pola pengaliran sungai · web viewsistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk...

37
Klasifikasi Sungai Geografi X SMA BAB I Berdasarkan Pola Aliran Air A. Pola Aliran Sungai Dengan berjalannya waktu, suatu sistem jaringan sungai akan membentuk pola pengaliran tertentu diantara saluran utama dengan cabang-cabangnya dan pembentukan pola pengaliran ini sangat ditentukan oleh faktor geologinya. Pola pengaliran sungai dapat diklasifikasikan atas dasar bentuk dan teksturnya. Bentuk atau pola berkembang dalam merespon terhadap topografi dan struktur geologi bawah permukaannya. Saluran- saluran sungai berkembang ketika air permukaan (surface runoff) meningkat Universitas Negeri Malang 1

Upload: buibao

Post on 16-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

BAB I

Berdasarkan Pola Aliran Air

A. Pola Aliran Sungai

Dengan berjalannya waktu, suatu sistem jaringan

sungai akan membentuk pola pengaliran tertentu diantara

saluran utama dengan cabang-cabangnya dan

pembentukan pola pengaliran ini sangat ditentukan oleh

faktor geologinya. Pola pengaliran sungai dapat

diklasifikasikan atas dasar bentuk dan teksturnya. Bentuk

atau pola berkembang dalam merespon terhadap

topografi dan struktur geologi bawah permukaannya.

Saluran-saluran sungai berkembang ketika air permukaan

(surface runoff) meningkat dan batuan dasarnya kurang

resisten terhadap erosi.

Sistem fluviatil dapat menggambarkan perbedaan

pola geometri dari jaringan pengaliran sungai. Jenis pola

pengaliran sungai antara alur sungai utama dengan

cabang-cabangnya disatu wilayah dengan wilayah

lainnya sangat bervariasi. Adanya perbedaan pola

pengaliran sungai disatu wilayah dengan wilayah lainnya

sangat ditentukan oleh perbedaan kemiringan topografi,

Universitas Negeri Malang 1

Page 2: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

struktur dan litologi batuan dasarnya. Pola pengaliran

yang umum dikenal adalah sebagai berikut:

1. Pola Aliran Dendritik

Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang

cabang-cabang sungainya menyerupai struktur pohon.

Pada umumnya pola aliran sungai dendritik dikontrol

oleh litologi batuan yang homogen. Pola aliran dendritik

dapat memiliki tekstur/kerapatan sungai yang dikontrol

oleh jenis batuannya. Sebagai contoh sungai yang

mengalir diatas batuan yang tidak/kurang resisten

terhadap erosi akan membentuk tekstur sungai yang halus

(rapat) sedangkan pada batuan yang resisten (seperti

granit) akan membentuk tekstur kasar (renggang).

Tekstur sungai didefinisikan sebagai panjang

sungai per satuan luas. Mengapa demikian ? Hal ini dapat

dijelaskan bahwa resistensi batuan terhadap erosi sangat

berpengaruh pada proses pembentukan alur-alur sungai,

batuan yang tidak resisten cenderung akan lebih mudah

di-erosi membentuk alur-alur sungai. Jadi suatu sistem

pengaliran sungai yang mengalir pada batuan yang tidak

resisten akan membentuk pola jaringan sungai yang rapat

(tekstur halus), sedangkan sebaliknya pada batuan yang

resisten akan membentuk tekstur kasar.

Universitas Negeri Malang 2

Page 3: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

2. Pola Aliran Radial

Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang

arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik

ketinggian tertentu, seperti puncak gunungapi atau bukir

intrusi. Pola aliran radial juga dijumpai pada bentuk-

bentuk bentangalam kubah (domes) dan laccolith. Pada

bentangalam ini pola aliran sungainya kemungkinan akan

merupakan kombinasi dari pola radial dan annular.

3. Pola Aliran Rectangular

Pola rectangular umumnya berkembang pada

batuan yang resistensi terhadap erosinya mendekati

seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai

dua arah dengan sudut saling tegak lurus. Kekar pada

umumnya kurang resisten terhadap erosi sehingga

memungkinkan air mengalir dan berkembang melalui

kekar-kekar membentuk suatu pola pengaliran dengan

saluran salurannya lurus-lurus mengikuti sistem kekar.

Pola aliran rectangular dijumpai di daerah yang

wilayahnya terpatahkan. Sungai-sungainya mengikuti

jalur yang kurang resisten dan terkonsentrasi di tempat

tempat dimana singkapan batuannya lunak. Cabang-

cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan

Universitas Negeri Malang 3

Page 4: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

sungai utamanya. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pola aliran rectangular adalah pola aliran sungai

yang dikendalikan oleh struktur geologi, seperti struktur

kekar (rekahan) dan sesar (patahan). Sungai rectangular

dicirikan oleh saluran-saluran air yang mengikuti pola

dari struktur kekar dan patahan.

4. Pola Aliran Trellis

Geometri dari pola aliran trellis adalah pola aliran

yang menyerupai bentuk pagar yang umum dijumpai di

perkebunan anggur. Pola aliran trellis dicirikan oleh

sungai yang mengalir lurus disepanjang lembah dengan

cabang-cabangnya berasal dari lereng yang curam dari

kedua sisinya. Sungai utama dengan cabang-cabangnya

membentuk sudut tegak lurus sehingga menyerupai

bentuk pagar.

Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai yang

berbentuk pagar (trellis) dan dikontrol oleh struktur

geologi berupa perlipatan sinklin dan antilin. Sungai

trellis dicirikan oleh saluransaluran air yang berpola

sejajar, mengalir searah kemiringan lereng dan tegak

lurus dengan saluran utamanya. Saluran utama berarah se

rah dengan sumbu lipatan.

Universitas Negeri Malang 4

Page 5: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Gambar 4.1 Pola Aliran Sungai

5. Pola Aliran Centripetal

Pola aliran centripetal merupakan ola aliran yang

berlawanan dengan pola radial, dimana aliran sungainya

mengalir kesatu tempat yang berupa cekungan (depresi).

Pola aliran centripetal merupakan pola aliran yang umum

dijumpai di bagian barat dan baratlaut Amerika,

mengingat sungai-sungai yang ada mengalir ke suatu

cekungan, dimana pada musim basah cekungan menjadi

danau dan mengering ketika musin kering. Dataran

garam terbentuk ketika air danau mengering.

6. Pola Aliran Annular

Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang

arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik

Universitas Negeri Malang 5

Page 6: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali

bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada

morfologi kubah atau intrusi loccolith.

7. Pola Aliran Paralel (Pola Aliran Sejajar)

Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem

aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam/terjal.

Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk

aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-lurus

mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya

yang sangat sedikit. Pola aliran paralel terbentuk pada

morfologi lereng dengan kemiringan lereng yang

seragam.

Pola aliran paralel kadangkala meng-indikasikan

adanya suatu patahan besar yang memotong daerah yang

batuan dasarnya terlipat dan kemiringan yang curam.

Semua bentuk dari transisi dapat terjadi antara pola aliran

trellis, dendritik, dan paralel.

B. Genetika Sungai

Sebagaimana diketahui bahwa klasifikasi genesa

sungai ditentukan oleh hubungan struktur perlapisan

batuannya. Genetika sungai dapat dibagi sebagai berikut:

Universitas Negeri Malang 6

Page 7: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

a. Sungai Superposed atau sungai Superimposed adalah

sungai yang terbentuk diatas permukaan bidang struktur

dan dalam perkembangannya erosi vertikal sungai

memotong ke bagian bawah hingga mencapai permukaan

bidang struktur agar supaya sungai dapat mengalir ke

bagian yang lebih rendah. Dengan kata lain sungai

superposed adalah sungai yang berkembang belakangan

dibandingkan pembentukan struktur batuannya.

b. Sungai Antecedent adalah sungai yang lebih dulu ada

dibandingkan dengan keberadaan struktur batuanya dan

dalam perkembangannya air sungai mengikis hingga ke

bagian struktur yang ada dibawahnya. Pengikisan ini

dapat terjadi karena erosi arah vertikal lebih intensif

dibandingkan arah lateral.

c. Sungai Konsekuen adalah sungai yang berkembang

dan mengalir searah lereng topografi aslinya. Sungai

konsekuen sering diasosiasikan dengan kemiringan asli

dan struktur lapisan batuan yang ada dibawahnya.

Selama tidak dipakai sebagi pedoman, bahwa asal dari

pembentukan sungai konsekuen adalah didasarkan atas

lereng topografinya bukan pada kemiringan lapisan

batuannya.

Universitas Negeri Malang 7

Page 8: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

d. Sungai Subsekuen adalah sungai yang berkembang

disepanjang suatu garis atau zona yang resisten. sungai

ini umumnya dijumpai mengalir disepanjang jurus

perlapisan batuan yang resisten terhadap erosi, seperti

lapisan batupasir. Mengenal dan memahami genetika

sungai subsekuen seringkali dapat membantu dalam

penafsiran geomorfologi.

e. Sungai Resekuen. Lobeck (1939) mendefinisikan

sungai resekuen sebagai sungai yang mengalir searah

dengan arah kemiringan lapisan batuan sama seperti tipe

sungai konsekuen. Perbedaanya adalah sungai resekuen

berkembang belakangan.

Gambar 4.2 Pola Aliran Sungai Trellis

Universitas Negeri Malang 8

Page 9: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

f. Sungai Obsekuen. Lobeck juga mendefinisikan sungai

obsekuen sebagai sungai yang mengalir berlawanan arah

terhadap arah kemiringan lapisan dan berlawanan

terhadap sungai konsekuen. Definisi ini juga mengatakan

bahwa sungai konsekuen mengalir searah dengan arah

lapisan batuan.

g. Sunggai Insekuen adalah aliran sungai yang

mengikuti suatu aliran dimana lereng tifdak dikontrol

oleh faktor kemiringan asli, struktur atau jenis batuan.

Gambar 4.3 Blok diagram di daerah yang berstruktur komplek yang telah

mengalami erosi yang cukup intensif. Percabangan sungai yang berkembang

di daerah ini secara genetik dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur

geologi yang mengontrolnya (r=resekuen; o = obsekuen; s = subsekuen)

Beberapa aspek dari pola pengaliran sungai menjadi

sangat penting untuk pertimbangan dalam interpretasi

geomorfologi, terutama:

1. Klasifikasi genetik sungai, hubungan sungai dengan

kemiringan asli, batuan yang berada dibawah aliran

sungai, dan struktur geologi.

Universitas Negeri Malang 9

Page 10: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

2. Tahapan perkembangan suatu sungai

3. Pola pengaliran sungai

4. Anomali pengaliran dalam suatu pola aliran

5. Karakteristik detail seperti gradien sungai, kerapatan

sungai, bentuk cekungan dan ukuran/dimensi, kemiringan

cekungan dan kemiringan bagian hulu suatu lembah.

6. Jentera geomorfik.

Kombinasi dari aspek-aspek tersebut diatas sangat

mungkin membantu dalam mengidentifikasi litologi,

korelasi stratigrafi, pemetaan struktur geologi, menetukan

sejarah tektonik dan sejarah geomorfologi. Berkut ini

adalah uraian mengenai kombinasi antara struktur,

litologi dan aktivitas sungai.

C. Tahapan Perkembangan Sungai

Tahapan perkembangan suatu sungai dapat dibagi

menjadi 5 (tiga) stadia, yaitu stadia sungai awal, satdia

muda, stadia dewasa, stadia tua, dan stadia remaja

kembali (rejuvination).

Adapun ciri-ciri dari tahapan sungai adalah sebagai

berikut:

1. Tahapan Awal (Initial Stage): Tahap awal suatu

sungai seringkali dicirikan oleh sungai yang belum

Universitas Negeri Malang 10

Page 11: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

memiliki orde dan belum teratur seperti lazimnya suatu

sungai. Air terjun, danau, arus yang cepat dan gradien

sungai yang bervariasi merupakan ciri-ciri sungai pada

tahap awal. Bentangalam aslinya, seringkali

memperlihatkan ketidakteraturan, beberapa diantaranya

berbeda tingkatannya, arus alirannnya berasal dari air

runoff ke arah suatu area yang masih membentuk suatu

depresi (cekungan) atau belum membentuk lembah.

Sungai pada tahapan awal umumnya berkembang di

daerah dataran pantai (coastal plain) yang mengalami

pengangkatan atau diatas permukaan lava yang masih

baru / muda dan gunungapi, atau diatas permukaan

pediment dimana sungainya mengalami peremajaan

(rejuvenation).

2. Tahapan Muda: Sungai yang termasuk dalam

tahapan muda adalah sungai-sungai yang aktivitas aliran

sungainya mengerosi kearah vertikal. Aliran sungai yang

menmpati seluruh lantai dasar suatu lembah. Umumnya

profil lembahnya membentuk seperti huruf .V.. Air terjun

dan arus yang cepat mendominasi pada tahapan ini.

3. Tahapan Dewasa: Tahap awal dari sungai dewasa

dicirikan oleh mulai adanya pembentukan dataran banjir

secara setempat setempat dan semakin lama semakin

Universitas Negeri Malang 11

Page 12: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

lebar dan akhirnya terisi oleh aliran sungai yang

berbentuk meander, sedangkan pada sungai yang sudah

masuk dalam tahapan dewasa, arus sungai sudah

membentuk aliran yang berbentuk meander, penyisiran

kearah depan dan belakang memotong suatu dataran

banjir (flood plain) yang cukup luas sehingga secara

keseluruhan ditempati oleh jalur-jalur meander. Pada

tahapan ini aliran arus sungai sudah memperlihatkan

keseimbangan antara laju erosi vertikal dan erosi lateral.

Gambar 4.4 Pola perubahan bentuk alur sungai yang semula linear dan

kemudian menjadi meander. Proses perubahan sungai dari linear ke meander

disebabkan oleh sifat erosi vertikal berubah menjadi erosi lateral.

4. Tahapan Tua: Pada tahapan ini dataran banjir diisi

sepenuhnya oleh meander dan lebar dari dataran banjir

akan beberapa kali lipat dari luas meander belt. Pada

umumnya dicirikan oleh danau tapal kuda (oxbow lake)

dan rawa-rawa (swampy area). Erosi lateral lebih

dominan dibandingkan erosi lateral.

Universitas Negeri Malang 12

Page 13: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

5. Peremajaaan Sungai (Rejuvenation): Setiap saat

dari perkembangan suatu sungai dari satu tahap ke tahap

lainnya, perubahan mungkin terjadi dimana kembalinya

dominasi erosi vertikal sehingga sungai dapat

diklasifikasi menjadi sungai dalam tahapan muda. Sungai

dewasa dapat mengalami pengikisan kembali ke arah

vertikal untuk kedua kalinya karena adanya

pengangkatan dan proses ini disebut dengan perenajaan

sungai. Proses peremajaan sungai adalah proses

terjadinya erosi ke arah vertikal pada sungai berstadia

dewasa akibat pengangkatan dan stadia sungai kembali

menjadi stadia muda.

Universitas Negeri Malang 13

Page 14: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Gambar 4.5 Proses perkembangan sungai oleh aktivitas arus sungai, mulai

stadia awal, stadia muda, stadia dewasa, dan stadia tua.

Stadia Awal Stadia Muda

Stadia Muda Stadia Dewasa

Universitas Negeri Malang 14

Page 15: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Stadia Tua Stadia RejuvinationGambar 4.6 Stadia sungai: stadia awal, stadia muda, stadia dewasa, dan

stadia tua dan stadia rejuvination.

D. Sistem Sungai

Sistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai

yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana

air yang berasal dari permukaan daratan mengalir. Batas

geografis dimana seluruh air yang ada di suatu wilayah

disebut sebagai watershed atau drainage basin. Dalam

satu watershed terdapat beberapa alur sungai kecil-kecil

yang disebut sebagai cabang-cabang sungai (tributaries)

Universitas Negeri Malang 15

Page 16: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

yang mengalirkan air ke alur sungai yang lebih besar

(principal stream).

Sistem pengaliran sungai dalam suatu watershed

dapat dipisah-pisahkan berdasarkan ukuran alur

sungainya dan dikenal sebagai stream ordering. Order

pertama dari pengaliran sungai adalah alur sungai yang

ukurannya paling kecil, sedangkan order kedua adalah

alur sungai yang hanya memiliki cabang-cabang sungai

dari order pertama sebagai cabang sungainya. Order ke

tiga adalah alur sungai yang hanya memiliki cabang-

cabang sungai dari alur sungai order pertama dan atau

order kedua. Secara umum, sungai yang mempunyai

order yang lebih tinggi akan mempunyai batas pemisah

air (watershed) yang lebih luas dan sudah barang tentu

akan membawa air permukaan yang lebih banyak.

Topografi yang tinggi umumnya memiliki batas pemisah

air yang memisahkan arah aliran air runoff ke dalam

cekungan yang berbeda didasarkan atas orientasi dari

kemiringan lerengnya. Salah satu yang mengendalikan

jumlah air yang berada dalam sungai di setiap lokasi

adalah luas areal permukaan yang terdapat di dalam

drainage basin tersebut dan hal ini merupakan fungsi dari

batas pemisah pengaliran.

Universitas Negeri Malang 16

Page 17: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Sistem sungai mulai dari hulu kemudian kearah

hilir hingga ke laut, yaitu mulai sumbernya di

pegunungan kemudian mengalir melalui anak-anak

cabangnya menuju ke saluran-saluran utama (tributary

channel) yang pada akhirnya ke sungai induknya untuk

menuju ke arah laut. Sungai ternyata merupakan media

yang mampu mengangkut sejumlah besar bahan yang

terbentuk sebagai akibat proses pelapukan batuan.

Banyaknya bahan yang diangkut ditentukan oleh faktor

iklim dan tatanan geologi dari suatu wilayah. Meskipun

bahan-bahan yang diangkut oleh sungai berasal antara

lain dari hasil penorehan yang dilakukan sungai itu

sendiri, tetapi ternyata yang jumlahnya paling besar

adalah yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan.

Proses pelapukan ternyata menghasilkan sejumlah besar

bahan yang siap untuk diangkut baik oleh sungai maupun

oleh cara lain seperti gerak tanah, dan atau air-tanah.

Universitas Negeri Malang 17

Page 18: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Gambar 4.7 Sistem Sungai : Sumber air (curah hujan + mata air), cabang-

cabang sungai, meander, tanggulalam (levee), danau tapal kuda (oxbow

lake),delta.

Material-material hasil pelapukan dan erosi diangkut oleh

air sungai dan diendapkan sebagai sedimen. Aktivitas

sungai yang mengalir di daratan akan meng-erosi dan

merubah bentuk bentuk bentangalam. Proses-proses erosi

dan pembentukan alur-alur sungai merupakan agen di

dalam perubahan bentuk bentangalam.

Gambar 4.8 Sistem Sungai Meander : tanggulalam (levee), point bar, danau

tapal kuda (oxbow lake), tanggulalam (levee), rawa belakang (backswamp).

Air Terjun (Water Falls) Gosongpasir (Bar River)

Universitas Negeri Malang 18

Page 19: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Kipas Aluvial (Alluvial Fan) Sungai Bersirat (Braided Stream)

Dataran Banjir (Floodplain) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)

Tekuk Sungai (Point Bar) Delta

Universitas Negeri Malang 19

Page 20: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Meandering Crevasse

Tanggul Alam (Levee)

BAB II

Berdasarkan Sumber Air

A. Sungai Hujan

Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air

dari hujan. Di Indonesia sebagian besar sungai-sungainya

adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang

banyak turun hujan.

B. Sungai Gletser

Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya

berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi

Universitas Negeri Malang 20

Page 21: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

kumpulan air besar yang mengalir. Sungai membramo /

memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu

contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.

C. Sungai Campuran

Sungai campuran adalah sungai di mana air

sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan

air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah

sungai digul di pulau papua / irian jaya.

BAB III

Berdasarkan Struktur Geologi

A. Sungai Anteseden

Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap

mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada

struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi

karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus

batuan yang merintanginya.

B. Sungai Superposed

Universitas Negeri Malang 21

Page 22: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang,

struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan

yang menutupinya.

BAB IV

Berdasarkan Debit Airnya

A. Sungai Permanen

Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya

sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini

adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di

Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di

Sumatera.

B. Sungai Periodik

Universitas Negeri Malang 22

Page 23: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu

musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim

kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak

terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo,

dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan

sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai

Brantas di Jawa Timur

C. Sungai Episodik

Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim

kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya

banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di

pulau Sumba.

D. Sungai Ephemeral

Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya

hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai

jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja

pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu

banyak.

Universitas Negeri Malang 23

Page 24: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Sungai dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

berdasarkan pola alirannya, sumber airnya, struktur

geologinya, dan debit airnya.

Berdasarkan pola alirannya mencakup beberapa

pokok bahasan berdasarkan pola aliran, genetika, tahap

perkembangan, dan sistem sungai. Berdasarkan sumber

Universitas Negeri Malang 24

Page 25: Pola Pengaliran Sungai · Web viewSistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir

Klasifikasi Sungai Geografi X SMA

airnya, sungai dibedakan menjadi sungai hujan, sungai

gletser, dan sungai campuran. Berdasarkan struktur

geologinya, sungai dibedakan menjadi sungai anteseden

dan sungai superposed. Dan berdasarkan debit airnya,

sungai dibedakan menjadi sungai permanen, periodic,

episodik, dan sungai ephemeral.

Universitas Negeri Malang 25