pltmh dan biodoesel
TRANSCRIPT
LAPORAN STUDI LAPANG PENGANTAR ENERGI
TERBARUKAN
“Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dan Biofuel – Biodiesel
Kebun Rayap”
Disusun Oleh :
Yongki Adi Pratama Putra
B42120491
Dosen Pembimbing :
Ir. Anang Supriyadi Saleh, MP
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
OKTOBER 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas ramah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan laporan studi lapang mata kuliah Pengantar Energi
Terbarukan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohihro dan Biofuel -
Biodiesel. Laporan studi lapang ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengantar Energi Terbarukan.
Dibalik terselesaikannya laporan studi lapang ini, tentunya tidak lepas dari
peranan pihak-pihak yang membantu. Untuk itu pembuat ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Anang Supriyadi Saleh selaku dosen pembimbing.
2. Seluruh teknisi Lab. Energi Terbarukan.
3. Seluruh teknisi Pabrik Perkebunan Rayap.
4. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan studi lapang
ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan studi lapang ini masih sederhana dan
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penyusun senantiasa mengharapkan
masukan pembaca demi penyempurnaan laporan studi lapang berikutnya dan
semoga laporan studi lapang ini juga bisa bermanfaat bagi pembaca.
Jember, 26 Oktober 2012
Penyusun Laporan
Yongki Adi Pratama Putra
NIM : B42120491 / 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penumpukan gas rumah kaca tanpa henti yang menyebabkan pemanasan
global dan perubahan iklim, telah mengganggu keseimbangan ekosistem maupun
kehidupan manusia.
Perubahan iklim mengancam nasib jutaan orang dengan peningkatan risiko
kelaparan, banjir, malaria, kekeringan, dan lain-lain. Setiap tahunnya sekitar
300.000 orang di seluruh dunia tewas, menjadi korban dari ancaman terbesar yang
pernah ada bagi planet ini. Jika kita tidak menginginkan suhu bumi terus menerus
meningkat, maka kita harus mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis dan
signifikan. Salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar secara global
adalah emisi yang dihasilkan dari menggunakan bahan bakar fosil untuk energi
dan transportasi.
Lebih dari 50% sumber listrik kita berasal dari bahan bakar fosil yaitu
batubara. Sebagian besar batubara kita berada di kawasan hutan alam, artinya
untuk membuka pertambangan kita harus mengorbankan hutan alam yang begitu
berharga. Sementara, di Indonesia emisi karbon terbesar berasal dari deforestasi
atau penggundulan hutan.
Itu baru satu jejak mematikan dari batubara, jejak lainnya adalah batubara
merupakan sumber energi terkotor di planet ini. Setiap tahap dalam pengolahan
bahan bakar ini - sejak awal ketika ditambang, bahkan ketika melalui proses
pembakaran hingga akhir – selalu membawa konsekuensi. Jejak kotornya meliputi
polusi beracun, menghancurkan mata pencaharian, masyarakat terpaksa
mengungsi, gangguan kesehatan pada sistem pernafasan dan syaraf, hujan asam,
polusi asap, dan hasil pertanian berkurang. Namun, konsekuensi terbesar adalah
perubahan iklim yang akan mempengaruhi semua orang dan negara di dunia, dan
sebagian besar yang terkena dampak paling buruk adalah negara-negara
berkembang.
Lantas bagaimana kita bisa terlepas dari rantai jejak kehancuran ini?
Bukankah kita membutuhkan listrik, membutuhkan penerangan, dalam menjalani
aktivitas sehari-hari? Solusinya adalah energy terbarukan. Energi yang bukan
berasal dari bahan bakar fosil.Tenaga matahari, angin, panasbumi, biomassa dan
air adalah solusinya.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1.Mahasiswa dapat mengetahui sistem kerja PLTMH
1.2.2.Mengenali potensi-potensi daerah yang dapat didirikan PLTMH
1.2.3.Mahasiswa dapat mengetahui dampak lingkungan yang diakibatkan dengan
adanya PLTMH.
1.2.4.Mahasiswa dapat mengetahui kapasitas listrik yang dapat dihasilkan
PLTMH.
1.2.5.Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian beserta fungsi dari komponen-
komponen PLTMH.
1.2.6.Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan sistem kerja Biofuel –
Biodiesel.
1.2.7.Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian beserta fungsi dari komponen-
komponen Biofuel – Biodiesel.
1.2.8.Mahasiswa mengenali dampak positif maupun negative penggunaan Biofuel
– Biodiesel.
1.3. Tempat, Waktu dan Bentuk Praktikum
Praktikum ini berbentuk Studi lapang dan dilakukan di PT. Perkebunan
Nusantara XII Kebun Renteng Pabrik Rayap pada hari senin tanggal 22 Oktober
2012.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik
yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian
tertentu dan instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari
istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik.
Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro
artinya air. Dalam prakteknya, istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku
namun bisa dibayangkan bahwa Mikrohidro pasti mengunakan air sebagai sumber
energinya. Yang membedakan antara istilah Mikrohidro dengan Miniihidro adalah
output daya yang dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya lebih rendah dari
100 W, sedangkan untuk minihidro daya keluarannya berkisar antara 100 sampai
5000 W.
Terdapat sebuah peningkatan kebutuhan suplai daya ke daerah-daerah
pedesaan di sejumlah negara, sebagian untuk mendukung industri-industri, dan
sebagian untuk menyediakan penerangan di malam hari. Kemampuan pemerintah
yang terhalang oleh biaya yang tinggi dari perluasan jaringan listrik, sering
membuat Mikro Hidro memberikan sebuah alternatif ekonomi ke dalam jaringan.
Ini karena Skema Mikro Hidro yang mandiri, menghemat biaya dari jaringan
transmisi dan karena skema perluasan jaringan sering memerlukan biaya peralatan
dan pegawai yang mahal. Dalam kontrak, Skema Mikro Hidro dapat didisain dan
dibangun oleh pegawai lokal dan organisasi yang lebih kecil dengan mengikuti
peraturan yang lebih longgar dan menggunakan teknologi lokal seperti untuk
pekerjaan irigasi tradisional atau mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan ini
dikenal sebagai Pendekatan Lokal.
2.2 Biofuel – Biodiesel
Energi yang dihasilkan oleh biodiesel relatif tidak berbeda dengan petroleum
diesel (128.000 BTU vs 130.000 BTU), sehingga engine torque dan tenaga kuda
yang dihasilkan juga sama. Walaupun kandungan kalori biodiesel serupa dengan
petroleum diesel, tetapi karena biodiesel mengandung oksigen, maka flash
pointnya lebih tinggi sehingga tidak mudah terbakar. Biodiesel juga tidak
menghasilkan uap yang membahayakan pada suhu kamar, maka biodiesel lebih
aman daripada petroleum diesel dalam penyimpanan dan penggunaannya. Di
samping itu, biodiesel tidak mengandung sulfur dan senyawa bensen yang
karsinogenik, sehingga biodiesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan
lebih mudah ditangani dibandingkan dengan petroleum diesel.
Penggunaan biodiesel juga dapat mengurangi emisi karbon monoksida,
hidrokarbon total, partikel, dan sulfur dioksida. Emisi nitrous oxide juga dapat
dikurangi dengan penambahan konverter katalitik. Kelebihan lain dari segi
lingkungan adalah tingkat toksisitasnya yang 10 kali lebih rendah dibandingkan
dengan garam dapur dan tingkat biodegradabilitinya sama dengan glukosa,
sehingga sangat cocok digunakan di perairan untuk bahan bakar kapal/motor.
Biodiesel tidak menambah efek rumah kaca seperti halnya petroleum diesel
karena karbon yang dihasilkan masih dalam siklus karbon.
Untuk penggunaan biodiesel pada dasarnya tidak perlu modifikasi pada mesin
diesel, bahkan biodiesel mempunyai efek pembersihan terhadap tangki bahan
bakar, injektor dan selang.
Kelangkaan yang disertai tingginya harga bahan bakar minyak secara global
beberapa tahun terakhir membuat banyak negara di dunia meningkatkan upayanya
untuk menggunakan biofuel sebagai bahan bakar alternatif. Salah satu dari biofuel
yang paling banyak digunakan adalah etanol, zat ini diekstrak antara lain dari tebu
dan singkong
Akan tetapi, apabila tebu atau singkong dijadikan bahan utama untuk
ekstraksi etanol, dikhawatirkan akan mengakibatkan berkurangnya penyediaan
bahan pangan. Hal ini tidak sesuai bagisebuah negara atau kawasan dimana
bidang pangan masih kekurangan. Contohnya adalah dalam hal mengekstraksi
tebu menjadi etanol di Indonesia, penggunaan untuk menghasilkan gula saja
masih belum mencukupi, apalagi jika tebu juga diekstrak untuk membuat etanol.
Berdasarkan fakta-fakta yang terdapat di atas, muncul sebuah gagasan dalam
memanfaatkan sampah organik yang berasal dari pasar sayur dan buah untuk
diekstrak menjadi sumberenergi alternatif yaitu etanol. Konversi ini dilakukan
melalui proses pemanasan yang kemudian difermentasikan dengan bakteri dipilih
dengan studi literatur tentang efektifitas fermentasi etanol menggunakan bakteri.
Sedangkan pengertian fermentasi sendiri adalah semua proses bioenergetik atau
katabolisme yang menggunakan senyawa organik sebagai akseptor electron
terakhirnya
Sampah organik digunakan sebagai bahan ekstraksi etanol karena di
dalamnya banyak terdapat kandungan glukosa yang berasal dari hidrolisis
karbohidrat sekaligus berbagai jenis bakteri yang bisa melakukan fermentasi
terhadap sampah itu sendiri menjadi etanol dengan perlakuan tertentu. Dalam
penelitian ini, tujuannya adalah untuk membuat etanol dari sampah organik Pasar
Keputran Surabaya melalui proses pemanasan dan fermentasi oleh bakteri. Bakteri
yang digunakan adalah Zymomonas mobilis setelah melalui tahapan studi
literatur. Untuk mengetahui kadar etanol, digunakan metode AOAC yang
menggunaan alatpiknometer sebagai pengukur kadar alkohol. Selain itu, bisa
dilakukan tindakanoptional, yaitu destilasi untuk menaikkan kadar alkohol,
apabila pH setelah fermentasi di atas pH optimum dari fermentasi oleh
Zymomonas mobilis ini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
3.1.1.Komponen dan Sistem Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH)
• Dam/Bendungan Pengalih
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di
bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
• Settling Basin (Bak Pengendap)
Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air.
Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi
komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
• Headrace (Saluran Pembawa)
Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari
air yang disalurkan.
• Headtank (Bak Penenang)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air
antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran
dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.
• Pipa Air
Pipa Pesat dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah
roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.
• Rumah Turbin dan Generator
Air yang melalui pipa air dan keluar menumbuk turbin sehingga dapat
berputar. Fungsi dari turbin ini adalah sebagai penggerak generator yang
kemudian akan dikonversikan dari energi potensial air menjadi energi listrik
oleh generator.
• Sistem Kontrol Arus
Berguna untuk mengatur tegangan dan arus listrik yang akan dikeluarkan
setelah energy potensial air selesai dikonversikan menjadi energi listrik oleh
generator
3.1.2.Kapasitas PLTMH Rayap
Perhitungan kapasitas daya yang dihasilkan:
- Beda ketinggian (h) = 17 m
- Debit air pada waktu penghujan (Qmax) = 500 L/s
- Debit air pada waktu kemarau (Qmin) = 270 L/s
- Nilao efisiansi generator (
Dari data diaatas didapati bahwa:
- Musim penghujan :
Ep = m.g.h
= 500 kg . 9,8 N/Kg . 17 m
= 83300 J
W=Ep maka,
P = t . Ep
= 1 s . 83300 J
= 83300 Watt
- Musim Kemarau
Ep = m.g.h
= 270 kg . 9,8 N/Kg . 17 m
= 44982 J
W=Ep maka,
P = t . Ep
= 1 s . 44982 J
= 44982 Watt
Dalam hal ini tidak semua daya yang masuk langsung dikirim ke rumah warga
melainkan hanya 73000 Watt yang diteruskan menuju generator karena sisanya
sebesar 10300 Watt dijadikan sebagai cadangan listrik yang kemudian akan
digunakan apabila mengalami krisis listrik. Dengan ini dapat diketahui Pout
Maximum dan Pout Minimum yang dapat digunakan oleh masyarakat :
Daya Maximum
Daya Minimum
3.1.3.Wilayah Penempatan PLTMH Secara Umum
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air
yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai.
Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air persatuan waktu (flow
capacity) sedangan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal
dengan istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan
terjemahan bebas bisa dikatakan "energi putih". Dikatakan demikian karena
instalasi pembangkit listrik seperti ini menggunakan sumber daya yang telah
disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam
memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan
teknologi sekarang maka energi aliran air beserta energi perbedaan ketinggiannya
dengan daerah tertentu (tempat instalasi akan dibangun) dapat diubah menjadi
energi listrik.
3.1.4.Dampak Lingkungan Dengan Adanya PLTMH
Terciptanya desa mandiri energy karena tidak tergantung pada PLN lagi
dalam penyuplaian listriknya.
Masyarakat disekitar PLTMH dapat menikmati listrik murah
Dapat menyebabkan banjir pada bak penampung karena menumpuknya
sampah apabila jarang dibersikan, terutama pada saat musim hujan.
3.2 Biofuel - Biodiesel
3.2.1 Definisi Biofuel - Biodiesel
Biofuel adalah bahan bakar atau sumber energi yang berasal dari
bahan organik. Jadi, definisibiofuel mencakup bahan bakar yang dibuat
dari tumbuhan maupun hewan. Biofuel mempunyai sifat dapat
diperbaharui, artinya bahan bakar ini dapat dibuat oleh manusia dari
bahan-bahan yang bisa ditumbuhkan atau dibiakkan.
Biodisel adalah minyak bakar berwarna kuning yang diproduksi
melalui proses reaksi kimia antara minyak nabati atau lemak hewan dan
metanol untuk membentuk methyl ester. Biodisel dapat digunakan
langsung untuk mesin diesel atau dicampur dengan minyak solar dengan
berbagai konsentrasi (misal B5) untuk mengurangi emisi gas dan
meningkatkan kemampuan mesin.
3.2.2 Proses Pembuatan Biofuel – Biodiesel
Pembuatan Biodiesel terlebih dahulu mengalami proses menjadi
biofuel baru setelah mengalami beberapa proses tahapan kimia barulah
terbentuk biodiesel.
Bahan pokok pembuatan Biofuel:
- Buah Jarak
- Kopra
- Biji Kapuk
- Biji Karet
Dari bahan-bahan diatas yang paling baik dan menguntungkan untuk
dibuat menjadi biofuel adalah buah jarak. Hal ini dikarenakan minyak dari
buah jarak apabila telah menjadi biofuel lebih tahan terhadap suhu dingin
dibanding dengan biofuel dari bahan-bahan lainnya. Berikut ini adalah
proses pembuatan biofuel menjadi biodiesel dari bahan buah jarak:
Pengolahan Bahan
- Kukus buah jarak selama satu jam.
- Lalu, daging dihancurkan dengan mesin blender.
- Setelah itu, daging buah dan biji yang sudah dihancurkan dimasukkan
melalui pipa menuju Hoper.
Hoper (Penampung bahan)
Setelah bahan siap diolah buah jarak dihantarkan melalui pipa menuju
Hoper untuk dikumpulkan
Screw Press (Mesin Pengepres)
Semua bahan masuk ke mesin ini untuk dilakukan pengepressan
Hasil : Minyak kotor
Limbah : Bungkil (ampas)
Tangki Pengendap
Tangki ini dapat mengendapkan minyak dengan kapasitas 500 L. Dalam hal
proses ini minyak akan diendapkan dan dipisahkan dari endapannya.
Hasil : Minyak
Limbah : Sludge (endapan)
Settling Tang
Berguna untuk menyaring hasil minyak yang telah diendapkan. Penyaringan
dilakukan sebanyak 5X saring dan setelah disaring kemudian dipress lagi.
Hasil : - Minyak
- Air
Centrifuge
Berguna untuk memisahkan minyak dengan air. Dalam proses ini minyak
dipisahkan dengan air
Hasil : Biofuel
Tabung Penampung Biofuel
Setelah proses diatas dilakukan pada proses terakhirnya Biofuel
dikumpulokan dalam tabung Biofuel.
Selanjutnya setelah Biofuel terbentuk, kemudian biofuel tersebut dimasukkan
kedalam reactor Biodiesel untuk mengalami 3 tahapan kimia, yaitu :
- Esterifikasi
- Transesterifikasi
- Pencucian
Kemudian Biodiesel yang terbentuk ditampung dalam tabung pengumpul dan
siap untuk digunakan.
3.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Biofuel – Biodiesel
3.2.3.1 Kelebihan Biofuel – Biodiesel
1. Dihasilkan dari sumber daya energi terbarukan dan ketersediaan bahan
bakunya terjamin
2. Cetane number tinggi (bilangan yang menunjukkan ukuran baik tidaknya
kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar dalam ruang bakar mesin)
3. Viskositas tinggi sehingga mempunyai sifat pelumasan yang lebih baik
daripada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin
4. Dapat diproduksi secara lokal
5. Mempunyai kandungan sulfur yang rendah
6. Menurunkan tingkat opasiti asap
7. Menurunkan emisi gas buang
8. Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel dapat meningkatkan
biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %
3.2.3.2 Kekurangan Biofuel – Biodiesel
1. Lebih mahal daripada bahan bakar solar biasa karena bahan kimia yang
digunakan untuk proses pengolahannya harganya mahal.
2. Cenderung mengurangi keekonomian bahan bakar.
3. Kurang cocok untuk digunakan dalam suhu rendah.
4. Tidak dapat dipindahkan/diangkut melalui pipa.
5. Menghasilkan lebih banyak emisi nitrogen oksida (NOx)
6. Hanya dapat digunakan untuk mesin bertenaga diesel.
7. Menyebabkan tabung bahan bakar kendaraan tua menurun keawetannya
(tambah korosi) karena lebih banyak mengikat uap air, yang dapat
menyebabkan masalah dalam cuaca dingin (misalnya: bahan bakar beku,
deposit air di sistem penyaluran bahan bakar kendaraan, aliran bahan bakar
dingin, pengkabutan, dan peningkatan korosi).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber
energi), turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas dan ketinggian
tertentu di salurkan menuju rumah instalasi (rumah turbin). Di rumah turbin,
instalasi air tersebut akan menumbuk turbin, dalam hal ini turbin dipastikan akan
menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa
berputamya poros turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian
ditransmisikan/dihubungkan ke generator dengan mengunakan kopling. Dari
generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus
listrik sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban).
Begitulah secara ringkas proses Mikrohidro, merubah energi aliran dan ketinggian
air menjadi energi listrik.
3.1.2 Biofuel – Biodiesel
Proses pembuatan biodiesel secara pokok dapat disimpulkan terdiri dari
proses pengolahan bahan, pengepresan, pengendapan, penyaringan dan kemudian
terbentuk Biofuel yang kemudian diproses lagi dengan beberapa kali mengalami
tahapan kimia, yaitu: esterifikasi, transesterifikasi dan pencucian/penyulingan
barulah terbentuk Biodiesel.
3.2. Saran
Saat ini alam kita sangat banyak memiliki sumber daya alam energy
terbarukan yang belum dimanfaatkan secara maksimal terutama air dan tumbuh-
tumbuhan yang sangat banyak dan beragam di Indonesia. Tentunya hal ini sangat
merugikan untuk Negara tropis yang kaya akan air dan tumbuh-tumbuhannya ini.
Sebaiknya pembangkit listrik semacam Mikro Hidro dan penganti bahan baker
solar semacam Biofuel - Biodiesel ini atau pembangkit listrik energy terbarukan
lainnya, dapat dimanfaatkan dan didukung oleh pemerintah dalam system
pendiriannya.