plpg ips revisi

Upload: wawan-wibisono

Post on 19-Jul-2015

489 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAHAN AJAR

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENYUSUN TIM IKIP PGRI SEMARANG

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 39 IKIP PGRI SEMARANG

2

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Bahan ajar ini berisi tentang : lingkup dan struktur IPS, sejarah kenampakan bentang alam, gejala-gejala alam, pemanfaatan sumber daya alam untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan harmonis dalam kebhinnekaan, sejarah bangsa Indonesia, proses globalisasi dan kerjasama ekonomi luar negeri Indonesia, berbagai aktivitas ekonomi dan peran uang dalam perekonomian, dan sistem administrasi dan kewilayahan di Indonesia. B. Petunjuk Belajar Bacalah seluruh kegiatan belajar yang tersaji dengan baik sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka. Untuk menguji pemahaman terhadap materi pembelajaran pada setiap akhir kegiatan belajar disediakan soal-soal latihan. Apabila tingkat pemahaman belum sempurna ( 85%), bacalah sekali lagi materi bahan ajar dan kerjakan kembali soal-soal latihan. Apabila mengalami kesulitan atau menginginkan pengayaan lakukan diskusi dengan teman sejawat, tanyakan pada tutor, atau bacalah buku-buku yang ada dalam daftar pustaka. C. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Kompetensi Dasar Menguasai kompetensi profesional pembelajaran IPS. 2. Indikator Bab I Pendahuluan a. Deskripsi b. Petunjuk Belajar c. Kompetensi Dasar dan Indikator Bab II Lingkup dan Struktur IPS a. Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial. b. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam pembelajaran IPS. Bab III Saling Ketergantungan Antara Manusia dan Lingkungan

3

a. Fenomena Fisik Bumi b. Proses Endogenik c. Proses Eksogenik d. Manusia dan Lingkungan Hidup e. Masyarakat dan Kebudayaan f. Konsep Kebudayaan Dalam Geografi g. Enviromentalisme h. Dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia. i. Pengelolaan lingkungan. Bab IV Sejarah Bangsa Indonesia a. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Hindu-Budha b. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Islam c. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Kedatangan Bangsa Eropa d. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan e. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Orde Reformasi Bab V Proses Globalisasi dan Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Indonesia a. Peran Bangsa Indonesia Era Globalisasi b. Peran Indonesia Dalam Kerjasama Ekonomi Internasional c. Sistem Perekonomian Bangsa Indonesia Pada Era Globalisasi d. Kegiatan Ekonomi Dalam Masyarakat. e. Peran Uang Dalam Perekonomian f. Kebijakan Moneter Bab VI Kekuasaan Negara, Pemerintah, dan Desentralisasi a. Konsep Kekuasaan Negara. b. Konsep Kekuasaan Pemerintah. c. Pemerintah Daerah d. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintah Daerah e. Pemekaran Wilayah di Indonesia f. Hubungan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

4

BAB II LINGKUP DAN STRUKTUR IPS A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi : Menguasai kompetensi profesional pembelajaran IPS. 2. Indikator : a. Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial. b. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam pembelajaran IPS. B. Uraian Materi 1. Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu-ilmu sosial memiliki peran yang sangat penting bagi IPS, karena ilmu-ilmu sosial merupakan sumber utama dari materi IPS. Ilmu-ilmu sosial memberi sumbangan berupa konsep-konsep dan juga generalisasi untuk dipelajari para siswa melalui IPS, konsep-konsep tersebut disesuaikan dengan tingkat perkembangan pemahaman para siswa. Kontribusi atau sumbangan ilmu-ilmu sosial terhadap IPS itu dapat dilihat dalam gambar berikut : Ekonomi Antropologi Geografi

Psikologi

Kurikulum IPS Sejarah Sosiologi

Politik

a. Konsep Dasar Ilmu Sejarah Menurut Skeel (1995 : 32) sejarah merekam sejumlah aspek kejadian, baik aspek sosial, budaya, geografi, ekonomi, maupun politik. Oleh karena itu sejarah sering

5

dipandang sebagai fundasi atau komponen dari semua ilmu sosial. Sebagai akibatnya, maka konsep utama dalam sejarah adalah waktu dan kejadian. Konsepkonsep lain dalam sejarah bersumber dari ilmu-ilmu sosial lainnya. b. Konsep Dasar Geografi Geografi merupakan ilmu sosial yang memiliki kajian tentang ruang dan jarak yang menjadi tempat tinggal manusia. Selain itu juga berkaitan dengan konsep wilayah (region) yang bermakna suatu daerah yang memiliki jarak/luas tertentu. c. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi / Koperasi Menurut Martin dan Miller (Skeel : 1995 : 35) masyarakat yang berbeda akan menghasilkan sistem ekonomi yang berbeda. Tugas utama ilmu ekonomi adalah menjelaskan persamaan-persamaan essensial dan hakikat perbedaan-perbedaan dalam kehidupan ekonomi pada masyarakat yang berbeda, sehingga seseorang dapat memahami dengan baik tentang kondisi di mana dia hidup serta alternatifalternatif yang terbuka baginya. d. Konsep Dasar Ilmu Politik dan Pemerintahan Konsep pokok politik yaitu negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, pembagian kekuasaan, demokrasi, dan lain-lain. Menurut Skeel (1995) konsep politik lainnya yang perlu dipahami yaitu sosialisasi poltik, keabsahan (legitimacy), kewenangan (authority), dan perilaku politik (political behavior). e. Konsep Dasar Sosiologi Para ahli sosiologi menaruh perhatian pada perilaku dan lembaga serta interaksi antar individu dan kelompok/asosiasi dalam bermasyarakat. Konsep utama sosiologi mencakup : ke1elompok (group), lembaga (institution), peran (role), sosialisasi (socialization), norma (norm), dan nilai (value). f. Konsep Dasar Antropologi Antropologi adalah disiplin ilmu sosial yang mempelajari tentang manusia yakni tentang bagaimana manusia hidup dan berperilaku. Antropologi mempelajari manusia dari dua sudut pandang yaitu fisik dan budaya. Beberapa konsep antropogi adalah : kebudayaan (culture), adat-istiadat (custom), tradisi (traditions),

6

etika (ethics), hukum (law), keyakinan (beliefs), ras (race), artifak ( artifacts), inkulturasi (enculturation), dan perubahan kebudayaan (culture change). g. Konsep Dasar Psikologi Sosial Psikologi sosial merupakan salah satu cabang psikologi yang memusatkan pengkajiannya pada proses mental (kejiwaan) dan perilaku antar pribadi (interpersonal behavior) atau dengan kata lain mengkaji tentang proses kejiwaan dan perilaku sosial manusia sebagai makhluk sosial. 2. Fakta, Konsep, dan Generalisasi a. Fakta Fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta mempunyai kekuatan menjelaskan yang terbatas, merujuk pada suasana khusus dan keberlakukannya terbatas. Fakta memiliki peranan yang sangat penting dalam struktur atau susunan ilmu karena fakta akan membentuk konsep dan generalisasi. Menurut Savage dan Armstrong (1996 : 24) konsep tidaklah dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus. Dari beberapa fakta yang khusus yang saling berkaitan, maka akan terbentuk suatu konsep atau pengertian. b. Konsep Konsep menurut Moore (Skell, 1995 : 30) adalah sesuatu yang tersimpan dalam pikiran-suatu pikiran, sesuatu ide atau sesuatu gagasan. Sedangkan Parker menyatakan bahwa konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu ..... Dengan demikian konsep dapat disimpulkan kesepakatan bersama untuk penanaman sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Konsep itu begitu penting, sebab membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka hadapi. Konsep diperoleh

7

didahului dari seseorang harus mengenal, memahami dan merumuskan datafakta yang menjadi ciri/atribut dari suatu konsep. c. Generalisasi Konsep mempunyai hubungan yang erat dengan generalisasi. Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih konsep yang biasanya dinyatakan dalam pernyataan deskriptif. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi. Kebenaran suatu generalisasi ditentukan oleh rujukan pembuktian. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang struktur ilmu pengetahuan (structure of knowledge) yang menunjukkan hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gene ralisasi Konsep Fakta

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pada bagian dasar adalah mencerminkan sejumlah besar fakta, pada lapisan kedua terdapat sejumlah konsep yang terbentuk dari fakta-fakta, kemudian pada lapisan ketiga mengungkapkan generalisasi yang terbentuk dari sejumlah konsep.

Rangkuman

8

Ilmu-ilmu sosial memiliki peran yang sangat penting bagi IPS, karena ilmuilmu sosial merupakan sumber utama dari materi IPS. Ilmu-ilmu sosial memberi sumbangan berupa konsep-konsep dan juga generalisasi untuk dipelajari para siswa melalui IPS sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman para siswa. Kontribusi atau sumbangan ilmu-ilmu sosial terhadap IPS adalah : sejarah memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada masa saat ini dan apa yang diharapkan pada masa yang akan datang, geografi memberikan pemahaman tentang hubungan atau interaksi antara orang-orang dengan ruang/tempat dan jarak, ilmu ekonomi menyediakan pengetahuan tentang bagaimana masyarakat memutuskan untuk menggunakan dan mengalokasikan sumber-sumber daya mereka, ilmu menyediakan informasi dasar mengenai proses, perilaku, dan lembaga-lembaga politik, juga hubungan di antara warga negara, kebijakan umum, dan gagasan-gagasan tentang pemerintahan, sedangkan sosiologi memberi sumbangan berupa pemahaman tentang bagaimana lembaga-lembaga sosial berkembang dan bagaimnana orang-orang berinteraksi di dalamnya, antropologi memberikan sumbangan tentang bagaimana kebudayaan berkembang dan mengapa kebudayaan tersebut berbeda. Fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Konsep adalah sesuatu yang tersimpan dalam pikiran-suatu pikiran, sesuatu ide atau sesuatu gagasan. Sedangkan generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih konsep yang biasanya dinyatakan dalam pernyataan deskriptif. Latihan 1. Meliputi lingkup apa sajakah Ilmu Pengetahuan Sosial itu ? Sebut dan Jelaskan ! 2. Bandingkan antara fakta, konsep, dan generalisasi dalam pembelajaran IPS ! 3. Sebutkan sumbangan dari ilmu-ilmu sosial terhadap IPS ! 4. Bagaimanakah karakteristik konsep menurut Schuncke secara umum ? 5. Menurut John Jarolimek ada beberapa bentuk generalisasi. Sebut dan jelaskan ! BAB III

9

SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi : Menguasai kompetensi profesional pembelajaran IPS. 2. Indikator : a. Fenomena Fisik Bumi b. Proses Endogenik c. Proses Eksogenik d. Manusia dan Lingkungan Hidup e. Masyarakat dan Kebudayaan f. Konsep Kebudayaan Dalam Geografi. g. Enviromentalisme h. Dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia. i. Pengelolaan lingkungan. B. Uraian Materi 1. Fenomena Fisik Bumi Permukaan bumi atau bentang alam merupakan ruang hidup bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Keanekaragaman relief muka bumi berupa daratan dan dasar lautan. Dataran rendah, dataran tinggi, lembah, lereng, bukit, dan pegunungan. Sementara di dasar samudera terdapat paparan benua, palung laut, pegunungan laut, dan lubuk laut. Bentang alam di permukaan bumi dipengaruhi oleh empat pokok hal yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut : a. Gejala litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi rendahnya permukaan kulit bumi, seperti : dataran, perbulitan, daerah bergelombang, dan lembah sungai berteras.

10

b. Gejala Atmosfir, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang menyelubungi permukaan bumi, seperti : suhu udara, kecepatan angin, curah hujan, dan iklim. c. Gejala hidrosfir, adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh massa air yang ada di permukaan bumi, seperti : sungai dengan cabang-cabangnya, danaudanau dan lautan. d. Gejala biosfer, adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup berupa flora, fauna, dan manusia. 2. Proses Endogenik Proses endogenik terjadi karena adanya gaya atau tenaga yang berasal dari dalam bumi sebagai proses fisika atau kimia di dalam bumi itu sendiri, sehingga permukaan bumi yang tadinya diperkirakan rata mengalami perubahan bentuk. Perubahan yang terjadi dari proses endogenik dapat mengarah secara : a. Vertikal berupa Vulkanisme (keguningapian) b. Lateral atau Horizontal berupa Tektonisme (lipatan-lipatan di bumi, retakanretakan, bahkan patahan bumi) : (1) Morfologi Lipatan Morfologi lipatan (bentuk muka bumi) lipatan terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya lateral (horizontal) dari dua arah yang berlawanan. (2) Morfologi patahan adalah bentukan-bentukan alam di permukaan bumi sebagai akibat dari pematahan pada lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera). (3) Gempa Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari dalam lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi di sebut episentrum.

11

Macam-macam gempa menurut terjadinya : a) Gempa Tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi atau pergeseran lapisan batuan yang panjang di dalam bumi. b) Gempa Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi dikarenakan oleh letusan gunung berapi. c) Gempa Runtuhan (Guguran), yaitu gempa yang disebabkan oleh runtuhnya tanah atau dinding gua. 3. Proses Eksogenik Proses eksogenik merupakan proses bentukan alam yang berasak dari luar permukaan bumi. Secara umum proses eksogenik dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Pelapukan, adalah proses penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun biologis. b. Erosi, adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan bumi. 4. Manusia dan Lingkungan Hidup Sejak masa prasejarah nenek moyang kita sudah mampu berfikir (homo sapiens) untuk merefleksikan bagaimana dunia sekelilingnya mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dengan kemajuan IPTEK diharapkan mampu menjelaskan suatu pandangan yang lebih bijak tentang hubungan timbal-balik antara manusia dengan lingkungan alam. Beberapa ahli ilmu pengetahuan alam ada yang berpendapt bahwa teknik-teknik baru yang digunakan manusia akan mampu mengontrol alam serta meningkatkan kesejahteraan hidup di masa mendatang. Namun ada pula yang berpendapat justru sebaliknya, yaitu kita masih sangat terikat dari campur tangan alam. 5. Masyarakat dan Kebudayaan

12

Ahli kebudayaan Jerman Carl Ritter (1779-1859) yang sangat memperhatikan tentang sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia yang beraneka ragam di pelbagai belahan dunia. Dia berpendapat bahwa Tuhan menciptakan bumi sebagai sekolah bagi umat manusia, di tempat ini (bumi) manusia akan mengalami perkembangan perilaku dari bangsa yang barbarian yang sangat kejam menjadi bangsa yang beragama dan beradab. Perbedaan wilayah alam (terutama ditentukan oleh bentang lahannya) menimbulkan hal yang khusus dalam penentuan perkembangan kebudayaannya. Semua kebudayaan memang berbeda tetapi perbedaanperbedaan pokok tersebut berasal dari variasi, tema yang bersifat universal, misalnya: bahasa, religi, ekonomi, hukum dan teknologi. Kebudayaan satu akan mempengaruhi kebudayaan lain, kebudayaan itu akan mengalami perubahan terus menerus, apakah adanya suatu invensi (penemuan baru) atau gagasangagasan yang berasal dari dalam atau pengaruh dari luar maka masyarakat harus menerima, gagasan tersebut dan menjadi bagian dari kebudayaannya. 3. Konsep Kebudayaan Dalam Geografi Salah satu pendiri geografi modern Alexander Van Humblodth (17601899) melalui pengetahuan dari hasil studinya tentang bentang lahan, iklim mencoba membahas adanya perbedaan kebudayaan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Sedangkan Hipocrates, Aristotels, dan Jean Bodin menggambarkan adanya pengaruh setiap habitat terhadap penduduknya. Sebagai contoh : karena orang Eropa terdiri dari beberapa musim sehingga fisik orang Eropa lebih besar daripada orang-orang Asia. 4. Environmentalisme Dalam geografi ada suatu pendekatan enviromentalisme. Paham ini meletakkan pondasi yang terpenting dalam pandanganya bahwa aktivitas manusia kondisinya sedenikian kuat atau dipengaruhi oleh lingkungan hidup.

13

Sedangkan Frederij Ratzel seorang ahli geografi dan etnologi, merupakan orang pertama yang menyanggah keyakinan kaum environmentalisme dalam sebuag essianya menegaskan bahwa posisi paling penting adalah faktor kebudayaan. 5. Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara mengakibatkan berbagai pemborosan sumber daya alam yang berakibat kemerosotan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, baik secara lokal maupun global lingkungan hidup harus menanggung berbagai akibat kemerosotan kualitas, baik kualitas sumber daya maupun kualitas lingkungan. Dampak tersebut antara lain : a. Mutasi Gen Manusia Terselubung Berkembangnya teknologi kedokteran dengan penggunaan radiasi sinar rontzen, sinar laser, getaran ultra sonic, untuk pelayanan kesehatan manusia mengakibatkan terjadinya mutasi gen manusia terselubung yaitu makin merosotnya daya tahan manusia secara alami. b. Hujan Asam Industri-industri (khususnya industri pengecoran logam, pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara, dan pendidih air) dalam operasinya melepaskan berton-ton sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2) ke udara yang menyebabkan terjadinya proses interaksi antara SO2, NO2, dan CO2, menjadi asam sulfat (H2SO4). Hal ini menyebabkan timbulnya hujan dengan pH lebih kecil dari 5,6. Air dengan keasaman seperti ini dapat merusak butir-butir klorofil pada tumbuhan, benda logam (sepert jembatan, rel kereta api) berkarat, marmer, tegel, dan beton berlumut, air danau dan sungai akan terjadi penurunan pHnya dan mengganggu kehidupan biota air, serta kesehatan manusia pada umumnya. c. Dampak Rumah Kaca

14

Dampak rumah kaca terjadi karena meningkatnya lapisan gas, terutama gas CO2 yang menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari berbagai kegiatan manusia. Akibat dari dampak rumah kaca ini adalah naiknya suhu bumi akan meningkat, mencairnya sebagian es di kutub utara sehingga permukaan air laut pun naik, dan berbagai kota di pinggir laut akan terbenam, serta jika terjadi hujan di daerah pegunungan/ daratan tinggi daerah yang rendah akan terkena banjir karena air hujan tidak bisa mengalir ke laut. d. Lubang Lapisan Ozon Lapisan ozon ini mengalami kerusakan oleh bahan kimia, seperti; halon (terutama untuk pemadam kebakaran) dan CFC (Chlorfluocarbon) yang dihasilkan oleh aerosol (gas penyemprot minyak wangi, dan sebagainya), mesin pendingin (refrigerator, air conditioner), dan proses pembuatan plastik atau karet busa (foam) untuk berbagai keperluan. Jika lapisan ozon mengalami kerusakan terjadi lubang-lubang maka sinar ultraviolet akan masuk langsung ke bumi. Pada umumnya orang yang terkena sinar matahari adalah orang dari daerah beriklim dingin yang sering berjemur di bawah terik matahari yang menyebabkan terjadinya kanker kulit, kerusakan mata/cataract, gangguan pada rantai makanan laut, dan kerusakan pada tanaman budidaya, serta menurunnya daya kekebalan tubuh manusia mirip seperti penyakit AIDS. 6. Pengelolaan Lingkungan Untuk keberlangsungan kehidupan pelestarian lingkungan dapat dilakakukan berdasarkan : a. Undang-undang No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH). b. Sukarela baik oleh individu maupun kelompok masyarakat yang peduli terhadap pelestarian lingkungan.

15

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi : penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Perangkat Manajemen Pengelolaan Lingkungan : a. Analis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) UKL merupakan upaya preventif dalam pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan merupakan dokumen yang dibuat pada fase perencanaan. c. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Berupa rencana penanganan dampak dan rencana pemantauan dampak. Rangkuman Permukaan bumi atau bentang alam merupakan ruang hidup bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Keanekaragaman relief muka bumi berupa daratan dan dasar lautan. Dataran rendah, dataran tinggi, lembah, lereng, bukit, dan pegunungan. Sementara di dasar samudera terdapat paparan benua, palung laut, pegunungan laut, dan lubuk laut. Proses endogenik terjadi karena adanya gaya atau tenaga yang berasal dari dalam bumi sebagai proses fisika atau kimia di dalam bumi itu sendiri, sehingga permukaan bumi yang tadinya diperkirakan rata mengalami perubahan bentuk. Beberapa ahli ilmu pengetahuan alam menyatakan bahwa teknikteknik baru yang digunakan oleh umat manusia akan mampu mengontrol alam serta meningkatkan kesejahteraan umat manusia di masa mendatang. Bagi ahli geografi dampak manusia terhadap lingkungan alam sesungguhnya lebih banyak diperhatikan bila dibandingkan

16

dengan kaitannya isu-isu global. Pada saat ini terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan sudah menjangkau ke berbagai segi kehidupan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi : penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Perangkat Manajemen Pengelolaan Lingkungan : Analis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Latihan 1. Menurut pemikiran pemikiran geografi menolak paham yang mengatakan bahwa lingkungan alam mengontrol kegiatan manusia, bagaimana menurut pendapat anda dan beri alasan? 2. Berilah contoh mengapa iklim berpengaruh terhadap kebudayan bangsa-bangsa di dunia ! 3. Benarkah dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat umat manusia mampu menjaga kelestarian lingkungan alam dan kesejahteraan, beri alasannya! 4. Uraikan terjadinya hujan asam dan apa kerugiannya bagi manusia! 5. Mengapa lapisan ozon atmosfer bumi dapat berlubang ? Berikan dampaknya bagi kesehatan manusia!

