pointer dewas - dir ppk bludewas.ub.ac.id/wp-content/uploads/sosialisasi-dikti-menkeu/pointer... ·...

24
1/3/2014 1 1 I. PENDAHULUAN 2

Upload: lynga

Post on 16-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1/3/2014

1

1

I. PENDAHULUAN

2

1/3/2014

2

3

pasal 1 PP no. 23/2005

PENGERTIAN BLU

Instansi di lingkungan Pemerintahyang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepadamasyarakat berupa penyediaanbarang dan/atau jasa yang dijualtanpa mengutamakan mencari

keuntungan dan dalammelakukan kegiatannya

didasarkan pada prinsip efisiensidan produktivitas.

4

Pasal 2 PP No. 23/2005

TUJUAN BLU

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui:

Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, efisien, efektif dan produktivitas.

Penerapan praktek bisnis yang sehat.

Pengamanan aset negara yg dikelola BLU.

1/3/2014

3

5

MANFAAT BLU

Memberikan pelayan yang prima dengan berorientasi pada kepuasan konsumen.

Mengoptimalkan PNBP dan mengefisienkan belanja BLU.

Mereformasi birokrasi BLU dan mewujudkan good governance dengan melaksanakan prinsip efisien, efektif, ekonomis, produktif, transparan dan akuntabel.

Melakukan pengelolaan keuangan yang mandiri dan otonom.

6

KARAKTERISTIK BLU

Berstatus hukum tetap sebagai instansi vertikal K/L.

Menghasilkan semi barang/jasa (quasi public goods) yg dijual kepada masyarakat.

Tidak mengutamakan mencari keuntungan (laba).

Dikelola dengan melaksanakan prinsip good governance (ekonomis, efisien,

efektif, transparan, dan akuntabel) dan produktivitas

serta ala korporasi.

Rencana kerja/anggaran dan pertanggungjawaban dikonsolidasikan pada kementerian/lembaga

induknya.

Memiliki fleksibilitas dlm pengelolaan keuangan.

1/3/2014

4

7

FLEKSIBILITAS BLU (1)

Pendapatan dapat

digunakan langsung dan

SPJ pengesahannya dgn SP3B BLU yang diajukan ke KPPN

paling lambat triwulanan.

Pengelolaan belanja PNBP dpt dilakukanmelebihi pagusepanjang

masih dalam ambang batas

(flexible budget).

Pengelolaan kas dgn investasi

jangka pendek (dalam bentuk deposito).

Pengelolaan piutang dengan memberikan piutang, dan menghapus piutang

bersyarat.

8

FLEKSIBILITAS BLU (2)

Pengelolaan utang jangka pendek dan jangka

panjang .

Pengelolaan Barang yang meliputi penghapusan barang inventaris dgn alasan efisiensi dan efektivitas, dan

melakukan kerja sama aset tetap dalam rangka TUSI BLU (termasuk ATM/ kantor kas bank, kantin dan cafe, parkir,

sewa aula/training center, sewa sarana olah raga, dan sewa wisma/guest

house).

Pengelolaan surplus sebagai saldo kas, dapat digunakan untuk biaya operasional (Bel barang maupun Modal) pada

tahun anggaran berikutnya.

1/3/2014

5

9

KEWAJIBAN BLU (1)

Menyusun Rencana Strategis Bisnis

Menyusun Rencana Kerja/Anggaran Satker

Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

Membuka Rekening BLU dgn izin Menkeu

Pengajuan SP3B utk pertanggung jawaban

Menyusun Laporan Keuangan ( SAK dan SAP )

10

KEWAJIBAN BLU (2)Membuat Sistem Akuntansi Keuangan ygditetapkan oleh menteri teknis bersangkutan

Mengusulkan tarif perjenis layanan kpdMenkeu melalui Menteri/Pimpinan Lembaga

Membentuk Satuan Pemeriksaan Intern

Membuka rekening BLU atas izin Menkeu

Membuat SOP pengelolaan keuangan

Membentuk Dewas bagi yang telah memenuhipersyaratan.

1/3/2014

6

II. TUGAS DAN PERAN DEWAS

11

Pasal 34 PP no. 23/2005

12

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (1)

Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh MenteriK/L.

Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh Menteri Keuangan.

Untuk pelaksanaan pembinaan tersebut dibentukDewan Pengawas.

Dewan Pengawas dibentuk dengan keputusan Menteri K/L atas persetujuan Menteri Keuangan.

1/3/2014

7

• Dewan Pengawas (Dewas) BLU adalah organ BLU yang bertugas melakukan pengawasanterhadap pengelolaan BLU.

• Dewan Pengawas melakukan pengawasanpengelolaan BLU yang dilakukan oleh pejabatpengelola BLU terhadap pelaksanaan RencanaStrategis Bisnis (RSB), Rencana Bisnis danAnggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhanterhadap peraturan perundang-undangan.

PMK 109/PMK.05/2007

13

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BLU (2)

• Untuk menjamin agar kegiatan pemberianlayanan umum satker BLU bersangkutan dapatdilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU.

• Untuk menjamin agar fleksibilitas pengelolaankeuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan.

• Untuk menjamin agar semua kewajiban satkerBLU dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

14

TUJUAN PEMBENTUKAN DEWAS

1/3/2014

8

• Dewas dibentuk dalam rangka pelaksanaan pengawasanBLU.

• Dewas dibentuk dengan Keputusan Menteri/PimpinanLembaga/Ketua Dewan Kawasan atas persetujuan MenteriKeuangan.

• Dewas terdiri atas unsur-unsur pejabat dari KementerianNegara/Lembaga/Dewan Kawasan dan KementerianKeuangan, serta tenaga ahli sesuai dengan kegiatan BLU.

• Masa jabatan anggota Dewas 5 tahun, dan dapat diangkatkembali untuk 1 kali masa jabatan.

PEMBENTUKAN DEWAS (1)

15

Persyaratan Pembentukan Dewas:

• Realisasi omzet tahunan menurut LRA tahunterakhir, minimum sebesar Rp15.000.000.000,-(lima belas miliar rupiah), dan/atau

• Nilai aset menurut neraca, minimum sebesar

Rp 75.000.000.000,- (tujuh puluh lima miliarrupiah).

PEMBENTUKAN DEWAS (2)

16

1/3/2014

9

Persyaratan Keanggotaan Dewas:

• Memiliki integritas, dedikasi, itikad baik, dan rasa tanggung jawab.

• Memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan BLU.

• Berpendidikan serendah-rendahnya S-1 atau yang sederajat.

• Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas.

• Bukan merupakan pegawai BLU.

• Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris atau Dewasyang dinyatakan bersalah dan menyebabkan suatu badan usaha pailit, atau tidak pernah dihukum.

• Tidak sebagai Kepala Pemerintahan Daerah, anggota legislatif, penasehat menteri, dan staf khusus menteri.

• Penilaian calon anggota Dewas dilakukan melalui fit and proper test.

PEMBENTUKAN DEWAS (3)

17

Persyaratan

JumlahAnggotaNilai Omzet Tahunan

(sesuai LRA)

Nilai Aset

(sesuai Neraca)

Rp15 - 30 milyar Rp75 - 200 milyar 3 orang: 1 dari kementerian teknis

1 dari kementerian keuangan

1 dari tenaga ahli/profesional

>Rp 30 milyar > 200 milyar 3 orang tsb di atas, atau

5 orang: 2 dari kementerian teknis

2 dari kementerian keuangan

1 dari tenaga ahli/profesional

Jumlah Keanggotaan Dewas

18

PEMBENTUKAN DEWAS (4)

1/3/2014

10

Sekretaris Dewas

• Organ Dewas yang membantu pelaksanaan tugas,

kewajiban dan hak Dewas di bidang kesekretariatan.

• Sekretaris Dewas diangkat oleh Pemimpin BLU, atas

persetujuan Dewas.

• Persyaratan Sekretaris Dewas dengan kriteria:

� memiliki integritas, dedikasi, itikad baik, dan rasa

tanggung jawab.

� dapat menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugas.

� tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana yang merugikan keuangan negara.

� Mempunyai kemampuan di bidang IT dan memiliki

pengetahuan di bidang layanan satker BLU

bersangkutan dan keuangan.19

PEMBENTUKAN DEWAS (5)

• Usulan pengangkatan Anggota Dewas disertai dengan informasi kompetensi paling sedikit terdiri atas:

�Daftar Riwayat Hidup.

�Salinan/fotocopy ijazah terakhir yang disahkan olehpejabat berwenang.

�Salinan/fotocopy surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural/fungsional pada K/L

20

PEMBENTUKAN DEWAS (6)

1/3/2014

11

21

KEWAJIBAN DEWAS (1)

Menelaah RKA K/L dan RBA serta kebenaran pencantuman saldo awal dan saldo akhir pada RBA dan DIPA.

Menadatangani RBA selaku pihak yang mengetahui RBA.

Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/ Pimpinan Lembagadan Menteri Keuangan mengenai RSB dan RBA.

Melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan MenteriKeuangan jika terjadi gejala penurunan kinerja BLU.

Mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dansaran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan.

PMK 109/PMK.05/2007

22

KEWAJIBAN DEWAS (2)

Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU

kepada pejabat pengelola BLU.

Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas kelayakan, kualitas, jumlah dan harga

barang yang dibeli.

Mengawasi dan memberikan nasehat pelaksanaan pengelolaan keuangan BLU dan

kepatuhan terhadap peraturan.

1/3/2014

12

� Memberikan persetujuan penghapusan secarabersyarat terhadap piutang BLU dengan jumlahlebih dari Rp.200 juta s.d. Rp.500 juta perpenanggung utang.

PMK 230/PMK.05/2009

� Memberikan persetujuan atas pinjaman jangkapendek untuk peminjaman yang bernilai di atas10% s.d. 15% dari jumlah pendapatan BLU TAsebelumnya yang tidak bersumber dari APBN danhibah terikat.

PMK 77/PMK.05/2007

23

KEWAJIBAN DEWAS (3)

• Menyiapkan penyelenggaraan rapat Dewas, termasukmenyiapkan undangan dan bahan-bahan rapat Dewas.

• Menghadiri rapat Dewas dan rapat gabungan Dewas denganPejabat Pengelola BLU.

• Mengelola, memutakhirkan dan menyimpan dokumen daninformasi yang terkait dengan pelaksanaan tugas Dewas.

• Menyusun notulen rapat.

• Mengumpulkan data atau informasi yang relevan denganpelaksanaan tugas Dewas.

• Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Dewas secara berkala.

• Membantu Dewas dalam menyusun program kerja, laporan, pendapat, kajian dan saran Dewas.

• Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung pelaksanaantugas, kewajiban dan hak Dewas.

KEWAJIBAN SEKRETARIS DEWAS

24

1/3/2014

13

� Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasanberwenang memberhentikan dan mengganti Anggota Dewasdari unsur pejabat Kementerian Negara/Lembaga/DewanKawasan dan unsur tenaga ahli.

� Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan dapat mengusulkan pemberhentian dan penggantian anggota Dewas dari unsur pejabat Kementerian Keuangan.

� Menteri Keuangan berwenang memberhentikan danmengganti Anggota Dewas dari unsur pejabat KementerianKeuangan.

� Pemberhentian dan penggantian Dewas dapat berupa:�Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu.�Pemberhentian karena berakhir masa jabatan.�Pemberhentian karena penerapan pengelolaan keuanganBLU berakhir.

PENGGANTIAN DEWAS (1)

25

• Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu dapat dilakukan apabila Anggota Dewas tidak dapat meneruskan masa jabatannya karena:

�tidak melaksanakan tugas dengan baik;

�tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan;

�terlibat dalam tindakan yang merugikan BLU;

�dipidana penjara;

�berhalangan tetap;

�mengundurkan diri; atau

�menduduki jabatan lain yang berakibat terjadi benturan kepentingan dalam pengawasan BLU atau munculnya halangan yang menganggu kemampuan untuk bertindak secara bebas dalam pengawasan BLU.

• Masa Jabatan Anggota Dewas Pengganti Antar Waktu ditetapkan selama sisa masa jabatan Anggota Dewas yang diganti.

PENGGANTIAN DEWAS (2)

26

1/3/2014

14

Dewas harus melaporkan tugasnya kepadaMenteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuanganpaling sedikit satu kali dalam satu semester.

(Psl 5 ayat 4 PMK : 109/PMK.05/2007)

Pedoman Penyusunan Laporan Dewas Satker BLUmerupakan acuan dalam penyusunan laporan

(Perdirjen 08/PB/2008)

27

EVALUASI LAPORAN DEWAS

Ruang Lingkup Evaluasi :• KetepatanWaktu

� Semester pertama paling lambat 30 hari setelahsemester berakhir

� Semester kedua paling lambat 40 hari setelah tahunanggaran berakhir

• Keakuratan� Penilaian terhadap Renstra, RBA dan pelaksanaannya� Penilaian terhadap kinerja pelayanan, keuangan dan

lainnya� Penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan� Penilaian permasalahan pengelolaan BLU dan solusinya� Penilaian Saran dan rekomendasi

• Penyajian� Kesesuaian format Perdirjen-08/PB/2008

28

HASIL EVALUASI LAPORAN DEWAS

1/3/2014

15

Tahun Anggaran 2011 Tahun Anggaran 2012

Semester II Semester I

1 Satker BLU yang harus menyampaikan Laporan Dewas 37 42

2 Satker BLU yang tepat waktu menyampaikan laporan 5 6

3 Satker BLU yang terlambat menyampaikan laporan:

a. Keterlambatan < 1 (satu) bulan 7 4

b. Keterlambatan > 1 (satu) bulan 19 11

4 Satker BLU yang belum/tidak menyampaikan laporan 6 21

37 42

Keterangan :

- Periode laporan Semester I (Januari-Juni) disampaikan paling lambat 10 Agustus

- Periode laporan semester II (Juli-Desember) disampaikan paling lambat 10 Februari

No. Uraian

REKAPITULASI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BLU

Total laporan yang seharusnya masuk

DATA PER 30 OKTOBER 2012

KETEPATAN WAKTU

29

� Angka yang ada di laporan dewasberbeda dengan Laporan KeuanganSatker BLU

� Data realisasi keuangan yang disampaikan tidak mencakup satuperiode, misalnya laporan DewasSemester II tapi data realisasi keuanganhanya sampai dengan bulan Nopember.

� Memperbandingkan data antara periodeyang tidak setara, misalnya Juni-Juni, Desember-Desember.

KEAKURATAN LAPORAN

30

1/3/2014

16

� Format laporan pada umumnya sudah mengacu ke

Perdirjen 08/PB/2008, tetapi masih terdapat materi

yang belum diungkapkan terutama tindak lanjut atas

laporan dewas periode sebelumnya.

� Realisasi Pencapaian belum di bandingkan dengan

target pada RBA

� Pada umumnya RBA disebutkan sudah sesuai

dengan ketentuan, tetapi tidak diungkapkan secara

jelas kesesuaiannya dengan Rencana Strategi Bisnis

maupun dengan Visi dan Misi yang akan dicapai

� Data SDM, Sarana /Prasara sudah ada,tetapi tidak

diungkapkan kesenjangannya dengan yang

seharusnya dibutuhkan oleh satker BLU.

PENYAJIAN LAPORAN

31

32

PERMASALAHAN UTAMA SATKER BLU

Masih terdapat satker BLU yang belum tertib dalam mengajukan pertanggungjawaban berupa SP3B BLU.

Sebagian besar satker BLU terlambat menyampaikan Laporan Keuangan (SAK dan SAP).

Sebagian besar BLU belum mempunyai Sistem Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Menteri K/L

1/3/2014

17

33

PERMASALAHAN UTAMA SATKER BLU

Masih banyak satker BLU yg mempunyai tarif per jenis layanannya tapi belum ditetapkan oleh Menkeu.

Masih terdapat satker BLU yang belum menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern melalui SPI dengan efektif.

Masih banyak pengukuran kinerja keuangan dan layanan belum dilakukan dengan konsisten dan memadai.

Masih banyak pemanfaatan BMN yang dimiliki belum memiliki dasar hukum yang kuat.

34

1. Rencana Strategis Bisnis (RSB)a) Dewas harus memastikan RSB yang ada masih berlaku/tidak

daluwarsa.b) Dewas harus memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM)

sudah diadopsi ke dalam RSB.c) Dewas harus memastikan bahwa RSB sesuai dengan Renstra K/L

dan realistis untuk diwujudkan dalam jangka 5 tahun.d) Perubahan dalam RSB harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewas,

sebelum disampaikan kepada Menteri teknis dan Menteri Keuangan.e) Dewas harus mengevaluasi target kinerja yang terdapat di dalam

RSB dibandingkan dengan capaian pada tahun berjalan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANOLEH DEWAS (1)

1/3/2014

18

35

2. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)a) Dewas harus memastikan RBA berdasarkan pagu

indikatif/sementara dan pagu definitif telah dievaluasi dandisahkan olehnya sebelum dikirim kepada Menteri teknis.

b) Dewas mengevaluasi kesesuaian program/kegiatan dalam RBAyang akan dilakukan dengan RSB dan peraturan yang berlaku.

c) Dewas mengevaluasi penggunaan standar biaya, kesesuaianbelanja antara RBA dan RKA satker, kelayakan belanja, danhal-hal lain untuk memastikan efisiensi belanja telah dilakukan.

d) Dewas mengevaluasi target pendapatan yang akan dicapaidengan melihat progress PNBP yang telah dicapai oleh satkerBLU dalam beberapa tahun terakhir.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANOLEH DEWAS (2)

36

e) Dewas memberikan masukan/saran kepada pemimpinBLU apabila terdapat ketidakpatuhan terhadap alokasibelanja satker BLU.

f) Dewas membuat kertas kerja penelaahan RBA/RevisiRBA dan dapat memberitahukannya kepada Menteriteknis apabila terdapat indikasi pelanggaran terhadapketentuan yang berlaku.

g) Dewas memonitor ketepatan waktu penyampaian RBADefinitif (7 hari kerja setelah tahun anggaran berjalan)kepada Kementerian Keuangan.

h) Dewas mengevaluasi efektivitas pelaksanaan RBA tahunsebelumnya dan dituangkan ke dalam laporan Dewas.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANOLEH DEWAS (3)

1/3/2014

19

� Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran satkerPK BLU

� Pedoman pelaksanaan kegiatan satker PK BLU

� Dokumen yang menggambarkan pencapaian kinerjasatker PK BLU

� Dokumen yang menggambarkan proyeksi keuangansatker PK BLU

� RBA adalah untuk kepentingan satker PK BLU

37

FUNGSI RBA

38

A. Pendapatan yang akan diperoleh dari layanan yang diberikan kepada masyarakat

B. Hibah tidak terikat dan/ atau hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain,

C. Hasil kerja sama BLU dengan pihak lain dan/ atau hasil usaha lainnya,

D. Penerimaan lainnya yang sah dan/ atauE. Penerimaan anggaran yang bersumber dari

APBN

• Pendapatan Jasa Lemb Keu

• Hasil penjualan Aset Tetap

• Pendapatan Sewa

PMK 92/PMK.05/2011

Ps. 2 ay 4,7,8

KEMAMPUAN PENDAPATAN BLU

1/3/2014

20

39

1. Tarif Layanana. Dewas harus memastikan akuntabilitas seluruh pungutan kepada

masyarakat harus telah ditetapkan dalam Peraturan MenteriKeuangan. Sebagai catatan, saat ini baru Universitas Hasanuddin yangmemiliki PMK tarif layanan.

b. Dewas mengevaluasi tarif layanan yang dikenakan agar memenuhiaspek kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat,asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yang sehat. Tarif layananyang ditetapkan tidak boleh terlalu mahal yang mengakibatkan tidakterjangkau oleh masyarakat, namun juga harus mempertimbangkankelangsungan BLU untuk melayani masyarakat dan berinvestasi.

c. Dewas dapat mengevaluasi besaran tarif layanan yang dikenakankepada masyarakat, dan menyarankan kepada pemimpin BLU untukmengajukan perubahan tarif layanan kepada Menteri Keuangan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (1)

40

2. Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLUa. Dewas harus memastikan bahwa BLU minimal sekali dalam setiap

triwulannya telah mengajukan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU kepada KPPN. Saat ini masih terdapat satker BLU yang belum menyampaikan SP3B BLU sesuai ketentuan.

b. Dewas harus menyampaikan bahwa ketepatan waktu penyampaian SP3B BLU merupakan salah satu indikator kinerja keuangan satker BLU.

c. Dewas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan SOP pengelolaan keuangan intern satker BLU dengan memperhatikan waktu penyampaian SP3B BLU.

d. Dewas dapat menilai kinerja satker berdasarkan pada penyerapan dana BLU dan pendapatan BLU yang diterima sesuai SP3B BLU.

e. Untuk belanja yang bersumber dari RM APBN, pertanggungjawabannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (2)

1/3/2014

21

41

3. Pengelolaan Kasa. Dewas harus memastikan satker BLU telah memiliki SOP

Pengelolaan Pendapatan dan Belanja BLU atas dana yang berasal dariPNBP.

b. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU telah memiliki ijinpembukaan rekening dari Menteri Keuangan (cq Kuasa BUN Pusat)atas Rekening Operasional BLU, Rekening Dana Kelolaan BLU, danRekening Pengelolaan Kas BLU yang dimiliki.

c. Dewas memberikan nasehat kepada satker BLU dalam hal uangyang mengendap dalam deposito (idle money) melebihi kebutuhanoperasional dalam 6 bulan ke depan agar dapat digunakan untukkepentingan belanja investasi atau hal lainnya yang berdaya guna.

d. Dewas mengingatkan kepada BLU bahwa dana idle hanya bolehdiinvestasikan untuk jangka pendek (tidak lebih dari 12 bulan) padainstrumen yang aman dan tidak boleh digunakan untuk investasijangka panjang tanpa seijin Menteri Keuangan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)

42

4. Pengelolaan BMNa. Dewas harus memastikan bahwa pengadaan barang/jasa yang

dilakukan telah memenuhi ketentuan Perpres 54/2010 jo. Perpres70/2012 agar akuntabilitasnya dapat terjaga.

b. Dewas memberikan nasehat bahwa pemanfaatan BMN dapatdilakukan oleh BLU hanya dalam rangka tupoksi/menunjang tupoksidan hasilnya merupakan PNBP BLU.

c. Dewas harus memastikan bahwa tarif layanan pemanfaatan BMNuntuk menunjang tupoksi telah ditetapkan oleh Menteri Keuangandalam PMK tarif layanan.

d. Dewas memberikan nasehat dalam rangka penghapusan baranginventaris yang dimiliki oleh BLU.

e. Dewas menjelaskan bahwa pemanfaatan BMN di luar tupoksi harusmendapatkan ijin dari Pengelola BMN.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (4)

1/3/2014

22

43

5. Pengelolaan Utanga. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memilikiSOP Pengelolaan Utang yang baik.

b.Dewas menyampaikan kepada BLU bahwa utang yangdiperbolehkan hanyalah utang jangka pendek (utangdagang) untuk kepentingan operasional satker BLU.Utang berupa pinjaman uang tidak diperkenankan.

c. Dewas menyampaikan bahwa utang jangka panjang tidakdiperkenankan berasal dari bank umum, kecuali yangberasal dari BUN.

d.Dewas memberikan pertimbangan kepada BLU sebelummelakukan utang/pinjaman kepada pihak lain.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (5)

44

6. Pengelolaan Piutanga. Dewas harus memastikan bahwa satker BLU memilikiSOP Pengelolaan Piutang yang berisi mekanismepenentuan kualitas piutang.

b.Dewas harus memberikan persetujuan atas penghapusanpiutang bersyarat BLU untuk nilai piutang Rp 200 s.d. 500juta per individu.

c. Dewas harus menjelaskan bahwa penghapusan piutangbersyarat hanya menghapusbukukan piutang BLU, bukanmenghapuskan hak tagih sehingga BLU tetap harusmengelola piutang dimaksud.

d.Dewas menyampaikan bahwa piutang yang diberikandalam bentuk piutang dagang, bukan uang.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (6)

1/3/2014

23

45

7. Penilaian Kinerjaa. Dewas harus mengawasi dan memberikan nasehat

kepada satker mengenai kinerja keuangan dan kinerjateknis/layanan BLU.

b. Kinerja keuangan BLU terdiri dari aspek keuangan (rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, perputaran aset tetap, return of asset, return of equity, dan rasio belanja operasional terhadap pendapatan operasional) dan aspek kepatuhan (RBA definitif, laporan keuangan SAK, SP3B BLU, tarif layanan, sistem akuntansi, persetujuan rekening dan SOP).

c. Sementara kinerja layanan terdiri dari biaya pelayanan (cost of service), penggunaan (utilization), kualitas dan standar pelayanan (quality and standards), cakupan pelayanan (coverage), kepuasan (satisfaction).

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (7)

46

8. Akuntansi dan Pelaporan Keuangana. Satker BLU harus memiliki sistem akuntansi BLU yang ditetapkan oleh Menteri teknis.

b.Dewas menjelaskan kepada satker BLU untukmenyampaikan LK berdasarkan SAK dan SAP. LK SAK dihasilkan dari sistem akuntansi keuangan BLU, sementara LK SAP sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenai SAP.

c. Dewas dapat melakukan penilaian kinerja keuanganberdasarkan LK SAK dan memberikan nasehat bagiperbaikannya ke depan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (8)

1/3/2014

24

47