaga dirancang untuk kebutuhan selama 24 jam dengan alih tugas dalam 3 shift dan 3 hari pergantian waktu kerja

  • Strategi Pengembangan RS PONEK Pembentukan tim PONEK RS yg terdiri dari dr Obsgyn, dr Anak, bidan & perawat terlatihPengembangan jaringan pelayanan rujukan (Polindes Puskesmas PONED RS PONEK)Pemantapan koordinasi RS dgn Lintas Program & Lintas Sektor terkaitPemantapan kemampuan Pengelola Program tingkat Kabupaten / KotaPeningkatan kamampuan teknis pelatihan untuk dokter, bidan & perawatPeningkatan sarana & prasarana jaringan pelayanan PONED & PONEK

  • Terdapat 2 (dua) Model Penanganan Emergensi di Rumah Sakit :Penanganan kasus PONEK dapat melalui IGD bila ada tenaga yang mampu menangani (Bidan / dokter umum terlatih)Penanganan emergensi langsung ke kamar bersalin apabila tidak ada tenaga terlatih di IGD.

  • Gambar 1. Alur Penanganan PONEK

  • PROTOKOL PENYELENGGARAAN / SOPPasien dg kasus kegawat daruratan ditangani oleh tim GD/PONEK di Instalasi Gawat DaruratDi Instalasi GD dilakukan stabilisasi dan persiapan untuk pengobatan difinitifDi Kamar Operasi dilakukan pengobatan difinitif, meliputi pemberian cairan IV, AB, Transfusi Darah,Histerektomi,Seksiosaesaria dllDi Ruang Pemulihan dilakukan pemantapan intensif selama 24 48 Jam, pengenalan tanda bahaya, pengobatan stabilisasiDi Ruang Perawatan dilakukan penilaian stabilisasi, konseling dan rencana pemulangan pasien.

  • Spesialis AnakObgynBidan Perawat

    ( untuk Instalasi Gawat Darurat dan Kamar Bersalin )

  • PEMBINAAN MANAJERIALPencatatan akurat pd masing2 tk yan di RS PONEKFormulir Maternal dan NeonatalForm Medical AuditLaporan Kegiatan AMPForm Pelaporan Ibu HamilPelaporanSecara berjenjang (Polindes / bidan desa Puskesmas Dinas Kesehatan Kab / KotaMeliputi: jumlah persalinan, jumlahkasus & komplikasi kegawat daruratan obstetri & neonatal yg dikelola, jumlah tindakan seksio saesaria, jumlah kematian ibu,perinatal &penyebabnya.PemantauanSecara berjenjang meliputi pemanfaatan laporan dan umpan balik hasil laporanEvaluasiSecara berjenjang meliputi : INPUT Gabungan tingkat Kabupaten , PROSES, OUTPUTPenyusunan POA

  • Pembahasan kasus melalui Audit Maternal dan PerinatalKunjungan berkala DSOG & DSKA ke Puskesmas PONED untuk rujukan kasusPelatihan kegawat daruratan Obstetri & Neonatal oleh pelatih & instruktur (POGI + IDAI + JNPK-KR) ke seluruh propinsi dengan menggunakan modul standar & metode pelatihan berdasarkan kompetensi pada Tim PONEK RS (1 Dr. Sp. OG + 1 Dr. Sp. KA + 1 Dr Umum di UGD + 3 Bidan di VK + 2 Perawat Perinatologi)Kegiatan magang di RS PONEKSupervisi untuk melakukan penilaian dan peningkatan kinerja unit pelayanan

  • DUKUNGAN UNIT-UNIT TERKAITRS PONEKPEMDAProp / KabTermasukRegulasi danaRS Swasta, RBDr / Bidan prakarsa swasta termasukHospital By LawPOKJASatgas GSIDEPKESProfesi terkait(POGI, IDAI, IBI, PPNI)PUSKESMASPONED

  • MEKANISME KERJASAMA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DENGAN RS KAB/KOTADINAS KESEHATANKAB / KOTADOKTER & BIDANPUSKESMASRUMAH SAKITKAB / KOTAMAGANG DI BAGIAN KEBIDANANRencana KegiatanLAPORANPelatihan

  • Peningkatan kemampuan melalui pelatihan kerjasama dg profesi: POGI, IDAI & institusi terkait (JNPK-KR, P2KP, P2KS, HSP, dll)Pelayanan PONED & PONEK harus merupakan system yg berkesinambungan dg penekanan pada pelayanan RujukanSistem Rujukan Maternal & Neonatal dapat berjalan baik melalui kerjasama terpadu antar Dinkes Prop, Kab/Kota & RS Kab/KotaSistem Rujukan harus didukung SDM (DSKA, DSOG, bidan perawat),fasilitas sarana ,prasarana sesuai standar & dana yang memadai & regulasi SK Dirjen Bina Yanmed untuk mendukung pelaksanaan program PONEK di kab/kota

  • TERIMA KASIH 2006, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik - JAKARTA