plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · procedures (cups) dalam pembelajaran gerak lurus...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN
MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA
MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING
PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS
BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 PRAMBANAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Fransiskus Kurniawan
101424027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN
MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA
MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING
PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS
BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 PRAMBANAN
Disusun dan diajukan oleh :
Nama : Fransiskus Kurniawan
Program Studi : Pendidikan Fisika
NIM : 101424027
Telah disetujui dan disahkan
Pada tanggal, 20 Februari 2015
Dosen Pembimbing
Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN
MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA
MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING
PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS
BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 PRAMBANAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Fransiskus Kurniawan
NIM : 101424027
Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji
Pada tanggal 20 Mei 2015
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ....................................
Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ....................................
Anggota : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. ....................................
Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si. ....................................
Anggota : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ....................................
Yogyakarta, 20 Mei 2015
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Ayah dan Ibu tercinta
Kakak dan Adik-adiku tersayang
Kekasihku tercinta Maria Dewi Utami
Engkau Yesus yang mengerti jalan-jalanku dan setiap tetes air mataku,
Engkau yang mengubah hidupku dan menjadikanku berarti bagi-Mu
Biarlah aku selalu ada dalam pikiran
dan rencanaMu sebab ku tahu Engkau mengasihiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Mei 2015
Penulis
Fransiskus Kurniawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransiskus Kurniawan
NIM : 101424027
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang
berjudul:
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN
MEMPREDIKSI DAN KETERAMPILAN MENJELASKAN SISWA
MELALUI PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING
PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS
BERUBAH BERATURAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1
PRAMBANAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada
paksaan dari siapapun.
Yogyakarta, 20 Mei 2015
Yang menyatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Fransiskus Kurniawan. 2015: Peningkatan Pemahaman Konsep,
Keterampilan Memprediksi dan Keterampilan Menjelaskan Siswa Melalui
Penerapan Metode Cenceptual Understanding Procedures (CUPs) Dalam
Pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri
1 Prambanan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Melihat efektivitas Metode pembelajaran
Conceptual Understanding Procedures (CUPs) untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan, (2) Melihat efektivitas metode
pembelajaran Metode Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dalam
meningkatkan kemampuan keterampilan proses ilmiah siswa dalam memprediksi
dan menjelaskan pada pembelajaran gerak lurus berubah beraturan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Prambanan pada tanggal 3
September 2014-15 September 2014. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1
kelas dengan jumlah sampel 34 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah soal pretest, soal posttest dan tes kemampuan proses ilmiah siswa. Soal
pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa,
sedangkan tes kemampuan proses siswa digunakan untuk mengetahui
perkembangan keterampilan proses ilmiah siswa dalam hal memprediksi dan
menjelaskan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) pemahaman siswa tentang
materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) mengalami peningkatan, (2)
kemampuan keterampilan proses ilmiah dalam memprediksi dan menjelaskan
mengalami peningkatan.
Kata Kunci: Pemahaman Materi, Keterampilan Memprediksi, Keterampilan
Menjelaskan, Metode CUPs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Fransiskus Kurniawan: Improved Student Understanding Concept,
Skills Predict and Skills Explained Through Understanding Cenceptual
Procedures (CUPs) Method In a Uniformly Accelerated Motion Learning In
Class X SMA Negeri 1 Prambanan. Thesis. Physic Education Study Program,
Department of Education and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training
and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study aims to: (1) Seeing the effectiveness of teaching methods
Conceptual Understanding Procedures (CUPs) to improve students' understanding
of uniformly accelerated motion, (2) Seeing the effectiveness of teaching methods
Conceptual Understanding Method Procedures (CUPs) in improving the ability of
the scientific process skills of the students in predicting and explaining on learning
about of uniformly accelerated motion
This study was conducted at SMAN 1 Prambanan on 3 September 2014-15
September 2014. This study took a sample of one class with a sample of 34 students.
The instrument used in this study is pretest, posttest and tests the ability of the
scientific process skills of the student. Pretest and posttest are used to determine the
increase students' understanding, while testing the ability of the scientific process
skills of the students are used to determine the development of the scientific process
skills of students in terms of predicting and explaining.
The results of this study indicate that: (1) students' understanding of the
material uniformly accelerated motion , (2) the ability of the scientific process skills
of the student’s in predicting and explaining the result of improvement.
Keywords: Concept Understanding, Skills Predict, Skills Explained PrediCUPs
method
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristuas yang telah memberikan berkat dan
rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep, Keterampilan Memprediksi dan
Keterampilan Menjelaskan Siswa Melalui Penerapan Metode Cenceptual
Understanding Procedures (CUPs) Dalam Pembelajaran Gerak Lurus
Berubah Beraturan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Prambanan.”
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saraan-
saran, dan gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti dengan segala
kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah sabar
memberikan bimbingan, kritik dan saran kepada peneliti selama
penyusunan skripsi.
2. Suhana, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Prambanan yang
telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
3. Siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan yang bersedia menjadi
sampel penelitian dan membantu kelancaran penelitian.
4. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Prambanan yang telah membantu
kelancaran penelitian.
5. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Fisika yang telah
memberikan pengetahuan serta layanan administrasi dengan baik kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
peneliti selama menempuh studi di Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma.
6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
fasilitasnya hingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Bapak, ibu, kaka dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan dukungan
doa, moral, dan material.
8. Kekasihku tercinta Maria Dewi Utami yang selalu berdoa, menemani dan
mendampingi peneliti serta memberikan semangat, serta kasih sayangnya
dalam penulisan skripsi.
9. Teman-teman satu angkatan yang telah mengisi hari-hari yang indah selama
perkuliahan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
serta menyempurnakan tulisan ini supaya dapat berguna bagi perkembangan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBMBING ………………………...................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................... ………………………………….iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….……iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………....................v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………………..........vi
ABTRAK ………………………………………………………………………..vii
ABSTRACT ……………………………………………………………………...ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….......xii
DAFRAT ISI ……………………………………………………………...…….xiii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xvi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….…xviii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………...….xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………….……1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………......3
C. Tujuan Penelitian ………………….………………………………………......4
D. Manfaat Penelitian…………………….……………………………………….4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………….8
A. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs)………………..………………6
1. Metode Conseptual Understanding Procedures (CUPs)……...……………6
2. Langkah-langkah Metode CUPs…………………………………………..7
3. Alasan Menggunakan Metode (CUPs).........................................................9
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..………………………………………..….….10
1. Pengertian IPA…………..…………………………………………….…10
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)………… …………………….…..10
C. Keterampilan Proses Ilmiah……………………………………………….….13
1. Pengertian Keterampilan Proses Ilmiah…………………………………..13
2. Pentingya Keterampilan Proses Ilmiah…………………………………...17
D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)…….……………………….……...18
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)…………………………….…..18
2. Aspek Pemahaman Dalam Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan……..25
BAB III. METODE PENELITIAN …………...…………………………….…....27
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………………....27
B. Populasi dan Sampel Penelitian………………………...…………………….28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………….….28
D. Desain Penelitian..……………………………………………………………28
1. Sebelum Pembelajaran…………………………………………….……..28
2. Proses Pembelajaran…………………………………………………..….29
3. Akhir Pembelajaran………………………………………………………30
E. Variabel Penelitian…………………………………………………………...30
1. Variabel Terikat…………………………………………………..………30
2. Variabel Bebas.…………………………………………………..………30
F. Instrument Penelitian………………………………………………………...30
1. Instrumen Pembelajaran…….……………………………………………30
2. Instrumen Pengambilan Data……………………………………………..31
G. Validitas Alat Ukur….........…………………………………………………..32
H. Indikator Keberhasilan Peneliti………………………………………………33
I. Analisis Data……………………. …………………….……………………..34
1. Analisis Pre-test dan Post-test ………………………...…………………34
2. Analisis Kemampuan Proses Siswa.. …………………………………….44
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA ……………………………………...49
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………49
1. Pengambilan Data Pretest dan Keadaan Awal Kemampuan
Proses Siswa………………………………………………………….…..50
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pertama ……………………………………..51
3. Pelaksanaan Pembelajaran Kedua………………………………………..55
B. Data dan Analisis Data…….…………………………………………………57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pemahaman Konsep ……………………………………………………..57
2. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Siswa…………………………66
BAB V. PENUTUP……………………………………………………..……......79
A. Kesimpulan …………………………………………….…………………….79
B. Saran ……………………………………………………….……………...…80
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..……………..81
LAMPIRAN ……………………………………………………………….….....83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aspek pemahaman pada tujuan pembelajaran glbb…...………………25
Tabel 3.1 Distribusi Nilai Tes Pemahaman Siswa……………………………….42
Tabel 3.2 Kualifikasi Nilai Pemahaman Siswa…………………..………………42
Tabel 3.3 Nilai Pretest dan Posttest….…………………………………………...43
Tabel 3.4 Rubrik Keterampilan Memprediksi...………………………………....44
Tabel 3.5 Rubrik Keterampilan Menjelaskan.………………………………...…45
Tabel 3.6 Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Memprediksi………………....….…46
Tabel 3.7 Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Menjelaskan………………………..46
Tabel 3.8 Presentase Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Memprediksi…….….….47
Tabel 3.9. Presentase Nilai Tiap Kriteria Keterampilan Menjelaskan………..….47
Tabel 3.10 Peningkatan Keterampilan Proses Ilmiah……………………………48
Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ………….……………………….....49
Tabel 4.2 Nilai Pretest………………………………………...…………….....…57
Tabel 4.3 Presentase Kualifikasi Nilai Pemahaman Siswa Pada Nilai Pretest…..59
Tabel 4.4 Nilai Posttest……………………………………...……………......….60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Table 4.5 Presentase Kualifikasi Nilai Pemahaman Siswa Pada Nilai Posttest.…61
Tabel 4.6 Nilai Pretest dan Posttest………..…………....………………………..63
Tabel 4.7 Hasil Tes Keadaan Awal Keterampilan Proses Ilmiah Memprediksi…66
Tabel 4.8 Hasil Tes Keadaan Awal Keterampilan Proses Ilmiah Menjelaskan….67
Tabel 4.9 Hasil Tes 2 Keterampilan Memprediksi……………………...…….…68
Tabel 4.10 Hasil Tes 2 Keterampilan Menjelaskan………………..………….…70
Tabel 4.11 Hasil Tes 3 Keterampilan Memprediksi……………...……….….….71
Tabel 4.12 Hasil Tes 3 Keterampilan Menjelaskan….………………...…….….72
Tabel 4.13 Presentase Skor Tiap Kriteria Keterampilan Memprediksi.………....74
Tabel 4.14 Presentase Skor Tiap Kriteria Keterampilan Menjelaskan.……….....76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)……………………………...12
Bagan 4.1 Kualifikasi Tingkat Pemahaman Siswa Pada Nilai Pretest..…...…..…59
Bagan 4.2 Kualifikasi Tingkat Pemahaman Siswa Pada Nilai Posttest……….…62
Bagan 4.3 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest…………………………..….65
Bagan 4.4 Peningkatan Presentase Nilai Tiap Kriteria Kemampuan Proses Ilmiah
Memprediksi…………..………………………………………….……………...74
Bagan 4.5 Peningkatan Keterampilan Proses Memprediksi...…………..……….75
Bagan 4.6 Peningkatan Presentase Nilai Tiap Kriteria Kemampuan Proses Ilmiah
Menjelaskan……………………………………………………………….…..…77
Bagan 4.7 Peningkatan Keterampilan Proses Menjelaskan…..………..….……..78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Luasan grafik kecepatan terhadap waktu mencermikan jarak yang
ditempuh benda…….…………………………………………………………….19
Grafik 2.2 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu pada gerak dengan
percepatan positip………………………………………………………………...21
Grafik 2.3 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak dengan percepatan
positip…………………………………………………………………………….21
Grafik 2.4 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu pada gerak dengan
percepatan negatif………………………………………………………………22
Grafik 2.5 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak dengan percepatan
negatif…………………………...……………………………...………………23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Benda Yang Mengalami Gerak Jatuh Bebas………………………..23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ………………………………………84
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………………...85
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………………………..86
Lampiran 4. Soal Pretest dan Posttest.………………………………………..…92
Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Pretes dan Posttest….…………………………..…...95
Lampiran 6. Rubrik Penilaiaan Keterampilan Memprediksi…….…………........97
Lampiran 7. Rubrik Penilaiaan Keterampilan Menjelaskan.………………….....98
Lampiran 8. Tes Awal Kemampuan Proses Siswa………...…………….………99
Lampiran 9. Tes Keterampilan Proses Siswa (Pertemuan 1)…………………...101
Lampiran 10. Tes Keterampilan Proses Siswa (Pertemuan 2)……………..…...103
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (Pertemuan 1)……………………………...105
Lampiran 12. Lembar Kerja Siswa (Pertemuan 2)……………………………...107
Lampiran 13. Artikel Diskusi………………………….......................................110
Lampiran 14. Contoh Membuat Prediksi dan Menjelaskan…………………….111
Lampiran 15. Sampel Hasil Pengisian Soal Pretest…………………………….113
Lampiran 16. Sampel Hasil Pengisian Soal Posttest…………………………....117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 17. Sampel Hasil Pengisian Tes 1 Kemampuan Proses……………...121
Lampiran 18. Sampel Hasil Pengisian Tes 2 Kemampuan Proses…………..….123
Lampiran 19. Sampel Hasil Pengisian Tes 3 Kemampuan Proses………..…….125
Lampiran 20. Foto Kegiatan Pembelajaran……………………………....……..127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia. Mulai dari
pendidikan anak usia dini hingga ke jenjang universitas, semua ingin
diberikan orang tua kepada anak dengan harapan anak akan mendapat ilmu
yang bermanfaat untuk bekal kehidupannya kelak. Pada jenjang pendidikan
SD, SMP, atau SMA, siswa mempunyai tugas untuk belajar, mengolah, dan
membangun pola pikirnya dengan bantuan guru agar pemahamannya
menjadi berkembang ke tingkatan yang lebih tinggi.
IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya
secara umum mempelajari tentang gejala-gejala alam. IPA lahir dan
berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya
(Trianto, 2010). Oleh sebab itu, dalam mempelajari fisika sebagai salah satu
cabang IPA harus difokuskan pada pemberian pengalaman secara langsung
kepada siswa dalam memanfaatkan dan menerapkan konsep, prinsip, dan
fakta sains. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat
dipisahkan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang
ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka
mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen,
mengumpulkan data, menganalisis dan akhirya menyimpulkan. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memahami fisika melalui proses pembelajaran di sekolah, siswa perlu
dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan ilmiah seperti yang
ditunjukan oleh para ilmuawan sains, sehingga keterampilan proses sains,
dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembelajaran. Agar siswa dapat
mengembangkan keterampilan – keterampilan tersebut, maka pada
pembelajaran sains (fisika) perlu digunakan pendekatan Keterampilan
Proses Ilmiah.
Untuk dapat memahami fisika, tidak cukup hanya dengan
mempelajari teori-teori yang telah tertulis di buku, akan tetapi siswa juga
harus melakukan sendiri proses ilmiah untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan, sehingga siswa sendiri yang
mampu menemukan fakta-fakta, konsep dan teori yang akhirnya
berpengaruh positif pada pemahaman dan hasil pembelajarannya. Oleh
sebab itu, agar proses pembelajaran fisika di sekolah dapat berjalan
maksimal, maka sangat penting bagi guru untuk mulai melatih
keterampilan-keterampilan proses ilmiah pada peserta didiknya agar
nantinya mereka dapat melakukan proses ilmiah secara mandiri.
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) adalah salah satu
metode pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan proses ilmiah
pada siswa. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) adalah salah
satu metode pembelajaran dari pengembangan pembelajaran cooperative
learning (belajar kelompok) yang berlandaskan pada pendekatan
konstruktivisme yang didasari pada kepercayaan bahwa peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengkonstruksi pemahaman konsep dengan memperluas atau
memodifikasi pengetahuaan yang sudah ada. Dengan belajar kelompok,
siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling membantu dan bertanggung
jawab, belajar dan berlatih berinteraksi (sosialisasi) sesama temannya,
berbagi pengalaman dan pengetahuan, belajar melakukan dan
mengkomunikasikan, berkompetensi menyadari kekurangan dan kelebihan
masing-masing.
Berdasarkan uraiaan di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan
pembelajaran fisika dengan metode Conceptual Understanding Prosedures
(CUPs) dan hal yang akan dinilai adalah keterampilan memprediksi dan
keterampilan menjelaskan yang dilakukan secara tertulis. Diharapkan
model pembelajaran yang digunakan dapat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran dan mampu meningkatkan keterampilan proses
siswa dalam mempelajari fisika. Selain itu, dengan model pembelajaran ini
diharapkan dapat membuat siswa lebih senang dan tertarik belajar fisika
karena mereka dapat mencari dan merumuskan sendiri konsep-konsep fisika
yang mereka pelajari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, serta minat penulis terhadap topik
gerak lurus berubah beraturan (glbb), maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
- Sejauh mana efektivitas metode Conceptual Understanding Prosedures
(CUPs) dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerak
lurus berubah beraturan?
- Sejauh mana efektivitas metode Conceptual Understanding Prosedures
(CUPs) dalam meningkatkan kemampuan keterampilan proses ilmiah
siswa dalam memprediksi dan menjelaskan pada pembelajaran gerak
lurus berubah beraturan?
C. Tujuan Penelitiaan
Sesuai perumusan masalah diatas, penelitiaan ini bertujuaan untuk:
1. Mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran dengan
menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) penerapan
metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs).
2. Untuk mengetahui apakah ada perkembangan kemampuan memprediksi
pada pembelajaran tentang gerak lurus berubah beraturan melalui
penerapan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs).
3. Untuk mengetahui apakah ada perkembangan kemampuan menjelaskan
hasil diskusi tentang pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB) melalui penerapan metode Conceptual Understanding
Prosedures (CUPs).
D. Manfaat Penelitiaan
Manfaat penelitiaan yang diharapkan dari hasil penelitiaan ini adalah:
1. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Melalui penelitiaan ini, sebagai calon guru mendapatkan pengalaman
dan wawasan baru tentang metode pembelajaran selain metode ceramah
yang sudah sering digunakan serta mendapatkan pengalaman
melakukan penelitiaan, sehingga lebih lanjut dapat mengembangkan
desain pembelajaran baru.
2. Bagi guru
Untuk mengetahui perkembangan kemampuan keterampilan proses
ilmiah siswa dengan menerapkan metode Conceptual Understanding
Prosedures (CUPs).
3. Bagi siswa
Bagi siswa, melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs)
1. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs).
Menurut Gunstone (dalam Made, 2009 : 51), Conceptual
Understanding Prosedures (CUPs) merupakan suatu metode
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan proses
ilmiah pada peserta didik. Conceptual Understanding Prosedures
(CUPs) telah dikembangkan dalam fisika tetapi dapat juga dirancang
untuk pembelajaran-pembelajaran lain seperti kimia, matematika dan
biologi. Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) adalah salah
satu metode pembelajaran dari pengembangan pembelajaran kooperatif
(cooperative learning). Salah satu gagasan dari cooperative learning
(belajar kelompok) yaitu interaksi pribadi di antara para siswa dan
interaksi antar guru dan siswa dengan membangun pengetahuan
bersama. Dengan belajar kelompok, siswa dilatih dan dibiasakan untuk
saling membantu dan bertanggung jawab, belajar dan berlatih
berinteraksi (sosialisasi) sesama temannya, berbagi pengalaman dan
pengetahuan, belajar melakukan dan mengkomunikasikan,
berkompetensi menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) berlandaskan pada
pendekatan konstruktivisme yang didasari pada kepercayaan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
peserta didik mengkonstruksi pemahaman konsep dengan memperluas
atau memodifikasi pengetahuan yang sudah ada. Prosedur yang
diketengahkan meliputi kegiatan pembelajaran individu, diskusi
kelompok dan diskusi kelas.
2. Langkah-langkah Metode Conceptual Understanding Prosedures
(CUPs)
a. Peserta didik dihadapkan pada suatu masalah fisika untuk
dipecahkan secara individu.
b. Peserta didik dikelompokan, tiap kelompok tiga orang peserta
didik (triplet) dengan beragam kemampuan (tinggi-menengah-
rendah) berdasarkan kategori yang dibuat guru. Dalam
pembagiaan kelompok, seorang peserta didik laki-laki harus
selalu ada dalam tiap kelompok. Jika kelas tidak dapat
dikelompokan per tiga peserta didik (triplet), maka disusun
keseluruhan kelas menjadi triplet dan sisanya digabungkan ke
triplet yang telah ada.
c. Setelah peserta didik dikelompokan, kemudian tiap kelompok
mendiskusikan permasalahan yang sama dengan permasalahan
yang harus dipecahkan oleh kelompok lain. Dalam pelaksanaan
diskusi kelompok guru mengelilingi kelas untuk mengklarifikasi
hal-hal yang berkenaan dengan masalah bila diperlukan, namun
guru tidak terlibat lebih jauh dalam diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. Diskusi kelas. Dalam tahapan ini hasil diskusi kelompok di
tempel (pajang) didepan kelas, kemudian seluruh peserta didik
disuruh duduk dekat pajangan jawaban membentuk U sehingga
semua peserta didik dapat melihat seluruh jawaban secara jelas.
Kemudian guru melihat persamaan dan perbedaan jawaban
peserta didik, atau mungkin terdapat sejumlah jawaban yang
sama. Diskusi kelas dapat dimulai dengan memilih satu jawaban
yang jawabannya dianggap mewakili seluruh jawaban yang ada.
Guru kemudian bertanya kepada anggota kelompok yang
jawabannya diambil untuk menjelaskan jawaban yang mereka
buat. Jawaban kelompok triplet yang berbeda dengan jawaban
triplet yang dipilih guru kemudian diberikan juga kesempatan
untuk menjelaskan jawabanya. Berdasarkan jawaban yang
berbeda tersebut, peserta didik disuruh untuk menentukan
argumentasi tersendiri sehingga dicapai kesepakatan yang
dianggap sebagai jawaban akhir peserta didik. Dalam hal ini
peserta didik benar-benar dituntut untuk berfikir sehingga guru
harus memperhatikan waktu tunggu sebelum mengajukan
pertanyaan lanjutan.
Di akhir diskusi guru harus dapat melihat bahwa tiap peserta
didik benar-benar menyadari (memegang) jawaban yang telah
disetujui. Bila peserta didik tidak dapat mencapai kesepakatan,
maka guru bisa saja menyimpulkan hasil diskusi, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
meyakinkan peserta didik bahwa kesimpulan ini dapat diterima
dan kelak akan dipecahkan pada pertemuan selanjutnya.
3. Alasan Menggunakan Metode Conceptual Understanding
Prosedures (CUPs)
Pembelajaran fisika seringkali dianggap tidak menarik oleh siswa
karena hanya berkaitan dengan rumus-rumus yang rumit dan perlu di
hafalkan. Guru yang adalah fasilitator dan pendamping siswa di dalam
kelas, dapat memilih atau menggunakan metode yang dapat membuat
siswa tertarik untuk belajar fisika. Metode Conceptual Understanding
Prosedures (CUPs) dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan Conceptual
Understanding Prosedures (CUPs), siswa akan lebih tertarik dalam
mempelajari fisika karena siswa akan diajak belajar sambil berdiskusi,
sambil melatih dan membiasakan untuk saling membantu dan
bertanggung jawab, belajar dan berlatih berinteraksi (sosialisasi) dengan
sesama temannya, berbagi pengalaman dan pengetahuan, belajar
melakukan dan mengkomunikasikan, berkompetensi menyadari
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Selain aspek pemahan konsep yang dikembangkan, melalui
pendekatan Conceptual Understanding Prosedures (CUPs), juga dapat
meningkatkan kemampuan keterampilan proses ilmiah pada siswa yang
merupakan salah satu bagian penting bagi siswa dalam mempelajari
fisika. Melalui diskusi bersama, siswa akan semakin terlatih dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
membiasakan untuk berinteraksi (sosialisasi) dengan sesama temannya,
belajar melakukan dan mengkomunikasikan apa yang ada di dalam
fikirannya, serta berkompetisi untuk memberikan yang terbaik diantara
yang lainya. Melalui pengalaman yang didapat oleh siswa ini, maka
selanjutnya siswa telah memiliki bekal dan keterampilan proses ilmiah
yang sangat bermanfaat untuk pembelajaran fisika kedepannya terutama
ketika keterampilan tersebut dibutuhkan.
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian IPA
Trianto (2010:136) menyatakan, bahwa ”IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,
tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah”. Sedangkan menurut
I Made dan Wandy (2009:17) ”Sains adalah ilmu pengetahuan atau
kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori yang dibentuk melalui
proses yang kreatif”.
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Menurut Donosoepoetro (dalam Trianto 2010:137) menyatakan
bahwa pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk, proses, dan
sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai
produk, dan sebagai prosedur. IPA mempelajari alam semesta, benda-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar
angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat
diamati dengan indera.
a. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk
menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk
menemukan pengetahuan baru. Hakikat IPA sebagai proses
diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih
ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan, yaitu
dengan melakukan observasi, mengukur, memprediksi,
mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, merumuskan
hipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data, dan
mengkomunikasikan hasil penelitian.
b. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses meliputi konsep-
konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam IPA
yang merupakan hasil rekaan manusia dalam rangka memahami dan
menjelaskan alam bersama dengan berbagai fenomena yang terjadi
di dalamnya. Produk IPA (konsep, prinsip, hukum dan teori) tidak
diperoleh berdasarkan fakta semata, melainkan berdasarkan data
yang telah teruji melalui serangkaian eksperimen dan penyelidikan.
c. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang
dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim
disebut metode ilmiah (scientific method).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pendidikan IPA adalah suatu upaya untuk pembelajaran siswa dalam
memahami hakikat IPA. Trianto (2010:143) menjelaskan tujuan
pembelajaran IPA sebagai berikut:
a. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk
menigkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan
konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling
ketergantungan, dan hubungan antara sains dan teknologi.
c. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,
memecahkan masalah dan melakukan observasi.
Untuk lebih jelas mengenai hakekat IPA, ddisajikan dalam
bagan berikut:
Bagan 2.1 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
PROSES PRODUK
Fakta,
konsep,
prinsip,
teori,
hukum
Keterampila-
keterampilan
yang biasa
digunakan para
ilmuwan dalam
bekerja secara
ilmiah
KETERAMPILAN
PROSES SAINS
HAKEKAT IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dengan demikian proses pembelajaran IPA harus lebih
ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga siswa
dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-
teori dari sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat
berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun
produk pendidikan.
C. Keterampilan proses ilmiah
1. Pengertiaan Keterampilan Proses Ilmiah
Padilla (1990) menyatakan bahwa Keterampilan proses ilmiah
adalah metode ilmiah, berpikir ilmiah dan pemikiran yang digunakan
pada berbagai waktu untuk menggambarkan keterampilan ilmu
pengetahuan.
Liston (2013) menyatakan ketermpilan proses ilmiah adalah dimana
seorang ilmuan memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu, kemudian
mereka mencari penjelasan. Ilmuan memilih dari pengetahuaan dan ide-
ide yang telah ada sebelumnya, kemudian dirancang secara sistematis
dari teori ke dalam fenomena nyata.
Sedangkan menurut Semiawan, dkk (dalam Devi, 2010)
keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan
kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan
diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan
berhasil menemukan sesuatu yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dengan demikian keterampilan proses ilmiah adalah keterampilan
yang didasarkan pada keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan
dalam melakukan penelitiaan untuk mencari penjelasan dan
menemukan suatu konsep ilmiah.
Adapun menurut American Association for the Advancement of
Science (dalam Devi, 2010) keterampilan proses dibagi menjadi
keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Macam-
macam keterampilan proses dasar maupun keterampilan proses terpadu
adalah sebagai berikut:
a. Keterampilan proses dasar
1) Pengamatan
Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar
yang menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau,
peraba, pengecap dan pendengar. Pengamatan yang dilakukan
hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif,
sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
alat ukur disebut pengamatan kuantitatif.
2) Pengukuran
Menurut Nasution (dalam Devi, 2010) mengukur adalah
membuat observasi kuantitatif dengan membandingkannya
terhadap standar yang kovensional atau standar non
konvensional. Keterampilan mengukur dapat dikembangkan
melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang,
luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya.
