plan terbaru+multivitamin dan i.v admixture

9
PLAN Penetapan Tujuan Terapi Sasaran terapi pada kolestasisyaitu: Memperbaiki saluran empedu Mengobati komplikasi yang terjadi akibat kolestasi Mencegah komplikasi hepar akibat kolestasis Menanggulangi gejala-gejala yang menyertai kolestasis seperti panas, batukpilek Penentuan Terapi Farmakoterapi dan Non Farmakoterapi Farmakoterapi: 1. Asam Ursodeoksisikolat Asam Ursodeoksikolat adalah komponen asam empedu. Obat ini menghambat penyerapan kolesterol dalam usus dan menekan sintesis hepatik dan sekresi endogen kolesterol. Ursodiol adalah sebuah hydrophilic asam empedu yang melarutkan kolesterol dan mendispersikannya di aqueous cairan, mengurangi viskositas dan meningkatkan aliran empedu. Dengan mengubah tonisitas normal asam empedu, Asam ursodeoksikolat mengurangi konsentrasi asam empedu endogen cytoxic intrahepatic dan mencegah akumulasi mereka pada pasien dengan kolestasis. Selain mencegah langsung hepatosit kerusakan dari radikal bebas dan disfungsi mitokondria generasi, cytoprotective dan imunosupresif efek Asam ursodeoksikolat dapat menurunkan laju hepatosit apoptosis dan fibrosis, serta mengurangi cedera saluran empedu dan mencegah proliferasi abnormal saluran empedu. Penggunaan Asam ursodeoksikolat eksogen meningkatkan persentase Asam ursodeoksikolat di cairan asam empedu dari 1-2% untuk 60% dengan dosis berulang-ulang (Buck, 2009).

Upload: riri-fauziyya

Post on 29-Nov-2015

80 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

TRANSCRIPT

Page 1: Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

P L A N

P e n e t a p a n T u j u a n T e r a p i

Sasaran terapi pada kolestasisyaitu:Memperbaiki saluran empeduMengobati komplikasi yang terjadi akibat kolestasiMencegah komplikasi hepar akibat kolestasisMenanggulangi gejala-gejala yang menyertai kolestasis seperti panas, batukpilek

Penentuan Terapi Farmakoterapi dan Non Farmakoterapi Farmakoterapi:

1. Asam Ursodeoksisikolat

Asam Ursodeoksikolat adalah komponen asam empedu. Obat ini menghambat penyerapan kolesterol dalam usus dan menekan sintesis hepatik dan sekresi endogen kolesterol. Ursodiol adalah sebuah hydrophilic asam empedu yang melarutkan kolesterol dan mendispersikannya di aqueous cairan, mengurangi viskositas dan meningkatkan aliran empedu. Dengan mengubah tonisitas normal asam empedu, Asam ursodeoksikolat mengurangi konsentrasi asam empedu endogen cytoxic intrahepatic dan mencegah akumulasi mereka pada pasien dengan kolestasis. Selain mencegah langsung hepatosit kerusakan dari radikal bebas dan disfungsi mitokondria generasi, cytoprotective dan imunosupresif efek Asam ursodeoksikolat dapat menurunkan laju hepatosit apoptosis dan fibrosis, serta mengurangi cedera saluran empedu dan mencegah proliferasi abnormal saluran empedu. Penggunaan Asam ursodeoksikolat eksogen meningkatkan persentase Asam ursodeoksikolat di cairan asam empedu dari 1-2% untuk 60% dengan dosis berulang-ulang (Buck, 2009).

Alasan Pemilihan Asam Ursodeoksikolat: Berdasarkan diagnosa pasien, pasien mengalami kolestasis, suatu hambatan aliran empedu dan bahan-bahan yang harus diekskresi hati, yang menyebabkan terjadinya peningkatan kadar bilirubin direk dan penumpukan garam empedu. Pasien memerlukan zat untuk melindungi hati dari zat toksik. Urobilinogen pasien menunjukkan hasil (-), yang menunjukkan bahwa aliran empedu ke dalam usus terganggu. Asam Ursodeoksikolat bisa untuk melindungi hati dari zat toksik yang dihasilkan empedu, selain juga mengurangi cholestasis, serta mencegah pembentukan dan menghancurkan cholesterol-containing batu empedu.Pada pasien dengan penyakit hati, Asam ursodeoksikolat melindungi hepatosit dari efek sitotoksik hidrofobik asam empedu dengan penghambatan kompetitif mereka dalam pada penyerapan dalam usus (Buck, 2009).

2. Terapi Komplikasi Ascites menggunakan Furosemid

Page 2: Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

Furosemid adalah diuretik kuat yang digunakan untuk menghilangkan air dan garam dari tubuh. Di ginjal, garam (terdiri dari natrium dan klorida), air, dan molekul kecil lainnya yang biasanya akan disaring keluar dari darah dan masuk ke dalam tubulus ginjal. Akhirnya cairan yang disaring menjadi air seni. Sebagian besar natrium, klorida dan air yang disaring dari darah diserap ke dalam darah sebelum cairan disaring menjadi air kencing dan dihilangkan dari tubuh. Furosemide bekerja dengan menghalangi penyerapan natrium, klorida, dan air dari cairan yang disaring dalam tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan output urin (diuresis) (Anonim, 2011).

Alasan Pemilihan Furosemid: Berdasar data subjektif pasien, pasien mengeluh perut membesar. Berkaitan dengan kolestasis, kemungkinan terbesar adalah pasien mengalami asites, yakni penumpukan cairan di dalam tubuh akibat dari tersumbatnya aliran darah. Furosemid dipilih karena Furosemid mampu menghalangi penyerapan garam-garam dan air dari cairan yang disaring dalam tubulus ginjal. Sehingga, cairan akan keluar melalui urin pasien.

3. Terapi Batuk Pilek menggunakan Fluimucyl dry syrup

Me kanisme fluimucil ini bukan CARA KERJA OBAT : N-acetylcysteine

adalah derivat asam amino alamiah cysteine NAC mempunyai aktivitas

fluidifikasi melalui gugus sulfhidril bebas pada sekret mukoid atau

mukopurulen dengan cara memutus jembatan disulfida intra molekul dan

intermolekul dalam agregat glikoprotein. NAC mempunyai toleransi

intestinal yang baik, cepat diabsorpsi sesudah pembenan oral dan

didistribusikan ke seluruh tubuh termasuk paru.

Alasan Pemilihan: Berdasarkan data subyektif, pasien mengalami batuk

dan pilek sehingga diperlukan terapi untuk mengencerkan dahak, karena

pasien beum memiliki refleks mengeluarkan dahak.

4. Multivitamin

Multivitamin dalam perbandingan yang lazim, dibutuhkan anak-anak dan

orang dewasa untuk mencukupi kebutuhan vitamin-vitamin yang berguna

untuk pembentukan fungsi jaringan epitel, proses metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein, pembentukan sel darah merah dan

membantu pembentukan tulang pada anak-anak.

Alasan Pemilihan: Karena malabsorbsi lemak, maka pasien akan mengalami devisiensi vitamin larut lemak, sehingga diberikan vitamin yang larut dalam lemak

Page 3: Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

5. Ampicilin+NaCl 0,9%+Dekstrose (i.v Admixture)

Ampicilin memiliki mekanisme penghancuran dinding peptidoglikan, hanya saja Ampicillin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini disebabkan keberadaan gugus amino pada Ampicillin, sehingga membuatnya mampu menembus membran terluar (outer membran) pada bakteri gram negatif. Ampicilin larut dalam NaCl 0,9%. Sedangkan dekstrose sebagai tambahan energi. I.V admixture ini berfungsi untuk menggantikan cairan pada pasien yang banyak hilang akibat diuretik yang dipakai.

Non Farmakoterapia. Pemberian MCTAlasan non farmakoterapi ini: MCT (Medium Chain Trigliceryde) ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan malabsorbsi lemak pada pasien sehingga asupan lemak tetap terjaga

b. Menghindari makanan berlemak

Alasan: Hati dalam kondisi belum baik sehingga tidak mampu melakukan absorbsi terhadap lemak sehingga asupan lemak diganti dengan MCT

c. Pemberian mineral dan trace element. Contohnya Ca, P, Mn, Zn, Se, Fe.d. Diet rendah proteinkarena hepar mengalami disfungsi, sehingga tidak dapat memecah protein.

Pemilihan Obat

1. Asam Ursodeoksikolat

Merk: URDAHEX ®, produksi Kalbe Farma, Indonesia

Indikasi: Hepatitis kolestasis, hepatitis kronik aktif, batu empedu radioluscent dengan diameter tidak >20 mm (MIMS, 2012).

Dosis: 8-10 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis. Untuk anak-anak, dosis asam ursodeoksikolat adalah 5-30 mg/kg/hari (Beck, 2009). Sehingga, dosis yang diambil adalah 10mg/kg/hari, yakni 43 mg/hari.

Waktu dan Cara Penggunaan: Obat digunakan 2 kali sehari bersama makanan, yakni jam 06.00 dan 18.00.

Efek samping: Diare, Pruritus, Urtikasria, Mual, Muntah (Anonim, 2011). Asam ursodeoksikolat secara umum ditoleransi dengan baik. Dalam uji klinis dari orang dewasa, efek samping yang paling sering dilaporkan mual (dalam 14-17% dari pasien), dispepsia (16%), diare (25-27%), sembelit (9-26%), sakit kepala (18-

Page 4: Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

25%), pusing (16%), dan punggung atau sakit perut (11-43%) .1,3 pada anak-anak, efek samping yang paling sering dilaporkan adalah diare (Buck, 2009).

Interaksi Obat: Kolesteramin, Kolestipol, Al(OH)3 (Anonim, 2011). Antasid Heartburn dan asam empedu sequestrans (colestipol dan cholestyramine) dapat mengurangi penyerapan Asam ursodeoksikolat dan mengurangi kemanjurannya. Obat-obatan yang meningkatkan sekresi kolesterol, seperti clofibrate, estrogen dan kontrasepsi oral, dapat menetralkan efek Asam ursodeoksikolat. Agen penurun lipid, seperti HMGCoA reduktase inhibitor, juga dapat menetralkan efek Asam ursodeoksikolat, tetapi interaksi ini tidak banyak berpengaruh (Buck, 2009).

3. FurosemidMerk: Uresix, Produksi Caprifarmindo, Indonesia.

Indikasi : Edema, Asites, Hipertensi ringan-sedang (sebagai monoterapi atau kombinasi dengan antihipertensi lain)

Dosis : Dewasa : Dosis awal ½-1 tablet/hari. Bayi dan Anak : 1-2 mg/kgBB/hari. Hipertensi : 50 mg atau 0.5-1mg/kg BB dosis tunggal.

Waktu dan Cara Penggunaan: 3 kali sehariEfek Samping:

Interaksi Obat : Mempertinggi toksisitas aminoglikosida, sefalosporin, salisilat, litium dan glikosida jantung. Meningkatkan efek hipotensi ortostatik dengan alkohol, narkotik, barbiturat. Mempotensiasi kerja antihipertensi d-tubokurarin

(Anonim, 2011).

4. Fluimucyl

Merk:

Indikasi : terapi abnormal mukosa, penyakit saluran nafas ditandai sekresi

mukosa dan mukopurulen

Dosis: untuk anak usia dibawah 2 thn, dosis lazimnya 100 mg/hari. Dosis sediaan

granul di pasaran dalam 1 sachet mengandung 100 mg. Diberikan dalam 1-4x

pemberian

Waktu Penggunaan dan Cara: 3 kali Sehari

Efek Samping: demam, stomatitis

Interaksi : -

4. Multivitamin

Merk: Multivitaplex

Page 5: Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

Komposisi:Multivitaplex Syrup. Setiap 5 ml mengandung: Vitamin A– 6.000 SI, Vitamin B1– 5 mg, Vitamin B2 – 3mg, Vitamin B6– 2 mg, Vitamin B 12– 6 mcg, Vitamin C– 90 mg, Vitamin D– 600 SI, Vitamin E – 3mg, Vitamin K– 0.5 mg, Nikotinamid 20 mg, Dexpanthenol 6 mg Multivitaplex Drops Setiap 0.6 ml mengandung: Vitamin A– 6.000 SI, Vitamin B1– 5 mg, Vitamin B2 – 3mg, Vitamin B6– 2 mg, Nikotinamid– 10 mg, Dexpanthenol – 6 mg

Aplikasi:

Dosis Untuk pencegahan: Orang dewasa dan anak-anak : Multivitaplex sirup : sehari 5 ml Anak-anak (dibawah umur 2 tahun) : Multivitaplex tetes pediatri, sehari 0,6 ml

Untuk pengobatan :

Orang dewasa dan anak-anak : Multivitaplex sirup : sehari 3 kali 5 ml. Anak-anak (dibawah umur 2 tahun) : Multivitaplex tetes pediatri sehari 4 kali 0,6 ml

Indikasi

Sediaan Multivitaplex digunakan untuk profilaksi dan pengobatan terhadap semua keadaan kekurangan vitamin yang multipel dan kelainan-kelainan yang ada hubungannya dengan tidak cukupnya vitamin-vitamin yang masuk kedalam tubuh, terganggunya penyerapan dan bila penggunaan dan kebutuhan akan vitamin-vitamin makin bertambah.

Untuk pengobatan terhadap penyakit karena kekurangan vitamin yang berat, sebaiknya dosis Multivitaplex ditentukan oleh dokter sesuai dengan sifat dan beratnya kelainan-kelainan dan umur penderita.

Kontra indikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.

Peringatan dan Perhatian

Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Efek samping

Efek samping biasanya disebabkan pada pemberian dosis besar dan terutama karena vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Sehingga terjadi akumulasi dari vitamin-vitamin tersebut (hipervitaminosis, A,D,E dan K).

Penyimpanan :

Sediaan-sediaan Multivitaplex harus disimpan ditempat yang sejuk (15 – 25 oC), kering dan terlindung dari cahaya.

Page 6: Plan Terbaru+Multivitamin Dan i.v Admixture

Disediakan pipet penetes khusus pada Multivitaplex tetes pediatri. Pipet penetes ini dapat memberikan takaran yang diperlukan ialah 0,3 atau 0,6 ml, besarnya dosis tergantung dari umur dan keadaan umum si anak. Tanda Peringatan untuk Multivitaplex Syrup :

5. I.V ADMIXTURrE

Ampicilin+Dekstrosa

Pemberian KIE kepada Pasien1. Memberi informasi kepada orangtua pasien mengenai penyakit yang diderita oleh anak, yakni kolestasis beserta gejala-gejala dan kemungkinan terjadinya komplikasi apa saja.2. Memberikan informasi mengenai obat-obat yang digunakan untuk terapi, termasuk indikasi, dosis, dan efek samping. Serta terapi non-farmakologis yang disiapkan3. Memberi nasihat kepada orangtua pasien untuk patuh terhadap terapi yang dijalankan agar anak bisa segera sembuh4. Memberi nasihat kepada orangtua pasien untuk selalu berupaya mengunjungi tenaga medis ketika ada keluhan atau gejala penyakit yang dialami oleh anak, karena kondisi anak tidak sama seperti orangtua, sehingga perlu diberi pengawasan lebih.

Monitoring-Monitoring abdomen, dirujuk ke USG pusat karena pada USG abdomen yang pertama tidak nampak jelas GB, yang mungkin karena non fasting.-Monitoring terhadap AST, diharapkan AST menurun-Kepatuhan orang tua dalam memberikan obat pada pasien.-Timbulnya efek samping yang mungkin terjadi-Monitoring terhadap bilirubin dan urobilirubin. Bilirubin menurun, sedangkan urobilirubin menjadi (+)-Diet yang diberikan kepada pasien