pmmc news edisi maret april 2015

9
Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 1 maret - april 2015 edisi PMMC News MEDIA KOMUNIKASI PENJUAL & PEMBELI FARMASI www.pmmc.or.id maret - april 2015 edisi bersambung halaman 3 Akhir Maret 2015 lalu, sejumlah perusahaan farmasi yang berkantor di Jakarta dan sekitarnya melakukan bak sosial di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Mereka adalah perusahaan yang tergabung dalam organiasasi Gabungan Perusahan (GP) Farmasi Indonesia dan Pharma Materials Management Club (PMMC). Berbagai kegiatan, seper pengobatan gras bagi masyarakat dan penyuluhan bahaya narkoba kepada para pelajar digelar di sini. Acara berlangsung dari pagi hingga menjelang sore, bertempat di Pelabuhan Ratu. “Kegiatan bak sosial menjadi salah satu agenda run dalam program CSR kami selama bertahun-tahun,” ujar Ketua Umum PMMC, Kendrariadi Suhanda. Selain bak sosial, PMMC bersam GP Farmasi Indonesia juga memiliki beragam kegiatan CSR lainnya. Dalam sepuluh tahun terakhir, perusahaan ini memberikan sumbangan ke sekolah- sekolah dan pan asuhan, bantuan obat-obatan ke puskesmas di berbagai daerah, korban bencana alam, hingga pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu. Kendrariadi memahami, keberadaan industri farmasi, kerap kali mendapat PMMC GELAR BAKSOS DI PALABUHANRATU Dalam rangka menyambut Hari Nelayan ke 55, PMMC run mengadakan pengobatan gras dan penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba kepada para puluhan pelajar. TAJUK UTAMA

Upload: sea-asia-publisentra

Post on 22-Dec-2015

71 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Informasi Industri Farmasi Indonesia 2015

TRANSCRIPT

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 1

maret - april 2015 edisi

PMMCNewsM e d i a k o M u N i k a s i P e N j u a l & P e M b e l i f a r M a s i

www.pmmc.or.id

maret - april 2015 edisi

bersambung halaman 3

Akhir Maret 2015 lalu, sejumlah perusahaan farmasi yang berkantor di Jakarta dan sekitarnya melakukan bakti sosial di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Mereka adalah perusahaan yang tergabung dalam organiasasi Gabungan Perusahan (GP) Farmasi Indonesia dan Pharma Materials Management Club (PMMC).

Berbagai kegiatan, seperti pengobatan gratis bagi masyarakat dan penyuluhan bahaya narkoba kepada para pelajar digelar di sini. Acara berlangsung dari

pagi hingga menjelang sore, bertempat di Pelabuhan Ratu.

“Kegiatan bakti sosial menjadi salah satu agenda rutin dalam program CSR kami selama bertahun-tahun,” ujar Ketua Umum PMMC, Kendrariadi Suhanda.

Selain bakti sosial, PMMC bersam GP Farmasi Indonesia juga memiliki beragam kegiatan CSR lainnya. Dalam

sepuluh tahun terakhir, perusahaan ini memberikan sumbangan ke sekolah-sekolah dan panti asuhan, bantuan obat-obatan ke puskesmas di berbagai daerah, korban bencana alam, hingga pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.

Kendrariadi memahami, keberadaan industri farmasi, kerap kali mendapat

PMMC Gelar Baksosdi PalaBuhanratu

dalam rangka menyambut hari nelayan ke 55, PMMC rutin mengadakan pengobatan gratis dan penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan narkoba kepada para puluhan pelajar.

taJuk utaMa

2 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 3

maret - april 2015 edisi

sorotan, karena dapat mengakibatkan dampak lingkungan. Terutama terhadap sumber air, kondisi tanah, sekitar pabrik. Namun, menurutnya, dampak buruk ini bisa dicegah dengan pengelolaan limbah dan tata kelola industri yang memadahi.

Karenanya, setiap industri farmasi harus berperan membantu dan membenahi lingkungan sekitar. Setiap industri farmasi harus peka terhadap lingkungannya.

“Buat kami, melakukan tanggung jawab sosial itu secara rutin itu sebuah kewajiban,” ujar dia.

Dalam menjalankan bisnisnya, industri farmasi tidak boleh hanya mencari keuntungan semata. Namun, para pelaku bisnis sektor ini juga harus peduli dengan lingkungan di mana mereka berada.

“Industri farmasi perlu juga memerhatikan nasib masyarakat. Karena itu, CSR yang dilakukan harus benar-benar menyentuh pada kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif BPOM RI, Bahdar Johan, menyambut baik kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh GP Farmasi Indonesia dan PMMC.

Menurut Bahdar, kegiatan kepedulian sosial macam ini harus terus digalakkan

oleh industri farmasi. Masyarakat, sebagai konsumen produk farmasi juga harus menjadi perhatian kegiatan kepedulian sebagai tanggung jawab perusahaan farmasi.

“Kegiatan macam ini sangat baik dan harus kita dukung, agar ke depan bias lebih ditingkatkan,” ujarnya. (*)

lanjutan halaman 1

Pt. Merindo MakMurPerkantoran kencana niaga

Jl. Taman Aries Blok D1 - 2K & L, Kembangan Jakarta 11620 IndonesiaT +62 21 5858581 (hunting), 58906030, F +62 21 585 8570

4 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 5

maret - april 2015 edisiBERBAGI

Mengawali tahun 2015, PMMC & GP Farmasi mengadakan hajatan Bakti Sosial silaturahmi awal tahun dengan anak-anak Panti Asuhan SOS Desa Taruna dan kumpulan orangtua jompo di daerah Cibubur. Acara tahunan yang rutin dilakukan oleh PMMC kali ini bernuansa cinta karena dilakukan di bulan Februari yang orang banyak claim sebagai bulan Valentine atau hari kasih sayang.

Acara silaturahmi dan kebersamaan memperingati hari kasih sayang yang diadakan di tanggal 13 Februari 2015 ini didukung oleh banyak pihak serta

dihadiri oleh petinggi-petinggi GP Farmasi Indonesia, PMMC serta direktur-direktur dari sejumlah perusahaan Farmasi di Indonesia. Pada acara yang bernuansa pink/merah muda ini PMMC memberikan donasi berupa uang tunai, 150 paket untuk anak-anak panti asuhan, paket untuk orang tua jompo serta donasi obat-obatan.

Kegembiraan terpancar di raut wajah setiap orang yang hadir, anak-anak panti asuhan tidak hanya terhibur dengan kehadiran seorang pendongeng di sore itu namun mereka juga berbagi kasih

sayang dengan memberikan atraksi berupa tarian daerah Giring-Giring dari Kalimantan serta paduan suara yang sangat merdu dengan melantunkan lagu “Laskar Pelangi” dan “Semua Karena Cinta”, yang tentunya menghibur semua tamu undangan.

Acara ditutup dengan makan bersama yang dilayani oleh pedagang kaki lima yang diundang untuk hadir di food stall tempat acara berlangsung. Semua tamu undangan sama rata sama rasa menikmati hidangan rakyat seperti : bakso, es doger, soto mi dan siomay sembari bercengkrama menghangatkan suasana kasih sayang dan kebersamaan yang tidak memandang kasta dan jabatan. (rd)

keGeMBiraan aWal tahun denGan silaturahMi BerBaGi kasih saYanG & keBersaMaan PMMC/GP FarMasi indonesia BersaMa Panti asuhan sos desa taruna & oranG tua JoMPo

KASIH SAYANG

maret - april 2015 edisi"WE CARE

Untuk yang kedua kalinya di tahun 2015, PMMC dan GP Farmasi Indonesia didukung oleh beberapa perusahaan Farmasi mengadakan Bakti sosial yang kali ini berupa pengobatan gratis dalam rangka memperingati Hari Nelayan ke-55 di Palabuhanratu-Sukabumi.

Dengan mengusung tema : “We Care, We Share” acara bakti sosial ini menjadi salah satu program kepedulian sosial untuk berbagi dengan keluarga-keluarga nelayan di Palabuhanratu-Sukabumi. Sulitnya untuk mencapai Puskesmas setempat membuat antusiasme warga untuk acara pengobatan gratis sangat terlihat dengan membanjirnya tempat kegiatan oleh kurang lebih 250 orang

pasien dari keluarga nelayan di beberapa kampung sekitar Palabuhanratu-Sukabumi. Salah seorang pasien mengungkapkan bahwa mereka harus mengeluarkan Rp. 20.000, untuk ongkos pulang pergi ke Puskesmas terdekat dan hal itu sangat memberatkan bagi keluarga para nelayan yang penghasilan nya dirasa tidak seberapa, sehingga mereka sangat menyambut dengan gembira kegiatan yang digagas oleh PMMC & GP Farmasi Indonesia di tanggal 28 maret 2015 kemarin tersebut.

