plastida
TRANSCRIPT
![Page 1: Plastida](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020807/5572006849795991699f621e/html5/thumbnails/1.jpg)
5/16/2018 Plastida - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plastida-55ab57656b5a4 1/3
2.6 Tipe-tipe Utama Plastida
a. Kloroplas
Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut klorofil.
Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain
Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
- klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
- klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau coklat
- klorofil d: menghasilkan warna hijau merah
Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam kloroplas terdapat sistem membran lain berupa
kantong-kantong pipih yang disebut Tilakoid. Tilakoid tersusun bertumpuk membentuk struktur yang
disebut grana (jamak granum). Di dalam tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis yaitu klorofil dan
karoten. Ruangan di antara grana disebut stroma.Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di dalam tilakoid pigmen klorofil berperan dalam
penangkapan energi sinar yang akan diubah menjadi energi kimia melalui suatu proses yang disebut
reaksi terang. Reaksi selanjutnya adalah reaksi gelap yaitu proses pembentukan glukosa. Reaksi
gelap berlangsung di dalam stroma dengan menggunakan energi kimia hasil reaksi terang.
Kloroplas pada umumnya berbentuk seperti lensa, biasanya berukuran 4-6 µm. Di dalam kloroplas
terdapat zat hijau daun atau klorofil, dan sedikitnya dua zat warna kuning atau merah, atau kelompok
zat warna (karotenoid): satu macam karoten atau lebih (C40H56) dan xantofil (C40H56O2). Kloroplas
berfungsi dalam fotosintesis dan pada kebanyakan tumbuhan berfungsi pula dalam pembentukan pati
dari karbohidrat terlarut hasil fotosintesis, serta melarutkannya kembali.Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel
daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah
karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan.
Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel.
Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kandungan kimiawi kloroplas adalah protein, fosfolipid, pigmen hijau dan kuning, DNA dan RNA.
Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa pada bagian dalam stroma terdapat struktur yang membran
yang dinamakan tilakoid. Tumpukan tilakoid disebut granum. Bagian dalam tilakoid disebut lokulus.
Tilakoid yang menghubungkan antar grana disebut fret. Di dalam membran tilakoidterdapat enzim-enzim untuk kelengkapan reaksi terang fotsintesis, dan di sinilah terdapatnya lorofil. Jadi fungsi
tilakoid adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi terang fotosintesis. Sedangkan pada stroma
terdapat enzim-enzim yang sangat penting untuk reduksi CO2 menjadi kabohidrat. Jadi fungsi stroma
adalah tempat berlangsungya reaksi gelap fotosintesis.
b. Kromoplas
Warna kuning, merah, atau merah bata pada kromoplas disebabkan oleh kandungan karotenoidnya.
Kromoplas sering kali berasal dari kloroplas, namun dapat pula berasal dari proplastida. Yang penting
dalam diferensiasi kromoplas adalah sintesis dan penempatan pigmen karotenoid seperti karotenoid
(pada wortel, Daucus) atau likopen (pada tomat. Lycopersicon). Perkembangan pigmen berkaitan
dengan modifikasi, bahkan perombakan sama sekali, tilakoid. Dalam proses itu, globula (gelembung)lipid bertambah banyak. Dalam beberapa kromoplas, pigmen disimpan dalam globula (cabe kuning,
![Page 2: Plastida](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020807/5572006849795991699f621e/html5/thumbnails/2.jpg)
5/16/2018 Plastida - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plastida-55ab57656b5a4 2/3
jeruk). Pada kromoplas lain, pigmen berkumpul dalam fibril protein yang berjumlah banyak (cabe
merah). Bentuk ketiga dari pigmen adalah bentuk kristaloid. Pada tomat merah, perkembangan
likopen berbentuk kristal berkaitan dengan membran tilakoid. Beberapa krislal menjadi amat panjang
dan tilakoid memanjang, sementara likopera dibentuk. Kristaloid karoten dalam akar wortel dibentuk
sewaktu struktur dalam plastida rusak dan tetap berhubungan dengan selubung lipoprotein.
Kromoplas tidak memiliki klorofil. Kromoplas sering berasal dari kloroplas, seperti pada kulit buah
jeruk yang berubah dari hijau menjadi merah kuning. Keadaan sebaliknya dapat pula terjadi, seperti
kromoplas pada akar wortel yang terbukti mampu berdeferensiasi menjadi kloroplas. Pigmen karoten
hilang dan tilakoid yang membentuk klorofil dapat berkembang dalam plastida.
Kloromoplas memberi warna pada berbagai bagian alat tumbuhan. Namun, tidak seluruh warna pada
tumbuhan disebabkan oleh pigmen dalam plastida, sebab dalam cairan vakuola juga dapat
ditemukan sebagai zat warna.
Macam-macam pigmen pada kromoplas, misalnya :
• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
c. Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
• Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
Di beberapa tempat tertentu, kloroplas membentuk butir pati besar sebagai cadangan makanan,
seperti pada umbi semu anggrek. Namun, jumlah cadangan makanan terbesar dibentuk dalam
leukoplas umbi akar, umbi batang, rizoma, dan biji.
Amilum atau pati dapatditunjukkan dengan mudah karena berwarna biru atau hitam dengan iodium.Bila dipanaskan sampai 70˚C warna hilang dan menjadi biru lagi setelah dingin kembali. Reaksi ini
dianggap sebagai reaksi permukaan. Butir besar menunjukkan lapisan yang mengelilingi sebuah titik
di tengah, yakni hilum. Hilum bisa berada di tengah butir pati atau agak ke tepi. Retakan yang sering
terlihat berarah radial dari hilum nampaknya terjadi akibat dehidrasi butir pati. Terjadinya lapisan
dianggap sebagai akibat letak molekul yang lebih padat di awal pembentukan lapisan, dan secara
bertahap menjadi lebih renggang di sebelah luar. Hal itu menyebabkan perbedaan kadar air yang
terkandung di dalamnya. Jadi, adanya lapisan dianggap akibat perbedaan kadar air dalam lapisan
yang berturut-turut, sedangkan taraf kepadatan menyebabkan perbedaan indeks bias. Dalam alkohol
kuat, semua lapisan itu hilang, mungkin karena dehidrasi yang meniadakan perbedaan taraf
kepadatan. Pada pati serealia, terjadinya lapisan bergantung pada irama harian. Pada kentang,perubahan berkala yang mengakibatkan adanya lapisan berasal dari dalam (endogen). Dalam butir
pati, molekul tersusun radial sehingga menunjukkan sifat kristal. Sebab itu, jika pati diamati dengan
sepasang polariod dalam posisi silang akan tampak terang, kecuali tanda silang yang pusatnya
bertepatan dengan hilum butir tersebut. Pada biji yang mulai berkecambah atau umbi yang mulai
menumbuhkan pucuk, butir pati mengalami pengikisan yang bermula dari luar dan lama-kelamaan
habis terurai. Pada butir pati kecil, hilum bertempat di pusat lapisan yang mengelilinginya. Pada butir
yang lebih besar, hilum biasanya menjadi eksentris (tidak di pusat). Jika dalam plastida terbentuk
lebih dari satu butir pati, maka butiran tersebut akan segera saling menyentuh dan membentuk butir
majemuk. Dengan demikian, dikenal butir majemuk seperti pada pati gandum (Avena) dan padi
(Oryza sativa), pati setengah majemuk pada kentang, dan butir pati tunggal seperti pada pati irut (Maranta). Jika butir pati mengisi sel hingga penuh, maka tepi-tepinya bersudut. Posisi hilum, bentu
![Page 3: Plastida](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020807/5572006849795991699f621e/html5/thumbnails/3.jpg)
5/16/2018 Plastida - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plastida-55ab57656b5a4 3/3
dan ukuran butir, serta sifat butir tunggal atau majemuk memungkinkan identifikasi spesies tumbuhan
penghasil butir pati yang bersangkutan.
Gambar amilum pada kentang
Gambar 1-4 menunjukkan amilum pada kentang. Gambar 1-2 merupakan amilum majemuk. Gambar
3 merupakan amilum sederhana. Gambar 4 merupakan amilum setengah majemuk. Gambar 5
merupakan irisan melintang umbi kentang bagian luar. Pada gambar 5 nampak adanya sel gabus,
protein seperti kristal dan butir pati.
• Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein)
2.8 Struktur dan perkembangan kloroplas
Semua jenis plastida berasal dari butiran proplastida yang terdapat dalam sel meristem dan sel telur.
Plastida atau proplastida memperbanyak diri dengan membelah. Dalam berbagai plastida, termasuk
kloroplas, bisa ditemukan lipid berbentuk globul (plastoglobuli) dan fitoferitin (senyawa besi-protein).
Selain itu, dilaporkan adanya tubuh protein amorf yang dibatasi oleh membran. Sistem membranpada plastida disusun oleh sejumlah kantung yang dinamakan tilakoid. Pada proplastid, sistem
tilakoid merupakan yang paling rendah taraf perkembangannya dan terdiri hanya dari beberapa
tilakoid atau tak ditemukan tilakoid sama sekali. Di saat plastida berdeferensiasi, membran dalam
menguncup membentuk vesikula pipih, kemudian berproliferasi (tumbuh,meluas) dan membentuk
tilakoid. Dalam kloroplas, tilakoid menempatkan dirinya menurut susunan yang khas. Pada saat
kloroplas berdeferensiasi, jumlah ribosom meningkat, sedangkan pada leukoplas, produksi ribosom
lengkap terhenti dan jumlahnya berkurang sejak awal stadium perkembangannya.
Dalam kloroplas, sistem tilakoid terdiri dari grana dan fret (tilakoid dalam stroma). Setiap grana terdiri
dari satu tumpukan tilakoid yang masing-masing berbentuk cakram. Grana saling berhubungan
dengan adanya jalinan fret dalam stroma. Kini dianggap bahwa kedua jenis tilakoid salingberhubungan sehingga ruang di dalamnya bersinambungan. Membran kloroplas terdiri dari lipid dan
protein dalam jumlah yang sama. Klorofil terdapat dalam membran tilakoid. Pada membran itu
banyak terdapat partikel persatuan luas. Jenis partikel tertentu dianggap sebagai bagian dari
membran yang dinamakan kuantosom, yakni satuan morfologi untuk berlangsungnya reaksi
fotosintesis yang memerlukan cahaya. Namun, tampaknya kuantosom tidak perlu selalu berbentuk
satu unit fungsi. Selain sistem untuk menangkap cahaya matahari, dalam kloroplas jugan terdapat
enzim yang membantu fiksasi CO2 manjadi gula.
Pada pertumbuhan tinggi yang tumbuh di tempat gelap, daun serta batang yang berkembang tampak
pucat, disebut teretiolasi. Dalam keadaan seperti itu, vesikula yang berasal dari membran dalam
berkembang menjadi kerangka parakristal yang disebut tubuh prolamela. Plastid seperti itudinamakan etioplas. Jika kemudian tumbuhan disimpan ditempat bercahaya, maka tubuh prolamela
berkembang menjadi sistem tilakoid yang khas bagi kloroplas.
Sebagaimana diutarakan di atas, baik plastida maupun mitokondria mengandung ADN dan ribosom.
Sebab itu, kedua organel tersebut memiliki kemungkinan untuk berotonomi. Indikasi seperti itu
mengakibatkan adanya hipotesis yang menyatakan bahwa dalam perkembangan evolusi, plasida dan
mitokondria berasal dari prokariot (misalnya, sejenis alga biru) yang terkandung dalam sel eukariot
yang primitif dan di sana memantapkan diri sebagai tubuh simbiotik.