poct

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu oragnisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan serta pemulihan kesehatan. 1

Upload: arie-purri

Post on 20-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

POCT 2

TRANSCRIPT

Page 1: poct

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia

karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam

melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan

sendiri/secara bersama-sama dalam suatu oragnisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat

yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah. Pelayanan

kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang

ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan

kesehatan.

Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan

pengobatan serta pemulihan kesehatan.

Laboratorium adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

pengukuran,pengujian serta penentuan jenis penyakit. Pengguna baik itu

klinisi maupunpasien, mengharapkan hasil pemeriksaan laboratorium benar-

benar terjaminmutunya. Sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan,

pelayananlaboratorium sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan untuk keperluan

penegakandiagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan.

Dalam upaya mencapai tujuan laboratorium yaitu tercapainya

pemeriksaan yang bermutu maka tiap laboratorium baik negeri maupun swasta

melaksanakan program pemantapan mutu, baik pemantapan mutu internal

yang dilaksanakan oleh laboratorium sendiri maupun pemantapan mutu

eksternal yangdiselenggarakan oleh pemerintah. Program pemantapan mutu

1

Page 2: poct

ini merupakan sistem laboratorium klinik untuk mengetahui dan

meminimalkan kesalahan analitik dan merupakan bagian dari sistem jaminan

mutu yang merupakan suatu tindakan sistemik yang diperlukan untuk

menjamin kepuasan

Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu

diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Oleh

karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan

laboratorium. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan

laboratorim adalah kualitas alat yang digunakan untuk pemeriksaan.

Pada zaman modern seperti sekarang ini kemajuan teknologi

berkembang dengan pesatnya. Demikian juga  perkembangan teknologi

laboratorium kesehatan, dimana tahun demi ide-ide, inovasi-inovasi,temuan-

temuan , metode metode  baru dan alat alat  yang baru diciptakan.

Dalam dekade saat ini perkembangan alat-alat laboratorium sudah

mencapai efisiensi waktu,metode,bahan, dan tenaga. Point of Care Test

(POCT) merupakan salah satu alat laboratorim yang mengedepankan

efisiensi. POCT merupakan alat pemeriksaan laboratorium yang dioperasikan

bukan di dalam laboratorium induk, melainkan di dekat pasien, baik pasien ra-

wat jalan maupun pasien rawat inap. Dengan semakin canggihnya peralatan

POCT, banyak pihak telah mencoba memakai fasilitas ini tanpa pemahaman

teknis penggunaannya. Penggunaan alat-alat laboratorium, termasuk POCT,

tanpa pengetahuan yang adekuat akan menyebabkan kesalahan pengeluaran

hasil, yang akhirnya membahayakan nyawa pasien, oleh karena itu perlu

diperlukan suatu pengawasan terhadap penggunaan POCT itu sendiri dari

pihak-pihak yang terkait termasuk disini organisasi profesi kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis membahas tentang peran

organisasi profesi terhadap pengawasan alat POCT (Point of Care Test).

1.2. Rumusan masalah

1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi profesi ?

1.2.2. Apakah yang dimaksud dengan Point of Care Test (POCT)

1.2.3. Bagaimana peran organisasi profesi dalam pengawasan alat Point of

Care Test (POCT)

2

Page 3: poct

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

1.3.1.1. Untuk memenuhi tugas matakuliah etika perilaku dan

profesi

1.3.1.2. Untuk mengetahui peran organisasi profesi dalam

pengawasan alat Point of Care Test (POCT)

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Untuk mengetahui apa itu organisasi profesi

1.3.2.2. Untuk mengetahui apa itu Point of Care Test (POCT)

1.3.2.3. Untuk mengetahui peran organisasi profesi dalam

pengawasan alat Point of Care Test (POCT).

1.4. Manfaat

1.4.1. Agar mengetahui apa itu organisasi profesi

1.4.2. Agar mengetahui apa itu Point of Care Test (POCT)

1.4.3. Agar mengetahui peran organisasi profesi dalam pengawasan alat

Point of Care Test (POCT)

3

Page 4: poct

BAB II

ISI

2.1 Organisasi Profesi

a. Organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompokorang

dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi

dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama 

sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, danmanajemen. Kajian mengenai

organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku

organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization

analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang

cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana

orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,

terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya

(uang, material, mesin, metode,lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain

sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan

organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-

hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan

mengejar tujuan bersama.

James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap

perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama 

Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu

sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan

(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan

4

Page 5: poct

yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus

menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek

seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan

eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang

antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-

orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan

tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk

melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui

bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian

tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak,

sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu

menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat

berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu

misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan

sebagainya.

b. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan

proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja

sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di

susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan

dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan

dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama

itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara

pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

c. Jelas tugas kedudukannya masing-masing

5

Page 6: poct

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing

orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas,

dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat

di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan

bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang

satu dengan yang lain.

d. Ada tujuan tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer.

Suatu perencanaan yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan

cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik

tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara

baik akan mendapat keuntungan yaitu  pelaksanaan tugas pekerjaan

mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif

Ciri-ciri organisasi yang baik yaitu

1. Tujuan organisasi harus jelas dan realistis.

2. Pembagian kerja dan hubungan kerja antara unit-unit harus baik dan jelas.

3. Organisasi harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai

tujuan.

4. Tipe dan struktur organisasinya harus sesuai dengan kebutuhan.

5. Unit-unit kerja ditetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan

6. Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih

pekerjaan.

7. Rentang kendali setiap bagian berdasarkan volume pekerjaan.

8. Sumber perintah dan tanggung jawab harus jelas.

9. Jenis wewenang setiap jabatan harus jelas.

10. Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya harus jelas.

6

Page 7: poct

11. Pendelegasian wewenang berdasarkan job description karyawan.

12. Organisasi harus mempunyai AD & RT

b. Profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris

“Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu

tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah

pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu

pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi

profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang

profesi tersebut.

Ciri-ciri profesi

1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah

profesi

2. Pelatihan tersebut meliputi komplemen intelektual yang signifikan

3. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada

masyarakat

4. Adanya proses lisensi atau sertifikat

5. Adanya organisasi

6. Otonomi dalam pekerjaan

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi,

keran profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan

lainnya, berikut aadalah karateristik profesi secara umum:

Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional

dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan 7

Page 8: poct

memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan

bisa diterapkan dalam praktik

Asosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi

oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para

anggotanya. Organisasi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus

untuk menjadi anggotanya.

Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan

pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi

Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya

ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama

pengetahuan teoritis.

Pelatihan institusional : Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk

mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan

pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.

Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga

dipersyaratkan.

Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi

sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa

dipercaya.

Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan

pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

c. Organisasi Profesi

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para

praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama

untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan

dalam kapasitas mereka sebagai individu. Oleh karena itu organisai profesi ini

didirikan dengan tujuan agar mereka bisa  bekerja secara bersama-sama.

8

Page 9: poct

Ciri – Ciri Organisasi Profesi Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998),

ada 3 ciri organisasi, antara lain :

a. Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yg para

anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan

pendidikan profesi dgn dasar-dasar keilmuan yg sama.

b. Misi utama organisasi profesi adalah utk merumuskan kode etik (Code

of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (professional

competency) serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi

(professional autonomous).

c. Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta

merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional

services) yg mana kode etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan

menetapkan standar pendidikan dan pelatihan profesi (standar of

professional education and training) serta menetapkan dan

memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy)

Peran organisasi profesi

a. Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan profesi

b. Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan profesi

c. Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi profesi

d. Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi

Manfaat organisasi profesi

Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu :

a. Mengembangkan dan memajukan profesi

b. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi

c. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi

d. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan

berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.

2.2 Organisasi Profesi Analis Kesehatan

Organisasi profesi kesehatan adalah suatu wadah kumpulan orang yang

memiliki profesi dibidang kesehatan dan bergabung bersama untuk melaksanakan

fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka

sebagai individu.

9

Page 10: poct

Suatu profesi kesehatan adalah pekerjaan yang memenuhi kriteria :

a. Diberikan kewenangan untuk melaksanakan pelayanan kepada

klien maupun tenaga kesehatan lain

b. Mempunyai pendidikan formal untuk memperoleh pengetahuan,

sikap dan keterampilan 

c. Melaksanakan pelayanan melalui kode etik dan standar pelayanan

yang diakui masyarakat.

(Gambar 1: Organisasi Profesi)

Salah satu organisasi profesi kesehatan yang mewadahi Ahli Teknologi

Laboratorium Kesehatan adalah PATELKI. PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi

Laboratorium Kesehatan Indonesia) merupakan organisasi profesi analis

kesehatan yang mandiri, profesional, peduli serta aktif dalam peningkatan mutu

pelayanan laboratorium kesehatan.

Organisasi ini berdiri sejak tahun 1987 dan sudah mempunyai standar

profesi (kompetensi) yang telah ditetapkan oleh Menkes RI No.

370/Menkes/SK/III/2007 tanggal 27 Maret 2007. Organisasi ini adalah organisasi

profesi analis kesehatan yang bersifat independent, professional dan sosial

kemasyarakatan".(AD PATELKI Bab II Pasal 4).

10

Page 11: poct

Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk meningkatkan harkat dan

martabat tenaga Analis Kesehatan. Wadah sekaligus sarana pembinaan dan

pengembangan anggota dalam meningkatkan mutu profesionalisme, sarana

komunikasi dan kerjasama antar anggota, serta peningkatan kesejahteraan

anggota.

Peran PATELKI (AD Bab IV Pasal 6)

1) Pembina dan pengembang dalam peningkatan mutu pendidikan dan

pelayanan, serta IPTEK laboratorium kesehatan.

2) Pelaksana proses sertifikasi profesi dan memfasilitasi registrasi dan

lisensi.

3) Penata kehidupan keprofesionalan, pelayanan dan perlindungan hukum,

serta hubungan masyarakat dan kerjasama

4) Fasilitator dalam peningkatan kesejahteraan anggota, pengembangan

karir dan sistem penghargaan profesi

Fungsi PATELKI

1) Wadah pembinaan dan pengembangan anggota sesuai dengan tujuan

organisasi

2) Wadah pembinaan dan pengembangan mutu profesi

3) Wadah untuk menata kehidupan keprofesionalan serta peningkatan

kesejahteraan anggota

4) Sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota dan antar anggota

organisasi lainnya

Struktur Organisasi

a. Organisasi Tingkat Pusat meliputi seluruh Wilayah Negara RI. Pengurus

Pusat berkedudukan di Jakarta.

b. Organisasi Tingkat Wilayah meliputi seluruh wilayah propinsi, daerah

khusus atau daerah istimewa.

c. Organisasi Tingkat Cabang meliputi wilayah kabupaten dan kota

Anggota Patelki

a. Anggota biasa : Anggota lulusan SMAK, AAK, AAM, Pendidikan

Tinggi Analis Kesehatan.

11

Page 12: poct

b. Anggota Luar Biasa : Anggota yang mempunyai profesi menunjang

pelayanan laboratorium kesehatan yang menyatakan diri sebagai anggota

c. Anggota Kehormatan : Pejabat pemerintah, swasta, masyarakat yang

berjasa atau diperlukan jasanya bagi organisasi.

Kode Etik Patelki

Kode etik patelki adalah perangkat yang dimiliki oleh PATELKI untuk

mengatur tata cara, aturan main, dan etika kerja dalam penyelenggaraan

pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan, baik yang dikelola oleh

pemerintah maupun oleh swasta. Pelaksanaannya dikendalikan oleh Majelis

Kode Etik yang berada di tingkat Pusat dan tingkat Wilayah. Kode etik

PATELKI mengatur kewajiban anggota terhadap profesi, terhadap diri

sendiri, terhadap pasien/pengguna jasa, terhadap teman sejawat dan terhadap

masyarakat.

Standar Profesi Patelki

Adalah perangkat yang dimiliki oleh organisasi yang mengatur Tugas Pokok,

Hak dan Kewajiban, Kemampuan yang harus dimiliki serta sikap dan

kepribadian yang harus dimiliki oleh Pranata Laboratorium Kesehatan

(Analis Kesehatan).

(Gambar 2: Lambang Patelki)

2.3 POCT (Point Of Care Testing)

Definisi POCT adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di dekat

pasien di luar laboratorium sentral, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat

12

Page 13: poct

inap. Menurut kriteria dari CLIA (Clinical Laboratory Improvement

Amendement), POCT pada umumnya dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan

kompleksitasnya yaitu “waive” dan “non-waive”. Yang dimaksud dengan waive

test adalah pemeriksaan non kritis yang disetujui oleh FDA untuk penggunaan di

rumah, menggunakan metode yang sederhana dan cukup akurat serta tidak

beresiko untuk membahayakan pasien bila hasil pemeriksaan tidak tepat.

Sedangkan non-waive test adalah pemeriksaan yang cukup kompleks di mana

pemeriksaan yang dilakukan membutuhkan pengetahuan minimal teknologi dan

pelatihan untuk menghasilkan pemeriksaan yang akurat, langkah-langkah

pengoperasian secara otomatis dapat dengan mudah dikontrol dan membutuhkan

interpretasi minimal. Nama lain POCT adalah “near patient testing”, “patient self

testing”, “rapid testing”, atau “bedsite testing”.

Dengan demikian maka POCT dapat bersinonim lebih luas pula yakni:

ujian sampingan (ancillary testing), ujian satelit (satellite testing), ujian sisi

ranjang (bedside testing), ujian dekat penderita (near patient testing), ujian di

rumah (home testing), swapenatalaksanaan (self- management),

swapenatalaksanaan penderita (patient self-management), ujian jarak jauh (remote

testing), ujian laboratorium di tempat praktek (physician’s office laboratories

testing),3 ujian samping pilih ganti (alternative-side testing), ujian awapusat

(decentralized testing), ujian luar laboratorium (out of laboratory testing).

Secara lebih luas POCT dinyatakan sebagai uji laboratorium yang

dilaksanakan oleh petugas (personal) yang berlatar belakang pendidikan

laboratorium dan bukan laboratorik klinis atau dilakukan oleh penderitanya

sendiri.

Pemeriksaan yang seringkali menggunakan metode POCT adalah

pemeriksaan kadar gula darah, HbA1c, gas darah, kadar elektrolit, marker

jantung, marker sepsis, urine dipstik, koagulasi (PT / INR), Hemoglobin darah,

tes kehamilan dan ovulasi.

Seperti telah dijelaskan POCT dapat digunakan oleh analis dan tenaga

kesehatan lain yang tidak mempunyai dasar ilmu pengetahuan laboratorium,

sehingga mereka tidak mengerti pengawasan mutu atas hasil pemeriksaan POCT.

Contohnya pada perawat di unit perawatan kritis mau melaksanakan pemeriksaan

13

Page 14: poct

menggunakan POCT bila memang bermanfaat bagi penderita, tetapi mereka

menginginkan bahwa mutu POCT adalah menjadi tanggung jawab laboratorium

pusat.

POCT juga dapat digunakan oleh penderita atau pasien dirumahnya sendiri.

Meskipun POCT di rumah sudah banyak digunakan, 70 % POCT terletak di

rumah sakit, ruang praktek dokter, dan lokasi lain-lain, dan segmen ini

diperkirakan akan bertumbuh sekitar 15,5 % per tahun, terutama untuk

penggunaan di rumah.

Hasil pemeriksaan menggunakan POCT memang dapat mempercepat hasil

pemeriksaan laboratorium, tetapi jika hasilnya tidak benar, maka tindakan

selanjutnya terhadap pasien akan tidak sesuai yang dapat menyebabkan kematian

(fatal). Dari data FDA (food and drug administration) Amerika Serikat antara

tahun 1984 sampai 1992 menunjukkan adanya 24 kematian dan 984 morbiditas

akibat penggunaan POCT untuk pemeriksaan glukosa yang tidak tepat.

Adapun beberapa dampak dari hasil pemeriksaan dengan POCT yang salah

antara lain: kesalahan dalam menangani penderita 50% disebabkan karena

kesalahan petunjuk (indikasi), 32% gagal dalam bertindak karena ketidak sesuai

dengan hasil pemeriksaan uji dan 55% terjadi kelambatan diagnosis karena

keterlambatan hasil pemeriksaan laboratorium.

14

Page 15: poct

(Gambar 3 : Alat-alat POCT (Point Care Of Testing)

Dalam penggunannya POCT dapat memberikan beberapa keuntungan dan

kerugian, antara lain :

a. Keuntungan Penggunaan POCT

Penggunaan POCT dilakukan berdekatan dengan penderita,

sehingga dapat memutus mata rantai penyerahan permintaan

pemeriksaan, pengiriman (transportasi) sampel ke laboratorium atau

penyampaian hasil pemeriksaan dari laboratorium perujuk, sehingga

dapat mengurangi kisaran waktu (turn-around time) yang berpengaruh

dalam menetapkan tindakan perawatan.

Hasil pemeriksaan yang cepat bermanfaat bagi dokter yang

merawat penderita, sehingga dapat menganalisis perkembangan

keadaan penderita, dapat mengambil langkah perawatan selanjutnya

dan dapat mendiskusikannya dengan penderita atau keluarganya.

Yaitu langkah apa yang sebaiknya akan dilakukan terhadap penderita,

sehingga dapat menurunkan kisaran waktu pengobatan (theraupetic

turnaround time).

Di samping itu kegiatan tersebut dapat segera menjelaskan

kepada penderita atau keluarganya yang berarti meningkatkan tatap

antarmuka klinik dengan penderita (clinical-patient interface),

sehingga memuaskan penderita (customer satisfaction) dan

menyenangkan bagi peklinik (convenience for the clinician).

Keuntungan lain penggunaan POCT ialah karena dilakukan di

dekat penderita, yang akan mengurangi kesalahan iatrogenik pra-

analitik, misalnya hipoglikemia sampel yang tidak segera diperiksa.

POCT tidak memerlukan penanganan sampel seperti

pemusingan (sentrifugasi) atau tambahan kegiatan lainnya, sehingga

jenis uji ini tepat untuk pemeriksaan bahan analisis (analit) yang tidak

stabil misalnya gas darah.

Pada pemeriksaan darah secara lazim (konvensional)

diperlukan jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan

15

Page 16: poct

penggunaan POCT yang hanya memerlukan sedikit volume. Hal ini

dapat mencegah kehilangan darah (iatrogenic blood loss) khususnya

bagi penderita yang berada di ruang perawatan intensif yang rawan

terhadap transfuse berulang dengan berbagai dampak negatifnya

seperti biaya dan risiko transfusi.

Penggunaan POCT tidak perlu memakai tenaga khusus

berpendidikan ilmu laboratorium, tetapi bisa dilakukan oleh tenaga

kesehatan lain seperti perawat. Asalkan ia telah mendapatkan

pelatihan yang memadai, agar dapat memeriksa dengan baik. Hal ini

dapat mengatasi keterbatasan jumlah tenaga analis.

Keuntungan lain dengan penggunaan POCT ialah jika

dirancang menarik akan lebih berdaya tarik (atraktif) dalam

meyakinkan penderita saat perawatan.

b. Kerugian penggunaan POCT

Pemeriksaan dengan POCT lebih mahal dibandingkan dengan

pemeriksaan cara yang lazim (konvensional) oleh laboratorium pusat

(sentral). Hal ini disebabkan karena pemeriksaan menggunakan alat

otomatis dapat mengurangi biaya per pengujian (POCT 2003).

Penggunaan POCT yang mudah dan cepat dapat menimbulkan

pemeriksaan yang melebihi keperluan atau tidak tepat, yang justru

dapat menimbulkan risiko terhadap penderita itu sendiri. Walau

tampaknya POCT tidak mahal tetapi penggunaan yang tidak tepat

justru akan menambah biaya yang lebih tinggi.

Penggunaan sampel darah yang sedikit, sukar untuk

mengetahui mutu (kualitas) sampel yang dapat berpengaruh terhadap

ketepatan hasil memeriksaan dengan POCT misalnya hemolisis,

lipemia dan obat- obatan.

Di samping itu, banyak POCT yang tidak dapat mencatat hasil

periksaan dalam jumlah besar atau dicetak melalui kertas bahang

(thermal paper) yang tidak bertahan lama. Oleh karena itu hasil

pemeriksaan dengan POCT harus dicatat atau didokumentasi dengan

baik.

16

Page 17: poct

Beberapa POCT memerlukan biaya operasional dan perawatan

yang mahal, bahkan perlu subsidi dana. Dalam hal pemantapan mutu

juga menambah beban, seperti pembelian bahan kontrol, karena harus

dilakukan untuk semua alat POCT yang dimiliki. Semakin banyak

memiliki POCT yang tersebar di unit pelayanan, maka semakin besar

perawatan dan tindakan pemantapan mutu tersebut.

Jika hasil pemeriksaan dari penggunaan alat POCT salah maka

akan berdampak terhadap tindakan selanjutnya pada pasien yang juga

akan tidak sesuai sehingga dapat merugikan pasien bahkan dapat

menyebabkan kematian.

2.4 Peran Organisasi Profesi terhadap Pengawasan Penggunaan Alat

POCT

Dasar hukum yang dipergunakan dalam pengawasan penggunaan alat

POCT :

- Permenkes No. 1189 Tahun 2010 tentang Produksi Alkes dan PKRT

- Permenkes No. 1190 Tahun 2010 tentang Izin Edar Alkes dan PKRT

- Permenkes No. 1191 Tahun2010 tentang Penyaluran Alkes

Penggunaan POCT pada saat sekarang semakin meningkat, hal ini

disebabkan karena alat POCT semakin banyak dipasarkan dan terjangkau

harganya. Sehingga banyak pengguna POCT. Pelaksanaan pemeriksa

laboratorium menggunakan POCT banyak dilakukan oleh tenaga-tenaga

kesehatan lain yang tidak mempunyai dasar pendidikan ilmu laboratorium dan

teknologi laboratorium, dimana hal ini berkaitan dengan pengertian alat POCT

yang dekat dengan pasiennya. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kelayakan

alat POCT tidak dapat dipastikan sehingga menyebabkan harus dilakukan suatu

pengaturan (regulasi) terhadap keamanan, mutu dan manfaat. Pengawasan yang

dapat dilakukan misalnya di USA dengan program penyempurnaan pembenahan

laboratorium klinik (the clinical laboratory improvement amendement /CLIA).

Sementara untuk di Indonesia sendiri pengawasan terhadap penggunaan POCT ini

belum dilakukan secara optimal sehingga diperlukan suatu lembaga untuk

melakukan pengawasan tersebut.

17

Page 18: poct

Salah satu lembaga yang dapat digunakan dalam pengawasan alat POCT

ini adalah organisasi profesi analis kesehatan dimana pertimbangan ini disebabkan

oleh keterkaitan profesi analis kesehatan sebagai profesi yang bergerak di bidang

laboratorium. Peran pengawasan yang dapat dilakukan organisasi profesi ini

adalah melalui peningkatan sistem pengawasan yaitu pembentukan suatu sub

inspeksi terhadap penggunaan alat POCT. Selain itu juga berdasarkan Permenkes

No. 1190 Tahun 2010 tentang Izin Edar Alkes dan PKRT, pengawasan terhadap

alat kesehatan tersebut harus dilakukan secara harmonisasi antara berbagai pihak

diantaranya pemerintah/stake holder, produsen, dan konsumen itu sendiri.

Skema Pengawasan Alat Kesehatan

Dari skema tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pengawasan juga

dilakukan dari penilaian kesesuaian izin edar. Izin edar adalah izin yang diberikan

kepada perusahaan untuk produk alat kesehatan atau perbekalan kesehatan rumah

tangga, yang akan diimpor, digunakan dan/atau diedarkan di wilayah Republik

Indonesia, berdasarkan penilaian terhadap mutu, keamanan, dan kemanfaatan.Izin

edar alat kesehatan sendiri diatur pada Permenkes No. 1190 Tahun 2010 tentang

Izin Edar Alkes dan PKRT menyebutkan pada pasal 8, bahwa :

1. Untuk penilaian mutu, keamanan, dan kemanfaatan alat kesehatan

dan/atau PKRT dalam rangka pemberian izin edar dibentuk tim penilai dan

tim ahli alat kesehatan dan/atau PKRT.

18

Page 19: poct

2. Tim ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas

pakar,organisasi profesi, asosiasi terkait, perguruan tinggi, praktisi dan

instansi terkait.

3. Tim penilai dan tim ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

oleh Direktur Jenderal.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa suatu penilaian izin edar

merupakan suatu pengawasan alat kesehatan yang dapat dilakukan oleh organisasi

profesi sebelum disalurkan kepada masing-masing penyalur alat kesehatan,

sehingga dapat dipeoleh mutu,keamanan dan manfaat yang terjamin. Sedangkan

bentuk pengawasan yang dilakukan setelah penjualan alat kesehatan.post-market

Oleh sebab itu organisasi profesi selaku organisasi independen terutama

organisasi analis kesehatan berperan dalam melakukan pengawasan dalam

penggunaan alat POCT ini guna untuk mengurangi resiko dan kegagalan yang

terjadi yang mungkin dapat merugikan pasien selaku pengguna jasa pelayanan.

19

Page 20: poct

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

a. Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para

praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung

bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka

laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu. Organisasi profesi

kesehatan yang mewadahi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah

PATELKI.

b. POCT (Point Of Care Test) adalah pemeriksaan laboratorium yang

dilakukan di dekat pasien di luar laboratorium sentral, baik pasien rawat

jalan maupun pasien rawat inap.

c. Peran organisasi profesi analis kesehatan terhadap pengawasan alat POCT

berdasarkan Permenkes No. 1189 Tahun 2010 tentang Produksi Alkes dan

PKRT, Permenkes No. 1190 Tahun 2010 tentang Izin Edar Alkes dan

PKRT serta Permenkes No. 1191 Tahun2010 tentang Penyaluran Alkes

yaitu melakukan evaluasi mutu pemeriksaan yang menggunakan alat

POCT.

3.2. Saran

Sebagai seorang mahasiswa analis kesehatan yang merupakan calon

tenaga kesehatan sebaiknya meperhatikan teknis penggunaan POCT dengan baik

benar karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.

20

Page 21: poct

DAFTAR PUSTAKA

Apono.2012. “Etika Profesi”. http://aponodubalang.wordpress.com/ (diakses

tanggal 20 Oktober 2013)

Anonim.2010.”Patelki”. http://patelkijakartapusat.blogspot.com/2010/07/standar-

profesi-dan-perlindungan-hukum.html (diakses tanggal 20 Oktober 2013)

Anonim.2011. “Patelki Kebumen”. http://patelkikebumen.blogspot.com/2011/01/

rencana-kegiatan-seminar-sehari-dan.html (diakses tanggal 20 Oktober

2013)

Anonim.2011.”Organisasi Profesi”.http://dhiedotorg.wordpress. com/2011/09/25/

pengertian-definisi-arti-organisasi-dan-unsur-unsurnya/ (diakses tanggal

20 Oktober 2013)

Eva.2012.”Pengertian Organisasi Profesi “.http://evazahrotul.blogspot.com/2012/

10 /pengertian -organisasi10.html (diakses tanggal 20 Oktober 2013)

Wikipedia. 2010. “Organisasi”.http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi (diakses

tanggal 20 Oktober 2013)

21