3) Menyimpulkan
Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan
istilah inferensi. Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat
berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi
dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang
diamatinya.
4) Prediksi
Meramal atau memprediksi adalah kemampuan mengemukakan
atau memperkirakan apa yang mungkin terjadi di waktu yang
datang. Kemampuan membuat ramalan atau perkiraan yang
didasari penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Prediksi didasarkan
pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan
antara beberapa kejadian yang telah diobservasi. Inferensi
artinya harus didukung oleh fakta hasil observasi dilakukan
berdasarkan data dan keadaan pada saat pengamatan dilakukan.
5) Klasifikasi
Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk
mengadakan penyusunan atau pengelompokkan atas objek -
objek atau kejadian-kejadian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6) Menjelaskan
Menjelaskan didalam keterampilan proses berarti kemampuan
mendiskusikan dan menyampaikan hasil penemuannya kepada
orang lain, baik secara lisan maupun tertulis berupa gambar,
model, tabel, diagram & grafik baik secara lisan maupun tulisan.
b. Keterampilan proses terpadu
1) Pengontrolan variabel
Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang
dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi tertentu. Besaran
kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan
pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran
yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu.
2) Interprestasi data
Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan
pengumpulan data, analisis data, dan mendeskripsikan data.
Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk
yang mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan
angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah
dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau
dalam bentuk pernyataan.
3) Perumusan hipotesis
Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian
yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dari variabel manipulasi terhadap variabel respon. Hipotesis
dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan,
pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah
yang akan diteliti.
4) Pendefinisian variabel
Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti
menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi
operasional variabel adalah definisi yang menguraikan
bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus
menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan
apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen.
5) Merancang eksperimen
Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang
direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu
masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan
berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang
diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga
penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat.
Untuk keberhasilan ini maka setiap eksperimen harus dirancang
dulu kemudian di uji coba.
2. Pentingnya Keterampilan Proses Ilmiah
Menurut Rosiani (2011) ada beberapa alasan sehingga keterampilan
proses ilmiah sangat penting dalam pembelajan, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung sangat cepat sehingga
para guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep
kepada anak didiknya.
b. Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika
disertai contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi dengan cara mempraktekan sendiri.
c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak namun
penemuannya bersifat relatif. Suatu teori mungkin terbantah dan
ditolak setelah orang menemukan data baru yang mampu
membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Muncul lagi teori baru,
yang prinsipnya mengandung kebenaran relatif.
d. Proses pembelajaran dalam pengembangan konsep seharusnya tidak
dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dari diri anak didik.
Dengan demikian, keterampilan proses ilmiah harus dikembangkan
dalam pembelajaran. Karena keterampilan proses ini sangat penting
dalam pembelajaran IPA terutama fisika. Apabila keterampilan
proses dapat ditingkatkan dalam pembelajaran, diharapkan dari
situlah siswa dapat menemukan dan mengembangkan sendiri.
D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Variabel terpenting yang menyebabkan benda dalam keadaan tetap
atau dipercepat adalah percepatan (a) yang merupakan akibat dari ada
atau tidaknya resultan gaya yang bekerja pada suatu benda. Benda yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bergerak pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap, maka benda
tersebut mengalami gerak lurus berubah beraturan (glbb). Karena
percepatan tetap, maka percepatan rata-rata sama dengan percepatan
sesaat. Perhatikan gambar berikut:
Grafik 2.1 Luasan grafik kecepatan terhadap waktu mencermikan
jarak yang ditempuh benda
Perhatikan bahwa selama selang waktu t, kecepatan benda berubah dari
v0 menjadi v sehingga percepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
0
va
t
v va
t
Sehingga dari persamaan di atas dapat diperoleh persamaan kecepatan:
0v v at (1)
Sedangkan luas bagian yang di arsir pada gambar grafik di atas
mencermikan jarak yang yang di tempuh benda selama selang waktu t
yang dapat ditulis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1 2
0 0
0
2
0
1( )
2
1( )
2
1
2
L L L
L v t t v v
L v t t at
L v t at
Persamaan luas di atas mencerminkan jarak yang ditempuh benda
sehingga dapat diperoleh persamaan posisi benda, yaitu:
2
0 0
1
2x x v t at (2)
Bila persamaan 1 dan 2 di atas di gabungkan, maka kita akan dapatkan
persamaan glbb yang ketiga:
2 2
0 02 ( )v v a x x (3)
Pada gerak lurus berubah beraturan (glbb), percepatan benda adalah
tetap. Percepatan merupakan besaran vektor, sehingga untuk
menyatakan percepatan harus menentukan besar dan arahnya. Berikut
beberapa peristiwa yang terjadi dalam gerak lurus berubah beraturan
(glbb):
a. Percepatan searah dengan arah gerak benda
Jika arah percepatan searah dengan gerak benda, maka
percepatan benda adalah positif sehingga gerak benda semakin
lama semakin cepat. Contoh gerak benda dengan percepatan
positip adalah sebuah mobil yang berhenti saat lampu merah dan
mulai berjalan ketika lampu berubah menjadi hijau. Gerak mobil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mulai dari keadaan diam (v0 = 0) dan selama pergerakannya
mobil bergerak semakin cepat secara teratur dengan percepatan
yang tetap. Grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap
waktu (t) pada peristiwa ini adalah:
Grafik 2.2 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu
pada gerak dengan percepatan positip
Sedangkan grafik hubungan antara jarak (s) terhadap waktu
(t) adalah:
Grafik 2.3 Hubungan antara jarak terhadap waktu
pada gerak dengan percepatan positip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Arah percepatan berlawanan dengan arah gerak benda
Jika percepatan berlawanan dengan gerak benda, maka
percepatan benda adalah negatif. Contoh gerak benda dengan
percepatan negatif adalah sebuah mobil yang sedang bergerak
cepat (v≠0), saat lampu di persimpangan jalan berubah menjadi
merah pengemudi mobil menginjak rem sehingga pergerakan
mobil bergerak semakin lambat secara teratur dengan percepatan
yang tetap dan arahnya berlawanan dengan arah gerak mobil.
Grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) pada
peristiwa ini adalah:
Grafik 2.4 Hubungan antara kecepatan terhadap waktu
pada gerak dengan percepatan negatif
Sedangkan grafik hubungan antara jarak terhadap waktu
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Grafik 2.5 Hubungan antara jarak terhadap waktu pada
gerak dengan percepatan negatif
Selain contoh di atas, gerak jatuh bebas adalah salah satu
contoh peristiwa gerak dengan arah percepatan negatif. Suatu
benda dikatakan mengalami gerak jatuh bebas jika benda
tersebut bergerak tegak lurus menuju pusat bumi dan selama
gerakannya, benda mengalami percepatan gravitasi yang
konstan.
Gambar 2.1 Benda yang mengalami gerak jatuh bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Jika benda jatuh bebas di dekat permukaan bumi maka benda
mengalami percepatan gravitasi bumi yang nilainya konstan sebesar
-9,8 m/s2 dengan arah percepatannya menuju pusat bumi.
Terdapat tiga situasi yang berbeda, antara lain :
1) Benda bergerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal
(tidak ada vo). Misalnya buah jatuh dari pohon setelah
terlepas dari tangkainya. Arah gerakan akan ke bawah karena
benda mengalami percepatan -9,8 m/s2 karena percepatan
gravitasi (g) selalu negatif.
2) Benda bergerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu (ada vo) tetapi karena arahnya kebawah maka
dianggap kecepatanya negatif . Misalnya batu yang dilempar
vertikal ke bawah. Arah gerakan selalu ke bawah dan gerak
benda dipercepat dengan percepatan -9,8 m/s2 .
3) Benda bergerak vertikal ke atas dengan kecepatan awal
tertentu dan bernilai positip. Karena adanya percepatan
grafitasi -9,8 m/s2, pergerakan benda akan semakin lambat,
dan setelah mencapai ketinggian maksimum, benda akan
diam sejenak dan bergerak kembali ke bawah. Misalnya anda
melempar kelereng vertikal ke atas lalu menangkapnya lagi
ketika kelereng bergerak ke bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Aspek Pemahaman Dalam Materi Gerak Lurus Berubah
Beraturan
Dalam materi gerak lurus berubah beraturan (glbb), empat aspek
utama yang harus dicapai siswa sebagai indikator pemahaman siswa
adalah: (1) memahami konsep, (2) dapat menjelaskan, (3) dapat
membaca grafik, dan (4) dapat menerapkan. Secara lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Empat aspek pemahaman pada tujuan pembelajaran
tentang gerak lurus berubah beraturan (glbb)
Tujuan
Pembelajaran
Aspek Pemahaman yang Dicapai
Pemahaman
konsep
Dapat
menjelaskan
Dapat membaca
grafik
Dapat
menerapkan
Mendefinisikan dan
memahami tentang
percepatan dan
peristiwa glbb,
menjelaskan dalam
bentuk gambar dan
grafik serta
menerapkan
persamaan-
persamaan terkait.
Siswa mampu
memahami
konsep-
konsep dan
fakta tentang
gerak lurus
beraturan
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
gerak lurus
berubah
beraturan (glbb)
serta kaitan
dengan
kehidupan
sehari-hari.
Siswa dapat
membaca dan
menjelaskan
grafik yang
berkaitan tentang
gerak lurus
berubah beraturan
Siswa dapat
menerapkan
konsep dan fakta
serta
menggunakan
persamaan-
persamaan terkait
pada peristiwa
sehari-hari.
Berkaitan dengan masing-masing aspek pemahaman yang
harus dicapai, diharapkan guru mampu membimbing siswa melalui
pembelajaran dan instrument yang diberikan, dimana di dalamnya
harus terkandung unsur-unsur aspek pemahaman yang ingin dicapai,
meskipun acak diharapkan memenuhi seluruhnya dari aspek
pemahaman ini. Melalui aspek-aspek pemahaman ini, dapat menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ukuran dan pedoman penilaian untuk melihat apakah siswa sudah
menguasai suatu materi atau belum. Aspek inilah yang akan menjadi
tolak ukur efektivitas dari penerapan metode pembelajaran yang
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAAN
A. Jenis Penelitiaan
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Penelitian
eksperimen menurut Arikunto (dalam Tukiran dan Hidayati, 2011:53)
adalah penelitian yang sengaja mebangkitkan timbulnya sesuatu kejadian
atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Menurut Tukiran dan
Hidayati (2011: 53), prosedur eksperimen bertujuan untuk membandingkan
efek variasi variabel bebas terhadap variabel terikat melalui manipulasi atau
pengendalian variabel bebas tersebut. Sedangkan maksud dari penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa skor atau
angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2010: 135).
Jadi, penelitian eksperimen kuantitatif adalah penelitian yang meneliti
akibat dari suatu keadaan dimana data yang diambil berupa skor atau angka.
Dalam penelitian ini peneliti memberikan pembelajaran dengan
metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dan melihat
bagaimana efektivitasnya pada pemahaman siswa serta pengarunya
terhadap peningkatan keterampilan proses ilmiah memprediksi dan
menjelaskan pada siswa. Sedangkan data penelitian didapat dari soal pretest
dan posttest dan tes kemampuan membuat prediksi dan menjelaskan yang
diberikan disetiap akhir pembelajaran untuk mengetahui bagaimana
peningkatan kemampuan proses siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa SMA Negeri 1
Prambanan.
2. Sampel yang diambil adalah siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1
Prambanan.
C. Waktu dan Tempat Penelitiaan
Penelitiaan dilakukan pada bulan 3 September – 15 September 2014,
di kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan.
D. Desain Penelitiaan
Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan pembelajaran
menggunakan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs)
dengan pendekatan proses, dimana peserta didik diberi suatu masalah
tentang topik gerak lurus berubah beraturan. Masalah yang diberikan
terlebih dahulu dikerjakan secara individu dan kemudian dikerjakan secara
berkelompok. Selanjutnya hasil kerja kelompok ini akan didiskusikan
bersama di kelas dengan posisi seluruh siswa menghadap ke depan papan
tulis dan semua hasil diskusi kelompok tadi ditempel di papan tulis sehingga
semua siswa dapat melihat jawaban seluruh kelompok. Perencanaan
penelitiaan ini disusun sebagai berikut:
1. Sebelum Pembelajaran
a. Tes Awal Kemampuan Proses Siswa
Tes awal kemampuan proses diberikan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana keterampilan proses siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mempelajari fisika. Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang
ingin diukur adalah keterampilan memprediksi dan menjelaskan.
Pertanyaan yang diberikan berupa soa-soal untuk mengukur
keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan.
b. Pretest
Pretest ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
awal siswa tentang materi gerak lurus berubah beraturan (glbb). Soal
pretest berbentuk uraian sejumlah enam soal, yang terdiri dari tiga
soal konsep dan 3 soal hitungan.
2. Proses Pembelajaran
Pembelajaran menggunakan metode Conceptual Understanding
Prosedures (CUPs) dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa pada materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) dan
meningkatkan kemampuan keterampilan proses memprediksi dan
menjelaskan pada siswa. Tindakan dilakukan dalam dua kali
pembelajaran dimana setiap pembelajaran dilaksanakan dalam
perencanaan yaitu:
a. Melaksanakan pembelajaran fisika melalui metode Conceptual
Understanding Prosedures (CUPs) pada siswa kelas X MIA 4
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.
b. Tes kemampuan proses di setiap akhir pertemuan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan proses ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memprediksi dan menjelaskan pada siswa setelah mengikuti
pembelajaran yang diberikan.
3. Akhir Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, yaitu pada akhir pertemuan ke dua, selain
mengerjakan tes kemampuan proses memprediksi dan menjelaskan,
siswa juga mengerjakan soal posttest. Soal posttest digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi gerak lurus
berubah beraturan (glbb) setelah mengikuti pembelajaran. Soal posttest
yang diberikan adalah soal yang sama dengan soal pretest.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah pemahaman siswa dan
keterampilan proses ilmiah siswa dalam membuat prediksi dan
menjelaskan.
2. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode Conceptual
Understanding Prosedures (CUPs).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah :
1. Instrumen Pembelajaran
a. Bahan (materi) yang digunakan untuk proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Materi untuk meningkatkan keterampilan membuat prediksi dan
menjelaskan, ciri membuat prediksi dan menjelaskan yang baik, dan
contoh membuat prediksi dan menjelaskan yang baik secara tertulis.
