poljak

Upload: karimhidayat

Post on 19-Jul-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nama : Ni Ketut Indah Rosari NIM : 08/267743/HK/17890 MAKALAH BENTUK IMPLIKASI POLITIK PERPAJAKAN TERHADAP HAK WAJIB PAJAK A. Latar Belakang Masyarakat pembayar pajak atau wajib pajak semakin menunjukan kekurang percayaannya terhadap Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini disebabkan seiring gencarnya pemberitaan tentang mafia pajak di media massa saat ini. Akibatnya, masyarakat pun semakin bertanya, kemana larinya setoran wajib pajak yang selama ini disetorkan ke Direktorat Jenderal Pajak. Masyarakat semakin ingin tahu apa imbalan yang didapat kan dari penyetoran iuran wajib pajak tersebut. Walaupun dalam pasal 1 angka1 UU no 6 tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan UU nomor 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan disebutkan pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk itu, perlu adanya suatu keterlibatan politik hukum pajak dalam hal pemenuhan hak hak yang diminta oleh para wajib pajak. Keputusan politik (kebijakan umum) sebagai produk tindakan pemerintah adalah sifatnya yang mengikat dalam arti pelaksanaan ditegakkan dengan kewenangan memaksa oleh pemerintah. Sedangkan salah satu dari keempat tipe kebijakan umum ( regulatif, redistributif, distributif, dan konstituen ) yang dikemukakan oleh Kenneth J. Meier. Yang dikutip oleh Ramlan Surbakti adalah kebijakan redistributif ( yang tepat dengan kebijakan perpajakan ) ditandai dengan adanya paksaan secara langsung kepada warganegara tetapi penerapannya melalui lingkungan tertentu. Dalam hal pengenaan pajak kepada setiap orang termasuk kategori wajib pajak dapat memberikan manfaat kepada orang lain melalui berbagai program pemerintah merupakan inti kebijakan redistributif. Misalnya, hasil dari penerapan perundangundangan perpajakan digunakan untuk membiayai fasilitas umum seperti jalan. Jembatan, sekolah, dan rumah sakit 1.

Syofrin Syofyan,S.H.,M.H. Asyhar Hidayat,S.H.,M.H.,Hukum pajak dan Permasalahannya, PT Refika Aditama, Bandung, 2004, hlm. 5Page 11

B. Rumusan Masalah 1. Apakah peranan pemerintah melalui Politik hukum Perpajakan terhadap tuntutan hak masyarakat wajib pajak ? 2. Seberapa besar keterlibatan politik hukum pajak terhadap kepentingan masyarakat wajib pajak?