plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · teknik analisis data menggunakan...

213
SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Rupina Tatah NIM: 082114110 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dophuc

Post on 27-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS

Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Rupina Tatah

NIM: 082114110

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

i

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS

Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Rupina Tatah

NIM: 082114110

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Sedetikpun hidup ini tak boleh lepas dari Dia Sang Pemberi Hidup.

Kebahagiaan sejati adalah bila hidup bisa melakukan sesuatu untuk

orang lain demi kebaikan dan perkembangannya.

Jika kita tidak bisa memberikan harta benda kepada orang yang

membutuhkan, janganlah merasa kecewa sebab setiap orang pasti punya

hati untuk orang lain.

PERSEMBAHAN:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

dan penyertaan serta inspirasi yang diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA

ORGANISASI RELIGIUS, Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat

bantuan, bimbingan, doa dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang tulus

kepada:

1. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono

Priyotamtama, SJ.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. H.

Herry Maridjo, M.Si.

3. Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Drs.

YP. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA.

4. Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA.,QIA selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar memberi arahan, masukan dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

viii

5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M.,Akt.,QIA selaku Dosen Penguji yang sangat

teliti dalam memberi masukan dalam revisi skripsi ini.

6. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Akt selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang penuh perhatian.

7. Rm. Antonius Wahadi Martaatmaja, Pr, Rm. Agustinus Nunung Wuryantoko,

Pr, Bapak FX. Sarwono, Vinsensia Umi Taj’Riyatun Khasanah (Mbak Ira),

Stela Maris Rani Paramita (Mbak Mita), Bapak Engelbertus Wuryono, Bapak

Erasmus Eri Suprobo, Fransiskus Xaverius Dani Talogo (Mas Dani), Bapak

Thomas Moor DJumeri dan seluruh keluarga besar Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta.

8. Keluarga besar Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat

penulis bisa mendapat informasi dan refrensi.

9. Pegawai Sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang membantu penulis dalam urusan penelitian.

10. Pemimpin dan Dewan Pimpinan Kongregasi SMFA Pontianak yang telah

memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk belajar dan

menimba pengetahuan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

11. Para Suster anggota Kongregasi SMFA Pontianak, khususnya para Suster

SMFA di komunitas Yogyakarta, yang telah memberikan dukungan melalui

doa dan perhatian.

12. Orang tua dan adik-adik yang telah menyemangati penulis melalui cinta dan

dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xvi

ABSTRAK ............................................................................................... xvii

ABSTRACT ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

E. Sistematika Penulisan ................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. Organisasi Sektor Publik ............................................................. 9

1. Pengertian Organisasi Sektor Publik ..................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xi

2. Area Organisasi Sektor Publik .............................................. 10

3. Organisasi Nirlaba ................................................................. 11

4. Organisasi Gereja .................................................................. 13

B. Akuntasi ...................................................................................... 16

1. Akuntansi Keuangan Sektor Publik ...................................... 17

2. Akuntansi Paroki ................................................................... 18

C. Penganggaran Sektor Publik ....................................................... 23

D. Sistem Pengendalian Intern ......................................................... 27

1. Perspektif Sistem Pengendalian ............................................ 27

2. Sistem Pengendalian Inti (Core Control System) ................. 28

3. Berbagai Susunan dari Elemen Sistem Pengendalian Inti

(Core Control System) .......................................................... 30

4. Sistem Pengendalian Internal Paroki .................................... 32

E. Struktur Organisasi sebagai Komponen Pengendalian ............... 33

1. Unsur Sistem Pengendalian Intern ........................................ 35

2. Lingkungan Organisasi (Control Environment).................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 39

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 39

B. Unit Penelitian ............................................................................. 39

1. Lokasi Penelitian ................................................................... 39

2. Waktu Penelitian ................................................................... 39

3. Obyek Penelitian ................................................................... 39

4. Subyek Penelitian .................................................................. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xii

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40

1. Metode Wawancara (Interview) ............................................ 40

2. Metode Dokumentasi ............................................................ 40

D. Data ............................................................................................. 41

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 41

F. Keabsahan Data ........................................................................... 42

1. Menemukan Siklus Kesamaan Data...................................... 42

2. Pengecekan Melalui Diskusi ................................................. 42

3. Kecukupan Referensi ............................................................ 42

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................ 43

A. Sejarah Berdirinya Gereja Paroki Santo Albertus Agung Jetis ... 43

B. Lokasi Gereja Paroki Santo Albertus Agung Jetis ...................... 47

C. Pengelompokan Umat ................................................................. 48

1. Lingkungan ........................................................................... 48

2. Wilayah ................................................................................. 49

3. Kelompok Kategorial ............................................................ 50

4. Paroki Administratif St. Alfonsus Nandan............................ 51

5. Paroki St. Albertus Agung Jetis ............................................ 51

D. Tata Penggembalaan ................................................................... 51

1. Dewan Paroki ........................................................................ 53

2. Dewan Paroki terdiri dari ...................................................... 53

3. Tim Kerja .............................................................................. 54

E. Skema Dewan Paroki Santo Albertus Agung Jetis ..................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xiii

1. Skema ................................................................................... 58

2. Uskup dan Vikep ................................................................... 59

F. Wewenang dan Tanggung Jawab ................................................ 59

G. Tugas Dewan Paroki ................................................................... 59

1. Tugas Umum Dewan Paroki ................................................. 59

2. Tugas Dewan Harian ............................................................. 60

3. Tugas Dewan Inti .................................................................. 60

4. Tugas Dewan Pleno............................................................... 61

5. Tugas Ketua .......................................................................... 61

6. Tugas Wakil Ketua I ............................................................. 62

7. Tugas Wakil Ketua II ............................................................ 63

8. Tugas Sekretaris I .................................................................. 64

9. Tugas Sekretaris II ................................................................ 64

10. Tugas Bendahara I................................................................. 65

11. Tugas Bendahara II ............................................................... 66

H. Harta Benda dan Keuangan Paroki ............................................. 66

1. Pengelolaan Harta Benda ...................................................... 66

2. Keuangan............................................................................... 68

3. Pengurus Gereja dan Papa Miskin ........................................ 68

4. Keanggotaan Pengurus Gereja dan Papa Miskin .................. 69

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 70

A. Komponen Sistem Pengendalian dan Penerapannya pada

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta .......................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xiv

1. Komponen Perencanaan ........................................................ 70

2. Komponen Pengoperasian ..................................................... 80

3. Komponen Pengukuran ......................................................... 93

4. Komponen Evaluasi-Penghargaan ........................................ 103

B. Level Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta .............................................................. 112

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 125

A. Kesimpulan ................................................................................. 125

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 126

C. Saran ............................................................................................ 127

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 128

LAMPIRAN ............................................................................................... 130

A. Daftar Nama Informan ................................................................ 131

B. Pedoman Wawancara .................................................................. 132

C. Pengkodean ................................................................................. 137

D. Pengkategorian ............................................................................ 182

E. Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Ringkasan Komponen Sistem Pengendalian Inti ........................... 112

Tabel 2. Ringkasan Penerapan Sistem Pengendalian Inti ............................ 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Sistem Pengendalian Organisasi .................................. 28

Gambar 2. Model Skema Sistem Pengendalian Inti .................................. 30

Gambar 3. Level Kontrol dengan Perbedaan Konfigurasi dari Elemen

Sistem ....................................................................................... 32

Gambar 4. Struktur Organisasi dari Perusahaan Perumahan

Metropolitan ............................................................................. 35

Gambar 5. Skema Dewan Paroki St. Albertus Agung Jetis ....................... 57

Gambar 6. Level Kontrol dengan Perbedaan Konfigurasi dari Elemen

Sistem ....................................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xvii

ABSTRAK

SISTEM PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS

Studi Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Rupina Tatah

NIM: 082114110

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen, level, dan penerapan

sistem pengendalian inti pada organisasi nirlaba, khususnya pada Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode kualitatif

deskriptif. Penelitian ini ingin melihat komponen sistem pengendalian inti di

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta berdasarkan komponen sistem

pengendalian inti Eric G. Flamholtz (1983). Data diperoleh dengan cara

wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengkodean

berbuka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

adalah perencanaan, operasi, pengukuran dan evaluasi lisan. Penerapan sistem

pengendalian inti paroki yang terdiri dari perencanaan yaitu pembuatan program

kerja dan penyusunan anggaran, operasi yaitu proses pelaksanaan program kerja,

pengukuran yaitu pembuatan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dan laporan

keuangan, dan evaluasi lisan atas kegiatan yang telah dilakukan. Sistem

pengendalian inti menurut sistem pengendalian inti Eric G. Flamholtz (1983)

berada pada level ketiga karena belum memberikan reward dan punishment

kepada tim kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

xviii

ABSTRACT

CORE CONTROL SYSTEM IN RELIGIOUS ORGANIZATION

A Case Study at Santo Albertus Agung Parish Jetis Yogyakarta

Rupina Tatah

NIM: 082114110

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2012

This research was aimed to describe the component, level, and application

of core control system in non profit organization, especially at Santo Albertus

Agung Parish, Jetis Yogyakarta.

This research was a qualitative-desciptive method in nature. Further, this

research tried to figure out the component of core control system at Santo

Albertus Agung Parish, Jetis Yogyakarta based on the component of core control

system of Eric G. Flamholtz (1983). The data was obtained by conducting

interviews and documentation. The technique of data analysis was open coding.

The result of this research showed that the component of core control

system was planning, operation, measurement, and oral evaluation. The

implementation of core control system of the parish which consisted of planning

was making the work program and compiling the budged, operation was the

process of implementation of work program, measurement was making the

accountability report (LPJ) and financial report, and oral evaluation of the

activities had been done. Finally, the level of the core control system of Eric G.

Flamholtz (1983) of Santo Albertus Agung Parish, Jetis Yogyakarta was on the

third level because it had not operated reward and punishment mechanism.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan

dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik

yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur

dengan hukum (Mohamad Mahsun dkk., 2007:11). Setiap organisasi pasti

mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat

bervariasi tergantung pada tipe organisasi. Ada empat jenis tipe organisasi,

yaitu : (1) pure-profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi

nonprofit organization dan (4) pure-nonprofit organization. Dari keempat

tipe ini yang merupakan area organisasi sektor publik adalah yang kedua,

ketiga dan keempat. Tidak selalu mudah untuk membedakan mana

sebenarnya yang merupakan area atau wilayah dari sektor publik ini. Kita

bisa membedakannya dengan melihat tujuan operasi dan sumber

pendanaannya. Mahsun dkk., membedakan antara organisasi sektor publik

dan organisasi nirlaba dalam pembahasannya. Dilihat dari tipe organisasi,

organisasi sektor publik mempunyai cakupan yang lebih luas. Di sana

masih terlihat grey area yang sulit dibedakan wilayah profit dan nonprofit.

Maka kita akan melihat pengertian dari organisasi nirlaba (nonprofit)

secara terpisah.

Organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit merupakan salah satu

komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

2

Organisasi nirlaba memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut : (1)

memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota dan para penyumbang

lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut, (2)

menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba dan (3)

tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis. Organisasi

nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu entitas pemerintahan dan

entitas nirlaba nonpemerintah (Mahsun dkk., 2007: 215). Contoh organisasi

nirlaba nonpemerintah antara lain Organisasi Partai Politik dan Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Yayasan, Organisasi Pendidikan

dan Kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dan sekolah), Organisasi Tempat

Peribadatan (masjid, gereja, vihara, kuil) (Indra Bastian, 2006: 3).

Gereja merupakan salah satu organisasi nonprofit (nirlaba). Gereja

adalah di dalam Kristus bagaikan sakramen yakni tanda dan sarana

kesatuan mesra umat manusia dengan Allah dan persatuan seluruh umat

manusia (Tom Jacobs, 1970: 9). Dari definisi diatas Gereja merupakan

suatu organisasi yang didalamnya adalah persekutuan orang beriman dan

percaya kepada Allah. Walau demikian Gereja juga tidak bisa terlepas dari

urusan-urusan di dunia ini. Gereja tetap harus selalu ikut perkembangan

zaman, maka pengertian Gereja adalah persekutuan (communio), peka,

saling memperhatikan dan menolong (Keuskupan Agung Semarang, 2008:

4). Pengertian kedua dari Gereja di sini menunjukkan bahwa Gereja bukan

hanya mengatur hubungannya dengan Tuhan saja tetapi juga dituntut

untuk memperhatikan kehidupan sesama yaitu bersikap peka dan saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

3

menolong sehingga muncul istilah Pengurus Gereja dan Papa Miskin

(PGPM). Dalam relasinya dengan sesama, umat Allah ini ada aksi saling

berbagi yang terwujud dalam pemberian kolekte. Karena ada dana masuk

dan keluar maka perlu pengelolaan yang transparan.

Akuntansi merupakan alat potret bagi pengelolaan ini. Transaksi

masuk dan keluar direkam melalui pencatatan dan pengolahan lebih lanjut

sampai menghasilkan laporan keuangan yang merupakan alat

pertanggungjawaban kepada organisasi Gereja dan kepada umat.

Akuntansi saja tidak cukup, karena dalam pengelolaan keuangan perlu

suatu perencanaan yang dikonretkan dalam pembuatan anggaran.

Pengolahan akuntansi dan penganggaran dilakukan orang-orang dalam

oraganisasi tersebut yang tidak luput dari ketidaksempurnaan maka perlu

control system atau sistem pengendalian.

Gereja sebagai umat Allah mempunyai ruang lingkup yang sangat

luas, maka kita akan mempersempit ruang lingkup ini. Didalam Gereja ada

yang disebut keuskupan dan di dalam keuskupan ada yang disebut paroki.

Menurut Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia tahun 2009, di

Indonesia terdiri dari 37 keuskupan, dari jumlah yang ada ini 9 diantaranya

Keuskupan Agung yakni Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Keuskupan

Agung Kupang, Keuskupan Agung Makasar, Keuskupan Agung Medan,

Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan

Agung Pontianak, Keuskupan Agung Samarinda dan Keuskupan Agung

Semarang (KAS). “Keuskupan atau diosis adalah bagian dari umat Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

4

yang hidup dalam batas-batas wilayah tertentu yang dipercayakan kepada

seorang Uskup dan pembantu-pembantunya dalam imamat”(Heuken dkk.,

1975: 130). Keuskupan dibagi lagi menjadi wilayah yang lebih kecil yang

disebut paroki. Menurut Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung

Semarang (PDDP KAS 2004, pasal 4: 1), Paroki adalah persekutuan

paguyuban-paguyuban umat beriman sebagai bagian dari keuskupan dalam

batas-batas wilayah tertentu yang sudah memiliki Pastor Kepala, yang

berdomisili di parokinya sendiri, dalam KAS, (2008 : 7).

Paroki-paroki di KAS sudah mulai mencoba mengelola keuangan

mereka dengan alat olahan yakni akuntansi. Akuntansi tidak terlepas dari

penganggaran dan sistem pengendalian (control system). Ketiga hal

tersebut, yaitu: akuntansi, penganggaran dan sistem pengendalian

merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Ketiga hal ini merupakan

unsur penting yang membentuk sistem pengendalian inti dalam suatu

organisasi. Maka penulis mengangkat judul ”SISTEM

PENGENDALIAN INTI PADA ORGANISASI RELIGIUS, Studi

Kasus pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran singkat latar belakang di atas, penulis tertarik

untuk mengetahui:

1. Apa saja komponen sistem pengendalian inti Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta?

2. Bagaimana penerapan sistem pengendalian inti pada Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta?

3. Pada level berapakah sistem pengendalian inti Paroki Santo Albetus

Agung Jetis Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui komponen sistem pengendalian inti dan

penerapannya pada Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui level atau tingkatan sistem pengendalian inti pada

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Keuskupan Agung Semarang (KAS)

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan informasi mengenai

sistem pengendalian inti yang ada di paroki-paroki di KAS

sehubungan dengan penerapan akuntansi dan tata kelola keuangan

paroki.

2. Bagi Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

6

Diharapkan bisa menjadi tambahan informasi yang berguna untuk

mengevaluasi pada level berapa dan bagaimana sistem pengendalian

inti yang diterapkan di Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan

perbendaharaan pustaka di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

khususnya yang berkaitan dengan penerapan sistem pengendalian inti

pada organisasi nirlaba terutama paroki (gereja).

4. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis

mengenai penerapan sistem pengendalian inti (core control system) di

organisasi nirlaba khususnya paroki (gereja) dan juga menambah

pengalaman serta dapat menerapkan teori yang diperoleh selama

perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

7

E. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian ini terdiri dari :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini memuat teori-teori yang dijadikan dasar untuk

penelitian, pembahasan serta sebagai dasar dan acuan untuk

mengolah data, yaitu organisasi sektor publik, akuntansi,

penganggaran sektor publik, sistem pengendalian dan

struktur organisasi sebagai komponen pengendalian.

Bab III Metode Penelitian

Dalam bab ini memuat Jenis penelitian, unit analisis, teknik

pengumpulan data, data, teknik analisis data, dan teknik

pengujian keabsahan data.

Bab IV Gambaran Umum Organisasi

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat, lokasi,

pengelompokan umat, tata penggembalaan, skema/struktur

Dewan Paroki, wewenang dan tanggung jawab Dewan

Paroki, tugas Dewan Paroki, dan pengelolaan harta benda

dan keuangan Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

8

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas data yang diperoleh dari informan,

analisis data, dan hasil penelitian.

Bab VI Penutup

Pada bab terakhir ini akan disajikan kesimpulan dari hasil

analisis serta pembahasan, keterbatasan dalam penelitian

dan saran yang berguna bagi organisasi, maupun penelitian

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Organisasi Sektor Publik

Di setiap negara, cakupan organisasi sektor publik sering tidak sama.

Area organisasi sektor publik bahkan sering berubah-ubah tergantung pada

kejadian historis dan suasana politik yang berkembang di suatu negara. Di

Indonesia, berbagai organisasi yang termasuk dalam cakupan sektor publik

antara lain pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, sejumlah perusahaan di

mana pemerintah mempunyai saham (BUMN dan BUMD), organisasi bidang

kesehatan, organisasi bidang pendidikan, dan organisasi-organisasi massa.

Jadi perlu ditegaskan bahwa organisasi sektor publik bukan hanya organisasi

sosial, organisasi nonprofit, dan juga bukan hanya organisasi pemerintahan.

1. Pengertian Organisasi Sektor Publik

Sebelum membahas mengenai organisasi sektor publik, kita perlu

mengetahui pengertian tentang organisasi itu sendiri. Menurut Mohamad

Mahsun dkk., (2007: 1), organisasi adalah sekelompok orang yang

berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai

tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama. Setiap

organisasi memerlukan manajemen yang baik agar bisa mencapai tujuan.

Jadi ada tiga unsur penting terdapat dalam pengertian tersebut yakni:

sekelompok orang, bekerja sama dan mencapai tujuan. Secara garis besar

kita mengenal dua jenis organisasi yakni organisasi profit yakni yang

bergerak dibidang bisnis atau kita kenal dengan sebutan perusahaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

10

organisasi nonprofit yang biasa dikenal dengan organisasi sektor publik.

Dalam hal ini kita akan fokus pada organisasi sektor publik.

Menurut Mohamad Mahsun dkk. (2007: 11), ”Organisasi sektor

publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum

dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak

atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum”.

Indra Bastian (2006: 3) menyatakan definisi organisasi sektor

publik adalah sebagai berikut:

Organisasi sektor publik adalah organisasi yang menggunakan

dana masyarakat, seperti: Organisasi Pemerintah Pusat, Organisasi

Pemerintah Daerah, Organisasi Partai Politik dan Lembaga

Swadaya Masyarakat, Organisasi Yayasan, Organisasi Pendidikan

dan Kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dan sekolah), Organisasi

Tempat Peribadatan (masjid, gereja, vihara, kuil).

2. Area Organisasi Sektor Publik

Area organisasi sektor publik berada pada (1) Quasi profit

organization, (2) Quasi nonprofit organization, (3) Pure nonprofit

organization. Quasi profit organization mempunyai tujuan menyediakan

atau menjual barang dan atau jasa dengan maksud utama untuk

memperoleh laba dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana

yang dikehendaki para pemilik. Sumber pendanaan organisasi tersebut

berasal dari investor swasta, investor pemerintah, kreditur, dan para

anggota. Quasi nonprofit organization bertujuan menyediakan atau

menjual barang dan atau jasa dengan maksud untuk melayani masyarakat

dan memperoleh keuntungan. Pendanaan organisasi ini bersumber dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

11

investor pemerintah, investor swasta, dan kreditur. Pure nonprofit

organization bertujuan menyediakan atau menjual barang dan atau jasa

dengan maksud utama untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari pajak, retribusi,

utang, obligasi, laba BUMN/BUMD, hibah, sumbangan, penjualan aset

negara. Organisasi nirlaba termasuk dalam area organisasi sektor publik

pure nonprofit organization (Mohammad Mahsun dkk., 2007: 12).

3. Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba atau organisasi nonprofit merupakan salah satu

komponen dalam masyarakat yang perannya terasa penting. Tanpa disadari

dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan organisasi

nirlaba. Kiprahnya diberbagai sektor seperti: bidang pendidikan, kesehatan

dan lembaga sosial lainnya sudah sejak lama. Definisi secara pasti dari

organisasi nirlaba sendiri sangat beragam karena cakupan serta lingkup

kegiatannya relatif luas. Kata nirlaba memberikan suatu pengertian yang

berkebalikan dengan perolehan laba. Artinya organisasi nirlaba merupakan

suatu organisasi atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki

tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuannya, dalam

pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada

pemupukan laba atau kekayaan semata. Definisi ini masih bisa

diperdebatkan karena beberapa lembaga nirlaba justru memiliki unit usaha

komersial untuk menunjang pendapatan organisasi tersebut, yang pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

12

gilirannya pendapatan tersebut digunakan untuk merealisasikan tujuan

organisasi. Hal ini perlu ditegaskan bahwa pemupukan laba bukanlah

tujuan akhir yang hendak dicapai. Pencarian laba merupakan salah satu

bagian dari usaha untuk menggalang dana bagi kelangsungan hidup

organisasi. ”Organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak bertujuan

memupuk keuntungan” (Mohammad Mahsun dkk.2007: 215).

Menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan No. 45 (PSAK

45, paragraf 01) Organisasi nirlaba memiliki karakteristik atau ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan

para anggota dan para penyumbang lain yang tidak

mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.

b. Menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,

dan jika suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak

pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas

tersebut.

c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis,

dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak

dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan

tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya

entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

13

”Organisasi nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

entitas pemerintahan dan entitas nirlaba nonpemerintah” (Mohamad

Mahsun dkk., 2007: 215).

4. Organisasi Gereja

Definisi Gereja dalam Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan

Agung Semarang (PDDP-KAS) adalah umat Allah yang mencakup seluruh

umat beriman kristiani dengan segala bentuk panggilannya, baik sebagai

awam, religius (biarawan-biarawati), ataupun klerus. Mereka semua

membentuk satu persekutuan umat beriman yang mengemban tugas

perutusan Gereja sebagai tanda dan sarana kehadiran persekutuan ilahi

bagi umat manusia. Gereja yang diutus tersebut adalah gereja yang terdiri

atas macam-macam fungsi, kharisma, dan karunia yang semuanya

dimaksudkan oleh Allah untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi

pekerjaan pelayanan, bagi pembagunan tubuh Kristus (PDDP-KAS, 2004:

4-6). Gereja sebagai umat Allah memiliki pengelompokan umat.

Pengelompokan umat tersebut terdiri dari Lingkungan, Wilayah, Stasi,

Kelompok Kategorial, Koordinasi Kategorial, Paroki, Paroki Katedral,

Kevikepan, Keuskupan (PDDP-KAS, 2004: 11-13).

Definisi Paroki dalam PDDP-KAS (2004: 19) adalah persekutuan

paguyuban-paguyuban umat beriman sebagai bagian dari keuskupan dalam

batas-batas wilayah tertentu yang sudah memiliki Pastor Kepala, yang

berdomisili di parokinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

14

Paroki-paroki dapat dikategorikan sebagai organisasi nirlaba

karena memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan

berbagai aktivitas operasinya dari sumbangan para anggota (umat) dan

para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari

paroki tersebut. Jika dilihat dari sudut badan hukumnya, paroki-paroki

merupakan yayasan gerejawi karena didirikan berdasarkan Stichtingbrief

kerk en armbestuur (Surat Yayasan Gerejawi) atau Oprichtingsbrief kerk

en armbestuur (Surat Pendirian Gereja), yaitu atas nama Pengurus Gereja

dan Papa Miskin (PGPM). Karena paroki merupakan organisasi nirlaba

dan juga merupakan yayasan gerejawi, maka paroki juga termasuk

organisasi sektor publik (Mohamad Mahsun, dkk., 2007: 239).

Paroki (yang dalam hal ini termasuk Paroki Administratif, Stasi,

Wilayah, Lingkungan, Kelompok Kategorial dan Unit Karya di Paroki)

sebagai salah satu organisasi gereja mempunyai karakteristik berbeda

dengan organisasi yang lain (bdk. PDDP KAS 2004, pasal 1-6).

Perbedaan tersebut terutama terletak pada :

a. Kepemilikan

Seluruh asset/kekayaan yang dimiliki, kepemilikannya berada

ditangan Gereja sebagai Badan Hukum Gereja berdasarkan Regeling

van de rechtpositive der kergenootscappen van Ned Indie (peraturan

kedudukan hukum Perkumpulan Gereja) tahun 1927 No. 155, jo. 156

dan 532, serta Keputusan Menteri Agama RI no. 182 tahun 2003

tentang Susunan Hirarki Gereja Katolik di Indonesia. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

15

dalam segala aspek pengelolaannya harus tunduk Hukum gereja dan

keputusan Uskup sebagai representatif gereja (Constitutio Apostolica

“Quod Cristus” 3 Januari 1961) dan bila dianggap perlu, Uskup

mengadakan supervisi dan pemeriksaan pengelolaan harta benda dan

keuangan badan hukum yang dibawahinya (KHK kan. 1276).

b. Tujuan

Paroki diwujudkan terutama untuk menghadirkan Gereja sebagai

Sakramen yaitu tanda dan sarana kesatuan mesra dengan Allah dan

persatuan umat manusia (LG 1). Sebagai tanda dan alat persekutuan,

gambaran yang konkret dari Gereja adalah himpunan Umat Allah

dalam berbagai tingkat hirarki. Pada hakikatnya hirarki himpunan

Umat Allah adalah persekutuan dari paguyuban Umat Allah

(communion of communities) yang didalamnya terjalin solidaritas

persaudaraan antar umat se-iman yang juga menjadi kesukaan bagi

orang-orang lain (Kis. 2:42-47). Gereja menjadi ungkapan solidaritas

persaudaraan yang menjawab keprihatinan kehidupan sehari-hari

dengan mengutamakan mereka yang terlupakan dan menderita (bdk.

LG 1 dan SRJ. 42)

c. Cara memperoleh dan menggunakan sumber daya (bdk. KHK kan

1260, 1284 § 2: 04 dan

06)

Sumber yang dibutuhkan, diperoleh dari sumbangan umat yang tidak

mengharapkan imbalan apapun dan digunakan untuk melakukan

aktivitas karya pastoral yaitu menyelenggarakan ibadat ilahi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

16

pewartaan, pelayanan amal kasih terutama kepada yang kecil, lemah,

miskin dan tersingkir (KLMT) (Tim Akuntansi Keuskupan Agung

Semarang, 2008: 2).

Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk

dilakukan transparansi dan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor

publik termasuk organisasi nirlaba. Organisasi sektor publik saat ini tengah

menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi

dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan.

Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat dengan cepat

diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola

urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat

dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada organisasi sektor publik.

B. Akuntansi

Mardiasmo (2002: 147) menyatakan definisi akuntansi adalah sebagai

berikut: ”Akuntansi adalah aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang

diperlukan dalam pengambilan keputusan”.

Pengertian akuntansi dalam Accounting Principle Board (APB No.4)

adalah sebagai berikut:

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk

menjelaskan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan

dalam suatu entitas (kesatuan) usaha yang diharapkan dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan

pilihan yang tepat diantara berbagai alternatif tindakan (dalam Indra

Bastian, 2001: 117).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

17

Dari dua pengertian akuntansi di atas menunjukkan peran penting

akuntansi sebagai suatu aktivitas jasa yang sangat dibutuhkan oleh suatu

entitas usaha dalam menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan untuk salah satu alternatif pengambilan keputusan yang

tujuannya supaya entitas tersebut bisa berlangsung lebih lama.

1. Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Mardiasmo (2002: 147) menyatakan definisi akuntansi keuangan

sektor publik adalah sebagai berikut:

Akuntansi keuangan sektor publik adalah suatu prinsip, metode,

dan teknik pencatatan serta pengorganisasian data keuangan atas

operasi atau kegiatan suatu entitas (entitas yang dimaksud

mengacu organisasi sosial-ekonomi, seperti: pemerintahan,

perusahaan milik negara, organisasi nirlaba) untuk menghasilkan

dan memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan ekonomi yang rasional.

Akuntansi keuangan sektor publik pada dasarnya berbicara

masalah tujuan laporan keuangan sektor publik, jenis laporan keuangan

sektor publik, standar akuntansi keuangan sektor publik, akuntansi biaya

sektor publik, dan sistem akuntansi. Sebagaimana pada organisasi yang

berorientasi laba atau bisnis demikian juga sistem akuntansi sangat

diperlukan dalam akuntansi sektor publik karena berfungsi sebagai alat

pengendalian transaksi keuangan, sehingga mendukung pencapaian

tujuan organisasi. Selain itu, sistem akuntansi diperlukan karena mampu

mengidentifikasi kegiatan operasi yang relevan, mengklasifikasi

kegiatan operasi secara tepat. Tidak ada perbedaan antara penerapan

akuntansi dalam organisasi bisnis dan organisasi sektor publik dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

18

keduanya bertujuan menyediakan informasi sebagai dasar pengambilan

keputusan.

2. Akuntansi Paroki

Paroki termasuk dalam organisasi sektor publik bila dilihat dari

sumber dana dan tidak berorientasi mencari laba melainkan untuk

pengembangan iman umat dan membantu mereka yang membutuhkan

yakni yang disebut dana papa miskin. Paroki-paroki di KAS sudah

menerapkan akuntansi sebagai alat dalam pengelolaan harta benda

mereka. Secara garis besar akuntansi paroki memuat beberapa hal

mengenai paroki, yaitu kebijakan akuntansi paroki, proses akuntansi

paroki, kode rekening atau pos, dan pelaporan keuangan paroki.

Akuntansi paroki KAS diatur dalam Pedoman Keuangan dan Akuntansi

Paroki (PKAP), sedangkan hal-hal yang bersifat teknis terkait dengan

pelaksanaannya diatur dalam Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi

Paroki (PTKAP).

a. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP)

PKAP merupakan sebuah buku pedoman dalam hal

keuangan dan akuntansi paroki yang diharapkan dan dianjurkan

oleh keuskupan untuk diterapkan di paroki-paroki di seluruh KAS.

PKAP mempunyai maksud untuk mewujudkan Gereja sebagai

persekutuan dari paguyuban-paguyuban umat Allah (Communion

of communities) yang mandiri dan solider (bdk. Kis. 2:41-47), serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

19

menampakkan sisi Gereja yang kredibel. Selain mempunyai

maksud, pelaksanaan PKAP juga mempunyai tujuan sebagai

berikut:

a) Tercipta Gereja yang hidup: paguyuban yang bersahabat,

bersaudara dan mengembangkan semangat pelayanan.

b) Terciptanya habitus baru, yaitu ”menjadi bagian dari”

(sense of belonging) di kalangan umat beriman dengan ikut

berpartisipasi secara aktif antara lain pada bidang

pendanaan untuk reksa pastoral paroki.

c) Terlaksana pengelolaan keuangan paroki yang efektif dan

efisien dengan didasarkan pada pengendalian intern.

d) Tersedianya informasi keuangan sebagai wujud

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan paroki bagi

pihak-pihak yang berkepentingan dan sekaligus dipakai

sebagai dasar pengembilan kebijakan keuangan dalam

rangka pastoral berdasarkan data.

b. Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP)

PTKAP merupakan penjelasan lebih lanjut pelaksanaan

Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP) (bdk. PKAP

pasal 12.3). PTKAP ini dimaksudkan agar Paroki, Paroki

Administratif, Stasi, Wilayah, Lingkungan, Kelompok Kategorial

dan Unit Karya dalam paroki dapat melaksanakan pengelolaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

20

keuangan dan proses akuntansi sesuai dengan PKAP yang telah

ditetapkan.

1) Tujuan PTKAP

Selain mengandung maksud, PTKAP juga mempunyai

beberapa tujuan sebagai berikut:

a) Membantu paroki dalam menyusun laporan keuangan agar

sesuai dengan tujuannya, yaitu:

(1) Pengambilan keputusan yang rasional dalam hal

pengelolaan sumber daya ekonomi yang dimiliki. Oleh

karena itu, informasi yang disajikan pada laporan

keuangan harus dapat dipahami oleh pihak-pihak yang

berkepentingan antara lain meliputi: donatur, umat,

Dewan Paroki, Keuskupan Agung Semarang, kreditur,

pemerintah.

(2) Menilai prospek arus kas

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan

informasi yang dapat mendukung pihak-pihak yang

berkepentingan dalam memperkirakan jumlah, saat, dan

kepastian dalam penerimaan kas di masa depan dan

bagaimana kas yang diperoleh tersebut digunakan atau

dipertanggungjawabkan. Penerimaan kas sangat

tergantung pada kemampuan paroki untuk

menghasilkan kas guna memenuhi kewajiban yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

21

telah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi

dalam operasi. Persepsi dari pihak-pihak yang

berkepentingan atas kemampuan paroki tersebut

terutama dipengaruhi oleh harapan atas

pertanggungjawaban paroki dalam mengelola sumber

daya ekonomi yang dimilikinya.

(3) Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi.

Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan

informasi tentang sumber daya ekonomi paroki,

kewajiban paroki dan peristiwa yang dapat

mempengaruhi perubahan sumber daya tersebut.

b) Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan

akuntansi dan penyajian laporan keuangan, sehingga

meningkatkan daya banding di antara laporan keuangan

paroki.

c) Menjadi acuan yang harus dipenuhi oleh paroki dalam

menyusun laporan keuangan. Meskipun demikian,

keseragaman sebagaimana diatur pada petunjuk ini, tidak

menghalangi masing-masing paroki untuk memberikan

informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan

sesuai dengan kondisi masing-masing paroki (Tim

Akuntansi Keuskupan Agung Semarang, 2008: 2-3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

22

2) Acuan PTKAP

Acuan yang digunakan dalam penyusunan PTKAP didasarkan

pada acuan yang relevan. Adapun acuan tersebut adalah:

a) Ketentuan yang dikeluarkan oleh Keuskupan Agung

Semarang.

b) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan (KDPPLK), Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (ISAK).

c) Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan

keuangan.

d) Praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum.

e) Jika Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) memberikan pilihan atas perlakuan

akuntansi, maka diwajibkan untuk mengikuti ketentuan dari

Keuskupan Agung Semarang (Tim Akuntansi Keuskupan

Agung Semarang, 2008: 3).

3) Ketentuan lain

a) Transaksi keuangan yang dicantumkan pada petunjuk ini

diprioritaskan pada transaksi yang umum terjadi di setiap

paroki.

b) Apabila terjadi transaksi khusus yang dipandang perlu

untuk dituangkan dalam petunjuk ini, hal tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

23

disampaikan pada Tim Akuntansi Paroki KAS untuk

ditindaklanjuti.

c) Petunjuk ini secara periodik dievaluasi dan disesuaikan

dengan perkembangan transaksi yang terjadi, Ketentuan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan

ketentuan dari KAS yang terkait.

C. Penganggaran Sektor Publik

Penganggaran (budgeting) berasal dari kata dasar anggaran (budget).

Hal ini menunjukkan bahwa definisi keduanya ada perbedaan. Menurut

Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini (2007: 21), ”Anggaran (budget)

merupakan hasil penyusunan anggaran, sedangkan penganggaran (budgeting)

adalah proses menyusun anggaran”.

Definisi penganggaran menurut Gunawan Adisaputro dan Yunita

Anggarini (2007 : 3) adalah sebagai berikut :

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang

digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial.

Penganggaran merupakan salah satu alat manajemen yang berkaitan

dengan fungsi perencanaan dan pengendalian untuk memenuhi tujuan

perusahaan, yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan (customer

satisfaction) dan hasil dalam persaingan.

Dua kata kunci dalam definisi panganggaran yaitu perencanaan

(planning) dan pengendalian (controlling). Perencanaan berarti kegiatan

menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik mencapai tujuan

tersebut. Perencanaan merupakan fungsi utama manajemen. Perencanaan ini

dilakukan secara terus-menerus karena dengan berlalunya waktu, perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

24

perlu melaksanakan perencanaan kembali dan membuat rencana-rencana

baru. Proses pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses mengukur dan

mengevaluasi kinerja aktual dan setiap bagian organisasi suatu perusahaan,

kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Hal ini untuk

menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan

standar yang telah ditetapkan secara efisien. Dengan demikian pengendalian

bertujuan untuk melihat apakah organisasi berjalan sesuai dengan rencana.

Manajer harus selalu memonitor kemajuan organisasi.

Menurut Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini (2007: 6)

menyebutkan fungsi pengendalian untuk: (1) menentukan standar prestasi, (2)

mengukur prestasi yang telah dicapai selama ini, (3) membandingkan prestasi

yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan (4) melakukan perbaikan jika

ada penyimpangan dari standar prestasi yang telah ditentukan dan kemudian

kembali ke fungsi perencanaan untuk periode berikutnya.

Mohamad Mahsun,dkk. (2007: 85) mendefinisikan anggaran sebagai

berikut :

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan

dicapai oleh suatu organisasi dalam periode tertentu yang dinyatakan

dalam ukuran moneter. Penganggaran dalam sektor publik merupakan

aktivitas yang penting karena berkaitan dengan proses penentuan

alokasi dana untuk setiap program maupun aktivitas.

Ada tiga aspek penting yang harus tercakup dalam anggaran sektor

publik meliputi aspek perencanaan, aspek pengendalian dan aspek

akuntabilitas publik. Secara rinci, anggaran sektor publik berisi tentang

besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk membiayai program dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

25

aktivitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana membiayai

program dan aktivitas tersebut.

a. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Menurut Mohamad Mahsun,dkk. (2007: 85), anggaran sektor

publik mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :

1) Alat Perencanaan

Sebagai alat perencanaan, anggaran sektor publik merupakan alat

yang digunakan untuk melakukan berbagai perencanaan, seperti

perumusan tujuan dan kebijakan, program, aktivitas, alokasi dana

dan sumber pembiayaan, serta indikator kinerja dan tingkat

pencapaian strategis.

2) Alat Pengendalian

Sebagai alat pengendalian, anggaran sektor publik berfungsi sebagai

instrumen yang dapat mengendalikan terjadinya pemborosan-

pemborosan pengeluaran.

3) Alat Koordinasi dan Komunikasi

Sebagai alat koordinasi, anggaran sektor publik merupakan

instrumen untuk melakukan koordinasi antar bagian dalam

pemerintahan.

4) Alat Penilaian Kinerja

Sebagai alat penilaian kinerja, anggaran sektor publik merupakan

wujud komitmen dari eksekutif sebagai pemegang anggaran kepada

pihak legislatif sebagai pemberi wewenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

26

5) Alat Pemotivasi

Sebagai alat pemotivasi, anggaran sektor publik dapat memotivasi

pihak eksekutif beserta stafnya untuk bekerja secara ekonomis,

efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang

telah ditetapkan.

Lima fungsi anggaran yang diuraikan tersebut adalah fungsi yang

relevan dengan organisasi seperti paroki namun yang merupakan fungsi

pokok adalah fungsi perencanaan dan pengendalian.

b. Jenis Anggaran Sektor Publik

Jenis anggaran sektor publik dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Anggaran Operasional

Anggaran operasional adalah anggaran yang berisi rencana

kebutuhan sehari-hari oleh pemerintah pusat/daerah untuk

menjalankan kegiatan pemerintahan. Belanja operasi merupakan

bagian dari anggaran operasional. Belanja operasi adalah belanja

yang manfaatnya hanya untuk satu periode anggaran dan tidak

dimaksudkan untuk menambah aset pemerintah.

2) Anggaran Modal/Investasi

Anggaran modal/investasi adalah anggaran yang berisi rencana

jangka panjang dan pembelanjaan aktiva tetap. Belanja modal

merupakan bagian dari anggaran modal/investasi. Belanja modal

adalah belanja yang dilakukan untuk investasi permanen, aset tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

27

dan aset berwujud lainnya dalam menunjang kegiatan pemerintahan

dan melakukan pelayanan kepada masyarakat.

D. Sistem Pengendalian Intern

Definisi sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2001: 163)

adalah sebagai berikut:

“Sistem pengendalian intern merupakan struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

1. Perspektif Sistem Pengendalian

Menurut Eric G. Flamholtz (1983: 154), sistem pengendalian

dalam sebuah organisasi dapat digambarkan dengan serangkaian lingkaran.

Lingkaran terdalam adalah sistem pengendalian inti (core control system).

Pada sistem pengendalian ini terdiri dari empat sub sistem, yakni:

perencanaan, pengoperasian, pengukuran dan evaluasi-penghargaan.

Lingkaran tengah adalah struktur organisasi, yang memuat aturan-aturan

dan relasi atau hubungan antar individu dalam organisasi-organisasi.

Lingkaran luar menggambarkan budaya organisasi yakni sistem nilai,

kepercayaan, asumsi, cara berpola pikir yang merupakan karakteristik dari

oragnisasi. Ketiga elemen dari sistem pengendalian tersebut dibatasi oleh

lingkungan organisasi tampak di gambar 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

28

Core

control

system

Core

control

system

Organizational

structure

Organizational

culture

Organizational environment

Gambar 1: Skema Sistem Pengendalian Organisasi

Sumber: Flamholtz, 1983: 155

2. Sistem Pengendalian Inti (Core Control System)

Eric G. Flamholtz (1983: 154-156) menguraikan lebih rinci lagi

mengenai sistem pengendalian inti (core control system) yang disinggung

diatas. Konsep core control system disini menyajikan sebuah struktur yang

terintegrasi dari empat proses dasar organisasi, yakni: perencanaan,

pengoperasian, pengukuran dan evaluasi-penghargaan. Perencanaan pada

dasarnya adalah proses dalam menentukan tujuan-tujuan dari sebuah

organisasi dan juga cara untuk mencapai tujuan tersebut. Operasi atau sub

sistem operasional adalah sistem yang sedang berlangsung untuk

menyelenggarakan fungsi-fungsi untuk aktivitas organisasi setiap hari. Ini

adalah tanggung jawab dan kegiatan yang ditetapkan dalam peran

organisasi. Pengukuran adalah proses menetapkan angka-angka untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

29

mewakili aspek-aspek dari perilaku dan kinerja organisasi. Sistem

pengukuran secara keseluruhan mencakup sistem akuntansi dengan

mengukur kinerja keuangan dan manajerial. Ada dua fungsi pengukuran

yakni: fungsi output dan fungsi proses. Fungsi output adalah angka-angka

yang telah dihasilkan dapat digunakan untuk memantau sejauhmana tujuan

dan standar telah dicapai. Fungsi proses, tidak berkaitan dengan angka-

angka dari pengukuran operasi tetapi lebih kepada fenomena yang

disebabkan oleh tindakan atau proses pengukuran itu sendiri. Sistem

akuntansi adalah komponen dari sistem pengukuran dari sebuah sistem

pengendalian secara keseluruhan. Sistem penganggaran dalam sebuah

organisasi adalah bagian dari sistem perencanaan serta sistem pengukuran.

Namun, baik sistem akuntansi maupun sistem penganggaran setara dengan

seluruh sistem pengendalian karena mereka tidak memiliki komponen kritis.

Dalam kasus sistem akuntansi bagian yang hilang adalah perencanaan dan

evaluasi-reward (penghargaan). Sementara dalam kasus penganggaran

elemen yang kurang adalah sistem evaluasi-reward. Sistem evaluasi-reward

mengacu pada mekanisme untuk penilaian kinerja dan pemberian

penghargaan. Penghargaan atau hadiah adalah hasil dari perilaku yang

diinginkan seseorang. Meskipun penghargaan dapat berupa ekstrinsik atau

intrinsik, yang digunakan dalam sistem evaluasi imbalan adalah ekstrinsik.

Hubungan antara masing-masing sistem pengendalian diatas dapat dilihat

pada gambar 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

30

Evaluation-

Reward system

4-1 Performance

evaluation

4-2 Reward system

Operations

Measurement

system

3-1 Accounting

system

3-2 Information

system

Planning system

Results1-1 Goals

1-2 Standards

4

1 2

3

Corrective

feedback

Evaluative

feedback

Decisitions

and

actions

Performance

measurement

Corrective

feedback

Gambar 2: Model Skema Sistem Pengendalian Inti

Sumber: Flamholtz, 1983: 155

3. Berbagai Susunan dari Elemen Sistem Pengendalian Inti (Core Control

System)

Menurut Eric G. Flamholtz (1983: 156-158), meskipun empat

elemen dasar dari sistem pengendalian inti harus ada agar sistem berfungsi

sepenuhnya, mungkin dalam keadaan organisasi yang sesungguhnya

berbeda susunan elemen sistem yang satu dengan lainnya. Pengendalian

tingkat pertama hanya terdapat operasi (keputusan dan tindakan) yang

memproduksi hasil. Jenis kondisi ini biasanya terdapat dalam usaha yang

relatif kecil. Pengendalian tingkat kedua terdiri dari operasi ditambah satu

elemen tambahan yaitu perencanaan, pengukuran, atau evaluasi-

penghargaan yang memproduksi hasil. Sebagai contoh, sebuah organisasi

mungkin memiliki sistem pengukuran tanpa perencanaan formal atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

31

bahkan tanpa sistem untuk penilaian kinerja dan pemberian

hadiah/penghargaan seperti terdapat dalam gambar 3. Pengendalian tingkat

ketiga terdiri dari operasi ditambah dengan dua elemen tambahan. Misalnya

seperti diilustrasikan dalam gambar 3, organisasi mungkin memiliki sistem

pengendalian yang terdiri dari perencanaan, operasi dan pengukuran.

Pengendalian tingkat keempat terdiri dari semua empat elemen dasar dari

sistem pengendalian inti: perencanaan, operasi, pengkuran dan evaluasi-

penghargaan. Konsep ini dapat digunakan baik dalam memahami efek dan

cacat sistem pengendalian serta panduan untuk evaluasi dan desain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

32

Operations Results

Illustrastive

configurations of

control system elements

Planning Operations Results

Operations

Measurement

Results

Planning Operations

Measurement

Results

Evaluation-

Reward

Planning Operations

Measurement

Results

Control

levels

1st Degree

2nd Degree: 2-1

2-2

3rd Degree:

4th Degree:

Gambar 3: Level Kontrol dengan Perbedaan Konfigurasi dari Elemen Sistem

Sumber: Flamholtz, 1983: 157

4. Sistem Pengendalian Internal Paroki

Pedoman Pelaksanaan Keuangan dan Akuntansi Paroki wajib

memasukkan unsur pengendalian internal yang baik, yaitu:

a. Adanya pembagian tugas dalam pengelolaan keuangan khususnya yang

berkaitan dengan kewenangan otorisasi atau pemberian persetujuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

33

pencatatan transaksi, penyimpanan uang dan pengelolaan Aktiva Tetap

(Harta Benda Gerejawi selain uang).

b. Prosedur pencatatan transaksi keuangan, contoh: prosedur penerimaan

kolekte harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi

penyelewengan.

c. Pemberian nomor urut tercetak pada setiap dokumen akuntansi yang

digunakan.

d. Adanya dokumentasi yang baik untuk setiap transaksi keuangan yang

mencakup pemberian nomor bukti transaksi dan penyimpanan secara

rapi sehingga pencarian kembali mudah dilakukan.

e. Adanya monitoring secara berkala dan berjenjang atas pengelolaan

keuangan dan proses akuntansi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang

berwenang.

f. Adanya RAPB dan RAI yang disusun berdasarkan visi, misi dan fokus

pastoral paroki.

g. Laporan keuangan yang tepat waktu (Tim Akuntansi Keuskupan Agung

Semarang, 2008: 198).

E. Struktur Organisasi sebagai Komponen Pengendalian

Otley dan Berry (1980: 232) dalam Eric G. Flamholtz (1983: 158),

menyatakan bahwa dalam organisasi dengan sendirinya menunjukkan sebagai

sebuah proses pengendalian, hal ini akan ditemukan ketika sekelompok orang

bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diperlukan untuk menghubungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

34

aksi mereka. Hal ini sama yang dinyatakan oleh Etzioni (1996) dalam Eric G.

Flamholtz (1983: 158) bahwa organisasi adalah unit-unit sosial yang dengan

hati-hati mencari konsep tujuan yang spesifik. Teori organisasi lain

berpendapat bahwa struktur organisasi adalah pengembangan yang digunakan

sebagai respon untuk menghadapi masalah pengendalian.

Beberapa dimensi struktural memberi kontribusi untuk proses

pengendalian pada tingkat sentralisasi atau desentralisasi, spesialisasi fungsi,

tingkat integrasi vertikal atau horizontal dan ukuran pengendalian. Berbagai

dimensi pada struktur organisasi (spesialisasi fungsi atau aturan) fasilitas

pengendalian untuk mengurangi perilaku berubah-ubah dalam menghadapi

kemungkinan peningkatan pengendalian. Dimensi lain (sentralisasi) fasilitas

pengendalian menjadi pengaruh langsung yang besar untuk proses pembuatan

keputusan untuk kejadian-kejadian yang tidak diprogramkan.

Hal ini berlawanan dengan sistem pengendalian inti, struktur

organisasi relatif statis. Hal ini menujukkan respon strategik untuk keinginan

pasar, teknologi dan lingkungan. Khususnya, pemilihan pada sebuah struktur

organisasi menunjukkan strategi manajer dalam hal untuk beradaptasi di

dalam organisasi dalam lingkungan organisasi. Dalam gambar 4 dapat dilihat

struktur organisasi sebagai salah satu komponen pengendalian dalam

organisasi bisnis yang bergerak dibidang property dan leasing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

35

President and

CEO

Property

management

and leasing

departement

Sales

departement

Mortgage

departementAdministration

departement

Sales

branch

Sales

branch

Sales

branch

Sales

branch

Gambar 4: Struktur Organisasi dari Perusahaan Perumahan Metropolitan

Sumber: Flamholz, 1983:161

1. Unsur Sistem Pengendalian Intern

Ada empat unsur pokok sistem pengendalian menurut Mulyadi

(2001:164), yaitu:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencacatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework)

pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi

yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

36

sini jelas bahwa struktur oganisasi mempunyai pengaruh penting

dalam sistem pengendalian intern dalam suatu organisasi.

2. Lingkungan Organisasi (Control Environment)

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para

pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian

intern perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat

ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian.

Lingkungan pengendalian memiliki empat unsur:

a. Filosofi (philosophy) dan Gaya Operasi

Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs) yang

menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Philosophy

merupakan apa seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya tidak

dikerjakan oleh perusahaan.

b. Berfungsinya Dewan Komisaris dan Komite Pemeriksaan.

Dalam perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), jika

penunjukan akuntan publik dilakukan oleh manajemen puncak,

kebebasan akuntan publik dapat tampak berkurang dipandang dari

sudut pemegang saham. Hal ini karena manajemen puncak adalah

pihak yang seharusnya dinilai kejujuran pertanggungjawaban

keuangannya oleh akuntan publik, padahal manajemen puncak

menentukan pemilihan akuntan publik yang ditugasi dalam

pemeriksaan laporan keuangan yang dipakai untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

37

pertanggungjawaban keuangan oleh manajemen puncak. Oleh karena

itu, untuk menciptakan independensi akuntan publik, perusahaan-

perusahaan yang go public sebaiknya mengalihkan wewenang

penunjukan akuntan publik dari tangan manajemen puncak ke tangan

dewan komisaris atau komite pemeriksaan (audit committee). Dewan

Komisaris adalah wakil pemegang saham dalam perusahaan berbadan

hukum Perseroan Terbatas. Dewan ini berfungsi mengawasi

pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi).

Dengan demikian dewan komisaris yang aktif menjalankan fungsinya

dapat mencegah konsentrasi pengendalian yang terlalu banyak di

tangan manajemen (direksi).

c. Metode Pengendalian Manajemen

Metode pengendalian manajemen merupakan metode perencanaan

dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai

tujuan perusahaan. Perencanaan dan pengendalian manajemen

dilakukan melalui empat tahap, yakni:

1) Penyusunan program (rencana jangka panjang)

2) Penyusunan anggaran (rencana jangka pendek)

3) Pelaksanaan dan pengukuran

4) Pelaporan dan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

38

d. Kesadaran Pengendalian

Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukkan

oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan

pengendalian yang ditunjuk oleh akuntan intern atau akuntan publik.

Jika manajemen segera melakukan tindakan koreksi atas temuan

kelemahan pengendalian yang dikemukakan oleh akuntan intern atau

akuntan publik, hal ini merupakan petunjuk adanya komitmen

manajemen terhadap penciptaan lingkungan pengendalian yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

39

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan metode penelitian yang tepat akan mempengaruhi ketepatan

hasil suatu penelitian yang diperoleh. Karena itu, dalam suatu penelitian perlu

dipilih suatu metode yang baik agar dapat menjawab suatu permasalahan yang

diteliti. Dalam bab ini, secara berturut-turut dibahas: (a) Jenis penelitian, (b) Unit

analisis, (c) Teknik pengumpulan data, (d) Data, (e) Teknik analisis data, (f)

Keabsahan data. Sumber urutan metode penelitian ini berpedoman pada (Konde

Dediktus Nopila, Skripsi, 2007) dengan sedikit tambahan yang dianggap perlu

oleh penulis.

A. Jenis Penelititan

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada organisasi religius yakni

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta menggunakan metode

kualitatif deskriptif.

B. Unit Analisis

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Paroki Santo Albertus Agung Jetis. Jalan AM.

Sangaji 20, Yogyakarta yaitu merupakan salah satu paroki yang termasuk

dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2012.

3. Obyek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

40

Yang menjadi obyek penelitian ini adalah sistem pengendalian inti di

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

4. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah 10 orang yang merupakan personel-

personel kunci di Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta. Sepuluh

orang yang dipilih sebagai subyek yaitu: Romo Kepala Paroki (Ketua),

Romo Pembantu (Wakil Ketua I), Wakil Ketua II, Bendahara I, Bendahara

II dan 5 orang Ketua Bidang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Banyak cara atau teknik yang bisa ditempuh untuk mendapatkan data,

namun agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian maka harus

menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai pula dengan tujuan

penelitian tersebut sebagai dasar pengumpulan data, maka penulis

menggunakan wawancara dan dokumentasi.

1. Metode Wawancara (interview)

Penulis melakukan Interview atau wawancara dengan 10 orang personil

kunci (informan) yang telah dipilih sebelumnya dengan menggunakan

pedoman interview (interview guide) dan alat rekam.

2. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik

pengumpulan data sekunder dengan cara melihat dan mengutip data dari

dokumen yang terdapat di Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

41

yang berkaitan dengan penelitian ini. Pengumpulan dokumen-dokumen

tersebut dilakukan untuk mengecek kesesuaian dengan wawancara.

D. Data

Data berupa hasil wawancara kepada informan dan data terkait dengan

akuntansi dan keuangan paroki diperoleh dengan metode dokumentasi.

E. Teknik Analisis Data

1. Mempersiapkan data untuk dianalisis, yakni dengan membuat transkripsi

hasil rekaman wawancara dengan para informan.

2. Analisis dengan cara pengkodean berbuka, yaitu (1) pelabelan fenomena

(pengkodean), (2) penemuan kategori, (3) penamaan kategori, dan (4)

penulisan catatan kode. Ini adalah proses menguraikan, memeriksa,

membandingkan, mengkonsepkan, dan mengkategorikan data (Straus dan

Corbin, 2009: 55-71).

3. Mendeskripsikan hasil pengkodean berbuka, yaitu menjawab rumusan

masalah pada bab analisis data dan pembahasan (bab V).

4. Setelah penulis menjawab rumusan masalah, selanjutnya adalah membuat

kesimpulan atas hasil penelitian (bab VI).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

42

F. Keabsahan Data

Dalam Burhan Bungin, 2007: 255 ada 14 poin teknik pemeriksaan

untuk menguji keabsahan data. Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan beberapa diantaranya yang dianggap sesuai situasi dan kondisi

penelitian serta dianggap cukup untuk pengujian keabsahan hasil penelitian

ini. Teknik pengujian keabsahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menemukan Siklus Kesamaan Data.

Penelitian ini akan terus dilakukan apabila informasi yang didapatkan

masih berbeda antara keterangan yang diberikan oleh masing-masing

informan. Penelitian akan diakhiri ketika penulis sungguh yakin informasi

yang diperoleh mempunyai kesamaan dari masing-masing keterangan

yang diberikan oleh informan dalam proses penelitian di Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

2. Pengecekan Melalui Diskusi

Mendiskusikan hasil penelitian sementara kepada dosen pembimbing yang

pasti lebih menguasai tentang metode penelitian.

3. Kecukupan Referensi

Memperbanyak referensi yang diperoleh dari para informan selama

penelitian berupa hasil wawancara maupun dokumentasi dilapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

43

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Sejarah Berdirinya Gereja Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Sejarah berdirinya Paroki Santo Albertus Agung Jetis berawal dari ide

Romo Hardjawardaya, Pr dan Romo Sumaatmadja, Pr yang saat itu bertugas

sebagai pastor pembantu di Paroki Santo Antonius Kotabaru. Mereka

menawarkan gagasan agar kring-kring di sebelah Barat Kali Code yakni Kring

Bangirejo, Jetis dan Gondolayu disatukan dalam satu koordinasi wilayah kerja

demi efektivitas reksa pastoral. Pada tahun 1954 ketiga kring itu menyatu dan

menjadi Stasi Jetis.

Pada awalnya Stasi Jetis belum memiliki gedung gereja sendiri,

sehingga Perayaan Ekaristi pada hari Minggu ataupun Hari Raya

diselenggarakan di rumah umat, di tempat umum ataupun di kantor instansi

pemerintah seperti: SMPN VI, SPG/SMA XI, STM Jetis dan Kantor Balai

Penyamakan Kulit di Jalan Diponegoro sekarang Rumah Makan Sari Raja.

Pada petengahan tahun 1959, Stasi Jetis berada dalam reksa pastoral

Romo Carlo Carri, SJ. Romo Carri, SJ mengadakan pendekatan dengan tokoh-

tokoh awam di Stasi Jetis untuk menjajaki kemungkinan mendirikan gereja di

wilayah Jetis.

Pada 15 Oktober 1960 berdiri Susteran Amal Kasih Darah Mulia

(ADM) di Jetis yang diresmikan oleh Sr. Patricia, ADM sebagai Provinsial.

Sejak itu umat Stasi Jetis mengadakan Perayaan Ekaristi di Kapel Susteran

ADM. Karena perkembangan umat semakin pesat, maka untuk efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

44

pendampingan dan reksa pastoral umat, Kring Bangirejo dimekarkan menjadi

dua kring yakni Kring Blunyah dan Kring Bangirejo. Kring Jetis dimekarkan

menjadi dua yakni Kring Cokrokusuman dan Kring Cokrodiningratan. Alasan

kedekatan teritorial, Kring Kricak yang sebelumnya menjadi wilayah Paroki

Kumetiran digabung menjadi bagian Stasi Jetis.

Atas prakarsa Romo Carri, SJ dan tokoh-tokoh awam di wilayah Stasi

Jetis maka pada tanggal 8 Oktober 1963, dibentuklah Pengurus Gereja dan

Papa Miskin Room Katolik di wilayah Gereja Albertus Agung Soegijapranoto

di Yogyakarta (PGPM) oleh pejabat Uskup Semarang, Mgr. Justinus

Darmojuwono. Akta Notaris PGPM disahkan dihadapan Notaris RM.

Soeprapto pada tanggal 4 November 1963. Persoalan besar yang dihadapi oleh

PGPM, dimanakah akan didirikan gedung gereja? Pengurus mulai melirik

beberapa tempat yang memungkinkan untuk mendirikan gereja. Beberapa

pilihan mulai bermunculan namun belum ada yang sesuai. Di tengah

kesibukan mencari tanah itu, umat Stasi Jetis harus rela melepas kepergian

Romo Carri, SJ yang diangkat sebagai Sekretaris Keuskupan Agung

Semarang. Beliau digantikan oleh Romo H. Natasusila, Pr pada Agustus 1964.

Perkembagan umat semakin pesat, hal itu terbukti dari selalu lahirnya

kring-kring baru yakni Kring Karangwaru dan Poncowinatan. Sedangkan

Kring Gowongan dan Penumping yang sebelumnya menjadi bagian dari

Paroki Kumetiran digabungkan ke Jetis sehingga Stasi Jetis saat itu

mempunyai 12 kring. Bertambahnya jumlah kring ini semakin memperkuat

keinginan umat untuk memiliki gedung gereja sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

45

Untuk memperlancar reksa pastoral dan usaha pencarian tanah maka

dibentuklah Dewan Paroki yang pertama. Berkat usaha dan doa yang tidak

mengenal lelah, pada Agustus 1964 Stasi Jetis berhasil membeli tanah milik

Ibu Mohamad Adeline seluas 3.945 m2 dengan harga Rp 850.000. Tanah

tersebut sudah disertifikatkan dengan status hak pakai atas nama PGPM

Albertus Soegiyopranoto Yogyakarta pada tanggal 22 Agustus 1968 dengan

nomor SK 116/HP/68. Sebagai ungkapan syukur karena telah mendapatkan

tanah bagi gereja, maka pada November 1965 diadakan misa syukur. Misa

syukur inilah yang kemudian dianggap sebagai saat lahirnya Paroki Jetis. Dan

sebagai ungkapan hormat dan cinta kepada Mgr. Albertus Soegijapranoto, SJ

sebagai Pahlawan Nasional dan khususnya tekat untuk meneladan semangat

dan pengabdian Beliau kepada bangsa, negara dan Gereja maka nama

pelindung yang dipilih untuk Paroki Jetis adalah nama baptis Mgr.

Soegijapranoto, SJ yakni St. Albertus Agung.

Perkembagan umat Paroki Jetis meningkat dengan pesat. Hal ini

mendorong adanya pemekaran lingkungan sehingga lahirlah lingkungan-

lingkungan baru. Pada tahun 1983 lingkungan Kricak dimekarkan menjadi dua

yakni Kricak dan St. Paulus Jatimulyo. Tahun 1987 lingkungan St. Paulus

Jatimulyo dipisah menjadi 3 yakni St. Paulus Jatimulyo, St. Thomas Jatimulyo

dan St. Alfonsus Jatimulyo. Pada tahun itu juga lingkungan Kricak kembali

membidani lahirnya lingkungan Bangunrejo, sedangkan lingkungan

Jogoyudan dipisah menjadi dua yakni Jogoyudan Lor dan Jogoyudan Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

46

Pada tahun 1980 Stasi Nandan yang sebelumnya termasuk wilayah

Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati digabungkan dengan Paroki Jetis. Hal ini

mengingat letak geografisnya dan demi optimalnya pelayanan pastoral. Sejak

tanggal 1 Agustus 1966 Stasi Nandan sudah mempunyai gedung gereja yang

diberkati oleh Romo Yoh. Harjaya, Pr Administrator Diosesan Keuskupan

Agung Semarang. Perkembangan umat Nandan sangat dipengaruhi oleh

ketekunan Bruder-bruder Karitas yang dirintis oleh Br. Alfons Wiryataruna

dan para Romo dan Frater Redemtoris karenanya pelindung yang dipakai

adalah St. Alfonsus Maria de Ligouri. Pada tahun 2000 status Stasi Nandan

berubah menjadi Paroki Administratif. Pada tanggal 21 Agustus 2004 Paroki

Asministratif Nandan mempunyai gedung pastoran yang diberkati oleh Uskup

Agung Semarang Mgr. Ignatius Suharyo. Sejak 15 Juli 2005 pastoran sudah

ditempati Romo Ig. Jayasewaya, Pr. Sehingga seluruh reksa pastoral sudah

tidak tergantung dengan Paroki Jetis, sekaligus persiapan untuk menjadi

paroki mandiri.

Berikut ini adalah para Romo yang pernah berkarya di Paroki Jetis :

1. Rm. H. Natasusila, Pr (1964-1970)

2. Rm. YB. Mangunwijaya, Pr (1969-1976)

3. Rm. A. Wahyasudibya, Pr (1970-1980)

4. Rm. F. Kiswono, Pr (1978-1987)

5. Rm. Y. Tjakraatmadja, Pr (1980-1981)

6. Rm. Th. Poeposoegondo, Pr (1981-1984)

7. Rm. E. Rusgiharto, Pr (1984-1986)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

47

8. Rm. AK. Wedyawiratno, Pr (1986-1989)

9. Rm. FL. Hartosubono, Pr (1989-1992)

10. Rm. FX. Murdisusanto, Pr (1992-1996)

11. Rm. G. Suprayitno, Pr (1995-1996)

12. Rm. FX. Krisno Handoyo, Pr (1996-1997)

13. Rm. Y. Suyitno Hadiatmadja, Pr (1996-2001)

14. Rm. Ch. Sutrasno Purwanto, Pr (2001-2006)

15. Rm. MJ. Riawinarta, Pr (2002- )

16. Rm. L. Issi Purnomo M, Pr (2002-2003)

17. Rm. Ag. Joko Sistiyanto, Pr (2003- )

18. Rm. Ign. Jayasewaya, Pr (2005- )

19. Rm. FX, Krisno Handoyo, Pr (2006- )

20. Rm. Antonius Wahadi Martaatmaja, Pr

21. Rm. Agustinus Nunung Wuryantoko, Pr

B. Lokasi Gereja Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Gereja Santo Albertus Jetis

Jalan AM. Sangaji 20

Yogyakarta 55233

Telepon 0274-517809;512412

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

48

C. Pengelompokan Umat

1. Lingkungan

Lingkungan adalah paguyuban umat beriman yang bersekutu berdasarkan

kedekatan tempat tinggal dengan jumlah antara 10-50 kepala keluarga.

Bila jumlah kepala keluarga lebih dari 50 kepala keluarga maka

lingkungan harus dimekarkan menjadi lebih dari satu lingkungan dengan

memperhatikan aspirasi serta faktor-faktor penentu lainnya dari

lingkungan. Demi pelayanan umat yang lebih intensif, lingkungan dapat

dibagi ke dalam persekutuan-persekutuan yang disebut blok. Paroki St.

Albertus Agung Jetis memiliki 18 lingkungan:

a. Lingkungan St. Yusup Bumijo.

b. Lingkungan St. Antonius Padua Gowongan.

c. Lingkungan St. Ignatius Loyola Penumping.

d. Lingkungan St. Maria Fatima Poncowinatan.

e. Lingkungan St. Maria Immaculatta Kricak.

f. Lingkungan St. Yohanes Bangunrejo.

g. Lingkungan St. Alfonsus Jatimulyo.

h. Lingkungan St. Paulus Jatimulyo.

i. Lingkungan St. Thomas Jatimulyo.

j. Lingkungan St. Yusup Bangirejo.

k. Lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrodiningratan.

l. Lingkungan St. Yusup Karangwaru.

m. Lingkungan St. Andreas Blunyah Rejo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

49

n. Lingkungan St. Yusup Blunyah Gede.

o. Lingkungan St. Petrus Jetisharjo.

p. Lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrokusuman.

q. Lingkungan St. Maria Assumpta Jogoyudan Lor.

r. Lingkungan St. Gabriel Maria Jogoyudan Kidul.

2. Wilayah

Wilayah adalah persekutuan lingkungan-lingkungan yang berdekatan

dengan jumlah antara 3-8 lingkungan. Apabila jumlah lingkungan lebih

dari 8, harus dimekarkan menjadi lebih dari satu wilayah.

Paroki St. Albertus Agung Jetis memiliki 4 wilayah:

a. Wilayah Satu terdiri dari:

1) Lingkungan St. Yusup Bumijo.

2) Lingkungan St. Antonius Padua Gowongan.

3) Lingkungan St. Ignatius Loyola Penumping.

4) Lingkungan St. Maria Fatima Poncowinatan.

b. Wilayah Dua terdiri dari:

1) Lingkungan St. Maria Immaculatta Kricak.

2) Lingkungan St. Yohanes Bangunrejo.

3) Lingkungan St. Alfonsus Jatimulyo.

4) Lingkungan St. Paulus Jatimulyo.

5) Lingkungan St. Thomas Jatimulyo.

c. Wilayah Tiga terdiri dari:

1) Lingkungan St. Yusup Bangirejo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

50

2) Lingkungan St. Ignatius Loyola Cokodiningratan.

3) Lingkungan St. Yusup Karangwaru.

4) Lingkungan St. Andreas Blunyah Rejo.

5) Linkungan St. Yusup Blunyah Gede.

d. Wilayah Empat terdiri dari:

1) Lingkungan St. Petrus Jetisharjo.

2) Lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrokusuman.

3) Lingkungan St. Maria Assupta Jogoyudan Lor.

4) Lingkungan St. Gabriel Maria Jogoyudan Kidul.

3. Kelompok Kategorial

Kelompok Kategorial adalah paguyuban umat beriman yang bersekutu

berdasarkan kategori tertentu dengan jumlah anggota relatif kecil.

Kelompok-kelompok kategorial menandai beragamnya peran dan karisma,

yang sangat berguna bagi hidup Gereja. Bagi kelompok-kelompok

kategorial, ARDAS KAS ditawarkan sebagai inspirasi dan penggerak

dalam pembangunan paguyuban, sehingga karisma yang mereka tawarkan

sungguh berguna bagi kehidupan Gereja. Sangat diharapkan bahwa

kelompok-kelompok kategorial berjejaring satu sama lain, sehingga

meskipun berbeda-beda kelompok-kelompok itu tetap ada dalam

persekutuan Gereja (Nota Pastoral tentang ARDAS KAS 2011-2015, 46).

Paroki Santo Albertus Agung Jetis memiliki 5 kelompok kategorial, yakni:

a. Persekutuan Doa Kharismatik.

b. Paguyuban Worosemedi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

51

c. Antiokhia.

d. Persekutuan Doa Pelajar.

e. Paguyuban Choice.

4. Paroki Administratif St. Alfonsus Nandan

Paroki Administratif adalah persekutuan paguyuban-paguyuban umat

beriman sebagai bagian dari keuskupan dalam batas-batas wilayah tertentu

yang Pastor Kepalanya masih dijabat oleh Pastor Kepala Paroki (PDDP-

KAS 2004, pasal 4:2). Paroki Administratif St. Alfonsus Nandan adalah

persekutuan paguyuban-paguyuban umat beriman sebagai bagian dari

Paroki St. Albertus Agung Jetis, termasuk reksa pastoralnya dan

Keuskupan Agung Semarang.

5. Paroki St. Albertus Agung Jetis

Paroki St. Albertus Agung Jetis merupakan persekutuan paguyuban-

paguyuban umat beriman sebagai bagian dari Keuskupan Agung

Semarang yang terdiri dari 18 lingkungan, yang memiliki batas-batas:

sebelah Selatan Paroki St. Antonius Kotabaru dan Paroki St. Maria Tak

Bercela Kumetiran, sebelah Barat Paroki St. Maria Tak Bercela Kumetiran

dan Administratif St. Alfonsus Nandan, sebelah Utara Administratif St.

Alfonsus Nandan, sebelah Timur Paroki St. Antonius Kotabaru.

D. Tata Pengembalaan

Tata penggembalaan yang telah dicanangkan dalam ARDAS-KAS

2001-2005 dan ARDAS-KAS 2006-2010 serta dikembangkan selama satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

52

dasawarsa terakhir ini hendak dihidupi terus-menerus. Point-point pokoknya

ialah tata penggembalaan yang partisipatif, transformatif dan empowering,

dengan memperhatikan usaha mencerdaskan umat beriman, melibatkan

perempuan dan laki-laki, memberdayakan paguyuban-paguyuban

pengharapan, memajukan kerja sama dengan semua yang berkehendak baik,

serta melestarikan keutuhan ciptaan. Tata penggembalaan tersebut didukung

oleh cara baru berpastoral yang berpijak pada data dan yang bergulir dengan

metode dinamika spiral pastoral. Terhadap tata penggembalaan ini, ditegaskan

kembali dan diberi unsur baru dalam ARDAS-KAS 2011-2015, yakni

mengembangkan tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan

memberdayakan umat beriman, serta memberikan peran pada beragam

karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok. Sinergis berarti

kerja sama antara orang atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar

daripada jumlah yang dicapai jika masing-masing bekerja sendiri.

Mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman berarti mengupayakan umat

beriman berwawasan benar, luas dan mendalam, serta berani dan mampu

mengambil prakarsa dalam pastoral dan tindakan kenabian. Karisma adalah

karunia atau kemampuan khusus yang diberikan Allah kepada seseorang atau

kelompok untuk memampukan mereka menjadi saluran kasih Allah demi

pembangunan tubuh Kristus, yakni Gereja (Nota Pastoral tentang ARDAS-

KAS 2011-2015:30-34).

Untuk melaksanakan panggilan dan perutusannya, Gereja Keuskupan

Agung Semarang menghayati roh dan jiwa communio itu dalam tata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

53

penggembalaan umat beriman. Intisari atau roh communio adalah persekutuan

Allah Tritunggal sendiri. Dan jiwa communio tampak pada keterlibatan setiap

orang beriman pada tingkat apapun dan bentuk apapun dalam mewartakan

dan menghadirkan communio Allah Tritunggal itu. Kongkretnya, dalam tata

penggembalaannya, Gereja Keuskupan Agung Semarang melibatkan,

mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat. Dan dalam hubungannya

dengan masyarakat, Gereja Keuskupan Agung Semarang bersikap terbuka

untuk bekerjasama dengan siapapun yang berkehendak baik. Segala bentuk

kepengurusan dalam Gereja menjadi tanda dan sarana keterlibatan seluruh

umat dalam melaksanakan panggilan dan tugas perutusan umat Allah.

1. Dewan Paroki

Dewan Paroki adalah persekutuan para pelayan umat Allah yang terdiri

dari imam sebagai wakil Uskup dan kaum awam serta biarawati sebagai

wakil umat bersama-sama melaksanakan tugas dan panggilan untuk

terlibat dalam Tri Tugas Kristus, yakni menguduskan, mewartakan dan

menggembalakan.

2. Dewan Paroki terdiri dari:

a. Dewan Harian

1) Ketua (Pastor kepala ex officio)

2) Wakil Ketua I (Pastor pembantu ex officio)

3) Wakil Ketua II (Awam)

4) Ketua-ketua Bidang

5) Koordinator Ketua-ketua Wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

54

6) Sekretaris 1-2

7) Bendahara 1-3

b. Dewan Inti

1) Dewan Harian

2) Ketua-ketua Wilayah

3) Koordinator-koordinator Tim Kerja (KTK)

c. Dewan Pleno

1) Dewan Inti

2) Ketua-ketua Lingkungan

3) Ketua-ketua Kelompok Kategorial

4) Wakil-wakil Organisasi (Wanita Katolik)

5) Biara (Komunitas Suster: PI, CB, ADM dan JMJ)

6) Karya Pastoral Khusus (Paguyuban Peduli Gereja, TK

Indriyasana, SD Kanisius Gowongan)

7) Tokoh-tokoh

3. Tim Kerja

Tim Kerja adalah kelompok kecil yang terbentuk untuk mendampingi

gerakan-gerakan pengembangan bidang-bidang kegiatan Gereja di paroki.

Setiap Tim Kerja memiliki seorang koordinator. Koordinator Tim Kerja

bertugas mengkoordinasikan, membicarakan dan melaksanakan kegiatan

bersama-sama dalam tim, sedemikian rupa sehingga setiap anggota tim

ikut terlibat. Tim Kerja yang ada di Paroki Jetis terbagi dalam 6 bidang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

55

a. Bidang Liturgi

1) Tim Kerja Panduan Liturgi

2) Tim Kerja Prodiakon Paroki

3) Tim Kerja Misdinar

4) Tim Kerja Koor dan Dirigen

5) Tim Kerja Lektor

6) Tim Kerja Pemazmur

7) Tim Kerja Organis

8) Tim Kerja Paramenta

9) Tim Kerja Tata Altar

b. Bidang Pewartaan

1) Tim Kerja Sakramen Inisiasi

2) Tim Kerja Guru Agama/Katekis

3) Tim Kerja Kerasulan Kitab Suci

4) Tim Kerja Pemb. Taman Tunas Iman

5) Tim Kerja Pendampingan Iman Umat

6) Tim Kerja Pendamping Iman Remaja (PIR)

7) Tim Kerja Pemandu

c. Bidang Pelayanan Kemasyarakatan

1) Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)

2) Tim Kerja Kesehatan

3) Tim Kerja Pendidikan

4) Tim Kerja Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

56

5) Tim Kerja Pangruktilaya

6) Tim Kerja Aksi Puasa Pembangunan (APP)

7) Tim Kerja Karya Kerasulan Kemasyarakatan

d. Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi

1) Tim Kerja Ibu-ibu Paroki

2) Tim Kerja Pendampingan Keluarga

3) Tim Kerja Mudika Paroki

4) Tim Kerja Komunikasi Sosial (KOMSOS)

e. Bidang Sarana dan Prasarana

1) Tim Kerja Pemeliharaan dan Pembangunan Gedung

2) Tim Kerja Rumah Tangga Pastoran

3) Tim Kerja Rumah Tangga Paroki

4) Tim Kerja Sound System

5) Tim Kerja Listrik

6) Tim Kerja Keamanan

7) Tim Kerja Pendampingan Karyawan Paroki

f. Bidang Penelitian dan Pengembangan

1) Tim Kerja Data

2) Tim Kerja Pengembangan Sumber Daya

3) Tim Kerja Pengembangan Teritori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

57

E. Skema Dewan Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Ketua-Ketua Wilayah

Koordinator-Koordinator Tim

Kerja

• Ketua (Pastor Kepala) • Wakil Ketua I (Pastor Pembantu) • Wakil Ketua II • Ketua-Ketua bidang • Koordinator ketua-

ketua wilayah • Sekretaris 1 – 2 • Bendahara 1 – 2

DEWAN PAROKI

Dewan Harian

Dewan Inti

DEWAN PLENO

Gambar 5: Skema Dewan Paroki St. Albertus Agung Jetis Sumber: Buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki

Ketua Lingkungan

Ketua Kelompok Kategorial

Ketua Kelompok Kategorial

Wakil Biara

Wakil Organisasi

Wakil Karya Pastoral Khusus

Tokoh-Tokoh

Ketua Lingkungan

Ketua Lingkungan

Paroki

Lembaga Gerejawi

Uskup Pemersatu

Vikep Vikep

Vikep Vikep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

58

1. Skema

Skema tidak dibuat untuk menunjukkan struktur kekuasaan (yang

biasanya erat berkaitan dengan: kedudukan dan jabatan) dalam Dewan

Paroki, tetapi untuk mempermudah koordinasi dan alur komunikasi antar

pengurus.

Jiwa satu roh yang ingin diwujudkan dalam kerja Dewan Paroki

adalah kerjasama dalam satu jaringan koordinasi. Struktur tidak untuk

menggambarkan kekuasaan dengan jalur komando, melainkan untuk

memperlihatkan suatu skema kerja bersifat koordinatif-kemitraan.

Communio adalah semangat yang mau dihayati bersama.

Demikian pula bentuk skema yang dipilih bukan piramida atau

bulatan melainkan garis koordinasi menyamping dengan maksud agar

semakin dihayati semangat kemitra-sejajaran (partnership): kemitra-

sejajaran antara pengurus yang terdekat dengan baris umat (ketua

lingkungan, ketua kelompok kategorial dan wakil organisasi) dengan yang

bertugas melakukan koordinasi pada wilayah yang lebih luas medan

tanggungjawabnya (ketua wilayah, ketua koordinasi kategorial dan

koordinator tim kerja) dan akhirnya dengan yang dipercaya melakukan

koordinasi wilayah seluas paroki (Dewan Harian).

Skema ini dibuat dalam pasal tersendiri (pasal 3) untuk menegaskan

bahwa semakin pentinglah jaringan komunikasi dan koordinasi diciptakan

dalam pola kerja Dewan Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

59

2. Uskup dan Vikep

a. Uskup dicantumkan dalam skema tersebut karena perannya sebagai

pemersatu antar paguyuban-paguyuban dari paroki-paroki se-

Keuskupan Agung Semarang.

b. Dalam melaksanakan tugasnya Uskup mengangkat Vikep-vikep untuk

ikut ambil bagian dalam pengembalaan karya pastoral.

c. Vikep mewakili Uskup baik secara personal maupun fungsional

(PDDP-KAS 2004, pasal 3: 1-2).

F. Wewenang dan Tanggung Jawab

1. Dewan Paroki berwenang mengambil keputusan reksa pastoral paroki

dalam kesatuan dengan arah pastoral keuskupan.

2. Dewan Paroki bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan kepada

umat paroki dan Uskup.

G. Tugas Dewan Paroki

1. Tugas Umum Dewan Paroki

Dewan Paroki bertugas menggerakkan dan mengkoordinasi keterlibatan

umat dan dalam terang iman merencanakan, memutuskan, melaksanakan,

serta mengevaluasi reksa pastoral paroki yang meliputi bidang-bidang:

a. Liturgi dan peribadatan (leitourgia)

b. Pewartaan (kerygma)

c. Pelayanan kemasyarakatan (diakonia)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

60

d. Paguyuban dan tata organisasi (koinonia)

e. Sarana dan prasarana

f. Penelitian dan pengembangan, dengan memperhatikan:

1) Kebutuhan umat Paroki Jetis

2) Kebijakan Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta

3) Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang

2. Tugas Dewan Harian

Dewan Harian bertugas:

a. Menangani masalah-masalah sehari-hari yang timbul dalam

kehidupan umat beriman.

b. Mempersiapkan rapat atau pertemuan dengan kemungkinan

membentuk panitia tersendiri (ad hoc).

c. Menyelenggarakan rapat Dewan Inti dan Dewan Pleno atau

sebagian secara berkala.

d. Menyampaikan laporan tahunan kepada Uskup.

3. Tugas Dewan Inti

Dewan Inti bertugas:

a. Menjabarkan prioritas reksa pastoral paroki dalam bentuk program

kerja.

b. Menyusun rencana program kerja jangka panjang 3 tahun dan

jangka pendek tahunan, serta menyampaikannya kepada Dewan

Pleno.

c. Melaksanakan program kerja yang disahkan oleh Dewan Pleno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

61

d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program

kerja kepada Dewan Pleno setiap bulan Desember atau sekurang-

kurangnya setahun sekali.

4. Tugas Dewan Pleno

Dewan Pleno bertugas:

a. Menentukan prioritas reksa pastoral paroki jangka panjang 3 tahun

dan jangka pendek 1 tahun.

b. Mengesahkan rencana kerja Dewan Inti menjadi program kerja

Dewan Paroki, termasuk RAPB-nya.

c. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja Dewan Paroki setiap

bulan Desember atau sekurang-kurangnya setahun sekali.

5. Tugas Ketua

Ketua bertugas:

a. Memimpin rapat-rapat Dewan Paroki, jika berhalangan atau alasan

lain, mendelegasikan kepada wakil ketua atau ketua bidang.

b. Bertanggung jawab atas semua kegiatan reksa pastoral paroki.

c. Bertanggung jawab atas semua kegiatan pengelolaan harta benda

paroki beserta keuangan paroki.

d. Bertanggung jawab menyusun jadwal liturgi lingkungan dan

wilayah.

e. Menyampaikan agenda kegiatan pastoral baik jangka pendek atau

yang segera ditangani maupun jangka panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

62

f. Bersama pengurus Dewan Harian terpilih menyusun Dewan Inti

dan Pleno atau bersama Wakil Ketua I dan Formatur terpilih

menyusun Dewan Harian.

g. Menjadi Ketua PGPM ex offocio.

h. Mendorong terlaksananya program-program kerja yang telah

disahkan oleh Rapat Pleno Dewan Paroki.

i. Mengembangkan karya pastoral dengan menggunakan metode

spiral pastoral dengan langkah-langkah: mengenali situasi pokok,

menemukan inspirasi iman yang aktual, menyusun rencana dan

pelaksanaan serta membuat laporan evaluasi.

j. Menjalin koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak di luar

Paroki Jetis.

k. Membuat refleksi pada akhir tugas.

l. Menyelenggarakan acara pergantian tugas dengan penggantinya

dalam berita acara yang disaksikan oleh pejabat dari keuskupan.

6. Tugas Wakil Ketua I

Wakil Ketua I bertugas:

a. Mendampingi semua kegiatan reksa pastoral bidang liturgi dan

peribadatan, pewartaan serta sarana dan prasarana serta atau yang

ditentukan oleh ketua.

b. Mendampingi ketua bidang yang ditugaskan menyusun rencana

kegiatan atau program kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

63

c. Mendorong terlaksananya program-program kerja yang telah

disahkan dalam rapat Pleno Dewan Paroki.

d. Mengembangkan karya pastoral dengan menggunakan metode

spiral pastoral dengan langkah-langkah: mengenali situasi pokok,

menemukan inspirasi iman yang aktual, menyusun rencana aksi

dan membuat laporan evaluasi.

e. Menggantikan tugas-tugas Ketua, bila Ketua berhalangan.

7. Tugas Wakil Ketua II

Wakil Ketua II bertugas:

a. Membantu pelaksanaan program kerja masing-masing bidang dan

bila perlu menentukan langkah selanjutnya.

b. Mendampingi semua kegiatan reksa pastoral bidang pelayanan

kemasyarakatan, paguyuban dan tata organisasi serta penelitian dan

pengembangan atau yang ditentukan oleh ketua.

c. Mengkoordinasi kegiatan Sekretaris dan Bendahara.

d. Bertanggung jawab atas terlaksananya administrasi kegiatan

paroki.

e. Menjadi jembatan antara umat dan atau Dewan Paroki dengan

Hirarki atau Pastor Paroki.

f. Menjadi anggota PGPM ex officio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

64

8. Tugas Sekretaris I

Sekretaris I bertugas:

a. Menyelenggarakan surat-menyurat untuk atau atas nama Pengurus

Dewan Paroki baik ke pihak Gereja maupun masyarakat atau

Instansi Pemerintah.

b. Menyimpan dan mengarsip semua dokumen dan surat berharga di

tempat yang semestinya (keuskupan atau pastoran), sedangkan

salinan disimpan di sekretariat Dewan Paroki.

c. Bersama ketua merangkum program-program kerja masing-masing

bidang beserta RAPB-nya.

d. Atas nama Dewan Paroki menyampaikan laporan

pertanggungjawaban baik secara tertulis maupun lisan baik kepada

Dewan Pleno maupun keuskupan.

e. Bekerja sama dengan Sekretaris II dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

f. Menjadi Sekretaris PGPM ex officio.

9. Tugas Sekretaris II

Sekretaris II bertugas:

a. Membuat undangan dan notulen rapat-rapat dan pertemuan Dewan

Paroki.

b. Menyiapkan keperluan rapat seperti daftar hadir, tempat dan

peralatan rapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

65

c. Bertanggung jawab atas pendistribusian surat-menyurat Dewan

Paroki.

d. Mengadakan, mengelola dan menginventarisasi peralatan dan

sarana sekretariat Dewan Paroki.

e. Melakukan penyimpanan arsip (keeping the record) dengan

menggunakan salah satu sistem kearsipan, sesuai situasi dan

kondisi bahan arsip.

f. Bekerja sama dengan Sekretaris I dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

10. Tugas Bendahara I

Bendahara I bertugas:

a. Ikut membuat RAPB Dewan Paroki.

b. Membukukan penerimaan dan pengeluaran uang paroki sesuai

dengan pos-pos penerimaan dan pengeluaran dalam aliran kas.

c. Mengelola kas kecil paroki dengan batasan jumlah tidak boleh

lebih dari Rp 5.000.000.

d. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan baik bulanan

maupun tahunan kepada umat dan Uskup.

e. Bertanggung jawab terhadap pengiriman dana solidaritas dan

kolekte-kolekte khusus.

f. Bekerja sama dengan Bendahara II dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya, seperti penghitungan kolekte.

g. Menjadi Bendahara PGPM ex officio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

66

11. Tugas Bendahara II

Bendahara II bertugas:

a. Ikut membuat RAPB Dewan Paroki.

b. Menangani dana keuangan dari kolekte I dan II serta amplop

persembahan dan sampul pembangunan, bersama Tim Bendahara

paroki.

c. Mempersiapkan amplop atau sampul untuk penghimpunan dana

Paroki.

d. Bertanggung jawab terhadap urusan Bank.

e. Memikirkan cara-cara atau kegiatan baru dalam penghimpunan

dana dan atau pengembangan keuangan paroki serta pengamanan

dan pemanfaatan asset paroki.

f. Bekerja sama dengan Bendahara I dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya, seperti penghitungan kolekte.

H. Harta Benda dan Keuangan Paroki

1. Pengelolaan Harta Benda

a. Harta benda paroki adalah harta benda gerejawi yang dimiliki dengan

tujuan penyelenggaraan ibadat, kerasulan, amal kasih, pelayanan

rakyat kecil, penghidupan rohaniwan dan petugas-petugas lain.

b. Status kepemilikan harta benda paroki adalah atas nama Pengurus

Gereja dan Papa Miskin (PGPM) Santo Albertus Agung Jetis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

67

c. Harta benda Paroki dikelola sesuai dengan tujuan sebagaimana ayat 1

di atas dengan senantiasa memperhatikan citra serta nama baik Gereja.

d. Segala kegiatan pengelolaan harta benda paroki didasarkan atas

prinsip-prinsip:

1) Berdikari

Sedapat mungkin paroki berdikari di bidang keuangan sebagai

wujud tanggung jawab bersama atas hidup dan karya Gereja.

2) Subsidiaritas

Apabila paroki telah berusaha semaksimal mungkin namun belum

bisa mencapai tujuan maka instansi yang lebih tinggi

membantunya.

3) Solidaritas

Saling memperhatikan, saling membantu dan saling menolong

dalam bidang di antara sesama paroki.

4) Prioritas pada yang terlupakan dan menderita

Mengusahakan terciptanya tatanan hidup demi kesejahteraan

semua orang dengan mengutakan saudari-saudara yang terlupakan

dan menderita dalam bidang keuangan.

5) Transparan dan Akuntabel

Pengelolaan harta benda paroki dilaporkan secara berkala dan

tertulis kepada umat melalui rapat dewan dan pertemuan wakil

umat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

68

e. Harta benda yang dimiliki paroki terdiri atas:

1) Barang bergerak: mobil

2) Barang tak bergerak: tanah, bangunan, barang pastoran, inventaris

gereja dan pastoran.

2. Keuangan

a. Dewan Paroki menyerahkan RAPB paroki kepada keuskupan pada

setiap awal tahun.

b. Pastor Kepala bertanggung jawab atas laporan keuangan kepada Uskup

dan Dewan Pleno.

c. Pastor Kepala tidak menjabat Bendahara.

d. Penerimaan dana dari mana pun asalnya yang diterima oleh Bendahara

tanpa dikurangi untuk apa pun disetorkan ke Bank yang telah

ditentukan secara utuh.

e. Setiap penerimaan dana oleh bidang/tim kerja/panitia yang dibentuk

oleh Dewan Paroki harus segera dipertanggungjawabkan kepada

Dewan Paroki.

f. Penerimaan dan pengeluaran dana lebih dari Rp 50.000.000 harus

mendapat persetujuan dari Uskup.

3. Pengurus Gereja dan Papa Miskin

a. Paroki St. Albertus Agung Jetis mempunyai badan hukum yang

berbentuk “Pengurus Gereja dan Papa Miskin St. Albertus Agung”

(PGPM St. Albertus Agung).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

69

b. Badan hukum ini dibentuk untuk kepentingan paroki dalam urusan hak

dan kewajiban sipil.

c. PGPM melaksanakan keputusan Dewan Paroki.

d. Karya-karya khusus yang sudah menjadi besar harus dilepas dari

tanggung jawab PGPM.

4. Keanggotaan Pengurus Gereja dan Papa Miskin

a. Keanggotaan PGPM terdiri dari 5 orang yang diambil dari fungsionaris

Dewan Harian.

b. Pastor Kepala ex officio menjadi ketua PGPM, Sekretaris I Dewan

Paroki ex officio menjadi Sekretaris PGPM, Bendahara I Dewan Paroki

ex officio menjadi Bendahara PGPM, Wakil Ketua II dan Ketua

Bidang Sarana dan Prasarana ex officio menjadi anggota PGPM.

c. Kepengurusan ditetapkan dengan surat keputusan Uskup atas usulan

Dewan Paroki.

(Sumber: Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki (PPDP) Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

70

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Komponen Sistem Pengendalian Inti dan Penerapannya pada Paroki

Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Sistem pengendalian inti memiliki empat komponen yang saling

berkaitan dan berurutan yang membentuknya menjadi sebuah sistem yang

sempurna, yaitu perencanaan, pengoperasian, pengukuran dan evaluasi-

penghargaan. Berikut ini penulis akan menjabarkan satu per satu

komponen sistem pengendalian inti Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta.

1. Komponen Perencanaan

a. Tujuan dan Sasaran Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Perencanaan mutlak perlu dalam suatu organisasi baik laba

maupun nirlaba seperti Gereja atau paroki agar kegiatan yang

dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama. Seluruh kegiatan terarah pada tujuan yang sama pula.

Perencanaan diwujudkan secara konkrit dalam bentuk tujuan baik

yang sudah dirumuskan secara tertulis maupun lisan, program

kerja, anggaran dan hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan

kegiatan tersebut.

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta memiliki

tujuan, walaupun tujuan tersebut belum dituangkan secara tertulis

dalam Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki (PPDP). Seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

71

informasi yang disampaikan oleh Bendahara, Wakil Ketua II, dan

Ketua Bidang Pewartaan sebagai berikut:

… tujuan dan sasaran paroki ini yang utama adalah ingin

mengembangkan Kerajaan Allah di lingkup paroki.

Kemudian juga membuat kesejahteraan dan menanggapi

kebutuhan-kebutuhan di dalam paroki (8) (Bendahara).

Saya lihat mestinya menurut saya itu bagaimana

mengembangkan umat, memperkaya iman umat juga untuk

mengembangkan paroki itu sendiri dalam arti yang luas,…

mengembangkan paroki yang luas itu…juga termasuk

sesuai dengan ARDAS itu, lingkungan dan sebagainya itu

tidak hanya sekedar liturgi (1)…mengembangkan umat

baik wawasan, kapasitas, keimanan (2) (Wakil Ketua II).

Yang pertama supaya umat dapat memperoleh tujuh

sakramen, pelayanan tujuh sakramen secara lengkap. Lalu

yang kedua juga umat menghayati tentang kehidupan dari

tujuh sakramen tersebut (1) (Ketua Bidang Pewartaan).

Masing-masing informan mempunyai rumusan yang berbeda-

beda tentang tujuan paroki. Berbeda lagi dengan apa yang

diungkapkan oleh Ketua Bidang Liturgi dan Ketua Bidang

Litbang. Mereka melihat tujuan sebagai sebuah visi misi. Berikut

ungkapannya:

Visi misi itu ada sedang dalam proses dibuat, tetapi saya

tidak tahu, saya ndak bisa, saya belum jelas dengan tujuan

itu akan dibawa kemana, itu untuk saya masih tanda tanya

(1) … mungkin sudah tetapi entahlah saya sebagai anggota

Dewan Harian tidak merasa cukup terinternalisasi dengan

visi misi itu. Di dalam Dewan Harian, kalau dalam konteks

liturgi tidak terlalu signifikan „kan Suster, tidak terlalu

terlihat antara visi misi dengan kinerja di liturgi. Tapi kalau

menurut saya visi misi justru mungkin lebih banyak

nampak di dinamika yang lain (2) (Ketua Bidang Liturgi).

Saya belum hafal visi misi kami, baru ini saya belum hafal,

memang saya sudah membaca tapi saya belum hafal (1)

(Ketua Bidang Litbang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

72

Hal ini menunjukkan bahwa Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta sudah mempunyai tujuan namun belum di

rumuskan secara tertulis sebagai pedoman bersama. Nampak dari

ungkapan Bendahara, Wakil Ketua II dan Ketua Bidang Pewartaan

bahwa tujuan paroki ini sifatnya kualitatif yakni mengembangkan

Kerajaan Allah yang terwujud dalam semakin berimannya umat

dan keselamatan jiwa-jiwa dengan terpenuhinya pelayanan

sakramen-sakramen.

b. Rencana Kerja Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Untuk mencapai tujuan tersebut, Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta membuat rencana kerja, yaitu program

kerja strategis atau yang disebut juga program visioner dan

program kerja rutin seperti yang dinyatakan oleh Wakil Ketua I,

Sekretaris Paroki dan Ketua Bidang Pewartaan berikut:

… perencanaan anggaran di paroki ini, untuk program rutin

biasanya kami belajar dari program tahun yang lalu jadi

realitas tahun yang lalu, kemudian rencana rutin kami buat

programnya 4 tahun yang lalu itu yang pertama hanya

naikkan juga untuk anggarannya 10% (1) … penyusunan

program visioner di sini itu sampai biasanya tahap program

kerja …(3) (Wakil Ketua I).

…Program kerja rutin dan non rutin atau unggulan,

kemudian nanti disusun menjadi RAPB … (16) … kalau

seperti di pewartaan, baptisan itu „kan rutin, selain yang itu

pewartaan ada kegiatan apa yang lain, ada program apa (17)

(Sekretaris Paroki).

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta menyiapkan

formulir/blanko untuk menyusun program kerja, yang kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

73

dibagikan kepada tim-tim kerja untuk diisi. Setiap tim kerja

mengisi formulir tersebut selanjutnya didiskusikan di bidang

bersangkutan atau yang membawahi tim kerja tersebut kemudian

diajukan ke Dewan Paroki dalam rapat pleno (Ketua Bidang

Pewartaan, kode 3). Ketua Bidang Liturgi juga mengungkapkan hal

yang serupa berkaitan dengan penyusunan rencana kerja ini (kode

63). Dalam mengisi formulir tersebut umumnya mereka

menggunakan tulisan tangan atau masih manual sehingga setelah

masing-masing tim kerja mengisi selanjutnya dikumpulkan ke

sekretariat paroki untuk diketik ulang menggunakan komputer

supaya lebih bagus atau rapi (Ketua Bidang Liturgi, kode 64 dan

65). Demikian juga dikatakan oleh beberapa informan lain: Wakil

Ketua II (kode 3), Ketua Bidang Litbang (kode 2) dan Ketua

Bidang Tata Organisasi (kode 7,8,9,30).

c. Anggaran Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis juga menyusun rencana

biaya untuk menjalankan program kerja berupa Rencana Anggaran

Belanja (RAB). Berikut pernyataan beberapa informan:

…dari tim kerja disampaikan ketua bidang, kita bicarakan

di sini, kita nilai di sini lalu setelah itu kita bawa ke pleno

untuk dibahas bersama-sama (39) (Romo Kepala).

Kayak rencana pendapatan, lalu rencana belanja, kalau

bahasa keuangan sejauh saya ingat, kalau istilah ini tidak

salah, nanti ada rencana penerimaan paroki dari mana-

mana, lalu nanti akan ada rencana pengeluaran dari

program-program dewan dan segala pengeluaran paroki

misalnya (61). Di budget ini seingat saya kayaknya ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

74

prediksi rencana penerimaan dan pengeluaran, yang ideal

(62) (Ketua Bidang Liturgi).

Menurut Bendahara, paroki ini setiap tahun mempunyai Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) (kode 9). RAPB ini

dibuat atau disusun oleh tim-tim kerja setelah mereka membuat

rencana kegiatan, selanjutnya diajukan ke paroki dipresentasikan

dalam rapat Dewan Pleno (kode 13). Setelah diplenokan masuk

sebagai notulen Dewan Harian bersama Romo Paroki langkah

berikutnya diolah dan disusun (kode 48) sehingga menjadi

Rencana Anggaran Belanja (RAB) paroki yang kemudian dikirim

ke keuskupan (16). Demikian juga disampaikan oleh Ketua Bidang

Paguyuban dan Tata Organisasi (kode 5 dan 32) mengenai adanya

pembuatan anggaran di paroki.

Selain RAB, penulis mengajukan pertanyaan kepada para

informan mengenai ada tidaknya Rencana Anggaran Investasi

(RAI) di Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta. Sebagian

besar dari mereka mengatakan tidak ada investasi di paroki.

Berikut pernyataan mereka:

Sepertinya tidak, RAI ndak (40) (Ketua Bidang Liurgi).

Kita ini miskin belum bisa investasi (54) (Wakil Ketua II).

… setahu saya Gereja Jetis belum (50). Investasinya lebih

pada itu tadi iman (51) (Ketua Bidang Litbang).

Ketua Bidang Pewartaan mempunyai pendapat yang berbeda.

Menurut beliau investasi ada dalam bentuk tabungan dan deposito

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

75

untuk membiayai rencana pembangunan gedung gereja pada waktu

akan datang, berikut pernyataannya:

Anggaran pembangunan gereja itu ada dalam bentuk

tabungan berapa, bentuk deposito berapa (49).

Dari keterangan yang diberikan oleh para informan ini,

menunjukkan bahwa hanya ada penyusunan RAB untuk

membiayai program kerja di paroki. Sedangkan RAI hanya untuk

membiayai proyek besar seperti pembangunan gedung gereja.

d. Pembuatan Program Kerja dan Anggaran Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta

Dalam perencanaannya, Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta menyusun program kerja yang akan dilaksanakan

setahun ke depan. Berikut pernyataan beberapa informan:

… setiap tahun kita menyusun (2) (Ketua Bidang

Pewartaan).

… awal tahun waktu bikin program …(28) (Ketua Bidang

Liturgi).

Kualitas suatu kegiatan atau program kerja juga menjadi

perhatian sebagai suatu hal yang penting bagi paroki ini. Mereka

selektif dalam menentukan program yang benar-benar akan

dijalankan. Program kerja yang menjadi prioritas adalah kegiatan

yang sungguh berbobot. Berikut pernyataan para informan

mengenai hal ini:

Juga termasuk penilaian atas bagaimana kerjanya …

rencana kerja yang relatif misalnya biasanya kita batasi

kadang-kadang kita tolak (9). Tahun ini tahun terakhir masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

76

bakti barang kali kadang-kadang ada pertimbangan untuk

kualitas kegiatan (10). Jadi biasanya kita menilai kualitas

kegiatannya dan angarannya (40) (Romo Kepala).

Karena kadang-kadang banyak program-program yang tarik

ulurnya itu sangat panjang tetapi kalau hal-hal prinsip bisa

disepakati dulu di Dewan Harian, itu ketika naik ke pleno

akan lebih cepat, tinggal nanti bukan berarti lalu harga mati

masih terbuka untuk diskusi (19). Tetapi lalu kami di

Dewan Harian pun siap dengan prinsip-prinsip, kenapa

program, misalnya yang sering itu ziarah, kenapa ziarah

kalau untuk orang dewasa itu kami cenderung untuk tidak

memberikan subsidi tetapi kalau untuk Putra Altar kenapa

gereja memberikan subsidi, nah itu ada (20) (Ketua Bidang

Liturgi).

Kalau membuat program jangan banyak-banyaklah yang

sekiranya betul-betul memungkinkan untuk dikerjakan (11).

Oh ini ndak relevan, berarti tahun depan, atau dihapus, atau

anggaran cari sendiri (13). Jadi asas kemanfaatannya

seberapa tinggi nilainya (31) (Wakil Ketua II).

Paroki ini menyusun program kerja dan anggaran

menggunakan sistem bottom-up, yaitu dari tim kerja kemudian

diajukan kepada ketua bidang selanjutnya dibahas dalam rapat

Dewan Pleno. Berikut pernyataan para informan tentang hal ini:

… dalam pleno biasanya per tim kerja dan per bidang kita

bacakan, lalu bagaimana tanggapan. Lalu kita juga tawar-

menawar untuk biaya, itu „kan ada dari swadaya, dari

paroki dan sumber lain (8) (Romo Kepala).

Cara penyusunannya … dari tim-tim kerja, kemudian nanti

kita omong, kemudian nanti …, itu disampaikan dalam

pertemuan pleno, tapi sebelumnyakan ada pertemuan tim

kerja dengan bidang, ketua bidang, kemudian nanti

disampaikan ke pleno (4). … kita menyusun untuk rencana

kerja … dengan anggaran tahun ini (6). (Ketua Bidang

Paguyuban dan Tata Organisasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

77

Menurut Ketua Bidang Liturgi, dalam menyusun program kerja

dan anggaran mekanismenya bertahap yakni berawal dari tim kerja

dan terakhir di Dewan Pleno. Ada perbedaan cara kerja yang

mereka tempuh antara yang dulu dengan dua tahun terakhir ini.

Proses penyusunan program kerja dan anggaran yang dulu dimulai

dari tim kerja lalu ke bidang selanjutnya ketua bidang mengajukan

ke Dewan Harian kemudian terakhir ke Dewan Pleno. Sedangkan

cara yang ditempuh dua tahun terakhir dimulai dari tim kerja

kemudian ke bidang dan selanjutnya langsung ke Dewan Pleno

tanpa melewati Dewan Harian (kode 7,15,16,17). Memang ada

kelebihan dan kekurangan masing-masing cara tersebut. Jika tanpa

melewati Dewan Harian yaitu cara yang ditempuh sekarang maka

akan ada penghematan waktu mengurangi satu kali pertemuan.

Sementara jika melewati Dewan Harian yaitu cara yang ditempuh

dulu akan mempercepat proses diskusi di Dewan Pleno karena

sudah banyak diskusi di Dewan Harian (kode 18).

Dari pernyataan para informan di atas, secara singkat dapat

dikatakan bahwa Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

menyusun program kerja beserta anggaran untuk satu tahun secara

selektif. Program prioritas adalah program yang sangat

memungkinkan untuk dijalankan dan berbobot. Penyusunan

program kerja dan anggaran dengan sistem bottom-up yaitu dari

tim kerja ke ketua bidang masing-masing dan selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

78

didiskusikan di Dewan Pleno untuk penentuan kelayakan program

tersebut dijalankan.

e. Persetujuan dan Pengesahan Program Kerja dan Anggaran Paroki

Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Rapat Dewan Pleno adalah forum yang menyetujui dan

mengesahkan program kerja dan anggaran yang diajukan, dan pada

akhirnya semua keputusan ada pada kewenangan Romo Kepala

Paroki sebagai pemegang kendali tertinggi. Berikut pernyataan

para informan tentang hal ini:

Biasanya kami plenokan (7). Bersama-sama (43) (Romo

Kepala).

Pernyataan “bersama-sama” dari Romo Kepala mau

mengatakan bahwa pengesahan dan persetujuan program kerja dan

anggaran dilakukan di forum rapat Dewan Pleno.

Pengesahannya bersama-sama dalam pleno (14). …ke

Dewan Pleno kemudian baru kita sahkan (50) (Bendahara).

Bersama-sama (9). Siapa yang mengetok ya bersama-sama,

setelah kita masing-masing presentasi (12) (Wakil Ketua

II).

Dewan Paroki Pleno, forumnya di sana (8). Romo Paroki

termasuk dalam Dewan Paroki Pleno (9). Ya. Forumnya di

sana, bahwa yang tanda tangan nanti Romo Kepala tapi

forum yang menyatakan bahwa ini disetujui atau tidak atau

mungkin diharapkan ada perubahan itu di Dewan Paroki

Pleno (12). Di forum Dewan Paroki Pleno (60) (Ketua

Bidang Liturgi).

Program-program itu, nanti di dalam rapat pleno ditentukan

disahkan di situ (9). Tapi juga ada juga yang kalau di dalam

pleno itu kebetulan juga kita masuk di sana itu memang

program itu nyata bisa dilaksanakan dan memang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

79

urgent sangat penting ya itu langsung kita ketok palu (10).

… Jadi awal tahun sudah kita (…) direncanakan itu, nanti

kalau sudah oke jadi rencana kerja ditandatangani Romo

(15) (Ketua Bidang Pewartaan).

Pleno (21). … sepengetahuan saya ketika pleno dibahas di

sana akhirnya disetujui tetap jalan. Jadi ketika itu bahasa

ketuk palu dalam pleno … tetap jalan (23). Kalau program

dan anggaran itu sudah disetujui pleno umumnya

seharusnya Romo Paroki sudah memahami itu. Sudah

mengetahui itu (24) (Ketua Bidang Litbang).

Dipleno (17). Pleno itu, dikeluarkan di dalam pleno nanti

otomatis yang menyetujui „kan Romo Paroki (18) (Ketua

Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi).

f. Kriteria Penilai Kinerja Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta

Dalam menilai keberhasilan suatu program yang mereka

jalankan, Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

menggunakan standar lisan. Paroki ini belum mempunyai kriteria

penilaian (indikator) tertulis. Penilaian dilakukan saat evaluasi

setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini umumnya dilakukan

ditingkat tim kerja atau kepanitiaan yang menyelenggarakan

kegiatan tersebut. Ukuran keberhasilan yang mereka gunakan

dilihat langsung dari hasil kegiatan tersebut. Apabila program atau

kegiatan berjalan baik sesuai dengan rencana maka program

tersebut dianggap berhasil dan mencapai tujuan. Berikut

pernyataan para informan:

Jadi kalau itu berarti monitoring dan evaluasi, tahapnya

belum sampai di sana. Monitoring dan evaluasi lalu hanya

sebatas di pin yang punya program itu, kami punya

indikator sendiri kalau misalnya acara entah pesertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

80

berapa minatnya seperti apa, apa feedback dari mereka

seperti apa tapi lebih di sana (10). Tetapi lalu maksudnya

Suster adalah ada standar besar yang disepakati bersama

secara umum ditingkat Dewan Paroki Pleno, sejauh saya

mengikuti sepertinya belum ada (11) (Ketua Bidang

Liturgi).

