plagiat merupakan tindakan tidak terpuji tingkat kebiasaan ... filetingkat kebiasaan belajar siswa...

86
TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Amandus Tena Labaketoy NIM : 031114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doancong

Post on 22-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS

SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh: Amandus Tena Labaketoy

NIM : 031114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS

SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Amandus Tena Labaketoy

NIM : 031114016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

Orang yang setia dengan kesabaran dan sikap disiplin dalam bekerja

akan memperoleh keberhasilan dalam hidupnya.

Orang yang mengabaikan pentingnya disiplin dan semangat kerja keras

dalam hidupnya akan memperoleh kegagalan.

(Penulis)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orangtuaku tercinta

Yulius Doni dan Maria Sinai serta abangku tercinta

Gregorius Kia Labaketoy

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

ABSTRAK

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI PARA SISWA KELAS XI PROGRAM IPS

SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008

Amandus Tena Labaketoy Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 88 siswa (putera = 51 dan puteri = 37).

Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (2) Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam pelajaran Ekonomi dengan jumlah pernyataan sebanyak 70 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.

Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (60,78%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (39,22%). (2) Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (56,76%) daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi (43,24%). (3) Uji hipotesis membuktikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

ABSTRACT

THE STUDY HABIT LEVEL ON ECONOMIC SUBJECT OF THE STUDENTS IN GRADE XI OF SOCIAL SCIENCE PROGRAM

IN BOPKRI 1 SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN 2007/2008.

Amandus Tena Labaketoy Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research was a descriptive research using survey method. The population of this research was limited population, they were all of the students both boys and girls in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta, that consisted of 88 students (boys = 51 and girls = 37).

The problems of this research were: (1) How is the study habit level of boys student in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? (2) How is the study habit level of girls student in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008? (3) Is there any difference in the study habit level among boys and girls in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI I Senior High School Yogyakarta in 2007/2008?

The instrument in this research was questionnaire about the study habit level of students in Economic subject which consisted of 70 statements. The instrument in this research was based on the problems of research, the variable of research, theoretical review, and all about element of study habit in Economic subject.

The results of this research were (1) The total of male student who had high level of study habit in Economic subject (60,78%) was more than the amount of students who had low level of study habit in Economic subject (39,22%). (2) The total of female students who had high level of study habit in Economic subject (43,24%) was less than the amount of student who had less study habit level in Economic subject (56,76%). (3) The hypothesis test showed that there was no difference study habit level among boys and girls in Economic subject of the students in grade XI of Social Science program in BOPKRI 1 Senior High School Yogyakarta in 2007/2008.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaanNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk

melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang

Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan tulus

memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga

penyelesaian skripsi ini.

2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui

dan memberikan ijin melakukan penelitian ini.

3. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima penulis

untuk melakukan penelitian.

4. BAPEDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Perizinan

Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian ini.

5. Bapak Drs. Edi Krusmanto, Koordinator Bimbingan dan Konseling kelas

XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah memberikan jadwal

bimbingan pengumpulan data.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

6. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis

selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, yaitu: Ibu

Retha, Pak Fajar, Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Adi, Pak Tatung, Ibu

Retno, Ibu Maslichah, Pak Puji, Pak Medi, Pak Masidjo, Pater Sigit, Ibu

Setyandari, Pak Gendon, Dokter Lusi, Pak Pranowo, Pak Bambang, Ibu

Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Pater Sudiarja, Pak Pratik, Suster

Milburga, Pak Chosa dan Pak Samana.

7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk belajar.

8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

meminjamkan buku.

9. Orangtuaku tercinta bapak Yulius Doni dan ibu Maria Sinai atas doa,

dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis serta

abangku Gregorius Kia Labaketoy yang telah banyak memberikan

pengarahan dan dukungan kepada penulis.

10. Ene’ Laki, Ene’ Bini dan seluruh adik sepupuku di Simpang Agal,

Mandor, Kalimantan Barat: Sisko, Kosmas, Aan, Piok, Wewen, Ria, Eta,

Ema, Ari, Indri, Figo dan Aldi.

11. Keluarga di Tagawiti, Lembata, NTT: Ene’ Janggut, Ene’ Panjang (alm)

dan bibi Shinta, terima kasih atas doanya.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

xi

12. Pacarku tercinta Elshinta Tresye Ketty Sambenthiro atas semangat, doa,

pikiran-pikiran dan perhatian yang diberikan kepada penulis.

Kehadiranmu selalu membuatku bersemangat dalam menulis skripsi ini.

13. Teman-teman angkatan 2003. Kelas B: Gugun, Juna, Berthus, Magna,

Bayu, Bismo, Agung, mba Surmi, Litha, Pipiet, Dian, Tutus, Wulan,

Sonya, Arie, Iin, Wicha, Rosa, Bertha dan Erna. Kelas A: Putri, Sr. Eme,

Sr. Gaudent, Ida, Heny dan Andang.

14. Teman-teman kelompok latihan senam pernapasan Daya Sejati: Marsel,

Selawit, Yustinus (Jupentus), Ali (Konco), Elson, Pak Sulis, Pak Pras dan

Pak Hapsoro.

15. Para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun

ajaran 2007/2008 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat

Kebiasaan Belajar Siswa.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Yogyakarta, 12 Mei 2008

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 4

1. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

2. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

D. Batasan Istilah dan Variabel .......................................................... 5

1. Batasan Istilah ......................................................................... 5

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

2. Batasan Variabel ..................................................................... 5

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. KAJIAN TEORITIS ....................................................................... 6

A. Pendidikan SMA ........................................................................... 6

1. Pengertian Pendidikan SMA ................................................... 6

2. Kegiatan Pendidikan Siswa ..................................................... 8

3. Fungsi Pendidikan Sekolah ..................................................... 9

4. Tujuan Pendidikan .................................................................. 10

B. Kurikulum SMA ........................................................................... 12

1. Pengertian Kurikulum Siswa .................................................. 12

2. Kurikulum Wajib Siswa SMA ................................................ 13

3. Struktur Kurikulum SMA Kelas XI Program IPS .................. 13

C. Mata Pelajaran Ekonomi SMA ..................................................... 14

1. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi ............................................. 14

2. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi ............................................. 15

3. Kegiatan Guru dan Siswa ........................................................ 16

a. Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas ........................... 16

b. Latihan siswa di dalam kelas ............................................. 17

c. Latihan siswa di luar kelas ................................................ 17

4. Sumber Bahan ......................................................................... 17

a. Sumber bahan tertulis ........................................................ 17

b. Sumber bahan masyarakat ................................................. 18

5. Kegiatan Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Ekonomi .......... 18

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

6. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar ........................... 19

a. Kegiatan bimbingan belajar .............................................. 19

b. Kegiatan konseling belajar ......................................... 20

c. Siswa dilatih menggunakan cara belajar dengan

metode SQ3R .................................................................... 21

d. Siswa dilatih mengkaji bahan dari sumber masyarakat .... 23

D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kebiasaan Belajar .............................. 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 26

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 26

B. Alat Pengumpul Data .................................................................... 26

1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa .......................... 26

a. Item-item kuesioner .......................................................... 26

b. Skoring .............................................................................. 27

c. Kategori ............................................................................. 27

2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ....................................... 28

a. Validitas kuesioner ............................................................ 28

b. Reliabilitas kuesioner ........................................................ 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 30

D. Pengumpulan Data ........................................................................ 30

1. Tahap Persiapan ...................................................................... 30

2. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 31

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32

1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas .......................................... 32

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

xv

2. Perhitungan Koefisien Validitas ............................................. 33

3. Mean ........................................................................................ 33

4. Chi-Kuadrat ............................................................................. 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 35

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 43

A. Kesimpulan ................................................................................... 43

1. Masalah Penelitian .................................................................. 43

2. Hasil Penelitian ....................................................................... 43

B. Saran .............................................................................................. 44

1. Program Bimbingan Belajar .................................................... 44

2. Program Konseling Belajar ..................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 46

LAMPIRAN ................................................................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI Program IPS ........... 14

Tabel 2. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran

Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ..................................... 27

Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat

Kebiasaan Belajar Siswa Para Siswa Kelas XI Program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........ 29

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ............................... 29

Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Putera dalam

Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........ 36

Tabel 6. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Puteri dalam

Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........ 37

Tabel 7. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI Program

IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam Pelajaran Ekonomi

Tahun Ajaran 2007/2008 ........................................................ 38

Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian

Kusioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran

Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

SMA BOPKRI 1Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ......... 57

Tabel 9. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 ........ 59

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ................. 48

Lampiran 2. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas

Penelitian Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI

Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2007/2008 ............................................... 57

Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Kuesioner

Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam

Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2007/2008 ....................................................................... 62

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta ..................................................................... 63

Lampiran 5. Surat Ijin penelitian dari BAPEDA Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta ......................................... 64

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Perizinan Pemerintah

Kota Yogyakarta ............................................................ 65

Lampiran 7. Surat Keterangan telah melakukan Uji Penelitian ......... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan di segala bidang yang dirasakan belakangan ini telah

membawa perubahan yang cukup berarti dalam berbagai aspek kehidupan

manusia termasuk aspek ekonomi. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tuntutan era

globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi dan memiliki integritas diri serta siap menghadapi tugas-

tugas baru.

Peningkatan sumber daya manusia dapat diupayakan lewat pendidikan

formal yang dimulai sejak Sekolah Dasar. Ada beberapa mata pelajaran berkaitan

dengan bidang ilmu yang dipelajari siswa sejak Sekolah Dasar. Salah satu bidang

mata pelajaran yang dipelajari siswa adalah Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu

Pengetahuan Sosial bersifat umum, yaitu perpaduan dari mata pelajaran sejarah,

geografi, ekonomi dan sosiologi. Di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah

Menengah Atas mata pelajaran IPS bukan lagi perpaduan dari beberapa mata

pelajaran, melainkan sudah menjadi mata pelajaran yang berdiri secara otonom.

Sebagian besar aktivitas siswa di sekolah adalah mempelajari bahan mata

pelajaran. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan maksud untuk memperoleh

perubahan dalam pemahaman dan memperoleh pengertian-pengertian baru

melalui pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang ia lakukan.

Pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan yang dilakukan siswa secara

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

2

berulang kali akan membentuk suatu kebiasaan dalam belajar siswa. Kebiasaan

belajar tersebut dibuat siswa dengan maksud untuk memahami isi dari materi

pelajaran.

Siswa mempelajari mata pelajaran IPS sejak ia berada di Sekolah Dasar.

Tiap-tiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam mempelajari

mata pelajaran tersebut. Ada siswa yang menghafal tanggal dan tahun kejadian-

kejadian bersejarah, membaca buku pelajaran/buku paket, melihat kembali

catatan-catatan yang dibuat, membuat catatan-catatan, dan meringkas materi

pelajaran. Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan mempelajari setiap mata pelajaran.

Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran IPS dilakukan siswa melalui

kegiatan yang dilakukan di dalam kelas maupun kegiatan yang dilakukan di luar

kelas.

Kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas di antaranya adalah

mengerjakan setiap tugas individu/kelompok yang diberikan oleh guru. Kegiatan

yang biasa dilakukan siswa di luar kelas di antaranya adalah mempelajari ulang

materi pelajaran, meringkas materi pelajaran, mencari dan mempelajari bahan

dari sumber-sumber lain mengenai materi pelajaran, mengerjakan pekerjaan

rumah, atau membaca berita media cetak.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan

belajar siswa menunjuk pada kegiatan siswa yang teratur dan tetap dilakukan

dalam mempelajari materi bahan pelajaran. Sedangkan kebiasaan siswa

mempelajari mata pelajaran IPS ditunjukkan dengan kegiatan siswa mempelajari

secara teratur dan tetap materi pelajaran IPS, baik yang diberikan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

3

maupun yang diperoleh dari sumber-sumber lain. Pada umumnya kebiasaan

belajar siswa berkorelasi dengan hasil akademik siswa. Hal ini diungkapkan

Sorenson bahwa “.....students with better habits should obtain better marks than

those who have not such good study practices” (Sorenson, 1954 : 54).

Salah satu unsur kegiatan siswa dalam kurikulum sekolah adalah

pengembangan diri siswa. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa

termasuk dalam pengembangan diri siswa yang dilakukan siswa bersama guru

dengan maksud agar siswa dapat berkembang sesuai bakatnya. Salah satu

kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan belajar dan

konseling belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar baik terus

mengembangkannya melalui kegiatan bimbingan belajar yang dilaksanakan

secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa di dalam kelas. Sedangkan

siswa yang memiliki kebiasaan belajar belum baik meningkatkannya melalui

kegiatan konseling belajar yang dilakukan siswa bersama guru pembimbing.

Penelitian ini berpusat pada mata pelajaran IPS, khususnya mata pelajaran

ekonomi dengan permasalahan utama bagaimanakah kebiasaan belajar para siswa

kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008

dalam mata pelajaran ekonomi?

B. Rumusan Masalah

Masalah utama di atas dijabarkan secara rinci sebagai masalah penelitian

ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

4

1. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran

ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008?

2. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran

ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008?

3. Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa

putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI

program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai tingkat kebiasaan

belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI SMA BOPKRI 1

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing dalam

mengembangkan program bimbingan dan konseling, khususnya program

bimbingan dan konseling bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

5

D. Batasan Istilah dan Variabel

1. Batasan Istilah

Kebiasaan belajar adalah kegiatan yang secara teratur dan tetap dalam

melakukan latihan.

2. Batasan Variabel

a. Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi adalah

kecenderungan kegiatan-kegiatan siswa secara teratur dan tetap dalam

mempelajari bahan mata pelajaran ekonomi meliputi kegiatan siswa

dalam mengerjakan setiap tugas individu/kelompok yang diberikan oleh

guru, mempelajari ulang materi pelajaran, meringkas materi pelajaran,

mencari dan mempelajari bahan dari sumber-sumber lain yang berkaitan

dengan materi, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membaca berita

media cetak seperti yang diukur dengan Kuesioner Tingkat Kebiasaan

Belajar Siswa dan ditunjuk dengan skor-skor yang diperoleh siswa. Ada

dua kategori yaitu rendah dan tinggi.

b. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri laki-laki atau perempuan. Ada

dua kelompok yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

E. Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa

putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam

pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan SMA

1. Pengertian Pendidikan SMA

Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan orang yang sudah

dewasa kepada orang yang belum dewasa dengan maksud supaya orang yang

belum dewasa menjadi dewasa. Menurut Langeveld “pendidikan meliputi

semua unsur yang turut mempunyai peranan dalam pemberian bantuan pada

perkembangan manusia itu menjadi orang dewasa dalam arti seluas-luasnya”

(Langeveld, 1972 : 53).

“Pendidikan berlangsung dalam pergaulan, yakni dalam pergaulan

antara orang dewasa dengan anak-anak” (Langeveld, 1972 : 59). Anak-anak

tumbuh dan berkembang pertama kali dalam lingkungan keluarga. Ayah dan

ibu merupakan sosok orang dewasa dalam sebuah keluarga. Pendidikan itu

sendiri bermula dari lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga anak

diajar, dibimbing dan dilatih oleh ayahnya atau ibunya agar dapat menjadi

pribadi yang dewasa. Kegiatan ini berlangsung dalam kehidupan anak sehari-

hari ketika ia mengalami kesulitan-kesulitan tertentu yang dihadapi dalam

hidupnya.

Pendidikan juga berlangsung dalam lingkungan masyarakat. Ketika

tiba saatnya tiap-tiap anak akan berinteraksi dengan pribadi-pribadi di luar

lingkungan keluarganya. Dalam lingkungan masyarakat terjadi proses

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

7

sosialisasi antar pribadi yang satu dengan pribadi yang lain. Dalam proses

tersebut tiap-tiap anak diajar, dibimbing dan dilatih oleh orang dewasa dalam

melakukan tindakan-tindakan menurut norma-norma yang berlaku di

masyarakat, antara lain norma-norma dalam agama, etika dalam pergaulan,

etika dalam berbicara atau sopan santun, tanggung jawab, dan lain

sebagainya. Kegiatan ini digunakan oleh anak untuk mengubah diri lambat

laun menjadi pribadi dewasa. Hal ini berlangsung dalam kehidupan anak

sehari-hari.

Kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga

dan lingkungan masyarakat di atas bersifat informal, karena tidak dilakukan

secara terencana dan terjadwal. Hal itu terjadi secara sadar atau tidak sadar

dalam interaksi antara pribadi yang sudah dewasa dengan pribadi yang belum

dewasa dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua tidak selamanya mampu

dalam mendidik anak menjadi pribadi yang dewasa. Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh orangtua. Oleh karena itu

orangtua mengirim anaknya ke pendidikan formal untuk mendapatkan

pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan secara terencana

dan terjadwal demi perkembangan pribadi anaknya menjadi pribadi dewasa.

Kegiatan pendidikan formal dilakukan tiap-tiap anak dalam

lingkungan pendidikan sekolah. Dalam lingkungan pendidikan formal di

sekolah tiap-tiap anak mendapatkan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan

dari guru secara terencana dan terjadwal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

8

Pengalaman pendidikan formal tersebut diperoleh tiap-tiap anak mulai

dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah

Atas. Guru dan siswa bersama-sama melakukan kegiatan pendidikan tersebut

terutama mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan demi

tercapainya tujuan pendidikan tertentu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, menegaskan bahwa pendidikan adalah:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5). Hal ini menjadi pegangan bagi guru dan siswa untuk melaksanakan

kegiatan pendidikan secara terencana, teratur demi perkembangan diri siswa

yaitu siswa memperoleh kemampuan-kemampuan yang diperlukan diri untuk

hidup.

2. Kegiatan Pendidikan Siswa

Dalam pendidikan berlangsung serangkaian proses kegiatan yang

diprogramkan secara terencana dan terjadwal dengan baik. Kegiatan tersebut

meliputi pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Kegiatan ini dirancang

dan diprogramkan untuk mencapai perkembangan kedewasaan tiap-tiap

siswa. Masing-masing kegiatan ini dilaksanakan tiap-tiap siswa bersama guru

mata pelajaran, guru pembimbing dan guru pelatih dalam mengolah bahan

pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Dalam mata pelajaran ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

9

tiap-tiap siswa diajar, dibimbing dan dilatih untuk memahami dan mencapai

tujuan mata pelajaran ekonomi.

Interaksi antara guru dan siswa terjadi melalui kegiatan pengajaran,

pembimbingan dan pelatihan ini. Tujuan kegiatan ini adalah agar tiap-tiap

siswa dapat berkembang memperoleh kemampuan baru sesuai bakat masing-

masing.

Dengan demikian kegiatan pendidikan siswa adalah serangkaian

proses meliputi kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang

terprogram secara terencana dan terjadwal yang dilakukan oleh guru bersama

siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan agar

tiap siswa dapat menjadi manusia dewasa yang memiliki sejumlah

kemampuan dan keterampilan yang diperlukan siswa dalam hidup sehari-hari.

3. Fungsi Pendidikan Sekolah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, menegaskan bahwa fungsi pendidikan

adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.....”

(Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8). Hal ini

berarti bahwa pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian tiap-

tiap siswa untuk bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara dan

siswa dapat menjalani hidupnya sesuai martabat manusia serta menampilkan

perilaku cerdas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

10

Pendidikan dapat menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri tiap-

tiap siswa. Perubahan itu nampak pada diri tiap-tiap siswa dalam bentuk

pikiran atau pandangan, perasaan dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan

tiap-tiap siswa. Dengan kata lain pendidikan menghasilkan perubahan pada

diri tiap-tiap siswa menyangkut aspek kognitifnya, aspek afektifnya dan

aspek psikomotorik serta konatif. Perubahan-perubahan ini diharapkan dapat

dialami tiap-tiap siswa sesuai dengan potensi dan bakat masing-masing, dan

dengan demikian dapat menjadi manusia yang berguna bagi diri, masyarakat

dan negara.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan

sekolah adalah memperlancar proses pembentukan tiap-tiap siswa menjadi

pribadi-pribadi dewasa yang berguna dan bertanggung jawab terhadap diri,

masyarakat dan negara yang nampak pada pikiran, perasaan dan tindakan-

tindakan atau perbuatan-perbuatan yang dilakukan.

4. Tujuan Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya bertujuan membantu tiap-tiap siswa

menjadi pribadi dewasa dan bertanggung jawab sehingga ia dapat mengatur

hidupnya sendiri. Hal ini senada dengan ungkapan Langeveld bahwa

“pendidikan hendaknya ditujukan untuk membantu anak didik, agar ia

sanggup menentukan diri sendiri dalam tata kesusilaan, yang membolehkan

tanggung jawab kepada manusia itu” (Langeveld, 1972 : 76).

Tujuan pendidikan di Indonesia dapat dipahami melalui rumusan

tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

11

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3

Undang-Undang tersebut menegaskan:

“.....berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8). Tujuan pendidikan nasional ini menjadi acuan dalam merumuskan

tujuan pendidikan di tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Sekolah

Menengah Atas merupakan lanjutan dari pendidikan dasar. Masing-masing

jenis dan jenjang pendidikan memiliki tujuan. Tujuan pendidikan Sekolah

Menengah Atas tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yaitu

berkembangnya potensi tiap-tiap siswa agar dapat menjadi manusia dewasa

yang bertanggung jawab. Dengan demikian pendidikan di Sekolah Menengah

Atas bertujuan mengembangkan potensi tiap-tiap siswa melalui kegiatan

pendidikan siswa agar tiap siswa dapat berkembang menjadi manusia dewasa

yang bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan negara.

Tujuan pendidikan ini harus dilaksanakan oleh masing-masing tingkat

dan jenis pendidikan agar tiap-tiap siswa dapat berkembang menjadi manusia

dewasa sesuai dengan bakatnya masing-masing. Tujuan pendidikan ini

terintegrasi dalam pengalaman kegiatan pendidikan siswa, meliputi kegiatan

pengajaran, pembimbingan dan pelatihan yang terjadi dalam interaksi guru

dan siswa dalam mengolah bahan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan.

Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam mencapai

tujuan pendidikan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

12

B. Kurikulum SMA

1. Pengertian Kurikulum Siswa

Kurikulum merupakan sejumlah pengalaman yang harus dilalui siswa

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Alberty kurikulum

adalah “all of the activities that are provided for the students by the school”

(Nasution, 1982 : 11). Pengalaman siswa itu dirancang dalam kurikulum

pedoman sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No 20 Tahun 2003, Pasal 2, bahwa kurikulum merupakan:

“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 7).

Pengalaman tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai tingkat pertama

hingga tingkat terakhir. Pada jenjang pendidikan SMA pengalaman tersebut

dimulai pada tingkat pertama dan berakhir pada tingkat ketiga. Pengalaman

tersebut diperoleh melalui kegiatan-kegiatan pendidikan meliputi pengajaran,

pembimbingan dan pelatihan serta latihan-latihan yang dilakukan tiap-tiap

siswa di dalam kelas maupun di luar kelas.

Dari pengertian kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa (1)

kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang direncanakan tiap-tiap sekolah

mulai dari kelas yang paling rendah hingga kelas yang paling atas dalam

bentuk sejumlah mata pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

(2) Kurikulum adalah kegiatan yang dilakukan tiap-tiap siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

13

mengolah sejumlah mata pelajaran dan menghasilkan pengalaman pendidikan

tertentu.

2. Kurikulum Wajib Siswa SMA

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37, menegaskan bahwa kurikulum yang

wajib ditempuh pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu sebagai

berikut:

a. Pendidikan Agama b. Pendidikan Kewarganegaraan c. Bahasa d. Matematika e. Ilmu Pengetahuan Alam f. Ilmu Pengetahuan Sosial g. Seni dan Budaya h. Pendidikan Jasmani dan Olahraga i. Keterampilan/Kejuruan; dan j. Muatan Lokal (Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia, 2003 : 26).

3. Struktur Kurikulum SMA Kelas XI Program IPS

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi menyebutkan bahwa “struktur

kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh

oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran”. Struktur kurikulum SMA

Kelas XI Program IPS menurut lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

14

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI program IPS Alokasi Waktu

Kelas XI Komponen Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4 6. Sejarah 3 3 7. Geografi 3 3 8. Ekonomi 4 4 9. Sosiologi 3 3 10. Seni Budaya 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 13. Keterampilan/Bahasa Asing 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 39 39 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Mata pelajaran ekonomi termasuk mata pelajaran yang wajib

ditempuh oleh setiap siswa kelas XI program IPS. Mata pelajaran ekonomi

kelas XI program IPS dialokasikan empat jam pertemuan dalam setiap

semester.

C. Mata Pelajaran Ekonomi SMA

1. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi

Mata pelajaran ekonomi merupakan bagian dari kurikulum dan harus

dipelajari tiap siswa kelas XI program IPS. Menurut Kurikulum 2004 Sekolah

Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, fungsi mata pelajaran ekonomi adalah:

“mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

15

mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan

teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di

lingkungan masyarakat” (www.bsnp.co.id).

Melalui mata pelajaran ekonomi tiap-tiap siswa disiapkan untuk

mampu berekonomi, mengenal dan memahami peristiwa-peristiwa ekonomi

serta dilatih memecahkan persoalan ekonomi yang ada di masyarakat.

Dengan demikian mata pelajaran ekonomi berfungsi menyiapkan tiap-tiap

siswa menjadi warga negara yang mampu berekonomi dan mengenal

peristiwa-peristiwa ekonomi serta mampu memecahkan persoalan ekonomi

yang dihadapi diri, masyarakat dan negara.

2. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi

Setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa pada dasarnya

bertujuan membekali tiap-tiap siswa berbagai pengetahuan agar dapat

digunakan dalam menghadapi dan memecahkan berbagai persoalan

menyangkut diri, masyarakat dan negara dengan baik dan bijaksana. Tujuan

mata pelajaran ekonomi menurut Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas

dan Madrasah Aliyah adalah:

a. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan setingkat individu/rumah tangga, masyarakat dan negara.

b. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.

c. Membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha.

d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional (www.bsnp.co.id).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

16

Tujuan ini harus dikuasi tiap-tiap siswa dan diharapkan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan

sumbangan yang berguna bagi diri, masyarakat dan negara. Guru mata

pelajaran membantu tiap-tiap siswa dalam mencapai tujuan tersebut melalui

latihan-latihan, kegiatan-kegiatan atau melalui latihan pemecahan masalah

yang tugaskan guru kepada siswa.

3. Kegiatan Guru dan Siswa

Peranan guru dan siswa di dalam kelas sangat penting dalam

mencapai tujuan dari setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi.

Guru dan siswa bersama-sama mengolah bahan pelajaran agar fungsi dan

tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan baik. Tugas seorang guru dan

siswa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan

siswa.

a. Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas

Kegiatan guru di dalam kelas adalah menyampaikan dan

menjelaskan bahan materi mata pelajaran serta memberikan tuntunan

kepada tiap siswa dalam mencapai tujuan mata pelajaran tersebut. Tiap-

tiap siswa harus dibantu untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara

di antaranya adalah membantu siswa dengan menjelaskan kembali materi

bahan mata pelajaran kepada tiap-tiap siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami bahan mata pelajaran.

Kegiatan tiap-tiap siswa di dalam kelas adalah mendengarkan

setiap penjelasan bahan materi mata pelajaran yang diberikan oleh guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

17

mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, mengikuti petunjuk

guru serta menggunakannya dalam berbagai latihan dalam rangka

memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan-latihan ini akan

membentuk kebiasaan siswa di dalam belajar mata pelajaran ekonomi.

b. Latihan siswa di dalam kelas

Latihan-latihan yang biasa dilakukan tiap siswa di dalam kelas di

antaranya adalah latihan pemecahan masalah atau studi kasus yang

ditugaskan oleh guru mata pelajaran dalam bentuk tugas individual atau

kelompok. Dalam melakukan latihan tersebut siswa didampingi oleh guru

mata pelajaran. Latihan ini dilakukan siswa untuk memahami materi

bahan mata pelajaran.

c. Latihan siswa di luar kelas

Tiap-tiap siswa diharapkan dapat memahami bahan materi mata

pelajaran ekonomi dengan baik dan mampu menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Di luar kelas tiap siswa berlatih memahami materi

bahan mata pelajaran ekonomi melalui kegiatan latihan, misalnya latihan

berwirausaha, menabung, atau berlatih hidup hemat. Latihan ini juga

dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran.

4. Sumber Bahan

a. Sumber bahan tertulis

Sumber bahan tertulis yang digunakan tiap siswa dalam

mempelajari mata pelajaran ekonomi yaitu dapat berupa buku teks atau

buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

18

cetak. Tiap-tiap bahan kemudian dikaji dan dipelajari tiap siswa untuk

memperoleh pemahaman materi bahan mata pelajaran. Kegiatan ini

dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Tiap-tiap siswa

memiliki cara yang berbeda-beda dalam menggunakan sumber bahan

tersebut dalam kegiatan belajar yang dilakukan tiap siswa. Cara-cara

belajar yang dilakukan siswa berulang kali akan membentuk kebiasaan

belajar dalam diri tiap-tiap siswa.

b. Sumber bahan masyarakat

Sumber bahan masyarakat diperoleh tiap siswa melalui kegiatan

observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan

pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Sumber

bahan masyarakat yaitu dapat berupa barang, manusia, pasar atau pun

pelaku pasar. Bahan yang diperoleh kemudian dikaji dan dipelajari oleh

siswa sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi

bahan mata pelajaran.

5. Kegiatan Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Ekonomi

Kegiatan siswa mempelajari mata pelajaran ekonomi di lakukan siswa

di dalam kelas dan di luar kelas. Kegiatan tersebut dilakukan tiap siswa

secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan

menggunakan sumber bahan yang diperoleh. Tiap-tiap siswa memiliki cara

atau kebiasaan yang berbeda-beda dalam mempelajari mata pelajaran

ekonomi. Hal ini dilakukan tiap-tiap siswa untuk menguasai bahan mata

pelajaran tersebut. Sorenson menyebutkan ada tujuh cara belajar yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

19

membantu siswa dalam memahami bahan mata pelajaran. Ketujuh hal

tersebut menurut Sorenson yaitu sebagai berikut:

a. Read and study with the primary intention of understanding the material.

b. Try to single out the ideas and principles being presented; formulate the main thought and the supporting ideas in each paragraph.

c. Reread any sections of the material that are not understood; look up unfamiliar words in the dictionary, keep a list of new words, and review them occasionally.

d. Study charts, tables, and formulas carefully; generally, they will yield much knowledge to the student who will do this rather than run over them quickly, as is often done.

e. Usually, outline and/or take notes about the material being studied in class to be integrated with what is read out of class.

f. Stop occasionally while studying and try to recall the ideas and principles that have already been presented; this is both test and practice; then, skim over the material again and restudy important points that were not recalled.

g. Study a number of different sources (Sorenson, 1964 : 392 - 394).

6. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar

a. Kegiatan bimbingan belajar

Bimbingan belajar merupakan kegiatan pemberian informasi yang

dilakukan oleh guru pembimbing kepada tiap siswa mengenai cara

berlatih dalam memecahkan masalah-masalah menyangkut kegiatan

pendidikan siswa. Bimbingan menurut Shertzer and Stone adalah “the

process of helping individuals to understand themselves and their world”

(Shertzer and Stone, 1981 : 40). Menurut Glanz bimbingan merupakan

“process of helping individuals to solve problems and to be free and

responsible members of a world community within which they live”

(Glanz, 1964 : 5 - 6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

20

Bimbingan belajar dilaksanakan guru pembimbing bersama siswa

secara klasikal di dalam kelas. Kebiasaan belajar siswa yang belum baik

dapat ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan belajar secara klasikal di

dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru pembimbing bersama siswa.

Dalam kegiatan bimbingan belajar tiap-tiap siswa mendapat informasi

dari guru pembimbing mengenai cara berlatih dan memecahkan masalah

seputar kegiatan pendidikan. Burton menyebutkan ada empat hal yang

perlu dilakukan oleh guru dalam membantu siswa menyangkut kebiasaan

belajarnya. Keempat hal tersebut yaitu:

1). Teach in such a way as to utilize and give constant practice in numerous and varied study (learning) activities.

2). Be sensitive to and diagnose cases of inefficient study or actual ignorance of study procedures.

3). Give direct, specific help suited to individual or group needs as revealed by diagnostic methods.

4). Organize a definite course in how-to-study (Burton, 1952 : 356 - 365).

Dengan demikian bimbingan belajar adalah kegiatan guru

pembimbing melatih tiap-tiap siswa mengolah informasi dan memahami

masalah-masalah yang dihadapi menyangkut kegiatan pendidikan yang

dialaminya.

b. Kegiatan konseling belajar

Proses belajar tiap-tiap siswa di sekolah tidak selamanya berjalan

dengan lancar. Ada siswa yang sudah yakin dengan kebiasaan belajarnya.

Ada juga siswa yang belum yakin dengan kebiasaan belajar yang

dilakukannya. Oleh karena itu tiap-tiap siswa perlu dibantu agar mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

21

dapat meyakini kebiasaan belajarnya dan dengan demikian diharapkan

dapat menguasai materi mata pelajaran dengan baik.

Menurut Krumboltz and Thoresen, konseling merupakan “a

process of helping people with their troubles” (Shertzer and Stone, 1981 :

168). Menurut Mortensen and Schmuller konseling merupakan “a

person-to-person process in which one person in helped by another to

increase in understanding and ability to meet his problems” (Mortensen

and Schmuller, 1976 : 395). Jadi konseling merupakan bantuan yang

diberikan kepada seseorang yang dilakukan antara orang per orang untuk

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Belkin mendefinisikan konseling belajar sebagai “.....the total

process of helping the client decide upon his educational plans, make

sound and appropriate choices, and succeed in all his educational

endeavors” (Belkin, 1975 : 432). Konseling belajar dimaksudkan untuk

membantu klien memutuskan rencana-rencana pendidikan, membuat

keputusan dan pilihan-pilihan yang tepat, dan berhasil dalam segala usaha

keras pendidikannya. Siswa yang belum baik kebiasaan belajarnya dapat

ditingkatkan melalui kegiatan konseling belajar. Dalam kegiatan ini tiap

siswa dilatih menggunakan cara pemecahan masalah mengenai kegiatan

pendidikan yang dialaminya sehingga ia mahir dalam menggunakannya.

c. Siswa dilatih menggunakan cara belajar dengan metode SQ3R

Metode SQ3R merupakan salah satu teknik belajar yang

digunakan dalam mempelajari buku teks. Singer & Donlan mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

22

bahwa “this formula, originally used as a study procedure, guides the

student to (a) survey the assigned reading, (b) formulate questions to

answer, (c) read to answer the questions, (d) recite the answers, and (e)

finally rewiew to check the answers” (Singer and Donlan, 1980 : 375).

Hal ini lebih menyerupai suatu langkah atau prosedur yang harus

dilakukan secara berurutan atau sistematis. Tiap-tiap siswa menggunakan

metode SQ3R dalam memahami isi bacaan dari buku teks. Langkah-

langkah penggunaan metode SQ3R menurut Robinson (1946 : 28 - 31)

yaitu sebagai berikut:

1). Survey (Langkah Orientasi)

Pada langkah ini siswa melihat secara garis besar isi bab atau

point-point penting dari bab guna memperoleh gambaran

secara umum mengenai bahan yang akan dipelajari siswa.

Kegiatan itu di antaranya siswa mengambil beberapa materi

topik bacaan yang sudah biasa dibaca siswa dari sebuah surat

kabar, majalah, bacaan lanjut dari buku teks atau melihat

bagian utama bab dari sebuah artikel.

2). Question (Langkah Bertanya)

Pada langkah ini timbul rasa keingintahuan siswa terhadap apa

yang telah diamati pada langkah pertama di atas dan siswa

mengajukan pertanyaan-pertanyaan atasnya yang kemudian

akan dicari jawabannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

23

3). Read (Langkah Membaca)

Pada langkah ini siswa membaca bahan secara menyeluruh

untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang telah

dirumuskan sebelumnya.

4). Recite (Langkah Merumuskan)

Pada langkah ini siswa merumuskan jawaban-jawaban yang

telah diperoleh atas pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan

sebelumnya dalam kata-kata, kalimat dan bahasa sendiri.

5). Review (Langkah Peninjauan Kembali)

Pada langkah ini siswa melihat kembali jawaban-jawaban

yang telah ia rumuskan sebelumnya untuk memperoleh

pengertian dan keyakinan yang pasti atas jawaban yang telah

dirumuskan tersebut.

Guru pembimbing dapat membantu siswa memahami kebiasaan

belajarnya melalui kegiatan bimbingan belajar dan konseling belajar

dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai metode SQ3R ini

dan melatihkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Dengan

demikian diharapkan siswa semakin berkembang dalam kegiatan

akademiknya.

d. Siswa dilatih mengkaji bahan dari sumber masyarakat

Siswa berlatih mengkaji masalah dengan menggunakan bahan dari

sumber masyarakat yang telah ia peroleh. Dalam mengkaji bahan dari

sumber masyarakat, tiap-tiap siswa membandingkan pengetahuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

24

pemahaman yang diperoleh dalam kelas dengan keadaan nyata di

lapangan melalui kegiatan observasi yang dilakukannya. Dengan

mengkaji bahan dari sumber masyarakat ini tiap-tiap siswa akan

memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai bahan materi mata

pelajaran yang dipelajari tiap siswa.

D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kebiasaan Belajar

Jenis kelamin merupakan identitas diri sebagai laki-laki atau perempuan

yang diperoleh sejak pembuahan. Namun demikian tiap-tiap orang baru

menyadari bahwa ia laki-laki atau perempuan setelah berusia kira-kira dua tahun.

Menurut Sears, dkk “pengetahuan bahwa kita adalah pria atau wanita,

penghayatan kita terhadap identitas jenis kelamin, diperoleh pada saat-saat awal

kehidupan” (Sears, dkk 1985 : 203). Menurut Sears pada usia dua atau tiga tahun

anak-anak sudah menyadari jenis kelaminnya dan dapat mengatakan kepada

orang lain tentang jenis kelamin yang dimilikinya.

Perbedaan jenis kelamin sebagai laki-laki atau perempuan juga nampak

dalam kebiasaan belajar siswa mempelajari suatu bahan pelajaran. Penelitian

yang dilakukan oleh Eleanor Maccoby dan Carol Jacklin pada tahun 1974

mengenai kemampuan verbal dan sifat agresif pada diri laki-laki dan perempuan

menyimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin hanya terjadi dalam empat hal,

yaitu:

1. Wanita memperoleh nilai lebih tinggi daripada pria dalam kemampuan verbal seperti membaca dan kosa kata.

2. Pria mendapat nilai lebih tinggi daripada wanita dalam kemampuan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

25

3. Pria mendapat nilai lebih tinggi daripada wanita dalam kemampuan visual-spasial.

4. Pria lebih agresif daripada wanita (Sears, dkk 1985 : 212).

Sebagian sumber utama bahan mata pelajaran ekonomi adalah sumber tertulis

berupa buku catatan, buku pelajaran, buku ilmu, buku kamus, majalah atau surat

kabar. Keadaan ini menuntut tiap-tiap siswa mempelajari bahan dari sumber

bahan tersebut. Siswa diharapkan teratur mempelajari bahan dari sumber-sumber

tertulis dan membentuk kebiasaan, menelaah bahan pelajaran dari sumber ilmiah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kebiasaan belajar para

siswa putera dan para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

“Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

gejala saat penelitian dilakukan” (Furchan, 2004 : 447). Gejala yang diteliti

adalah tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas

XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.

B. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

a. Item-item kuesioner

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dengan bentuk tertutup.

“Kuesioner bentuk tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai

dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut” (Furchan,

2004 : 260). Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ini terdiri dari

empat bagian, yaitu pendahuluan, identitas diri siswa, petunjuk pengisian

dan item pertanyaan. Item-item pertanyaan dalam Kuesioner Tingkat

Kebiasaan Belajar Siswa dalam pelajaran ekonomi dirinci sebagai

berikut:

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

27

Tabel 2. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008

No. Aspek Nomor Item Jumlah Item

1 Membaca 1, 12, 26, 27, 36, 37, 52, 53 8 2 Menghafal 2, 13, 33 3

3 Merumuskan 3, 9, 14, 21, 34, 48, 49, 56, 61, 62 10

4 Mencatat 4, 5, 10, 16, 17, 23, 30, 31, 32, 40, 41, 42, 43, 44, 45,

46, 47, 54, 55, 60 20

5 Mengerjakan tugas 6, 11, 15, 22, 29 5

6 Menggunakan sumber bahan 7, 8, 18, 20, 24, 28, 35, 68 8

7 Meringkas 19, 25 2 8 Mendengar 38, 39 2 9 Latihan 50, 51, 57, 63, 67 5 10 Observasi 58, 59, 66 3 11 Membuat kesimpulan 64, 65, 69, 70 4

Total jumlah item 70

b. Skoring

Pemberian skor tiap pernyataan sebagai berikut: Selalu = 4;

Banyak Kali = 3; Kadang-kadang = 2; Tidak Pernah = 1.

c. Kategori

Ada dua kategori yaitu rendah dan tinggi. Penggunaaan dua

kategori atas pertimbangan:

1). Segi bimbingan dan konseling

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu proses pengembangan

diri siswa di sekolah. Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar

tinggi ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan belajar yang

dilakukan secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa.

Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah ditingkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

28

melalui kegiatan konseling belajar yang dilakukan oleh guru

pembimbing bersama siswa. Hal inilah yang menjadi pertimbangan

dalam penggunaan dua kategori yaitu rendah dan tinggi.

2). Segi pendekatan statistik

Menurut Sudjana, “statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data,

bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau

diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan”

(Sudjana, 2002 : 2). Skor-skor yang diperoleh siswa dan disusun

dalam tabel dan dihitung Meannya, maka diperoleh sebuah nilai

kelompok. Mean merupakan nilai yang paling stabil. Menurut Hadi:

“Oleh karena kerapkali kita hanya dapat menguji sekelompok kecil anak-anak untuk menaksir kelompok anak-anak yang lebih besar jumlahnya, stabilitas ini merupakan unsur statistik yang sangat penting. Dalam hal semacam ini melaporkan atau mendasarkan diri pada Mean akan lebih tepat” (Hadi, 2004 : 59).

Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk dalam kategori tinggi

dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah.

2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Sebuah alat ukur harus memenuhi dua syarat utama yaitu valid dan

reliabel.

a. Validitas kuesioner

Kuesioner yang valid ditunjuk oleh validitasnya. Validitas

menandakan sejauh mana alat itu dapat mengukur apa yang hendak

diukurnya. Menurut Donald Ary, dkk “validitas menunjuk kepada sejauh

mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur” (Furchan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

29

2004 : 293). Item-item kuesioner disusun berdasarkan masalah penelitian,

variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur kebiasaan

belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Hal ini merupakan dasar

validnya kuesioner. Validitas ini disebut validitas isi (content validity).

Validitas ditunjuk oleh koefisien validitas.

b. Reliabilitas kuesioner

Kuesioner yang reliabel ditunjuk oleh reliabilitasnya. Menurut

Donald Ary, dkk reliabilitas menunjuk kepada “derajat keajegan alat

tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2004 :

310). Derajat keajegan ditunjuk oleh koefisien reliabilitas kuesioner.

Koefisien validitas dan reliabilitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan

Belajar Siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta adalah

sebagai berikut.

Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008

Koefisien Hasil Penelitian Reliabilitas 0,97 Validitas 0,98

Koefisien reliabilitas dan validitas diinterpretasikan dengan

mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh Garrett (1967 : 176)

berikut ini:

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi 0,40 - ±0,70 Cukup 0,20 - ±0,40 Rendah 0,00 - ±0,20 Tidak ada – sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

30

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas

dan validitas Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa adalah sangat

tinggi.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Donald Ary, dkk populasi adalah “semua anggota sekelompok

orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas” dan sampel

adalah “sebagian dari populasi” (Furchan, 2004 : 193). Populasi dalam penelitian

ini adalah populasi terbatas yaitu seluruh siswa kelas XI program IPS SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 88 siswa (putera

= 51 dan puteri = 37).

D. Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang

diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah bagian Hubungan Masyarakat.

b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

c. Mengurus Surat Pengantar Penelitian di BAPEDA Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

d. Mengurus Surat Ijin Penelitian di Dinas Perizinan Pemerintah Kota

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

31

e. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan

dan Konseling dan dari Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta

kepada Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum.

f. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Bimbingan dan Konseling

untuk pengaturan jadwal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Datang ke sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan.

b. Masuk ke kelas dan memperkenalkan diri kepada para siswa.

c. Membagikan kuesioner dan menjelaskan tujuan pengisian Kuesioner

Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa.

d. Mempersilahkan siswa mengisi Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar

Siswa dan peneliti menunggu di dalam kelas.

e. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi siswa.

Pengumpulan data dilakukan pada siswa kelas XI Program IPS SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta yang terdiri dari empat kelas dengan rincian sebagai

berikut:

a. Rabu, 05 Maret 2008

Pukul 11.15 – 11.45 WIB : Kelas XI IPS3

b. Sabtu, 08 Maret 2008

Pukul 09.30 – 09.55 WIB : Kelas XI IPS2

c. Senin, 17 Maret 2008

Pukul 10.50 – 11.15 WIB : Kelas XI IPS4

d. Selasa, 18 Maret 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

32

Pukul 10.10 – 10.30 WIB : Kelas XI IPS1

E. Teknik Analisis Data

1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas

Perhitungan koefisien reliabilitas dimulai dengan menghitung

koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap dengan rumus

koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai berikut:

( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN

YXXYNrxyΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Dimana:

xyr : Koefisien korelasi skor belahan ganjil dan genap

N : Jumlah subjek

X : Skor belahan ganjil

Y : Skor belahan genap

XY : Hasil perkalian nilai skor X dengan nilai skor Y

Langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien reliabilitas skor

item ganjil dan skor item genap dengan teknik belah dua dari Spearman-

Brown dengan rumus sebagai berikut:

xy

xytt r

rr

+=

1.2

(Guilford, 1965 : 457)

Dimana:

ttr : Koefisien reliabilitas Spearman-Brown

xyr : Koefisien korelasi antara kedua belahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

33

2. Perhitungan Koefisien Validitas

Perhitungan koefisien validitas dihitung dengan menggunakan rumus:

ttt rr =∞ (Guilford, 1965 : 443)

Dimana:

∞tr : Koefisien validitas

ttr : Koefisien reliabilitas

3. Mean

Mean merupakan nilai kelompok yang dipandang konstan dan karena

itu digunakan untuk menetapkan batas tinggi atau rendah suatu skor. Skor

yang < Mean dikategorikan rendah. Skor yang ≥ Mean dikategorikan tinggi.

Rumus yang digunakan dalam menghitung Mean adalah sebagai berikut:

ΝΣΧ

=Μ (Hadi, 2004 : 40)

Dimana:

: Mean Μ

: Jumlah total skor X ΣΧ

Ν : Jumlah siswa

Jadi:

88

10668=Μ

2272727,121=Μ

121=Μ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

34

Siswa yang memperoleh skor ≥ 121 termasuk kategori tinggi dalam

kebiasaan belajar dan siswa yang memperoleh skor < 121 termasuk kategori

rendah dalam kebiasaan belajar.

4. Chi-Kuadrat

Chi-Kuadrat digunakan untuk menghitung perpedaan tingkat

kebiasaan belajar siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi.

Rumus yang digunakan dalam menghitung Chi-Kuadrat adalah sebagai

berikut:

( )( )( )( )( )dbcadcba

bcadN++++

−=

22χ

Dimana:

2χ : Chi-Kuadrat

N : Jumlah subjek

a : Jumlah pada kolom 1 baris 1

b : Jumlah pada kolom 2 baris 1

c : Jumlah pada kolom 1 baris 2

d : Jumlah pada kolom 2 baris 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian merupakan jawaban berdasarkan data terhadap tiga masalah

penelitian yaitu (1) bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam

pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008? (2) bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri

dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1

Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? (3) apakah ada perbedaan signifikan antara

tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008?

Berdasarkan hasil penelitian ini dilakukan pembahasan berkaitan dengan kajian

teoritis.

A. Hasil Penelitian

Ada tiga masalah penelitian dan jawaban terhadap masing-masing

masalah disajikan berturut-turut berikut ini. Kebiasaan belajar siswa digolongkan

menjadi dua tingkat yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk

menentukan skor mana termasuk kategori rendah dan skor mana termasuk

kategori tinggi adalah Mean total. Mean total dari skor-skor 88 siswa (putera =

51 dan puteri = 37) adalah 121. Siswa yang memiliki skor ≥ Mean dikategorikan

tinggi dalam tingkat kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang

memiliki skor < Mean dikategorikan rendah dalam tingkat kebiasaan belajar

dalam pelajaran ekonomi. Penggunaan dua kategori yaitu rendah dan tinggi

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

36

berdasarkan pertimbangan bahwa program bimbingan diperuntukkan bagi siswa

yang berubah maju tanpa kesulitan berarti, sedangkan program konseling

diperuntukkan bagi siswa yang terhambat maju karena kesulitan yang berarti.

Penggunaan nilai tendensi sentral Mean berdasarkan pertimbangan bahwa nilai

Mean nampak nilai tendensi sentral yang stabil dan dapat digunakan untuk

pendekatan dasar dalam menentukan kualitas perubahan yang dialami siswa.

Hasil penelitian dan jawaban terhadap masing-masing masalah penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dalam pelajaran ekonomi para

siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008

Masalah penelitian adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar

para siswa putera dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Hasil penelitian

tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dalam pelajaran ekonomi

disajikan dalam tabel berikut di bawah ini:

Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Putera dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008

Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah (%) Tinggi 31 (60,78%) Rendah 20 (39,22%)

Jumlah Siswa 51 (100%)

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera yang

memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

37

banyak daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar

rendah.

2. Tingkat kebiasaan belajar para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para

siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran

2007/2008

Masalah penelitian adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar

para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas XI program IPS

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008? Hasil penelitian

tingkat kebiasaan belajar para siswa puteri dalam pelajaran ekonomi disajikan

dalam tabel berikut di bawah ini:

Tabel 6. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Puteri dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008

Tingkat Kebiasaan Belajar Jumlah (%) Tinggi 16 (43,24%) Rendah 21 (56,76%)

Jumlah Siswa 37 (100%)

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa puteri yang

memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi lebih

banyak daripada jumlah siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi.

3. Perbedaan tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI

program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun

ajaran 2007/2008

Masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan signifikan antara

tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan puteri kelas XI program IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

38

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran

2007/2008?

a. Hipotesis penelitian

Ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa

putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.

b. Hipotesis statistik

Jumlah siswa putera berbeda dengan jumlah siswa puteri dalam tingkat

kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi.

c. Hipotesis nol

Jumlah siswa putera tidak berbeda dengan jumlah siswa puteri dalam

tingkat kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi.

Uji hipotesis dengan mengunakan teknik Chi-Kuadrat. Perhitungan

nilai Chi-Kuadrat dengan menggunakan data pada tabel 2 × 2 berikut ini dan

rumus: ( )( )( )( )( )dbcadcba

bcadN++++

−=

22χ

Tabel 7. Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2007/2008

Jenis Kelamin Rendah Tinggi Σ Laki-laki 20 31 51

Perempuan 21 16 37 Σ 41 47 88

( )

( )( )( )( )dbcadcbabcadN

++++−

=2

( )( )( )( )( )1631212016213120

2131162088 22

++++×−×

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

39

( )( )( )( )( )47413751

65132088 22 −=χ

249.636.3561.109882 ×

249.636.3368.641.92 =χ

65,22 =χ

Nilai dengan taraf signifikansi 5% dan derajat tabel kebebasan 1

adalah 3,841. Nilai empiris < nilai tabel. Hal ini berarti bahwa

hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Jadi, tidak ada

perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa putera dan

puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pelajaran

ekonomi tahun ajaran 2007/2008.

2χ 2χ

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian berikut di bawah ini dilakukan dengan

berdasarkan pada kajian teoritis. Hasil penelitian dan pembahasan tingkat

kebiasaan belajar para siswa dalam pelajaran ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Putera dan Siswa Puteri

a. Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam

pelajaran ekonomi lebih banyak daripada jumlah siswa yang memiliki

tingkat kebiasaan belajar rendah

Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran

yang wajib ditempuh tiap-tiap siswa kelas XI program IPS. Tiap-tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

40

siswa diharapkan dapat mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi melalui

kegiatan yang dilakukannya secara teratur dan tetap, sehingga akan

membentuk suatu kebiasaan baginya dalam belajar ekonomi.

Mata pelajaran ekonomi wajib ditempuh di kelas XI program IPS,

karena itu siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah

dalam pelajaran ekonomi perlu mendapatkan bantuan untuk

meningkatkan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang

sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi

perlu mempertahankan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi.

Guru mata pelajaran membantu siswa yang masih memiliki

tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi dengan

memberikan petunjuk dan melakukan latihan-latihan dan mendampingi

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran. Guru

pembimbing membantu para siswa yang masih memiliki tingkat

kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi melalui program

konseling, khususnya latihan menggunakan metode mempelajari bahan

pelajaran dari sumber tertulis yaitu metode SQ3R seperti yang

dikemukakan pada halaman 22 dan 23 skripsi ini.

b. Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah

dalam pelajaran ekonomi lebih banyak daripada jumlah siswa yang

memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi

Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran

yang wajib ditempuh tiap-tiap siswa kelas XI program IPS. Tiap-tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

41

siswa diharapkan dapat mencapai tujuan mata pelajaran ekonomi melalui

kegiatan yang dilakukannya secara teratur dan tetap, sehingga akan

membentuk suatu kebiasaan baginya dalam belajar ekonomi.

Mata pelajaran ekonomi wajib ditempuh di kelas XI program IPS,

karena itu siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah

dalam pelajaran ekonomi perlu mendapatkan bantuan untuk

meningkatkan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi. Siswa yang

sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran ekonomi

perlu mempertahankan kebiasaan belajar dalam pelajaran ekonomi.

Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam

pelajaran ekonomi perlu mendapatkan bantuan dari guru mata pelajaran

dan dari guru pembimbing. Guru mata pelajaran membantu siswa dengan

memberikan petunjuk dalam melakukan latihan dan menuntun mereka

dalam memahami bahan pelajaran. Guru pembimbing membantu siswa

melalui kegiatan konseling belajar dengan latihan menggunakan metode

mempelajari bahan pelajaran dari sumber tertulis yaitu metode SQ3R

seperti yang dikemukakan pada halaman 22 dan 23 skripsi ini.

2. Tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para siswa

putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dalam

pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.

Hal ini berarti jenis kelamin siswa tidak menjadi sebab tinggi atau

rendah kebiasaan belajar seorang siswa. Kebiasaan belajar merupakan usaha

tiap siswa yang secara tekun menggunakan cara-cara belajar yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

42

dalam pengajaran kelas mata pelajaran dan dalam pelatihan metode belajar

dalam bimbingan dan konseling belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa putera dalam pelajaran

ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008?

b. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa puteri dalam pelajaran

ekonomi para siswa kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2007/2008?

c. Apakah ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para

siswa putera dan siswa puteri dalam pelajaran ekonomi para siswa kelas

XI program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008?

2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah sebagai berikut:

a. Jumlah siswa putera yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam

pelajaran ekonomi lebih banyak (60,78%) daripada jumlah siswa yang

memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah (39,22%).

b. Jumlah siswa puteri yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah

dalam pelajaran ekonomi lebih banyak (56,76%) daripada jumlah siswa

yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi (43,24%).

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

44

c. Tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat kebiasaan belajar para

siswa putera dan puteri kelas XI program IPS SMA BOPKRI 1

Yogyakarta dalam pelajaran ekonomi tahun ajaran 2007/2008.

B. Saran

Pemberian saran dilakukan dengan berdasarkan pada manfaat dan hasil

penelitian. Pemberian saran dimaksudkan untuk pengembangan program

bimbingan dan konseling belajar bagi siswa. Berdasarkan manfaat dan hasil

penelitian dikemukakan dua saran yaitu sebagai berikut:

1. Program Bimbingan Belajar

Program bimbingan belajar dipusatkan pada pengembangan kebiasaan

belajar bagi para siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi

dalam pelajaran ekonomi. Kegiatan pengembangan kebiasaan belajar siswa

yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dapat dilakukan dengan

guru pembimbing menunjuk dan melatih tiap siswa menggunakan metode

SQ3R dalam mempelajari sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi.

Siswa yang sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi dalam pelajaran

ekonomi menggunakan metode SQ3R sebagai cara baru baginya dalam

mempelajari sumber bahan tertulis. Dengan demikian diharapkan siswa yang

sudah memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi mempertahankan dan

mengembangkan cara belajarnya dalam mempelajari sumber bahan tertulis

dengan menggunakan metode SQ3R secara teratur dan tetap dalam

mempelajari mata pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

45

2. Program Konseling Belajar

Program konseling belajar bagi siswa dimaksudkan untuk menolong

siswa yang masih memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran

ekonomi dan dipusatkan pada latihan menggunakan metode SQ3R. Guru

pembimbing melatih siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan tiap siswa

dilatih bagaimana menggunakan metode SQ3R ini dalam mempelajari

sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi. Tiap siswa dilatih secara

berulangkali sehingga siswa semakin terampil dan terbiasa menggunakan

metode SQ3R. Dengan demikian siswa yang masih memiliki tingkat

kebiasaan belajar rendah dalam pelajaran ekonomi menggunakan metode

SQ3R ini dalam mempelajari sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi

yang dilakukan secara individu atau kelompok. Siswa yang secara teratur dan

tetap menggunakan metode SQ3R dalam kegiatan latihannya mempelajari

sumber bahan tertulis mata pelajaran ekonomi lambat laun akan membentuk

kebiasaan belajar dalam diri tiap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

46

DAFTAR PUSTAKA

Belkin, Gary S. 1975. Practical Counseling In The Schools. Iowa: William C. Brown Company Publishers.

Burton, William H. 1952. The Guidance Of Learning Activities. 2nd Ed. New York:

Appleton - Century - Crofts, Inc. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.

Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Garrett, Henry E. 1967. Statistics In Psychology And Education. 6th. Ed. London:

Logmans, Green and Co Ltd. Glanz, Edward C. 1964. Foundations And Principles Of Guidance. Boston: Allyn

and Bacon, Inc. Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th. Ed.

New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Langeveld, M.J. 1972. Terj. Beknopte Theoretische Paedagogiek. Jakarta: Nasco. Mortensen, Donald G & Alan M. Schmuller. 1976. Guidance In Today’s Schools.

3rd. Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc. Nasution, S. 1982. Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Penerbit Jemmars. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Sears, David O. dkk. 1985. Terj. Psikologi Sosial. 5th. Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga. Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4th. Ed.

Boston: Houghton Mifflin Company. Singer, Harry & Dan Donlan. 1980. Reading And Learning From Text. Boston:

Little, Brown And Company.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

47

Sorenson, Herbert. 1954. Psychology In Education. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Sorenson, Herbert. 1964. Psychology In Education. 4th. Ed. New York: McGraw-Hill

Book Company, Inc. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit TARSITO. Robinson, Francis P. 1946. Effective Study. New York: Harper & Brothers

Publishers. www.bsnp.co.id. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

48Lampiran 1

KUESIONER

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA

A. Pendahuluan

Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari diri Anda mengenai

kebiasaan belajar Anda dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi. Informasi

yang diperoleh dari Anda akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Anda

diminta menjawab pernyataan sesuai dengan keadaan Anda sesungguhnya dalam

mempelajari mata pelajaran ekonomi. Hasil penelitian ini kemudian akan diolah

untuk pengembangan program bimbingan dan konseling.

B. Identitas Diri

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Kelas :

Usia :

C. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai dengan

keadaan diri Anda sesungguhnya dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi

seperti yang digambarkan dalam pernyataan-pernyataan kuesioner ini. Alternatif

pilihan jawaban dalam kuesioner ini adalah sebagai berikut:

Selalu (SL) : Selalu mengalami atau melakukan.

Banyak Kali (BK) : Banyak kali mengalami atau melakukan.

Kadang-kadang (KD) : Kadang-kadang mengalami atau melakukan.

Tidak Pernah (TP) : Tidak pernah mengalami atau melakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

49

D. Item Pertanyaan

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 1 Saya membaca buku catatan pelajaran

ekonomi di rumah.

2 Saya menghafalkan bahan pelajaran

ekonomi dari buku catatan.

3 Saya merumuskan kembali isi catatan

pelajaran ekonomi.

4 Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi

yang tidak saya pahami dari buku catatan

untuk menanyakan kepada teman.

5 Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi

yang tidak saya pahami dari buku catatan

untuk saya tanyakan kepada guru mata

pelajaran ekonomi.

6 Saya mengerjakan tugas rumah pelajaran

ekonomi.

7 Saya menggunakan kamus untuk

memahami istilah-istilah yang belum saya

pahami.

8 Saya mempelajari bahan pelajaran bersama

teman kelompok di rumah menggunakan

buku catatan pelajaran ekonomi.

9 Saya bersama teman merumuskan kembali

isi catatan pelajaran ekonomi.

10 Saya dan teman kelompok mencatat dalam

buku catatan bahan pelajaran ekonomi yang

tidak dipahami yang akan ditanyakan

kepada guru mata pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

50

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 11 Saya dan teman kelompok mengerjakan

tugas rumah kelompok dalam pelajaran

ekonomi.

12 Saya membaca buku pelajaran ekonomi di

rumah.

13 Saya menghafalkan bahan pelajaran

ekonomi dari buku pelajaran.

14 Saya merumuskan kembali isi bahan

pelajaran dari buku pelajaran ekonomi.

15 Saya mengerjakan tugas rumah pelajaran

ekonomi dengan menggunakan buku

pelajaran.

16 Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi

yang tidak saya pahami dari buku pelajaran

untuk saya tanyakan kepada teman.

17 Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi

yang tidak saya pahami dari buku pelajaran

untuk saya tanyakan kepada guru mata

pelajaran ekonomi.

18 Saya menggunakan kamus istilah ekonomi

untuk mencari pengertian dari istilah-istilah

ekonomi yang tidak saya pahami.

19 Saya meringkas bahan pelajaran ekonomi

dari buku pelajaran.

20 Saya mempelajari bahan pelajaran ekonomi

bersama teman di rumah menggunakan

buku pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

51

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 21 Saya dan teman kelompok merumuskan

kembali isi bahan pelajaran dari buku

pelajaran ekonomi.

22 Saya dan teman kelompok mengerjakan

tugas rumah pelajaran ekonomi dengan

menggunakan buku pelajaran.

23 Saya dan teman kelompok mencatat bahan

pelajaran ekonomi yang tidak dipahami dari

buku pelajaran untuk ditanyakan kepada

guru mata pelajaran ekonomi.

24 Saya bersama teman kelompok

menggunakan kamus untuk memahami

istilah-istilah ekonomi yang belum

dipahami dari buku pelajaran.

25 Saya bersama teman kelompok meringkas

bahan pelajaran dari buku pelajaran

ekonomi.

26 Saya membaca buku kamus istilah ekonomi

di perpustakaan sekolah pada saat jam

istirahat.

27 Saya membaca buku ilmu ekonomi sewaktu

belajar bersama di rumah.

28 Saya menggunakan buku ilmu ekonomi

untuk memahami istilah-istilah ekonomi

yang belum saya pahami.

29 Saya mengerjakan tugas rumah pelajaran

ekonomi dengan menggunakan buku ilmu

ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

52

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 30 Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi

yang tidak saya pahami dari buku ilmu

untuk saya tanyakan kepada teman.

31 Saya mencatat bahan pelajaran ekonomi

yang tidak saya pahami dari buku ilmu

untuk saya tanyakan kepada guru mata

pelajaran ekonomi.

32 Saya mencatat pengertian dari buku kamus

istilah-istilah ekonomi yang belum saya

pahami.

33 Saya menghafalkan pengertian istilah-istilah

ekonomi yang belum saya pahami dari buku

kamus.

34 Saya merumuskan kembali dengan bahasa

sendiri pengertian dari istilah-istilah

ekonomi yang saya temukan dari buku

kamus.

35 Saya mempelajari bahan pelajaran ekonomi

bersama teman di rumah menggunakan

buku kamus ekonomi.

36 Saya membaca berita ekonomi di surat

kabar dan menghafalkannya.

37 Saya membaca berita ekonomi di majalah

dan menghafalkannya.

38 Saya mendengar berita ekonomi di radio

dan menghafalkannya.

39 Saya mendengar dan melihat berita

ekonomi di televisi dan menghafalkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

53

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 40 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

baru dari surat kabar.

41 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

tidak saya pahami dari surat kabar untuk

saya mempelajarinya dari kamus ekonomi.

42 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

tidak saya pahami dari majalah untuk saya

tanyakan kepada teman.

43 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

tidak saya pahami dari majalah untuk saya

tanyakan kepada guru mata pelajaran

ekonomi.

44 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

saya dengar dari radio yang tidak saya

pahami untuk saya tanyakan kepada teman.

45 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

saya dengar dari radio yang tidak saya

pahami untuk saya tanyakan kepada guru

mata pelajaran ekonomi.

46 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

saya dengar dan lihat dari televisi yang

tidak saya pahami untuk saya tanyakan

kepada teman.

47 Saya mencatat istilah-istilah ekonomi yang

saya dengar dan lihat dari televisi yang

tidak saya pahami untuk saya tanyakan

kepada guru mata pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

54

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 48 Saya merumuskan kembali dengan bahasa

sendiri masalah-masalah ekonomi yang saya

baca dari majalah dan surat kabar.

49 Saya merumuskan kembali dengan bahasa

sendiri masalah-masalah ekonomi yang saya

dengar dari radio dan televisi.

50 Saya berlatih memecahkan masalah-

masalah ekonomi yang saya baca dari

majalah dan surat kabar.

51 Saya berlatih memecahkan masalah-

masalah ekonomi yang saya dengar dari

radio dan televisi.

52 Saya membaca berita ekonomi di surat

kabar bersama teman.

53 Saya membaca berita ekonomi di majalah

bersama teman.

54 Saya dan teman kelompok mencatat istilah-

istilah ekonomi yang tidak dipahami dari

surat kabar untuk ditanyakan kepada guru

mata pelajaran ekonomi.

55 Saya bersama teman kelompok mencatat

istilah-istilah ekonomi yang tidak dipahami

dari majalah untuk ditanyakan kepada guru

mata pelajaran ekonomi.

56 Saya dan teman kelompok merumuskan

kembali dengan bahasa sendiri masalah-

masalah ekonomi yang kami baca dari surat

kabar dan majalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

55

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 57 Saya dan teman kelompok berlatih

memecahkan masalah-masalah ekonomi

dalam surat kabar dan majalah dengan

diskusi kelompok.

58 Saya mengobservasi masalah-masalah

ekonomi yang menarik perhatian saya di

masyarakat.

59 Saya mencatat masalah-masalah ekonomi

yang terjadi di masyarakat dari orang-orang

di pasar, di toko.

60 Saya merumuskan kembali masalah-

masalah ekonomi yang saya temukan dari

kegiatan observasi.

61 Saya berlatih menganalisis masalah-

masalah ekonomi yang terjadi di

masyarakat dengan menggunakan buku

pelajaran ekonomi.

62 Saya membuat kesimpulan dari hasil

analisis saya terhadap masalah-masalah

ekonomi yang terjadi di masyarakat.

63 Saya menyampaikan kesimpulan yang saya

buat dari hasil analisis saya terhadap

masalah-masalah ekonomi yang terjadi di

masyarakat untuk dikonsultasikan kepada

guru mata pelajaran ekonomi.

64 Saya bersama teman kelompok

mengobservasi masalah-masalah ekonomi

yang terjadi di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

56

Alternatif Pilihan Jawaban No Pernyataan

SL BK KD TP 65 Saya dan bersama kelompok

mengumpulkan informasi mengenai

masalah-masalah ekonomi yang terjadi di

masyarakat bersama kelompok dalam

kegiatan observasi.

66 Saya dan teman kelompok merumuskan

kembali masalah-masalah ekonomi yang

kami temukan dari kegiatan observasi.

67 Saya dan bersama kelompok berlatih

menganalisis informasi mengenai masalah-

masalah ekonomi yang terjadi di

masyarakat dalam diskusi kelompok.

68 Saya dan teman kelompok menggunakan

buku pelajaran dalam berlatih menganalisis

masalah-masalah ekonomi yang terjadi di

masyarakat.

69 Saya dan teman kelompok membuat

kesimpulan dari hasil analisis yang

dilakukan terhadap masalah-masalah

ekonomi yang terjadi di masyarakat.

70 Saya dan teman kelompok menyampaikan

kesimpulan yang dibuat dari hasil analisis

terhadap masalah-masalah ekonomi yang

terjadi di masyarakat untuk dikonsultasikan

kepada guru mata pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

57

Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008.

No

Urut L/P X Y X² Y² XY

1 L 74 68 5476 4624 5032 2 L 71 70 5041 4900 4970 3 L 46 44 2116 1936 2024 4 L 93 88 8649 7744 8184 5 L 47 54 2209 2916 2538 6 P 58 56 3364 3136 3248 7 P 47 43 2209 1849 2021 8 P 47 42 2209 1764 1974 9 L 72 73 5184 5329 5256

10 L 77 68 5929 4624 5236 11 L 70 71 4900 5041 4970 12 L 79 74 6241 5476 5846 13 L 69 67 4761 4489 4623 14 P 71 75 5041 5625 5325 15 P 63 62 3969 3844 3906 16 P 51 48 2601 2304 2448 17 L 66 71 4356 5041 4686 18 P 42 46 1764 2116 1932 19 P 62 55 3844 3025 3410 20 P 59 62 3481 3844 3658 21 P 65 65 4225 4225 4225 22 P 52 52 2704 2704 2704 23 P 62 67 3844 4489 4154 24 P 52 54 2704 2916 2808 25 L 59 54 3481 2916 3186 26 P 44 49 1936 2401 2156 27 L 79 68 6241 4624 5372 28 L 67 67 4489 4489 4489 29 L 63 62 3969 3844 3906 30 L 84 74 7056 5476 6216 31 P 63 65 3969 4225 4095 32 P 55 51 3025 2601 2805 33 P 41 39 1681 1521 1599 34 P 68 58 4624 3364 3944 35 P 63 58 3969 3364 3654 36 L 68 64 4624 4096 4352 37 L 60 63 3600 3969 3780 38 P 75 71 5625 5041 5325 39 P 54 56 2916 3136 3024 40 L 72 67 5184 4489 4824 41 L 41 43 1681 1849 1763

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

58

42 P 66 62 4356 3844 4092 43 L 57 59 3249 3481 3363 44 L 67 69 4489 4761 4623 45 L 84 89 7056 7921 7476 46 L 63 62 3969 3844 3906 47 L 58 64 3364 4096 3712 48 P 65 58 4225 3364 3770 49 P 52 49 2704 2401 2548 50 P 55 57 3025 3249 3135 51 L 60 57 3600 3249 3420 52 L 79 71 6241 5041 5609 53 P 61 74 3721 5476 4514 54 P 61 60 3721 3600 3660 55 P 84 82 7056 6724 6888 56 P 94 88 8836 7744 8272 57 P 55 51 3025 2601 2805 58 L 52 49 2704 2401 2548 59 L 54 59 2916 3481 3186 60 L 48 50 2304 2500 2400 61 L 64 62 4096 3844 3968 62 L 49 55 2401 3025 2695 63 L 59 55 3481 3025 3245 64 L 70 70 4900 4900 4900 65 L 41 39 1681 1521 1599 66 P 54 47 2916 2209 2538 67 P 74 68 5476 4624 5032 68 L 43 45 1849 2025 1935 69 L 61 57 3721 3249 3477 70 L 61 52 3721 2704 3172 71 L 54 51 2916 2601 2754 72 L 38 38 1444 1444 1444 73 L 44 37 1936 1369 1628 74 L 48 49 2304 2401 2352 75 L 83 84 6889 7056 6972 76 P 45 43 2025 1849 1935 77 P 60 58 3600 3364 3480 78 P 58 52 3364 2704 3016 79 L 60 65 3600 4225 3900 80 L 90 90 8100 8100 8100 81 L 64 66 4096 4356 4224 82 L 71 70 5041 4900 4970 83 L 59 54 3481 2916 3186 84 L 45 52 2025 2704 2340 85 P 37 38 1369 1444 1406 86 P 37 38 1369 1444 1406 87 L 77 76 5929 5776 5852 88 L 73 78 5329 6084 5694 Σ 5385 5283 344511 331007 336815

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

59

Tabel 9. Skor-skor Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa dalam Pelajaran Ekonomi Para Siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

No Urut Skor Klasifikasi Tinggi - Rendah

1 142 Tinggi 2 141 Tinggi 3 90 Rendah 4 181 Tinggi 5 101 Rendah 6 114 Rendah 7 90 Rendah 8 89 Rendah 9 145 Tinggi 10 145 Tinggi 11 141 Tinggi 12 153 Tinggi 13 136 Tinggi 14 146 Tinggi 15 125 Tinggi 16 99 Rendah 17 137 Tinggi 18 88 Rendah 19 117 Rendah 20 121 Tinggi 21 130 Tinggi 22 104 Rendah 23 129 Tinggi 24 106 Rendah 25 113 Rendah 26 93 Rendah 27 147 Tinggi 28 134 Tinggi 29 125 Tinggi 30 158 Tinggi 31 128 Tinggi 32 106 Rendah 33 80 Rendah 34 126 Tinggi 35 121 Tinggi 36 132 Tinggi 37 123 Tinggi 38 146 Tinggi 39 110 Rendah 40 139 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

60

41 84 Rendah 42 128 Tinggi 43 116 Rendah 44 136 Tinggi 45 173 Tinggi 46 125 Tinggi 47 122 Tinggi 48 123 Tinggi 49 101 Rendah 50 112 Rendah 51 117 Rendah 52 150 Tinggi 53 135 Tinggi 54 121 Tinggi 55 166 Tinggi 56 182 Tinggi 57 106 Rendah 58 101 Rendah 59 113 Rendah 60 98 Rendah 61 126 Tinggi 62 104 Rendah 63 114 Rendah 64 140 Tinggi 65 80 Rendah 66 101 Rendah 67 142 Tinggi 68 88 Rendah 69 118 Rendah 70 113 Rendah 71 105 Rendah 72 76 Rendah 73 81 Rendah 74 97 Rendah 75 167 Tinggi 76 88 Rendah 77 118 Rendah 78 110 Rendah 79 125 Tinggi 80 180 Tinggi 81 130 Tinggi 82 141 Tinggi 83 113 Rendah 84 97 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

61

85 75 Rendah 86 75 Rendah 87 153 Tinggi 88 151 Tinggi 10668

ΝΣΧ

8810668

2272727,121=Μ 121=Μ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

62Lampiran 3

1. Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN

YXXYNrxyΣ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

( )( )( ){ } ( ){ }22 528333100788538534451188

5283538533681588

−×−×

−×=xyr

{ }{ }279100892912861628998225303169682844895529639720

−−−

=xyr

{ }{ }121852713187431190765

=xyr

1226069239521,11190765

=xyr

042,12676451190765

=xyr

94,0=xyr

xy

xytt r

rr

+=

1.2

94,0194,02

=ttr

94,188,1

=ttr

97,0=ttr

2. Perhitungan Validitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa

ttt rr =∞

97,0=∞t

r 98,0=∞tr

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

Lampiran 4 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

64Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

65Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT KEBIASAAN ... fileTINGKAT KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN . EKONOMI PARA SISWA KELA S XI PROGRAM IPS . SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

Lampiran 7 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI