Argumentasi kebijakan

Argumentasi kebijakanAnalisis kebijakan tidak hanya sampai pada proses pengkajian, tetapi juga dapat menjelaskan argumentasi kebijakan6 Elemen argumentasi kebijakan:Informasi yang relevan terhadap kebijakan yang diperoleh dengan berbagai metoda kajianKlaim kebijakan yang merupakan kesimpulan dari suatu argumen kebijakanPembenaran (warrant): pembenaran: asumsi/argumen yang diajukan oleh analis untuk bergerak dari informasi kebijakan kepada klaim kebijakanDukungan (backing): asumsi/argumen yang mendukung pembenaranBantahan (rebutal): asumsi atau argumen yang menunjukkan pada kondisi tertentu klaim tidak dapat diterimaTingkat keyakinan (qualifier): Menunjukkan tingkat keyakinan analis terhadap suatu klaim kebijakan: mungkin, sangat mungkin. Jika analis yakin betul, tentunya tidak perlu adanya kualifier dalam pernyataan argumentasi kebijakan

Jenis-jenis argumen kebijakanAutoritatif (berdasar otoritas)Intuitif (berdasar intuisi)Analitik (berdasar analisis)Klasifikasional (berdasar klasifikasi masalah)Statistik (berdasar statistik)Fragmatik (berdasarkan kegunaan)

Argumen authoritatifProf. X: Strategi DOTSMrp strategi paling efektifDlm pananggulanganTbc di lapanganApa yang dikatakanProf X: valid danreliableProf. X adalah seorangGuru besar yang bekerjaDi sentrum penaggulanganTuberculosis danTelah banyak melakukanStudi ttg DOTSAdanya pendapat pihak lainYang lebih qualified Dibandingkan Prof X ygTdk sependapatPemerintah perlu menerapkan Strategi DOTS dan menyediakanDana untuk implementasiDOTS dlm penanggulangantuberculosisKecuali (sanggahan/rebuttal)Berkenaan dengan (warrant)sebabInformasiMaka(qualifier)Klaim

Argumen intuitifBapak Bupati yakin bahwa:Jika pelayanan puskesmas diberikan secaragratis pd masyarakat makaakan meningkatkan statuskesehatan rakyat miskinBapak Bupati sangat paham tentang kondisiRakyat miskinBapak Bupati berasal dariKeluarga miskin danMempunyai latar belakangPendidikan kesehatanKecuali:Pelayanan gratis tetapi tidakProfesional dan berkualitasPelayanan di puskesmasTidak dipungut retribusi agarStatus kesehatan masyarakatMiskin meningkat

Argumen analitikAlternatif kebijakan ALebih baik daripada Alternatif CA > BB > CMaka A > CPemilihan secaraTransitif mrpCara yg rasionalKecuali jika: A > BB > C tetapi C > APemerintah memilih alternatifA dan menginvestasikanDana untuk implementasiKebijakan A

Argumen klasifikasionalOrang-orang kaya di JakartaYg memerlukan operasiJantung koroner umumnyaBerobat ke SingapuraApa yang dianggap terbaik Oleh orang-orang kaya di jakartaCenderung dianggap terbaik jugaOleh orang-orang kaya di kota-kotaBesar lainnyaKarakterisitk orang-orang kayaDi jakarta sama dengan orangOrang kaya di kota-kota besarlainnyaKeculai: tersedia fasilitasPelayanan di Indonesia yangBerkualitas sepertiRS-RS di SingapuraOrang-orang kaya di kota-kotaBesar jika terkena penyakitJantung koroner akan Berobat ke Singapura

Argumen statistik60 % masyarakat desaMenggunakan jasa pelayananKesehatan swasta, hanya30 % ke puskesmasInformasi tsb dihasilkan dari:Penelitian secara random di 29 kabDi provinsi X yang dapatDigunakan sebagai dasarUntuk generalisasiMenurut teori sampling: Pengambilan sampel tersebutMenunjukkan level ofConfidence yang tinggiKecuali: apa yang signifikanSecara statistik berlumTentu cocok secaraPraktis dan ekonomiPemerintah perluMengembangkan modelPelayanan kesehatan berbasisMasyarakat di semuaDesa di Prov X

Argumen pragmatikPerlu adanya amandemenTtg diskriminasi danKekerasan thd wanitaAdanya motivasi masyarakatpd umumnya thd perjuangan nilaikeadilanKeadilan sosial diyakinisebagai prakondisiterjadinya keamananKarakteristik sosial di masy.menunjukkan kecenderunganperan wanita dlm keluargadan karir pekerjaanUndang-undang persamaanhak laki-laki dan wanitasbg wargan negarabaru saja diundangkanKedua bentuk UndangUndang mempunyaiketerkaitanUndang-undang ttg Diskriminasi ras baru sajadiundangkanPemerintah harus segeraMengundangkanUndang-undang antiDiskriminasi dan kekerasan thdwanita