Sedangkan materi yang digunakan sebagai indikator dalam melatih
keterampilan memprediksi dan menjelaskan adalah materi gerak
lurus berubah beraturan (glbb).
b. Rencana Proses Pembelajaran (RPP)
RPP ini merupakan pedoman yang akan digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. RPP disusun dengan penerapan pendekatan
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs).
(RPP terlampir di Lampiran 3 )
c. Lembar Kerja Siswa (LKS).
LKS ini merupakan pegangan bagi siswa sebagai penuntun kegiatan
siswa dalam proses pembelajaran. LKS ini berisi tentang masalah-
masalah yang harus dikerjakan siswa berkaitan dengan pokok
bahasan gerak lurus berubah beraturan.
(LKS terlampir di Lampiran 11,12)
2. Instrumen Pengambilan Data
Instrumen pengambilan data adalah instrumen yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan
penelitian yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini, instrumen yang
digunakan meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Soal pretes
Soal pretest diberikan sebelum pembelajaran. Soal pretest
digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) sebelum mengikuti
pembelajaran.
(Soal Pretest-Posttest terlampir di Lampiran 4)
b. Soal posttest
Soal posttest diberikan pada akhir pembelajaran. Soal posttest
digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi gerak lurus berubah beraturan (glbb) setelah mengikuti
pembelajaran.
c. Soal tes kemampuan proses
Dalam penelitian ini, keterampilan proses ilmiah yang dilihat
adalaha keterampilan proses memprediksi dan menjelaskan,
sehingga dalam penyusunan butir soal disesuaikan dengan indikator
yang telah dibuat oleh peneliti. Tes yang diberikan sebanyak tiga
kali, yaitu tes awal dan tes di setiap akhir pertemuan.
(Soal Tes Kemampuan Proses terlampir di Lampiran 8,9,10)
G. Validitas Alat Ukur
Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu tes
sungguh mengukur apa yang akan diukur, yaitu apakah sesuai dengan
tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan
(Suparno, 2007: 67).
Validasi instrumen dalam penelitian ini adalah content validity (validitas
isi). Validitas isi artinya isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh
mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh
mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, 2007:68). Untuk soal tes
dalam penelitian ini validasinya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
dan guru fisika di sekolah.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan
menjelaskan pada siswa dalam materi gerak lurus berubah beraturan siswa
kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan. Indikator keberhasilan penelitian
ditandai dengan adanya peningkatan pemahaman siswa pada topik gerak
lurus berubah beraturan (glbb), setelah mengikuti pembelajaran
dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran, serta peningkatan
kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan. Selain itu
indikator keberhasilan juga ditunjukkan dengan uji statistik T-Test untuk
satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pretest dan posttest. Jika hasil
posttest pemahaman siswa memang lebih baik secara signifikan maka
penelitian dapat dikatakan berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
I. Analisis Data
1. Analisis Pretest dan Posttest Siswa
Untuk mengetahui bagaimana prestasi atau pemahaman siswa
sebelum dan setelah melalui treatment pembelajaran dengan metode
Conceptual Understanding Prosedures (CPUs), kemampuan siswa
diukur melalui tes yang diberikan sebelum pembelajaran (Pretest) dan
di akhir pembelajaran (Posttest). Soal pretest dan posttest merupakan
soal yang sama yang terdiri dari dari 6 buah soal essay. Skor maksimal
untuk masing-masing soal disesuaikan dengan bobot soal. Berikut ini
adalah kriteria penskoran soal evaluasi untuk masing-masing masing
soal. Kriteria ini dibuat dalam bentuk rubrik penilaian seperti pada yang
terdapat di halaman selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rubrik Penilaian Pretest dan Postest Gerak Lurus Berubah Beraturan
1. Jika percepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti kecepatanya juga nol? Jelaskan jawaban anda! (Skor 10)
Jawaban:
- Percepatan benda nol, belum tentu kecepatanya juga nol. Benda yang diam tergeletak di atas lantai yang datar, kecepatan
maupun percepatanya adalah nol, akan tetapi benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan juga memiliki percepatan
nol.
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
1 10 Dapat menjawab dengan benar disertai dengan penjelasan yang lengkap dan tepat Belum tentu; kecepatan
konstan percepatan nol;
Benda diam percepatan nol
7 Dapat menjawab dengan benar disertai penjelasan yang kurang lengkap Belum tentu; kecepatan
konstan percepatan nol
5 Dapat menjawab dengan benar tanpa disertai penjelasan Belum tentu
2 Menjawab dan dengan penjelasan yang kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kecepatan yang bernilai positip. Bila percepatan benda tersebut bernilai negatif,
bagaimanakah pergerakan benda? Jelaskan jawaban anda!(Skor 10)
Jawab:
- Karena kecepatan benda ke arah positip berlawanan arah dengan percepatannya yang ke arah negative, maka pergerakan
benda ke arah positip akan semakin pelan hingga akhirnya berhenti sesaat dan kemudian berbalik arah ke arah negatif dan
bergerak semakin cepat secara teratur mengikuti arah percepatan.
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
2 10 - Dapat menjelaskan percepatan mengakibatkan perubahan kecepatan
- Dapat menjelaskan bagaimana perubahan kecepatan dan perubahan arah
gerak benda dengan lengkap
Percepatan berlawanan dengan
kecepatan; kecepatan benda
semakin kecil; benda berhenti
sesaat; benda berbalik arah;
benda bergerak semakin cepat
ke arah negatif
7 - Dapat menjelaskan percepatan mengakibatkan perubahan kecepatan
- Dapat menjelaskan bagaimana perubahan kecepatan dan perubahan arah
gerak benda dengan tidak lengkap
Percepatan berlawanan dengan
kecepatan; kecepatan benda
semakin kecil; benda berhenti
sesaat; kecepatan benda
semakin kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5 - Dapat menjelaskan percepatan mengakibatkan perubahan kecepatan Percepatan berlawanan dengan
kecepatan
2 - Menjawab dan dengan penjelasan yang tidak tepat
3. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas kemudian jatuh kembali ke tanah. Bagaimana percepatan yang dialami bola ketika
bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun? Jelaskan jawaban anda! (Skor 15)
Jawab :
- Ketika benda dilemparkan vertikal ke atas, benda mengalami percepatan berupa gaya gravitasi yang nilainya selalu tetap
yaitu sebesar - 9,8 m/s2.
- Percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun adalah - 9,8 m/s2
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
3 15 - Dapat menjelaskan percepatan benda yang bergerak vertikal berupa gaya
gravitasi
- Dapat menjelaskan besar percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke
atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun adalah tetap yaitu sebesar -
9,8 m/s2
Percepatan berupa gaya
gravitasi; nilai tetap; nilai - 9,8
m/s2
10 - Dapat menjelaskan percepatan benda yang bergerak vertikal berupa gaya
gravitasi
Percepatan berupa gaya
gravitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
- Dapat menjelaskan besar percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke
atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun dengan tidak tepat
5 - Dapat menjelaskan percepatan benda yang bergerak vertikal berupa gaya
gravitasi
Percepatan berupa gaya
gravitasi
5 - Dapat menjelaskan besar percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke
atas, berada di puncak dan ketika bergerak turun adalah tetap yaitu sebesar -
9,8 m/s2
Nilai tetap; nilai - 9,8 m/s2
2 - Menjawab dan dengan penjelasan yang tidak tepat
4. Sebuah mobil dipercepat dari 12 m/s menjadi 25 m/s dalam waktu 6 s. Berapa percepatan mobil? Berapa jauh mobil bergerak
selama waktu itu? (Skor 25)
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
4 25 -Diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
-Rumus persamaan kecepatan dan posisi
-Dapat mengerjakan secara runtut dan mendapat hasil percepatan dan posisi
20 Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat kedua hasil akhir yang benar
15 Dapat mengerjakan runtut dan mendapatkan satu hasil akhir yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
10 Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat satu hasil akhir yang benar
10 Dapat mengerjakan runtut tetapi tidak mendapat nilai akhir yang benar
5 Ada diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
5. Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:
Tentukan besar percepatan dan jenis gerak (GLB atau GLBB) dari:
A
B C
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. A ke B
b. B ke C
(Skor 20)
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
5 25 -Diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
-Rumus kecepatan
-Dapat menyebutkan jenis dari 2 gerak dengan benar
-Dapat mengerjakan secara runtut dan mendapat 2 hasil akhir yang benar
25 - Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat 2 hasil akhir yang benar
-Dapat menyebutkan jenis dari 2 gerak dengan benar
5 - Dapat mengerjakan dan mendapat 1 hasil akhir yang benar
5 - Dapat menyebutkan jenis dari 1 gerak dengan benar
5 Ada diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
6. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan laju 20 m/s. Berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 12 meter?
(Skor 20)
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
6 20 -Diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
RUBRIK PENILAIAN
NO SKOR KRITERIA PENSKORAN KATA KUNCI
-Rumus posisi benda
-Dapat mengerjakan secara runtut dan mendapat hasil akhir yang benar
20 Dapat mengerjakan tidak runtut dan mendapat hasil akhir yang benar
10 Dapat mengerjakan runtut tetapi tidak mendapat nilai akhir yang benar
5 Ada diketahui nilai-nilai besaran yang tertera di soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Nilai maksimum untuk soal evaluasi akhir ini adalah 100. Kurang
lengkap atau kurangnya ketepatan siswa dalam menjawab dapat
mengurangi skor dari masing-masing kriteria pensekoran. Setelah
dilakukan penilaian, maka selanjutnya dibuat daftar distribusi nilai para
siswa dengan tabel sebagai berikut.
Tabel 3.1. Distribusi nilai tes pemahaman siswa
Kemudian, peresntase nilai siswa dapat dikualifikasikan
dengan interval nilai seperti tabel berikut ini:
Tabe 3.2. Kualifikasi nilai pemahaman siswa
Interval Nilai Kalifikasi Frekuensi Peresentase (%)
80-100 Sangat paham
65-79 Paham
55-64 Cukup paham
45-54 Kurang paham
<45 Tidak paham
Selanjutnya dapat dilakukan analisis nilai akhir dari pretest dan
posttest, analisis ini bertujuan untuk melihat perbedaan pemahaman
belajar pada siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran
Kode Siswa Nilai
Tingkat Pemahaman
1
2
3
4
5
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs)
diukur melalui tes hasil belajar secara kuantitatif. Untuk melihat
berapa persen total nilai siswa dari skor maksimum dibuat tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Nilai pretest dan posttest
Kode
Siswa
Pretest Posttest
1
2
3
4
5
dst
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa
dalam belajar fisika dengan menggunakan penerapan pendekatan
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) maka data dianalisis
dengan menggunakan analisis statistik Test-T untuk
membandingkan nilai pretest dan posttest signifikan atau tidak.
Test-T ini digunakan untuk membandingkan nilai satu kelompok
yang di tes dua kali pada suatu penelitian (Suparno, 2007:94).
Dengan menggunakan SPSS, nantinya akan diperoleh nilai t dan p.
Jika nilai p < =0.05, berarti ada perbedaan yang signifikan antara
nilai pretes dan posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Analisis Kemampuan Proses Siswa
Tes awal diberikan sebelum pemebelajaran dengan metode
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) diberikan kepada siswa
untuk mengetahui bagaimana kemampuan proses ilmiah memprediksi
dan menjelaskan pada siswa sebelum mengikuti pembelajaran,
sedangkan soal evaluasi diberikan disetiap akhir pembelajaran untuk
mengetahui peningkatan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan
menjelaskan pada siswa. Soal yang diberikan berupa soal-soal yang
dapat mengukur kemampuan proses ilmiah siswa berkaitan dengan
materi gerak lurus berubah beraturan. Berikut adalah rubik keterampilan
proses memprediksi dan menjelaskan beserta kriteria penilaiaanya:
Tabel 3.4 Rubrik keterampilan memprediksi
No Skor Keterampilan memprediksi
1 2 3 4 5
1
2
3
dst
Keterangan :
Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan
Kriteria isi prediksi yaitu (1) disertai gambar, (2) kelengkapan data,
(3) berdasarkan teori yang relevan, (4) Penjelasan hubungan sebab
akibat dan (5) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5.
2) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4.
3) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3.
4) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2.
5) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
Tabel 3.5 Rubrik Keterampilan Menjelaskan
No Kriteria Keterampilan menjelaskan
1 2 3 4 5
1
2
3
dst
Keterangan :
Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan
Kriteria isi penjelasan yaitu (1) disertai gambar, (2) sesuai dengan
teori yang relevan, (3) hubungan sebab akibat (4) menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar,dan (5) penjelasan lengkap.
1) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5.
2) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4.
3) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3.
4) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2.
5) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Skor keterampilan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan
kemudian dijumlahkan dan dicari persentase nilainya yang disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.6 Nilai tiap kriteria keterampilan memprediksi
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
1
2
3
4
5
dst
Tabel 3.7 Nilai tiap kriteria keterampilan menjelaskan
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
1
2
3
4
5
dst
Dari data penilaian keterampilan proses memprediksi dan
menjelaskan, kemudian dicari masing-masing persentase kriteria
penilaiannya lalu dibandingkan antara jumlah persentase pada nilai
kemampuan keterampilan proses pada tes keadaan awal, tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pertemuan 1 dan tes pertemuan 2. Persentase masing-masing kriteria
disajikan pada tebel berikut:
Tabel 3.8 Persentase nilai tiap kriteria keterampilan
memprediksi
Kemampuan
Proses
Kriteria Persentase Skor Tiap Tes
Kondisi
Awal
Tes 1 Tes 2
Memprediksi 1. Disertai gambar
2. Kelengkapan data
3. Berdasarkan teori
yang relevan
4. Hubungan sebab
akibat
5. Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
Tabel 3.9 Persentase nilai tiap kriteria keterampilan
menjelaskan
Kemampuan
Proses
Kriteria Persentase Skor Tiap Tes
Kondisi
Awal
Tes 1 Tes 2
Menjelaskan 1. Disertai gambar
2. Sesuai dengan
teori yang relevan
3. Hubungan sebab
akibat
4. Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
5. Penjelasan
lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dari ketiga tes keterampilan proses ilmiah ini, kemudian
akan dibandingkan dalam bentuk grafik sehingga dapat dilihat
peningkatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Prambanan, pada
tanggal 3 september 2014 dan berakhir pada tanggal 15 september 2014.
Subjek yang digunakan yaitu kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan
yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini dilakukan pada saat jam pelajaran
fisika berlangsung yang dibagi menjadi 3 kali pertemuan, dimana alokasi
waktu untuk pertemuan pertama adalah 45 menit, yaitu untuk pengambilan
nilai pretest dan tes 1 kemampuan proses, sedangkan alokasi untuk
pertemuan kedua dan ketiga adalah 3 x 45 menit. Pada penelitian ini, peneliti
berperan sebagai guru dan fasilitator dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan proses ilmiah dan pemahaman siswa melalui metode
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs). Untuk lebih jelasnya,
jadwal penelitian disajikan dalam tebel berikut:
Tabel 4.1 Kegiatan pelaksanaan penelitian
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1 Rabu, 3 September 2014 10.15-11.00 Perkenalan dan
memberikan soal
pretest dan tes awal
kemampuan proses
2 Senin, 8 September 2014 11.00 – 13.30 Pelaksanaan
pembelajaran 1
Diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
Tes pembelajaran
1 kemampuan
proses ilmiah
3 Senin, 15 September 2014 11.00 – 13.30 Pelaksanaan
pembelajaran 2
Diskusi
Tes pembelajaran
2 kemampuan
proses ilmiah
Posttest
Sesuai judul penelitian, peneliti menerapkan proses pembelajaran
dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs), proses
pelaksanaan pembelajaran pada kedua kelas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengambilan Data Pretes dan Keadaan awal Kemampuan Proses
Ilmiah Siswa
Pengambilan data pretes dan tes keadaan awal kemampuan proses
ilmiah pada siswa dilaksanakan pada rabu, 3 September 2014, jam
pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke empat yaitu pada jam
10.15-11.00 wib. Pada awal pertemuan, peneliti menjelaskan dahulu
tentang maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan. Setelah memberi
penjelasan, peneliti membagi soal-soal pretes kepada seluruh siswa.
Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa tes ini merupakan tes
pemahaman awal mereka terhadap materi yang akan diajarkan
selanjutnya. Hampir seluruh siswa mengeluh terhadap tes yang akan
dikerjakan. Pretest dilakukan dalam waktu 30 menit. Pada pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pretest ini terlihat bahwa banyak siswa yang berusaha bekerja sama dan
menyontek, untuk mengantisipasinya peneliti sesering mungkin
berkeliling dan mendekati siswa yang terlihat ingin menyontek. Setelah
waktu siswa mengerjakan soal pretest selesai peneliti menjelaskan
sedikit tentang maksud tes keterampilan proses ilmiah dan membagikan
lembar tes keadaan awal keterampilan proses ilmiah menjelaskan dan
memprediksi dan selesai ketika bel istirahat berbunyi pada pukul 11.00
wib.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pertama
Pelaksanaan pembelajaran yang pertama berlangsung pada Senin, 8
September 2014, jam pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke
tujuh, delapan dan sembilan yaitu pada jam 11.00 – 13.30, dengan
semua siswa hadir. Kegiatan awal pertemuan kedua, peneliti
menjelaskan kepada siswa tentang keterampilan proses ilmiah dan
membagikan lembar contoh melakukan keterampilan memprediksi dan
menjelaskan yang baik. Kemudian peneliti bersama siswa membahas
soal tes kemampuan menjelaskan dan memprediksi yang telah siswa
kerjakan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan
pada inti pembelajaran. Terlebih dahulu peneliti memberikan
pertanyaan-pertanyaan pendahuluan tentang gerak lurus berubah
beraturan dan menjelaskan sedikit materi pelajarn. kemudian peneliti
melanjutkan kegiatan utama, yaitu siswa dihadapkan pada suatu
masalah fisika untuk dipecahkan secara individu. Sesuai dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan pemahaman siswa dan
meningkatkan kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan
pada siswa, permasalahan yang diberikan dirancang agar dapat
menuntun siswa untuk semakin meningkatkan kemampuan proses
ilmiah yaitu memprediksi dan menjelaskan, maka peneliti menyusunnya
dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Sebelum siswa mulai
melakukan kegiatan, peneliti mengingatkan kembali agar siswa
menggunakan langkah-langkah menjelaskan dan memprediksi yang
baik dalam mengerjakan LKS, diharapkan dalam mengerjakan LKS
siswa dapat mulai belajar meningkatkan kemampuan proses ilmiah
dengan panduan contoh yang diberikan. Untuk permasalahan yang
diberikan disesuaikan dengan topik pembahasan pada pertemuan
pertama yaitu topik gerak lurus berubah beraturan. Pada awalnya
setelah masing-masing siswa dibagikan LKS 1, peneliti kemudian
memberikan penjelasan bagaimana cara mengerjakannya dan siswa
dihimbau agar teliti dalam memahami pertanyaan di dalam LKS. Siswa
diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan LKS 1 dan dipersilahkan
melihat buku untuk membantu siswa dalam mengerjakan LKS. Ketika
mengerjakan LKS 1, banyak siswa yang bertanya kepada peneliti
apakah jawaban mereka sudah benar tetapi disini peneliti tidak langsung
menjawab pertanyaan mereka tetapi menyarankan agar siswa percaya
diri terhadap jawaban mereka dan untuk jawaban siswa yang kurang
tepat peneliti meyakinkan lagi terhadap jawaban mereka. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa dalam mengerjakan LKS 1 berjalan dengan lancar, semua siswa
mengerjakan semua pertanyaan di dalam LKS 1. Setelah waktu
mengerjakan LKS 1 selesai, kemudian siswa dibagi dalam kelompok.
Kelompok dibuat oleh peneliti berdasarkan kemampuan masing-masing
siswa, setiap siswa mempersiapkan tempat duduk agar dapat bergabung
dengan kelompok mereka. Setelah semua siswa telah mendapat dan
duduk bersama kelompoknya, setiap kelompok dibagikan LKS 2 untuk
didiskusikan dan dikerjakan bersama. Pada LKS 2 kelompok
mengerjakan permasalahan yang sama dengan permasalahan yang harus
dipecahkan secara individu. Dalam pelaksanaan dikusi kelompok,
peneliti berkeliling kelas untuk mengkalrifikasi hal-hal yang berkenaan
dengan masalah bila diperlukan, namun peneliti tidak terlibat jauh
dalam diskusi. Pelaksanaan diskusi kelompok berlangsung selama 40
menit , yang dilanjutkan dengan diskusi kelas. Dalam tahapan diskusi
kelas, hasil pekerjaan kelompok ditempel (dipajang) di papan tulis,
kemudian peneliti memerintahkan agar seluruh kelompok mengisi
tempat duduk di bagian depan dan sedapat mungkin dapat dengan jelas
melihat semua hasil kerja kelompok yang dipajang. Kemudian peneliti
melihat persamaan dan perbedaan jawaban peserta didik, dan terdapat
sejumlah jawaban peserta didik yang sama. Kemudian peneliti berbicara
sebagai pemimpin diskusi, dan diskusi kelas dimulai dengan memilih
satu jawaban yang jawabannya dianggap mewakili seluruh jawaban
yang ada. Peneliti kemudian mempersilahkan anggota kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
jawabannya dipilih oleh peneliti untuk menjelaskan jawaban yang
mereka buat. Setelah kelompok selesai menjelaskan, guru kemudian
memilih jawaban kelompok lain yang jawabannya berbeda dan
mempersilahkan kelompok tersebut menjelaskan jawaban mereka.
Setelah dua kelompok dengan jawaban yang berbeda selesai
menjelaskan, peneliti mempersilahkan kelompok lain untuk
menanggapi ataupun bertanya. Beberapa siswa sangat antusias dalam
mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan terhadap jawaban
dua kelompok yang jawabannya dipilih guru. Dalam diskusi terjadi
beberapa kali perdebatan karena adanya perbedaan pendapat, dan ketika
terjadi perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan, peneliti
memberikan beberapa pengertian dan meluruskan jika terjadi
kesalahpahaman konsep berkaitan dengan teori, kemudian siswa
bersama peneliti membuat beberapa kesimplan dari diskusi yang telah
dilakukan. Setelah semua masalah selesai didiskusikan dan tidak ada
lagi pertanyaan dari setiap kelompok, peneliti mengakhiri diskusi kelas
dan mempersilahkan semua siswa duduk kembali di tempat duduk
masing-masing. kegiatan selanjutnya siswa mengerjakan tes 1
kemampuan proses. Tes 1 kemampuan proses ini untuk melihat
bagaimana peningkatan kemampuan proses siswa setelah mengikuti
pembelajaran yang pertama. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan
tes 1 kemampuan proses selama 20 menit. Setelah siswa selesai
mengerjakan tes 1 kemampuan proses , peneliti mengakhiri pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hari itu dan memberitahukan topik apa yang akan dipelajari minggu
depan dan kegiatan pembelajarannya berupa diskusi seperti hari ini.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Kedua
Pembelajaran kedua berlangsung pada senin, 15 september 2014,
jam pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke tujuh, delapan dan
Sembilan, yaitu pada jam 11.00 – 13.30, dengan semua siswa hadir.
Materi pada pertemuan kedua ini adalah gerak jatuh bebas. Setelah
mengucapkan salam peneliti membahas lagi bagaimana hasil tes 1
kemampuan proses. Peneliti menjelaskan lagi bagaimana tahapan dan
apa saja yang harus tersaji dalam kemampuan proses memprediksi dan
menjelaskan. Selain memberikan contoh memprediksi dan menjelaskan
yang baik, peneliti juga mengambil beberpa contoh jawaban siswa yang
dianggap paling baik.
Kagiatan dilanjutkan dengan peneliti menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan pada pembelajaran kedua ini dan materi yang akan
menjadi bahan diskusi. Karena materi pada pembelajaran kedua adalah
lanjutan dari materi sebelumnya, maka peneliti mempersilahkan siswa
jika ada yang perlu ditanyakan berkaitan dengan materi pertemuan
sebelumnya. Karena tidak ada yang ditanyakan, maka peneliti
memberikan sedikit pengantar tentang materi pembelajaran kedua ini.
Kegiatan selanjutnya masuk dalam kegiatan inti, siswa dibagikan LKS
1 pembelajaran kedua dan diminta untuk mengerjakannya. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pembelajaran kedua ini, siswa tidak banyak bertanya tentang bagaimana
mengerjakan LKS yang diberikan. Setelah waktu pengerjaan selesai,
kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Kelompok masih sama
seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya. Proses ini berjalan
cukup lancar, karena setiap siswa sibuk dengan kelompok masing-
masing untuk mengerjakan LKS. Pada diskusi kelompok pembelajaran
kedua ini siswa tampak lebih antusias dan lebih ramai dari pada
pembelajaran pertama, hal ini karena pada kegiatan untuk memecahkan
persoalan yang ada di LKS, siswa diminta melakukan beberapa
percobaan sederhana berkaitan dengan topik gerak jatuh bebas. Untuk
memastikan siswa melakukan percobaan dengan benar, peneliti
berkeliling dan memperhatikan apa yang dilakukan tiap kelompok.
Diskusi kelompok diberi waktu 40 menit, dan setelah waktu diskusi
kelompok selesai, peneliti mempersilahkan setiap kelompok memajang
jawaban di papan tulis. Peneliti kemudian mempersilahkan semua
kelompok duduk di kursi bagian depan dan sebisa mungkin mereka
dapat melihat dengan jelas jawaban yang dipajang. Diskusi kelas
dimulai dan peneliti memberi kesempatan bagi kelompok yang
jawabannya dipilih peneliti untuk menjelaskan jawaban mereka. Setelah
selesai menjelaskan, peneliti juga mempersilahkan kelompok yang
memiliki jawaban berbeda untuk menjelaskan jawaban mereka. Selama
diskusi berlangsung, peneliti berperan sebagai fasilitator yang
memberikan beberapa pengertian dan meluruskan jika terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kesalahpahaman konsep berkaitan dengan teori, akan tetapi peneliti
tidak terlibat jauh dalam mencapai kesepakatan akhir siswa. Setelah
semua masalah selesai didiskusikan dan tidak ada lagi pertanyaan dari
setiap kelompok, peneliti mengakhiri diskusi kelas dan mempersilahkan
semua siswa duduk kembali di tempat duduk masing-masing. kegiatan
selanjutnya siswa mengerjakan soal-soal posttest dan tes 2 kemampuan
proses. Soal posttest yang diberikan adalah soal yang sama dengan soal
pretest, sedangkan soal tes 2 kemampuan proses ilmiah disesuaikan
dengan materi yang dibahas pada pertemuan kedua. Siswa diminta
mengerjakan soal posttest dan tes 2 kemampuan proses ilmiah sampai
bel berbunyi. Di akhir pembelajaran, ketika semua siswa telah
mengumpulkan jawabannya, sebelum mengakiri pelajaran dan
meninggalkan kelas, peneliti berpamitan dan tidak lupa mengucapkan
terimakasih atas partisipasi siswa yang telah membantu peneliti
melaksanakan penelitian.
B. Data dan Analisis Data
1. Pemahaman Konsep
a. Nilai Pretest
Tabel 4.2 Nilai Pretest
Kode Siswa Nilai Pretest
Tingkat
Pemahaman
1 17 Tidak paham
2 19 Tidak paham
3 27 Tidak paham
4 27 Tidak paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kode Siswa Nilai Pretest
Tingkat
Pemahaman
5 43 Tidak paham
6 34 Tidak paham
7 26 Tidak paham
8 27 Tidak paham
9 33 Tidak paham
10 32 Tidak paham
11 27 Tidak paham
12 13 Tidak paham
13 22 Tidak paham
14 19 Tidak paham
15 22 Tidak paham
16 19 Tidak paham
17 22 Tidak paham
18 28 Tidak paham
19 17 Tidak paham
20 19 Tidak paham
21 27 Tidak paham
22 22 Tidak paham
23 27 Tidak paham
24 22 Tidak paham
25 19 Tidak paham
26 22 Tidak paham
27 19 Tidak paham
28 17 Tidak paham
29 12 Tidak paham
30 22 Tidak paham
31 27 Tidak paham
32 22 Tidak paham
33 19 Tidak paham
34 22 Tidak paham
Nilai akhir pretest dihitung berdasarkan jumlah skor yang
diperoleh dibagi dengan skor maksimal. Nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 13 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 43. Nilai rata-rata pretest adalah 23,11. Nilai rata-rata <45,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sehingga tingkat pemahaman siswa termasuk dalam tidak paham.