Paling ndak „kan diakhir tahun pasti ada rapat pleno Dewan

Paroki, istilahnya pertanggungjawaban dalam setahun (19).

Itu di forum nanti dibahas kira-kira kegiatan ini bisa

terpenuhi „kan banyak sisi yang dilihat gitu lho (22)

(Sekretaris Paroki).

Kami adakan evaluasi, kalau mau jujur ndak sampai 70%

terealisasi dari program itu (4). Kayaknya selama ini belum.

Belum ada standar kinerja, untuk menilai itu „kan? (59)

(Wakil Ketua II).

Indikator baku ndak ada Suster (19). Indikator baku belum

ada kayaknya (20) (Ketua Bidang Litbang).

2. Komponen Pengoperasian

a. Proposal Kegiatan dan Pencairan Anggaran Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta

Walaupun program kerja dan anggarannya sudah disetujui

dan disahkan di Dewan Pleno, namun saat menjelang pelaksanaan

kegiatan, tim kerja atau panitia yang akan melakukan kegiatan

tersebut harus membuat proposal untuk pencairan dana dari paroki.

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta mempunyai

prosedur yang simple dalam pengajuan proposal kegiatan. Prosedur

pengajuan proposal dari tim kerja yang akan melakukan kegiatan

kemudian ke Ketua Bidang bersangkutan untuk diketahui sebagai

orang yang membawahi tim kerja tersebut, selanjutnya ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

81

Bendahara. Bendahara akan mencairkan dana jika ada persetujuan

dari Romo Kepala. Maka proposal tersebut dari Bendahara ke

Romo Kepala untuk diketahui dan dilihat. Pada umumnya proposal

selalu disetujui oleh Romo Kepala, tidak lagi banyak diskusi atau

tawar-menawar di sana karena sudah diasese saat pengajuan

program kerja dan anggaran di Dewan Pleno. Jika Romo Kepala

menyetujui maka Bendahara akan mencairkan dana kepada tim

kerja bersangkutan.

Menurut Ketua Bidang Pewartaan, untuk mengadakan

kegiatan mereka mengajukan proposal. Tidak semua dana berasal

dari Dewan Paroki tetapi sebagian dari sumber lain atau

swadaya/swadana. Prosedur pengajuan proposal melalui Mbak Ira

yaitu salah satu dari Sekretaris Paroki yang membantu Bendahara

dalam memegang kas kecil karena Bendahara sendiri tidak bisa

stand by setiap hari di paroki. Dari pemegang kas kecil proposal

tersebut diserahkan ke Romo Kepala dan Bendahara, setelah ada

asese dari Romo Kepala maka Bendahara akan mencairkan dana

dan menyerahkannya kepada tim kerja atau bidang bersangkutan

(kode 24). Namun sebelum proposal diajukan ke pemegang kas

kecil, Romo Kepala, dan Bendahara, tim kerja tersebut akan

menyerahkan proposal ke Ketua Bidang ditanda tangan dan

mengetahui Ketua Bidang, ini untuk proposal intern yang ke

Dewan Paroki. Sedangkan proposal yang ke luar paroki harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

82

ditanda tangan dan megetahui Romo Kepala (kode 25). Demikian

juga ungkapan dari beberapa informan lain tentang proposal

kegiatan dan pencairan anggaran/dana tersebut. Berikut pernyataan

mereka:

Untuk pengendalian keuangan, pertama dari masing-masing

tim kerja itu dulunya membuat proposal RAB kemudian

untuk pencairan dana lagi dia membuat proposal lagi untuk

kegiatan ini, bulan ini membutuhkan anggaran sebesar ini,

kemudian dimasukkan ke Bendahara, lalu nantinya atas

persetujuan Romo baru bisa kita cairkan (18). Ya,

Bendahara (21) (Bendahara).

Untuk pernyataan Bendahara kode 21, informan menjawab

pertanyaan penulis mengenai siapa yang mencairkan anggaran.

Anggarannya sekian rupiah gitu, „kan sudah diputusi nanti

tinggal pas waktu mau pelaksanaan yang membutuhkan

dana minta ke Bendahara untuk dicairkan (23)(Sekretaris

Paroki).

…kalau mau minta dana „kan harus dengan proposal (14).

Kalau raker „kan tanpa proposal hanya angka sekian …

hanya nanti ditanya apa yang global saja sekian … (15).

Tapi kan detailnya lewat proposal (16). Misalnya ada acara

apa sebulan lagi atau dua bulan lagi mengajukan proposal

lengkap itu dan pada akhirnya tetap Romo, mencermati

(17). Ada mengetahui paling tidak terus ke Romo (18).

Nanti, Romo terus ke Bendahara (19) (Wakil Ketua II).

… lalu nanti bisa dengan ya kalau bahasanya kami proposal

satu lembar lebih pada ini program mau mengklaim budget

yang mana, menuju RAB yang poin mana itu disebutkan di

sana (14) (Ketua Bidang Liturgi).

Dana itu sudah tersedia, bukan tersedia, tersetujui

kemudian ketika saya mau minta saya tinggal komunikasi

saja, komunikasi dengan Bendahara ya kadang memang

harus ada asese dari Romo Kepala, kalau saya harus

mengajukan asese dulu sekian dengan Romo Kepala, ke

Bendahara minta. Ya ndak langsung ditunjukkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

83

Bendahara tapi saya harus komunikasi dulu, kalau saya

pribadi saya komunikasi dulu ke Bendahara kemudian saya

membuat semacam proposal sederhana ke Romo Kepala,

Romo Kepala akan melihat (11) (Ketua Bidang Litbang).

…itu membuat proposal, buat proposal (33). Ya untuk

kegiatannya harus ada proposal Suster (34) (Ketua Bidang

Paguyuban dan Tata Organisasi).

b. Pengetahuan Pimpinan atas Kegiatan Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta

Romo Paroki mengetahui semua kegiatan di paroki. Di

paroki ini mempunyai tiga orang romo, namun yang aktif berkarya

di paroki ini ada dua romo yakni Romo Kepala dan satu romo lagi

membantu yang disebut sebagai Romo Pembantu atau Wakil Ketua

I. Peran Romo Kepala selain mengetahui kegiatan-kegiatan juga

sebagai orang yang mempunyai wewenang menyetujui kegiatan

tersebut. Jika Romo Kepala tidak menyetujui maka tidak

dilaksanakan kegiatan. Romo Pembantu atau Wakil Ketua I selain

melaksanakan tugas pokok juga seringkali terlibat langsung dalam

kegiatan-kegiatan yang ada di paroki. Berikut pernyataan para

informan tentang hal ini:

Lalu kebetulan Romo Nunung juga aktif di sana, juga ada

pengaruh Romo. Itu masalahnya lalu Romo centrisnya ada

seperti itu ya (5). Saya juga berpikir kemarin untuk bidang-

bidang yang lain barang kali memang harus kita terjun

langsung untuk sementara untuk memacunya (6) (Romo

Kepala).

(…) di sini lebih sebagai koordinator ya istilahnya, jadi

Beliau memberikan penawaran kepada seluruh anggota itu

apakah disetujui atau tidak pertimbangan bagaimana? Nanti

dengan pendapat-pendapat itu nanti lalu Beliau katakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

84

kalau memang ini dirasa ini bisa dilaksanakan dan ada

pertanggungjawabannya Beliau akan mengatakan oke kita

jalankan (13). Di sini sampai Romo Nunung itu mengajar

calon baptis. Saya juga tidak bisa akhirnya Romo Nunung

yang berkenan mengajar (42) (Ketua Bidang Pewartaan).

Orang yang disebut “Beliau” oleh Ketua Bidang Pewartaan (kode

13) adalah Romo Kepala.

… waktu membuat program, menyusun program Pastor

Paroki „kan ikut. Ikut dalam penyusunan program (27). Di

dalam RAPB juga ada waktu menentukan juga Romo

Paroki ikut. Romo Paroki tahu semua kegiatan di paroki

(28) (Bendahara).

c. Surplus dan Defisit di Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta

Realisasi anggaran tidak selalu sesuai dengan perencanaan.

Pengeluaran dana untuk kegiatan bisa lebih besar dari anggaran

yang sudah ditetapkan yang disebut defisit atau sebaliknya lebih

kecil dari anggaran yang sudah ditetapkan yang disebut surplus.

Hal ini disebabkan kejadian-kejadian di lapangan yang tak terduga

sebelumnya. Jika dana lebih bukan menjadi masalah, akan

dikembalikan kepada paroki. Jika kekurangan dana maka tim kerja

atau panitia pelaksana akan minta lagi ke paroki atau

mengusahakannya dengan cara lain. Berikut pernyataan para

informan tentang hal ini:

Yang ada melonjaknya, pengalaman melonjaknya biasanya

di lapangan ya (24). … sejauh ini selalu ditangani oleh

panitia (25). Ada hal-hal yang tak terduga juga ya (26). Jadi

kadang-kadang hal-hal mendadak ya (27). Tapi kalau

seperti keamanan itu „kan terjadinya tak terduga pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

85

waktu hari ha-nya ya (29). Biasanya antar mereka ada

pembicaraan (30). Jadi kecuali anggaran dari paroki ada

donatur, ada beberapa tim kerja yang kita anggap ya

biasanya tidak seluruhnya uang dipakai ya (31). Sehingga

uang kita anggarkan juga ndak terpakai, biasanya

diambilkan dari itu (32). Bisa dipenuhi dari panitia sendiri

(33) (Romo Kepala).

Dan kelebihan antara plus minus anggaran itu nanti kalau

dari LPJ-nya itu memang lebih ya kita harus

bertanggungjawab karena memang itu „kan DPP „kan sudah

bekerja masak mau tombok sehingga nanti kita keluarkan

dari paroki, kalau kelebihannya ya dikembalikan di paroki

lagi (33) (Bendahara).

Tetap dikembalikan ke Bendahara (31). Nanti dimintakan

lagi ke Bendahara (32) (Sekretaris Paroki).

Kalau ada saldo dikembalikan, kalau kurang berarti nanti

minta tambah (22) (Ketua Bidang Liturgi).

Kadang-kadang yang pas kadang juga lebih karena jumlah

baptisan „kan kita ndak tahu berapa jumlah dalam tahun ke

depan „kan kita ndak tahu kita perkirakan (20). Kalau ada

kelebihan ya kembalikan, kalau ada kekurangan juga

kelihatannya ndak bisa dimintakan lagi (30) (Ketua Bidang

Pewartaan).

Kalau yang kepanitiaan saya kebetulan kemarin panitia

ulang tahun paroki dari sekian yang dianggarkan kami

masih bisa mengembalikan (35) (Ketua Bidang Litbang).

Itu semuanya „kan berafiliasi ke paroki … (60). Lebih

dikembalikan no (63). (…) ya dikembalikan … (64) (Ketua

Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi).

Kalau keuanganlah, keuangan beda banyak baru dibahas

misalnya ya kemarin karena ada masalah ini, kemarin

karena ini rusak sehingga diganti misalnya, hanya sebatas

itu (37). Kalau praktiknya kalau satu kegiatan, kalau

misalnya kurang itu lihat dulu acara ini apa acara apa.

Kalau acara yang terkait langsung dengan gereja dari paroki

atau dari dewan kasik. Tapi kalau acaranya anak muda dan

sebagainya ya silahkan cari sendiri (38). Itu tergantung

juga kegiatannya, kalau kegiatan misalnya hari paroki,

Paskah, Natal itu sisa masuk Bendahara (39). Selama ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

86

sudah selalu dimasukkan, sudah diantisipasi (41) (Wakil

Ketua II).

Pernyataan Wakil Ketua II (kode 41) menjawab pertanyaan penulis

tentang bagaimana jika ada keperluan dana yang tiba-tiba misalnya

ada kelompok keamanan di luar jumlah yang diperkirakan

sebelumnya pada hari-hari raya Natal dan Paska.

Cara lain yang ditempuh selain minta ke paroki dalam hal

ini Bendahara atau mencari dana bersama, jika kekurangan dalam

jumlah yang tidak terlalu besar maka mereka mengambil uang dari

saku sendiri untuk menutupi kekurangan tersebut. Berikut

pernyataan Sekretaris Paroki, Ketua Bidang Liturgi dan Ketua

Bidang Paguyuban dan Tata Organisai tentang hal ini:

…karena setahu saya terkadang mereka itu kalau hanya

nombok sedikit ndak minta gitu lho (33) (Sekretaris

Paroki).

Kecenderungannya kalau masih diangka yang masih bisa

ditolerir dompet sendiri itu masih keluarin sendiri saja (23).

Untuk saya dengan beberapa teman yang kebetulan di

liturgi dan suka lalu cepek dana talangan itu untuk kami

masih dalam batas toleransi (25) (Ketua Bidang Liturgi).

…udahlah, ndak usahlah cuma segitu tak relakan (61)

(Ketua Bidang Paguyuban dan Tata Organsasi).

d. Pengawasan di Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Ketua Bidang bekerja sama dengan Koordinator Tim Kerja

(KTK) yang dibawahinya dalam mengawasi pelaksanaan suatu

kegiatan di paroki. Romo Paroki sebagai pemimpin organisasi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

87

juga megawasi pelaksanaan kegiatan di paroki secara keseluruhan.

Berikut pernyataan para informan:

… koordinator yang bertanggungjawab kepada masing-

masing bawahannya. Ya Romo Paroki itu „kan juga

pengawasnya ya Romo Paroki itu (38). Kalau dari yang

paling kecil tim kerja itu ya masing-masing dalam tim kerja

sejauh program yang dia laksanakan tapi yang lebih keatas

mungkin selain koordinator Ketua Dewan Paroki yang

awam itu yang membawahi semua yang harusnya bisa

mengcover dari semua bidang juga dari tim kerja (39)

(Sekretaris Paroki).

Bersama-sama dengan koordinator bidang (69). Ya, secara

langsung yang menemani karena „kan kita bersama-sama.

Jadi, kalau misalnya kita punya acara sekurang-kurangnya

Koordinator Tim Kerja akan ngontak, lalu saya akan hadir.

Ya di Ketua Bidang (70). Tetapi dalam proses rapatnya,

evaluasinya saya menemani sejauh ada informasi (71)

(Ketua Bidang Liturgi).

Kalau segi pengawasan biasanya, kita „kan setiap bulan

rapat di dalam rapat itu kita nanti dewan itu nanti

menanyakan program apa saja yang sudah terlaksana, apa

saja yang tidak bisa terlaksana program apa yang akan

dilaksanakan? Nah, itu sistem pengawasannya seperti (40).

Kami sebagai Ketua Bidang atau lebih senang dikenal

sebagai Koordinator Bidang itu lebih mengkoordinir seperti

tadi misalnya tadi itu bulan ini bulan adven, sudah siap

belum tim kerja untuk menghadapi adven ini tim pewartaan

(41) (Ketua Bidang Pewartaan).

Ketua Bidang Litbang mengungkapkan bahwa kegiatan

yang bentuknya kepanitiaan diawasi oleh dewan langsung. Berikut

pernyataannya:

Kepanitiaan pasti akan dewan langsung mengawasi (40).

Pelaksananya „kan panitia. Karena panitia laporan ke

dewan. Yang mengawasi dewan (41). Ketika itu sudah

terjadi dewan akan, pengawasan lebih pada, di situlah

pengawasan terjadi. Sesuai ndak, program ini benar ndak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

88

ini gimana sesuai tema tidak. Pengawasan lebih pada,

bukan mengawasi dalam arti kayak seorang penjaga

mengawasi maling, lebih pada (43) (Ketua Bidang

Litbang).

Pengawasan di Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta penting dilakukan. Hal ini bertujuan supaya program

atau kegiatan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan awal

dilakukannya kegiatan tersebut. Berikut ungkapan Ketua Bidang

Liturgi dan Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi tentang hal ini:

Biar ndak lepas dari tujuannya, dari tujuan aktivitas atau

tujuan program yang sudah dibuat itu saja. Lalu kadang-

kadang mereka juga perlu peneguhan (72) (Ketua Bidang

Liturgi).

Pasti supaya semuanya berjalan dengan baik (85). Bisa

tercapai, juga berjalan dengan baik itu dalam arti juga

pengawasan bukan untuk mencurigai ndak ya tapi

semuanya supaya berjalan dengan baik, baik itu bisa supaya

tepat waktu, supaya semuanya juga (86) (Ketua Bidang

Paguyuban dan Tata Organisasi).

e. Standar Pelaksana Kerja atau Standar Operasional Prosedur (SOP)

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta belum

mempunyai standar yang baku (tertulis). Hal ini diungkapkan oleh

Ketua Bidang pewartaan berikut:

Kalau ditetapkan standar belum ada tapi kalau …

standarnya … kegiatan itu terlaksana misalnya baptisan

sudah terlaksana ya sudah berarti „kan sudah memenuhi

standar (26).

Dalam melaksanakan program atau kegiatan Paroki ini mengalir

berdasarkan kebiasaan dari waktu ke waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

89

f. Struktur Organisasi Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Struktur organisasi Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta mengacu pada keuskupan dan disesuaikan dengan

kondisi paroki. Skema dapat dilihat dalam PPDP halaman 16

bandingkan dengan PDDP halaman 17. Pada mulanya dan

seharusnya personil yang ada lengkap sesuai dengan yang

tercantum dalam skema tersebut namun dalam perjalanan waktu

ada beberapa personil yang mengundurkan diri karena pindah tugas

atau karena alasan lain terutama orang-orang yang menjabat dalam

Dewan Harian. Berikut pernyataan para informan:

Struktur organisasi kita mengacu pada keuskupan (63)

(Wakil Ketua II).

Memang untuk Paroki Jetis ini ya sementara memang ada

struktur dari Romo Paroki, Ketua, Sekretaris, Bendahara,

sampai paling bawah ya (51). Mungkin pada waktu

membuat program timnya masih komplit tapi dalam

perjalanan mungkin timnya sudah ada yang pindah ada

yang keluar (25). Misalnya seperti kemarin, Bendahara.

Kami hanya mendampingi sebetulnya „kan pembukuannya

kita ambil yang masih muda, Mbak Andry, tapi dalam

perjalanan tidak sampai akhir tahun dia sudah pindah (26)

(Bendahara).

Paroki ini juga mengadakan peninjauan ulang struktur

organisasi. Peninjauan ulang di sini lebih pada peninjauan dari sisi

penggantian personil atau orang-orang yang menjabat dalam

Dewan Paroki vakum. Tetapi dalam penggantian personil mereka

mengalami kesulitan karena sumber daya manusianya (SDM) yang

masih minim sehingga ada posisi tertentu yang dibiarkan kosong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

90

sampai periode tersebut berakhir. Berikut pernyataan para

informan:

Itu sementara ya kalau orangnya pindah diganti orangnya

tapi ada juga yang tidak diganti sampai masa jabatan

berakhir. Contohnya Bendahara, lalu beberapa tim kerja

yang tidak ada, sampai saat ini masih ada tim kerja yang

tidak jalan, kita motivasi tetap tidak jalan (52). Ya, ada (53)

(Bendahara).

Pernyataan Bendahara kode 53 menjawab pertanyaan penulis

kembali untuk memastikan bahwa benar-benar ada peninjauan

ulang dalam struktur organisasi dari sisi personil yang menjabat

dalam Dewan Paroki.

Ada, tapi nyari penggantinya susah (65). Maksudnya ada,

Romo itu sudah berulang kali siapa ya, … saya lihat susah

… (66) (Wakil Ketua II).

Kasuistik Suster ada yang dicarikan penggantinya, ada yang

ya sudah biarkan saja (55) (Ketua Bidang Liturgi).

Ada dan biasanya itu digantikan … (87). Diganti (88)

(Ketua Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi).

g. Pembagian Kerja atau Job Description Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta juga

memiliki job description untuk masing-masing Dewan Paroki yang

terdapat dalam Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki (PPDP)

halaman 19-28. Berikut pernyataan para informan:

Job desc sangat umum di PPDP (53). Tidak semua

walaupun umum, ya masih umum job desc-nya masih

sangat umum belum detail sekali. Belum tentu semuanya

bisa melakukan itu (56) (Ketua Bidang Litbang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

91

Yang jelas ada batas-batas tanggungjawab, misalnya

sebagai Romo Paroki, Ketua Dewan itu sudah mempunyai

tanggungjawab sendiri-sendiri. Sekretarisnya juga sendiri,

saya sebagai Bendahara juga mempunyai tugas sendiri

dengan PPDP (54) (Bendahara).

… ketua, terus wakil ketua II kalau dikaitkan dengan

bidang kami hampir dikatakan ya 80%-lah itu bisa

dilaksanakan, kaitannya dengan bidang kami. Misalnya

terus-terang untuk romo pembantu Romo Nunung (…)

mengkoordinasi bidang kami itu kami berjalan baik. Romo

Kepala jelas, segala sesuatukan harus ke Romo Kepala itu

lebih pada itu Suster (39) (Ketua Bidang Pewartaan).

Walaupun masing-masing Dewan Paroki sudah mempunyai

pembagian tugas sesuai bidangnya, namun belum bisa terlaksana

seperti yang tercantum dalam PPDP sepenuhnya. Berikut

pernyataan Ketua Bidang Litbang dan Sekretaris Paroki:

Kayaknya belum bisa. Belum bisa 100% seperti yang ada di

PPDP (40) (Sekretaris Paroki).

Itu tadi salah satunya waktu saya jelaskan mengenai sumber

daya, personil, lowongan di perusahaan satu banding sekian

yang pertama, lowongan di gereja belum tentu mudah dan

sebagainya (54) (Ketua Bidang Litbang).

h. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta

Terlaksana atau tidaknya suatu program kerja sangat

ditentukan oleh SDM yang ada pada suatu organisasi tersebut.

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta melihat ada kendala

dalam melaksanakan program kerja atau kegiatan di paroki ini. Hal

ini disebabkan oleh SDM dalam paroki tersebut. Para pekerja yang

ada di paroki merupakan tenaga-tenaga sukarela yang membagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

92

waktu dari pekerjaan pokok mereka. Akibat kesibukkan mereka di

luar paroki menyebabkan program di paroki terkesampingkan.

Berikut pernyataan para infoman:

Karena koordinatornya kebetulan sibuk-sibuk jadi sulit dan

cari person itu ternyata ndak mudah. Jadi yang dipandang

mampu ndak mau, yang mau itu maaf ya kurang. Itu

penyebabnya (64) (Wakil Ketua II).

Yang ndak jalan malah yang itu yang sepuh-sepuh yang

diakonia dan tata organisasinya (48) (Romo Kepala).

Ini ndak ada jam kerja Suster. (…) masih aktif bekerja.

Ndak ada jam kerja. Sewaktu-waktu paroki butuh, saya ke

sini (4). Minimal ya sore, karena saya harus meninggalkan

jam kerja (5). Tidak ada jam kerja (7). Memang minimal

ada Bendahara yang ngantor. Tapi kita ndak ada, ya

bagaimana ya hanya sambilan (61).

Mereka kadang mungkin dari masing-masing pribadi

kurang komunikasinya, sibuk dengan pekerjaan masing-

masing …(41). Ya banyak yang kerja aktif (42). Karena

kebanyakan kayaknya masih kerja, banyak yang masih

kerja (43) (Sekretaris Paroki).

Karena Koordinator Tim Kerja … menurut saya tidak aktif

(5). Maka tadi saya katakan yang 70% „kan itu jalan ya,

30% ndak, ada yang sama sekali ndak jalan (6). Ini tugas

sosial keagamaan (7). Siapa tahu beliau-beliau banyak

tugas di luar (8). Realisasinya pada saat evaluasi dana

bahkan boleh dikatakan meskipun bukan cash money untuk

di atas kertas angka dana sisa. Inikan satu bukti bahwa

banyak yang tidak jalan (10) (Wakil Ketua II).

Nah, kalau mau mengganti orang secara statusnya di sini

tidak jelas kalau tidak diganti program tidak jalan tapi

kecenderungannya dibiarkan, sejauh saya mengamati (58)

(Ketua Bidang Liturgi).

Ada beberapa orang sangat militan terhadap Gereja, dia

berani meluangkan waktu lebih besar presentasenya di

gereja tapi ada juga yang membaginya fifty-fifty bahkan ada

yang kurang dari itu (55) (Ketua Bidang Litbang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

93

… karena apa kebanyakan malah ya faktor-faktor apa ya

sikon juga bisa toh Suster. Sewaktu kita nyusun kemudian

untuk kegiatan o kami ndak sanggup atau ndak mampu

karena beberapa ini tadi misalnya o saya ujian, saya ini

misalnya seperti itu (65) (Ketua Bidang Paguyuban dan

Tata Organisasi).

3. Komponen Pengukuran

a. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta

Setiap Tim Kerja atau kepanitiaan yang telah melakukan

kegiatan harus membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ). LPJ

ini merupakan pertanggungjawaban kegiatan yang telah

diselenggarakan dan dana yang digunakan untuk membiayai

terselenggaranya kegiatan tersebut. Berikut penyataan para

informan tentang hal ini:

Tapi sebenarnya kalau laporan per tim kerja itu ada (21).

Tapi kebanyakan lancar ada LPJ (23) (Romo Kepala).

Kemudian kegiatan itu selesai dipertanggungjawabkan

dengan LPJ (19). KTK-KTK membuat laporan kemudian

juga pertanggungjawaban tentang keluar masuknya uang

yang dipertanggungjawabkan dalam tim kerja itu (30)

(Bendahara).

Jadi kalau misalnya mereka menjalankan program yang ada

biayanya ya mereka ada pertanggungjawabannya (27)

(Sekretaris Paroki).

Kalau yang kemarin belum melaporkan ada kegitatan baru,

yang kemarin harus lapor dulu. Kecuali keadaan khusus itu

Romo harus menyetujui (23) (Wakil Ketua II).

Laporan setiap kali kegiatan (5). Setelah selesai pun nanti

(…) seperti itu mereka kita suruh untuk membuat laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

94

lalu diketahui oleh Ketua Bidang lalu diserahkan ke

Bendahara untuk diserahkan ke Dewan Paroki (8). Setiap

kegiatan Suster (18) (Ketua Bidang Pewartaan).

Kalau setiap kegiatan pasti ada laporan, setiap kegiatan

pasti ada laporan (26) (Ketua Bidang Litbang).

b. Laporan Keuangan Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Laporan pertanggungjawaban Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta adalah berupa laporan keuangan sederhana yang

berisi masuk keluarnya kas beserta dokumen-dokumen pendukung

yang menyertainya sebagai bukti seperti nota, kuitansi dan

dokumen lainnya yang mendukung. Laporan keuangan dan laporan

kegiatan dibuat dalam satu dokumen, tidak terpisah antara

keduanya. Hal ini untuk kepraktisan, sebab kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dapat dilihat atau terbaca dalam laporan keuangan pada

bagian pengeluaran. Berikut pernyataan para informan:

Kalau untuk laporan internal itu seingat saya di Dewan

Harian ada tetapi mungkin itu „kan format seperti format

kas ya keluar masuk uang saja (33). Karena yang di coppy

ke kami itu seingat saya kas keluar masuk lalu dibelakang

ada catatan kalau memang tadi masih belum

pertanggungjawaban itu ada catatan kalau bon (34) (Ketua

Bidang Liturgi).

… setelah itu dengan kuitansi laporannya, dengan kuitansi-

kuitansinya bukti pembelian (21). Jadi menggunakan

buktinya (52) (Ketua Bidang Pewartaan).

LPJ setelah selesai didukung dengan itu, didukung dengan

pertanggungjawaban kemana uang itu. Misalnya untuk ini

ada laporan pertanggungjawabannya kuitansinya (30). Jadi

satu (31) (Bendahara).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

95

Pernyataan Bendahara kode 31 “jadi satu”, maksudnya adalah

mau menjelaskan bahwa di paroki ini laporan keuangan dan

laporan kegiatan dibuat dalam satu laporan. Begitu juga

ungkapan Romo Kepala ketika penulis bertanya selain laporan

keuangan apakah ada laporan kegiatan tersendiri? Berikut

jawaban beliau akan hal ini:

Kalau itu ndak. Jadi keuskupan melihat dari laporan

keuangan, dari laporan keuangan „kan mereka bisa

membaca bidang-bidang mana yang jalan, mana bidang-

bidang yang kosong dan sumber keuangan dari mana saja

(46).

Dari kalau itu per program atau aktivitas dari tim kerja

nanti yang bikin laporan, laporan keuangan kemarin apa

istilahnya DP berapa, atau mengambil anggaran berapa,

banyak penggunaannya berapa dilampiri nota-nota (21)

(Ketua Bidang Liturgi).

Tidak terpisah (22) (Ketua Bidang Pewartaan).

Menurut Ketua Bidang Liturgi, paroki ini menayampaikan

laporan kegiatan di forum namun hanya secara lisan. Berikut

pernyataannya:

Secara narasi lisan itu ada nanti forumnya di Dewan Harian

tapi yang terdokumentasi tertulis begitu jarang yang

terdokumentasi keuangan saja sementara ini.

Selain itu, setiap tim kerja membuat laporan keuangan per

kegiatan bukan per bulan. Sebab belum tentu setiap bulan

melakukan kegiatan. Berikut pernyataan para informan:

Ndak, „kan tidak pasti tiap bulan mereka ada kegiatan (28).

Kalau Bendahara ya hanya berkaitan dengan keuangannya

saja (29). Kalau untuk keuangan ke Bendahara (30)

(Sekretaris Paroki).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

96

… Ya per kegiatan, karena belum tentu per bulannya ada

kegiatan (24) (Ketua Bidang Liturgi).

Tapi laporan keuangan itu „kan setiap kali kegiatan tapi

kalau untuk kepanitiaan, seperti misalnya panitia komuni

pertama nanti ada panitia krisma itu mereka tersendiri

secara keseluruhan dalam satu kepanitiaan (23) (Ketua

Bidang Pewartaan).

Laporan keuangan dari tim-tim kerja sebagai

pertanggungjawaban seharusnya menyertakan dokumen-dokumen

pendukung sebagai bukti. Namun Bendahara tidak jarang

mendapat kendala dalam hal ini yakni tidak lengkapnya dokumen

bukti itu sendiri. Ini disebabkan lemahnya pencatatan orang yang

bertanggungjawab untuk itu, dalam hal ini Bendahara panitia

kegiatan. Berikut pernyataan Romo Kepala dan Wakil Ketua I

tentang hal ini:

Sebenarnya pertanggungjawaban itu sudah ada, cuma

Bendahara panitia itu ternyata lemah sekali dalam

pencatatan (18). Sehingga panitia tidak bisa membuat

laporan dengan lengkap (19). Kalau saldonya itu sudah ada

hanya perinciannya itu (20). Tanda bukti lalu hal-hal yang

harus dilampirkan itu ndak bisa dipenuhi (22) (Romo

Kepala).

Catatan harian tidak dibuat sehingga nota-notanya tidak ada

(11) (Wakil Ketua I).

c. Keterlambatan Pengumpulan LPJ Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta

Walaupun setiap tim kerja yang menyelenggarakan

kegiatan harus membuat LPJ kegiatan, namun yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

97

kendala adalah keterlambatan dalam pengumpulan LPJ terbebut.

Berikut pernyataan para informan:

… kegiatan itu bervariasi …, sering lancar tapi yang

terakhir ini dua panitia besar ini malah lambat sekali (17)

(Romo Kepala).

Ada beberapa. Terutama untuk kegiatan yang hari-hari

besar … (63) (Bendahara).

Pernyataan Bendahara kode 63 menjawab pertanyaan penulis

tentang apakah ada tim kerja yang terlambat mengumpulkan

laporan? Demikian juga Wakil Ketua II mengungkapkan hal yang

sama:

Ada yang masih ngambang ini, sudah sekian bulan salah

satu tim kerja (27).

Penulis juga mengajukan pertanyaan yang sama kepada informan

lain mengenai apakah ada tim kerja yang terlambat mengumpulkan

laporannya? Menurut Ketua Bidang Liturgi ada kecenderungan

terlambat dalam pengumpulan laporan (kode 30). Ketua Bidang

Pewartaan juga mengungkapkan hal senada, menurut beliau

biasanya terlambat mengumpulkan laporan (kode 28).

d. Laporan Keuangan Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

ke Keuskupan Agung Semarang (KAS)

Paroki Santo Albertus Agung Jetis tergolong tertib dalam

menyampaikan laporan ke Keuskupan Agung Semarang (KAS).

Setiap bulan paroki ini menyampaikan laporan keuangannya ke

KAS. Berikut pernyataan para informan tentang hal ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

98

Kita laporannya per bulan ke keuskupan (44). Laporan

Keuangan Paroki (45) (Romo Kepala).

Tiap bulan (62) (Bendahara).

Itu „kan laporan keuangan yang ke keuskupan (44). Ya, tiap

bulan tetap kirim (53) (Sekretaris Paroki).

Tiap bulan (26) (Wakil Ketua II).

Tertib, karena setiap bulan melaporkan ke kita ke Dewan

Harian bahwa untuk yang ke keuskupan ini …, lalu laporan

kita ke keuskupan seperti ini (57) (Ketua Bidang

Pewartaan).

e. Penerapan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki

(PTKAP) dan General Ledger (GL) Paroki di Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Dalam pembuatan laporan keuangan Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta berusaha untuk mengikuti Petunjuk

Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP) sesuai dengan

peraturan dari KAS. Berikut pernyataan Romo Kepala dan Wakil

Ketua II akan hal ini:

Ya, kita pakai itu (49) (Romo Kepala).

Ya, meskipun masih tertatih-tatih dan pernah terlambat juga

… (67) (Wakil Ketua II).

Namun tidak semua informan mengetahui secara pasti

apakah paroki sudah menerapkan dan mengikuti PTKAP dalam

pembuatan laporan keuangan. Berikut pernyataan mereka:

Sepertinya sudah, sepertinya (66). Yang saya ingat itu

kayaknya buku yang tadi bon-bon pengeluaran, penerimaan

gitu saja sih. PKAP belum (67). Ya. Sepertinya sudah ya

(68) (Ketua Bidang Liturgi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

99

Kalau lihat ndak pernah …(57). Pernah dengar Suster (58)

(Ketua Bidang Litbang).

Ada kendala yang dialami oleh paroki, dalam hal ini

mereka yang bersentuhan langsung dengan pembuatan laporan

keuangan seperti Bendahara. Kendala tersebut berupa kurangnya

tenaga yang bekerja di paroki di bidang ini. Berikut pernyataan

Bendahara tentang hal ini:

Kalau mungkin Bendaharanya lengkap, ya mungkin tidak

sulit. Ini Bendahara hanya 1 dan masih kerja (59).

GL Paroki merupakan software yang disediakan oleh

keuskupan dalam pembuatan laporan keuangan di paroki-paroki.

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta mengupayakan

menerapkan software tersebut dalam pembuatan laporan

keuangannya. Berikut pernyataan Romo Kepala tentang hal ini:

Ya, harus pakai itu, sekarang wajib itu Suster, semua harus

mengupayakan pakai itu (50) (Romo Kepala).

Walaupun paroki harus berupaya untuk menerapkan

software ini, namun secara praktiknya belum bisa direalisasikan

dengan baik. Mereka masih menggunakan excel atau yang mereka

sebut manual dalam pembuatan laporan keuangannya. Berikut

pernyataannya:

Masih manual Gl-nya belum jalan (48). Ya, excel (50).

Cuma belum pakai program GL-nya (51) (Sekretaris

Paroki).

Belum sepenuhnya, karena mungkin sebagian besar belum

memahami, kalau istilah saya mungkin masih konvensional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

100

ya, itu saja menurut saya masih bersyukur kalau bisa baik

(33) (Wakil Ketua II).

Itu sementara yang sudah jalan tapi tidak semua blanko-

blanko format yang kita (…) dari keuskupan belum semua

jalan. Hanya laporannya pakai manual. Saya dibantu oleh

Romo Paroki (…) kemudian Romo Nunung yang membuat

laporan (55) (Bendahara).

Penulis bertanya kepada Bendahara tentang apakah GL sulit

(susah) untuk diimplementasikan di paroki. Berikut jawaban

beliau:

Sebenarnya ndak susah, hanya belum mau belajar, kalau

Mbak Andry dulu pakai (56).

Beberapa dari informan tidak mengetahui dengan jelas tentang GL

Paroki dan sejauhmana software ini sudah digunakan di paroki.

Berikut pernyataan mereka:

Saya pernah mendengar GL Paroki tetapi digunakan atau

tidak saya tidak tahu lalu kalau pun digunakan sepertinya

dulu pernah digunakan tetapi seoptimal apa saya juga tidak

tahu. Itu yang waktu dulu pelatihan di paroki itu hanya

Bendahara dan sekretariat paroki (36) (Ketua Bidang

Liturgi).

Penulis juga bertanya kepada Ketua Bidang Pewartaan mengenai

software apa yang digunakan oleh paroki dalam membuat laporan

keuangan. Beliau tidak tahu secara pasti tentang hal ini. Berikut

pernyataannya:

Kelihatannya kemarin mencoba yang dari keuskupan (27).

Demikian juga ungkapan Ketua Bidang Paguyuban dan Tata

Organisasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

101

Itu dengar-dengar itu, pokoknya ada aturan dari keuskupan

yang diterapkan (51). Ndak tahu tapi yang jelas itu ada

sistemnya sendiri. Sistem-sistem yang sudah dari

keuskupan, gitu (52).

f. Dampak Keterlambatan LPJ Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta

Dalam menyampaikan laporan ke KAS, paroki ini

mendapat kendala keutuhan atau kelengkapan laporan.

Keterlambatan penyampaian laporan dari tim-tim kerja berdampak

bagi laporan yang disampaikan ke KAS. Laporan ke KAS juga

tidak utuh atau sempurna, sehingga harus ditulis catatan bahwa

masih ada bon. Mereka menyebutnya laporan seperti ini masih

menggantung karena tim kerja yang belum melaporkan. Berikut

pernyataannya:

…tapi itu nanti menjadi menggantung kayak bon sementara

seperti itu, kalau tidak salah lho. Jadi laporan tetap berjalan

cuma itu yang masih, kalau masih ada arus yang belum

masuk. Ya itu masuk catatan kaki dibawahnya berupa bon

… (52) (Sekretaris Paroki).

Ditulis disitu bon, karena belum berani melaporkan

buktinya belum ada, dulu minta uang berapa, terpakai

berapa, kalau sisa berapa, kan belum tahu (28) (Wakil

Ketua II).

Jadi biasanya kita hanya … ya ini untuk laporan yang

lengkap kadang-kadang susah juga tim kerja (31).

Sepertinya kalau laporan itu belum fix ya belum komplit

biasanya diberi catatan gitu Suster (51) (Ketua Bidang

Pewartaan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

102

g. Penagihan LPJ Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Bendahara akan melakukan penagihan terhadap LPJ-LPJ

yang terlambat melalui Ketua Bidang atau langsung ke tim kerja

yang bersangkutan. Berikut pernyataannya tentang hal ini:

Dan ini memang kemarin saya kejar-kejar bulan Maret

sudah hilang semua dari catatan sehingga di sini tidak ada

(64) (Bendahara).

… Ketua Panitia atau koordinator yang berkaitan dengan

kegiatan itu dikejar-kejar wah ini belum ngumpul ini

kuitansinya belum dapat (22) (Wakil Ketua II).

Kadang saya mengingatkan kalau saya pas blong

Bendahara mengingatkan, Bendaharanya juga lupa ya

sudah mungkin bisa lewat dari bulan pembukuan yang

seharusnya (31) (Ketua Bidang Liturgi).

Jadi kadang-kadang Bendahara biasanya ngoyak-oyaknya

ke Ketua Bidang, “Pak, bagaimana kegiatan ini belum ada

laporannya, belum ada kuitansinya”. Lalu saya juga ngoyak

lagi kalau sudah klop lalu nanti Bendahara akan menulis

(55) (Ketua Bidang Pewartaan).

h. Manfaat LPJ Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Adanya LPJ sangat penting bagi suatu organisasi. Sebab

LPJ merupakan bentuk suatu pertanggungjawaban. Demikian juga

bagi paroki ini LPJ bukanlah suatu formalitas saja namun memberi

manfaat tersendiri bagi paroki. Berikut pernyataan Bendahara akan

hal ini:

Pengukuran kinerja (65). Sehingga nanti kalau laporannya

itu baik lancar nanti juga keuskupan bisa menilai Romo

Paroki dan Tim Dewan itu kinerjanya baik, sehingga kalau

kita butuh bantuan dari keuskupan lebih mudah (66).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

103

4. Komponen Evaluasi-Penghargaan

Tahapan terakhir dari keempat komponen sistem pengendalian

inti adalah evaluasi-penghargaan. Pada tahap ini melakukan penilaian

atas kinerja yang telah dilakukan dan memberikan penghargaan atas

keberhasilan maupun hukuman atas kegagalan. Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta tidak memiliki kriteria penilai/indikator

keberhasilan secara tertulis yang digunakan untuk evaluasi. Evaluasi

yang dilakukan hanya lisan saja.

a. Analisis Rencana Program Kerja dan Realisasinya di Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Dalam melakukan evaluasi Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta melakukan analisis terhadap rencana program

kerja dan realisasinya. Ukuran keberhasilan dilihat dari target yang

ingin mereka capai dalam suatu kegiatan. Bendahara memberi

contoh jika dalam suatu kegiatan kaderisasi para pemandu Kitab

Suci di lingkungan pada Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN)

ditargetkan peserta 20 orang tetapi ternyata yang hadir memebihi

target tersebut maka program atau kegiatan ini dianggap berhasil.

Sebaliknya jika peserta yang hadir kurang dari 20 orang seperti

yang ditargetkan maka program atau kegiatan ini kurang berhasil.

Hal ini dibicarakan saat pertemuan evaluasi (kode 36). Begitulah

paroki ini melakukan penilaian atas berhasil tidaknya suatu

program yang ada di paroki. Ketua Bidang Pewartaan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

104

mengungkapkan adanya evaluasi atas kegiatan yang telah

dilakukan, berikut pernyataannya:

… Paling kami itu kalau evaluasi ya bukan masalah

anggaran tapi bagaimana kegiatan ini kenapa kok yang ini

tidak berjalan misalnya kenapa ini kok (kode 33).

Ketua Bidang Litbang melihat hal ini sebagai suatu tindakan

tinjauan ulang atas program. Berikut pernyataannya:

Tapi lebih pada bahwa ketika mengerjakan program itu

akan ditinjau ulang, sebuah program akan ditinjau ulang

…(48).

Berbeda lagi dengan ungkapan Ketua Bidang Paguyuban dan Tata

Organisasi, menurutnya suatu kegiatan akan dianalisis tergantung

besar kecilnya dan atau menarik tidaknya kegiatan tersebut. Hanya

kegiatan yang cukup besar dan menarik akan menjadi perhatian

(kode 58). Wakil Ketua II mengatakan analisis tidak dilakukan

dalam forum hanya sebatas pembicaraan antara Bendahara dan

Wakil Ketua II atau Bendahara dengan Romo Paroki. Berikut

pernyataannya:

Selama ini kalau dalam forum kami tidak melakukan,

mungkin ya kalau model Bendahara, yang jelas saya selaku

Wakil Ketua II kadang Bendahara ya laporan saya seperti

itu kalau ketemu ini lho kemarin gini … . Kalau saya lihat

wajar ya sudah, kalau ndak ada baru saya tanya ini kok gini,

paling gitu, tapi dalam forum rapat ini ndak, ya itu sudah

Romo dan Bendahara (43).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

105

b. Analisis Rencana Anggaran dan Realisasinya di Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta juga

melakukan analisis rencana anggaran dan realisasinya dalam

evaluasi mereka. Berikut pernyataan Bendahara tentang hal ini:

Ya, itu nanti dalam laporan kita evaluasi antara plus

minusnya rencana anggaran mengapa tidak sama. Mungkin

ada kenaikkan dalam arti kenaikkan yang dulunya,

misalnya untuk kegiatan anak-anak yang dulunya kita

rencanakan 10 tapi ternyata anaknya lebih dari 10. salah

satunya kegiatan (…) kita rencanakan yang hadirnya hanya

10 ternyata lebih dari 10. Sehingga menambah biaya. Nanti

juga dalam rencananya 10, yang hadir cuma 5 sehingga ada

kelebihan (32).

Namun analisis tidak dilakukan secara merata ditiap bidang atau

tim kerja. Bidang pewartaan tidak melakukan analisis rencana dan

realisasi anggaran. Berikut pernyataan Ketua Bidang Pewartaan

tentang hal ini:

Kita ndak pernah untuk menganalisa keuangan, ndak

pernah (32). Di bidang saya ndak ada, tapi kalau di

Bendahara saya yakin mereka menganalisis.

c. Pelaksanaan Evaluasi Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta melakukan

evaluasi atas kinerjanya ditingkat bidang atau tim kerja yang

menyelenggarakan kegiatan, di Dewan Harian dan di akhir tahun.

Evaluasi ditingkat bidang atau tim kerja dilakukan setelah kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

106

tersebut selesai diselenggarakan. Berikut pernyataan para informan

tentang hal ini:

Sebenarnya untuk evaluasinya itu kita mengharapkan

bidang-bidang itu lebih aktif, … itu yang kami anjurkan,

kami minta, tapi … tidak semua bisa berjalan sesuai dengan

yang diharapkan (1) (Romo Kepala).

Tapi dalam evaluasi ya ini ndak terlaksana kenapa? kendala

apa? hanya itu yang dicari kendalanya sehingga kedepan

kendala ini bisa diatasi (35). Hanya kendalanya, kendala

teknis biasanya, kenapa-kenapa? (36) (Wakil Ketua II).

Biasanya tingkat tim kerja di dalam bidang itu…(44). Ada

evaluasi (45) (Ketuar Bidang Pewartaan).

… Kalau bidang ya, kalau bagian kepanitiaan ya di

kepanitiaan (38). … Terlalu luas kalau seluruhnya (39)

(Ketua Bidang Litbang).

Selain evaluasi di bidang atau tim kerja bersangkutan, juga

dilaksanakan evaluasi di Dewan Harian dalam rapat. Berikut

pernyataan para informan tentang hal ini:

Dalam rapat dewan terakhir biasanya ada evaluasi … (35)

(Romo Kepala).

Kalau misalnya pas rapat Dewan itu „kan, kenapa yang

kegiatan ini dari tim kerja ini, kenapa tidak bisa jalan,

biasanya nanti dibahas di rapat (34). Evaluasi keuangan ya

mungkin di rapat Dewan Harian itu lho (54) (Sekretaris

Paroki).

Kemudian itu nanti dibicarakan juga (…) dipelaporan

dibicarakan juga di Dewan Harian (44) (Ketua Bidang

Paguyuban dan Tata Organisasi).

Evaluasi juga dilakukan diakhir tahun. Akhir tahun akhir

dari program dan anggaran. Berikut pernyataan para informan

tetang hal ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

107

… itu nanti pada akhir tahun Suster (38). Satu tahun kita

evaluasi (39). Ada setiap tahun evaluasinya (41). Setahun,

karena kita pertemuannya itu setahun (42) (Bendahara).

… pleno itu sejauh saya ingat sekurang-kurangnya tiga kali

lah mungkin idealnya, awal tahun waktu bikin program,

lalu pertengahan berarti monitoring, diakhir tahun evaluasi

(28) (Ketua Bidang Liturgi).

…lalu nanti dewan juga akan ada evaluasi diakhir tahun

juga ada diacara rutin rapat dewan itu juga ada evaluasi

(44). Lalu untuk mengenai anggaran apakah ada kesulitan

atau tidak? Bisanya seperti itu (45) (Ketua Bidang

Pewartaan).

d. Monitoring dan Evaluasi (monev) dari Keuskupan Agung

Semarang (KAS)

KAS melakukan monitoring dan evaluasi ke paroki-paroki

untuk melihat kinerja di sana. Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta juga mendapat kunjungan dari tim supervisi dari

keuskupan setiap tahunnya untuk melihat proses kinerja di paroki

ini. Hal ini yang disebut verifikasi oleh Wakil Ketua II berikut:

Verifikasi … selalu setiap tahun toh, setiap tahun

dikunjungi biasanya sore, pernah juga pagi. Tapi biasanya

sore sampai malam, setelah makan malam selesai biasanya

gitu. Ya kita satu ruangan itu masing-masing bidang

ditanya, kemudian juga dikunjungi, administrasi diperiksa

semacam diperiksa, kekurangannya dimana nanti dari

Keuskupan juga menilai (…) ini kurangnya ini solusinya

begini yang bisa kita bantu ini, selalu ada (61).

Demikian juga dinyatakan oleh Ketua Bidang Pewartaan dan Ketua

Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi. Berikut pernyataannya:

Tapi kelihatannya memang jadi mereka lebih pada

membimbing sifatnya, kalau ini harus begini harus seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

108

ini, tidak seperti supervisor-lah ya lebih pada (47) (Ketua

Bidang Pewartaan).

Bahkan itu „kan ada yang dari keuskupan itu, (…) mereka

kan langsung (…) ke sini ya toh, kemudian bagaimana

semua dilihat, semua itu di buka (94). Kayaknya minimal,

minimal 1 tahun sekali ya (95) (Ketua Bidang Paguyuban

dan Tata Organisasi).

e. Tujuan Monitoring dan Evaluasi (monev) dari Keuskupan Agung

Semarang (KAS)

Adapun tujuan dilakukannya monitoring dan evaluasi dari

KAS ini adalah untuk perbaikan kinerja di paroki. Berikut

pernyataan Wakil Ketua II tentang hal ini:

Ya maksudnya untuk perbaikan (62) (Wakil Ketua II).

f. Punishment di Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis tidak memberikan

punishment kepada tim kerja atau bidang yang tidak berhasil dalam

melaksanakan program atau tidak melaksanakan program

sebagaimana seharusnya. Paroki ini bersikap diplomatis terhadap

hal ini. Langkah yang diambil adalah dengan cara diskusi, saling

memahami dan mencari solusi bersama. Hal ini disebab karena

orang-orang yang bekerja di paroki merupakan tenaga sukarela dan

jika diberi sanksi atau punishment akan menimbulkan tidak ada

lagi orang yang berani atau mau bekerja di paroki. Berikut

pernyataan para informan tentang hal ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

109

Lalu yang kurang berhasil mungkin kita memotivasi (44).

Kalau yang tidak berhasil mengapa tidak berhasil apa kita

cari akarnya (46) (Bendahara).

…Kalau misalnya gagal ditegur … kenapa tidak bisa

berjalan keluhannya apa, kendalanya apa, masalahnya apa,

ya nanti terus sharing bareng-bareng dicari solusinya gitu

aja (36) (Sekretaris Paroki).

Demikian juga punishment juga ndak ada paling rapat

disinggung, gimana ini ndak jalan, kemudian mereka

berargumen ya sudah (45). Karena kalau punishment nanti,

punishment dulu ya, punishment nanti pada takut,

berikutnya pada takut, saya mampu ndak ya? (51) (Wakil

Ketua II).

Biasanya, kalau kami melihat dalam program kerja itu

kenapa ini tidak bisa terlaksana, kita panggil tim kerja kita

ajak bicara, gimana kira-kira bisa terlaksana atau ndak?

(37). Mereka tahu bahwa memaksakan kegiatan dalam

waktu segini nanti hasilnya juga tidak baik ya sudah kita

sama-sama memahami (38) (Ketua Bidang Pewartaan).

Ketika teman-teman itu waktunya tersita oleh untuk hal-hal

yang lain mereka tidak bisa memenuhi panggilan-panggilan

itu tidak bisa di punishment gitu (44) (Ketua Bidang

Litbang).

Tidak sampai di reward dan punishment karena kalau

ditarik ke konsep itu kita di paroki Suster (42) Ketua

Bidang Liturgi).

g. Penghargaan/reward di Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta tidak

memberikan penghargaan kepada bidang atau tim kerja yang

sukses atau berhasil dalam melaksanakan programnya. Apresiasi

yang diberikan kepada bidang atau tim kerja berupa ucapan terima

kasih, pujian, sapaan-sapaan, ucapan selamat dan kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

110

yang diberikan seperti yang diungkapkan oleh Sektretaris Paroki

(kode 35), Romo Kepala (37), Bendahara (kode 43,45,76), Ketua

Bidang Litbang (kode 45,46) belum bisa ditarik pada kesimpulan

pemberian penghargaan. Bagi mereka pengorbanan atau pelayanan

yang dilakukan di paroki merupakan hal yang biasa dan sudah

selayaknya. Sehingga jika ada penghargaan berupa pujian atau

terima kasih sudah sepantasnya dan dianggap hal yang biasa.

Berikut ungkapan mengenai hal ini:

Biasa saja kalau suatu ucapan terima kasih itu, sesuatu yang

layak dan sepantasnyalah (44). Jadi itu tadi

kecenderungannya bagus terima kasih sudah selayaknya

(46). Dalam konteks liturgi kecenderungan yang saya

dengan teman-teman mengalami ya, ini pandangan kami

dari dalam liturgi bagus sudah selayaknya, jelek pasti ada

komentar negatif (43). Tapi kalau sampai reward yang

Suster maksudkan pada tingkat pujian gitu entahlah saya

merasa belum mengalami yang cukup berarti, biasa saja

(45) (Ketua Bidang Liturgi).

Walaupun mereka banyak berkorban lalu kami anggap

biasa (38) (Romo Kepala).

Bidang Pewartaan punya kebijakan sendiri memberikan

kenang-kenangan sebagai ucapan terima kasih kepada

orang-orang yang membantu dalam pelaksanaan program

seperti katekis seperti yang diungkapkan oleh Ketua Bidang

Pewartaan (kode 35). Namun hal ini juga belum bisa

disimpulkan sebagai penghargaan karena masih bersifat

insidental dan hanya sebagian kecil saja, belum mewakili

paroki keseluruhan.

Paroki ini tidak memberikan penghargaan berupa barang atau

bentuk lainnya kepada bidang atau tim kerja yang berhasil dalam

melaksanakan program dengan alasan paroki adalah organisasi

sosial dan lembaga keagamaan. Wakil Ketua II mengatakan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

111

ada reward (yang dimaksud adalah reward berupa barang atau

uang). Menurut beliau selama dirinya masih menjadi Wakil Ketua

II atau belum pergantian pengurus tidak akan ada reward, karena

ini organisasi Gereja, jika sudah rela untuk bekerja di Gereja maka

jangan mengharapkan reward berupa fasilitas dan sebagainya.

Silahkan mengharapkan fasilitas kalau bekerja di luar Gereja (kode

44). Bahkan Beliau menentang karena ada rekan yang minta uang

pulsa kepada Romo untuk koordinasi (kode 46). Menurutnya sudah

resiko bagi seseorang yang rela bekerja di Gereja untuk berkorban

(kode 47) karena di Gereja adalah uang umat (kode 48). Karena ini

organisasi Gereja (kode 50) bekerja untuk Tuhan maka Beliau

tidak sepakat adanya reward (kode 52). Hal yang serupa

diungkapkan oleh informan lain. Berikut pernyataan mereka:

Tidak sampai di reward dan punishment karena kalau

ditarik ke konsep itu kita di paroki Suster (42) Ketua

Bidang Liturgi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

112

B. Level Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta

Berdasarkan pembahasan komponen sistem pengendalian inti dan

penerapan di atas, berikut disajikan tabel ringkasan komponen sistem

pengendalian inti Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta:

Tabel 1. Ringkasan Komponen Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta

KOMPONEN BENTUK KETERANGAN

PERENCANAAN

Tujuan Organisasi Ada (hanya lisan)

Program Kerja Ada

RAB Ada

Indikator Kinerja Ada (hanya lisan)

PENGOPERASIAN

Pengawasan Ada

Pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan

perencanaan

Tidak semua

Pimpinan (Romo Kepala)

mengetahui setiap

kegiatan yang berjalan

Ya

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

113

Tabel 1. Ringkasan Komponen Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta (lanjutan)

KOMPONEN BENTUK KETERANGAN

PENGOPERASIAN

Pimpinan (Romo Kepala)

menyetujui pelaksanaan

setiap kegiatan dan

pencairan dana

Ya

Standar Operasional

(SOP)

Tidak tertulis

Struktur Organisasi Efektif

Peninjauan ulang struktur

organisasi

Ada

PENGUKURAN

Laporan Pertanggung

Jawaban (LPJ)

Ada

Laporan Keuangan Ada

EVALUASI-

PENGHARGAAN

Evaluasi Ada

Reward/penghargaan Tidak ada

Punishment Tidak ada

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

114

Berdasarkan tabel di atas, sistem pengendalian inti Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta memiliki tiga komponen, yaitu

perencanaan, pengoperasian, dan pengukuran, sedangkan komponen

evaluasi-penghargaan hanya sampai pada tahap evaluasi lisan, belum

mempunyai indikator tertulis untuk penilaian. Selain itu paroki ini tidak

memberikan reward kepada yang berhasil atau punishment kepada yang

gagal dalam program kerja. Maka, sistem pengendalian inti Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta berada pada level ketiga. Berikut ini

gambar dari level pengendalian Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta:

Planning Operations

Measurement

Result

Tujuan (lisan)

Program kerja

Anggaran

Indikator kinerja (lisan)

Pengawasan

SOP (Tidak

tertulis)

Koordinasi

Komunikasi

LPJ

Laporan Keuangan

Kinerja

Gambar 6: Level Kontrol dengan Perbedaan Konfigurasi dari Elemen Sistem

Sumber: Flamholtz, 1983: 157 (diolah)

Langkah awal yang dilakukan oleh paroki adalah mencanakan

segala yang diperlukan untuk melakukan kegiatan. Langkah selanjutnya

adalah tahap pengoperasian. Kegiatan pengoperasian akan membuahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

115

hasil. Hasil tersebut akan dibuat laporan pertanggung jawaban sebagai

pengukur berhasil tidaknya suatu kegiatan/program yang kemudian

digunakan untuk evaluasi lisan. Ini bermanfaat bagi perbaikan

pengoperasian selanjutnya. Penerapan komponen sistem pengendalian inti

Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta secara ringkas dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Ringkasan Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo

Albertus Agung Jetis Yogyakarta

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PERENCANAAN

Tujuan organisasi Sifatnya masih lisan belum

ada rumusan tertulis,

karena itu belum ada

keseragaman rumusan dari

masing-masing informan.

Program kerja Program kerja

strategis/visioner dan rutin

untuk jangka waktu satu

tahun. Program prioritas

adalah program yang paling

mungkin untuk dijalankan

yang berkualitas.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

116

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan I)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PERENCANAAN

Program kerja Penyusunannya

menggunakan sistem

bottom-up yaitu dari tim

kerja diajukan ke Ketua

Bidang selanjutnya

didiskusikan di Dewan

Pleno. Dewan Pleno

adalah forum yang

menyetujui dan

mengesahkannya.

RAB Anggaran dan program

kerja dibuat jadi satu

dalam satu lembar kerja.

Setelah membuat program

kerja selanjutnya langsung

menyusun anggaran untuk

membiayai program

tersebut dalam-

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

117

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan II)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PERENCANAAN

RAB satu lembar kerja.

Sehingga proses sekalian

dengan program kerja di

atas.

Indikator kinerja Belum ada indikator

tertulis untuk penilaian.

Penilaian dilakukan saat

evaluasi. Ukuran

keberhasilan yang mereka

gunakan dilihat langsung

dari hasil kegiatan

tersebut. Apabila program

atau kegiatan berjalan baik

sesuai dengan rencana

maka program tersebut

dianggap berhasil dan

mencapai tujuan.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

118

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan III)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PENGOPERASIAN

Pengawasan Ketua Bidang bekerja

sama dengan Koordinator

Tim Kerja (KTK) di

bawahnya dalam

pelaksanaan kegiatan.

Romo Kepala memantau

seluruh aktivitas yang ada

di paroki.

Pelaksanaan

kegiatan tidak semua

sesuai dengan

perencanaan

Program kerja yang

sudah dibuat tidak bisa

terlaksana sepenuhnya

karena alasan kesibukkan

di luar paroki, jumlah

orang dalam tim kerja

yang berkurang dalam

perjalanan waktu.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

119

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan IV)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PENGOPERASIAN

Pimpinan (Romo

Kepala) mengetahui

setiap kegiatan yang

berjalan

Romo Kepala termasuk

dalam Dewan Pleno.

Dewan Pleno adalah

forum yang menyetujui

dan mengesahkan

program kerja dan

anggaran. Selain itu

proposal yang diajukan

juga harus dengan

persetujuan Romo

Kepala. Maka Romo

Kepala pasti mengetahui

semua kegiatan di paroki.

Pimpinan (Romo

Kepala) yang

menyetujui

pelaksanaan setiap

kegiatan dan

pencairan dana

Proposal yang diajukan

harus ada persetujuan

dari Romo Kepala

kemudian Bendahara

mencairkan dana.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

120

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan V)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PENGOPERASIAN

Standar Operasional

(SOP)

Prosedur tidak tertulis.

Struktur organisasi Dalam perjalanan waktu

terdapat ketidaksesuaian

antara personil yang

tercantum dalam struktur

dengan kenyataannya

kerena alasan orangnya

pindah tugas atau alasan

lain. Job description

belum diacu secara baik.

Peninjauan ulang

struktur organisasi

Peninjauan ulang adalah

penggantian personil

orang-orang yang

menjabat dalam Dewan

Paroki vakum.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

121

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan VI)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PENGOPERASIAN

Peninjauan ulang

struktur organisasi

Namun tidak semua

kekosongan dapat

dicarikan penggantinya

karena minimnya Sumber

Daya Manusia (SDM).

Sehingga ada posisi

tertentu yang dibiarkan

kosong sampai periode

tersebut berakhir.

PENGUKURAN

Laporan

Pertanggung

Jawaban (LPJ)

Pengumpulan LPJ sering

terlambat (tidak tepat

waktu).

Laporan Keuangan Berusaha menerapkan

Petunjuk Teknis

Keuangan dan Akuntansi

Paroki (PTKAP) dan

General Ledger (GL)

Paroki dalam pembuatan

laporan keuangan,

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

122

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan VII)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

PENGUKURAN

Laporan Keuangan namun belum terealisasi

secara sempurna. Tidak

semua personil dalam

Dewan Paroki familiar

dengan PTKAP dan GL

Paroki. Laporan

keuangan dibuat oleh

Bendahara dan dibantu

oleh Romo Paroki dalam

hal ini Wakil Ketua I.

Laporan ke keuskupan

tertib setiap bulan namun

sering tidak lengkap atau

menggantung karena

akibat laporan atau LPJ

dari tim kerja yang tidak

tepat waktu.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

123

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan VIII)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

EVALUASI-

PENGHARGAAN

Evaluasi Evaluasi secara lisan

Karena tidak mempunyai

indikator penilai.

Evaluasi atas kinerjanya

ditingkat bidang atau tim

kerja yang

menyelenggarakan

kegiatan, di Dewan

Harian dan di akhir tahun

secara keseluruhan

program setahun.

Reward/Penghargaan Paroki ini tidak

memberikan penghargaan

kepada bidang atau tim

kerja yang berhasil dalam

melaksanakan

kegiatan/programnya.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

124

Tabel 2. Penerapan Sistem Pengendalian Inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta (lanjutan IX)

KOMPONEN BENTUK PENERAPAN

EVALUASI-

PENGHARGAAN

Punishment Paroki ini tidak

memberikan punishment

kepada tim kerja atau

bidang yang tidak

berhasil dalam

melaksanakan program

atau tidak melaksanakan

program sebagaimana

seharusnya. Paroki ini

bersikap diplomatis

terhadap hal ini. Langkah

yang diambil adalah

dengan cara diskusi,

saling memahami dan

mencari solusi bersama.

Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

125

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Komponen sistem pengendalian inti Paroki Santo Albertus Agung

Jetis Yogyakarta adalah perencanaan yang berupa tujuan (lisan), program

kerja, RAB, dan indikator kinerja (lisan); pengoperasian yang berupa

pengawasan, pelaksanaan kegiatan yang tidak semua sesuai dengan

rencana, koordinasi dan komunikasi, standar operasional tidak tertulis, dan

struktur organisasi; pengukuran yang berupa Laporan Pertanggung

Jawaban (LPJ) dan laporan keuangan; dan evaluasi berupa evaluasi lisan

tanpa ada reward/pengahargaan dan punishment.

Penerapan sistem pengendalian inti di Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta dalam hal atau aspek perencanaan adalah adanya

prioritas dalam menyusun program kerja dengan mengacu kepada tujuan

paroki walaupun tujuan tersebut masih lisan; selain itu dilakukan diskusi

di Dewan Pleno Paroki mengenai anggaran dan program kerja sebelum

disetujui dan disahkan. Dalam hal atau aspek pengoperasian adalah

pelaksanaan kegiatan didahului dengan pengajuan proposal oleh pihak

yang akan menyelenggarakan kegiatan kepada Bendahara, pencairan dana

diketahui dan disetujui oleh Romo Kepala; pengawasan pelaksanaan

kegiatan dilakukan Ketua Bidang bekerja sama dengan Koordinator Tim

Kerja (KTK) serta di bawah pantauan Romo Paroki. Dalam hal atau aspek

pengukuran adalah terdapat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang

harus disusun pelaksana kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

126

Berdasarkan LPJ tersebut Bendahara menyusun laporan keuangan yang

dibantu oleh Romo Paroki (Wakil Ketua I). Dalam menyusun laporan

keuangan berusaha menerapkan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi

Paroki (PTKAP) dan General Ledger (GL) Paroki. Dalam hal atau aspek

Evaluasi-penghargaan adalah baru sampai pada tahap evaluasi lisan atas

kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat bidang atau tim kerja yang

melakukan kegiatan, di Dewan Harian, dan evaluasi secara keseluruhan di

akhir tahun. Paroki tidak memberikan reward kepada yang berhasil atau

punishment kepada yang gagal dalam program kerja.

Sistem pengendalian inti Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta berada pada level ketiga karena baru memenuhi tiga

komponen sistem pengendalian inti menurut Flamholtz, yakni komponen

perencanaan, pengoperasian, dan pengukuran.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini diantaranya adalah:

Informan yang ditetapkan untuk diwawancara pada awal penelitian ini ada

sepuluh orang namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala dalam

membuat pertemuan dengan satu informan, sehingga jumlah informan

dikurangi menjadi sembilan informan. Selain itu posisi Bendahara II

digantikan oleh Sekretaris Paroki karena Bendahara II tidak aktif lagi

bertugas sebagai Bendahara di paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

127

C. Saran

1. Untuk paroki:

a. Sebaiknya ada tujuan paroki, indikator penilai, dan Standar

Operasional (SOP) tertulis untuk meningkatkan kinerja paroki

menjadi lebih baik.

b. Sebaiknya tidak ada LPJ yang terlambat supaya pekerjaan

Bendahara dalam membuat laporan ke keuskupan bisa lebih lancar.

c. Perlu dokumentasi yang lebih baik di paroki.

2. Untuk penelitian yang akan datang, data bisa dikembangkan pada

beberapa paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

128

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Anggarini, Yunita. 2007. Anggaran Bisnis. UUP STIM

YKPN, Yogyakarta. Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. BPFE, Yogyakarta.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Erlangga, Jakarta.

Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Dewan Karya Pastoral KAS. 2011. Nota Pastoral tentang Arah Dasar Umat Allah

KAS 2011-2015. Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang, Muntilan.

Flamholtz, Eric G. 1983.”Accounting, Budgeting and Control System in Their

Organizational Contex : Theoretical and Empirical Perspectives” Accounting, Organiation and Society. Vol. 8, No2/3, pp. 153 – 169. Great Britain.

Heuken, Aldolf; Ferouge; Nazar, PiusLoyola; Sutadi, Dicky; Gunawan, Yulia.

1975. Ensiklopedi Populer tentang Gereja. Kanisius, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 1998. Pernyataaan Standar Akuntansi Keuangan

Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia.

Jacobs, Tom. 1970. Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium Mengenai Gereja.

Kanisius, Yogyakarta. Keuskupan Agung Semarang. 2008. Pedoman Keuangan dan Akuntansi Paroki. Keuskupan Agung Semarang. 2004. Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan

Agung Semarang dan Penjelasannya. Konferensi Wali Gereja Indonesia. 2009. Buku Petunjuk Gereja Katolik

Indonesia. Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Wali Gereja Indonesia, Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta.

Mahsun, Mohamad, Sulistiyowati, Firma dan Purwanugraha, Heribertus Andre. 2007. Akuntansi Sektor Publik. BPFE, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

129

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Nopila, Dediktus K. 2007. Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan Kesadaran

Masyarakat Terhadap Pendaftaran Tanah di Desa Sahan Kecamatan

Seluas Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat, Skripsi S1.

APMD, Yogyakarta.

Paroki St. Albertus Agung Jetis. 2008. Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki St.

Albertus Agung Jetis Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi

Akuntansi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Strauss, Anselm & Corbin, Juliet. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2008. Petunjuk Teknis Keuangan

dan Akuntansi Paroki. Kanisius, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

130

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

131

DAFTAR NAMA INFORMAN

PAROKI SANTO ALBERTUS AGUNG JETIS YOGYAKARTA

NO NAMA JABATAN WAKTU

WAWANCARA

1 Antonius Wahadi

Martaatmaja, Pr

Romo Kepala

(Ketua)

Senin, 5 Maret 2012

2 Agustinus Nunung

Wuryantoko, Pr

Wakil Ketua I Senin, 5 Maret 2012

3 Engelbertus Wuryono Wakil Ketua II Kamis, 5 April 2012

4 FX. Sarwono Bendahara Kamis, 29 Maret 2012

5 Vinsensia Umi

Taj‟Riyatun Khasanah

Sakretaris Paroki Selasa, 3 April 2012

6 Stela Maris Rani

Paramita

Ketua Bidang

Liturgi

Sabtu, 7 April 2012

7 Erasmus Eri Suprobo Ketua Bidang

Pewartaan

Senin, 30 April 2012

8 FX. Dani Talogo Ketua Bidang

Litbang

Jumat, 13 April 2012

9 Thomas Moor Djumeri Ketua Bidang

Paguyuban dan

Tata Organisasi

Selasa, 10 April 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

132

NO RUMUSAN MASALAH STRATEGI CATATAN

1 a. Apa saja komponen sistem pengendalian inti yang dimiliki oleh Paroki Santo Albertus

Agung Jetis Yogyakarta?

1. Perencanaan:

- Apa tujuan dan sasaran Paroki? Apakah disusun rencana untuk mencapai tujuan dan

sasaran tersebut? Bentuknya apa (RAB, RAI, Program Kerja oleh tim Programasi)?

- Apakah paroki telah menyusun anggaran untuk setiap program yang akan

dilaksanakan? Keuangan

- Apakah ada standar yang ditetapkan oleh Paroki sebagai kriteria penilai bahwa

tujuan/sasaran telah tercapai atau belum tercapai? non-keuangan

- Siapa pihak yang berwenang menyetujui dan mengesahkan anggaran?

- Siapa yang berwenang menyetujui dan mengesahkan program kerja?

2. Operasi:

- Bagaimana pengendalian anggaran (misalnya pencairan dana dan pelaporan keuangan)?

- Apakah kegiatan yg dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan?

- Apakah kegiatan sudah disetujui dan diketahui Pastor kepala?

- Adakah SOP atau Standar Pelaksanaan Kerja?

- Wawancara ke

semua Responden

- Menelaah dokumen

(RAB, RAI, Program

Kerja, dokumen

MONEV jika ada),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

133

3. Pengukuran:

- Adakah laporan keuangan di setiap unit (KTK)? Menggunakan Excel/GL atau manual?

- Adakah laporan kegiatan dan capaian kegiatan setiap unit (KTK)?

4. Evaluasi/Penghargaan:

- Adakah analisis selisih anggaran? Kapan dilakukan? Siapa yang hadir?

- Adakah analisis capaian program kerja (membandingkan indikator rencana dan

realisasi)? Proses MONEV

- Adakah penilaian keberhasilan/kegagalan program kerja?

- Apakah terdapat reward untuk keberhasilan dan punishment untuk kegagalan? Dalam

bentuk apa?

b. Pada level berapakah sistem pengendalian inti Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta menurut level Flamholtz?

- Diolah berdasarkan jawaban atas rumusan masalah 1a.

- Mengolah hasil

wawancara,

kemudian

menentukan level

berapa, pastikan

semua komponen

terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

134

- Mengadakan

wawancara

konfirmasi

2. Bagaimanakah penerapan sistem pengendalian inti di Paroki Santo Albertus Agung Jetis

Yogyakarta?

1. Perencanaan:

- Siapakah yang membuat perencanaan dan penyusunan anggaran? Bagaimana proses

pembuatan perencanaan kegiatan dan penyusunan anggaran?

- Siapakah yang berwenang megesahkan rencana kegiatan dan anggaran?

- Apakah diketahui bahwa RAB dan RAI berfungsi untuk pengendalian di tahap

perencanaan?

2. Pengoperasian:

- Bagaimanakah pengendalian kegiatan (Rencana Kerja) dan anggaran? Siapa yang

mengawasi? Seberapa jauh pengawasan yg dilakukan? Apa tujuan dari pengawasan tsb?

- Apakah SOP atau standar kinerja diikuti? siapakah yang membuat standar kinerja?

Bagaimana proses pembuatannya?

- Apakah struktur organisasi efektif untuk pengawasan kegiatan dan anggaran?

- Apakah setiap tahun diadakan peninjauan ulang atau kelayakan struktur organisasi?

- Wawancara

- Menelaah dokumen

- Bandingkan antara

pendapat orang yang

satu dengan yang

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

135

- Apa saja kewenangan yang dimiliki oleh ketua Dewan Paroki, Bendahara, Sekretaris,

KTK, dan lain sebagainya terkait dengan pengawasan operasi? Adakah job description

dan apakah ditaati?

3. Measurement:

- Apakah laporan keuangan disampaikan tepat waktu? Bagaimana menyusun laporan

keuangan? apakah sudah sesuai dengan PTKAP? Apakah ada hambatan dalam

penerapan PTKAP? Digunakan untuk apa laporan keuangan tersebut (sekedar untuk

laporan ke KAS, atau untuk Pengukuran kinerja keuangan)?

- Apakah laporan kegiatan (tiap KTK) ada dan disampaikan tepat waktu? Digunakan

untuk apa laporan tersebut (sekedar untuk laporan ke KAS/Paroki, atau untuk

Pengukuran kinerja)?

- Mekanisme MONEV sudah berjalan? Apa kendalanya?

4. Evaluasi/Penghargaan:

- Kapan evaluasi keuangan dan program kerja dilakukan? Siapa yang memimpin acara

evaluasi tersebut? Siapa saja yang hadir?

- Adakah penghargaan/imbalan yang diberikan oleh Paroki (Pastor Paroki) kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

136

KTK/Koordinator bidang/pengurus yang berhasil? Bagaimana bentuk penghargaan

(mungkin berupa sikap (intrinsik)) Pastor Paroki terhadap Pengurus yang berhasil?

Adakah penghargaan ekstrinsik (uang atau barang)

- Apakah penghargaan tersebut memotivasi peningkatan kinerja?

- Apakah punishment (jika ada) memotivasi untuk perbaikan kinerja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

137

PENGKODEAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

138

INFORMAN: ROMO KEPALA

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Sebenarnya untuk evaluasinya itu kita mengharapkan bidang-bidang itu lebih aktif, ya itu yang

kami anjurkan, kami minta, tapi ya tidak semua bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Evaluasi per bidang 1

Itu yang lalu bagi kami lalu memang menjadi penghambat ya, menjadi penghambat dalam tata

kerja.

Hambatan operasi 2

Ya, muda orangnya muda, lalu kebetulan juga selalu ada hal-hal yang harus segera ditanggapi. Operasi 3

Jadi selalu ada masalah-masalah yang memang harus segera ditanggapi. Menanggapi masalah 4

Lalu kebetulan Romo Nunung juga aktif di sana, juga ada pengaruh Romo. Itu masalahnya lalu

Romo centrisnya ada seperti itu ya.

Romo centris

Sistem pembagian

tugas

5

Saya juga berpikir kemarin untuk bidang-bidang yang lain barang kali memang harus kita terjun

langsung untuk sementara untuk memacunya.

Dalam melibatkan

Romo

Rencana operasi ke

depan

6

P: Lalu kalau misalnya tadi membuat anggaran itu di, itu anggarannya disahkan Romo atau

bagaimana Romo?

RK: Biasanya kami plenokan.

Pengesahan anggaran 7

Ya, dalam pleno biasanya per tim kerja dan per bidang kita bacakan, lalu bagaimana tanggapan.

Lalu kita juga tawar-menawar untuk biaya, itu „kan ada dari swadaya, dari Paroki dan sumber

lain.

Proses pengesahan

anggaran

8

Juga termasuk penilaian atas bagaimana kerjanya misalnya rencana kerja yang relatif misalnya

biasanya kita batasi kadang-kadang kita tolak.

Program kerja prioritas 9

Tahun ini tahun terakhir masa bakti barang kali kadang-kadang ada pertimbangan untuk kualitas

kegiatan.

Utamakan kualitas 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

139

Ya, kalau tim kerja dan bidangnya aktif, ya kita mencoba untuk itu setia pada yang sudah

disepakati.

Menepati anggaran 11

Ya, ada yang tidak jalan, kalau tidak ada yang menekankan lalu mereka lupa. Kendala dalam operasi 12

Ya itu, seharusnya rapat Dewan Inti. Yang seharusnya

memantau operasi

13

Cuma di sini rapat inti belum jalan. Hambatan pengawasan 14

Ya menurut saya inisiatif dari kami sendiri mungkin kurang waktu banyak untuk memandu rapat Romo centris 15

Rapat inti belum jalan, mungkin juga karena itu lalu rapat bidang juga kurang dijalankan, itu

yang kami hadapi tata organisasi.

Hambatan pengawasan 16

Ya, kegiatan itu bervariasi itu ya, sering lancar tapi yang terakhir ini dua panitia besar ini malah

lambat sekali.

Penyampaian laporan

keuangan

17

Sebenarnya pertanggungjawaban itu sudah ada, cuma Bendahara panitia itu ternyata lemah sekali

dalam pencatatan.

Kendala LPJ 18

Sehingga panitia tidak bisa membuat laporan dengan lengkap. Komponen laporan 19

Kalau saldonya itu sudah ada hanya perinciannya itu. Komponen laporan 20

Tapi sebenarnya kalau laporan per tim kerja itu ada Laporan

pertanggungjawaban

21

Tanda bukti lalu hal-hal yang harus dilampirkan itu ndak bisa dipenuhi Komponen laporan 22

Tapi kebanyakan lancar ada LPJ. Laporan

pertanggungjawaban

23

Yang ada melonjaknya, pengalaman melonjaknya biasanya di lapangan ya. Selisih anggaran 24

Ya, sejauh ini selalu ditangani oleh panitia.

Yang menangani

selisih anggaran

25

Ada hal-hal yang tak terduga juga ya. Penyebab selisih

anggaran

26

Jadi kadang-kadang hal-hal mendadak ya. Penyebab selisih 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

140

anggaran

Panitia. Yang menangani

selisih anggaran

28

Tapi kalau seperti keamanan itu „kan terjadinya tak terduga pada waktu hari ha-nya ya. Penyebab selisih

anggaran

29

Biasanya antar mereka ada pembicaraan. Yang menangani

selisih anggaran

30

Jadi kecuali anggaran dari Paroki ada donator, ada beberapa tim kerja yang kita anggap ya

biasanya tidak seluruhnya uang dipakai ya.

Menutupi kekurangan

anggaran

31

Sehingga uang kita anggarkan juga ndak terpakai, biasanya diambilkan dari itu. Menutupi kekurangan

anggaran

32

Bisa dipenuhi dari panitia sendiri. Menangani kekurangan

anggaran

33

Ya selalu ada. Evaluasi 34

Dalam rapat dewan terakhir biasanya ada evaluasi setiap hari Minggu Evaluasi 35

Pembubaran panitia biasanya ya selama ini ya kami lebih merayakan bersama-sama gitu ya. Merayakan bersama 36

Sapaan-sapaan untuk membesarkan hati memang selalu kami berikan secara umum maupun

perseorangan atau lewat tim kerja.

Sapaan 37

Walaupun mereka banyak berkorban lalu kami anggap biasa. Dianggap biasa 38

Dari tim kerja disampaikan Ketua Bidang, kita bicarakan di sini, kita nilai di sini lalu setelah itu

kita bawa ke pleno untuk dibahas bersama-sama.

Proses pembuatan

anggaran

39

Jadi biasanya kita menilai kualitas kegiatannya dan anggarannya. Menilai kualitasnya 40

Yang sekarang itu kompromi. Sistem pembuatan

anggaran

41

Membuat rencana yang program vosioner lewat bidang bersama tim kerjanya, mereka mau buat

apa termasuk anggarannya, lalu nanti kita bicarakan dalam pengurus harian.

Proses pembuatan

program dan anggaran

42

R: Nanti akhirnya yang menyetujuinya memang Romo Paroki sendiri? Menyetujui anggaran 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

141

RK: Bersama-sama.

Kita laporannya per bulan ke Keuskupan. Frekuensi laporan ke

KAS

44

Laporan keuangan Paroki. Laporan ke KAS 45

Kalau itu ndak. Jadi Keuskupan melihat dari laporan keuangan, dari laporan keuangan „kan

mereka bisa membaca bidang-bidang mana yang jalan, mana bidang-bidang yang kosong dan

sumber keuangan dari mana saja.

Hanya laporan

keuangan

46

Sekretariat karyawan. Orang yang membantu

Bendahara

47

Yang ndak jalan malah yang itu yang sepuh-sepuh yang diakonia dan tata organisasinya Hambatan operasi 48

Ya kita pakai itu PTKAP 49

Ya, harus pakai itu, sekarang wajib itu Suster, semua harus mengupayakan pakai itu. GL Paroki 50

Ya Sekretaris bersama Romo Nunung Orang yang membantu

Bendahara

51

Keterangan:

P : Pak Diksa bertanya

RK : Pernyataan Romo Kepala

R : Rupina bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

142

INFORMAN: WAKIL KETUA I (ROMO PMEMBANTU)

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Ya, perencanaan anggaran di Paroki ini, untuk program rutin biasanya kami belajar dari program

tahun yang lalu jadi realitas tahun yang lalu, kemudian rencana rutin kami buat programnya 4

tahun yang lalu itu yang pertama hanya naikkan juga untuk anggarannya 10%

Perencanaan program

kerja dan anggaran

1

Pleno Dewan Membahas program

visioner

2

Penyusunan program visioner di sini itu sampai biasanya tahap program kerja, Program kerja 3

Ya, karena hanya dikomunikasikan setelah itu derap itu kami kembalikan kepada mereka Proses pembuatan

anggaran

4

Ya, untuk semua timnya akhirnya membuat program kerja. Orang yang membuat

program kerja

5

Rencana-rencana kami selalu melihat RAPB tahun kemarin, laporan akhir tahunnya Proses penyusunan

program kerja

6

Berkaitan dengan kelemahannya di perjalanannya adalah eeee nanti pada, bagaimana ya.

Sebenarnya, MONEV nya

Kelemahan monev 7

Itulah yang terjadi hal semacam ini tetap setia untuk anggaran dan program bulan ini harus

melakukan ini, masih belajar untuk itu

Kelemahan sistem

operasi

8

Untuk laporan-laporan itu belum bisa jalan. Seperti misalnya per bidang laporan kemarin

kegiatannya apa? keuangannya berapa? Itu belum

Evaluasi realisasi

anggaran

9

Sistem pengendalian keuangan itu praktis hanya pada Bendahara dibantu oleh Pastor Paroki. Pengendalian keuangan 10

Catatan harian tidak dibuat sehingga nota-notanya tidak ada. Komponen laporan 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

143

INFORMAN: WAKIL KETUA II

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Saya lihat mestinya menurut saya itu bagaimana mengembangkan umat, memperkaya iman umat

juga untuk mengembangkan Paroki itu sendiri dalam arti yang luas, ya mengembangkan Paroki

yang luas itu ya juga termasuk sesuai dengan ARDAS itu, lingkungan dan sebagainya itu tidak

hanya sekedar liturgi.

Tujuan dan sasaran 1

Mengembangkan umat baik wawasan, kapasitas, keimanan. Tujuan dan sasaran 2

Berawal dari ini paraker. Paraker itu dikumpulkan kemudian diberitahu dulu, besok tanggal sekian

kita rakaraker tolong siapkan, ketua-ketua tim kerja membuat perencanaan, kira-kira mau apa,

anggarannya berapa, dari dewan atau dari pastoran, eee dari Paroki berapa, swadaya berapa itu.

Perencanaan program

kerja dan anggaran

3

Kami adakan evaluasi, kalau mau jujur ndak sampai 70% terealisasi dari program itu. Evaluasi

Standar lisan

4

Karena koordinator tim kerja, maaf nanti kalau mendengar dia marah ya, menurut saya tidak aktif. Kendala pelaksanaan

program kerja

5

Maka tadi saya katakan yang 70% „kan itu jalan ya, 30% ndak, ada yang sama sekali ndak jalan. Program terealisasi 6

Ini tugas sosial keagamaan Pekerja sukarela 7

Siapa tahu beliau-beliau banyak tugas di luar Kendala pelaksanaan

program kerja

8

Bersama-sama Mengetok anggaran 9

Realisasinya pada saat evaluasi dana bahkan boleh dikatakan meskipun bukan cash money untuk

di atas kertas angka dana sisa. Inikan satu bukti bahwa banyak yang tidak jalan.

Kendala pelaksanaan

program kerja

10

Kalau membuat program jangan banyak-banyaklah yang sekiranya betul-betul memungkinkan

untuk dikerjakan

Seleksi program kerja 11

Siapa yang ngetok ya bersama-sama, setelah kita masing-masing presentasi Mengetok anggaran 12

Oh ini ndak relevan, berarti tahun depan, atau dihapus, atau anggaran cari sendiri. Seleksi program kerja 13

Ya, meskipun realisasinya nanti pada akhirnya masing-masing kalau mau minta dana kan harus

dengan proposal

Proposal 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

144

Kalau raker kan tanpa proposal hanya angka sekian, sekian, sekian, hanya nanti ditanya apa yang

global saja sekian, sekian, sekian

Raker (Rapat kerja) 15

Tapi kan detailnya lewat proposal. Proposal 16

Misalnya ada acara apa sebulan lagi atau dua bulan lagi mengajukan proposal lengkap itu dan

pada akhirnya tetap Romo, mencermati

Proposal 17

Ada mengetahui paling tidak trus ke Romo. Prosedur proposal 18

Nanti, Romo terus ke Bendahara. Prosedur proposal 19

Kalau tidak meminta dana ya ndak perlu tapi lapor saja ke Romo, kami … sesuai dengan kegiatan

kami dananya sudah ada swadaya misalnya, ya sesuai dengan yang diprogram itu, kalau sudah

disetujui ya sudah ndak usah ke Bendahara ndak apa-apa.

Prosedur program kerja 20

Dan banyak terjadi di sini laporan ndak beres. Kendala laporan 21

Ya ketua panitia atau koordinator yang berkaitan dengan kegiatan itu dikejar-kejar wah ini belum

ngumpul ini kuitansinya belum dapat.

Kendala laporan 22

Kalau yang kemarin belum melaporkan ada kegitatan baru, yang kemarin harus lapor dulu.

Kecuali keadaan khusus itu Romo harus menyetujui.

Laporan

pertanggungjawaban

23

“Romo, kalau pembekalan itu ya agak membelok tapi terkait ya, kalau pembekalan setelah

pemilihan dewan paroki atau pengurus lingkungan itu diberi porsi yang lebih tentang manajemen”

Pembekalan SDM 24

Ndak gini Romo, bukan manajemen dalam arti yang tinggi, yang dasar sajalah, bahwa kita ini

bagaimanapun juga kalau saya itu „kan menurut saya, pendapat saya Dewan Paroki itu „kan

organisasi, meskipun kerjanya kolektif paguyuban tapi mekanismenya organisasi kalau mau baik

harus dipatuhi.

Manajemen dasar 25

Tiap bulan. Frekuensi laporan ke

KAS

26

Ada yang masih ngambang ini, sudah sekian bulan salah satu tim kerja. Laporan terlambat 27

Ditulis disitu bon, karena belum berani melaporkan buktinya belum ada, dulu minta uang berapa?

terpakai berapa? kalau sisa berapa? kan belum tahu.

Bon 28

Ya, meskipun kita agak terlambat. Laporan ke KAS 29

Setuju belum tentu, karena proposal dibaca lagi meskipun dirapat kerja raker sudah oke, tapi Proses persetujuan 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

145

setelah didetailkan lewat proposal „kan ketahuan, ini logis ndak? anggaran

Jadi asas kemanfaatannya seberapa tinggi nilainya. Kualitas program 31

Nah, sebetulnya kalau menurut saya kembali kepemahaman tentang kinerja, kerja dan kinerja,

teamwork. Nah, itu sebetulnya saya harapkan pembekalannya sampai ke situ, sebetulnya.

Pembekalan SDM 32

Belum sepenuhnya, karena mungkin sebagian besar belum memahami, kalau istilah saya mungkin

masih konvensional ya, itu saja menurut saya masih bersyukur kalau bisa baik

GL paroki 33

Sehingga yang memindahkan dari tim kerja-tim kerja atau bidang-bidang ya Romo, yang

memindahkan ke format Keuskupan.

Proses pembuatan

laporan

34

Tapi dalam evaluasi ya ini ndak terlaksana kenapa? kendala apa? hanya itu yang dicari kendalanya

sehingga kedepan kendala ini bisa diatasi

Evaluasi 35

Hanya kendalanya, kendala teknis biasanya, kenapa-kenapa? Evaluasi 36

Kalau keuanganlah, keuangan beda banyak baru dibahas misalnya ya kemarin karena ada masalah

ini, kemarin karena ini rusak sehingga diganti misalnya, hanya sebatas itu.

Selisih anggaran 37

Kalau praktiknya kalau satu kegiatan, kalau misalnya kurang itu lihat dulu acara ini apa acara apa?

Kalau acara yang terkait langsung dengan gereja dari Paroki atau dari dewan kasik. Tapi kalau

acaranya anak muda dan sebagainya ya silahkan cari sendiri.

Selisih kurang

tergantung kegiatan

38

Itu tergantung juga kegiatannya, kalau kegiatan misalnya hari Paroki, Paskah, Natal itu sisa masuk

Bendahara.

Selisih lebih tergantung

kegiatan

39

Ya dan bisa dipertanggungjawabkan. Laporan

pertanggungjawaban

40

Selama ini sudah selalu dimasukkan, sudah diantisipasi Antisipasi kekurangan

anggaran

41

Dari donator kadang-kadang kalau ndak ya dari Paroki. Sumber dana 42

Selama ini kalau dalam forum kami tidak melakukan, mungkin ya kalau model Bendahara, yang

jelas saya selaku wakil ketua II kadang Bendahara ya laporan saya seperti itu kalau ketemu ini loh

kemarin gini gini gini. Kalau saya lihat wajar ya sudah, kalau ndak ada baru saya tanya ini kok

gini, paling gitu, tapi dalam forum rapat ini ndak, ya itu sudah Romo dan Bendahara.

Tanpa analisis capaian

program kerja

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

146

Yang jelas reward ndak ada. Saya ya ndak tahu besok kalau ganti pengurus silahkanlah ya. Saya

hanya berpikir ini Gereja, kalau sudah mau kerja di gereja jangan mengharapkan reward, jangan

mengharapkan fasilitas, silahkan kalau kerja di luar

Tanpa reward 44

Demikian juga punishment juga ndak ada paling rapat disinggung, gimana ini ndak jalan,

kemudian mereka berargumen ya sudah.

Tidak ada punishment 45

Saya pernah juga waktu Romo siapa yang jadi Pastor Paroki itu saya menentang karena ada yang

mau minta bukan imbalan sih sebetulnya ya pulsa, saya tentang.

Tanpa reward 46

Ya, karena untuk koordinasi dan sebagainya. Saya bilang semua perlu koordinasi Bapak saja „kan

ndak tahu seberapa banyak pulsa saya tapi saya juga ndak pernah ngomong sedikitpun sudah

resiko.

Minta reward 47

Waktu itu Romonya juga mau sedikit membantu, saya ndak tahu mungkin ada kedekatan pribadi,

tapi saya bilang jangan Romo, ini uang umat, pernah itu. Jadi ada yang minta fasilitas saya

katakan jangan biasakan seperti itu. Kalau mau jadi pengurus dewan ya jadilah pengurus dewan

saya katakan, kita ini kerja untuk siapa toh.

Tanpa reward 48

Sama sekali ndak ada. Tanpa reward 49

Pokoknya kerja ya kerja, ini bukan perusahaan, ini bukan organisasi swasta, ini adalah organisasi

Gereja.

Tanpa reward 50

Ya. Karena kalau punishment nanti, punishment dulu ya, punishment nanti pada takut, berikutnya

pada takut, saya mampu ndak ya?

Antisipasi efek jera

(Tanpa punishment)

51

Ya, makanya saya ndak sepakat. Kalau reward juga saya tidak sepakat karena ini untuk Tuhan,

untuk Tuhan,

Tanpa reward dan

punihment

52

Ya. Pengendalian. Ya kita tidak saklek seratus persen (100%) ya kalau hanya lebih sedikit itu ya

kita bicarakanlah, tapi lebih banyak jelas ndak bisa.

RAPB sebagai

pengendalian

53

Kita ini miskin belum bisa investasi. Tidak ada investasi 54

Mandiri. Paroki mandiri 55

Ya, aturannya begitu meskipun tertatih-tatih. Paroki mandiri 56

Ya. Tertatih-tatih, ya ini yakin ndak kita merencanakan pembangunan saja tertatih-tatih Paroki mandiri 57

Selama ini kalau yang namanya pengawasan itu secara ini ndak ada ya. Paling monitoring itu aja Monitoring 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

147

ini saya ndak tahu ya mungkin karena kebetulan saja yang pegang-pegang itu ya pas sibuk semua.

Sehingga sulit ya.

Kayaknya selama ini belum. Belum ada standar kinerja untuk menilai itu „kan? Standar kinerja 59

Belum. Belum ada. Bisa jalan saja sudah bersyukur suster. Monev/verifikasi 60

Verifikasi ya selalu setiap tahun toh, setiap tahun dikunjungi biasanya sore, pernah juga pagi. Tapi

biasanya sore sampai malam, setelah makan malam selesai biasanya gitu. Ya kita satu ruangan itu

masing-masing bidang ditanya, kemudian juga dikunjungi, administrasi diperiksa semacam

diperiksa, kekurangannya dimana? nanti dari Keuskupan juga menilai ooo ini kurangnya ini

solusinya begini yang bisa kita bantu ini, selalu ada.

Monev/verifikasi 61

Ya maksudnya untuk perbaikan. Peningkatan kinerja 62

Struktur organisasi kita mengacu pada Keuskupan. Struktur organisasi 63

Karena koordinatornya kebetulan sibuk-sibuk jadi sulit dan cari person itu ternyata ndak mudah.

Jadi yang dipandang mampu ndak mau, yang mau itu maaf ya kurang. Itu penyebabnya.

SDM 64

Ada, tapi nyari penggantinya susah. Tinjauan ulang struktur

organisasi

65

Maksudnya ada, Romo itu sudah berulang kali siapa ya, siapa ya, saya lihat susah, ya itu. Tinjauan ulang sruktur

organisasi

66

Ya, meskipun masih tertatih-tatih dan pernah terlambat juga. Sudah Romo Nunung. PTKAP 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

148

INFORMAN: BENDAHARA

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Sebelumnya 3 orang, tapi yang aktif 1 orang Sistem pengendalian

dan pembagian tugas

1

Lalu yang satu tidak aktif sehingga kami sendiri. Sistem pengendalian

dan pembagian tugas

2

Idealnya 2 atau 3 tapi kami juga dibantu oleh Romo Nunung untuk membuat akuntansinya itu. Orang yang membantu

Bendahara

3

Ini ndak ada jam kerja Suster. Karena kami di sini kan masih aktif bekerja. Ndak ada jam kerja.

Sewaktu-waktu Paroki butuh, saya ke sini.

Kerja sambilan 4

Minimal ya sore, karena saya harus meninggalkan jam kerja. Kerja sambilan 5

Dan kami juga dibantu oleh sekretaris Paroki Mbak Ira Orang yang membantu

Bendahara

6

Tidak ada jam kerja. Kerja sambilan 7

Ya, tujuan dan sasaran Paroki ini yang utama adalah ingin mengembangkan Kerajaan Allah di

lingkup Paroki. Kemudian juga membuat kesejahteraan dan menanggapi kebutuhan-kebutuhan di

dalam Paroki.

Tujuan dan sasaran 8

Ya, memang setiap tahun kita mempunyai RAPB Anggaran 9

Setiap kita mempunyai RAPB yang kita buat dari masukan/kebutuhan dari tim kerja. Kemudian

kita susun dalam Paroki akhirnya menjadi RAPB.

Mekanisme

penyusunan anggaran

10

R: Berarti Paroki juga sudah menyusun anggaran gitu ya? Tiap tahun menyusun anggaran?

B: Ya, ini sekarang sedang berproses.

Proses penyusunan

anggaran

11

Itu kita setiap 3 bulan mengadakan pertemuan, kemudian evaluasi Evaluasi 12

Itu dari tim kerja masing-masing membuat rencana anggaran kemudian kerja kemudian kita

plenokan ke Dewan Pleno. Kemudian setelah itu kita garap ke Dewan Harian

Proses penyusunan

anggaran

13

Pengesahannya bersama-sama dalam pleno Pengesahan anggaran 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

149

Sehingga volume terbesar/anggaran terbesar itu nanti kita bicarakan dalam Dewan Pleno lagi Penentuan anggaran 15

Kemudian akhirnya setelah jadi RAB kita kirim ke Keuskupan. Anggaran ke

Keuskupan

16

Ya, karena Dewan Harian itu ada Pastor Paroki, Ketua Dewan, Bendahara, Sekretaris, kemudian

Ketua-ketua Bidang.

Dewan Harian 17

Untuk pengendalian keuangan, pertama dari masing-masing tim kerja itu dulunya membuat

proposal RAB kemudian untuk pencairan dana lagi dia membuat proposal lagi untuk kegiatan ini,

bulan ini membutuhkan anggaran sebesar ini, kemudian dimasukkan ke Bendahara, lalu nantinya

atas persetujuan Romo baru bisa kita cairkan.

Prosedur pencairan

anggaran

18

Kemudian kegiatan itu selesai dipertanggungjawabkan dengan LPJ. Laporan

pertanggungjawaban

19

Ke Romo Paroki. Prosedur anggaran 20

Ya, Bendahara. Mencairkan anggaran 21

Dalam arti bon sementara itu mungkin bisa lebih dan bisa kurang sehingga bisa belum pasti. Antisipasi selisih

anggaran

22

Ya, memang, kalau memang programnya pada waktu programnya terlalu banyak tidak semua

bisa terlaksana

Over program 23

Jadi tidak semua program itu bisa dilaksanakan Selisih rencana dan

realisasi

24

Mungkin pada waktu membuat program tim nya masih komplit tapi dalam perjalanan mungkin

timnya sudah ada yang pindah ada yang keluar.

Strukutur organisasi 25

Misalnya seperti kemarin, Bendahara. Kami hanya mendampingi sebetulnya „kan pembukuannya

kita ambil yang masih muda, Mbak Andry, tapi dalam perjalanan tidak sampai akhir tahun dia

sudah pindah.

Struktur organisasi 26

Ya, waktu membuat program, menyusun program Pastor Paroki „kan ikut. Ikut dalam penyusunan

program.

Peran Romo Paroki 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

150

Di dalam RAPB juga ada waktu menentukan juga Romo Paroki ikut. Romo Paroki tahu semua

kegiatan di Paroki.

Peran Romo Paroki

28

Dari tim kerja membuat RAPB kemudian ke Paroki, kemudian dipaparkan dipresentasikan dalam

rapat Dewan Harian.

Prosedur anggaran 29

KTK-KTK membuat laporan kemudian juga pertanggungjawaban tentang keluar masuknya uang

yang di pertanggungjawabkan dalam tim kerja itu.

LPJ setelah selesai didukung dengan itu, didukung dengan pertanggungjawaban kemana uang itu.

Misalnya untuk ini ada laporan pertanggungjawabannya kuitansinya.

Laporan

pertanggungjawaban

30

R: Selain laporan keuangan itu, laporan kegiatan juga ada? Maksudnya begini, apa namanya „kan

biasanya dengan pengeluaran itu „kan kelihatan ada laporan keuangan, pengeluarannya

misalnya untuk kegiatan ini kegiatan itu atau laporan kegiatan itu terpisah ada juga, gitu?

Khusus laporan kegiatan. Jadi ini laporan keuangan ini laporan kegiatan.

B: Jadi satu.

Laporan kegiatan dan

pertanggungjawaban

31

Ya, itu nanti dalam laporan kita evaluasi antara plus minusnya rencana anggaran mengapa tidak

sama. Mungkin ada kenaikkan dalam arti kenaikkan yang dulunya, misalnya untuk kegiatan anak-

anak yang dulunya kita rencanakan 10 tapi ternyata anaknya lebih dari 10. Salah satunya kegiatan

(…) kita rencanakan yang hadirnya hanya 10 ternyata lebih dari 10. sehingga menambah biaya.

Nanti juga dalam rencananya 10, yang hadir cuma 5 sehingga ada kelebihan.

Evaluasi selisih

anggaran

32

Dan kelebihan antara plus minus anggaran itu nanti kalau dari LPJ-nya itu memang lebih ya kita

harus bertanggungjawab karena memang itu „kan DPP „kan sudah bekerja masak mau tombok

sehingga nanti kita keluarkan dari Paroki, kalau kelebihannya ya dikembalikan di Paroki lagi.

Menangani selisih

anggaran

33

Ya, setelah selesai. Waktu evaluasi 34

Rapat Dewan Harian Mengevaluasi selisih

anggaran

35

Rencana kegiatan mau mengadakan misalnya pertama kaderisasi untuk pemandu Kitab Suci,

kemudian pemandu itu setelah mendapat pengarahan lalu terjun ke lingkungan. Direncanakan

dari KTK itu misalnya kehadiran umat misal 20 tapi ternyata setelah kerja di laporan lebih dari 30

Evaluasi program 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

151

atau lebih dari rencana, itu berarti suatu keberhasilan. Nanti kalau misalnya direncanakan 20 tapi

yang hadir kurang dari 20 berarti itu tidak tercapai. Itu nanti kita laporkan dalam pertemuan itu.

Kelihatannya belum itu. Monev 37

Ya, itu nanti pada akhir tahun Suster. Pelaksanaan evaluasi 38

Satu tahun kita evaluasi. Pelaksanaan evaluasi 39

Mungkin kesibukkan kerja lainnya. Penyebab kegagalan

program kerja

40

Ada setiap tahun evaluasinya. Pelaksanaan evaluasi 41

Setahun, karena kita pertemuannya itu setahun. Pelaksanaan evaluasi 42

Ya, paling ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih 43

Lalu yang kurang berhasil mungkin kita memotivasi Dimotivasi 44

Ya itu, yang berhasil diucapkan terima kasih Ucapan terima kasih 45

Kalau yang tidak berhasil mengapa tidak berhasil apa kita cari akarnya. Cari jalan keluar

bersama

46

Terlalu sibuk di luar Paroki Hambatan pelaksanaan

program

47

Penyusunan anggaran itu dari tim kerja yang kecil ya, itu berkumpul lalu kita merencanakan

kegiatan kemudian anggaran kemudian kita presentasikan ke Dewan Pleno. Dalam Dewan Pleno

kemudian masuk sebagai notulen Dewan Harian bersama Romo Paroki, kemudian kita olah kita

susun

Prosedur penyusunan

anggaran

48

Tim kerja Yang menyusun

anggaran

49

Kemudian kita kembalikan lagi ke Dewan Pleno kemudian baru kita sahkan Revisi dan pemantapan

anggaran

Yang mengesahkan

anggaran

50

Memang untuk Paroki Jetis ini ya sementara memang ada struktur dari Romo Paroki, Ketua, Struktur organisasi 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

152

Sekretaris, Bendahara, sampai paling bawah ya.

Itu sementara ya kalau orangnya pindah diganti orangnya, tapi ada juga yang tidak diganti sampai

masa jabatan berakhir. Contohnya Bendahara, lalu beberapa tim kerja yang tidak ada, sampai saat

ini masih ada tim kerja yang tidak jalan, kita motivasi tetap tidak jalan.

Tinjauan struktur

organisasi

52

R: Jadi ada peninjauan ulang ya?

B: Ya, ada.

Tinjauan struktur

organisasi

53

Yang jelas ada batas-batas tanggungjawab, misalnya sebagai Romo Paroki, Ketua Dewan itu

sudah mempunyai tanggungjawab sendiri-sendiri. Sektretarisnya juga sendiri, saya sebagai

Bendahara juga mempunyai tugas sendiri dengan PPDP.

Sistem pengendalian

Pembagian tugas

54

Itu sementara yang sudah jalan tapi tidak semua blanko-blanko format yang kita … dari

Keuskupan belum semua jalan.Hanya laporannya pakai manual. Saya dibantu oleh Romo Paroki

… kemudian Romo Nunung yang membuat laporan.

Laporan 55

R: Susah ya menggunakan GL?

B: Sebenarnya ndak susah, hanya belum mau belajar, kalau Mbak Andry dulu pakai.

GL Paroki 56

Bendahara Orang yang membuat

slip-slip tanda bayar

dan tanda terima

57

Ini biasanya kalau saya mengeluarkan, pakai ini Tanda bayar 58

Kalau mungkin Bendaharanya lengkap, ya mungkin tidak sulit. Ini Bendahara hanya 1 dan masih

kerja.

Kendala menggunakan

PTKAP

59

Itu kemarin juga kami mengirimkan untuk pelatihan PTKAP Mbak Ira untuk ke depannya dia. PTKAP 60

Memang minimal ada Bendahara yang ngantor. Tapi kita ndak ada, ya bagaimana ya hanya

sambilan.

Kerja sambilan 61

Tiap bulan. Frekuensi laporan ke

KAS

62

R: Kalau laporan keuangan ada yang disampaikan tidak tepat waktu begitu dari KTK-nya atau

semua bisa tepat waktu? Misalnya saat ada kegiatan, membuat laporan ada yang telat?

Laporan tersendat 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

153

B: Ada beberapa. Terutama untuk kegiatan yang hari-hari besar ya.

Dan ini memang kemarin saya kejar-kejar bulan Maret sudah hilang semua dari catatan sehingga

di sini tidak ada.

Penagihan LPJ 64

Pengukuran kinerja Pengukuran 65

Sehingga nanti kalau laporannya itu baik lancar nanti juga Keuskupan bisa menilai Romo Paroki

dan Tim Dewan itu kinerjanya baik, sehingga kalau kita butuh bantuan dari Keuskupan lebih

mudah.

Pemotivasi Dewan

Paroki

66

Ada beberapa tim kerja yang juga didukung oleh dana Keuskupan. Sumber dana 67

Sponsor, Donatur dan Paroki Sumber dana 68

Karena mandiri, mandiri, memang keuangan kita masih sedikit mampu. Mandiri 69

Kewajiban Paroki ke Keuskupan sudah tepat sekali. Mesti ada tiap bulannya. Kewajiban 70

APP wajib kemudian yang bulanan ada. Kewajiban 71

2,5% Presentase kewajiban 72

Klola oleh Paroki kolekte itu hanya 60%. Dana Paroki 73

Pakai, kolekte pertama untuk biaya kehidupan di Paroki, kemudian yang ke-2 untuk perawatan

gedung.

Pemasukan 74

Monitornya cuma ini, tiap bulan terima gimana keluar masuknya uang kita Monitoring 75

Ya, gajinya berkah itu. Ucapan terima kasih 76

Keterangan:

R: Rupina bertanya.

B: Pernyataan Bendahara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

154

INFORMAN: SEKRETARIS PAROKI

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Sekretaris kantor Paroki. Orang yang membantu

Bendahara

1

Kesekretariatan untuk urusan surat-surat ya, misalnya ada surat yang untuk masuk ke Dewan

Paroki, untuk anggotanya, yang berkaitan kegiatan, misalnya RAPB itu, dengan kegiatan yang ada

dalam RAPB ada surat-surat dari pihak lain pasti ditujukan ke sini.

Tugas sekretariat 2

Terus kalau untuk menyangkut yang spesifiknya membantu Bendahara 1 itu belum lama, belum

ada setengah tahun kayaknya baru sekitar 5/6 bulan kalau tidak salah. Itu khususnya saya.

Mulai membantu

Bendahara

3

Cuma saya yang bantu, paling menerima, mencatat, menghitung dan melaporkan ke Bendahara 1,

sampul persembahan bulanan dan sampul pembangunan bulanan itu „kan ada dari lingkungan.

Terus yang kedua kas kecil itu. Kas kecil yang mengcover kebutuhan-kebutuhan masing-masing

tim kerja dan kebutuhan Gereja. Karena Bendahara 1 tidak mengantor di sini jadi tidak bisa

sewaktu-waktu dimintai dana. Jadi yang di sini dititip di sini, intinya seperti itu.

Membantu Bendahara 4

Ya paling di sini (ruang kecil tempat wawancara), kalau ada yang perlu dikerjakan di sini ya di

sini. Kalau lagi menghitung kolekte di belakang sana di Pastoran, berangkas juga di belakang.

Ruang kerja Bendahara 5

Ada tim, tapi Bendahara pasti ada harus ada, terus minimal ada Romo. Menghitung kolekte 6

Jadi Minggu sore jam 5 itu mulai menghitung yang Sabtu sore sama Minggu Pagi. Pas selesai

menghitung kolekte yang misa tadi yang Minggu sore bisa langsung bisa dihitung. Biasanya

seperti itu. Tapi kadang kalau ada keperluan lain Bendaharanya ya diundur hari Senin pagi.

Waktu menghitung

kolekte

7

Tapi kalau kapasitas sebagai sekretaris tidak pernah. Tidak rapat 8

Sepengetahuan saya urusannya kalau urusan Dewan Paroki PGPM. PGPM 9

Kalau kami „kan secara Sekretaris Paroki itu‟kan administrasi operasional Paroki setiap hari,

misalnya pembukaan pencatatan surat baptis, surat nikah seperti itu.

Administrasi paroki 10

Dan pelayanan-pelayanan yang lain. Administrasi dan lain-

lain

11

Tapi kalau Sekretaris Dewan Paroki itu ya tentang PGPM. PGPM 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

155

Sekretaris Dewan itu awam yang sukarela tidak dibayar. Tenaga sukarela 13

Kami digaji. Karyawan 14

Setiap orang pasti membuat. Rencana kerja 15

Ya, per tim kerja. Program kerja rutin dan non rutin atau unggulan, kemudian nanti disusun

menjadi RAPB …begitu.

Program kerja 16

Ya, kalau seperti di pewartaan, baptisan itu „kan rutin, selain yang itu pewartaan ada kegiatan apa

yang lain, ada program apa.

Program rutin 17

Ya, itu sekaligus dengan anggaran, program dan anggaran. Anggaran 18

Paling ndak „kan diakhir tahun pasti ada rapat pleno Dewan Paroki, istilahnya

pertanggungjawaban dalam setahun.

Pertanggungjawaban

program

Standar lisan

19

Kemudian diawal tahun juga membuat ada rapat pleno lagi untuk program kerja membahas untuk

RAPB.

Membahas RAPB 20

Kalau sudah dari semua tim kerja terkumpul, kemudian dibahas lagi kemungkinan ada yang bisa

disetujui 100%, kemungkinan juga ada yang … disetujui lagi entah itu dari kegiatan/programnya

atau dari dananya.

Proses program kerja

dan anggaran

21

Itu di forum nanti dibahas kira-kira kegiatan ini bisa terpenuhi „kan banyak sisi yang dilihat gitu

lho.

Standar lisan 22

Anggarannya sekian rupiah gitu, „kan sudah diputusi nanti tinggal pas waktu mau pelaksanaan

yang membutuhkan dana minta ke Bendahara untuk dicairkan.

Pencairan anggaran 23

Ya, kalau yang rutin itu pasti terlaksana Pelaksanaan program 24

Yang non rutin ada beberapa dari tim kerjanya yang bisa programnya berjalan, tapi ada juga yang

mandeg tidak berjalan.

Hambatan pelaksanaan

program

25

Ya, sebetulnya efektifnya itu dari masing-masing tim kerja ada pertemuan rapat bidang masing-

masing harusnya ada entah per 2 bulan, 3 bulan atau 4 bulan, biasanya didampingi oleh Romo

yang bisa, salah satu Romo yang bisa.

Pengawasan 26

Jadi kalau misalnya mereka menjalankan program yang ada biayanya ya mereka ada

pertanggungjawabannya.

Laporan

pertanggungjawaban

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

156

*Ndak, „kan tidak pasti tiap bulan mereka ada kegiatan. Laporan per kegiatan 28

Kalau Bendahara ya hanya berkaitan dengan keuangannya saja. Hanya laporan

keuangan

29

Kalau untuk keuangan ke Bendahara Laporan keuangan 30

Tetap dikembalikan ke Bendahara. Selisih lebih anggaran 31

Nanti dimintakan lagi ke Bendahara. Selisih kurang

anggaran

32

Karena saya tidak tahu persis apakah ada yang melebihi dari anggaran, ya karena setahu saya

terkadang mereka itu kalau hanya nombok sedikit ndak minta gitu lho.

Nombok dengan uang

pribadi

33

Kalau misalnya pas rapat Dewan itu „kan, kenapa yang kegiatan ini dari tim kerja ini, kenapa tidak

bisa jalan, biasanya nanti dibahas di rapat.

Evaluasi 34

Ya paling „kan sekedar ucapan selamat, terima kasih gitu ya. Ucapan terima kasih 35

Kalau berupa materi tidak ada gitu. Kalau misalnya gagal ditegur ya ditegur kenapa tidak bisa

berjalan keluhannya apa, kendalanya apa, masalahnya apa, ya nanti terus sharing bareng-bareng

dicari solusinya gitu aja.

Cari akar masalah dan

solusi

36

Minimal untuk patok‟an. Minimal untuk patok‟an operasional dalam satu tahun. Ya kemungkinan

misalnya membengkak tidak selalu besar gitu lho.

Pengendalian 37

Ya, koordinator yang bertanggungjawab kepada masing-masing bawahannya. Ya Romo Paroki itu

„kan juga pengawasnya ya Romo Paroki itu.

Pengawasan 38

Kalau dari yang paling kecil tim kerja itu ya masing-masing dalam tim kerja sejauh program yang

dia laksanakan tapi yang lebih keatas mungkin selain koordinator Ketua Dewan Paroki yang awam

itu yang membawahi semua yang harusnya bisa mengcover dari semua bidang juga dari tim kerja.

Pengawasan 39

Kayaknya belum bisa. Belum bisa 100% seperti yang ada di PPDP. Pembagian tugas 40

Mereka kadang mungkin dari masing-masing pribadi kurang komunikasinya, sibuk dengan

pekerjaan masing-masing, ya ndak tahu lah.

Hambatan pelaksanaan

program

41

Ya banyak yang kerja aktif Hambatan pelaksanaan

program

42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

157

Karena kebanyakan kayaknya masih kerja, banyak yang masih kerja.

Hambatan pelaksanaan

program

43

Itu „kan laporan keuangan yang ke Keuskupan. Laporan ke Keuskupan 44

Romo Nunung itu yang mendampingi Bendahara yang mendampingi soal keuangan. Yang membantu

Bendahara

45

Sekretariat itu hanya untuk pengarsipan, membantu pengarsipan, pengiriman mungkin ya, seperti

itu.

Tugas sekretariat 46

Kalau GL-nya sudah jalan sekretariat itu mengentry GL-nya dan pengarsipan. Tugas sekretariat 47

Masih manual Gl-nya belum jalan GL Paroki 48

Yang membuat masih Bendahara dan Romo yang mendampingi. Yang membantu

Bendahara

49

Ya, excel. Manual 50

Cuma belum pakai program GL-nya. GL Paroki 51

Ditinggal, tapi itu nanti menjadi menggantung kayak bon sementara seperti itu, kalau tidak salah

lho. Jadi laporan tetap berjalan cuma itu yang masih, kalau masih ada arus yang belum masuk. Ya

itu masuk catatan kaki dibawahnya berupa bon.

Kendala laporan 52

Ya, tiap bulan tetap kirim. Frekuensi laporan ke

KAS

53

Evaluasi keuangan ya mungkin di rapat Dewan Harian itu lho. Evaluasi 54

Romo. Yang memimpin

rapat/evaluasi

55

Keterangan:

*: Pernyataan negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

158

INFORMAN: KETUA BIDANG LITURGI

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Visi misi itu ada sedang dalam proses dibuat, tetapi saya tidak tahu, saya ndak bisa, saya belum

jelas dengan tujuan itu akan dibawa kemana, itu untuk saya masih tanda tanya.

Visi misi 1

R: Paroki sini, ooo ada sedang dalam penyusunan visi misi. Jadi sebelumnya belum ada?

KBL: Belum*. Mungkin sudah tetapi entahlah saya sebagai anggota Dewan Harian tidak merasa

cukup terinternalisasi dengan visi misi itu. Di dalam Dewan Harian, kalau dalam konteks liturgi

tidak terlalu signifikan „kan Suster, tidak terlalu terlihat antara visi misi dengan kinerja di liturgi.

Tapi kalau menurut saya visi misi justru mungkin lebih banyak nampak di dinamika yang lain.

Visi misi 2

R: Lalu „kan liturgi mesti banyak kegiatan juga ya, ada penyusunan program kerja, anggaran gitu?

KBL: Ada.

Program kerja dan

anggaran

3

Kami kebetulan dengan teman-teman beberapa kali dengan model yang berbeda Suster. Variasi penyusunan

program kerja

4

Dulu pernah sekali itu kami membuat program berdasarkan evaluasi, ada evaluasi, ada … lalu ini

menjadi refrensi kami untuk bikin program bersama-sama satu bidang lalu tujuannya jelas kami

masuk ke anggaran tapi yang ini mungkin sekitar dua tiga tahun yang lalu.

Proses penyusunan

proram kerja dan

anggaran

5

Lalu yang tahun kemarin lagi kami per bidang tapi kami hanya program unggulannya saja, kami

diskusi berangkat dari keprihatinan tujuan mau dibawa kemana, lalu muncul programnya, lalu

bentuknya kami menentukan tetapi belum sampai ke budget.

Program unggulan 6

Bertahap mekanismenya memang, dari tim kerja sendiri, mereka siap di tim kerja, lalu bidang dari

bidang saya bawa ke harian. Dulu terjadi seperti itu. Tetapi yang belakangan dari tim kerja ke

bidang, dari bidang digarap Dewan Paroki Pleno, tidak melewati Dewan Harian.

Prosedur penyusunan

program kerja

7

Dewan Paroki Pleno, forumnya di sana. Yang menyetujui

program dan anggaran

8

Romo Paroki termasuk dalam Dewan Paroki Pleno. Yang menyetujui

program dan anggaran

9

Jadi kalau itu berarti monitoring dan evaluasi, tahapnya belum sampai di sana. Monitoring dan Standar lisan di bidang 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

159

evaluasi lalu hanya sebatas di pin yang punya program itu, kami punya indikator sendiri kalau

misalnya acara entah pesertanya berapa minatnya seperti apa, apa feedback dari mereka seperti apa

tapi lebih di sana.

Evaluasi

Tetapi lalu maksudnya Suster adalah ada standar besar yang disepakati bersama secara umum

ditingkat Dewan Paroki Pleno, sejauh saya mengikuti sepertinya belum ada.

Belum ada standar

umum

11

Ya. Forumnya di sana, bahwa yang tandatangan nanti Romo Kepala tapi forum yang menyatakan

bahwa ini disetujui atau tidak atau mungkin diharapkan ada perubahan itu di Dewan Paroki Pleno.

Menyetujui dan

mengesahkan program

dan anggaran

12

Seingat saya kalau program menggunakan anggaran kurang dari 500.000 itu aksesnya cukup di

koordinator bidang tetapi kalau lebih dari itu perlu sampai ke Romo Kepala.

Pengendalian anggaran 13

Ya, lalu nanti bisa dengan ya kalau bahasanya kami proposal satu lembar lebih pada ini program

mau mengklaim budget yang mana, menuju RAB yang poin mana itu disebutkan di sana

Proposal 14

Bikin, lalu diantar ke Ketua Bidang, didiskusikan di bidang. Prosedur penyusunan

program kerja dan

anggaran

15

Ya, baru ke pleno. Prosedur penyusunan

program kerja dan

angaran

16

Kalau pengalaman yang lalu sebenarnya jenjang masih satu lagi di Dewan Harian. Jadi dari tim

kerja, mereka dari tim kerja dibikin sendiri, lalu mereka memilih sendiri, lalu kalau sudah fix kami

akan diskusi di bidang, mungkin ada satu dua yang diemati tarik-tarikan dulu ya Suster, sudah itu

dibawa ke Dewan Harian, saya meawakili teman-teman ini program liturgi bagaimana, nanti kalau

ada banyak diskusi di sana, kalau bisa diputuskan di Dewan Harian berhenti di sana tetapi kalau

tidak nanti dibawa ke pleno, lalu nanti finalnya di pleno, kalau kembali lagi ke Dewan Harian

sekedar lalu semacam … tetapi hal-hal yang prinsip itu disepakati di pleno. Ini sekian tahun yang

lalu. Tetapi yang tahun ini dengan tahun lalu dari bidang langsung ke pleno.

Prosedur penyusunan

program kerja

17

Ndak melewati harian langsung ke pleno, karena kalau lewat harian sebelumnya, seakan-akan Prosedur penyusunan 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

160

memang tambah satu pertemuan ya, tetapi kalau ada satu sisipan forum di harian, kami proses di

pleno bisa lebih cepat.

program kerja

Karena kadang-kadang banyak program-program yang tarik ulurnya itu sangat panjang tetapi

kalau hal-hal prinsip bisa disepakati dulu di Dewan Harian, itu ketika naik ke pleno akan lebih

cepat, tinggal nanti bukan berarti lalu harga mati masih terbuka untuk diskusi.

Penentuan program

Program selektif

19

Tetapi lalu kami di Dewan Harian pun siap dengan prinsip-prinsip, kenapa program, misalnya

yang sering itu ziarah, kenapa ziarah kalau untuk orang dewasa itu kami cenderung untuk tidak

memberikan subsidi tetapi kalau untuk Putra Altar kenapa Gereja memberikan subsidi, nah itu

ada.

Program kerja prioritas 20

Dari kalau itu per program atau aktivitas dari tim kerja nanti yang bikin laporan, laporan keuangan

kemarin apa istilahnya DP berapa? atau mengambil anggaran berapa banyak penggunaannya

berapa? dilampiri nota-nota

Laporan

pertanggungjawaban

21

Kalau ada saldo dikembalikan, kalau kurang berarti nanti minta tambah. Selisih anggaran 22

Kecenderungannya kalau masih diangka yang masih bisa ditolerir dompet sendiri itu masih

keluarin sendiri saja

Nombok dengan uang

pribadi

23

Nggak. Ya per kegiatan, karena belum tentu per bulannya ada kegiatan. Laporan per kegiatan 24

Untuk saya dengan beberapa teman yang kebetulan di liturgi dan suka lalu cepek dana talangan itu

untuk kami masih dalam batas toleransi.

Nombok dengan uang

pribadi

25

Misalnya muncul ada satu pos yang di perencanaan kita ndak anggarkan tapi ketika ondersport

ternyata kita perlu ya sudah asal keluar saja nanti „kan pertanggungjawaban cukup jelas dan untuk

angaran saya dengan teman-teman saling mengklarifikasi kalau memang ini kemarin belum

dianggarkan tetapi ternyata perlu, kalau memang yang berdampak kami upayakan tapi kalau itu

bukan yang prinsip sudah ndak usah saja.

Fleksibel anggaran 26

R: Kalau dievaluasi seperti itu dianalisis itu ditingkat bidangnya, atau di plenonya atau

bagaimana?

KBL: Di bidang.

Evaluasi bidang 27

Ya „kan pleno itu sejauh saya ingat sekurang-kurangnya tiga kali lah mungkin idealnya, awal

tahun waktu bikin program, lalu pertengahan berarti monitoring, diakhir tahun evaluasi.

Rapat pleno 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

161

Ya, lalu kalau sudah masuk ke aktivitas yang RAB-nya sudah di ketok diawal tahun di bidang tim

kerja lalu bidang, lalu Dewan Harian.

Prosedur RAB 29

Ada kala kecendrerungan itu juga. Laporan tersendat 30

Kadang saya mengingatkan kalau saya pas blong Bendahara mengingatkan, Bendaharanya juga

lupa ya sudah mungkin bisa lewat dari bulan pembukuan yang seharusnya.

Penagihan LPJ

Laporan tersendat

31

Mungkin ditulis bon. Bon 32

Kalau untuk laporan internal itu seingat saya di Dewan Harian ada tetapi mungkin itu „kan format

seperti format kas ya keluar masuk uang saja.

Laporan internal 33

Karena yang di coppy ke kami itu seingat saya kas keluar masuk lalu dibelakang ada catatan kalau

memang tadi masih belum pertanggungjawaban itu ada catatan kalau bon.

Laporan internal 34

O ya, GL Paroki. GL Paroki 35

Saya pernah mendengar GL Paroki tetapi digunakan atau tidak saya tidak tahu lalu kalau pun

digunakan sepertinya dulu pernah digunakan tetapi seoptimal apa saya juga tidak tahu. Itu yang

waktu dulu pelatihan di Paroki itu hanya Bendahara dan sekretariat Paroki.

GL Paroki 36

Lha yang waktu itu sudah cukup familiar dengan GL itu seingat saya Romo yang lama yang Rm.

… kalau Romo baru saya tidak tahu mungkin Rm. Nunung sekurangnya karena beliau yang

dengan Pak Sarwono untuk urusan keuangan.

GL Paroki 37

Secara narasi lisan itu ada nanti forumnya di Dewan Harian tapi yang terdokumentasi tertulis

begitu jarang yang terdokumentasi keuangan saja sementara ini.

Laporan capaian

kegiatan

38

Ya, tapi kalau narasi kegiatan jarang. Laporan capaian

kegiatan

39

Sepertinya tidak, RAI ndak. Tidak ada investasi 40

Belum. Monev 41

Tidak sampai di reward dan punishment karena kalau ditarik ke konsep itu kita di Paroki Suster. Tanpa reward 42

Dalam konteks liturgi kecenderungan yang saya dengan teman-teman mengalami ya, ini

pandangan kami dari dalam liturgi bagus sudah selayaknya, jelek pasti ada komentar negatif.

Dianggap biasa 43

Biasa saja kalau suatu ucapan terima kasih itu, sesuatu yang layak dan sepantasnyalah Ucapan terima kasih 44

Tapi kalau sampai reward yang Suster maksudkan pada tingkat pujian gitu entahlah saya merasa Dianggap biasa 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

162

belum mengalami yang cukup berarti, biasa saja.

Jadi itu tadi kecenderungannya bagus terima kasih sudah selayaknya. Ucapan terima kasih 46

Kalau saya bandingkan dengan PPDP kami, kami masih minim. PPDP 47

Jadi belum, konsep itu sendiri belum matang dan waktu itu kami memulai. Jadi masih embrio

PPDP awal masih terbuka untuk perubahan. Nah, waktu itu job desc di sana itu masih selesai

dibidang apa ya, tapi kalau sampai ke job desc tim kerja itu kok seingat saya belum, kalau pun

mungkin sudah, mungkin general

Perlu pembenahan

PPDP

48

Itu kalau menurut PPDP belum cukup bisa membantu. Perlu pembenahan

PPDP

49

Menurut saya masih perlu. Perlu pembenahan

PPDP

50

Itu sudah sejak mungkin 2009 akhir 2010, saya minta supaya mari melihat lagilah PPDP kita, tapi

ini belum.

Perlu pembenahan

PPDP

51

Belum ada kesepakatan, ndak tahu kalau saya yang tidak cermat dengan ayat yang ada di PPDP ya

tetapi kalau melihat wajah-wajah yang di Dewan Harian wajah jadul-jadul.

Masa periode tugas 52

Sepertinya saya tidak terlalu lihat Suster, karena pengalaman Koordinator Bidang yang saya

gantikan tiga periode apa ya.

Masa periode tugas 53

Ya. Hanya untuk yang liturgi setahu saya beliau tiga periode. Masa periode tugas 54

Kasuistik Suster ada yang dicarikan penggantinya, ada yang ya sudah biarkan saja. Tinjauan ulang struktur

organisasi

55

Tim kerja apa begitu, di penyusunan ooo ada nama-nama, ada program tetapi sampai periode habis

ini belum tentu jalan.

Program tidak jalan 56

Tapi ada kecenderungan di sini asal pergi saja atau asal tidak muncul tetapi secara nama muncul

terdaftar.

Program tidak jalan 57

Nah, kalau mau mengganti orang secara statusnya di sini tidak jelas kalau tidak diganti program

tidak jalan tapi kecenderungannya dibiarkan, sejauh saya mengamati.

Kendala operasi 58

Ada beberapa hal yang kadang-kadang perlu sebenarnya kami dapat informasi tetapi. Informasi 59

Di forum Dewan Paroki Pleno. Menyetujui dan 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

163

mengesahkan program

kerja dan anggaran

Kayak rencana pendapatan, lalu rencana belanja, kalau bahasa keuangan sejauh saya ingat, kalau

istilah ini tidak salah, nanti ada rencana penerimaan Paroki dari mana-mana, lalu nanti akan ada

rencana pengeluaran dari program-program dewan dan segala pengeluaran Paroki misalnya

RAPB 61

Di budget ini seingat saya kayaknya ada prediksi rencana penerimaan dan pengeluaran, yang ideal. RAPB 62

R: Jadi kalau setiap KTK itu punya format ini, format program kerja?

KBL: Ada. Dibagi dari bidang. Saya dapat di Dewan Harian, dari sekretaris nanti saya bagi ke tim

kerja, lalu mereka isi dulu di tim kerja kami ketemu di bidang.

Prosedur penyusunan

program kerja.

Format program kerja

63

R: O ya, format sekretariat nyimpan?

KBL: Ya nanti semua masuk, kemarin yang sudah masuk ke sekretariat dibuat sekretariat karena

diblanko ada yang tulisan tangan gitu „kan lalu diketik ulang oleh sekretariat.

Pembuatan program

kerja

64

R: Jadi tadi tiap bidang itu buat dengan tulisan tangan dibawa ke sana?

KBL: Ya, kami dibagi seperti satu formulir kosong itu sudah ada tabelnya, sudah ada judul-judul

tabelnya tetapi dengan segala keterbatasan ada juga yang ndak bisa pakai komputer begitu lalu

diisi manual saja.

Pembuatan program

kerja

65

Sepertinya sudah, sepertinya. PTKAP 66

Yang saya ingat itu kayaknya buku yang tadi bon-bon pengeluaran, penerimaan gitu saja sih.

PKAP belum.

PTKAP 67

Ya. Sepertinya sudah ya. PTKAP 68

Bersama-sama dengan Koordinator Bidang. Pengawasan 69

Ya, secara langsung yang menemani karena „kan kita bersama-sama. Jadi, kalau misalnya kita

punya acara sekurang-kurangnya koordinator tim kerja akan ngontak, lalu saya akan hadir. Ya di

Ketua Bidang.

Pengawasan 70

Tetapi dalam proses rapatnya, evaluasinya saya menemani sejauh ada informasi. Pengawasan 71

Biar ndak lepas dari tujuannya, dari tujuan aktivitas atau tujuan program yang sudah dibuat itu

saja. Lalu kadang-kadang mereka juga perlu peneguhan.

Tujuan pengawasan 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

164

Keterangan:

R : Rupina bertanya

KBL : Pernyataan Ketua Bidang Liturgi

* : Pernyataan negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

165

INFORMAN: KETUA BIDANG PERWARTAAN

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Yang pertama supaya umat dapat memperoleh tujuh sakramen, pelayanan tujuh sakramen secara

lengkap. Lalu yang kedua juga umat menghayati tentang kehidupan dari tujuh sakramen tersebut.

Tujuan dan sasaran

paroki

1

Ya, setiap tahun kita menyusun. Program kerja 2

O ya, itu kita biasanya kita kumpulkan tim kerja, jadi di pewartaan ada beberapa tim kerja kita

kumpulkan lalu kita serahkan blanko program kerja itu lalu mereka menyusun, setelah itu kita

sama-sama kita rembuk setelah mereka jadi kita kumpulkan semua kita rembuk bersama dalam

satu bidang, setelah itu baru kita ajukan dalam rapat pleno Dewan Paroki.

Prosedur penyusunan

program kerja

3

Sudah disiapkan. Blanko program 4

Laporan setiap kali kegiatan. Laporan per tim kerja 5

Setiap tim kerja kalau sedang merencanakan suatu kegiatan mereka membuat laporan, laporan. Laporan 6

Sebelumnya nanti ketika mereka akan kegiatan mereka membuat semacam proposal lalu diketahui

oleh Ketua Bidang lalu diajukan ke Bendahara, ke Bendahara.

Porposal 7

Setelah selesai pun nanti … seperti itu mereka kita suruh untuk membuat laporan lalu diketahui

oleh Ketua Bidang lalu diserahkan ke Bendahara untuk diserahkan ke Dewan Paroki.

Laporan 8

Program-program itu, nanti di dalam rapat pleno ditentukan disahkan di situ. Mengesahkan program.

Penentuan program

9

Tapi juga ada juga yang kalau di dalam pleno itu kebetulan juga kita masuk di sana itu memang

program itu nyata bisa dilaksanakan dan memang sangat urgen sangat penting ya itu langsung kita

ketok palu

Menyetujui dan

mengesahkan program

10

Ya, kalau memang dirasa itu penting langsung disetujui Menyetujui program 11

Tapi kalau … yang kaitannya dengan anggaran besar Suster, kita „kan harus pertimbangan-

pertimbangan segala macam itu nanti di dalam rapat dewan harian akan di.

Anggaran besar 12

Eee di sini lebih sebagai koordinator ya istilahnya, jadi Beliau memberikan penawaran kepada

seluruh anggota itu apakah disetujui atau tidak pertimbangan bagaimana? Nanti dengan pendapat-

pendapat itu nanti lalu beliau katakan kalau memang ini dirasa ini bisa dilaksanakan dan ada

Peran Pastor Paroki 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

166

pertanggungjawabannya Beliau akan mengatakan oke kita jalankan.

Ada. Formalnya nanti „kan di dalam pedoman kerja rencana kerja itu kalau sudah disetujui „kan

menjadi pedoman kerja.

Pedoman kerja 14

Ya semua bidang. Jadi awal tahun sudah kita eee direncanakan itu, nanti kalau sudah oke jadi

rencana kerja ditandatangani Romo.

Mengesahkan rencana

kerja

15

Jadi satu. Rencana kerja dan

anggaran

16

Ke Bendahara juga, begitu. Laporan 17

Setiap kegiatan Suster. Laporan per keiatan 18

Nanti kami mengajukan bahwa kami mengajukan untuk pos ini dan ini lalu sesuai dengan

anggaran yang kami ajukan dulu.

Mengajukan anggaran 19

Kadang-kadang yang pas kadang juga lebih karena jumlah baptisan „kan kita ndak tahu berapa

jumlah dalam tahun ke depan „kan kita ndak tahu kita perkirakan

Selisih anggaran 20

Ya itu setelah itu dengan kuitansi laporannya, dengan kuitansi-kuitansinya bukti pembelian. Laporan

pertanggungjawaban

21

R: Kalau ini, maksud saya selain laporan keuangan laporan hasil progam kerja ada ndak sendiri?

Atau satu, jadi satu tidak terpisah?

KBP: Tidak terpisah

Laporan kegiatan dan

laporan keuangan

22

Tapi laporan keuangan itu „kan setiap kali kegiatan tapi kalau untuk kepanitiaan, seperti misalnya

panitia komuni pertama nanti ada panitia krisma itu mereka tersendiri secara keseluruhan dalam

satu kepanitiaan.

Laporan per kegiatan 23

Kami mengajukan, tadi saya katakan mengajukan proposal untuk kegiatan ini ini ini, lalu kalau

misalnya itu ada … seperti kolom dalam pengajuan anggaran ada swadana, misalnya swadana

berapa lalu dewan bisa menambah berapa lalu kita mintakan ke, melalui, di sini karena seperti

Mbak Ira itu sebagai pengganti Bendahara diajukan ke sana, lalu akan kita kasikan ke Romo dan

Bendahara, nanti Romo akan mengasese diturunkan ke Bendahara baru ke kami.

Proposal.

Prosedur pencairan

anggaran

24

Ya, jadi tim kerja mengajukan meminta tanda tangan ke Ketua Bidang lalu juga mengetahui Proposal. 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

167

bidang kalau untuk proposal yang keluar itu nanti yang kaitannya mungkin ada minta bantuan

keluar yang nanti ada kaitannya dengan Romo mengetahui Romo, karena kalau untuk proposal

untuk ke dewan ke Ketua Bidang.

Prosedur pencairan

anggaran

Kalau ditetapkan standar belum ada tapi kalau ya standarnya ya kegiatan itu terlaksana misalnya

baptisan sudah terlaksana ya sudah berarti „kan sudah memenuhi standar.

Standar lisan 26

Kelihatannya kemarin mencoba yang dari Keuskupan. GL paroki 27

Ya itu Suster. Bisanya telat Suster. Laporan tersendat 28

Kadang kala juga laporan hanya sebatas kuitansi kadang-kadang yang dimasukkan, ya ini yang

kami masih sama-sama belajar untuk memanajemen yang baiklah.

Laporan 29

Kalau ada kelebihan ya kembalikan kalau ada kekurangan juga kelihatannya ndak bisa dimintakan

lagi.

Selisih anggaran 30

Jadi biasanya kita hanya … ya ini untuk laporan yang lengkap kadang-kadang susah juga tim kerja Kendala laporan 31

Kita ndak pernah untuk menganalisa keuangan, ndak pernah. Tidak dianalisis 32

Ndak. Paling kami itu kalau evaluasi ya bukan masalah anggaran tapi bagaimana kegiatan ini

kenapa kok yang ini tidak berjalan misalnya kenapa ini kok.

Evaluasi kegiatan 33

Oh ya, ya kalau di sini memang reward kita memberikan ucapan terima kasih dari dewan itu

mengucapkan terima kasih atas pekerjaan, atas terlaksanakan kegiatan ini anggota dewan. Lalu

juga di dalam biasanya, ya ini bentuknya lebih pada tidak tertulis ini Suster biasanya lisan,

misalnya acara baptisan nanti Romo setelah selesai itu terima kasih kepada tim kerja yang telah

melaksanakan dengan baik, begitu. Nanti kalau di kepanitiaan-kepanitiaan itu juga ya mungkin

lebih ada penghargaan ya terima kasih kepada panitia yang telah mengerjakan tugas

Ucapan terima kasih 34

Kalau penghargaan yang lain, pernah juga kami memberikan penghargaan kepada katekis ketika

sudah acara baptisan itu katekis satu kali baru kami berikan sesuatu ucapan terima kasih dan

kenang-kenangan dari Gereja.

Kenang-kenangan 35

Kebetulan juga menangani yang remaja itu, itu kami kesulitan karena kebetulan juga batasan

remaja inikan agak sulit Suster, karena remaja ini masuk antara putra altar dan OMK mereka kalau

sudah SMP itu banyak yang sudah OMK atau masih putra altar. Jadi kami kadang-kadang

kesulitan membuat program kerja untuk ini.

Kesulitan membuat

program

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

168

Biasanya, kalau kami melihat dalam program kerja itu kenapa ini tidak bisa terlaksana, kita

panggil tim kerja kita ajak bicara, gimana kira-kira bisa terlaksana atau ndak?

Diskusi.

Tidak ada punishment

37

Mereka tahu bahwa memaksakan kegiatan dalam waktu segini nanti hasilnya juga tidak baik ya

sudah kita sama-sama memahami.

Saling memahami.

Tidak ada punishment

38

Ya, ketua, terus wakil ketua II kalau dikaitkan dengan bidang kami hampir dikatakan ya 80%-lah

itu bisa dilaksanakan, kaitannya dengan bidang kami. Misalnya terus-terang untuk romo pembantu

Romo Nunung yang dipakai untuk mengkoordinasi bidang kami itu kami berjalan baik. Romo

kepala jelas, segala sesuatukan harus ke Romo kepala itu lebih pada itu Suster.

Pembagian tugas.

39

Kalau segi pengawasan biasanya, kita „kan setiap bulan rapat di dalam rapat itu kita nanti dewan

itu nanti menanyakan program apa saja yang sudah terlaksana, apa saja yang tidak bisa terlaksana

program apa yang akan dilaksanakan? Nah, itu sistem pengawasannya seperti.

Pengawasan.

Evaluasi

40

Kami sebagai Ketua Bidang atau lebih senang dikenal sebagai Koordinator Bidang itu lebih

mengkoordinir seperti tadi misalnya tadi itu bulan ini bulan adven, sudah siap belum tim kerja

untuk menghadapi adven ini tim pewartaan.

Pengawasan di bidang 41

Di sini sampai Romo Nunung itu mengajar calon baptis. Saya juga tidak bisa akhirnya Romo

Nunung yang berkenan mengajar.

Melibatkan Romo 42

Ada ya. Evaluasi 43

Biasanya tingkat tim kerja di dalam bidang itu, lalu nanti dewan juga akan ada evaluasi diakhir

tahun juga ada diacara rutin rapat dewan itu juga ada evaluasi.

Evaluasi 44

Lalu untuk mengenai anggaran apakah ada kesulitan atau tidak? Bisanya seperti itu. Ada evaluasi. Evaluasi 45

Memang saya tahu MONEV ini ada tapi sekilas saya tidak mendalami juga. Monev 46

Tapi kelihatannya memang jadi mereka lebih pada membimbing sifatnya, kalau ini harus begini

harus seperti ini, tidak seperti supervisor-lah ya lebih pada.

Proses monev 47

Di bidang saya ndak ada, tapi kalau di Bendahara saya yakin mereka menganalisis. Analisis anggaran 48

Anggaran pembangunan gereja itu ada dalam bentuk tabungan berapa? Bentuk deposito berapa? Investasi 49

Itu setiap bulan juga ada laporan keuangan ke Ketua Lingkungan ya nanti dari kolekte umum

berapa?

Laporan 50

Sepertinya kalau laporan itu belum fix ya belum komplit biasanya diberi catatan gitu Suster. Istilah Catatan kaki laporan 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

169

pinjam atau apa ya?

Jadi menggunakan buktinya Komponen laporan 52

Kalau kami biasanya, kami paling tidak secara lisan sudah melaporkan dulu. Laporan lisan 53

Notanya kami berikan ke bidang kalau begitu berartikan sudah clear, sudah dilaporkan. Komponen laporan 54

Jadi kadang-kadang Bendahara biasanya ngoyak-oyaknya ke ketua bidang, “Pak, bagaimana

kegiatan ini belum ada laporannya, belum ada kuitansinya”. Lalu saya juga ngoyak lagi kalau

sudah klop lalu nanti Bendahara akan menulis.

Penagihan LPJ 55

Setelah ada buktinya baru dimasukkan dalam laporan pengeluaran. Komponen laporan 56

Tertib, karena setiap bulan melaporkan ke kita ke Dewan Harian bahwa untuk yang ke Keuskupan

ini ini ini, lalu laporan kita ke Keuskupan seperti ini.

Laporan ke Keuskupan 57

Keterangan:

R : Rupina bertanya

KBP : Pernyataan Ketua Bidang Pewartaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

170

INFORMAN: KETUA BIDANG LITBANG

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Saya belum hafal visi misi kami, baru ini saya belum hafal, memang saya sudah membaca tapi

saya belum hafal.

Visi misi 1

R: …untuk mencapai tujuan dan sasaran itu ada semacam program kerja gitu ya, ada disusun ndak

rencana program kerja gitu?

KBLB: Ya jelas ada

Pogram kerja 2

Kita tidak muluk-muluk bisa membuat Gereja ini menjadi lebih berdinamika saja Tujuan program 3

Kami lebih mengarah kepada mengembangkan teman-teman muda Program 4

Kemudian kami berusaha masuk mengolah kembali teman-teman muda apa pun dengan berbagai

permasalahannya berjalan bertahap ketika itu sudah sampai kepada keputusan dewan bahwa ada

masa di mana kepengurusan teman-teman muda itu diiii, bukan diambil alih, istilahnya kemudian

diserahkan kepada teman-teman yang lain untuk membentuk sebuah kepengurusan baru .

Pelaksanaan pogram 5

Tahun 2011 punya titipan dari Keuskupan Suster pasti tahu mengenai pendataan dan fokus kami

litbang ke pendataan itu, pendataan umat ya, 2012 ini mengarah kepada pendataan ARDAS.

Program 6

Kami hanya berusaha mendinamika umat, teman-teman muda sudah berjalan, kami mendinamika

umat kami lebih pada bagaimana memberi sebuah pancingan, pancingan itu melalui semacam kuis

atau semacam pertanyaan-pertanyaan yang kami lakukan di buku panduan gereja

Program 7

Ya, saya menganggarkan dana pasti, tapi dalam jalannya kegiatan saya 2010 bisa saya katakan

saya tidak menggunakan dana Gereja

Anggaran 8

Nah, kalau pas pendataan kemarin 2011 saya gunakan, saya memang membutuhkan itu, karena

kami harus memberikan istilahnya uang lelah lah ya penghargaan kepada teman-teman pendata di

lingkungan-lingkungan itu ada di situ.

Anggaran 9

Itu kan ada pembicaraan diawal tahun pada saat penyusunan program Proses anggaran 10

Dana itu sudah tersedia, bukan tersedia, tersetujui kemudian ketika saya mau minta saya tinggal

komunikasi saja, komunikasi dengan Bendahara ya kadang memang harus ada asese dari Romo

Kepala, kalau saya harus mengajukan asese dulu sekian dengan Romo Kepala, ke Bendahara

Prosedur anggaran.

Prosedur pencairan

dana.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

171

minta. Ya ndak langsung ditunjukkan ke Bendahara tapi saya harus komunikasi dulu, kalau saya

pribadi saya komunikasi dulu ke Bendahara kemudian saya membuat semacam proposal

sederhana ke Romo Kepala, Romo Kepala akan melihat.

Proposal

Nah, saya bilang saya litbang cuma 2 orang kami tidak punya tim kerja. Satu tim kerja 12

Berembuk berdua, kami berembuk berdua, dalam hal itu Operasi 13

Sangat sederhana Simple 14

Tempat saya simple. Simple 15

Simple, walaupun memang sebelumnya ya lewat diskusi-diskusi internal kami, kami bisa berdua

tapi masukkan itu tidak hanya berdua, kami ngobrol dengan teman-teman yang lain dan

sebagainya itu yang kami ambil apa kira-kira yang akan dilakukan.

Proses anggaran dan

program

16

Ada cari sendiri. Dana 17

Kadang mereka ngamen. Dana 18

Indikator baku ndak ada Suster. Standar 19

Indikator baku belum ada kayaknya. Standar 20

Pleno. Menyetujui dan

mengesahkan anggaran

21

Namanya pleno pasti ada Romo Paroki lah ya. Dewan Pleno 22

Ya, sepengetahuan saya ketika pleno dibahas di sana akhirnya disetujui tetap jalan. Jadi ketika itu

bahasa ketuk palu dalam pleno ya tetap jalan

Menyetujui anggaran 23

Kalau program dan anggaran itu sudah disetujui pleno umumnya seharusnya Romo Paroki sudah

memahami itu. Sudah mengetahui itu.

Menyetujui anggaran 24

Kalau pleno, bisa jadi itu kalau di dalam pleno itu tidak ketemu kata putus bisa. Tarik ulur anggaran.

Penentuan anggaran

25

Kalau setiap kegiatan pasti ada laporan, setiap kegiatan pasti ada laporan Laporan per kegiatan 26

Kami setahu saya Keuskupan kayaknya menerapkan kebijakan bahwa bidang tidak diperkanankan

memegang dana, dana itu semua disetorkan ke Bendahara

Pengendalian keuangan 27

Ya, kami tidak mempunyai dana, saya pun tidak memegang dana, katakanlah misalnya saya Pengendalian keuangan 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

172

mengajukan 10 juta kemudian duitnya tidak saya pegang, ketika saya membutuhkan baru saya

minta.

Jadi tidak ada semacam pembukuan per bidang ndak ada. Sentralisasi laporan 29

Yang saya cermati bukan pada angkanya tapi lebih pada kegiatan Mencermati kegiatan 30

Memang laporan bulanan dalam arti per bidang tidak ada kami tidak memegang dana. Pengendalian keuangan 31

Bendahara yang melaporkan Laporan 32

Seharusnya ada laporannya tapi periodenya tiap bulan atau dua bulan. Laporan ke Keuskupan 33

Tapi setahu saya memang ada laporan ke Keuskupan sih, harus itu. Laporan ke Keuskupan 34

Kalau yang kepanitiaan saya kebetulan kemarin panitia ulang tahun Paroki dari sekian yang

dianggarkan kami masih bisa mengembalikan.

Selisih anggaran 35

R: Evaluasi kegiatan ada?

KBLB: Ada.

Evaluasi kegiatan 36

Ya dong, tapi bukan di dewan ya, kalau saya. Evaluasi kegiatan 37

Kalau bidang ya, kalau bagian kepanitiaan ya di kepanitiaan. Evaluasi kegiatan 38

Ya. Terlalu luas kalau seluruhnya. Evaluasi di bidang 39

Kepanitiaan pasti akan dewan langsung mengawasi Pengawasan 40

Pelaksananya kan panitia. Karena panitia laporan ke dewan. Yang mengawasi dewan. Pengawasan 41

Ketika masuk Dewan Paroki, kami harus melaporkan program kami apa, mengajukan ke dewan

kemudian di dewan pembahasan masalah dana dan sebagainya, persetujuan mengenai kegiatan

Poses program dan

anggaran

42

Ketika itu sudah terjadi dewan akan, pengawasan lebih pada, di situlah pengawasan terjadi. Sesuai

ndak, program ini benar ndak, ini gimana sesuai tema tidak. Pengawasan lebih pada, bukan

mengawasi dalam arti kayak seorang penjaga mengawasi maling, lebih pada.

Pengawasan 43

Ketika teman-teman itu waktunya tersita oleh untuk hal-hal yang lain mereka tidak bisa memenuhi

panggilan-panggilan itu tidak bisa di punishment gitu.

Tanpa punishment 44

Sebuah unsur kepercayaan. Kepercayaan 45

Tapi lebih pada kepercayaan Kepercayaan 46

Jadi ketika kepercayaan dan ucapan terima kasih saya rasa sebuah reward bagi teman-teman Kepercayaan 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

173

Tapi lebih pada bahwa ketika mengerjakan program itu akan ditinjau ulang, sebuah program akan

ditinjau ulang, sebuah tim kerja akan dievaluasi.

Tinjauan ulang

program.

Evaluasi kegiatan

48

Reward-nya lebih pada orang, ya selain nama baik kepercayaan itu pasti akan ada. Keperacayaan 49

Ya, setahu saya Gereja Jetis belum. Tidak ada investasi 50

Investasinya lebih pada itu tadi iman. Investasi iman 51

Bisa dilaksanakan pasti bisa tapi. Job desc 52

Job desc sangat umum di PPDP. Job desc 53

Itu tadi salah satunya waktu saya jelaskan mengenai sumber daya, personil, lowongan di

perusahaan satu banding sekian yang pertama, lowongan di gereja belum tentu mudah dan

sebagainya.

Kendala job desc 54

Ada beberapa orang sangat militan terhadap Gereja, dia berani meluangkan waktu lebih besar

presentasenya di gereja tapi ada juga yang membaginya fifty-fifty bahkan ada yang kurang dari itu

Pelaksanaan tugas 55

Tidak semua walaupun umum ya masih umum job desc-nya masih sangat umum belum detail

sekali. Belum tentu semuanya bisa melakukan itu.

Job desc 56

Kalau lihat ndak pernah, sehingga saya tidak senang dengan gitu-gitu kok. PTKAP 57

Pernah dengar Suster. PTKAP 58

Mereka melakukan kegiatan-kegiatan di lingkungan sosialisasi, kemudian menggerakkan

lingkungan-lingkungan turun ke lingkungan-lingkungan, kemudian … Kemudian mereka mau

masuk ke Paroki ada tim, sehingga terbentuklah kepengurusan di sini PALMA.

Pelaksanaan program 59

Teman-teman muda lalu berbagai kegiatan tablo, kemudian konser kemudian ulang tahun, itu

kegiatan mereka, mereka mau berkiprah, kemudian EKM …

Pelaksanaan program 60

Kemarin Februari masih ada EKM. Teman-teman Juni apa Juli mau buat outbond kemudian

beberapa teman yang senang olahraga dibutuhkan, beberapa teman yang ikut musik ikut

bergabung dalam JMC (Jetis Music Club), yang secara periodik ini karena radio komunitas lagi

rusak. Pada waktu itu secara periodik 2 minggu sekali mereka siaran langsung setiap hari Minggu

mereka mengirim sebuah talk show, skermanya bisa berganti-gantian ya itu

Pelaksanaan program 61

Saya masuk ke mereka saya berusaha mendinamika mereka saja. Program 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

174

Jadi ada sebuah sinergi antara liturgi dan organisasi, demikian pula untuk kegiatan lain Pembagian tugas 63

Evaluasi itu tidak berjalan dengan baik, programasi juga tidak berjalan dengan baik Evaluasi 64

Laporan keuangan pasti melaporkan Laporan 65

Tapi mekanisme pembuatan program, penganggaran belum semua. Mekanisme program

dan anggaran

66

Struktur antara Romo dan awam yang berbeda, itu kadang … awam berperan menunggu sang

gembala lebih pada ketika gembala, gembala terlalu aktif di sini bisa ngikutin, gembalanya

overlap di sini menjadi diam.

Struktur organisasi.

Pembagian tugas

67

Bahwa yang namanya sistem keuangan di tiap gereja pasti akan berbeda, sangat-sangat

terpengaruh oleh sang gembala.

Pengaruh pemimpinnya 68

Ini lebih pada panggilan, kesediaan mereka. Ketika mereka sudah bersedia berbagi waktu, saya

pun harus toleran.

Pekerja relawan 69

Keterangan:

R : Rupina bertanya

KBLB : Pernyataan Ketua Bidang Litbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

175

INFORMAN: KETUA BIDANG PAGUYUBAN DAN TATA ORGANISASI

PERNYATAAN KODE NO.

REF

Ya, otomatis menyelenggarakan, ini lho Suster, kegiatan Gereja di Paroki termasuk umat di 4

wilayah 18 lingkungan. Menyelenggarakan … berbagai kegiatan itu.

Tujuan dan sasaran 1

Visi misi, rencana kerja, ya ya. Ada visi misi 2

R: Kalau di sini disusun perencanaan kerjanya?

KBT: O ya ya ya.

Disusun rencana kerja 3

Cara penyusunannya ya dari, dari tim-tim kerja, kemudian nanti kita omong, kemudian nanti di,

itu disampaikan dalam pertemuan pleno, tapi sebelumnyakan ada pertemuan tim kerja dengan

bidang, ketua bidang, kemudian nanti disampaikan ke pleno.

Prosedur penyusunan

program

4

Ada, nanti ada. Penyusunan anggaran 5

Ya itu kita menyusun untuk rencana kerja ya dengan anggaran tahun ini. Rencana kerja dan

angaran

6

Karena periode ini sudah periode terakhir ya untuk masa bakti Dewan Paroki kemudian

kegiatannya dibatasi hanya, bidang itu hanya 2 kegiatan unggulan.

Program unggulan 7

Kalau rutin biasanya misalnya tim apa, apa tu ibu-ibu paroki biasanya 2 minggu sekali Program rutin 8

Tapi yang program unggulan misalnya kami periode ini tahun ini kemarin kami berembuk di

dengan tim kerja juga di dalam bidang kami, kami saya punya ide kemudian saya sampaikan di

dalam apa itu dewan harian menjelang tutup tahun, kemudian juga pada kenyataannya apa yang

ada itu satu program unggulan.

Program unggulan 9

Nah, ini kami mau mengadakan lomba renungan. Contoh program

unggulan

10

Itu diikuti pesertanya SMA ke atas sampai prodiakon. Karena … agar ke depan kita mulai

menggali kebingungan orang-orang di lingkungan yang bisa apa itu untuk nanti memberikan

renungan dan memimpin ibadat di lingkungan. Karena pada kenyataannya di sini kan renungan-

renungan berhubugan dengan prodiakon padahal ya renungan ini… tapi kami mencoba.

Contoh program

unggulan

11

Tugas Ketua Bidang Paguyuban Tata Organisasi, ini Suster paguyuban tu ya paguyuban tadi yang Tugas 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

176

tata organisasi di sini hanya menyampaikan aja, ketua bidang, paguyuban tata organisasi bertugas

menjabarkan.

Tata organisasi dan tim kerja dibidangnya sekaligus menyadari, dan menjadi pengarah dan

pendamping pelaksanaannya. (membaca PPDP).

Tugas 13

Ya melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada anggota Dewan Harian dan bekerjasama atau

berkonsultasi dengan pendamping. Pendamping berarti tim kerja.

Tugas 14

Di di di apa yang ada di dalam bidang tata organisasi, bukan bukan semua. Tugas dibidangnya 15

Ndak ndak ini seksi liturgi apa itu ndak … kita hanya apa yang ada di misalnya choice … Tugas dibidangnya 16

Dipleno. Yang menyetujui dan

mengesahkan anggaran

17

Pleno itu, dikeluarkan di dalam pleno nanti otomatis yang menyetujui „kan Romo Paroki. Yang menyetujui

anggaran

18

Gitu, ya ya ya, kadang-kadang di situ ada apa kalau bahasa Jawa-nya nyang-nyangan ya. Penentuan program

kerja

19

Bok kegiatan jangan wisata rohani. Wisata rohani itukan kebutuhan pribadi misalnya. Penentuan program

kerja

20

Anggarannya jangan, fifty-fifty-lah gitu. Dana untuk anggaran 21

Hmm, ndak kalau sepenuhnya Paroki ya ndak. Misalnya bahkan kadang-kadang bisa yang 40% itu

Paroki yang 60% sendiri.

Dana untuk anggaran 22

Hmm ya ya rencana kerja dan rencana anggaran. Tidak terpisah 23

Ndak ndak ndak. Tinggal mengikuti. Tidak terpisah 24

Ndak ndak ndak. Tidak ada investasi 25

Itu bukan bukan, saya kira bukan kriteria Paroki ya, ini dilakukan dulu kemudian nanti dievaluasi. Evaluasi.

Standar lisan.

26

Itu tadi misalnya kalau standarnya saya sampaikan bahwa jadi bahwa untuk kegiatan-kegiatan

tahun ini kemudian juga yang belakang juga apa buatlah, buatlah kegiatan yang, ya otomatis ya

standar Suster.

Standar lisan 27

Ya saat pleno itu, ini ini ah ini ndak bisa itu bisa. Evaluasi di pleno 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

177

Ya ya. Itu nanti dievaluasi di lagi di dalam programnya rencananya ngapa kok programnya, kok

kayak gitu.

Evaluasi program 29

Bidang ini bidang saya tu membuat tahun ini membuat 2 kegiatan unggulan satu satu membuat

lomba renungan.

Program unggulan 30

Kami mau mengadakan semacam seminar atau ceramah bagaimana ini seperti ini. Intinya

pencegahan.

Contoh program

unggulan

31

Itu kalau misalnya mau mengajukan anggaran ya itu tadi disusun toh, kemudian diketahui ketua

bidang. Kemudian sampaikan.

Proses anggaran 32

Hmm hmm ke pleno. Kemudian kan itu susun rencana kegiatan, itu membuat proposal, buat

proposal.

Proposal 33

Ya untuk kegiatannya harus ada proposal Suster. Proposal 34

Bukan, kan ada pelaksanaannya kapan gitu. Susun program, misalnya o ini programnya program

ini besok Juni eee sebelumnya dibuat.

Program 35

Ini ini kan sudah masuk dewan. Rencana kerja dan

anggaran

36

Ya ya ya sudah disetujui. Rencana kerja dan

anggaran

37

Aaa sudah masuk kegiatan dalam satu tahun itu apa aja dari dewan Paroki, kemudian setelah

sampai saatnya kemudian tim kerja atau bidang itu membuat proposal, kemudian melalui ketua

bidang mereka.

Proposal 38

Langsung buat laporan kemudian saya juga ditembusi. Laporan 39

Ke Romo atau Wakil Ketua Dewan Paroki, begitu. Tembusan laporan 40

Oh ya, mestinya gitu no Suster. Ada evaluasi 41

O bukan bukan, plenonya bukan. Evaluasi di tim kerja 42

Bukan artinya pleno pleno, pleno ini sendiri tim kerja itu sendiri bukan bukan pleno Dewan Paroki

bukan.

Evaluasi di tim kerja 43

Kemudian itu nanti dibicarakan juga di anu dipelaporan dibicakan juga di Dewan Harian. Evaluasi di dewan 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

178

harian

R: Pernah apa mengalami terlambat untuk laporan ndak Pak?

KBT: Hmm sering Suster.

Laporan terlambat 45

R: Sering?

KBT: Lebih sering.

Laporan terlambat 46

Ya ditunggu, tapi biasanya ndak ndak mungkin tidak melaporkan. Jadi ditunggu sampai itu. Laporan 47

Sampai hmm hmm, kemudian melaporkan. Laporan kegiatan 48

“Ndak perlu itu” gitu padahal itu sudah ditok di pleno. Program tidak ditepati 49

Tapi akhirnya ya cumankan kenapa harus bersikap kayak gitu, padahal itu sudah diasese. Tapi

kembali, kembali ke namanya Romo mungkin pengetatan ya, waktu Bu anu kenapa padahal itu

sudah diasese barang kali.

Program tidak ditepati 50

Itu dengar-dengar tu, pokoknya ada aturan dari Keuskupan yang diterapkan. GL paroki 51

Ndak tahu tapi yang jelas itu ada sistemnya sendiri. Sistem-sistem yang sudah dari Keuskupan,

gitu.

GL paroki 52

Itu kalau saya, saya ndak mau repot-repot. Itu urusan bendahara dengan Romo. PTKAP

Pembuatan laporan

53

Pokoknya saya hanya terima laporan itu, udah tahu toh Suster bentuk laporannya Laporan 54

O ya jelas ada. Analisis selisih 55

Hmm, kenapa kurang kenapa lebih itu, ada ada itu. Analisis selisih 56

Haha, misalnya misalnya ini yang baru jalan ini aja ya, ini dulu kan ada perencanaan, realisasi.

Kenapa realisasinya lebih besar atau malah lebih, malah kurang itu dibicarakan bersama laporan.

Analisis selisih 57

Itu tinggal tinggal nganu ya Suster, tinggal apa itu dari segi acaranya itu, acara acara acara yang

cukup menarik yang cukup besar ya dibicarakan. Tapi kalau yang hanya hanya acara kecil-kecil

kemudian jumlahnya ndak begitu ndak dinganu.

Analisis tergantung

kergiatan

58

Hmm tergantung kegiatan. Analisis tergantung

kergiatan

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

179

Itu semuanya kan berafiliasi ke Paroki kan. Selisih anggaran 60

Aaa ya itu kan, Suster kan sudah menjawab sendiri, udahlah, ndak usahlah cuma segitu tak

relakan.

Nombok dengan uang

pribadi

61

Ya. Itu terus-terang aja kalau misalnya, ini bukan cuman misalnya ya ada ada apa itu relakan

seperti Paskah itu banyak relawan juga memberikan sumbangan atau apa.

Sumbangan 62

Lebih dikembalikan no. Selisih anggaran 63

Hmm ya dikembalikan sama aja. Selisih anggaran 64

Ndak, karena apa kebanyakan malah ya faktor-faktor apa ya sikon juga bisa toh Suster. Sewaktu

kita nyusun kemudian untuk kegiatan o kami ndak sanggup atau ndak mampu karena beberapa ini

tadi misalnya o saya ujian, saya ini misalnya seperti itu.

Kendala pelaksanaan

program

65

Rencana anggaran rencana kegiatan tahun ini misalnya banyak yang drop akhirnya drop itu tidak

terlaksana

Tidak terlaksana 66

R: Ada penilaian keberhasilan atau kegagalan program ndak Pak di Paroki?

KBT: Ada.

Penilaian program

kerja

67

Ndak ada di sini. Tanpa reward 68

Ndak ada dalam arti kalau yang kerja di situ ya dikasik kalau karena dia itu, tapi untuk itu ya

ucapan terima kasih.

Ucaspan terima kasih 69

Di sini ndak ada kayak gitu. Tanpa reward 70

Jangan, jangan berpikir kayak gitu. Tanpa reward 71

Justru, justru kita memberikan apa yang anu kita untuk Gereja untuk untuk kegiatan Gereja. Memberi kepada gereja 72

Ya ada yang pujian Pujian 73

Yang berupa barang apa, kayaknya kok ndak ya. Tanpa reward ektrinsik 74

Kita memberi itu kan tangan kanan memberi tangan kiri ndak boleh tahu. Memberi kepada gereja 75

Atau sudahlah itu kita memberi … jangan diingat-ingatlah saya pernah memberi Gereja. Memberi kepada gereja 76

Tapi juga jangan mengharap-harap kemudian lalu pengen mendapat kemudahan wah ndak bisa,

tapi namanya manusia kan macam-macam.

Tidak mengharap

imbalan

77

Yaaa, contoh ya, contoh jelas ada ya misalnya, misalnya kegiatan Paskah ini ketua-ketua bidang

kan membawahi tim kerja ini ini ini ini, eee itu sambil mengawasi bukan hanya saat, saat hari H-

Pengawasan 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

180

nya.

Ketua bidang. Yang mengawasi 79

Misalnya ya cari sponsor ini, proposal ini harus asli, asli artinya tidak boleh fotocoppy, artinya

tidak boleh difotocoopy tu tidak boleh ada cap kemudian di fotocoppy.

Model pengawasan 80

Harus tanda tangan dulu kemudian difotocoppy baru cap, kemudian juga, kamu mau kemana? Ke

sana, ini dicatat proposal ini ke sana, sehingga ter ini apa itu tercover.

Model pengawasan 81

Namanya manusia rencana ini ini ini panitia inti tidak baik wah cari, cari-cari nanti ndak masuk. Tujuan pengawasan 82

Misalnya seksi usaha ya koordinator siapa gitu, itu membuat o proposal untuk mohon sumbangan

kegiatan itu ke sana ke sana ke sana …

Model pengawasan 83

Kalau saya seperti itu justru bukan ucapan terima kasih bukan hanya sekedar lembaran ucapan

terima kasih, tapi saya cantumkan Bapak ini nyumbang ini, bapak ini nyumbang ini sehingga

mereka tahu.

Memberi kepada gereja 84

Pasti supaya semuanya berjalan dengan baik. Tujuan pengawasan 85

Bisa tercapai, juga berjalan dengan baik itu dalam arti juga pengawasan bukan untuk mencurigai

ndak ya tapi semuanya supaya berjalan dengan baik, baik itu bisa supaya tepat waktu, supaya

semuanya juga.

Tujuan pengawasan 86

Ada dan biasanya itu digantikan ya. Tinjauan ulang struktur

organsasi

87

Diganti. Tinjauan ulang struktur

organsasi

88

Ya ya ya, karena sudah ditawar-tawarkan. Kendala tinjauan

struktur organisasi

89

Namanya orang ada kelemahan-kelemahan, kadang-kadang ada yang bisa estapet penuh ada yang

kurang tapi tugas pokoknya ini ya …

Kendala pelaksanaan

tugas

90

Hmm hmm, lihat sikon juga Suster. Pelaksanaan tugas 91

Jalan Suster. Monev 92

Bukan, bukan, bukan hanya monitoring lalu ada pelaporan apa. Tapi kembali baik pencapaiannya Monev 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

181

beberapa persen itu kan tingkat anunya kan masing-masing Paroki kan berbeda. Tapi yang jelas

ada.

Bahkan itu kan ada yang dari Keuskupan itu, anu kan mereka kan langsung … ke sini ya toh,

kemudian bagaimana semua dilihat, semua itu di buka.

Monitoring dari

Keuskupan

94

Kayaknya minimal, minimal 1 tahun sekali ya. Monitoring dari

Keuskupan

95

Keterangan:

R : Rupina bertanya.

KBT : Pernyataan Ketua Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

182

PENG-

KATEGORIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

183

KATEGORI: PERENCANAAN

NO INFORMAN KODE SUMBER

1 Romo Kepala

Rencana operasi ke depan 6

Pengesahan anggaran 7

Proses pengesahan anggaran 8

Program kerja prioritas 9

Utamakan kualitas 10

Menepati anggaran 11

Proses pembuatan anggaran 39,42

Menilai kualitasnya 40

Sistem pembuatan anggaran 41

Menyetujui anggaran 43

2

Wakil Ketua I

(Romo

Pembantu)

Perencanaan program kerja dan

anggaran

1

Membahas program visioner 2

Program kerja 3

Proses pembuatan anggaran 4

Orang yang membuat program kerja 5

Proses penyusunan program kerja 6

3 Wakil Ketua

II

Tujuan dan sasaran 1,2

Perencanaan program kerja dan

anggaran

3

Standar lisan 4

Mengetok anggaran 9,12

Seleksi program kerja 11,13

Prosedur program kerja 20

Pembekalan SDM 24, 32

Manajemen dasar 25

Proses persetujuan anggaran 30

Kualitas program 31

RAPB sebagai pengendalian 53

Tidak ada investasi 54

Standar kinerja 59

4 Bendahara

Tujuan dan sasaran 8

Anggaran 9

Mekanisme penyusunan anggaran 10

Proses penyusunan anggaran 11

Pengesahan anggaran 14,50

Penentuan anggaran 15

Anggaran ke Keuskupan 16

Dewan Harian 17

Prosedur anggaran 20,29

Antisipasi selisih anggaran 22

Prosedur penyusunan anggaran 13,48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

184

Yang menyusun anggaran 49

Revisi dan pemantapan anggaran 50

5 Sekretaris

Paroki

Rencana kerja 15

Program kerja 16

Program rutin 17

Anggaran 18

Standar lisan 19

Membahas RAPB 20

Proses program kerja dan anggaran 21

Standar lisan 22

6 Ketua Bidang

Liturgi

Visi misi 1,2

Program kerja dan anggaran 3

Variasi penyusunan program kerja 4

Proses penyusunan proram kerja dan

anggaran

5

Program unggulan 6

Prosedur penyusunan program kerja 7,15,16,17,18,63

Yang menyetujui program dan

anggaran

8,9

Standar lisan di bidang

Evaluasi

10

Belum ada standar umum 11

Menyetujui dan mengesahkan

program dan anggaran

12,60

Penentuan program 19

Program selektif 19

Program kerja prioritas 20

Fleksibel anggaran 26

Prosedur RAB 29

Tidak ada investasi 40

RAPB 61,62

Format program kerja 63

Pembuatan program kerja 64,65

7

Ketua Bidang

Pewartaan

Tujuan dan sasaran paroki

1

Program kerja 2

Prosedur penyusunan program kerja 3

Blanko program 4

Mengesahkan program. 9

Penentuan program 9

Menyetujui dan mengesahkan

program

10

Menyetujui program 11

Anggaran besar 12

Pedoman kerja 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

185

Mengesahkan rencana kerja 15

Rencana kerja dan anggaran 16

Mengajukan anggaran 19

Prosedur pencairan anggaran 24,25

Standar lisan 26

Kesulitan membuat program 36

Investasi 49

8 KetuaBidang

Litbang

Visi misi 1

Pogram kerja 2

Tujuan program 3

Program 4,6,7,62

Pelaksanaan pogram 5

Anggaran 8,9

Proses anggaran 10

Prosedur anggaran. 11

Proses anggaran dan program 16,42

Standar 19,20

Menyetujui dan mengesahkan

anggaran

21

Menyetujui anggaran 23,24

Tarik ulur anggaran. 25

Penentuan anggaran 25

Tidak ada investasi 50

Investasi iman 51

Mekanisme program dan anggaran 66

9

KetuaBidang

Paguyuban

dan Tata

Organsasi

Tujuan dan sasaran 1

Ada visi misi 2

Disusun rencana kerja 3

Prosedur penyusunan program 4

Penyusunan anggaran 5

Rencana kerja dan angaran 6

Program unggulan 7,9,30

Program rutin 8

Program 35

Contoh program unggulan 10,11,31

Tugas 12,13,14

Tugas dibidangnya 15,16

Yang menyetujui dan mengesahkan

anggaran

17

Yang menyetujui anggaran 18

Penentuan program kerja 19,20

Dana untuk anggaran 21,22

Tidak terpisah 23,24

Tidak ada investasi 25

Standar lisan. 26,27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

186

Evaluasi program 29

Proses anggaran 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

187

KATEGORI: OPERASI

NO INFORMAN KODE SUMBER

1 Romo Kepala

Hambatan operasi 2,48

Operasi 3

Menanggapi masalah 4

Romo centris 5,15

Sistem pembagian tugas 5

Dalam melibatkan Romo 6

Kendala dalam operasi 12

Yang seharusnya memantau operasi 13

Hambatan pengawasan 14,16

Selisih anggaran 24

Yang menangani selisih anggaran 25,28,30,33

Penyebab selisih anggaran 26,2729

Menutupi kekurangan anggaran 31,32

2

Wakil Ketua I

(Romo

Pembatu)

Kelemahan sistem operasi 8

Pengendalian keuangan 10

3 Wakil Ketua II

Kendala pelaksanaan program kerja 5,8,10

Program terealisasi 6

Pekerja sukarela 7

Proposal 14,16,17

Raker (Rapat kerja) 15

Prosedur proposal 18,19

Selisih anggaran 37

Selisih kurang tergantung kegiatan 38

Selisih lebih tergantung kegiatan 39

Antisipasi kekurangan anggaran 41

Sumber dana 42

Paroki mandiri 55,56,57

Monitoring 58

Struktur organisasi 63

SDM 64

Tinjauan ulang struktur organisasi 65,66

4 Bendahara

Sistem pengendalian dan pembagian

tugas

1,2,54

Orang yang membantu Bendahara 3,6

Kerja sambilan 4,5,7,61

Prosedur pencairan anggaran 18

Mencairkan anggaran 21

Over program 23

Selisih rencana dan realisasi 24

Strukutur organisasi 25,26,51

Peran Romo Paroki 27,28

Monitoring 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

188

Menangani selisih anggaran 33

Hambatan pelaksanaan program 47

Tinjuan struktur organisasi 52,53

Orang yang membuat slip-slip tanda

bayar dan tanda terima

57

Tanda bayar 58

Sumber dana 67,68

Mandiri 69

Kewajiban 70,71

Presentase kewajiban 72

Dana paroki 73

Pemasukan 74

5

Sekretaris

Paroki

Orang yang membantu Bendahara 1,45,49

Tugas sekretariat 2,46,47

Mulai membantu bendahara 3

Membantu bendahara 4

Ruang kerja bendahara 5

Menghitung kolekte 6

Waktu menghitung kolekte 7

Tidak rapat 8

PGPM 9,12

Administrasi paroki 10

Administrasi dan lain-lain 11

Pencairan anggaran 23

Pengawasan 26,38,39

Pembagian tugas 40

Hambatan pelaksanaan program 25,41,42,43

Pelaksanaan program 24

Selisih lebih anggaran 31

Selisih kurang anggaran 32

Nombok dengan uang pribadi 33

6 Ketua Bidang

Liturgi

Pengendalian anggaran 13

Proposal 14

Selisih anggaran 22

Nombok dengan uang pribadi 23,25

PPDP 47

Perlu pembenahan PPDP 48,49,50,51

Masa periode tugas 52,53,54

Tinjauan ulang struktur organisasi 55

Program tidak jalan 56,57

Kendala operasi 58

Informasi 59

Pengawasan 69,70,71

Tujuan pengawasan 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

189

7

Ketua Bidang

Pewartaan

Peran Pastor Paroki 13

Selisih anggaran 20,30

Porposal 7,24,25

Pembagian tugas. 39

Pengawasan. 40

Pengawasan di bidang 41

Melibatkan Romo 42

8

Ketua Bidang

Litbang

Prosedur pencairan dana. 11

Proposal 11

Satu tim kerja 12

Operasi 13

Simple 14,15

Dana 17,18

Dewan Pleno 22

Pengendalian keuangan 27,28,31

Selisih anggaran 35

Pengawasan 40,41,43

Job desc 52,53,56

Kendala job desc 54

Pelaksanaan tugas 55

Pelaksanaan program 59,60,61

Pembagian tugas 63,67

Struktur organisasi 67

Pengaruh pimpinan 68

Pekerja relawan 69

9

Ketua Bidang

Paguyuban

dan Tata

Organisasi

Proposal 33,34

Program tidak ditepati 49,50

Penilaian program kerja 67

Selisih anggaran. 60, 63,64

Nombok dengan uang pribadi 61

Kendala pelaksanaan program 65

Tidak terlaksana 66

Pengawasan 78

Yang mengawasi 79

Model pengawasan 80,81,83

Tujuan pengawasan 82,85,86

Tinjauan ulang struktur organisasi 87,88

Kendala tinjauan struktur organisasi 89

Kendala pelaksanaan tugas 90

Pelaksanaan tugas 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

190

KATEGORI: PENGUKURAN

NO INFORMAN KODE SUMBER

1 Romo Kepala

Penyampaian laporan keuangan 17

Kendala LPJ 18

Laporan pertanggungjawaban 21,23

Komponen laporan 19,20,22

Frekuensi laporan ke KAS 44

Laporan ke KAS 45

Hanya laporan keuangan 46

Orang yang membantu Bendahara 47,51

PTKAP 49

GL Paroki 50

2

Wakil Ketua I

(Romo

Pembantu)

Komponen laporan 11

3

Wakil Ketua II

Kendala laporan 21,22

Laporan pertanggungjawaban 23,40

Frekuensi laporan ke KAS 26

Laporan terlambat 27

Bon 28

Laporan ke KAS 29

GL paroki 33

Proses pembuatan laporan 34

PTKAP 67

4 Bendahara

Laporan pertanggungjawaban 19,30

Laporan kegiatan dan

pertanggungjawaban

31

Laporan 55

GL Paroki 56

Kendala menggunakan PTKAP 59

PTKAP 60

Frekuensi laporan ke KAS 62

Laporan tersendat 63

Penagihan LPJ 64

Pengukuran 65

Pemotivasi Dewan Paroki 66

5 Sekretaris

Paroki

Pertanggungjawaban program

19

Laporan pertanggungjawaban 27

Laporan per kegiatan 28

Hanya laporan keuangan 29

Laporan keuangan 30

Pengendalian 37

Laporan ke Keuskupan 44

GL Paroki 48,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

191

Manual 50

Kendala laporan 52

Frekuensi laporan ke KAS 53

6 Ketua Bidang

Liturgi

Laporan pertanggungjawaban 21

Laporan per kegiatan 24

Laporan tersendat 30,31

Penagihan LPJ 31

Bon 32

Laporan internal 33,34

GL Paroki 35,36,37

Laporan capaian kegiatan 38,39

PTKAP 66,67,68

7 Ketuabidang

Pewartaan

Laporan per tim kerja 5,18,23

Laporan 6,8,17,29,50

Laporan pertanggungjawaban 21

Laporan kegiatan dan laporan keuangan 22

GL paroki 27

Laporan tersendat 28

Kendala laporan 31

Catatan kaki laporan 51

Komponen laporan 52,54,56

Laporan lisan 53

Penagihan LPJ 55

Laporan ke Keuskupan 57

8 Ketua Bidang

Litbang

Laporan per kegiatan 26

Sentralisasi laporan 29

Laporan 32,65

Laporan ke Keuskupan 33,34

PTKAP 57,58

9

KetuaBidang

Paguyuban

dan Tata

Organsasi

Laporan 39,47

Tembusan laporan 40

Laporan terlambat 45,46

Laporan kegiatan 48

GL paroki 51,52

PTKAP 53

Pembuatan laporan 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

192

KATEGORI: EVALUASI-PENGHARGAAN

NO INFORMAN KODE SUMBER

1 Romo Kepala

Evaluasi per bidang 1

Evaluasi 34,35

Merayakan bersama 36

Sapaan 37

Dianggap biasa 38

2

Wakil Ketua I

(Romo

Pembantu)

Kelemahan monev 7

Evaluasi realisasi anggaran 9

3

Wakil Ketua

II

Evaluasi 4,35,36

Tanpa analisis capaian program kerja 43

Tidak ada punishment 45

Tanpa reward 44,46,48,49,50

Minta reward 47

Antisipasi efek jera (Tanpa

punishment)

51

Tanpa reward dan punihment

52

Monev/verifikasi 60,61

Peningkatan kinerja 62

4 Bendahara

Evaluasi 12

Evaluasi selisih anggaran 32,35

Evaluasi program 36

Waktu evaluasi 34

Monev 37

Pelaksanaan evaluasi 38,39,41,42

Penyebab kegagalan program kerja 40

Ucapan terima kasih 43,45,76

Dimotivasi 44

Cari jalan keluar bersama 46

5 Sekretaris

Paroki

Tenaga sukarela 13

Karyawan 14

Evaluasi 34,54

Ucapan terima kasih 35

Cari akar masalah dan solusi 36

Yang memimpin rapat/evaluasi 55

6 Ketua Bidang

Liturgi

Evaluasi bidang 27

Rapat pleno 28

Monev 41

Tanpa reward 42

Dianggap biasa 43,45

Reward intrinsik 44,46

7

Ketua Bidang

Pewartaan

Tidak dianalisis 32

Evaluasi kegiatan 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

193

Ucapan terima kasih 34

Kenang-kenangan 35

Diskusi. 37

Tidak ada punishment 37,38

Saling memahami. 38

Evaluasi 40,43,44,45

Monev 46

Proses monev 47

Analisis anggaran 48

8 Ketua Bidang

Litbang

Mencermati kegiatan 30

Evaluasi kegiatan 36,37,38,48

Evaluasi di bidang 39

Tanpa punishment 44

Kepercayaan 45,46,47,49

Tinjauan ulang program. 48

Evaluasi 64

9

Ketua Bidang

Paguyuban

dan Tata

Organisasi

Evaluasi. 26

Evaluasi di pleno 28

Ada evaluasi 41

Evaluasi di tim kerja 42,43

Evaluasi di dewan harian 44

Analisis selisih 55,56,57

Analisis tergantung kergiatan 58,59

Sumbangan 62

Tanpa reward 68,70,71

Ucapan terima kasih 69

Pujian 73

Tanpa reward ektrinsik 74

Memberi kepada gereja 72, 75,76,84

Tidak mengharap imbalan 77

Monev 92,93

Monitoring dari Keuskupan 94,95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Teknik analisis data menggunakan pengkodean berbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen sistem pengendalian inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI