plasma nutfah insektisida nabati
TRANSCRIPT
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 1/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
43
PLASMA NUTFAH INSEKTISIDA NABATI
Budi Martono, Endang Hadipoentyanti, dan Laba Udarno
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
ABSTRAK
Insektisida nabati merupakan salah satu
sarana pengendalian hama alternatif yang
layak dikembangkan, karena senyawa
insektisida dari tumbuhan tersebut mudah
terurai di lingkungan dan relatif aman terhadap
mahkluk bukan sasaran. Pencarian sumber
nabati atau varietas unggul masih memerlukan
upaya khusus dan sungguh-sungguh. Koleksi
plasma nutfah tanaman insektisida nabati di
Balittro sangat terbatas baik jenis maupun
aksesi pada tiap-tiap jenis; koleksi tersebut
tersebar di 5 kebun percobaan, yaitu Cikampek,Cimanggu, Sukamulya, Manoko, dan Gunung
Putri. Upaya eksplorasi, koleksi, dan
pelestarian untuk meningkatkan keragaman
genetik sangat diperlukan, demikian juga
halnya dengan kegiatan karakterisasi dan
evaluasi plasma nutfah yang ada. Diharapkan
dari kegiatan-kegiatan tersebut, semua potensi
dari setiap aksesi dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk menghasilkan jenis-jenis
unggul baru. Sampai saat ini karakterisasi dan
evaluasi pendahuluan telah dilakukan pada
beberapa jenis tanaman, diantaranya
bengkuang, mimba, derris, dan selasih.
PENDAHULUAN
Dalam Peraturan Pemerintah
(PP) No. 6 tahun 1995 pasal 3ditetapkan bahwa perlindungan
tanaman dilaksanakan melalui sistem
pengendalian hama terpadu (PHT);selanjutnya dalam pasal 19 dinyatakan
bahwa penggunaan pestisida dalam
rangka pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan (OPT)merupakan alternatif terakhir dan
dampak yang ditimbulkan harus
ditekan seminimal mungkin. Olehkarena itu, perlu dicari cara
pengendalian yang efektif terhadaphama sasaran namun aman terhadap
organisme bukan sasaran dan
lingkungan. Salah satu golonganinsektisida yang memenuhi persyaratan
tersebut adalah insektisida yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan (insektisida
nabati).Tuntutan untuk menyediakan
produk insektisida nabati telahmendorong dilakukannya berbagaimacam penelitian mengenai jenis
tanaman yang potensial sebagai sumber
insektisida. Grainge et al., (1985)melaporkan bahwa ada lebih dari 1000
spp. tumbuhan yang mengandung
insektisida, lebih dari 380 spp.mengandung zat pencegah makan
(antifeedant ), lebih dari 35 spp.
mengandung akarisida, lebih dari 270
spp. mengandung zat penolak (repellent ), dan lebih dari 30 spp.
mengandung zat penghambat
pertumbuhan. Berdasarkan hal tersebut,maka potensi bahan nabati untuk
pengendalian organisme pengganggu
tanaman cukup besar.Indonesia dengan floranya yang
sangat beragam, tentunya mengandung
cukup banyak jenis-jenis tumbuhan
yang merupakan sumber bahan yang
dapat dimanfaatkan untuk pengen-dalian serangga hama. Untuk itu, sudah
saatnya dikelola dengan lebih serius
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 2/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
44
dengan melakukan inventarisasi daneksplorasi untuk selanjutnya dikoleksi
dan dikonservasi baik secara in situ
maupun ex situ, kemudian dikarak-terisasi/dievaluasi dan didokumentasi-
kan sehingga dapat dimanfaatkansebagai materi dalam perakitan varietasunggul baru.
PLASMA NUTFAH
INSEKTISIDA NABATI
Plasma nutfah tanaman
insektisida nabati di Balittro sangat
terbatas baik jenis maupun aksesi padatiap-tiap jenis. Selama ini upaya
pengumpulan keragaman plasma
nutfah tanaman tersebut hanyadilakukan melalui donor-donor apabila
ada kunjungan peneliti ke daerah, oleh
karena itu, eksplorasi secara khususmaupun introduksi dari luar negeri
perlu dilakukan untuk meningkatkan
keragaman yang ada. Untuk
melestarikan koleksi plasma nutfahinsektisida nabati dilakukan dalam
bentuk koleksi hidup di 5 kebun
percobaan di Jawa Barat yang memiliki
kondisi agroekologi yang berbeda,yaitu di KP. Cikampek (50 m dpl), KP.Cimanggu (240 m dpl), KP.
Sukamulya (400 m dpl), KP. Manoko
(1200 m dpl), dan KP. Gunung Putri(1500 m dpl) (Tabel 1).
Diantara plasma nutfah
insektisida nabati, bengkuang(Pachyrhizus erosus (L.) Urban),
mimba ( Azadirachta indica A. Juss),
akar tuba ( Derris elliptica Benth), dan
selasih (Ocimum spp.) merupakantanaman yang cukup potensial untuk
diteliti.
Bengkuang ( Pachyrhizus erosus (L.)
Urban)
Tanaman bengkuang termasuk
dalam famili Leguminosae, tanaman iniberasal dari Meksiko dan Amerika
Tengah bagian Utara. Dari Meksikodiintroduksi ke Filipina oleh bangsa
Spanyol, kemudian menyebar keberbagai negara di Asia Tenggara
termasuk Indonesia (Tindal, 1983;
Purseglove, 1987). Saat ini tanamanbengkuang banyak diusahakan di
negara-negara beriklim tropik.
Bengkuang merupakan salahsatu tanaman yang berpotensi sebagai
sumber insektisida nabati yang
berspektrum luas (Grainge dan Ahmed,1988). Semua bagian tanamanbengkuang kecuali umbi mengandung
rotenon; berdasarkan bobot kering,
kandungan rotenon pada batang adalah0,03%, daun 0,11%, polong 0,02%,
dan biji 0,66% (Duke, 1981).
Kandungan rotenon murni pada bijiyang telah masak berkisar 0,5 - 1,0%
(Sorensen, 1996).Serbuk atau tepung biji
bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benih tanaman darigangguan hama gudang (Kardinan,
1999), hama utama kacang hijau dan
kacang tunggak, yaitu Callosobruchus
maculates (Ibadurrahman, 1993), sertakepik Lophobaris serratipes Marsh.
yang merupakan salah satu hama
utama tanaman lada (Mustikawati danMartono, 1993).
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 3/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
45
Tabel 1. Koleksi plasma nutfah insektisida nabati di Balittro, tahun 2003.
No. Nama daerah Spesies FamiliBagian tanaman
yang diambil
Lokasi
(Kebun Perco
1. Culan Aglaia odorataLOUR. Meliaceae Daun Cimanggu2. Babandotan Ageratum conyzoidesLINN. Compositae Daun, bunga,
batang, dan akar
Cikampek,
Sukamulya, Manok Putri
3. Bengkuang Pachyrhizus erosus (L.) Urban. Leguminoceae Biji, daun, danbatang
Cimanggu
4. Cengkeh Sizigium aromaticum Myrtaceae Daun dan bunga Cimanggu, Manoko5. Cente Lantana camaraLINN Verbenaceae Daun dan bunga Cimanggu, Sukamuly6. Prasman/Panahan Eupatorium triplinerveVAHL. Compositae Daun Cimanggu7. Gadung Dioscorea hispidaDennst. Dioscoreaceae Umbi Cimanggu, Sukamuly
8. Gandarusa Justitia gendarussaLINN. Acanthaceae Daun Cikampek,Sukamulya, Manoko
9. Jambu mete Anacardium occidentaleLINN. Anacardiaceae Kulit biji Cikampek,Sukamulya
10. Jarak Ricinus communisLINN. Euphorbiaceae Daun dan biji Cikampek,Sukamulya
11. Jarak pagar Jatropha curcasLINN. Euphorbiaceae Daun dan biji Cikampek,
Sukamulya12. Jeringau Acorus calamusLINN. Araceae Rimpang Cimanggu, Sukamul
Putri13. Kayu putih Eucalyptus globulesLABILL. Myrtaceae Daun Cikampek, Cimanggu14. Kecubung Datura metelLINN. Datiscaceae Daun dan biji Cimanggu, Manok
Putri15. Kamalakian Croton tiglium L. Euphorbiaceae Biji Cimanggu16. Kipahit Tithonia tagitrifolia Simarubaceae Daun Cimanggu, Sukamuly17. Lada Piper nigrum LINN. Piperaceae Buah Cikampek,
Sukamulya18. Legundi Vitex trifolia LINN. Verbenaceae Daun Cimanggu, Manoko19. Marigol Tagetes minuta L. Batang Cimanggu
20. Melaleuka Melaleuca bracteata Myrtaceae Daun Cimanggu, GunuManoko
21. Mimba Azadirachta indicaA. JUSS. Meliaceae Daun dan Biji Cikampek,
Sukamulya, Manoko22. Mindi Melia azedarachLINN. Meliaceae Daun dan biji Cikampek,
Sukamulya, Manoko23. Ocimum Ocimum basilicum LINN. Labiatae Daun dan biji Cikampek,
Sukamulya, Manok Putri
24. Paitan Eupatorium inulifolium Gramineae Daun Cimanggu25. Pencahar Croton tiglium LINN. Euphorbiaceae Biji Cimanggu
26. Picung Pangium edule Reinw. Flaccutisceae Buah Cimanggu27. Pirethrum Chrysanthemum cinerariafolium Compositae Bunga Gunung Putri, Manok 28. Sabadilla Schoenacaulon officinale Biji Cimanggu29. Saga Abrus precatoriusLINN. Eguminosae Biji Cimanggu, Sukamuly30. Senggugu Clerodendron serratum SPRENG. Verbenaceae Daun Cimanggu, Manok
Putri
31. Serai wangi Andropogon nardusLINN. Gramineae Daun Cikampek,Sukamulya, Manok Putri.
32. Tembakau Nicotiana tabacumL. Solanaceae Daun Cimanggu33. Tephrosia Tephrosia vogelii HOOK. Leguminosae Terna Cimanggu, Manoko
34. Tuba Derris ellipticaBENTH. Leguminosae Akar Cimanggu, Manoko
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 4/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
46
Ekstrak dari bahan ini(konsentrasi 0,1%) dapat mengakibat-
kan mortalitas dan memperpanjang
lama perkembangan larva
Crocidolomia pavonana (F.) (sin. C.
binotalis Zeller) dari instar II ke instarIII dan dari instar II ke instar IV,masing-masing berkisar antara 0,77 -
3,29 hari dan 0,43 - 4,43 hari (Martono,
2003). Selain itu, bahan ini juga dapat
mengakibatkan mortalitas yang tinggipada ulat daun kubis, Plutella xylostella
(L.); dan juga bersifat toksik terhadap
beberapa jenis serangga dari ordoColeoptera, Diptera, Hemiptera,
Lepidoptera, dan Orthoptera (Grainge
dan Ahmed, 1988). Kegunaan lain daribengkuang antara lain sebagai bahan
makanan penyegar, bahan kosmetika,
obat, pupuk hijau, dan pakan ternak.
Eksplorasi dan Koleksi
Usaha pengumpulan danpelestarian tanaman bengkuang untuk
meningkatkan keragaman genetik
sudah dimulai sejak lama oleh BalaiBesar Penyelidikan Pertanian (BBPP),
jumlah koleksi yang pernah tercatat
sebanyak 71 galur yang dikumpulkandari berbagai daerah, kadar rotenoid
dari galur-galur tersebut rata-rata 1,4%beberapa galur ada yang sampai 1,9%.
Penelitian kandungan rotenoid tanaman
ini pernah dilakukan di empat KebunPercobaan (KP) : Cibinong, Kalipare,
Muneng, dan Genteng. Dari 71 galur
didapat lima nomor yang mempunyai
produktivitas tinggi (T-PE14, T-PE22,T-PE25, T-PE44, dan T-PE60) bila
dibandingkan dengan varietasCimanggu 85-1 dan Merauke 2, akantetapi kadar rotenoidnya tidak berbeda
nyata (Anon., 1958). Namun kegiatanpenelitian ini terhenti pada tahun 1960-
an karena terdesak oleh bahan-bahan
sintetis, sehingga nilai ekonomisproduk dari tanaman tersebut praktis
menurun. Menurunnya nilai ekonomisproduk tanaman bengkuang menyebab-kan prioritas penelitiannya menjadi
rendah sehingga kegiatan penelitian
kurang mendapat perhatian.
Perkembangan penelitian plasmanutfah bengkuang sangat minim,
eksplorasi dan koleksi plasma nutfah
dilakukan kembali tahun 1995. Sampaitahun 2003 telah terkumpul 77 nomor
koleksi dari beberapa daerah sentral
produksi dan introduksi, sebagian darinomor-nomor tersebut telah mati,
sampai saat ini tinggal 37 nomor (Tabel
2). Untuk itu, penanganan koleksi
bengkuang yang ada harus dilakukanlebih intensif. Ke-37 nomor koleksi
bengkuang tersebut sangat sedikit
jumlahnya sehingga masih berupakoleksi dasar; untuk dapat dimanfaat-
kan lebih lanjut maka koleksi tersebutharus dikarakterisasi dan dievaluasi
untuk mengetahui potensi genetiknya. Evaluasi
Hasil penelitian mengenaipengaruh keadaan tempat terhadap
kadar rotenoid, dilaporkan bahwa dari
15 lokasi tidak menunjukkan adanyaperbedaan; selanjutnya dari penelitian
yang dilakukan di berbagai lokasi
menunjukkan bahwa tanaman
bengkuang menghasilkan bijiterbanyak pada daerah-daerah yang
mempunyai ketinggian tempat dibawah350 m dpl.
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 5/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
47
Pada ketinggian 1000 m dpl,
meskipun tanaman dapat tumbuh baik
akan tetapi bunganya banyak yanggugur, demikian pula halnya dengan
polong muda; hal tersebut menyebab-
kan hasil biji yang diperoleh rendah (65- 250 kg/ha). Disamping itu, waktu
berbunganya terlambat sekitar satu
bulan. Di Cobanrondo (Jawa Timur)
(1450 m dpl) pertumbuhan tanamanlambat, kebanyakan bunga mengering
sebelum terbuka sehingga hasil bijinya
hampir tidak ada. Di daerah-daerahyang musim kemarau-nya nyata,
seperti di Sumberrejo, Jambegede, danKalipare produksi biji berkisar 925 -
2074 kg/ha sedang di Bogor 1035 -1234 kg/ha (Anon., 1997).Produksi biji bengkuang per
satuan luas tidak hanya ditentukan oleh
tinggi tempat, iklim, dan jarak tanam,tetapi juga sangat ditentukan oleh
waktu tanam. Dari hasil penelitian
waktu tanam yang dilakukan di Bogor
menunjukkan bahwa waktu tanamyang paling tepat adalah pada awal
musim hujan, yaitu pada bulan
Nopember. Semakin lambat ditanamsemakin berkurang hasil bijinya
(Anon., 1955) (Tabel 3).
Tabel 3. Pengaruh waktu tanam
terhadap hasil biji
bengkuang.
Waktu tanam
(bulan)
Hasil biji
(kg/40 tanaman)Nopember 1954
Desember 1954
Januari 1955
Pebruari 1955Maret 1955
April 1955
Mei 1955
12,530
10,330
8,605
4,9803,720
2,285
1,805Sumber: Anon., 1955.
Mimba ( Azadirachta indica A. Juss)
Tanaman mimba termasuk
dalam famili Meliaceae, tanaman ini
merupakan tanaman asli Afrika Asia.Di Asia tanaman ini banyak terdapat di
India, Burma, Cina Selatan, dan
Indonesia. Di Indonesia tanaman
mimba dijumpai di Jawa dan Bali,terutama disepanjang pantai utara pulau
Jawa seperti Subang, Cirebon, dan
Indramayu (Jawa Barat), Tegal,Banjarsari, dan Kranggan (Jateng),
Tuban, Lamongan, Gresik, Sidoarjo,
Pasuruan, Probolinggo, Asembagus,dan Banyuwangi (Jatim), Gilimanuk
Tabel 2. Nomor-nomor koleksi bengkuang hasil eksplorasi dan koleksi
No. Asal Jumlah Aksesi Donor
1.2.
3.4.5.
6.
7.
Jawa TengahJawa Barat
Jawa TimurSumatera BaratSumatera Utara
Kalimantan Selatan
Introduksi
96
173
1
10
Budi MartonoBudi Martono
Budi martonoUrnemiP. Kale
P. kale
P. Kale
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 6/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
48
dan Singaraja (Bali). Di daerahAsembagus dijumpai pohon-pohon
yang berumur di atas 50 tahun,
sedangkan di tempat lainnya umumnyaberumur di bawah 10 tahun
(Sastrodihardjo dan Aditya, 1992).Pohon mimba dapat dimanfaat-kan sebagai insektisida, sabun, pupuk,
pakan ternak, obat medis, dan cat.
Kandungan bahan aktif insektisida biji
mimba lebih banyak dibandingkandaun. Biji mimba mengandung
beberapa komponen aktif pestisida
antara lain azadirachtin, salannin,azadiradion, salannol, salanolacetate, 3-
deacetyl salannin, 14-epoxy-
azadiradion, gedunin, nimbenin, dandeacetyl nimbinen (Jones et al., dalam
Schmutterer, 1990). Dari beberapa
komponen aktif tersebut ada empat
senyawa yang diketahui sebagaipestisida yaitu azadirachtin, salannin,
nimbinen, dan meliantriol. Komponen
lainnya belum diketahui secara pasti(Anon., 1992). Ekstrak biji mimba
dengan bahan aktif utama azadirachtindapat menimbulkan berbagai pengaruh
pada serangga, seperti hambatanaktivitas makan, gangguan perkem-bangan, penurunan keperidian, dan
ketahanan hidup serta hambatan
aktivitas peletakan telur (Schmutterer,1990). Jenis serangga yang aktivitas
hidup atau perkembangannya dapat
dihambat oleh ekstrak mimba kini
dilaporkan telah mencapai lebih dari200 spesies (Jacobson, 1986; Saxena,
1989, dan Warthen, 1989).
Eksplorasi dan KoleksiEksplorasi dan pengumpulan
plasma nutfah mimba dari berbagai
daerah di Jawa barat telah dilakukantahun 1996, hasil selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 4. Dari 38 nomor
koleksi mimba yang terkumpulkemudian dikoleksi di KP. Cikampek.
Di antara nomor-nomor yangterkumpul, 30 nomor diperoleh dariKabupaten Indramayu yang dikumpul-
kan dari tiga desa sedangkan enam dan
dua nomor berturut-turut diperoleh dari
Kabupaten Subang dan Sumedang(Tabel 4).
Karakterisasi
Data hasil karakterisasi awal dari
nomor-nomor yang dikoleksi dari bijimenunjukkan bahwa nomor-nomor
tersebut cukup bervariasi, hal ini
terutama ditunjukkan pada karakter jumlah daun majemuk/cabang tersier
dengan koefisien keragaman (KK)
antara 7,76 - 69,61% (Tabel 5) dan
karakter jumlah buah/tandan denganKK antara 31,14 - 73,66% (Tabel 6).
Hal tersebut juga terdapat pada karakter
lainnya seperti produksi buah/cabangtersier dengan kisaran antara 3,74 -
74,90 g.
Akar Tuba ( Derris elliptica Benth)
Tanaman derris termasuk famili
Leguminosae; genus derris terdiri dari
sekitar 70 spesies, jumlah spesiesterbanyak ditemukan di Asia Tenggara
(Purseglove, 1987). Tidak semua genus
derris memiliki aktivitas sebagai racun;ada empat spesies yang telah
digunakan sebagai insektisida, yaitu D.
elliptica Benth., D. trifolia Lour., D.
malaccensis Prain., dan D. ferruginea Benth. (Burkill, 1935; Kochhar, 1981).
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 7/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
49
Tabel 4. Nomor-nomor koleksi plasma nutfah mimba hasil eksplorasi tahun1995/1996
AsalNo.
Desa Kecamatan KabupatenJumlah Aksesi
1.
2.3.4.
5.
6.7.
8.
Jati Sawit
Wana SariPemindangan WetanDangdeur
Kalijati
CigadungCikole
Cikadu
Jatibarang
PangaduaSindangSubang
Kalijati
PurwodadiCimalaka
Situraja
Indramayu
IndramayuIndramayuSubang
Subang
SubangSumedang
Sumedang
13
892
2
21
1Sumber : Tasma et al. (1996)
Tabel 5. Karakterisasi daun dan buah nomor-nomor koleksi plasma nutfah mimba
No. Nomorkoleksi
Rata-rata jumlah daun
majemuk/
cabang
tersier
KK(%)
Rata-rata jumlah
daun/daun
majemuk
Rata-rata jumlah
daun/
cabang
tersier
Rata-ratapanjang
buah
(mm)
Rata-ratadiameter
buah
(mm)
Volume10 butir
buah
(ml)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
JS2
JS3
JS4
JS5
JS6
JS7
JS8
JS9
JS10WS1
WS2
WS3
WS4
WS5
PW1
PW2
PW3
PW4
PW5
PW8
PW9
14,30
40,00
19,70
19,70
18,00
13,70
14,30
20,70
18,7033,30
14,00
17,30
8,67
11,00
14,70
14,00
21,00
25,30
29,50
15,00
15,00
28,20
20,52
7,76
26,09
43,39
15,23
49,50
38,80
20,2822,72
31,13
69,61
35,24
27,27
67,57
33,23
41,51
6,03
31,49
20,00
24,04
12,0
14,0
12,7
12,0
12,0
14,0
14,0
12,0
14,014,0
14,7
14,7
12,0
14,7
15,3
14,0
14,7
14,0
14,0
16,0
14,0
172
561
249
236
216
191
201
248
261467
205
254
104
161
225
196
308
355
413
240
210
16,0
17,9
13,2
17,1
17,1
14,9
16,2
14,7
18,818,6
16,8
16,9
17,2
15,5
15,9
16,0
14,1
15,4
16,4
15,7
17,4
9,50
11,3
11,8
10,2
10,7
10,2
9,50
9,50
10,810,9
9,83
10,4
11,1
9,75
10,2
9,87
9,00
9,10
9,67
9,58
11,3
12,0
14,0
18,0
10,0
11,0
12,0
11,0
10,0
11,311,0
12,0
13,0
16,0
10,0
9,00
11,0
7,50
9,50
11,0
9,00
11,8
Sumber : Tasma et al. (1996)
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 8/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
50
Salah satu spesies yang
dilaporkan telah banyak digunakansebagai insektisida adalah D. elliptica Benth. Derris ditemukan tumbuh secara
liar mulai dari India sampai ke Irian
Jaya, sedangkan di Afrika dan Amerikatropis dibudidayakan. Di Indonesia,
derris terdapat hampir di seluruh
wilayah nusantara. Di Jawa ditemukan
mulai dari dataran rendah sampaiketinggian 1500 m dpl. Tumbuh
terpencar-pencar, di tempat yang tidak
begitu kering, di tepi hutan, di pinggirsungai atau dalam hutan belukar yang
masih liar (Heyne, 1987).
Disamping rotenon sebagai
bahan aktif utama, bahan aktif lainyang terdapat pada akar tanaman derrisadalah deguelin (0,2 - 2,9%), elliptone
(0,4 - 4,6%), dan toxicarol (0 - 4,4%)
(Hamid, 1999). Selain sebagai racunikan, derris juga dapat digunakan
sebagai insektisida, yaitu untuk
pemberantasan hama pada tanaman
sayuran (terutama kol), tembakau,kelapa, kina, kelapa sawit, lada, teh,
coklat, dan lain-lain (Anon., 1997).
Eksplorasi dan KoleksiPenelitian dan upaya pengem-
bangan tanaman derris telah lama
Tabel 6. Karakterisasi hasil dan komponen hasil nomor-nomor koleksi plasma
nutfah mimba
No Nomor
koleksi
Rata-rata
jumlah tandan
buah/cabang
tersier
Rata-rata
jumlah
buah/
tandan
KK
(%)
Rata-rata
jumlah buah/
cabang
tersier
Rata-rata
berat 100
butir (g)
Rata-rata
produksi
buah/cabang
tersier (g)1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
JS2
JS3
JS4
JS5
JS6
JS7
JS8
JS9
JS10
WS1
WS2
WS3
WS4WS5
PW1
PW2
PW3
PW4
PW5
PW8
PW9
5,67
14,0
19,7
19,7
18,0
13,7
14,3
20,7
18,7
33,3
14,0
17,3
8,6711,0
14,7
14,0
21,0
25,3
29,5
15,0
15,0
1,40
2,75
1,25
2,49
2,09
3,37
2,08
3,13
1,37
3,47
1,46
2,52
2,004,08
4,17
3,00
5,61
2,70
4,68
1,79
3,64
46,16
49,34
31,14
48,71
37,94
51,01
64,83
73,66
39,02
51,31
46,30
44,23
60,3058,62
59,47
52,12
51,69
62,34
53,99
49,86
50,85
7,94
38,5
5,00
10,7
16,0
30,0
19,4
31,3
2,74
28,9
12,3
24,3
6,6616,3
16,7
30,0
71,1
27,0
77,2
8,36
42,5
128
152
143
121
141
125
100
107
137
111
121
132
153101
79,8
107
78,0
97,7
97,0
108
122
10,1
58,6
7,13
12,9
22,6
33,6
19,4
33,4
3,74
32,7
14,9
32,1
10,216,4
13,1
32,1
55,4
26,4
74,9
9,00
51,7
Sumber : Tasma et al. (1996)
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 9/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
51
dilakukan di Indonesia. Menurutcatatan yang ada, sejak tahun 1951
telah terkumpul berbagai tipe derris
dari berbagai perkebunan di Indonesiadan introduksi berbagai tipe derris dari
Malaya (Hamid, 1961). Sebelum tahun1958 Balai Besar PenyelidikanPertanian (BBPP) di Bogor telah
berhasil mengembangkan tanaman
derris tipe Ngawi T-DE 39 (Ngawi Ct .
23), setelah itu juga berhasildikembangkan dua tipe derris yang lain
yaitu tipe Puntu dan Wulung yang
mempunyai kadar rotenon lebih tinggi(8,25-10,7%) dibandingkan tipe Ngawi
(6,5%) (Djisbar, 1989).
Untuk mendukung pengem-bangan tanaman derris, penyediaan
bahan tanaman yang unggul
merupakan langkah awal yang harusdilakukan. Eksplorasi untuk mening-
katkan keragaman genetik sangatdiperlukan guna menunjang keber-hasilan pemuliaan tanaman ini. Sampai
tahun 1995 telah terkumpul 12 nomor
koleksi, 7 nomor dari daerah
Sumedang dan 5 nomor dari GunungKuning (Majalengka) (Wahyuni et al.,
1996).
Tabel 7. Karakteristik derris dari daerah Sumedang dan Gunung Kuning(Majalengka)
Diskripsi Daerah asal
Sumedang Majalengka
BatangBentuk
Warna kulit batang
Permukaan
Diameter
DaunJumlah anak daun
Bentuk
Warna
Ujung daun
Pangkal daun
Permukaan atas
Permukaan bawah
Pertulangan
Ratio panjang : lebar
Warna petiol
Bulat
Coklat kehitaman
Kasar, tidak berbulu
0,5 – 1,5 cm
7 – 13
Bulat memanjang
(oblongus)
Hijau gelap
Meruncing
Runcing-tumpul
Licin
Berbulu halus
Menyirip
2,4 – 3,3
Hijau
Bulat
Hijau keputihan
Batang bagian bawah dipenuhi oleh
tonjolan, menyerupai duri tapi
tumpul, batang bagian atas licin0,5 – 0,7 cm
5 – 9
Jorong-jorong memanjang (elliptic-
elliptic oblongus)
Hijau tua
Meruncing
Tumpul
Licin
Licin tidak berbulu
Menyirip
1,7 – 2,6
HijauSumber: Wahyuni et al. (1996).
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 10/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
52
Karakterisasi
Hasil karakterisasi batang dan
daun dari sembilan tipe D. elliptica
yang ada di KP. Citayam menunjukkanpenampilan yang hampir sama kecuali
pada warna dan ukuran anak daun(Tabel 8); karakterisasi lebih lanjut
perlu dilakukan untuk membedakankesembilan tipe D. elliptica yang ada.
Kegiatan karakterisasi juga telah
dilakukan terhadap koleksi derris hasileksplorasi tahun 1995/1996, hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
7.Dari koleksi derris yang ada, 8
nomor koleksi diantaranya telah
dianalisa kandungan rotenonnya(kandungan rotenon berkisar 1,33-4,25%), tiga dari 8 nomor memiliki
kandungan rotenon tinggi dan
memenuhi syarat perdagangan yaituTDE 99 (4,25%), TDE 185 (3,15%),
dan Walikukun (3,65%). (Tabel 9).
Selasih (Ocimum spp.)
Ocimum merupakan salah satugenus terna tahunan yang termasuk
famili Labiatae, terdiri dari beberapa jenis baik yang telah dibudidayakan
maupun liar. Asal usul tanaman
tersebut tidak diketahui dengan pasti,tetapi menyebar di daerah tropis Asia,
Afrika, dan Amerika.
Menurut Hegi dalam Guenther(1952) terdapat 50-60 jenis ocimum
banyak dijumpai tumbuh di dataran
rendah hingga ketinggian 1100 m dpl.Beberapa jenis mempunyai nilai
ekonomis penting dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai penghasilminyak atsiri yang digunakan untuk
obat-obatan, pengharum, bumbu, dan
bahan baku pestisida nabati.
Dipasar dunia, minyak selasih(basil oil) dikenal dengan nama sweet
basil oil, reunion basil oil dan
intermediet basil oil (Guenther, 1952;Kirtikar dan Basu, 1975). Para ahli
taksonomi masih kesulitan untuk
menggolongkan ocimum, apakahtermasuk jenis, sub jenis, tipe atau
forma karena tanaman ini bersifat
polymorphis. Oleh karena itu untuk
identifikasi lebih mudah berdasarkanpada komposisi kandungan kimianya
(bahan aktifnya). Berdasarkan senyawa
utama dalam minyak yang berasal daritanaman ocimum, maka dapat
dibedakan menjadi tipe Eropa (methylchavicol, linalool), tipe Reunion
(methyl chavicol, camphor), tipemethyl cinnamate, dan tipe eugenol(eugenol). Ada 11 jenis ocimum yang
telah dikenal di dunia, empat
diantaranya ada di Indonesia dengannama daerah dan kandungan senyawa
kimia yang berbeda-beda(Burkill,
1939; Heyne, 1987; Anon., 1989,
Hadipoentyanti, 1994) (Tabel 10).
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 11/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
53
Tabel 8. Karakteristik morfologi sembilan tipe D. Ellipticadi KP. Citayam
Diskripsi Tipe
Walikukun SP 1 SP 2 TDE 43 TDE 49 TDE 83 TDE 99 TDE 185 TDE 186
Batang
Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat BulatWarna Coklat
kehitaman
Coklat
gelap
Coklat
gelap
Coklat
gelap
Coklat
gelap
Coklat
gelap
Coklat
gelap
Coklat
gelap
Coklat
gelapPermukaan Kasar Kasar Kasar Kasar Kasar Kasar Kasar Kasar Kasar
Daun
Letak daun Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
seling
Selang-
selingPanjangdaun
majemuk
37,06 38,83 22,26 34,06 33,21 39,68 41,44 40,28 34,26
Jumlahanak daun
9 – 13 11 – 13 9 – 11 7 – 11 7 – 11 9 – 13 7 – 13 9 – 11 9 – 11
Posisi anak
daun
Berhadapan Berhadapa
n
Berhadap
an
Berhadap
an
Berhadap
an
Berhadapan Berhadapan Berhadapan Berhadapan
Bentuk
daun
Elliptic Elliptic Elliptic Elliptic Elliptic Elliptic Elliptic Elliptic Elliptic
Warna
daun
Hijau gelap Hijau
terang
Hijau
gelap
Hijau
terang
Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Ujung daun Meruncing Meruncing Meruncing
Meruncing
Meruncing
Meruncing Meruncing Meruncing Meruncing
Pangkal
daun
Tumpul Tumpul Tumpul Tumpul Tumpul Tumpul Tumpul Tumpul Tumpul
Panjangdaun
13,70 12,70 7,54 12,98 12,72 12,56 14,70 12,25 12,23
Lebar daun 4,97 4,63 2,87 5,48 5,35 4,91 5,49 5,19 4,74
Tebal daun 0,27 0,27 0,26 0,28 0,27 0,42 0,29 0,34 0,39Permukaanatas
Licin Licin Licin Licin Licin Licin Licin Licin Licin
Permukaanbawah
Berbuluhalus
Berbuluhalus
Berbuluhalus
Berbulusedikit
Berbulusedikit
Berbulusedikit
Berbulusedikit
Berbulusedikit
Berbulusedikit
Pertulangan
daun
Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 12/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
54
Tabel 9. Analisa kadar rotenon 8 nomor koleksi D. elliptica asal KP. Citayam
No Nomor koleksi Kadar rotenone (%)
1.
2.3.
4.
5.6.
7.
8.
TDE 99
TDE 186TDE 43
TDE 83
TDE 185TDE 48
SP 1
Walikukun
4,25
2,451,08
1,33
3,152,50
2,65
3,65Sumber : Wikardi et al. (1992)
Tabel 10. Kandungan senyawa kimia pada 11 jenis Ocimum
No Jenis Kandungan kimia
1. O. bascillicum L., 2 tipe Eugenol (46%)3, metal sinamat, komforosimen, pinen, linalool, terpen, sineol (66%)
3,
metil kavikl.
2. O. canum Sims., 3 tipe Metal sinamat (54 – 85%), kamfor (54%),sitral (68%)
3. O. gratissimum L., 3 tipe Eugenol (46%)3, timol (39%), sitral (66%)3,
geraniol, osimem.4. O. kilimandscharicum L. Fenol (30%)
5. O. minimum L. Eugenol, benzoil, linalool, metal kavikol
6. O. micanthum Wild. Minyak atsiri (0,14 – 0,25%)7. O. methaefolium Hochst. Metil kavikol, anetol, alcohol
8. O. pi;osum L. Sitral (41%)3, sitrolellal (34%)3, sineol, lionen,timol, aldehida
9. O. sanctum L. Eugenol (76%)3, metol eugenol (20%)3,
karvakrol (3%)
10. O. suave L. Eugenol (13,5 – 14%)3
11. O. viridae L. Timol (18 – 30%)3 Sumber : 1Burkill, 1935, 3Guenther, 1952; Anon., 1986; Heyne, 1987; Hadipoentyanti dan
Supriadi, 2000
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 13/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
55
Eksplorasi dan Koleksi
Sampai saat ini tercatat ada 5
jenis ocimum yang dimiliki Balittro,
satu jenis diantaranya mati (Ocimum
minimum). Keempat jenis ocimum
tersebut dikoleksi di KP. Cimanggu,KP. Manoko, dan KP. Nagasari (Tabel
11).
Karakterisasi
Kegiatan karakterisasi sebagian
koleksi Ocimum spp. telah dilakukan
tahun 1995/1996, hasil selengkapnyadapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 11. Koleksi plasma nutfah Ocimum spp. di Kebun Percobaan Balittro
No. Jenis/tipe Lokasi Bagian yang digunakan
1. Ocimum bascilicum: 2 tipe KP. Cimanggu Daun- Batang hijau KP. Manoko Biji
- Batang ungu KP. Nagasari2. Ocimum gratissimim: 2 tipe KP. Cimanggu Daun
- Daun kecil KP. Manoko- Daun besar
3. Ocimum sanctum KP. Cimanggu, KP. Manoko Daun, Biji, seluruh bagian4. Ocimum canum: 3 tipe KP. Cimanggu Biji
- Daun kecil KP. Manoko Daun- Daun besar KP. Nagasari
5. Ocimum minimum: 1 tipe KP. Manoko Daun- Jeneva (mati)
Sumber : Hadipoentyanti, 1996; Hadipoentyanti dan Supriadi, 2000.
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 14/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
56
Tabel 12. Karakter morfologi 4 nomor/tipe ocimum
Karakter O. basilicum O. minimum O. canum
Batang hijau Batang ungu Jeneva Jepang
Informasi umum- Habitus: kanopi Tegak Tegak Tegak Tegak membalut
- Umur panen (hari) 129 129 129 129
Daun
- Warna daun Hijau Hijau keunguan Hijau kekuningan Hijau terang
- Bentuk daun Jorong Lanset-jorong Lanset Jorong-bulatmemanjang
- Bentuk daun ujung Runcing Meruncing Runcing Runcing-tumpul
- Bentuk pangkaldaun
Runcing Uncing Runcing Tumpl
- Tepi daun Bergigi Begigi Bergigi Bergigi sedikit- Permukaan daun Halus
berbuluHalus Halus Halus
- Panjang daun (cm) 3,3 – 6,9 2,6 – 6,8 1,6 – 2,9 4,9 – 9,8
- Lebar daun (cm) 1,9 – 3,4 1,4 – 3,4 0,7 – 1,9 3,1 – 5,1- Panjang tangkai
daun (cm)
0,9 – 1,8 0,7 – 2,4 0,4 – 0,9 0,6 – 2,9
- Luas daun (mm) 2,69 – 9,57 2,26 – 8,87 1,53 – 4,32 7,39 – 21,56
Batang
Tinggi tanaman (cm) 30 - 4 55 – 65 20 – 30 70 – 85Diameter batang (cm) 0,6 – 1,0 0,7 – 1,3 0,5 – 0,7 0,9 – 1,7
Warna batang Hijau Ungu Coklat kehijauan Hijau terangJumlah batang 9 – 13 9 – 15 8 – 20 11 - 17Panjang ruas (cm) 1,2 – 2,8 1,3 – 2,9 0,5 – 1,2 1,2 – 2,7Berat brangkasan
basah tiap rumpun (g)
3,10 – 575 115 – 466 375 – 975 439 – 1020
Berat brangkasankering tiap rumpun(g)
175 – 271 43,5 – 21,45 130,5 – 385 156 – 353
BungaAda tidaknya bunga Berbunga Berbunga Berbunga BerbungaWarna bunga Putih Putih keunguan Putih PutihKedudukan putik Putik lebih
pendek terhadap
benang sari
Putik lebih pendek
dari benang sari
Putik lebih
pendek daribenang sari
Putik lebih
pendek daribenang sari
Jumlah putik 1 1 1 1Jumlah benang sari 4 4 4 4
(2 pendek, 2
panjang)
(2 pendek, 2
panjang)
(2 pendek, 2
panjang)
(2 pendek, 2
panjang)
Sumber: Hadipoentyanti, 1996
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 15/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
57
KESIMPULAN
Potensi insektisida nabati sebagaisalah satu sarana pengendalian hama
cukup tinggi. Jumlah koleksi plasma
nutfah insektisida nabati saat ini yang
ada di kebun-kebun instalasi lingkupBalittro sangat sedikit, terbatasnya
jumlah koleksi tersebut perludiusahakan dengan kegiatan eksplorasi
dan koleksi plasma nutfah. Sampai saat
ini baru empat jenis tanaman(bengkuang, mimba, derris, dan
selasih) yang sudah dilakukan
karakterisasi dan evaluasi pendahuluan.
Kegiatan karakterisasi dan evaluasitersebut, perlu dilanjutkan untuk
mengetahui potensi genetik dari plasmanutfah yang ada sehingga akandiperoleh informasi yang lengkap
tentang karakter-karakter yang dimiliki
sebagai dasar untuk mengidentifikasisetiap aksesi yang pada akhirnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk
menghasilkan jenis-jenis unggul baru.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1955. Tanamaninsektisida. Laporan Tahunan,
Balai Besar Penyelidikan
Pertanian, Fasco Djakarta: 70-71.
Anonymous, 1958. Tanaman
insektisida. Laporan Tahunan,
Balai Besar Penyelidikan
Pertanian; Fasco Djakarta : 117 -120.
Anonymous, 1989. Medicinal herb
index in Indonesia. PT. EISAI
Indonesia.
Anonymous, 1992. Neem: A tree forsolving global problems. National
Research Council. National
Academy Press, Washington D.C.
Anonymous, 1997. Prospek beberapa
jenis tanaman penghasil insektisida.Laporan bulan Oktober, Balai
Penelitian Tanaman Rempah danObat. 11 hal.
Burkill, I.H., 1935. A Dictionary of the
economic products of the Malay
peninsula. Government of the staitssettlement and Federal Malay
States.
Djisbar, A., 1989. Penelitian Tanaman
berkadar racun hama. ProsidingSimposium I Hasil Penelitian
Tanaman Industri. Buku VIII :
1260-1264.
Duke, J. A., 1981. Handbook of Legumes of World Economic
Importance. Plenum Press. New
York & London. 345 hal.
Grainge, M., S. Ahmed, W.C. Mitchell,dan J.W. Hylin, 1985. Plant
Species Reportedly Possessing PestControl Properties. An EWC/UH
Database, Resources System.
Institut E.W. Center, Univ. Of Hawaii, Honolulu. 249 hal.
Grainge, M., dan S. Ahmed, 1988.
Handbook of Plants with Pest
Control Properties. John Wiley &Sons. New York. 470 hal.
Guenther, 1952. The Essential Oil. D.
Nostrad Co. Inc., New York. 339 -433.
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 16/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
58
Hadipoentyanti, E., 1994. Keragamangenetik tanaman kemangi (Ocimum
spp.). Makalah Temu Kerja Plasma
Nutfah. 30 Maret 1994. 14 hal.
Hadipoentyanti, E., 1996. Karakterisasi
dan dokumentasi plasma nutfahketumbar dan selasih. Laporan
Teknis Balai Penelitian TanamanRempah dan Obat. 1 - 14.
Hadipoentyanti, E., dan Supriadi,
2000. Potensi ocimum sebagai
sumber bahan baku obat. BuletinKehutanan dan Perkebunan. Vol.
1(1): 11 - 19.
Hamid, A., 1961. Memorandum
pekerjaan pada seksi insektisida.Lap. Intern. 3 hal. (tidak
dipublikasikan).
Hamid, A., 1999. Derris Lour. In de
Padua, L.S., N. Bunyapraphatsara,and R.H.M.J. Lemmens (Editors).
Plant Resources of South-EastAsia
No. 12 (1) Medicinal andPoisonous plants 1 : 234 - 242.
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna
Indonesia (terj.) Vol. 2. BadanLitbang Kehutanan.
Ibadurrahman, 1993. Daya racun
bubuk biji bengkuang (Pachyrhizus
erosus (L.) Urban) terhadap
Callosobruchus maculatus (F.)
(Coleoptera: Bruchidae). Skripsi.
Jurusan Hama dan PenyakitTumbuhan, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. 37 hal.
Jacobson, M., 1986. The neem tree:natural resistance par excellence,pp.220-232. in M.B. Green and
P.A. Hedin (Eds.), NaturalResistance of Plants to Pests: Roles
of Allelochemicals. ACS,
Washington, D.C.
Kardinan, A., 1999. Pestisida Nabati:
Ramuan dan Aplikasi. PT. PenebarSwadaya, Jakarta. 80 hal.
Kirtikar, K.R., and Basu, B.D., 1975.
India Medicinal Plant Bishen SinghMahendra Pal Singh, Perodical
Experts Seconds Ed. Yayyes Press.
Vol. III : 1959 - 1968.
Kochhar, S.L., 1981. Tropical Crops, atexbook of economic botany. Mc.
Millan publishers Ltd. London 467
p
Martono, B., 2003. Pendugaanparameter genetik beberapa
karakter kuantitatif tanaman
bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban) pada tiga taraf fosfor
dan keragaman aktivitas ekstrak
biji terhadap ulat Crocidolomia
pavonana (F.). Tesis. Program
Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. 102 hal.
Martono, B., dan R. Bakti, 2003.
Koleksi plasma nutfah di Balittro.
Tidak dipublikasikan.
Mustikawati, D.R., dan Martono, 1993.Uji efikasi biji bengkuang
(Pachyrhizus erosus Urb.) terhadap
mortalitas Laphobaris serratipes Marsh. Buletin Penelitian Tanaman
Industri 5 : 53 - 56.
Purseglove, J.W., 1987. TropicalCrops: Dicotyledons. Longman
5/13/2018 Plasma Nutfah Insektisida Nabati - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/plasma-nutfah-insektisida-nabati 17/17
Perkembangan Teknologi TRO VOL. XVI, No. 1, 2004
59
Singapore Publishers LtdSingapore. 719 p.
Sastrodihardjo, S. dan T. Aditya, 1992.
Bioactive substances from neem
( Azadirachta indica Juss) with
pesticidal properties. Seminar onChemistry of Rainforest Plants and
Their Utilization for Development,Bukittinggi, 27-29 October 1992.
Saxena, R.C., 1989. Insecticides from
neem, pp. 110-135. In J.T.
Arnason, B.J.R. Philogene and P.Morand (eds.), Insecticides of Plant
Origin. ACS, Washington, D.C.
Schmutterer, H., 1990. Properties and
potential of natural pesticides fromneem tree, Azadirachta indica.
Ann. Rev. Entomol. 35 : 271 - 295.
Sorensen, M., 1996. Yam Bean
Pachyrhizus DC. InternationalPlant Genetic Resources Institute,
Rome, Italy.
Tasma, I. M., B. Martono, dan S.Lendri, 1996. Eksplorasi plasma
nutfah tanaman mimba. Prosiding
Seminar Hasil Penelitian PlasmaNutfah Pertanian, Bogor, 13 Maret
1996.Tindal, H.D., 1983. Vegetables in The
Tropics. Macmillan Education Ltd.: 272 - 274.
Wahyuni, S., N. Ajijah, dan S. Lendri,
1996. Eksplorasi dan dokumentasi
tanaman akar tuba ( Derris
elliptica). Prosiding Seminar Hasil
Penelitian Plasma Nutfah
Pertanian. Bogor, 13 Maret 1996 :
186 - 189Warthen Jr., J.D., 1989. Neem
( Azadirachta indica A. Juss):
organisms affected andreferencelist update. Proc. Ent. Soc.
Wash. 9 : 367 - 388.
Wikardi, E. A., I.M., Trisawa,
Anggraeni, dan Hernani, 1992.Potensi berbagai jenis pestisida
alami (pestisida botanis). Laporan
Hasil Penelitian. Balittro. 19 hal.