plica syndrome.docx

3
Plica Syndrome Plica adalah sebuah jaringan yang membuat lipatan sinovial. Plica adalah bahasa latin yang berarti lipatan. Plica sebenarnya merupakan sisa dari perkembangan janin, plica adalah bagian yang menumbuhkan kaki pertama kali. Pada beberapa orang lipatan vestigial ini tidak bisa hilang (1). Di lutut di temukan 4 plica lipatan sinovial, tetapi hanya satu yang terkadang membuat kita bermasalah. Plica ini dinamakan plica medial. Medial plica menempel pada ujung bawah patela (tempurung lutut) dan sampai ke samping untuk melapisi ujung bawah tulang paha di sisi sendi lutut yang paling dekat dengan bagian lutut yang lain. Sebagian besar dari kita (50 sampai 70 persen) memiliki plica medial, dan tidak menimbulkan masalah. Sehingga sangat menarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya penyakit yang cukup jarang diderita orang ini dapat terjadi dan bagaimana penanganan paling tepat untuk mengatasinya (2). Plica syndrome adalah plica yang mengalami pembesaran. Plica syndrome terjadi karena terlalu lelah atau terluka karena trauma. Pembesarannya dapat mengganggu kerja sendi yang ada di lutut, sehingga membuat kita kesakitan. Bagian yang biasanya mengalami pembesaran adalah plica medial. Perempuan lebih rentan mengalami plica syndrome dari pada laki-laki (2). Plica syndrome dapat terjadi karena kita terlalu banyak melakukan olahraga dan gerakan yang sama berulang-ulang yang menggunakan lutut. Orang yang sering membengkokan dan meluruskan kakinya dengan cepat dan berulang-ulang juga dapat terkena plica syndrome. Kebanyakan pelari dan pengendara sepeda terkena plica syndrome karena aktivitas mereka (3). Gejala-gejala dari plica syndrome adalah rasa sakit yang terasa di bagian lutut suara klik ketika menggerakkan lutut dan bahkan mungkin lutut anda bengkak. Untuk memastikan apa anda benar-benar terkena plica syndrome terkadang dokter akan menyarankan anda untuk melakukan MRI untuk mengetahui apakah Nama Maba : Mustaqim Prayogi Nama Atom : Traumatology

Upload: prayogitaqim

Post on 26-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Plica Syndrome.docx

Plica Syndrome

Plica adalah sebuah jaringan yang membuat lipatan sinovial. Plica adalah bahasa latin yang berarti lipatan. Plica sebenarnya merupakan sisa dari perkembangan janin, plica adalah bagian yang menumbuhkan kaki pertama kali. Pada beberapa orang lipatan vestigial ini tidak bisa hilang (1).

Di lutut di temukan 4 plica lipatan sinovial, tetapi hanya satu yang terkadang membuat kita bermasalah. Plica ini dinamakan plica medial. Medial plica menempel pada ujung bawah patela (tempurung lutut) dan sampai ke samping untuk melapisi ujung bawah tulang paha di sisi sendi lutut yang paling dekat dengan bagian lutut yang lain. Sebagian besar dari kita (50 sampai 70 persen) memiliki plica medial, dan tidak menimbulkan masalah. Sehingga sangat menarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya penyakit yang cukup jarang diderita orang ini dapat terjadi dan bagaimana penanganan paling tepat untuk mengatasinya (2).

Plica syndrome adalah plica yang mengalami pembesaran. Plica syndrome terjadi karena terlalu lelah atau terluka karena trauma. Pembesarannya dapat mengganggu kerja sendi yang ada di lutut, sehingga membuat kita kesakitan. Bagian yang biasanya mengalami pembesaran adalah plica medial. Perempuan lebih rentan mengalami plica syndrome dari pada laki-laki (2).

Plica syndrome dapat terjadi karena kita terlalu banyak melakukan olahraga dan gerakan yang sama berulang-ulang yang menggunakan lutut. Orang yang sering membengkokan dan meluruskan kakinya dengan cepat dan berulang-ulang juga dapat terkena plica syndrome. Kebanyakan pelari dan pengendara sepeda terkena plica syndrome karena aktivitas mereka (3).

Gejala-gejala dari plica syndrome adalah rasa sakit yang terasa di bagian lutut suara klik ketika menggerakkan lutut dan bahkan mungkin lutut anda bengkak. Untuk memastikan apa anda benar-benar terkena plica syndrome terkadang dokter akan menyarankan anda untuk melakukan MRI untuk mengetahui apakah ada otot yang robek juga. Dan bahkan agar lebih akurat anda akan disarankan untuk melakukan foto ronsen untuk mengetahui apakah anda tidak memiliki masalah tulang lainnya (3).

Terapi tanpa operasi dapat kita lakukan dengan cara mengistirahatkan lutut, pengompresan dengan es dan mengangkat kaki lebih tinggi dari pada tubuh. Pengompresan dengan es dapat membantu mengembalikan plica ke ukuran normalnya. Hindari membengkokkan dan meluruskan lutut berulang-ulang. Atau mungkin bahkan dapat menggunakan suntikan cortison. Cortisoteroids adalah zat yang ampuh untuk mengatasi radang yang dapat disuntikkan langsung di daerah plica untuk mengurangi rasa sakit (4).

Jika sakitnya sangat luar biasa dokter mungkin akan menyarankan anda untu melakukan operasi arthroscopy. Arthroscopy adalah operasi yang menggunakan alat bantu

Nama Maba : Mustaqim PrayogiNama Atom : Traumatology

Page 2: Plica Syndrome.docx

kamera agar dokter dapat mengetahui dengan jelas bagian-bagian yang terdapat di lutut kita. Dengan begitu dokter bisa mengetahui dengan jelas bagian plica mana yang bermasalah (5).

Daftar Pustaka

1) Strofer , Sheila (2008).What is Plica Syndrome. http://www.kneeguru.co.uk/KNEEnotes/primers/patella-primer/what-plica-syndrome, diakses 4 September 2013

2) Aamoth, Gordon (2006). Plica Syndrome. http://www.orthogate.org/patient-education/knee/plica-syndrome.html, diakses 3 September 2013

3) Halpern, Brian (2003). The knee crisis handbook. http://books.google.co.id/books?id=HoakF2JIExEC&printsec=frontcover&dq=The+Knee+Crisis+Handbook:+Understanding+Pain,+Preventing+Trauma&hl=id&sa=X&ei=mwUnUuvzDISKrQfZn4DQBQ&redir_esc=y, diakses 3 September 2013

4) Pujari, Astrid (2010). The healthy knees book. http://books.google.co.id/books?id=jZDefnJ7ruEC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, diakses 4 September 2013

5) Grifith, Chad (2008). Medical plica irritation : diagnosis and treatment. ..http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2684145/, diakses 4 September 2013