BAB IV SEJARAH BANGSA INDONESIA A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi :

17

Menguasai kompetensi profesional pembelajaran IPS.. 2. Indikator : a. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Hindu-Budha b. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Islam c. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Kedatangan Bangsa Eropa d. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan c. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Orde Reformasi B. Uraian Materi 1. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Hindu-Budha Sebelum ada tulisan disebut sebagai zaman prasejarah, sejarah ditandai dengan adanya tulisan. Sejarah bangsa Indonesia diawali pada tahaun 400 M dengan diketemukannya prasasti Kutai. Berdasarkan prasasti tersebut diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari raja Aswawarman keturunan dari Kudungga. Raja Mulawarman menurut prasasti tersebut mengadakan kenduri dan memberi sedekah kepada para Brahmana, dan para Brahmana membangun yupa itu sebagai tanda terima kasih raja yang dermawan (Bambang Sumadiyo, dkk., 1977 : 32-33). Di awali dari Kerajaan Kutai yang menganut agama Hindu tersebut, maka perjalanan sejarah bangsa Indonesia berkembang. Pasang-surut kerajaankerajaan di nusantara ini bercorak Hindu-Budha, misalkan : Tarumanegara, Singasari, Mataram Hindu, Sriwijaya, Majapahit, dan lain-lain. Tonggak sejarah bangsa Indonesia secara garis besarnya ditandai Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan tertua di Indonesia, Sriwijaya sebagai kerajaan Budha yang memiliki ciri negara kebangsaan modern (sekarang : negara kesatuan), dan Majapahit sebagai kerajaan Hindu di Jawa yang mencanangkan nilai-nilai nasionalisme. b. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Islam

18

Sejarah bangsa Indonesia pada masa Hindu-Budha mulai mengalami kesurutan ketika kedatangan pedagang dari Parsi dan Gujarat. Bersamaan dengan kegiatan perdagangan, sekaligus menyebarkan agama Islam. Kerjaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai (abad 13-14), sedangkan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak (abad 14-15). Sejak itulah di Indonesia tumbuh dan berkembang bersama agama Hindu, Budha, dan Islam. c. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Kedatangan Bangsa Eropa Bangsa Portugis merupakan bangsa asing yang kali pertama melakukan perdagangan yang meningkat menjadi praktik penjajahan. Hal ini dapat dibuktikan Malaka sejak tahun 1511 dikuasai Portugis. Pada abad ke 16, bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan mendirikan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) dan dikalangan rakyat di kenal dengan istilah Kompeni Sejak saat itu pula, bangsa Belanda melakukan perdagangan yang selanjutnya menjadi praktik penjajahan. Mulai saat itulah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terjajah, penjajahan kemiskinan, mengakibatkan ketidak-adilan, bangsa Indonesia mengalami penderitaan, kesewenang-wenangan, keterbelakangan,

keterbodohan, dan lain sebagainya. Bersamaan itu pula upaya untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan dilakukan oleh bangsa Indonesia. Di daerah-daerah rakyat Indonesia mulai mengadakan perlawanan terhadap penjajah. d. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan Keinginan untuk merdeka dibuktikan dengan perjuangan, perjuangan saat itu bersifat kedaerahan. Sultan Agung (Mataram), Sultan Ageng Tirtoyoso (Banten), Untung Suropati (Jawa Timur), Pangeran Diponegoro (Jawa Tengah), Pattimura (Maluku), Baharuddin (Palembang), Imam Bonjol (Sumatera Barat), Sisingamangaraja (Sumatera Utara), Antasari (Kalimantan), Teuku Umar (Aceh), Agung Made (Lombok), dan lain sebagainya.

19

Belanda saat itu menerapkan politik adu domba dan devide et impera, yaitu antar daerah diadu domba, dipecah belah, dan selanjutnya dijajah. Karena sifat perjuangannya adalah kedaerahan, maka mudah untuk dikalahkan. Berdasarkan pengalaman sejarah yang panjang, pada abad ke- 20 ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan awal mula Kebangkitan Nasional. Budi Utomo merupakan gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Setelah diawali dengan berdirinya organisasi Budi Utomo, organisasiorganisasi pergerakan nasional yang lain bermunculan. Misalkan : Serikat Dagang Islam (SDI), Serikat Islam (SI), Muhammadiyah, Indische Partij, Partai Nasional Indonesia (PNI), dan lain sebagainya. Organisasi-organisasi tersebut pada prinsipnya mengembangkan nasionalisme dengan tujuan akhir adalah kemerdekaan bangsa Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri. Tonggak sejarah berikutnya adalah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 ikrar sumpah pemuda pada hakikatnya merupakan peleburan partai-partai pergerakan nasional untuk menjadi satu, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasan, yaitu Indonesia. Sejarah kelam perjalanan bangsa Indonesia berikutnya adalah masa pendudukan Jepang, Jepang datang ke Indonesia dengan propaganda : Jepang Pemimpin Asia, Jepang Saudara Tua Bangsa Indonesia. Dengan perjuangan fisik maupun diplomatik, atas berkat Tuhan Yang Maha Esa pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamisikan kemerdekaan. c. Sejarah Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Orde Reformasi Tonggak sejarah perjuangan bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dilakukan melalui berbagai pembangunan di segala bidang. Di bawah kepemimpinan Soekarno

20

sebagai

Presiden

Republik

Indonesia

dengan

segala

kelebihan

dan

kekurangannya Indonesia memasuki masa Orde Lama. Orde Lama berakhir diawali dengan munculnya pengkhianatan G 30 S / PKI. Dipelopori KAMI/KAPPI dengan Angkatan 66 menuntut adanya TRITURA yaitu : Bubarkan PKI, Turunkan Harga, dan Rombak Kabinet Dwikora, maka berakhirlah Orde Lama. Berakhirnya Orde Lama, berarti bangsa Indonesia memasuki masa Orde Baru. Suharto ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia dengan slogan : Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen bersama rakyat Indonesia menggalakan pembangunan di segala bidang. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Suharto bersama Kabinet Pembangunan dan rakyat Indonesia membangun negara. Hampir 30 tahun Suharto memegang tampuk kepemimpinan sebagai Presiden Republik Indonesia. Pemerintahan Orde Baru berakhir sekitar tahun 1998. Krisis moneter yang berkepanjangan, dan praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) telah menjalar di mana-mana, baik lembaga pemerintah maupun nonpemerintah. Mahasiswa dengan nama Gerakan Reformasi menuntut lengesernya Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia. Selanjutnya bangsa Indonesia memasuki babagan baru yaitu Orde Reformasi. Pada masa reformasi ini, bangsa Indonesia mengadakan berbagai pebenahan di segala bidang, baik politik, ekonomi, sosial, serta pertahanan dan keamanan. Susilo Bambang Yudhoyono dengan Kabinet Indonesia Bersatu, serta didukung seluruh lapisan masyarakat menyempurnakan dan mengamandemen berbagai tata hukum perudangan. Dengan dasar konstitusi itulah bangsa Indonesia melaksanakan berbagai kebijakan dengan tujuan akhirnya adalah terwujudnya masyarakat adil makmur yang merata, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rangkuman

21

Di awali dari Kerajaan Kutai yang menganut agama Hindu tersebut, maka perjalanan sejarah bangsa Indonesia berkembang. Pasang-surut kerajaan-kerajaan di nusantara ini bercorak Hindu-Budha, misalkan : Tarumanegara, Singasari, Mataram Hindu, Sriwijaya, Majapahit, dan lain-lain. Kerjaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai , sedangkan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak. Sejak itulah di Indonesia tumbuh dan berkembang bersama agama Hindu, Budha, dan Islam. Bangsa Portugis merupakan bangsa asing yang kali pertama melakukan perdagangan yang meningkat menjadi praktik penjajahan. Hal ini dapat dibuktikan Malaka sejak tahun 1511 dikuasai Portugis. Pada abad ke 16, bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan mendirikan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) dan dikalangan rakyat di kenal dengan istilah Kompeni Sejak saat itu pula, bangsa Belanda melakukan perdagangan yang selanjutnya menjadi praktik penjajahan. Di bawah kepemimpinan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya Indonesia memasuki masa Orde Lama. Pengkhianatan G 30 S / PKI sebagai titik akhir Orde Lama. Dipelopori KAMI/KAPPI dengan Angkatan 66 menuntut adanya TRITURA yaitu : Bubarkan PKI, Turunkan Harga, dan Rombak Kabinet Dwikora, maka berakhirlah Orde Lama. Berakhirnya Orde Lama, berarti bangsa Indonesia memasuki masa Orde Baru. Suharto ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia dengan slogan : Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen bersama rakyat Indonesia menggalakan pembangunan di segala bidang. Pemerintahan Orde Baru berakhir sekitar tahun 1998. Kondisi saat itu telah berbau KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) telah menjalar di mana-mana, baik lembaga pemerintah maupun nonpemerintah. Mahasiswa dengan nama Gerakan Reformasi menuntut lengesernya Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia. Selanjutnya bangsa Indonesia memasuki babagan baru yaitu Orde Reformasi. Latihan

22

1. Mengapa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya bagi bangsa Indonesia seakan-akan mengilhami berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang sekarang ini kita rasakan ? 2. Jelaskan proses masuknya budaya Islam di Indonesia ! 3. Organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dapat dikatakan sebagai tonggak kebangkitan nasional. Mengapa demikian ? 4. Jelaskan secara ringkas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai dari Nagasaki dan Hiroshima di bom atom oleh Sekutu sampai dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 ! 5. Jelaskan sisi-sisi positip dari masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.

BAB V PROSES GLOBALISASI DAN KERJASAMA EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA A. Kompetensi dan Indikator

23

1. Kompetensi : Menguasai kompetensi profesional pembelajaran IPS. 2. Indikator : a. Peran Bangsa Indonesia Era Globalisasi b. Peran Indonesia Dalam Kerjasama Ekonomi Internasional. c. Sistem Perekonomian Bangsa Indonesia Pada Era Global. d. Kegiatan Ekonomi Dalam Masyarakat e. Peran Uang Dalam Perekonomian f. Kebijakan Moneter B. Uraian Materi 1. Peran Bangsa Indonesia Era Globalisasi Istilah global menunjuk kepada sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara keseluruhan beserta isinya. Globalisasi adalah suatu proses di mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, bagi individu dan masyarakat di daerah lain. Globalisasi ditandai dengan ketatnya persaingan,padatnya informasi, keterbukaan, dan didukung oleh kemajuan IPTEK. Ciri globalisasi adalah adanya masyarakat terbuka. Dalam perspektif global, kita bukan hanya sebagai warga negara Indonesia, akan tetapi juga warga dunia. Oleh karena itu, dalam berfikir dan bertindak harus mengantisipasi kepentingan dunia. Tidak ada lagi manusia yang hidup menyendiri, satu sama lain saling keterantungan, dan keberhasilan hidup ini karena adanya ketergantungan tersebut. Peran bangsa Indonesia dalam era globalisasi, mau tidak mau, suka tidak suka tetap akan terlibat di dalamnya. Oleh karena itu harus benar-benar menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Dalam era globalisasi sekarang ini, apabila kita tidak

24

memiliki kompetensi yang memadai akan dijadikan sebagai objek dari pihak lain. 2. Peran Indonesia Dalam Kerjasama Ekonomi Internasional Gelombang globalisasi yang paling besar adalah bidang ekonomi. Globalisasi dalam bidang ekonomi membawa dampak pada bidang lain seperti hukum, budaya, dan politik, bahkan lingkungan. Regionalisasi dalam bidang ekonomi merupakan awal dari proses globalisasi. ASEAN sebagai suatu kerjasama negara-negara Asia Tenggara menyadari pentingnya suatu kerjasama dalam bidang perdagangan. Bentuk kerjasama antar negara yang lain, misalkan : Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Asia Pacisif Ecomomic Corporation (APEC), OPEC, AFTA, dan lain sebagainya. Menurut Kuang-Sheng-Siao (Susanto, 1997) model-model kerjasama sebagai berikut : a. Zona perdagangan bebas, daerah di mana penurunan tarif dan berbagai hambatan diturunkan secara bersama-sama supaya arus komoditas barang dan jasa dapat bergerak bebas. b. Persetujuan tarif, pembentukan suatu sistem tarif yang sama dipakai untuk mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama dalam menghadapi tantangan. c. Pasar bersama, selain arus bebas dari komuditas dan jasa, bahan baku, produk, tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas. d. Alisiansi ekonomi, harmonisasi total di dalam kesejahteraan sosial, transportasi, moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya. e. Integrasi ekonomi secara penuh. Bentuk keterlibatan Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional, antara lain menjadi anggota organisasi ekonomi : a. Asia Free Trade Areas (AFTA)

25

AFTA merupakan perwujudan kerjasama ekonomi regional Asia Tenggara dalam rangka perdagangan bebas. b. Asean Economic Cooperation (AEC) Kerjasama khusus ekonomi Asia Tenggara. c. Asian Pasific Economic Cooperation (APEC) Kerjasama ekonomi antarnegara Pasifik termasuk Kanada dan Amerika. 3. Sistem Perekonomian Bangsa Indonesia Pada Era Global a. Lahirnya Ekonomi Kerakyatan Konsep ekonomi yang paling dominan pasca perang dunia kedua adalah pemikiran yang diwarnai oleh konsep atau teori pertumbuhan sebagai kekuatan utama yang dapat membawa, kesejahteraan bagi masyarakat. Konsekuen yang dicapai oleh sejumlah bangsa-bangsa yang mencoba mengikuti teori tersebut, ternyata di sisi lain telah menimbulkan kenyatan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial-ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada prtumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia palakunya. Atas dasar itulah maka di Indonesia digagaskan mengembangkan konsep pembangunan yang bertumpu pada manusia dan berakarkan kerakyatan atau yang sekarang lebih populer dengan sebutan ekonomi kerakyatan. b. Ekonomi Kerakyatan Dan Pemberdayaan Kartasasmita (1996) menegaskan bahwa memberdayakan masyarakat dalam pembangunan ekonomi dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:

26

1) menciptakan suasana / iklim yang memungkinkan potensi mayarakat berkembang 2) memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat 3) memberdayakan dan juga mengandung arti melindungi. Dari ketiga pernyataan tersebut jelas sekali pertautan antara konsep ekonomi kerakyatan dengan pemberdayaan di mana pendekatan utama konsep ekonomi kerakyatan adalah masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan aktor dari upaya pembangunannya sendiri. c. Ekonomi Kerakyatan Sebagai Manifestasi Pembangunan Yang Berpusat Pada Rakyat Paradigma baru pembangunan ekonomi Indonesia adalah pembangunan ekonomi yang berpusat pada rakyat, yaitu konsepsi pembangunan yang semakin memperkuat dan memberdayakan potensi dan kemampuan masyarakat. Keadaan seperti ini sering menyimpangkan kebutuhan riil dari masyarakat lokal. Pembuatan keputusan harus benar-benar diserahkan kepada mayarakat (rakyat) yang mempunyai hak dan kapasitas untuk memasukkan ke dalam proses itu kekayaan termasuk nilai-nilai subjektivitas serta kebutuhan-kebutuhan mereka. Menurut Korten dan Syahrir (1988) dalam konteks desentralisasi ada tiga dasar yang melandasi konsep pembangunan yang berpusat pada rakyat di atas: 1) memusatkan pemikiran dan tindakan kebijaksanaan pemerintahan pada penciptaan keadaan-keadaan yang mendorong dan mendukung usahausaha rakyat untuk memenuhi kebutuhankebutuhan mereka sendiri dan untuk memecahkan masalahmasalah mereka sendiri pada tingkat individual, keleuarga, dan komunitas;

27

2) mengembangkan struktur-struktur dan proses-proses organisasi yang berfungsi menurut kaidah-kaidah sistem yang swa-organisasi; 3) mengembangkan sistem-sistem produksi-konsumsi yang diorganisasi secara teritorial yang berlandaskan pada kaidahkaidah pemilikan dan pengendalian. Masalahnya sekarang seberapa siapkah sumber daya manusia (SDM) yang ada di setiap kawasan teritorial Indonesia untuk berperan dalam kerangka kerja ekonomi kerakyatan tersebut? Atau SDM dengan mutu dan kemampuan seperti apa yang dibutuhkan agar pembangunan ekonomi yang bernuansa kerakyatan itu bisa dijalankan? d. Ekonomi Kerakyatan Dan Doktrin Ekonomi Indonesia Doktrin ekonomi Indonesia muncul dari falsafah Pancasila merupakan amanat pasal 27, 33, dan 34 Undang-undang Dasar 1945. Pasal 27 ayat (2) berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 33 berbunyi : (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya. Pasal 34 berbunyi : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Dengan menyimak uraian di atas lalu kita kaitkan dengan kerangka kerja konsep ekonomi kerakyatan jelas terdapat hubungan yang sangat erat di antara keduanya. Di mana dalam konsep ekonomi kerakyatan memuat pesapesan moral yang berasaskan asas kekeluargaan dan kebersamaan serta

28

berintikan kerakyatan. Sehingga wajar jika ada yang berpendapat bahwa pengertian ekonomi rakyat adalah konsep ekonomi bangsa Indonesia. 5. Kegiatan Ekonomi Dalam Masyarakat a. Aktivitas Ekonomi Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, salah-satunya dilakukan melalui kegiatan jual beli, baik di pasar, warung, maupun tempattempat perbelanjaan yang lain. Terjadinya jual beli dikarenakan kebutuhan hidup manusia tidak mungkin dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri. Karena adanya perbedaan kebutuhan pada masyarakat dan masyarakat tersebut tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri, maka terjadilah kegiatan jual beli. Tempat jual beli berdasarkan bentuk kegiatannya, pasar dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasar nyata dan pasar tidak nyata. Pasar nyata, yaitu antara penjual, pembeli, dan barang dagangan erada pada satu tempat. Sedangkan pasar tidak nyata, antara penjual, pembeli, dan barang dagangan tidak berada pada satu tempat. Berdasarkan bentuk bangunan dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern (swalayan, super market, mall, departement store, dan lain-lain). Sedangkan berdasarkan barang yang dijual dapat dibedakan menjadi pasar loak, pasar hewan, pasar buah, pasar sayur, pasar induk, pasar ikan, dan lain-lain. b. Peran Uang Dalam Perekonomian Dalam perekonomian modern, uang memiliki fungsi asli sebagai alat tukar dan satuan hitung (pengukur nilai), serta fungsi turunan yaitu sebagai alat penyimpan kekayaan, alat pemindah kekayaan, dan alat pengukur utang. 1) Alat Tukar

29

Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan. Misal : membutuhkan buku tulis, dapat menukarkannya dengan sejumlah uang. 2) Alat Satuan Hitung (Pengukur Nilai) Sebagai satuan hitung uang digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Misal : harga buku tulis Rp 2.000,00. 3) Alat penimbunan Kekayaan Sebagai alat penimbunan kekayaan artinya sebelum ada keinginan untuk membelanjakan dapat disimpan dalam bentuk tabungan. 4) Alat Pemindah Kekayaan Sebagai pemindah kekayaan, uang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Misalkan : rumah di desa dijual, selanjutnya untuk membeli rumah di kota. 5) Standar Pembayaran yang Ditangguhkan Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. Misal : kredit. 6. Kebijakan Moneter a. Pengertian dan Tujuan Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah tindakan penguasa moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Tujuan kebijakan moneter adalah untuk mencapai kestabilan ekonomi yang diwujudnya dalam kestabilan harga-harga barang, sehingga iklim berusaha terkondisi sedemikian rupa dan pada gilirannya tercapai peningkatan kegairahan berusaha. Secara lebih khusus tujuan kebijakan moneter adalah : 1) Stabilitas Ekonomi Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. 2) Kesempatan Kerja

30

Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi biasanya diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan. 3) Kestabilan Harga Kestabilan harga ditandai dengan stabilitas harga barang dari waktu ke waktu, sehingga masyarakat percaya bahwa membeli barang sekarang tidak akan beda dengan membeli pada masa mendatang. 4) Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran dikatakan seimbang bila jumlah nilai barang yang diekspor sama dengan barang yang diimpor. b. Macam-macam Kebijakan Moneter Apabila jumlah uang yang beredar dalam masyarakat berlebih atau kurang, penguasa moneter (Bank Indonesia) dapat melakukan tindakan sebagai berikut : 1) Operasi Pasar Terbuka Politik pasar terbuka (open market policy) yaitu bank sentral membeli surat-surat berharga di pasar modal jika jumlah uang yang beredar sedikit, sebaliknya menjual surat-surat berharga jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak. Surat-surat berharga yang dimaksud adalah Sertifikasi Bank Indonesia (SBI). 2) Kebijakan Diskonto Politik diskonto (discount policy) yaitu bank sentral menetapkan tingkat suku bunga pada tingkat tertentu. Jika uamg yang beredar di masyarakat berlebihan suku bunga dinaikkan, sebaliknya jika uang yang beredar di masyarakat berkurang, maka suku bunga ditutunkan. 3) Perubahan Cadangan Minimum Cadangan minimum (minimum reserves requirements) adalah perbandingan antara uang tunai yang ditahan perbankan dengan jumlah simpanan para nasabah. Cadangan minimum dinaikkan jika jumlah

31

uang yang beredar berlebih, dan cadangan minimum diturunkan jika uang yang beredar dianggap tidak mencukupi. 4) Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank sentral akan menetapkan batas maksimum pemberian kredit kepada nasabahnya. Jika uang beredar melebihi kemampuan ekonomi, bank akan menaikkan batas maksimum. Sebaliknya jika jumlah uang yang berdar kurang, bank akan menurunkan batas maksimum pemberian kredit. 5) Dorongan Moral (moral suasion) Bank sentral melalui media massa mempengaruhi setiap lembaga moneter dan individu yang bergerak dalam bidang moneter melalui pidato, pengumuman, atau surat edaran agar mereka bersikap sesuai dengan yang dikendaki penguasa moneter. Rangkuman Globalisasi ditandai dengan ketatnya persaingan,padatnya informasi, keterbukaan, dan didukung oleh kemajuan IPTEK. Ciri globalisasi adalah adanya masyarakat terbuka. Dalam perspektif global, kita bukan hanya sebagai warga negara Indonesia, akan tetapi juga warga dunia. Oleh karena itu, dalam berfikir dan bertindak harus mengantisipasi kepentingan dunia. Tidak ada lagi manusia yang hidup menyendiri, satu sama lain saling keterantungan, dan keberhasilan hidup ini karena adanya ketergantungan tersebut. Bentuk keterlibatan Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional, antara lain menjadi anggota organisasi ekonomi : AFTA, AEC, AFTA, dan lain sebagainya. Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan.

32

Karena adanya perbedaan kebutuhan pada masyarakat dan masyarakat tersebut tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri, maka terjadilah kegiatan jual beli. Tempat-tempat jual beli antara lain warung, kantin, toko, pasar, dan lain-lain. Uang dalam perekonomian modern memiliki fungsi asli sebagai alat tukar dan satuan hitung (pengukur nilai), serta fungsi turunan yaitu sebagai alat penyimpan kekayaan, alat pemindah kekayaan, dan alat pengukur utang. Kebijakan moneter adalah tindakan penguasa moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Tujuan kebijakan moneter adalah untuk mencapai kestabilan ekonomi yang diwujudnya dalam kestabilan harga-harga barang, sehingga iklim berusaha terkondisi sedemikian rupa dan pada gilirannya tercapai peningkatan kegairahan berusaha. Macam-macam kebijakan moneter, penguasa moneter (Bank Indonesia) dapat melakukan tindakan sebagai berikut operasi pasar terbuka, diskonto, perubahan cadangan minimum, batas maksimum pemberian kredit, dan dorongan moral (moral suasion). Latihan 1. Peran apa sajakah yang dapat dilakukan bangsa Indonesia pada era globalisasi ? 2. Sebutkan dan jelaskan fungsi uang ? 3. Jelaskan tujuan pokok memberdayakan masyarakat dalam pembangunan ekonomi! 4. Lakukan analisis terhadap peran Indonesia dalam perekonomian internasional ! 5. Upaya apa yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya kebijakan moneter ? BAB VI KEKUASAAN NEGARA, PEMERINTAH, DAN DESENTRALISASI A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi : Menguasai kompetensi profesional pembelajaran IPS.

33

2. Indikator : a. Konsep Kekuasaan Negara. b. Konsep Kekuasaan Pemrintahan. c. Pemerintah Daerah. d. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintah Daerah e. Pemekaran Wilayah di Indonesia f. Hubungan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah B. Uraian Materi 1. Konsep Kekuasaan Negara Definisi negara menurut Roger H. Soltau menyatakan negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur dan mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas masyarakat. (Udin, 2008 : 7.3). Kedaulatan Tuhan Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan

Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan Negara

Kedaulatan Hukum

Kemerosotan teori kedaulatan Tuhan berasal dari pertentangan yang timbul dari konsepsi bahwa raja bertindak atas nama Tuhan. Dikarenakan raja seringkali beritindak tidak adil dan bijaksana, maka muncullah kedaulatan negara yaitu negara yang memiliki kekuasaan baik bersifat absolut maupun terbatas. Teori kedaulatan hukum menyatakan bahwa yang memiliki kekuasaan

34

tertinggi dalam suatu negara adalah hukum, sedangkan teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa yang memiliki kedaulatan adalah rakyat yang selanjutnya memunculkan teori demokrasi. 2. Konsep Kekuasaan Pemerintahan Untuk mewujudkan tujuan negara sangat terkait dengan kekuasaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara : a. negara sebagai organisasi kekuasaan yang tertinggi dalam masyarakat, kekuasaan dijalankan dengan sistem pemerintahan. b. kekuasaan negara dalam perwujudannya harus melalui sistem yang dilengkapi dengan alat kontrol yang efektif. 3. Pemerintahan Daerah Pemerintahan daerah ini diatur melalui pasal 18 UUD 1945 antara lain menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerahdaerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiaptiap Provinsi, Kabupaten dan Kota mempunyai pemerintahan daerah. Pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilu. Dalam Undang-Undang No 8 tahun 2005 Tentang Pemerintahan Daerah yang dimaksud Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah terdiri dari Kepala Daerah beserta perangkat daerah lainnya. Di daerah dibentuk DPRD sebagai badan legislatif dan Pemerintah Daerah sebagai badan eksekutif. Dalam menyelenggarakan otonomi daerah, daerah mempunyai hak : mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya, memilih pimpinan daerah, mengelola kekayaan daerah, mengelola aparatur daerah, memungut pajak daerah dan retribusi daerah, mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam yang ada didaerah, serta mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah Dalam menyelenggarakan otonomi daerah mempunyai kewajiban :

35

melindungi masyarakat, menjaga persatauan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan negara kesatuan RI, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengembangkan kehidupan demokrasi, mewujudkan keadilan dan pemerataan, meningkatkan pelayanan dasar pendidikan, menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan, menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak Mengembangkan sumber daya produktif daerah, melesetarikan lingkungan hidup, serta melestarikan nilai sosial budaya Kewenangan Pemerintah Daerah mencakup seluruh bidang pemerintahan kecuali bidang politik luar negeri, Hankam, peradilan, moneter dan fiskal, serta agama dan kewenangan bidang lain. Kewenangan daerah di wilayah laut melipuiti eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut sebatas wilayah laut tersebut, pengaturan kepentingan administrasi, pengaturan tata ruang. Kewenangan untuk mengelola batas laut adalah paling jauh 12 mil diukur dari garis pantai ke arah laut lepas untuk wilayah provinsi. 4. Prinsip Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berdasarkan Undang-undang Pemerintah Daerah, prinsip penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah : a. Digunakan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan; b. Penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat yang dilaksanakan di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota; c. Asas tugas pembantuan dapat dilaksanakan di daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, Daerah Kota, dan Desa 5. Pemekaran Wilayah di Indonesia Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi dapat dibentuk dan disusun Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Daerah Kota yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

36

Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan perimbangan lain yang memungkinkan terselenggarakannya otonomi daerah. Berikut ini disampaikan tabel perkembangan provinsi di Indonesia : Perkembangan Provinsi di Indonesia No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tahun 1950 1956 1957 1958 1959 1960 1964 1967 1969 1976 1999 2000 2002 Jumlah Provinsi 11 15 17 20 21 22 24 25 26 27 29 32 33 Sumber : Badan Statistik Nasional 6. Hubungan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Hubungan Pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah didasarkan pada Undang-Undang No. 32 tahun 2004. Kewenangan yang tidak boleh dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah kewenangan di bidang politik luar negeri, Hankam, Peradilan, moneter dan fiskal serta agama. Secara politis dan untuk menjaga stabilitas negara agar tetap terjaga kesatuan wilayah, maka keapala daerah tidak bertanggung jawab kepada DPRD tetapi bertanggung jawab kepada Presiden dan rakyat yang memilihnya Kedudukan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dipertegas. Urusan-urusan pemerintah pusat yang bersifat wajib dan menjadi kewenangan pemerintah daerah sudah ditentukan secara atributif baik untuk Provinsi maupun untuk Pemerintah Kabupaten / Kota dalam ruang lingkup daerah masing-masing.

37

Di daerah otonom dibentuk instansi vertikal untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan dapat dibentuk administrasi lapangan dalam rangka dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk menjaga stabilitas pemerintahan daerah pemerintah pusat melakukan pengawasan represif terhadap kebijakan pemerintah daerah. Penyelenggaraan pemerintah negara didasarkan atas adanya pendelegasian tugas kedaualatan bidang kenegaraan dan pemerintahan dari rakyat kepada Presiden melalui pemilu. Pendelegasian ini, presiden mempunyai wewenang penuh dalam menyelenggarakan pemerintahan. Wewenang ini memberikan hak untuk mengangkat Menteri. Dengan demikian Presiden dan para menteri adalah penanggung jawab pemerintahan di tingkat nasional. Bidang penyelenggaraan negara ini sangat luas dan tak terbatas. Akan tetapi untuk kepentingan identifikasi bidang pemerintahan tersebut urusan pemerintahan sektoral. Urusan pemerintahan umum hakekatnya adalah semua urusan yng menjamin eksistensi dan tetap tegaknya stabilitas yang aman, tertib, dan sejahtera. Sedangkan urusan pemerintahan sektoral adalah bidang pemerintahan yang spesifik seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, perhubungan dsbg. Penyelenggaraan pemerintahan yang kompleks tidak akan berjalan efektif dan efisien jika pemerintahan pusat melaksanakan secara terpusat, sentralistik. Desentralisasi merupakan upaya pemerintah pusat memberikan kepercayaan kepada para pejabatnya di daerah untuk melakukan kebijakkan administrasi di wilayah kerjanya. Penyelenggaraan pemerintaahan umum dan sektoral dalam skala negara menjadi tanggung jawab Presiden dan para menteri. Sedangkan urusan pemerintahan sektoral diserahkan kepada masyarakat hukum daerah otonom dan menjadi tanggung jawab masyarakat yang bersangkutan. Penyelenggaraan pemerintahan umum dan sektoral yang bersekal negara ini tidak dapat dilimpahkan kepada daerah otonom, karena menyangkut masalah eksistensi negara dan kealangsungannya. Urusan yang dapat diserahkan kepada daerah otonom adalah yang bersekala lokal / kecil.

38

Oleh sebab itu agar eksistensi negara dan kelangsungan negara tidak terganggu maka pemerintah mengangkat wakilnya di daerah, baik wakil pemerintah yang diberi wewenang umum maupun yang diberi wewenang sektoral. Dalam menyelenggarakan pemerintah di daerah, wakil pemerintah adalah pejabat negara yang menyelenggarakan pemerintahan umum dan sektoral yang berskala negara di daerah. Penciptaan tata hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah harus ditata dalam pola hubungan pengawasan antara pusat dan daerah yaitu pola pengawasan herarkhi dan pola pengawasan fungsional, keduanya mengandalkan peran wakil pemerintah pusat. Rangkuman Teori kekuasaan negara, berwal dari kemerosotan teori kedaulatan Tuhan, kedaulatan negara, kedaulatan hukum, dan teori selanjutnya memunculkan teori demokrasi. Untuk mewujudkan tujuan negara sangat terkait dengan kekuasaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan yang tertinggi dalam masyarakat, kekuasaan dijalankan dengan sistem pemerintahan. Kekuasaan negara dalam perwujudannya harus melalui sistem yang dilengkapi dengan alat kontrol yang efektif. Pemerintahan daerah ini diatur melalui pasal 18 UUD 1945 antara lain menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota mempunyai pemerintahan daerah. Pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilu Prinsip penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah digunakan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan Desentralisasi utuh untuk daerah provinsi, sedangkan tugas pembantuan untuk daerah provinsi, kabupaten, kedaulatan rakyat yang

39

Pemekaran daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan perimbangan lain yang memungkinkan terselenggarakannya otonomi daerah. Penciptaan tata hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah harus ditata dalam pola hubungan pengawasan antara pusat dan daerah yaitu pola pengawasan herarkhi dan pola pengawasan fungsional, keduanya mengandalkan peran wakil pemerintah pusat. Latihan 1. Sebut dan jelaskan konsep kekuasaan negara ! 2. Apa peranan pemerintah pusat pasca otonomi daerah ? 3. Peranan apa sajakah yang tidak boleh dilaksanakan oleh pemerintah daerah ? Mengapa demikian ? 4. Jelaskan syarat-syarat untuk membentuk pemerintahan daerah baru di wilayah Indonesia ! 5. Jelaskan hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah !

DAFTAR PUSTAKA Bank, J.A. 1997. Teaching Strategies for the Social Studies, Inquiry, Valuing, and Decision Making, Reading, AddisonWesley Publishing. Damanhuri, Didin S. 1996. Ekonomi Politik: Alternatif. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Darmakusuma. 1998. Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup, (makalah). Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

40

Darojat, Ojat dan Nuzia, W. Juwila. 2000. Kewirausahaan. Jakarta Universitas Terbuka. Dillon, Stephen dan Stanton. Robyn. 1991. Economic: An Issues Approach. Victoria: Heinemann Educational Australia Jan 0. M Broek, John. W.W. 1972. A Geography of Mankind. London: Mc Graw Hill, International Book Company. Kantor Menteri Negara LH. 1997. Peraturan Pemerintah Indonesia Republik Indonesia No. 51 Tahun 1993, tentang Analisis Dampak Lingkungan Hidup. Jakarta: KMNLH. Kennedy, JR McCool dan Keil, Geoffrey. 1999. Marketing, A Strategie Approach. 1th ed. Melbourne: An International Thomson Publishing Company. Mulyadi, Yad. (1999) Antropologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Naisbit, J. 1996. Megatrends Asia: Delapan Megatrend Asia yang Mengubah Dunia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. NCSS. 1994. Curriculum Standards for Social studies: Expectation of Exehence. Washington. Sumaatmadja. 2009. Perspektif Global. Jakarta : Universitas Terbuka. Trijono, Lambang dan Suharko. 1998. Sosiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Winataputra. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka. SOAL POST TEST Permasalahan : Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum memiliki wawasan global, bahkan wawasan nasionalpun belum mantap. Misalnya : penambangan pasir dan emas dilakukan secara liar sehingga merusak lingkungan, membuang sampah ke sungai yang mengakibatkan banjir, tanpa menyekolahan anak dengan alas an tanpa sekolah tinggipun masih bisa makan. Hal ini menunjukkan wawasan global dan bahkan wawasan nasionalnya masih rendah. Usaha apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan wawasan dari masyarakat kita tersebut ?

41

Tanggapan / Jawaban :

SOAL PRE TEST Permasalahan : Pada masa reformasi sekarang ini, otonomi daerah mendapat prioritas sangat menonjol. Otonomi daerah merupakan pemberian kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur rumah tangga sendiri. Namun demikian, pemerintah daerah yang satu dengan lainnya masih memiliki persepsi yang berbeda terhadap otonomi daerah. Misalnya : untuk menjadi pemimpin daerah ataupun PNS harus putra daerah, wacana usia pensiun guru disamakan dengan PNS lainnya yaitu bukan 60 tahun tetapi 56 tahun, instansi pendidikan ada yang menyebut Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,

42

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta berbagai perbedaan konsep otonomi daerah yang lain. Bagaimana tanggapan saudara sebaiknya daerah menyikapi otonomi daerah ? Tanggapan / Jawaban :