pola pelelangan ppk-pnpm & masalah pengadaan

5
PENJELASAN SINGKAT - POLA PELELANGAN PPK-PNPM No Pola Informasi Proses Kegiatan 1 Proses pelelangan pola-1 adalah TPK/Panitia Pelelangan dari satu desa, mengundang para calon pemasok Calon Pemasok mengikuti penjelasan di desa tentang pelelangan Calon Pemasok diberi blanko dokumen penawaran Calon Pemasok mendapatkan jadwal pembukaan penawaran dan penentuan pemenang 2 Proses pelelangan pola-2 adalah TPK/Panitia Pelelangan yang terdiri 3 s/d 5 orang dari satu desa, secara bersama datang ke para Calon Pemasok Panitia memberi penjelasan langsung tentang pelelangan di tempat calon pemasok yang dikunjungi. Panitia memberi blanko dokumen penawaran dan calon pemasok langsung mengisi serta menyerahkan penawarannya kembali kepada TPK/Panitia pada kesempatan yang sama. Setelah TPK/Panitia mendapatkan minimal 3 calon pemasok dan dinilai sudah memenuhi persyaratan maka panitia selanjutnya mengadakan pembahasan dan menentukan pemenang pelelangan 3 Pola-3 adalah TPK/Panitia Pelelangan dari satu atau gabungan beberapa desa mengundang para calon pemasok ke salah satu desa yang disepakati (bukan kantor kecamatan) Mengikuti penjelasan di desa tentang pelelangan Diberi blanko dokumen penawaran dan ketentuannya Para calon pemasok langsung mengisi penawaran dan menyerahkan penawarannya kembali kepada TPK/Panitia pada kesempatan yang sama, namun kontrak tetap dibuat secara individu per Desa. CATATAN : Selengkapnya Dilihat Pada PTO Penjelasan IV-Kegiatan Prasarana. Masalah Pada Pengadaan Bahan dan Alat

Upload: yunus-purwahadi

Post on 05-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pnpm

TRANSCRIPT

Page 1: Pola Pelelangan PPK-PNPM & Masalah Pengadaan

PENJELASAN SINGKAT - POLA PELELANGAN PPK-PNPMNo Pola Informasi Proses Kegiatan1 Proses pelelangan pola-1 adalah

TPK/Panitia Pelelangan dari satu desa, mengundang para calon pemasok

Calon Pemasok mengikuti penjelasan di desa tentang pelelangan

Calon Pemasok diberi blanko dokumen penawaran Calon Pemasok mendapatkan jadwal pembukaan

penawaran dan penentuan pemenang2 Proses pelelangan pola-2 adalah

TPK/Panitia Pelelangan yang terdiri 3 s/d 5 orang dari satu desa, secara bersama datang ke para Calon Pemasok

Panitia memberi penjelasan langsung tentang pelelangan di tempat calon pemasok yang dikunjungi.

Panitia memberi blanko dokumen penawaran dan calon pemasok langsung mengisi serta menyerahkan penawarannya kembali kepada TPK/Panitia pada kesempatan yang sama.

Setelah TPK/Panitia mendapatkan minimal 3 calon pemasok dan dinilai sudah memenuhi persyaratan maka panitia selanjutnya mengadakan pembahasan dan menentukan pemenang pelelangan

3 Pola-3 adalah TPK/Panitia Pelelangan dari satu atau gabungan beberapa desa mengundang para calon pemasok ke salah satu desa yang disepakati (bukan kantor kecamatan)

Mengikuti penjelasan di desa tentang pelelangan Diberi blanko dokumen penawaran dan ketentuannya Para calon pemasok langsung mengisi penawaran dan

menyerahkan penawarannya kembali kepada TPK/Panitia pada kesempatan yang sama, namun kontrak tetap dibuat secara individu per Desa.

CATATAN : Selengkapnya Dilihat Pada PTO Penjelasan IV-Kegiatan Prasarana.Masalah Pada Pengadaan Bahan dan Alat

No

Uraian Masalah Saran kepada FT, jangan mengulangi kesalahan seperti disebut di bawah !!!

Page 2: Pola Pelelangan PPK-PNPM & Masalah Pengadaan

I Survei Harga Satuan Bahan, alat dan tenaga:

1. TPK tidak dilakukan survei harga satuan2. TPK melakukan survei harga satuan tetapi tidak ada data/dokumennya3. Hasil survei harga telah dilakukan oleh TPK tidak dibahas dengan masyarakat4. KMT/KM KAB dan atau FT/FK tidak melakukan koreksi terhadap hasil survei harga oleh TPK5. KMT/KM KAB tidak punya data harga satuan tingkat kabupaten sebagai pembanding atau KMT/KM KAB

tidak memberi data harga satuan tingkat kab kepada FT/FK6. Ada dafar harga satuan tetapi tidak ada alamat dan responden yang pernah di survei7. Ada harga satuan berasal dari satu sumber saja dengan alasan bahwa daftar ini yang paling murah8. Ada harga satuan tetapi tidak jelas apakah harga sampai desa ybs atau harga di tempat calon pemasok 9. Dasar harga yang diambil untuk RAB memakai daftar harga tingkat kabupaten (PU)10. Survei harga kurang detail, tidak ada info kualitas atau nama pabrik pembuat, tahun pembuatan (alat)11. Survei harga memakai ukuran RIT saja, tidak ada ukuran dalam … M3, dianggap sama rata.12. Material yang bisa dikumpulkan dari masyarakat secara langsung tidak dibahas, sehingga tidak ada

informasi di RAB atau rencana cara pengadaannya 13. Survei harga dibatasi hanya dalam kecamatan atau desa yang bersangkutan, 14. Semua pemasok yang pernah di survei tidak diundang/diikutkan di pelelangan, tapi yang lainnya.15. Tempat yang diketahui oleh TPK mempunyai harga satuan rendah dan kualitas baik tidak ada data surveinya

di TPK, tetapi sering dipakai bahwa TPK mampu mengadakan sendiri murah tanpa pelelangan.16. Ada lokasi material bisa diambil dengan alat dan tenaga, tetapi tidak terbahas dan akhirnya rencana biaya

tidak terakomodasi di RAB II Pelelangan:

1. Dengan alasan bahwa di sekitar desa banyak anggota masyarakat yang punya truk dan mampu mengadakan bahan, seperti batu, pasir maka tidak dilakukan pelelangan dan hanya langsung diminta mendatangkan

Page 3: Pola Pelelangan PPK-PNPM & Masalah Pengadaan

dengan harga yang disepaki secara lesan oleh TPK

2. Memecahkan nilai pengadaan untuk menghindari proses pelelangan

3. RPD dibuat selalu kurang dari 15 juta sebagai salah satu cara untuk menghindari pelelangan.

4. TPK berfungsi sebagai pemasok bahan/alat dengan alasan pada saat lelang tidak ada pemenang dan TPK mampu mencari harga lebih murah. Sebab lain adalah pemasok yang diundang tidak pernah hadir.

5. Dengan tujuan agar uang tidak beredar ke luar desa dibuat musyawarah dan menawarkan pengadaan kepada masyarakat setempat untuk mengadakan bahan/alat dengan plafon tertentu, padahal masyarakat dimaksud tidak berprofesi sebagai pemasok sehingga mengakibatkan munculnya makelar bahan/alat

6. Pelelangan tidak dilakukan karena alasan bahan standar pemerintah yang dianggap sudah mempunyai harga standar pada semua tempat padahal, harga ini masih dipengaruhi oleh biaya angkut (contoh : semen)

7. Adanya pengertian bahwa setiap bahan yang nilainya dalam RAB > 15 juta, harus melakukan pelelangan, walupun hal ini sebetulnya tidak berlaku untuk bahan yang dikumpulkan oleh kelompok/individu masyarakat (tidak dikuasai pemasok)

8. Satu kegiatan dibagi beberapa sub bagian sehingga batasan nilai bahan per sub bagian menjadi < 15 juta

9. Mengatasnamakan kesepakatan masyarakat, langsung menunjuk suplier yang dipercaya di daerah setempat

10. Menyatakan tidak adanya suplier yang tersedia, padahal di lokasi tetangga desa/kec tersedia. 11. Para suplier telah diundang pada saat persiapan pembuatan desain dan RAB