Nilai pretest ini dapat dikualifikasikan dengan interval nilai seperti
tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Persentase kualifikasi nilai pemahaman siswa pada
nilai pretes
Interval Nilai Kalifikasi Frekuensi Persentase (%)
80-100 Sangat paham 0 0
65-79 Paham 0 0
55-64 Cukup paham 0 0
45-54 Kurang paham 0 0
<45 Tidak paham 34 100
Untuk lebih jelasnya, kualifikasi pemahaman siswa pada nilai pretes
ditunjukan dalam diagram berikut:
Diagram 4.1 Kualifikasi tingkat pemahaman siswa pada nilai
pretes
34
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1 2 3 4 5
Jum
lah
Sis
wa
Kualifikasi
Sangat paham Paham Cukup paham Kurang paham Tidak paham
0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dari 34 siswa yang mengikuti pretest, seluruh siswa tingkat
pemahamannya adalah tidak paham dengan persentase 100%.
Pemahaman siswa dikualifikasikan tidak paham, dikarenakan siswa
belum pernah belajar tentang materi gerak lurus beraturan (glbb)
sebelumnya.
b. Nilai Posttest
Tabel 4.4 Nilai posttest
Kode Siswa Nilai Posttest
Tingkat
Pemahaman
1 60 Cukup paham
2 55 Cukup paham
3 65 Paham
4 60 Cukup paham
5 75 Paham
6 75 Paham
7 65 Paham
8 75 Paham
9 75 Paham
10 70 Paham
11 70 Paham
12 55 Cukup paham
13 70 Paham
14 60 Cukup paham
15 75 Paham
16 70 Paham
17 75 Paham
18 75 Paham
19 75 Paham
20 75 Paham
21 80 Sangat paham
22 70 Paham
23 70 Paham
24 80 Sangat paham
25 65 Cukup paham
26 80 Sangat paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kode Siswa Nilai Posttest
Tingkat
Pemahaman
27 60 Cukup pajam
28 75 Paham
29 55 Cukup paham
30 65 Paham
31 60 Cukup paham
32 65 Paham
33 55 Cukup paham
34 70 Paham
Nilai terendah yang diperoleh siswa pada soal posttest adalah
55 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai
rata-rata posttes adalah 67,26. Nilai rata-rata posttest ini
termasuk dalam tingkat paham. Hasil nilai posttest ini dapat
dikualifikasikan dengan interval nilai seperti tabel berikut
ini:
Tabel 4.5 Persentase kualifikasi nilai pemahaman siswa pada
nilai posttest
Interval Nilai Kalifikasi Frekuensi Persentase (%)
80-100 Sangat paham 3 8,8235
65-79 Paham 21 61,7645
55-64 Cukup paham 10 29,411
45-54 Kurang paham 0 0
<45 Tidak paham 0 0
Untuk lebih jelasnya, kualifikasi pemahaman siswa pada nilai
posttest ditunjukan dalam diagram berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Diagram 4.2 Kualifikasi tingkat pemahaman siswa pada nilai
posttest
Dari 34 siswa yang mengikuti postest, hasilnya menunjukan
bahwa siswa yang tingkat pemahamannya dikualifikasikan sangat
paham sebesar 8,823%, kualifikasi paham sebesar 61,764%,
kualifikasi cukup paham sebesar 29,411, kualifikasi kurang paham
dan tidak paham sebesar 0%. Secara umum pemahaman siswa
dikualifikasikan paham, hal ini dikarenakan siswa telah belajar dan
memiliki pemahaman tentang materi gerak lurus berubah beraturan
(glbb) melalui metode Conceptual Understanding Prosedures
(CUPs).
c. Uji Test-t Nilai Pretest dan Postest
Untuk mengetahui perbedaan nilai Pretest dan Posttest,
menggunakan analisis stastistik Test-T, yaitu untuk menguji satu
kelompok yang di tes dua kali (Suparno, 2010:97). Perhitungan
3
21
10
0 00
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5
Jum
lah
sis
wa
Kualifikasi
Sangat paham Paham Cukup paham Kurang paham Tidak paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dilakukan dengan menggunakan SPSS agar meminimalis terjadinya
kesalahan dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding
Prosedures (CUPs).
Tabel 4.6 Nilai pretes dan posttest
Kode
Siswa
Pretest Posttest
1 17 60
2 19 55
3 27 65
4 27 60
5 43 75
6 33 75
7 27 65
8 27 75
9 33 75
10 32 70
11 27 70
12 13 55
13 22 70
14 19 60
15 22 75
16 19 70
17 22 75
18 28 75
19 17 75
20 19 75
21 27 80
22 22 70
23 27 70
24 22 80
25 19 65
26 22 80
27 19 60
28 17 75
29 12 55
30 22 65
31 27 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kode
Siswa
Pretest Posttest
32 22 65
33 19 55
34 22 70
Data diatas kemujian diuji menggunakan program SPSS 16.0
for windows dengan analisis Sample Test-T didapatkan output
sebagai berikut:
Dari analisis statistik diatas maka diperoleh nilai probabilitas
(P) atau Sig. (2-tailed) adalah sebesar P = 0.000 dan t = -34.515
dengan level signifikan = 0.005.
Untuk mengetahui rata-rata nilai pretest dan posttest dilihat
pada tabel output pertama. Hasil mean pretest sebesar 23.2941 dan
mean posttest sebesar 68.3824. Untuk lebih jelas melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
perbedaannya, berikut ini disajikan diagram nilai rata-rata pretest
dan posttest:
Bagan 4.3 Perbandingan nilai pretes dan posttest
Menurut Suparno (2010), apabila nilai Sig.(2-tailed) kurang
dari , maka hasilnya adalah signifikan. Signifikan artinya terdapat
perbedaan atau pengaruh. Karena Karena nilai P= 0.000 maka P <
sehingga hasilnya adalah signifikan yang bearti bahwa terdapat
perbedaan yang mencolok secara statistik pada nilai pretest dan
posttest.
d. Kesimpulan
Secara keseluruhan, pemahaman siswa pada materi gerak
lurus berubah beraturan (glbb) mengalami peningkatan. terjadi
peningkatan nilai yang diperoleh siswa yaitu dengan nilai rata-rata
pretest siswa 23,294 meningkat menjadi 68,382 pada nilai posttest.
Peningkatan ini juga dibuktikan dengan hasil analisis nilai pretest
dan posttest siswa kelas X MIA 4 dimana dari hasil uji Test-T yang
0
10
20
30
40
50
60
70
Pretest Posttest
23.2941
68.3824N
ilai r
ata-
rata
Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dilakukan didapatkan nilai P= 0.000 < = 0.05 , maka hasilnya
signifikant.
2. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah
a. Keadaan Awal Kemampuan Proses Ilmiah
Tabel 4.7 Hasil tes keadaan awal keterampilan memprediksi
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
1
2 √ 1
3 0
4 √ 1
5 0
6 √ 1
7 0
8 √ √ 2
9 0
10 0
11 √ 1
12 0
13 √ 1
14 √ 1
15 0
16 √ 1
17 0
18 √ 1
19 0
20 √ 1
21 √ 1
22 0
23 0
24 √ 1
25 0
26 0
27 √ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
28 √ √ 2
29 √ 1
30 √ 1
31 √ 1
32 0
33 √ 1
34 √ 1
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 0 0 0 5 16 21
Presentase
(%) 0
0 0 11.76 47,058 12,352
Tabel 4.8 Hasil tes keadaan awal keterampilan menjelaskan
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
1 0
2 √ 1
3 √ √ 2
4 0
5 0
6 √ 1
7 0
8 √ 1
9 0
10 √ 1
11 √ 1
12 0
13 0
14 √ 1
15 √ 1
16 0
17 √ 1
18 √ 1
19 √ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
20 √ 1
21 √ 1
22 0
23 √ 1
24 √ 1
25 0
26 0
27 √ 1
28 0
29 √ 1
30 √ 1
31 0
32 √ 1
33 √ 1
34 0
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 0 0 3 18 0 21
Presentase
(%)
8,823 52,941 12,352
Dari hasil tes keadaan awal kemampuan proses ilmiah
memprediksi dan menjelaskan, didapatkan persentase nilai
kemampuan memprediksi sebesar 12,352%, dan keterampilan
menjelaskan sebesar 12,352%.
b. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Setelah Pembelajaran 1
Tabel 4.9 Hasil tes ke-2 keterampilan memprediksi
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
1 √ √ √ 3
2 √ √ √ √ √ 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
3 √ √ 2
4 √ √ 2
5 √ √ √ √ √ 5
6 √ √ √ 3
7 √ √ 2
8 √ √ √ 3
9 √ √ √ 3
10 √ √ √ √ √ 5
11 √ √ √ √ 4
12 √ √ 2
13 √ √ √ √ 4
14 √ √ √ 3
15 √ √ 2
16 √ √ √ √ 4
17 √ √ √ 3
18 √ √ 2
19 √ √ √ √ 4
20 √ √ √ 3
21 √ √ 2
22 √ √ √ √ √ 5
23 √ √ √ √ √ 5
24 √ √ √ 3
25 √ √ 2
26 √ √ √ √ 4
27 √ √ √ 3
28 √ √ √ √ 4
29 √ √ √ 3
30 √ √ √ 3
31 √ √ 2
32 √ √ √ √ 4
33 √ √ √ √ 4
34 √ √ √ 3
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 20 21 24 13 32 110
Presentase
(%) 58,82
3 61,764
70,588 38,235 94,117 64,705
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.10 Hasil tes ke-2 keterampilan menjelaskan
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
1 √ √ √ √ 4
2 √ √ 2
3 √ √ √ 3
4 √ √ 2
5 √ √ √ √ 4
6 √ √ √ √ 4
7 √ √ 2
8 √ √ √ √ √ 5
9 √ √ 2
10 √ √ √ 3
11 √ √ √ 3
12 √ √ √ 3
13 √ √ 2
14 √ √ 2
15 √ √ √ √ √ 5
16 √ √ √ 3
17 √ √ 2
18 √ √ √ √ √ 5
19 √ √ 2
20 √ √ √ √ 4
21 √ √ √ √ 4
22 √ 1
23 √ √ √ 3
24 √ √ √ 3
25 √ √ √ √ 4
26 √ √ √ 3
27 √ √ √ √ 4
28 √ √ 2
29 √ √ √ √ 4
30 √ √ 2
31 √ √ 2
32 √ √ √ √ √ 5
33 √ √ 2
34 √ √ 2
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 19 23 14 34 14 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
Presentase
(%) 55,88
2
64,705 38,235 100 41,176 60
Dari hasil tes ke-2 kemampuan proses ilmiah, didapatkan
persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 64,705%, dan
keterampilan menjelaskan sebesar 60%.
c. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Setelah Pembelajaran 2
Tabel 4.11 Hasil tes ke-3 keterampilan memprediksi
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
1 √ √ √ √ 4
2 √ √ √ √ 4
3 √ √ √ √ √ 5
4 √ √ √ 4
5 √ √ √ √ √ 5
6 √ √ √ √ 4
7 √ √ √ √ 4
8 √ √ √ 2
9 √ √ √ √ 4
10 √ √ √ √ 4
11 √ √ √ √ √ 5
12 √ √ √ 3
13 √ √ √ √ √ 5
14 √ √ √ 3
15 √ √ √ √ 4
16 √ √ √ √ 4
17 √ √ √ √ 4
18 √ √ √ √ 4
19 √ √ √ √ 4
20 √ √ √ √ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total Disertai
gambar
Kelengkap
-an data
Teori
yang
relevan
hubungan
sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
21 √ √ √ √ 4
22 √ √ √ √ √ 5
23 √ √ √ √ 4
24 √ √ √ √ 4
25 √ √ √ √ √ 5
26 √ √ √ 3
27 √ √ √ √ 4
28 √ √ √ √ 4
29 √ √ √ √ √ 5
30 √ √ √ √ 4
31 √ √ √ √ 4
32 √ √ √ √ √ 5
33 √ √ √ √ √ 5
34 √ √ √ √ 4
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 34 25 28 19 34 140
Presentase
(%) 100%
73,529 82,352 55,882 100 82,352
Tabel 4.12 Hasil tes ke-3 keterampilan menjelaskan
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
1 √ √ √ √ 4
2 √ √ √ √ 4
3 √ √ √ 3
4 √ √ √ √ 4
5 √ √ √ √ 4
6 √ √ √ 3
7 √ √ √ √ √ 5
8 √ √ √ 3
9 √ √ √ 3
10 √ √ √ √ √ 5
11 √ √ √ √ √ 5
12 √ √ 2
13 √ √ √ √ √ 5
14 √ √ √ 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kode
Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total Disertai
gambar
Teori yang
relevan
hubunga
n sebab
akibat
Bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Penjelasan
lengkap
15 √ √ √ √ √ 5
16 √ √ √ 3
17 √ √ √ √ √ 5
18 √ √ √ √ √ 5
19 √ √ 2
20 √ √ √ √ 4
21 √ √ √ √ 4
22 √ √ 2
23 √ √ √ √ 4
24 √ √ √ √ √ 5
25 √ √ √ 3
26 √ √ √ √ 4
27 √ √ √ √ 4
28 √ √ √ 3
29 √ √ √ √ 4
30 √ √ √ √ 4
31 √ √ √ √ 4
32 √ √ √ √ 4
33 √ √ √ 3
34 √ √ √ √ 4
∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 26 27 20 34 22 129
Presentase
(%) 55,88
2
64,705 38,235 100 41,176 75,882
Dari hasil tes ke-3 kemampuan proses ilmiah, didapatkan
persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 82,325%, dan
keterampilan menjelaskan sebesar 75,882%.
d. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Proses Setiap Pertemuan
1) Kemampuan memprediksi
Berikut adalah tabel persentase tiap kriteria keterampilan proses
ilmiah Memprediksi pada tes ke-1, 2 dan 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.13 Persentase skor tiap kriteria keterampilan
memprediksi
Kemampuan
Proses
Kriteria Persentase Skor Tiap Tes (%)
Keadaan
awal
Tes 2 Tes 3
Memprediksi 1. Disertai gambar 0 58,823 100
2. Kelengkapan data 0 61,764 73,529
3. Berdasarkan teori
yang relevan
0 70,588
82,352
4. Hubungan sebab
akibat
14,705
38,235
55,882
5. Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
47,058 94,117
100
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 12,352 64,705
82,352
Untuk melihat peningkatan keterampilan proses ilmiah
memprediksi, disajikan pada bagan berikut:
Bagan 4.4 Peningkatan persentase nilai tiap kriteria
keterampilan memprediksi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5
0 % 0 % 0 %
14.705 %
47.058 %
58.823 % 61.764 %
70.588 %
38.235 %
94.117 %100 %
73.529 %
82.352 %
55.882 %
100 %
Pe
rse
nta
se p
en
jaw
ab (
%)
Keadaan awal Setelah pertemuan 1 Setelah pertemuan 2
Kelengkapan data
Berdasarkan teori yg relevan
Menggunakan b.ind yg baik & benar
Hubungan sebab-akibat
Disertai
gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan bagan di atas, dari masing-masing kriteria
penilaiaan keterampilan memprediksi, kriteria yang mendapatkan
peresntase nilai tertinggi hanya kriteria menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan bahwa dalam
pembelajaran pada umumnya, guru selalu mengajak siswa
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi
ketika pembelajaran fisika siswa belum pernah di ajak untuk
melakukan keterampilan proses ilmiah.
Untuk lebih jelas melihat peningkatan kemampuan
memprediksi, disajikan bagan bagan berikut:
Bagan 4.5 Peningkatan keterampilan proses memprediksi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 3
12,352%
64,705%
82,352%
Pe
rse
nta
se
Tes
Keadaan awal Setelah pertemuan 1 Setelah pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa keterampilan
memprediksi mengalami peningkatan secara bertahap, baik
peningkatan setiap kriteria maupun peningkatan secara umum.
2) Kemampuan Menjelaskan
Berikut adalah tabel presentase tiap kriteria keterampilan
menjelaskan pada tes ke-1, 2 dan 3.
Tabel 4.14 Persentase skor tiap kriteria keterampilan
menjelaskan
Kemampuan
Proses
Kriteria Persentase Skor Tiap Tes (%)
Tes 1
Tes 2 Tes 3
Menjelaskan 1. Disertai gambar 0 55,882 76,470
2. Sesuai dengan
teori yang relevan
0
64,705
79,411
3. Hubungan sebab
akibat
8,823
38,235
58,823
4. Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
52,941 100
100
5. Penjelasan
lengkap
0 41,176
64,705
∑ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 12,352 60
75,882
Untuk melihat peningkatan keterampilan proses ilmiah
menjelaskan , disajikan pada bagan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Bagan 4.6 Peningkatan persentase nilai tiap kriteria
keterampilan menjelaskan
Sama dengan keterampilan memprediksi, keterampilan
menjelaskan dari masing-masing kriteria penilaiaan, kriteria
yang mendapatkan persentase nilai tertinggi hanya kriteria
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk lebih jelas melihat peningkatan kemampuan
memprediksi, disajikan bagan bagan berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5
0 % 0 %
8.823 %
52.941 %
0 %
55.882 %
64.705 %
38.235 %
100 %
41.176 %
76.47 % 79.411 %
58.823 %
100 %
64.705 %P
ers
en
tase
Pe
nja
wab
(%
)
Keadaan awal Setelah pertemuan 1 Setelah pertemuan 2
Disertai gambar Sesuai dgn teori yg relevan
Hub sebab-akibat
Meng b.Ind yg baik & benar
Penjelasan lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Bagan 4.7 Peningkatan keterampilan menjelaskan
Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa keterampilan
menjelaskan mengalami peningkatan secara bertahap, baik
peningkatan setiap kriteria maupun peningkatan secara umum.
e. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data kemampuan keterampilan
proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa kelas X
MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan, setelah mengikuti pembelajaran
dengan metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) pada
topik gerak lurus berubah beraturan (glbb), dapat disimpulkan
bahwa metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs)
mampu meningkatkan kemampuan proses ilmiah siswa.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 2 3
12,352%
60%
75,882%
Pe
rse
nta
se
Tes
Keadaan awal Setelah pertemuan 1 Setelah pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian serta analisis data dari hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) efektif dalam
meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah
beraturan (glbb) pada siswa kelas X MIA 4 SMA N 1 Prambanan, rata-
rata nilai setelah menigikuti pembelajaran lebih baik secara signifikan
daripada rata-rata nilai sebelum mengikuti pembelajaran yang
dibuktikan dengan uji Test-T.
2. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) efektif dalam
meningkatkan keterampilan memprediksi. Terlihat dari persentase
keadaan awal kemampuan memprediksi sebesar 12,352%, meningkat
menjadi 64,705% setelah pembelajaran pertama, dan meningkat lagi
menjadi 82,352% setelah pembelajaran kedua.
3. Metode Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) efektif dalam
meningkatkan keterampilan menjelaskan. Terlihat dari persentase
keadaan awal kemampuan menjelaskan sebesar 12,352%, meningkat
menjadi 60% setelah pembelajaran pertama, dan meningkat lagi menjadi
75,882% setelah pembelajaran kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
B. Saran
1. Bagi guru SMA N 1 Prambanan, dapat menjadikan metode Conceptual
Understanding Prosedures (CUPs) salah satu metode dalam
pembelajaran fisika untuk meningkatkan pemahaman siswa dan
pengembangan keterampilan proses ilmiah siswa.
2. Pada penelitian selanjutnya, perlu diteliti apakah penerapan metode
Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) dapat digunakan pada
topik-topik fisika yang lain dan juga sample kelas yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Daftar Pustaka
Devi, P. K. 2010. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk
Guru SMP. Jakarta: Pusat
Giancoli, Douglas. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga.
I Made dan Wandy. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. PPPPTK
IPA: Bandung.
Kanginan, M. 2010. Physics 2A For Senior High School Grade XI 1nd
Smester. Jakarta: Erlangga.
Liston, M. 2013. Scientific Process Skills in Primary Science, Resource &
Research Guides, Vol. 4, Oktober 2013,
http://www.ncemstl.ie/_fileupload/Scientific%20process%20skills
%20Maeve%20Liston%20-%20RRG%20%2310.pdf , di akses 6
Oktober 2013.
Padilla, J. 1990. The Science Process Skills, Research Matters - to the
Science Teacher, No. 9004, (March 1990).
http://academic.pgcc.edu/~bgage/Processskills.doc, di akses 6
Oktober 2013.
Rosiani, L. 2011. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Jakarta: Skripsi Pada
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1582/1/1
01530- LA%20ROSIANI%20HADIANI-FITK.pdf, di akses 6
Oktober 2013.
Suparno, P. 2010. Metodologi Penelitiaan Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana.
Trianto, M. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tukiran dan Hidayati. 2011. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
_____ 2012. Kurikulum 2013. Kementria Pendidikan dan Kebudayaan.
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/07/pendekatan-
saintifik-ilmiah-dalam-pembelajaran.docx, di akses 6 Oktober
2013.
_____ 2013. KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC, Diklat Guru Dalam
Rangka Implementasi Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas / Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : FISIKA
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (2x135menit)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan
konstan Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
C. Indikator
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan beberapa peristiwa gerak lurus berubah
beraturan (glbb)
b. Siswa dapat menjelaskan arah dan pergerakan benda dengan percepatan
konstan
c. Siswa dapat melakukan demonstrasi sederhana tentang gerak lurus
berubah beraturan (glbb)
2. Afektif
a. Siswa dapat melakukan diskusi dengan teman tentang peristiwa gerak
lurus berubah beraturan (glbb) dalam kehidupan sehari-hari
b. Siswa dapat membuat prediksi berdasarkan permasalahan yang diajukan
guru
c. siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan
D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan beberapa peristiwa gerak lurus berubah
beraturan (glbb) dalam kehidupan sehari-hari
b. Menjelaskan pengertian GLBB dan contoh peristiwa GLBB dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Siswa dapat menjelaskan arah dan pergerakan benda dengan percepatan
konstan
d. Siswa dapat melakukan demonstrasi sederhana tentang gerak lurus
berubah beraturan (glbb)
2. Afektif
a. Siswa dapat melakukan diskusi dengan teman tentang peristiwa gerak
lurus berubah beraturan (glbb) dalam kehidupan sehari-hari
b. Siswa dapat membuat prediksi berdasarkan permasalahan yang diajukan
guru
c. siswa dapat menjelaskan hasil demonstrasi yang telah dilakukan
E. Materi Pembelajaran
Gerak lurus berubah beraturan (glbb)
F. Metode Pembelajaran
1. Model : CUPs
2. Pendekatan : Keterampilan Proses
3. Metode : Eksperimen/Diskusi
G. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan
ke-
Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal
a. Apresepsi
1) Guru memberikan salam kepada peserta
didik
30’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2) Guru mempresensi siswa
3) Guru menginformasikan pelajaran yang akan
dipelajari hari ini dan kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan hari ini.
b. Motivasi
1) Guru bertanya kepada siswa tentang
peristiwa glbb
2) guru menggali pengetahuan siswa
tentang contoh glbb dalam kehidupan
sehari-hari
c. Orientasi
1) Guru mengomuniasikan tentang tujuan
pembelajaran kognitif (produk), dan
afektif.
Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Guru mengajak siswa untuk mencari
informasi tentang peristiwa glbb.
b. Elaborasi
1) Guru menyajikan permasalahan kepada
siswa mengenai glbb.
2) Guru menjelaskan kepada siswa apa itu
prediksi dan penjelasan.
3) Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana kriteria memprediksi dan
menjelaskan yang baik.
4) Siswa membuat prediksi dan penjelasan
secara tertulis disertai alasan data yang
relevan secara individual.
5) Guru membagi siswa dalam kelompok
80’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
untuk mendiskusikan permasalahan yang
diberikan guru.
6) Siswa mengerjakan LKS dan
mendiskusikanya.
7) Siswa memajang hasil diskusi didepan
kelas dan menjelaskannya.
c. Konfirmasi
1) Siswa dibimbing oleh guru menarik
kesimpulan dari serangkaiaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Guru memberikan penegasan tentang
pokok bahasan yang telah dilakukan.
Kegiatan AKhir
a. Penugasan
1) Guru memberikan soal keterampilan
memprediksi dan menjelaskan
2) Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk mempelajari bagaimana membuat
prediksi dan penjelasan yang baik
3) guru mengakhiri pelajaran dengan
memberikan ucapan terimakasih dan
salam penutup
15’
2 Kegiatan awal
a. Apresepsi
1) Guru memberikan salam kepada peserta
didik
2) Guru mempresensi siswa
3) Guru menginformasikan pelajaran yang
akan dipelajari hari ini dan kegiatan yang
akan dilakukan pada pertemuan hari ini.
30’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
b. Motivasi
1) Guru bertanya kepada siswa tentang
peristiwa glbb
2) guru menggali pengetahuan siswa
tentang contoh glbb dalam kehidupan
sehari-hari
c. Orientasi
1) Guru mengomuniasikan tentang tujuan
pembelajaran kognitif (produk), dan
afektif.
Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Guru mengajak siswa untuk mencari
informasi tentang peristiwa glbb.
b. Elaborasi
1) Guru mengingatkan kembali kepada
siswa bagaimana membuat prediksi dan
penjelasan.
2) Guru menyajikan permasalahan kepada
siswa mengenai glbb dan siswa membuat
prediksi dan menjelaskan dari
permasalahan tersebut secara individual.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok
untuk mendiskusikan permasalahan yang
diberikan guru.
4) Siswa mengerjakan LKS dan
mendiskusikanya
5) Siswa memajang hasil diskusi disepan
kelas dan menjelaskannya.
c. Konfirmasi
80’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
1. Siswa dibimbing oleh guru menarik
kesimpulan dari serangkaiaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penegasan tentang
pokok bahasan yang telah dilakukan
Kegiatan AKhir
a. Penugasan
1. Guru memberikan soal keterampilan
memprediksi dan menjelaskan
2. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk mempelajari bagaimana membuat
prediksi dan penjelasan yang baik
3. guru mengakhiri pelajaran dengan
memberikan ucapan terimakasih dan
salam penutup
15’
E. Sumber Belajar
1. Buku teks IPA
2. Lembar Kerja Siswa
3. Buku fisika lain yang relevan
F. Penilaian
Penilaiaan keterampilan proses : Tugas individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 4. Soal pretest dan posttest
Soal – Soal Gerak Lurus Berubah Beraturan
Nama : ___________________________
Kelas : ___________________________
7. Jika percepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti kecepatanya juga
nol? Jelaskan jawaban anda!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
8. Sebuah benda yang sedang bergerak memiliki kecepatan yang bernilai
positip. Bila percepatan benda tersebut bernilai negatif, bagaimanakah
pergerakan benda? Jelaskan jawaban anda!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
9. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas kemudian jatuh kembali ke tanah.
Bagaimana percepatan yang dialami bola ketika bergerak ke atas, berada
di puncak dan ketika bergerak turun? Jelaskan jawaban anda!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
10. Sebuah mobil dipercepat dari 12 m/s menjadi 25 m/s dalam waktu 6 s.
Berapa percepatan mobil? Berapa jauh mobil bergerak selama waktu itu?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
11. Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:
Tentukan besar percepatan dan jenis gerak (GLB atau GLBB) dari:
c. A ke B
d. B ke C
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________________________
A
B C
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
12. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan laju 20 m/s. Berapa waktu
yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 12 meter?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 5
Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X (sepuluh)/1
NO INDIKATOR SOAL ASPEK
PEMAHAMAN
NILAI
1 Siswa dapat
menjelaskan gerak
benda yang
memiliki
percepatan
Jika percepatan
sebuah benda
adalah nol, apakah
berarti kecepatanya
juga nol? Jelaskan
jawaban anda!
Pemahaman
konsep
Dapat menjelaskan
10
2 Siswa dapat
menjelaskan
bagaimana
pergerakan benda
yang memiliki
percepatan pada
arah tertentu
Sebuah benda yang
sedang bergerak
memiliki
kecepatan yang
bernilai positip.
Bila percepatan
benda tersebut
bernilai negatif,
bagaimanakah
pergerakan benda?
Jelaskan jawaban
anda!
Pemahaman
konsep
Dapat menjelaskan
10
3 Siswa dapat
menjelaskan gerak
dan percepatan
yang dialami pada
benda yang
mengalami gerak
jatuh bebas
Sebuah bola
dilemparkan
vertikal ke atas
kemudian jatuh
kembali ke tanah.
Bagaimana
percepatan yang
dialami bola ketika
bergerak ke atas,
berada di puncak
dan ketika
bergerak turun?
Pemahaman
konsep
Dapat menjelaskan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
NO INDIKATOR SOAL ASPEK
PEMAHAMAN
NILAI
Jelaskan jawaban
anda!
4 Menggunakan
salah satu
persamaan glbb
yang sesuai untuk
menjawab soal
Sebuah mobil
dipercepat dari 12
m/s menjadi 25 m/s
dalam waktu 6 s.
Berapa percepatan
mobil? Berapa jauh
mobil bergerak
selama waktu itu?
Dapat menerapkan 25
5 Membaca grafik
dan menggunakan
salah satu
persamaan glbb
yang sesuai untuk
menjawab soal
Diberikan grafik
kecepatan terhadap
waktu:
Tentukan besar
percepatan dan
jenis gerak
Dapat membaca
grafik
Dapat menerapkan
20
6 Menggunakan
salah satu
persamaan glbb
yang sesuai untuk
menjawab soal
Sebuah batu
dilempar vertikal
ke atas dengan laju
20 m/s. Berapa
waktu yang
diperlukan untuk
mencapai
ketinggian 12
meter
Dapat menerapkan 20
Jumlah
:100
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 6
RUBRIK PENILAIAAN KETERAMPILAN MEMPREDIKSI
No Nama
Siswa
Skor Keterampilan
memprediksi
Total
Skor
1 2 3 4 5
Keterangan :
Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan
Kriteria isi prediksi yaitu (1) disertai gambar, (2) kelengkapan data, (3) berdasarkan
teori yang relevan, (4) Penjelasan hubungan sebab akibat dan (5) menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5.
7) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4.
8) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3.
9) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2.
10) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 7
RUBRIK PENILAIAAN KETERAMPILAN MENJELASKAN
No Nama Siswa Kriteria Keterampilan
menjelaskan
Total
Skor
1 2 3 4 5
Keterangan :
Aspek Penilaiaan dan Skor Penilaiaan
Kriteria isi penjelasan yaitu (1) disertai gambar, (2) sesuai dengan teori yang
relevan, (3) hubungan sebab akibat (4) menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar,dan (5) penjelasan lengkap.
6) Bila memenuhi lima kriteria mendapatkan skor 5.
7) Bila memenuhi empat kriteria mendapatkan skor 4.
8) Bila memenuhi tiga kriteria mendapatkan skor 3.
9) Bila memenuhi dua kriteria mendapatkan skor 2.
10) Bila memenuhi satu kriteria mendapatkan skor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 8
TES AWAL KEMAMPUAN PROSES SISWA
Peserta didik bekerja secara individu
Nama : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
A. Tes kemampuan memprediksi
Berdasarkan informasi diatas, amatilah keadaan udara diluar dan
prediksikan bagaimana keadaan cuaca pada hari ini!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Cuaca Buruk
Hujan disertai angin kencang adalah salah satu fenomena cuaca ekstrem yang sangat
sering terjadi di Indonesia, terutama di masa-masa awal musim hujan. Saat akan turun
hujan biasanya awan hitam menutup langit disertai angin kencang suara petir
menggelegar dan udara terasa lebih panas dari biasanya. Saat hujan kita harus hati hati
jangan berteduh dibawah pohon dan jangan berdiri di tempat terbuka seperti sawah atau
tanah lapang agar tidak tersambar petir.
Sumber:http://online-school.yahubs.com/tag/cuaca-buruk/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
A. Tes kemampuan menjelaskan
Andi berjalan kaki menuju ke sebuah apotek untuk membeli obat. Apotek
tersebut berjarak 30 meter di sebelah kanan rumahnya. Kemudian Andi
berjalan menuju taman yang jaraknya hanya 10 meter di sebelah kiri
rumahnya untuk bersantai. Jelaskanlah pergerakan Andi berdasarkan cerita
tersebut!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 9
TES KEMAMPUAN PROSES SISWA (PERTEMUAN 1)
Peserta didik bekerja secara individu
Nama : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
A. Tes kemampuan memprediksi
Lukla Airport
(Bandara
Tenzing Hillary)
Bandara ini
terletak di Lukla,
Nepal, dan
mungkin
merupakan
bandara tertinggi
di dunia. Bandara
ini terletak di
ketinggian 2900
meter di atas
permukaan air
laut. Landasan pacu yang tersedia hanya sepanjang 500 meter. Salah satu
ujung landasan adalah gunung yang tinggi, dan di sisi lain terdapat jurang
yang dalam. Dalam kondisi seperti ini, satu kesalahan kecil saja bisa
berakibat fatal.
Sumber: http://rvalents.blogspot.com/2012/08/10-bandara-paling-
extreme-di-dunia.html
Dengan mengganggap spesifikasi untuk lepas landas sama dengan
spesifikasi untuk mendarat, prediksilah apakah bila pilot dapat
memanfaatkan panjang landasan seefisien mungkin, dapatkah pesawat
seperti MH370 mendarat di bandara Lukla yang berada di Nepal?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
B. Tes Kemampuan Menjelaskan
Jelaskanlah bagaimana pergerakan benda yang memiliki kecepatan positip,
tetapi percepatanya negatif!
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 10
TES KEMAMPUAN PROSES SISWA (PERTEMUAN 2)
Peserta didik bekerja secara individu
Nama : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
A. Tes kemampuan memprediksi
(a) (b)
Perhatikan gambar diatas!
Ketika buku dan kertas dijatuhkan secara bersamaan dan dengan
ketinggian awal yang sama (gambar a), buku akan sampai di lantai lebih
dahulu daripada kertas.
jika kertas diletakkan di atas sebuah buku seperti tampak pada gambar
(b). Kemudian dalam posisi seperti itu keduanya dijatuhkan dari
ketinggian tertentu. Prediksikanlah manakah yang sampai ke lantai lebih
cepat?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
B. Tes Kemampuan Menjelaskan
Sebuah kelapa yang sudah tua jatuh ke tanah dari pohonya. Jelaskanlah
bagaimana gerak kelapa yang jatuh sejak masih di atas pohon hingga
akhirnya sampai ke tanah.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 11
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pertemuan 1)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Nama : ………………………………………….
Kelompok : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
Setelah melakukan percobaan dan diskusi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian GLBB dan contoh peristiwa GLBB dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan prinsip GLBB pada penerbangan pesawat.
Analisa permasalahan berikut ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah pada lembar jawaban yang telah disediakan!
Penumpang turun dari pesawat di Bandara Adi Sucipto Jogjakarta, Sabtu
(7/9/2013). Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogykarta (DIY)
mewacanakan dua lokasi alternatif pembangunan Bandara bertaraf
internasional untuk menggantikan Bandara Adisucipto yang dinilai tidak
mampu lagi didarati pesawat berbadan lebar karena keterbatasan landasan
yaitu, di Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul dan Kecamatan Temon,
Kabupaten Kulonprogo yang saat ini ditindaklanjuti dengan studi
kelayakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Sumber: http://www.solopos.com/2013/09/10/bandara-adi-sucipto-akan-
dipindah-445682
1. Jika pemerintah DIY ingin membangun landasan pacu untuk pesawat-
pesawat besar seperti pesawat malysia MH370. Prediksikanlah berapa
panjang lintasan yang harus dibangun?
Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membantu dalam memprediksi
persoalan di atas:
a. Gambar
b. Mengumpulkan dan mencatat data
c. Mencari pola atau kecenderungan tertentu, atau keterhubungan antara
fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan masalah.
d. Hubungan sebab-akibat
e. Rumusan Prediksi
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman kelompok kamu
dan tuliskan jawaban pada lembar yang telah disediakan!
2. Pada saat kapan dan jenis gerak yang mana prinsip GLBB dipercepat
dapat kita lihat pada penerbangan pesawat boing? Jelaskan alasanmu!
3. Pada gerak lurus berubah beraturan, komponen apa yang memiliki
nilai tetap dari peristiwa tersebut? Jelaskan alasanmu!
4. Bagaimana bentuk grafik pada jenis gerak di atas?
Grafik v terhadap t
Grafik a terhadap t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 12
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Pertemuan 2)
Gerak Jatuh Bebas
Nama : ………………………………………….
Kelompok : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
Setelah melakukan percobaan dan diskusi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan percepatan gravitasi yang bekerja pada peristiwa gerak
vertikal
2. Menjelaskan bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda yang
ringan yang memiliki permukaan yang luas
Analisa permasalahan berikut ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Ketika batu dan kertas dijatuhkan secara bersamaan dan dengan ketinggian
awal yang sama, batu akan sampai di lantai lebih dahulu daripada
kertas(gambar a). Dengan memperhatikan gambar (b), buatlah rumusan
prediksi apa yang akan terjadi jika kertas digumpalkan sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
membentuk seperti bola, kemudian kertas tersebut dan batu. Ikutilah
langkah-langkah berikut dalam memprediksi persoalan di atas:
a. Gambar
b. Mengumpulkan dan mencatat data
c. Mencari pola atau kecenderungan tertentu, atau keterhubungan antara
fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan masalah.
d. Hubungan sebab-akibat
e. Gambar dan rumusan Prediksi
Lakuanlah percobaan di atas untuk membuktikan prediksi yang telah kalian
buat, kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
2. Apa yang menyebabkan benda-benda selalu jatuh kebawah, dan apa yang
menyebabkan benda yang lebar jatuh ke bawah lebih lambat dibandingkan
benda yang berat dan kecil? Jelaskan alasanmu!
3. Bagaimana percepatan benda-benda jika di bumi tidak ada udara? Jelaskan
alasanmu!
4. Lakukanlah kegiatan berikut ini!
Ambil kertas yang sudah di padatkan berbentuk seperti bola, kemudian
lemparkan vertikal ke atas. Amati pergerakan benda.
a. Analisa pergerakan benda dari titik awal (saat bola terlepas dari tangan)
ke puncak.
Bagaimana kecepatan bola dari titik awal (titik a) menuju, hingga
sampai di titik puncak (titik b)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Jenis gerak apa yang dialami bola ketika bergerak dari titik awal (titik
a) menuju titik puncak (titik b), dan sebaliknya dari titik b ke titik a.?
Jelaskan alasanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 13. Artikel untuk bahan diskusi
Ini Spesifikasi Boeing 777-200 ER MH 370 Malaysia Airlines
Beberapa
waktu yang lalu
media heboh
membicarakan
pesawat Malaysia
Airlines (MAS)
MH370 yang hilang
ketika melakukan penerbangan rute Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China.
Hingga saat ini pesawat tersebut belum ditemukan dan diperkirakan jatuh di samudra
Hindia. Pesawat MH370 merupakan pesawat berjenis Boeing 777-200ER. Pesawat Boeing
777-200ER membutuhkan batas kecepatan minimum untuk lepas landas sebesar 288
km/jam dan untuk mencapai kecepatan ini dibutuhkan waktu sekitar 20 detik dan
berubah sesuai kecepatan angin. Boeing 777 merupakan pesawat dengan berat 143 ton,
dan mampu membawa muatan 155 ton. Dari situs resmi Boeing yang dikutip, Sabtu
(8/3/2014), harga katalog tahun 2013 untuk pesawat ini adalah US$ 261,5 juta atau sekitar
Rp 2,6 triliun. Namun, biasanya maskapai penerbangan mendapatkan diskon dari harga
tersebut.
Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/03/08/155853/2519902/1036/harga-
pesawat-boeing-777-200-rp-26-triliun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 14
Contoh Membuat Memprediksi dan Menjelaskan Yang Baik
Keterampilan Memprediksi
Kriteria isi prediksi yaitu (1) disertai gambar, (2) kelengkapan data, (3) berdasarkan
teori yang relevan, (4) hubungan sebab akibat dan (5) menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Keterampilan Menjelaskan
Kriteria isi penjelasan yaitu (1) disertai gambar, (2) sesuai dengan teori yang
relevan, (3) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, (4) hubungan
sebab akibat dan (5) penjelasan lengkap.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memprediksi
1. Membuat ilustrasi gambar secukupnya keadaan yang terjadi untuk
memperjelas permasalahan apa yang sedang dibahas.
2. Mengumpulkan dan mencatat data
3. Mencari pola atau fakta, konsep, rumus dan prinsip dalam ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan masalah.
4. Hubungan sebab – akibat (berada dalam rumusan prediksi untuk
memperjelas penyebab situasi atau hasil prediksi)
5. Rumusan Prediksi
Contoh Memprediksi
Prediksikan perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh kereta tercepat di dunia Maglev
MLX01 untuk menempuh perjalanan jogja – Jakarta yang berjarak 538 km, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
kereta tersebut melaju dengan kecepatan maksimum. (Lihat artikel kereta untuk
memperoleh data)
Jawab:
Kereta Maglev melaju dengan kecepatan maksimum
Diketahui
Kereta tercepat di dunia Maglev MLX01 buatan jepang
Jaraj jogja-jakarta (x) = 538 km
Kecepatan maksimum kereta (v) = 581 km/jam
xv
t
538
581 /
0.92
xt
v
kmt
km jam
t jam
Hasil Prediksi
Perjalanan jogja – Jakarta yang berjarak 538 km menggunakan kereta
tercepat di dunia Maglev MLX01 buatan jepang diperkirakan membutuhkan
waktu 0.92 jam. Waktu yang relatif sangat singkat ini mampu dicapai karena
kereta kecepatan maksimumnya yang mencapai 581 km/jam.
V = 581 km/jam
JOGJA JAKART
A
x = 538 km
t = ……?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
Lampiran 15. Sampel Hasil Pengisian Soal Pretest
/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 16. Sampel Hasil Pengisian Soal Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 17. Sampel Hasil Tes 1 Kemampuan Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 18. Sampel Hasil Tes 2 Kemampuan Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 19. Sampel Hasil Tes 3 Kemampuan Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 20. Foto kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI