pmb 4 - peralatan uji mutu

95
Modul 4 - Inspeksi dan Peng ujian Bahan 1 INSPEKSI DAN PENGUJIAN INSPEKSI DAN PENGUJIAN BAHAN BAHAN

Upload: hermawan-septian-adittya

Post on 08-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pmb 4 - Peralatan Uji Mutu

TRANSCRIPT

  • INSPEKSI DAN PENGUJIAN BAHAN

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • TUJUAN PEMBELAJARANTujuan pembelajaran umumSetelah selesai mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu MENGETAHUI menjelaskan proses pemeriksaan dan pengujian bahan beton

    Tujuan pembelajaran khususMampu menjelaskan pemeriksaan dan pengujian bahan beton yaitu semen, air dan agregatMampu menjelaskan pemeriksaan dan pengujian bahan tambahMampu menjelaskan pemeriksaan dan pengujian baja tulangan dan bahan curing

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pemeriksaan dan Pengujian BahanSemenAgregatAirBahan TambahBaja TulanganCuring compound (bahan campuran untuk curing)

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Tujuan Pemeriksaan :Material diperiksa untuk dilihat bahwa material tersebut sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak dan disimpan dengan benar, ditangani serta digunakan dalam pekerjaan.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • BENDA UJI (SAMPEL) : ASTM D 75SNI 03 6889 2002 Tata Cara Pengambilan Contoh Agregat Benda uji akan lebih baik diambil dari conveyor atau dari tempat pengisian ASTM D 75 tidak mencakup pengambilan benda uji dari stockpile, tetapi jika diperlukan, pengambilan benda uji pada tiga atau empat titik sepanjang keliling dan disekitar elevasi di tengah tinggi stockpile. Ambillah dengan jumlah kuantitas yang lebih banyak daripada kebutuhan benda uji dengan beberapa interval atau pada beberapa lokasi, dan kemudian material tersebut dicampur dengan sempurna. Kemudian ambillah benda uji dari total kuantitas tersebut. sebaiknya satu benda uji per truk.Untuk agregat halus ambillah dengan sekop secara penuh sambil ban berjalan tersebut maju, sampai keranjang atau tempat yang disediakan penuh, dari pengambilan benda uji ini, maka material yang sudah diambil tadi dapat dibagi empat Untuk agregat kasar, ambillah benda uji dari belt hanya pada saat belt tersebut berhenti ketika semua material tersebut ditumpahkan. Jika dalam pelaksanaan tersebut tidak dapat memberhentikan belt, atau jika di lapangan tersebut tidak menggunakan conveyors belt, maka harus dilakukan dengan metode lain

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • METODE LAIN :mengambil agregat kasar yang sedang dicurahkan atau dari pintu bin (tempat penyimpanan): Ambillah paling sedikit beberapa kubik dari material dan seperempatnya digunakan sebagai benda uji dalam pengujian. Beberapa benda uji sebagian besar akan mewakili apabila pengambilan benda uji yang seperempat tadi merupakan bagian dari material yang diambil pada saat awal, pertengahan dan akhir material yang akan diuji.Jika memungkinkan, pengambilan benda uji agregat halus dari material yang lembab untuk menghindari terjadinya segregasi pada pasir kering. Pilihlah benda uji dari bagian bawah permukaan, lebih baik pengambilan benda uji pasir dari beberapa titik yang terpisah. Gunakanlah tempat yang bersih sebab sedikit saja adanya material lain (seperti gula atau pupuk) akan mengkontaminasi secara serius

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian Dasar pada Agregat Pada pemeriksaan beton tedapat 3 jenis pengujian agregat:Pengujian penerimaan laboratorium awal untuk kesesuaian gradasi, kebersihan (lumpur dan kemurnian terhadap bahan organik), soundness dan durabilitas, ketahanan terhadap abrasi, material yang berbahaya, benda-benda asing dan mineral bentukan.Pengujian laboratorium yang kedua pada persetujuan benda uji, untuk menentukan sifat-sifat fisik yang digunakan dalam proporsi campuran seperti absorbsi, spesific gravity (massa jenis), berat unit, rongga dan bahan curahanPengujian lapangan untuk penerimaan berikutnya atau kontrol seperti gradasi, kebersihan material dan kadar kelembaban.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • SemenSemenJenis yang digunakan berbagai tipe IA s/d VAJenis semen lainJenis PPC, PCC dan serba guna (saat ini ada dipasaran)Persyaratan tambahASTM C150, tambahan sebagai pilihan dengan alkali rendahPengambilan sampel dan pengujianASTM C 183

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • AgregatSpesifikasiBenda ujiPengujian dasar pada agregatPengujian gradasiPengujian material dengan kehalusan < saringan # 200Pengujian kandungan organik pada agregat halusPengujian kelembaban dan penyerapanPengujian berat jenisPengujian rongga (void)Pengujian berat volumeBulkingKandungan yang tidak diharapkan dan sifat agregat

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Air dan Bahan TambahAirBersih, tidak mengandung bahan alkali, asam, sisa organik, air limbah, lumpur

    Bahan TambahJenis bahan tambahTipe A, B, C, D, EPenggunaanSesuai spesifikasi

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Baja tulangan dan bahan curingBaja tulanganMelalui pengujian tekan, pembengkokan, tarikPenandaan, ukuranTanpa karat

    Curing compoundASTM C 309

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • AGREGAT KASAR Analisis SaringanBerat Jenis & penyerapanBerat IsiAbrasiImpactCrushingKepipihanLolos Saringan No. 200Kadar lempungSoundness

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • AGREGAT HALUSAnalisa SaringanBerat jenis & penyerapan Berat IsiPartikel RinganSoundnessOrganik ImpuritiesAlkali Reaktif

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Persiapan contohMempersiapkan sejumlah contoh dari lapangan menjadi sejumlah contoh sesuai kebutuhan uji.

    Menggunakan alat pemisah contoh (sample splitter)

    Menggunakan metoda perempat (quartering)

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Sample Splitter100%50%

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Quartering100%50%

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian Analisis SaringanAnalisis saringan agregat ialah penentuan persentase berat butiran agtegat yang lolos darisatu set saringan kemudian angka-angka persentase digambarkan pada grafik pembagian butir.

    MaksudMetode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.TujuanTujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar.Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam table atau grafik.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • PeralatanPeralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :1) timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji;2) satu set saringan; 37,5 mm (3); 63,5 mm (2); 50,8 mm (2); 19,1 mm (); 12,5mm (); 9,5 mm (); No.4 (4.75 mm); No.8 (2,36 mm); No.16 (1,18 mm); No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300 mm); No.100 (0,150 mm); No.200 (0,075 mm);3) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 + 5)C;4) alat pemisah contoh;5) mesin pengguncang saringan;6) talam-talam;7) kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainnya.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Contoh disiapkansampai berat yang dibutuhkan.Keringkan dalam oven

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • (mm)inci37,5 mm (3);

    63,5 mm (2);

    50,8 mm (2);

    19,1 mm();

    12,5mm ();

    9,5 mm ();

    (4.75 mm); No.4

    Pan (mm)inci (4.75 mm); No.4 (2,36 mm); No.8 (1,18 mm); No.16(0,600 mm); No.30 (0,300 mm); No.50 (0,150 mm); No.100 (0,075 mm); No.200

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar1) berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C;2) berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadan jenuh pada suhu 25C;3) berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25C;4) penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap terhadap berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • MaksudMetode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat kasar, serta angka penyerapan dari agregat kasar.TujuanTujuan pengujian ini untuk memperoleh angka berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenis dan berat jenis semu serta besarnya angka penyerapan.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Peralatan yang dipakai meliputi :1) keranjang kawat ukuran 3,35 mm (No. 6) atau 2,36 mm (No. 8) dengan kapasitas kira-kira 5 kg;2) tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap;3) timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % dari berat contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang;4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C;5) alat pemisah contoh;6) saringan no. 4 (4,75 mm).

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • DICUCINo. 4+ 5 kgDISARINGDIKERINGKANDINGINKANRENDAMTIMBANG DALAM AIRKERINGKAN

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • KONDISI SSDTIMBANGTIMBANGKERINGKAN

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Contoh isian formulirContoh isian formulir

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halusMaksudMetode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat halus, serta angka penyerapan dari agregat halus.TujuanTujuan pengujian ini untuk memperoleh angka berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenis dan berat jenis semu serta besarnya angka penyerapan.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :1) timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram;2) piknometer dengan kapasitas 500 ml;3) kerucut terpancung, diameter bagian atas (40 3) mm, diameter bagian bawah (90 3) mm dan tinggi (75 3) mm dibuat dari logam tebal minimum 0,8 mm;4) batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 15) gram, diameter permukaan penumbuk (25 3) mm;5) saringan No. 4 (4,75 mm);6) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C;7) pengukuran suhu dengan ketelitian pembacaan 1C;8) talam;9) bejana tempat air;10) desikator.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • No. 4DISARINGDIKERINGKANDINGINKANRENDAMKERINGKAN+ 1000 gKONDISI SSD

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Contoh isian formulir

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian keausan agregat dengan mesin Los AngelesMaksudMetode ini dimaksudkan sebagai pegangan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan mempergunakan mesin Abrasi Los Angeles.TujuanPengujian ini adalah untuk mengetahui angka keausan tersebut, yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula, dalam persen.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Peralatan untuk pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :1) mesin Abrasi Los Angeles (lampiran C):mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 711mm (28") panjang dalam 508 mm (20"); silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak menerus dan berputar pada poros mendatar; Silinder berlubang untuk memasukkan benda uji: penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu; di bagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 89 mm (3,5");2) saringan No. 12 (1,7 mm) dan saringan-saringan lainnya);3) timbangan, dengan ketelitian 5 gram);4) bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm ( I 7/8") dan berat masingmasing antara 400 gram sampai 440 gram;5) oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1102)C.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • BERSIHKAN DAN KERINGKAN

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • BERSIHKAN DAN KERINGKAN

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Contoh isian formulir

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian berat isi agregatPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar atau campuran.Berat isi agregat adalah perbandingan berat agregat terhadap volume wadah.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • PeralatanTimbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh.Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat.Tongkat pemadat diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaik nya terbuat dan baja tahan karat.Mistar perata (straight edge).Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang, berkapasitas seperti table berikut :

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • PersiapanSiapkan contoh disesuaikan dengan kapasitas wadah.Keringkan.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Berat isi lepasTimbang berat wadah.(W1)Isi wadah dengan agregat dengan gerakan jatuh bebas, sampai wadah penuh.Ratakan permukaanTimbang beratnya (W2)Berat agregat (W3) = W2 W1.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Berat isi padatTimbang berat wadah .(W1)Isi wadah dengan agregat sampai 1/3 tinggi wadah.Padatkan dengan tongkat penusuk sebanyak 25 kali.Isi wadah dengan agregat sampai 2/3 tinggi wadah.Ulangi pemadatan, jaga agar ujung batang penusuk tidak melewati batas lapisan pertamaIsi wadah dengan agregat sampai penuhUlangi pemadatan, jaga agar ujung batang penusuk tidak melewati batas lapisan keduaTambahkan agregat dan ratakan permukaanTimbang beratnya (W2)Berat agregat (W3) = W2-W1

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian kotoran organik dalam agregat halusYang dimaksud dengan kotoran organik adalah bahan-bahan organik yang terdapat di dalam pasir dan menimbulkan efek yang merugikan terhadap mutu mortar atau beton.

    MaksudMetode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian untuk menentukan adanya bahan organik dalam pasir alam yang akan digunakan sebagai bahan campuran mortar atau beton

    TujuanPengujian ini adalah untuk mendapatkan angka dengan petunjuk larutan standar atau standar warna yang telah ditentukan terhadap larutan benda uji pasir. Pengujian ini selanjutnya dapat digunakan dalam pekerjaan pengendalian mutu agregat.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • 1) Pengambilan benda uji pasir harus lolos saringan No. 4, berat minimum 500 gram dan dalam keadaan kering, kalau perlu di keringkan di udara terbuka;2) Botol gelas yang mempuyai skala, tidak berwarna mempunyai tutup dari karet, gabus atau lainnya yang tidak larut dalam larutan NaOH, dengan isi sekitar 350 ml;3) Larutan standar terdiri dari larutan 0,,250 gram K2Cr2O7 di dalam 100 ml H2So4 (kerapatan 1,84) atau menggunakan warna standar organik plate.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • PENGUJIAN SIFAT KEKEKALAN BENTUK AGREGATTERHADAP LARUTAN NATRIUM SULFAT DAN MAGNESIUM SULFATMaksudMetode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian-pengujian di laboratorium untuk mengetahui sifat kekekalan batu terhadap proses pelarutan dengan cara perendaman di daerah larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat.TujuanTujuan metode ini adalah untuk memperoleh index ketangguhan batu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan pada bangunan air.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • index kekekalan batu adalah nilai kekekalan batu terhadap, proses pelarutan, disintegrasi oleh sebab perendaman di dalam larutan megnesium sulfat dan natrium, sulfat;batu bersifat kekal adalah batu segar, yang terbentuk oleh mineral keras dengan ikatan kuat antar mineral dan sangat sedikit atau tidak bereaksi dan atau disintegrasi terhadap magnesium sulfat dan natriurn sulfat;

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Pengujian Gumpalan Lempung dan Partikel yang Mudah Pecah Gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat alam adalah butir-butir agregat yang mudah pecah dengan cara ditekan di antara Ibu jari dan jari telunjuk, setelah agregat tersebut direndam dalam air suling selama (24 4) jam;

    MaksudMetode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah Dalam Agregat dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian untuk menentukan gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat alam.TujuanTujuan metode ini adalah untuk memperoleh persen gumpalan lempung dan butir butir mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar, sehingga dapat digunakan oleh perencana dan pelaksana pembangunan jalan.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:1) saringan terdiri dari ukuran Nomor 20 (0,85 mm), Nomor 16 (1,18 mm), Nomor 8 (2,36 mm), Nomor 4 (4,75 mm), 3/8" (9,50 mm), 3/4" (19,00 mm) dan 11/ 2" (38,10mm);2) wadah tahan karat yang cukup untuk menebarkan benda uji, sehingga dapat menyebar tipis pada dasar wadah;3) timbangan untuk menentukan berat benda uji mempunyai ketelitian 0,1% dari berat benda uji;4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 5)C.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Contoh formulir isian

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Bahan yang Lolos Saringan No.200 Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih;

    MaksudMetode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan nomor 200 (0,075mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih.

    TujuanTujuan metode ini adalah untuk memperoleh persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm), sehingga berguna bagi perencana dan pelaksana pembangunan jalan.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Contoh formulir isian

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • AGREGAT

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Bahan Pembentuk BetonAir berfungsi untuk melangsungkan proses hidrasi dengan semen ;

    Air yang dapat diminum dapat digunakan untuk campuran beton ;

    Spesifikasi umum:- Tidak Berbau- Tidak Berasa- Tidak Berwarna.

    Air

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • AIR Apabila pemeriksaan air tidak dapat dilaksanakan, dapat ditempuh cara :

    Menggunakan air dari sumber air minum ;

    Mengadakan percobaan perbandingan kuat tekan mortar (semen + pasir dalam perbandingan tertentu), antara mortar yang menggunakan air setempat, pada umur 28 hari, kekuatan tekan harus > 95 % dari mortar yang menggunakan air suling, dan perbedaan waktu pengikatan kedua mortar tidak signifikan,

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Semen (Portland)Semen didefinisikan sebagai campuran antara batu kapur/gamping (bahan utama) dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.

    Bahan : - batu kapur atau kapur dari kapur tulis atau marl menghasilkan kalsium karbonat - tanah liat atau batu tulis menghasilkan alumina dan silikat

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Komposisi kimia dari semen Portland (i)

    BiasaPengerasan cepatPanas rendahTahan SulfatKapur (CaO)63,1%64,5%60 %64%Silikat (SiO2)20,6%20,7%22,5%24,4%Alumina (Al2O3)6,3%5,2%5,2%3,7%Besi Oksida (Fe2O3)3,6%2,9%4,6%3,0%

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Semen Portland

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Semen PozzolanicDiproduksi dengan mencampur 85-60% semen portland dengan 15-40% pozzolana, yang merupakan bahan aktif alamiah seperti abu vulkanis atau batu apung atau bahan buatan seperti abu bahan bakar, tanah liat bakar atau batu tulisKecepatan pertambahan kekuatan relatif rendahMempunyai ketahanan yang tinggi terhadap agresi sulfat Mempunyai tahanan yang lebih tinggi terhadap disintegrasi kimia dari pada semen portland

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Portland Composite Cement

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Bahan Tambah / Addmixture

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Tipe A (mengurangi Air)Tipe B (memperlambat pengikatan dan pengerasan)Tipe C (mempercepat pengikatan dan pengerasan)Tipe D (mengurangi jumlah air dan memperlambat pengikatan)Dan lain lain

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Memberi warnaMembantu ikatan antara beton lama dengan beton baruKedap AirPerlindungan permukaandll

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • LogamKuat Tarik yang TinggiMudah dibentukMudah disambungPenghantar panas dan listrik

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Fungsi umumBaja StrukturBaja TulanganBaja PembentukBaja pengikat

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Baja TulanganBaja Tulangan Beton Polos (Plain)Baja tulangan beton berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip.Baja Tulangan Beton Sirip (Deformed)Baja tulangan beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat.

    Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan