pola relasi antara negara dan kom unitas …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/bab i, iv, daftar...

57
POLA JOGJ (Studi A RELASI A JA TIMUR i Atas Benc Diajuka Univers U D JURU FAK UNIVER ANTARA N R DALAM P cana Erups an kepada F itas Islam N Untuk Mem Menca Luck rs. Lathifu NIP. 1 USAN ILM KULTAS D RSITAS ISL Y NEGARA PENANGG si Merapi, K SKRIP Fakultas D Negeri Sun menuhi Seba apai Gelar Disusun O ky Agustin NIM : 11 Pembimb ul Khuluq, M 19680610 1 MU KESEJA DAKWAH D LAM NEG YOGYAKA 2015 DAN KOM GULANGA Kabupaten PSI Dakwah dan nan Kalijag agian Persy Sarjana S- Oleh: a Kurniaw 1250047 bing: M.A., BSW 199203 1 00 AHTERAA DAN KOM ERI SUNA ARTA 5 MUNITAS AN BENCA n Sleman T n Komunik ga Yogyaka yaratan -1 wati W., Ph.D. 03 AN SOSIAL MUNIKASI AN KALIJA RELAWA ANA ALAM Tahun 2010 kasi arta L I AGA AN M 0 )

Upload: vunguyet

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

POLA

JOGJ

(Studi

A RELASI A

JA TIMUR

i Atas Benc

Diajuka

Univers

U

D

JURU

FAK

UNIVER

ANTARA N

R DALAM P

cana Erups

an kepada F

itas Islam N

Untuk Mem

Menca

Luck

rs. Lathifu

NIP. 1

USAN ILM

KULTAS D

RSITAS ISL

Y

NEGARA

PENANGG

si Merapi, K

SKRIP

Fakultas D

Negeri Sun

menuhi Seba

apai Gelar

Disusun O

ky Agustin

NIM : 11

Pembimb

ul Khuluq, M

19680610 1

MU KESEJA

DAKWAH D

LAM NEG

YOGYAKA

2015

DAN KOM

GULANGA

Kabupaten

PSI

Dakwah dan

nan Kalijag

agian Persy

Sarjana S-

Oleh:

a Kurniaw

1250047

bing:

M.A., BSW

199203 1 00

AHTERAA

DAN KOM

ERI SUNA

ARTA

5

MUNITAS

AN BENCA

n Sleman T

n Komunik

ga Yogyaka

yaratan

-1

wati

W., Ph.D.

03

AN SOSIAL

MUNIKASI

AN KALIJA

RELAWA

ANA ALAM

Tahun 2010

kasi

arta

L

I

AGA

AN

M

0 )

Page 2: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

ii

Page 3: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

iii

Page 4: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

iv

Page 5: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

v

Page 6: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi Sederhana ini saya persembahkan seutuhnya untuk

Allah SWT Yang telah memberikan kesempatan saya untuk menjalani hidup yang sangat luar biasa ini

Ayah dan Ibu saya serta kakak yang sangat luar biasa menjaga saya selama ini, ayah Sutarman dan Ibu Sarjiyati serta Kakak Hendra Cahya Kurniawan, kalian adalah malaikat yang dikimkan Allah untuk saya di dunia ini. Tanpa kalian saya bukan apa-apa. Maafkan saya yangn masih selalu merepotkan kalian dan belum bisa buat kalian bangga. Sungguh

saya sayang kalian.

Keluarga Besar tercinta yang tak henti-hentinya memberi dukungan

Keluarga Besar Dagadu Djokdja, khususnya angkatan 52 (Cla52ic), kalian luar biasa istimewa

Almamater tercinta Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

vii

MOTTO

“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang berumur panjang dan baik dalam beramalnya. Seburuk-buruk manusia adalah mereka yang berumur panjang dan buruk dalam

beramalnya.”1

1 Lihat Sayyid Ahmad Al-Hasyimi. “Muhtarul Ahadist”. (Surabaya: Darul Ilmi, tt). Hlm. 85-86.

Page 8: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir

atau Skripsi dengan judul “Pola Relasi antara Negara dan Komunitas Relawan Jogja Timur

dalam Penanggulangan Bencana Alam”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk meraih

gelar Sarjana S-1 tanpa suatu halangan

Segala upaya untuk menjadikan skripsi mendekati kata sempurna terus diupayakan

oleh penulis, namun karena keterbatasan yang dimiliki penulis, maka masih ada banyak

kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi ilmiah. Proses penyelesaian laporan ini

tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Muh. Izul Haq, S.Sos., M.Sc., selaku Plt. Kepala Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Drs. Lathiful Khuluq, M.A.,BSW.,Ph.D., selaku pembimbing skripsi. Terima kasih

atas kesabarannya dalam membimbing, memberikan masukan, kritik, serta semangat

penulis dalam menulis skripsi ini. Baik dari awal pembuatan proposal sampai

terselesaikan skripsi ini.

3. Drs.H.Suisyanto, M.Pd. dan Noor Kamila, S. Ag., M. Si., selaku penguji

munaqosyah. Terima kasih atas bimbingan, masukan dan arahannya dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Ayah dan Ibu, Ayah Sutarman dan Ibu Sarjiyati serta kakak Hendra Cahya Kurniawan

yang tiada henti-hentinya memberikan dorongan semangat kepada penulis. Terima

kasih atas segala yang kalian berikan kepada penulis.

Page 9: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

ix

5. Keluarga besar yang selalu memberi dukungan dan semangat penuh kepada penulis

agar menjadi manusia yang bermanfaat.

6. Bapak Darmawan, selaku Tata Usaha di Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial yang

dengan sabar, selalu membantu admistrasi kemahasiswaan, baik kepada penulis

maupun mahasiswa lainnya.

7. Keluarga Dyah Fanani yang dengan sabar memberi arahan dan masukan dalam

penyelesaian skripsi ini. Keluarga besar Komunitas Relawan Jogja Timur, terutama

kepada Bapak Sri Sunaryo yang selama ini dengan sabar memberikan bantuan serta

informasi yang terkait dalam skripsi ini.

8. Sahabat seperjuangan, sahabat semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

kalian luar biasa, kalian yang mengisi hari-hari indah ini.

9. Keluarga besar Dagadu Djokdja terutama angkatan 52, yang telah mewarnai hari-hari

penulis selama delapan bulan ini. Terima kasih Cla52ic, sayang kalian, kalian

istimewa dan luar biasa.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, terima kasih atas segala bantuan

dan kerjasamanya. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua.

Tiada kata yang terucap selain ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak tersebut diatas, terima kasih atas dukungan, bantuan dan kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis selama penyelesaian laporan ini. Semoga segala bantuan dan

dukungan tersebut mendapat balasan yang tidak terkira dari Allah SWT.

Page 10: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

x

Page 11: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

xi

ABSTRAKSI

Keywords: Penanggulangan Bencana Alam, Pola Relasi Lucky Agustina Kurniawati, 11250047, Pola Relasi antara Negara dan Komunitas Relawan Jogja Timur dalam Penanggulangan Bencana Alam (Studi atas Erupsi Gunung Merapi 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan oleh

Komunitas Relawan Jogja Timur dan pola relasi yang terjalin antara Komunitas Relawan Jogja Timur dalam menanggulangi bencana alam. Komunitas Relawan Jogja Timur (RJT) merupakan komunitas yang berada di Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Komunitas ini konsen terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya terhadap bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial lainnya.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif. Studi deskriptif kualitatif ini berfungsi untuk menjelaskan dan membaca pola relasi yang terjalin antara Komunitas Relawan Jogja Timur dalam menanggulangi bencana alam. Teknik pengumpulan data yang digunakan beberapa data seperti observasi, wawancara, dokumentasi dan menggunakan bahan-bahan lain yang terkait. Dalam menentukan hasil dalam penelitian ini, mengenai tipe pola relasi yang terjadi, menggunakan teori dari Levitsky, yaitu terdapat empat pola relasi yang terbentuk, yaitu : complementary, substitusi, accommodative, dan competing. Bila dihubungkan dengan relasi yang terjalin antara Komunitas Relawan Jogja Timur dan institusi yang dimiliki oleh negara, yaitu BPBD Kabupaten Sleman dan TAGANA dapat diketahui bahwa relasi yang terjalin tersebut adalah bersifat complementary. Hal ini dikarenakan aktor informal dan aktor formal saling mendekat. Dimana dalam hal ini Komunitas Relawan Jogja Timur mengisi kekosongan posisi yang terjadi di BPBD Kabupaten Sleman dan TAGANA dalam penanggulangan bencana alam. Temuan lain yang didapat di lapangan, bahwasanya terjadi transfer atau pertukaran sumberdaya antara aktor formal dan informal. Dalam hal ini Komunitas Relawan Jogja Timur memiliki resource berupa sejumlah tenaga kerelawanan yang tulus iklas mengabdi kepada masyarakat. Sedangkan dari aktor formal (BPBD Kabupaten Sleman dan TAGANA) memiliki resource berupa dana dan fasilitas-fasilitas untuk kegiatan seperti pelatihan. Sementara masyarakat disini hanya sebagai penerima manfaat saja. Dengan adanya kerjasama antara komunitas RJT dengan Negara, maka diharapkan masyarakat akan lebih terbantu dalam penanggulangan bencana alam. Kerjasama yang terjalin ini juga merupakan salah satu strategi dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial, karena untuk mewujudkannya tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait. Baik masyarakat, pemerintah, maupun komunitas-komunitas, atau lembaga-lembaga swasta, harus bersatu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan kesejahteraan sosial.

Page 12: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. iv

SURAT PERNYATAAN MEMAKAI JILBAB ................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi

MOTTO ................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xvi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .................................................................................. 1

B. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

F. Kajian Pustaka ..................................................................................... 9

G. Kerangka Teori .................................................................................... 13

H. Metodologi Penelitian.......................................................................... 20

I. Sistematika Penulisan .......................................................................... 26

BAB II: GAMBARAN UMUM RJT

A. Profil dan Sejarah Berdiri RJT ............................................................ 28

B. Letak Geografis Pos Induk Komunitas RJT........................................ 31

C. Visi dan Misi RJT .............................................................................. 33

D. Logo Komunitas RJT........................................................................... 34

E. Struktur Organisasi .............................................................................. 35

F. Maksud dan Tujuan Komunitas RJT................................................... 38

G. Fungsi dan Program............................................................................. 38

H. Kerjasama Komunitas RJT .................................................................. 40

Page 13: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

xiii

I. Kegiatan Komunitas RJT..................................................................... 40

J. Frekuensi dan Komunikasi .................................................................. 42

K. Keanggotaan Komunitas RJT .............................................................. 43

L. Agenda Rutin Komunitas RJT ............................................................. 44

BAB III: POLA RELASI ANTARA KOMUNITAS RJT, BPBD, DAN TAGANA

DALAM MENANGGULANGI BENCANA ALAM

A. Program Penanggulangan Bencana Alam Komunitas RJT ………..... 47

B. Pemetaan Aktor .................................................................................. 61

C. Relasi yang Terbangun Antara Komunitas RJT, BPBD

dan Tagana yang di Refleksikan dengan Teori Levitsky..................... 64

D. Manfaat dari Relasi yang Terjalin Antara Komunitas RJT,

BPBD dan Tagana ............................................................................... 69

E. Hambatan dan Harapan Antara Komunitas RJT, BPBD

dan Tagana ........................................................................................... 72

F. Keterkaitan Pola Relasi yang Terjalin dengan Kesejahteraan

Sosial ................................................................................................... 74

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 77

B. Saran .................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Korban Erupsi Merapi 2010 5

Tabel 1.2 Tipologi relasi institusi informal dengan Negara 15

Tabel 2.1 Daftar Anggota TRC 1 37

Tabel 2.2 Daftar Anggota TRC 2 37

Tabel 2.3 Spesifikasi Perangkat Radio hal 42

Tabel 2.4 Spesifikasi Perangkat Antena 43

Tabel 2.5 Spesifikasi Perangkat Tower dan Grounding 43

Tabel 3.1. Pemetaan Aktor dalam relasi yang terjalin

antara Komunitas Relawan Jogja Timur, BPBD, dan TAGANA 63

Page 15: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penanggulangan Bencana Alam 18

Gambar 2.1. Keadaan Daerah Selomartani 31

Gambar 2.2. Kartu Anggota Komunitas Jogja Timur

tampak depan dan belakang 44

gambar 3.1. Pelatihan Dapur Umum 51

gambar . 3.2. Beberapa Alat Komunikasi yang dimiliki oleh RJT 53

Page 16: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Komunitas Relawan Jogja Timur 36

Bagan 3.1 Pola Relasi yang terjalin antara Komunitas Relawan Jogja Timur,

BPBD Kab. Sleman, dan TAGANA hal 68

Bagan 3.2 Keterkaitan antara Pola Relasi yang terjalin antara

Komunitas Relawan Jogja Timur dan negara

(TAGANA dan BPBD Kab. Sleman) dengan Kesejahteraan Sosial 75

Page 17: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

1

BAB I

A. Penegasan Judul

Untuk memahami judul penelitian “Pola Relasi antara Negara dan

Komunitas Relawan Jogja Timur dalam Penanggulangan Bencana Alam” agar

tidak terjadi kesalahpahaman dan kekeliruan pengertian, peneliti perlu

memberi penjelasan dari masing-masing makna istilah atau kata tersebut.

Maka dari itu, peneliti memberikan penegasan istilah yang digunakan dalam

judul skripsi ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pola Relasi

Pola adalah suatu gambar atau bentuk. Sedangkan relasi yaitu suatu

hubungan atau perhubungan.1 Jadi maksud dari pola relasi diatas adalah

suatu bentuk kerjasama yang terjalin dalam hubungan antara dua atau lebih

pihak yang saling berkaitan.

2. Negara

Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai

kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.2 Sedangkan dalam

skripsi ini yang dimaksud “negara” adalah institusi resmi yang dimiliki

oleh negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman.

1 Tim penyusun, “Kamus Bahasa Indonesia (KBI)”. (Jakarta : Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 1190.

2 Tim penyusun, “Kamus Bahasa Indonesia (KBI)”. (Jakarta : Pusat Bahasa Pendidikan

Nasional, 2008), hlm. 999.

Page 18: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

2

3. Komunitas Relawan Jogja Timur

Komunitas adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang untuk

membentuk satu organisasi yang memiliki kepentingan bersama. Menurut

Vanina Delobelle, komunitas merupakan sarana berkumpulnya orang-orang

yang memiliki kesamaan minat, komunitas dibentuk berdasarkan empat

faktor yaitu: 1). Keinginan untuk berbagi; 2). Berkomunikasi antar anggota

sesuai dengan kesamaan minat; 3). (basecamp atau wilayah tempat dimana

mereka biasa berkumpul) berdasarkan kebiasaan dari antar anggota yang

selalu hadir; dan 4). Adanya orang yang mengambil keputusan atau

menentukan segala sesuatunya.3 Jadi komunitas adalah kumpulan dari

beberapa orang yang bisa berdasarkan daerah tempat tinggal atau

mempunyai tujuan yang sama serta ingin berbagi satu sama lain.

Relawan berasal dari kata rela yang berarti bersedia dengan ikhlas

hati.4 Sedangkan relawan adalah seorang yang secara sukarela (uncoerced)

menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran dan keahliannya untuk menolong

orang lain (help others) dan sadar bahwa tidak akan mendapatkan upah atau

gaji atas apa yang telah disumbangkan (unremunerated).5 Jadi relawan

adalah seseorang yang dengan kerelaan hati, bersedia dan dengan ikhlas

membantu sesama dalam bentuk tenaga, waktu, pikiran, maupun materi

3 Lihat http://www.duniapelajar.com/2014/07/30/pengertian-komunitas-menurut-para-

ahli/. Diunduh pada hari Kamis, 22 Januari 2015 pukul 16.30 WIB. 4Tim penyusun, “Kamus Bahasa Indonesia (KBI)”. (Jakarta : Pusat Bahasa Pendidikan

Nasional, 2008), hlm. 1190 5 Lihat http://ebasonline.blogdetik.com/2013/03/07/apa-itu-kerelawanan-dan-siapa-yang-

disebut-relawan/. Diunduh pada hari Kamis, 22 Januari 2105 pukul 16.00 WIB.

Page 19: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

3

tanpa mengharapkan suatu imbalan, hanya mengharap Ridlo dari Allah

SWT.

Adapun pengertian dari “Jogja Timur” adalah suatu daerah di

bagian timur Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih tepatnya di daerah

Kabupaten Sleman sebelah timur. Dalam artian daerah ini berbatasan

dengan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Relawan Jogja Timur merupakan suatu komunitas relawan yang

berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Desa Selomartani,

Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Komunitas Relawan ini

mempunyai tujuan untuk membantu masyarakat yang terkena bencana,

baik bencana alam maupun bencana sosial. Relawan ini akan membantu

selama bencana berlangsung dan akan mendampingi korban ketika pasca

bencana.

4. Penanggulangan Bencana Alam

Penanggulangan bencana alam merupakan rangkaian dari aktivitas

yang diantaranya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini,

tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.6 Adapun pengertian

penanggulangan bencana alam di dalam skripsi ini adalah serangkaian

kegiatan atau upaya untuk menangani atau mengatasi bencana alam dan

resiko yang ditimbulkannya. Kegiatan tersebut terdiri atas tiga tahap, yaitu

tahap pra bencana alam, tanggap bencana, dan pasca bencana alam.

6Untung Winarso, “Desa Tangguh dan Manajemen Bencana”, Jurnal Ilmu Kesejahteraan

Sosial, vol. 2: 2 (Desember, 2013), hlm. 285.

Page 20: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

4

5. Erupsi Gunung Merapi

Erupsi yang disebut disini adalah letusan gunung berapi yang

menimbulkan berbagai dampak yang berbahaya seperti bahaya letusan

langsung yang berupa muntahan dan jatuhan material atau gas beracun.

Sedangkan yang dimaksud dengan “Gunung Merapi” disini adalah salah

satu gunung yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di

Kabupaten Sleman. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang

paling aktif di dunia. Gunung ini memiliki karakteristik erupsi berupa

runtuhan kubah lava yang menyebabkan bahaya aliran awan panas yang

sering disebut dengan wedhus gembel.7

B. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan tertimpa bencana

alam, bahkan berada pada posisi ketujuh sebagai negara yang paling rawan

resiko bencana alam8. Hal ini dikarenakan letak Indonesia secara geografis

terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia,

Benua Australia, lempeng Samudra Hindia, dan Samudera Pasifik. Pada bagian

selatan dan timur Indonesia, terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang

memanjang dari Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara- hingga Sulawesi,

dimana sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang

7 Pemerintah Kabupaten Sleman. Kebijakan Pemerintah dan Kebijakan Pemerintah

Kabupaten Sleman Dalam Penanggulangan Bencana. (ttp: Badan Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana, 2011). Hlm. 14

8 Winarso Untung.”Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial. “ Vol. 2: 2 (Desember, 2013).

Hlm. 282.

Page 21: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

5

sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi

menimbulkan bencana alam, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan

tanah longsor.9

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang sangat

rawan tertimpa bencana alam seperti gempa bumi, puting beliung, kekeringan,

tanah longsor, dan letusan Gunung Merapi. Bencana alam yang paling sering

terjadi di Yogyakarta ialah Erupsi Merapi, hal ini dikarenakan Gunung Merapi

merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia. Erupsi Merapi

sudah terjadi di Yogyakarta sejak zaman dulu, namun erupsi terakhir yang

menimbulkan dampak besar terjadi pada tahun 2010 yang mengakibatkan

korban, jumlah korban dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :10

Kerusakan/Korban Jumlah Rumah 2.882 rumah

Manusia : 1. Meninggal 377 orang 2. luka Berat 121 orang

3. Hilang 5 orang Tabel 1.1 Data Korban Erupsi Merapi 2010

Sumber : (BPBD Kabupaten Sleman)

Sebagai daerah yang rawan terhadap bencana alam Yogyakarta tentu

terus melakukan berbagai solusi dalam pencegahan dan penanggulangan

bencana alam yang terjadi. Salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah

derah adalah membentuk relawan bencana baik bersifat privat maupun bersifat

publik. Relawan tersebut disebar di berbagai daerah di Yogyakarta, dan

9 Ibid. Hlm. 43 10 Data Statistik BPBD Kabupaten Sleman, th. 2010

Page 22: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

6

diutamakan di daerah yang termasuk dalam kategori rawan bencana seperti

pada Kabupaten Sleman yang memiliki Gunung Merapi. Salah satu organisasi

relawan yang telah dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Sleman ialah Taruna

Siaga Bencana (Tagana) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dalam pelaksanaannya Tagana dan BPBD masih membutuhkan

bantuan dari lembaga-lembaga independen untuk bekerjasama dalam

menanggulangi bencana yang terjadi di Kabupaten Sleman. Sebagai contoh

ialah adanya kerjasama antara Tagana dan BPBD Kabupaten Sleman yang

merupakan relawan dari sektor publik yang menjalin relasi dengan Komunitas

Relawan Jogja Timur (RJT) dalam menanggulangi bencana alam, khususnya

bencana erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Ketiga lembaga ini terus

meningkatkan intensitas kerjasamanya dalam mendampingi korban Merapi

sampai saat ini.

Relawan Jogja Timur sendiri bermula dari relawan Desa Selomartani.

RJT ini merupakan suatu komunitas kerelawanan yang ikut turut serta dalam

menanggulangi bencana alam. Komunitas Relawan Jogja Timur ini awalnya

lahir dan didirikan atas inisiasi masyarakat sendiri atas kepedulian dan rasa

gotong royong serta jiwa kerelawanan yang tinggi dari masyarakat dalam

membantu sesama. Dalam sejarah Erupsi Gunung Merapi, komunitas ini terus

melakukan kepedulian yang intens terhadap korban bencana yang pada saat itu

sangat menderita. Maka dari itu, sampai saat ini komunitas RJT ini fokus

terhadap penanggulangan bencana alam yang berada di sekitar daerah

Yogyakarta dan di Jawa Tengah. Tidak hanya itu, komunitas RJT ini juga

Page 23: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

7

membantu masyarakat dalam pendampingan pasca bencana terjadi. Oleh

karena itu, komunitas ini memiliki prinsip yang terus dipegang oleh

kelompoknya, seperti dalam slogan komunitas tersebut, yaitu “Bersikap

tanggap dan selalu siaga serta penuh keberanian dan keikhlasan untuk

menghadapi masalah-masalah ketermarjinalan dalam rangka penanggulangan

bencana untuk menolong sesama dengan cara-cara yang tepat, cerdas, dan

bijaksana berdasarkan Pancasila dan sikap nasionalisme.”11 Slogan ini secara

bangga dituangkan dalam lambang resmi oleh Relawan Jogja Timur.

Setelah memahami latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

mengkaji komunitas RJT, hal ini dikarenakan pada beberapa tahun terakhir

semenjak erupsi Gunung Merapi tahun 2010 RJT memiliki kekuatan tersendiri

dengan melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan demi membantu korban

bencana alam. Tidak hanya itu, komunitas ini mampu menjalin berbagai

komunikasi dengan lembaga-lembaga formal pemerintahan, sehingga

eksistensinya dapat diperhitungkan oleh masyarakat dan negara. Dalam hal ini

peneliti akan mencoba mengkaji pola relasi yang terjalin antara Komunitas

Relawan Jogja Timur dengan lembaga kemanusiaan yang didirikan oleh

pemerintah, yakni Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman. Kedua lembaga

formal negara ini menjadi pilihan peneliti, karena keduanya memiliki konsen

yang cukup dalam menanggulangi bencana di daerah Sleman, khususnya

daerah Gunung Merapi.

11Profil Relawan Jogja Timur, buku tidak diterbitkan.

Page 24: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dibuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dilakukan Komunitas Relawan Jogja Timur (RJT) dalam

penanggulangan bencana erupsi Merapi?

2. Bagaimana pola relasi antara negara dengan Komunitas Relawan Jogja

Timur (RJT) dalam penanggulangan bencana erupsi Merapi?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Komunitas

Relawan Jogja Timur dalam penanggulangan bencana erupsi Merapi;

2. Untuk mengetahui pola relasi yang terjalin antara negara dan Komunitas

Relawan Jogja Timur dalam penanggulangan bencana alam erupsi Merapi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian tentu memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaat dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut, antara lain:

a. Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran kepada Jurusan Ilmu

Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga

Page 25: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

9

Yogyakarta tentang pola relasi yang dapat terjalin dalam suatu

penanggulangan bencana alam. Pada hakikatnya untuk mencapai suatu

kesejahteraan sosial tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak, namun

dibutuhkan kerjasama atau relasi dan dukungan dari berbagai pihak yang

terkait. Begitu pula dengan penanggulangan bencana, yang merupakan salah

satu upaya mewujudkan kesejahteraan sosial.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menyebarluaskan dan mendorong

kerjasama atau relasi yang terjalin dalam suatu penanggulangan bencana alam

yang telah dilakukan oleh Komunitas Relawan Jogja Timur (RJT) dengan

berbagai pihak, terutama pihak pemerintah agar dapat diadopsi oleh

masyarakat maupun berbagai pihak agar bisa lebih bersatu dan bekerja sama

dengan pihak lainnya membantu masyarakat yang membutuhkan sebagai

upaya mewujudkan kesejahteraan sosial.

F. Kajian Pustaka

Pada penelitian ini, selain fokus terhadap data yang didapat di lapangan,

peneliti juga melakukan tinjauan terhadap hasil penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya. Ada beberapa penelitian yang dilakukan yang berkaitan

dengan topik yang sedang peneliti teliti sebagai bahan acuan atau rujukan

dalam penelitian ini. Diantaranya :

Pertama, penelitian Adninda Gustia Putri yang berjudul ”Pola Relasi

Kuasa Antara Negara, NGO, Dan Masyarakat Dalam Pos Pemberdayaan

Keluarga (POSDAYA) Untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan”. Dalam skripsi

Page 26: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

10

ini didapatkan sebuah hasil bahwa dalam sebuah hubungan yang terjalin antara

negara, NGO, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan yang

berbasis POSDAYA terdapat struktur kuasa yang dilandasi dari transfer

sumberdaya antara aktor informal (NGO) adalah sejumlah dana untuk kegiatan

pemberdayaan, sementara aktor formal yaitu Pemerintah memiliki resource

berupa fasilitas dan tenaga ahli sehingga pola relasi kuasa yang terjadi bersifat

positif dan saling membangun. Sementara posisi masyarakat disini adalah

menerima kemanfaatan dari adanya relasi tersebut. Masyarakat menjadi

bergantung dengan adanya pemberdayaan Posdaya Delima karena masyarakat

mendapatkan pinjaman modal usaha, pelayanan kesehatan dan pendidikan

gratis dari adanya relasi tersebut.

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Irham Wida Perwira dengan

judul penelitian “Peran Modal Sosial dalam Pemulihan Tatanan Sosial dan

Ekonomi Pasca Erupsi Merapi.” Dalam penelitian ini, peneliti mencoba

mengelaborasi sebuah permasalahan tatanan sosial dan peningkatan ekonomi

dengan Teori Modal Sosial (Social Capital)yang dikemukakan oleh John Field,

sebagaimana teori tersebut sebagai solusi dalam menyikapi permasalahan yang

ada di masyarakat. Dalam teori modal sosial ini, terdapat empat elemen yang

digunakan dalam membahas atau mengatasi sebuah masalah sosial, empat

elemen tersebut yaitu: jaringan, kebijakan, aktor, dan kepercayaan.12

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rozali dengan judul

“Manajemen Bencana Relawan PMII Dalam Menghadapi Bencana Alam

12 Irham Wida Perwira, “Peran Modal Sosial dalam Pemulihan Tatanan Sosial dan Ekonomi Pasca Erupsi Merapi”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013).

Page 27: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

11

(Studi kasus peran PMII dalam melakukan pendampingan korban erupsi

Gunung Merapi di Sleman)”. Dalam penelitian ini dijelaskan pengertian

relawan yaitu orang yang melakukan sesuatu secara sukarela, tanpa adanya

paksaan maupun kewajiban. Relawan ini orang yang bersedia menyediakan

waktu, tenaga dan pikiran tanpa dibayar serta bekerja sukarela dalam

membantu korban bencana alam maupun kegiatan sosial. Dalam penelitian ini

juga disebutkan bahwa peran relawan sangatlah penting dan dibutuhkan oleh

korban bencana alam Erupsi Merapi.

Penelitian Ahmad Rozali diatas mempunyai tujuan untuk mengetahui

peran relawan di lapangan, dari proses pendekatan awal dengan korban,

program-program hingga evaluasi. Karena ada tiga fase dalam melakukan

pendampingan dengan korban bencana, diantaranya : pertama tanggap darurat,

ini merupakan fase awal bencana alam, yaitu untuk menanggulangi dampak

yang ditimbulkan dari bencana alam, penyelamatan korban, harta benda, dan

evaluasi. Kedua fase rehabilitasi, yaitu fase yang dilakukan dengan membantu

masyarakat memperbaiki rumahnya, memperbaiki fasilitas umum, dan

memperbaiki roda perekonomian. Fase ketiga yaitu rekonstruksi. Ini dilakukan

dengan cara membangun kembali sarana dan prasarana, tatanan pemerintahan,

bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan

bermasyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah

pasca bencana. Beberapa tugas relawan disana yaitu: pendirian dapur umum,

Page 28: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

12

penyediaan kebutuhan dasar menjadi salah satu pilihan program yang

terealisasi.13

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dikaji sebagaimana yang

telah dijelaskan dalam kajian pustaka diatas, peneliti tidak menemukan dari

salah satu kajian tersebut yang terkait pola relasi yang terjalin antara negara

dengan komunitas dalam penanggulangan bencana. Adapun dari penelitian

tersebut membahas tentang pola relasi yang terjalin antara NGO (Non

Government Organization), Pemerintah, dan masyarakat dalam upaya

mengentaskan kemiskinan, manajemen bencana yang dilakukan relawan PMII

dalam upaya pendampingan masyarakat korban Erupsi Gunung Merapi, serta

peran modal sosial yang digunakan dalam upaya pemulihan tatan sosial dan

ekonomi pasca Erupsi Gunung Merapi 2010.

Maka dari itu, setelah mengkaji ketiga penelitian diatas, tidak

ditemukan penelitian yang sama dengan penelitian yang akan diteliti, yakni

penelitian yang terfokus pada pola relasi yang terjalin antara Negara dengan

komunitas Relawan Jogja Timur dalam penanggulangan bencana alam.

Sehingga penelitian ini layak untuk dikaji dengan perspektif dan permasalahan

yang lain.

13Ahmad Rozali, “Manajemen Bencana Relawan PMII dalam Menghadapi Bencana

Alam (Studi kasus peran PMII dalam melakukan pendampingan korban erupsi Gunung Merapi di Sleman)”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta : 2012).

Page 29: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

13

G. Kerangka Teori

1. Pola Relasi Komunitas dengan Negara

Dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial terutama dalam

penanggulangan bencana alam, tidaklah bisa dilakukan sendiri, seperti suatu

komunitas harus bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti lembaga atau

institusi negara. Terkait dengan hal ini, terdapat dua institusi formal dan

informal.

a. Pengertian Institusi Formal dan Informal

Sebelum menjelaskan mengenai tipologi relasi dari Levitsky,

perlu diketahui tentang institusi formal dan institusi informal. Menurut

Levitsky, institusi formal adalah aturan atau prosedur yang dibuat,

dikomunikasikan, dan bersifat memaksa untuk menembus berbagai

saluran/lini yang diterima sebagai aturan resmi. Sedangkan institusi

informal adalah aturan sosial, biasanya tidak tertulis dimana dibuat dan

dikomunikasikan serta bersifat memaksa, berada di luar aturan resmi

yang menyentuh channel tertentu. Kemuculan institusi informal ini

dikarenakan beberapa sebab diantaranya yang pertama institusi formal

tidak berjalan efektif dan tidak sempurna. Kedua, institusi informal bisa

menjadi pilihan strategi bagi aktor yang menginginkan sesuatu tetapi

tidak bisa meraih aksesnya melalui institusi formal, disebabkan

diantaranya institusi formal sering dianggap costless, sebagai strategi

Page 30: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

14

alternatif ketika institusi formal tidak efektif, dan untuk mencapai sebuah

tujuan tidak harus selalu menggunakan logika penerimaan publik.14

Adanya kedua institusi ini menyebabkan lahirnya pola interaksi

yang disebabkan kedua institusi tersebut. Terdapat beberapa pola relasi

antara institusi informal terhadap institusi formal. Kedua institusi tersebut

baik informal maupun formal saling mempengaruhi yang pada akhirnya

menimbulkan beberapa pola yang bersifat negatif maupun positif. Dalam

usaha-usaha yang dilakukan oleh Komunitas Relawan Jogja Timur dalam

penanggulangan bencana alam dan tentunya penting juga untuk melihat

pola relasi yang terbentuk dari pendapat Levitsky.

b. Tipologi Pola Relasi

Menurut Levitsky ada empat tipologi yang terbangun antara

institusi informal terhadap institusi formal. Mengenai empat tipologi

yang terjalin antara institusi formal dan informal dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini.

14 Gretchen Helmke dan dan Levitsky Steven. “Informal Institution and Comparative

Politic: A Research Agenda, Working Paper #307. 2003. Hlm. 7.

Page 31: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

15

Tabel 1. Tipologi Relasi Informal Institution terhadap Negara

Efektifitas Negara Pola Relasi

Efektif

Tidak Efektif

Compatible Goals/Convergent

Complementary (Melengkapi)

Substitutive (Menggantikan)

Conflicting Goals/Divergent

Accomodating (Mengakomodasi)

Competing (Bersaing)

Tabel 1.2 Tipologi relasi institusi informal dengan negara

(Sumber: Gretchen Helmke dan dan Levitsky Steven, Informal Institution and Comparative Politic: A Research Agenda, Working Paper #307. 2003)

Berdasarkan bagan diatas, dapat dijelaskan bahwa, terdapat empat

tipologi, yang pertaman complementary, acomodating, subtitutive, dan

competing. Untuk lebih jelasnya dalam memahami tipologi di atas, akan

dijelaskan di bawah ini.

1. Complementary Informal Institution Tipologi yang pertama menurut Levitsky adalah

complementary. Pola relasi ini terjadi apabila relasi institusi informal

terhadap Negara mendekat sedangkan institusi formal (negara)

berjalan efektif maka yang terjadi adalah institusi informal

melengkapi institusi formal negara (mengisi lubang yang belum diisi

negara). Ciri lain dari tipologi ini adalah institusi informal dalam pola

relasi ini menciptakan atau memperkuat insentif dalam masyarakat

lokal yang memiliki fungsi pelayanan masyarakat sehingga secara

Page 32: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

16

tidak langsung muncul kesepakatan etis antara institusi informal

terhadap Negara.

2. Accomodating Informal Institution

Tipologi kedua menurut Levitsky adalah substitusi.

Tipologi ini terjadi apabila pola relasi antara institusi informal

terhadap negara mendekat, namun institusi formal negara tidak

berjalan efektif, yang akhirnya menyebabkan institusi komunitas

menggantikan institusi formal Negara. Adapun yang dimaksud

Levitsky adalah melemahnya kepatuhan terhadap peraturan formal

dan ketidakmampuan institusi negara menciptakan kepentingan

institusi insformal dimana hal tersebut diikuti pula dengan

menguatnya kepatuhan nilai, tradisi, dan norma uang berkembang

dalam institusi informal (informal rules). Dalam tipologi ini

berperannya institusi informal yang menggantikan institusi formal

Negara diasumsikan dan diharapkan mampu merespon dan

mengarahkan kepentingan bersama.

3. Competing Informal Institution

Tipologi ketiga dalam relasi antara institusi informal

dengan Negara adalah pola relasi accommodating. Tipologi ini

terjadi apabila kapasitas Negara berjalan efektif, namun pola relasi

antara institusi informal terhadap Negara bersifat menjauh

sehingga muncul akomodasi institusi informal terhadap institusi

Page 33: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

17

Negara. Hal ini berarti institusi informal dapat menciptakan

peraturan yang bersumber norma/nilai institusi informal untuk

mengatur perilaku anggota atau warganya dengan secara tidak

langsung merubah nilai subtantif dari peraturan formal. Sehingga

yang terjadi adalah peraturan komunitas itu menegakkan aturan

formal Negara.

4. Substitutive Informal Institution

Tipologi yang terakhir dalam tipologi Levitsky adalah

competing. Hal ini terjadi apabila kapasitas Negara tidak efektif,

tetapi pola relasi antara institusi informal terhadap Negara bersifat

menjauh yang akhirnya menyebabkan institusi informal

berkompetisi dengan institusi Negara. Selain itu pola relasi ini

muncul dikarenakan institusi formal (Negara) tidak berdaya

menjalankan fungsinya sehingga muncul perlawanan dan

pelanggaran terhadap peraturan-peraturan formal15.

Dari teori Steven Levitsky diatas, menurut peneliti hal

tersebut relevan untuk digunakan dalam membaca relasi antara

informal institution yaitu Komunitas Relawan Jogja Timur dan

negara dalam proses penanggulangan bencana ini yaitu institusi

formal terkait penanggulangan bencana, seperti BNPB, BPBD, dan

TAGANA Kabupaten Sleman

15 Ibid. Hlm. 11-14.

Page 34: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

2. P

kegi

daru

man

sehin

Man

pra-b

benc

pena

dari

benc

16M

PenangTagana

17 I

Penanggula

Penangg

iatan pence

urat, dan reh

najemen ben

ngga bisa m

najemen ben

bencana, b

cana.17 Un

anggulangan

tahap pra

cana :

Modul Penangggulangan Ba DIY., 2011)

Ibid.

angan Benc

gulangan be

gahan benc

habilitasi.16

ncana yang

meminimalk

ncana terseb

bencana (re

ntuk lebih

n bencana,

bencana,

Gambar (Sumber

ggulangan Bencana Alam.

cana Alam

encana yait

cana, pengu

Dalam me

g tepat aga

kan resiko y

but dapat di

espon pada

jelasnya d

berikut gam

tanggap be

1.1 Siklus Pr : Data BPB

Bencana untukm, Wajib Lati

tu serangka

urangan res

nanggulang

ar bencana

yang ditimbu

ikelompokk

a saat keja

dalam mem

mbar siklus

encana (pad

PenanggulangBD Kab. Slem

k Tagana, “ih Penanggu

aian kegiata

iko bencan

gi suatu ben

tersebut da

ulkan dari b

kan menjadi

adian benc

mahami tig

s penanggu

da saat terj

gan Bencanaman, 2011.)

“Kebijakan Plangan Benca

an yang me

na alam, tan

ncana, diper

apat diantis

bencana ters

tiga tahap,

cana, dan p

ga tahap d

ulangan ben

jadi), dan p

a Alam

Pemerintah teana”. (Yogya

18

eliputi

nggap

lukan

sipasi

sebut.

yaitu

pasca

dalam

ncana,

pasca

entang akarta:

Page 35: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

19

Seperti yang telah digambarkan dalam gambar diatas, dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap Pra Bencana

Pada tahap pra-bencana, hal yang paling utama untuk dilakukan

dalam pencegahan bencana alam adalah risk assesment (analisa resiko),

karena dengan kita menganalisis resiko yang akan ditimbulkan dalam suatu

bencana, ancaman bahaya yang ditimbulkan maupun kerentanan masyarakat

serta sumber daya yang dimiliki dalam menghadapi bahaya bencana alam

tersebut bisa dipetakan. Jika analisis resiko ini sudah dipetakan, maka

kemudian pemerintah perlu membuat persiapan rencana penanggulangan

bencana alam. Dalam persiapan ini yang bisa dilakukan pemerintah yaitu

membuat rencana penanggulangan bencana alam, pelatihan dan simulasi

penanggulangan bencana alam, memberi pendidikan kepada masyarakat

tentang bencana yang mungkin akan muncul dan langkah-langkah awal

yang harus diambil dalam menyelamatkan diri dari bencana.

b. Tahap Tanggap Bencana

Pada tahap kedua ini yaitu tahap pada saat terjadi bencana, hal yang

utama dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan early warning

(peringatan dini) kepada masyarakat tentang terjadinya bencana. Hal ini

dilakukan untuk menyelamatkan dan membantu masyarakat yang terkena

dampak terjadinya bencana agar masyarakat cepat tanggap jika terjadi suatu

bencana. Langkah selanjutnya yaitu memberi pertolongan pertama secara

cepat terhadap korban yang sakit serta membawa mereka ke tempat yang

Page 36: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

20

aman (pengungsian). Setelah kondisi dirasa sudah membaik, selanjutnya

dilakukan analisis kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari bencana

tersebut. Dari analisis ini baru bisa ditentukan langkah atau pertolongan

selanjutnya yang akan diberikan kepada masyarakat selanjutnya dilakukan

pemulihan infrastruktur pelayanan publik yang rusak.

c. Tahap Pasca Bencana

Pada tahap yang terakhir ini yaitu tahap pasca bencana, pada tahap

ini langkah-langkah yang akan diambil sangat tergantung dari akibat yang

ditimbulkan oleh bencana parah atau tidak. Seperti upaya merelokasi

masyarakat dari tempat pengungsian ke tempat yang lebih aman, setelah itu

baru bisa dilakukan pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan

berbagai bentuk pembangunan. Namun meskipun pemulihan sudah

terlaksana, harus terus dilakukan upaya analisis resiko untuk bisa

meminimalisir jatuhnya korban di masa mendatang.18

H. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Taylor dan Moleong adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

18 Purwanto A. Erwan. “Memahami Kompleksitas Manajemen Bencana, dalam Westra

Pariata, Manajemen Bencana: Belajar dari Pengalaman Aceh.” (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2005). Hlm 8-10.

Page 37: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

21

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 19 Beberapa karakteristik

dalam pendekatan penelitian kualitatif, yaitu diantaranya penelitian

menggunakan latar alamiah, manusia sebagai alat (instrumen), maksudnya di

sini yaitu peneliti merupakan alat pengumpul data yang utama, penelitian ini

menggunakan metode kualitatif, yaitu menyajikan secara langsung hakikat

hubungan antara peneliti dan responden, analisis data dilakukan secara

induktif (dari awal pengumpulan data sampai akhir untuk memecahkan

masalah yang diteliti), menggunakan teori dari dasar, dan bersifat deskriptif

maksudnya data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka.20

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Komunitas Relawan Jogja Timur, yang

beralamatkan di Dusun Timur, Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pihak-pihak negara yang berelasi

dengan Komunitas Relawan Jogja Timur seperti BNPB, TAGANA, dan

BPBD kabupaten Sleman. Alasan memilih lokasi ini karena di Komunitas

Relawan Jogja Timur (RJT) ini merupakan salah satu komunitas di daerah

Kalasan yang aktif dan berkontribusi banyak dalam membantu

menanggulangi korban bencana alam, khususnya bencana erupsi gunung

Merapi.

19 Lexy J. Meleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset, 2005). Hlm. 73

20 Ahmad Tanzeh. “Metodologi Penelitian Praktis.” (Yogyakarta: Teras, 2011). Hlm.64.

Page 38: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

22

3. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan orang yang paham betul tentang

permasalahan yang sedang diteliti. Menurut Moleong, subyek penelitian

adalah orang yang bisa dimanfaatkan dalam suatu penelitian untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar dari suatu penelitian.21

Sedangkan obyek penelitian adalah sesuatu yang hendak diteliti. 22 Teknik

penentuan subyek penelitian disini menggunakan teknik purposive, yaitu

memilih subyek berdasarkan ciri tertentu yang sudah diketahui sebelumnya

untuk mencapai tujuan penelitian.23 Maksud dari teknik purposive yaitu

memilih dengan sengaja subyek yang akan diwawancarai. Dari pernyataan

tersebut maka yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah bapak ketua

dari Komunitas Relawan Jogja Timur, pengurus Komunitas Relawan Jogja

Timur, serta pihak Negara yang difokuskan terhadap penanggulangan

bencana alam yang berelasi dengan Komunitas Relawan Jogja Timur, dalam

hal ini yaitu BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, Tagana, BPBD kabupaten

Sleman. Obyek dari penelitian ini yaitu pola relasi yang terjalin antara Negara

dan Komunitas Relawan Jogja Timur dalam penanggulangan bencana alam.

21 Basrowi dan Suwandi. “Memahami Penelitian Kualitatif. “ (Jakarta: Rineka Cipta,

2008). Hlm. 188. 22 Tatang Amirin. “Menyusun Rencana Penelitian.” (Jakarta: PT. Grafindo Persada,

1998). Hlm. 135. 23 Sutrisno Hadi. “Metodologi Research.” (Yogyakarta: Andi Ofset, 2001). Hlm. 82.

Page 39: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

23

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting

dalam suatu penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.24 Penelitian ini

merupakan penelitian lapangan (field research), yakni pengambilan data

lapangan tentang pola relasi antara Negara dan Komunitas RJT dalam

penanggulangan bencana alam. Adapun pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini mengacu pada tahapan-tahapan dalam pengumpulan data

berikut ini.

1) Observasi

Teknik observasi dalam penelitian ini adalah dengan melihat dan

mengamati langsung aktivitas komunitas mereka dan kehidupan mereka.

Peneliti melakukan observasi dengan melakukan penelusuran di lapangan

untuk mengetahui kehidupan komunitas RJT dalam sehari-harinya, serta

ikut berbagai aktivitas, seperti mengikuti bakti sosial.

2) Wawancara

Penyajian data dari hasil beberapa wawancara yang dilakukan

merupakan interpretasi dari peneliti. Wawancara dilakukan terhadap

pemimpin komunitas RJT, para anggota komunitas ini, dan masyarakat

secara umum. Wawancara dilakukan secara langsung untuk mengetahui

dinamika aktivitas komunitas RJT di wilayah penelitian dan untuk melihat

24 Ahmad Tanzeh. “Metodologi Penelitian Praktis.” (Yogyakarta: Teras, 2011). Hlm. 83.

Page 40: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

24

berbagai respons dari masyarakat. Dalam proses wawancara dilakukan

secara langsung dan berkala serta dilakukan melalui media komunikasi

seperti wawancara melalui telfon dan SMS. Pertanyaan-pertanyaan

dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlangsung ketika

penelitian dilakukan.

3) Dokumentasi

Teknik dalam pengumpulan data yang lain adalah dokumentasi.

Teknik ini dilakukan dengan membaca dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh

Komunitas Relawan Jogja Timur, khususnya di wilayah Kalasan dan daerah

Gunung Merapi. Kemudian peneliti mencoba memetakan masalah yang

terjadi, termasuk membandingkan dengan komunitas kemanusiaan lain yang

memiliki kesamaan konsen, seperti Tagana dan BPBD kabupaten Sleman.

Adapun dokumen tersebut adalah berupa buku, artikel, jurnal, file-file

ceramah, dan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki hubungan

dengan penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu mengatur secara sistematis bahan hasil wawancara

dan observasi, menafsirkannya dan menghasilkan suatu pemikiran, pendapat,

teori, atau gagasan yang baru.25 Analisis data dalam penelitian ini dilakukan

25 Raco, J.R. “Metode Penelitian Kualitatif.” (Jakarta: Grasindo, 2010). Hlm. 121.

Page 41: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

25

melalui beberapa tahapan. Pertama, mereduksi data. Yakni data yang

diperoleh baik melalui observasi, wawancara dan dokumentasi disimpulkan

melalui interpretasi peneliti yang dikelompokkan menjadi beberapa bentuk

data. Kedua, men-display data. Yakni yang berhasil dikumpulkan akan

dijabarkan dalam bentuk kategori agar mempermudah proses verifikasi. Pada

tahapan ini akan diperoleh kumpulan data kualitatif. Ketiga, memverifikasi

data. Yakni data dikelompokkan sesuai dengan kategori masing-masing

pembahasan. Setelah itu, data yang sudah dikelompokkan dapat disajikan

dalam bentuk kata-kata atau tulisan.

6. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain dan juga untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan

konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data.26 Jadi

dengan teknik triangulasi ini peneliti dapat memeriksa keabsahan data dengan

cara memeriksa ulang temuannya dengan jalan membandingkannya dengan

berbagai sumber, metode, atau teori. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a. Mengajukan berbagai macam pertanyaan

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

c. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi.

26 Lexy J. Meleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif.” (Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset, 2005). Hlm. 330-332.

Page 42: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

26

Maka dari itu, dalam penelitian ini, teknik triangulasi datanya

dilakukan dengan cara peneliti membandingkan hasil temuan wawancara

yang telah dilakukan kepada pihak yang terkait yang telah ditentukan dengan

hasil dari observasi di lapangan, dan juga melakukan klarifikasi terhadap

beberapa informan tersebut.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan gambaran singkat mengenai

keseluruhan isi skripsi yang akan dibahas selanjutnya. Sistematika pembahasan

ini dibuat untuk mempermudah dalam penyusunan dan pemahaman skripsi.

Sistematika tersebut disusun sebagai berikut :

Bab pertama merupakan pendahuluan, yang terdiri dari penegasan

judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua adalah gambaran umum yang berisi tentang Komunitas

Relawan Jogja Timur dan segala aktivitas yang dilakukan oleh Komunitas

Relawan Jogja Timur dalam menanggulangi bencana alam.

Bab ketiga yaitu membahas tentang jawaban atau hasil dari

penelitian yang telah dilakukan, yaitu tentang gambaran usaha-usaha yang

telah dilakukan oleh Komunitas Relawan Jogja Timur dalam menanggulangi

bencana alam dan pola relasi yang terjalin antara negara dan Komunitas

Relawan Jogja Timur dalam penanggulangan bencana.

Page 43: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

27

Bab keempat merupakan bagian penutup, yang berisi kesimpulan

dari semua uraian yang telah dibahas dari bab-bab sebelumnya dan saran yang

diharapkan bisa membangun untuk semuanya.

Bagian akhir dari skripsi ini memuat tentang daftar pustaka dan

lampiran-lampiran yang digunakan dalam penulisan penelitian ini.

Page 44: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

77

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dijelaskan diatas dan juga

berdasarkan pada rumusan masalah yang ada, maka hasil penelitian ini

dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:

1. Program yang telah dilakukan Komunitas Relawan Jogja Timur dalam

penanggulangan bencana alam, khusunya Erupsi Merapi tahun 2010

adalah sebagai berikut :

a. Tahapan Pra Bencana

Adapun tahapan Pra Bencana ini, Komunitas Relawan Jogja

Timur memiliki tahapan, diantaranya adalah dengan bekerjasama

dengan lembaga formal negara dan lembaga komunitas kemanusiaan

lain, mengadakan pelatihan dalam peningkatan life skill kepada

anggotanya, terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sleman

dan TAGANA, mengadakan alat komunikasi, serta mengadakan

berbagai peralatan-peralatan yang digunakan dalam menanggulangi

bencana yang terjadi.

b. Tahapan Tanggap Bencana

Tahapan disini adalah Komunitas Relawan Jogja Timur turut

serta dalam menyiapkan tempat pengungsian, baik di sekitar darah

Selomartani sendiri, maupun daerah-daerah di sekitar Kecamatan

Kalasan.

Page 45: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

78

c. Tahapan Pasca Bencana

Komunitas Relawan Jogja Timur juga berperan aktif

memantau banjir lahar hujan (lahar dingin). Karena secara geografis,

daerah Komunitas Relawan Jogja Timur terletak tidak jauh dengan

lokasi bencana banjir lahar hujan. Selain itu, Komunitas Relawan

Jogja Timur juga turut aktif membantu rekonstruksi rumah-rumah

warga yang terkena erupsi Merapi.

2. Pola Relasi yang terjalin antara Komunitas Relawan Jogja Timur,

TAGANA, dan BPBD dapat dilihat dari teori Levitsky pada Pola

Complementary, dimana pola teori tersebut antara para aktor informal

(Komunitas RJT) dan aktor formal (BPBD Kabupaten Sleman) satu

sama lain saling mendekat dan diantara mereka juga berperan aktif

dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Selain itu Komunitas

Relawan Jogja Timur juga mengisi kekosongan yang terjadi di BPBD

Kabupaten Sleman dan TAGANA, yaitu dengan mengisi kekurangan

personil. Oleh karena itu, relasi yang terjalin disini merupakan relasi

yang saling mendekat, saling melengkapi, dan saling menguntungkan.

B. Saran

Peneliti memberikan beberapa saran untuk Komunitas Relawan

Jogja Timur, BPBD Kabupaten Sleman, dan TAGANA agar menjadi yang

lebih baik dalam dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam

penanggulangan bencana alam. Saran yang harus segera dijalankan adalah

Page 46: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

79

relasi antara ketiganya harus terus dijaga. Jika terdapat kesalahan maupun

komunikasi yang tidak terjalin secara baik, sebaiknya harus dilakukan

pencarian solusi untuk mengatasinya. Komunikasi merupakan jalan terbaik

dalam menjalin hubungan dengan instansi lain, apalagi instansi

pemerintahan. Karena dengan adanya komunikasi yang selalu terjaga,

penanggulangan bencana alam akan dapat lebih maksimal dan terkoordinir

dalam penangannya. Hal ini merupakan salah satu upaya mewujudkan

kesejahteraan sosial. Bagi Komunitas RJT khususnya, mereka sebaiknya

terus teguh dalam menjalani kegiatan-kegiatan kemanusiaan, tetap

semangat menebarkan manfaat, dan terus menjadikan kegiatan

kemanusiaan tersebut sebagai ibadah demi mengharap Ridla dari Allah

SWT, tanpa mengharapkan imbalan material dari manusia.

Selain itu, peneliti juga memberikan saran untuk penelitian-

penelitian ke depannya agar dapat meneliti lebih mendalam mengenai pola

relasi yang terjalin antara relasi formal dan informal lainnya, khususnya

relasi antara lembaga independen dengan Negara. Karena skripsi ini

mendapatkan hasil yang positif dan menambah khazanah keilmuan baru

dalam konteks relasi antar instansi. Mungkin di penelitian selanjutnya bisa

diteliti kembali bagaimana dampak negatif yang ditimbulkan dalam relasi

antar instansi. Karena di dalam skripsi ini, peneliti tidak menyebutkan

secara detail tentang hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh relasi

tersebut.

Page 47: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rozali, “Manajemen Bencana Relawan PMII Dalam Menghadapi

Bencana Alam (Studi kasus peran PMII dalam melakukan pendampingan

korban erupsi Gunung Merapi di Sleman)”, skripsi tidak diterbitkan,

(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012).

Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif “, (Jakarta: Rineka Cipta,

2008).

Field John, “Modal Sosial”, (London: Routledge, 2003).

Gretchen Helmke dan dan Levitsky Steven, Informal Institution and Comparative

Politic: A Research Agenda, Working Paper #307, 2003.

Irham Wida Perwira, “Peran Modal Sosial Dalam Pemulihan Tatanan Sosial Dan

Ekonomi Pasca Erupsi Merapi”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).

Modul Penanggulangan Bencana untuk Tagana, “Kebijakan Pemerintah tentang

Penanggulangan Bencana Alam, Wajib Latih Penanggulangan Bencana”.

(Yogyakarta: Tagana DIY., 2011).

Lexy J. Meleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2005).

Mulyana Dedi, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Rosda Karya, 2012).

Pemerintah Kabupaten Sleman, Kebijakan Pemerintah dan Kebijakan Pemerintah

Kabupaten Sleman Dalam Penanggulangan Bencana, (ttp : Badan Kesatuan

Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana, 2011).

Perwira Irham Wida, “Peran Modal Sosial Dalam Pemulihan Tatanan Sosial Dan

Ekonomi Pasca Erupsi Merapi”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).

Buku Profil, “Profil Relawan Jogja Timur”, (Sleman: RJT, tt).

Page 48: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

Purwanto A. Erwan, “Memahami Kompleksitas Manajemen Bencana, dalam

Westra Pariata, Manajemen Bencana : Belajar dari Pengalaman Aceh”.

(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2005).

Putri Adninda Gustia, “Pola Relasi Kuasa Antara Negara, NGO, Dan Masyarakat

Dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Untuk Mengatasi Masalah

Kemiskinan”, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Universitas Gadjah

Mada, 2014).

Raco, J.R. “Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Grasindo, 2010).

Sutrisno Hadi, “Metodologi Research” , (Yogyakarta: Andi Ofset, 2001).

Tanzeh, Ahmad. “Metodologi Penelitian Praktis”, (Yogyakarta: Teras, 2011).

Tatang Amirin, “Menyusun Rencana Penelitian”, (Jakarta : PT. Grafindo Persada,

1998)

Tim penyusun, “Kamus Bahasa Indonesia (KBI)”. (Jakarta : Pusat Bahasa

Pendidikan Nasional, 2008)

Undang-Undang Tentang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penaggulangan Bencana.

Undang-Undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2011 tentang Kesejahteraan

Sosial.

Westra, Pariata. “Manajamen Bencana: Belajar dari Pengalaman Aceh. Buku

tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2005).

Winarso Untung, “Desa Tangguh dan Manajemen Bencana”, Jurnal Ilmu

Kesejahteraan Sosial, vol. 2: 2 (Desember, 2013).

Zulfikar Nizam, Pola Relasi yang terbangun antara Negara dan Forum

Komunikasi Masyarakat Code Selatan (FKCMS) dalam Rangka

Pemberdayaan Masyarakat Dusun Brontokusuman, Skripsi tidak diterbitkan,

(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2010).

Page 49: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

Internet

http://www.duniapelajar.com/2014/07/30/pengertian-komunitas-menurut-para-

ahli/

http://ebasonline.blogdetik.com/2013/03/07/apa-itu-kerelawanan-dan-siapa-

yang-disebut-relawan/

Wawancara

Bapak Sri Sunaryo, Ketua RJT, wawancara pada tanggal 24 dan 29 April 2015

Ibu Titin, anggota RJT, wawancara pada tanggal 25 April 2015

Mas Aping, anggota RJT, wawancara pada tanggal 25 April dan 9 Mei 2015

Bapak Tri Hartoko, Dewan Pembina RJT, pada tanggal 2 Mei 2015

Bapak Dwi Harjanto, BPBD TAGANA Sleman, pada tanggal 8 Mei 2015

Bapak Agus Indarto, TAGANA Sleman, wawancara pada tanggal 5 Mei 2015

Page 50: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 51: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

Interview Guide

Anggota Komunitas Relawan Jogja Timur

1. Latar belakang berdirinya Komunitas Relawan Jogja Timur ?

2. Program atau kegiatan yang telah dilakukan oleh Komunitas Relawan

Jogja Timur dalam menanggulangi bencana Erupsi Merapi?

3. Dalam menanggulangi bencana alam, apakah Komunitas Relawan Jogja

Timur melakukan kerjasama ? kerjasama dengan pihak mana saja ?

4. Kerjasamanya dalam bentuk apa saja?

5. Manfaat atau keuntungan yang di dapat dari kerjasama tersebut?

6. Apakah ada hambatan atau tantangan dalam proses kerjasama tersebut?

7. Bila ada, apa saja tantangan atau hambatan tersebut

8. Bagaimana harapan untuk Komunitas Relawan Jogja Timur ke depannya,

terutama dalam hal kerjasama tersebut?

Page 52: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

Interview Guide

Pihak yang bekerjasama dengan Komunitas Relawan Jogja Timur dalam

Penanggulangan Bencana Alam

1. Apa itu BPBD/TAGANA?

2. Peran atau fungsi dari TAGANA/BPBD

3. Dalam penanggulangan bencana alam, BPBD/TAGANA bekerja sama

dengan pihak mana saja? Apakah bekerja sama dengan Komunitas

Relawan Jogja Timur?

4. Bila iya, bagaimanakah bentuk kerjasama dengan Komunitas Relawan

Jogja Timur?

5. Bagaimana tahapan dalam penanggulangan bencana alam?

6. Apa manfaat dari kerjasama tersebut?

7. Apa harapan BPBD/TAGANA kedepannya dalam hal kerjasama tersebut?

Page 53: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

F

Fot

Foto Mobil D

to peralatan

Foto-F

Dapur Umu

n Dapur Um

oto

um milik TA

mum milik T

AGANA

TAGANA

Page 54: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

Foto wawwancara denggan Bapak Srperw

ri Sunaryo sewakilan dari

elaku Ketua RTAGANA

RJT dan Ba

apak Agus seelaku

Page 55: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

CURICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Lucky Agustina Kurniawati

Tempat, tanggal lahir : Sleman, 30 Agustus 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Tunjungan Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

No. Telepon : 085743452118

Email : [email protected]

Hobi : Membaca, olah-raga, mendaki gunung, berpetualang, dan mencoba hal-hal baru, dan mengagumi ciptaan Yang Maha Kuasa

Status Perkawinan : Belum Menikah

Pendidikan

1. SD Negeri Kledokan 1998-2004

2. SMP Negeri 1 Kalasan 2004-2007

3. SMA Negeri 1 Kalasan 2007-2010

4. UTY (Universitas Teknologi Yogyakarta), Jurusan Akuntansi 2010-2011

5. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (Fak. Dakwah dan Komunikasi) 2011-Sekarang

Page 56: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

Pengalaman Bekerja Paruh Waktu (Part Time)

1. Part Time Garda Depan (Gardep) Dagadu Djokdja

Angkatan 52 2014-2015

Pengalaman Berorganisasi

1. LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga)

UIN Sunan Kalijaga 2013-Sekarang

2. FKAPMEPI (Forum Kader Pengembang Moral Etika Pemuda

Indonesia) Yogyakarta 2014-Sekarang

3. Lembaga LIMORA 2014

4. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Kesejahteraan Sosial

UIN Sunan Kalijaga 2013-2014

5. PARRA (Penegak Amanat Reformasi Rakyat) Indonesia,

Regional Yogyakarta 2011-2014

6. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011

7. SPK (Sekolah Politik Kerakyatan) KIBAR

(Komunitas Indonesia Baru) Yogyakarta 2011-sekarang

8. PAR (Parcipatory Action Reseacrh) UIN Sunan Kalijaga 2012

9. Rumah Zakat Yogyakarta 2012

10. PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Yogyakarta 2008-2009

11. Saka (Satuan Karya) Bayangkara, Ranting Kalasan 2008-2009

12. Rohis (Kerohanian Islam) SMA N 1 Kalasan 2007-2009

Prestasi yang pernah diperoleh

1. Juara III Tae Kwon Do POPDA (Pekan olah raga pelajar daerah)

Yogyakarta 2009

2. Juara III Tae Kwon Do Kejurda (Kejuaraan Daerah), Yogyakarta 2009

Page 57: POLA RELASI ANTARA NEGARA DAN KOM UNITAS …digilib.uin-suka.ac.id/16869/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam Penanggulangan Bencana Alam”. ... digunakan beberapa data seperti

3. Peserta Olimpiade Sains TIK (Teknik Informatika dan Komunikasi)

Tingkat SMA se-DIY 2008

4. Finalis Jambore Kesehatan Reproduksi tingkat SMA se-DIY 2008