Pada kegiatan Bakti Sosial ini PMMC & GP Farmasi mendapatkan dukungan penuh dari perusahaan-perusahaan Farmasi di Indonesia dan telah berhasil memberikan kontribusi berupa antara lain : 1500 paket sembako bagi orang jompo dan anak yatim, pelayanan pengobatan gratis serta sumbangan berupa obat-obatan dengan nilai hampir mencapai Rp. 300.000.000,-. Selain itu

acara ini juga mendapatkan dukungan dari otoritas kesehatan di Indonesia dengan hadir nya Drs. T. Bahdar Johan Hamid, Apt., M.Pharm selaku Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA BPOM RI mewakili Kepala Badan POM Ir. Roy A. Sparingga, M.App.sc., Ph.D yang berhalangan hadir.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 13.00 siang tersebut diakhiri dengan ucapan Terimakasih yang tidak henti-hentinya mengalir dari setiap warga nelayan yang hari itu hadir dan mendapat pengobatan gratis. Mereka sangat berharap kegiatan semacam ini tidak akan berhenti hanya hari itu saja namun juga di kesempatan yang akan datang. (rd)

BAKSOS HARI NELAYAN KE-55 PALABUHANRATU-SUKABUMI

WE SHARE"

maret - april 2015ed

isi

6 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 7

maret - april 2015 edisiACTAVISPEDULI MEMBANGUN

GENERASI MUDA INDONESIABEBAS NARKOBA

Seminar dipandu oleh dr. Fredrik Hendrik selaku pembicara bersama AKP Teddy S Kasat Narkoba Polres Sukabumi serta Managing Director PT. Actavis Indonesia, dr. Parulian Simandjuntak yang membuka acara didampingi oleh Drs. Kendrariadi Suhanda, MBA selaku Ketua Umum PMMC & Wakil Sekjen GP Farmasi Indonesia. Dan keseluruhan acara disaksikan juga oleh Drs. T. Bahdar Johan Hamid, Apt., M.Pharm, Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA BPOM RI.

Selama kurun waktu 2 jam lebih dari pukul 10:00 pagi sampai dengan pukul 13.00 siang, para peserta dibekali dengan berbagai pengetahuan dan informasi yang benar dan tepat tentang NAPZA termasuk tentang kaitan NAPZA dan berbagai resiko yang mengintai dari penyakit kelamin, HIV Aids sampai kematian. Selain itu peserta seminar juga diberikan bekal pengetahuan sanksi-sanksi hukum terkait pelanggaran terhadap UU narkotika yang disampaikan secara khusus oleh AKP Teddy S, Kasat Narkoba Polres Sukabumi.

Acara berlangsung dengan menarik karena hampir sebagian besar peserta yang hadir memiliki minat yang tinggi terhadap pengetahuan seputar NAPZA dan bahaya nya. Sesi Tanya jawab dengan peserta seminar pun berlangsung dengan meriah dan menarik hingga usai acara pada saat jam makan siang. (rd)

Jumlah pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) di kalangan remaja cenderung meningkat. Bahaya kehilangan generasi produktif terbayang di depan mata. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan, Jawa Barat mendominasi jumlah pengguna narkoba terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2014. Jumlahnya sekitar 700.000 jiwa (http://www.beritasatu.com/kesehatan/226075-bnn-jawa-barat-pengguna-narkoba-terbanyak.html). hal inilah yang membuat PT. Actavis Indonesia tergugah untuk mengambil bagian dalam memberikan kesadaran tentang betapa bahaya nya narkoba dan miras oplosan di kalangan anak muda, terutama kaum muda di daerah Jawa Barat.

Bersamaan dengan perayaan hari Nelayan ke-55 tahun di Palabuhanratu-Sukabumi pada tanggal 28 Maret 2015, PT. Actavis Indonesia bekerjasama dengan PMMC & GP Farmasi Indonesia menggagas seminar sosialisasi bahaya narkoba & miras oplosan yang bertajuk: “Membangun Generasi Muda Yang Tangguh, Berjiwa, Berfikir & Berinovasi Tanpa Narkoba”. Bertempat di Gedung Nelayan PPNP, seminar ini dihadiri oleh sekitar 200 orang peserta yang berasal dari pengurus OSIS sekolah menengah pertama di Sukabumi, Mahasiswa serta Karang Taruna setempat.

maret - april 2015 edisimaret - april 2015

edis

i

8 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 9

maret - april 2015 edisiaCtavis indonesia Gelar Csr

di PalaBuhanratu

Ethical dan OTC (Over The Counter). Dengan diakuisisinya Divisi Internasional Alpharma oleh Actavis, pada bulan Maret 2006 PT Alpharma berubah menjadi PT Actavis Indonesia.

Tepat pada 31 October 2012, Watson Pharmaceutical Inc. di Parsippany, New Jersey, Amerika Serikat resmi mengakuisisi Actavis global. Adapun nama Actavis plc (NYSE: ACT) resmi di gunakan pada 24 Januari 2013.

Parulian mengklaim, Actavis Indonesia merupakan salah satu perusahaan farmasi asing besar di Indonesia. Dibandingkan dengan farmasi lokal, penguasaan pasar produk Actavis Indonesia memang lebih kecil.

Namun, dari jumlah industri farmasi asing di Indonesa yang mencapai 20 perusahaan, Actavis Indonesia termasuk dalam 15 besar. “Sementara di kancah internasional, Actavis global termasuk 10 besar,” tandasnya. (www.varia.id)

Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial. Tak terkecuali dengan industri farmasi. Tanggung jawab sosial mereka lazimnya dikemas melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Akhir pekan lalu, sejumlah perusahaan farmasi yang berkantor di Jakarta melakukan bakti sosial di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Berbagai kegiatan, seperti pengobatan gratis bagi masyarakat dan penyuluhan bahaya narkoba kepada para pelajar digelar di sini.

Salah satu yang andil dalam kegiatan ini adalah PT Actavis Indonesia. Perusahaan farmasi asing yang berkantor pusat di Amerika Serikat ini, dikenal cukup aktif dalam kegiatan sosial.

“Kegiatan bakti sosial menjadi salah satu agenda rutin dalam program CSR kami selama bertahun-tahun,” ujar Parulian Simandjuntak , Managing Director Actavis Indonesia, kepada varia.id, di Jakarta, 1 April 2015 .

Selain bakti sosial, kata Parulian, Actavis Indonesia juga memiliki beragam kegiatan CSR lainnya. Tahun dalam sepuluha tahun terakhir, perusahaan ini memberikan sumbangan ke sekolah-sekolah dan panti asuhan, bantuan obat-obatan ke puskesmas di berbagai daerah, korban

bencana alam, hingga pemberian beasiswa bagi anak karyawan Actavis.

Perusahaan farmasi yang berlokasi di Cibubur, Jakarta Timur, ini juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo, di Kalimantan sejak tahun 2010- 2013. Di yayasan ini, Actavis Indonesia menjadi “orang tua asuh” seekor orangutan.

“Orangutan ini kami beri nama Acta,” ujar Parulian.

Parulian memahami, keberadaan industri farmasi, kerap kali mendapat sorotan, karena dapat mengakibatkan dampak lingkungan. Terutama terhadap sumber air, kondisi tanah, sekitar pabrik. Namun, menurutnya, dampak buruk ini bisa dicegah dengan pengelolaan limbah dan tata kelola industri yang memadahi.

Karenanya, setiap industri farmasi harus berperan membantu dan membenahi lingkungan sekitar. Setiap industri farmasi harus peka terhadap lingkungannya.

“Buat kami, melakukan tanggung jawab sosial itu secara rutin itu sebuah kewajiban,” ujar dia.

Ketua PMMC Kendrariadi Suhanda berpendapat, dalam menjalankan bisnisnya, industri farmasi tidak boleh hanya mencari keuntungan semata. Para

pelaku bisnis sektor ini juga harus peduli dengan lingkungan di mana mereka berada.

“Industri farmasi perlu juga memerhatikan nasib masyarakat. Karena itu, CSR yang dilakukan harus benar-benar menyentuh pada kebutuhan masyarakat,” ujarnya kepada varia.id, di Sukabumi, akhir pekan lalu.

10 besar di duniaPT Actavis Indonesia memiliki sejarah

yang cukup berbeda dibanding dengan perusahana farmasi lainnya. Perusahan ini berdiri pada tanggal 8 November 1969, dengan nama PT Dumex Indonesia. PT Dumex Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan multinasional pertama yang beroperasi penuh di Indonesia.

PT Dumex Indonesia menjadi pemain utama di pasar antibiotika Indonesia dengan produknya seperti Durol, Dumin, Amcillin dan lainnya. Tahun 1983 PT Dumex Indonesia diakuisisi oleh Alpharma, sehingga nama perusahaan baru disesuaikan menjadi PT Dumex-Alpharma Indonesia.

Tahun 2001, perusahaan ini kembali berubah nama menjadi PT Alpharma, yang mengkonsentrasikan diri pada bisnis

Dalam sepuluh tahun terakhir, PT Actavis Indonesia rutin mengadakan pengobatan gratis dan memberikan sumbangan kepada masyarakat kurang mampu. Tak hanya di Jakarta, tetapi juga di beberapa daerah.

maret - april 2015ed

isi

liPutan khusus

Parulian Simandjuntak , Managing Director Actavis Indonesia

maret - april 2015 edisi

10 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 11

maret - april 2015 edisi"WE CARE WE SHARE"Palabuhanratu, 27 - 29 Maret 2015

"WE CARE WE SHARE"Palabuhanratu, 27 - 29 Maret 2015

12 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 13

maret - april 2015 edisi"BERBAGI KASIHSAYANG"Jakarta, 13 Februari 2015

"BERBAGI KASIHSAYANG"Jakarta, 13 Februari 2015

14 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi

Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 15

maret - april 2015 edisi

Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhI SEA) 2015 di Indonesia untuk keempat kalinya akan digelar oleh United Business Media (UBM) Asia. CPhI SEA 2015 akan diselenggarakan pada 8-10 April 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ibu Maria Lioe sebagai Event Director PT UBM Pameraga Indonesia mengatakan, pameran CPhI SEA 2015 ini diselenggarakan pertama kali pada 2012 lalu dan didukung oleh GP Farmasi Indonesia dan PMMC.

Beliau mengungkapkan alasan Indonesia dipilih menjadi tuan rumah CPhI SEA 2015 karena negara ini memiliki tingkat perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan populasinya yang lebih dari 250 juta jiwa dan peringkat ke 4 dunia jumlah penduduknya.

Perkembangan ekonomi yang kuat dan stabil dengan prediksi rata-rata sekitar 5,5 persen setiap tahunnya hingga tahun 2018 mendatang juga menjadi faktor dipilihnya Indonesia.

"Indonesia juga menjadi pasar yang potensial karena lebih dari 90 persen bahan baku obat masih diimpor.

Terakhir, negara ini memiliki program kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya saat konferensi pers CPhI 2015, di Jakarta, Kamis (26/3).

Pameran CPhI SEA yang keempat ini diklaim Maria menjadi bukti CPhI SEA 2015 adalah platform terpercaya untuk badan pemerintah, asosiasi perdagangan, dan lembaga regulator mendapatkan perkembangan terbaru mengenai pasar bahan baku farmasi, menyosialisasikan kebijakan baru, dan program mendatang untuk industri.

Di CPhI 2015 ini, tercatat lebih dari 260 peserta dari 25 negara seperti Bahrain, Brasil, Kolombia, Lithuania, hingga Yordania akan menampilkan produk bahan baku farmasi unggulan, mesin, perlengkapan, dan produk kemasan.

Penyelenggaraan CPhI SEA tahun ini, UBM mengaku tidak menarget transaksi. Terpenting tujuan CPhI 2015 untuk memfasilitasi pertemuan pelaku usaha farmasi dunia dengan pengusaha Tanah Air dapat diwujudkan.

Bapak Kendrariadi Suhanda menyambut baik pameran CPhI 2015 ini. Sebab, para pengusaha farmasi Indonesia bisa bekerja sama menggandeng perusahaan obat asing untuk berinvestasi.

Jelas bapak Kendrariadi S, bahan baku obat yang diimpor perusahaan farmasi Indonesia sangat besar yaitu di kisaran 85-90 persen, mayoritas dari India dan Cina, sisanya impor dari Benua Eropa.

Beliau menambahkan, negara ini harus memiliki teknologi kimia dasar yang kuat jika tidak ingin bergantung pada impor bahan baku dan dibutuhkan komitmen pemerintah untuk mendukung perusahaan farmasi nasional. (tph/dbs)

Hermann Gmeiner ( 1919 – 1986 ) mendapat panggilan hati untuk berbuat sesuatu bagi perbaikan nasib anak-anak terlantar. Sebagai mahasiswa di Innsburck, Austria, ia menyaksikan betapa kejamnya warisan Perang Dunia II, yang telah menyebabkan ribuan anak menjadi terlantar dan berkeliaran di dalam kota-kota yang telah hancur akibat perang.

Keadaan tersebut telah menggerakkan hatinya, sehingga pada musim panas tahun 1949 ia meninggalkan bangku kuliahnya untuk melaksanakan cita-citanya. Segera mencari sumbangan-sumbangan uang yang disatukan dengan uang simpanannya sendiri sebesar 600 Shilling Austria (US $ 30) dan pada bulan November 1949 ia mendirikan Yayasan SOS Kinderdorf.

Dasar pemikirannya untuk mendirikan SOS-Kinderdorf adalah sangat sederhana, yaitu bahwa anak-anak terlantar itu telah kehilangan orangtua yang sangat mencintai mereka. Oleh karenanya mereka perlu dicarikan orang tua baru.

Pada umumnya, yang mampu mencintai anak-anak kecil secara penuh adalah wanita. Ia merasa perlu untuk mencari wanita-wanita yang bersedia mencintai mereka dan sanggup menerima mereka bagaikan anak sendiri. Pada kenyataannya banyak sekali janda maupun wanita yang tidak bersuami yang ingin hidup mandiri. Kalau saja diantara wanita-wanita tersebut ada yang merasa terpanggil dan ingin menyayangi anak-anak terlantar dan bersedia hidup bersama mereka, ia yakin bahwa dengan demikian akan dapat tumbuh suatu keluarga yang bahagia.

Pada tahun 1950 telah terkumpul sejumlah ibu pengasuh dan uang untuk membangun 5 buah rumah diatas tanah sumbangan pemerintah Kotamadya Imst, suatu kota kecil kira-kira 35 mil di sebelah barat kota Innsburck. Pada pertengahan dasawarsa tahun 50-an SOS Kinderdorf telah berkembang ke Perancis, Jerman Barat, Italia dan Spanyol.

Pada dasawarsa selanjutnya telah berkembang terus ke Negara-negara berkembang, seperti Asia, Afrika, Amerika Latin dan beberapa Negara Arab lain. Konsep SOS Kinderdorf cepat berkembang karena didasari oleh gagasan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang sifatnya universal. Disamping itu, setiap SOS Kinderdorf selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat, kebudayaan dan agama setempat.

Pada saat ini terdapat 54.000 anak yang ditampung di dalam 423 SOS Kinderdorf dan Rumah Remaja yang tersebar di 132 negara di dunia. Selain itu, masih ada lebih dari 1000 proyek tambahan yang didirikan oleh SOS Kinderdorf yang berupa Sekolah, Balai Pendidikan Ketrampilan, Bengkel, Pusat Sosial dan Kesehatan Masyarakat,

Taman Kanak-kanak, Pusat Pengembangan Remaja serta Program Bantuan Bencana dan Pengungsi. Meskipun demikian hal ini belum memenuhi harapan Hermann Gmeiner, karena cita-citanya adalah agar setiap Negara di dunia ini dapat memiliki sekurang-kurangnya sebuah SOS Kinderdorf.

Diakuinya bahwa untuk membiayai kegiatan-kegiatan SOS Kinderdorf akan dibutuhkan uang yang tidak sedikit. Namun ia yakin bahwa dengan banyaknya pendukung atas gagasan SOS Kinderdorf, maka hal tersebut dapat dipecahkan.

Pendidikan di sekolahBerdasarkan pada prinsip pembauran sebagai

terapi, maka pada dasarnya SOS Desa Taruna tidak menyelenggarakan sekolahnya sendiri, kecuali Taman Kanak-kanak, yang juga terbuka bagi masyarakat umum. Anak asuh diberi kesempatan untuk menuntut ilmu sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing. Jika dipandang perlu, di dalam SOS Desa Taruna dapat disediakan sarana-sarana untuk berlatih berbagai bidang ketrampilan.

Sudah banyak sarjana dan sarjana muda yang dihasilkan oleh SOS Desa Taruna, dan para lulusan SLA yang tidak memungkinkan melanjutkan ke Perguruan Tinggi pun dibekali ketrampilan tambahan untuk memulai kehidupan yang mandiri.

BiaYaBiaya yang dipergunakan berasal dari

sumbangan-sumbangan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, yang disalurkan melalui SOS Kinderdorf International. Setiap Desa SOS diharapkan lambat laun dapat mandiri, artinya tidak perlu menggantungkan dirinya pada bantuan luar negeri. Dalam pelaksanaan pengasuhan ini, kami berkomitmen untuk menggunakan seluruh dana dan sumber daya secara bijaksana, didasari oleh rasa saling menghargai dan bertanggung jawab, sejak awal didirikan SOS Desa Taruna selalu diaudit oleh akuntan publik.

ManFaat lain denGan adanYa sos desa taruna

Manfaat adanya SOS Desa Taruna di suatu tempat dapat dirasakan dan digunakan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas, khususnya bagi lembaga-lembaga sosial dan organisasi-organisasi wanita, diantaranya dapat dipergunakan sebagai :a. Panutan bagi masyarakat sekelilingnya dalam

melaksanakan hidup yang sehat, teratur, dan bersih, sekaligus hangat dan akrab dalam satu keluarga

b. Turut membantu mengembangkan

masyarakat sekeliling melalui proyek sosial masyarakat seperti Posyandu, Puskesmas, sekolah, Taman Kanak-kanak, Pusat Pelatihan Ketrampilan dan sebagainya.

c. Tempat kuliah kerja dan riset untuk bidang-bidang yang menyangkut masalah sosial, psikologi, kesehatan anak-anak dan sebagainya.

d. Tempat praktek para calon pekerja sosial, khususnya menangani masalah anak-anak terlantar.

PartisiPasiSetiap orang dapat berpartisipasi dengan SOS

Desa Taruna di dalam usaha-usahanya mengatasi masalah-masalah anak-anak kurang beruntung, yaitu dengan menjadi “ SAHABAT SOS DESA TARUNA “. Partisipasi semacam itu sifatnya sukarela dalam bentuk maupun bidang yang beraneka ragam seperti :a. Sumbangan sukarela secara berkala maupun

incidental, baik berupa dana maupun barang.b. Menjadi orang tua asuh yang secara berkala

membantu seorang anak asuh atau lebih, yang disebut SPONSOR.

c. Mengadakan kunjungan secara periodik atau menghibur anak-anak SOS Desa Taruna dan mengadakan kegiatan lainnya sebagai rasa ikut memiliki SOS Desa Taruna.

d. Membantu anak remaja SOS untuk mendapatkan pendidikan keahlian dan ketrampilan, serta membantu menyalurkan mereka ke tempat-tempat kerja yang sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.

Dengan ini SOS Desa Taruna menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menjadikan dunia tempat kita tinggal ini menjadi lebih indah, lebih adil dan damai terutama bagi anak-anak, yaitu dengan memberikan perhatian kepada anak manusia yang kurang beruntung, agar mereka mendapatkan kembali harapan-harapan bagi hari depannya.

Setiap lima tahun kami merancang program 5 tahunan. Program lima tahunan ( 2003 - 2008 ) SOS Desa Taruna Jakarta adalah :1. Pengasuhan Anak berjangka panjang dan

berbasis keluarga memang yang terbaik dan diakui oleh Pemerintah dan masyarakat

2. Memperkuat keluarga-keluarga “ Strengthening the Families Prevention of Child Abandonment “ dengan mendirikan Social Center.

3. Menyelenggarakan Penelitian tentang Pola Pengasuhan tersebut diatas.

4. SOS Desa Taruna Jakarta diharuskan menggalang dana untuk memenuhi target 30 % biaya operasional.

Menurut ibu Maria lioe"CPhi sea memfasilitasi pertemuan pelaku industri farmasi global dengan pengusaha farmasi lokal sehingga tercapai langkah bisnis selanjutnya,".

BukTI CPhI SEA 2015 adalah PlatForM

terPerCaYa

maret - april 2015ed

isi

seJarah Panti asuhansos kinderdorF

maret - april 2015 edisi

16 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club

maret - april 2015ed

isi